• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kurikulum Inklusi SDN III Giriwono 2011/2012 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kurikulum Inklusi SDN III Giriwono 2011/2012 1"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

Kurikulum Inklusi SDN III Giriwono 2011/2012 4

INSTRUMEN PENELITIAN PENGELOLAAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF SEKOLAH DASAR PENYELENGGARA INKLUSIF

SD NEGERI 3 GIRIWONO WONOGIRI TAHUN 2015 SILABUS

NO INDIKATOR YA TIDAK KETERANGAN

1 2. . 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Apakah sekolah memiliki Silabus untuk memberi layanan semua anak

Sekolah menyiapkan silabus khusus untuk anak berkebutuhan khusus di sekolah inklusif

Sekolah menyiapkan secara khusus silabus untuk semua siswa di sekolah penyelenggara inkusif Sekolah membuat silabus untuk anak

berkebutuhan khusus ABK secara terpisah dari anak normal

Silabus yang di buat oleh sekolah di susun bersama-sama dengan orang tua ABK di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

Silabus yang di susun oleh sekolah sudah mengakomodasi ABK yang berada di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

Silabus yang di buat sekolah sudah memberi fasilitasi layanan ABK yang ada di sekolah inklusif

Silabus yang disusun sekolah dibuat rambu-rambu khusus untuk anak berkebutuhan khusus Penyusunan silabus apakah melibat Guru Pembimbing Khusus (GPK)

Apakah Silabus yang disusun sudah memenuhi kebutuhan ABK yang bersekolah di sekolah inklusif.

Apakah silabus yang dibuat sekolah sudah mengakomodasi semua siswa ABK yang ada di sekolah secara menyeluruh

Apakah silabus yang disbuat oleh sekolah diberi kode khusus untuk konsumsi anak normal dan anak berkebutuhan khusus.

V V V V V V V V V V V

(5)

Kurikulum Inklusi SDN III Giriwono 2011/2012 5 Lampiran : Hasil Penelitian Wawancara

NO RUBRIK HASIL WAWANCARA SUMBER

1 Penetapan sebagai sekolah Inklusi

“Sekolah Dasar Negeri 3 Giriwono Kecamatan Wonogiri menerima peserta didik baru tidak berbeda dengan sekolah umum lainnya, yaitu pada saat diterbitkannya surat keputusan Bupati Wonogiri. Yang membedakan dengan sekolah biasa adalah bahwa Sekolah Dasar Negeri III Giriwono tidak memilih/memilah, dan membeda-bedakan calon peserta didik baru yang akan mendaftarkan di sekolah ini, baik yang normal ataupun Anak Berkebutuhan Khusus dari semua jenis ketunaan tetap diterima”.

Kepala sekolah

2 Wawancara

Profil Sekolah

1. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah Dasar Negeri III Giriwono

a. Visi

"Terwujudnya peserta didik yang bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa, cerdas, terampil, mandiri, dan berbudi pekerti luhur serta bertanggung jawab"

b. Misi

1) Meningkatkan penghayatan dan

pengamalan terhadap agama yang dianut, menuju budi pekerti luhur,

2) Melaksanakan Kegiatan belajar mengajar dengan pendekatan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM), 3) Menumbuhkan semangat untuk

meningkatkan prestasi akademik dan non akademik,

4) Memberikan motivasi dan bantuan setiap siswa untuk memahami potensi yang ada pada dirinya sehingga dapat dikembangkan secara optimal,

5) Menciptakan suasana yang kondusif seluruh kegiatan sekolah,

6) Menjalin kerjasama antara warga sekolah dan lingkungan.

7) Meningkatkan kesetaraan peserta didik. c. Tujuan Sekolah

Mengacu pada visi dan misi sekolah, serta tujuan umum pendidikan dasar, tujuan sekolah dalam mengembangkan pendidikan

Kepala Sekolah

(6)

Kurikulum Inklusi SDN III Giriwono 2011/2012 6 ini adalah sebagai berikut ini.

1) Nilai raport kelas I sampai kelas VI rata-rata 75

2) Nilai Ujian Sekolah bagi siswa kelas VI rata-rata 75

3) Lulusan yang diterima di SLTP Negeri mencapai 90 %,

4) Meningkatkan prestasi dalam lomba Akademik dan Non akademik,

5) Meningkatkan nilai keagamaan baik dalam proses pembelajaran dan kegiatan

pembiasaan,

6) Menggalakkan aspek kedisiplinan sekolah, 7) Menjadi sekolah yang diminati masyarakat

sekitar

8) Menjadi sekolah pelopor dan penggerak di lingkungan masyarakat sekitar.

3 Wawancara “Penerimaan peserta didik berkebutuhan khusus belum dengan melakukan identifikasi secara lengkap, ditindaklanjuti dengan assesmen tentang kompetensi yang dimiliki oleh calon peserta didik, untuk menentukan jenis anak berkebutuhan khusus yang sulit dilihat dengan mata seperti anak lambat belajar, anak tunagrahita atau berkesulitan belajar ataupun jenis berkebutuhan khusus secara phisik”.

Kepala Sekolah

4 Wawancara “Sekolah Dasar Negeri III Giriwono yang berada di dusun pinggiran Kecamatan Kota wonogiri, Komite Sekolah sangat mendukung dan menyetujuhi penyelenggaraan pendidikan inklusif karena masyarakat yang berada di daerah itu mayoritas sebagai petani dan ekonominya relatif pas-pasan saja sehinga apabila ada siswa yang berkebutuhan khusus tidak banyak mengeluarkan beaya, dan mudah dijangkau transportasinya”.

Komite Sekoah

(7)

Kurikulum Inklusi SDN III Giriwono 2011/2012 7 Lampiran : Hasil Penelitian Wawancara Perencanaan Pembelajaran

NO PERIHAL HASIL WAWANCARA NARA

SUMBER

1 Kurikulum “Kurikulum yang digunakan dalam

penyelenggaraan pendidikan inklusif di Sekolah Dasar Negeri III Giriwono Wonogiri ini menggunakan kurikulum yang berlaku di sekolah umum, namun kurikulumnya perlu fleksibel atau sesuai dengan kebutuhan peserta didik karena hambatan, dan kemampuan yang dimilikinya bervariasi. Secara umum terdapat empat komponen utama yang harus ada di dalam kurikulum yaitu tujuan, isi/materi, proses, dan evaluasi, serta diadakan modifikasi apabila anak berkebutuhan khusus mengalami kesulitan`”.

Kepala Sekolah

2 Kurikulum “Peran komite sekolah dalam menyusun Kurikulum KTSP Di Sekolah Dasar Negeri 3 Giriwono memberikan pertimbangan kepada sekolah agar kurikulum sekolah disusun dapat mengakomodasi semua kebutuhan peserta didik di lingkup sekolah, sehingga semua anak yang dikategorikan normal, dan atau anak berkebutuhan khusus mendapat layanan pendidikan sesuai dengan haknya, dan dapat berkembang sesuai dengan potensinya, dan melaksanakan keputusan Bupati, bahwa sekolah ini sebagai sekolah yang menyelenggarakan pendidikan inklusif”.

Ketua Komite

3 Kurikulum “Guru kelas dalam menyusun kurikulum pada silabus dengan mengembangkan model pendidikan inklusif secara fleksibel yaitu: (1) Model Eskalasi (ditingkatkan) (2) Model Duplikasi (meniru atau menggandakan) (3) Model Modifikasi ( merubah untuk disesuaikan) (4) Model Substitusi (mengganti) , dan (5) Model Omisi ( menghilangkan)”.

Guru Kelas

4 “Guru pendamping bertugas memberikan

pendampingan pada peserta didik berkebutuhan khusus pada saat proses pembelajaran di dalam maupun di luar kelas, dan mendampingi peserta didik pada saat menyelesaikan tugas-tugas dari guru kelas sehingga peserta didik berkebutuhan khusus dapat mengikuti pembelajaran, serta dapat menyelesaikan tugasnya”.

Guru

(8)

Kurikulum Inklusi SDN III Giriwono 2011/2012 8

5 Kurikulum “Guru Pembimbing Khusus (GPK) bertugas

sebagai tenaga ahli yang berasal dari sekolah sumber yaitu dari Sekolah Luar Biasa Negeri Wonogiri untuk menangani kesulitan-kesulitan yang di hadapi peserta didik pada sekolah penyelenggara inklusif, setelah dari wali kelas/ guru kelas menyampaikan rekomendasi hambatan dan ketidak mampuan dalam kelas untuk di alihkan kepada guru pembimbing khusus agar mendapat bimbingan secara khusus, agar peserta didik mampu mengikuti pembelajaran sesuai dengan kemampuannya”.

Guru

Pembimbing Khusus

6 Kurikulum “Guru Kunjung mempunyai tugas membuat

perencanaan pembelajaran pengembangan kompetensi peserta didik untuk meningkatkan potensi yang dimiliki peserta didik melalui kegiatan non akademik seperti ketrampilan, kesenian, rumah tangga, boga, dan muatan lokal sehingga dapat ditemukenali potensi yang mampu menggantikan kekurangan pada kompetensi akademiknya untuk peserta didik berkebutuhan khusus”.

(9)

Kurikulum Inklusi SDN III Giriwono 2011/2012 9 Lampiran : Hasil Penelitian Pelaksanaan Pembelajaran

NO URAIAN HASIL PENGAMATAN NARA

SUMBER 1 Perencanaan “Materi Pembelajaran yang dipersiapkan

semuanya sama oleh guru kelas sebagai bahan atau sarana untuk mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar, oleh karena itu guru kelas di Sekolah Dasar Negeri III Giriwono Wonogiri dipersiapkan sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) Kompetensi Dasar (KD), dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk semua peserta didik dari kelas I sampai dengan kelas VI akan tetapi untuk peserta didik berkebutuhan khusus apabila tidak mampu mengikuti baru disesuaikan dengan kemampuannya yang dimiliki peserta didiknya (dimodifikasi)”.

Guru Kelas

2 “Guru Pendamping di sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif tidak membuat perencanaan secara terpisah melainkan bersama dengan guru kelas/ wali kelas tentang program dan materi yang akan disampaikan kepada peserta didik khususnya mereka yang membutuhkan layanan khusus”.

Guru

Pendamping

3 “Guru Pembimbing Khusus menyiapkan

materi pembelajaran yang berhubungan dengan permasalahan yang dihadapi di kelasnya masing-masing, di privat, diremidi di kelas khusus secara individual dengan metoda, media, dan strategi untuk mengatasi hambatan, kesulitan dan kendala yang hadapi peserta didik, sehingga guru pembimbing khusus memodifikasi Kurikulum berarti merubah bahan ajar peserta didik pada umumnya untuk disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan peserta didik berkebutuhan khusus sesuai dengan hambatan atau kebutuhannya”.

Guru

Pembimbing Khusus (GPK)

4 Guru Kunjung memberikan materi pelajaran

diluar pelajaran akademik berupa ketrampilan menjahit, menyulam, tata busana, merias wajah, tata boga, dan seni tari, seni suara, serta seni kerawitan dan pengembangan bakat yang dimiliki peserta didik masing-masing”.

(10)

Kurikulum Inklusi SDN III Giriwono 2011/2012 10 Lampiran: Hasil Penelitian Penilaian Pembelajaran

N O

KEGIATAN HASIL WAWANCARA SUMBER

1. P . Penilaian secara Umum

“Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan dan perbaikan hasil belajar yang bersifat akademik dan nonakademik, selanjutnya penilaian digunakan untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik, bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan bertujuan menilai pencapaian standar kompetensi lulusan (SKL) untuk kelompok mata pelajaran, kekhususan, dan Vokasional. Untuk mengetahui hasil belajar peserta didik sesuai dengan kompetensinya menggunakan teknik penilaian yang dilakukan oleh pendidik/ guru kelas yang dibantu guru pendamping, dan guru pembimbing khusus, serta guru kunjung untuk bidang nonakademik”.

Kepala Sekolah

2 Penilaian Oleh Guru Kelas

“Sebagai guru kelas untuk memperoleh hasil penilaian sesuai kompetensinya mengunakan berbagai teknik penilaian diantaranya: (1) Tes tertulis, (2) Observasi, (3) Tes Kinerja, (4) Penugasan,(5) Tes Lisan, (6) Penilaian Portofolio, (7) Jurnal catatan selam proses

pembelajaran, (8) Inventori Skala psikologis, (9) Penilaian Diri, dan (10) Penilaian antar teman untuk mengetahui perkembangan sikap, pengetahuan, dan ketrampilan kepada semua peserta didik termasuk anak berkebutuhan khusus”.

Guru

3 Penilaian Guru Pembimbing Khusus

“Penyesuai Waktu adalah penambahan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik berkebutuhan khusus dalam mengerjakan ulangan, ujian, tes dan tugas lain yang berhubungan dengan penilaian hasil belajar” “Penyesuaian cara adalah modifikasi cara yang dilakukan oleh pendidik dalam memberikan ulangan, ujian, tes, dan tugas lain yang berhubungan dengan penilaian hasil belajar bagi peserta didik berkebutuhan khusus”.

“Penyesuaian materi adalah penyesuaian tingkat kesulitan bahan dan penggunaan bahasa dalam

Guru

Pembimbing Khusus (GPK)

(11)

Kurikulum Inklusi SDN III Giriwono 2011/2012 11 butir soal yang dilakukan oleh pendidik dalam

memberikan ulangan, ujian, tes dan tugas lain yang berhubungan dengan penilaian hasil belajar peserta didik berkebutuhan khusus”.

4 Penilaian Oleh Guru

Pemdamping

“Guru pendamping pada saat diadakan penilaian mendampingi peserta didik berkebutuhan khusus untuk meberikan penjelasan petunjuk pengerjaan tugas ulangan, ujian, tes yang berhubungan dengan penilaian hasil belajar peserta didik berkebutuhan khusus”.

Guru

Pendamping

5 Openilaian Oleh Guru Kunjung

“Penilaian untuk mengembangkan bakat, minat, skil dibutuhkan sumberdaya yang meiliki keahlian tertentu, untuk menggali potensi peserta didik di Sekolah Dasar negeri III Giriwono Wonogiri dihadirkan Guru Kunjung untuk mengajarkan ketrampilan, kesenian, dan kerumah tanggaan, serta seni kerawitan, maka penilaiannya hasil dari ketrampilan dan pengamatan pada saat tampil (perform) juga dilaksanakan oleh guru kunjung”.

(12)

Kurikulum Inklusi SDN III Giriwono 2011/2012 12 Lampiran : Hasil Penelitian Wawancara Secara Umum

NO HASIL WAWANCARA SUMBER

1 “Kurikulum yang digunakan di SD Negeri III Giriwono adalah KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan), kurikulum tersebut terus akan disempurnakan dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat sekitar. Pada saat ini SD Negeri III Giriwono menyelenggarakan pendidikan inklusif yaitu layanan pendidikan yang diperuntukkan anak-anak normal serta anak –anak yang menpunyai kekurangan atau ketunaan ( Berkebutuhan Khusus )”.

“Peserta didik berkelainan dengan kemampuan

intelektual di bawah rata-rata, dalam batas-batas tertentu masih dimungkinkan dapat mengikuti kurikulum standar meskipun harus dengan penyesuaian- penyesuaian. Peserta didik berkelainan yang disertai dengan

kemampuan intelektual di bawah rata-rata, diperlukan kurikulum yang sangat spesifik, sederhana dan bersifat tematik untuk mendorong kemandirian dalam hidup sehari-hari”.(Belum dimodifikasi).

Kepala Sekolah dan Guru

2 “Sekolah Dasar Negeri III Giriwono yang berada di dusun pinggiran Kecamatan Kota wonogiri, Komite Sekolah sangat mendukung dan menyetujuhi penyelenggaraan pendidikan inklusif karena masyarakat yang berada di daerah itu mayoritas sebagai petani dan ekonominya relatif pas-pasan saja sehinga apabila ada siswa yang berkebutuhan khusus tidak banyak mengeluarkan beaya, dan mudah dijangkau transportasinya”.

Ketua Komite Sekolah

3 “ Hal yang menjadi kendala di Sekolah Dasar Negeri III Giriwono Wonogiri dalam penyelenggaraan inlusif adalah terbatasnya sumber daya manusia yang secara rutin memberi layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus seperti guru pembimbing khusus mendatangkan dari SLB, guru kunjung dari sekolah lain, guru pendamping untuk seluruh peserta didik hanya ada satu orang, sedangkan guru kelas belum semuanya mendapatkan pelatihan yang mendalam tentang layanan pendidikan khusus dan ada sebagian orang tuanya yang kurang sabar untuk mengantar ke sekolah”.

Kepala Sekolah

4 Solusinya memberikan layanan kepada Anak

berkebutuhan khusus sesuai dengan kemampuan sumberdaya yang dimiliki sekolah dan ditambah dengan guru pembimbing khusus yang hadir seminggu dua kali guru kunjung seminggu sekali, maka sepenuhnya menjadi tanggungjawab dari guru kelas dan dibantu oleh guru pendamping sebagai guru honorer saja.

Kepala Sekolah dan guru kelas

(13)

Kurikulum Inklusi SDN III Giriwono 2011/2012 13 Lampiran : Dukumen Hasil Penelitian

Indikator Implementasi Program

pendidikan Inklusif

Kondisi saat ini di SD N III Giriwono Wonogiri

Sekolah melakukan modifikasi kurikulum sesuai dengan kebutuhan peserta didik Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) pada tingkat Standar Kompetensi Lulusan (SKL)

Sekolah belum melakukan modifikasi Standar Kompetensi Lulusan untuk Anak Berkebutuhan Khusus (SKL) masih sama dengan anak reguler

Sekolah melakukan modifikasi kurikulum sesuai dengan kebutuhan peserta didik Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) pada tingkat Kompetensi Inti(KI) - Kompentensi Dasar (KD)

Sekolah belum melakukan modifikasi Standar Kompetensi Kompetensi Dasar untuk Anak Berkebutuhan Khusus

Sekolah melakukan modifikasi kurikulum sesuai dengan kebutuhan peserta didik ABK pada tingkat KKM

Sekolah sudah melakukan modifikasi semua KKM sama dengan anak normal

Sekolah melakukan modifikasi kurikulum sesuai dengan kebutuhan peserta didik ABK pada tingkat Silabus

Sekolah melakukan modifikasi sebagian Silabus

Sekolah melakukan modifikasi kurikulum sesuai dengan kebutuhan peserta didik ABK pada tingkat RPP

Sekolah melakukan modifikasi sebagian RPP untuk anak berkebutuhan khusus

Sekolah menyusun Program Pembelejaran Individual (PPI) untuk ABK yang memerlukan

(14)

Kurikulum Inklusi SDN III Giriwono 2011/2012 14 Lampiran : Hasil Dukumen Pelaksanaan Pembelajaran

Indikator Implementasi Materi

Pendidikan Inklusif

Kondisi pada saat ini di SD N III Giriwono, Wonogiri

Mata Pelajaran Sama dengan anak reguler

Kedalaman materi Belum dimodifikasi

Target materi Sama dengan anak normal

Tugas – tugas Belum disesuaikan kemampuan

Penurunan materi Sebagian belum ada catatannya

Penghilang materi Belum dilakukan

(15)

Kurikulum Inklusi SDN III Giriwono 2011/2012 15 Lampiran : Hasil Penelitian Dukumen Materi Pembelajaran

No Indikator Implementasi Program

Pendidikan Inklusif

Kondisi saat ini di SD N III Giriwono, Wonogiri

1 Guru memodifikasi materi

pembelajaran untuk ABK sesuai kebutuhan

Sebagian kecil guru melakukan

2 Guru menggunakan media dan alat pembelajaran khusus sesuai kebutuhan ABK, saat PBM berlangsung

Sebagian kecil guru melakukan

3 Guru memodifikasi penataan kelas sesuai dengan kebutuhan peserta didik ABK

Sebagian besar guru melakukan

4 Guru berkolaborasi dengan guru lain dalam pembelajaran di kelas yang ada ABK nya

Sebagian kecil guru melakukan

5 Guru menerapkan strategi pembelajaran kooperatif daripada kompetitif dalam kelas inklusif

Sebagian kecil guru melakukan

6 Guru menerapkan pembelajaran

individual bagi peserta didik ABK yang memerlukannya

Sebagian kecil guru melakukan

7 Guru menurunkan target belajar untuk materi tertentu yang tidak mungkin dikuasai ABK sesuai kebutuhannya

Sebagian besar guru melakukan

8 Guru membuat lembar kerja siswa (LKS) yang dimodifikasi untuk ABK tertentu sesuai kebutuhannya

Semua guru belum melakukan

9 Guru memberikan toleransi waktu dan tempat belajar yang berbeda kepada ABK yang memerlukan, saat mengikuti pembelajaran

Sebagian besar guru melakukan

10 Guru menyediaan waktu khusus untuk memperjelas materi pembelajaran yang

(16)

Kurikulum Inklusi SDN III Giriwono 2011/2012 16 dirasa belum difahami ABK baik di

dalam maupun di luar jam pembelajaran 11 Guru bekerjasama dengan GPK untuk membantu kelancaran pembelajaran bagi ABK tertentu yang membutuhkan

(17)

Kurikulum Inklusi SDN III Giriwono 2011/2012 17 Lampiran : Hasil Dukumen Penilaian Pembelejaran

No Indikator Implementasi Program

Pendidikan Inklusif

Kondisi saat ini di SD N III Giriwono, Wonogiri

1 Guru menetapkan kriteria penilaian

(KKM) yang berbeda bagi ABK

disesuaikan dengan kebutuhan

Semua guru belum melakukan

2 Guru mempertimbangkan kemungkinan penggunaan alat penilaian yang berbeda bagi ABK sesuai denga kebutuhannya

Sebagian kecil guru melakukan

3 Guru memberikan toleransi pemberian waktu yang lebih lama dalam mengerjakan tugas atau evaluasi hasil belajarbgi ABK sesuai kebutuhannya

Sebagian kecil guru melakukan

4 Guru memberikan toleransi kemungkinan ABK mengerjakan soal evaluasi di tempat yang berbeda sesuai dengan yang diinginkan

Sebagian kecil guru melakukan

5 Guru mengganti kompetensi yang tidak mungkin dikuasai dengan kompetensi lain yang kira-kira memiliki nilai setara

Sebagian kecil guru melakukan

6 Guru membuat dukumen portofolio

perkembngan belajar ABK sebagai bahan pertimbangan dalam penilaian

Semua guru telah melakukan

7 Guru menggunakan standar kenaikan kelas bagi ABK berdasarkan kreteria akademik semata

Sebagian guru tidak demikian

8 Guru mempertimbangkan kematangan

sosial sebagai salah satu kriteria kelanikan kelas bagi ABK

Sebagian guru tidak demikian

9 Guru menggunakan kreteria usia dalam kenaikan kelas bagi ABK

Semua guru telah melakukan

(18)

Kurikulum Inklusi SDN III Giriwono 2011/2012 18 penetapan kenaikan kelas bagi ABK di

sekolah inklusif (1) kreteria akaemik, (2) kriteria kemtangan sosial (3) kriteria perkembangan usia

11 Guru membuat suplemen khusus dalam pengisian (Raport) bagi peserta didik ABK

Semua guru belum melakukan

12 Guru melakukan komsultasi dan

pertimbangan dengan guru lain, GPK atau kepala sekolah dalam penentuan kenaikan kelas atau kelulusan ABK

(19)

Kurikulum Inklusi SDN III Giriwono 2011/2012 19 LAMPIRAN 1

(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)

Kurikulum Inklusi SDN III Giriwono 2011/2012 1

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dalam pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Departemen Pendidikan Nasional telah menetapkan kerangka dasar Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Kompetensi (SK), dan Kompetensi Dasar (KD).

KTSP merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Pengembangannya harus berdasarkan satuan pendidikan, potensi daerah, atau karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat dan peserta didik.

Pemberlakuan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan pendidikan yang semula bersifat sentralistik berubah menjadi desentralistik. Desentralisasi pengelolaan pendidikan dengan diberikannya wewenang kepada satuan pendidikan untuk menyusun kurikulumnya mengacu pada Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu Pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan nasional dan Pasal 35 mengenai standar nasional pendidikan.

Desentralisasi pengelolaan pendidikan yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan kondisi daerah harus segera dilaksanakan. Bentuk nyata desentralisasi pengelolaan pendidikan adalah diberikannya kewenangan kepada satuan pendidikan untuk mengambil keputusan berkenaan dengan pengelolaan pendidikan, seperti dalam pengelolaan kurikulum, baik dalam penyusunan maupun pelaksanaannya di satuan pendidikan.

Pemerataan kesempatan belajar bagi semua peserta didik termasuk anak berkebutuhan khusus dilandasi pernyataan Salamannca tahun 1994. Pernyataan

(33)

Kurikulum Inklusi SDN III Giriwono 2011/2012 2 Salamanca ini merupakan perluasan tujuan Education Fol All dengan mempertimbangkan pergeseran kebijakan mendasar yang diperlukan untuk menggalakkan pendekatan pendidikan inklusif. Melalui pendidikan inklusif ini diharapkan sekolah–sekolah standar dapat melayani semua anak, terutama mereka yang memiliki kebutuhan pendidikan khusus. Di Indonesia melalui SK Mendiknas No. 002/U/1986 telah dirintis pengembangan sekolah standar yang melayani penuntasan Wajib Belajar bagi berkebutuhan khusus.

Satuan pendidikan merupakan pusat pengembangan budaya. kurikulum ini mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa sebagai satu kesatuan kegiatan pendidikan yang terjadi di sekolah. Nilai-nilai yang dimaksud di antaranya: religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli sosial dan lingkungan, serta tanggung jawab. Nilai-nilai melingkupi dan terintegrasi dalam seluruh kegiatan pendidikan sebagai budaya sekolah.

2. Landasan Penyusunan

a. Landasan Filosofis

Sekolah sebagai pusat pengembangan budaya tidak terlepas dari nilai-nilai budaya yang dianut oleh suatu bangsa. Bangsa Indonesia memiliki nilai-nilai budaya yang bersumber dari Pancasila, sebagai falsafah hidup berbangsa dan bernegara, yang mencakup religius, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Nilai-nilai ini dijadikan dasar filosofis dalam pengembangan kurikulum sekolah.

Sekolah sebagai bagian dari masyarakat tidak terlepas dari lokus, kewaktuan, kondisi sosial dan budaya. Kekuatan dan kelemahan dari hal-hal ini akan menjadi pertimbangan dalam penentuan Struktur Kurikulum sekolah ini.

b. Landasan Yuridis

Secara yuridis KTSP ini dikembangkan berdasarkan:

 Undang-undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat (5), “Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat

(34)

Kurikulum Inklusi SDN III Giriwono 2011/2012 3 manusia” dan Pasal 32 ayat (1), “Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dalam mengembangkan nilai-nilai budayanya.”

 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3, ”Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik seutuhnya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Pasal 36 ayat (2), “Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik”. Pasal 38 ayat (2), “Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah”.

 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 17 ayat (1), “Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD/MI/SDLB, SMP/MTs./SMPLB, SMA/MA/SMALB/SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah/karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat, peserta didik”.

 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 6 Tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional dan nomor 24 Tahun 2006 tentang pelaksanaan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan, “Satuan pendidikan dapat mengadopsi atau mengadaptasi model Kurikulum Tingkat Satuan Pedidikan Dasar dan Menengah yang disusun oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional bersama unit terkait”.

(35)

Kurikulum Inklusi SDN III Giriwono 2011/2012 4 Kurikulum ini disusun sebagai pedoman bagi komunitas sekolah dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik sekolah, tujuan pendidikan nasional, dan prinsip-prinsip pendidikan.

4. Prinsip Pengembangan

a. Berpusat pada potensi perkembangan kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, kepentingan peserta didik, dan tuntutan lingkungan, serta budaya dan karakter bangsa. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik.

b. Beragam dan terpadu

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.

c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan seni Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan

Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan

(36)

Kurikulum Inklusi SDN III Giriwono 2011/2012 5 kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.

e. Menyeluruh dan berkesinambungan

Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.

f. Belajar sepanjang hayat

Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.

g. Seimbang antara kepentingan nasional dan daerah

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhinneka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

BAB II

TUJUAN PENDIDIKAN, VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH

(37)

Kurikulum Inklusi SDN III Giriwono 2011/2012 6 Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang: beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

2. Visi

"Terwujudnya peserta didik yang bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa, cerdas, terampil, mandiri, dan berbudi pekerti luhur serta bertanggung jawab"

3. Misi

a. Meningkatkan penghayatan dan pengamalan terhadap agama yang dianut, menuju budi pekerti luhur,

b. Melaksanakan Kegiatan belajar mengajar dengan pendekatan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM),

c. Menumbuhkan semangat untuk meningkatkan prestasi akademik dan non akademik,

d. Memberikan motivasi dan bantuan setiap siswa untuk memahami potensi yang ada pada dirinya sehingga dapat dikembangkan secara optimal, e. Menciptakan suasana yang kondusif seluruh kegiatan sekolah, f. Menjalin kerjasama antara warga sekolah dan lingkungan. g. Meningkatkan kesetaraan peserta didik.

4. Tujuan Sekolah

Mengacu pada visi dan misi sekolah, serta tujuan umum pendidikan dasar, tujuan sekolah dalam mengembangkan pendidikan ini adalah sebagai berikut ini. a. Nilai raport kelas I sampai kelas VI rata-rata 75

(38)

Kurikulum Inklusi SDN III Giriwono 2011/2012 7 c. Lulusan yang diterima di SLTP Negeri mencapai 90 %,

d. Meningkatkan prestasi dalam lomba Akademik dan Non akademik,

e. Meningkatkan nilai keagamaan baik dalam proses pembelajaran dan kegiatan pembiasaan,

f. Menggalakkan aspek kedisiplinan sekolah,

g. Menjadi sekolah yang diminati masyarakat sekitar

(39)

Kurikulum Inklusi SDN III Giriwono 2011/2012 8

BAB III

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

1. Struktur Kurikulum

Struktur dan muatan kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang tertuang dalam Standar Isi meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut ini.

a. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia

b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi d. Kelompok mata pelajaran estetika

e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan

Kelompok mata pelajaran tersebut memiliki cakupan dan kegiatan masing-masing seperti diungkapkan di dalam PP 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) Pasal 7 sebagai berikut ini:

Kelompok

Mata Pelajaran Cakupan Melalui

Agama dan Akhlak Mulia

Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama. Kegiatan keagamaan, pembelajaran kewarganegaraan dan pembinaan kepribadian/akhlak mulia, pembelajaran ilmu pengetahuan dan

teknologi, estetika, jasmani, olahraga dan kesehatan, dan

pengembangan diri/ekstrakurikuler Kewarganegaraan

dan Kepribadian

Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan

kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.

Kesadaran dan wawasan

Kegiatan keagamaan, pembinaan

kepribadian/akhlak mulia, pembelajaran kewarganegaraan, bahasa, seni dan budaya, dan pendidikan jasmani, dan pengembangan diri/ekstrakurikuler

(40)

Kurikulum Inklusi SDN III Giriwono 2011/2012 9

Kelompok

Mata Pelajaran Cakupan Melalui

termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa,

pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan

membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme. Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi

Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SD/ MI dimaksudkan untuk mengenal dan

menyikapi dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan

tehnologi serta menamamkan kebiasaan berfikir dan

berperiluku ilmiah yang kritis kreatif dan mandiri.

Kegiatan pembelajaran bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, keterampilan/kejuruan, dan/atau teknologi informasi dan

komunikasi, serta muatan lokal yang relevan. Estetika Kelompok mata pelajaran

estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni.

Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan

kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan

kebersamaan yang harmonis.

Kegiatan bahasa, seni dan budaya,

keterampilan, dan muatan lokal yang relevan, dan pengembangan diri/ekstrakurikuler Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan.

Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan

kesehatan pada SD/MI SDLB dimaksudkan untuk

meningkatkan potensi fisik serta membudayakan

sportivitas dan kesadaran hidup sehat.

Kegiatan pendidikan jasmani, olahraga, pendidikan kesehatan, ilmu pengetahuan alam, dan muatan lokal yang relevan, dan

pengembangan diri/ekstrakurikuler

(41)

Kurikulum Inklusi SDN III Giriwono 2011/2012 10

Kelompok

Mata Pelajaran Cakupan Melalui

Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang

bersifat kolektif

kemasyarakatan seperti

keterbebasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah.

Struktur kurikulum meliputi sejumlah mata pelajaran termasuk pengembangan diri sebagai berikut ini.

Komponen Kelas dan Alokasi Waktu

I II III IV V VI A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 3 3 3 2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 3. Bahasa Indonesia 5 5 5 4. Matematika 5 5 5

5. Ilmu Pengetahuan Alam 3 3 3

6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4

7. Seni Budaya 4 4 4

8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan

Kesehatan 3 3 3

B. Program khusus 2 2 2

1. Bina diri –Tunagrahita

2. Bina Diri – Tunarungu/wicara 3. Bina Komunikasi/ sosial – Autis

C. Muatan Lokal

1. Bahasa Jawa 2 2 2

2. Seni Suara Daerah 2 2 2

3. Bahasa Inggris 2 2 2 D. Pengembangan Diri 2* 2* 2* 1. Bimbingan Konseling 2. Kegiatan Ekstrakurikuler: a. Kepramukaan b. Olah Raga c. Seni Karawitan Jumlah 31 31 31 36 36 36

(42)

Kurikulum Inklusi SDN III Giriwono 2011/2012 11

2. Muatan Kurikulum

Muatan Kurikulum SD meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik dan materi muatan lokal.

a. Mata Pelajaran Wajib

Mata pelajaran wajib yang diselenggarakan di SD terdiri atas:

1) Pendidikan Agama Islam

Tujuan:

Pendidikan Agama Islam di SD/MI bertujuan untuk:

a) menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT;

b) mewujudkan manuasia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.

Ruang lingkup :

Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

1. Al-Qur’an dan Hadits 2. Aqidah

3. Akhlak 4. Fiqih

5. Tarikh dan Kebudayaan Islam

2) Pendidikan Agama katholik

Tujuan

Pendidikan Agama Katolik (PAK) pada dasarnya bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan untuk membangun hidup yang semakin

(43)

Kurikulum Inklusi SDN III Giriwono 2011/2012 12 beriman. Membangun hidup beriman Kristiani berarti membangun kesetiaan pada Injil Yesus Kristus, yang memiliki keprihatinan tunggal, yakni Kerajaan Allah. Kerajaan Allah merupakan situasi dan peristiwa penyelamatan: situasi dan perjuangan untuk perdamaian dan keadilan, kebahagiaan dan kesejahteraan, persaudaraan dan kesetiaan, kelestarian lingkungan hidup, yang dirindukan oleh setiap orang dari pelbagai agama dan kepercayaan.

Ruang Lingkup

Ruang lingkup pembelajaran dalam Pendidikan Agama Katolik di Sekolah Dasar mencakup empat aspek yang memiliki keterkaitan satu dengan yang lain. Keempat aspek yang dimaksudkan adalah:

1. Pribadi peserta didik; Aspek ini membahas tentang pemahaman diri sebagai pria dan wanita yang memiliki kemampuan dan keterbatasan, kelebihan dan kekurangan dalam berelasi dengan sesama serta lingkungan sekitarnya.

2. Yesus Kristus; Aspek ini membahas tentang bagaimana meneladani pribadi Yesus Kristus yang mewartakan Allah Bapa dan Kerajaan Allah.

3. Gereja; Aspek ini membahas tentang makna gereja, bagaimana mewujudkan kehidupan menggereja dalam realitas hidup sehari-hari. 4. Kemasyarakatan; Aspek ini membahas secara mendalam tentang

hidup bersama dalam masyarakat sesuai dengan firman Allah/sabda Tuhan, ajaran Yesus dan ajaran Agama.

3) PendidikanKewarganegaraan

Tujuan:

Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

a) Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan

(44)

Kurikulum Inklusi SDN III Giriwono 2011/2012 13 b) Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak

secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi

c) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya

d) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

Ruang lingkup:

Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

a) Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi: hidup rukun dalam perbedaan, cinta lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, partisipasi dalam pembelaan negara, sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, keterbukaan dan jaminan keadilan. b) Norma, hukum, dan peraturan yang meliputi: tertib dalam kehidupan

keluarga, tata tertib di sekolah, norma yang berlaku di masyarakat, peraturan-peraturan daerah, norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sistem hukum dan peradilan nasional, hukum dan peradilan internasional.

c) Hak asasi manusia, meliputi: hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban anggota masyarakat, instrumen nasional dan internasional HAM, pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM.

d) Kebutuhan warga negara, meliputi: hidup gotong royong, harga diri sebagai warga masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan mengeluarkan pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi diri, persamaan kedudukan warganegara.

e) Konstitusi negara, meliputi: proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, hubungan dasar negara dengan konstitusi.

(45)

Kurikulum Inklusi SDN III Giriwono 2011/2012 14 f) Kekuasan dan politik, meliputi: pemerintahan desa dan kecamatan,

pemerintahan daerah dan otonomi, pemerintah pusat, demokrasi dan sistem politik, budaya politik, budaya demokrasi menuju masyarakat madani, sistem pemerintahan, pers dalam masyarakat demokrasi. g) Pancasila, meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan

ideologi negara, proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka.

h) Globalisasi, meliputi: globalisasi di lingkungannya, politik luar negeri Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan internasional dan organisasi internasional, serta mengevaluasi globalisasi.

4) Bahasa Indonesia

Tujuan:

Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

1. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis

2. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara

3. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan

4. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial

5. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa

6. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.

Ruang lingkup:

(46)

Kurikulum Inklusi SDN III Giriwono 2011/2012 15 b) Berbicara c) Membaca d) Menulis 5) Matematika Tujuan:

Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah

2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika

3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh

4. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah

5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

Ruang lingkup:

Mata pelajaran Matematika pada satuan pendidikan SD/MI meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

a) Bilangan

b) Geometri dan pengukuran c) Pengolahan data.

6) Ilmu Pengetahuan Alam

(47)

Kurikulum Inklusi SDN III Giriwono 2011/2012 16 Mata Pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya 2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA

yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari 3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang

adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat

4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan

5. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam

6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan

7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.

Ruang lingkup:

Ruang Lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi aspek-aspek berikut.

1. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan 2. Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan

gas

3. Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana

4. Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya.

7) Ilmu Pengetahuan Sosial

Tujuan

Mata Pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

(48)

Kurikulum Inklusi SDN III Giriwono 2011/2012 17 1. Mengenal konsep-konsep yang penting dalam kehidupan

bermasyarakat dan lingkungannya

2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kreatif, ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial

3. Memiliki kemampuan dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan, serta berkebangsaan

4. Mampu berkomunikasi, bekerja sama, dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, baik secara lokal, nasional maupun global.

Ruang lingkup:

Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek aspek sebagai berikut. 1. Manusia, Tempat, dan Lingkungan

2. Sistem Sosial dan Budaya

3. Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan 4. Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan

8) Seni Budaya

Tujuan:

Mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

1. Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan keterampilan 2. Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan keterampilan 3. Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan keterampilan 4. Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan keterampilan dalam

tingkat lokal, regional, maupun global.

Ruang lingkup:

Mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

1. Seni rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam menghasilkan karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak-mencetak, dan sebagainya

(49)

Kurikulum Inklusi SDN III Giriwono 2011/2012 18 2. Seni musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal,

memainkan alat musik, apresiasi karya musik

3. Seni tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh dengan dan tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari 4. Seni drama, mencakup keterampilan pementasan dengan memadukan

seni musik, seni tari dan peran

5. Keterampilan, mencakup segala aspek kecakapan hidup ( life skills ) yang meliputi keterampilan personal, keterampilan sosial, keterampilan vokasional dan keterampilan akademik.

9) Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan

Tujuan:

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

1. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih 2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang

lebih baik.

3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar

4. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan

5. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis

6. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan

7. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.

(50)

Kurikulum Inklusi SDN III Giriwono 2011/2012 19

Ruang lingkup;

Ruang lingkup mata pelajaran Pendiidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

1. Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan. eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor,dan manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya

2. Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya 3. Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa

alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya 4. Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam

aerobic serta aktivitas lainnya

5. Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air, keterampilan bergerak di air, dan renang serta aktivitas lainnya

6. Pendidikan luar kelas, meliputi: piknik/karyawisata, pengenalan lingkungan,

berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung

7. Kesehatan, meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari- hari, khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat lingkungan yang sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat, mencegah dan merawat cidera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif dalam kegiatan P3K dan UKS. Aspek kesehatan merupakan aspek tersendiri, dan secara implisit masuk ke dalam semua aspek.

b. Program khusus

Tujuan program khusus ini adalah memberikan layanan pendidikan yang lebih bersifat kompensatif. Artinya progam ini diberikan untuk mengurangi dampak negatif langsung sebagai akibat kelainan yang dialami peserta didik serta mengkompensasikan potensi lain guna menutupi kekurangan yang ada

(51)

Kurikulum Inklusi SDN III Giriwono 2011/2012 20 pada mereka dengan memberikan pendidikan dan pembelajaran sesuai hak mereka sebagai peserta didik yang berkebutuhan khusus. Program tersebut antara lain:

NO JENIS ABK MATERI

KHUSUS DESKRIPSI

1 Slow leaner Bina Diri untuk mengembangkan

kemampuan anak Slow leaner, baik segi fisik, psikhis, emosi dan sosialnya, agar anak mampu menolong dirinya sendiri, dapat melakukan keterampilan hidup sehari-hari, dapat hidup bermasyarakat tanpa banyak bantuan orang lain. Pendek kata melalui binadiri keterampilan hidup sehari-hari diharapkan bermanfaat dalam membina anak dalam mengembangkan daya motoris, sensoris maupun sensomotorisnya. 2 Tuna Rungu /Wicara Bina Komunikasi, dan sosial

Menarik dunia anak tuna

rungu/wicara ke dalam

kehidupan pada umumya,

sehingga memiliki rentas interseksi yang lebih luas antara dunianya dengan dunia pada umumnya.

2 Autis Bina

Komunikasi, dan sosial

Menarik dunia anak autis ke dalam kehidupan pada umumya, sehingga memiliki rentas interseksi yang lebih luas antara dunianya dengan dunia pada umunya.

c. Muatan Lokal

Muatan Lokal yang dipilih ditetapkan berdasarkan ciri khas, potensi dan keunggulan daerah, serta ketersediaan lahan, sarana prasarana, dan tenaga pendidik. Sasaran pembelajaran muatan lokal adalah pengembangan jiwa kewirausahaan dan penanaman nilai-nilai budaya sesuai dengan lingkungan. Nilai-nilai kewirausahaan yang dikembangkan antara lain inovasi, kreatif, berpikir kritis, eksplorasi, komunikasi, kemandirian, dan memiliki etos kerja. Nilai-nilai budaya yang dimaksud antara lain kejujuran, tanggung jawab, disiplin, kepekaan terhadap lingkungan, dan kerja sama.

(52)

Kurikulum Inklusi SDN III Giriwono 2011/2012 21 Penanaman nilai-nilai kewirausahaan dan budaya tersebut diintegrasikan di dalam proses pembelajaran yang dikondisikan supaya nilai-nilai tersebut dapat menjadi sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Muatan Lokal merupakan mata pelajaran, sehinggga satuan pendidikan harus mengembangkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) untuk setiap Muatan Lokal yang diselenggarakan.

Muatan Lokal yang diselenggarakan di SD ini adalah sebagai berikut.

No. Jenis Muatan Lokal Alokasi Waktu

I II III IV V VI

1. Bahasa Jawa 2 2 2 2 2 2

2. Seni Suara Daerah 2 2 2 2 2 2

3. Bahasa Inggris 2 2 2 2 2 2

d. Pengembangan Diri

Kegiatan pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan dalam bentuk bimbingan konseling dan kegiatan ekstrakurikuler.

Pengembangan diri terdiri atas 2 (dua) bentuk kegiatan, yaitu terprogram dan tidak terprogram.

1. Kegiatan pengembangan diri secara terprogram dilaksanakan dengan perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan peserta didik secara individual, kelompok, dan atau klasikal melalui penyelenggaraan kegiatan sebagai berikut ini.

Kegiatan Pelaksanaan

Layanan dan kegiatan pendukung konseling  Individual Ekstrakurikuler  Kepramukaan  Olah raga  Seni Karawitan

2. Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram dapat dilaksanakan sebagai berikut.

(53)

Kurikulum Inklusi SDN III Giriwono 2011/2012 22 Kegiatan Contoh Rutin, yaitu kegiatan yang dilakukan terjadwal  Piket kelas  Ibadah

 Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran di kelas  Bakti sosial Spontan, adalah kegiatan tidak terjadwal dalam kejadian khusus

 Memberi dan menjawab salam

 Meminta maaf

 Berterima kasih

 Mengunjungi orang yang sakit

 Membuang sampah pada tempatnya

 Menolong orang yang sedang dalam kesusahan

 Melerai pertengkaran Keteladanan, adalah kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari  Performa guru

 Mengambil sampah yang berserakan

 Cara berbicara yang sopan

 Mengucapkan terima kasih

 Meminta maaf

 Menghargai pendapat orang lain

 Memberikan kesempatan terhadap pendapat yang berbeda

 Mendahulukan kesempatan kepada orang tua

 Penugasan peserta didik secara bergilir

 Menaati tata tertib (disiplin, taat waktu, taat pada peraturan)

 Memberi salam ketika bertemu

 Berpakaian rapi dan bersih

 Menepati janji

 Memberikan penghargaan kepada orang yang berprestasi

 Berperilaku santun

 Pengendalian diri yang baik

 Memuji pada orang yang jujur

 Mengakui kebenaran orang lain

 Mengakui kesalahan diri sendiri

 Berani mengambil keputusan

 Berani berkata benar

 Melindungi kaum yang lemah

 Membantu kaum yang fakir

 Sabar mendengarkan orang lain

 Mengunjungi teman yang sakit

 Membela kehormatan bangsa

 Mengembalikan barang yang bukan miliknya

 Antri

(54)

Kurikulum Inklusi SDN III Giriwono 2011/2012 23 Jenis Pengembangan Diri yang ditetapkan Standar Minimal Pelayanan (SMP) adalah sebagai berikut ini.

Jenis Pengembangan Diri Nilai-nilai yang ditanamkan Strategi A. Bimbingan Konseling (BK)  Kemandirian  Percaya diri  Kerja sama  Demokratis  Peduli sosial  Komunikatif  Jujur  Pembentukan karakter atau kepribadian  Pemberian motivasi  Bimbingan karier B. Kegiatan Ekstrakurikuler: 1. Kepramukaan  Demokratis  Disiplin  Kerja sama  Rasa Kebangsaan  Toleransi

 Peduli sosial dan lingkungan  Cinta damai  Kerja keras  Latihan terprogram (kepemimpinan, berorganisasi) 2. Olahraga  Sportifitas  Menghargai prestasi  Kerja keras  Cinta damai  Disiplin  Jujur  Melalui latihan rutin (antara lain: bola voli, basket, tenis meja, badminton, pencak silat, outbond)  Perlombaan olah raga 3. Seni budaya/Sanggar seni  Disiplin  Jujur  Peduli budaya  Peduli sosial

 Cinta tanah air

 Semangat kebangsaan  Latihan rutin  Mengikuti vokal grup  Berkompetisi internal dan eksternal  Pagelaran seni

e. Pengembangan Pendidikan karakter

Pada prinsipnya, pengembangan pendidikan karakter tidak dimasukkan sebagai pokok bahasan tetapi terintegrasi ke dalam mata pelajaran, pengembangan diri dan budaya sekolah. Guru dan sekolah perlu mengintegrasikan nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan karakter ke dalam KTSP, silabus dan RPP yang sudah ada. Indikator nilai-nilai

(55)

Kurikulum Inklusi SDN III Giriwono 2011/2012 24 budaya dan karakter bangsa ada dua jenis yaitu (1) indikator sekolah dan kelas, dan (2) indikator untuk mata pelajaran.

Indikator sekolah dan kelas adalah penanda yang digunakan oleh kepala sekolah, guru dan personalia sekolah dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi sekolah sebagai lembaga pelaksana pendidikan karakter. Indikator ini berkenaan juga dengan kegiatan sekolah yang diprogramkan dan kegiatan sekolah sehari-hari (rutin). Indikator mata pelajaran menggambarkan perilaku afektif seorang peserta didik berkenaan dengan mata pelajaran tertentu. Perilaku yang dikembangkan dalam indikator pendidikan karakter bersifat progresif, artinya, perilaku tersebut berkembang semakin komplek antara satu jenjang kelas dengan jenjang kelas di atasnya, bahkan dalam jenjang kelas yang sama. Guru memiliki kebebasan dalam menentukan berapa lama suatu perilaku harus dikembangkan sebelum ditingkatkan ke perilaku yang lebih kompleks.

Pembelajaran pendidikan karakter menggunakan pendekatan proses belajar aktif dan berpusat pada anak, dilakukan melalui berbagai kegiatan di kelas, sekolah, dan masyarakat. Di kelas dikembangkan melalui kegiatan belajar yang biasa dilakukan guru dengan cara integrasi. Di sekolah dikembangkan dengan upaya pengkondisian atau perencanaan sejak awal tahun pelajaran, dan dimasukkan ke Kalender Akademik dan yang dilakukan sehari-hari sebagai bagian dari budaya sekolah sehingga peserta didik memiliki kesempatan untuk memunculkan perilaku yang menunjukkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa. Di masyarakat dikembangkan melalui kegiatan ekstra kurikuler dengan melakukan kunjungan ke tempat-tempat yang menumbuhkan rasa cinta tanah air dan melakukan pengabdian masyarakat untuk menumbuhkan kepedulian dan kesetiakawanan sosial.

Adapun penilaian dilakukan secara terus menerus oleh guru dengan mengacu pada indikator pencapaian nilai-nilai budaya dan karakter, melalui pengamatan guru ketika seorang peserta didik melakukan suatu tindakan di sekolah, model anecdotal record (catatan yang dibuat guru ketika melihat adanya perilaku yang berkenaan dengan nilai yang dikembangkan), maupun memberikan tugas yang berisikan suatu persoalan atau kejadian yang

(56)

Kurikulum Inklusi SDN III Giriwono 2011/2012 25 memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan nilai yang dimilikinya.

Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan, dan sebagainya guru dapat memberikan kesimpulannya/pertimbangan yang dinyatakan dalam pernyataan kualitatif sebagai berikut ini:

 BT : Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda- tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).

 MT : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten)

 MB : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten)

 MK : Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten)

3. Pengaturan Beban Belajar

Beban belajar ditentukan mengacu pada ketentuan standar pengelolaan pendidikan yang berlaku di satuan pendidikan.

Pengaturan beban belajar di SMP ini dengan sistem paket yang didasarkan pada struktur dan muatan kurikulum dengan alokasi waktu sebagai berikut ini.

 Beban belajar tetap adalah 36 jam pelajaran per minggu

 Alokasi waktu 30 untuk kelas I DAN II menit untuk setiap mata pelajaran , 35 menit untuk kelas IV , V, VI

(57)

Kurikulum Inklusi SDN III Giriwono 2011/2012 26 Tabel Beban Belajar

Kelas Satu jam pembelajaran tatap muka (menit) Jumlah jampel/ minggu Minggu efektif per tahun Waktu pembelajaran per tahun (jampel) I 30 31 37 1332 II 30 31 37 1406 III 35 33 37 1443 IV 35 36 37 1517 V 35 36 37 1517 VI 35 36 37 1517

Selain tatap muka, beban belajar yang harus diikuti peserta didik adalah penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur yang waktunya maksimal lima puluh persen (50%) dari jumlah jam tatap muka. Penugasan terstruktur di antaranya pekerjaan rumah (PR), penyusunan program/perencanaan kegiatan, laporan pelaksanaan kegiatan.

Penugasan mandiri tidak terstruktur terdiri dari tugas-tugas individu atau kelompok yang disesuaikan dengan potensi, minat, dan bakat peserta didik.

4. Ketuntasan Belajar

Dalam penetapan ketuntasan belajar, sekolah menetapkan kriteria ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan tingkat kompleksitas, daya dukung, dan tingkat kemampuan awal peserta didik (intake) dalam penyelenggaraan pembelajaran.

Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mencapai ketuntasan ideal. Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik dan hasil analisis yang berbeda. Oleh karena itu, maka ditetapkan KKM sebagai berikut ini.

Gambar

Tabel Kriteria Ketuntasan Minimal Belajar

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Perencanaan Pembelajaran, dan Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Pada SMP Negeri Seputih Banyak Tahun

KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) Dasar Pemahaman dan Pengembangan Pedoman Bagi Pengelola Lembaga Pendidikan, Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, Komite Sekolah,

Pengembangan kurikulum menjadi kurikulum KTSP melibatkan berbagai pihak (sekolah, komite sekolah, dan guru) yang tidak hanya menuntut ketrampilan teknis dari pihak pengembang,

Materi Sosialisasi dan Pelatihan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Sekolah Dasar.

Setelah memperhatikan pertimbangan dari Komite Madrasah, Waka Kurikulum, dan Kepala Madrasah, maka dengan ini Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Penyusunan kurikulum Sekolah Dasar Negeri Bedilan sebagai salah satu bentuk Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang dapat digunakan sebagai kurikulum operasional dalam

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun,

Penelitian ini dimaksudkan untuk menemukan implementasi dan kompetensi guru dalam proses pembelajaran yang efektif dengan berpedoman pada Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar Negeri 1