• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PPB 1201809 Abstract

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PPB 1201809 Abstract"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Yunisa Mukarrohmah, 2016

KONTRIBUSI PERSEPSI REMAJA MENGENAI POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Yunisa Mukarromah. 2016. Kontribusi Persepsi Remaja Mengenai Pola

Asuh Orang Tua terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah (Studi

Deskriptif tentang Pola Asuh Orang Tua dan Kemampuan Pemecahan

Masalah pada Peserta Didik Kelas VIII di SMP Negeri 14 Bandung Tahun

Ajaran 2016/2017).

Peserta didik sekolah menengah pertama merupakan individu yang berada pada masa remaja awal dan banyak dihadapkan dengan berbagai permasalahan baru di dalam hidupnya. Rendahnya kemampuan pemecahan masalah pada masa remaja dapat menyebabkan remaja mengalami kecemasan yang mengarah pada depresi serta lebih mudah terjerumus ke dalam perilaku berisiko. Pola asuh merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah peserta didik. Penelitian bertujuan memperoleh gambaran persepsi remaja terhadap pola asuh orang tua, gambaran kemampuan pemecahan masalah, serta kontribusi persepsi remaja mengenai pola asuh authoritarian, authoritative, dan permissive terhadap kemampuan pemecahan masalah. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 300 peserta didik kelas VIII SMP Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2016/2017. Temuan penelitian menunjukkan: (1) Secara umum peserta didik mempersepsikan diasuh oleh pola pengasuhan authoritative, (2) Secara umum peserta didik telah memiliki kemampuan memandang masalah secara positif dengan lebih baik dan berupaya memecahkan masalah dalam cara-cara yang rasional, tetapi masih memerlukan bimbingan dalam pengembangannya, (3) Pola asuh

authoritative merupakan pola asuh yang berkontribusi positif terhadap kemampuan pemecahan masalah. Dari penelitian, diharapkan orang tua, guru dan sekolah dapat bekerja sama membantu meningkatkan kemampuan pemecahan masalah peserta didik ke arah yang lebih baik.

(2)

Yunisa Mukarrohmah, 2016

KONTRIBUSI PERSEPSI REMAJA MENGENAI POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Yunisa Mukarromah. 2016. The Contribution of Adolescent Perception on

Parenting Style towards Social Problem-Solving Abilities (Descriptive Study on

Parenting and Social Problem-Solving Abilities in Eight Grade at SMP Negeri

14 Bandung, Academic Year 2016/2017)

Junior high school students were in early adolescence and confronted with various-new-kind of problems in their life. Lack of problem solving skills in adolescence can cause teens to experience anxiety that will lead to depression and easily fall into risky behaviour. Parenting is one of the factors that can influence problem solving skills of students. The study aims to depict adolescent perception toward parents’ way of parenting, describe the social problem-solving abilities of students, also the contribution of adolescent perception about authoritarian parenting, authoritative and permissive towards social problem solving abilities. This study uses a quantitative approach with descriptive correlational methods which involving 300 students in eight grade at SMP Negeri 14 Bandung Academic Year 2016/2017 as study samples. The findings show: (1) Generally speaking, students perceive raised by authoritative parenting, (2) In general, students have the ability to perceive problems better in positive orientation, and tried to resolve the problem in rational ways, but still need guidance in its development. (3) Authoritative parenting positively contributes to social problem-solving ability. From the study, parents, teachers and school are expected to be able to work together to improve the social problem solving skills of students.

Referensi

Dokumen terkait

c) Direktur selain berperan sebagai koordinator, juga berperan sebagai negosiator bayangan, yang mernbantu melakukan penawaran kepada pelanggan. Selain itu menjadi

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah semua kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh

6. Evaluasi menjadi hal yang penting dalam proses belajar mengajar, karena tanpa evaluasi akan susah sekali mengukur tingkat keberhasilannya.Evaluasi pendidikan merupakan

Ibnu Khaldun (1332-1406 M) melihat peradaban sebagai organisasi sosial manusia, kelanjutan dari proses tamaddun (semacam urbanisasi), lewat ashabiyah (group feeling),

Unuk terciptanya integrasi nasional, perlu adanya suatu jiwa, suatu ass spiritual, suatu solidaritas yang besar yang terbentuk dari perasaan yang timbul sebagai akibat pengorbanan

Terjadinya ulkus diabetik diawali dengan kurangnya pasien melakukan pemeriksaan dan perawatan kaki. Saat ini di puskesmas Ngaglik I belum pernah memberikan pendidikan

Filsafat dimulai dengan ragu-ragu akan sesuatu dan rasa ingin tahu akan sesuatu ( kebenaran/kepastian). Pengertian filsafat secara garis besar adalah ilmu yang mendasari suatu

Cara kerja dari produk ini adalah; 1) Pembiayaan salam adalah penyediaan dana atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu untuk transaksi jual beli barang