• Tidak ada hasil yang ditemukan

Isolasi Senyawa Flavonoida Dari Daun Tumbuhan Mahkota Dewa (P. macrocarpa (Scheff.) Boerl.)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Isolasi Senyawa Flavonoida Dari Daun Tumbuhan Mahkota Dewa (P. macrocarpa (Scheff.) Boerl.)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

13

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Flavonoid mencakup banyak pigmen yang paling umum dan terdapat pada seluruh dunia tumbuhan mulai dari fungus sampai angiospermae. Pada tumbuhan tinggi, flavonoid terdapat baik dalam bagian vegetatif maupun dalam bunga. Sebagai pigmen bungan flavonoid berperan dalam menarik perhatian burung dang serangga penyerbuk bunga. Beberapa kemungkinan fungsi flavonoid untuk tumbuhan adalah sebagai pengatur tumbuh, pengatur fotosintesis, kerja antimikroba dan virus, dan kerja terhadap serangga (Robinson, 1991).

Indonesia juga diketahui memiliki kekayaan keanekaragaman hayati terbesar di dunia dengan kurang lebih 30.000 jenis tumbuh-tumbuhan berikut biota laut. Dari sekian besar jumlah tersebut baru sekitar 940 species yang diketahui berkasiat melalui penelitian ilmiah dan hanya sekitar 180 species diantaranya yang dimanfaatkan dalam temuan obat tradisional oleh industri obat tradisional Indonesia (Arif, 2004).

Bertitik tolak dari sumber bahan alam hayati ini, yang mempunyai peranan penting didalam penyediaan senyawa-senyawa kimia dalam bidang obat-obatan maka pemeritah menghimbau para ahli untuk meningkatkan penelitiannya dalam bidang tersebut, hal ini merupakan tantangan bagi para ahli untuk melibatkan diri dalam penelitian senyawa-senyawa baru yang dihasilkan dari tumbuh-tumbuhan tersebut. Salah satu tumbuhan yang digunakan sebagai tumbuhan obat adalah tumbuhan mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) (Harmanto, 2001).

(2)

14

Tanaman mahkota dewa (P. macrocarpa (Scheff.) Boerl.) merupakan salah satu tanaman yang secara tradisional digunakan dalam pengobatan kanker (Anonim, 2002). P. macrocarpa juga sering digunakan untuk pengobatan penyakit seperti lemah syahwat, disentri, dan alergi. Selain itu kulit dan buahnya dapat digunakan untuk mengobati flu, dan rematik. Daun mahkota dewa dilaporkan mengandung alkaloid, saponin, flavonoid, dan polifenol. (Harmanto, 2001).

Penelitian sebelumnya yang dilakukan pada tumbuhan mahkota dewa yaitu pengaruh phalerin hasil isolasi dari daun P. macrocarpa (Scheff.) Boerl. terhadap protein p53 sel EVSA –T in vitro dilakukan dengan metode immunositokimia (Wahyuningsih et al. ), potensi antioksidasi daun mahkota dewa (P. macrocarpa

(Scheff.) Boerl.). Hasil analisis fitokimia dari buah dan daun mahkota dewa menunjukkan adanya senyawa fenolik dan tanin yang mendukung adanya aktivitas antioksidasi (Sofianti, 2006). Telah pernah dilakukan Isolasi senyawa flavonoida dari buah tumbuhan mahkota dewa (P. macrocarpa Boerl.), dari hasil analisis diperoleh senyawa flavonoida golongan flavon (Albinur, 2011).

Dari uji pendahuluan yang peneliti lakukan, yaitu dengan uji skrining fitokimia dengan pereaksi FeCl3 5%, NaOH 10%, Mg-HCl dan H2SO4(p) menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat daun Tumbuhan Mahkota Dewa mengandung senyawa flavonoida.

Dari uraian diatas dan berdasarkan literatur mengenai kandungan kimia yang terdapat pada tumbuhan mahkota dewa maka peneliti tertarik untuk mengisolasi senyawa flavonoida yang terdapat di dalam daun mahkota dewa (P. macrocarpa

(scheff.) Boerl.).

1.2 Permasalahan

Permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana cara mengisolasi senyawa flavonoida yang terdapat dalam daun tumbuhan mahkota dewa (P. macrocarpa (scheff.) Boerl.).

(3)

15

2. Apakah ada perbedaan golongan senyawa flavon yang ada dalam buah dan daun mahkota dewa (P. macrocarpa (scheff.) Boerl.).

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengisolasi senyawa flavonoida dan mengetahui golongan flavonoida dari daun tumbuhan mahkota dewa (P. macrocarpa

(scheff.) Boerl.).

1.4 Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumber informasi ilmiah pada bidang Kimia Bahan Alam khususnya tentang senyawa flavonoida yang terkandung dalam daun Tumbuhan mahkota dewa (P. macrocarpa (scheff.) Boerl.).

1.5 Lokasi Penelitian

1. Tempat Pengambilan Sampel

Sampel yang digunakan diperoleh dari Jl. Bioteknologi, FMIPA kampus USU Padang Bulan Medan.

2. Tempat Melakukan Penelitian

Penelitian dilakukan di laboratorium Kimia Bahan Alam Hayati FMIPA Universitas Sumatera Utara (USU).

3. Lokasi Identifikasi Kristal Hasil Isolasi

Analisis Spektrofotometer Ultaviolet-Visibel (UV-Vis), Spektrofotometer Inframerah (FT-IR), dan Spektrometer Resonansi Magnetik Inti Proton (1H-NMR) dilakukan di Pusat Penelitian Kimia – LIPI, kawasan PUSPITEK Serpong, Tangerang.

(4)

16

1.6 Metodologi Penelitian

Dalam penelitian ini, isolasi senyawa flavonoida dilakukan terhadap daun tumbuhan mahkota dewa berupa serbuk halus yang kering sebanyak 1000 gram. Tahap awal dilakukan uji skrining fitokimia untuk senyawa flavonoida, yaitu dengan menggunakan pereaksi FeCl3 5%, NaOH 10%, Mg-HCl dan H2SO4(p).

Tahap isolasi yang dilakukan: - Ekstraksi Maserasi

- Pemisahan Tanin - Ekstraksi Partisi

- Analisis Kromatografi Lapis Tipis - Analisis Kromatografi Kolom - Hidrolisa

- Pemurnian dengan Kromatografi Lapis Tipis Preparatif - Analisis Senyawa Hasil Isolasi

Tahap analisis senyawa hasil isolasi yang dilakukan adalah: - Analisis Kromatografi Lapis Tipis

- Pengukuran Titik Lebur

- Identifikasi dengan menggunakan Spektrofotometer Ultraviolet-Visible (UV–Vis), Spektrofotometer Infra merah (FT–IR), dan Spektrometer Resonansi Magnetik Inti Proton (1H-NMR).

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian ini diharapakan untuk memberikan sumber informasi ilmiah pada bidang Kimia Bahan Alam dalam upaya pemanfaatan senyawa flavonoida dari kulit batang tumbuhan

Isolasi senyawa Flavonoida yang terdapat pada buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa Boerl.) dilakukan dengan maserasi mengunakan pelarut metanol.. Ekstrak pekat metanol

Dari hasil penelitian diharapakan dapat memberikan informasi pada bidang Kimia Bahan Alam Hayati khususnya mengenai golongan senyawa flavonoida yang terkandung dalam kulit

Dari hasil penelitian diharapakan dapat memberikan informasi pada bidang Kimia Bahan Alam Hayati khususnya mengenai golongan senyawa flavonoida yang terkandung dalam kulit

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Abang/kakak Maniara Silaen, Tiodor Silaen, Adner Silaen, Tapian Silaen, Abdul Silaen, Renny Silaen serta keluarga yang selalu

Hampir segala macam serbuk dapat dipakai sebagai penyerap pada kromatografi lapis tipis, akan tetapi yang paling umum digunakan adalah silika gel (asam silikat),

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengisolasi senyawa flavonoida dan mengetahui golongan senyawa flavonoida yang terkandung dalam daun tumbuhan kaliandra (C. calothyrsus)..

Permasalahan dalam penelitian ini adalah senyawa flavonoida golongan apakah yang terkandung dalam daun tumbuhan Situlan dan bagaimana cara mengisolasi