• Tidak ada hasil yang ditemukan

Optimasi Biaya Produksi Bibit Udang Putih Dengan Menggunakan Metode Simpleks (Studi Kasus: PT. Surya Windu Pertiwi)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Optimasi Biaya Produksi Bibit Udang Putih Dengan Menggunakan Metode Simpleks (Studi Kasus: PT. Surya Windu Pertiwi)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan faktor yang sangat berpengaruh

dalam berkembangnya suatu perusahaan khususnya dibidang industri, baik

industri jasa maupun industri manufacturing. Hal ini mengakibatkan persaingan

antara perusahaan semakin ketat sebab perusahaan lain akan melakukan

terobosan-terobosan baru dalam kegiatan produksinya.

Setiap perusahaan tentu menginginkan keuntungan yang maksimal.

Perusahaan juga menginginkan eksistensi dan kelangsungan hidup perusahaan itu.

Salah satu faktor yang mempengaruhi kelangsungan perusahaan adalah biaya

produksi perusahaan itu sendiri. Biaya produksi yang boros akan memperkecil

keuntungan bahkan mengakibatkan kerugian pada perusahaan sehingga

dibutuhkan suatu cara untuk mengoptimumkan biaya produksi tersebut.

PT. Surya Windu Pertiwi adalah perusahaan yang bergerak di bidang

perikanan, yaitu memproduksi bibit udang putih. Dari pengamatan yang dilakukan

oleh penulis, penulis merasa bahwa biaya produksi bibit udang putih belum

optimal, sehingga penulis ingin mengoptimalkan biaya produksi tersebut. Dalam

tulisan ini penulis akan mengaplikasikan program linier untuk mengoptimalkan

biaya produksi bibit udang putih yang dipengaruhi oleh beberapa variabel seperti

biaya pengadaan benih, pakan (Artemia, MP-Z, TYS Flake, Spiro, PL-00, PL-01,

PL-02 dan PL-03) serta obat-obatan (Edta 2 Na dan Vit-C RRC). Berdasarkan

uraian di atas maka penulis memberi judul Tugas Akhir ini dengan “Optimasi

Biaya Produksi Bibit Udang Putih dengan Menggunakan Metode

(2)

2

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini

adalah bagaimana menentukan jumlah optimal dari beberapa kendala seperti

benih, Artemia, MP-Z, TYS Flake, Spiro, PL-00, PL-01, PL-02, PL-03, Edta 2

Na, serta Vit-C RRC sehingga diperoleh biaya minimal untuk memproduksi bibit

udang putih.

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Data yang akan digunakan adalah data selama satu periode produksi (18 hari).

2. Jumlah kolam yang dipakai untuk penelitian adalah 20 kolam.

3. Metode yang digunakan adalah metode program linier yaitu metode simpleks.

4. Pengolahan data menggunakan bantuan software POM-QM.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan kombinasi optimal dari beberapa

kendala untuk meminimumkan biaya dari suatu proses produksi bibit udang putih

pada hatchery udang PT. Surya Windu Pertiwi.

1.5 Manfaat Penelitian

1. Membantu Perusahaan mengoptimalkan produksi bibit udang putih walau

dalam keterbatasan sumber daya.

2. Membantu penulis dalam menerapkan ilmu dan pengetahuan yang didapat

(3)

3

3. Hasil tulisan ini dapat digunakan sebagai tambahan informasi dan referensi

bacaan untuk mahasiswa matematika, terlebih bagi mahasiswa yang hendak

melakukan penelitian serupa.

1.6 Tinjauan Pustaka

Optimasi adalah aktivitas untuk mendapatkan hasil terbaik di bawah keadaan yang

diberikan. Tujuan akhir dari semua aktivitas tersebut adalah meminimumkan

usaha dan memaksimumkan manfaat yang diinginkan. Usaha yang diperlukan

atau manfaat yang diinginkan dapat dinyatakan sebagai fungsi dari variabel

keputusan, maka optimasi dapat didefinisikan sebagai proses untuk menemukan

kondisi yang memberikan nilai minimum atau maksimum dari suatu fungsi

(Parwadi, 2011).

Program Linier adalah salah satu cara untuk menyelesaikan persoalan

pengalokasian sumber-sumber yang terbatas diantara beberapa aktivitas yang

berbeda dengan cara terbaik yang mungkin dapat dilakukan sehingga

diperoleh keuntungan yang maksimum atau biaya yang minimum. Keputusan

yang diambil dalam program tersebut diambil dengan memilih dari beberapa

alternatif yang ada (Amalia, 2004).

Metode analisis yang paling bagus untuk menyelesaikan persoalan alokasi

sumber ialah metode program linier. Pokok pikiran yang utama dalam

menggunakan program linier ialah merumuskan masalah menggunakan sejumlah

informasi yang tersedia. Selanjutnya menerjemahkan masalah ini ke dalam bentuk

model matematika yang mempunyai cara pemecahan yang lebih mudah dan rapi

guna menemukan jawaban terhadap masalah yang dihadapi (P. Siagian, 2006).

Program Linier adalah suatu cara untuk menyelesaikan permasalahan

(4)

4

beberapa aktivitas yang bersaing, dengan cara yang terbaik yang mungkin

dilakukan agar memperoleh suatu solusi yang optimal (Hendi Nirwansah &

Widowati, 2007).

Program linier sering digunakan dalam menyelesaikan problema alokasi

sumber daya, seperti dalam bidang manufakturing, pemasaran, keuangan,

personalia, dan administrasi. Di samping itu, program linier juga sering digunakan

dalam mengahadapi perencanaan dan penjadwalan, transportasi, dan penugasan.

Model umum program linier dapat dirumuskan ke dalam bentuk matematis

sebagai berikut:

Memaksimalkan atau meminimumkan:

= ∑ = �, untuk j= 1, 2, 3, …, n

Kendala:

= � , untuk i = 1, 2, 3, …, m

Keterangan:

Z = fungsi tujuan

� = variabel keputusan j

= nilai kontribusi dari variabel keputusan j

= koefisien teknologi dari variabel keputusan j dalam kendala ke-i

= sumber daya yang tersedia

1.7 Metodologi Penelitian

Langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi variabel keputusan.

2. Membentuk fungsi tujuan dan fungsi kendala dalam model program linier.

3. Menyelesaikan model program linier dengan metode simpleks.

Referensi

Dokumen terkait

adalah (1) Kesalahan konsep awal mengenai materi pencerminan bangun datar yang telah diterima siswa dengan kesalahan pada saat mengerjakan soal (2) Kesalahan

Menurut Rivai gaji adalah balas jasa dalam bentuk uang yang diterima oleh pegawai karyawan/ pegawai sebagai konsekuensi dari statusnya sebagai seorang karyawan

ke perpustakaan gampong, sedangkan 22% lagi mereka mengatakan kalau mereka di ajak oleh teman dan bukan keinginan sendiri, kemudian 9% lagi adalah perintah dari orang tua

Taggart yang terdiri dari perencanaan (plan), pelaksanaan dan observasi (action and observation), dan refleksi (reflection) yang diterapkan. Model tersebut diterapkan

Ekplorasi dimulai dengan mencari tahu atau mempelajari kemampuan apa saja yang tersedia pada feature PC-Dmiss yang bisa dipergunakan untuk efisiensi waktu proses pembuatan

Dalam menimbulkan perilaku aware maka promosi yang perlu dilakukan antara lain : jelasnya tulisan pada media cetak, besarnya space iklan pada media cetak,

Model matematika yang terbentuk dapat digunakan dalam perancangan reaktor kolom tunggal untuk proses dekafeinasi, memprediksi waktu dan laju proses dekafeinasi biji

Didalamnya terdapat pulamedia yang ditujukan untuk memberi pertunjukan atau pameran Exhibit untuk menjelaskan konsep al-Qur’an dalam ilmu pengetahuan Sains dengan berbagai macam