• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sumatera Air Asia Training Center (Arsitektur Metafora)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sumatera Air Asia Training Center (Arsitektur Metafora)"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

DESKRIPSI PROYEK

2.1 Terminologi Judul

Judul proyek ini adalah “Sumatera Air Asia Training Center“.Secara terminologi, judul dapat dijabarkan sebagai berikut :

 Pengertian Sumatera:

Sumatera merupakan pulau keenam terbesar di dunia yang terletak di Indonesia,

dengan luas 443.065,8 km2 .Mewakili lokasi fasilitas yang berada di pulau

sumatera

 Pengertian Air Asia:

AirAsia adalah sebuah perusahaan terlibat dalam penyediaan jasa transportasi

udara kategori low cost airlines.  Pengertian Training:

Training (pelatihan) adalah tindakan untuk meningkatkan pengetahuan dan

kecakapan sumber daya dalam suatu organisasi untuk melaksanakan suatu

pekerjaan tertentu (Flippo, 1961).

Training (pelatihan) adalah proses membantu sumber daya yang terdapat dalam

suatu organisasi untuk memperoleh efektifitas dalam pekerjaan mereka yang

sekarang atau yang akan datang melalui pengembangan skill, knowledge dan

attitude (Sherwood and Best, 1958).  Pengertian Center :

A. Pusat, sentral , bagian yang paling penting dari sebuah kegiatan atau organisasi

B. Tempat aktivitas utama, dari kepentingan khusus yang dikonsentrasikan

C. Suatu tempat dimana sesuatu yang menarik aktivitas atau fungsi terkumpul atau

terkonsentrasi.

Berdasarkan penjabaran di atas, maka “Sumatera Air Asia Training

Center“ dapat diartikan sebagai tempat. Tempat yang memberikan pelatihan dan

meningkatkan kecakapan kepada sumber daya manusia diAir Asia yang berlokasi di

(2)

untuk mentraining para pilot dan awak kabin pesawat atau biasa disebut sebagai

pramugara-pramugari. Fasilitas ini juga dapat dimanfaatkan oleh maskapai lain yang

tidak memiliki fasilitas training sendiri sehingga fasilitas ini dapat menjadi generator

keuntungan bagi Air Asia

2.2 Tinjauan Umum

Berikut pembahasan tentang Sumatera Air Asia Training Center secara umum.

2.2.1 Pengertian Sumatera

Sumatera atau pulau sumatera adalahpulau keenam terbesar di duniayang

terletak diIndonesia, dengan luas 443.065,8 km2.Penduduk pulau ini sekitar

42.409.510 jiwa (2000). Pulau ini dikenal pula dengan nama lain yaituPulau

Percha,Andalas,atauSuwarnadwipa(bahasa sanserkerta, berarti "pulau emas").

Kemudian padaPrasasti Padang Roco tahun 1286 dipahatkanswarnnabhūmi(bahasa

Sanskerta, berarti "tanah emas") danbhūmi mālayu("Tanah Melayu") untuk

menyebutpulau ini. Selanjutnya dalam naskahNegarakertagamadari abad ke-14 juga

kembali menyebut "Bumi Malayu" (Melayu) untuk pulau ini.( Gambar 2.1 )

(3)

Pulau Sumatera terletak di bagian barat gugusan kepulauan Nusantara. Di

sebelah utara berbatasan dengan Teluk Benggala, di timur dengan Selat Malaka, di

sebelah selatan dengan Selat Sunda, dan di sebelah barat dengan Samudra Hindia. Di

sebelah timur pulau, banyak dijumpai rawa yang dialiri oleh sungai-sungai besar yang

bermuara di sana, antara lain Asahan (Sumatera Utara), Sungai

Siak (Riau), Kampar, Inderagiri (Sumatera Barat, Riau), Batang Hari (Sumatera

Barat, Jambi), Musi, Ogan, Lematang, Komering (Sumatera Selatan), dan Way

Sekampung(Lampung). Sementara beberapa sungai yang bermuara ke pesisir barat

pulau Sumatera diantaranya Batang Tarusan (Sumatera Barat),

dan Ketahun (Bengkulu).

Di bagian barat pulau, terbentang pegunungan Bukit Barisan yang membujur dari

utara hingga selatan. Sepanjang bukit barisan terdapat gunung-gunung berapi yang

masih aktif, seperti Geureudong (Aceh), Sinabung (Sumatera

Utara), Marapi, Talang (Sumatera Barat), Gunung Kaba (Bengkulu),

dan Kerinci (Sumatera Barat, Jambi). Di pulau Sumatera juga terdapat beberapadanau,

di antaranya Danau Laut Tawar (Aceh), Danau Toba (Sumatera Utara), Danau

Singkarak, Danau Maninjau, Danau Diatas, Danau Dibawah, Danau Talang (Sumatera

Barat), Danau Kerinci(Jambi) dan Danau Ranau (Lampung dan Sumatera Selatan).

2.2.2 Air Asia

Sekilas Air Asia

Awalnya AirAsia dimiliki oleh DRB HICOM milik Pemerintah Malaysia namun

maskapai ini memiliki beban yang berat dan akhirnya dibeli oleh mantan eksekutif Time

Warner, Tony Fernandes, dengan harga simbolik 1 Ringgit pada 2 Desember 2001.

Tony melakukan turnaround dan AirAsia berhasil membukukan laba pada 2002 dengan

berbagai rute baru dan harga promosi serendah 10 RM bersaing dengan Malaysia

Airlines.

AirAsia sendiri adalah sebuah perusahaan berbasis di Malaysia terlibat dalam

penyediaan jasa transportasi udara.Perusahaan mengoperasikan armada 90 pesawat

dan terbang ke lebih dari 60 tujuan dari hub di Malaysia, Thailand dan

(4)

yang tidak kenal dengan Air Asia.Perusahaan yang bergerak dalam bidang transportasi

udara (pesawat terbang) dengan sistem harga murah (low cost) dan sistem What You

Pay Is What You Get. Air Asia memang perusahaan yang saat ini sangat melesat

kepopularitasannya di industri penerbangan. Dengan semboyan ”Now Everyone Can

Fly”, membuat suatu sistem penerbangan murah (low cost) baru dengan penjualan

online (online ticketing) dengan alamat AirAsia.com.

Air Asia Indonesia

Pada 2004, AWAIR diakuisisi atau diambil alih oleh perusahaan penerbangan Air

Asia. Setelah diambil alih oleh Air Asia, maskapai ini berubah nama menjadi Air Asia

Indonesia. Setelah berubah nama, Air Asia Indonesia mulai beroperasi lagi untuk

meramaikan dunia penerbangan Indonesia dengan strategi penerbangan berbiaya

murah. Air Asia Indonesia berdiri pada September 1999.Pada awal berdirinya, Air Asia

Indonesia bernama PT AWAIR Internasional. Pada 2000, Air Asia Indonesia mulai

beroperasi melayani penerbangan ke berbagai kota di Indonesia. Kemudian, menyusul

pembukaan jalur penerbangan baru ke luar negeri, yaitu Singapura.Setahun setelah

beroperasi, maskapai ini menghentikan operasinya karena ketatnya persaingan

penerbangan di Indonesia.AIRASIA INDONESIA Sejarah Air Asia Indonesia.

Visi dan Misi Air Asia

Visi: Menjadi maskapai low cost terbesar di Asia dan melayani 3 milliar orang yang

lemah terhadap keterhubungan dan biaya yang tinggi.

Misi :

o Menjadi perusahaan terbaik untuk bekerja dimana karyawan diperlakukan

sebagai bagian dari keluarga besar

o Menciptakan merek ASEAN yang diakui secara global

o Untuk mencapai biaya terendah sehingga setiap orang bisa terbang dengan

AirAsia

o Merawat produk kualitas tertinggi, merangkul teknologi untuk mengurangi biaya

(5)

2.2.3 Aviation Training Center

Dalam Sumatera Air Asia Training Center terdapat 2 divisi training yaitu Pilot dan

awak kabin yang masuk dalam training flight operation.Berikut jenis-jenis training yang

diselenggarakan:

Flight Crew

Pada Pelatihan Flight Crew terdapat beberapa pembagian yaitu :

A. ATPL

ATPL atau Air Transport Pilot Lincense merupakan lisensi tertinggi yang

didapatkan oleh seorang pilot pesawat udara.Mereka yang bersertifikat/ berlisensi

ATPL memiliki wewenang sebagai pilot-in-comand dari maskapai penerbangan

berjadwal.

Syarat pendaftaran lisensi ATPL yaitu:

o Memiliki Sertifikat CPL

o Berusia antara 21 60 tahun

o Pengalaman minimal yaitu 1500 jam terbang yang termasuk jam di simulator.

Konten pelatihan:

o Air law, Rules & Regulation and CASR

o Flight Navigation

o High Speed Aerodynamic

o Aircraft Performance

o Flight Planning

o Meteorology

o Conduct of Flight Operations

o Aircraft Systems

o Aircraft Powerplant

o Human Performance: Aviation Medicine & Human Factor

Durasi: 216 jam (termasuk pengecekan)

(6)

B. B737/500/400/300 Type Rating

Type Rating merupakan pelatihan untuk mendapatkan lisensi menerbangkan

peswat tertentu yang memerlukan pelatihan tambahan diluar ruang lingkup lisensi

awal.Pesawat apa yang akan diterbangkan disesuaikan dengan kebutuhan airlines

yang bersangkutan.

Konten Pelatihan:

o Aircraft General

o Flight Planning

o Flight Operation Procedure

o Aircraft Emergency Procedures

o Weight and Balance

o Emergency Proceedures

o Basic Airplane Performance Dispatch Requirement & Procedurea

o Examination & Review

(sumber: Merpati Training center official site)

Tahap Pelatihan:

o Kelas teori

Durasi: 10 hari , termasuk ujian.

Sistem: CBT

o Flight Training

Durasi

Flight Training Device: 21 jam (3 sesi)

Full Flight Simulator: 40 jam (10 sesi) termasuk ujian

(7)

C. A320 Type Rating

Konten Pelatihan:

o Aircraft General

o Flight Planning

o Flight Operation Procedure

o Aircraft Emergency Procedures

o Weight and Balance

o Emergency Proceedures

o Basic Airplane Performance Dispatch Requirement & Procedurea

o Examination & Review

(sumber :Merpati Training center official site)

Tahap Pelatihan:

o Kelas teori

Durasi: 19 hari , termasuk ujian.

Sistem: CBT

o Flight Training :

MFTD : 40 jam

FFS training : 36 jam (9 sesi)

(sumber : http://www.iftc.aero)

D. A320 recurrent:

Meskipun telah dipekerjakan sebagai seorang kapten seorang pilot tidak lah

lepas dari pelatihan.Recurrent training adalah training yang harus dilakukan oleh

seluruh kru penerbang setiap 12 bulan sekali.

Konten Pelatihan:

o Aircraft systems review

o Aircraft systems test

o 4 jam sesi Pelatihan simulator

(8)

E. B737 recurrent

F. CRM initial:

Human error merupakan 80% dari penyebab kecelakaan di dunia

penerbangan.Pengurangan human error di penerbangan dapat meningkatkan efek

positif dari keselamatan penerbangan.Pelatihan ini memperkenalkan faktor manusia

yang berdampak pada error dan menawarkan berbagai metode untuk meningkatkan

kinerja kru.

Konten Pelatihan

o Fundamental faktor manusia dengan konsentrasi informasi yang diterapkan

relevan dengan lingkungan kerja penerbangan

o Kepeminpinan

o Komunikasi di tempat kerja; feedback, resolusi konflik dan mengadakan

pertemuan yang efektif.

o Managemen individu dengan kelompok, faktor sosial, kultur dan pengambilan

keputusan

o Kesadaran akan situasi

Peserta Pelatihan

Seluruh awak kokpit

(sumber :Merpati Training center official site)

G. CRM recurrent

H. Emergency Training ( teori & Praktek )Flight Operation Officer

Pada pelatihan Flight Operation Officer terdapat beberapa pembagian :

A. FOO initial

Pengetahuan untuk menguasai dan mengerti pekerjaan dan prosedur adalah

intisari bagi staff operasi yang bertanggung jawab atas proses pekerjaan yang baik,

(9)

Pelatihan ini didesian untuk mewujudkan visi serta mengembangkan

pengetahuan dan skill sebagai syarat untuk menjalankan pekerjaan secara baik bagi

seorang FOO.

Konten Pelatihan

o Pengetahuan Pesawat

o Meteorology / cuaca

o Hukum Udara

o Pelaksanaan Flight Operation

o Peraturan dan tata tertib

o Aircraft Type Knowledge / pengetahuan tipe pesawat

o Sistem Navigasi Udara

o Prinsip penerbangan

o Navigasi Penerbangan

o Aircraft Handling Service

B. B737 Type Rating

C. A320 Type Rating

D. Dangerous Goods Regulations

Pelatihan ini menyediakan peserta pelatihan ketrampilan untuk dapat menerima,

menangani dan memproses pengiriman barang yang berisi barang berbahaya/

dangerous goods sesuai pedoman peraturan yang diterbitkan oleh IATA.

Konten Pelatihan

o Tanggung Jawab operator dan pengirim.

o Pengemasan, penilaian, pemberian label persyaratan spesifikasi PBB, jumlah

quaitiies, kompatibilitas dan pemisahan aket, selama kemasan.

o Batas-batas

o Prosedur pemuatan dan inspeki prosedur darurat

o Klasifikasi dan identifikasi : Sembilan kelas bahaya dngan criteria utama mereka,

daftar abjad dalam tabel, ketntuan khusus, NOS entri, Campuran dan larutan.

o Pengiriman bahan radio aktif

(10)

E. Resources Management

Crew Resource Management adalah aplikasi pengetahuan tentangfaktor

manusia dan ketrampilan untuk pelaksanaan operasi penerbangan dengan tujuan

mengefisienkan penggunaan semua sumber daya yang tersedia (peralatan, sistem dan

orang-orang) untuk mencapai operasi penerbangan yang aman.CRM menggabungkan

ketrampilan individu dan pengetahuan faktor manusia dengan koordinasi dengan kru

yang effektif.

Flight Attendant

Pada pelatiahanFlight Attendant terdapat beberapa pembagian :  Flight Attendant Initial

Ketrampilan dan sikap dari cabin crew sangat krusial kepada reputasi

maskapai.Hasil pelatihan yang baik adalah esensi untuk menjaga citra jika maskapai

ingin mendapatkan keuntungan dan bertahan di pangsa pasar.Pelatihan ini dirancang

untuk staf kabin pemula yang bertanggung jawab untuk menangani dan melayani

penumpang dengan tujuan mendapatkan laba.

Konten Pelatihan

o Pengetahuan penerbangan

o Wet Drill

o Prosedur darurat dan keselamatan penerbangan

o Orientasi

o Regulation

o Kedokteran penerbangan dan pertolongan pertama

o Pengumuman

o Perawatan Bayi

o Pelayanan dan etika

o Penanganan penumpang

o Dokumentasi

o Pengetahuan umum

o Service saat terbang

(11)

o Bahasa inggris

o Table manner

o Poise and Grace

o Keamanan penerbangan

Peserta pelatihan

Staf kabin pemula tanpa pelatihan pramugari-pramugara sebelumnya, atau

lulusan SMA yang ingin menjadi pramugari-pramugara.

Type Rating Flight attendand

Pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan pengetahuan dalam memahami tata

letak kabin dan peralatan untuk pelayanan yang lebih baik dan terlatih dalam

penanganan darurat.

Konten Pelatihan

o Pengetahuan umum

o Praek kabin

o Tipe pesawat

o Makanan dan minuman

o Training Darurat

o Penanganan kebakaran

Peserta Training

Pramugara-pramugari yang telah menyelesaikan pelatihan initial / awal, atau

pramugari yang akan bertanggung jawab melayani dalam jenis pesawat tertentu.

Special Recurrent Package (CRM, Emergency Training Ditching)Pelatihan Kabin

CRM initialCRM recurrentDGR Recurrent

(12)

2.3 Lokasi Proyek

Pada sub bab ini akan diuraikan tentang deskripsi / tinjauan lokasi proyek dari

kriteria, alternatif, hingga site yang dipilih.

2.3.1 Kriteria Pemilihan Lokasi Proyek

Kriteria lokasi berdasarkan persyaratan lokasi yang dapat dijadikan sebagai

acuan atau tolok ukur standar yang dapat menjadi pertimbangan untuk pemilihan lokasi

Sumatera Air Asia Training Center, yaitu:

No Kriteria Internal Lokasi

1 Posisi Site Berada di lokasi berdekatan

dengan bandara sebagai

penunjang fungsi bangunan dan

dekat dengan komunitas

penerbangan.

2 Lingkungan Berada di lingkungan dengan

kepadatan rendah

3 Pencapaian atau aksesbilitas Berada di jalan primer yang dapat di akses oleh kenderaan besar.

4 View Adanya view baik dari dalam

maupun keluar yang baik

5 Ukuran Lahan Harus mencukupi untuk program

dan fasilitas yang direncanakan yaitu ± 3.5 hectar

6 Kontur Tapak/ topografi Semakin datar semakin baik

7 Jaringan Jalan Terdapat pada jaringan jalan

yang mudah untuk diakses.

No Kriteria Internal Lokasi

1 Status kepemilikan lahan Merupakan Lahan kosong

(13)

2 Tersedia utilitas yang baik Terdapat di lokasi yang sudah mempunyai utilitas listrik, air, telepon, gas, dan kebakaran,dsb.

3 GSB, KLB, KDB, dsb. Disesuaikan dengan RDTR

Kecamatan yang bersangkutan atau melihat keadaan sekitar site. 4 Pola penggunaan lahan site (Tata

Guna Lahan)

Berada di lokasi pengembangan sesuai RTRW

2.3.2 Alternatif Pemilihan Lokasi

Lokasi Sumatera Air Asia Training Center sebagai sarana pendidikan karyawan

di bidang operasi penerbangan membutuhkan lokasi yang dapat menunjang kegiatan

pelatihan serta aksesbilitas yang mudah.Lokasi diusahakan berdekatan dengan

bandara dengan pertimbangan kedekatan dengan komunitas penerbangan itu

sendiri.Adapun beberapa alternative lokasi yaitu :

 Alternatif site 1

Site berada di persimpangan jalan menuju

bandara kuala namu.yaitu Kecamatan batang

kuis.Site terletak di kawasan dengan kepadatan

rendah berbatasan dengan lahan kosong dan rumah

penduduk.Dengan luas ± 3.5hectar. ( Gambar 2.2 )

 Alternatif site 2

Site berada di pantai muara dewi,dengan luas ±

3.5 hectar.Site terletak dikawasan wisata pantai

cermin.Site berbatasan dengan langsung dengan

laut,Hutan bakau serta tampak warga.( Gambar 2.3 )

Gambar 2.2 Site alternatif 1

(14)

 Alternatif site 3

Site berada di Jalan Jenderal AH Nasution.Berbatasan langsung dengan jalan

besar, pombensin serta bangunan komersil.dan perumahan warga.luas site ± 3.50

hectar.( Gambar 2.4 )

Untuk memilih site yang paling sesuai, dilakukan penilaian terhadap ketiga

alternatif site diatas sebagai berikut :

Kriteria Penilaian Alternatif Lokasi

Lokasi 1 Lokasi 2 Lokasi 3

Luas lahan yang

sesuai 3.5 hectar (5) (5) (5)

Terletak di jalan yang cukup lebar

Dapat diakses dari jalan primer munuju

bandara (5)

Lokasi terletak jauh dari jalan

primer (1)

Jalan primer (5)

Lingkungan

Berada di lingkungan kepadatan rendah

posisi site berada di ujung pantai

(1)

site terbentang lebar ke samping

(5) Gambar 2.4 Site alternatif 3

(15)

View Keluar

Berada di persimpangan.Lokasi

sekitar masih cukup asri

(5)

View ke pantai dan lokasi wisata

(5)

View merupakan wilayah yang padat

penduduk (3)

Topografi Cukup datar

( 5 )

Jalan lurus menuju kuala namu

( 5 )

9 km ke bandara dengan jalan kecil

( 3 )

Kec. Batang Kuis Deli Serdang

Lokasi 2 Kec Pantai Cermin

Serdang Bedagai

Lokasi 3 Kec.Polonia

Medan

Fungsi lahan dan sekitarnya

Lahan kosong dan perumahan warga

(5)

Pantai muara Dewi Tambak warga

(3)

Lahan komersil (5)

Utilitas Air sudah tersedia

(5)

belum jelas (1)

sudah tersedia (5) Utilitas Listrik Sudah tersedia

(5)

Jaringan telepon Sudah tersedia (5)

Belum tersedia (1)

Sudah tersedia (5)

Kemacetan bukan daerah

kepadatan tinggi

Total point kedua kriteria

65 peringkat 1 38 peringkat 3 53 peringkat 2

Keterangan:

1. Kurang Baik 3. Cukup Baik 5 . Sangat Baik

Berdasarkan penilaian diatas maka site yang dipilih adalah Lokasi

(16)

2.3.3 Deskripsi Lokasi Sebagai Tapak Rancangan

Adapun deskripsi lokasi sebagai tapak rancangan :  Kasus Proyek: Sumatra Air Asia Training Center  Status Proyek: Fiktif

 Pemilik Proyek: Pihak Swasta  Lokasi Tapak: Jl. Batang Kuis

A. Batas Selatan: Jalan menuju bandara

B. Batas Barat: Jl. Menuju tembung

C. Batas Timur: Lahan Kosong  Luas Lahan: ± 3.5 hectar

 Kontur: Relatif Datar  KDB: 60 – 70 %

 KLB: Maksimum 4 lantai

 GSB:

A. Jl. Besar bandara: 9 m

B. Jl. Kecil: 4 m

 Bangunan eksisting: Lahan Kosong  Potensi Lahan:

A. Terletak dekat dengan bandara

B. Berada pada kawasan pengembangan

C. Transportasi lancar, baik dan bebas kemacetan;

D. Luas site sesuai syarat ( 3.8 )

E. Terletak di sudut jalan;

F. Berada di lingkungan yang tenang;

G. Sudah memiliki jalur utilitas yang baik ( Listrik, Air Bersih,

Limbah,Kebakaran, Telepon, dsb).

2.4 Tinjauan Fungsi

Sub bab tinjauan fungsi ini membahas bagaimana Sumatera Air Asia Training

Center bekerja, apa aktivitasnya, siapa penggunanya, persyaratan dan kebutuhan

(17)

2.4.1 Deskripsi Pengguna dan Kegiatan

Adapun deskripsi pengguna dan kegiatan, yaitu :

Peserta Training

 Peserta FOO Innitial Training

o Belajar di kelas

o Mencari informasi

o Makan

o Istirahat

o Refressing/ berolahraga

o Pelatihan CBT

o Brefing sebelum simulasi

o Pelatihan Silmulator

o Pelatihan tanggap darurat

o Menginap

o Pergi ke toilet

o Perayaan kelulusan

 Peserta training Type Rating

o Belajar di kelas

o Mencari informasi

o Makan

o Istirahat

o Refressing /Berolahraga

o Pelatihan CBT

o Brefing sebelum simulasi

o Pelatihan Silmulator

o Menginap

 Peserta recurrent training ( pilot )

o Belajar di kelas

o Pengecekan CBT

o Mencari informasi

(18)

o Istirahat

o Briefing

o Simulator training

o Menginap

o Pergi ke toilet

 Peserta recurrent training ( attendant )

o Belajar di kelas

o Mencari informasi

o Makan

o Istirahat

o Briefing

o Pelatihan tanggap darurat

o Menginap

o Pergi ke toilet

 Peserta Flight Attendant initial training

o Belajar di kelas

o Praktek etika airlines

o Mencari informasi

o Makan

o Istirahat

o Refressing /Berolahraga

o Pelatihan di cabin mock up

o Brefing sebelum simulasi

o Pelatihan tanggap darurat

o Menginap

o Pergi ke toilet

o Perayaan Kelulusan

Instruktur

Instruktur pelatihan terdiri dari instruktur pramugara-pramugaridan penerbang.  Datang Parkir Kendaraan

(19)

 Menganjar  Istirahat

 Makan

 Pergi ke toilet

Pengelola

Pengelola memiliki kegiatan umum yaitu sebagai berikut :

 Datang,parkir kendaraan

 Bekerja

 Istirahat

 Makan

 Pergi ke toilet

 Melaksanakan fungsi masing-masing

Adapun fungsi utama masing-masing pengelola yaitu :

 Kepala Sumatera Air Asia Training Center

Fungsi utama: Menetapkan rencana jangka panjang, strategi dan rencans kerja

anggaran dan pendapatan tahunan Sumatera Air Asia Training

Center.Mengarahkan,mengelola dan mengendalikan penyelenggaraan

pendidikan dan pelatihan untuk mencapai efektifitas dan efisiensi.  GM Research & Development

Fungsi utama: Merencanakan, mengkoordinir, melaksanakan dan mengevaluasi

aktivitas Perencanaan dan Pengembangan meliputi rekomendasi Business Plan,

Rencana Kerja Anggaran & Pendapatan Sumatera Air Asia Training Center,

penelitian dan pengembangan ( R & D ) produk Sumatera Air Asia Training

Center, analisa kebutuhan pelatihan, rancangan program pelatihan serta

pengembangan sistem untuk menunjang kegiatan operasional pelatihan.  GM Personnel & General Affair

Fungsi Utama: Merencanakan, mengkoordinir, melaksanakan dan

mengevaluasi aktifitas manajemen SDM yang meliputi perencanaan dan

(20)

permasalahan pegawai dan pengelolaan hubungan kerja lainnya sesuai arahan

kebijakan perusahaan dan kerumah tanggaan meliputi pengurusan dan

pencatatan dokumen perjalanan dinas, Industrial relation, pengelolaan inventory

management, transportasi dan kantin serta reproduksi materi pelatihan dalam

rangka menunjang kegiatan operational pendidikan dan pelatihan

 GM Marketing

Fungsi utama: Melakukan analisa pasar,menyusun strategi pasar,kerja sama

dengan lembaga lain, melakukan promosi, melaksanakan penjualan,

mempertahankan pasar serta melakukan evaluasi terhadap kinerja marketing.

 GM finance

Fungsi utama: Merumuskan laporan keuangan Sumatera Aia Asia Training

Center, Kebijakan penagihan maupun pembayaran, menganalisa seta

menghitung unit cost, membuat rencana dan pengontrolan arus kas/bank &

anggaran serta merencanakan, mengkoordinir, melaksanakan, mengendalikan

dan mengevaluasi aktivitas pengadaan barang / jasa di lingkungan Sumatera

Air Asia Training Center.Proses pengadaan dilakukan sesuai dengan kebijakan

perusahaan yang tertuang salam manual prosedur pengadaan untuk

menunjang kegiatan operasional pelatihan.  GM Perawatan & Pemeliharaan

Fungsi utama: Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan

dukungan layanan gedung dormitory,training media dan training aids

(simulator,Mockup, CBT, power house dan peralatan pelatihan lainnya) melaluai

kegiatan perencanaan dan pelaksaan perawatan serta modifikasi dan

pengembangannya untuk meningkatkan performance dari peralatan tersebut.  GM Operation training

Fungsi Utama: Merencanakan, mengkoordinir, melaksanakan dan

mengendalikan aktifitas pelaksanaan pelatihan Operasi dan teknik penerbangan

untuk meningkatkan kompetensi sesuai tuntutan perusahaan.Pengelolaan

dilakukan sesuai dengan arahan kebijakan dan sistem yang diterapkan oleh

Kepala Sumatera Air Asia Training Center , yang mencakup aspek perencanan,

kegiatan pelatihan sesui target (anggaran) yang ditetapkan dan evaluasi

(21)

Pengunjung Wisata Edukatif

Pengunjung wisata edukatif adalah pengunjung yang datang dengan tujuan

berwisata menambah pengetahuan dunia penerbangan.Pengunjung di perkirakan

merupakan kelompok dari kalangan pelajar maupun mahasiswa.

 Datang

 Turun dari kenderaan (bus)  Kumpul di lobby

 Tour keliling fasilitas training

 Makan

 Mendapat perkuliahan di Hall  Pergi ke toilet

2.4.2 Kebutuhan Ruang Sumatera Air Asia Training Center

Dari daftar kegiatan dan pengguna bangunan serta hasil studi banding,

munculah kebutuhan ruang yang harus dipenuhi antara lain :

FUNGSI FASILITAS PENGGUNA KEGIATAN KEBUTUHAN

RUANG

Enterance Lobby Utama Karyawan penerima tamu

Menerima tamu dan memberikan informasi

Receptionist

Peserta Training Duduk,ngobrol

Menunggu jemputan

Orientasi bangunan

Mencari informasi

Ruang duduk Ruang terbuka Toilet

Instruktur Duduk.ngobrol

Menunggu jemputan

Orientasi bangunan

Mencari informasi

Ruang duduk Ruang terbuka Toilet

(22)

Pengelola Duduk.ngobrol

Pengunjung Berkumpul sebelum tour R. Staff pengajar Instruktur

(23)

pendidikan Toilet Instruktur Mengajarkan teori R. Kelas

Toilet Praktikal training Pesertatraining

pilot

Instruktur Mengajarkan Mengawasi Peserta training

pramugara-Instruktur Mengajarkan &

memperagakan Mengawasi Perpustakaan Peserta training Mencari informasi

Membaca buku

Cafetaria Juru masak Mengolah makanan

Mengawasi

Dapur Locker Gudang toilet R.karyawan Karyawan Melayani

Membersihkan dan merawat

Mengatur stok bahan makanan Pengunjung Makan/minum

Duduk,ngobrol

R.makan Toilet Fasilitas

Pertemuan

Auditorium Semua pengguna

(24)

Lapangan Basket Peserta training Bermain basket Dokter Merawat

Memeriksa

Tempat tinggal sementara

Peserta training Istirahat Tidur

2.5 Studi Banding Proyek Sejenis

Berikut studi banding proyek sejenis yang merupakan fasilitas training di

maskapai lain.

2.5.1 Emirates Aviation College

Bangunan didesain dengan menirukan bentuk pesawat pada bagian enterance

bangunan.( Gambar 2.5 ) Mesin jet juga dibuat untuk menegaskan bentuk pesawat

tersebut.Emirates bukanlah maskapai yang hanya peduli dengan jumlah

karyawan,namun juga kualitasnya.Mereka memperkerjakan orang-orang dari seluruh

dunia unutk dilatih menjadi kru penerbang terbaik di dunia dan di Enirates Aviation

College inilah mereka memulai langkah tersebut.

(25)

Salah satu langkah pertama di pelatihan,peserta di perkenalkan dan di tuntut

untuk belajar keramahan Arab dan tentang kebudayaan lain yang mewakili perusahaan

dalamruang yang bertema majlis.Keragaman awak membantu mereka dengan mudah

berinteraksi dengan banyak penumpang yang akan terbang pada maskapai.( Gambar

2.6 )

Pakaian dan penampilan para awak pesawat adalah salah satu yang penting

diperhatikan.Disini setiap peserta akan dilatih bagaimana cara mereka memakai

seragam, gaya rambut, bagaimana menerapkan makeup dan tentu saja tentang

bagaimana cara memakai topi merah kebanggaan maskapai.( Gambar 2.7 )

Para peserta training diberikan pelatihan cabin mock up pesawat A 380.Disini

para peserta pelatihan belajar bagaimana menyapa penumpang, menyajikan makanan,

Menunjukkan bagaimana mengoperasikan fasilitas si pesawat, mock up memberikan

kesempatan bagi para peserta pelatihan untuk belajar cara-cara baru dalam melakukan

sesuatu dan belajar dari kesalahan mereka.( Gambar 2.8 )

(26)

Gambar 2.12 EET Training Gambar 2.11 EET Training

Untuk wet drill training merupakan pelatihan yang mengkondisikan pendaratan

di air.Dalam pelatihan para peserta akan melompat ke perahu karet dan juga berlatih

untuk menyelamatkan penumpang yang terjatuh.suasana pelatihan di buat semirip

mungkin dengan kondisi darurat.( Gambar 2.9 s/d gambar 2.10 )

Pada maskapai flight Emirates terdapat bebagai jenis pesawat dari boeing 777,

Airbus A380 dan A 330/A 340 yang masing-masing mempunyai cara penanganan yang

berbeda-beda sehingga dibutuhkan pelatihan yang berbeda pula.( Gambar ( 2.11 a/d

2.12 )

2.5.2 SIA Centre

Melewati pagar dan masuk kedaalam atrium yang berikan dekorasi berupa

seragam kru Singapore Airlines yang bersejarah panjang,kita sampai di jantung dari

Singapore Airlines.Di sinilah tempat 6000 kru datang dan mendapatkan pelatihan

mereka.( Gambar 2.13 s/d gambar 2.14 )

Ruang besar ini merupakan tempat awak kabin belajar dan di beri pelatihan

ulang tentang prosedur keselamtan.Replika merupakan gabungan dari pesawat boeing

777 pada bagian depan dan Airbus A380 di bangian belakang.Replika ini berguna untk

memberikan pelatihan kepada pramugara-pramugari mengevakuasi penumpang

(27)

Pada replika pesawat dapat diberikan asap untuk pelatihan kondisi keadaan

darurat.Dan terdapat panel untuk para instructure mengatur scenario.Pada Bagian lain

terdapat kolam yang besar yang berguna untuk

pelatihan darurat mendarat di

air.Kolam tersebut memiliki mesin ombak yang dapat diatur kekuatannya.Dengan

kedalaman kolan 3 meter, dapat menampung sebuat rakit.( Gambar 2.16 s/d gambar

2.17)

Gambar 2.13 SIA centre

Gambar 2.14 Hall SIA centre

(28)

Untuk program pelatihan pramugari terdapat replika pesawat yang lain.Disini

para pramugara-pramugari mendapatkan pelatihan pelayanan kepada penumang. Para

peserta latihan juga diajarkan bagaimana cara berjalan yang baik,plating makanan,

menyuguhkan makanan dan latihan menata rias sesuai standar maskapai

penerbangan.( Gambar 2.18 s/d gambar 2.21 )

Gambar 2.18 Door Training Gambar 2.19 Studio Catwalk

Gambar 2.20 Cabin Mock-Up Gambar 2.21 Ruang Rias

(29)

Sebelum menuju mesin simulator para pilot pemula selalu berlatih sistem

pesawat di mesin MTFD dahulu.Selanjutnya para penerbang berlatih di mesin simulator,

dengan kecanggihan mesin tersebut peserta akan meresakan sensasi terbang dengan

Gambar

Gambar 2.1 Pulau Sumatera
Tabel 2.1 Kriteria Internal Proyek Sumatera Air Asia
Gambar 2.3Site alternatif 2
Tabel 2.2  Penilaian Criteria Internal Alternatif Site
+7

Referensi

Dokumen terkait

Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset

Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat

• Manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti • Dikuasai atau dikendalikan oleh entitas.. • Timbul akibat transaksi

Sekretariat Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Tahun

Namun hal tersebut menemui kendala dengan masih sedikitnya informasi yang dapat dipergunakan untuk membuat aplikasi permainan profesional dengan J2ME pada perangkat komunikasi

Keadaan ini mendorong peneliti untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas berjudul “Pemanfaatan Alat Peraga Batang Kaligi Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika

Selain itu, mengetahui segala sesuatu yang diperlukan dalam pembuatan suatu jaringan lokal di Unix, bagaimana komponen-komponen itu bekerja sama dan saling ketergantungan antara

Sekretariat Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Tahun