PENGESAHAN
Dokumen tersebut di bawah ini:
RENCANA INDUK PENELITIAN (RIP) INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
2014 – 2019
Telah disusun dan ditetapkan sebagai Rencana Strategis bagi kegiatan penelitian di Institut Teknologi Padang
untuk tahun 2014 - 2019
Padang, 26 Mei 2014 Rektor Institut Teknologi Padang
Ir. Hendri Nofrianto., M.T
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, berkat hidayah dan rahmatNya Rencana Induk Penelitian (RIP) Institut Teknologi Padang Tahun 2014 – 2019 dapat diselesaikan dengan baik dan lancar. Rencana Induk Penelitian ini meliputi Pendahuluan, Landasan Pengembangan, Garis besar RIP, Sasaran dan Program Strategis serta Indikator Kinerja, Pelaksanaan RIP dan Penutup.
Dokumen RIP ini merupakan dokumen formal perencanaan penelitian jangka menengah yang mengacu kepada Statuta Institut Teknologi Padang, Rencana Strategis Institut Teknologi Padang, dan Keputusan Senat terkait dengan bidang penelitian.
Dokumen RIP ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi peneliti dalam melaksanakan penelitiaannya serta menjadi arah untuk mengembangkan keunggulan penelitian di Institut Teknologi Padang.
Dokumen RIP ini telah disusun dengan sebaik-baiknya, namun demikian jika terdapat kekurangan akan dilakukan perbaikan dan masukan untuk penyempurnaan dokumen ini.
Semoga RIP ini dapat bermanfaat bagi pengembangan penelitian di Institut Teknologi Padang.
Padang, 26 Mei 2014
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Institut Teknologi Padang,
Minarni, S.Si.,M.T
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER ……… i
SURAT KEPUTUSAN………. ii
PENGESAHAN ……….. iii
KATA PENGANTAR ………. iv
DAFTAR ISI ……… v
I. PENDAHULUAN ………. 1
1.1 Pengertian Rencana Induk Penelitian ………. 1
1.2 Road Map Penelitian di Institut Teknologi Padang ... 1
1.3 Landasan Penyusunan Rencana Induk Penelitian ... 4
II. LANDASAN PENGEMBANGAN ... 5
2.1 Visi dan Misi Institut Teknologi Padang ... 5
2.2 Analisis Kondisi Saat Ini ... 7
2.3 Analisis SWOT ... 10
III. GARIS BESAR RENCANA INDUK PENELITIAN ... 12
3.1 Tujuan dan Sasaran ... 12
3.2 Strategi dan Kebijakan ... 12
3.3 Peta Strategi ... 13
IV. SASARAN, PROGRAM STRATEGIS, DAN INDIKATOR KINERJA ... 15
4.1 Sasaran ... 15
4.2 Program Strategis ... 15
4.3 Pengukuran Kinerja: KPI (Key Performance Indicators)……… 19
V. PELAKSANAAN RENCANA INDUK PENELITIAN (RIP) INSTITUT TEKNOLOGI PADANG ... 21 5.1 Pelaksanaan RIP... 21
5.2 Estimasi Kebutuhan Dana dan Rencana Sumber Dana... 21 5.3 Penjaminan Mutu... 23
VI. PENUTUP ... 25
DAFTAR PUSTAKA... 26 LAMPIRAN ...
1. Perumusan Topik Riset dari Riset Unggulan Institusi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Pengertian Rencana Induk Penelitian
Rencana Induk Penelitian (RIP) adalah merupakan arahan kebijakan dalam pengelolaan penelitian institusi dalam jangka waktu tertentu (5 tahun). Rencana Induk Penelitian Institut Teknologi Padang (RIP-ITP) adalah rencana sistematis arah kebijakan pengelolaan penelitian di Institut Teknologi Padang untuk mencapai sasaran dalam kurun waktu lima tahun (2014 – 2019).
Rencana Induk Penelitian ITP dibuat untuk dapat memberikan arah terhadap penelitian, baik penelitian individual/mandiri, kelompok, maupun yang dilakukan secara melembaga dan melibatkan berbagai disiplin ilmu. RIP adalah dokumen formal yang berisi visi, strategi pencapaian dan tema penelitian unggulan institusi termasuk topik- topik riset yang harus diacu oleh peneliti dalam melakukan penelitian.
RIP 2014-2019 merupakan dokumen formal perencanaan jangka menengah yang mengacu kepada Statuta Institut Teknologi Padang, Renstra Institut Teknologi Padang, dan Keputusan Senat yang terkait dengan penelitian. RIP ini ditujukan bagi dosen peneliti di lingkungan Institut Teknologi Padang yang akan menyusun usulan penelitian, sehingga hasil penelitian yang diperoleh dapat diterapkan dalam memecahkan masalah pembangunan.
1.2 Road Map Penelitian di Institut Teknologi Padang
Pengembangan program penelitian Institut Teknologi Padang memerlukan rencana strategis dengan memperhatikan perkembangan riset dan pembangunan masyarakat agar hasil-hasilnya berarti dan bermanfaat. Hasil penelitian dapat diukur dari kualitas dan jumlah publikasi yang dihasilkan sesuai dengan IKUP (Indikator Kinerja Utama Penelitian). Untuk menghasilkan penelitian unggul diperlukan kebijakan dan program-program strategis yang terarah, karena itu tema-tema penelitian dipertajam menjadi tema unggulan. Penelitian unggulan dirumuskan berdasar visi dan misi institusi dan penelusuran hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan dosen sebagai peneliti ITP, serta memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi agar aspek kebaruan (up date) dapat terpenuhi.
Sesuai dengan kebijakan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) untuk mendesentralisasikan kegiatan penelitian pada perguruan tinggi, maka Institut Teknologi Padang melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada
Masyarakat telah melakukan SWOT dan mencari data secara bottom up mulai dari jurusan dan fakultas. Data yang diperoleh digunakan untuk menyusun keunggulan penelitian.
Berdasarkan SWOT dan data bottom up dan Agenda Riset Nasional 2010-2014, maka terdapat 5 (lima) bidang unggulan, yaitu :
1. Energi Baru dan Terbarukan ( New and Renewable Energy) 2. Pengelolaan Bencana (Disaster Management)
3. Infrastruktur dan Transportasi (infrastructure and transportations )
4. Teknologi Informasi dan Komunikasi (Information Communication Technology)
5. Material Maju (Advanced Material)
Keterkaitan ke lima bidang dapat dilihat pada Gambar 1.1
Gambar 1.1 Skema Bidang Unggulan Penelitian Institut Teknologi Padang
Dari lima bidang unggulan penelitian Institut Teknologi Padang telah dapat dikembangkan tema-tema penelitian unggulan. Secara bertahap tema-tema penelitian
unggulan tersebut diorientasikan untuk menghasilkan teknologi dan produk yang bermanfaat bagi pengembangan IPTEKS dan pembangunan.
Road Map Program Penelitian Institut Teknologi Padang seiring dengan Road Map Yayasan 2008 - 2024 secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tahap I ( 2008 – 2013)
Pada tahap ini adalah tahap pembenahan internal manajemen penelitian. LP2M, fakultas dan jurusan di Institut Teknologi Padang telah melengkapi berbagai keperluan dasar agar lembaga penelitian dan peneliti memiliki kesatuan pandang yang terumuskan dalam road map dan prioritas penelitian.
Tahap II (2014 -2019)
Pada tahap ini merupakan revitalisasi lembaga penelitian. Revitalisasi dilakukan dengan memastikan arah riset yang akan dikembangkan. Tahap ini merupakan tahap ekplorasi, ditandai dengan eksplorasi untuk menemukan model, prototype, teknologi dan kebijakan. Luaran penelitian diharapkan berupa model IPTEK yang akan disumbangkan untuk kebijakan implementasi bagi pemecahan masalah pembangunan dan masyarakat.
Tahap III (2020 -2024)
Pada tahap ini telah mencapai tahap kemandirian penelitian yang dicirikan dengan berjalannya internal manajemen penelitian dan terwujudnya suasana penelitian secara berkelompok dan mandiri. Luaran penelitian yang diharapkan adalah publikasi ilmiah, paten, rekayasa IPTEKS, buku dan HaKI. Selain itu, mulai pula kerjasama dengan lembaga penelitian dalam dan luar negeri serta industri.
Road Map Program Penelitian Institut Teknologi Padang
Tahun 2008 -2024 2008 – 2013
Baseline
2014 – 2019 Penelitian dan Pengembangan
2020 – 2024 Teknologi
2025 ---- Pruduk dan Pasar
Road Map dan prioritas Penelitian
Eksplorasi untuk menemukan Model
Teknologi
Penerapan Model dan Prototype
Produksi dan Pemasaran
1.3 Landasan Penyusunan Rencana Induk Penelitian ITP
Dokumen-dokumen yang digunakan dalam menyusun RIP ITP adalah sebagai berikut:
1. UU No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
2. PP No 5 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2011-2014
3. Statuta Institut Teknologi Padang No. DOK/STATUTA-01-2013 tanggal 19 September 2013
4. Renstra Institut Teknologi Padang tanggal 30 Januari 2014
BAB II
LANDASAN PENGEMBANGAN
2.1 Visi dan Misi Institut Teknologi Padang Visi Institut Teknologi Padang
“Menjadi salah satu perguruan tinggi yang unggul di Indonesia pada tahun 2024”.
Untuk mewujudkan visi institusi, misi pendidikan tinggi ITP dirumuskan sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi teknik bermutu dibidang ilmu teknik.
2. Menyelenggarakan proses belajar mengajar yang berkualitas, didukung sarana dan prasarana sesuai perkembangan teknologi.
3. Mengembangkan penelitian yang kompetitif, dinamis dan inovatif sejalan dengan kebutuhan masyarakat dalam bidang teknik.
4. Melaksanakan pengabdian pada masyarakat dalam bidang teknik serta memperkaya dan menambah kepekaan civitas akademika terhadap permasalahan kemasyarakatan.
5. Melaksanakan kerjasama kemitraan dengan berbagai pihak dan stakeholders.
Usaha untuk mendukung visi, misi serta tujuan ITP dalam bidang penelitian, maka dibentuklah Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) ITP, berdasarkan SK No. DOK/STATUTA-01-2013 tanggal 19 September 2013, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Institut Teknologi Padang dipimpin oleh seorang Kepala, yang bertanggung jawab kepada Rektor, dan dalam pelaksanaan tugas berkoordinasi dengan Pimpinan Institut dan unit kerja terkait.
Visi LP2M:
”Menjadi pusat penelitian, pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi di Institut Teknologi Padang”
Misi LP2M:
1) Mendorong peningkatan kapasitas peneliti agar memiliki daya saing tinggi dan profesional pada bidang keahliannya
2) Menciptakan iklim yang kondusif bagi pengembangan penelitian yang inovatif dan aplikatif, dan
3) Mengembangkan strategi transfer IPTEKS dalam menjawab persoalan pembangunan.
Tugas dan Wewenang Kepala LP2M adalah sebagai berikut:
1. Membantu Rektor dalam penyusunan Rencana Induk Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (RIPPM) Institut yang dijabarkan dalam bentuk garis- garis besar penelitian Institut.
2. Membantu Rektor dalam menyusun kegiatan/program kerja yang berkaitan dengan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
3. Mensosialisasikan kepada dosen tentang adanya hibah penelitian , baik yang bersumber dari Institut maupun yang berasal dari pihak eksternal
4. Menjadwalkan kegiatan seminar proposal penelitian, hasil penelitian, karya ilmiah dan/atau proposal dan hasil pengabdian pada mayarakat bagi dosen secara berkala
5. Bertanggung jawab terhadap penertiban dan pengelolaan jurnal ilmiah Institut 6. Berkoordinasi dengan wakil rektor, fakultas atau jurusan terhadap aktifitas yang
berkaitan dengan penelitian dan pengabdian pada masyarakat
7. Membuat laporan aktifitas setiap bulan, semester, dan tahunan bidang penelitian dan pengabdian pada masyarakat kepada Rektor
8. Melakukan seleksi awal (administrasi) terhadap proposal penelitian dan pengabdian pada masyarakat yang diajukan dosen Institut.
9. Memberikan rekomendasi terhadap proposal yang layak untuk diseminarkan 10. Sebagai Penanggung Jawab tim penilai kelayakan proposal penelitian dan
proposal pengabdian kepada masyarakat yang diajukaan oleh dosen, serta memberikan rekomendasi kepada Institut atau pihak lain perihal hasil penilaian kelayakan proposal
11. Dapat mengusulkan pembentukan tim/panitia pelaksana kegiatan di bidang penelitian dan pengabdian pada masyarakat kepada Rektor.
2.2 Analisis Kondisi Saat Ini 2.2.1 Sumber Daya Manusia a. Dosen
Dosen tetap Institut Teknologi Padang sampai dengan tahun 2013 berjumlah 68 orang dengan kualifikasi pendidikan 3 (tiga) orang berpendidikan S3, 54 orang berpendidikan S2 dan 11 orang berpendidikan S1 seperti yang diperlihatkan pada Gambar 2.1.
11
54
0 3 10 20 30 40 50 60
Jumlah
S1 S2 S3
Jenjang Pendidikan
Profil Dosen ITP Berdasarkan Jenjang Pendidikan
S1 S2 S3
Gambar 2.1 Grafik Profil Dosen ITP Berdasarkan jenjang Pendidikan
Gambar 2.2 menunjukkan distribusi dosen dengan jabatan fungsional Lektor Kepala sebanyak 7 orang (10,3%), Lektor sebanyak 41 orang (60,3%), Asisten Ahli sebanyak 3 orang (4,4%), dan 17 orang (25%) masih sebagai tenaga pengajar.
7
41
3
17
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45
Jumlah
Lektor Kepala
Lektor Asisten Ahli
Tenaga Pengajar Jabatan Fungsional
Profil Dosen ITP Berdasarkan Jabatan Fungsional
Lektor Kepala Lektor Asisten Ahli Tenaga Pengajar
Gambar 2.2 Grafik Profil Dosen ITP Berdasarkan Jabatan Fungsional
Dari segi usia, sekitar 76% dosen ITP berusia dibawah 50 tahun dan 24% di atas 50 tahun. Dengan demikian ITP memiliki dosen yang masih produktif, sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 2.3.
17
10
25
16
0 5 10 15 20 25
Jumlah
21-30 31-40 41-50 51-60
Usia
Profil Dosen ITP Berdasarkan Usia
21-30 31-40 41-50 51-60
Gambar 2.3 Grafik Profil Dosen Berdasarkan Usia
b. Tenaga Kependidikan
Dalam menjalankan tugasnya staf akademik dibantu oleh tenaga kependidikan sebanyak 34 orang, seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 2.4.
21
8
5
0 0 0
0 5 10 15 20 25
Jumlah
Rekapitulasi Data Tenaga Kependidikan Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Jenjang Pendidikan 21 8 5 0 0 0
SMA/SMK D3 S1 S2 D2 D1
Gambar 2.4 Grafik Rekapitulasi Data Tenaga Kependidikan
2.2.2 Sarana dan Prasarana
Pengelolaan dan pemanfaatan sarana dan prasarana dilaksanakan sepenuhnya oleh institusi. Kegiatan pemeliharaan dan perbaikan dilakukan rutin oleh pihak institusi yang meliputi ruang kelas, sarana pembelajaran, sarana laboratorium, ruang kerja dosen dan ruangan penunjang lainnya.
Untuk mendukung proses pembelajaran dan penelitian, masing-masing jurusan memiliki fasilitas laboratorium. Sarana dan prasarana untuk penyelenggaraan pembelajaran program studi meliputi ruang kelas dengan kapasitas 40 orang, termasuk ruang untuk praktikum. Untuk sidang tugas akhir dilaksanakan di ruang seminar bersama di fakultas.
Ketersediaan fasilitas internet dan jaringan nirkabel diseluruh gedung perkuliahan memudahkan civitas akademika mengakses informasi secara cepat.
Sistem informasi yang berbasis web (SISFO) memudahkan mahasiswa, dosen dan karyawan mengakses, mencari, mengupdate informasi terbaru baik yang berhubungan dengan akademis maupun ekstrakurikuler. Dosen diberi keleluasaan menyimpan hasil penilaian ujian tengah dan akhir semester di SISFO, mahasiswa juga bisa mengakses hasil penilaian secara transparan dan akuntabel. Selain itu, seluruh civitaas akademika dapat mengakses e-journal.
2.2.3 Capaian – capaian yang sudah ada
Penelitian – penelitian yang ada di ITP dilaksanakan dengan sumber dana DIKTI dan Institusi. Dari tahun ke tahun terjadi peningkatan jumlah peneliti yang ikut penelitian seperti ditunjukkan oleh Gambar 2.5.
1
0 0 0 1
0 0 0 1
0 1
3
1
0 0
5 5
1 4 4
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5
Jumlah
2009 2010 2011 2012 2013
Tahun
Jumlah Penelitian Berdasarkan Jenis Penelitian
Hibah Bersaing Hibah Fundamental Strategis Nasional Dosen Pemula Institusi
Gambar 2.5 Grafik Jumlah Penelitian
Untuk publikasi hasil-hasil penelitian berupa artikel dan karya ilmiah, masing- masing jurusan telah memiliki jurnal, seperti pada Tabel 2.1. Jurnal-jurnal tersebut dapat diakses melalui http://e-journal.itp.ac.id.
Tabel 2.1 Daftar Jurnal Yang Ada di Institut Teknologi Padang Tahun Nama Jurnal
2012-2013 2013-2014
Momentum ISSN 1693-752x
Vol.13 No.2 Agustus 2012 Vol. 14 No.1 Februari
2013
Vol. 15 No.2 Agustus 2013
Vol. 16 No.1 Februari 2014
Jurnal Teknik Mesin ISSN 2089-4880
Vol.2 No.1 Oktober 2012 Vol. 3 No. 1 April 2013
Vol. 3 No.2 Oktober 2013 Vol. 4 No. 1 April 2014 Jurnal Teknik Elektro ITP
ISSN 2251-3472
Vol.2 No.1 Januari 2013 Vol. 2 No.2 Juli 2013
Vol.2 No.3 November 2013
Vol. 3 No. 1 Januari 2014 Jurnal TEKNOIF
ISSN 2338-2724
Vol. 1 No.1 April 2013 Vol.1 No. 2 Oktober 2013
Jurnal Teknik Sipil ISSN 2354-8452
- Vol.1 No. 1 Januari 2014
2.3 Analisis SWOT
Dalam rangka mencapai visi dan misi Institut Teknologi Padang perlu diidentifikasi potensi internal dan eksternal yang dimiliki dan dihadapi yang merupakan kekuatan (Strength) dan Kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunity) dan Tantangan (Threat). Analisis SWOT digunakan sebagai acuan dalam mencari alternatif strategi pengembangan penelitian di Institut Teknologi Padang.
Faktor Internal Kekuatan (Strength)
1. Jumlah dosen pada akhir tahun 2013 sebanyak 68 orang dan sebanyak 79 % diantaranya bergelar S2. Kondisi ini menjadi modal dasar pengembangan ITP dalam menghadapi persaingan pendidikan tinggi sehingga perlu dikelola secara efektif, efisien dan produktif
2. Memiliki sumber daya manusia dengan usia produktif sebanyak 76 %.
3. Memiliki 71 % jumlah dosen dengan jabatan fungsional Lektor dan Lektor Kepala.
Kelemahan (Weakness)
1. Terbatasnya dana penelitian baik dari pemerintah maupun dari institusi
2. Kemampuan sumber daya manusia peneliti yang masih relatif kurang, serta masih rendahnya budaya meneliti sehingga mengurangi minat, partisipasi dan daya saing dosen dalam mengajukan proposal penelitian
3. Fasilitas dan sarana penelitian belum merata di semua laboratorium 4. Sarana perpustakaan dalam mendukung penelitian realatif kurang.
Faktor Eksternal Peluang (Opportunity)
1. Diluncurkannya beberapa jenis penelitian baru.
2. Otonomi daerah yang memberikan peluang kepada perguruan tinggi untuk lebih berperan dalam menunjang pembangunan
3. Adanya tawaran – tawaran kerjasama penelitian baik dari lembaga pemerintahan maupun swasta
Ancaman (Threat)
1. Laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat
2. Persaingan global yang semakin terbuka yang ditandai dengan munculnya perdagangan bebas.
3. Kelemahan dalam penguasaan IPTEK
4. Semakin tingginya persaingan antar peneliti berbagai perguruan tinggi untuk mendapatkan dana penelitian.
5. Persyaratan yang ditetapkan oleh DIKTI dalam mendapatkan hibah penelitian semakin tinggi.
BAB III
GARIS BESAR RENCANA INDUK PENELITIAN
Penyusunan Rencana Induk Penelitian (RIP) Institut Teknologi Padang untuk 5 tahun ke depan dengan mempertimbangkan faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan eksternal (peluang dan tantangan), ketersediaan sumber daya, serta dinamika akademis yang berkembang secara nasional maupun internasional. RIP ini merupakan penjabaran ITP bidang penelitian mewujudkan visi ITP menjadi salah satu perguruan tinggi yang unggul.
Institut Teknologi Padang berusaha secara berkelanjutan meningkatkan pemerataan penelitian, memperluas akses penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing ITP di bidang penelitian baik tingkat nasional maupun internasional.
3.1. Tujuan dan Sasaran
Tujuan penyusunan RIP ITP 2014-2019 adalah memberikan arah dan pedoman bagi kegiatan penelitian, pengembangan dan penerapan iptek yang dilaksanakan dengan memanfaatkan sumber daya manusia (dosen), fasilitas, dan dana yang tersedia.
Secara garis besar, sasaran RIP ITP dalam lima tahun ke depan adalah:
1. Mewujudkan keunggulan penelitian di ITP
2. Meningkatkan daya saing ITP di bidang penelitian pada tingkat nasional dan internasional
3. Meningkatkan angka partisipasi dosen dalam melaksanakan penelitian yang bermutu
4. Meningkatkan kapasitas pengelolaan penelitian di ITP
5. Meningkatkan pencapaian indikator kinerja utama bidang penelitian.
3.2 Strategi dan Kebijakan
Strategi pengembangan ditujukan untuk meningkatkan bidang penelitian yang berkualitas. Prinsip kompetisi yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional untuk pendanaan penelitian, baik dana Kompetitif Nasional maupun Desentralisasi (DP2M DIKTI) serta dana internal Institut Teknologi Padang diharapkan dapat menghasilkan penelitian yang bermutu.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran RIP dalam 5 tahun mendatang, maka dibuat kebijakan, yaitu:
1. Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas kelembagaan LP2M ITP
2. Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas sumber daya dan budaya meneliti dosen ITP
3. Mengembangkan dan memperkuat jejaring kelembagaan baik penelitian dalam lingkup nasional maupun internasional.
Dengan arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi yang dikembangkan adalah penguatan sistem kelembagaan dan tata kelola, penguatan sumber daya, penataan jejaring, peningkatan penelitian yang dilaksanakan sesuai bidang unggulan yang dikembangkan oleh ITP.
Dalam rangka penyusunan RIP, pada awal tahun 2014 telah dilakukan pembahasan dengan jurusan, fakultas dan pimpinan institusi mengenai keunggulan ITP. Hasil pembahasan tersebut menyepakati payung penelitian ITP adalah
”Mengembangkan Rekayasa Teknologi Untuk Menunjang Pembangunan Bangsa”, yang terdiri dari 5 (lima) bidang unggulan, yaitu:
1. Energi Baru dan Terbarukan 2. Pengelolaan Bencana
3. Teknologi Informasi dan Komunikasi 4. Infrastruktur dan Transportasi 5. Material Maju
3.3 Peta Strategi
Pada saat proses implementasi RIP, pada dasarnya terdapat tiga komponen yaitu input (proposal penelitian), proses (pengajuan proposal, pelaksanaan penelitian, monitoring evaluasi internal/eksternal), output (publikasi, produk, hak kekayaan intelektual), dan outcome (kerjasama penelitian, pemanfaatan hasil penelitian, aplikasi tepat guna, dan citation index) dengan mempertimbangkan penguasaan teknologi, produk dan pasar. Diharapkan rumusan yang tercantum dalam dokumen RIP ini menjadi fleksibel/tidak kaku, tetapi tetap masih mempunyai arah yang jelas.
Secara garis besar peta strategi implementasi RIP, yaitu pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM), Agenda Penelitian, sumber dana dan outcome dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Strategi pengelolaan penelitian mulai dari input sampai output Input
(Sumber Daya)
Proses Output
Pelaksanaan Penelitian Unggulan
Manajemen Penelitian
SDM
Fasilitas Riset/
Laboratorium
1. Publikasi/Jurnal 2. Buku
3. Produk 4. HKI
5. Kerjasama Penelitian 6. Aplikasi
Teknologi
BAB IV
SASARAN, PROGRAM STRATEGIS, DAN INDIKATOR KINERJA
Untuk mewujudkan visi Institut Teknologi Padang memerlukan kerjasama seluruh unit, lembaga, dan bagian di lingkungan institusi. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) adalah unsur pelaksana di bawah Rektor yang melaksanakan sebagian tugas dan fungsi ITP di bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
4.1 Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai dalam pelaksanaan bidang unggulan sampai tahun 2019, adalah:
1. Tercapainya penguatan kelembagaan untuk meningkatkan efektifitas dan produktivitas penelitian
2. Meningkatkan jumlah penelitian unggulan dengan tingkat kompetisi tinggi 3. Meningkatkan jumlah publikai hasil penelitian pada jurnal nasional terakreditasi 4. Meningkatkan jumlah publikasi hasil penelitian di jurnal internasional
5. Meningkatkan jumlah penelitian kolaborasi dengan institusi lain 6. Meningkatkan perolehan HKI dan paten dari hasil penelitian 7. Meningkatkan keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan penelitian.
4.2 Program Strategis
Dalam usaha mencapai sasaran di atas, strategi utama yang digunakan adalah:
1. Pembinaan kualitas penelitian, yaitu pengembangan kualitas peneliti yang diarahkan pada peningkatan kemampuan dosen dan mahasiswa untuk melakukan kegiatan penelitian dalam hal manajemen penelitian, metodologi penelitian dan pengelolaan pengabdian masyarakat.
2. Program penelitian berbasis unggulan sehingga peneliti menghasilkan produk penelitian yang lebih bermanfaat dan dapat menyelesaikan permasalahan di masyarakat.
3. Peningkatan kuantitas dan kualitas penelitian serta publikasi ilmiah hasil penelitian di tingkat nasional dan internasional.
4. Pemberian penghargaan (reward) kepada peneliti yang memiliki kontribusi besar dalam kegiatan penelitian di ITP.
Gambaran topik penelitian unggulan dalam Rencana Induk Penelitian Institut Teknologi periode 2014-2019 dijelaskan pada gambar berikut.
Gambar 4.1 Hirarki bidang kajian penelitian berdasarkan prioritas unggulan periode 2014 – 2019
Penetapan penelitian unggulan yang tertuang dalam Rencana Induk Penelitian Institut Teknologi Padang periode 2014 – 2019 dijabarkan pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Topik Penelitian Unggulan Institut Teknologi Padang
No Bidang Unggulan Topik Unggulan
1 Energi Baru dan Terbarukan 1. Energi Terbarukan
2. Inovasi penggunaan energi
3. Inovasi peralatan pengguna energi 4. Peningkatan kualitas penyaluran energi 5. Implementasi Perencanaan Energi 6. Manajemen dan Audit Energi
7. Pengembangan dan Inovasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Mikrohidro
(PLTMH), Hibrid Angin
8. Pengembangan Sistem Informasi Energi 9. Pengembangan dan Inovasi Pembangkit
Listrik Tenaga Surya (PLTS), Mikrohidro (PLTMH), Hibrid Angin
10. Pengembangan Sistem Informasi Energi 2 Pengelolaan Bencana 1. Kebijakan dan Perencanaan Infrastruktur
untuk mengurangi dampak bencana
2. Sistem Peringatan Dini (early warning system)
3. Geo-informasi
4. Manajemen Pencegahan Bencana
5. Evaluasi kapasitas seismik bangunan existing.
6. Retrofiting bangunan dan infrastruktur existing.
7. Rancangan bangunan dan infrastruktur aman gempa dan tsunami
8. Disain Rumah aman gempa
9. Bangunan bertingkat aman gempa dan tsunami
10. Perbaikan dan Perkuatan Struktur 11. Pengembangan Material Ringan 12. Arsitektur Bangunan Aman Gempa
13. Pengontrolan dan peredam aktif/pasif getaran bangunan.
14. Pemodelan Gempa dan Tsunami
15. Duktilitas dan kapasitas deformasi akibat beban gempa.
16. Evaluasi kapasitas seismik dinding pengisi 17. Energi dissipasi pada struktur
18. Evaluasi tipe keruntuhan struktur akibat gempa dan metode retrofiting.
19. Manajemen pengairan
20. Manajemen banjir, longsor dan kekeringan
21. Penelitian potensi banjir di daerah aliran sungai
3 Teknologi Informasi dan Komunikasi
1. Pengembangan Software (perangkat lunak) aplikasi spesifik untuk keperluan pendidikan, kesehatan, hiburan, life-style, dll.
2. Pengembangan sistem jaringan komputer 3. Pengembangan sistem komunikasi nirkabel 4. Teknologi informasi dan komunikasi
penunjang industri.
5. Pengembangan metode-metode smart computing untuk teknologi informasi dan komunikasi
6. Inovasi Sistem Kendali Jarak Jauh
4 Infrastruktur dan
Transportasi
1. Sustainable Transportation
2. Performansi Jalan (Road Performance) 3. Manajemen dan Sistem sebagai solusi
Kemacetan
4. Transportasi Umum (Public Transportation)
5. Routing
6. Biaya Transportasi
7. Aspek Kenyamanan dan Kesehatan dalam transportasi
8. Teknologi Infrastruktur 9. Moda Transportasi
10. Sistem dan Manajemen Transportasi dan Logistik
11. Inovasi Sistem Kelistrikan Transportasi 12. Inovasi Sistem Kendali Transportasi 13. Evaluasi perilaku pengguna jalan sebagai
penyebab kemacetan
14. Evaluasi peraturan pengguna jalan.
Sustainable Transportation
15. Performansi Jalan (Road Performance) 16. Manajemen dan Sistem sebagai solusi
Kemacetan
17. Transportasi Umum (Public Transportation)
18. Routing
19. Biaya Transportasi
20. Aspek Kenyamanan dan Kesehatan dalam transportasi
21. Teknologi Infrastruktur 22. Moda Transportasi
23. Sistem dan Manajemen Transportasi dan Logistik
24. Inovasi Sistem Kelistrikan Transportasi 25. Inovasi Sistem Kendali Transportasi 26. Evaluasi perilaku pengguna jalan sebagai
penyebab kemacetan
27. Evaluasi peraturan pengguna jalan.
5 Material Maju 1. Pengembangan material berbasis bahan alami
2. Pengembangan bahan isolasi listrik
3. Pengembangan bahan super konduktor dan super kapasitor
4. Pengembangan bahan semi konduktor.
4.3 Pengukuran Kinerja: KPI (Key Performance Indicators)
Untuk mengukur efektifitas implementasi RIP ITP, diperlukan indikator kinerja baik yang bersifat kuantitaf maupun kualitatif, yang mencakup aspek input, proses, output dan outcome. Capaian- capaian yang menjadi indicator kinerja adalah sebagai berikut:
1. Capaian terhadap mutu hasil penelitian berupa peningkatan jumlah publikasi baik nasional maupun internasional
2. Capaian terhadap relevansi hasil penelitian, yaitu peningkatan jumlah HKI, Paten, dan jumlah penelitian kerjasama dengan industri.
3. Capaian terhadap budaya penelitian, yaitu terbangunnya research atmosphere di lingkungan ITP
4. Capaian terhadap academic atmosphere, yaitu peningkatan jumlah riset kolaborasi antara mahasiswa dan staf, sehingga mendorong mahasiswa untuk lulus tepat waktu
Tabel 4.2 Indikator Kinerja Utama Penelitian (IKUP)
Indikator Capaian (per tahun) No Jenis Luaran
2014 2015 2016 2017 2018
Internasional 2 4 6 8 14
Nasional Terakreditasi
1 2 3 5
1 Publikasi Ilmiah
Lokal 65 70 75 80 90
Internasional 1 3 5 7
Nasional 8 12 20 28 35
2 Sebagai Pemakalah dalam Pertemuan
Ilmiah Lokal 5 15 26 36 45
Internasional 1 2
Nasional 1 2
3 Sebagai pembicara utama (Keynote Speaker) dalam pertemuan ilmiah
Lokal 1 2 3
4 Visiting Lecturer Internasional 1 1
5 Paten 1 2 3
Paten Sederhana
1 3 4
Hak Atas Kekayaan Intelektual (HKI)
Hak Cipta
6 Teknologi Tepat Guna 2
7 Model/Prototype/Desain/Karya Seni/
Rekayasa Sosial
6 11 15 25 30
8 Buku Ajar (ISBN) 5 7 9 15
9 Laporan Penelitian Yang Tidak dipublikasikan
10 Jumlah Dana Kerjasama Penelitian (dalam juta rupiah)
11 Angka partisipasi dosen dalam penelitian *
35% 40% 45% 50% 70%
* Jumlah dosen yang terlibat dalam penelitian dibagi total dosen tetap perguruan tinggi
BAB V
PELAKSANAAN RENCANA INDUK PENELITIAN (RIP) INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
5.1 Pelaksanaan RIP
Rencana Induk Penelitian (RIP) merupakan bagian dari Rencana Strategis Institut Teknologi Padang yang dibuat dalam periode 5 tahun berdasarkan road map (peta jalan), payung penelitian, ketersediaan sumber daya manusia, serta sarana dan prasarana penelitian. Pelaksanaan Penelitian sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan pada setiap tahun anggaran berjalan. Jadwal pelakasanaan kegiatan penelitian setiap tahun anggaran ditunjukkan oleh Tabel berikut.
Tabel 5.1 Jadwal Proses Pelaksanaan Kegiatan Penelitian*
Bulan (Tahun Anggaran) Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pengajuan Proposal Penelitian
Seleksi Proposal Penelitian
Pelaksanaan Kontrak Penelitian
Pelaksanaan Penelitian Pemantauan Evaluasi Pengelolaan Hasil Penelitian
Tindak Lanjut hasil Penelitian
* Hibah Penelitian Kompetitif dan Desentralisasi (DP2M DIKTI) dan Hibah Institusi
5.2 Estimasi Kebutuhan Dana dan Rencana Sumber Dana
Untuk melaksanakan kegiatan penelitian di Institut Teknologi Padang ada 4 (empat) sumber pendanaan, yaitu:
1. DIPA DIKTI (DP2M) berupa skim penelitian kompetitif nasional pengelolaan terpusat.
2. Block Grant DIKTI (DP2M) melalui DIPA KOPERTIS Wilayah X dalam Program Desentralisasi Pengelolaan Penelitian.
3. Dana Internal Institut Teknologi Padang melalui pengelolaan dana RAPP ITP.
4. Perusahaan/Industri.
Hibah kompetitif nasional ditujukan untuk menciptakan keunggulan penelitian di tingkat nasional melalui pendanaan yang dikelola DIPA DIKTI. Skim penelitian kompetitif nasional (terpusat) terdiri dari skim penelitian:
1. Strategis Nasional
2. Prioritas Nasional Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)
Skim penelitian desentralisasi ditujukan untuk keunggulan penelitian di Institusi melalui DIPA Kopertis. Skim Penelitian Desentralisasi:
1. Penelitian Dosen Pemula 2. Penelitian Fundamental 3. Penelitian Hibah Bersaing 4. Penelitian Desertasi Doktor
Alokasi anggaran penelitian diestimasi dari kegiatan penelitian pada tahun- tahun sebelumnya yang disesuaikan dengan skim penelitian. Estimasi kebutuhan dana 5 tahun ke depan (2014-2019) serta rinciannya ditunjukkan oleh Tabel 5.2.
Tabel 5.2 Estimasi Kebutuhan Dana Penelitian Institut Teknologi Padang Periode 2014-2018
Jumlah Penelitian/ Jumlah Dana (x Rp 1000)
Jenis Penelitian
Jumlah Penelitian/
Jumlah Dana
(xRp1000) 2014 2015 2016 2017 2018
11 1 1 2 3 4
Fundamental
540.000 40.000 50.000 50.000 50.000 50.000
52 4 8 12 13 15
Hibah Bersaing
3.080.000 50.000 60.000 60.000 60.000 60.000
27 1 2 8 8 8
Penelitian Dosen
Pemula 405.000 15.000 15.000 15.000 15.000 15.000
5 0 0 1 2 2
Strategis
Nasional 400.000 80.000 80.000 80.000 80.000 80.000
3 0 0 1 1 1
MP3EI
600.000 200.000 200.000 200.000 200.000 200.000
23 3 5 5 5 5
Hibah Institusi
230.000 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000
121 9 16 29 32 35
TOTAL 5.255.000 285.000 610.000 1.270.000 1.460.000 1.630.000
5.3 Penjaminan Mutu
Proses penjaminan mutu dilakukan dalam satu siklus penelitian. Siklus penelitian ini meliputi penetapan standar penelitian, pelaksanaan penelitian, monitoring dan evaluasi. Ruang lingkup penerapan penjaminan mutu penelitian Institut Teknologi Padang sebagai berikut:
1. Pengajuan Usulan (proposal) Penelitian: Pembuatan Usulan Kompetitif Nasional dan Desentralisasi mengacu pada Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Edisi IX tahun 2013, sedangkan usulan hibah penelitian institusi mengacu pada panduan penelitian yang diterbitkan oleh LP2M ITP.
2. Seleksi Internal Usulan Penelitian (desk evaluation, reviewer internal dan eksternal): untuk Penelitian Kompetitif Nasional dan Desentralisasi dilaksanakan secara on line melalui http://simlitabmas.dikti.go.id. Sedangkan
untuk hibah penelitian institusi berupa desk evaluation dan seminar proposal yang direview oleh minimal 2 reviewer.
3. Monitoring dan Evaluasi Penelitian: tahap melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penelitian agar pelaksanaan penelitian sesuai dengan rencana dan standar untuk menilai kinerja yang dicapai selama kegiatan penelitian.
Monitoring dan evaluasi dilakukan oleh tim reviewer yang dipilih melalui http://simlitabmas.dikti.go.id.
4. Pelaporan hasil penelitian: Untuk penelitian kompetitif nasional dan desentralisasi, maka peneliti wajib mengunggah (upload) laporan kemajuan dan akhir, keuangan, logbook, dan luaran penelitian ke http://simlitabmas.go.id.
Sedangkan untuk hibah penelitian institusi, peneliti wajib menyerahkan laporan kemajuan dan akhir, keuangan dan logbook (hardcopy) serta luaran penelitian ke LP2M ITP.
5. Tindak lanjut hasil penelitian: fasilitasi untuk mendapatkan diseminasi penelitian (publikasi dan seminar), dan Hak atas Kekayaan Intelektual.
BAB V
PELAKSANAAN RENCANA INDUK PENELITIAN (RIP) INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
5.1 Pelaksanaan RIP
Rencana Induk Penelitian (RIP) merupakan bagian dari Rencana Strategis Institut Teknologi Padang yang dibuat dalam periode 5 tahun berdasarkan road map (peta jalan), payung penelitian, ketersediaan sumber daya manusia, serta sarana dan prasarana penelitian. Pelaksanaan Penelitian sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan pada setiap tahun anggaran berjalan. Jadwal pelakasanaan kegiatan penelitian setiap tahun anggaran ditunjukkan oleh Tabel berikut.
Tabel 5.1 Jadwal Proses Pelaksanaan Kegiatan Penelitian*
Bulan (Tahun Anggaran) Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pengajuan Proposal Penelitian
Seleksi Proposal Penelitian
Pelaksanaan Kontrak Penelitian
Pelaksanaan Penelitian Pemantauan Evaluasi Pengelolaan Hasil Penelitian
Tindak Lanjut hasil Penelitian
* Hibah Penelitian Kompetitif dan Desentralisasi (DP2M DIKTI) dan Hibah Institusi
5.2 Estimasi Kebutuhan Dana dan Rencana Sumber Dana
Untuk melaksanakan kegiatan penelitian di Institut Teknologi Padang ada 4 (empat) sumber pendanaan, yaitu:
5. DIPA DIKTI (DP2M) berupa skim penelitian kompetitif nasional pengelolaan terpusat.
6. Block Grant DIKTI (DP2M) melalui DIPA KOPERTIS Wilayah X dalam Program Desentralisasi Pengelolaan Penelitian.
7. Dana Internal Institut Teknologi Padang melalui pengelolaan dana RAPP ITP.
8. Perusahaan/Industri.
Hibah kompetitif nasional ditujukan untuk menciptakan keunggulan penelitian di tingkat nasional melalui pendanaan yang dikelola DIPA DIKTI. Skim penelitian kompetitif nasional (terpusat) terdiri dari skim penelitian:
1. Strategis Nasional
2. Prioritas Nasional Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)
Skim penelitian desentralisasi ditujukan untuk keunggulan penelitian di Institusi melalui DIPA Kopertis. Skim Penelitian Desentralisasi:
5. Penelitian Dosen Pemula 6. Penelitian Fundamental 7. Penelitian Hibah Bersaing 8. Penelitian Desertasi Doktor
Alokasi anggaran penelitian diestimasi dari kegiatan penelitian pada tahun- tahun sebelumnya yang disesuaikan dengan skim penelitian. Estimasi kebutuhan dana 5 tahun ke depan (2014-2019) serta rinciannya ditunjukkan oleh Tabel 5.2.
Tabel 5.2 Estimasi Kebutuhan Dana Penelitian Institut Teknologi Padang Periode 2014-2018
Jumlah Penelitian/ Jumlah Dana (x Rp 1000)
Jenis Penelitian
Jumlah Penelitian/
Jumlah Dana
(xRp1000) 2014 2015 2016 2017 2018
11 1 1 2 3 4
Fundamental
540.000 40.000 50.000 50.000 50.000 50.000
52 4 8 12 13 15
Hibah Bersaing
3.080.000 50.000 60.000 60.000 60.000 60.000
27 1 2 8 8 8
Penelitian Dosen
Pemula 405.000 15.000 15.000 15.000 15.000 15.000
5 0 0 1 2 2
Strategis
Nasional 400.000 80.000 80.000 80.000 80.000 80.000
3 0 0 1 1 1
MP3EI
600.000 200.000 200.000 200.000 200.000 200.000
23 3 5 5 5 5
Hibah Institusi
230.000 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000
121 9 16 29 32 35
TOTAL 5.255.000 285.000 610.000 1.270.000 1.460.000 1.630.000
5.3 Penjaminan Mutu
Proses penjaminan mutu dilakukan dalam satu siklus penelitian. Siklus penelitian ini meliputi penetapan standar penelitian, pelaksanaan penelitian, monitoring dan evaluasi. Ruang lingkup penerapan penjaminan mutu penelitian Institut Teknologi Padang sebagai berikut:
6. Pengajuan Usulan (proposal) Penelitian: Pembuatan Usulan Kompetitif Nasional dan Desentralisasi mengacu pada Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Edisi IX tahun 2013, sedangkan usulan hibah penelitian institusi mengacu pada panduan penelitian yang diterbitkan oleh LP2M ITP.
7. Seleksi Internal Usulan Penelitian (desk evaluation, reviewer internal dan eksternal): untuk Penelitian Kompetitif Nasional dan Desentralisasi dilaksanakan secara on line melalui http://simlitabmas.dikti.go.id. Sedangkan
untuk hibah penelitian institusi berupa desk evaluation dan seminar proposal yang direview oleh minimal 2 reviewer.
8. Monitoring dan Evaluasi Penelitian: tahap melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penelitian agar pelaksanaan penelitian sesuai dengan rencana dan standar untuk menilai kinerja yang dicapai selama kegiatan penelitian.
Monitoring dan evaluasi dilakukan oleh tim reviewer yang dipilih melalui http://simlitabmas.dikti.go.id.
9. Pelaporan hasil penelitian: Untuk penelitian kompetitif nasional dan desentralisasi, maka peneliti wajib mengunggah (upload) laporan kemajuan dan akhir, keuangan, logbook, dan luaran penelitian ke http://simlitabmas.go.id.
Sedangkan untuk hibah penelitian institusi, peneliti wajib menyerahkan laporan kemajuan dan akhir, keuangan dan logbook (hardcopy) serta luaran penelitian ke LP2M ITP.
10. Tindak lanjut hasil penelitian: fasilitasi untuk mendapatkan diseminasi penelitian (publikasi dan seminar), dan Hak atas Kekayaan Intelektual.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Penyusun, 2013, Statuta Institut Teknologi Padang , ITP, Padang
Tim Penyusun, 2014, Renstra Institut Teknologi Padang, ITP, Padang
Tim Penyusun, 2013, Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat DIKTI ,Edisi IX, DP2M DIKTI, Jakarta
Tim Penyusun, 2010, Panduan Pelaksanaan Penelitian Institusi tahun 2010, LP2M ITP, Padang
Tim Penyusun, 2011, Panduan Penyusunan Rencana Induk Penelitian DIKTI Desember 2011, DP2M DIKTI, Jakarta
TIM PENYUSUN
: Ir. Hendri Nofrianto., MT (Rektor) Penanggung Jawab
: 1. Ir. Drs. H. Anrinal, SE., MT (Wakil Rektor I) Pengarah
2. Ade Indra, S.T., M.T (Wakil Rektor II) 3. Agus, M.Sc (Wakil Rektor III)
4. Minarni, S.Si., M.T (Ka. LP2M) Ketua : Nofriady Handra, M.Sc. Eng Sekretaris : Atik Charisma, ST
Anggota : 1. Dr. M. Yahya 2. Dr. Maidiawati
3. Dr. Eng. Yuhendra, MT 4. Zuriman Anthony, MT
PERUMUSAN TOPIK RISET DARI RISET UNGGULAN INSTITUSI
TEMA 1. Energi Baru dan Terbarukan
Kompetensi/
Keahlian/
Keilmuan
Isu-isu strategis Konsep Pemikiran Pemecahan Masalah Topik Riset yang diperlukan
Krisis Energi Keterbatasan Energi tetapi kebutuhan energi meningkat
Diperlukan sumber energi alternatif dan solusi untuk penghematan penggunaan energi
1. Energi Terbarukan
2. Inovasi penggunaan energi 3. Inovasi peralatan pengguna energi 4. Peningkatan kualitas penyaluran energi 5. Implementasi Perencanaan Energi 6. Manajemen dan Audit Energi Teknik Elektro,
Teknik Mesin, Teknik
Informatika, Teknik Sipil, Teknik Geodesi
Pemanfaatan energi baru dan terbarukan di Indonesia belum optimal
Melakukan kegiatan pemanfaatan energi baru dan terbarukan
1. Program Listrik Pedesaan 2. Program Interkoneksi
Pembangkit Energi Terbarukan
3. Program PLTS, PLTMH, PLTB dan Hibrid
1. Pengembangan dan Inovasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Mikrohidro (PLTMH), Hibrid Angin
2. Pengembangan Sistem Informasi Energi
Teknik Mesin, Teknik Elektro
Potensi biomassa yang digunakan sebagai pupuk, namun belum termanfaatkan sebagai biobriket dan arang
Biomassa (rumput, daun kering, ranting dan sampah organik) mengandung atom C dan H yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar altenatif briket dan arang
Mengubah sampah organik menjadi biobriket dan arang sebagai bahan bakar alternatif, lengkap dengan tungku dan desain energi efektif menghasilkan nilai kalor yang tinggi.
1. Kondisi reaksi pembuatan biobriket dan arang (suhu, tekanan, reaktor) dan produk samping
2. Desain bentuk biobriket dan arang terhadap nilai kalor
3. Desain alat pencetak biobriket
4. Desain tungku yang menghasilkan energi efektif
5. Aplikasi penggunaan biobriket dan arang
TEMA 2. Pengelolaan Bencana
Kompetensi/
Keahlian/
Keilmuan
Isu-isu strategis Konsep Pemikiran Pemecahan Masalah Topik Riset yang diperlukan
Kebencanaan Indonesia rawan bencana, sehingga infrastruktur untuk mendukung pengelolaan bencana menjadi sangat penting
Diperlukan infrastruktur dalam pengelolaan bencana
Kebijakan dan Perencanaan Infrastruktur untuk mengurangi dampak bencana
Kesiapsiagaan dan Mitigasi Menghadapi Gempa dan Tsunami
Indonesia rawan bencana Perlu dilakukan mitigasi, yaitu penyelamatan manusia, pengamanan infrastruktur dan peningkatan kesiapsiagaan
1. Sistem Peringatan Dini (early warning system)
2. Geo-informasi
3. Manajemen Pencegahan Bencana 4. Evaluasi kapasitas seismik bangunan
existing.
5. Retrofiting bangunan dan infrastruktur existing.
Teknik Elektro, Teknik Mesin, Teknik
Informatika, Teknik Sipil, Teknik Geodesi
Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Gempa dan Tsunami
Indonesia rawan bencana Rancangan Bangunan dan Infrastruktur aman gempa dan tsunami
1. Rancangan bangunan dan infrastruktur aman gempa dan tsunami
2. Disain Rumah aman gempa
3. Bangunan bertingkat aman gempa dan tsunami
4. Perbaikan dan Perkuatan Struktur 5. Pengembangan Material Ringan 6. Arsitektur Bangunan Aman Gempa 7. Pengontrolan dan peredam aktif/pasif
getaran bangunan.
8. Pemodelan Gempa dan Tsunami
9. Duktilitas dan kapasitas deformasi akibat beban gempa.
10. Evaluasi kapasitas seismik dinding pengisi
11. Energi dissipasi pada struktur
12. Evaluasi tipe keruntuhan struktur akibat
gempa dan metode retrofiting.
Manajemen Banjir dan longsor dan kekeringan
Indonesia rawan bencana Optimasi konservasi penggunaan lahan
1. Manajemen pengairan
2. Manajemen banjir, longsor dan kekeringan
3. Penelitian potensi banjir di daerah aliran sungai
TEMA 3. Teknologi Informasi dan Komunikasi
Kompetensi/
Keahlian/
Keilmuan
Isu-isu strategis Konsep Pemikiran Pemecahan Masalah Topik Riset yang diperlukan
Teknik Elektro, Teknik Mesin, Teknik
Informatika, Teknik Sipil, Teknik Geodesi
Kebutuhan teknologi
informasi dan
komunikasi di segala bidang
Mengikuti perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
1. Menyiapkan SDM untuk penguasaan teknologi informasi dan komunikasi 2. Optimalisasi disain dan
arsitektur Teknologi Informasi dan Komunikasi 3. Pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Komunikasi
1. Pengembangan Software (perangkat lunak) aplikasi spesifik untuk keperluan pendidikan, kesehatan, hiburan, life- style, dll.
2. Pengembangan sistem jaringan komputer
3. Pengembangan sistem komunikasi nirkabel
4. Teknologi informasi dan komunikasi penunjang industri.
5. Pengembangan metode-metode smart computing untuk teknologi informasi dan komunikasi
6. Inovasi Sistem Kendali Jarak Jauh
TEMA 4. Infrastruktur, Transportasi dan Teknologi Pertahanan
Kompetensi/
Keahlian/
Keilmuan
Isu-isu strategis Konsep Pemikiran Pemecahan Masalah Topik Riset yang diperlukan
Teknik Elektro, Teknik Mesin, Teknik
Informatika, Teknik Sipil, Teknik Geodesi
Kinerja sistem transportasi kurang efektif dan efisien serta keselamatan
transportasi
Mass-transportation, manajemen dan rekayasa lalu lintas, teknologi
infrastruktur dan moda transportasi 28. Sustainable Transportation
29. Performansi Jalan (Road Performance)
30. Manajemen dan Sistem sebagai solusi Kemacetan
31. Transportasi Umum (Public Transportation)
32. Routing
33. Biaya Transportasi
34. Aspek Kenyamanan dan Kesehatan dalam transportasi
35. Teknologi Infrastruktur 36. Moda Transportasi
37. Sistem dan Manajemen Transportasi dan Logistik
38. Inovasi Sistem Kelistrikan Transportasi
39. Inovasi Sistem Kendali Transportasi 40. Evaluasi perilaku pengguna jalan
sebagai penyebab kemacetan 41. Evaluasi peraturan pengguna jalan.
TEMA 5. Material Maju (Advanced Material)
Kompetensi/
Keahlian/
Keilmuan
Isu-isu strategis Konsep Pemikiran Pemecahan Masalah Topik Riset yang diperlukan
Teknik Elektro, Teknik Mesin, Teknik
Informatika, Teknik Sipil, Teknik Geodesi
Kontribusi industri dengan penggunaan teknologi medium/
medium technology (karet, plastik, semen, logam dasar dan simple fabricated metals) cenderung mengalami penurunan
Sumber bahan alami yang tersedia Perlu mengembangkan inovasi – inovasi teknologi dalam riset terapan yang mendukung peningkatan daya saing industri berbasis nilai tambah
1. Pengembangan material berbasis bahan alami
2. Pengembangan bahan isolasi listrik 3. Pengembangan bahan super
konduktor dan super kapasitor
4. Pengembangan bahan semi konduktor.