BAB I genetika masih kita gunakan, yaitu hukum Mendel I dan II (Pai, 1992).
Hukum Mendel I merupakan hukum pemisahan gen yang sealel ke dalam gamet, dikenal sebagai Hukum Segregasi. Bunyi hukum Mendel I adalah “Alel memisah (segregasi) satu dari yang lainnya selama pembentukan gamet dan diwariskan secara acak ke dalam gamet-gamet yang sama jumlahnya”. (Pai, 1992).
Contoh persilangan monohibrid, ada gamet dengan alel A dan gamet lain dengan alel a. Jika dua individu F1 (Aa) dengan kedua gametnya tersebut disilangkan, maka menurut Mendel akan menghasilkan populasi F2 dengan perbandingan / nisbah genotip 1 dominan penuh (AA) : 2 hibrid (Aa) : 1 resesif penuh (aa), dan perbandingan fenotipnya adalah 3 dominan (AA atau Aa) : 1 resesif (aa) (Suryo, 1992).
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum kali ini yaitu :
1. Mahasiswa dapat menunjukan rasio genotip fenotip dari perkawinan Monohibrid.
BAB II mempelajari perwarisan sifat pada suatu organisme maupun suborganisme. Dalam genetika kita dapat mempelajari gen beserta seluruh aspeknya, seperti pewarisan warna bunga pada suatu tanaman. Di dalam genetika terdapat juga sifat-sifat tertentu seperti sifat dominan dan resesif, sifat-sifat inilah yang nantinya akan mempengaruhi terbentuknyasuatu sifat suatu organisme (Suryo, 1984).
A. Gen
Pertama kali diperkenalkan oleh Thomas Hunt Morgan, ahli Genetika dan Embriologi Amerika Serikat (1911), yang mengatakan bahwa substansi hereditas yang dinamakan gen terdapat dalam lokus, di dalam kromosom.Menurut W. Johansen, gen merupakan unit terkecil dari suatu makhluk hidup yang mengandung substansi hereditas, terdapat di dalam lokus gen. Gen terdiri dari protein dan asaprotein dan asam nukleat (DNA dan RNA), berukuran antara 4 – 8 m mikro (Suryo, 1984).
Menurut Syafitra (2013) , hukum ini mencakup tiga pokok :
1. Gen memiliki bentuk-bentuk alternatif yang mengatur variasi pada karakter turunannya. Ini adalah konsep mengenai dua macam alel; alel resisif (tidak selalu nampak dari luar, dinyatakan dengan huruf kecil, misalnya w dalam gambar di sebelah), dan alel dominan (nampak dari luar, dinyatakan dengan huruf besar, misalnya R).
3. Jika sepasang gen ini merupakan dua alel yang berbeda (Sb dan sB pada gambar 2), alel dominan (S atau B) akan selalu terekspresikan (nampak secara visual dari luar). Alel resesif (s atau b) yang tidak selalu terekspresikan, tetap akan diwariskan pada gamet yang dibentuk pada turunannya.
B. Fungsi Gen
Menurut Standfield (1991), ada beberapa fungsi gen yaitu: 1. Fungsi gen antara lain:
a. Menyampaikan informasi kepada generasi berikutnya. b. Sebagai penentu sifat yang diturunkan.
c. Mengatur perkembangan dan metabolisme. 2. Simbol-Simbol Gen
a. Gen dominan, yaitu gen yang menutupi ekspresi gen lain, sehingga sifat yang dibawanya terekspresikan pada turunannya (suatu individu) dan biasanya dinyatakandalam huruf besar, misalnya A.
b. Gen resesif, yaitu gen yang terkalahkan (tertutupi) oleh gen lain (gen dominan) sehingga sifat yang dibawanya tidak terekspresikan pada keturunannya.
c. Gen heterozigot , yaitu dua gen yang merupakan perpaduan dari sel sperma (A) dan seltelur (a).
d. Gen homozigot, dominan, yaitu dua gen dominan yang merupakan perpaduan dari sel kelamin jantan dan sel kelamin betina, misalnya genotipe AA.
e. Gen homozigot resesif, yaitu dua gen resesif yang merupakan hasil perpaduan dua selkelamin. Misalnya aa
f. Kromosom homolog, yaitu kromosom yang berasal dari induk betina berbentuk serupa dengan kromosom yang berasal dari induk jantan.
h. Ginotipe, yaitu sifat-sifat keturunan yang tidak dapat dilihat, misalnya AA, Aa, dan aa.
Tiap sifat makhluk hidup dikendalikan oleh sepasang faktor keturunan yang dikenal dengan nama gen. Sepasang gen ini satu berasal dari induk jantan dan yang lainnya dari induk betina. Gen yang satu pasang ini disebut sebagai gen yang satu alela. Menurut Mendel gen yang satu alela akan memisah pada waktu pembentukan gamet, yang selanjutnya dikenal dengan prinsip segregasi secara bebas dan gen akan berpasangan kembali pada waktu fertilisasi sehingga setiap individu akan diploid. (Widianti, 2014) Di waktu mendel mengawinkan tanaman ercis berbatang tinggi dengan yang berbatang kerdil, hasil keturunan pertama seragam berbatang tinggi. Suatu tanda bahwa sifat tinggi mengalahkan sifat kerdil. Sifat demikian disebut sifat dominan. Sifat yang disebut sifat resesif. Ketika tanaman keturunan pertama dibiarkan menyerbuk sendiri didapatkan tanaman keturunann kedua yang mempelihatkan pemisahan dengan perbandingan kira-kira ¾ batang tinggi dan ¼ batang kerdil. (Suryo,1984).
2.2 Persilangan Monohybrid
bahwa kromosom-kromosom dan gen-gen yang lain tidak ada dalam sel itu. Ada sifat yang disebut dominan, yaitu apabila kehadiran gen yang mengawasi sifat ini menutupi ekspresi gen yang lainnya (Syafitra, 2013).
Hukum Mendel I berlaku pada gametogenesis F1 x F1 itu memiliki genotif heterozigot. Gen yang terletak dalam lokus yang sama pada kromosom, pada waktu gametogenesis gen sealel akan terpisah, masing-masing pergi ke satu gamet (Pai, 1992).
2.3 Persilangan Dihibrid
BAB IV
Fenotip = Merah, Merah, Merah, Hitam = 75%
Genotip F2 = MM (25%), Mm (50%), mm (25%)
(gemuk tahan penyakit) (kurus tidak tahan penyakit) G = GP
F1 = GgPp (gemuk tahan penyakit)
F1 X F1 = GgPp X GgPp
Perbandingan Fenotif F2 = 9:3:3:1
G.P = (gemuk TP) = 1,2,3,4,5,7,9,10,13 = 9 G.P = (GTTP) = 6,8,14 =3
ggp. = (ktp) = 11,12,15 = 3 ggpp = (kttp) = 16 = 1 4.2 Pembahasan
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa persilangan monohibrid itu terjadi karena adanya satu sifat beda dengan fenotifnya 1:2:1, sedangkan pada persilangan dihibrid itu terjadi karena adanya dua sifat beda dengan fenotifnya 9:3:3:1. Sedangkan pada genotif itu menerangkan suatu sifat yang tersembunyi atau biasanya sendirian dan bersifat resesif.
5.2 Saran