• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan model Pembelajaran Childern Learning In Science (CLIS) berbantuan Puzzle terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Organisasi Kehidupan kelas VII di SMP Bina Utama Pontianak - Repository UM Pontianak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Penerapan model Pembelajaran Childern Learning In Science (CLIS) berbantuan Puzzle terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Organisasi Kehidupan kelas VII di SMP Bina Utama Pontianak - Repository UM Pontianak"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

i

SKRIPSI

Oleh :

ASTRIA

NPM : 111630416

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS)

BERBANTUAN PUZZLE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

KELAS VII PADA MATERI SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN

(2)

Oleh :

ASTRIA

NPM : 111630416

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi

Pendidikan Biologi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS)

BERBANTUAN PUZZLE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

KELAS VII PADA MATERI SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN

(3)

i

(4)

LEMBAR PENGESAHAN

(5)

iii

(6)

MOTTO

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apa bila kamu telah selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh(urusan) yang lain, dan hanya kepada tuhan-mulah hendaknya kamu berharap.

(Q.S Al Insyirah : 6-8)

Takutlah kalian terhadap sikap kikir, karena sesungguhnya kikir itu telah membinasakan orang-orang sebelum kalian.

-HR. Muslim-

Kejujuran adalah ketentraman, dan kebohongan adalah kebimbangan. -HR. Tarmidzi-

Di antara akhlak seorang mukmin adalah baik dalam berbicara, tekun bila mendengarkan, berwajah ceria, dan menepati janji. -HR. Ad-Dailami-

“Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar“ -Khalifah ‘Umar-

(7)

v

PERSEMBAHAN

Ungkapan Hati

Alhamdulillahirrabbil’alamin….

Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT. Taburan cinta dan kasih sayang-Mu telah memberikanku kekuatan, membekaliku dengan ilmu serta memperkenalkanku dengan cinta. Atas karunia serta kemudahan yang Engkau berikan akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat terselesaikan. Sholawat dan salam selalu terlimpahkan keharibaan Rasullah Muhammad SAW.

Kupersembahkan karya sederhana ini kepada orang yang sangat kukasihi dan kusayangi.

Ibunda dan Ayahanda Tercinta

Sebagai tanda bakti, hormat, dan rasa terima kasih yang tiada terhingga kupersembahkan karya kecil ini kepada Ibu (Mariani) dan Ayah (Ariyanto) yang telah memberikan kasih sayang, segala dukungan, dan cinta kasih yang tiada terhingga yang tiada mungkin dapat kubalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat Ibu dan Ayah bahagia karna kusadar, selama ini belum bisa berbuat yang lebih. Untuk Ibu dan Ayah yang selalu membuatku termotivasi dan selalu menyirami kasih sayang, selalu mendoakanku, selalu menasehatiku menjadi lebih baik,

Terima Kasih Ibu.... Terima Kasih Ayah...

Orang-orang Spesial Dalam Hidupku

Untuk abangku (Arveno) dan adikku (sumantri), tiada yang paling mengharukan saat kumpul bersama kalian, walaupun sering bertengkar tapi hal itu selalu menjadi warna yang tak akan bisa tergantikan, terima kasih atas doa dan bantuan kalian selama ini, hanya karya kecil ini yang dapat aku persembahkan.

Buat sahabatku (Umi hanik, Widia, Nispiah, Ranti,) dan rekan-rekan biologi terima kasih atas bantuan, doa, nasehat, dan semangat yang kalian berikan selama menyelesaikan tugas akhir ini. Aku tak akan melupakan semua yang telah kalian berikan selama ini.

(8)

ABSTRAK

ASTRIA (111630416). Penerapan model Pembelajaran Childern Learning In Science (CLIS) berbantuan Puzzle terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Organisasi Kehidupan kelas VII di SMP Bina Utama Pontianak. Di bawah bimbingan, Pembimbing 1. ARIF DIDIK KURNIAWAN, M.Pd. dan Pembimbing 2. HANUM MUKTI RAHAYU, M.Sc.

Pada saat proses pembelajaran berlangsung respon siswa terhadap pembelajaran masih rendah sehingga hasil belajar siswa pada materi sistem organisasi kehidupan belum maksimal. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan dan pengaruh hasil belajar siswa pada penerapan model pembelajaran Childern Learning In Science (CLIS) berbantuan puzzle pada materi sistem organisasi kehidupan kelas VII di SMP Bina Utama. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksprimen dan bentuk penelitian yang digunakan adalah Quasy Exsperimental Design dengan rancangan Nonequivalent Pretest-Posttest Control Group. Penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling, kelas VIIA sebagai kelas kontrol dan kelas VIIB sebagai kelas eksprimen. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik pengukuran dan observasi langsung. Alat pengumpul data yang digunakan adalah tes hasil belajar dan lembar observasi. Hasil uji U Mann-Whitney diperoleh nilai signifikansi 0,042 ˂ 0,05. Hasil perhitungan effect size (ES) diperoleh nilai effect size (ES) 0,60 (tergolong sedang) dan memberikan pengaruh sebesar 38,2 %. Berdasarkan hasil yang diperoleh menunjukan terdapat perbedaan hasil belajar siswa dan memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran Childern Learning In Science (CLIS)

Kata kunci: Childern Learning In Science (CLIS), Puzzle, hasil belajar siswa, sistem organisasi kehidupan

(9)

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Children Learning In science (CLIS) berbantuan Puzzle terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII pada Materi Sistem Organisasi Kehidupan di SMP Bina Utama Pontianak.

Tiada daya dan upaya yang saya lakukan melainkan dengan pertolongan Allah SWT melalui berbagai pihak yang telah banyak memberikan kontribusi dan motivasi yang sangat berarti bagi diri penulis. Untuk itu dalam kesempatan ini Peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. H. Helman Fachri, M.M., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Pontianak.

2. Dr. Mawardi, MM., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Pontianak yang telah memberikan dorongan dan motivasi.

3. Arif Didik Kurniawan, M.Pd., selaku Ketua Progam Studi Pendidikan Biologi sekaligus sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan pengarahan, saran, masukan dan kritik dalam penyusunan skripsi ini.

4. Hanum Mukti Rahayu, S.Pd.,M.Sc., selaku Dosen Pembimbing II yang telah sabar membimbing, memberikan saran serta arahan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Anandita Eka Setiadi, M.Si., selaku Dosen Penguji I yang sudah memberikan masukkan dan saran kepada peneliti.

6. Nuri Dewi Muldayanti M.Pd., selaku Dosen penguji II yang sudah memberikan masukkan dan saran kepada peneliti.

7. Mersip MY.S.Pd., selaku kepala sekolah SMP Bina Utama Pontianak yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.

(10)

8. Adewati S.Si., guru mata pelajaran biologi kelas VII SMP Bina Utama Pontianak yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian, memberikan semangat, dan pengarahan serta motivasi.

9. Semua Dosen dan Staf Program Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Pontianak yang telah membantu kelancaran administrasi dalam penyusunan skripsi penelitian ini.

10. Kedua Orang Tua yang selalu memberikan motivasi semangat, pengorbanan dan materi yang luar biasa bagi penulis demi penyelesaian skripsi ini.

11. Rekan-rekan seperjuangan FKIP biologi yang memberikan informasi dan dukungannya.

12. Serta semua pihak yang telah membantu saya yang tidak dapat saya sebutkan secara keseluruhan.

Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini, masih banyak kekurangan dan tidak lepas dari kesalahan. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini. Atas bantuan yang telah diberikan, penulis mengucapkan banyak terimakasih. Semoga skripsi ini bermanfaat.

Pontianak, Februari 2016

peneliti

(11)

ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

1. Manfaat Teoritis ... 4

2. Manfaat Praktis ... 5

E. Definisi Operasional ... 5

1. Model pembelajaran Childern Learning In Sciene (CLIS) ... 5

2. Model pembelajaran konvensional metode ceramah ... 7

3. Media Puzzle ... 8

4. Hasil Belajar ... 8

5. Materi Sistem Organisasi Kehidupan ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

A. Deskripsi Teori ... 9

1. Model pembelajaran Childern Learning In Sciene (CLIS) ... 9

2. Model Konvensional ... 11

3. Media Puzzle ... 13

4. Hasil Belajar ... 14

5. Materi Sistem Organisasi Kehidupan ... 16

B. Kerangka Berfikir ... 20

C. Hipotesis ... 21

BAB III METODE PENELITIAN ... 22

A. Metode dan Bentuk Penelitian ... 22

1. Metode Penelitian ... 22

2. Bentuk Penelitian ... 22

B. Variabel Penelitian... 22

1. Variabel Bebas ... 23

2. Variabel Terikat ... 23

3. Variabel Kontrol ... 23

C. Waktu dan Tempat Penelitian ... 23

(12)

D. Populasi dan SampelPenelitian ... 24

1. Populasi Penelitian... 24

2. Sampel Penelitian ... 24

E. Prosedur Penelitian ... 24

F. Teknik dan Alat Pengumpulan Data... 25

1. Teknik Pengumpulan Data ... 25

a. Observasi Langsung... 25

b. Teknik Pengukuran ... 26

2. Alat Pengumpulan Data ... 26

a. Lembar Observasi ... 26

b. Tes Hasil Belajar... 26

a) Validitas ... 26

b) Taraf Kesukaran (TK)... 28

c) Daya Pembeda (DP) ... 29

d) Reabilitas ... 31

G. Analisis Data ... 33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 38

A. Hasil Penelitian ... 38

1. Rekapitulasi Nilai Pretest dan Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 38

2. Uji Prasyarat ... 39

a. Uji Normalitas ... 39

b. Uji U Mann-Whitney ... 39

3. Perhitungan Pengaruh (Effect Size) Hasil Belajar Siswa ... 40

B. Pembahasan ... 41

1. Perbedaan Hasil Belajar Siswa pada Kelas Eksperimen dengan Kelas Kontrol ... 41

2. Pengaruh Model Pembelajaran Childern Learning In Science (CLIS) terhadap Hasil Belajar ... 48

(13)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Contoh Makhluk Hidup Bersel Satu ... 17

Gambar 2.2 Struktur Lengkap Sel Hewan ... 18

Gambar 2.3 Struktur Lengkap Sel Tumbuhan... 20

Gambar 3.1 Bagan Prosedur Penelitian ... 36

Gambar 3.2 Bagan Analisis Data ... 37

Gambar 4.1 Diagram Batang Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 42

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Nilai Persentase Ketuntasan Ulangan Harian Semester Genap Siswa Kelas VII SMP Bina Utama Pontianak Pelajaran Biologi

Tahun 2014/2015... 2

Tabel 3.1. Nonequivalent Control Group design ... 22

Tabel 3.2. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ... 23

Tabel 3.3. Hasil Uji Validitas Item Soal ... 28

Tabel 3.4. Interpretasi Indeks Kesukaran Item ... 29

Tabel 3.5. Hasil Uji Derajat Kesukaran Item Soal ... 29

Tabel 3.6. Interpretasi Indeks Diskriminasi Item ... 30

Tabel 3.7. Hasil Uji Daya Beda Item Soal ... 31

Tabel 3.8. Hasil Uji Coba Soal yang Layak untuk digunakan ... 31

Tabel 3.9. Nilai Koefisien Reliabilitas ... 32

Tabel 3.10. Nilai Koefisien Reliabilitas ... 33

Tabel 3.11 Kreteria Interpretasi Effect Size dari Cohen (1988) ... 35

Tabel 4.1. Nilai Rata-rata dan Nilai Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 38

Tabel 4.2. Uji Normalitas Nilai Gain Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 39

Tabel 4.3. Uji U Mann-Withney Nilai Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 40

Tabel 4.4. Perhitungan Effect size (ES) Hasil Belajar ... 40

(15)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A ... 55

Lampiran A-1 Hasil Wawancara Dengan Guru Biologi ... 55

Lampiran A-2 Hasil Wawancara dengan Siswa... 56

Lampiran A-3 Nilai Ulangan Harian... 58

Lampiran A-4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Eksperimen ... 64

Lampiran A-5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kontrol ... 72

Lampiran A-6 Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 79

Lampiran A-7 Skor Kunci Jawaban Soal LKS ... 86

Lampiran A-8 Kisi-kisi Pretest ... 87

Lampiran A-9 Soal Pretest... 91

Lampiran A-10 Kunci jawaban dan Pedoman penskoran Pretest ... 96

Lampiran A-11 Kisi-kisi Posttest ... 97

Lampiran A-12 Soal Posttest ... 101

Lampiran A-13 Kunci Jawaban dan Pedoman penskoran Posttest ... 106

Lampiran B... 107

Lampiran B-1 Surat Keterangan Validator ... 107

Lampiran B-2 Hasil Validasi ... 108

Lampiran B-3 Lembar Observasi Kelas Eksperimen... 109

Lampiran B-4 Lembar Observasi Kelas Kontrol ... 110

Lampiran C... 113

Lampiran C-1 Hasil Reliabilitas Uji Soal Posttest ... 113

Lampiran C-2 Validasi Soal ... 115

Lampiran C-3 Tingkat Kesukaran ... 117

Lampiran C-4 Daya Beda... 119

Lampiran C-5 Perhitungan Effec Size (ES) Hasil Belajar ... 120

Lampiran C-6 Uji Statistik Normalitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .... 121

Lampiran C-7 Uji Statistik U Mann-Whitney ... 123

Lampiran C-8 Tabel Daftar Nilai Hasil Belajar Kelas Eksprimen ... 124

Lampiran C-9 Tabel Daftar Nilai Hasil Belajar Kelas Kontrol ... 125

Lampiran D ... 126

Lampiran D-1 Surat Ijin Uji Soal dan Izin Penelitian ... 126

Lampiran D-2 Surat Balasan Untuk MelakukanPenelitian ... 127

Lampiran D-3 Surat Keterangan Penelitian ... 128

Lampiran E ... 129

Lampiran E-1 Dokumentasi Uji Soal SMP Bina Utama Pontianak ... 129

Lampiran E-2 Dokumentasi Kelas Eksperimen ... 130

Lampiran E-3 Dokumentasi Kelas Kontrol ... 135

(16)

Lampiran F ... 139

Lampiran F-1 Lembar Jawaban Soal Pretest Kelas Eksperimen ... 139

Lampiran F-2 Lembar Jawaban Soal Posttest Kelas Eksperimen ... 140

Lampiran F-3 Lembar Jawaban Soal Pretest Kelas Kontrol ... 141

Lampiran F-4 Lembar Jawaban Soal Posttest Kelas Kontrol ... 142

Lampiran F-5 Hasil LKS Kelas Eksperimen ... 143

Lampiran F-6 Hasil LKS Kelas Kontrol ... 144

Lampiran F-7 Lembar observasi ... 145

Lampiran F-8 Lembar observasi ... 147

(17)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran merupakan proses interaksi antara guru dengan siswa. Dimana siswa akan mendapatkan ilmu dan pengetahuan yang sesuai dengan tuntutan kurikulum serta pembentukan sikap dan kepercayaan diri siswa. Menurut Jihad (2012:11) pembelajaran merupakan proses yang terdiri dari kombinasi dua aspek, yaitu belajar tertuju kepada apa yang harus dilakukan oleh siswa, dan mengajar yang berorientasi pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pemberi pembelajaran. Kedua aspek ini akan berkolaborasi secara terpadu menjadi suatu kegiatan pada saat interaksi antara guru dengan siswa, sehingga untuk mencapai tujuan pembelajaran, maka setiap lembaga pendidikan disusun kurikulum yang berorentasi pada kemampuan yang dituntut oleh tujuan instutisional. Perangkat kemampuan itu dijabarkan dalam jumlah mata pelajaran yang dikelompokan menurut kemampuan yang didukungnya. Salah satu mata pelajaran yang dikelompokan adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu bidang ilmu untuk meningkatkan pengetahuan tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan tentang pengetahuan yang berupa fakta, konsep, prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan melalui serangkaian kegiatan dalam praktikum. Hal ini tidak sedikit siswa yang masih menganggap pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) susah dan sukar untuk dipahami.

Permasalahan terhadap pemahaman siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) khususnya pada mata pelajaran biologi juga terlihat di SMP Bina Utama Pontianak. Permasalahan tersebut tentunya berdampak pada hasil belajar siswa. Informasi ini didapat dari hasil wawancara yang dilakukan pada hari Senin, tanggal 16 Desember 2014, kepada guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) menyatakan bahwa masih rendahnya hasil belajar siswa kelas VII Tahun ajaran 2014/2015 khususnya pada mata

(18)

pelajaran IPA di bidang biologi yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimum (KKM) yaitu 75. Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai ketuntasan belajar siswa semester genap di SMP Bina Utama Pontianak (Tabel 1.1). Tabel 1.1 Nilai Persentase Ketuntasan Ulangan Harian Semester Genap Siswa

Kelas VII SMP Bina Utama Pontianak Pelajaran Biologi Tahun 2014/2015

Materi Jumlah siswa Persentase(%)

Tuntas Tidak Sumber: Dokumentasiguru mata pelajaran IPAkelas VII di SMP Bina Utama

Pontianak.

Berdasarkan tabel 1.1 bahwa banyak siswa yang tidak tuntas pada materi sistem organisasi kehidupan yaitu 58,22%. Kegagalan rata-rata dihadapi oleh sejumlah siswa yang merasa kesulitan untuk memahami materi tersebut. Berdasarkan wawancara dari guru pada hari Kamis, tanggal 3 Desember 2015, rendahnya nilai ulangan harian sistem organisasi kehidupan disebabkan karena pada materi ini mempelajari tentang sel, jaringan, organ, dan sistem organ, sehingga pada materi ini mendapat nilai KKM yang paling rendah. Dari hasil wawancara siswa pada hari Kamis, tanggal 3 Desember 2015. Banyak yang mengatakan bahwa sistem organisasi kehidupan ini memiliki istilah-istilah dalam bahasa latin yang digunakan, seperti membran sel, retikulum, endoplasma, kloroplas, plastida, dan nama-nama bagian sel sehingga sulit untuk diingat.

(19)

3

pembelajaran yang ada. Dimana guru masih mendominasi pembelajaran sehingga siswa terlihat pasif selama proses pembelajaran berlangsung. Guru juga jarang menggunakan media dalam proses pembelajaran dan umumnya masih menggunakan model pembelajaran konvensional yaitu metode ceramah. Menurut Faizi (2013:207) metode ceramah merupakan suatu metode pengajaran dengan cara guru menyampaikan informasi dan ilmu pengetahuan secara lisan kepada siswa, yang umumnya siswa mendengarkan secara pasif dan tidak ada interaksi antara siswa dengan guru. Berdasarkan uraian permasalahan diatas maka diperlukan suatu model pembelajaran yang tepat untuk pembelajaran materi pokok sistem organisasi kehidupan. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan dalam usaha meningkatkan hasil belajar adalah model pembelajaran Childern Learning In Science (CLIS).

Childern Learning In Science (CLIS) merupakan suatu model

pembelajaran yang memiliki tahapan-tahapan untuk membangkitkan perubahan konseptual siswa. Model pembelajaran CLIS mempunyai karakteristik yaitu dilandasi pandangan konstruktivisme dengan memperhatikan pengalaman dan konsep awal siswa. Model pembelajaran CLIS bertujuan membentuk pengetahuan (konsep) ke dalam memori siswa agar konsep tersebut dapat bertahan lama, karena model pembelajaran CLIS memuat sederetan tahapan-tahapan kegiatan siswa dalam mempelajari konsep yang diajarkan. Menurut Mamad (2012: 15) kontruktivisme merupakan landasan berfikir pendekatan kontektual, yaitu pengetahuan dibangun sedikit demi sedikit yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas (sempit) dan tidak dengan tiba-tiba. Berdasarkan hasil penelitian Wahyuni (2012: 143) terdapat perbedaan hasil belajar menggunakan model pembelajaran Childern Learning In Science (CLIS) yang ditunjunkan dari hasil posttes yaitu 81,10, Sedangkan menggunakan model konvensional hasil dari posttes yaitu 46,87.

(20)

Materi Sistem Organisasi Kehidupan kelas VII di SMP Bina Utama Pontianak.

B. Rumusan Masalah

Adapun masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada penerapan model pembelajaran Childern Learning In Science (CLIS) berbantuan puzzle pada materi sistem organisasi kehidupan kelas VII di SMP Bina Utama Pontianak ?

2. Berapa besar pengaruh penerapan model pembelajaran Childern Learning In Science (CLIS) berbantuan puzzle terhadap hasil belajar siswa pada materi sistem organisasi kehidupan kelas VII di SMP Bina Utama Pontianak ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini berdasarkan permasalahan diatas adalah untuk : 1. Mengetahui perbedaan hasil belajar siswa pada penerapan Childern

Learning In Sciene (CLIS) berbantuan puzzle pada materi sistem

organisasi kehidupan kelas VII di SMP Bina Utama Pontianak.

2. Mengetahui pengaruh model pembelajaran Childern Learning In Sciene (CLIS) berbantuan puzzle terhadap hasil belajar siswa pada materi sistem organisasi kehidupan kelas VII di SMP Bina Utama Pontianak.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini antara lain ialah:

1. Manfaat teoritis

Secara teoritis manfaat penelitian ini diharapkan dapat menjadi ilmu

yang bermanfaat dan dijadikan sebagai bahan refrensi tambahan untuk pengembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan model

(21)

5

2. Manfaat praktis

a. Bagi Peneliti

Mengembangkan pengetahuan sekaligus dapat menambah wawasan, pengalaman dalam tahapan proses pembinaan diri sebagai calon pendidik.

b. Bagi Siswa

Siswa dapat menerima pengalaman belajar yang lebih bervariasi sehingga siswa dapat aktif berpartisipasi dalam pembelajaran, meningkatkan kerja sama siswa, dapat meningkatkan motivasi, minat dan hasil belajar siswa.

c. Bagi Guru

Menjadi bahan masukan bagi guru untuk lebih mengetahui alternatif-alternatif model pembelajaran yang dapat digunakan guru bukan saja dalam mata pelajaran biologi tetapi pada mata pelajaran yang lainnya.

d. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukkan dan wawasan untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi serta kualitas pembelajaran biologi serta memberi sumbangan informasi untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah lanjutan pertama.

E. Definisi Operasional

Definisi Operasional adalah suatu definisi yang memberikan kepada suatu variabel dengan cara memberikan arti atau mengklasifikasikannya. Agar tidak terdapat perbedaan penafsiran pembaca dengan apa yang dimaksud dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah antara lain :

1. Model PembelajaranChildern Learning In Sciene(CLIS)

(22)

dengan tingkat kemampuan yang beragam, untuk menyelesaikan tugas-tugas akademik dengan bantuan LKS.

Menurut Wijayanti dkk (2010: 3) tahapan-tahapan pengajaran dengan model pembelajaran Childern Learning In Sciene (CLIS) adalah sebagai berikut:

a. Pendahuluan

1) Guru mengucapkan salam 2) Guru mengecek kesiapan siswa

3) Guru menuliskan topik pembelajaran yaitu sistem organisasi kehidupanpada manusia

4) Orientasi : memberikan apersepsi/motivasi Apakah komponen penyusun terkecil makhluk hidup?

5) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 6) Guru menjelaskan materi secara singkat b. Kegiatan inti

Eksplorasi

1) Guru membagikan LKS kemasing-masing siswa

2) Guru membentuk kelompok dengan masing-masing anggota kelompok 5-6.

Elaborasi

1) Tahap pemunculan gagasan

a. Guru menginstruksikan siswa untuk menjawab pertanyaan LKS perindividu.

2) Tahap penyusunan ulang gagasan a. Pertukaran gagasan

1) Memberikan aba-aba untuk mendiskusikan jawaban pertanyaan dalam kelompok masing-masing dan menyusun puzzle

b. Pembukaan situasi dan konflik

1) Siswa melakukan diskusi kelompok dan menyusun puzzle 2) Guru membimbing siswa untuk menyusun puzzle dengan

(23)

7

c. Kontruksi gagasan baru

1) Guru menginstruksikan siswa untuk bertanya 3) Penerapan gagasan

a. Guru menginstruksikan siswa mempersentasikan hasil diskusi b. Guru mencatatat jawaban yang kurang benar

Konfirmasi

1) Tahap pemantapan gagasan : Guru mengkonfirmasikan materi yang sedang dipelajari dan mengkonfirmasikan hasil belajar.

c. Kegiatan penutup

1) Guru mengarahkan siswauntuk menyimpulkan hasil belajar

2) Guru memberikan tes untuk melihat sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan.

3) Guru mengucapkan salam.

2. Model pembelajaran konvensional metode ceramah

Model pembelajaran konvensional metode ceramah dalam penelitian ini adalah tahapan-tahapan pembelajaran yang biasa dilakukan guru di dalam kelas pada saat mengajar materi sistem organisasi kehidupan.

Menurut Harsono, dkk (2009: 72) tahapan-tahapan pengajaran dengan metode ceramah adalah sebagai berikut :

a. Persiapan

1) Guru mengucapkan salam

2) Guru menginformasikan materi sistem organisasi kehidupanyang akan dipelajari.

3) memberikan apersepsi/motivasi Apakah komponen penyusun terkecil makhluk hidup?

4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan motivasi siswa. b. Kegiatan inti

Eksplorasi

(24)

Elaborasi

1) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya Konfirmasi

1) Guru menguatkan hasil penjelasan c. Penutup

1) Guru mengarahkan siswa membuat kesimpulan sesuai materi yang telah dibahas.

2) Evaluasi 3. Media Puzzle

Puzzle didalam penelitian ini hanya sebagai media pembelajaran dimana siswa menyusun potongan-potongan gambar. Media puzzle yang digunakan adalah media puzzle materi sistem organisasi kehidupan yang dibuat oleh peneliti dengan bahan kertasfoto dengan ukuran A3. Media puzzle ini akan di validasi oleh tiga validator yaitu dua orang dosen FKIP biologi UMP dan satu orang guru biologi SMP Bina Utama Pontianak. 4. Hasil belajar

Menurut Purwanto (2011: 54) hasil belajar adalah perubahan perilaku yang terjadi setelah mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan. Hasil belajar yang diukur dalam penelitian ini adalah ranah kognitif yaitu keberhasilan siswa menguasai materi sistem organisasi kehidupan yang dinyatakan dalam bentuk skor. Bentuk tes adalah tes tertulis dengan jenis tes pilihan ganda dengan jumlah soal sebanyak 30. Siswa dikatakan berhasil jika mencapai nilai standar ketuntasan minimal KKM yang telah ditetapkan oleh SMP Bina Utama Pontianak sebesar 75.

5. Materi Sistem Organisasi Kehidupan

(25)

9

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Prees.

Arikunto Suharsimi. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2011). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Ashari, 2014. Perancangan Aplikasi Puzzle Tokoh Peluang Kemerdekan Menggunakan Linear Congruent Metho. Pelita Informatika Budi Darma, Volume : VII, Nomor: 1, ISSN: 2301-9425.

Becker, L. A., 2000. Eye movement desensitization and reprocessing (EMDR) treatment for psychologically traumatized individuals. Journal of

Consulting and Clinical Psychology, 63, 928-937.

Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Campbell dkk. (2002). Biologi Edisi Kelima Jilid I. Jakarta: Erlangga.

Cohen, J. (1988). Statistical power analysis for the behavioral sciences (2nd ed.). Hillsdale, NJ: Lawrence Earlbaum Associates.

Dewi A, Suarjana, Nanci R. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran CLIS terhadap Pemahaman Konsep IPA Siswa Kelas V SD di Gugus VII Kecamatan Sawan. E-Jurnal Mimbar PGSD Uiversitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD. Vol 2: No: 1.

Desi S, Rinda s, surya Manuaba. 2014. Model pembelajaran CLIS Berbantuan Media Grafis Berpengaruh terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Gugus Srikandi Denpasar Timur. E-Jurnal Mimbar PGSD Uiversitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD. Vol 2: No: 1.

Faizi, Mastur. 2013. Ragam Metode Mengaajarkan Eksakata Pada Murid. Yogyakarta: Diva Press.

Beni Harsono, Soesanto, Samsudi. 2009. Perbedaan Hasil Belajar antara Metode Ceramah berbantuan Media Animasi pada Pembelajaran Kompetensi Perakitan dan Pemasangan Sistem Rem. Jurnal Pendidikan Teknik Mesin (PTM).Vol 9, no. 2.

Haryono. 2013. Pembelajaran IPA yang Menarik dan Mengasyikkan. yokyakarta: kapel press

Hamdayama, Jumanta. 2014. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter. Bogor: Ghalia Indonesia.

(26)

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.

Jihad Asep dan Abdul Haris. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.

Majid abdul. 2014. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Mamad, Kasman, suko P. 2012. Modal-modal Pembelajaran Berbasis Paikem. Tangerang: PT Pustaka Mandiri.

Melvin, S. 2013. Aktive Learning 101 cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Nusamedia

Mudjiono, 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta

Maisaroh. 2010. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Active Learning Tipe Quiz Team Pada Mata Pelajaran Keterampilan Dasar Komunikasi Di SMK Negeri 1 Bogor. Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume 8 Nomor 2.

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar Rostina S. 2014. Statistika Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sanjaya. Wina. 2011. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Syaiful B, 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta .

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Edisi Revisi. Cetakan 5. Jakarta: Rineka Cipta, hal: 111.

Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sutarno. 2009.Penerapan Model Pembelajaran Childern Learning in Science (CLIS) berbantuan E-media pada Matakuliah Elektronika Dasar untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa. Jurnal Exacta.Vol VII. No 1 Sutarno, Nono, dkk. 2009. Materi dan Pembelajaran IPA SD. Jakarta

Universitas Terbuka.

(27)

11

Samatowa, U. 2011. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Indeks Wijayanti, Rafika, Eka, Munir Mit. 2010. Penerapan Model Pembelajaran

Children LearningIn Science (CLIS) dengan menggunakan Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Pemahaman pada Pembelajaran Tik. Jurnal Pendidikan Ilmu Komputer UPI. Vol 2.

Wahyuni. 2012. Penerapan Model Pembelajaran CLIS (Children Learning In Science) dengan Metode Eksprimen dalam Pembelajaran Fisika di Kelas VIII SMP. Jurnal Pembelajaran Fisika. Volume 1, Nomor 2.

Yulianti. Lestari, Yulianto. 2011. Penerapan Jigsaw Puzzle Competition dalam Pembelajaran Kontekstual untuk Meningkatkan Minat dalam Hasil belajar Fisika SMP. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia. Vol 8

Gambar

Tabel 1.1 Nilai Persentase Ketuntasan Ulangan Harian Semester Genap Siswa Kelas VII SMP Bina Utama Pontianak Pelajaran Biologi Tahun 2014/2015

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pengamatan terhadap intensitas penyakit busuk batang yang disebabkan oleh S.rolfsii pada berbagai konsentrasi inokulum dilihat pada Tabel 3... Persentase

dimaksudkan agar kaum perempuan yang terjerumus ke dalam tindakan tersebut tidak akan mengulangi perbuatan itu lagi. Salah satu program pemberdayaan perempuan yang

Pemberian insulin akan ,menurunkan hormon glukagon sehingga dapat menekan produksi benda keton di hati, pelepasan asam lemak bebas dari jaringan lemak, pelepasan asam amino

teknologi; atau (iv) penggunaan Produk atau bagian dari Produk dalam praktek proses jika Pembeli tidak memasukkan Produk ke dalam alat yang mana pengguna akhirnya adalah konsumen;

Ide dasarnya adalah: kepakaran ditransfer dari seorang pakar (atau sumber kepakaran yang lain) ke komputer, pengetahuan yang ada disimpan dalam komputer, dan pengguna dapat

P SURABAYA 03-05-1977 III/b DOKTER SPESIALIS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH RSUD Dr.. DEDI SUSILA, Sp.An.KMN L SURABAYA 20-03-1977 III/b ANESTESIOLOGI DAN

6. Jika 27 gram Al direaksikan dengan 24 gram S, maka berdasarkan hukum Proust, pernyataan berikut yang benar adalah.. Jika dalam senyawa kalsium oksida terdapat 4 gram Ca

Variable LEARNABILITY berjumlah 64 orang atau 61% yang memilih sangat setuju, 22 orang atau 28% yang memilih setuju, dan 9 orang atau 11% yang memilih cukup