• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1 Latar Belakang Masalah

Dari waktu ke waktu kondisi dunia perbankan di Indonesia telah mengalami banyak perubahan. Selain disebabkan oleh perkembangan internal dunia perbankan maupun eksternal, seperti sektor riil dalam perekonomian, politik, hukum, dan sosial. Seiring perkembangan waktu, semakin majunya perkembangan perbankan di Indonesia membuat ketertarikan masyarakat untuk menggunakan bank semakin meningkat, sejalan dengan hal tersebut meningkatnya perkembangan teknologi perbankan yang bertujuan untuk memberikan pelayanan yang baik kepada nasabah dan memberikan kemudahan dalam melakukan transaksi.

Sebagai penunjang kebutuhan nasabah maka pihak bank mengeluarkan produk-produk perbankan kepada nasabah (baik nasabah dari bank tersebut maupun dari bank lain) untuk melakukan transaksi perbankan melalui media elektronik. Media elektronik yang digunakan adalah mesin ATM, Internet banking, maupun Handphone. Khususnya mesin atm, pelayanan ATM adalah layanan perbankan yang dilakukan melalui mesin ATM (Automatic Teller Machine) yang dapat melayani selama 24 jam, guna melakukan transaksi perbankan meliputi penarikan tunai, inquiry saldo (informasi saldo) rekening tabungan, setoran tunai (melalui mesin CDM) dan berbagai macam transaksi keuangan lainnya.

Setiap bank memiliki ratusan bahkan ribuan mesin ATM, sebagai contoh, Bank Niaga memiliki 275 ATM, BNI 2300 ATM, dan BCA memiliki 4600 ATM. Tentu saja mesin-mesin ini tidak diproduksi dan dikelola oleh bank itu sendiri, melainkan bank bekerjasama dengan perusahaan yang memproduksi mesin ATM, salah satunya seperti NCR, Diebold dan Wincor, dengan semakin meningkatnya masyarakat yang menggunakan bank, perusahaan penyedia mesin ATM tentu harus mampu memberikan produk yang berkualitas dan terpercaya agar dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi para konsumen khususnya perbankan, dengan upaya tersebut perusahaan produksi mesin ATM melakukan kerjasama dengan perusahaan jasa servis repair and maintenance, dikarenakan mesin-mesin ATM memerlukan adanya perawatan dan perbaikan agar kualitas tetap terjaga, dan mesin-mesin ATM yang didistribusikan diberbagai lokasi dapat terkontrol dengan baik sehingga bila

(2)

terjadi kerusakan dapat ditangani oleh perusahaan penyedia jasa servis repair and maintenance mesin ATM.

Melihat dari uraian tersebut, maka perusahaan-perusahaan yang bergerak di industri jasa servis repair and maintenance mesin ATM harus memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, atau setidaknya, mampu menjaga kualitas sumber daya manusia yang ada di dalam perusahaan, karena pelayanan yang diberikan antara satu penyedia jasa dengan pemberi jasa lainnya sangat bervariatif sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumennya. Hal tersebut mengharuskan perusahaan yang bergerak dibidang jasa, khusunya jasa servis repair and maintenance pada mesin ATM, dapat memberikan pelayanan jasa yang berkualitas dan sesuai dengan yang diinginkan konsumen, agar perusahaan dapat terus berkembang dan bertahan seiring dengan persaingan bisnis yang semakin pesat.

Untuk dapat bersaing bahkan unggul dalam komponen-komponen perubahan lingkungan bisnis dibutuhkan adanya tenaga sumber daya manusia yang berkompeten agar dapat mendukung kinerja dalam perusahaan itu sendiri, karena pada dasarnya setiap perusahaan menginginkan keunggulan yang berbeda. Kreativitas yang dimiliki dan dihasilkan oleh karyawan merupakan alternatif yang dapat diaplikasikan agar perusahaan memiliki keunggulan bersaing.

Sumber daya yang paling penting diantara sumber daya lainnya adalah sumber daya manusia, karena seberapapun canggihnya teknologi yang digunakan, tidak berdaya guna tanpa didukung sumber daya manusia yang handal. Oleh karena itu sumber daya manusia perlu mendapat pengelolaan yang seksama. Winanti (2011)

Kinerja karyawan mempengaruhi keberlangsungan perusahaan tersebut dalam mencapai tujuan perusahaan. Kinerja karyawan yang baik dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan, maka sebaliknya kinerja yang buruk dapat menghasilkan kerugian bagi perusahaan. Kinerja yang buruk dapat di sebabkan oleh penurunan kinerja karyawan, dan hal ini dapat terlihat ketika karyawan tidak dapat menyelesaikan pekerjaan dengan target dan waktu yang telah di tentukan oleh perusahaan. Menurut Muchhal (2014) dalam penelitian Jayaweera (2015) Kinerja adalah penting untuk organisasi karena kinerja karyawan menjadi pengarah untuk keberhasilan usaha, juga penting untuk individu seperti menyelesaikan tugas, karena hal tersebut dapat menjadi sumber kepuasan bagi individu (karyawan) dalam menjalankan pekerjaannya.

(3)

Kepuasan kerja adalah orientasi emosi karyawan yang memiliki peran terhadap kinerja mereka di tempat kerja. Kepuasan Kerja merupakan komponen penting untuk motivasi karyawan dan dorongan terhadap kinerja agar dapat menjadi lebih baik lagi. Raziq dan Maulabaksh (2015)

Demi terciptanya kinerja karyawan yang baik, banyak hal yang dapat perusahaan perhatikan, seperti lingkungan kerja kondisi tempat karyawan bekerja, karaktersitik pekerjaan pada setiap karyawan dan juga kepuasan kerja, dengan memperhatikan hal-hal tersebut perusahaan dapat mengetahui bagaimana kondisi karyawan dan adakah hal-hal yang perlu dievaluasi dan ditingkatkan, agar dapat memberikan kinerja yang produktif sehingga tujuan perusahaan dapat terpenuhi dengan maksimal.

Persepsi karyawan tentang lingkungan kerja akan mempengaruhi kinerja, yang berarti bahwa penyediaan lingkungan kerja yang kondusif oleh perusahaan akan dapat meningkatkan kinerja karyawan. Maka dari itu organisasi perlu memperhatikan lingkungan kerja seperti lingkungan fisik (tata ruang kantor yang nyaman, lingkungan yang bersih, pertukaran udara yang baik, warna, penerangan yang cukup), serta lingkungan non fisik (hubungan dengan atasan, hubungan antar sesama rekan kerja, hubungan dengan bawahan). Karena dengan terciptanya lingkungan kerja yang aman dan nyaman, maka karyawan akan meningkatkan motivasi untuk memberikan kinerja yang maksimal. Musriha (2011)

Karakteristik pekerjaan merupakan sifat dari tugas yang meliputi tanggung jawab, macam tugas dan tingkat kepuasan yang diperoleh dari pekerjaan itu sendiri. Pekerjaan yang secara instrinsik memberikan kepuasan lebih memotivasi bagi kebanyakan orang dari pada pekerjaan yang tidak memuaskan. Karakteristik pekerjaan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Pada karakteristik pekerjaan jelas terlihat desain pekerjaan seorang karyawan, pekerjaan dirancang untuk memanfatkan karakteristik pekerjaan yang penting yang cenderung diterima dengan positif oleh karyawan-karyawan. Subyantoro (2009)

PT. Guna Cahaya Synergie atau yang lebih dikenal dengan (GCS) merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa servis repair and maintenance. Perusahaan ini di dirikan oleh Bpk.H.Hendra S.Kom. pada September 2006 yang berlokasi di Jln. Karya Utama Srengseng Jakarta Barat. Perusahaan ini pertama kali memulai usahanya dengan menjadi salah satu vendor dari perusahaan NCR, perusahaan NCR

(4)

adalah sebuah perusahaan teknologi yang mengkhususkan diri pada produk sektor finansial dan retail. Produk-produk utamanya adalah terminal point of sale, ATM, sistem pemprosesan Cek, pemindai kode bar, dan berbagai barang-barang habis pakai (consumable). NCR juga merupakan salah satu penyelenggara layanan perawatan bidang IT terbesar.

PT.Guna Cahaya Synergie sebagai penyedia jasa servis, repair and maintenance pada mesin ATM dari produk NCR yang memerlukan perbaikan, yang ditangani oleh para teknisi (team repair) yang ada di divisi mesin ATM NCR PT.Guna Cahaya Synergie, setelah itu akan dikirim langsung ke kantor pusat NCR melalui logistic DHL.

Divisi NCR selalu berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik dengan terus meningkatkan kinerja yang efektif dan efisien khususnya para teknisi yang ada di divisi NCR. Dipercaya menjadi salah satu vendor perusahaan NCR, hingga dapat bertahan sampai saat ini menjadi kebanggaan dan motivasi untuk terus dapat berkembang lebih baik lagi juga melakukan inovasi, memperbaiki dan meningkatkan manajemen dan kinerja pekerja yang berkualitas untuk dapat mencapai tujuan perusahaan yang maksimal, memberikan pelayanan yang memuaskan pada konsumen dan mampu menghadapi persaingan bisnis.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bpk.Ridwan selaku Manajer operasional pada PT. Guna Cahaya Synergie terkait dengan kinerja karyawan di divisi NCR, Bpk.Ridwan menyatakan bahwa dalam usaha untuk meningkatkan kepuasan dan kinerja karyawan, perusahaan ini selalu berupaya untuk memberikan yang terbaik untuk para karyawannya, karena kesejahteraan karyawan menjadi hal yang penting, terutama dalam memperhatikan lingkungan kerja terus ditingkatkan dilihat dari kebanyakan aktivitas pekerjaan yang dilakukan di divisi NCR ini merupakan para teknisi yang melakukan service and repair, juga untuk membangun suatu team work yang di mana saling bekerja sama dan memiliki rasa kekeluargaan satu dengan lainnya, selanjutnya dengan agar terciptanya lingkungan kerja yang aman dan nyaman perusahaan ini menyediakan berbagai keamanan dan fasilitas yang mendukung seperti ruang P3K, mushola, dapur, kantin, perlengkapan komunikasi, CCTV dan fasilitas lainnya.

Pembagian tugas-tugas para pekerja di divisi NCR ini juga sudah ditempatkan pada masing-masing individu berdasarkan keahliannya dan kemampuannya, seperti teknisi, quality control, data report dan sparepart, agar

(5)

tugas yang diberikan dapat terselesaikan sesuai dengan yang ditargetkan. Begitu juga dengan pemberian dukungan (motivasi), penghargaan dan juga berbagai hal yang dilakukan agar terwujudnya kepuasan pada karyawan divisi NCR.

Menyadari bahwa setiap individu membutuhkan motivasi yang tinggi dalam bekerja, maka perusahaan berusaha untuk menciptakannya dengan mengadakan suatu pelatihan sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan dari sebuah tugas yang diberikan, memberikan dukungan berupa penghargaan kepada karyawan dengan prestasi yang baik, dan pemberian kompensasi.

Dilihat dari penjelasan sebelumnya mengenai upaya perusahaan untuk membangun lingkungan kerja, karakteristik pekerjaan, kepuasan kerja juga kinerja karyawan sudah cukup mendukung, akan tetapi ternyata masih ada beberapa permasalahan yang dihadapi, dilihat dari terjadinya penurunan kinerja divisi NCR PT.Guna Cahaya Synergie pada tahun 2013 dan 2014, Berikut data hasil penilaian kinerja pada 3 tahun terakhir:

63% 29% 36% 37% 71% 64% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 2012 2013 2014

Persentase Kinerja Karyawan Divisi ATM NCR

Kinerja Baik Kinerja Buruk

Gambar 1.1 Persentase Kinerja Karyawan Divisi NCR PT.Guna Cahaya Synergie

Sumber: Data Sekunder, PT. Guna Cahaya Synergie

Dilihat dari grafik diatas, hasil penilaian kinerja ini dinilai berdasarkan produktivitas karyawan (penyelesaian modul), absensi, ketepatan dalam pengerjaan tugas dan perilaku karyawan dalam organisasi. Selanjutnya menurut Bpk.Ridwan hal yang menyebabkan adanya penurunan kinerja pada tahun 2013 dan 2014 dikarenakan modul yang mendapatkan perpanjangan waktu mengalami peningkatan,

(6)

hal tersebut dapat dibuktikan pada data pencapaian modul di divisi NCR sebagai berikut:

Tabel 1.1 Pencapaian Modul ATM NCR per 2012-2014 Tahun Modul Masuk Modul Keluar Perpanjangan Waktu

2012 13.724 13.646 78

2013 13.296 13.136 133

2014 12.438 12.312 126

Sumber: Data Sekunder, PT. Guna Cahaya Synergie

Dari gambar 1.1 presentase hasil penilaian kinerja tahun 2013 dan 2014 terdapat peningkatan drastis pada kinerja yang buruk, didapat dari karyawan yang nilai kinerjanya di bawah standar. Berdasarkan tabel 1.1 terkait pencapaian modul mesin ATM, bapak Ridwan menjelaskan, terjadinya peningkatan pada modul yang mendapatkan perpanjangan waktu pada tahun 2013 dan 2014, yang dimaksud dengan perpanjangan waktu disini adalah pengerjaan modul yang melewati deadline yang ditentukan, karena setiap modul yang masuk diberikan waktu pengerjaan 7 hari kerja, jika belum selesai maka akan diberikan perpanjangan waktu, namun tentunya hal tersebut akan memberikan keterlambatan pengiriman kembali ke pihak perusahaan mesin ATM NCR, sehingga kinerja yang diberikan belum sesuai dengan yang diharapkan konsumen.

Berdasarkan pemaparan masalah yang sedang dialami divisi NCR, tentu keadaan ini akan menjadi masalah serius bila tidak segera diperbaiki oleh perusahaan karena pada industri yang menghasilkan suatu jasa, produktivitas pelayanan perusahaan merupakan salah satu indikator kesuksesan perusahaan tersebut.

Berdasarkan hasil wawancara kepada beberapa karyawan pada divisi NCR, dengan menanyakan apakah selama mereka bekerja mengalami ketidak nyamanan dalam aktivitas pekerjaan. Hasilnya mereka cenderung menunjukan keluhan pada kondisi lingkungan kerja, karena ruang kerja terlalu sempit, tata letak juga kurang bagus dan kurangnya sirkulasi udara membuat ruangan menjadi lembab.

Dalam pelaksanaan survey awal dengan menyebarkan kuesioner yang berkaitan dengan penerapan karakteristik pekerjaan pada karyawan divisi NCR PT.Guna Cahaya Synergie yang bertujuan untuk mengetahui fenomena yang terjadi pada karyawan terkait dengan kondisi pekerjaan juga tugas yang mereka dapatkan,

(7)

ternyata ada permasalahan yang perlu diperhatikan dan diperbaiki oleh perusahaan dilihat dari hasil pra survey. Berikut hasil kuesioner pra survey karakteristik pekerjaan:

Tabel 1.2 Hasil Kuesioner Pra Survey Karakteristik Pekerjaan

NO PERNYATAAN SETUJU TIDAK

SETUJU 1 Saya membutuhkan beragam aktifitas untuk

menggunakan bakat dan keterampilan.

47% 53%

2

Pekerjaan yang di berikan dapat saya selesaikan dengan baik dan benar sesuai dengan prosedur dan waktu yang di tentukan.

81% 18%

3 Adanya pemberian tugas yang belum sesuai dengan kemampuan yang saya miliki.

62% 37%

4

Saya tidak diberikan kebebasan dalam menentukan prosedur yang digunakan dalam menyelesaikan pekerjaan.

85% 14%

5 Pekerjaan yang saya selesaikan tidak diberi umpan balik oleh atasan.

93% 16%

Sumber: Divisi NCR, PT. Guna Cahaya Synergie (2015)

Dilihat dari hasil kuisioner diatas, berdasarkan respon karyawan divisi NCR terkait karaktersitik pekerjaan, adanya permasalahan pemberian tugas yang diberikan belum sesuai dengan kemampuan yang dimiliki karyawan, hal ini berarti masih adanya pembagian tugas yang belum sesuai dengan kemampuan karyawan, karena apabila karyawan tidak dapat mengerjakan pekerjaan yang diberikan maka akan berpengaruh pada pekerjaan yang mereka lakukan.

Dalam pelaksanaan survey awal dengan menyebarkan kuesioner yang berkaitan dengan Kepuasan kerja pada karyawan divisi NCR PT.Guna Cahaya Synergie yang bertujuan untuk mengetahui fenomena yang terjadi pada karyawan terhadap kepuasan kerja yang mereka rasakan, ternyata ada permasalahan yang perlu diperhatikan dan diperbaiki oleh perusahaan untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan, dilihat dari hasil kuesioner pra survey. Berikut hasil kuesioner pra survey kepuasan kerja:

(8)

Tabel 1.3 Hasil Kuesioner Pra Survey Kepuasan Kerja

NO PERNYATAAN SETUJU TIDAK

SETUJU 1 Gaji atau imbalan yang saya terima setara dengan pekerjaan yang

saya kerjakan.

30% 69%

2 Kebijakan promosi perusahaan berdasarkan prestasi,objektif,dan adil.

79% 20%

3 Saya tidak diberikan kesempatan untuk mengembangkan diri. 13% 86% 4 Saya mempunyai hubungan yang baik dengan rekan kerja. 91% 8% 5 Saya mempunyai hubungan yang baik dengan pemimpin. 95% 4% 6 Atasan memberikan informasi yang kurang jelas terkait pekerjaan. 59% 40% 7 Saya bertanggung jawab atas pekerjaan yang saya lakukan. 100% 0% 8 Saya diberikan keterbatasan dalam mengerjakan tugas. 90% 2%

Sumber: Divisi NCR, PT. Guna Cahaya Synergie (2015)

Dilihat dari hasil kuesioner diatas, berdasarkan respon karyawan terkait kepuasan kerja, adanya permasalahan pada pemberian gaji yang diberikan belum sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan karyawan, hal ini berarti bahwa karyawan merasa pemberian gaji belum memenuhi harapan mereka sehingga mereka tidak merasakan kepuasan dalam melakukan pekerjaannya.

Berdasarkan hasil pemaparan permasalahan yang terjadi diatas, maka penilaian terhadap karyawan divisi NCR, perlu diperhatikan dan ditingkatkan secara berkesinambungan karena karyawan merupakan penggerak bagi perusahaan. Berkurangnya kinerja karyawan yang tinggi dapat menimbulkan dampak negatif bagi perusahaan, karena setiap perusahaan pasti membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas dan potensial untuk mencapai tujuan perusahaan. Tanpa adanya SDM yang mampu bekerja secara maksimal, modal yang besar dan teknologi yang canggih pun tidak akan bisa membawa keberhasilan bagi perusahaan. Oleh sebab itu perusahaan sangat mengharapkan para karyawannya memiliki kinerja yang baik.

Setiap karyawan yang berkerja mengharapkan akan memperoleh kepuasan dari tempatnya bekerja. Kepuasan karyawan dapat dipengaruhi oleh bagaimana karakteristik pekerjaan yang dijalani, juga kondisi lingkungan kerja perusahaan. Kinerja karyawan dalam meningkatkan hasil yang optimal dalam pekerjaanya dipengaruhi oleh kepuasan kerja karyawan.

Kinerja seorang karyawan akan lebih baik jika karyawan tersebut memiliki kemampuan yang tinggi, lingkungan kerja yang mendukung, pembagian karakter

(9)

tugas dari pekerjaan yang sesuai di berbagai bidang dan dukungan dari perusahaan tersebut. Setiap usaha yang dikerjakan pasti akan menimbulkan masalah. Masalah yang ada tersebut dapat menjadi ancaman, tetapi masalah juga dapat dijadikan suatu motivasi tersendiri bagi perusahaan apabila perusahaan tersebut dapat mengatasinya dengan baik.

Dengan melihat dan memperhatikan uraian-uraian tersebut, maka penulis ingin membahas lebih lanjut dalam penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja dan Karakteristik Pekerjaan Terhadap Kepuasan Kerja Serta Dampaknya Terhadap Kinerja Karyawan Divisi NCR pada PT. Guna Cahaya Synergie”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat di simpulkan beberapa masalah yang muncul, antara lain:

1. Apakah ada pengaruh secara signifikan antara lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja divisi NCR PT. Guna Cahaya Synergie?

2. Apakah ada pengaruh secara signifikan antara karakteristik pekerjaan terhadap kepuasan kerja divisi NCR PT. Guna Cahaya Synergie?

3. Apakah ada pengaruh secara simultan dan signifikan antara lingkungan kerja dan karakteristik pekerjaan terhadap kepuasan kerja divisi NCR PT. Guna Cahaya Synergie?

4. Apakah ada pengaruh secara signifikan antara kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan divisi NCR PT. Guna Cahaya Synergie?

5. Apakah ada pengaruh secara signifikan antara lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan divisi NCR PT. Guna Cahaya Synergie?

6. Apakah ada pengaruh secara signifikan antara karakteristik pekerjaan terhadap kinerja karyawan divisi NCR PT. Guna Cahaya Synergie?

7. Apakah ada pengaruh secara simultan dan signifikan antara lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan, melalui kepuasan kerja divisi NCR PT. Guna Cahaya Synergie?

8. Apakah ada pengaruh secara simultan dan signifikan antara karakteristik pekerjaan terhadap kinerja karyawan, melalui kepuasan kerja divisi NCR PT. Guna Cahaya Synergie?

(10)

1.3 Tujuan Penelitian

Berikut ini adalah beberapa tujuan penelitian, antara lain:

1. Untuk mengetahui dan menganalisa seberapa besar pengaruh lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja divisi NCR PT. Guna Cahaya Synergie

2. Untuk mengetahui dan menganalisa seberapa besar pengaruh karakteristik pekerjaan terhadap kepuasan kerja divisi NCR PT. Guna Cahaya Synergie 3. Untuk mengetahui dan menganalisa seberapa besar pengaruh lingkungan

kerja dan karakteristik pekerjaan terhadap kepuasan kerja divisi NCR PT. Guna Cahaya Synergie

4. Untuk mengetahui dan menganalisa seberapa besar pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan divisi NCR PT. Guna Cahaya Synergie

5. Untuk mengetahui dan menganalisa seberapa besar pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan divisi NCR PT. Guna Cahaya Synergie 6. Untuk mengetahui dan menganalisa seberapa besar pengaruh karakteristik

pekerjaan terhadap kinerja karyawan divisi NCR PT. Guna Cahaya Synergie 7. Untuk mengetahui dan menganalisa seberapa besar pengaruh lingkungan

kerja terhadap kinerja karyawan, melalui kepuasan kerja divisi NCR PT. Guna Cahaya Synergie

8. Untuk mengetahui dan menganalisa seberapa besar pengaruh karakteristik pekerjaan terhadap kinerja karyawan, melalui kepuasan kerja divisi NCR PT. Guna Cahaya Synergie

1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi perusahaan:

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi perusahaan dalam memecahkan berbagai masalah, terutama yang berkaitan dengan Lingkungan kerja, Karakteristik pekerjaan, Kepuasan kerja maupun Kinerja karyawan.

2. Bagi peneliti:

Dari hasil penelitian ini penulis memperoleh banyak manfaat yaitu:

a) Dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis dalam bidang Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya.

b) Merupakan perbandingan antara teori yang diperoleh selama kuliah dengan praktek manajemen sebenarnya.

(11)

c) Dapat mempraktekannya dan memakai informasi atau wawasan ini dalam dunia kerja.

3. Bagi pihak lain:

Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumbangan informasi, bahan bacaan dan menambah referensi bagi peneliti – peneliti lainnya sesuai dengan topik – topik yang sama.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian.

Dalam melakukan penelitian, penulis menggunakan empat variabel yaitu Lingkungan kerja, Karakteristik pekerjaan sebagai variabel bebas, Kepuasan kerja sebagai variabel Intervening dan kinerja karyawan sebagai variabel terikat, penulis membatasi ruang lingkup penelitian dikarenakan keterbatasan waktu dan tenaga. Penelitian ini dilakukan di PT. Guna Cahaya Synergie, dengan menggunakan seluruh populasi yang ada di divisi NCR yang berjumlah 103 karyawan. Adapun alamat perusahaan adalah Jl. Karya Utama No.19, Kembangan, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11630 (021) 5840805.

1.6 State Of Art

Tabel 1.4 State Of Art Nama Peneliti

/Jurnal /tahun Judul Kesimpulan

Abdul Raziq dan Raheela (2014) dalam journal of science direct Procedia Economis and Finance. Impact of Working Environment on Job Satisfaction : A Study on Educational institutes, banking sector and

telecommunication industry operating in the city of Quetta, Pakistan.

Membahas tentang dampak lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja pada sektor perbankan. Lingkungan kerja dapat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan.

Djastuti (2010) Journal of science

direct

The Influence Of Job Characteristics On Job Satisfaction,Organizational Commitment And

Menunjukkan bahwa karyawan tingkat manajer konstruksi perusahaan merasakan pekerjaan mereka, yang dirancang dengan

(12)

Managerial Performance: A Study on Construction Companies in Central Java.

pendekatan motivasi dengan menerapkan lima dimensi : berbagai keterampilan, identitas tugas, signifikansi tugas, otonomi dan umpan balik. Kinerja mereka dapat dijelaskan bahwa ketika karyawan melakukan pekerjaan dengan menggabungkan lima dimensi kerja, karyawan telah didorong untuk melakukan kinerja yang tinggi. Emin Kahya

(2007) Journal of science direct

The effects of job

characteristics and working conditions on job

performance: A Study on Medium-sized metal company.

Menunjukkan bahwa ada hubungan substansial antara kinerja karyawan baik job grade dan kondisi lingkungan. Hasil penelitian ini memiliki implikasi praktis praktek ergonomis untuk melaksanakan perbaikan tempat kerja yang dirancang untuk meningkatkan kinerja karyawan, pada daerah di mana adanya faktor buruk pada lingkungan kerja dan karakteristik pekerjaan. Masooma Javed (2014) International journal of Learning and development Determinants of Job Satisfaction and its Impact on Employee Performance and Turnover Intentions: A Study on public sector organizations of Bahawalpur City.

Menunjukkan bahwa karyawan yang puas memiliki loyalitas Organisasi yang lebih besar daripada mereka yang tidak puas dengan pekerjaan, dan kepuasan kerja yang rendah dapat

menyebabkan karyawan untuk menjauh dari pekerjaan mereka, mencari pekerjaan baru, atau mengganti pekerjaan.

(13)

Diana Khaerani (2013) Malikussaleh Industrial Engineering Journal

Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Kerja Pegawai BAPPEDA.

Menunjukan lingkungan kerja pegawai mengalami peningkatan maka kinerja pegawai juga akan meningkat, lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai, ini artinya bahwa ada pengaruh secara signifikan antara lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai. Yusniar lubis (2012) Journal Of Trikonomika Pengaruh Karakteristik Individu, Karakteristik Pekerjaan, Iklim Organisasi terhadap Kepuasan dan Kinerja Karyawan. (Studi kasus : Karyawan PTPN III dan PTPN IV di Sumatera Utara)

Terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial, baik secara langsung maupun tidak langsung dari variabel

karakteristik pekerjaan, terhadap kepuasan kerja karyawan. Kontribusi besaran pengaruh untuk karakteristik pekerjaan terhadap kepuasan kerja menempati posisi kesatu atau tertinggi. Penelitian ini

menyimpulkan bahwa semakin puas karyawan dalam

pekerjaannya maka semakin baik kinerja karyawan tersebut. Thomas EV Rahajaan, Bambang Swasto (2014) Journal Of Science Direct Pengaruh Karakteristik pekerjaan Terhadap Lingkungan kerja,Stres kerja, Kepuasan kerja,dan Organizational Citizenship Behavior (Studi pada Pegawai Rumah Sakit Umum Daerah Karel Saidsuitubun Langgur)

Karakteristik pekerjaan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Lingkungan erja. Lingkungan Kerja

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan kerja.

(14)

Gambar

Gambar 1.1 Persentase Kinerja Karyawan Divisi NCR PT.Guna Cahaya  Synergie
Tabel 1.1 Pencapaian Modul ATM NCR per 2012-2014  Tahun  Modul Masuk  Modul Keluar  Perpanjangan Waktu
Tabel 1.2 Hasil Kuesioner Pra Survey Karakteristik Pekerjaan
Tabel 1.3 Hasil Kuesioner Pra Survey Kepuasan Kerja
+2

Referensi

Dokumen terkait

Kemudian Anda juga harus menyatakan bahwa karena Anda mengajukan permohonan terhadap Pasal 17 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Jabatan Notaris yang

Sebelumnya dikatakan bahwa Kecamatan Reok lolos untuk menjadi Pusat Kegiatan Lokal dikarenakan memiliki pelabuhan kelas III dan jalan areteri yang mendukung

Lokasi tersebut dipilih secara purposif dengan alasan (a) ja- lan lintas Papua merupakan jalan yang mengikuti garis perbatasan antara Indonesia dan Papua New Guinea

1.1 PERSIAPAN YANG PERLU DIPERHATIKAN Ada beberapa hal yang mungkin perlu diperhatikan sebagai seorang pengajar sebelum mengakses E-learning UPU diantaranya yaitu

Penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Islam "Ibnu Sina" Yarsi Sumbar Bukittinggi menunjukkan bahwa 54,7% perawat memiliki kecendrungan turnover, dari

pembiayaan tetep akan diberikan dengan jumlah pembiayaan di.. kurangi, hal ini tentunya akan berdampak kepada pihak BPRS Haji Miskin tersebut, yang mana nantinya

Kenaikan indeks harga terjadi pada subkelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 1,04 persen, minuman yang tidak beralkohol sebesar 0,09 persen, serta makanan

value Teks default yang akan dimunculkan jika user hendak mengisi input maxlength Panjang teks maksimum yang dapat dimasukkan. emptyok Bernilai true jika user dapat tidak