• Tidak ada hasil yang ditemukan

B A B I PENDAHULUAN. 1. Sebagai alat ukur pelaksanaan program kegiatan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Pariaman tahun 2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "B A B I PENDAHULUAN. 1. Sebagai alat ukur pelaksanaan program kegiatan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Pariaman tahun 2015."

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

B A B I PENDAHULUAN

Sesuai dengan ketentuan yang berlaku bahwa setiap penyelenggaraan dari tugas, fungsi dan kewenangan suatu organisasi perlu di ukur dan di evaluasi keberhasilannya. Sehubungan dengan itu maka pelaksanaan dari rencana program dan kegiatan yang ada pada Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana perlu dibuatkan laporan sebagai pembuktian akuntabilitas terhadap kinerjanya dibandingkan dengan penyerapan dana/ anggaran dalam pelaksanaan program dan kegiatan dimaksud. Disamping itu beberapa maksud dan kegiatan yang dapat dilihat dalam penyusunan LAKIP ini , antara lain adalah :

1. Sebagai alat ukur pelaksanaan program kegiatan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Pariaman tahun 2015.

2. Sebagai bahan evaluasi atas kinerja terhadap informasi SKPD Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB.

3. Sebagai informasi terhadap pelaksanaan program/ kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB tahun 2015.

4. Sebagai bentuk pertanggung jawaban Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB terhadap kemampuan dana/anggaran yang di kelola.

5. Memenuhi kewajiban seperti yang diamanatkan dalam regulasi yang ada. Adapun Pertanggung Jawaban kegiatan yang telah dilaksanakan untuk Tahun 2015 ini dituangkan dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah hal ini sesuai yang diamanatkan oleh Instruksi Presiden RI Nomor 17 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sehingga unsur Penyelenggara Negara, untuk mempertanggung Jawabkan Pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsinya serta kewenangan mengolah sumber daya dengan di dasarkan pada suatu perencanaan.

(2)

A. Kedudukan

1. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana merupakan unsur penunjang Pemerintah Kota Pariaman di Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana.

2. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang dalam melaksanankan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

B. Tugas Pokok dan Fungsi

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Pariaman dibentuk melalui Peraturan Daerah Kota Pariaman Nomor 4 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah.

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana merupakan unsur pelaksana tekhnis pemerintah daerah di bidang Pemberdayaan Perempuan dan Pembangunan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota dengan tugas pokoknya adalah :“Melaksanakan urusan rumah tangga

daerah di bidang Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan masyarakat di lingkungan pemerintahan daerah dan kecamatan berdasarkan kebijakan Walikota dan peraturan perundang-undangan yang berlaku “.

Untuk menjalankan tugas pokok tersebut, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana;

2. Pemberian dukungan atas penyelengaraan pemerintahan daerah di bidang pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana;

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana;

(3)

4. Pelaksanaan tugas-tugas yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

C. Struktur Organisasi

Susunan Organisasi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana terdiri dari :

 Kepala Badan

Memiliki 1 Sekretariat, 3 Bidang dan 4 UPTB. PKB Kecamatan.  Sekretariat

Sekretariat dipimpin oleh seorang sekretaris dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. Sekretariat membawahi 3 Sub Bagian yaitu :

- Sub Bagian Program dan Pelaporan - Sub Bagian Umum dan Kepegawaian - Sub Bagian Keuangan

 Bidang Pemberdayaan Perempuan dengan membawahi 2 Sub bidang : - Sub Bidang Pembinaan Institusi Perempuan

- Sub Bidang Kesejahteraan Perlindungan Anak

 Bidang Keluarga Berencana dengan membawahi 2 Sub Bidang : - Sub Bidang Pelayanan KB

- Sub bidang Kesehatan Reproduksi Remaja

 Bidang Keluarga Sejahtera dengan membawahi 2 Sub bidang : - Sub bidang PIM & KIE

- Sub Bidang Pembinaan Ketahanan Keluarga

 Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB) Kecamatan terdiri dari 4 UPTB yaitu: - UPTB. PKB. Kec. Pariaman Tengah

- UPTB. PKB. Kec. Pariaman Utara - UPTB. PKB. Kec. Pariaman Selatan - UPTB. PKB Kec. Pariaman Timur  Kelompok Jabatan Fungsional

Mempunyai tugas membatu melaksanakan sebagian tugas Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB dengan keahlian dan kebutuhan.

(4)

Struktur organisasi BP2KB kota Pariaman terlampir.

D. Permasalahan Utama Yang Sedang Dihadapi SKPD

1. Pemahaman tentang Pengarusutamaan Gender belum optimal oleh Aparatur Sipil Negara.

2. Sarana dan Prasarana Perlindungan Korban Kekerasan terhadap anak dan perempuan belum optimal.

3. Sarana dan Prasarana untuk mendukung terwujudnya Kota Layak Anak masih belum memadai.

4. Kurangnya pemahaman dari masing-masing gugus tugas Kota Layak Anak mengenai Kota Layak Anak tersebut.

5. Jumlah penduduk Kota Pariaman yang cukup banyak yaitu 84.634 jiwa (Sumber: Pendataan Keluarga BP2KB Kota Pariaman Tahun 2015) belum dapat dioptimalkan sebagai modal pembangunan karena kualitasnya masih rendah, sehingga perlu adanya pengendalian jumlah penduduk serta peningkatan kualitas sumber daya manusia yang ada.

6. Persentase penggunaan alat kontrasepsi masih rendah yaitu 64,12 %.

7. Kualitas kesertaan ber-KB metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) masih rendah yaitu sebesar 33,63 %.

8. Tingkat partisipasi pria dalam ber-KB masih rendah sebesar 12, 73 %. 9. Jumlah Unmet Need masih tinggi sebesar 18,05 %.

10.Pesan institusi masyarakat belum optimal.

11. Kualitas dan kuantitas bina keluarga belum optimal.

12.Rasio jumlah penyuluh KB berbanding jumlah Desa/ Kelurahan belum ideal. Sekarang ini Kota Pariaman hanya memiliki 8 orang Penyuluh KB dengan jumlah desa/ kelurahan sebanyak 71 desa/ kelurahan. Seharusnya 1 Penyuluh KB mendapat 2 desa/ kelurahan binaan saja.

(5)

BAB II

PERENCANAAN KINERJA A. RENSTRA SKPD 2013-2018

Rencana Strategis Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Tahun 2013-2018 merupakan sebuah dokumen yang berkaitan dengan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Dokumen ini merupakan salah satu komponen dari siklus akuntabilitas kinerja yang dimulai dari perencanaan strategis dan diakhiri dengan adanya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).

Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan strategis merupakan langkah awal yang harus dilakukan agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategis lokal, nasional dan global, dan tetap berada dalam Sisitem Administrasi Negara Kesatuan Negara Republik Indonesia.

Dengan pendekatan perencanaan strategis yang jelas dan sinergi, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Pariaman diharapkan dapat menyelaraskan dengan Visi dan Misi Kota Pariaman Periode Tahun 2013 –

2018 dengan potensi, peluang, dan kendala yang akan dihadapi dalam rangka

upaya peningkatan kinerja dinas dengan tekad untuk mensejahteraakan rakyat. Rencana Strategis merupakan suatu proses yang beorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau mungkin timbul.

Proses dimaksud menghasilkan suatu rencana strategis Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana Kota Pariaman, yang berisikan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan, Strategi dan Program serta ukuran keberhasilan dan kegagalan pelaksanaannya.

Dalam rencana strategis tahun 2013 – 2018 Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluraga Berencana akan melaksanakan 15 Program dengan 11 kebijakan dan 5 Strategi untuk mencapai 41 sasaran dengan 58 kegiatan yang telah ditetapkan.

(6)

Dokumen strategis nantinya akan dapat memayungi rencana kinerja tahunan yang akan dilaksanakan setiap tahun dengan program jangka pendek ataupun panjang, serta akan menjembatani kepada laporan akuntabilitas kinerja dengan sistem penganggaran.

B. Rencana Kinerja SKPD Tahun 2015

Adapun yang menjadi rencana kinerja SKPD Tahun 2015 sebagaimana di bawah ini:

(7)

PEREMPUAN DAN KB KOTA PARIAMAN

LAKIP BP2KB Kota Pariaman Tahun 2015 Page 7

pelayanan administrasi, sarana dan prasarana serta kompetensi Aparatur Sipil Negara.

pelayanan administrasi perkantoran 2. Persentase Kelengkapan Sarana dan Prasarana % 100 3. Jumlah Pegawai yang mengikuti Bimbingan Teknis Orang 5 4. Terlaksananya Penilaian Angka Kredit bagi Penyuluh KB

Kali 2

5. Jumlah dokumen perencanaan,

Laporan dan Evaluasi Kegiatan.

Dokumen 6

2. Meningkatnya pelaksanaan Pengarusutamaan Gender (PUG) disegala bidang.

1. Tersusunnya

Rencana Aksi Daerah (RAD) PUG

Dokumen 1

2. Terbentuknya POKJA

PUG dan Focal Point SKPD 30 3. Terlaksananya pelatihan PPRG bagi ASN Orang 30 3. Meningkatnya partisipasi perempuan dibidang politik dan parlemen serta peran publik lainnya. 1. Terlaksananya pembinaan kepada pengurus dan anggota GOW Orang 100 2. Terlaksananya pembinaan kepada pengurus dan anggota DWP Orang 100 3. Terlaksananya pelatihan keterampilan bagi anggota DWP Orang 100 4. Terlaksananya Lomba Asmaul Husna Orang 100 5. Terlaksananya pembekanan ABS-SBK Orang 100 6. Terlaksananya pembinaan melalui pertemuan organisasi wanita Kali 3 4. Meningkatnya

pemenuhan hak anak. 1. Terlaksananya pembinaan Forum Anak Kota Pariaman

Orang 40

(8)

C. Penetapan Kinerja SKPD Tahun 2015

No Sasaran

Strategis Indikator Kinerja

Satuan (%, Dok, Org dll) Targe t 2015

Program/ Kegiatan Anggaran (Rp)

1. Meningkatkan kualitas pelayanan administrasi, sarana dan prasarana serta kompetensi Aparatur Sipil Negara. 1. Persentase pelayanan administrasi perkantoran % 100 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. 299.950.000,-2. Persentase Kelengkapan Sarana dan Prasarana % 100 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. 405.990.000,-3. Jumlah Pengadaan Pakaian Dinas Pegawai Stel 92 Program Peningkatan Disiplin Aparatur. 69.450.000,-4. Jumlah Pegawai yang mengikuti Bimbingan Teknis Orang 5 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. Kegiatan: 1. Pendidikan dan Pelatihan Formal.

(9)

16.880.000,-Penilaian Angka Kredit bagi Penyuluh KB Angka Kredit Penyuluh KB 6. Jumlah dokumen perencanaan, Laporan dan Evaluasi Kegiatan. Dokumen 6 Program Peningkatan pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan. 17.970.000,-2. Meningkatnya pelaksanaan Pengarusutam aan Gender (PUG) disegala bidang. 1. Tersusunnya Rencana Aksi Daerah (RAD) PUG Dokumen 1 Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak. Kegiatan: Pemberdayaan Lembaga yang Berbasis Gender 45.405.000,-2. Terbentuknya POKJA PUG dan Focal Point SKPD 30 3. Terlaksananya pelatihan PPRG bagi ASN Orang 30 3. Meningkatnya partisipasi perempuan dibidang politik dan parlemen serta peran publik lainnya. 1. Terlaksananya pembinaan kepada pengurus dan anggota GOW

Orang 100 Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan. Kegiatan: 1. Fasilitasi Gabungan Organisasi Wanita 36.087.300,-2. Terlaksananya pembekakalan ABS-SBK Orang 100 3. Terlaksananya pembinaan kepada pengurus dan anggota DWP Orang 100 3. Fasilitasi Organisasi Dharma Wanita 29.308.000,-4. Terlaksananya pelatihan keterampilan bagi Orang 100

(10)

anggota DWP 5. Terlaksananya

Lomba Asmaul Husna

Lomba 1 4. Lomba dalam rangka memeriahkan Hari Ibu 24.950.000,-6. Terlaksananya pembekalan Parenting Skill Orang 100 5. Pembekalan Parenting Skill 19.145.000,-7. Terlaksananya pembinaan melalui pertemuan organisasi wanita Kali 3 6. Pembinaan Organisasi Wanita 64.820.000,-4. Meningkatnya pemenuhan hak anak. 1. Terlaksananya pembinaan Forum Anak Kota Pariaman Orang 40 Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak. 2. Terlaksananya pembinaan Forum Anak Tingkat Kecamatan se-Kota Pariaman Orang 60 Kegiatan: 1. Fasilitasi Pengembanga n Forum Anak dalam rangka Hari Anak Nasional

82.200.000,-3. Jumlah anak yang mengikuti FAN dan KAI Tahun 2015 Orang 3 4. Terlaksananya pemantapan Sekolah Ramah Anak Percontohan SD 4 Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan 5. Terlaksananya pemantapan Desa Ramah Anak Percontohan Desa 4 Kegiatan: 1. Pengembanga n Kota Layak Anak 124.271.000,-6. Jumlah Dokumen Evaluasi Kota Layak Anak Dokumen 1 5. Meningkatnya perlindungan perempuan 1. Jumlah Pengurus P2TP2A yang mendapat Orang 50 Program Penguatan Kelembagaan

(11)

dan anak pembekalan pendampingan korban kekerasan

Pengarusutamaan gender dan Anak. Kegiatan: 1. Fasilitasi Upaya Perlindungan Perempuan dan Anak terhadap Tindak Kekerasan 47.560.000,-2. Jumlah Kasus Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak yang mendapat penanganan pengaduan oleh petugas terlatih dalam UPT Kasus 40 3. Persentase Perempuan dan Anak Korban Kekerasan yang mendapat Penanganan Pengaduan oleh Petugas Terlatih di dalam Unit Pelayan Terpadu. % 100 4. 4. Jumlah pendampingan terhadap kasus Anak Berhadapan dengan Hukum Kasus 10 5. 4. Terlaksananya pembinaan terhadap Kecamatan Sayang Ibu Kecamata n 4 Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan Kegiatan: 1. Pembinaan dan Perlombaan KSI/ GSI 52.037.000,-6. 5. Terlaksananya

Lomba KSI/ GSI Tk. Kota Pariaman Kecamata n 4 7. 6. Terikutinya Lomba KSI/ GSI Tk. Prov.Sumatera Barat Kecamata n 1 6. Meningkatnya Peran Aktif Perempuan dalam 1. Jumlah Keluarga Sasaran P2WKSS yang dibina KK 20 Program Peningkatan peran Serta dan Kesetaraan 2. Terlaksananya Desa 4

(12)

Peningkatan Kesejahteraan Keluarga dan Pembangunan Evaluasi P2WKSS Tk. Kota Pariaman terhadap Desa Binaan P2WKSS Gender dalam Pembangunan. Kegiatan: 1. Pembinaan dan Perlombaan Desa Program Terpadu P2WKSS 43.270.000,-7. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Keluarga Berencana 1. Jumlah Akseptor

KB Baru Akseptor 1664 Program Pelayanan Pemasangan Kontrasepsi Kegiatan: 1. Pelayanan Pemasangan Kontrasepsi KB 2. Persentase Pemakaian Alat Kontrasepsi % 75 85.865.000,-3. Jumlah Kasus Kegagalan/ Komplikasi penggunaan Alat Kontrasepsi KB Kasus 6 4. Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) yang mendapat Pembinaan

PUS 40 Program Keluarga Berencana Kegiatan: 1. Peningkatan Partisipasi Pria dalam KB dan KRR 19.350.000,-5. Jumlah Akseptor

KB Baru Pria Akseptor 166 6. Jumlah Peserta Pertemuan Pembinaan KB Mandiri Orang 2. Pembinaan Peserta dan Pelayanan KB Mandiri 17.060.000,-7. Jumlah Pencanangan Pelayanan Kb melalui kegiatan manunggal Kegiatan 4 3. Penyediaan Pelayanan KB dan Alat Kontrasepsi bagi Keluarga Miskin 96.061.000,-8. Terlaksananya penyampaian KIE program KB Nasional.

Bulan 12 4. Pelayanan KIE

44.754.000,-9. Jumlah Media

(13)

Pelayanan KIE Program KB Nasional. 10.Jumlah Sarana Penyuluh KB (PLKB Kit) yang tersedia

Set 28 Pengadaan Sarana Mobilitas Tim KB Keliling (DAK)

722.769.000,-11. Jumlah BKB Kit

yang tersedia Set 44

12. Jumlah Sepeda Motor yang tersedia

Unit 5

13.Jumlah Komputer/

PC yang tersedia Unit 5 14.Tersedianya Pembangunan Pagar UPTB. PKB Kec. Pariaman Tengah Unit 1

15.Jumlah KIE Kit

yang tersedia Unit 52 Pengadaan SaranaKIE KIT Kependudukan dan KB 339.600.000,-16. Jumlah KIE Pendidikan Kit yang tersedia Unit 40 8. Meningkatnya ketahanan keluarga yang berbasis partisipasi aktif masyarakat serta kompetensi kader. 1. Jumlah Kader kelompok BKB, BKR dan BKL yang mendapat pembinaan.

Orang 80 Program Promosi Kesehatan Ibu, Bayi dan Anak melalui Kegiatan di masyarakat. Kegiatan: 1. Pembinaan Kelompok BKB, BKR, BKL dan UPPKS 31.865.000,-2. Jumlah Kelompok

BKB yang aktif Kelompok 71 3. Jumlah Kelompok

BKR yang aktif Kelompok 11 4. Jumlah Kelompok

BKL yang aktif Kelompok 69 5. Jumlah Kelompok

UPPKS yang aktif Kelompok 9 6. Jumlah Pengelola

(14)

dan BKB yang mendapat Sosialisasi BKB Holistik Model Operasional BKB-Posyandu-PAUD. Kegiatan: 1. Sosialisasi Program BKB Holistik Terintegrasi 26.780.000,-7. Terlaksananya Penilaian kepada Kader Berprestasi Tk. Kota Pariaman

Kategori 12 Program Keluarga Berencana. Kegiatan: 1. Pembinaan Keluarga Berencana 58.562.000,-8. Jumlah Kader yang mengikuti Kegiatan Temu Kader Tk. Provinsi. Orang 35 Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga. Kegiatan: 1. Temu Kader (Jambore) IMP dan PKB 67.856.000,-9. Meningkatnya kualitas pengelolaan dan pelayanan PIK R/M. 1. Jumlah PIKR/ M baru yang tumbuh. PIK-R/M 3 Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR. Kegiatan: 1. Pendirian Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR 99.520.000,-2. Jumlah Kelompok PIK R/M yang aktif. PIK R/M 25 3. Jumlah siswa yang

mendapat pelatihan pendidik sebaya dan konselor sebaya Orang 40 4. Terlaksananya lomba PIK R/M Tk. Kota Pariaman Jalur Pendidikan Lomba 1 5. Terlaksananya lomba madding kelompok PIK R/M Lomba 1 10. Meningkatkan pengetahuan, pemahaman 1. Jumlah Pendidik Sebaya, Konselor Sebaya dan Orang 35 Program Kesehatan Reproduksi

(15)

dan keterampilan Pendidik Sebaya, Konselor Sebaya dan pelaksana/ pengelola PIKR/M terhadap program GenRe. Pelaksana/ Pengelola PIK R/M yang mengikuti ajang temu kreatifitas remaja dan saka kencana.

Remaja. Kegiatan: 1. Pembinaan dan Temu Kreatifitas Remaja serta Saka Kencana 81.050.000,-11. Meningkatnya kualitas data dan informasi program KB 8. Tersedianya data

mikro keluarga Dokumen 1 1 ProgramPembinaan Peran Serta Masyarakat dalam pelayanan KB/ KR yan mandiri. Kegiatan: 1. Pengolahan Data dan Informasi Program KB Tahun 2015 115.452.000 9. Tersedianya dokumen Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Dokumen 1

12.Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

(16)

21.580.000,-B A 21.580.000,-B III

AKUNTABILITAS KINERJA A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2015

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah dokumen yang berisi perwujudan yang disusun dan disampaikan secara sistematik dan melembagan sebagai alat untuk menilai kinerja organisasi. Lakip menjadi kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam mencapai misi organisasi Untuk dapat menilai keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi BP2KB perlu dilakukan pengukuran kinerja. Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan formulir Pengukuran Kinerja Kegiatan dan Formulir Pengukuran Sasaran.

Pengukuran capaian kinerja dilakukan dengan menggunakan metode pembanding capaian kinerja sasaran. Metode perbandingan capaian kinerja sasaran yang dilakukan dengan membandingkan antara rencana kerja yang diinginkan dengan realisasi kerja yang dicapai organisasi. Selanjutnya akan dilakukan analisis terhadap penyebab terjadinya celah kinerja yang terjadi serta tindakan perbaikan yang diperlukan di masa mendatang. Metode ini bermanfaat untuk memberikan gambaran kepada pihak-pihak eksternal tentang sejauh mana pelaksanaan misi organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

Adapun yang menjadi capaian kinerja SKPD Tahun 2015 per sasaran yaitu sebagai berikut:

(17)

1. Sasaran 1

“Meningkatkan kualitas pelayanan administrasi, sarana dan prasarana serta kompetensi Aparatur Sipil Negara”

Sasaran tersebut diukur dengan 4 (empat) indikator kinerja sasaran. Indikator ini terealisasi melalui beberapa program yaitu: Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur, Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, Program Peningkatan Disiplin Aparatur, Program Peningkatan pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan. Capaian masing-masing program tersebut sebagai berikut :

1. Program pelayanan administrasi perkantoran dengan target 100% tercapai 100% yang ditandai dengan tersedianya jasa dan bahan penunjang administrasi perkantoran, antara lain: Penyediaan Jasa Surat Menyurat, Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air Dan Listrik, Penyediaan Jasa Pemeliharaan Dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional, Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan, Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor, Penyediaan Alat Tulis Kantor, Penyediaan Barang Cetak Dan Penggandaan, Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan, Penyediaan Makanan dan Minuman serta Rapat-Rapat Koordinasi Dan Konsultasi Keluar Daerah.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur yang di dalamnya terdapat kegiatan yang menunjang mobilitas aparatur dalam memberikan pelayanan. Kegiatan nya antara lain: Pembangunan Gedung Kantor, Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor, Pengadaan Peralatan Gedung Kantor, Pemeliharaan Rutin/ Berkala Gedung Kantor, Pemeliharaan Rutin/ Berkala Kendaraan Dinas/ Operasional serta Pemeliharaan Rutin/ Berkala Perlengkapan Gedung Kantor. Semua Kegiatan tersebut dengan target 100% dan terealisasi 100%.

3. Program peningkatan disiplin aparatur dengan tujuan meningkatkan tingkat kedisiplinan pegawai dituangkan ke dalam bentuk kegiatan pengadaan

(18)

pakaian dinas beserta perlengkapannya dengan target sebanyak 92 stel dan terealisasi sebanyak 92 stel. Capaian program ini tercapai 100%.

4. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur terdiri dari dua kegiatan yaitu: Pendidikan dan Pelatihan Formal yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi Aparatur Sipil Negara dan Penilaian Angka Kredit Penyuluh KB. Target dari kegiatan ini adalah terlaksananya penilaian angka kredit bagi penyuluh KB sebanyak 2 kali pada tahun 2015. Capaian program ini 100%.

5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan dengan tujuan meningkatkan akuntabilitas kinerja dan keuangan dengan target 4 dokumen berupa Laporan SPM Bidang KB dan PP Tahun 2014, Rencana Kinerja Tahun 2016, Laporan Akuntabilitas Kinerja SKPD dan Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2014 dan terealisasi sebanyak 4 dokumen tersebut. Berdasarkan evaluasi data capaian program-program di atas capaian sasaran ini tercapai 100%.

Tabel 3.1

Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran 1

No Indikator Kinerja Satuan (%, Dok, Org,

dll)

Target Realisasi Capaian

1. Persentase pelayanan

administrasi perkantoran % 100 100 100

2. Persentase Kelengkapan

Sarana dan Prasarana % 100 100 100

3. Jumlah Pegawai yang mengikuti Bimbingan Teknis

Orang 5 5 100

4. Terlaksananya Penilaian Angka Kredit bagi Penyuluh KB

Kali 2 2 100

5. Jumlah dokumen

perencanaan, Laporan dan Evaluasi Kegiatan.

Dokumen 4 4 100

Rata-Rata 100

(19)

“Meningkatnya pelaksanaan Pengarusutamaan Gender (PUG) disegala bidang”

Sasaran tersebut diukur dengan 3 (tiga) indikator kinerja sasaran. Indikator ini terealisasi melalui Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak Kegiatan Pemberdayaan Lembaga yang Berbasis Gender. Capaian masing-masing indikator kinerja tersebut sebagai berikut:

a. Tersusunnya Rencana Aksi Daerah (RAD) Pengarusutamaan Gender (PUG) dengan target 1 dokumen RAD PUG pada tahun 2015 dan terealisasi 1 dokumen RAD PUG. RAD PUG ini berisikan 8 hal yaitu

1). Pembentukan Kelembagaan Kelompok Kerja (POKJA) PUG. 2). Pembentukan Focal Point pada seluruh SKPD.

3). Penetapan Rencana Kerja Pokja PUG

4). Sosialisasi dan Advokasi PUG pada masing-masing SKPD 5). Pembentukan Tim Teknis PPRG

6). Publikasi Data Gender

7). Penyusunan Gender Analisys Pathway (GAP) dan Gender Baudgeting

Statement (GBS) pada RKA/DPA SKPD.

8). Pemantauan Pelaksanaan PUG.

b. Terbentuknya POKJA PUG dan Focal Point dengan target 30 SKPD dan realisasi 18 SKPD. Hal ini disebabkan belum optimalnya respon dari masing-masing SKPD terhadap pelaksanaan Pengarusutamaan Gender ini.

c. Terlaksananya pelatihan PPRG bagi ASN dengan target 30 orang dengan realisasi 30 orang. Tujuan dari Pelatihan PPRG ini adalah untuk memberikan pemahaman bagi focal point mulai Konsep dan Analisis Gender sampai dengan Tata Cara penganggaran yang Responsif Gender. Capaian indikator ini adalah 100%

Secara keseluruhan, tujuan dari indikator ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman serta kapasitas Aparatur SKPD yang kemudian disebut Focal Point dalam strategi pengintegrasian gender melalui perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengontrolan dan evaluasi atas kebijakan, program dan kegiatan yang berbasis gender. Sasaran strategis no. 2 ini tercapai sebesar 86.66%.

(20)

Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran 2

No Indikator Kinerja Satuan (%, Dok, Org,

dll)

Target Realisasi Capaian

1. Tersusunnya Rencana Aksi

Daerah (RAD) PUG Dokumen 1 1 100

2. Terbentuknya POKJA PUG

dan Focal Point SKPD 30 18 60

3. Terlaksananya pelatihan

PPRG bagi ASN Orang 30 30 100

Rata-Rata 86,66

3. Sasaran 3

“Meningkatnya partisipasi perempuan dibidang politik dan parlemen serta peran publik lainnya”

Sasaran tersebut diukur dengan 6 (enam) indikator kinerja sasaran. Indikator ini terealisasi melalui Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan pada 5 kegiatan yaitu Fasilitasi Gabungan Organisasi Wanita, Fasilitasi Organisasi Dharma Wanita, Lomba dalam rangka memeriahkan Hari Ibu, Pembekalan Parenting Skill dan Pembinaan Organisasi Wanita. Capaian masing-masing indikator kinerja tersebut sebagai berikut:

a. Terlaksananya pembinaan kepada Pengurus dan Anggota GOW dengan target 100 orang dan realisasi 100 orang.

b. Terlaksananya pembinaan kepada pengurus dan anggota DWP dengan target 100 orang dan realisasi 100 orang.

c. Terlaksananya pelatihan keterampilan bagi anggota DWP dengan target 100 orang realisasi 100 orang.

d. Terlaksananya lomba Asmaul Husna dengan target 1 Lomba dan realisasi 1 Lomba. e. Terlaksananya pembekalan ABS-SKB dengan target 100 orang dan realisasi 100

(21)

f. Terlaksananya pembinaan melalui pertemuan organisasi wanita dengan target 3 kali pertemuan dan realisasi 2 kali pertemuan.

Secara umum tujuan dari indikator ini adalah untuk meningkatkan peran serta perempuan dan organisasi wanita dalam upaya pencapaian kesetaraan dan keadilan gender, penguatan ketahanan keluarga serta memberikan pemahaman pada orang tua mengenai pola asuh anak. Sasaran strategis no. 2 ini tercapai sebesar 94,44%.

Tabel 3.3

Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran 3

No Indikator Kinerja Satuan (%, Dok, Org,

dll)

Target Realisasi Capaian

1. Terlaksananya pembinaan kepada pengurus dan anggota GOW

Orang 100 100 100

2. Terlaksananya pembinaan kepada pengurus dan anggota DWP

Orang 100 100 100

3. Terlaksananya pelatihan keterampilan bagi anggota DWP

Orang 100 100 100

4. Terlaksananya Lomba

Asmaul Husna Lomba 1 1 100

5. Terlaksananya

pembekanan ABS-SBK Orang 100 100 100

6. Terlaksananya pembinaan melalui pertemuan organisasi wanita Kali 3 2 66,67 Rata-Rata 94,44 4. Sasaran 4

“Meningkatnya pemenuhan hak anak”

Sasaran tersebut diukur dengan 6 (enam) indikator kinerja sasaran. Indikator ini terealisasi melalui beberapa program dan kegiatan diantaranya Program Keserasian kebijakan Peningkatan Kualias Anak dan Perempuan Kegiatan Pengembangan Kota Layak Anak, Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak Kegiatan Fasilitasi Pengembangan Forum Anak

(22)

dalam rangka Hari Anak Nasional. Capaian masing-masing indikator kinerja tersebut sebagai berikut:

Tabel 3.4

Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran 4

No Indikator Kinerja

Satuan (%, Dok, Org,

dll)

Target Realisasi Capaian 1. Terlaksananya pembinaan

Forum Anak Kota Pariaman

Orang 40 40 100

2. Terlaksananya pembinaan Forum Anak Tingkat Kecamatan se-Kota Pariaman

Orang 60 60 100

3. Jumlah anak yang mengikuti FAN dan KAI Tahun 2015

Orang 3 3 100

4. Terlaksananya

pemantapan Sekolah Ramah Anak Percontohan

SD 4 4 100

5. Terlaksananya

pemantapan Desa Layak Anak Percontohan

Desa 4 4 100

6. Jumlah Dokumen Evaluasi

Kota Layak Anak Dokumen 1 1 100

Rata-Rata 100

a. Terlaksananya pembinaan Forum Anak Kota Pariaman dengan target sebanyak 40 orang dan realisasi 40 orang.

b. Terlaksananya pembinaan Forum Anak Tingkat Kecamatan se-Kota Pariaman dengan target 60 orang dan realisasi 60 orang.

c. Jumlah anak yang mengikuti FAN dan KAI Tahun 2015 yang ditargetkan sebanyak 3 orang dan realisasi 3 orang.

d. Terlaksananya pemantapan Sekolah Ramah Anak Percontohan yang ditargetkan sebanyak 4 SD dan terealisasi 4 SD. Keempat Sekolah itu adalah: SDN 01 Pauh Kurai Taji Kec. Pariaman Selatan, SDN 15 Ampalu Kec. Pariaman Utara, SDN 19 Kp. Baru Kec. Pariaman Tengah dan SD 01 Koto Marapak Kec. Pariaman Timur.

(23)

e. Terlaksananya pemantapan Desa Layak Anak Percontohan yang ditargetkan sebanyak 4 Desa dan teralisasi 4 Desa. Keempat Desa tersebut adalah: Desa Rambai Kec. Pariaman Selatan, Desa Ampalu Kec. Pariaman Utara, Desa Kp. Baru Kec. Pariaman Tengah dan Desa Koto Marapak Kec. Pariaman Timur.

f. Jumlah Dokumen Evaluasi Kota Layak Anak yang ditargetkan adalah sebanyak 1 dokumen dan terealisasi 1 dokumen.

Semua indikator ini ini bertujuan untuk mewujudkan implementasi maksimal hak partisipasi anak di Kota Pariaman seperti yang telah dijamin dalam UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak serta untuk menampung dan menyalurkan aspirasi, ide, dan gagasan anak-anak di Kota Pariaman yang berkaitan dengan kelangsungan hidup anak-anak tersebut. Secara keseluruhan capaian sasaran ini adalah: 100%.

5. Sasaran 5

“Meningkatnya perlindungan terhadap perempuan dan anak”

Untuk mencapai sasaran ke 5 ini, dijabarkan dalam indikator kinerja sasaran yaitu:

Tabel 3.5

Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran 5

No Indikator Kinerja

Satuan (%, Dok, Org,

dll)

Target Realisasi Capaian 1. Jumlah Pengurus P2TP2A

yang mendapat pembekalan

pendampingan korban kekerasan

Orang 50 50 100

2. Jumlah Kasus Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak yang mendapat penanganan pengaduan oleh petugas terlatih dalam Unit Pelayanan Terpadu.

Kasus 40 46 115

3. Persentase Perempuan dan Anak Korban

Kekerasan yang mendapat

(24)

Penanganan Pengaduan oleh Petugas Terlatih di dalam Unit Pelayan Terpadu.

4. Jumlah pendampingan terhadap kasus Anak Berhadapan dengan Hukum Kasus 10 11 110 5. Terlaksananya pembinaan terhadap Kecamatan Sayang Ibu Kecamatan 4 4 100

6. Terlaksananya Lomba KSI/

GSI Tk. Kota Pariaman Kecamatan 4 4 100

7. Terikutinya Lomba KSI/ GSI

Tk. Prov.Sumatera Barat Kecamatan 1 1 100

Rata-Rata 103,57

a. Jumlah pengurus P2TP2A yang mendapat pembekalan pendampingan korban kekerasan yang ditargetkan sebanyak 50 orang dan terealisasi sebanyak 50 orang. Dengan pembekalan ini diharapkan Lembaga P2TP2A bisa lebih mandiri dan mampu memberikan layanan fisik, informasi, rujukan, konsultasi dan peningkatan ketrampilan serta kegiatan - kegiatan lainnya dalam mewujudkan pemberdayaan perempuan dan anak di Kota Pariaman. Lembaga P2TP2A mampu mengantisipasi terjadinya kasus-kasus kekerasan dalam rumah tangga. Jikapun terjadi kasus , Lembaga P2TP2A mampu memberikan pendampingan kepada korban dengan memberikan solusi atau penyelesaian yang terbaik tanpa proses hukum.

b. Jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang mendapat penanganan pengaduan oleh petugas terlatih dalam unit pelayanan terpadu yang ditargetkan sebanyak40 kasus dan terealisasi sebanyak 46 kasus. Capaian indikator sasaran tercapai 115%. Tujuan utama dari indikator ini adalah meningkatnya kualitas penanganan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak dan adanya pendampingan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak yang semakin meningkat.

(25)

c. Persentase perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapat penanganan pengaduan oleh petugas terlatih dalam unit pelayanan terpadu yang ditargetkan 100% dan terealisasi 100%. Hal ini tercapai karena dari 46 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang ada terlayani seluruhnya. Capaian cakupan pelayanan terhadap perempuan dan anak korban kekerasan sebesar 100%.

d. Jumlah pendampingan kasus anak berhadapan dengan hukum yang ditargetkan 10 kasus dan terealisasi 11 kasus. Pengertian anak yang berhadapan dengan hukum adalah anak yang telah mencapai usia 12 (dua belas) tahun tetapi belum mencapai usia 18 (delapan belas) tahun dan belum menikah dengan ketentuan:

- Yang diduga, disangka, didakwa, atau dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana.

- Yang menjadi korban tindak pidana atau yang melihat dan/atau mendengar sendiri terjadinya suatu tindak pidana.

Perbuatan yang mungkin dilakukan misalnya mencuri, menganiaya, membunuh, menipu, menggunakan narkotika, dan lain sebagainya. Jika seorang anak berhadapan dengan hukum,yang harus dilindungi adalah hak-haknya sebagai manusia (UU No.39 Tahun 1999, UU No.23Tahun 2002), dengan demikian bukan perbuatannya yang dilindungi, tetapi lebih pada pembelaan hak asasi manusianya.

 Hak-hak anak yang berhadapan dengan hukum antara lain: Setiap anak yang melakukan tindak pidana sejak ditangkap/ditahan berhak mendapat bantuan hukum dari seseorang atau lebih penasehat hukum (penyediaan petugas pendampingan khusus anak sejak dini) selama dalam waktu dan setiap tingkat pemeriksaan. Pejabat yang melakukan penangkapan atau penahanan wajib memeberitahukan kepada tersangka dan orang tua, wali atau orang tua asuh mengenai hak untuk memperoleh bantuan hokum, dan berhak berhubungan langsung dengan penasehat hukum dengan diawasi tanpa didengar oleh pejabat yang berwenang.

(26)

 Hak untuk mendapatkan perlakuan yang layak dan manusiawi sesuai dengan martabat dan hak-hak anak.

 Hak untuk dapat mengikuti pendidikan sekolah selama berstatus sebagai klien masyarakat (sedang menjalani pidana bersyarat).

 Hak untuk dipenuhi kebutuhan jasmani, rohani dan social anak selama masa penahanan dan menjalani hukuman.

 Berhak mendapat pendidikan dan pelatihan sesuai dengan bakat dan kemampuannya selama berada dalam lembaga pemasyarakatan.

 Hak untuk berkorespondensi dan menerima kunjungan atau dengan kata lain hak pemberian jaminan untuk mempertahankan hubungan dengan orang tua atau keluarga (jika anak dalam tahanan).

 Hak Penyediaan sarana dan prasarana khusus.

 Hak Penjatuhan sanksi yang tepat untuk kepentingan yang terbaik bagi anak.

 Hak Pemantauan dan pencatatan terus menerus terhadap perkembangan anak yang berhadapan dengan hokum.

 Hak Perlindungan dari pemberitaan identitas melalui media massa dan untuk menghindari labelisasi.

e. Terlaksananya pembinaan terhadap Kecamatan Sayang Ibu yang ditargetkan sebanyak 4 kecamatan dan realisasi 4 kecamatan.

f. Terlaksananya Lomba KSI/ GSI Tk. Kota Pariaman pada tahun 2015 yang ditargetkan diikuti oleh 4 kecamatan dan realisasi 4 kecamatan. Lomba KSI/ GSI Tk. Kota Pariaman Tahun 2015 ini dimenangkan oleh Kec. Pariaman Tengah Kelurahan Kp. Pondok.

g. Terikutinya Lomba KSI/ GSI Tk. Prov. Sumatera Barat yang ditargetkan sebanyak 1 kecamatan dan terealisasi 1 kecamatan. Namun, untuk tingkat provinsi kita belum menang. Hal ini dikarenakan belum maksimalnya peranan dari instansi terkait dalam mendukung lomba tingkar provinsi tersebut.

Indikator kinerja ini didukung oleh Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak Kegiatan fasilitasi Perlindungan Perempuan

(27)

dan Anak terhadap Tindak Kekerasan serta Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan Kegiatan pembinaan dan perlombaan KSI/ GSI. Berdasarkan data tersebut diatas capaian sasaran ke 6 rata-rata tercapai 100%.

6. Sasaran 6

“Meningkatnya Peran Aktif Perempuan dalam Peningkatan Kesejahteraan Keluarga dan Pembangunan”

Untuk mencapai sasaran ke 6 ini, dijabarkan dalam 2 (dua) indikator kinerja yaitu:

Tabel 3.6

Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran 6

No Indikator Kinerja Satuan (%, Dok, Org,

dll)

Target Realisasi Capaian

1. Jumlah Keluarga Sasaran

P2WKSS yang dibina KK 20 20 100

2. Terlaksananya Evaluasi P2WKSS Tk. Kota Pariaman terhadap Desa Binaan P2WKSS

Desa 4 4 100

Rata-Rata 100

a. Jumlah Keluarga Sasaran yang dibina yang ditargetkan sebanyak 20 KK dan terealisasi sebanyak 20 KK. Tujuan Umum Program Terpadu P2WKSS adalah meningkatkan peran perempuan dalam pembangunan dalam rangka mewujudkan keluarga berkualitas. P2WKSS dilaksanakan melalui pendekatan lintas bidang pembangunan yang terkait dan lintas program secara terintegrasi di Tingkat Kota Pariaman, Kecamatan dan Kelurahan. P2WKSS dilaksanakan dengan menggunakan dan mengoptimalkan berbagai sumber daya yang tersedia baik dari pemerintah, dunia usaha, gerakan, LSM dan masyarakat b. Terlaksananya evaluasi P2WKSS Tk. Kota Pariaman terhadap Desa Binaan

P2WKSS yang ditargetkan diikuti oleh 4 Desa dan realisasi 4 Desa. Desa Binaan P2WKSS adalah Desa . Evaluasi diarahkan dan difokuskan untuk mendapatkan gambaran, keterangan dan jawaban terhadap efektifitas pelaksanaan, dampak

(28)

program terhadap kesetaraan dan keadilan gender, peran, akses, kontrol serta manfaat yang dirasakan oleh perempuan serta penurunan jumlah keluarga miskin. Hasil evaluasi dimanfaatkan untuk meningkatkan efektifitas, relevansi serta memperbaiki program mendatang.

Indikator kinerja ini didukung oleh Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan Kegiatan Pembinaan dan Perlombaan Desa Program Terpadu P2WKSS.

Berdasarkan data tersebut diatas capaian sasaran ke 6 rata-rata tercapai 100%.

7. Sasaran 7

Meningkatnya Kualitas Pelayanan Keluarga Berencana

Untuk mencapai sasaran ke 7 ini, dijabarkan dalam indikator kinerja sasaran yaitu:

Tabel 3.7

Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran 7

No Indikator Kinerja Satuan (%, Dok, Org,

dll)

Target Realisasi Capaian

1. Jumlah Akseptor KB Baru Akseptor 1664 1527 91,76 2. Persentase Pemakaian Alat

Kontrasepsi % 75 64,12 64,12

3. Jumlah Peserta Sosialisasi Peningkatan Partisipasi Pria dalam berKB

PUS 40 40 100

4. Jumlah Akseptor KB Baru

Pria Akseptor 166 131 78,91

5. Jumlah Kasus Kegagalan/ Komplikasi penggunaan Alat Kontrasepsi KB

Kasus 6 1 16,66

6. Jumlah Bidan Praktek Swasta yang mendapat pembinaan pelayanan KB mandiri Orang 50 50 100 7. Jumlah Pencanangan Pelayanan KB melalui kegiatan manunggal Kegiatan 4 4 100

(29)

8. Terlaksananya

penyampaian KIE program KB Nasional.

Bulan 12 12 100

9. Jumlah Media Promosi Pelayanan KIE Program KB Nasional.

Jenis 5 5 100

Rata-Rata 100

a. Jumlah Akseptor KB Baru yang ditargetkan sebanyak 1664 Akseptor Baru dan terealisasi sebanyak 1527 Akseptor Baru. Persentase pencapain akseptor baru sebesar 91, 76 %. Ini tidak sesuai dengan target yang ditetapkan karena:

- Kurangnya tenaga Penyuluh KB di masing-masing desa/ kelurahan.

- Masih ada PKB yang tidak membawa serta mengisi K/IV/KB dan Informent Connsent saat melakukan KIE kepada PUS. Sehingga Calon Akseptor yang sudah di KIE, pada hari H pelayanan KB gagal untuk menjadi Akseptor Baru.

b. Persentase pemakaian alat kontrasepsi yang ditargetkan sebesar 70% dan terealisasi sebesar 64,12 %. Capaian indikator sasaran tercapai 91,16%.

c. Jumlah peserta Sosialisasi Peningkatan Partisipasi Pria dalam KB dan KRR sebanyak 40 Pasangan Usia Subur (PUS) dan terealisasi sebanyak 40 PUS. Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan advokasi dan promosi kepada PUS mengenai alat kontrasepsi KB Pria, meningkatkan akses informasi dan pelayanan KB pria serta untuk meningkatkan pengetahuan serta kesadaran masyarakat tentang peran penting suami dalam berKB.

d. Jumlah Akseptor KB Baru Pria yang ditargetkan 166 Akseptor KB Baru Pria dan terealisasi sebanyak 131 Akseptor KB Baru Pria. Capaian indicator ini 78,91 %. Hal ini belum tercapai karena rendahnya tingkat pemahaman pria (suami) mengenai program keluarga berencana.

e. Jumlah kasus kegagalan/ komplikasi penggunaan alat kontrasepsi yang ditargetkan 6 kasus dan terealisasi 1 kasus. Hal ini berarti adanya peningkatan dalam kualitas pelayanan KB sehingga menurunkan tingkat komplikasi/ kegagalan.

(30)

f. Jumlah Bidan Praktek Swasta yang mendapat pembinaan pelayanan KB mandiri yang ditargetkan sebanyak 50 orang dan terealisasi 50 orang. Tujuan kegiatan ini agar Bidan Praktek Swasta lebih memahami mengenai hak-hak reproduksi serta memahami kelebihan dan kekurangan masing-masing alat kontrasepsi agar bisa memberikan keyakinan kepada Pasangan Usia Subur. Yang pada akhirnya Pasangan Usia Subur ini menyadari akan pentingnya penggunaan alat kontrasepsi.

g. Jumlah pencanangan pelayanan KB melalui kegiatan manunggal yang ditargetkan sebanyak 4 kegiatan dan realisasi 4 kegiatan.

h. Terlaksananya penyampaian KIE proram KB Nasional yng ditargetkan selama 12 bulan dan terealisasi 12 bulan.

i. Jumlah media promosi pelayanan KIE program KB Nasional ditargetkan sebanyak 5 jenis dan terealisasi 5 jenis.

Indikator kinerja ini didukung oleh

- Program Pelayanan Pemasangan Kontrasepsi Kegiatan Pelayanan Pemasangan Kontrasepsi KB

- Program Keluarga Berencana dengan Kegiatan Penyediaan Pelayanan KB dan Alat Kontrasepsi bagi Keluarga Miskin, Pelayanan KIE, Pembinaan Peserta dan Pelayanan KB Mandiri serta Peningkatan Partisipasi Pria dalam KB dan KRR. Berdasarkan data tersebut diatas capaian sasaran ke 7 rata-rata tercapai 100%.

8. Sasaran 8

“Meningkatnya Ketahanan Keluarga yang berbasis partisipasi aktif masyarakat dan kompetensi kader”

Untuk mencapai sasaran ke 8 ini, dijabarkan dalam indikator kinerja yaitu:

Tabel 3.8

(31)

No Indikator Kinerja Satuan (%, Dok, Org,

dll)

Target Realisasi Capaian

1. Jumlah Kader kelompok BKB, BKR dan BKL yang mendapat pembinaan.

Orang 80 80 100

2. Jumlah Kelompok BKB

yang aktif Kelompok 71 71 100

3. Jumlah Kelompok BKR

yang aktif Kelompok 11 11 100

4. Jumlah Kelompok BKL

yang aktif Kelompok 71 69 100

5. Jumlah Usaha EKonomi Produktif Perempuan di Pedesaan yang aktif

UPPKS 11 11 100

6. Jumlah Pengelola

Posyandu, PAUD dan BKB yang mendapat Sosialisasi BKB Holistik

Orang 100 100 100

7. Terlaksananya Penilaian kepada Kader Berprestasi Tk. Kota Pariaman

Kategori 12 10 83,33

8. Jumlah Kader yang mengikuti Kegiatan Temu Kader Tk. Provinsi.

Orang 35 35 100

Rata-Rata 100

a. Jumlah Kader Kelompok BKB, BKR dan BKL yang mendapat pembinaan yang ditargetkan sebanyak 80 orang dan terealisasi sebanyak 80 orang. Pembinaan kelompok ini dilakukan melalui.

b. Jumlah kelompok BKB yang aktif yang ditargetkan sebesar 71 kelompok dan terealisasi sebesar 71 kelompok. Capaian indikator sasaran tercapai 100%.

c. Jumlah kelompok BKR yang aktif yang ditargetkan sebesar 11 kelompok dan terealisasi sebesar 11 kelompok. Capaian indikator sasaran tercapai 100%.

d. Jumlah kelompok BKL yang aktif yang ditargetkan sebesar 71 kelompok dan terealisasi sebesar 69 kelompok. Capaian indikator sasaran tercapai 97,18%.

e. Jumlah kelompok UPPKS yang aktif yang ditargetkan sebesar 11 kelompok dan terealisasi sebesar 11 kelompok. Capaian indikator sasaran tercapai 50%.

(32)

f. Jumlah Pengelola Posyandu, PAUD dan BKB yang mendapat Sosialisasi BKB Holistik yang ditargetkan sebanyak 100 orang dan realisasi 100 orang.

g. Terlaksananya Penilaian kepada Kader Berprestasi Tk. Kota Pariaman yang ditargetkan sebanyak 12 kategori dan realisasi 10 kategori.

h. Jumlah kader yang mengikuti kegiatan Temu Kader Tk. Provinsi yang ditargetkan sebanyak 35 orang dan realisasi 35 orang.

Indikator kinerja ini didukung oleh

- Program Keluarga Berencana Kegiatan Pembinaan Kelompok BKB, BKR, BKL dan UPPKS, Pembinaan Keluarga Berencana.

- Program Penyiapan Tenaga pendamping Kelompok Bina Keluarga kegiatan Temu Kader (Jambore) IMP dan PKK.

- Program Pengembangan Model Posyandu BKB-Posyandu-PAUD Kegiatan Sosialisasi Program BKB Holistik Terintegrasi.

Berdasarkan data tersebut diatas capaian sasaran ke 7 rata-rata tercapai 100%.

9. Sasaran 9

“Meningkatnya kualitas pengelolaan dan pelayanan PIK R/M”

Untuk mencapai sasaran ke 9 ini, dijabarkan dalam indikator kinerja sasaran yaitu:

Tabel 3.9

Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran 9

No Indikator Kinerja

Satuan (%, Dok, Org,

dll)

Target Realisasi Capaian 1. Jumlah PIKR/ M baru yang

tumbuh. PIK-R/M 3 2 66,67

2. Jumlah Kelompok PIK R/M

(33)

3. Jumlah siswa yang mendapat pelatihan pendidik sebaya dan konselor sebaya

Orang 40 40 100

4. Terlaksananya lomba PIK R/M Tk. Kota Pariaman Jalur Pendidikan

Lomba 1 1 100

5. Terlaksananya lomba madding kelompok PIK R/M

Lomba 1 1 100

Rata-Rata 93,33

a. Jumlah PIKR/M baru yan tumbuh yang ditargetkan sebanyak 3 PIKR/M dan terealisasi sebanyak 2 PIKR/M. Persentase pencapain PIKR/M baru yang tumbuh sebesar 66,67.

b. Jumlah Kelompok PIKR/M yang aktif ditargetkan 25 Kelompok PIKR/M dan terealisasi 22 Kelompok PIKR/M. Capaian indikator sasaran tercapai 100%.

c. Jumlah Siswa yang mendapat Pelatihan Pendidik Sebaya dan Konselor Sebaya yang ditargetkan 40 siswa dan terealisasi sebanyak 4o siswa. Terlaksananya lomba PIKR/M Tk. Kota Pariaman Jalur Pendidikan yang ditargetkan 1 kali lomba dan terealisasi 1 kali lomba.

d. Terlaksananya lomba madding kelompok PIKR/M Tk. Kota Pariaman yang ditargetkan 1 (satu) kali lomba dan terealisasi 1 (satu) kali lomba. Tujuan dari indikator ini adalah

Indikator kinerja ini didukung oleh:

- Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR Kegiatan Pendirian Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR

Berdasarkan data tersebut diatas capaian sasaran ke 7 rata-rata tercapai 81,33%.

10. Sasaran 10

“Meningkatkan Pengetahuan, Pemahaman dan Keterampilan Pendidik Sebaya, Konselor Sebaya dan Pelaksana/ Pengelola PIKR/M terhadap Program GenRe”

(34)

Tabel 3.10

Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran 10

No Indikator Kinerja Satuan (%, Dok, Org,

dll)

Target Realisasi Capaian

1. Jumlah Pendidik Sebaya, Konselor Sebaya dan Pelaksana/ Pengelola PIKR/M yang mengikuti ajang temu kreatifitas remaja dan saka kencana.

Orang 35 35 100

Rata-Rata 100

a. Jumlah Pendidik Sebaya, Konselor Sebaya dan Pelaksana/ Pengelola PIKR/M yang mengikuti ajang temu kreatifitas remaja dan saka kencana yang dianggarkan sebanyak 35 orang dan realisasi 35 orang.

Indikator kinerja ini didukung oleh Program Kesehatan Reproduksi Remaja Kegiatan Pembinaan dan Temu Kreatifitas Remaja dan Saka Kencana.

Berdasarkan data tersebut diatas capaian sasaran ke 6 rata-rata tercapai 100%.

11. Sasaran 11

“Meningkatkan Kualitas Data dan Informasi Program Kependudukan dan Keluarga Berencana”

Untuk mencapai sasaran ke 6 ini, dijabarkan dalam indikator kinerja sasaran yaitu:

Tabel 3.11

Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran 11

No Indikator Kinerja Satuan (%, Dok, Org,

(35)

dll) 1. Tersedianya dokumen data

mikro keluarga Dokumen 1 1 100

2. Tersedianya dokumen monitoring, evaluasi dan pelaporan

Dokumen 1 1 100

Rata-Rata 100

a. Tersedianya data mikro keluarga dengan target 1 dokumen dan realisasi 1 dokumen.

b. Tersedianya dokumen monitoring, evaluasi dan pelaporan dengan target 1 dokumen dan realisasi 1 dokumen.

Indikator kinerja ini didukung oleh Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam Pelayanan KB/ KR yang Mandiri pada Kegiatan Pengolahan Data dan Informasi Program KB Tahun 2015 dan Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan.

Berdasarkan data tersebut diatas capaian sasaran ke 11 rata-rata tercapai 100%. Secara keseluruhan, capaian kinerja tahun 2015 dapat dilihat sebagai berikut:

(36)

PEREMPUAN DAN KB KOTA PARIAMAN

LAKIP BP2KB Kota Pariaman Tahun 2015 Page 36

1. Meningkatkan kualitas pelayanan administrasi, sarana dan prasarana serta kompetensi Aparatur Sipil Negara. 1. Persentase pelayanan administrasi perkantoran % 100 100 100 2. Persentase Kelengkapan Sarana dan Prasarana % 100 100 100 3. Jumlah Pegawai yang mengikuti Bimbingan Teknis Orang 5 5 100 4. Terlaksananya Penilaian Angka Kredit bagi Penyuluh KB

Kali 2 2 100

5. Jumlah dokumen perencanaan,

Laporan dan Evaluasi Kegiatan. Dokumen 6 6 100 2. Meningkatnya pelaksanaan Pengarusutam aan Gender (PUG) disegala bidang. 1. Tersusunnya

Rencana Aksi Daerah (RAD) PUG

Dokumen 1 1 100

2. Terbentuknya POKJA

PUG dan Focal Point SKPD 30 18 60

3. Terlaksananya pelatihan PPRG bagi ASN Orang 30 30 100 3. Meningkatnya partisipasi perempuan dibidang politik dan parlemen serta peran publik lainnya. 1. Terlaksananya pembinaan kepada pengurus dan anggota GOW Orang 100 100 100 2. Terlaksananya pembinaan kepada pengurus dan anggota DWP Orang 100 100 100 3. Terlaksananya pelatihan keterampilan bagi anggota DWP Orang 100 100 100 4. Terlaksananya Lomba Asmaul Husna Lomba 1 1 100 5. Terlaksananya pembekanan ABS-SBK Orang 100 100 100 6. Terlaksananya pembinaan melalui pertemuan organisasi wanita Kali 3 2 66,67 4. Meningkatnya

(37)
(38)

PEREMPUAN DAN KB KOTA PARIAMAN

LAKIP BP2KB Kota Pariaman Tahun 2015 Page 38

Org dll) (%) (%) (%) 1. Meningkatkan kualitas pelayanan administrasi, sarana dan prasarana serta kompetensi Aparatur Sipil Negara. 1. Persentase pelayanan administrasi perkantoran % 100 100 100 100 100 2. Persentase Kelengkapan Sarana dan Prasarana % 100 100 100 100 100 3. Jumlah Pegawai yang mengikuti Bimbingan Teknis Orang 5 5 100 100 100 4. Terlaksananya Penilaian Angka Kredit bagi Penyuluh KB Kali 2 2 100 100 100 5. Jumlah dokumen perencanaan, Laporan dan Evaluasi Kegiatan. Dokume n 6 6 100 100 100 2. Meningkatnya pelaksanaan Pengarusutam aan Gender (PUG) disegala bidang. 1. Tersusunnya Rencana Aksi Daerah (RAD) PUG Dokume n 1 1 100 100 100 2. Terbentuknya POKJA PUG dan Focal Point SKPD 30 18 60 3. Terlaksananya pelatihan PPRG bagi ASN Orang 30 30 100 3. Meningkatnya partisipasi perempuan dibidang politik dan parlemen serta peran publik lainnya. 7. Terlaksananya pembinaan kepada pengurus dan anggota GOW Orang 100 100 100 100 100 8. Terlaksananya pembinaan kepada pengurus dan anggota DWP Orang 100 100 100 100 100 9. Terlaksananya pelatihan keterampilan bagi anggota DWP Orang 100 100 100 100 100 10. Terlaksananya Lomba Asmaul Husna Lomba 1 1 100 0 0 11. Terlaksananya Orang 100 100 100 0 0

(39)

C. Keberhasilan Dan Penghargaan SKPD Yang Diperoleh Tahun 2015

Ada beberapa penghargaan yang kami peroleh selama tahun 2015 baik tingkat Provinsi maupun Tingkat Nasional, yaitu:

a. Penghargaan Menuju Kota Layak Anak Kategori Madya

b. Juara I PKK KB KES Bidang Posyandu Tk. Provinsi Sumatera Barat c. Juara I TNI KB KES Tingkat Provinsi Sumatera Barat

d. Juara I PIK-R Jalur Pendidikan Tingkat Provinsi Sumatera Barat

e. Juara III Lomba Poster Kegiatan Temu Kreatifitas Remaja Tk. Provinsi Sumatera Barat

(40)

B A B IV PENUTUP A. Kesimpulan Umum Atas Capaian Kinerja SKPD

Dari beberapa item kegiatan yang diselenggarakan oleh BP2KB Kota Pariaman dapat diambil kesimpulan hampir seluruh kegiatan mampu mencapai target yatu 100%, namun dalam proses ada beberapa kendala yang masih menghambat jalannya proses kegiatan tersebut.

Kami menyadari bahwasanya tidak ada yang pernah sempurna di bumi ini, namun kami berusaha semaksimal mungkin untuk melaksanakan tugas sebagai Abdi Negara dan Abdi Masyarakat sebagaimana yang kami emban di pundak kami.

Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya dapat ditarik beberapa kesimpulan utama yang terkait dengan akuntabilitas kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Pariaman Tahun 2015, antara lain : 1. Secara umum pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pemerintahan

sebagaimana yang diamanatkan Sesuai Peraturan Daerah Kota Pariaman Nomor 4 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis dan Lembaga Lainnya Lingkup Pemerintah Kota Pariaman Badan Pemberdayaan Perempuan dan keluarga Berencana telah dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan sumber daya aparatur yang dimiliki yang tentunya tetap mengacu kepada ketentuan perundang-undangan yang menjadi pedoman pelaksanaan tugas dan fungsi setiap unit organisasi dari Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Pariaman. Selain itu, pelaksanaan pelayanan aparatur maupun pelayanan masyarakat yang melekat pada tugas dan fungsi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana juga tetap mengupayakan pada pemenuhan kebutuhan stakeholder lembaga ini. 2. Ukuran keberhasilan ataupun kinerja atas pelaksanaan tugas pokok, fungsi

(41)

dalam lingkup Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Pariaman yang melaksanakan program dan kegiatan sesuai dengan sasaran stratejik. Penetapan sasaran stratejik ini mengacu pada pemenuhan tujuan, misi dan visi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Pariaman sebagaimana telah disepakati dalam Rencana Stratejik Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Pariaman Tahun 2013 – 2018.

3. Dalam hal pencapaian sasaran yang ditetapkan dapat terlihat bahwa tidak seluruhnya dapat mencapai kinerja yang diharapkan. Beberapa pokok permasalahan yang menjadi kendala pencapaian kinerja sasaran stratejik Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Pariaman terutama disebabkan karena keterbatasan – keterbatasan baik pendanaan maupun sumber daya manusianya. Namun untuk tahun-tahun mendatang hal tersebut akan diupayakan untuk memperkecil kesenjangan antara harapan masyrakat dengankinerja yang ingin dicapai, tentunya dengan mengacu kepada sasaran dan program prioritas.

B. Langkah Dimasa Mendatang Untuk Peningkatan SKPD

Ada beberapa point penting langkah-langkah yang akan kami lakukan kedepannya demi peningkatan SKPD Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, yaitu:

a. Meningkatkan Kelancaran Operasional dan Pelayanan Administrasi Perkantoran

b. Meningkatkan Pemenuhan Kebutuhan Sarana dan Prasarana Aparatur c. Meningkatkan Kapasitas Aparatur

d. Meningkatkan Sistem Capaian Kinerja dan Keuangan

(42)

f. Meningkatkan Kesetaraan Gender DalamPembangunan

g. Meningkatkan Penguatan Kelembagaan dan Pengarusutamaan Gender dan Anak

h. Meningkatkan Kualitas Keluarga Berencana dalam Rangka Terciptanya Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera

Kesinambungan pembangunan khususnya di bidang Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana serta Keluarga Sejahtera perlu menjadi perhatian serius dan khususnya dari semua pihak yang terkait dengan persepsi yang sama, agar pembangunan dapat terselenggara sesuai dengan yang diharapkan. Dengan demikian akan tercipta keinginan untuk meningkatkan kinerja dan fokus perbaikan dimasa mendatang.

(43)
(44)

Referensi

Dokumen terkait

Pada usia ini otot dan saraf di dalam mulut bayi cukup berkembang dan mengunyah, menggigit, menelan makanan dengan baik, mulai tumbuh gigi, suka memasukkan sesuatu ke dalam

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Departemen Pendidikan Teknik Elektro. Fakultas Pendidikan Teknologi

a. Fasilitas fisik dan fasilitas non fisik memberikan pengaruh sebesar 45,8% terhadap kepuasan pelanggan berbelanja di Pasar Pusat Pasar Kota Medan, sedangkan 54,2% dipengaruhi

 Konsep keruangan  (lokasi, iklim,  morfologi, geologis, flora, dan fauna,   serta penduduk)  dan  konektivitas/intera ksi antarruang  serta perubahan 

Tanggal Cum Dividen di Pasar Reguler & Pasar Negosiasi 9 Juni 2017 Tanggal Ex Dividen di Pasar Regular & Pasar Negosiasi 12 Juni 20171. Tanggal Cum Dividen di Pasar Tunai

Apabila hak tanggungan dibebankan pada beberapa hak ats tanah, dpat diperjanjikan dalam akta pemberian hak tanggungan yang bersangkutan, bahwa pelunasan utang yang dijamin dapat

Direkomendasikan kepada rumah sakit untuk membuat standar, dan format khusus, jadwal, dan waktu khusus, supaya adanya keseragaman dalam melaksanakan mentorship, dan bagi

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap perubahan densitas zooxanthellae, Mitotic Index (MI), ukuran zooxanthellae dan kandungan klorofil-a