Jurusan Sistem
“ EVALUASI KEAMANAN INFORMASI MENGGUNAKAN INDEKS
KEAMANAN INFORMASI (KAMI) BERDASARKAN SNI ISO/IEC
27001:2009 STUDI KASUS: BIDANG APLIKASI DAN TELEMATIKA DINAS
KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA SURABAYA “
Oleh :
Pendahuluan
Latar Belakang
Permasalahan
Batasan masalah
Tujuan
Manfaat
Tinjauan Pustaka
Metode Penelitian
Hasil Penelitian dan Analisis Data
Perbaikan Keamanan Informasi
Jadwal Kegiatan
Daftar Pustaka
LATAR BELAKANG
Penerapan tata kelola Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi
kebutuhan dan tuntutan di setiap instansi penyelenggara pelayanan publik.
Dalam penyelenggaraan tata kelola TIK, faktor keamanan informasi merupakan aspek
yang sangat penting diperhatikan mengingat kinerja tata kelola TIK akan terganggu jika
informasi sebagai salah satu objek utama tata kelola TIK mengalami masalah keamanan
informasi yang menyangkut kerahasiaan (confidentiality), keutuhan (integrity) dan
ketersediaan (availability).
Penyelenggara Pelayanan Publik harus menerapkan Tata Kelola Keamanan Informasi
secara andal dan aman serta bertanggung jawab sesuai dengan ketentuan Pasal 15
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Sejak tahun 2008 Kementerian Kominfo telah menyelenggarakan sosialisasi dan
bimbingan teknis (bimtek) untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya keamanan
informasi.
Bimtek menjelaskan metode atau cara melakukan penilaian mandiri (self assessment)
menggunakan alat bantu indeks KAMI yang telah disusun Direktorat Keamanan
Informasi - Kementerian Kominfo.
Dari hasil sosialisasi dan bimtek keamanan informasi tersebut, diketahui bahwa
mayoritas instansi peserta belum memiliki atau sedang menyusun kerangka kerja
keamanan informasi yang memenuhi standar SNI ISO/IEC 27001.
Beberapa instansi yang telah memiliki dokumentasi sistem manajemen keamanan
informasi juga belum mengetahui apakah kerangka kerja yang mereka bangun telah
memenuhi persyaratan standar SNI ISO/IEC 27001 karena belum menjalani audit secara
independen.
Dari pemaparan diatas, perlu diadakannya tindak lanjut untuk mengawal dan
memonitoring keamanan informasi pada instansi pemerintah dengan menggunakan
aplikasi KAMI.
Hasil ini nantinya bisa memberikan gambaran mengenai kesiapan dan kematangan
keamanan informasi serta tindak lanjut dari hasil penilaian yang telah dilakukan.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan diselesaikan dalam pengerjaan tugas akhir ini meliputi:
Bagaimana melakukan evaluasi kesiapan keamanan sistem informasi pada bidang
aplikasi dan telematika Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya ?
Bagaimana melakukan penilaian terhadap kesiapan keamanan informasi pada bidang
aplikasi dan telematika Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya ?
Bagaimana meningkatkan tingkat kelengkapan dan kematangan keamanan informasi
pada bidang aplikasi dan telematika Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya ?
Batasan Masalah
Batasan pemasalahan dalam tugas akhir ini adalah:
Evaluasi ini hanya mencakup lingkup keamanan informasi pada bidang aplikasi dan
telematika Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya
Evaluasi ini menggunakan Indeks Keamanan Informasi (KAMI) oleh Kementerian
Kominfo berdasarkan Standart SNI ISO/IEC 27001:2009
Tugas Akhir ini tidak membahas mengenai TIK secara keseluruhan, hanya mencakup
pada bagian keamanan informasi mengenai tata kelola, pengelolaan resiko, kerangka
kerja, pengelolaan asset dan teknologi yang digunakan
Tujuan Tugas Akhir
Tujuan dari tugas akhir ini antara lain adalah sebagai berikut :
Untuk mengetahui kebutuhan keamanan informasi pada bidang aplikasi dan telematika
Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya.
Untuk mengetahui tingkat kematangan kesiapan keamanan informasi pada bidang
aplikasi dan telematika Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya.
Agar dapat memberikan saran perbaikan untuk keamanan informasi pada bidang
aplikasi dan telematika Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya.
Relevansi atau Manfaat Kegiatan Tugas Akhir
Mengetahui hasil pengukuran tingkat kematangan keamanan informasi menggunakan
indeks keamanan informasi (Indeks KAMI)
Memberikan gambaran kepada bidang aplikasi dan telematika Dinas Komunikasi dan
Informatika Surabaya mengenai kesiapan keamanan informasi pada instansi yang
dikelola
Memberikan informasi kepada Kementerian Kominfo mengenai kematangan keamanan
informasi pada instansi yang berada di daerah-daerah khususnya bidang aplikasi dan
telematika Dinas Komunikasi dan Informatika dikota Surabaya.
Target Luaran
Adapun target luaran yang diharapkan dengan adanya Tugas Akhir ini adalah sebagai
berikut:
Hasil analisa menggunakan aplikasi KAMI
Saran perbaikan Keamanan Informasi berdasarkan indeks KAMI
Indeks KAMI
Indeks KAMI adalah alat evaluasi untuk menganalisis tingkat kesiapan pengamanan
informasi di instansi pemerintah.Alat evaluasi ini tidak ditujukan untuk menganalisis
kelayakan atau efektivitas bentuk pengamanan yang ada, melainkan sebagai perangkat
untuk memberikan gambaran kondisi kesiapan (kelengkapan dan kematangan) kerangka
kerja keamanan informasi kepada pimpinan Instansi. Evaluasi dilakukan terhadap
berbagai area yang menjadi target penerapan keamanan informasi dengan ruang
lingkup pembahasan yang juga memenuhi semua aspek keamanan yang didefinisikan
oleh standar SNI ISO/IEC 27001:2009. Hasil evaluasi indeks KAMI menggambarkan
tingkat kematangan, tingkat kelengkapan penerapan SNI ISO/IEC 27001:2009 dan peta
area tata kelola keamanan sistem informasi di instansi pemerintah. Sebagai gambaran,
hasil evaluasi indeks KAMI dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Standart SNI ISO/IEC 27001:2009
Standart SNI ISO/IEC 27001:2009 “Teknologi informasi – Teknik keamanan – Sistem
manajemen keamanan informasi - Persyaratan” disusun secara adopsi identik terhadap
ISO 27001:2005, Information technology – Security techniques – Information security
management systems – Requirement, dengan metode terjemahan oleh Panitia Teknis
PK 03-02 Sistem Manajemen Mutu yang dibentuk oleh BSN.
SNI ISO/IEC 27001 yang diterbitkan tahun 2009 dan merupakan versi Indonesia dari
ISO/IEC 27001:2005, berisi spesifikasi atau persyaratan yang harus dipenuhi dalam
membangun Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI). Standar ini bersifat
independen terhadap produk teknologi informasi, mensyaratkan penggunaan
pendekatan manajemen berbasis risiko, dan dirancang untuk menjamin agar
kontrol-kontrol keamanan yang dipilih mampu melindungi aset informasi dari berbagai risiko
dan memberi keyakinan tingkat keamanan bagi pihak yang berkepentingan.
Standar menyatakan persyaratan utama yang harus dipenuhi menyangkut:
Sistem manajemen keamanan informasi (kerangka kerja, proses dan dokumentasi)
Tanggung jawab manajemen
Audit internal SMKI
Manajemen tinjau ulang SMKI
Disamping persyaratan utama di atas, standar ini mensyaratkan penetapan sasaran kontrol
dan kontrol-kontrol keamanan informasi meliputi 11 area pengamanan sebagai berikut:
Kebijakan keamanan informasi
Organisasi keamanan informasi
Manajemen aset
Sumber daya manusia menyangkut keamanan informasi
Keamanan fisik dan lingkungan
Komunikasi dan manajemen operasi
Akses kontrol
Pengadaan/akuisisi, pengembangan dan pemeliharaan sistem
informasi
Pengelolaan insiden keamanan informasi
Manajemen kelangsungan usaha (business continuity management)
Kepatuhan
Namun, pada buku "Pedoman Penerapan Tata Kelola Keamanan Informasi bagi
Penyelenggara Pelayanan Publik", Kondisi keamanan yang akan dievaluasi meliputi 5 (lima)
area berikut:
Tata Kelola Keamanan Informasi
Manajemen Risiko Keamanan Informasi
Kerangka Kerja Pengelolaan Keamanan Informasi
Pengelolaan Aset Informasi
Teknologi Keamanan Informasi
Metode Penelitian
Tahap pendahuluan penelitian
Tahap evaluasi kesiapan keamanan informasi
Tahap analisa dan kesimpulan
- - - - - -
Tahapan penelitian
Studi pendahuluan - Studi pustaka - Observasi - Wawancara Perumusan Masalah Penetapan tujuan penelitianStudi Literatur Studi Lapangan
Pengumpulan Data - Profil Dinas Komunikasi
dan Informatika - Proses bisnis Dinas Komunikasi dan Informatika
Mendefinisikan ruang lingkup
Menetapkan Peran atau Tingkat Kepentingan TIK di Instansi Menilai Kelengkapan Pengamanan 5 Area Mengkaji Hasil Indeks KAMI Analisa dan pembahasan perbaikan keamanan informasi Hasil
- Dokumen TA Hasil analisa menggunakan KAMI dan - Saran perbaikan keamanan informasi
Pelaksanaan Pendahuluan TA
(Tahap Pendahuluan Penelitian)
Sidang Proposal
: 26 Maret 2012
Pengumpulan data dan informasi terkait
: 27 - 8 April 2012
Dinas Komunikasi dan Informasi
(Website surabaya.go.id dan Kominfo)
Pelaksanaan Evaluasi TA
(Tahap Evaluasi Kesiapan Keamanan Informasi)
Menganalisa Dokumen Hasil Risk Assement dan SOP : 16 - 22 April 2012
Penerapan SMKI (ISO 27001)
Pelatihan BIMTEK Indeks KAMI
: 17 - 18 April 2012
Menganalisa Dokumen Hasil ICT Pura Kota Surabaya
: 23 - 29 April 2012
Menyusun hasil evaluasi dan Buku Tugas Akhir
: 01 - 13 Mei 2012
Menganalisa Dokumen Manajemen Mutu
: 14 - 27 Mei 2012
ISO 9001 : 2008
Pelaksanaan evaluasi TA
(Tahap Analisa dan Kesimpulan)
Menganalisa hasil penilaian yang telah dilakukan
: 14-16 Juni 2012
Membuat saran perbaikkan
: 18-24 Juni 2012
Persiapan dan
perlengkapan survei
Pelaksanaan evaluasi TA
Kegiatan BIMTEK KAMI
Kegiatan Analisa Di
Dinas Kominfo
Pelaksanaan evaluasi TA
Kondisi Server
Dinkominfo
Ruang Kantor
Dinkominfo
Pelaksanaan evaluasi TA
Pelaksanaan evaluasi TA
Dokumen Sumber
Informasi
(Offline)
Pelaksanaan evaluasi TA
Dokumen Sumber
Informasi
(Online)
http://www.surabaya.go.id/
http://jdih.surabaya.go.id/
Pelaksanaan evaluasi TA
Apa Itu KAMI???
Indeks KAMI adalah alat evaluasi untuk menganalisa tingkat
kesiapan pengamanan informasi di Instansi pemerintah.
Ada 6 area yg akan dievaluasi :
Peran TIK di dalam Instansi
Tata Kelola Keamanan Informasi
Pengelolaan Risiko Keamanan Informasi
Kerangka Kerja Keamanan Informasi
Pengelolaan Aset Informasi, dan
Teknologi dan Keamanan Informasi
AREA PERAN DAN TINGKAT
KEPENTINGAN TIK
DI DINAS KOMINFO
Paramater Penilaian
Peran dan Tingkat Kepentingan TIK di Instansi
Area Peran dan Tingkat Kepentingan TIK di Instansi
(Tahap wawancara dan pengamatan)
Karakteristik Instansi
1.1 Total anggaran tahunan yang dialokasikan untuk TIK
A. Rp. 20 Milyard atau lebih
B. Rp. 8 Milyard sampai dengan Rp. 20 Milyard C. Rp. 3 Milyard sampai dengan Rp 8 Milyard D. Rp. 1 Milyard sampai dengan Rp. 3 Milyard E. Kurang dari Rp. 1 Milyard
Kritis 4
A. Rp. 20 Milyard atau lebih,
Dinas Kominfo mendapat anggaran dari APBD sebanyak Rp. 20 milyard atau lebih untuk keperluan TIK
Bukti Pendukung
Daftar anggaran dana APBD Pemerintah kota Surabaya (Rahasia) Hasil wawancara
Catatan Tambahan
Untuk dana TIK yang dikeluarkan oleh pemerintah kota surabaya lebih dari 20 Milyard dan digunakan untuk kebutuhan TIK Dinas – Dinas di pemerintahan kota Surabaya. Untuk kebutuhan Dinas Kominfo Surabaya
Kesimpulan
:
Penggunaan TIK merupakan satu-satunya cara untuk menjalankan proses kerja
yang bersifat strategis atau berskala nasional.
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOVEMBER
Area Peran dan Tingkat Kepentingan TIK di Instansi
(Tahap wawancara dan pengamatan)
Hasil
Skor Peran dan Tingkat Kepentingan TIK di
Instansi
45
Tingkat Ketergantungan
Kritis
Paramater Penilaian
5 Area Keamanan Informasi
Paramater Penilaian
5 Area Keamanan Informasi
Dalam perencanaan
Sudah menjadi rencana resmi instansi dan akan dilaksanakan melalui
kegiatan internal/proyek
Kebijakan/prosedur pengamanan dalam versi draft
Dalam penerapan atau diterapkan sebagian
Proyek/kegiatan sedang berjalan atau diterapkan secara bertahap
Kebijakan/prosedur sudah dirilis secara resmi tetapi masih tahap
implementasi
Diterapkan secara menyeluruh
Sudah berjalan di seluruh area sesuai dengan ruang lingkup yang
didefinisikan
AREA TATA KELOLA
KEAMANAN INFORMASI
Area Tata Kelola Keamanan Informasi
(Tahap wawancara dan pengamatan)
Jawaban :
Diterapkan secara menyeluruh
2.1 II 1 Apakah pimpinan Instansi anda secara prinsip dan resmi bertanggungjawab terhadap pelaksanaan program keamanan informasi (misal yang tercantum dalam ITSP), termasuk penetapan kebijakan terkait?
A. Diterapkan secara menyeluruh
B. Dalam penerapan/ diterapkan sebagian C. Dalam perencanaan D. Tidak dilakukan Diterapkan secara menyeluruh 3
A. Diterapkan secara menyeluruh, pimpinan pada Dinas Kominfo secara prinsip dan resmi bertanggung jawab terhadap pelaksanaan keamanan informasi
Bukti Pendukung
Tugas pokok dan fungsi Dinas Kominfo pada bidang Aplikasi dan Telematika Kebijakan Kepala Dinas, lampiran bukti B.8 Gambar No.38
Catatan Tambahan
Pimpinan instansi di Dinas Kominfo yaitu kepala Dinas Kominfo bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program keamanan informasi yang diterapkan pada lingkungan Dinas. Untuk masing-masing bagian, setiap kepala bidang bertanggung jawab atas keamanan informasi di Dinas Kominfo. Lampiran bukti B.1 Dokumen Hasil Risk Assestment dan SOP SMKI No. 6
Area Tata Kelola Keamanan Informasi
(Tahap wawancara dan pengamatan)
Jawaban :
Dalam penerapan / diterapkan sebagian
2.6 II 1 Apakah Instansi anda sudah mendefinisikan persyaratan / standar kompetensi dan keahlian pelaksana pengelolaan keamanan informasi?
A. Diterapkan secara menyeluruh
B. Dalam penerapan/ diterapkan sebagian C. Dalam perencanaan
D. Tidak dilakukan
Dalam penerapan /
diterapkan sebagian 2
B. Dalam penerapan/diterapkan sebagian, di Dinas Kominfo masih dalam tahap mengimplementasikan sebagian dari definisi persyaratan khusus/standart kompetensi dan keahlian pelaksana pengelolaan keamanan informasi
Bukti Pendukung
Data Nominatif Pegawai Negeri Sipil Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah kota Surabaya
Data Tenaga Kontrak 2011 Dinas Komunikasi dan Informatika
SOP Job Description pada ISO 9001:2008, lampiran bukti B.4 Dokumen SOP ISO 9001 : 2008 Gambar No. 21
Peraturan mengenai standart kompetensi, kesadaran dan pelatihan, lampiran bukti B.3 Dokumen Manual Mutu ISO 9001 : 2008 Gambar No. 12
Catatan Persyaratan / standart kompetensi dan keahlian pelaksana pengelolaan keamanan informasi
Area Tata Kelola Keamanan Informasi
(Tahap wawancara dan pengamatan)
Hasil
Total Nilai Evaluasi Tata Kelola
112
Tingkat Kematangan
III+
AREA PENGELOLAAN RESIKO
KEAMANAN INFORMASI
Area Pengelolaan Resiko Keamanan Informasi
(Tahap wawancara dan pengamatan)
Jawaban :
Diterapkan secara menyeluruh
3.8 II 1 Apakah Instansi anda sudah menjalankan inisiatif analisa / kajian risiko keamanan informasi secara terstruktur terhadap aset informasi yang ada (untuk nantinya digunakan dalam mengidentifikasi langkah mitigasi atau penanggulangan yang menjadi bagian dari program pengelolaan keamanan informasi)?
A. Diterapkan secara menyeluruh
B. Dalam penerapan/ diterapkan sebagian C. Dalam perencanaan
D. Tidak dilakukan
Diterapkan secara
menyeluruh 3
A. Diterapkan secara menyeluruh, Dinas Kominfo bidang aplikasi dan telematika sudah menjalankan inisiatif analisa / kajian risiko keamanan informasi secara terstruktur terhadap aset informasi yang ada (untuk nantinya digunakan mengidentifikasi langkah mitigasi atau penanggulangan yang menjadi bagian program pengelolaan keamanan informasi)
Bukti Pendukung
Dokumen Risk Assestment dan laporan mendalam keamanan informasi, Lampiran Bukti B.1 Dokumen Hasil Risk Assestment dan SOP SMKI Gambar No. 1
Catatan Tambahan
Dinas Komunikasi dan informatika khususnya bidang aplikasi dan telematika sudah menjalankan inisiatif analisa / kajian risiko keamanan informasi secara terstruktur terhadap aset informasi yang ada (untuk nantinya digunakan dalam mengidentifikasi langkah mitigasi atau penanggulangan yang menjadi bagian dari program pengelolaan keamanan informasi).
Area Pengelolaan Resiko Keamanan Informasi
(Tahap wawancara dan pengamatan)
Jawaban :
Dalam penerapan/diterapkan sebagian
3.1 II 1 Apakah Instansi anda mempunyai program kerja pengelolaan risiko keamanan informasi yang terdokumentasi dan secara resmi digunakan?
A. Diterapkan secara menyeluruh
B. Dalam penerapan / diterapkan sebagian C. Dalam perencanaan D. Tidak dilakukan Dalam penerapan / diterapkan sebagian 2
B. Dalam penerapan / diterapkan sebagian, Dinas Kominfo bidang aplikasi dan telematika mempunyai program kerja pengelolaan risiko keamanan informasi yang terdokumentasi dan secara resmi digunakan.
Bukti Pendukung
Sebagian contoh tugas/ program kerja terkait pengelolaan resiko yang telah diterapkan oleh dinas kominfo khususnya bidang aplikasi dan telematika.
Dokumen SOP keamanan informasi SMKI, Lampiran Bukti B.1 Dokumen Hasil Risk
Assestment dan SOP SMKI Gambar No. 2
Catatan Tambahan
Dokumen SOP keamanan informasi merupakan pedoman bagi bidang aplikasi dan telematika dalam pengelolaan resiko terkait keamanan informasi. Dari dokumen SOP
Area Pengelolaan Resiko Keamanan Informasi
(Tahap wawancara dan pengamatan)
Hasil
Total Nilai Evaluasi Pengelolaan Risiko
Keamanan Informasi
53
Tingkat Kematangan
III
AREA KERANGKA KERJA
KEAMANAN INFORMASI
Area Kerangka Kerja Keamanan Informasi
(Tahap wawancara dan pengamatan)
Jawaban :
Diterapkan secara menyeluruh
4.6 II 1 Apakah aspek keamanan informasi yang mencakup pelaporan insiden, menjaga kerahasiaan, HAKI, tata tertib penggunaan dan pengamanan aset tercantum dalam kontrak dengan pihak ketiga?
A. Diterapkan secara menyeluruh B. Dalam penerapan/ diterapkan sebagian C. Dalam perencanaan
D. Tidak dilakukan
Diterapkan secara
menyeluruh 3
A. Diterapkan secara menyeluruh, aspek keamanan informasi yang mencakup pelaporan insiden, menjaga kerahasiaan, HAKI, tata tertib penggunaan dan pengamanan aset tercantum dalam kontrak dengan pihak ketiga.
Bukti Pendukung
Contoh surat kontrak dengan pegawai kontrak Dinas Kominfo bidang aplikasi dan telematika, B.6 Dokumen Kontrak Kerja Gambar No.30, No.31, No. 32 dan No 33 Pengumuman kebijakan keamanan informasi untuk bidang aplikasi dan telematika yang
telah disahkan oleh kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, lampiran bukti B.10 Dokumentasi ruangan kantor Aptel Gambar No. 38
Catatan Tambahan
Setiap ada pihak ketiga yang ingin mengakses, bekerjasama ataupun melakukan sebuah riset terdapat sebuah pemberitahuan ataupun kontrak tertulis dengan pihak ketiga mengenai menjaga kerahasiaan, HAKI, tata tertib penggunaan dan pengamanan aset serta ancaman jika terdapat pihak ketiga yang melanggar.
Area Kerangka Kerja Keamanan Informasi
(Tahap wawancara dan pengamatan)
Jawaban :
Dalam penerapan / diterapkan sebagian
4.1 II 1 Apakah kebijakan dan prosedur keamanan informasi sudah disusun dan dituliskan dengan jelas, dengan mencantumkan peran dan tanggungjawab pihak-pihak yang diberikan wewenang untuk menerapkannya?
A. Diterapkan secara menyeluruh
B. Dalam penerapan/ diterapkan sebagian C. Dalam perencanaan D. Tidak dilakukan Dalam penerapan / diterapkan sebagian 2
B. Dalam penerapan/diterapkan sebagian, kebijakan dan prosedur keamanan informasi sudah disusun dan dituliskan dengan jelas, dengan mencantumkan peran dan tanggungjawab pihak-pihak yang diberikan wewenang untuk menerapkannya
Bukti Pendukung
Dokumen Risk Assestment dan laporan mendalam keamanan informasi, Lampiran Bukti B.1 Dokumen Hasil Risk Assestment dan SOP SMKI Gambar No. 1. Dokumen SOP keamanan informasi SMKI, Lampiran Bukti B.1 Dokumen Hasil Risk Assestment dan SOP SMKI Gambar No. 2
Catatan Tambahan
Pengimplementasian keamanan informasi berdasarkan SOP yang sudah dibuat telah menjadi dokumen resmi dari Keamanan Informasi bidang aplikasi dan telematika serta telah memasuki tahap pengimplementasian secara bertahap oleh bidang aplikasi dan telematika seperti prosedur peningkatan pelatihan pegawai dengan memberikan BIMTEK terkait keamanan informasi.
Area Kerangka Kerja Keamanan Informasi
(Tahap wawancara dan pengamatan)
Hasil
Total Nilai Evaluasi Kerangka Kerja
123
Tingkat Kematangan
II
+
AREA PENGELOLAAN ASET
KEAMANAN INFORMASI
Area Pengeloaan Aset Keamanan Informasi
(Tahap wawancara dan pengamatan)
Jawaban :
Diterapkan secara menyeluruh
5.1 II 1 Apakah tersedia daftar inventaris aset informasi yang lengkap dan akurat?
A. Diterapkan secara menyeluruh
B. Dalam penerapan/ diterapkan sebagian C. Dalam perencanaan D. Tidak dilakukan Diterapkan secara menyeluruh 3
A. Diterapkan secara menyeluruh, tersedia daftar inventaris aset informasi yang lengkap dan akurat
Bukti Pendukung
Daftar inventaris Dinas Kominfo Surabaya bidang APTEL, lampiran bukti B.14 Data dari PPT, PDF, dll Gambar No. 56
Catatan Tambahan
Dinas Kominfo Surabaya bidang APTEL telah memiliki daftar inventaris aset informasi yang didokumentasikan dan diupdate.
Area Pengeloaan Aset Keamanan Informasi
(Tahap wawancara dan pengamatan)
Jawaban :
Dalam penerapan / diterapkan sebagian
5.30 II 2 Apakah konstruksi ruang penyimpanan perangkat pengolah informasi penting menggunakan rancangan dan material yang dapat menanggulangi risiko kebakaran dan dilengkapi dengan fasilitas pendukung (deteksi kebakaran/asap, pemadam api, pengatur suhu dan kelembaban) yang sesuai?
A. Diterapkan secara menyeluruh B. Dalam penerapan/ diterapkan sebagian C. Dalam perencanaan D. Tidak dilakukan Dalam penerapan/ditera pkan sebagian 2
B. Dalam penerapan/ diterapkan sebagian, konstruksi ruang penyimpanan perangkat pengolah informasi penting menggunakan rancangan dan material yang dapat menanggulangi risiko kebakaran dan dilengkapi dengan fasilitas pendukung (deteksi kebakaran/asap, pemadam api, pengatur suhu dan kelembaban) yang sesuai
Bukti Pendukung
Prosedur Server, lampiran bukti B.4 Dokumen SOP ISO 9001 : 2008 Gambar No. 15
Area Pengeloaan Aset Keamanan Informasi
(Tahap wawancara dan pengamatan)
Jawaban :
Dalam perencanaan
5.20 III 2 Prosedur penghancuran data/aset yang sudah tidak diperlukan
A. Diterapkan secara menyeluruh
B. Dalam penerapan/ diterapkan sebagian C. Dalam perencanaan
D. Tidak dilakukan
Dalam
perencanaan 1
C. Dalam perencanaan, Dinas Kominfo bidang aplikasi dan telematika menerapkan prosedur penghancuran data/aset yang sudah tidak diperlukan
Bukti Pendukung
Draf Dokumen SOP keamanan informasi SMKI, Lampiran Bukti B.1 Dokumen Hasil Risk Assestment dan SOP SMKI Gambar No. 2
Catatan Tambahan
Dinas Komunikasi dan Informatika bidang aplikasi dan telematika telah memiliki SOP keamanan informasi resmi terkait prosedur penghancuran data/aset yang sudah tidak diperlukan yaitu SOP Pemusnahan Media Back Up
Area Pengeloaan Aset Keamanan Informasi
(Tahap wawancara dan pengamatan)
Hasil
Total Nilai Evaluasi Pengelolaan Aset
120
Tingkat Kematangan
II
AREA TEKNOLOGI &
KEAMANAN INFORMASI
Area Teknologi & Keamanan Informasi
(Tahap wawancara dan pengamatan)
Jawaban :
Diterapkan secara menyeluruh
6.15 III 2 Apakah sistem dan aplikasi yang digunakan sudah menerapkan pembatasan waktu akses termasuk otomatisasi proses timeouts, lockout setelah kegagalan login,dan penarikan akses?
A. Diterapkan secara menyeluruh B. Dalam penerapan/ diterapkan sebagian C. Dalam perencanaan
D. Tidak dilakukan
Diterapkan secara
menyeluruh 3
A. Diterapkan secara menyeluruh, semua sistem dan aplikasi yang digunakan sudah menerapkan pembatasan waktu akses termasuk otomatisasi proses timeouts, lockout setelah kegagalan login,dan penarikan akses
Bukti Pendukung
Percobaan akses pada website JDIH, lampiran bukti B.13 Data dari Website Gambar No.52
Percobaan akses di server dan client menerapkan sistem otomatisasi proses timeout.
Area Teknologi & Keamanan Informasi
(Tahap wawancara dan pengamatan)
Jawaban :
Dalam penerapan / diterapkan sebagian
6.5 II 1 Apakah jaringan, sistem dan aplikasi yang digunakan secara rutin dipindai untuk mengidentifikasi kemungkinan adanya celah kelemahan atau perubahan/keutuhan konfigurasi?
A. Diterapkan secara menyeluruh B. Dalam penerapan/ diterapkan sebagian C. Dalam perencanaan D. Tidak dilakukan Dalam penerapan/ diterapkan sebagian 2 B. Dalam penerapan/ diterapkan sebagian, jaringan, sistem dan aplikasi yang digunakan
secara rutin dipindai untuk mengidentifikasi kemungkinan adanya celah kelemahan atau perubahan/keutuhan konfigurasi
Bukti Pendukung
Draf Dokumen SOP keamanan informasi SMKI, Lampiran Bukti B.1 Dokumen Hasil Risk Assestment dan SOP SMKI Gambar No. 2
Dokumen SOP ISO 9001:2008, lampiran bukti B.4 Dokumen SOP ISO 9001 : 2008 Gambar No. 13
Lampiran bukti jadwal check list perawatan ruangan APTEL B.5 Dokumen Laporan SOP ISO 9001 : 2008 Gambar No. 27
Catatan Tambahan
Dinas Kominfo khususnya bidang aplikasi dan telematika telah memiliki jaringan, sistem dan aplikasi yang digunakan secara rutin dipindai untuk mengidentifikasi kemungkinan adanya celah kelemahan atau perubahan/keutuhan konfigurasi yaitu draf SOP tindakan perbaikkan dan pencegahan. Untuk SOP ISO 9001:2008, terdapat SOP yang mengatur pengembangan dan
Area Teknologi & Keamanan Informasi
(Tahap wawancara dan pengamatan)
Hasil
Total Nilai Evaluasi Teknologi dan
Keamanan Informasi
90
Tingkat Kematangan
II+
Grafik Hasil Penilaian KAMI
Grafik Hasil Penilaian KAMI
(Tahap wawancara dan pengamatan)
Tata Kelola
Pengelolaan
Risiko
Kerangka Kerja
Pengelolaan
Aset
Aspek Teknologi
Kepatuhan ISO 27001/SNI
Proses Penerapan
Kerangka Kerja Dasar
Responden
98,24 %
77,94 %
83,33 %
PERBAIKKAN
KEAMANAN INFORMASI
Dari hasil saran perbaikkan point-point yang kurang pada area tata kelola keamanan
informasi. Langkah-langkah yang harus diambil untuk meningkatkan tingkat kelengkapan dan
kematangan keamanan informasi adalah sebagai berikut :
Efektifitas pengamanan dievaluasi secara berkala dengan melalui proses yang terstruktur.
Memperbaiki beberapa kelemahan dalam sistem manajemen tata kelola masih ditemukan sehingga
dapat mengakibatkan dampak yang signifikan.
Meningkatkan tata kelola pengamanan yang sudah mematuhi ambang batas minimum standar atau
persyaratan hukum yang terkait.
Meningkatkan kesadaran kepada semua pihak yang terlibat, untuk menyadari tanggungjawab
mereka dalam pengamanan informasi.
Menerapkan seluruh persyaratan dan standart kompetensi dan keahlian pelaksana pengelolaan
keamanan informasi keseluruh lingkup area kerja bidang aplikasi dan telematika.
Dari hasil saran perbaikkan point-point yang kurang pada area pengelolaan resiko keamanan
informasi. Langkah-langkah yang harus diambil untuk meningkatkan tingkat kelengkapan dan
kematangan keamanan informasi adalah sebagai berikut :
Menerapkan secara menyeluruh pengelolaan resiko untuk menjadi bagian dari kriteria proses
penilaian obyektif kinerja efektifitas pengamanan terhadap semua aktivitas IT bidang Aplikasi dan
telematika.
Melaksanakan evaluasi secara menyeluruh terhadap program pengelolaan resiko keamanan
informasi yang telah dilaksanakan.
Melakukan dokumentasi terhadap penyelesaian langkah mitigasi yang sudah diterapkan untuk
mengetahui kondisi perkembangan status penyelesaian langkah mitigasi resiko dipantau secara
berkala.
Dari hasil saran perbaikkan point-point yang kurang pada area kerangka kerja keamanan
informasi. Langkah-langkah yang harus diambil untuk meningkatkan tingkat kelengkapan dan
kematangan keamanan informasi adalah sebagai berikut :
Menerapkan secara menyeluruh kebijakan dan prosedur keamanan informasi terhadap semua
aktivitas IT bidang aplikasi dan telematika.
Menerapkan secara menyeluruh proses penerapan perencanaan pemulihan bencana terhadap
layanan TIK (disaster recovery plan) yang sudah didefinisikan komposisi, peran, wewenang dan
tanggungjawab tim yang ditunjuk.
Melaksanakan evaluasi secara menyeluruh terhadap pengelolaan kebijakan dan prosedur keamanan
informasi yang telah disusun dan dituliskan dengan jelas, dengan mencantumkan peran dan
tanggungjawab pihak-pihak yang telah diberikan wewenang.
Melakukan dokumentasi dan pelaporan terhadap penerapan kerangka kerja keamanan informasi
yang dipantau secara berkala.
Area Kerangka Kerja Pengelolaan
Keamanan Informasi
Dari hasil saran perbaikkan point-point yang kurang pada area pengelolaan aset informasi.
Langkah-langkah yang harus diambil untuk meningkatkan tingkat kelengkapan dan kematangan
keamanan informasi adalah sebagai berikut :
Menerapkan secara menyeluruh proses penerapan definisi tingkatan akses yang berbeda dan matrix
yang merekam alokasi akses pada bidang aplikasi dan telematika.
Menerapkan secara menyeluruh proses penerapan konstruksi ruang penyimpanan perangkat
pengolah informasi penting menggunakan rancangan dan material yang dapat menanggulangi
segala resiko yang akan terjadi.
Melaksanakan secara menyeluruh prosedur pengelolaan aset informasi.
Menerapkan sanksi atau denda yang telah dibuat, kepada semua pihak yang lalai dalam
melaksanakan pengelolaan aset informasi.
Melaksanakan secara menyeluruh tata tertib penggunaan komputer, email, internet dan intranet
serta peraturan pengamanan data pribadi.
Melakukan kajian terhadap pengelolaan aset informasi.
Melaksanakan secara menyeluruh dokumentasi dan pelaporan terhadap segala aktivitas
pengelolaan aset informasi.
Dari hasil saran perbaikkan point-point yang kurang pada area teknologi dan keamanan
informasi. Langkah-langkah yang harus diambil untuk meningkatkan tingkat kelengkapan dan
kematangan keamanan informasi adalah sebagai berikut :
Menerapkan secara menyeluruh proses penerapan konfigurasi standar untuk keamanan sistem bagi
keseluruhan aset komputer dan perangkat jaringan, yang dimutakhirkan sesuai perkembangan dan
kebutuhan pada bidang aplikasi dan telematika.
Menerapkan secara menyeluruh proses penerapan menerapkan pengamanan untuk mendeteksi
dan mencegah penggunaan akses jaringan (termasuk jaringan nirkabel) yang tidak resmi.
Melaksanakan secara menyeluruh prosedur keamanan informasi.
Menerapkan sanksi atau denda yang telah dibuat, kepada semua pihak yang lalai dalam
melaksanakan pengelolaan teknologi dan keamanan informasi.
Melaksanakan secara menyeluruh dokumentasi dan pelaporan terhadap segala aktivitas
pengelolaan teknologi dan keamanan informasi.
Area Tata Kelola Keamanan Informasi
No Kategori Kematangan
Kategori
Pengamanan Point Evaluasi Tata Kelola
Status
/ Kondisi Skor 2.6 II 1 Apakah Instansi anda sudah mendefinisikan persyaratan / standar kompetensi
dan keahlian pelaksana pengelolaan keamanan informasi? Dalam Penerapan / Diterapkan Sebagian
3
Saran Perbaikkan
1. Menerapkan seluruh persyaratan dan standart kompetensi dan keahlian pelaksana pengelolaan keamanan informasi keseluruh lingkup area kerja bidang aplikasi dan telematika. Dengan cara menerapkan langkah sebagai berikut :
Melakukan seleksi secara selektif terhadap SDM yang akan diterima, dilihat dari :
CV
Pendidikan terakhir, minimal S1 Jurusan IT
Prestasi dan keahlian di bidang IT
Tes IQ dan Kepribadian
Sertifikat keahlian dibidang IT.
Penguasaan bahasa
Pendidikan dan pelatihan keamanan informasi. Ada beberapa alternatif pendidikan dan alternatif mengenai keamanan informasi, antara lain :
CISA (Certified Information Systems Auditor)
Biaya ujian CISA sebesar USD 475. Informasi lengkap mengenai CISA bisa diakses di http://www.isaca.org. Secara teratur, ISACA mengadakan ujian CISA di Jakarta setiap 6 bulan.
CISSP dikeluarkan oleh International Information Systems Security Certification Consortium (ISC)². CISSP dengan membayar USD 550. Jika lulus ujian dan belum memiliki pengalaman selama 5 tahun di 2 CBK domain yang berbeda, orang tersebut masih berstatus CISSP Associate. Ujian diadakan setiap tahunnya dijakarta, Informasi lengkap mengenai CISSP bisa diakses di http://www.isc2.org
2.7 II 1 Apakah semua pelaksana pengamanan informasi di Instansi anda memiliki kompetensi dan keahlian yang memadai sesuai persyaratan / standar yang berlaku?
Dalam Penerapan/ Diterapkan
Sebagian
3
1. Menerapkan secara menyeluruh pengamanan informasi di Instansi dengan memasukkan SDM yang memiliki kompetensi dan keahlian memadai sesuai persyaratan/standar yang berlaku.