xvi
Perancangan Kampanye Bahaya …, Jennifer Valencia, Universitas Multimedia Nusantara
LAMPIRAN
Lampiran A Bukti Bimbingan
xvii
Perancangan Kampanye Bahaya …, Jennifer Valencia, Universitas Multimedia Nusantara
Lampiran B Hasil Turnitin
xviii
Perancangan Kampanye Bahaya …, Jennifer Valencia, Universitas Multimedia Nusantara
Lampiran C Transkrip Wawancara
1. Transkrip Wawancara dengan Ibu Pranandya Wijayanti Tanggal : 21 Mei 2021
Platform : Zoom
Penulis : Selamat malam, Kak! Pertama-tama saya ucapkan terima kasih karena sudah mau meluangkan waktu untuk melakukan wawancara ini. Sebelumnya mungkin dari kakak boleh perkenalkan diri terlebih dahulu.
Narasumber : Nama saya Pranandya, biasa dipanggil Nandya. Aku di EWASTERJ dari tahun 2016, sekarang menjabat sebagai external relation manager.
Penulis : Nah, kalau gitu boleh dijelasin sedikit kak, sampah elektronik itu apa dan kenapa bisa dibilang berbahaya?
Narasumber : Sampah elektronik sendiri itu intinya barang-barang elektronik yang sudah rusak, biasa barang elektronik itu menggunakan listrik untuk menjalankannya atau menggunakan baterai. Nah barang tersebut kemudian sudah rusak atau sudah tidak dimanfaatkan kembali, itulah yang dinamakan sampah elektronik. Sampah elektronik itu termasuk ke dalam golongan sampah B3, yaitu Bahan Berbahaya dan Beracun karena ada kandungan racun di dalamnya.
Penulis : Oke, kalau gitu menurut kakak, bagaimana keadaan sampah elektronik saat ini? Khususnya di Indonesia.
Narasumber : Ada beberapa kondisi, yang pertama orang sekarang sudah mulai sadar bahwa sampah elektronik itu sampah yang berbahaya,
xix
Perancangan Kampanye Bahaya …, Jennifer Valencia, Universitas Multimedia Nusantara
tidak boleh bercampur dengan sampah lain. Tapi masih ada beberapa orang juga yang masih belum tahu nih kalau sampah elektronik itu nggak bisa dicampur dengan sampah jenis lainnya, yang paling sering ditemui itu sampah baterai dan lampu yang masih sering dicampur sama sampah lain, gitu.
Terus yang kedua, masih banyak sektor informal seperti pemulung atau tukang loak yang mencari uang dari sampah elektronik. Sebetulnya memang ada nilai ekonominya, tapi ada kandungan racun di dalamnya sehingga itu membahayakan dirinya sendiri. Ketika mereka mengambil pretelan misalnya dari kabel, biasanya mereka ambil bagian dalamnya aja yang ada emasnya gitu, nah ketika pengelupasan itu, pengepul itu biasanya nggak pakai alat pelindung diri yang baik itu yang tepat. Tidak hanya pengepul saja, namun juga tukang service barang elektronik yang sering kita lihat.
Kemudian yang ketiga, itu dari sisi recycling company yang masih sedikit di Indonesia untuk bisa mengolah sampah elektronik. Kebanyakan recycling company sekarang lebih mengolah sampah elektronik dari industri. Hal ini dikarenakan sampah elektronik dari perusahaan itu jenisnya lebih sedikit tapi jumlahnya banyak jadi memproses lebih menguntungkan sedangkan kalau dari masyarakat, proses pengumpulannya susah dan biasanya jumlahnya sedikit tapi variasinya banyak. Jadi jika dilihat dari nilai ekonomisnya atau dalam prosesnya, malah kurang menguntungkan. Selanjutnya terkait kebijakan atau peraturan yang belum tegak dan masih butuh waktu yang panjang untuk diimplementasikan.
Penulis : Sebenernya dari permasalahan sampah elektronik itu, dampak yang bisa dirasakan itu apa ya kak?
Narasumber : Sampah elektronik ini sebenarnya bahayanya seringnya tidak bisa dirasakan secara langsung. Jadi kayak beda sama jenis sampah
xx
Perancangan Kampanye Bahaya …, Jennifer Valencia, Universitas Multimedia Nusantara
lainnya, contohnya sampah plastik yang kelihatan, begitu dimakan sama hewan terus hewannya bisa mati atau terluka. Sedangkan sampah elektronik ini butuh waktu puluhan tahun untuk bisa kita rasakan dampaknya.
Bahayanya ini bersifat bioakumulatif dari isi kandungannya yaitu racun atau logam berat. Maka dari itu, banyak orang yang berpikir misalnya dia taruh HP lama-lama di laci nggak masalah karena nggak ada efek apa-apa sekarang. Tapi sebenarnya bisa kita rasakan berpuluh-puluh tahun mendatang gitu karena dia bisa terakumulasi di badan kita. Bisa juga kalau ada pemicunya, contohnya kita naruh barang elektronik itu di dekat sumber panas kemudian barang tersebut bisa meledak, atau bisa korslet.
Penulis : Ohh begitu kak, kalau gitu berarti emang dampaknya lebih ke jangka panjang dan perlahan-lahan gitu ya kak. Kalau gitu, sebenarnya HP atau barang elektronik bekas harusnya diapain sih kak?
Narasumber : Karena sampah elektronin merupakan sampah B3 maka harus dikelola secara khusus oleh pihak yang memang punya izin untuk mengolahnya. Kami sendiri juga tidak punya izin untuk mengolah karena emang nggak punya alatnya, jadi kami hanya membantu proses pengumpulannya untuk menyalurkan ke pihak yang memang capable untuk mengolah itu. Jadi yang benar adalah memastikan sampah elektronik ini diolah oleh pihak yang tepat. Contohnya seperti memberikan ke EwasteRJ.
2. Transkrip Wawancara dengan Ibu Indah Anandya Tanggal : 9 September 2021
Platform : Zoom
Penulis : Selamat malam, Kak! Pertama-tama saya ucapkan terima kasih karena sudah mau meluangkan waktu untuk melakukan wawancara ini. Sebelumnya saya sudah melakukan wawancara dengan Kak Nandya, namun untuk sekarang, saya membutuhkan data
xxi
Perancangan Kampanye Bahaya …, Jennifer Valencia, Universitas Multimedia Nusantara
tambahan terkait perancangan kampanye bahaya sampah elektronik yang diperuntukkan bagi penyedia jasa reparasi barang elektronik.
Narasumber : Baik, silakan bertanya saja.
Penulis : Oke, siap, Kak! Saya mulai dengan pertanyaan pertama, ya.
Apa saja kandungan yang terdapat pada sampah elektronik?
Narasumber : Berdasarkan tiga komponen terbanyak, yang pertama itu plastik. Jadi, hampir 40% dari barang elektronik itu mengandung plastik bahkan handphone itu 55% itu mengandung plastik. Nah yang kedua itu ada namanya BFR atau Brominated Flames Retardants. Kandungan ini yang membantu untuk meredakan panas dan menurunkan resiko kebakaran. Jika senyawa ini terbakar, maka akan menjadi toksik dan senyawanya bersifat karsinogenik, sehingga bisa menyebabkan kanker perut. Kemudian yang ketiga yaitu logam-logam berat. Logam berat ini sebenarnya tergantung barang elektroniknya. Jadi ada yang mengandung timbal, ada yang mengandung cadmium, ada yang mengandung kromium, dan sebagainya.
Logam berat inilah yang sangat berbahaya jika dia bocor ke lingkungan.
Sampah elektronik ini menjadi sangat berbahaya karena memang komponennya itu sendiri, jika terbakar maka dia bisa jadi toksik atau kalau bocor, maka akan menyebarkan si logam berat nya tadi itu ke lingkungan sekitarnya gitu.
Penulis : Oh, berarti kalau ada yang memicu gitu ya, Kak? Tapi kalau misalkan aku punya handphone bekas atau laptop bekas terus udah nggak pakai lagi, terus aku diemin aja nih di rumah, kira-kira apakah berbahaya, Kak?
Narasumber : Berbahaya, karena ketika HP itu emang udah rusak, lama kelamaan karena pengaruh suhu atau benturan, bisa jadi komponen-
xxii
Perancangan Kampanye Bahaya …, Jennifer Valencia, Universitas Multimedia Nusantara
komponen di dalamnya bereaksi dan bisa leaking gitu. Contohnya kayak baterai AA yang lama-kelamaan kalau disimpan juga bisa ada yang bocor dan kalau bocor, senyawa kimia di dalamnya kan juga bisa keluar dan terekspos ke udara. Akhirnya udara tersebut kita hirup ke dalam tubuh.
Penulis : Oke, kalau gitu, kira-kira ada nggak sih, Kak, barang elektronik yang emang paling berbahaya gitu?
Narasumber : Semua barang elektronik ada potensi bahayanya, mengikuti kondisi yang tadi, jika dia terekspos gitu. Cuma kalau dibilang yang paling berbahaya adalah yang tingkat intensitas penggunaannya tinggi, seperti HP.
Penulis : Selain didiamkan aja, ada nggak ya kondisi lain yang memungkinkan transmisi bahaya itu terjadi?
Narasumber : Bisa bahaya ketika sampah elektronik itu diolah tidak dengan tepat. Seperti halnya sektor informal dalam hal ini tukang servis atau pemulung, dimana mereka melakukan treatment sampah elektronik itu tidak dengan standar pengolahan yang benar, misalnya nggak pakai pelindung alat pelindung gitu, terus gak pakai sarung tangan sehingga zat-zat kimia yang ada di dalamnya terkena tubuh atau bocor ke udara dan ya udah pake tangan aja tuh pretelin kabel-kabelnya misalnya gitu. Sehingga kan balik hanya konsep awal kita tadi ada exposure dari zat-zat kimia yang ada di dalam barang elektroniknya. Jadi sebenarnya berbahaya ketika kita taruh aja, berbahaya ketika kita coba manfaatin lebih lanjut karena kita nggak melakukan treatmennt secara benar.
Sampah elektronik juga berbahaya kalo dibuang bersamaan dengan sampah lain. Contohnya adalah dengan sampah organik. Sampah organik yang tadinya bisa dipakai sebagai pupuk akan tercampur oleh zat berbahaya dari
xxiii
Perancangan Kampanye Bahaya …, Jennifer Valencia, Universitas Multimedia Nusantara
sampah elektronik. Terus kalau pupuknya dikasih ke tanaman, tanaman akan kena racun juga. Sama halnya kalau sampah dikubur ke tanah, maka akan mencemari tanah dan tumbuhan sekitar. Bisa mencemari air tanah juga, padahal semua ini nantinya akan dikonsumsi manusia. Di lain sisi, ada juga bahaya yang bisa dirasakan secara langsung, yaitu ketika
Penulis : Menurut kakak, bagaimana tingkat pengetahuan sektor informal seperti tukang service terhadap bahaya sampah elektronik?
Narasumber : Menurut saya, sektor informal belum full knowledge tentang bahaya sampah elektronik. Tukang reparasi masih belum menganggap barang elektronik bekas sebagai sampah, soalnya komponennya masih memiliki nilai jual. Jadi bagi tukang reparasi, ini tuh belum sampah karena masih ada part yang bisa diguunakan. Hal lainnya, tukang reparasi padahal paling rentan terkena bahaya paparan sampah elektronik dibandingkan kita. Mereka lah yang sebenernya jadi korban, tapi mereka ngga sadar. Ibarat koin, di satu sisi mereka nggak menganggap ini sampah, tapi di sisi satunya, merekalah yang paling rentan terhadap bahaya sampah elektronik.
Penulis : Sebagai penutup, apa harapan kakak terhadap permasalahan sampah elektronik, terutama bagi tukang service?
Narasumber : Ke depannya, semoga masyarakat jadi lebih paham aja sih terkait bahayanya, jadi nggak menganggap enteng gitu. Soalnya kan mungkin sekarang yang lebih ke highlight adalah masalah-masalah lainnya seperti sampah plastik gitu kan, jadi semoga sampah elektronik ini juga diperhatikan oleh orang-orang seperti orang-orang memperhatikan sampah plastik.
3. Transkrip Wawancara dengan Bapak Miftahur Rohim MKes Tanggal : 14 September 2021
Platform : Zoom
xxiv
Perancangan Kampanye Bahaya …, Jennifer Valencia, Universitas Multimedia Nusantara
Penulis : Selamat malam, Pak! Pertama-tama saya ucapkan terima kasih karena sudah mau meluangkan waktu untuk melakukan wawancara ini. Untuk memulai, silakan perkenalan diri terlebih dahulu, Pak.
Narasumber : Terima kasih juga atas kesempatan yang luar bias aini.
Untuk latar belakang pendidikan, saya dulu kuliah D3 jurusan kesehatan lingkungan, S1 teknik lingkungan, dan S2 di Undip. Sekarang saya bekerja sebagai Widyaiswara, sambil mendirikan komunitas Michosan Center Indonesia.
Penulis : Baik, Pak. Kalau begitu saya akan coba masuk ke pertanyaan pertama, yaitu pada saat apa saja sampah elektronik bisa dikatakan berbahaya?
Narasumber : Sampah elektronik bisa dikatakan berbahaya saat sampah elektronik tersebut bersentuham dan mencemari media lingkungan seperti air, udara, tanah, dan pangan. Saat sampah elektronik ketemu media air, udara, tanah dan pangan, ini bisa dikatakan berbahaya dan menimbulkan kontak, pergerakan dan aktivitas lebih lanjut. Contohnya ketika larut dalam air, proses pembakaran yang mencemari udara, atau penimbunan yang bisa mencemari tanah, dan masih banyak lagi. Biasanya di dalam sampah elektronik ada berbagai logam berat seperti karmium, kobalt, lithium, merkuri, dan sebagainya. Sebagian logam berat tersebut dalam meracuni tubuh, sehingga membawa dampak kesehatan serius bagi organ manusia, seperti ginjal, pembuluh darah, saraf pusat, dan sebagainya. Ketika sampah elektronik tersebut dibakar, zat-zat berbahaya bisa tercampur ke udara dan merusak lapisan atmosfer, lalu terhirup oleh manusia.
xxv
Perancangan Kampanye Bahaya …, Jennifer Valencia, Universitas Multimedia Nusantara
Penulis : Oke, sebelumnya Bapak lebih menyinggung tentang kontak atau aktivitas jika terkena media seperti air atau panas, namun bila sampah tersebut hanya didiamkan saja, apakah sampah tersebut berbahaya?
Narasumber : Tergantung didiaminnya seperti apa, kalau menggunakan wadah terlindungi, dengan memastikan bahwa kandungannya tidak akan bocor maka tidak apa-apa. Namun, kenyataannya di lapangan, sampah elektronik tergeletak dimana-mana dan terbengkalai, bahkan tercampur aduk dengan sampah lainnya. Hal tersebut menjadi berbahaya, karena dapat tercampur dengan udara seperti yang sudah saya jelaskan tadi.
Penulis : Menurut bapak, bagaimana kondisi sampah elektronik terutama bagi penyedia jasa reparasi peralatan elektronik?
Narasumber : Menurut saya, seharusnya penyedia jasa reparasi elektronik paham tentang peraturan pengolahan limbah B3, akrena kalau kita ikuti dari alur sampah elektronik, dimulai dari produksi, penjualan, penggunaan, pengumpulan, pengolahan dan penimbunan, penyedia jasa reparasi elektronik berada di fase pengumpulan, karena sebenarnya kan peraturannya sudah ada, Cuma implementasinya belum maksimal. Menurut saya, pengusaha reparasi juga harus paham mengenai bahaya sampah elektronik. Kalau sudah paham, pasti seharusnya mereka sudah mempertimbangkan bahaya yang ditimbulkan dari sisi kesehatan dan bagi lingkungan. Saya merasa mereka belum banyak yang paham dampak dari kandungan sampah elektronik tersebut. Maka dari itu, penting untuk mengedukasi masyarakat mengenai bahaya tersebut.
4. Transkrip Wawancara dengan Bapak Tony Tanggal : 4 September 2021
Platform : Wawancara langsung (Mal Mangga Dua)
xxvi
Perancangan Kampanye Bahaya …, Jennifer Valencia, Universitas Multimedia Nusantara
Penulis : Selamat siang pak, perkenalkan saya Jennifer Valencia, mahasiswi DKV 2018 ingin tanya-tanya sedikit mengenai bapak sebagai penyedia jasa reparasi barang elektronik. Apakah bapak berkenan?
Narasumber : Ya, boleh. Silakan saja.
Penulis : Baik, terima kasih banyak, ya, pak. Pertama-tama boleh perkenalan diri dulu, pak. Mulai dari nama dan bekerja disini sudah berapa lama.
Narasumber : Baik. Nama saya Tony, saya disini sudah bekerja kurang lebih sekitar setengah tahun.
Penulis : Bapak disini pemilik atau bagaimana, pak?
Narasumber : Oh, saya bukan pemilik. Saya disini bantu-bantu saja hehe.
Penulis : Biasanya kalau misalnya ada barang yang harus diperbaiki, kira-kira berapa lama proses perbaikannya dan seperti apa?
Narasumber : Tergantung kondisi barangnya sih, sama tergantung spare partnya ada atau nggak. Buat prosesnya sih biasanya kita lihat dulu barangnya, kerusakannya apa, kira-kira bisa diperbaiki apa nggak. Kan ada tuh kerusakan yang nggak bisa diperbaiki.
Penulis : Kalo misalkan kerusakannya nggak bisa diperbaiki, barang yang rusak disimpen atau gimana pak?
Narasumber : Tergantung customer sih, kalo diam mau ambil ya ambil, kalo dia nggak mau ya udah ditaro aja disini.
xxvii
Perancangan Kampanye Bahaya …, Jennifer Valencia, Universitas Multimedia Nusantara
Penulis : Kalo kayak gitu kira-kira taronya dimana pak? Disini atau ada tempat lain?
Narasumber : Iya ditaro disini, kadang juga taro di gudang.
Penulis : Kalo lagi perbaiki barang gitu, ada persiapan alat tertentu gitu nggak pak?
Narasumber : Nggak ada sih, langsung aja pake alat-alat biasa kaya obeng gitu-gitu.
Penulis : Oke deh kalau begitu. Untuk istilah sampah elektronik apakah bapak pernah mendengar sebelumnya?
Narasumber : Pernah dengar sih, tapi nggak terlalu tahu.
Penulis : Oh begitu, jadi sampah elektronik itu adalah barang-barang elektronik dan komponennya yang udah tidak terpakai dan dibuang, pak. Nah untuk bapak sendiri, kira-kira dalam sebulan bisa menghasilkan sampah elektronik berapa banyak pak?
Narasumber : Oh gitu. Kalau spesifiknya sih saya kurang tahu ya, tapi mungkin sekitar 5-7kg.
Penulis : Biasanya abis kayak gitu, diapain pak sampahnya?
Narasumber : Biasa ya disimpen aja disini atau di gudang. Kadang ngasih juga ke tukang loak.
Penulis : Kalau habis dikasih ke tukang loak gitu, kira-kira bapak tahu nggak diapain sama tukang loaknya?
xxviii
Perancangan Kampanye Bahaya …, Jennifer Valencia, Universitas Multimedia Nusantara
Narasumber : Kurang tahu sih ya.
Penulis : Oke deh kalo gitu, saya mau coba tes bapak nih. Dari timbal, merkuri, kromium, cadmium, PBDE, BFR, bapak pernah dengar yang mana?
Narasumber : Waduh.. Cuma pernah dengar merkuri sama timbal aja sih, tapi kurang tahu juga itu apa. Sisanya belum.
Penulis : Wah siap pak, gapapa kalau begitu. Jadi itu semua adalah kandungan logam berat yang ada di dalam sampah elektronik. Saya mau nanya lagi nih pak, menurut bapak, sampah elektronik itu berbahaya nggak?
Narasumber : Kayaknya sih berbahaya ya, tapi kurang tahu juga bahayanya apa.
Penulis : Baik, tidak apa-apa kalau begitu. Wawancaranya sudah selesai dan terima kasih atas waktunya, Pak.
Narasumber : Sama-sama.
xxix
Perancangan Kampanye Bahaya …, Jennifer Valencia, Universitas Multimedia Nusantara
Lampiran D Hasil Diagram Kuesioner
xxx
Perancangan Kampanye Bahaya …, Jennifer Valencia, Universitas Multimedia Nusantara
xxxi
Perancangan Kampanye Bahaya …, Jennifer Valencia, Universitas Multimedia Nusantara
xxxii
Perancangan Kampanye Bahaya …, Jennifer Valencia, Universitas Multimedia Nusantara
xxxiii
Perancangan Kampanye Bahaya …, Jennifer Valencia, Universitas Multimedia Nusantara
Lampiran E Sumber Gambar dalam Perancangan
1. Gambar 4.16 Aset Visual Untuk Perancangan Key visual
1. Diunduh dari https://www.manufactum.com/conservative-piggy-bank- a40090/
2. Diunduh dari https://www.istockphoto.com/photo/human-skull-on-black- background-gm512354578-87133423
3. Diunduh dari https://www.photoshopsupply.com/patterns-textures/grunge- texture
4. Diunduh dari https://www.istockphoto.com/id/foto/pcb-diadakan-di- antara-jari-jari-gm183866767-16038552
5. Diunduh dari
https://www.goodhousekeeping.com/home/gardening/a20705682/soil- testing/
6. Diunduh dari https://www.istockphoto.com/photo/female-hand-holding- something-gm539337150-96124473
2. Gambar 4.18 Aset Visual Untuk Revisi Key visual
xxxiv
Perancangan Kampanye Bahaya …, Jennifer Valencia, Universitas Multimedia Nusantara
1. Diunduh dari https://www.tokopedia.com/pratamaolshop21/celengan- ayam-jago-gerabah-orange-gold-m
2. Diunduh dari https://www.istockphoto.com/id/foto/pcb-diadakan-di- antara-jari-jari-gm183866767-16038552
3. Diunduh dari
4. Diunduh dari https://www.istockphoto.com/photo/human-skull-on-black- background-gm512354578-87133423
5. Diunduh dari https://www.maxpixel.net/Computer-Old-Technology-E- Waste-Garbage-Scrap-2049019
6. Diunduh dari https://www.photoshopsupply.com/patterns-textures/grunge- texture
7. Diunduh dari https://www.istockphoto.com/photo/blank-gravestone-with- other-graves-in-the-background-gm1006480588-271632749
3. Gambar 4.22 Aset Visual Poster Kedua
1. Diunduh dari https://elements.envato.com/money-stack-T4R9ENL 2. Diunduh dari https://www.istockphoto.com/photo/seedling-on-white-
background-gm1205977240-347630755
3. Diunduh dari https://www.photoshopsupply.com/patterns-textures/grunge- texture
4. Diunduh dari https://www.istockphoto.com/photo/human-skull-on-black- background-gm512354578-87133423
xxxv
Perancangan Kampanye Bahaya …, Jennifer Valencia, Universitas Multimedia Nusantara
5. Diunduh dari https://www.medcom.id/teknologi/news-
teknologi/yNLyaB6b-inilah-5-penyebab-baterai-lithium-ion-gampang- meledak
6. Diunduh dari https://www.istockphoto.com/photo/3d-illustration-of- isolated-mobile-phone-battery-gm1179823573-330296395
7. Diunduh dari https://www.istockphoto.com/id/foto/ilustrasi-3d-baterai- ponsel-bengkak-baterai-kedaluwarsa-atau-berkualitas-rendah-
gm1182376019-331986555
4. Gambar 4.25 Aset Visual Untuk Poster Ketiga
1. Diunduh dari
https://www.flickr.com/photos/127716409@N05/37031941121 2. Diunduh dari https://www.istockphoto.com/id/foto/buka-aman-
gm182433647-11636493
3. Diunduh dari https://www.istockphoto.com/photo/human-skull-on-black- background-gm512354578-87133423
4. Diunduh dari https://www.istockphoto.com/photo/blank-gravestone-with- other-graves-in-the-background-gm1006480588-271632749
5. Diunduh dari https://www.photoshopsupply.com/patterns-textures/grunge- texture
xxxvi
Perancangan Kampanye Bahaya …, Jennifer Valencia, Universitas Multimedia Nusantara
5. Gambar 4.38 Aset Visual Untuk Instagram Story Ads
1. Diunduh dari https://www.istockphoto.com/id/foto/pcb-diadakan-di- antara-jari-jari-gm183866767-16038552
2. Diunduh dari https://www.istockphoto.com/photo/pile-of-soil- gm183430611-15576524
3. Diunduh dari https://www.istockphoto.com/photo/human-skull-on-black- background-gm512354578-87133423
4. Diunduh dari https://www.ubuy.co.id/en/product/1QIMKADS-oirlv- luxury-leather-ring-box-weeding-proposal-engagement-ring-bearer-gift- case
5. Diunduh dari https://www.istockphoto.com/photo/blank-gravestone-with- other-graves-in-the-background-gm1006480588-271632749
6. Gambar 4.46 Aset Visual Untuk Poster Digital
xxxvii
Perancangan Kampanye Bahaya …, Jennifer Valencia, Universitas Multimedia Nusantara
1. Diunduh dari https://www.istockphoto.com/id/foto/dompet-hitam-kosong- di-tangan-laki-laki-di-atas-putih-gm1218173845-355865950
2. Diunduh dari https://www.istockphoto.com/id/foto/tengkorak- gm1266969221-371571772
3. Diunduh dari https://www.istockphoto.com/id/foto/komputer-besi-tua-dan- pembuangan-besi-gm172201150-3439290
4. Diunduh dari https://www.photoshopsupply.com/patterns-textures/grunge- texture