• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS LAMPUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS LAMPUNG"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS LAMPUNG

PELATIHAN PENINGKATAN KAPASITAS KELOMPOK RENTAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH SIAGA BENCANA SEBAGAI UPAYA

MITIGASI BENCANA TSUNAMI DI PULAU PISANG KABUPATEN PESISIR BARAT

TIM PENGUSUL :

Dr. HENKY MAYAGUEZZ, S.Pi., M.T., NIDN : 0015057511, SINTA ID : 6649271 Dr. MOH. MUHAEMIN, S.Pi., M.Si., NIDN : 0012127408 SINTA ID : 6153119

EKO EFENDI, S.T., M.Si., NIDN : 0029037808, SINTA ID : 38278

DENY SAPTO CHONDRO UTOMO, S.Pi. M.Si., NIDN : 0031078404, SINTA ID : 38288

JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2021

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNGGULAN UNIVERSITAS LAMPUNG

Judul Pengabdian : Pelatihan peningkatan kapasitas kelompok rentan melalui program sekolah siaga bencana sebagai upaya mitigasi bencana tsunami di Pulau Pisang Kabupaten Pesisir Barat

Ketua Peneliti

a. Nama lengkap dan gelar : Dr. Henky Mayaguezz, S.Pi, M.T.

b. NIDN : 0015057511

c. SINTA ID : 6649271

d. Jabatan Fungsional : Lektor

e. Program Studi : Ilmu Kelautan

f. Nomor HP : 0811662518

g. Alamat surel (email) : henky.mayaguezz@fp.unila.ac.id Anggota (1)

a. Nama lengkap dan gelar : Dr. Muhammad Muhaemin, S.Pi, M.Si.

b. NIDN : 0012127408

c. Program Studi : Ilmu Kelautan Anggota (2)

a. Nama lengkap dan gelar : Eko Efendi, S.T., M.Si.

b. NIDN : 0029037808

c. Program Studi : Ilmu Kelautan Anggota (3)

a. Nama lengkap dan gelar : Deny Sapto Chondro Utomo, S.Pi., M.Si.

b. NIDN : 0031078404

c. Program Studi : Budidaya Perairan Jumlah mahasiswa yang terlibat : 2 orang

Jumlah Alumni yang terlibat : - Jumlah staf/teknisi yang terlibat : 1 orang

Lokasi Kegiatan : Kabupaten Pesisir Barat Lama Kegiatan : 4 (empat) bulan

Biaya Kegiatan : Rp.5.000.000,-

Sumber dana : DIPA BLU Fakultas Pertanian

Bandar Lampung, Oktober 2021 Mengetahui,

Dekan FP Unila ,

Ketua PKMU,

Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si NIP 196308041987032002

Dr. Henky Mayaguezz, S.Pi, M.T.

NIP. 19750515 200212 1 007 Menyetujui,

Ketua LPPM Universitas Lampung

Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A NIP. 196505101993032008

(3)

IDENTITAS DAN URAIAN UMUM

a. Judul Penelitian : Pelatihan peningkatan kapasitas kelompok rentan melalui program sekolah siaga bencana sebagai upaya mitigasi bencana tsunami di Pulau Pisang Kabupaten Pesisir Barat

b. Tim Pengabdian :

No Nama Jabatan Bidang

Keahlian

Program studi

Alokasi waktu (jam/minggu) 1 Dr. Henky

Mayaguezz, S.Pi, M.T.

Ketua  Mitigasi Becana Pesisir dan Laut

 SIG

Ilmu Kelautan

32

2 Dr. Moh

Muhaemin, S.Pi., M.Si

Anggota  Oseanografi

 Pengelolaan wilayah pesisir

Ilmu Kelautan

16

3 Eko Efendi, S.T., M.Si.

Anggota  Mitigasi Becana Pesisir dan Laut

 Oseanografi

Ilmu Kelautan

16

4 Deny Sapto Chondro Utomo, S.Pi., M.Si

Anggota  Pemberdayaan Masyarakat

Budidaya perairan

16

c. Objek Pengabdian : Sekolah (guru dan murid) SMP Negeri Pulau Pisang Kabupaten Pesisir Barat

d. Masa Pelaksanaan

Mulai : bulan Juli tahun 2021 Berakhir : bulan Oktober tahun 2021 e. Usulan Biaya : Rp. 5.000.000,-

f. Lokasi Pengabdian: SMP Negeri Pulau Pisang Kabupaten Pesisir Barat Pesisir Barat

g. Instansi yang terlibat

 Kecamatan Pulau Pisang Kabupaten Pesisir Barat

 Dinas Pendidikan Kabupaten Pesisir Barat yang diwakili oleh guru-guru dan murid SMPN Pulau Pisangsebagai peserta

h. Kontribusi mendasar pada suatu bidang ilmu terhadap masyarakat

Pengabdian ini merupakan penyebaran ilmu mitigasi bencana pesisir kepada masyarakat yang berada didaerah rawan tsunami. Peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap bencana dipertimbangkan sebagai elemen yang penting dalam pengurangan risiko bencana. Masyarakat yang telah memiliki kemampuan tersebut akan bereaksi secara cepat dan tepat dalam menghadapi peringatan bencana.

i. Jurnal ilmiah pengabdian yang menjadi sasaran

 Jurnal Sakai Sambayan LPPM Unila tahun 2021

(4)

DAFTAR ISI

Halaman sampul ……….. 1

Halaman pengesahan ………. 2

Identitas dan uraian umum ……… 3

Abstrak ……….. 5

Bab 1. Pendahuluan ……… 7

1.1.Analisis situasi ……….. 7

1.2.Permasalahan mitra ……… 9

1.3.Tujuan Kegiatan ……… 10

1.4.Manfaat kegiatan ……….. 10

Bab 2. Solusi dan targer luaran ……….. 11

2.1.Solusi permasalahan ……….. 11

2.2.Target luaran ………. 12

2.3.Kajian pustaka ……….. 13

Bab 3. Metode Pelaksanaan ……… 15

3.1.Metode dan tahapan pengabdian kepada masyarakat ………... 15

3.2.Deskripsi kegiatan yang akan didesiminasikan ke masyarakat ……… 15

3.3.Prosedur kerja untuk mendukung realisasi metode ……….. 16

3.4.Pihak-pihak yang terlibat ………. 16

3.5.Evaluasi pelaksanaan progam dan keberlanjutan program ………….. 17

Bab 4. Personalia Pengusul dan Keahlian ………. 18

Bab 5. Pelaksanaan Kegiatan ……… 20

5.1. Alat dan Bahan ………..……….. 20

5.2. Materi Pelatihan ….……….. 20

5.3. Kerangka Pemecahan Masalah ……… 21

5.4. Peserta ……….. 21

5.5. evaluasi Proses ……….. 22

5.6. Pretest – Postest ………. 23

Bab 6. Hasil Kegiatan ………. 24

6.1. Realisasi Kegiatan ……….. 24

6.2. Hasil Evaluasi ……… 25

(5)

Bab 7. Kesimpulan dan Saran ……… 26

7.1. Kesimpulan ………. 26

7.2. Saran ……… 26

Daftar Pustaka ……… 27

Lampiran ……… 28

(6)

ABSTRAK

Wilayah pesisir di Kabupaten Pesisir Barat merupakan daerah yang sangat berisiko terhadap tsunami yang bersumber dari aktivitas tektonik gempa dari zona tumbukan lempeng Eurasia dengan Indo-Australia di sekitar Selat Sunda. Waktu kejadian tsunami tidak dapat diprediksi, bahkan bisa terjadi pada saat kegiatan belajar-mengajar sedang berlangsung di sekolah. Siswa-siswi merupakan kelompok rentan yang sangat berisiko terhadap tsunami. Peningkatan kapasitas mereka dalam menghadapi risiko tsunami mutlak harus dicapai. Semua individu di sekolah harus memahami risiko yang harus dihadapi hingga bisa menyelamatkan diri melalui proses evakuasi yang terencana dan terukur. Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan untuk menyebarluaskan informasi mitigasi bencana tsunami kepada guru, pegawai dan siswa sekolah agar dapat menanamkan budaya siaga bencana bagi kelompok rentan sekolah di Pulau Pisang Kabupaten Pesisir Barat. Tahapan yang dilakukan adalah melalui penyuluhan, Diskusi kelompok terfokus (FGD), dan Simulasi proses evakuasi yang dilakukan seluruh individu di sekolah. Pengabdian ini mengharapkan terbangunya budaya siaga bencana, tergambarnya Rencana penanggulangan Bencana Sekolah, tersusunnya Prosedur tetap proses evakuasi gempa dan tsunami beserta rantai komandonya. Diharapkan juga melalui pengabdian ini terbentuk Tim Sekolah Siaga Bencana yang dipimpin oleh Kepala Sekolah. Tim inilah yang diharapkan membangun budaya siaga bencana melalui implementasi dokumen-dokumen tersebut secara berkala.

Kata kunci : Mitigasi, tsunami, sekolah, Pulau Pisang, penyuluhan, evakuasi

(7)

Bab I. Pendahuluan 1.1. Analisis Situasi

Disamping risiko bencana dari Gunung Anak Krakatau ini, Wilayah Selat Sunda dan sekitarnya juga menyimpan potensi risiko bencana dari aktivitas tektonik di sepanjang zona Subdusi gempa. Wilayah ini merupakan pertemuan lempeng benua (eurasia) dan lempeng samudra (Indo-Australia) yang saling bertubrukan. Para ahli memperkirakan adanya potensi gempa besar di wilayah ini.

Mempertimbangkan kedua sumber potensi bencana tsunami tersebut, desa-desa di sepanjang pesisir barat kabupaten Pesisir Barat harus berupaya untuk memperkuat kapasitas masyarakatnya dalam menghadapi datangnya bencana. Salah satu yang menjadi perhatian adalah kelompok rentan yang ada di sekolah-sekolah di sepanjang pantai. Bisa jadi gempa berpotensi tsunami datang pada pagi hari ketika kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung karena tsunami tidak dapat diperkirakan waktu kedatangannya. Oleh sebab itu sangat penting untuk meningkatkan kapasitas warga sekolah dalam menghadapi bencana tsunami.

Foto dampak bencana di Lampung Selatan

(Sumber : https://www.tribunnews.com/regional/2018/12/24/korban-meninggal- akibat-tsunami-di-lampung-selatan-capai-75-orang)

Kapasitas yang baik akan menimbulkan rasa aman bagi setiap individu di sekolah, termasuk orang tua/wali murid. Sekolah yang aman dari bencana adalah dambaan setiap orang tua. Sebagian besar waktu anak-anak kita berada di sekolah untuk belajar, beraktivitas, menyalurkan hobi dan minat. Mereka adalah calon presiden,

(8)

peneliti, penemu, dokter, guru yang akan memberikan kemajuan pada Negara dan peradaban. Melindungi mereka adalah hak dasar mereka yang harus orang dewasa penuhi. Perlindungan fisik dan psikis akan menjamin kematangan mereka menjalankan perannya nanti. Melalui sekolah yang aman dari bencana kita dapat memenuhi hak-hak dasar anak-anak di sekolah.

Anak-anak di sekolah menghabiskan waktunya di sekolah, dimana jam belajar dimulai pukul 07.00 sampai usai jam sekolah sekira pukul 16.00 (jam ini bervariasi menurut kebijakan sekolah masing-masing). Di sisi lain, kejadian bencana atau kedaruratan tidaklah mengenal waktu dan bisa saja terjadi di saat berjalannya jam belajar mengajar.

Maka, perlu untuk selalu diingat bahwa anak bukanlah manusia dewasa dalam bentuk mini, kondisi fisiknya berbeda, anak memiliki kematangan emosional yang berbeda dengan orang dewasa. Hal ini mempengaruhi kemampuannya untuk mengambil keputusan di saat-saat darurat. Sehingga kebutuhan akan Sekolah Siaga Bencana dipandang sebagai sesuatu yang sangat penting untuk segera dilaksanakan.

Sekolah Siaga Bencana ini merupakan panduan langkah demi langkah untuk berproses dan memastikan sekolah aman dari bencana. Diharapkan dengan Sekolah Siaga Bencana ini, sekolah dapat melakukan upaya-upaya penanggulangan bencana secara mandiri di sekolah. Sekolah Siaga Bencana juga diharapkan mampu diaplikasikan oleh para guru, orang tua / wali murid dan mereka yang terlibat dalam proses belajar mengajar di sekolah. Disinilah pentingnya terbentuk budaya siaga bencana yang dapat membentuk komunitas sekolah tangguh terhadap bencana.

1.2. Permasalahan Mitra

SMP Pulau Pisang yang berada di Kecamatan Pulau Pisang Kabupaten Pesisir Barat merupakan salah satu desa yang Berisiko tinggi terhadap bahaya tsunami.

Posisinya yang berhadapan langsung dengan zona Megathrust tsunami mengharuskan tercapainya tingkat kapasitas masyarakat yang tinggi dalam menghadapi bencana tsunami, termasuk didalamnya adalah siswa sekolah yang merupakan salah satau kelompok rentan bencana tsunami.

(9)

Dalam Manajemen Penanggulangan Bencana, dikenal empat tahapan penanggulangan bencana yang membentuk suatu siklus penanggulangan bencana.

Dalam situasi tidak terjadi bencana, maka fokus kegiatan penanggulangan bencana adalah upaya pencegahan dan mitigasi bencana guna mengurangi dampak bencana dalam jangka panjang. Ketika terdapat potensi bencana, upaya-upaya ditujukan untuk Kesiapsiagaan guna mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian dan langkah-langkah yang tepat guna dan berdaya guna untuk memastikan ketersediaan sumber daya dan kapasitas untuk menggunakan sumber daya tersebut, bila terjadi bencana. Berdasarkan siklus kesiapsiagaan di atas, maka jelas bahwa peran pemerintah dan akademisi sangat penting untuk memberikan informasi yang lengkap kepada masyarakat tentang potensi bencana, daerah aman bencana dan langkah yang harus tempuh dalam menghadapi ancaman bencana

Mempertimbangkan gap yang terjadi ini, perlu untuk memberikan edukasi berupa peningkatkan pemahaman kelompok rentan di sekolah. Program yang ditawarkan ini berupaya untuk meningkatkan pemahaman warga sekolah tentang risiko bencana tsunami dari aktivitas gempa tektonik di zona patahan sekitar selat sunda.

Setiap individu di sekolah diharapkan melalui program ini dapat bereaksi dengan tepat guna menjawab tanda-tanda alam terjadinya tsunami dan pesan peringatan dini tsunami. Mereka harus mengetahui langkah-langkah penyelamatan diri dan evakusi secara mandiri ke tempat yang lebih aman.

(10)

1.3. Tujuan Kegiatan

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini dilakukan untuk menyebarluaskan informasi tentang :

a. Meningkatkan kapasitas, kesadaran dan kesiapsiagaan warga sekolah dalam menghadapi bencana sebagai bentuk perwujudan perlindungan terhadap hak- hak atas keamanan dan kelangsungan hidup.

b. Memberi acuan standar bagi guru dan/atau insan peduli bencana dalam menyebarkan serta menerapkan pengetahuan sekolah yang siaga terhadap bencana.

1.4. Manfaat Kegiatan

Sekolah Siaga Bencana ini merupakan panduan langkah demi langkah untuk berproses dan memastikan sekolah aman dari bencana. Diharapkan dengan Sekolah Siaga Bencana ini, sekolah dapat melakukan upaya-upaya penanggulangan bencana secara mandiri di sekolah. Sekolah Siaga Bencana juga diharapkan mampu diaplikasikan oleh para guru, orang tua / wali murid dan mereka yang terlibat dalam proses belajar mengajar di sekolah. Sehingga nantinya akan dihasilkan sekolah-sekolah yang siaga dalam menghadapi bencana.

(11)

Bab II. Solusi dan target luaran 2.1 Solusi Permasalahan

Kegiatan Pengabdian ini berusaha menghadirkan solusi terhadap kurangnya pemahaman dan kesiapsiagaan kelompok rentan sekolah di Pulau Pisang Kabupaten Pesisir Barat. Untuk memastikan sekolah aman dari bencana, terdapat Empat tahapan solusi yang ditawarkan dalam kegiatan ini. Semua tahapan ini saling terkait satu dengan lainnya dan dilaksanakan secara berurutan. :

a. Identifikasi ancaman bencana. Pada tahap ini diawali dengan membahas konsep-konsep dasar bencana, etimologi, istilah, kondisi kebencanaan Kabupaten Pesisir Barat dan tindakan-tindakan yang dilakukan oleh komunitas. Dilanjutkan dengan Membahas konsep dasar pengkajian risiko bencana sekolah terkait bahaya, kerentanan, kapasitas dan tingkat risiko bencana yang ada. Dan diakhiri dengan Mengidentifikasi potensi bencana yang ada di sekolah.

b. Membentuk tim sekolah siaga bencana. Pada tahap ini materi membahas pentingnya pelaksanaan kegiatan sekolah tangguh bencana, serta hasil yang diinginkan setelah pelaksanaan kegiatan ini selesai. Tahap berikutnya adalah Pembentukan tim sekolah siaga bencana yang meliputi Penentuan kriteria, tugas dan fungsi tim, Penentuan dan penyusunan personil yang terlibat dalam tim

c. Penyusunan dokumen rencana penanggulangan bencana. Tahap ini diawali dengan diskusi bersama menyusun dan menyepakati rencana evakuasi yang akan dilakukan saat bencana gempa bumi terjadi. Tahap ini dilanjutkan dengan menyusun rantai komando. Dan diakhiri dengan penyusunan prosedur tetap rencana evakuasi bencana gempa bumi dan tsunami.

d. Penguatan kapasitas sekolah, yang terdiri dari peningkatan kapasitas personil dan penyebarluasan pengetahuan serta informasi kebencanaan.

Tahap ini berupa diseminasi prosedur tetap evakuasi ke semua warga sekolah, dan Uji coba perencanaan dan prosedur tetap evakuasi dengan melakukan simulasi gempa bumi dan tsunami, dari ruangan menuju titik kumpul serta dari titik kumpul menuju tempat evakuasi sementara.

(12)

Untuk menerapkan langkah-langkah di atas, Sekolah akan didampingi oleh tim dosen dan mahasiswa dari Universitas Lampung yang telah memahami upaya mitigasi bencana.

2.2 Target luaran

Pengabdian tentang peningkatan kapasitas kelompok rentan sekolah dalam menghadapi bencana tsunami akan memiliki target luaran yang dapat terkuantifikasi. Tahapan-tahapan yang dilalui berdasarkan materi pembelajaran yang didesiminasikan manghasilkan output yang jelas.

Pada tahap Identifikasi ancaman bencana, warga sekolah akan memiliki pengetahuan yang cukup baik sehingga dapat membuat dokumen kajian risiko bencana untuk sekolah tersebut. Pada tahap selanjutnya, sekolah dapat membentuk Tim sekolah siaga bencana beserta struktur tim tersebut. Anggota tim sekolah siaga bencana harus memahami dengan baik fungsi dari struktur tersebut.

Tim Sekolah siaga bencana akan bekerja dengan baik apabila terdapat SOP yang jelas. Tahap berikutnya akan menghasilkan dokumen Prosedur tetap rencana evakuasi dan rantai komando. Rangkaian penyuluhan ini akan diakhiri dengan penyusunan dan pembahasan peta evakuasi serta diseminasi prosedur tetap evakuasi kepada seluruh warga sekolah. Pada tahap akhir ini akan di uji coba kan perencanaan dan prosedur tetap evakuasi dengan melakukan simulasi gempa bumi dan tsunami, dari ruangan menuju titik kumpul serta dari titik kumpul menuju tempat evakuasi sementara

Tabel 1. Rencana target capaian luaran

No Jenis Luaran Indikator Luaran

Luaran Wajib

1 Publikasi ilmiah pada jurnal ber ISSN/Prosiding ber ISBN1) submitted 2 Publikasi pada media cetak/online/repository PT2) Proses editing/

sudah terbit 3 Peningkatan daya saing (Peningkatan kualitas, kuantitas,

serta nilai tambah barang, jasa diversifikasi produk, atau sumberdaya lainya) 3)

Ada peningkatan

4 Peningkatan penerapan iptek di masyarakat (mekanisasi, IT, dan manajemen) 3)

Tidak ada

5 Perbaikan tata nilai masyarakat (seni budaya, social, politik, keamanan, ketenteraman, pendidikan, kesehatan) 4)

draf

Luaran Tambahan

1 Publikasi di jurnal internasional1) Tidak ada

(13)

2 Jasa, rekayasa social, metode atau system, produk/barang5) draf

3 Inovasi baru/TTG5) belum

4 Hak kekayaan intelektual (Paten, Paten sederhana, Hak Cipta, Merek Dagang, Desain produk industry,

Perlindungan varietas tanaman, perlindungan desain topografi sirkuit terpadu6)

belum

5 Buku ber ISBN2) belum

Keterangan :

1) Isi dengan belum/tidak ada, draf, submitted, reviewed, atau accepted/published

2) Isi dengan belum/tidak ada, proses editing/sudah terbit

3) Isi dengan belum/tidak ada, produk, penerapan, besar peningkatan

4) Isi dengan belum/tidak ada, draf, terdaftar atau sudah dilaksanakan

5) Isi dengan belum/tidak ada, draf, produk, penerapan

6) Isi dengan belum/tidak ada, draf, atau terdaftar/granted

2.3 Kajian pustaka

2.3.1 Potensi Bahaya Tsunami di Wilayah Pesisir Kabupaten Pesisir Barat Selain tsunamigenik akibat letusan Gunung Anak Krakatau, potensi tsunami di Selat Sunda juga bisa diakibatkan oleh gempa bumi. Menurut (Yudhicara and Budiono 2008) zona subduksi di Selat Sunda termasuk zona subduksi lambat (v ̴ 4 cm/tahun). Catatan seismik menunjukkan bahwa zona subduksi lambat dapat membangkitkan gempa mega-thrust dengan kekuatan M>8,2 (Gutscher and Westbrook 2009) Tsunamigenik pada wilayah subduksi dengan zona lambat lainnya di Indonesia adalah gempa-gempa yang terjadi di perairan Barat Sumatera seperti gempa 26 Desember 2004. Sedangkan tsunamigenik akibat zona subduksi relatif cepat adalah tsunami akibat gempa di selatan Jawa pada tahun 2006 yang diperkirakan pengulangan gempa 1921.

Untuk aktivitas kegempaan di sekitar Selat Sunda tercatat cukup besar. Rata-rata kejadian gempa dengan skala diatas 2,5 Skala Richter di wilayah ini mencapai 2000 kali setiap tahunnya (Naryanto 2014). Catatan kejadian gempa dari tahun 1900 hingga 1993 sebagian besar memiliki Magnitude (M) 4,1 sampai 6,0.

Namun tidak ada catatan kejadian gempa besar di zona perairan Selat Sunda.

Sementara itu pada zona lainnya di dari aceh hingga Nusa Tenggara telah terjadi gempa besar yang dianggap sebagai pelepasan energi teknonik terkumpul selama proses stressing. Kondisi ini membuat kekhawatiran akan terjadinya gempa berpotensi tsunami pada zona subduksi perairan ini.

(14)

Berdasarkan jarak antara episentrum gempa dan wilayah terdampak, kejadian tsunami di Indonesia dikategorikan sebagai tsunami jarak dekat. Sesuai dengan kasus ini, pada wilayah pesisir barat Sumatera, selatan jawa hingga Nusa Tenggara, tsunami dapat mencapai daerah pesisir dalam waktu sangat cepat.

Sebagai perbandingan, modeling waktu kedatangan tsunami di Kota Padang menunjukkan bahwa kota akan terdampak tsunami dalam waktu 23 menit setelah gempa yang berpusat di zona subduksi Mentawai (Taubenböck et al. 2009).

Apabila terjadi gempa berpotensi tsunami di Selat Sunda, waktu kedatangan tsunami di wilayah pesisir Kabupaten Pesisir Barat juga akan sangat cepat, mendekati estimasi kedatangan tsunami di Padang.

2.3.2 Pentingnya Program PRB bagi Kelompok rentan di sekolah

Posisi geografis yang berdekatan dengan zona subduksi gempa menjadikan wilayah pesisir Kabupaten Pesisir Barat memiliki tingkat risiko tsunami yang tinggi. Untuk itu wilayah ini harus mendapatkan perhatian serius dalam upaya Penurunan Risiko Bencana (PRB).

Program PRB harus sampai kepada seluruh masyarakat, khususnya kepada kelompok rentan. Siswa SD, SMP dan SMA merupakan salah satu kelompok rentan bahaya tsunami dikarenakan kurangnya kemampuan mereka dalam bereaksi terhadap pesan peringatan dini. Mereka membutuhkan arahan dan petunjuk yang jelas dalam proses evakuasi. Tidak adanya panduan dapat menghambat kapasitas respons bahaya mereka (Scott and Few 2016) (Haigh and Amaratunga 2010).

Salah satu upaya PRB yang cukup efektif adalah melalui peningkatan kapasitas komunitas masyarakat di daerah yang berisiko. Pemerintah memiliki peran yang signifikan dalam memperkuat ketahanan masyarakat di daerah berisiko (Valdés, Amaratunga, and Haigh 2013). Komunitas sebagai pemangku kepentingan vital menjadi kelompok target pesan peringatan dini, termasuk majelis guru dan pegawai di sekolah (Sakurai and Sato 2016). Ketika komunitas menyadari prioritas risiko, mereka termotivasi untuk merespons sistem peringatan dini tanpa menunggu peringatan dari pihak luar. Seluruh individu di sekolah diberi informasi tentang opsi-opsi aman yang tersedia, rute evakuasi, dan mekanisme untuk menghindari dan meminimalkan kerusakan properti dan korban jiwa. Partisipasi

(15)

individu penting untuk membangun budaya keselamatan, melalui kampanye komunikasi dan kesadaran yang sukses

Bab III. Metode Pelaksanaan 3.1 Metode dan tahapan pengabdian kepada masyarakat

Kegiatan pengabdian ini melaksanakan empat tahap penyuluhan yang diawali dari identifikasi risiko bencana tsunami yang mungkin terjadi dengan tingkat skala risiko tersebut. Identifikasi diambil berdasarkan potensi bahaya dan kerentanan penduduk dan wilayah pesisir Kabupaten Pesisir Barat. Tahap kedua adalah penyusunan Tim Siaga Bencana Sekolah. Tim ini dibentuk dari seluruh unsur yang ada di sekolah tersebut mulai dari kepala sekolah hingga penjaga sekolah, termasuk perwakilan siswa dan anggota pramuka.

Tahap ketiga adalah tim pengabdian Unila mengajak Tim Siaga Bencana Sekolah untuk menyusun rencana penanggulangan bencana hingga terbentuk prosedur tetap evakuasi dan rantai komando dalam enghadapi bencana tsunami. Tahap terakhir adalah peningkatan kapasitas seluruh warga sekolah melalui diseminasi informasi kebencanaan dan prosedur tetap evakuasi melalui simulasi bencana.

Seluruh warga sekolah (murid, guru, pegawai) dilibatkan dalam proses evakuasi bencana dari ruangan menuju tempat terbuka (titik kumpul awal) dan dari tempat terbuka ke tempat evakuasi aman sementara.

3.2 Deskripsi kegiatan yang akan didesiminasikan ke masyarakat

Rangkaian kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di ruangan dan luar ruangan.

Kegiatan penyuluhan dilaksanakan di dalam kelas. Tim Pengabdian Unila menyampaikan materi kepada peserta yang terdiri dari guru, pegawai dan murid.

Proses diseminasi dilanjutkan dengan FGD pembentukan tim sekolah siaga bencana hingga tersusunya dokumen rencana penanggulangan bencana sekolah.

Pengabdian ini dilanjutkan dengan kegiatan luar ruangan. Bentuknya adalah diseminasi kepada seluruh murid, mulai dari proses penyelamatan diri di dalam kelas ketika terjadi gempa, tata cara evakuasi keluar ruangan, mengarahkan murid menuju titik pertemuan di lapangan terbuka di lingkungan sekolah. Kegiatan lapangan diakhiri dengan proses evakuasi menuju tempat ketinggian yang aman di luar lingkungan sekolah. Tempat ketinggian ini ditetapkan dalam proses FGD

(16)

Peserta simulasi (guru, pegawai dan murid) diminta untuk mengikuti seluruh prosedur tetap evakuasi gempa dan tsunami yang sudah disusun bersama.

3.3 Prosedur kerja untuk mendukung realisasi metode

Prosedur kerja yang dilakukan tim pengabdian ini meliputi penyuluhan dan pemberian contoh melalui FGD dan simulasi kebancanaan. Penyuluhan yang dilakukan meliputi karakteristik bencana yang mengancam daerah setempat dan evaluasi kerentanan penduduk dan lingkungan setempat. Metode FGD melibatkan seluruh peserta dalam penyusunan Tim Siaga Bencana Sekolah. Unsur apa saja yang diperlukan untuk memperkuat tim tersebut, siapa yang akan mengisi pos-pos yang terbentuk di tim serta berapa banyaknya personil yang akan mengisi pos-pos tersebut.

FGD juga melibatkan seluruh tim yang terbentuk untuk menyusun prosedur tetap (protap) evakuasi bencana tsunami serta rantai komandonya. Metode terakhir adalah praktek demonstrasi prosedur tetap melalui simulasi gempa dan tsunami. Metode ini melibatkan seluruh peserta.

3.4 Pihak-pihak yang terlibat

Pengabdian Unggulan ini melibatkan beberapa mitra, khususnya yang terkait upaya Mitigasi Bencana gempa dan tsunami. Mitra pertama adalah majelis guru, pegawai dan siswa- siswi SMP Negeri Pulau Pisang yang berlokasi di Pulau Pisang Kabupaten Pesisir Barat. Jumlahnya sekitar 30-40 orang peserta. Mitra pertama ini merupakan unsur yang sangat berkepentingan dan bertanggung jawab dalam mewujudkan Sekolah Siaga Bencana. Kepedulian dan motivasi tinggi dari mitra pertama ini akan mempercepat respon terhadap tanda-tanda atau dalam peringatan dini bencana.

Mitra kedua yang dilibatkan dalam kegiatan pengabdian ini adalah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pesisir Barat. Mitra kedua ini merupakan regulator penanggulangan bencana di kabupaten ini. Keterlibatan mereka sangat penting dalam mengarusutamakan program Penurunan Risiko Bencana (PRB) di daerah-daerah yang terdampak tsunami maupun yang berisiko tinggi. Mitra kedua juga akan memberikan evaluasi untuk keberlanjutan upaya PRB di Pesisir Barat.

Melalui mitra kedua, program Sekolah Siaga Bencana ini dapat dipromosikan ke skala yang lebih luas sehingga menyentuh sekolah-sekolah lainnya di daerah

(17)

rawan tsunami. Bahkan bisa menyentuh kelompok masyarakat lainnya yang lebih luas.

3.5 Evaluasi pelaksanaan progam dan keberlanjutan program

Evaluasi pelaksanaan program dilakukan dengan melihat ketercapaian tujuan pengabdian. Terbentuknya Tim Sekolah Siaga Bencana, tersusunnya dokumen rencana penanggulangan bencana sekolah dan prosedur tetap evakuasi gempa tsunami menunjukkan ketercapaian program. Selanjutnya evaluasi juga dilihat dari kemampuan sekolah dalam melaksanakan simulasi bencana gempa dan tsunami.

Untuk jangka panjang, Program Sekolah Siaga Bencana yang diluncurkan melalui kegiatan pengabdian ini sebaiknya diikuti oleh seluruh sekolah yang berada di daerah rawan tsunami. Setiap sekolah dapat menunjukkan capaian PRB nya melalui sebuah event bersama seperti jambore PRB sekolah. Upaya ini diharapkan bisa menumbuhkan budaya siaga bencana di setiap daerah yang berisiko.

(18)

Bab IV. Personalia Pengusul dan Keahlian

4.1 Jenis kepakaran yang yang diperlukan dalam menyelesaikan seluruh persoalan atau kebutuhan mitra

Untuk mencapai tujuan kegiatan pengabdian ini, dibutuhkan beberapa personil pelaksana yang memiliki keahlian dalam bidangnya. Para personil ini berkompetensi dalam menggali permasalahan kebencanaan di suatu daerah dan mencari alternatif solusi bagi penyelesaian masalah tersebut. Keahlian tersebut diantaranya adalah untuk identifikasi ancaman bencana tsunami di suatu daerah, termasuk identifikasi kerentanan wilayah yang akan terdampak agar dapat digunakan untuk analisa risiko bencana tersebut.

Selanjutnya juga dibutuhkan kepakaran dalam menyusun langkah langkah penyelamatan diri yang diawali dari penyusunan tim sekolah siaga bencana, menyusun prosedur tetap evakuasi tsunami dan rantai komandonya. Kegiatan ini juga digawangi oleh tim yang memahami proses simulasi evakuasi tsunami dari suatu titik yang rawan menuju tempat evakuasi sementara.

Semua kompetensi tersebut sangat dibutuhkan selama proses penyuluhan, termasuk saat pelaksanaan simulasi evakuasi tsunami.

Selain tim pengabdian dari Universitas Lampung, kegiatan ini juga didukung oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pesisir Barat yang bertindak sebagai regulator. Pihak BPBD juga akan terlibat secara khusus dalam penyampaian materi kebencanaan. BPBD juga akan memantau kegiatan pengabdian ini sehingga dapat memberikan evaluasi untuk penyempurnaan kegiatan di tempat lain.

Secara lengkap kegiatan pengabdian ini dilaksanakan oleh kepakaran dan tahapan sebagai berikut :

a. Penyuluhan tentang penyusunan kajian risiko tsunami di suatu daerah akan disampaikan oleh Dr. Henky Mayaguezz,S.Pi, MT, MSc

b. Penyuluhan tentang pembentukan/penyusunan tim Sekolah Siaga Bencana akan disampaikan oleh Dr. Moh Muhaemin, S.Pi., M.Si

(19)

c. Pendampingan tentang penyusunan prosedur tetap dan rantai komando penanggulangan bencana tsunami akan disampaikan Eko Efendi, S.T., M.Si.

d. Pendampingan diseminasi prosedur tetap dan rantai komando hingga terlaksananya simulasi evakuasi bencana gempa dan tsunami akan dipandu olwh Deny Sapto Chondro Utomo, S.Pi., M.Si dan didukung secara bersama oleh seluruh tim pengabdian.

(20)

Bab V. Pelaksanaan Kegiatan

3.1. Alat dan Bahan

Pelatihan ini memerlukan alat dan bahan sebagai berikut :

 Modul peletihan

 Komputer/laptop

 Infocus

 ToA

3.2. Materi Pelatihan

 kajian risiko tsunami di Kabupaten Pesisir Barat

 tim Sekolah Siaga Bencana

 prosedur tetap dan rantai komando penanggulangan bencana tsunam

 simulasi evakuasi bencana gempa dan tsunami 3.3. Kerangka Pemecahan Masalah

Untuk mengatasi permasalahan masalah kerentanan risiko bencana di sekolah, kami mengusulkan untuk melakukan kegiatan Pelatihan peningkatan kapasitas kelompok rentan melalui program sekolah siaga bencana sebagai upaya mitigasi bencana tsunami di Pulau Pisang Kabupaten Pesisir Barat. Pelatihan ini mengkombinasikan teori dan praktek penanggulangan bencana. Narasumber mempersiapkan materi dan modul yang dibutuhkan untuk disampaikan dan dipraktekkan bersama anak sekolah. Praktek simulasi penganggulangan bencana diterapkan mulai dari upaya perlindungan diri dari terjadinya gempa besar. Ketika siswa berada di dalam gedung, maka ditunjukkan lokasi-lokasi yang relatif aman dari potensi reruntuhan gedung. Siswa diminta untuk melindungi kepala dari potensi reruntuhan dan jatuhan material. Apabila memungkinkan untuk keluar dari gedung ketika gempa masih berlangsung, maka siswa dianjurkan untuk keluar dengan tertib sambil melindungi kepala. Namun apabila tidak memungkinkan untuk keluar dari gedung akibat gempa besar maka siswa diminta untuk tetap berada di dalam gedung sambil melindungi diri hingga gempa berhenti.

(21)

Setelah gempa berhenti, siswa diminta untuk keluar dengan tertib sambil tetap melindungi kepala dari potensi reruntuhan material dari atas. Siswa diminta untuk menuju lapangan sekolah yang jauh dari potensi runtuhan bangunan.

Sesampai di lapangan, siswa diminta untuk menghitung jumlah teman sekelas yang sudah keluar. Apabila ternyata belum berkumpul semua, maka salah seorang siswa akan mengecek kembali ke ruangan kelas untuk memastikan keberadaan teman yang berlum berkumpul. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi jika ada teman sekelas yang terluka akibat gempa. Apabila ada yang terluka, maka segera dilakukan upaya penyelamatan pertama.

Setelah berkumpul di lapangan, siswa diarahkan melakukan evakuasi mandiri menuju tempat ketinggian yang cukup aman dari tsunami. Jalur evakuasi yang digunakan adalah jalur terdekat menuju tempat evakuasi sementara yang sebelumnya telah ditetapkan.

5.4. Peserta

Pelatihan ini diikuti oleh perwakilan guru dan siswa sebanyak 40 orang.

5.5. Evaluasi Proses

Menurut UU No. 16 Tahun 2006 tentang penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan, pasal 1 da 2 menyatakan bahwa materi penyuluhan dibuat berdasarkan kebutuhan dan kepentingan pelaku utama dan pelakuusaha dengan memperhatikan kemanfaatan dan kelestarian sumberdaya pertanian, perikanan dan kehutanan. Materi penyuluhan berisi unsur pengembangan sumberdaya manusia dan peningkatan modal sosial serta ilmu pengetahuan.

Untuk mengetahui kesesuaian materi dengan kebutuhan sasaran dan tujuan penyluhan / pelatihan maka disusunlah objek evaluasi sebagai berikut :

1. Kesesuaian materi dengan tujuan pelatihan

(a) Sesuai (b) Kurang sesuai (c) Tidak sesuai 2. Kesesuaian metode dengan tujuan pelatihan

(a) Sesuai (b) Kurang sesuai (c) Tidak sesuai 3. Kesesuaian media pelatihan dengan tujuan pelatihan

(a) Sesuai (b) Kurang sesuai (c) Tidak sesuai 4. Tingkat adopsi aplikasi pelatihan

(a) Menerapkan (b) Mencoba (c) Menilai (d) Minat (e) sadar

(22)

5.6 Pretest dan Postest Soal

1. Apa saja yang termasuk bencana alam, kecuali : a) Gunung meletus

b) Gempa c) Tsunami d) Covid-19

2. Bencana alam yang tidak terdapat di Indonesia ? a) Gempa Bumi

b) Kekeringan c) Tornado

d) Gunung meletus

3. Untuk mengurangi risiko bencana, upaya mitigasi yang bisa diterapkan adalah ?

a) Pelatihan/sosialisasi penanggulangan bencana b) Simulasi evakusi bencana

c) Membuat jalur evakuasi d) Semua betul

4. Gelombang pasang tsunami disebabkan oleh adanya a) Gelombang laut yang pasang tiba2

b) Gempa bumi di sepanjang pantai c) Air laut yang surut tiba2

d) Gempa bumi di dasar laut

5. Salah satu ciri akan datangnya gelombang tsunami adalah a) Air laut yang surut tiba2

b) Air laut yang pasang tiba2

c) Gelombang laut berhenti dengan tiba2

d) Banyaknya ikan besar yang mendekati pantai

6. Jika pada saat gempa bumi terjadi, kamu sedang berada di pantai, tindakan yang paling tepat adalah

a) Naik perahu menuju tegah laut

b) Menjauhi pantai dan menuju ke tempat lebih tinggi c) Tetap berada di pantai dan berlindung di pohon bakau d) berpegangan pada benda benda besar yang ada di pantai

7. Wilayah stabil yaitu wilayah yang tidak pernah mengalami gempa ( tidak ada catatan sejarah gempa). Berikut ini yang termasuk wilayah stabil di Indonesia adalah …

a) Sumatera b) Jawa c) Papua d) Kalimantan

8. Meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam menghadapi serta mengurangi dampak/resiko bencana agar masyarakat dapat hidup dan bekerja dengan aman merupakan …

a) Fungsi mitigasi b) Tujuan mitigasi c) Program mitigasi

d) Penanggulangan bencana

9. Apabila seseorang berada di ruang kelas kemudian terjadi gempa, upaya penyelamatan yang tepat adalah…

(23)

a) Mencari jalan keluar bangunan b) Berteriak minta tolong

c) Mencari perlindungan

d) Berpegangan pada benda yang kukuh 10. Ciri-ciri gempa berpotensi tsunami adalah :

a) Gempa berkekuatan cukup besar hingga besar

b) Ketika gempa terjadi, seseorang susah untuk berdiri dengan baik c) Pusat gempa berada di laut

d) Semua betul

11. Setelah terjadi gempa besar berpotensi tsunami, langkah yang tepat untuk dilakukan adalah :

a) Mengumpulkan barang berharga untuk dibawa ketempat evakuasi b) Segera berlari menuju tempat ketinggian

c) Mencari anggota keluarga dan bersama-sama menuju tempat evakuasi d) Mengambil kendaraan utk evakuasi agar lebih cepat

12. Saat terjadi gempa disekitar pantai kemudian diikuti surutnya air laut yang ekstrim menandakan akan terjadi tsunami. Langkah penyelamatan yang tepat adalah…

a) Menjauhi pantai dan ketempat yang paling tinggi b) Menjauhi pantai dan berlindung di dalam rumah

c) Berlindung dengan naik pohon untuk menghindari terjangan air bah d) Meminta bantuan penyelamat dan mengumpulkan barang berharga 13. Tindakan yang harus dilakukan untuk menghindari gempa saat berada di

ruang gedung adalah…

a) Memberi orang lain saat terjadi gempa b) Meminta pertolongan orang lain c) menjauhi bangunan atau pohon d) Mengutamakan keselamatan sendiri

14. Wilayah Kabupaten di Lampung yang memiliki risiko tsunami adalah a) Lampung selatan, Tanggamus, Lampung Timur

b) Pesisir barat, Lampung Selatan, Tulang Bawang c) Tanggamus, Pesisir Barat, Lampung Selatan d) Pesisir Barat, Lampung Barat, Tanggamus

15. Jika Terjadi gempa besar berpotensi tsunami di wilayah laut kepulauan Indonesia, berapa lama selang waktu yang dibutuhkan gelombang tsunami bisa mencapai pantai ?

a) 0 – 20 menit b) 20 – 40 menit c) 40 – 60 menit d) 1 – 2 jam Kunci Jawaban

1. D 2. C 3. D 4. D 5. A 6. B 7. D 8. B

9. C 10. D 11. B 12. A 13. D 14. C 15. B

(24)

Bab VI. Hasil Kegiatan

6.1. Realisasi Kegiatan

6.1.1. Waktu dan tempat kegiatan

Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan pada tanggal 8 dan 9 Oktober 2021 di SMPN Pulau Pisang Kabupaten Pesisir Barat, Lampung/

6.1.2. Jadwal Kegiatan

Hari/Tanggal Materi Pemateri

Jumat 8 Oktober 2021

08.00 – 08.45 Pembukaan

- Sambutan Kepala SMPN Pulau Pisang

- Sambutan Tim Pengabdian - Sambutan Camat Pulau Pisang

sekaligus pembukaan secara resmi

Panitia

08.45 – 09.00 Pretest Panitia

09.00 - 10.00 Materi 1. Kajian risiko tsunami di Kabupaten Pesisir barat

Dr. Henky Mayaguezz, S.Pi., M.T.

10.00 – 10.45 Materi 2. Pembentukan Tim Sekolah Siaga Bencan

Dr. Moh. Muhaemin, S.Pi., M.Si

10.45 – 11.30 Materi 3. Protap penanggulangan bencana

Eko Efendi, S.T., M.Si

11.30 – 13.00 Ishoma

13.00 – 15.00 Simulasi evakuasi bencana gempa dan tsunami

Deni Sapto Chondro Utomo, D.Pi., M.Si Sabtu 9 Oktober 2021

09.00 – 12.00 Survey lapangan dan studi kerentanan bencana Pulau Pisang

Tim Pengabdian

12.00 - selesai Kembali ke Bandar Lampung

(25)

6.2. Hasil Evaluasi

Sebagai evaluasi pelaksanaan kegiatan, panitia mengajukan 4 pertanyaan kepada masing-masing peserta. Pada pertanyaan pertama, tentang kesesuain materi dengan tujuan pelatihan peningkatan kelompok rentan di SMPN Pulau Pisang, 35 orang peserta menjawab sesuai dan 5 orang peserta menjawab kurang sesuai. Tidak ada yang menjawab tidak sesuai.

Pada pertanyaan kedua tentang kesesuaian metode dengan tujuan pelatihan, 32 orang peserta menjawab sesuai, 8 orang menjawab kurang sesuai, dan tidak ada yang menjawab tidak sesuai.

Pada pertanyan ketiga tentang media pelatihan denan tujuan pelatihan, 27 peserta menjawab sesuai, 13 orang peserta mejawab kurang sesuai dan tidak ada yang menjawab tidak sesuai. Sedangkan pada pertanyaan terakhir tentang tingkat adopsi pelatihan kelompok rentan sekolah, 25 orang menjawab mencoba, 8 orang menjawab minat, 7 orang menerapkan.

Hasil evaluasi ini menunjukkan bahwa proses pelatihan yang menggunakan materi, metode dan media pelatihan telah sesuai dengan tujuan pelatihan peningkatan kapasitas kelompok rentan melalui program sekolah siaga bencana sebagai upaya mitigasi bencana tsunami di Pulau Pisang Kabupaten Pesisir Barat. Terlihat dari tingginya presentase jawaban sesuai yang diberikan peserta. Pada jawaban nomor 3, hanya 27 dari 40 peserta (67.5%) yang menjawab sesuai. Kurangnya jawaban sesuai pada pertanyaan ini diperkirakan karena pelaksanaan pelatihan yang cukup terganggu dengan matinya jaringan listrik ke Pulau Pisang. Untuk sementara kebutuhan listrik di Pulau Pisang hanya dipasok dari genset.

Sementara itu evalusi terhadap materi pelatihan dapat dilihat pada tabel berikut. Terdapat 15 pertanyaan yang diajukan kepada setiap peserta pelatihan. Pertanyaan evaluasi diberikan di awal pelatihan. Pertanyaan yang sama juga diajukan pada akhir pelatihan untuk menilai sejauh mana ketercapaian materi pelatihan yang diberikan.

Materi

Awal Akhir %

kenaikan Persentase Kategori Persentase Kategori

Materi pelatihan Peningkatan kapasitas kelompok rentan melalui program sekolah siaga bencana

56.75 rendah 77.50 sedang 20.75

(26)

Bab VII. Kesimpulan dan Saran

7.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil evaluasi awal dan akhir dari kegiatan pelatihan yang dilakukan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Pengatahuan dan pemahaman peserta pelatihan peningkatan kapasaitas kelompok rentan melalui program sekolah siaga bencana sebagai upaya mitigasi bencana tsunami di Pulau Pisang Kabupaten Pesisir Barat meningkat sebesar 20.75% hingga mencapai 77.50% dan semua tujuan khusus tercapai

2. Beberapa siswa menunjukkan keseriusan untuk meneruskan hasil pelatihan kepada keluarga dan lingkungan sekitarnya

7.2. Saran

1. Mengingat wilayah kabupaten pesisir barat memiliki risiko bencana tsunami yang tinggi, Pelatihan ini hendaknya dapat diaplikasikan pada sekolah- sekolah lainnya di wilayah Kabupaten Pesisir Barat.

2. Perlu koordinasi lebih lanjut dengan Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat untuk melanjutkan program ini.

(27)

Daftar Pustaka

Gutscher, Marc-André, and Graham K. Westbrook. 2009. “Great Earthquakes in Slow-Subduction, Low-Taper Margins.” In Subduction Zone Geodynamics, 119–133. Springer.

Haigh, Richard, and Dilanthi Amaratunga. 2010. “An Integrative Review of the Built Environment Discipline’s Role in the Development of Society’s Resilience to Disasters.” International Journal of Disaster Resilience in the Built

Environment.

Naryanto, Heru Sri. 2014. “Mitigasi Kawasan Pantai Selatan Rota Bandar Lampung, Propinsi Lampung Terhadap Bencana Tsunami.” Alami 8 (2).

Sakurai, Aiko, and Takeshi Sato. 2016. “Promoting Education for Disaster

Resilience and the Sendai Framework for Disaster Risk Reduction.” Journal of Disaster Research 11 (3): 402–412.

Scott, Z., and R. Few. 2016. “Strengthening Capacities for Disaster Risk

Management I: Insights from Existing Research and Practice.” International Journal of Disaster Risk Reduction 20: 145–153.

Taubenböck, Hannes, Joachim Post, Ralph Kiefl, Achim Roth, Febrin A. Ismail, Günter Strunz, and Stefan Dech. 2009. “Risk and Vulnerability Assessment to Tsunami Hazard Using Very High Resolution Satellite Data: The Case Study of Padang, Indonesia.” EARSeL EProceedings 8 (1): 53–63.

Valdés, Helena Molin, Dilanthi Amaratunga, and Richard Haigh. 2013. “Making Cities Resilient: From Awareness to Implementation.” International Journal of Disaster Resilience in the Built Environment.

Yudhicara, Yudhicara, and K. Budiono. 2008. “Tsunamigenik Di Selat Sunda:

Kajian Terhadap Katalog Tsunami Soloviev.” Indonesian Journal on Geoscience 3 (4): 241–251.

(28)

FOTO DOKUMENTASI

Pelatihan peningkatan kapasitas kelompok rentan melalui program Sekolah Siaga Bencana di SMPN Pulau Pisang Kabupaten Pesisir Barat.

Diskusi dengan Ibu Camat Pulau Pisang sebelum acara dimulai

Sambutan dan Pembukaan acara secara resmi oleh Ibu Camat Pulau Pisang

Sambutan Kepala Sekolah SMPN Pulau Pisang

(29)

Sambutan dari Tim Pengabdian yang disampaikan oleh Pak Eko Efendi, S.T., M.Si

Penyampaian materi oleh Dr. Henky Mayaguezz, S.Pi., M.T.

Ice Breaking peserta oleh Dr. Henky Mayaguezz, S.Pi., M.T.

(30)

Penyampaian materi oleh Dr. Moh Muhaemin, S.Pi., M.Si.

Simulasi lapangan oleh Dr. Moh. Muhaemin, S.Pi., M.Si.

Foto Bersama setelah kegiatan selesai

(31)

Lampiran 1. Riwayat Hidup Ketua dan Anggota Tim Pengusul Ketua Tim

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Dr. Henky Mayaguezz, S.Pi., M.T.

2 Jenis Kelamin Laki-laki

3 Jabatan Fungsional Lektor

4 NIP/NIK/Identitas lainnya 19750515 200212 1 007

5 NIDN 0015057511

6 Tempat, Tanggal Lahir Bukittingi, 15 Mei 1975

7 Email henky.mayaguezz@fp.unila.ac.id

8 Nomor Telepon/HP 0811662518

9 Alamat Kantor Jl. Soemantri Brodjonegoro No. 1, Gedongmeneng, Bandar Lampung 10 Nomor Telepon/Faks

11 Lulusan yang telah dihasilkan

12 Mata Kuliah yang Diampu 1. Mitigasi Bencana Pesisir dan Laut 2. Manajemen Wilayah Pesisir dan Laut 3. Pemetaan dan SIG

4. Dasar-dasar Penginderaan Jauh 5. Oseanografi Fisika

6. Bahasa Inggris B. Riwayat Pendidikan

S1 S2 S3

Nama Perguruan Tinggi

Institut Pertanian Bogor

Universitas Diponegoro (Semarang)

Université de La Rochelle (France) Bidang Ilmu Ekologi dan

Oseanografi

Perencanaan Wilayah Pesisir

Perencanaan Wilayah dan Mitigasi Bencana Pesisir

Tahun Masuk- Lulus

1994 – 1999 2006 – 2008 2012 - 2015

(32)

Judul Skripsi/Tesis Distribusi Spasial Zooplankton di Perairan

Anjungan Minyak Widuri-P Maxus SES, Inc

Analisis Spasial resiko tsunami dan model-model evakuasi di wilayah urban Kota Padang

Exposition

Humaine, Anayse et Renforcement des Capacites d’e vacuation face aux Tsunamis à Padang (Indonésie)

Nama Pembimbing Dr. Ir. Ricardus Kaswadji, MSc Dr.Ir. Tri Partono, MSc

Dr. Frédérick Pouget

Ita Widowati, PhD

Prof. Frédéric Leone Dr. Frédéric Pouget

C. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

TAHUN JUDUL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PENDANAAN

SUMBER JML (Rp) 2018 Pelatihan Aplikasi Geographic

Information System (GIS) Tingkat Dasar di Bidang Perikanan dan Kelautan.

Mandiri

2020 Pengenalan hormon pertumbuhan rekombinan untuk peningkatan pertumbuhan ikan konsumsi pada pokdakan karya bhakti mandiri pekon lugusari kecamatan pagelaran kabupaten pringsweu

BLU Fakultas Pertanian

5.000.000

2021 Pelatihan peningkatan kapasitas kelompok rentan melalui program Sekolah Siaga Bencana di SMPN Pulau Pisang Kabupaten Pesisir Barat

BLU Fakultas Pertanian

5.000.000

D. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal (tidak termasuk makalah seminar/proceedings, artikel di surat kabar)

TAHUN JUDUL VOLUME

(NOMOR)

JURNAL 2016 Évolution spatiotemporelle de

l’exposition humaine face au tsunami à Padang Diagnostic de la vulnérabilité et des capacités d’évacuations à l’échelle infra- urbaine.

26(3) Revue International de Géomatique (RIG)

(33)

2017 A spatio-temporal modeling of human vulnerability in case of tsunami in padang, indonesia

35(1) International Journal of Mass Emergency and

Disaster (IJMED)

E. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir

TAHUN JUDUL PENELITIAN PENDANAAN

SUMBER JML (Rp) 2019 Analisis spasial risiko tsunami,

kapasitas evakuasi dan tingkat kesiapsiagaan masyarakat di Kota Bandar Lampung

BLU Unila 15.000.000

2020 Analisis efektifitas proses evakuasi tsunami menggunakan tools network analysis di daerah rawan tsunami kabupaten tanggamus

Mandiri 15.000.000

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Bandar Lampung, September 2021

(34)

Anggota 1

(35)
(36)
(37)

Anngota 2.

BIODATA ANGGOTA TIM PELAKSANA F. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Deny Sapto Chondro Utomo, S.Pi., M.Si.

2 Jenis Kelamin Laki-laki

3 Jabatan Fungsional Asisten Ahli

4 NIP/NIK/Identitas lainnya 19840731 201404 1 001

5 NIDN 0031078404

6 Tempat, Tanggal Lahir Jakarta, 31 Juli 1984

7 Email deny.utomo@fp.unila.ac.id

8 Nomor Telepon/HP 08561028264

9 Alamat Kantor Jl. Soemantri Brodjonegoro No. 1, Gedongmeneng, Bandar Lampung 10 Nomor Telepon/Faks

11 Lulusan yang telah dihasilkan 24

12 Mata Kuliah yang Diampu 1. Genetika Ikan

2. Bioteknologi Akuakultur 3. Teknologi dan Manajemen

Pembenihan Ikan

4. Pengantar Bioteknologi Perikanan

G. Riwayat Pendidikan

S1 S2

Nama Perguruan Tinggi Institut Pertanian Bogor Institut Pertanian Bogor Bidang Ilmu Teknologi dan

Manajemen Akuakultur

Ilmu Akuakultur Tahun Masuk-Lulus 2002 – 2007 2007 – 2010 Judul Skripsi/Tesis Efektivitas Aromatase

Inhibitor melalui

Perendaman pada Larva Ikan Lele Sangkuriang, Clarias sp. yang

Berumur 0, 2, dan 4 hari Setelah Menetas

Produksi dan Uji Bioaktivitas Protein Rekombinan Hormon Pertumbuhan Ikan Mas

Nama Pembimbing Dr. Ir. Agus Oman Sudrajat, M.Sc

Dr. Ir. Agus Oman Sudrajat, M.Sc

Dr. Alimuddin, S.Pi, M.Sc

(38)

H. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat TAHUN JUDUL PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT

PENDANAAN SUMBER JML (Rp) 2015 Pelatihan Teknologi Biofloc Untuk

Budidaya Ikan Bagi Siswa SMK (Perikanan) Negeri 6 Bandar Lampung

DIPA 5.000.000

2015 Pelatihan Kultur Massal dan Aplikasi Probiotik pada Kegiatan Budidaya Ikan Air Tawar di Kecamatan Gedongtataan

Universitas Lampung

12.000.000

2016 Budidaya Udang Vanamei Skala Intensif dengan Salinitas rendah di Kecamatan Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur Provinsi Lampung

IPTEKDA LIPI 115.000.000

2017 Pengembangan Program Pakan Ikan Mandiri (PROPARI) Berbasis Tepung Ikan Rucah di Desa Sungai Langka

DIPA 10.000.000

2017 Pelatihan Formula Pakan Apung di Desa Ngarip Ulu Belu

DIPA 7.500.000

2018 PRODUKSI HORTIKULTURA ORGANIK

& IKAN PADA SISTEM AKUAPONIK DI KELURAHAN PINANG JAYA KOTA BANDAR LAMPUNG

DIPA 20.000.000

2018 PEMBERDAYAAN PETERNAK

PERDESAAN & USAHA PETERNAKAN TERINTEGRASI DI DESA RUKTI ENDAH, KEC. SEPUTIH RAMAN, KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

DIPA 20.000.000

2018 BUDIDAYA UDANG VANNAME SKALA RUMAH TANGGA DI DESA

SRIMINOSARI KECAMATAN LABUHAN MARINGGAI LAMPUNG TIMUR

DIPA 5.000.000

2018 Peningkatan produksi benih ikan patin melalui aplikasi hormone (OODEV) pada kelompok

pembudidaya ikan Mina Rahayu Kota Gajah Lampung Tengah

DIPA 7.500.000

2019 PENINGKATAN PRODUKSI BENIH MELALUI APLIKASI HORMON OODEV PADA KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN MANDIRI SENTOSA JATI AGUNG LAMPUNG SELATAN

DIPA 20.000.000

(39)

2020 Implementasi Teknologi Polikultur Ikan Kakap Putih dan Kerang Hijau bagi Masyarakat Nelayan di Perairan Pulau Pasaran, Bandar Lampung

DIPA 32.500.000

2020 PENGENALAN HORMON PERTUMBUHAN REKOMBINAN UNTUK PENINGKATAN

PERTUMBUHAN IKAN KONSUMSI PADA POKDAKAN KARYA BHAKTI MANDIRI PEKON LUGUSARI KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN PRINGSWEU

DIPA 5.000.000

I. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal (tidak termasuk makalah seminar/proceedings, artikel di surat kabar)

TAHUN JUDUL VOLUME

(NOMOR) JURNAL 2016 Diversity and condition analysis of coral

reef in lahu besar island, ringgung, pesawaran district

4(2) Aquasains

2017 Kajian Penambahan Tepung Ampas Kelapa pada Pakan Ikan Bandeng (Chanos chanos)

6(1) e-Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan 2018 Penggunaan Hormon Pertumbuhan

Rekombinan (rGH) dalam Memacu Pertumbuhan Larva Ikan Black Ghost (Apteronotus albifrons)

2(1) Jurnal Sains Teknologi Akuakultur

2018 Pengaruh proporsi tepung ikan dan tepung keong mas (Pomacea canaliculata) yang berbeda sebagai bahan baku utama pembuatan pakan terhadap pertumbuhan benih udang vannamei (Litopenaeus vannamei)

7(1) e-Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan

2018 Perkembangan dan kelangsungan hidup larva udang galah (Macrobrachium

rosebergii de man) gimacro ii pada salinitas berbeda

7(1) Aquasains

2018 Efektivitas ekstrak bunga kenanga

(Cananga odorata) sebagai bahan anestesi pada transportasi benih nila merah

(Oreochromis sp.) Tanpa media air

14(1) Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology

2018 Identifikasi plankton dari kawasan budidaya rumput laut kabupaten

9(1) Jurnal Teknologi Perikanan dan

Kelautan

(40)

bantaeng, sulawesi selatan dengan metode dna barcoding

2019 Pengaruh Suplementasi Tepung Daun Kelor (Moringa oleifera) pada Pakan terhadap Performa Pertumbuhan Ikan Gurami (Oshpronemus gouramy)

2(2) Jurnal Sains Teknologi Akuakultur

2019 Pengaruh Pemberian Ekstrak Tembakau (Nicotiana tobacum) sebagai Bahan

Anestesi terhadap Kondisi Hematologi Ikan Nila (Oreochromis niloticus)

2(2) Jurnal Sains Teknologi Akuakultur

2019 THE STIMULATION OF GONAD MATURITY OF ASIAN REDTAIL CATFISH Hemibagrus nemurus (Valenciennes, 1840) THROUGH INDUCTION OF OOCYTE DEVELOPER (Oodev) HORMONE

8(1) e-Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan

2019 THE EFFECT OF rGH ADDITION ON ARTIFICIAL FEED ON HOVEN’S CARP GROWTH, Leptobarbus hoevenii (Bleker, 1851)

7(2) e-Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan

2020 THE EFFECT OF PHYTASE ENZYMES ADDITION ON ARTIFICIAL FEED ON HOVEN’S CARP GROWTH, Leptobarbus hoevenii (Bleeker, 1851)

8(2) e-Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan

2020 INFLUENCES OF LAMP IRRADIATION EXPOSURE ON GROWTH AND SURVIVAL OF JUVENILE SNEAKHEAD FISH Channa striata (Bloch, 1793)

8(2) e-Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan

2020 Feasibility Analysis of Freshwater Fish Farming Business Development in Pringsewu District

8(2) Aquasains

2020 REPRODUCTION PERFORMANCE AND ABSOLUTE BODY GROWTH OF NILEM (Osteochilus hasselti Cuvier & Valenciennes 1842) WITH THE ADDITION OF

RECOMBINANT GIANT GROUPER GROWTH HORMONES

29(2) Zoo Indonesia

2020 Pengaruh Tingkat Pemberian Pakan Buatan Terhadap Performa Ikan Jelawat

(Leptobarbus hoeveni)

3(1) Jurnal Sains Teknologi Akuakultur 2020 MANAJEMEN WAKTU DAN JUMLAH

PEMBERIAN PAKAN DALAM

MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN

5(1) Journal of Aquatropica Asia

(41)

SINTASAN IKAN GABUS, Channa striata (Bloch, 1793)

2020 Growth performance and sex ratio of Channa striata through immersion and bioencapsulation of Artemia with recombinant growth hormone

13(5) AACL Bioflux

2020 COMPARATIVE TEST OF HUMAN CHRORIONIC GONADOTROPHIN (HCG), OVAPRIM, AND SPAWNPRIM BRAND HORMONES ON SANGKURIANG CATFISH ARTIFICIAL SPAWNING (Clarias sp.)

5(2) Journal of Aquatropica Asia

2021 PENGEMBANGAN POTENSI WISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT DI PULAU PASARAN, BANDAR LAMPUNG

9(1) Inovasi Pembangunan- Jurnal Kelitbangan

J. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir

TAHUN JUDUL PENELITIAN PENDANAAN

SUMBER JML (Rp) 2017 Analisis Pertumbuhan Udang Vannamei

pada Salinitas Rendah

DIPA 7.500.000

2017 Kajian Struktur Komunitas Plankton pada Perairan Ketapang Lampung

DIPA 8.000.000

2018 KAJIAN POTENSI EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica papaya) TERHADAP IMUNITAS NON SPESIFIK UDANG VANAME (Litopenaes vanname)

DIPA 7.500.000

2019 Aplikasi Hormon Pertumbuhan Rekombinan Kerapu Kertang Dalam Peningkatan Laju Pertumbuhan Dan Klarifikasi Seksual Dimorfisme Ikan Gabus (Channa striata, Bloch, 1793) Melalui Mekanisme Eskpresi Gen Insulin- Like-Growth-Factor (IGF-1)

DIPA 35.000.000

2020 PERFORMA PERTUMBUHAN,

KARAKTERISTIK SEKSUAL DIMORFISME DAN HISTOLOGI PERKEMBANGAN GONAD IKAN GABUS DENGAN PENAMBAHAN HORMON PERTUMBUHAN REKOMBINAN

DIPA 35.000.000

K. Buku

TAHUN JUDUL BUKU

(42)

2018 Partnership Lampung – DKI Jakarta dalam Membangun Kemandirian Pangan

L. Pengalaman Pekerjaan

TAHUN PEKERJAAN

2017 Action Plan Kawasan Pertanian Kabupaten Tulang Bawang

2018 Kajian Baseline Survei Program Maju Sejahtera Kabupaten Tulang Bawang Barat 2019 Rekrutmen dan Bimbingan Teknis Program MANTRA TUBABA

2019 Review Masterplan Kawasan Minapolitan Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2012 – 2016

2019 Grand Design Pengembangan Kependudukan Kabupaten Tulang Bawang Barat 2019 Rencana Pengembangan Industri Kabupaten Tubaba

2019 Revisi Action Plan Kawasan Pertanian Kabupaten Lampung Timur 2019 Profil Perkebunan Kabupaten Way Kanan

2019 Kajian Pemanfaatan Limbah Cair Industri Kelapa Sawit

2019 Kajian mengenai pemanenan Tebu dengan metode pembakaran Terkendali di Provinsi Lampung

2020 Pemetaan Wilayah Terinfeksi Phytoptora untuk Tanaman Lada Provinsi Lampung 2020 Penyusunan Masterplan Minapolitan Kabupaten Lampung Tengah

2020 Penyusunan Klasifikasi Dan Penetapan Zona Nilai Tanah (ZNT) Sebagai Dasar Pengenaan Pajak Bumi Dan Bangunan Perdesaan/Perkotaan Dan BPHTB Kabupaten Tanggamus

2020 Studi kelayakan usaha atau business feasibility study pada BUMD Bidang Pertanian Provinsi Lampung

2020 Penyusunan Review Perda RZWP3K Provinsi Lampung

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Bandar Lampung, 28 April 2021

Deny Sapto C.U., S.Pi., M.Si.

NIP. 198407312014041001

(43)

Lampiran 3. Peta Lokasi Pengabdian kepada Masyarakat

Gambar. Peta lokasi Pulau Pisang Kabupaten Pesisir Barat

Referensi

Dokumen terkait

Strategi dalam mengatasi kemiskinan dan ketimpangan sosial dalam pembangunan inklusif pada sektor pariwisata sangat menentukan berhasil atau tidaknya proses pembangunan yang

Menurut Djakfar (2012:137) keberkahan yang dimaksud adalah dalam melakukan perdagangan agar tidak saja mengejar keuntungan yang berupa materi (profit), tetapi

A., 2017, Pengurangan Risiko Bencana Gempabumi Melalui Analisis Kerentanan Dan Kapasitas Masyarakat di Kecamatan Alor Timur Laut Kabupaten Alor, Tesis:

Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan penjualan bubuk lokal yang manjadi komoditas utama masyarakat di Desa Sukaraja Kecamatan Gunung Alip. Dalam pelatihan ini,

Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2018 tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Dari Usaha Yang diterima atau diperoleh wajib pajak yang memiliki peredaran bruto

Kekerasan fisik dalah perbuatan yang mengakibatkan rasa sakit, jatuh sakit, atau luka berat.Kekerasan psikis adalah perbuatan yang mengakibatkan ketakutan, hilangnya

Demi kelancaran dan kesuksesan kegiatan ini diperlukan partisipasi mitra. Partisipasi yang dimaksud adalah kehadiran mereka dalam kegiratan, keaktifan mereka untuk

Kegiatan pendampingan dan pemberdayaan terkait pembuatan ruang publik yang bersifat inklusi sosial, berdasarkan Pre test yang telah di jawab oleh 21 (dua puluh