• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asuhan Keperawatan pada Ny.S dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Defisit Perawatan Diri: Mandi dan Berdandan di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Asuhan Keperawatan pada Ny.S dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Defisit Perawatan Diri: Mandi dan Berdandan di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara Medan"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pada era globalisasi seperti sekarang ini banyak permasalahan sosial yang muncul

dalam masyarakat, diantaranya disebabkan oleh faktor politik, sosial budaya serta krisis

ekonomi yang tidak kunjung usai. Hal ini akan semakin memicu atau meningkatkan

berbagai gangguan kejiwaan di masyarakat, dari gangguan jiwa yang ringan hingga

gangguan jiwa yang tergolong berat (Balitbang Depkes, 2001).

Berdasarkan data WHO (2001), 1 dari 4 orang atau sekitar 450 juta orang terganggu

jiwanya. Menurut Dharmono (2007), penelitian yang dilakukan WHO di berbagai negara

menunjukkan sebesar 20-30 %, pasien yang datang ke pelayanan kesehatan dasar

menunjukkan gejala gangguan jiwa. Departement of Health and Human Service (1999),

memperkirakan 51 juta penduduk Amerika dapat didiagnosis mengalami gangguan jiwa.

Dari jumlah tersebut 6,5 juta mengalami disabilitas akibat gangguan jiwa yang berat dan 4

juta diantaranya adalah anak-anak dan remaja (Videbeck, 2008).

Salah satu bentuk gangguan kejiwaan yang memiliki tingkat keparahan yang tinggi

adalah skizofrenia, dimana hingga saat ini penanganannya belum memuaskan. Hal ini

terutama terjadi di negara-negara yang sedang berkembang karena ketidaktahuan keluarga

maupun masyarakat terhadap jenis gangguan jiwa ini (Hawari, 2003).

American Psychiatric Association (1995), menyebutkan bahwa 1 % populasi

penduduk dunia menderita skizofrenia. Menurut hasil penelitian di Indonesia, terdapat

sekitar 1-2 % atau sebesar 2-4 juta jiwa menderita skizofrenia dan dari jumlah tersebut

diperkirakan penderita skizofrenia aktif 700.000-1,4 juta jiwa. Menurut pendapat Irmansyah

(2006), bahwa penderita yang dirawat di rumah sakit jiwa di Indonesia hampir 70 % karena

skizofrenia. Berdasarkan data yang diperoleh dari medical record Rumah Sakit Jiwa Daerah

Provinsi Sumatera Utara tahun 2009, klien yang dirawat jalan dengan penderita skizofrenia

adalah 9.532 orang, sedangkan klien yang dirawat inap dengan penderita skizofrenia adalah

1.581 orang.

Skizofrenia adalah suatu penyakit yang mempengaruhi otak dan menyebabkan

timbulnya pikiran, persepsi, emosi, gerakan, dan prilaku yang aneh dan terganggu

(Videbeck, 2008). Skizofrenia ditunjukkan dengan gejala klien suka berbicara sendiri, mata

melihat kekanan dan kekiri, jalan mondar mandir, sering tersenyum sendiri, sering

mendengar suara-suara dan sering mengabaikan hygiene atau perawatan dirinya (defisit

(2)

perawatan diri). Defisit perawatan diri merupakan suatu kondisi pada seseorang yang

mengalami kelemahan kemampuan dalam melakukan atau melengkapi aktivitas perawatan

diri secara mandiri seperti mandi (hygiene), berpakaian/berhias, makan, dan BAB/BAK

(toileting) (Fitria, 2009).

Berdasarkan hasil survey awal peneliti di ruangan Kamboja Rumah Sakit Jiwa

Daerah Provinsi Sumatera Utara Medan, Dari 48 klien yang dirawat inap di ruangan

Kamboja, 26 klien (54%) diantaranya mengalami defisit perawatan diri.

Keterbatasan perawatan diri biasanya diakibatkan karena stressor yang cukup berat

dan sulit ditangani oleh klien (klien bisa mengalami harga diri rendah) sehingga dirinya

tidak mau mengurus atau merawat dirinya sendiri baik dalam hal mandi, berpakaian,

berhias, makan, maupun BAB dan BAK bila tidak dilakukan intervensi oleh perawat, maka

kemungkinan klien bisa mengalami masalah resiko isolasi sosial (Fitria, 2009).

Pemberian asuhan keperawatan merupakan proses terapeutik yang melibatkan

hubungan kerja sama antar perawat dengan klien, keluarga dan masyarakat untuk mencapai

tingkat kesehatan yang optimal. Proses keperawatan yaitu terlaksananya asuhan keperawatan

sesuai dengan kebutuhan dan masalah klien sehingga mutu pelayanan keperawatan menjadi

optimal. Salah satu yang dapat dilakukan oleh keperawatan jiwa adalah dengan menerapkan

strategi pelaksanaan komunikasi dalam tindakan keperawatan. Strategi pelaksanaan

komunikasi tindakan keperawatan merupakan alat yang dijadikan sebagai panduan oleh

seseorang perawat jiwa ketika berinteraksi dengan klien (Fitria, 2009).

Dengan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk menulis karya tulis ilmiah dengan

judul “Asuhan keperawatan pada Ny.S dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar

Defisit Perawatan Diri: Mandi dan Berdandan di Rumah Sakit jiwa Provinsi Sumatera Utara Medan.

B. Tujuan

1. Tujuan umum

Untuk memberikan gambaran nyata tentang Asuhan Keperawatan pada klien dengan

Masalah Kebutuhan Dasar Defisit Perawatan Diri: Mandidan Berdandan.

2. Tujuan Khusus

a. Diharapkan Perawat mampu melakukan pengkajian pada klien dengan Masalah

Kebutuhan Dasar Defisit Perawatan Diri: Mandidan Berdandan.

(3)

b. Diharapkan Perawat mampu menegakkan Diagnosa Keperawatan pada Klien dengan

Masalah Kebutuhan Dasar Defisit Perawatan Diri: Mandidan Berdandan.

c. Diharapkan perawat mampu membuat Intervensi Keperawatan pada Klien dengan

Masalah Kebutuhan Dasar Defisit Perawatan Diri: Mandidan Berdandan.

d. Diharapkanperawat mampu melakukan Implementasi Keperawatan pada Klien dengan

Masalah Kebutuhan Dasar Defisit Perawatan Diri: Mandidan Berdandan.

e. Diharapkan Perawat mampu membuat Evaluasi Keperawatan pada klien dengan

Masalah Kebutuhan Dasar Defisit Perawatan Diri: Mandidan Berdandan.

C. Manfaat

Terkait dengan tujuan, maka tugas akhir ini diharapkan dapat memberikan

Manfaat kepada :

a. Bagi Pendidikan Keperawatan

Membekali mahasiswa untuk dapat melakukan asuhan keperawatan pada pasien

dengan masalah kebutuhan Dasar Defisit Perawatan Diri: Mandidan Berdandan.

b. Bagi Pelayanan Keperawatan di Rumah Sakit Jiwa

Menjadi masukan bagi perawat khususnya agar dapat melakukan asuhan

keperawatan pada pasien dengan masalah kebutuhan dasar Defisit Perawatan Diri:

Mandidan Berdandan.

c. Bagi Penulis

Sebagai sarana ilmu untuk mengaplikasikan asuhan keperawatan pasien khususnya

pada pasien dengan kebutuhan dasar Defisit Perawatan Diri: Mandidan Berdandan.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

Fasilitas kredit kepada bank lain yang belum ditarik.. Irrevocable L/C yang

Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo ) -7. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia

Due to rich information of a full waveform of airborne LiDAR (light detection and ranging) data, the analysis of full waveform has been an active area in LiDAR application. It

If this message is not eventually replaced by the proper contents of the document, your PDF viewer may not be able to display this type of document.. You can upgrade to the

The two campaigns form therefore an ideal test data set for investigat- ing the validity of the calibration constant among different flight strips and different scanning

[r]