• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH METODE LATIHAN MEMUKUL BOLA DENGAN SOFTTOSS BALL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH METODE LATIHAN MEMUKUL BOLA DENGAN SOFTTOSS BALL"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

PENGARUH METODE LATIHAN MEMUKUL BOLA DENGAN SOFTTOSS

BALL DAN T-BALL TERHADAP KETERAMPILAN MEMUKUL BOLA

DALAM PERMAINAN SOFTBALL BAGI PEMAIN PUTRA KLUB SOFTBALL GIANT SOLO TAHUN 2011

SKRIPSI

Oleh : NURUL HIDAYAH S

NIM K 5606044

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

(2)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

BALL DAN T-BALL TERHADAP KETERAMPILAN MEMUKUL BOLA

DALAM PERMAINAN SOFTBALL BAGI PEMAIN PUTRA KLUB SOFTBALL GIANT SOLO TAHUN 2011

Oleh : NURUL HIDAYAH S

NIM K 5606044

SKRIPSI

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga.

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

(3)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

iii

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Pembimbing I

Drs. Bambang Wijanarko, M. Kes NIP. 19581121 199003 1 004

Surakarta, September 2012

Pembimbing II

Drs. Sukono

(4)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Skripsi telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari : ... Tanggal : ...

Tim Penguji Skripsi:

Nama Terang Tanda tangan

Ketua : Drs.H Agustiyanto, M.Pd ...

Sekretaris : Islahuzzaman Nuryadin, S.Pd, M.Or ...

Anggota I : Drs. Bambang Wijanarko, M.Kes ...

Anggota II : Drs. Sukono, M.Or. ...

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

a.n. Dekan,

Prof. Dr. ser nat Sadjidan, M.Si NIP. 19660415 199103 1 002

(5)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

v ABSTRAK

Nurul Hidayah S. PENGARUH METODE LATIHAN MEMUKUL BOLA ANTARA SOFTTOSS BALL DAN T-BALL TERHADAP KETERAMPILAN MEMUKUL BOLA DALAM PERMAINAN S0FTBALL BAGI PEMAIN PUTRA KLUB SOFTBALL GIANT SOLO TAHUN 2011. Skripsi. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Oktober 2011.

Tujuan penelitian ini adalah untuk : (1) Untuk mengetahui perbedaan metode latihan memukul bola dengan Softtoss Ball terhadap keterampilan memukul bola dalam permainan softball bagi pemain klub softball giant putra Solo tahun 2011. (2) Untuk mengetahui adakah pengaruh latihan memukul bola dengan T-ball terhadap keterampilan memukul bola dalam permainan softball bagi pemain klub softball giant putra Solo tahun 2011. (3) Untuk mengetahui manakah yang lebih baik pengaruh latihan memukul bola dengan Softtoss Ball dan T-ball terhadap keterampilan memukul bola dalam permainan softball bagi pemain klub softball giant putra Solo tahun 2011.

Sesuai dengan tujuan penelitian, maka penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan pretest – posttest designs. Subjek penelitian ini adalah pemain softball giant putra Solo tahun 2011 yang berjumlah 40 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tes Elrod Batting. Teknis analisis data dengan rumus t-tes dengan taraf signifikasi 5%.

Penelitian ini menghasilkan simpulan sebagai berikut : (1) Ada pengaruh latihan Softtoss Ball terhadap keterampilan memukul bola dalam permainan softball bagi pemain klub softball Giant Putra Solo tahun 2011 dengan thitung yang diperoleh = 8,7286 > ttabel = 1,720. (2) Ada pengaruh latihan T-ball terhadap keterampilan memukul bola dalam permainan softball bagi pemain klub softball Giant Putra Solo tahun 2011 dengan thitung yang diperoleh = 8,3353 > ttabel = 1,720. (3) Latihan soft toss ball lebih baik pengaruhnya daripada latihan T-ball terhadap keterampilan memukul

bola softball bagi pemain klub softball Giant Putra Solo tahun 2011, dengan persentase peningkatannya adalah K1 (latihan soft toss ball) sebesar 20,41% lebih besar daripada K2 (latihan T-ball) sebesar 15,80%.

(6)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Nurul Hidayah S. METHOD OF EXERCISE EFFECT BEAT THE BALL AND T-BALL SOFT TOSS BAL SKILLS TO STRIKE THE BALL GAME FOR MAN PLAYER CLUB SOFTBALL GIANT OF SOLO 2011. Thesis. Surakarta: Fakulty of Education and Pedagogy University of Surakarta of March, in October 2011.

The purpose of this study was to: (1) to determine the effects of exercise there Softtoss Ball hit the ball to hit the ball in a game of skill for players club softball Softball Giant son of Solo in 2011.(2) To determine the influence of batting practice balls there with T-ball to hit the ball in a game of skill for man players club softball softball Giant of Solo in 2011. (3) To find out what the effects of exercise are better to hit the ball with Softtoss Ball and T-Ball to hit the ball in a game of skill for man players club softball Softabll Giant of Solo in 2011.

In accordance with the purpose of research, this study uses an experimental method to design a pretest-posttest design. The subjek of this study was the man player of Solo Giant Softball in 2011, amounting to 40 people. Techniques of data collection is done by testing Batting Elrod. Technical analysis of the data with the formula t-test with a significance level of 5%.

The study produced of following conclusion: (1) There is the influence of exercise Softtoss Ball to hit the ball in a game of skill for man player club softball softball Giant of Solo in 2011 with tcount obtained = 8.72896 > Ttable = 1.720. (2) There is the influence of T-ball practice the skill to hit the ball in a softball game for the club softball man player Giant of Solo in 2011 with tcount obtained = 8.3353 > Ttable = 1.720. (3) Exercise ball soft toss in better than exercise its influence on T-ball skills for a man player hits the ball club’s softball softball Giant of Solo in 2011, with the percentage increase is K1 (exercise ball soft toss) was 20,41% greater than K2 (T-Ball practice) of 15.80%.

Keywords :

(7)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

vii MOTTO

Strunggle in life ... life must be strong for the winner and glory (Me)

Allah SWT pendukung nomor satu dalam hidupku,

sampai kapanpun jika mau berusaha pasti kita akan mendapatkan tujuan itu ( Penulis )

(8)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Karya ini kupersembahkan kepada :

1. Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya 2. Bapak dan Ibu ku tercinta, terima kasih

untuk semuanya.

3. Kakak, adik serta keponakanku teresayang. 4. Seseorang yang selalu sabar dan selalu

sayang.

5. Bapak Islahuzaman N.S.Pd. M.or atas segala bantuannya.

6. Orang-orang disekitarku, makasih atas supportnya.

(9)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah-Nya skripsi ini akhirnya dapat diselesaikan, untuk memenuhi sebagai persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam penyelesaian penulisan skripsi ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan-kesulitan yang timbul dapat teratasi. Untuk itu atas segala bentuk bantuannya, disampaikan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS Surakarta

2. Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan FKIP UNS Surakarta

3. Ketua Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan FKIP UNS Surakarta

4. Bapak Drs. Bambang Wijanarko, M. Kes selaku Pembimbing I 5. Bapak Drs. Sukono, selaku Pembimbing II

6. Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu

Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa.

Walaupun disadari dalam skripsi ini masih ada kekurangan, namun diharapkan skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Surakarta, Oktober 2009

(10)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGAJUAN ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

HALAMAN ABSTRAK ... v

HALAMAN MOTTO ... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I. PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 4

D. Perumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II. LANDASAN TEORI ... 7

A. Tinjauan Pustaka ... 7

1. Sejarah dan Permainan Softball ... 7

2. Teknik Dasar Softball ... 9

3. Keterampilan Memukul Bola Softball ... 10

4. Latihan Memukul Bola Soft Toss Ball ... 17

5. Latihan Memukul Bola T- Ball ... 19

6. Latihan ... 20

(11)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

xi

1. Latihan Memukul Bola Dengan Soft Toss Ball dan

T- Ball ... 27

2. Keuntungan dan Kelemahan Latihan Memukul Soft Toss Ball dan T- Ball ... 28

3. Perbedaan Latihan Memukul Soft Toss Ball dan T- Ball ... 30

C. Perumusan Hipotesis ... 31

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 32

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 32

1. Tempat Penelitian ... 32

2. Waktu Penelitian ... 32

B. Populasi, Sampel dan Sampling Penelitian ... 32

C. Teknik Pengumpulan Data ... 33

D. Metode dan Rancangan Penelitian ... 33

E. Teknik Analisis Data ... 35

1. Reliabilitas Tes ... 35

2. Uji Persyaratan ... 35

a. Uji Normalitas ... 35

b. Uji Homogenitas ... 36

3. Uji Perbedaan ... 36

BAB IV. HASIL PENELITIAN ... 38

A. Deskripsi Data ... 38

B. Pengujian Persyaratan Analisis Data ... 39

1. Uji Normalitas ... 40

2. Uji Homogenitas ... 40

C. Pengujian Hipotesis ... 41

1. Uji Perbedaan Sebelum Diberi Perlakuan ... 41

2. Uji Perbedaan Sesudah Diberi Perlakuan ... 42

D. Pembahasan Hasil Analisis Data ... 44 1. Perbedaan Pengaruh Metode Memukul Bola dengan

(12)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Pemain Putra Klub Softball Gian Solo Tahun 2011 .. 44

2. Metode Latihan Memukul Bola dengan Soft Toss Ball Memberikan Pengaruh yang lebih baik terhadap Keterampilan Memukul bola dalam permainan Softball bagi Pemain Putra Klub Softball Gian Solo Tahun 2011 ... 46

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ... 47

A. Simpulan ... 47

B. Implikasi ... 47

C. Saran ... 48

DAFTAR PUSTAKA ... 49 LAMPIRAN

(13)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Diskripsi Data Tes Awal dan Tes Akhir Hasil Latihan Memukul

Bola Softball Pada Kelompok 1 dan Kelompok 2. ... 38

2. Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas... 39

3. Tabel Range Kategori Reliabilitas. ... 39

4. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data... 40

5. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Data. ... 41

6. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan Tes Awal Pada Kelompok 1 dan Kelompok 2 ... 41

7. Rangkuman Uji Perbedaan Hasil Tes Awal dan Tes Akhir pada Kelompok 1 ... 42

8. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan Tes Awal dan Tes Akhir pada Kelompok 2. ... 43

9. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan Tes Akhir Antara Kelompok 1 dan Kelompok 2. ... 43

10. Rangkuman Hasil Penghitungan Nilai Perbedaan Peningkatan Latihan Keterampilan Memukul Bola Softball antara Kelompok 1 dan kelompok 2. ... 44

(14)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Gambar Halaman

1. Teknik memukul dalam softball ... 10

2. Sikap Awal Pemukul ... 11

3. Posisi Berdiri Terbuka ... 12

4. Posisi Berdiri Tertutup ... 13

5. Posisi Berdiri Paralel ... 13

6. Bagian Tongkat Pemukul Softball ... 14

7. Cara Memegang Long Grip ... 15

8. Cara Memegang Choking Up ... 16

9. Gerakan Ayunan Pemukul ... 16

(15)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Petunjuk Pelaksanaan Tes dan Program Latihan ... 51

2. Program Latihan Keterampilan Memukul Metode Softtoss Ball dan T-Ball ... 54

3. Data hasil tes awal keterampilan memukul bola soft ball (Elrod Batting). ... 58

4. Rekapitulasi hasil tes awal dan tes akhir keterampilan memukul bola dalam permainan softball bagi pemain klub softball Giant Putra Solo Tahun 2011. ... 60

5. Data hasil tes awal keterampilan memukul bola dalam permainan softball bagi pemain klub softball Giant Putra Solo Tahun 2011 berdasarkan urutan rangking. ... 61

6. Pemasangan subyek penelitian berdasarkan hasil tes awal keterampilan memukul bola softball. ... 62

7. Rekapitulasi hasil tes awal dan tes akhir keterampilan memukul bola softball pada kelompok 1 (kelompok latihan soft toss ball). ... 63

8. Uji Reliabilitas ... 65

9. Uji Normalitas Data Dengan Metode Lilliefors... 71

10. Uji Homogenitas ... 73

11. Tabel kerja untuk menghitung nilai perbedaan antara hasil tes awal keterampilan memukul bola soft ball pada kelompok 1 dan kelompok 2. ... 75

12. Tabel kerja untuk menghitung nilai perbedaan antara hasil tes awal dan tes akhir keterampilan memukul bola soft ball pada kelompok 1. ... 77

13. Tabel kerja untuk menghitung nilai perbedaan antara hasil tes akhir keterampilan memukul bola soft ball pada kelompok 1 dan kelompok 2. ... 79

14. Tabel kerja untuk menghitung nilai perbedaan antara hasil tes awal dan tes akhir keterampilan memukul bola soft ball pada kelompok 2. ... 81

(16)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Permaianan Softball yang digemari dikalangan remaja maupun umum serta adanya tuntutan prestasi yang setinggi-tingginya dan banyaknya kejuaraan di tingkat daerah maupun nasional bahkan sekarang-sekarang ini sudah sering diadakan kejuaraan Softball antar klub se-Asean untuk seleksi yang digunakan dalam kejuaraan Sea Games pada tahun 2010 kemarin di Malaysia, yang bermula dari adanya turnamen atau kejuaranan antar klub lalu dipilih atau disaring pemain-pemain yang terbaik dari masing-masing klub tersebut untuk mewakili Indonesia dalam kejuaraan Softball se-Asean. Maka di perlukan adanya pembinaan yang sebaik-baiknya yang di lakukan sejak usia dini, pembinaan tersebut di mulai dari sekolah-sekolah yang yang masuk dalam kurikulum sebagai salah satu cabang olahraga pilihan ekstrakurikuler. Pembinaan yang dilakukan di sekolah sejak usia dini ini sangat mendukung karena usia sekolah atau usia dini merupakan usia dalam masa perkembangan jasmani dan rohani yang membutuhkan rangsangan berupa gerak , sehingga saat yang tepat untuk mendapat pembinaan.

Tahap-tahap awal dalam melakukan pembinaan lebih di tekankan pada penguasaan teknik dasar, karena dalam permainan Softball sangat di butuhkan untuk mengembangkan mutu dari permainan dan untuk dapat memenangkan permainan dalam suatu pertandingan atau turnamen. Sehubungan dengan hal tersebut, setiap cabang olahraga khususnya Softball harus mengoptimalkan semua usaha pembinaan sehingga dalam proses pembelajarannya maupun latihannya diperoleh efisiensi dan efektifitas dalam mencapai dan meningkatkan prestasi.

Tehnik-tehnik dasar penguasaan dalam permainan Softball itu antara lain berupa melambungkan bola, melempar bola (throwing), menangkap bola (catching), memukul bola (batting), pelari base (base running) dan meluncur (sliding).

Diantara teknik-teknik dasar di atas tersebut yang tidak kalah pentingnya adalah memukul (batting), karena memukul bola yang paling utama dalam offensive. Dalam buku petunjuk lengkap Softball dan base ball disebutkan bahwa keterampilan

(17)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

2

yang satu ini memukul (batting) merupakan senjata offensive yang paling ampuh atau yang paling utama untuk mendapatkan atau mencetak point bagi seseorang maupun satu regu, pentingnya metode latihan memukul bola jangan dianggap remeh. Hal ini disebabkan karena setiap pemain harus mengembangkan keterampilan dalam memukul, supaya dapat memberikan point saat melakukan pukulan dan memacu semangat pemain lain untuk berusaha lebih baik lagi.

Disamping pemainnya yang harus memiliki atau menguasai keterampilan teknik dasar dalam permainan Softball juga memiliki kemampuan fisik, taktik dan juga mental yang baik. Teknik memukul yang baik dan benar dapat menghasilkan pukulan yang dapat diarahkan ke daerah lawan yang kosong dan tidak dapat di tangkap atau di terima lawan. Bahkan hasil pukulan dapat langsung keluar pagar bagian belakang (homerun), apabila ini terjadi akan menghasilkan home run atau pemain dapat berlari menuju base sampai ke home base tanpa dapat di matikan atau jalan bebas dan berhak memperoleh nilai 1.

Oleh karena itu, bahwa memukul merupakan faktor penting, karena hasil pukulan akan menentukan apakah seorang pemukul akan berhasil mencapai base atau tidak. Hasil pukulan jugalah yang menentukan apakah pelari di base atau pukulan itu sendiri dapat memberikan nilai atau tidak. Itulah sebagian dari tujuan memukul. Dalam latihan untuk meningkatkan keterampilan teknik memukul bola, dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti yang di kemukakan oleh A. Sarumpaet, dan kawan-kawan (1992 : 190-191 ) yaitu “ 1) Memukul bola pada tonggak (T-ball), 2) Memukul bola bergerak , 3) memukul bola ayunan dari picther.”

Latihan memukul bola pada tonggak(T-ball) merupakan metode latihan memukul dengan cara bola di letakkan di atasa tonggak, kemudian pemain memukul bola tersebut. Dan latihan memukul bola bergerak atau Soft Toss Ball yang di gunakan adalah dengan latihan memukul bola yang di lambungkan oleh teman dari arah depan dengan jarak 4 sampai 5 meter kemudian pemain memukul bola saat bola datang, rata-rata ketinggian kurang lebih setinggi pinggang pemain tersebut. Sedangkan latihan memukul bola ayunan picther atau picthed ball yaitu latihan memukul yang di lakukan dengan bola dilempar dari picther sesungguhnya dengan

(18)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

3

jarak permainan yang sebenarnya ke arah pemukul lalu pemukul tersebut memukul bola hasil lemparan.

Ketiga macam metode latihan memukul bola ini mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk meningkatkan keterampilan memukul bola dalam permainan

Softball. Setelah diketahuinya adanya jenis latihan memukul dan atas dasar

pentingnya penelitian ini terhadap peningkatan prestasi olahraga, serta ketepatan pemakaian salah satu jenis dan meningkatkan prestasi keterampilan memukul dalam permainan base ball. Dengan adanya ketiga macam metode latihan teknik memukul bola tersebut, dalam penelitian ini diambil dua metode latihan untuk dibandingkan, yaitu latihan Soft Toss Ball dan T-Ball pada pemain putra klub Softball Giant Solo Tahun 2011.

Penelitian ini akan diterapkan bagi pemain putra klub Softball Giant Solo tahun 2011. Pemain putra klub Softball Giant Solo adalah sampel yang digunakan dalam penelitian untuk menjawab permasalahan yang muncul dalam penelitian. Salah satu sisi yang menarik dari pemain putra klub Softball Giant Solo yaitu, keterampilan memukul bola dalam permainan Softball masih rendah dan perlu ditingkatkan. Hal ini dapat dilihat dari masih seringnya pemain melakukan kesalahan mendasar dalam memukul bola, dimana bola dalam keadaan strike yaitu bola yang seharusnya dipukul malah diabaikan yaitu mencapai 12 orang atau sekitar 30%, sedang bola foult malah dipukul, sehingga pukulan yang dihasilkan kurang mendapatkan hasil yang maksimal. Selain itu para pemain kurang bisa membagi kekuatan pada saat memukul bola khususnya saat bertanding, dimana seringkali karena pemain pemain kurang rileks atau gugup yang berjumlah 15 orang atau 37,5%. Ini terbukti dari pengamatan dan hasil evaluasi tim pelatih pada saat mengikuti Pra PON dan Kejuaraan Senior di Jakarta tahun 2007, banyak pemain Giant Putra Solo lemah dalam memukul bola. Begitu juga saat mengikuti Liga Partha di Jogjakarta yang baru berakhir bulan juni kemarin, pemain klub Softball Giant Solo juga masih mengalami kekurangan dalam memukul, baik saat mengambil keputusan atau stimulus dan timming saat datangnya bola.

Dengan memperhatikan hal tersebut, maka peneliti ingin mengadakan penelitian yang membandingkan antara pengaruh dua macam latihan memukul

(19)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

4

dengan judul : “Pengaruh metode latihan memukul bola dengan Soft Toss Ball dan

T-Ball terhadap keterampilan memukul bola dalam permainan Softball bagi pemain

putra klub Softball Giant Solo Tahun 2011”.

B. Identifiasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka masalah yang timbul dapat diidentifikasikan sebagai berkut :

1. Karena ada tiga latihan memukul bola yang sering dilakukan dalam latihan memukul bola dalam permainan Softball yaitu dengan T-Ball, Pitched Ball dan

Soft Toss Ball, serta memukul adalah bagian dari olahraga Softball yang paling

penting.

2. Hasil penelitian ini dapat sebagai petunjuk untuk menerapkan metode latihan yang efisien dan efektif dalam meningkatkan prestasi keterampilan memukul. 3. Pemain Softball harus dapat menguasai teknik memukul bola yang baik agar

dapat meningkatkan prestasinya.

4. Menurut pengamatan peneliti, penelitian tentang perbandingan metode latihan memukul bola dengan Soft Toss Ball dan T-Ball terhadap keterampilan memukul bola dalam permainan Softball belum pernah dilakukan.

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Latihan memukul bola dengan Soft Toss Ball untuk meningkatkan keterampilan memukul bola dalam permainan Softball pemain putra klub Softball Giant Solo Tahun 2011.

2. Latihan memukul bola dengan T-Ball untuk meningkatkan keterampilan memukul bola dalam permainan Softball pemain putra klub Softball Giant Solo Tahun 2011.

3. Mana yang lebih baik antara latihan memukul bola dengan Soft Toss Ball dan

T-Ball terhadap keterampilan memukul bola dalam permainan Softball bagi

(20)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

5

D. Perumusan Masalah

Dari uraian tersebut di atas maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Adakah pengaruh metode latihan memukul bola dengan Soft Toss Ball terhadap keterampilan memukul bola dalam permainan Softball bagi pemain putra klub

Softball Giant Solo Tahun 2011?

2. Adakah pengaruh metode latihan memukul bola dengan T-Ball terhadap keterampilan memukul bola dalam permainan Softball bagi pemain putra klub

Softball Giant Solo Tahun 2011?

3. Manakah yang lebih baik pengaruh latihan memukul bola dengan Soft Toss Ball dan T-Ball terhadap keterampilan memukul bola dalam permainan Softball bagi pemain putra klub Softball Giant Solo Tahun 2011?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan permasalahan di atas, tujuan yang ingin penulis capai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh metode latihan memukul bola dengan Soft Toss Ball terhadap keterampilan memukul bola dalam permainan Softball bagi pemain putra klub Softball Giant Solo Tahun 2011

2. Untuk mengetahui pengaruh metode latihan memukul bola dengan T-Ball terhadap keterampilan memukul bola dalam permainan Softball bagi pemain putra klub Softball Giant Solo Tahun 2011.

3. Untuk mengetahui manakah yang paling berpengaruh antara metode latihan memukul bola dengan Soft Toss Ball dan T-Ball terhadap keterampilan memukul bola dalam permainan Softball bagi pemain putra klub Softball Giant Solo Tahun 2011.

F. Manfaat Penelitian

Berkaitan dengan permasalahan dan tujuan penelitian tersebut di atas, diharapkan penelitian ini memberi manfaat antara lain:

(21)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

6

1. Memberikan sumbangan bagi penelitian di cabang olahraga Softball , khususnya penelitian tentang teknik memukul bola pada pemain putra klub Softball Giant Solo tahun 2011.

2. Sebagai informasi dan masukan bagi pelatih Klub Soffball Giant Solo dan klub

Softball yang lain untuk dapat meningkatkan keterampilan memukul bola para

pemain.

3. Bagi pemain putra klub Giant Solo, dapat di gunakan sebagai masukan dalam upaya meningkatkan keterampilan memukul bola.

(22)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka 1. Sejarah dan Permainan Softball

Permainan Softball atau Softball tepatnya lahir di Amerika Serikat, yang diciptakan di Gedung olah raga Farragut Boat Club Chicago, Illinois 16 September 1887 secara tidak sengaja oleh George Hancock. Awalnya terdapat beberapa alumni Universitas Yale dan Harvard sedang mendengarkan hasil akhir pertandingan sepak bola Amerika antar Yale dan Harvard di klub Farragut Boat. Setelah skor akhir diumumkan yaitu kemenangan Yale, seorang alumnus Yale dengan antusias melempar sebuah sarung tinju ke pendukung Harvard. Seorang dengan reflek mengambil sebuah tongkat dan memukul ke arah sarung tinju itu. Melihat hal itu memberikan sebuah ide seorang reporter Chicago Board of Trade, George Hancock. Dia menyarankan untuk membuat sebuah permainan di dalam ruangan dengan bola yang dibuat dari sarung tinju yang dilempar tadi. Dia mengambil sarung tinju itu dan mengikatnya dengan erat memakai sebuah tali, supaya menyerupai bola. Kemudian dengan beberapa buah kapur, Hancock menandai lantai Farragut Boat menyerupai lapangan bisbol.

Melihat perkembangan Softball sedemikan cepatnya dan adanya kompetisi antara negara setiap tahunnya. Timbul perhatian kita terhadap cabang olahraga ini secara serius. Mulanya Softball hanya berkembang di Jakarta, Bandung, Palembang, Semarang dan Surabaya. Tetapi kini telah menjadi salah satu cabang olahraga yang yang sangat digemari masyarakat, terutama para pelajar dan mahasiswa. Untuk menyalurkan kegiatan-kegiatan Softball di Indonesia, diperlukan suatu badan yang mengaturnya, maka dibentuklah Organisasi Induk dengan nama PERBASASI (Perserikatan Base ball & Softball

Amatir Seluruh Indonesia). Dengan adanya wadah PB. PERBASASI ini mulailah

(23)

diselenggara-perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

8

kan tahun 1967 di Jakarta. Di samping itu sejak PON VII di Surabaya, Softball menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan.

Softball adalah permainan yang termasuk dalam kelompok bola pukul,

yang dimainkan oleh sembilan orang sebagai regu pemukul (offensive) dan sembilan orang sebagai regu penjaga (diffensive). Cara bermain atau permainanya adalah dengan pemukul (bat) dan si pemukul memukul bola yang dilemparkan oleh pitcher sesuai dengan peraturan yang berlaku. Lama permainan adalah tujuh

inning yaitu masing-masing regu mendapat giiran tujuh kali menjadi regu

pemukul (offensive) dan tujuh kali menjadi regu penjaga (diffensive). Regu pemukul menjadi penjaga setelah tiga kali mati, kesembilan orang regu penjaga tersebut mempunyai tugas yang berbeda-beda sesuai dengan posisinya. Adapun tugas-tugas dari masing-masing penjaga tersebut adalah :

a. Posisi satu adalah picther, bertugas melambungkan bola.

b. Posisi dua adalah catcher, bertugas menangkap bola dari picther dan menjaga home base .

c. Posisi tiga adalah first base , bertugas menjaga base satu.

d. Posisi empat adalah second base , bertugas menjaga antara base satu dan dua. e. Posisi lima adalah shortstop, base , bertugas menjaga antara base dua dan

tiga

f. Posisi enam adalah trihd base , bertugas menjaga base tiga

g. Posisi tujuh adalah left fielder, bertugas menjaga di lapangan luar(out fielder bagian kiri)

h. Posisi delapan adalah center fielder, bertugas menjaga lapangan luar bagian tengah

i. Posisi sembilan adalah right fielder, bertugas menjaga lapangan luar bagian kanan.

Untuk menjadi pemain yang baik tentunya harus menguasai teknik dasar yang ada dalam permainan tersebut selain mempunyai fisik yang baik dan mental yang baik.

(24)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

9

2. Teknik Dasar Permainan Softball

Di dalam situasi bermain sangat penting keterampilan-keterampilan khusus yang harus dikuasai untuk dapat bermain dengan baik. Keterampilan ini merupakan kecakapan yang dapat diperoleh dari penguasaan teknik dasar yang ada dalam permainan olahraga tersebut. Begitu juga dalam permainan base ball teknik dasar yang ada perlu dipelajari dengan baik karena nantinya berkaitan erat dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung taktik dan strategi pertahanan dan menyerang.

Untuk dapat menjadi pemain Softball yang baik, teknik dasar harus dikuasai dengan baik dan benar menurut. Arma Abdoelah, Msc (1981:464-465), sebagai berikut :

a. Melambungkan Bola

Yaitu cara menyajikan bola ke suatu sasaran yang telah ditentukan, yang akan dipukul oleh pemukul (batter) sebagai lawan atau penyerang.

b. Melempar Bola (Throwing)

Melempar harus dilakukan dengan cara yang tepat dan cepat yang ditujukan kepada teman, untuk mematikan pelari yang menuju base atau menahan lajunya pelari. Jenis lemparan yang ada dan biasa ada tiga macam yaitu lemparan atas, lemparan samping, dan lemparan bawah.

c. Menangkap Bola (Catching)

Menangkap adalah salah satu usaha yang dilakukan oleh pemain untuk dapat menguasai bola dengan tangan memakai glove, baik itu menangkap bola dari hasil pukulan lawan maupun lemparan dari teman dengan tujuan untuk mematahkan serangan lawan atau mematikan pelari.

d. Memukul Bola (Batting)

Memukul bola dilakukan untuk menyerang. Pukulan terhadap bola yang dilemparkan oleh pitcher bertujuan untuk memperoleh nilai dan menyelamatkan dirinya atau membantu pelari lain (base runner) untuk mencapai base berikutnya.

e. Pelari (Runner)

Setelah memukul, pemukul diharuskan untuk berlari menuju base dan sedapat mungkin untuk mencetak point atau menyumbangkan angka bagi regunya.

f. Meluncur (Sliding)

Meluncur merupakan suatu gerakan meluncurkan badan untuk mencapai base yang dituju. Meluncur dilakukan untuk mengurangi kecepatan laju lari agar dapat tepat berhenti pada base dan menghindari sentuhan atau nge-tag bola dari lawan sehingga selamat mencapai base yang dituju.

(25)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

10

3. Keterampilan Memukul Bola Softball a. Pengertian Teknik Memukul

Teknik memukul bola merupakan salah satu teknik dasar dalam permainan bola base ball yang erat kaitannya dengan taktik dan strategi dalam penyerangan. Menurut Parno (1992 : 54) bahwa, ”Teknik memukul bola merupakan salah satu teknik dalam base ball yang dilakukan oleh regu penyerang dengan melakukan pukulan terhadap bola yang dilemparkan oleh

pitcher.”

Perlunya bagi seorang pemain penyerang menguasai teknik memukul ini karena dalam upaya memperoleh nilai dan menyelamatkan dirinya atau membantu pelari lain untuk mencapai base berikutnya. Oleh karena itu penguasaan teknik memukul bola bagi seorang pemain khususnya bagi regu penyerang perlu dikuasai dengan baik dan benar. Karena dalam memukul bola tidak semudah yang dibayangkan. Bola yang dipukul harus bola yang melewati strike zone, atau dengan ketinggian setinggi lutut sampai dada pemukul. Untuk jelasnya dapat diperhatikan dalam gambar 1 di bawah ini :

.

Gambar 1 Teknik memukul dalam softball Sarumpet dan kawan-kawan, 1992:168) b. Teknik Dasar Memukul Bola

Teknik memukul bola dapat menyenangkan apabila pemain telah dapat mengembangkan dengan baik, sebaiknya dapat menimbulkan rasa

(26)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

11

frustasi tidak dapat melakukan pukulan dengan baik. Oleh karena itu teknik memukul bola perlu dilatih dan di kembangkan bagi pemain.

Dalam melakukan teknik memukul bola, perlu memperhatikan beberapa hal seperti yang dikemukakan oleh A. Sarumpet, dan kawan-kawan (1992 :167) bahwa, “untuk melakukan pukulan terhadap bola, perlu memperhatikan beberapa prinsip : seperti memegang bat, sikap kaki, posisi badan, gerakan kaki dan ayunan lengan, posisi bat serta gerak lanjut (follow

through)” Sedangkan Parno ( 1992 : 59- 62 ) bahwa ,”untuk memukul bola

perlu memperhatikan sikap awal, cara memegang pemukul dan ayunan (swing)”. Berdasarkan dua pendapat tersebut, apabila diperhatikan dalam permainan saat memukul bola pemain harus benar-benar memperhatikan sikap awal, pegangan pada pemukul, gerakan ayunan pemukul dan gerak lanjut.

c. Sikap Awal

Sikap awal yang dimaksudkan disini adalah sikap posisi kaki saat berada di daerah kotak pemukul (batter’s box). Posisi pemukul (batter) berdiri pada kedua kaki berada dalam batter’s box selebar bahu, lutut sedikit bengkok sehingga badan turun. Posisi badan rileks,dengan posisi kepala dan pandangan ke arah picther.

Dalam pelaksanaanya, sikap awal ini terbagi atas tiga cara seperti yang dijelaskan oleh Parno ( 1992 : 56 ) yaitu, “Sikap awal ada tiga bentuk yang dapat dilakukan,antara lain : Open stance, Close stance dan Square stance

Gambar 2. Sikap Awal Pemukul (A. Sarumpet dan kawan-kawan, 1992:168)

(27)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

12

d. Posisi Berdiri Terbuka (Open Stance)

Posisi berdiri pada saat memukul dengan posisi open stance atau posisi terbuka maksudnya pemukul berdiri dengan kaki depan mengarah keluar dari garis batter’s box yang berdekatan dengan home plate Parno, (1992 :56 ). Dengan posisi berdiri terbuka saat memukul bola ini, mempunyai tujuan agar bola yang dipukul menuju ke arah posisi lapangan antara base dua dan base tiga. Untuk jelasnya dapat diperhatikan dalam gambar 2 berikut.

Gambar 3. Posisi Berdiri Terbuka ( Parno, 1992 :56 ) e. Close Stance

Untuk posisi berdiri Close Stance atau memposisi berdiri tertutup meksudnya pemukul berdiri dengan kaki depan mengarahkan ke dalam terhadap garis batter’s box yang berdekatan dengan home plate. Pada posisi berdiri tertutup untuk mempunyai tujuan agar bola hasil pukulan mengarah pada sasaran antara base dua dan base satu. Untuk jelasnya dapat diperhatikan dalam gambar 3 di bawah ini.

(28)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

13

Gambar 4. Posisi Berdiri Tertutup ( Parno, 1992 :56 )

f. Square Stance

Pada posisi berdiri square stance atau posisi sejajar maksudnya pemukul berdiri dengan sikap yang wajar, dengan kedua tumit dalam keadaan sejajar dengan garis batter’s box yang berdekatan dengan home plate. Untuk jelasnya dapat diperhatikan dalam gambar 4 pada halaman berikut ini.

Gambar 5. Posisi Berdiri Paralel ( Parno, 1992 :56 )

(29)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

14

g. Pegangan Pada Pemukul

Pegangan pada pemukul yang dilakukan saat memukul bola dalam permainan dapat dilakukan dengan cara meletakan tangan dekat dengan bagian bawah pemukul (knob) untuk pukulan dengan gerakan ayunan (swing) penuh dan dengan meletakkan tangan pada bagian akhir dari lilitan pembalut bat (barrel) untuk pukulan tanggung.

Gambar 5. Bagian Tongkat Pemukul Softball

Menurut Parno (1992 : 60 ) beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pegangan terhadap alat pemukul adalah :

1) Bentuk pegangan seperti bersalaman dengan pemukul atau bat.

2) Peganglah pemukul dengan kedua tangan bersama-sama saling berhadapan dan tertutup rapat.

3) Peganglah pemukul erat tetapi mudah digerakkan.

4) Aturlah pegangan pada bagian ujung pemukul (knob) di acungkan keatas. Dalam suatu permainan, pemain harus dapat mengetahui kapan harus menggunakan pegangan penuh dan kapan harus menggunakan pegangan tanggung. Ini dapat diketahui dengan cara memperhatikan kecepatan dari lajunya bola dari picther. Apabila lajunya bola dapat diimbangi dengan gerakan ayunan lengan yang cepat,dapat menggunakan pegangan penuh, sebaliknya apabila gerakan ayunan lebih lambat maka sebaiknya menggunakan pegangan tanggung.

Knop Handel

Barrel

(30)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

15

Ada dua dasar cara untuk memegang bat atau pemukul Softball yaitu sebagai berikut :

1) Pegangan Long Grip

Cara memegang pemukul ini seperti orang bersalaman, semua jari dan ibu jari memegang alat pemukul dengan erat dan rileks. Bagi pemain yang memukul dengan tangan kanan, peganglah pemukul dengan tangan kiri, diletakkan pada ujung pemukul dekat dengan knob, tangan kiri berada di atas tangan kanan. Peganglah pemukul dengan erat tetapi rileks sewajarnya, dengan seluruh jari merapat da terpisah dengan ibu jari berada pada bagian atas. Lihat gambar 7 di bawah ini.

Gambar 7. Cara Memegang Long Grip (Parno, 1992 : 59)

2) Choking Up (Mengacungkan Pemukul)

Dengan pegangan sedikit lebih maju ke tengah pada knob, dengan demikian pemain akan lebih mudah untuk melakukan kontrol. Dengan mengacungkan pemukul akan membantu pemain memiliki kekuatan, kecepatan dan ketepatan untuk mengayunkan pemukul. Dengan demikian dapat mengontrol dan memelihara keseimbangan dengan ukuran dan berat yang ideal. Lihat gambar 8 di bawah ini.

(31)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

16

Gambar 8. Cara Memegang Choking Up (Parno, 1992 : 60)

h. Gerakan Ayunan Pemukul

Gerakan ayunan memukul ini dilakukan dengan menggerakan pemukul ke arah bola ke depan. Gerakan dimulai dari gerakan melangkahkan kaki kiri ke depan, lengan mengayun mendatar setinggi pinggang dan diikuti gerakan badan berputar menghadap pitcher. Perkenaan pemukul dengan bola diusahakan didepan kaki kiri, untuk jelasnya dapat diperhatikan dalam gambar 9 pada halaman berikut ini.

Gambar 9. Gerakan Ayunan Pemukul (Sarumpaet dan kawan-kawan, 1992 : 170)

(32)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

17

i. Gerak Lanjutan

Setelah melakukan gerakan pukulan dan perkenaan antara pemukul dengan bola didepan kaki kiri, dilanjutkan dengan gerak lanjutan yaitu ayunan lengan semaksimal mungkin sampai habis perputaran pinggang dan badan yang kemudian menjatuhkan pemukul dan dilanjutkan dengan berlari menuju

base pertama.

Gambar 9. Gerakan Lanjutan (Follow Through) (Sarumpaet dan kawan-kawan, 1992 : 170)

4. Latihan Memukul bola soft toss ball

Latihan memukul bola Softtossball ini banyak sekali dilakukan dalam latihan permainan Softball . Bentuk latihan ini adalah dengan cara memukul bola yang dilemparkan teman atau pelatih dari depan dengan ketinggian kurang lebih setinggi pinggang. Latihan memukul bola, melatih pandangan mata saat memukul harus tertuju pada bola dan membiasakan gerakan ayunan yang dilakukan harus mendatar setinggi pinggang.

Pelaksanaan dari latihan memukul bola Softtossball ini adalah sebagai berikut :

(33)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

18

a. Pemain dibagi menjadi beberapa kelompok masing-masing 5 orang atau disesuaikan dengan jumlah alat yang ada. Satu pemain sebagai memukul, satu pemain melemparkan bola dan pemain lainnya mengumpulkan bola dengan cara menangkap bola hasil pukulan.

b. Bola dipegang pemain yang bertugas sebagai pelempar. Seorang pemain yang mendapat giliran memukul bola bersiap didekat tanda tempat bola dilemparkan atau home plate dengan memegang pemukul. Kemudian pemain tersebut mengukur ketepatan perkenaan pemukul dengan bola.

c. Pemain berdiri pada posisi sikap awal memukul bola, lalu pemain yang melempar bola dari depan si pemukul bola setinggi pinggang pemukul. Dengan secepat mungkin pemukul mengayunkan bat untuk memukul bola dengan ayunan penuh setelah bola mencapai ketinggian setinggi pinggang. Latihan ini di lakukan 10 kali pukulan kemudian bergiliran dengan pemain yang lain.

Dalam melakukan latihan memukul bola softtossball ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :

a. Posisi pemukul harus benar- benar berada pada posisi perkenaan antara pemukul dengan bola yang tepat yaitu kurang lebih satu kali lebar telapak tangan dari ujung atas pemukul.

b. Gerakan ayunan harus mendatar, tidak boleh ada gerakan mengayun dari bawah keatas karena bola hasil pukulan yang di harapkan harus mendatar bukan melambung.

c. Pandangan mata pemukul saat perkenaan harus tertuju pada bola. Dan saat perkenaan pandangan tetap pada titik perkenaan bola dan pemukul tidak pada hasil pukulan.

d. Pemukul yang berdiri pada posisi sikap awal memukul bola, lalu memukul bola dengan ayunan penuh atau power yang lebih seperti longhit,bola yang dipukul harus bola yang masuk dalam stirke zone

(34)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

19

5. Latihan Memukul Bola T- ball

Latihan memukul bola yang diletakan diatas tonggak ini atau dikenal pula dengan latihan T-ball. Bentuk latihan ini adalah dengan cara memukul bola yang di letakkan diatas tonggak lalu dipukul oleh pemain tanpa menggunakan bantuan, bisa dilakukan sendiri dan diatur tinggi rendahnya pukulan rata-rata setinggi pinggang pemain, lalu mengayun dan memukul bola dari arah atas masuk strike

zone. Jacquie Joseph (Coaching youth Softball : 104 ).

Latihan memukul bola bergerak ini mempunyai tujuan untuk melatih ketepatan ayunan dengan perkenaan bola, melatih pandangan mata saat memukul harus tertuju pada bola dan membiasakan gerakan ayunan yang dilakukan harus mendatar setinggi pinggang juga melatih ketepatan posisi kaki dengan arah bola.

Pelaksanaan dari latihan memukul T-ball ini adalah sebagai berikut : a. Pemain dibagi menjadi beberapa kelompok masing-masing 5 orang atau

disesuaikan dengan jumlah alat yang ada. Satu pemain menempatkan bola pada tonggak atau tongkat yang di sebut batting tee(t-ball) dan pemain lainya mengumpulkan bola.

b. Pemain yang mendapat giliran memukul bola bersiap di dekat home plate dengan memegang pemukul. Kemudian pemain tersebut mengukur tinggi rendahnya pukulan rata-rata setinggi pinggang pemukul atau masuk daerah

strike zone.

c. Pemain yang berdiri pada posisi sikap awal memukul bola, lalu mengayun dan memukul bola dari arah atas masuk strike zone. Latihan ini dilakukan 10 kali pukulan kemudian bergiliran dengan pemain yang lain.

Dalam melakukan latihan memukul dengan T-ball ini, ada beberapa hal yang harus di perhatikan yaitu :

a. Posisi pemukul harus benar-benar berada pada posisi perkenaan antara pemukul dengan bola yang tepat yaitu perkenaan kurang lebih satu kali lebar telapak tangan dari ujung atas pemukul.

(35)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

20

b. Gerakan ayunan harus mendatar, tidak boleh ada gerakan mengayun dari bawah ke atas karena bola hasil pukulan yang diharapkan harus mendatar bukan melambung.

c. Pandangan mata pemukul harus selalu tertuju pada bola. Power yang di gunakan tidak terlalu besar hanya impact pada bola serta mengarahkan bola, dan pada saat perkenaan pandangan tetap pada titik perkenaan bola dan tidak pada hasil pukulan.

d. Perkenaan pemukul harus pada titik tengah bola. 6. Latihan

Untuk dapat meningkatkan kemampuan teknik dasar dari pemain, di perlukan suatu latihan yang direncanakan dengan program latihan yang disesuaikan dengan prinsip-prinsip dari latihan. Disamping itu, latihan yang dilakukan juga harus menggunakan metode latihan yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Menurut Dietrich Harre dalam bukunya Yosef nosseck (1982 :12 ) menyatakan “Latihan adalah suatu proses penyempurnaan olahraga yang diatur dengan prinsip-prinsip yang bersifat ilmiah, khususnya prinsip-prinsip paedagogis. Proses ini direncanakan dan sistematis, meningkatkan kesiapan untuk tampil dari seorang olahragawan atau olahragawati”. Definisi ini dikemukakan oleh Suharno HP (1985 : 7 ) yang memberikan batasan sebagai berikut,”Latihan adalah suatu proses mempersiapkan organisme atlet secara sitematis untuk mencapai mutu prestasi maksimal dengan diberi beban-beban fisik dan mental yang teratur, terarah, meningkat dan berulang-ulang waktunya”.”Sedangkan pengertian latihan menurut Harsono (1988:101)adalah sebagai berikut :

Training adalah proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja, yang dilakukan secara berulang-ulang, dengan kian hari kian menambah beban latihan atau pekerjaanya. Sistematis yang di maksud adalah terencana menurut jadwal, menurut pola dan sistem tertentu, metodis dari yang mudah ke yang sukar, dari yang sederhana ke yang kompleks. Berulang-ulang tujuannya agar gerakan yang sukar menjadi mudah, otomatis dan reflektif pelaksanaanya. Kian hari kian

(36)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

21

bertambah beban maksudnya ialah setiap kali secara periodik setelah tiba saatnya ditambah beban.

Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa latihan harus direncanakan dengan baik, berkesinambungan , tersusun dan terarah pada tujuan yang ingin di capai. Yang di maksud terencana dan berkesinambungan adalah terencana menurut jadwal ,pola dan sistem tertentu dari yang mudah ke yang sukar atau dari yang sederhana ke yang kompleks. Pelaksanaan latihan dengan penambahan beban harus diperhatikan pada kemampuan individu agar dapat meningkatkan kemampuan individu secara optimal.

a. Prinsip – prinsip

Dalam usaha-usaha pencapaian suatu tujuan latihan haruslah menganut prinsip-prinsip latihan tertentu, baik secara umum maupun spesialisasi suatu cabang olahraga. Prinsip latihan menurut Bompa (1983:31) adalah sebagai berikut :

1) Principle of multilateral development 2) Principle of specialization

3) Principle of individualization 4) Principle of variety

5) Principle of modelling the training process

6) Principle of progressive increase of load in training

Suharno HP. (1985:7) membedakan prinsip-prinsip latihan sebagai berikut :

1) Prinsip kontinyuitas dalam latihan 2) Kenaikan beban latihan yang teratur 3) Prinsip individuil

4) Prinsip interval

5) Prinsip stress (penekanan) 6) Prinsip spesialisasi (spesifik)

Adapun prinsip-prinsip latihan dalam bidang olahraga menurut A. Hamidsyah Noer (1994 : 91 ) adalah sebagai berikut :

(37)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

22

2) Latihan yang diberikan harus cukup berat 3) Latihan yang diberikan harus cukup meningkat 4) Latihan harus dilakukan secara teratur

5) Kemampuan berprestasi

Dari pendapat-pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa prinsip-prinsip latihan tersebut terdiri dari latihan yang dilakukan harus berulang-ulang, latihan harus cukup berat , prinsip individuil, prinsip interval, dan prinsip spesialisasi

1) Prinsip Aktif dan Bersungguh-sungguh Dalam Berlatih

Didalam latihan perlu timbal balik informasi yang diberikan kepada siswa. Dengan partisipasi aktif dan bersungguh-sungguh maka peneliti akan lebih mudah dalam memberikan materi. Menurut Bompa (1999 : 27) bahwa, :Keikut sertaan aktif adalah hal yang penting untuk memahami tiga faktor dari prinsip ini: lingkup tujuan latihan, dan atlet mandiri dan peran aktif, dan tugas atlet selama melakukan tahap persiapan”. Pelatih perlu mempromosikan pengembangan dengan teliti dan mandiri sampai memimpin dan ahli. Atlet harus merasa bahwa pelatih meningkatkan keterampilan mereka : kemampuan biomotor, dan ciri psikologi, sehingga mereka mengalahkan kesulitan-kesulitan latihan. 2) Prinsip Latihan Bervariasi

Prinsip pelatihan jaman kini adalah suatu aktivitas yang menuntut banyak jam pekerjaan dari atlet. Intensitas dan volume latihan apakah secara terus menerus meningkatkan dan latihan apakah diulangi dalam waktu lama. Volume latihan yang tinggi mengharuskan latihan tertentu atau unsur-unsur teknis diulangi. Ini dapat menyebabkan atlet mendorong kearah sifat membosankan dan kebosanan. Dalam rangka mengalahkan kejadian dalam latihan, pelatih pastilah sangat banyak mengetahui dan mempunyai suatu latihan yang besar untuk memungkinkan bentuk kombinasi lainnya.

(38)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

23

3) Prinsip Modeling

Model pelatihan, walaupun tidak selalu diorganisir dengan baik dan sering juga memanfaatkan suatu pendekatan acak telah ada sejak tahun 1960. Di dalam istilah umum suatu model adalah suatu tiruan, suatu simulasi suatu kenyataan dibuat dari unsur-unsur spesifik yang mana peristiwa itu orang mengamati atau menyelidiki.

Menurut Bompa (1999 : 40) bahwa, ”model pelatihan adalah usaha pelatih untuk mengarahkan dan mengorganisir pelajaran pelatihannya sedemikian sehingga sasaran hasil, isi dan metode adalah serupa bagi mereka pada suatu kompetisi”. Pelatih mengenal pokok-pokok kompetisi suatu hal yang diperlukan prasyarat dengan sukses memperagakan proses pelatihan. Pokok-pokoknya menyangkut struktur, seperti volume, intensitas, kompleksitas, jumlah periode atau game, dan semacamnya harus secara penuh dipahami. Persamaan dengan perbandingan kontribusi menyangkut sistem anaerobik dan aerobik untuk suatu olahraga menjadi arti penting modal untuk pemahaman aspek dan kebutuhan harus ditekankan dalam pelatihan.

Berikut ini adalah langkah kesimpulan ketika pelatih berdasarkan pada pengamatan memutuskan unsur-unsur tentang pelatihan harus ditahan, apakah sedang berkurang. Di dalam langkah berikutnya pelatih memperkenalkan (1) unsur-unsur kualitatif, yang mengacu pada intensitas pelatihan, teknis, rencana dan aspek, (2) psikologis komponen kuantitatif, mengenai volume pelatihan, jangka waktu dan jumlah pengulangan yang diperlukan otomatis unsur kualitatif yang baru berdasarkan pada penambahan. Yang baru adalah pelatih merinci dan mencoba untuk menyempurnakan kedua-duanya dengan model kuantitatif kualitatif. b. Komponen-Komponen Latihan

Setiap kegiatan olahraga yang dilakukan seorang atlet, akan mengarah pada sejumlah perubahan yang bersifat otomatis, fisiolagis,

(39)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

24

biokimia dan kejiwaan. Efisiensi dari suatu kegiatan merupakan akibat dari waktu yang dipakai, jarak yang ditempuh dan jumlah pengulangan (volume), beban dan kecepatan intensitas, serta frekuensi penampilan (densitas). Apabila seorang pelatih merencanakan suatu latihan yang dinamis, maka harus mempertimbangkan semua aspek yang menjadi komponen latihan tersebut di atas.

Semua komponen dibuat sedemikian dalam berbagai model yang sesuai dengan karakteristik fungsional dan ciri kejiwaan dari cabang olahraga yang dipelajari. Sepanjang fase latihan, pelatih harus menentukan tujuan latihan secara pasti, komponen mana yang menjadi tekanan latihan dalam mencapai tujuan penampilannya yang telah direncanakan. Cabang olahraga yang banyak menentukan keterampilan yang tinggi termasuk base ball, maka kompleksitas latihan merupakan hal yang sangat diutamakan. Untuk lebih jelasnya komponen-komponen latihan dapat diuraikan secara singkat sebagai berikut :

1) Volume Latihan

Sebagai komponen utama, menurut Bompa (1999 : 80) bahwa ”Volume adalah hal penting prasyarat kuantitatif untuk teknik tinggi, taktis dan pencapaian fisik”. Menurut Andi Suhendro (1999 : 3.17) bahwa, ”volume latihan adalah yang menunjukkan jumlah atau kuantitas derajat besarnya suatu rangsang yang dapat ditujukan dalam jumlah repetisi, seri atau set dan panjang jarak yang ditempuh”. Sedangkan repetisi menurut Suharno HP. (1993 : 32) adalah ulangan gerak beberapa kali atlet harus melakukan gerak setiap giliran”. Pengertian seri atau set menurut M. Sajoto (1995 : 34) adalah, ”suatu rangkaian kegiatan dari satu repetisi”.

Peningkatan volume latihan merupakan puncak latihan dari semua cabang olahraga yang memiliki komponen aerobik dan juga pada cabang olahraga yang menuntut kesempurnaan teknik atau keterampilan taktik. Hanya jumlah pelatihan yang tinggi yang dapat menjamin akumulasi jumlah keterampilan yang diperlukan untuk perbaikan penampilan secara kuantitatif. Perbaikan penampilan seorang atlet merupakan hasil dari

(40)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

25

adanya peningkatan jumlah suatu latihan serta jumlah kerja yang diselesaikan setiap satuan latihan.

2) Intensitas Latihan

Intensitas latihan merupakan salah satu komponen yang sangat penting untuk dikaitkan dengan komponen kualitatif kerja yang dilakukan dalam kurun waktu yang diberikan. Lebih banyak kerja yang dilakukan dalam satuan waktu akan lebih tinggi pula intensitasnya.

Menurut Bompa (1999 : 81) bahwa ”Intensitas adalah fungsi dari kekuatan rangsangan syaraf yang dilakuakan dalam latihan, dan kekuatan rangsangan tergantung pada beban kecepatan geraknya, variasi interval atau istirahat diantara ulangannya”. Suharno HP. (1993 : 31) menyatakan, ”intensitas adalah takaran yang menunjukkan kadar atau tingkatan pengeluaran energi atlet dalam aktifitas jasmani maupun pertandingan”.

Frekuensi latihan adalah jumlah ulangan latihan yang dilakukan dalam jangka waktu satu minggu. Menurut Fox dalam Sajoto (1988 : 209) bahwa, ”frekuensi latihan untuk meningkatkan anaerobik 3 x per minggu cukup efektif”. Dengan latihan yang dilakukan tiga kali seminggu secara teratur kemungkinan sudah menampakkan pengaruh yang berarti terhadap peningkatan keterampilan dan kondisi fisik. Lamanya latihan adalah sampai seberapa lama latihan yang akan dilakukan, apakah satu minggu, satu bulan atau lebih.

Hasil latihan dapat dicapai secara optimal, maka intensitas yang diberikan tidak boleh terlalu tinggi atau terlalu rendah. Intensitas suatu latihan yang tidak memadai atau terlalu rendah, maka pengaruh latihan yang ditimbulkan sangat kecil bahkan tidak ada sama sekali. Sebaliknya bila intensitas latihan terlalu tinggi dapat menimbulkan cidera.

3) Densitas Latihan

Menurut Bompa (1999 : 91) bahwa ” Densitas adalah frekuensi dimana atlet di tunjukkan ke suatu rangkaian yang stimuli per unit waktu”. Menurut Andi Suhendro (1999 : 91) ”Density latihan merupakan ukuran yang menunjukan derajat kepadatan suatu latihan yang dilakukan”.

(41)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

26

Kepadatan mengacu pada hubungan, yang dinyatakan dalam waktu, antara bekerja dan pelatihan fase pemulihan. Kepadatan yang memadai menjamin pelatihan, efesiensi dan mencegah atlet dari kelelahan kritis atau kelelahan yang sangat.

Istirahat interval yang direncanakan diantara dua rangsangan, bergantung langsung pada intensitasnya dan lamanya setiap rangsangan yang diberikan. Rangsangan diatas tingkat submaksimal menuntut interval istirahat yang relatif lama, dengan maksud untuk memudahkan pemulihan seseorang dalam menghadapi pemulihan berikutnya. Sebaliknya rangsangan pada intensitas rendah membutuhkan sedikit waktu untuk pemulihan, karena tuntutan terhadap organismenya rendah.

4) Kompleksitas Latihan

Kompleksitas dikaitkan pada kerumitan bentuk yang dilaksanakan dalam latihan. Kompleksitas dari suatu keterampilan membutuhkan koordinasi, dapat menjadi penyebab penting dalam menambah intensitas latihan. Keterampilan teknik yang rumit atau sulit, mungkin akan menimbulkan permasalahan dan akhirnya akan menyebabkan tekanan tambahan pada otot, khususnya selama tahap pada koordinasi syaraf otot berada dalam keadaan lemah. Suatu gambaran kelompok individual terhadap keterampilan yang kompleks, dapat membedakan dengan cepat mana yang memiliki koordinasi yang baik dan yang jelek.

Komponen-komponen latihan yang telah disebutkan di atas harus dipahami dan diperhatikan dalam pelaksanaan latihan. Untuk memperoleh hasil latihan yang optimal, komponen-komponen latihan tersebut harus diterapkan dengan baik dan benar.

7) Penelitian yang relevan

Penulis dalam pembuatan penelitian ini terinspirsi serta mendapatkan banyak pengetahuan, dan penelitian ini adalah bentuk pengembangan dari penelitian-penelitian sebelumnya yang relevan, diantaranya:

(42)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

27

1) Perbedaan pengaruh latihan Tost Ball dan Pepperhitting terhadap keterampilan memukul bola base ball SMK Bhina Karya Karanganyar 2007

2) Perbedaan Pengaruh latihan memukul bola dengan Pithed Ball dan Soft Toss Ball terhadap keterampilan memukul bola dalam permainan base ball bagi pemain klub MSC Solo tahun 2009

B. Kerangka Pemikiran

Memukul adalah merupakan salah satu teknik penyerangan dalam permainan

base ball. Oleh karena itu perlu adanya suatu keterampilan yang baik. Karena tujuan

dari memukul adalah untuk menyerang lawan agar memperoleh nilai sehingga teraih kemenangan. Disamping itu merupakan usaha seorang pemukul (batter) untuk menyelamatkan diri atau membantu pelari yang lain, untuk bisa mencapai base berikutnya. Dari itulah maka diperlukan beberapa metode latihan memukul yang bisa melatih koordinasi dari pengamatan, pengambilan keputusan untuk memukul, kecepatan dan kekuatan serta gerak reflek yang baik.

Metode-metode latihan memukul dalam permainan base ball adalah : 1. Latihan memukul dengan menggunakan alat yaitu batting- tee.

2. Latihan memukul dengan menggunakan satu tangan. 3. Latihan memukul bola ke tanah dengan pemain lain.

4. Memukul bola dengan ayunan lengan lengan keras, untuk hasil yang jauh. 5. Latihan memukul dengan menggunakan sasaran.

Beberapa metode-metode latihan yang lain diantaranya sebagai berikut : 1. Latihan memukul bola dilambungkan ke atas dengan pelan.

2. Latihan memukul dengan salah satu kaki ditekuk.

3. Latihan memukul bola dengan bola ditaruh di atas sebuah alat yaitu batting-tee. 4. Latihan memukul lemparan pendek.

5. Latihan pukulan cepat.

1. Latihan Memukul Bola Dengan Soft Toss Ball dan T- Ball

Latihan memukul bola Softtossball ini banyak sekali dilakukan dalam latihan permainan Softball . Bentuk latiahan ini adalah dengan cara memukul bola

(43)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

28

yang dilemparkan teman atau pelatih dari depan dengan ketinggian kurang lebih setinggi pinggang dengan jarak antara 4-5 meter. Tujuan latihan memukul bola ini, melatih pandangan mata saat memukul harus tertuju pada bola dan membiasakan gerakan ayunan yang dilakukan harus mendatar setinggi pinggang.

Adapun maksud dari penelitian ini adalah : salah seorang melemparkan bola dan pemukul bersiap-siap untuk memukul bola yang dilemparkan dari arah depan. Penjaga berdiri 20 feet dari pemukul. Pemukul memukul bola yang diarahkan penjaga kemudian penjaga tersebut kembali dilemparkan. Kemudian bergantian posisi, yang tadinya menjadi pemukul kemudian menjadi penjaga begitu pula sebaliknya.

latihan memukul bola yang diletakan diatas tonggak ini atau dikenal pula dengan latihan T-ball. Bentuk latihan ini adalah dengan cara memukul bola yang di letakkan diatas tonggak lalu dipukul oleh pemain tanpa menggunakan bantuan, bisa dilakukan sendiri dan diatur tinggi rendahnya pukulan rata-rata setinggi pinggang pemain, lalu mengayun dan memukul bola dari arah atas masuk strike

zone. Latihan memukul bola bergerak ini mempunyai tujuan untuk melatih

ketepatan ayunan dengan perkenaan bola, melatih pandangan mata saat memukul harus tertuju pada bola dan membiasakan gerakan ayunan yang dilakukan harus mendatar setinggi pinggang juga melatih ketepatan posisi kaki dengan arah bola 2. Keuntungan dan Kelemahan Latihan Memukul Soft toss ball dan T-ball

a. Keuntungan latihan memukul bola softtoss ball

Dalam pelaksanaan latihan memukul bola yang dilemparkan dari depan oleh teman ini memiliki keuntungan sebagai berikut :

1) Pemain akan terbiasa dengan posisi atau jarak pukul yang pas dengan bola.

2) Ayunan lengan pemukul akan terbiasa mendatar setinggi pinggang. 3) Pandangan mata akan lebih fokus pada satu titik.

4) Perkenaan pemukul dan bola akan lebih tepat pada bidang perkenaan yang dapat menghasilkan pukulan yang benar.

(44)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

29

b. Kelemahan dari latihan memukul bola softtoss ball diantaranya :

1) Pemain akan kesulitan menyesuaikan diri dengan bola picthing yang sesungguhnya.

2) Pemain akan kesulitan membaca kapan datangnya bola (timeming) sehingga pukulan tidak impact.

3) Pergerakan posisi kaki dan badan pemukul tidak dapat disesuaikan dengan titik bola.

4) Pemain tidak terbiasa dengan arah dari lajunya bola hasil lemparan

pitcher.

c. Keuntungan dan kelemahan latihan memukul T-ball

Dalam pelaksanaan latihan memukul bola T-ball ini memiliki keuntungan sebagai berikut:

1) Pemain akan terbiasa dengan posisi antara bola dengan daerah strikezone. 2) Ayunan lengan pemukul akan terbiasa mendatar setinggi pinggang

pemukul.

3) Pemukul bisa mengatur arah bola yang akan dipukul ke sasaran 4) Pandangan mata akan lebih fokus pada satu titik.

5) Perkenaan pemukul dan bola akan lebih tepat pada bidang perkenaan yang dapat menghasilkan pukulan yang benar dan terarah.

Sedangkan untuk kelemahan dari metode latihan T-ball diantaranya :

1) Pemain akan kesulitan untuk mengontrol bola pada bola picthing yang sesungguhnya.

2) Tidak ada variasi bola karena bola tidak bergerak.

3) Pemain akan kesulitan membaca kapan datangnya bola (timeming) sehingga pukulan tidak impact

4) Pemain terbiasa dengan satu titik perkenaan bola karena berada pada satu tempat.

5) Bagi pemain pemula mendapatkan kesulitan dalam memukul bola, karena jarak lemparan sesuai saat prtandingan dan kecepatan lemparan bola maksimal.

(45)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

30

3. Perbedaan Latihan Memukul Bola Soft toss ball dan T-ball

Latihan memukul bola Softball yang dilakukan dengan soft toss ball latihan memukul bola bergerak yang diumpan dari teman atau pelatih dengan jarak 4-5 meter dengan lemparan menyerupai lemparan pitcher tapi dengan kecepatan bola hasil lemparan tidak terlalu maksimal. Sedangkan T-ball merupakan latihan memukul bola yang dilakukan dengan memukul bola yang diletakkan di atas tonggak atau alat lalu dipukul oleh pemain tanpa menggunakan bantuan, bisa dilakukan sendiri dan diatur tinggi rendah dan arah bola antara inside outside dan center. Pukulan rata-rata setinggi pinggang pemain, lalu mengayun dan memukul bola dari arah atas masuk strike zone.

Dalam pelaksanaan latihan memukul bola dengan soft toss ball ini, memiliki keuntungan ; pemain akan dapat menyesuaikan dengan posisi atau jarak pukul yang pas dengan bola, ayunan lengan pemukul akan terbiasa menyesuaikan dengan ketinggian datangnya bola Pandangan mata akan lebih fokus pada satu titik., pemain akan lebih terbiasa dengan posisi bola yang datangnya bervariasi arah atau titiknya, pergerakan posisi kaki atau badan pemukul dapat disesuaikan dengan titik bola. Kerugian atau kelemahan dari metode latihan ini yaitu ; pemain akan lebih sulit mencapai titik perkenaan yang tepat karena bolanya dalam keadaan bergerak, pemain harus benar-benar memiliki perasaan yang tepat kapan harus bergerak mengayun pemukul untuk memukul bola yang masuk strike zone, konsentrasi pemain dapat terpecah antara gerakan mengayun dan letak atau posisi bola.

Dalam pelaksanaan latihan memukul bola di atas tonggak ini, memiliki keuntungan ; pemain akan terbiasa dengan posisi atau jarak pukul yang pas dengan bola, ayunan lengan pemukul akan terbiasa mendatar setinggi pinggang, pandangan mata akan lebih terfokus pada satu titik dan perkenaan pemukul dengan bola akan lebih tepat pada bidang perkenaan yang dapat menghasilkan pukulan yang benar. Sedangkan kerugian atau kelemahan dari metode latihan ini yaitu ; pemain terbiasa dengan satu titik bola karena bola berada pada satu tempat, pemain akan terbiasa dengan gerakan yang monoton tanpa adanya variasi gerakan

(46)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

31

atau penyesuai dengan arah bola dari pitcher, pemain tidak terbiasa dengan arah dari lajunya bola hasil lemparan.

Memperhatikan kebaikan dan kelemahan metode tersebut, latihan memukul bola soft toss ball disamping menekankan kekuatan dan ketepatan gerakan ayunan lengan pemukul juga dapat melatih ketepatan posisi kaki dan ketinggian bola saat memukul, sehingga pemukul dapat beradaptasi dengan bola hasil lemparan dari pitcher. Sedangkan latihan memukul bola T-ball lebih terfokus pada titik perkenaan dan gerakan ayunan lengan pemukul pada bola

C. Perumusan Hipotesis

Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran diatas, dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

1. Ada pengaruh latihan memukul bola dengan soft toss ball terhadap keterampilan memukul bola dalam permainan Softball bagi pemain klub Softball Giant Putra Solo Tahun 2011.

2. Ada pengaruh latihan memukul bola dengan T-ball terhadap keterampilan memukul bola dalam permainan Softball bagi pemain klub Softball Giant Putra Solo Tahun 2011.

3. Lebih baik pengaruh latihan memukul bola dengan soft toss ball daripada latihan memukul bola dengan T-ball terhadap keterampilan memukul bola dalam permainan Softball bagi pemain klub Softball Giant Putra Solo Tahun 2011.

Gambar

Gambar 1 Teknik memukul dalam softball  Sarumpet dan kawan-kawan, 1992:168)  b.  Teknik Dasar Memukul Bola
Gambar 2. Sikap Awal Pemukul  (A. Sarumpet dan kawan-kawan, 1992:168)
Gambar 3. Posisi Berdiri Terbuka  ( Parno, 1992 :56 )  e.  Close Stance
Gambar 5. Posisi Berdiri Paralel  ( Parno, 1992 :56 )
+7

Referensi

Dokumen terkait

Jadilah karya tulis ilmiah bertajuk “Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Kualitas Hidup Penderita Kusta Berbasis Teori Health Belief Model (HBM) di Puskesmas

seorang perempuan usia 6 tahun datang ke puskesmas diantar oleh ibunya dengan keluhan sering terdiam menatap kosong tidak gerak sama sekali sejak 3 bulan yang lalu.. hal ini

Spektrum MS dengan waktu retensi 17,021 menit pada hasil GC serbuk hasil reaksi antara benzaldehida dan sikloheksana-1,3-dion dengan NaOH 1,0 N sebagai katalis.. merupakan

Pajak penghasilan terkait pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi - 2.. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke

Jika dikaitkan dengan panjang ikatan Li-O dari eter mahkota, ternyata pada kompleks Li + .[Bz15C5] mempunyai panjang ikatan Li-O paling besar (Gambar 5), yang dapat

Skim santan dapat digunakan sebagai substrat nata de coco dengan pencampuran air kelapa dan penambahan sukrosa, konsentrasi pencampuran air kelapa 50 % merupakan

DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan, dan sikap kerja yang diperlukan untuk merencanakan dan mendefinisikan sumber daya pelaksanaan

Saran yang dapat penulis sampaikan dari penulisan ini adalah: (1) Pemerintah Kota Semarang dalam hal ini Dinas Pertamanan Kota dipadang perlu untuk menggunakan