• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Laporan Barang Milik Daerah dengan Peran Inspektorat Daerah sebagai Variabel Moderating pada SKPD di Pemerintahan Kabupaten Padang Lawas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Laporan Barang Milik Daerah dengan Peran Inspektorat Daerah sebagai Variabel Moderating pada SKPD di Pemerintahan Kabupaten Padang Lawas"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Perubahan paradigma baru tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah yang ditandai

dengan keluarkannya PP Nomor 27 Tahun 2014 yang merupakan ketentuan pasal

49 ayat (6) peraturan turunan UU No.1 /2004 tentang Perbendaharaan Negara,

perlu menetapkan peraturan Pemerintah tentang Pengelolaan Barang Milik

Negara/Daerah telah memunculkan optimisme baru dalam pengelolaan Barang

Milik Darah yang lebih tertib, akuntabel, dan transparan kedepannya. Pengelolaan

aset Daerah yang professional dan modern dengan mengedepankan good

governance. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan

Barang Milik Negara/Daerah. Selain dari itu Peraturan Permendagri pada bidang

pengelolaan barang milik daerah dikeluarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri

Nomor 152 Tahun 2004 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Daerah yang

disempurnakan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007

Tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah merupakan hal yang

terpenting yang bisa menunjang peran dan fungsi Pemerintah Daerah sebagai

pemberi pelayanan publik kepada masyarakat.

Semangat Otonomi Daerah yang diamanatkan undang – undang Nomor 22

tahun 1999 diubah dengan undang-undang Nomor 32 tahun 2004 diubah dengan

undang-undang 23 Tahun 2014 memberi kewenangan Daerah otonom untuk

mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan

(2)

sebagai upaya menciptakan pemerintahan yang bersih, maka Kepala Daerah

berkewajiban menyampaikan Laporan sesuai dengan peraturan permendagri

Nomor 23 Tahun 2007 tentang laporan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

kepada pemerintah, laporan keterangan pertanggung jawaban Kepala Daerah

kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan informasi penyelenggaraan

pemerintahan Daerah (LPPD ) kepada pemerintah, laporan keterangan

pertanggung jawaban (LKPJ) kepada DPRD, dan informasi laporan

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah ( ILPPD ) kepada Masyarakat. Laporan

tersebut tentu sangat didukung oleh data Pengelolaan Barang Milik Daerah.

Dari hasil Pemeriksaaan Badang Pengawas Keuangan Republik Indonesia

( BPK RI ) pada Kabupaten Padang Lawas bahwa hal yang selalu disoroti adalah

masalah Aset, pada tahun Anggaran 2008-2013 pemerintah Kabupaten Padang

Lawas memproleh Opini Tidak Memberi Pendapat (TMP) atau Disclamer dan

pada Tahun Anggaran 2014 mendapat Opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP)

dengan pengecualian adalah Aset, Secara umum permasalahan aset yang

ditemukan adalah:

1. Nilai aset yang tidak dapat diyakini kewajarannya.

2. Pencatatan aset yang tidak didukung oleh bukti kepemilikan yang sah sehingga

pencatatanya tidak akurat.

3. Pencatatan aset yang tidak didukung oleh bukti fisiknya.

4. Masih banyak aset yang dicatat dengan nilai 1 (satu)

5. Aset yang tidak tercatat dalam laporan.

(3)

sehingga pengelolaan aset yang kurang baik mengakibatkan kualitas laporan

Barang Milik Daerah sehingga berpengaruh terhadap Laporan keuangan

Pemerintah Daerah.

Pengelolaan Barang Milik Daerah diatur dalam PP No.27/2014 tentang

Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah, juga yang terdapat dalam Permendagri

No.17/2007 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah. Lingkup

pengelolaan aset dimaksud meliputi :

1. perencanaan kebutuhan dan penganggaran,

2. pengadaan,

3. penggunaan,

4. pemanfaatan,

5. pengamanan dan pemeliharaan,

6. penilaian,

7. penghapusan,

8. pemindahtanganan,

9. penatausahaan dan,

10.pembinaan, pengawasan, danpengendalian.

Selain hal – hal diatas sebagaimana diketahui bahwa Hasil Pemeriksaan atas

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) oleh Badan Pemeriksa Keuangan

pada Pemerintah Kabupaten Padang Lawas menyatakan bahwa Pengeloaan

Barang Milik Daerah masih sangat buruk. .LKPD merupakan rapor Pemerintah

(4)

utamanya yang terkait dengan penggunaan anggaran/dana publik, juga kepada

stakeholder lainnya (lembaga donor, dunia usaha, dll).

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti bertujuan untuk

melakukan penelitian mengenai “Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi

Kualitas Laporan Barang Milik Daerah dengan Peran Inspektorat Daerah sebagai variabel Moderating pada SKPD di Pemerintahan Kabupaten Padang Lawas ”

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka

masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah Sumber Daya Manusia, Pengelolaan Barang Milik Daerah,

Bukti kepemilikan, Komitmen Pimpinan, Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah, dan Pemanfaatan Teknologi Informasi berpengaruh

secara simultan maupun parsial terhadap Kualitas Laporan Barang

Milik Daerah (BMD) pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

di Pemerintahan Kabupaten Padang Lawas ?

2. Apakah Peran Inspektorat Daerah sebagai variabel moderating

mampu memperkuat hubungan antara variabel Sumber Daya

Manusia, Pengelolaan Barang Milik Daerah, Bukti Kepemilikan,

Komitmen Pimpinan, Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, dan

Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap variabel Kualitas Laporan

(5)

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian

ini adalah untuk mengetahui, menganalisis dan untuk mendapatkan bukti empiris

tentang:

1. Pengaruh secara simultan dan parsial Sumber Daya Manusia,

Pengelolaan Barang Milik Daerah, Bukti kepemilikan, Komitmen

Pimpinan, Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, dan Pemanfaatan

Teknologi Informasi terhadap Kualitas Laporan BMD pada SKPD di

Pemerintahan Kabupaten Padang Lawas

2. Pengaruh Peran Inspektorat Daerah sebagai variabel moderating

mampu memperkuat hubungan antara variabel Sumber Daya

Manusia, Pengelolaan Barang Milik Daerah, Bukti kepemilikan,

Komitmen Pimpinan, Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, dan

Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap variabel Kualitas

Laporan Barang Milik Daerah (BMD) pada SKPD di Pemerintahan

Kabupaten Padang Lawas

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Bagi pemeritah Daerah Kabupaten Padang Lawas sebagai masukan

dan pertimbangan bermanfaat dalam Pengelolaan Barang Milik

Daerah dapat menjadi acuan dalam membuat kebijakan dimasa yang

(6)

2. Bagi akademisi, memperkaya hasil penelitian dan sumber referensi

untuk sarana pengembangan ilmu pengetahuan

3. Bagi peneliti, memperdalam wawasan dan pengetahuan tentang

Pengelolaan Barang Milik Daerah

1.5. Originalitas Penelitian

Penelitian ini merupakan pengembangan dan merujuk dari penelitian yang

dipresentasikan oleh Simamora (2012), yang berjudul Faktor-faktor yang

mempengaruhi pengelolaan Aset Pasca pemekaran Wilayah dan Pengaruhnya

terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah di Kabupaten Tapanuli Selatan.

Perbedaan penelitian ini dengan peneliti sebelumnya yaitu :

1. Independen variabel penelitian ini adalah Kualitas Sumber Daya

Manusia, Pengelolaan Barang Milik Daerah, Bukti Kepemilikan,

Komitmen Pimpinan, Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dan

Pemanfaatan Teknologi Informasi, Kualitas Laporan Barang Milik

Daerah adalah Dependen Variabel dan Peran Inspektorat Daerah

sebagai Variabel Moderating, sedangkan peneliti sebelumnya

variabel Independen adalah Sumber Daya Manusian, Bukti

Kepemilikan, Penilaian Aset dan Komitmen Pimpinan dan variabel

Dependen adalah Kualitas Laporan Keuangan dan tidak memiliki

variabel Moderating .

(7)

Padang sidempuan. Berdasarkan saran yang terdapat pada peneliti

terdahulu, untuk peneliti selanjutnya akan lebih menarik jika objek

penelitian di fokuskan pada pada daerah tingkat dua baik kota

maupun kabupaten.

Tabel 1.1 Originalitas

No. Uraian Penelitian Terdahulu Penelitian Saat ini 1. Variabel

Kualitas Laporan Keuangan Kualitas Laporan Barang Milik Daerah

3. Variabel Moderating

Tidak Ada Peran Inspektorat

Daerah 4. Metode

Penelitian

Gambar

Tabel 1.1 Originalitas

Referensi

Dokumen terkait

Pengaturan kegiatan penanaman modal di Indonesia yang diatur di dalam UU Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, perizinan penanaman modal (Pasal 25 ayat 4 UUPM)

Jika suatu barisan yang terdiri dari n elemen yang ditempatkan dalam suatu array dan urutan yang diinginkan adalah urutan yang tidak turun (non decreasing) maka

Penelitian ini berjudul “Uji Potensi Beberapa Isolat Bakteri Pereduksi Sulfat Terhadap Perubahan Kemasaman Tanah Sulfat Masam dan Pertumbuhan Tanaman Jagung” yang merupakan

Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan melalui penerapan model mind mapping berbantu media visual dapat meningkatkan pemahaman konsep IPS, keterampilan

Beban belajar yang diatur pada ketentuan ini adalah beban belajar sistem paket yaitu sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada kelas IV SD 1 Mejobo dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan model Mind Mapping berbasis karakter disiplin

[r]

Kelapa sawit juga dapat tumbuh baik pada daerah dengan curah hujan diatas 3.000 mm/tahun, asal distribusinya tidak merata sepanjang tahun karena curah hujan yang