SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN KEGIATAN
SIMPAN PINJAM KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK
INDONESIA (KPRI)
Mutiana Pratiwi, Devia Kartika
Universitas Putra IndonesiaYPTK Padang,Indonesiamutiana_Pratiwi@upiyptk.ac.id
ABSTRAK
Keuangan merupakan hal yang pokok dalam suatu instansi dan organisasi. Dalam penerapan keuangan yang baik harus di dukung oleh sistem informasi keuangan yang baik. Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) SMA N 4 Padang menerapkan sistem keuangan tanpa menggunakan proses komputerisasi. Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) SMA N 4 Padang juga mengalami masalah-masalah seperti perhitungan laporan keuangan yang lambat dari bagian Bendahara kepada Pimpinan serta sering terjadi kesalahan perhitungan dalam pembuatan laporan keuangan. Untuk menangani permasalahan tersebut diperlukan suatu sistem yang terintegrasi dengan baik.
. Proses analisa sistem menggunakan Aliran Sistem Informasi , ERD dan DFD. Hasil dari penelitian ini adalah membuat sebuah sistem koperasi yang mampu mengatasi masalah yang terjadi dan meningkatkan kinerja dari koperasi sekolah SMA N 4 Padang.
Kata kunci : Sistem Informasi, Simpanan, Pinjaman Koperasi, Pengelolaan.
1.
Pendahuluan
Teknologi Informasi merupakan hasil pemikiran manusia yang menciptakannya dan dapat mempengaruhi dunia, sehingga dapat membawa perubahan-perubahan. Karena dengan adanya Teknologi Informasi ini akan dapat membuat sistem yang terkomputerisasi dimana sistem ini sangat mendukung kecepatan dan ketepatan dalam mendapatkan informasi dan juga memberikan kemudahan dalam mengumpulkan, pengolahan, penyimpanan data serta kebutuhan penyalurannya. Maka dari itu kegiatan koperasi yang terkomputerisasi memang sangat penting di setiap departemen apalagi koperasi yang berbentuk simpan pinjam dan menaungi beberapa kegiatan di lingkungan sekolah seperti halnya Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) SMA 4 Padang. Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) SMA 4 Padang merupakan usaha bersama dimana anggota-nya terdiri dari para guru yang mengajar di SMA 4 .Usahanya adalah Simpan Pinjam, Cafetaria, Fotocopy dan Koperasi Siswa(KOPSIS).Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) SMA 4 Padang untuk merealisasikan tujuannya yaitu dengan memberikan fasilitas simpan pinjam kepada anggotanya. Sistem administrasi pada KPRI SMA 4 Padang masih secara manual.Prosedur yang masih dilakukan secara manual banyak terjadi hambatan terutama pada bagian penyimpanan, peminjaman dan angsuran.
Dampak yang dirasakan oleh pengurus koperasi yaitu banyaknya anggota koperasi yang tidak disiplin bahkan melewati waktu tenggang dalam mengembalikan pinjaman. Mengingat kegiatan simpan pinjam yang dilakukan, merupakan kunci utama untuk menggerakkan semua kegiatan usaha. Dari dampak yang ditimbulkan, kegiatan usaha lainnya menjadi terganggu karena semua kegiatan usaha itu berada dibawah naungan koperasi pegawai tersebut.
2.
TinjauanLiteratur
Pengertian Sistem
Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan pendekatan komponen. Dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Contoh sistem akuntansi. Sistem ini didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur penerimaan kas , pengeluaran kas, penjualan, pembelian dan buku besar.Dengan pendekatan komponen, sistem dapat di definisikan sebagai kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu. Contoh sistem yang didefinisikan dengan komponen ini misalnya sistem komputer sebagai kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak.Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. Untuk dapat berguna, maka informasi harus didukung oleh tiga pilar yaitu tepat kepada orangnya (relevan), tepat waktu(timelinnes) dan tepat nilainya atau akurat. Keluaran yang tidak didukung oleh ketiga pilar tersebut maka tidak dapat dikatakan sebagai informasi.Adapun kegunaan dari informasi tersebut adalah:Memperjelas permasalahan atau perintah (statement) yang ada, meningkatkanpengetahuanpenerima. Dan meningkatkan probabilitas dalam membuat keputusan manajemen.Untuk melakukan siklus ini, suatu sistem memerlukan komponen-komponen tertentu. Siklus ini disebut dengan siklus pengolahan data (data processing life cycle) atau disebut juga dengan nama siklus informasi (information life cycle). Dimana siklus tersebut dapat dilihat pada gambar 1 dibawah ini :
Gambar 1 : Siklus Pengolahan Data
Dari gambar 2.1 terdapat tiga komponen yaitu komponen input, komponen model dan komponen output. Pada umumnya, data yang diperoleh akan disimpan terlebih dahulu yang nantinya setiap saat dapat diambil untuk diolah menjadi informasi. Data disimpan dalam bentuk basis data (database). Siklus pengolahan data yang dikembangkan ini disebut dengan extended data processing life cycle.
Untuk mengolah data maka perlu tambahan sebuah komponen lagi yaitu komponen basis data. Dengan demikian, komponen pengolahan data bertambah dan membuat kegiatannya menjadi lebih kompleks. Sebuah infromasi yang berguna itu harus tepat waktu (timeliness). Untuk mendapatkannya maka dapat dicapai dengan komponen teknologi. Komponen ini dapat mempercepat proses pengolahan data dan komponen teknologi telekomunikasi dapat mempercepat proses transmisi data sehingga membuat informasi dapat disajikan tepat waktu.Informasi yang akurat dapat dicapai dengan komponen kontrol. Komponen kontrol atau pengendalian akan menjaga sistem informasi dari kesalahan-kesalahan yang disengaja atau tidak disengaja.
Komponen kontrol juga membuat sistem informasi menghasilkan informasi yang akurat.
Dengan demikian sistem informasi mempunyai enam buah komponen yaitu komponen input, komponen model, komponen output, komponen teknologi, komponen basis data dan komponen kontrol. Komponen ini harus ada bersama-sama dan membentuk satu kesatuan.
Jika satu atau lebih komponen tersebut tidak ada, maka sistem informasi tidak akan dapat melakukan fungsinya yaitu mengolah data dan tidak dapat mencapai tujuannya yaitu menghasilkan informasi yang relevan, tepat waktu, dan akurat, seperti gambar 2 berikut ini :
Gambar 2. Komponen Sistem Informasi
Proses pengembangan sistem melalui beberapa tahapan, dimulai dari sistem itu direncanakan sampai dengan sistem itu diterapkan, dioperasikan dan dipelihara. Pengembangan sistem informasi yang berbasis komputer dapat merupakan tujuan kompleks yang mebutuhkan banyak sumber daya dan membutuhkan banyak sumber waktu yang lama untuk menyelesaikannya.
Secara konseptual siklus pengembangan sebuah sistem informasi adalah sebagai berikut :
1. Analisis Sistem, yaitu menganalisis dan mendefenisikan masalah dan kemungkinan solusinya untuk sistem informasi dan proses organisasi.
2. Perancangan Sistem, yaitu merancang output, input, struktur file, program prosedur, perangkat keras dan perangkat lunak yang di perlukan untuk mendukung sistem informasi.
3. Perancangan dan Testing sistem, Membangun perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem dan melakukan testing secara akurat. Melakukan instalasi dan testing terhadap perangkat keras dan mengopersikan perangkat lunak.
4. Implementasi Sistem, beralih dari sistem lama ke sitem baru, melakukan pelatihan dan panduan seperlunya.
5. Operasi dan Perawatan, yaitu mendukung operasi sistem informasi dan melakukan perubahan atau tambahan fasilitas.
6. Evaluasi Sistem, yaitu mengevaluasi sejauh mana sistem telah dibangun dan seberapa bagus sistem telah dioperasikan.
Siklus atau daur hidup pengembangan sistem dapat dilihat jika sistem yang sudah dikembangkan dan dioperasikan tidak dapat dirawat lagi, sehingga dibutuhkan pengembangan sistem kembali, seperti gambar 3 dibawah ini :
System Development Life Cycle (SDLC)
Project Identification And Selection
Project Initiation And Planning
Analysis
Logical Design
Physical Design
Implementation
Maintenance
Aliran Sistem Informasi (ASI)
Bagan Alir Sistem (System Flowchart) digunakan untuk menggambarkan proses dari sistem yang lama atau sistem yang baru yang diusulkan. Bagan alir sistem dapat menunjukkan arus dari dokumen-dokumen yang ada di organisasi, sehingga disebut juga dengan nama bagan alir dokumen. Bagan alir sistem juga merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem.Proses dari sistem yang lama dan sistem yang baru dapat juga digambarkan dengan diagram arus data (DFD).
Jika bagan alir dokumen lebih menunjukkan dokumen yang mengalir di dalam organisasi, diagram arus data (DAD) atau data flow diagram (DFD) lebih menunjukkan data yang mengalir dari satu entity ke entity yang lain. DFD mencoba untuk menggambarkan sistem pertama kali secara garis besar yang disebut dengan top level dan memecah-mecahnya menjadi bagian yang lebih terkecil yang disebut dengan lower level. Karena prinsip kerja DFD adalah dekomposisi yaitu memecah sistem yang kompleks menjadi beberapa modul-modul yang lebih mudah dipahami dan lebih rinci.
Konsep Dasar Perancangan Database
Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu sama dengan yang lain, tersimpan diperangkat keras computer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Database merupakan komponen yang penting dalam sistem informasi, karena merupakan basis data dalam menyediakan informasi bagi para pemakai. Penerapan database dalam sistem informasi disebut database sistem (System Database
).
Adapun tujuan database sebagai berikut :
1. Memperoleh informasi yang bermanfaat dari data yang ada.
2. Meringankan pekerjaan pemrograman dan mengenai file yang rumit. 3. Mempermudah pemakai dan mengetahui secara pasti data yang tersimpan.
Database
File
Record
Field
Character
Gambar 4 :
Jenjang atau Urutan Database
Adapun keterangan dari gambar diatas adalah :
1. Database
Database adalah sebuah file data yang saling berhubungan dan diorganisasikan sedemikian rupa sehingga mempermudah dalam pengolahan.
2. File
File terdiri dari record-record data yang menggambarkan suatu urut nama data individu tertentu, kumpulan record membentuk suatu file. Misalnya file personalia tiap-tiap record mewakili data tiap-tiap karyawan.
3. Record
Record adalah kumpulan field-field yang disatukan dalam satu baris.
4. Field
Mempresentasikan suatu atribut dari record yang menunjukkan suatu item data. Seperti nama. Kumpulan field yang membentuk suatu record field nama harus diberi nama untuk membedakan field (karakter, teks, tanggal, angka), lebar field (ruang maksimum yang dapat diberi karakter-karakter data). Field value 1 user dari field masing-masing record.
5. Character
Merupakan bagian terkecil dari database dapat berupa karakter numeric, huruf, ataupun karakter khusus (special character) yang membentuk suatu item atau field.
Langkah-Langkah Dalam Mendesain Database
Ada tiga langkah dalam mendesain database yaitu :
1. Conceptual ModelMendesain data-data yang diperlukan, pada langkah pertama ini yang diperhatikan adalah data apa yang dibutuhkan sebagai output yang datanya harus disimpan dalam file database. 2. Logical Database Design
Menentukan data yang akan dikelompokkan dalam suatu file database. Hal penting dalam pengembangan adalah logic desain database, model relasi & proses normalisasi, yaitu proses pengelompokan data menjadi suatu table entity dan relasi.
3. Physical Database Design
Pertimbangan kemampuan sistem yang akan dipakai jika diperlukan perubahan yang sesuai dengan informasi sistem, pada tahap ini adalah untuk pertimbangan penyisipan dan penghapusan. Jika tidak terjadi maka tabel-tabel yang telah dinormalisasi harus digabungkan kembali yang disebut dengan penormalisasi.
3.
Metodologi
Metodologi penelitian adalah cara meniliti suatu kasus atau masalah yang dibahas. Adapun teknik-teknik dan pedoman pengumpulan data atau penilitian yang penulis gunakan, diantaranya sebagai berikut :
1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Dalam membantu penelitian ini penulis juga melakukan studi perpustakaan sebagai suatu metoda untuk memperoleh infromasi yang relevan dengan penelitian yang dilakukan, yaitu dengan membaca atau melalui literatur-literatur yang berhubungan dengan pihak yang dibahas.
2. Penelitian Lapangan (Field Research)
Yaitu penelitian langsung kelapangan untuk pengambilan data yang diperlukan dengan dengan cara:
a. Wawancara
Melakukan komunikasi langsung dengan pimpinan simpan pinjam koperasi. b. Observasi
Mengadakan pengamatan langsung terhadap kegiatan-kegiatan yaitu mendatangi langsung ke Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI)SMA 4 Padang guna melihat secara langsung sistem pengolahan data yang sedang berjalan.
c. Daftar Pertanyaan
Dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan kepada resonden yang terlibat langsung pada permasalahan ini.
3. Penelitian Laboratorium (Laboratory Research)
Tahap penelitian ini dilakukan dari laboraturium komputer, tujuannya adalah untuk mempertahankan teori dan praktek serta menguji rancangan sesuai dengan kebutuhan. Adapun perangkat yang digunakan untuk aplikasi ini adalah sebagai berikut :
Tabel 1 Spesifikasi Hardware dan Software Perangkat Keras (Hardware) Perangkat Lunak (Software)
Laptop Sistem Operasi Windows Xp
Hardisk 40MB Microsoft Word XP Profesional
Printer Bahasa Pemograman VB
Dan sistem penunjang lainnya
4.
Hasil dan Pembahasan
Aliran Sistem yang Sedang Berjalan
Pada aliran sistem informasi proses pengolahan data pinjaman pada KPRI SMA N 4 Padang, proses pengolahan data masih dilakukan secara manual. Dan proses pengolahan data ini akan menyebabkan lambatnya proses pencarian data dan proses pembuatan laporan pinjaman.
ProsedurSimpanPinjam
Sesuai dengan kegiatannya yaitu simpan pinjam, maka para anggota calon nasabah diwajibkan menyimpan terlebih dahulu sebelum mendapatkan pelayanan pinjaman.
Maka prosedur pinjaman pada KPRI SMA N 4 adalah sebagai berikut :
a. Setiap anggota koperasi yang akan meminjam pada KPRI SMA N 4 harus mengajukan surat permohonan. Surat ini dibuat dan ditandatangani oleh peminjam.
b. Setelah mengajukan permohonan peminjam kemudian mengisi formulir pinjaman.
c. Setelah formulir yang diisi tersebut diterima oleh bendahara, maka bendahara koperasi akan mencek formulir yang diisi.
d. Apabila telah lengkap, maka bendahara akan memberikan formulir yang telah diisi kepada ketua untuk mengesahkan pinjaman.
e. Peminjaman yang telah disahkan akan diproses oleh bendahara dan bendahara akan mengeluarkan bukti peminjaman yang di rangkap 2. Rangkap ke 2 akan di berikan kepada anggota sedangkan rangkap 1 akan djadikan arsip untuk pembuatan laporan peminjaman dan laporan angsuran.
f. Saat melakukan proses pengembalian pinjaman dilakukan pemotongan langsung dari jumlah simpanan anggota.
Perhitungan Jasa Simpan Pinjam
Sebagai suatu unit usaha simpan pinjam yang diberikan oleh koperasi baik kepada anggota. Dalam proses peminjaman para peminjam dibebani dengan kewajiban membayar jasa pinjaman (jasa bunga) .
Adapun syarat-syarat pengembalian kredit pinjaman adalah :
a. Jangka waktu pinjaman maksimum 20 bulan, tetapi KPRI SMA N 4 Padang selalu memberikan pinjaman selama 10 bulan, karena pelaksanaanya lebih mudah dan cepat. b. Pengembalian pinjaman dilakukan 1 bulan setelah pemberian pinjaman.
c. Dalam pengembalian para nasabah atau peminjam dibebani dengan biaya yaitu :
Jasa pinjaman, yaitu sebesar 1 % dari pokok pinjaman dan dibayar pada setiap pembayaran cicilan.
Aliran Sistem Informasi (ASI) Lama
Untuk jelasnya mengenai aliran informasi proses pengolahan data pinjaman pada KPRI SMA N 4 Padang dapat dilihat pada gambar 5 aliran sistem informasi yang sedang berjalan berikut ini :
Aliran Sistem Informasi (ASI) Lama Pengelolaan Kegiatan Simpan Pinjam Sistem Informasi KPRI SMA N 4 Padang
Anggota Sekretaris Bendahara
Formulir Pendaftaran Isi Formulir Formulir Pendaftaran Formulir yang Telah Diisi Formulir yang Telah Diisi Catat Data Anggota Baru Laporan Data Anggota Baru 1 2 Laporan Data Anggota Baru A Buat Kartu Anggota Kartu Anggota Kartu Anggota Laporan Simpanan 1 2 A Laporan Simpanan A Formulir Pinjaman Formulir Pinjaman Isi Formulir Formulir Pinjaman yang Telah Diisi
Formulir Pinjaman yang Telah Diisi
Cek Pinjaman Formulir yang Telah Dicek Ketua 1 Catat data simpanan 3 2
Gambar 5. Aliran Sistem Informasi (ASI) Lama Kegiatan Simpan Pinjam KPRI SMA N 4 Padang
Anggota Sekretaris Bendahara Pengesahan Pinjaman Catat Data Pinjaman Bukti pinjaman dan biaya angsuran Bukti pinjaman dan biaya angsuran Cek bukti pinjaman dan Catat Data Angsuran Laporan Angsuran 1 2 Laporan Angsuran Ketua Formulir yang sudah dicek Pengesahan pinjaman Bukti pinjaman Bukti pinjaman A 1 Laporan Pinjaman Anggota Laporan pinjaman anggota 1 2 A A A A 1 3 2 bukti pinjaman anggota 1 2 A 2 bukti pinjaman anggota A Rekap bukti pinjaman Pengesahan Pinjaman
Gambar 5. Aliran Sistem Informasi (ASI) Lama Kegiatan Simpan Pinjam KPRI SMA N 4 Padang
Aliran Sistem Informasi (ASI) Baru
Pada aliran sistem informasi yang baru ini perubahan yang dilakukan tidak bagitu banyak. Perubahan yang paling terlihat adalah dalam pembuatan laporan dan informasi serta sistem penyimpanan data. Pada aliran sistem yang baru ini pengolahan data dilakukan dengan memanfaatkan komputer sebagai alat pengolahan data melalui aplikasi pemograman visual basic 6.0.
Dari sistem pengolahan data yang baru ini akan mempermudah proses pengolahan data keuangan dan penyimpanan akan lebih efisien. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada aliran sistem informasi (ASI) baru pada gambar 6 berikut ini :
Aliran sistem Informasi (ASI) Baru Pengelolaan Kegiatan Simpan Pinjam Sistem Informasi KPRI SMA N 4 Padang
Anggota Sekretaris Bendahara
Formulir Pendaftaran Formulir Pendaftaran Isi Formulir Formulir yang Telah Diisi 1 Laporan Data Anggota Baru A Kartu Anggota Input Data Simpanan Laporan Data Simpanan 1 2 F Laporan Data Simpanan 1 A Formulir Pinjaman Formulir Pinjaman Isi Formulir Pinjaman Formulir Pinjaman yang Telah Diisi
Formulir Pinjaman yang Telah Diisi
Input Pinjaman
1
Ketua
Formulir Pinjaman yang Telah Diisi
Pengesaha n pinjaman Pinjaman yang telah sah Pinjaman yang telah sah 3 Laporan simpanan per anggota 1 2 F 1 Laporan simpanan per anggota A Formulir yang Telah Diisi Input Data Anggota Laporan Data Anggota Baru 1 2 F Kartu Anggota Formulir yang Telah Diisi
Anggota Sekretaris Bendahara
1
Kartu anggota
Cek kartu anggota dan Input Data
Angsuran Laporan Angsuran Seluruh anggota 1 2 F Laporan Angsuran Seluruh anggota A Ketua Kartu anggota Kartu anggota A Laporan pinjaman anggota 1 2 F 1 Laporan pinjaman anggota A 3 1 Laporan Angsuran per anggota A 1 Laporan Angsuran per anggota 1 2 F
Gambar 6. Aliran Sistem Informasi (ASI) Baru Kegiatan Simpan Pinjam KPRI SMA N 4 Padang.
Pada aliran sistem infromasi yang lama, pengolahan transaksi yang dikembangkan ini terlihat pada umumnya aliran sistem ini tidak mengalami banyak perubahan. Perubahan mendasar yang dilakukan pada sistem informasi transaksi tahunan yang baru ini adalah pada input data yang dilakukan dengan komputerisasi, manajemen database, untuk pengolahan data-data transaksi, proses yang dilakukan untuk memperoleh informasi yang effektif dan efisien dan informasi yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik.Adapun kelebihan dari aliran sistem informasi yang baru ini, jika dibandingkan dengan ASI lama yaitu sebagai berikut:
1. Pengurus koperasi memperoleh kemudahan dalam melakukan pengelolaan, pengecekan, dan input data transaksi anggota yang melakukan simpanan, pinjaman atau angsuran. Sistem informasi laporan keuangan simpan pinjam yang baru menyediakan sebuah aplikasi untuk membantu dalam proses pengarsipan dan pembuatan laporan transaksi anggota koperasi.
2. Sistem informasi laporan keuangan yang baru dapat menghasilkan informasi yang sangat dibutuhkan oleh sekretaris untuk dibuatkan rekap semua laporan.
Context diagram
Context diagram adalah gambaran sistem secara logika, gambaran ini tidak tergantung pada perangkat keras, perangkat lunak atau organisasi file. Keuntungan dari context diagram adalah memudahkan pemakai untuk mengerti sistem yang akan dikembangkan.
Gambaran context diagram untuk sistem baru yang dirancang adalah seperti gambar 7 berikut ini :
Context Diagram Kegiatan Simpan Pinjam KPRI SMA N 4 Padang
Anggota Sekretaris
Bendahara
0
Sistem Pengelolaan Kegiatan Simpan Pinjam
KPRI SMA 4 Padang
Laporan data anggota baru
Formulir pendaftaran Formulir pendaftaran yang
sudah diisi
Formulir pinjam yang diisi Kartu anggota Formulir pendaftaran
Kartu anggota
Formulir pinjaman
Kartu anggota
Laporan data simpanan
Laporan pinjaman anggota
Kartu anggota
Laporan data anggota baru
Laporan data simpanan
Formulir pinjaman yang telah diisi
Laporan pinjaman anggota
Laporan angsuran seluruh anggota
Laporan angsuran seluruh
anggota Kartu anggota
Laporan data simpanan Laporan pinjaman anggota Laporan angsuran seluruh anggota
Formulir yang telah sah Formulir pinjaman yang
telah diisi
Ketua
Formulir pinjaman yang telah diisi
Formulir yang telah sah
Laporan angsuran per anggota
Laporan angsuran per anggota
Formulir pinjaman
Laporan angsuran per anggota Laporan simpanan per anggota
Laporan data simpanan per anggota
Laporan simpanan peranggota
Formulir pendaftaran yang sudah diisi
Laporan data anggota baru
Formulir pendaftaran yang sudah diisi
Formulir pendaftaran yang sudah diisi
Formulir pendaftaran yang sudah diisi
Gambar 7. Context Diagram Kegiatan Simpan Pinjam KPRI SMA N 4 Padang
Data Flow Diagram (DFD) Level 0
Data Flow Diagram (DFD) sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungn fisik dimana data tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data tersebut disimpan. DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur.
Gambaran data flow diagram untuk sistem baru yang dirancang adalah seperti gambar 8 dibawah ini
Data Flow Diagram(DFD) Level 0 Kegiatan Simpan Pinjam KPRI SMA N 4 Padang
Sekretaris Formulir anggota 1.0 Menyerahkan formulir Formulir anggota Anggota Formulir yang sdh diisi
Formulir anggota yang Sdh diisi Kartu anggota Data anggota Anggota D1 Anggota 4.0 Input data simpanan Data simpanan D2 simpanan Laporan data anggota baru Formulir pinjaman 5.0 Menyerahkan formulir Formulir pinjaman Bendahara 9.0 Input pinjaman D1 Anggota Data anggota Data pinjaman D3 Pinjaman Lap pinjaman anggota Sekretaris
Anggota Kartu anggota
10.0 Menyerahkan persyaratan Bendahara Kartu anggota Kartu anggota 11.0 Cek kartu anggota dan input data angsuran Laporan angsuran seluruh anggota
Kartu anggota dan laporan angsuran per
anggota
Anggota
D4 angsuran Data
angsuran Formulir pinjaman yang
Sdh diisi 7.0 Meminta pengesahan pinjaman 6.0 Pengembalian formulir Formulir pinjaman yang
Sdh diisi
Formulir pinjaman yang Sdh diisi
Formulir pinjaman yang Sdh diisi Ketua Pengesahan pinjaman 8.0 Pemberian pengesahan pinjaman Pengesahan pinjaman Bendahara Pengesahan pinjaman Data simpanan D5backup_si mpanan Lap simp per anggota
Anggota
Data
angsuran D6Backup_angsuran 3.0 Input data anggota Bendahara 2.0 Menyerahkan formulir Formulir anggota yang Sdh diisi
Formulir anggota yang
Sdh diisi
Sekretaris Data anggota
Lap simp seluruh anggota
Bendahara
Data pinjaman D3 Pinjaman
Gambar 8. Data Flow Diagram Kegiatan Simpan Pinjam KPRI SMA N 4 Padang
Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu model jaringan kerja (network) yang menguraikan susunan data yang disimpan dari sistem secara abstrak. Entity Relationship Diagram menunjukkan hubungan antara entity didalam sistem, entity dalam suatu tempat dan benda yang semuanya memiliki nama yang umum.
Gambaran Entity Relationship Diagram (ERD) dapat dilihat pada gambar 9 dibawah ini :
Entity Relationship (ERD) Kegiatan Simpan Pinjam KPRI SMA N 4 Padang
pinjaman kd_pinjaman no_anggota lama_pinjaman angsuran_ perbulan tgl_pinjam jumlah_pinjam anggota no_anggota masa_kerja alamat no_telp nm_anggota tgl_masuk punya angsuran kd_pinjaman tgl_angsuran punya Simpanan no_anggota kd_simp simp_sukarela tgl_simp punya simp_wajib simp_pokok kd_angsuran tgl_lahir tempat_lahir no_anggota angsuran_ke backup_angsuran kd_angsuran punya tgl_angsuran kd_pinjaman no_anggota angsuran_ke punya backup_simpanan no_anggota kd_simp tgl_simp simp_wajib simp_sukarela saldoanggota nip
Gambar 9. Entity Relationship (ERD) SimpanPinjam KPRI SMA N 4 Padang
5.
Kesimpulan
Pada bab terakhir ini penulis mengambil beberapa kesimpulan antara lain :
1. Koperasi adalah suatu badan usaha ekonomi rakyat yang beranggotakan orang-orang yang secara sukarela melakukan suatu usaha dengan tujuan untuk kesejahteraan anggota.
2. Dari analisa terhadap sistem yang sedang berjalan, diperlukan suatu perbaikan dalam penanganannya. Karena pada sistem pengolahan data yang masih secara manual akan dapat mengalami beberapa kendala, yaitu:
a. Proses pengolahan data berjalan lambat. b. Membutuhkan banyak waktu dan tenaga.
c. Ketelitian kurang terjamin, yang mengakibatkan terjadinya kekeliruan dan kesalahan.
3. Dengan menggunakan bahasa Pemograman Visual Basic 6.0 ini dapat membantu kelacaran kegiatan koperasi di SMA N 4 Padang.
4. Pada tugas akhir yang penulis buat ini, usulan sistem komputerisasi untuk KPRI SMA N 4 Padang merupakan perbaikan dan penambahan dari sistem manual yang sedang berjalan. Diharapkan nantinya usulan sistem komputerisasi ini dapat menunjang proses pengolahan data pada KPRI SMA N 4 Padang.
Referensi
Fathansyah. Basis Data: Model data. Infromatika. Bandung.1999
Jogiyanto, HM. Analisa & disain. Andi Offset. Yogyakarta. 2001
Jogiyanto, HM. Sistem Teknologi Informasi. Andi Offset. Yogyakarta. 2008
Kurniadi, Adi. Pemograman Microsoft Visual Basic 6. PT Alex Media Komputindo. Jakarta. 2000
Suwerli. Ekonomi SMA . Erlangga. Jakarta. 2004
Utdirartatmo, Firar. Mengelola database server MySQL di Linux dan Windows. Andi Offset. Yogyakarta. 2002