• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PSI 1002928 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PSI 1002928 Chapter3"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Intan Cynthia Pinanditha, 2016

HUBUNGAN ANTARA WORK-FAMILY CONFLICT DENGAN KEPUASAN HIDUP PADA PERAWAT PEREMPUAN BAGIAN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM (RSU) “A” KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

20 BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan

dalam penelitian ini, diantaranya populasi dan sampel penelitian, metode dan

desain penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, instrument

penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisa data, dan prosedur

penelitian.

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode

korelasi yaitu mencari hubungan work-family conflict dengan kepuasan hidup

pada perawat perempuan di rawat inap di RSU “A” kota Cimahi.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat perempuan di

Rawat Inap RSU “A” kota Cimahi. Jumlah populasi perawat perempuan di

rawat inap di RSU “A” kota Cimahi adalah sebanyak 192 orang.

Teknik sampling yang digunakan adalah non-probability sampling

karena semua anggota populasi tidak mempunyai kesempatan yang sama

untuk menjadi sampel (Shaughnessy, Zechmeister, dan Zechmeister, 2012).

Metode yang akan digunakan adalah purposive sampling. Dalam penelitian

ini, pengambilan sampel dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa

kriteria. Kriteria tersebut antara lain perawat perempuan yang sudah menikah

dan memiliki anak. Dari kriteria tersebut didapat jumlah sampel sebanyak 74

orang Namun tidak semua sampel dapat berpartisipasi dalam penelitian ini

(2)

Intan Cynthia Pinanditha, 2016

HUBUNGAN ANTARA WORK-FAMILY CONFLICT DENGAN KEPUASAN HIDUP PADA PERAWAT PEREMPUAN BAGIAN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM (RSU) “A” KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

a. Variabel Penelitian

Pada penelitian ini terdiri dari dua variabel, dengan satu variabel X

dan satu variabel Y. Kedua variabel tersebut antara lain:

Variabel X: Work-Family Conflict

Variabel Y: Kepuasan Hidup

b. Definisi Operasional

1. Work-Family Conflict

Definisi operasional dari work-family conflict dalam penelitian

ini adalah konflik antar peran yang dijalani oleh perawat perempuan di

rawat inap yang sudah menikah di RSU “A” Kota Cimahi dalam satu

area (misalnya: pekerjaan) mengganggu fungsi peran pada area yang

lain (misalnya: keluarga). Variabel ini diukur dari teori Greenhaus dan

Beutell (Haslam et. Al., 2014) melalui dua aspek yaitu sumber konflik

dari pekerjaan (work-to-family conflict) dan sumber konflik dari

keluarga (family-to-work conflict)

2. Kepuasan Hidup

Definisi operasional dari kepuasan hidup dalam penelitian ini

adalah evaluasi terhadap kehidupan pada perawat perempuan di rawat

inap RSU “A” Kota Cimahi tentang apa yang telah dialami pada

hal-hal yang dianggap penting oleh individu tersebut. Hal-hal-hal yang

dianggap penting tersebut seperti keluarga dan pekerjaan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan cara

menyebarkan kuisoner secara langsung kepada setiap perawat perempuan di

(3)

Intan Cynthia Pinanditha, 2016

HUBUNGAN ANTARA WORK-FAMILY CONFLICT DENGAN KEPUASAN HIDUP PADA PERAWAT PEREMPUAN BAGIAN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM (RSU) “A” KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

digunakan untuk memperoleh informasi atau data dari responden dengan cara

memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis (Sugiyono,

2013). Kuesioner yang diberikan kepada responden berisi pernyataan dari

Work-Family Conflict Scale (WAFCS) untuk mengukur aspek work-family

conflict dan Satisfaction With Life Scale (SWLS) untuk mengukur aspek

kepuasan hidup.

E. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan dua instrumen yaitu The Work-Family

Conflict Scale (WAFCS) dan Satisfaction with Life Scale (SWLS) yang mana

keduanya menggunakan skala likert. Peneliti juga telah melakukan Expert

Judgement bahasa dan Uji Keterbacaan pada kedua instrumen ini.

a. Instrument Work-Family Conflict

Instrumen pada variabel work-family conflict disusun oleh Haslam,

Filus, Morawska, Sanders, dan Fletcher (2014) yaitu The Work-Family

Conflict Scale (WAFCS). Instrumen WAFCS ini terdiri dari 10 item dan

menggunakan skala Likert dengan 7 pilihan jawaban yang diturunkan dari

dua sub-skala work-family conflict yaitu sumber konflik berasal dari

pekerjaan (work to family conflict) dan sumber konflik yang berasal dari

keluarga (family to work conflict).

1. Penyekoran

Penyekoran jawaban responden pada instrumen WAFCS akan

dinilai berdasarkan dari prinsip favorable dan unfavorable yang

(4)

Intan Cynthia Pinanditha, 2016

HUBUNGAN ANTARA WORK-FAMILY CONFLICT DENGAN KEPUASAN HIDUP PADA PERAWAT PEREMPUAN BAGIAN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM (RSU) “A” KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Table 3.1

Penyekoran Item Work and Family Conflict Scale (WAFCS)

Pilihan Jawaban Nilai Pernyataan (Favorable)

Sangat Tidak Setuju 1

Tidak Setuju 2

Sedikit Tidak Setuju 3

Tidak keduanya (Setuju Maupun Tidak Setuju)

4

Sedikit Setuju 5

Setuju 6

Sangat Setuju 7

2. Kategorisasi skala

Kategorisasi skala digunakan untuk mengelempokkan sebuah

kelompok skala ke dalam beberapa tingkatan (Ihsan, 2013). Tabel

3.2 berikut ini merupakan kategorisasi skala untuk variabel

work-family conflict

Table 3.2

Kategorisasi Skala Variabel Work-Family Conflict

Kategori Skor

Sangat Tinggi > 65

Tinggi 56 – 65

Sedang 46 – 55

Rendah 36 – 45

(5)

Intan Cynthia Pinanditha, 2016

HUBUNGAN ANTARA WORK-FAMILY CONFLICT DENGAN KEPUASAN HIDUP PADA PERAWAT PEREMPUAN BAGIAN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM (RSU) “A” KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Validitas

a) Validitas Isi

Untuk menguji validitas isi dari instrumen WAFCS ini,

peneliti melakukan alih Bahasa dan dilakukan expert

judgement Bahasa oleh Dr. Doddy Rusmono, MLIS. Setelah

itu, peneliti juga melakukan uji keterbacaan item dengan

mengujicobakannya pada 5 orang responden secara acak.

b) Analisis Item

Sebelum dilakukan analisis item, peneliti melakukan uji

coba instrument terlebih dahulu. Uji coba instrument dilakukan

untuk mengetahui kelayakan item yang ada, apakah dapat

mengukur aspek yang diteliti atau tidak. Dalam penelitian ini,

peneliti mengujicobakannya kepada 50 subjek yang memiliki

karakteristik yang sama dengan populasi. Uji coba dilakukan

dengan cara menyebarkan instrument berupa kuisoner secara

langsung.

Setelah melakukan uji coba alat ukur, kemudian

dilakukan analisis item yang menghasilkan 9 item yang

memiliki korelasi item total lebih dari 0,3 dan terdapat 1 tem

yang memiliki total kurang dari 0,3 yaitu item nomor 3. Item

yang mencapai koefisien korelasi lebih besar dari 0,3 dianggap

item yang memuaskan (Azwar, 2011). Maka item nomor 3

(6)

Intan Cynthia Pinanditha, 2016

HUBUNGAN ANTARA WORK-FAMILY CONFLICT DENGAN KEPUASAN HIDUP PADA PERAWAT PEREMPUAN BAGIAN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM (RSU) “A” KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Table 3.3

Kisi-kisi Work and Family Conflict Scale (WAFCS) Setelah

Item Dihapus

Sebuah alat ukur dapat dikatan reliabel apabila digunakan

berkali-kali untuk mengukur objek yang sama maka akan

menghasilkan data yang sama pula. Pengujian realibilitas pada

penelitian ini menggunakan metode Alpha Cronbach dengan nilai

koefisien alpha yang semakin mendekati angka 1 maka

menunjukan bahwa alat ukur tersebut semakin reliabel (Azwar,

2011). Pengukuran realibilitas ini menggunakan software SPSS

versi 22.00.

Tabel 3.4

Realibilitas Work and Family Conflict Scale (WAFCS)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.819 10

Berdasarkan Tabel 3.4, instrumen Work and Family Conflict Scale

(7)

Intan Cynthia Pinanditha, 2016

HUBUNGAN ANTARA WORK-FAMILY CONFLICT DENGAN KEPUASAN HIDUP PADA PERAWAT PEREMPUAN BAGIAN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM (RSU) “A” KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil tersebut menunjukan bahwa instrumen WAFCS memiliki

instrumen yang reliabel.

5. Kisi-kisi Instrumen

Berikut ini adalah kisi-kisi instrument Work and Family

Conflict Scale (WAFCS)

Tabel 3.5

Kisi-kisi Instrumen Work and Family Conflict Scale (WAFCS)

Aspek Dimensi Item

untuk menghabiskan waktu

yang cukup dengan keluarga

saya.

2. Di penghujung hari, tidak ada

waktu untuk saya melakukan

hal-hal yang saya sukai di

rumah (Contoh: pekerjaan

rumah tangga dan kegiatan di

waktu luang).

3. Pekerjaan saya mempunyai

dampak negatif terhadap

kehidupan keluarga saya.

4. Bekerja seringkali membuat

saya kesal atau menjadi

pemarah saat saya di rumah.

Family to work

conflict

5. Performa kerja saya terkendala

(8)

Intan Cynthia Pinanditha, 2016

HUBUNGAN ANTARA WORK-FAMILY CONFLICT DENGAN KEPUASAN HIDUP PADA PERAWAT PEREMPUAN BAGIAN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM (RSU) “A” KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

keluarga saya.

6. Tanggung jawab atau

konsentrasi saya terkait keluarga

seringkali mengganggu saya

ketika melakukan pekerjaan.

7. Saya akan menjadi pegawai

yang lebih baik apabila saya

tidak mempunyai keluarga.

8. Keluarga saya mempunyai

dampak negatif terhadap tugas

saya di dalam pekerjaan dari

hari ke hari.

9. Sangat sulit berkonsentrasi saat

bekerja karena saya sangat lelah

dengan tanggung jawab saya di

keluarga.

b. Instrument Kepuasan Hidup

Instrumen pada variabel kepuasan hidup disusun oleh Diener,

Emmons, Larsen, dan Griffin (1985) yaitu The Satisfaction with Life Scale

(SWLS). Instrumen SWLS ini terdiri dari 5 item dan menggunakan skala

Likert dengan 7 pilihan jawaban.

1. Penyekoran

Penyekoran jawaban responden pada instrument SWLS akan

dinilai berdasarkan dari prinsip favorable dan unfavorable yang

(9)

Intan Cynthia Pinanditha, 2016

HUBUNGAN ANTARA WORK-FAMILY CONFLICT DENGAN KEPUASAN HIDUP PADA PERAWAT PEREMPUAN BAGIAN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM (RSU) “A” KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.6

Penyekoran item Satisfaction with Life Scale (SWLS)

Pilihan Jawaban Nilai Pernyataan (Favorable)

Sangat Tidak Setuju 1

Tidak Setuju 2

Sedikit Tidak Setuju 3

Tidak keduanya (Setuju Maupun Tidak Setuju)

4

Sedikit Setuju 5

Setuju 6

Sangat Setuju 7

2. Kategorisasi skala

Kategorisasi skala digunakan untuk mengelempokkan sebuah

kelompok skala ke dalam beberapa tingkatan (Ihsan, 2013). Tabel

3.7 berikut ini merupakan kategorisasi skala untuk variabel

(10)

Intan Cynthia Pinanditha, 2016

HUBUNGAN ANTARA WORK-FAMILY CONFLICT DENGAN KEPUASAN HIDUP PADA PERAWAT PEREMPUAN BAGIAN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM (RSU) “A” KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Table 3.7

Kategorisasi Skala Variabel Kepuasan Hidup

Kategorisasi Skor

Sangat Puas 31 – 35

Puas 26 – 30

Sedikit Puas 21 – 25

Netral 20

Sedikit Tidak Puas 15 – 19

Tidak Puas 10 – 14

Sangat Tidak Puas 5 – 9

3. Validitas

a) Validitas Isi

Untuk menguji validitas isi dari alat ukur SWLS ini,

peneliti melakukan alih Bahasa dan dilakukan expert

judgement Bahasa oleh Dr. Doddy Rusmono, MLIS. Setelah

itu, peneliti juga melakukan uji keterbacaan item dengan

mengujicobakannya pada 5 orang responden secara acak.

(11)

Intan Cynthia Pinanditha, 2016

HUBUNGAN ANTARA WORK-FAMILY CONFLICT DENGAN KEPUASAN HIDUP PADA PERAWAT PEREMPUAN BAGIAN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM (RSU) “A” KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sebelum dilakukan analisis item, peneliti melakukan uji

coba instrument terlebih dahulu. Uji coba instrument dilakukan

untuk mengetahui kelayakan item yang ada, apakah dapat

mengukur aspek yang diteliti atau tidak. Dalam penelitian ini,

peneliti mengujicobakannya kepada 50 subjek yang memiliki

karakteristik yang sama dengan populasi. Uji coba dilakukan

dengan cara menyebarkan instrumen berupa kuisoner secara

langsung.

Setelah melakukan uji coba alat ukur, kemudian

dilakukan analisis item yang menghasilkan 5 item yang

memiliki korelasi item total lebih dari 0,3. Item yang mencapai

koefisien korelasi lebih besar dari 0,3 dianggap item yang

memuaskan (Azwar, 2011). Sehingga pada alat ukur ini tidak

ada item yang dihapus.

Table 3.8

Kisi-kisi Satisfaction with Life Scale (SWLS) Setelah Item

Dihapus

Aspek No. Item Jumlah

Kepuasan Hidup 1,2,3,4,5 5

4. Realibilitas

Sebuah alat ukur dapat dikatan reliabel apabila digunakan

berkali-kali untuk mengukur objek yang sama maka akan

menghasilkan data yang sama pula. Pengujian realibilitas pada

penelitian ini menggunakan metode Alpha Cronbach dengan nilai

koefisien alpha yang semakin mendekati angka 1 maka

(12)

Intan Cynthia Pinanditha, 2016

HUBUNGAN ANTARA WORK-FAMILY CONFLICT DENGAN KEPUASAN HIDUP PADA PERAWAT PEREMPUAN BAGIAN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM (RSU) “A” KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2011). Pengukuran realibilitas ini menggunakan software SPSS

versi 22.00.

Tabel 3.9

Realibilitas instrumen Satisfaction with Life Scale (SWLS)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.881 5

Berdasarkan Tabel 3.9, instrumen Satisfaction with Life Scale

(SWLS) memiliki koefisien Alpha Cronbach sebesar 0,881. Hasil

tersebut menunjukan bahwa instrumen SWLS memiliki instrumen

yang reliabel.

5. Kisi-kisi Instrumen Satisfaction with Life Scale (SWLS)

Berikut ini merupakan kisi-kisi instrument Satisfaction with Life

Scale (SWLS)

Tabel 3.10

Kisi-kisi Instrumen Satisfaction with Life Scale (SWLS)

Aspek Item

Kepuasan

Hidup

1. Dalam banyak hal, kehidupan saya mendekati

ukuran ideal saya.

2. Kondisi kehidupan saya istimewa.

3. Saya puas dengan kehidupan saya.

4. Sejauh ini saya mendapatkan hal-hal penting

yang saya inginkan dalam hidup saya.

(13)

Intan Cynthia Pinanditha, 2016

HUBUNGAN ANTARA WORK-FAMILY CONFLICT DENGAN KEPUASAN HIDUP PADA PERAWAT PEREMPUAN BAGIAN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM (RSU) “A” KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tidak ada yang ingin saya rubah.

F. Teknik Analisis Data

Data yang telah diperoleh dari responden selanjutnya diolah dan

ditafsirkan untuk dapat melihat apakah terdapat hubungan antara

work-family conflict dengan kepuasan hidup pada perawat perempuan di RSU “A” Kota Cimahi, bagaimana perbedaan work-family conflict pada perawat perempuan di IGD dan Rawat Inap RSU “A” Kota Cimahi, dan bagaimana perbedaan kepuasan hidup pada perawat perempuan di IGD

dan Rawat Inap RSU “A” Kota Cimahi. Berikut merupakan analisis data

yang digunakan dalam penelitian ini.

a. Uji Korelasi

Untuk mengetahui seberapa erat hubungan antara

variabel-variabel tersebut digunakan uji korelasi spearman rank. Teknik uji

ini digunakan karena seluruh data yang digunakan dalam variabel

ini merupakan data ordinal, sehingga menggunakan teknik korelasi

non-parametrik (Uyanto, 2009, hal. 221).

Hasil dari koefisien korelasi yang didapat kemudian dapat

dinterpretasikan melalui tabel berikut:

Tabel 3.11

Pedoman Tingkat Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0.00 – 0.19 Sangat Rendah

0.20 – 0.399 Rendah

0.40 – 0.599 Sedang

(14)

Intan Cynthia Pinanditha, 2016

HUBUNGAN ANTARA WORK-FAMILY CONFLICT DENGAN KEPUASAN HIDUP PADA PERAWAT PEREMPUAN BAGIAN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM (RSU) “A” KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0.80 – 1.000 Sangat Kuat

(Siregar, 2013)

Pengujian H0 dilakukan pada tingkat signifikansi 0.05, maka

dapat diambil keputusan:

 Jika signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak

 Jika signifikansi > 0,05 maka H0 diterima

G. Prosedur Penelitian

1) Tahap Persiapan

1. Perumusan masalah penelitian.

2. Menentukan variabel penelitian

3. Melakukan studi kepustakaan untuk mendapatkan landasan teoritis yang

berkaitan dengan variabel-variabel penelitian.

4. Menentukan, menyusun dan menyiapkan alat ukur yang digunakan

dalam penelitian ini.

5. Menentukan populasi dan sampel serta lokasi penelitian.

6. Membuat surat izin penelitian.

7. Melakukan perizinan kepada pihak RSU “A” Kota Cimahi untuk

melakukan penelitian dan menjelaskan maksud dan tujuan penelitian.

2) Tahap Pengumpulan Data

1. Memohon kesediaan partisipan yang telah menjadi sampel penelitian

untuk menjadi responden dalam penelitian.

2. Memberikan penjelasan mengenai tujuan dan maksud penelitian.

(15)

Intan Cynthia Pinanditha, 2016

HUBUNGAN ANTARA WORK-FAMILY CONFLICT DENGAN KEPUASAN HIDUP PADA PERAWAT PEREMPUAN BAGIAN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM (RSU) “A” KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Melaksanakan pengambilan data kuantitatif

a. Memberikan kuesioner yang telah disiapkan peneliti kepada responden

penelitian dan menjelaskan petunjuk mengenai pengisian kuesioner.

b. Pengisian kuesioner.

5. Memberikan reward kepada partisipan yang telah bersedia menjadi

responden penelitian.

3) Tahap Pengolahan Data

1. Melakukan skoring terhadap data yang telah diisi oleh responden,

2. Melakukan analisis data dengan menggunakan bantuan SPSS 22.00

untuk menguji hipotesis penelitian.

4) Tahap Pembahasan

1. Mendeskripsikan hasil penelitian yang telah diolah.

2. Menginterpretasian dan membahas hasil analisis statistik

3. Merumuskan kesimpulan hasil penelitian yang diperoleh dan dibahas

Gambar

Table 3.1
Table 3.3
Tabel 3.5
Tabel 3.6
+5

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan beban kerja perawat dan stres kerja di Instalasi Rawat Inap RSU Islam Surakarta. Bagi

Trimumpuni (2009) menjelaskan adanya hubungan antara persepsi jaminan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan dengan kepuasan pasien di rawat inap RSU Puri

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran, dampak, dan penyelesaian masalah mengenai work family conflict pada perempuan bekerja dari kelompok kelas

Work family conflict pada perempuan bekerja kelas bawah terjadi karena subjek memiliki peran ganda sebagai istri, ibu, dan pekerja dimana tuntutan masyarakat

Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat kepuasan pasien di ruang rawat inap kelas III RSU PKU

Hubungan antara tingkat pemenuhan tanggung jawab perawat terhadap profesi dengan tingkat kepuasan pasien di ruang rawat inap kelas III RSU PKU Muhammadiyah

Hubungan Antara Kualitas Jasa Pelayanan Perawat Dengan Tingkat Kepuasan Pasien Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Islam Sitti Maryam Kota Manado.. Dampak Kualitas Pelayanan

Saran untuk rumah sakit adalah dengan diketahuinya aspek-aspek yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja perawat di ruang rawat inap, maka penting kepuasan perawat untuk