• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Pengetahuan Gizi Dan Pola Makan Dengan Kejadian Anemia Pada Mahasiswi Fk Uisu Medan Tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Pengetahuan Gizi Dan Pola Makan Dengan Kejadian Anemia Pada Mahasiswi Fk Uisu Medan Tahun 2015"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI DAN POLA MAKAN TERHADAP

KEJADIAN ANEMIA PADA MAHASISWI FK UISU MEDAN

TAHUN 2015

A.

Identitas Responden

Nomor Responden

:

B.

Pengetahuan Gizi

1.

Menurut Anda, apakah yang dimaksud dengan angka kebutuhan gizi?

a.

Banyaknya zat gizi yang dibutuhkan seseorang untuk mencapai dan

mempertahankan status gizi yang baik.

b.

Banyaknya makanan yang tidak boleh dikonsumsi seseorang

c.

Jumlah makanan yang harus dikonsumsi oleh seseorang.

d.

Total energi yang diperlukan sesorang setiap harinya.

2.

Menurut Anda, menu makanan yang baik adalah yang mengandung?

a.

Sumber energi/tenaga, sumber protein, dan sumber zat pengatur

b.

Sumber energi/tenaga dan sumber zat pengatur.

c.

Sumber energi/tenaga dan sumber protein.

d.

Sumber protein dan sumber zat pengatur

3.

Menurut anda, manakah yang termasuk bahan makanan sumber zat

pembangun?

a.

Ikan, dan daging

b.

Jeruk dan Apel

c.

Hati dan ikan

d.

Nasi dan Jagung

4.

Menurut anda, manakah yang termasuk bahan makanan sumber zat pengatur?

a.

Nasi dan jagung

(2)

5.

Menurut Anda, makanan apakah yang harus dibatasi jumlah konsumsinya?

a.

Sayur dan buah-buahan.

b.

Buah dan susu

c.

Makanan Cepat Saji

d.

Sayur dan nasi

6.

Pengertian zat gizi adalah?

a.

Zat yang diperoleh dari bahan makanan yang dikonsumsi

b.

Zat yang diperoleh dari aktivitas sehari-hari

c.

Zat yang diperoleh dari hasil ekskresi sisa makanan

d.

Zat yang diperoleh dari sumber makanan

7.

Yang tidak termasuk manfaat atau peran gizi bagi kesehatan adalah?

a.

Memelihara proses tubuh dan perkembangan tubuh

b.

Memperoleh energi guna melakukan pekerjaan fisik sehari-hari

c.

Menurunkan fungsi organ-organ tubuh

d.

Memelihara fungsi organ

8.

Pengertian anemia defisiensi besi?

a.

Anemia yang disebabkan oleh kelebihan zat besi di dalam tubuh

b.

Anemia yang disebabkan oleh kekurangan zat besi di dalam tubuh

c.

Anemia yang disebabkan oleh defisiensi asam folat dan vitamin B1

d.

Anemia yang disebabkan oleh defisiensi kalium

9.

Penyebab remaja puteri lebih beresiko terkena anemia defisiensi besi

daripada remaja putera?

a.

Remaja puteri cenderung malas mengkonsumsi suplemen besi

b.

Infeksi cacing akibat sanitasi lingkungan yang buruk

c.

Kehilangan darah akibat peristiwa haid setiap bulannya

d.

Remaja putri suka mengkonsumsi makanan cepat saji

10.

Bahan makanan/minuman yang dapat menghambat penyerapan zat besi?

a.

Teh dan kopi

b.

Cokelat dan susu

c.

Daging dan sayur

d.

Susu

11.

Bahan makanan yang paling banyak mengandung zat besi ?

a.

Ikan segar

(3)

12.

Kebiasaan yang dapat menghambat penyerapan zat besi oleh tubuh?

a.

Kebiasaan merokok

b.

Kebiasaan minum teh/kopi bersamaan sewaktu makan

c.

Kebiasaan tidur terlalu larut malam

d.

Kebiasaan mengkonsumsi susu

13.

Dampak anemia defisiensi besi terhadap mahasiswa?

a.

Konsentrasi belajar mmenurun

b.

Bibir pecah-pecah

c.

Selalu terlambat datang bulan

d.

Sering pusing

14.

Hal yang anda ketahui sebagai seorang calon ibu nantinya tentang dampak

jika menderita anemia defisiensi besi pada masa kehamilan/persalinan?

a.

Adanya resiko keguguran dan perdarahan pada saat melahirkan

b.

Rambut rontok pada saat kehamilan

c.

Mual dan muntah pada saat kehamilan

d.

Sering mengalami pusing

15.

Vitamin berikut yang membantu penyerapan zat besi di dalam tubuh

a. Vitamin C

(4)

Lampiran 2. Formulir Food Recall 24 Jam

Tanggal wawancara dilaksanakan

:

Nomor responden

:

Nama responden

:

Umur

:

Jenis Kelamin

:

FOOD RECALL 24 JAM

Waktu Makan

Nama Masakan

Bahan Masakan

Jenis Bahan Makanan

Banyaknya

URT

Gram

Pagi

Selingan

Siang

(5)

Siang

Selingan

Malam

(6)

Lampiran 3. Formulir Food Frequency

Tanggal wawancara dilaksanakan

:

Nomor responden

:

Nama responden

:

Umur

:

Jenis Kelamin

:

FOOD FREQUENCY QUESIONARE (FFQ)

Jenis Bahan Makanan

1-3X

A.

Makanan Pokok

-

Nasi

-

Kacang panjang

-

Sawi

(7)

-

Daun papaya

-

Belimbing

-

Jambu biji

(8)
(9)
(10)

Pisang Goreng 120 1 0,2 16,8 7,2

Bubur kacang

(11)

Tahu 150 11,4 7,5 21 0

Bubur kacang

(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)

Lampiran 7. Hasil Analisa SPSS

Umur Katagori

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 18 31 62.0 62.0 62.0

19 19 38.0 38.0 100.0

Total 50 100.0 100.0

p1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Salah 6 12.0 12.0 12.0

Benar 44 88.0 88.0 100.0

Total 50 100.0 100.0

p2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Salah 4 8.0 8.0 8.0

Benar 46 92.0 92.0 100.0

Total 50 100.0 100.0

p3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Salah 19 38.0 38.0 38.0

Benar 31 62.0 62.0 100.0

Total 50 100.0 100.0

p4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Salah 13 26.0 26.0 26.0

Benar 37 74.0 74.0 100.0

Total 50 100.0 100.0

p5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Benar 50 100.0 100.0 100.0

(30)

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Salah 21 42.0 42.0 42.0

Benar 29 58.0 58.0 100.0

Total 50 100.0 100.0

p7

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Benar 50 100.0 100.0 100.0

p8

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Salah 11 22.0 22.0 22.0

Benar 39 78.0 78.0 100.0

Total 50 100.0 100.0

p9

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Salah 2 4.0 4.0 4.0

Benar 48 96.0 96.0 100.0

Total 50 100.0 100.0

p10

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Salah 19 38.0 38.0 38.0

Benar 31 62.0 62.0 100.0

Total 50 100.0 100.0

p11

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Salah 23 46.0 46.0 46.0

Benar 27 54.0 54.0 100.0

(31)

p12

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Salah 14 28.0 28.0 28.0

Benar 36 72.0 72.0 100.0

Total 50 100.0 100.0

p13

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Salah 2 4.0 4.0 4.0

Benar 48 96.0 96.0 100.0

Total 50 100.0 100.0

p14

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Salah 3 6.0 6.0 6.0

Benar 47 94.0 94.0 100.0

Total 50 100.0 100.0

p15

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Salah 22 44.0 44.0 44.0

Benar 28 56.0 56.0 100.0

Total 50 100.0 100.0

Pengetahuan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Baik 36 72.0 72.0 72.0

Kurang 14 28.0 28.0 100.0

Total 50 100.0 100.0

AsupanZatBesi

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Cukup 22 44.0 44.0 44.0

tidakcukup 28 56.0 56.0 100.0

(32)

Anemia

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak 41 82.0 82.0 82.0

Ya 9 18.0 18.0 100.0

Total 50 100.0 100.0

Bivariat Crosstab

Pengetahuan Gizi * Responden yg Anemia

Crosstab

Anemia

Total

Tidak Anemia Anemia

Pengetahuan

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 8.140a 1 .004

Continuity Correctionb 5.969 1 .015

Likelihood Ratio 7.366 1 .007

Fisher's Exact Test .009 .009

Linear-by-Linear Association 7.977 1 .005

N of Valid Casesb 50

(33)

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for Pengetahuan Gizi (Baik /

Kurang)

8,250 1,688 40,319

For cohort Responden yg Anemia = Tidak

Anemia

1,604 1,008 2,552

For cohort Responden yg Anemia = Anemia ,194 ,056 ,672

N of Valid Cases 50

Pola makan * Anemia

Crosstab

Linear-by-Linear Association 4.722 1 .030

N of Valid Casesb 50

a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.96.

(34)

Crosstabs

Konsumsi Protein * Responden yg Anemia Crosstabulation

Responden yg Anemia

Total Tidak Anemia Anemia

Konsumsi Protein Cukup Count 36 6 42

% within Konsumsi Protein 85,7% 14,3% 100,0%

% within Responden yg

Anemia

87,8% 66,7% 84,0%

Tidak Cukup Count 5 3 8

% within Konsumsi Protein 62,5% 37,5% 100,0%

% within Responden yg

Anemia

12,2% 33,3% 16,0%

Total Count 41 9 50

% within Konsumsi Protein 82,0% 18,0% 100,0%

% within Responden yg

Anemia

100,0% 100,0% 100,0%

Crosstabs

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square ,338a 1 ,561

Continuity Correctionb ,044 1 ,835

Likelihood Ratio ,345 1 ,557

a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3,78.

(35)

Chi-Square Tests

Continuity Correctionb ,044 1 ,835

Likelihood Ratio ,345 1 ,557

a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3,78.

b. Computed only for a 2x2 table

Crosstabs

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Konsumsi Fe * Responden yg Anemia

50 100,0% 0 ,0% 50 100,0%

Konsumsi Fe * Responden yg Anemia Crosstabulation

Responden yg Anemia

Total

Tidak Anemia Anemia

Konsumsi Fe Cukup Count 21 1 22

% within Konsumsi Fe 95,5% 4,5% 100,0%

% within Responden yg Anemia

51,2% 11,1% 44,0%

Tidak Cukup Count 20 8 28

% within Konsumsi Fe 71,4% 28,6% 100,0%

% within Responden yg Anemia

48,8% 88,9% 56,0%

Total Count 41 9 50

% within Konsumsi Fe 82,0% 18,0% 100,0%

% within Responden yg Anemia

(36)

Chi-Square Tests

Continuity Correctionb 3,328 1 ,068

Likelihood Ratio 5,500 1 ,019

a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3,96.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for Konsumsi Fe (Cukup / Tidak Cukup)

8,400 ,962 73,362

For cohort Responden yg Anemia = Tidak Anemia

1,336 1,039 1,718

For cohort Responden yg Anemia = Anemia ,159 ,021 1,178

N of Valid Cases 50

Crosstabs

Konsumsi Asam Folat * Responden yg Anemia Crosstabulation

Responden yg Anemia

Total Tidak Anemia Anemia

Konsumsi Asam Folat Cukup Count 5 0 5

% within Konsumsi Asam Folat

100,0% ,0% 100,0%

% within Responden yg Anemia

12,2% ,0% 10,0%

Tidak Cukup Count 36 9 45

% within Konsumsi Asam Folat

80,0% 20,0% 100,0%

% within Responden yg Anemia

87,8% 100,0% 90,0%

Total Count 41 9 50

% within Konsumsi Asam Folat

82,0% 18,0% 100,0%

% within Responden yg Anemia

(37)

Chi-Square Tests

Continuity Correctionb ,241 1 ,624

Likelihood Ratio 2,103 1 ,147

a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,90. b. Computed only for a 2x2 table

Reliability

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,999 15

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

p1 46,90 107,463 1,000 ,999

Pengetahuan Gizi * Responden yg Anemia Crosstabulation

Responden yg Anemia

Total

Tidak Anemia Anemia

Pengetahuan Gizi Baik Count 33 3 36

% within Pengetahuan Gizi 91,7% 8,3% 100,0%

% within Responden yg Anemia

80,5% 33,3% 72,0%

Kurang Count 8 6 14

% within Pengetahuan Gizi 57,1% 42,9% 100,0%

% within Responden yg Anemia

19,5% 66,7% 28,0%

Total Count 41 9 50

% within Pengetahuan Gizi 82,0% 18,0% 100,0%

% within Responden yg Anemia

(38)

Chi-Square Tests

Value Df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 8,140a 1 ,004

Continuity Correctionb 5,969 1 ,015

Likelihood Ratio 7,366 1 ,007

(39)

Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian

Gambar L1. Peneliti sedang memberikan penjelasan pengisian kuesioner

(40)

Gambar L3. Peneliti dibantu oleh analis sedang melakukan pemeriksaan

haemoglobin darah menggunakan analyzer haematology dengan metode

(41)

Lampiran 9. Surat Izin Melakukan Penelitian

(42)

Lampiran 9. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Gambar

Gambar L1. Peneliti sedang memberikan penjelasan pengisian kuesioner
Gambar L3. Peneliti dibantu oleh analis sedang melakukan pemeriksaan haemoglobin darah menggunakan analyzer haematology dengan metode cell counter

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian, diharapkan perlunya peningkatan informasi pada siswi SMP Negeri 2 Kotapinang tentang pentingnya mengonsumsi makanan yang banyak mengandung

Berdasarkan konsumsi mahasiswi program studi gizi dilihat dari sumber zat besi nonheme yang dikonsumsi yaitu telur dan susu merupakan bagian dari protein hewani

Pengetahuan gizi merupakan pengetahuan tentang makanan dan zat gizi, sumber-sumber zat gizi pada makanan, makanan yang aman dikonsumsi sehingga tidak menimbulkan penyakit

Berapa kali pola makan yang baik dalam sehari.. Menurut anda, berapa sebaiknya mengkonsumsi gula

Data bahan makanan sebagai sumber zat pengatur berjumlah 58 bahan makanan, yang berasal dari bahan makanan berupa sayur-sayuran dan buah-buahan yang

Makanan adalah salah satu kebutuhan pokok yang dibutuhkan oleh tubuh setiap hari dalam jumlah tertentu sebagai sumber energi dan zat-zat gizi, agar tubuh dapat

Jadi fungsi makanan selingan adalah: memperkenalkan aneka jenis bahan makanan yang terdapat dalam makanan selingan, melengkapi pemasukan zat- zat gizi yang mungkin

Dibawah ini yang merupakan makanan sumber zat besi atau makanan penambah darah yang berasal dari nabati adalah:?. Daun singkong dan bayam