2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA
2.1 Studi Literatur 2.1.1 Tinjauan Brand
American Marketing Association (AMA) mengatakan bahwa sebuah brand adalah nama, istilah, tanda, simbol atau rancangan, atau kombinasi dari semuanya yang berguna untuk mengetahui diferensiasi dari suatu barang atau produk dan jasa dari kompetitor. Sebuah brand atau merek adalah produk atau jasa penambah dimensi untuk mendiferensiasikan dari produk atau jasa lain yang dirancang untuk memuaskan kebutuhan yang sama dengan cara tertentu. Perbedaan ini dapat bersifat fungsional, rasional, simbolik, emosional atau berwujud yang dikaitkan dengan kinerja produk atau apa yang digambarkan oleh merek. Dapat disimpulkan bahwa sebuah merek atau brand adalah sebuah produk yang diikuti dengan elemen-elemen pendukung yang membuat produk tersebut memiliki diferensiasi dibandingkan dengan produk lainnya yang sama-sama memiliki desain dan menawarkan kebutuhan yang sama. (Kotler & Keller, 2007)
Menurut Keller (2008, p.7), brand mempunyai manfaat dan fungsi bagi produsen dan konsumen. Bagi konsumen, brand berperan sebagai :
Identifikasi sumber produk.
Penetapan tanggung jawab pada manufaktur atau distributor tertentu.
Mengurangi resiko.
Menekan biaya pencarian internal dan eksternal.
Janji atau ikatan khusus dengan produsen.
Alat simbolis yang memproyeksikan citra diri.
Tingkat kualitas.
Sedangkan manfaat bagi konsumen menurut Keller (2008, p.8):
Sarana identifikasi untuk memudahkan proses penanganan atau pelacakan produk bagi perusahaan, terutama dalam pengorganisasian dan pencatatan akuntasi.
Bentuk proteksi hukum terhadap fitur atau aspek produk yang unik.
Merek bisa mendapatkan perlindungan seperti properti intelektual.
Nama merek bisa diproteksi melalui merek dagang terdaftar, proses manufaktur bisa dilindungi melalui hak paten, dan kemasan bisa diproteksi melalui hak cipta dan desain.
Tingkat kualitas bagi para konsumen yang puas, sehingga konsumen bisa dengan mudah memilih dan membelinya lagi.
Sarana menciptakan asosiasi dan makna unik yang membedakan produk dari para pesaing.
Sumber keunggulan kompetitif, terutama melalui perlindungan hukum, loyalitas konsumen dan citra unik yang terbentuk dalam benak konsumen.
Sumber financial returns, terutama menyangkut pendapatan di masa depan.
2.1.2 Tinjauan Branding
Menurut Gelder (2005, p.29) “The brand strategy defines what the brand is supposed to achieves in terms of consumer attitudes an behaviour”. Branding atau yang disebut dengan brand strategy adalah sebuah komunikasi yang terbangun dengan tujuan mengatur seluruh emelen-elemen brand dalam kaitannya dengan sikap dan perilaku konsumer. Menurut Gelder (2005), brand strategy terdiri dari brand positioning, brand identity, dan brand personality.
2.1.3 Tinjauan Segmentating dan Targeting
Menurut Kasali (2001, p.119) segmentasi pasar adalah suatu proses pengelompokkan pasar yang heterogen ke dalam kelompok “potential customer”, yang memiliki kesamaan kebutuhan dan kesamaan karakter yang memiliki respon yang sama dalam membelanjakan uangnya.
Lamb et.al (2001, p.283) mengatakan ada beberapa macam segmentasi pasar yang biasa dilakukan oleh para pemasar, antara lain :
Segmentasi Geografis
Segemntasi geografis adalah tindakan untuk melakukan ssegmentasi pasar menurut wilayah atau dunia, ukuran pasar, tingkat kepadatan atau iklim pasar.
Segmentasi Demografis
Segmentasi demografis adalah segmentasi yang didasarkan pada informasi demografis karena informasi ini tersedia secara luas dan berkaitan dengan perilaku pembelian dan konsumsi konsumen.
Beberapa pendasaran yang biasa dilakukan untuk segmentasi demografis ini antara lain adalah segmentasi umur, segmentasi gender, segmentasi etnis dan segmentasi siklus hidup keluarga.
Segmentasi Psikografis
Segmentasi psikografis adalah satu proses segmentasi yang melibatkan beberapa variabel yaitu :
a. Kepribadian yang mencerminkan ciri, sikap dan kebiasaan seseorang b. Motivasi yang menjadi kekuatan yang mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu.
c. Gaya hidup atau membagi orang ke dalam kelompok-kelompok menurut cara mereka menghabiskan waktunya dan hal-hal penting lainnya yang berada di sekitar mereka.
d. Geodemografis atau mengelompokkan konsumen-konsumen potensial ke dalam kategori gaya hidup lingkungan. Segmentasi ini merupakan kombinasi dari segmentasi geografi, demografi dan gaya hidup.
Menurut Kasali (2001, p.371) targeting adalah suatu cara untuk memilih, menyeleksi dan menjangkau pasar. Produk dari targeting adalah target market, dimana target market tersebut adalah satu atau beberapa segmen pasar yang akan menjadi fokus. Terkadang, targeting dapat disebut juga dengan selecting karena marketing harus menyeleksi yang berarti harus memiliki keberanian untuk memfokuskan kegiatannya pada beberapa bagian saja (segmen) dan meninggalkan
bagian lainnya. Ada 4 kriteria yang harus dipenuhi untuk mendapatkan pasar sasaran yang optimal yaitu :
Responsif
Potensi penjualan
Pertumbuhan memadai
Jangkauan media
2.1.4 Brand Strategy 2.1.4.1 Brand Positioning
Menurut Cowley (1996) dalam bukunya Understanding brands, brand positioning adalah memiliki sebuah posisi yang dapat dipercaya dan memiliki keunggulan tersendiri dalam benak konsumen. Salah satunya dengan menjadi pertama yang menuju kesana, atau mengadopsi posisi relative terhadap kompetisi, atau dengan mereposisikan kompetisi (Clifton and Simmonsm 2003, p.79).
Proses dasar brand positioning meliputi :
Perlunya untuk memahami konsumen secara internal dan eksternal
Informasi, wawasan, ide dan kemungkinan
Definisi dasar “posisi” atau brand platform sebuah perusahaan, dan ekspresi dari posisi tersebut melalui identitas visual dan verbal, produk, dan nilai dari posisi tersebut.
Penerapan sistem brand architecture untuk mengoptimalkan nilai dari positioning.
Pengembangan berkelanjutan, manajemen, dan evaluasi posisi dari waktu ke waktu.
2.1.4.2 Brand Identity
Menurut Galder (2005, p.35) brand identity sendiri memiliki arti suatu kumpulan dari elemen-elemen yang bertujuan untuk menyampaikan bagaimana latar belakang, prinsip-prinsip, tujuan dan ambisi dari merek itu sendiri. Dapat disimpulkan, bahwa brand identity merupakan sebuah
persepsi yang dibangun oleh sebuah brand tentang brand itu sendiri yang ingin disampaikan kepada konsumennya dan dapat membentuk persepsi tersendiri dari konsumen tentang brand tersebut.
2.1.4.3 Brand Personality
Menurut Galder (2005, p.41), “Brand personality is developed to enhance the appeal of a brand to consumers”. Dapat disimpulkan bahwa brand personality merupakan suatu cara yang dibangun oleh sebuah brand yang memiliki tujuan sebagai daya tarik brand tersebut di mata konsumen.
2.1.4.4 Brand Essence
Brand essence merupakan pernyataan bagaimana sebuah brand didefinisikan oleh benak konsumen, baik secara rasional maupun emosional (Sidik, 2004, p. 10).
Terdapat tiga unsur dalam anatomi brand yaitu core values, brand personality, dan brand elements.
2.1.4.5 Core Values
Bagian utama core values sebuah brand adalah brand vision.
Brand vision yang kuat adalah yang memiliki tiga komponen berhubungan yaitu (Tjahjono, 2003, p.6) :
Lingkungan masa depan yang ingin dibawa oleh brand.
Tujuan keberadaan brand, selain menghasilkan uang
Nilai yang akan menjadi karakter brand.
2.1.4.6 Brand Platform
Brand Platform terbentuk dari unsur-unsur utama dari brand yang terdiri dari visi, misi dan nilai. Visi memberikan merek alasan untuk ada, misi memberikan tujuan strategis tertentu untuk mencapai tujuan, dan nilai mendukung semua persepsi dan tindakan konsumen yang diambil
mengenai brand. Secara keseluruhan, brand platform dirancang untuk (Clifton and Simmons, 2003) :
Menanamkan pemahaman umum merek di seluruh organisasi.
Mempengaruhi perilaku yang membentuk persepsi konsumen dari waktu ke waktu.
Berfungsi sebagai panduan kreatif untuk pengembangan identitas visual dan verbal.
2.1.4.7 Brand Image
Brand image dikenal memiliki peranan yang penting dalam sebuah konsep marketing. Brand image sendiri merupakan persepsi tentang suatu brand yang tercermin dari brand association yang ada di memori konsumen. Dapat dikatakan, bahwa brand association adalah informasi lain yang terhubung ke brand dalam memori dan mengandung arti dari brand bagi konsumen. Asosiasi datang dalam segala bentuk dan mencerminkan karakteristik produk atau aspek independen dari produk itu sendiri. (Keller,2003).
2.1.4.8 Brand Architecture
Brand architecture adalah sebuah hirarki brand yang saling terkait, sering dimulai dengan brand utama, menggambarkan hubungannya dengan sub-brand dan co-brand; seperti sebuah pohon keluarga “brand”. Dapat disimpulkan, bahwa brand architecture sangat penting dalam membangun sebuah brand utama karena dapat mempengaruhi anak brand yang berada di bawahnya karena akan mempengaruhi hubungan atau loyalitas dengan konsumen atau target audience (Neumeier, 2006).
2.1.4.9 Brand Equity
Brand equity merupakan seperangkat aset terkait dengan nama merek dan simbol yang menambah nilai yang diberikan oleh sebuah produk atau jasa kepada perusahaan dan pelanggan perusahaan (Aaker, 2001, p.165).
Konsep brand equality sendiri meningkatkan brand dalam strategi pemasaran, disertai dengan terbentuknya focus managerial dan aktivitas penelitian. Namun, konsep ini telah diidentifikasi dengan cara yang berbeda untuk tujuan yang berbeda oleh berbagai pihak (Keller, 2003, p.43).
Equitas brand sendiri menghasilkan suatu nilai bagi brand itu baik sebagai harga premium ataupun sebagai brand yang ditingkatkan kepada pelanggan.
2.1.4.10 Brand Awareness
Brand awareness memiliki sejumlah keunggulan yang kompetitif.
Pertama, brand awareness mampu memberikan hubungan yang akrab antara orang dan merek, suatu keakraban dapat mempengaruhi keputusan dalam membeli. Kedua, merek dapat menjadi sinyal kehadiran, komitmen, substansi, dan atribut yang menjadi sangat penting bahkan untuk pembeli industri dalam jumlah besar dan pembeli akan bertahan lama. Ketiga, brand awareness adalah suatu aset yang dapat bertahan lama sehingga sangat penting bila merek akan menentukan jika proses pembelian dilakukan kembali. Dengan demikian, maka proses tersebut akan berlangsung secara berkelanjutan.
Setiap harinya, konsumen akan terus diberikan pesan pemasaran, akan semakin sulit pula untuk membangun kesadaran dan kehadiran brand suatu produk secara ekonomis dan efisien, terutama mengingat fragmentasi dan kekacauan yang ada di media massa (Aaker, 2001).
2.1.4.11 Brand Experience
Brand experience merupakan pengalaman dari hulu ke hilir, ketika seorang pelanggan berinteraksi dengan sebuah brand. Pengalaman pelanggan ini merupakan modal yang sangat besar untuk reputasi brand.
Menurut buku Branding itu “Dipraktekin”, Tim Wesfix (2017) mengatakan bahwa good brand experience memang sangat berpengaruh, sebab
berkaitan langsung dengan loyalitas pelanggan. Pelanggan yang mendapat pengalaman yang indah bersama brandnya, akan membuat simpulan yang menguntungkan tentang brand tersebut yaitu bahwa brand tersebut telah memenuhi janjinya.
2.1.4.12 Visual Branding
Elemen- elemen yang terpenting dalam visual branding, terdiri atas:
a. Brand (merek, logo) yang bisa berbentuk visual, susunan huruf atau keduanya.
b. Warna (produk, korporat)
c. Komposisi semua elemen penyusunnya
Dan tiga hal tersebut biasanya lalu diimplementasikan dalam brand identity sebuah perusahaan atau sebuah produk, yang bisa dilihat di media lini atas (above the line) maupun media lini bawah (below the line).
Selanjutnya, bisa disaksikan pada iklan TV, iklan koran, brosur, papan reklame, bahkan acara-acara off air. Tujuannya jelas, agar brand tersebut bisa dikenal oleh audiensnya : pertama bisa diingat secara visual, selanjutnya bisa diterima di hati (M. Arief Budiman, 2006).
2.1.5 Teori Mangrove
Mangrove didefinisikan sebagai formasi tumbuhan daerah litoral yang khas panti daerah tropis dan sub tropis yang terlindung. Sedangkan menurut Soerianegara dalam Noor et al. mendefiniskan hutan mangrove sebagai hutan yang terutama tumbuh pada tanah lumpur aluvial di daerah pantai dan muara sungan yang dipengaruhi pasang surut air laut, dan terdiri atas jenis-jenis pohon Aicennia, Sonneratia, Rhizophora, Bruguiera, Ceriops, Lumnitzera, Excoecaria, Xlyocarpus, Aegiceras, Scyphyphora, dan Nypa.
Tumbuhan mangrove bersifat unik karena merupakan gabungan dari ciri-ciri tumbuhan yang hidup di darat dan di laut. Umumnya,
mangrove mempunyai sistem perakaran yang menonjol yang disebut akar nafas. Sistem perakaran ini merupakan suatu cara adaptasi terhadap keadaan tanah yang miskin oksigen atau bahkan anaerob (Saptarini, 2012).
2.1.6 Pengertian Kulit
Menurut buku Semua Rahasia Kulit Cantik dan Sehat Ada di Sini, kulit merupakan organ tubuh yang memiliki peran yang sangat penting oleh karena itu selayaknya kulit senantiasa dijaga dan dipelihara kesehatannya. Bukan hanya kulit wajah atau bagian yang terbuka, melainkan kulit diseluruh tubuh harus dijaga. Memahami struktur dan fungsi kulit dapat menjadi langkah awal dalam keseluruhan rangkaian upaya untuk merawat dan menjaga kesehatan kulit.
Kulit terdiri atas 2 lapisan yaitu epidermis dan dermis.
a. Lapisan epidermis
Lapisan epidermis merupakan lapisan kulit sebelah luar. Lapisan epidermis
dikenal pula dengan istilah kulit ari.
b. Lapisan dermis
Lapisan dermis merupakan lapisan kulit yang terletak dibawah lapisan epidermis. Lapisan dermis dikenal pula sebagai kulit jangat. Lapisan dermis termasuk pembuluh darah, jaringan otot, kelenjar keringat, rambut, folikel rambut, kelenjar minyak, dan serabut saraf.
Fungsi kulit yaitu fungsi perlindungan atau proteksi, mengeluarkan zat-zat tidak berguna sisa metabolisme dari dalam tubuh, mengatur suhu tubuh, menyimpan kelebihan lemak, sebagai indra peraba, tempat pembuatan vitamin D, mencegah terjadinya kehilangan cairan tubuh yang esensial (Keen Achroni, 2013).
2.1.6.1 Tinjauan Perawatan Kulit
Jenis-jenis kegiatan perawatan kulit tergantung dengan jenis kulit tiap orang berbeda- beda. Kategori kulit yang berbeda juga tentunya memiliki perawatan yang berbeda juga. Penggunaan produk kulit yang tidak tepat dengan penggolongan jenis kulit akan menyebabkan kerusakan kepada kulit.
Kulit dapat digolongkan menjadi 5 kategori, yaitu :
Menurut Rostamailis (2005, p.95) menjelaskan bahwa terdapat 5 jenis kulit wajah, antara lain :
a. Jenis kulit normal, dengan ciri-ciri sebagai berikut :
Tidak berminyak, tidak kering.
Segar dan kelihatan sehat.
Tidak berjerawat.
b. Jenis kulit kering, dengan ciri-ciri seperti :
Kelihatan kering, pori-pori halus.
Kulit muka tipis dan sensitive (perasa) sekali.
Lekas berkerut karena kelenjar minyak kurang aktif bekerja.
c. Jenis kulit berminyak, dengan ciri-ciri sebagai berikut :
Pori-pori kulit muka besar.
Muka berkilat dan sering ditumbuhi jerawat.
d. Jenis kulit kombinasi, denga ciri-ciri sebagai berikut :
Sebagian muka berminyak seperti dahi, hidung, dagu, yang sering disebut dengan daerah T.
Sebagian kering, biasanya dibawah muka dan bagian lainnya.
Adanya jerawat.
Setiap orang memiliki kulit yang berbeda-beda dan apabila penggunaan produk untuk kulit tidak tepat atau tidak sesuai dengan kulit kita, maka akan menyebabkan kerusakan kulit. Kulit sehat, segar, dan mulus adalah dambaan kita semua, pria maupun wanita. Sayang, banyak orang yang mengabaikan atau malah tidak memahami kondisi kulitnya sendiri.
2.2 Data Perusahaan 2.2.1 Nama Perusahaan
Nama Produk : Body care Humayra Pemilik : Endro Dwi Wibowo Bentuk Usaha : UKM
Lokasi : Jalan Medayu Utara 14 no.57, Surabaya Telepon : 083830127766
Potensi Produk : Body care alami yang terbuat dari sari buah mangrove ini bersifat multiguna, ramah
lingkungan serta baik untuk kesehatan kulit.
2.2.2 Filosofi Perusahaan
UKM AS Production Multiguna yang baru berdiri sejak tahun 2017 awal ini sudah mendapat banyak pengakuan dari beberapa orang penting di Surabaya salah satunya adalah ibu walikota yaitu Ibu Tri Rismaharini. Awalnya, pemilik dari UKM ini yaitu bapak Endro adalah seorang lulusan dari teknik kimia dan bekerja sebagai seorang ahli kimia di beberapa perusahaan. Namun, setelah ia melihat sebuah kendala yang dialami oleh ibunya sendiri, Pak Endro memiliki inisiatif untuk membuat suatu produk untuk menjadi solusinya. Awalnya, Pak Endro bereksperimen dengan membuat produk pertamanya adalah deterjen multiguna. Deterjen itu memiliki beberapa fungsi yaitu dapat untuk mencuci baju, tangan, mobil dan sebagainya. Deterjen ini juga bersifat ramah lingkungan, dimana sisa busanya jika disiramkan ke tanaman akan menjadi subur. Setelah berhasil dengan produk deterjennya dan dikenal oleh masyarakat Surabaya, Pak Endri membuat produk keduanya yaitu produk body care yang terbuat dari ekstrak sari buah mangrove ini berupa sabun kecantikan, krim kecantikan dan shampo yang multiguna. Seiring berjalannya waktu, Pak Endro tetap bereksperimen untuk membuat produk-produk unik lainnya untuk mengembangkan UKM AS Production Multiguna ini.
2.2.3 Jenis Produk
Jenis produk yang dipasarkan berupa body care yang terdiri dari sabun kecantikan, shampo dan krim kecantikan.
2.2.4 Brand name / merek
Produk body care yang terbuat dari sari buah mangrove ini dikemas dan didistribusikan oleh Bapak Endro dari UKM AS Production Multiguna diberi nama Humayra.
2.3 Data Produk
2.3.1 Spesifikasi Produk, USP, dan Positioning
Komposisi : Ekstrak sari buah mangrove (bahan sabun lainnya belum tahu) Kemasan : Sabun – plastik vakum dan diberi kotak
mika
Shampo – botol plastik minuman 350 ml Krim – plastik tupperware
Aroma : Natural, sweet honey, jasmine
USP : Body care Humayra ini bersifat multiguna Karena tidak hanya digunakan di wajah dan
kepala saja, namun dapat digunakan pada tubuh juga. Bersifat ramah lingkungan karena terbuat dari bahan yang herbal alami. Kandungan vitamin yang ada dapat mengatasi berbagai permasalahan kulit dan membuat kulit menjadi lebih sehat.
Positioning : Body care multiguna yang cocok untuk Segala usia, ramah lingkungan, dan dapat diperoleh setiap saat.
2.3.2 Konsumen (Target Market)
Menurut hasil wawancara dengan pemilik, konsumen utama body care Humayra sari buah mangrove ini adalah wanita usia remaja hingga dewasa dan berada di daerah Surabaya dengan ekonomi menengah sampai menengah ke atas. Alasan mengonsumsi body care Humayra ini adalah karena sudah terbukti khasiatnya untuk kulit dan harga yang pas dengan kualitas yang baik.
2.3.3 Wilayah dan Sistem Pemasaran
Pendistribusian body care Humayra ini dimulai dari UKM Bapak Endro sebagai produsen, kemudian di kirimkan kepada UKM-UKM lain untuk dijual atau sebagai reseller ke seluruh wilayah Surabaya dan sekitarnya.
2.3.4 Data Visual Produk
Gambar 2.1 Shampo Humayra
Sumber : Dokumentasi pameran UKM AS Production
Gambar 2.2 Sabun kecantikan Humayra Sumber :Dokumentasi pameran UKM AS Production
Gambar 2.3 Krim kecantikan Humayra
Sumber :Dokumentasi pameran UKM AS Production
2.4 Analisa Produk Kompetitor 2.4.1 Identifikasi Data Kompetitor a. Sirvega
Gambar 2.4 Produk Sirvega Sumber : https://goo.gl/images/aV6LZM
Sirvega adalah salah satu produk yang dihasilkan dari inovasi Ibu Lulut Sri Yuliani, seorang wanita pemilik UKM Griya Karya Tiara Kusuma (GKTK) yang menggunakan bahan pokok tanaman mangrove.
Hasil olahan mangrove ini dapat menghasilkan berbagai jenis produk antara lain tepung kue dan es krim, bahan steak, kerupuk, sirup, permen, batik, sabun cair, pembersih lantai hingga pakan ternak.
Produk sabun cair mangrove ini menjadikan merek sirvega ini sebagai kompetitro, selain karena bahan pokoknya yang sama, produk ini juga bersifat ramah lingkungan sehingga tidak menimbulkan limbah.
UKM Griya Karya Tiara Kusuma ini mengembangkan budidaya mangrove karena pada tahun 2000an sempat terjadi pembalakan liar hutan mangrove sehingga membuat Ibu Lulut tergerak.
b. Futari Homemade
Gambar 2.5 Produk Futari Homade
Sumber : https://www.instagram.com/futari_homemade/
Futari Homemade adalah sebuah produk yang berasal dari UKM yang memproduksi sabun batangan herbal. Sabun herbal UKM ini sudah melakukan branding terhadap produknya dan promosi melalui media sosial yaitu instagram. Produk sabun herbal ini terbuat dari berbagai macam bahan herbal seperti sabun beras, green tea, ginger, coffee dll.
Sabun batang dari Futari homemade ini juga dapat dipesan sesuai dengan request pembeli dan bentuknya pun sudah lebih modern.
Gambar 2.6 ProdukFutari Homade
Sumber : https://www.instagram.com/futari_homemade/
C. Epionesoap
Gambar 2.7 Produk Epionesoap
Sumber : https://www.instagram.com/epionesoap/
Epionesoap adalah handmade natural soap yang berbasis online di Jakarta. Sabun herbal ini terbuat dari serbuk sutera, minyak almond, kanola dan minyak jarak, minyak zaitun dan kelapa sawit.
Awalnya, seorang watercoloris populer di Jakarta bernama Rachel Ajeng melihat bakat yang dimiliki oleh sang ibu untuk membuat sabun.
Kemudian, Rachel pun mengarahkan sang ibu untuk membuat sabun herbal yang cantik. Diakrenakan Rachel adalah seorang designer, maka sabun ini pun terkemas secara cantik dan sesuai dengan trend pasar jaman sekarang.
Promosi yang dilakukan oleh Epionesoap ini hanya sebatas instagram saja, namun karena didukung oleh Rachel Ajeng yang sudah memiliki followers 16.5k , pengenalan produk sabun herbal yang baru dimulai akhir tahun 2017 ini cepat dikenal oleh masyarakat luas.
2.5 Analisis Permasalahan
2.5.1 Analisis SWOT body care Humayra
Table 2.1 SWOT Humayra Body care
Strenght
1. Unik karena terbuat dari sari buah mangrove
2. Memiliki fungsi multiguna dalam setiap produknya
3. Memiliki khasiat untuk kesehatan kulit yang sudah terbukti
4. Berisfat ramah lingkungan dan dapat ikut melestarikan tanaman mangrove
Weakness
1. Belum memiliki brand positioning dan TA yang jelas
2. Belum memiliki media promosi 3. Kemasan dari produknya kurang
sesuai dengan pasar modern 4. Aroma yang kurang wangi dan
warna body care yang kurang menarik
Opportunity
1. Belum banyak UKM atau penjual body care dari sari buah mangrove 2. Banyak masyarakat yang mulai
menggunakan produk bersifat herbal
3. Pernah diliput oleh beberapa media (mis : website )
4. Bapak Endro selaku pemilik, telah
Threat
1. Banyak penjual body care yang menggunakan bahan herbal atau handmade
2. Banyak masyarakat yang lebih memilih produk dengan merek yang pasti (mis: body shop, kiehls) 3. Harga dan kualitas yang
ditawarkan cukup bersaing dengan
mendapat banyak penghargaan salah satunya dari Bu Risma
merek lain
Produk body care Humayra ini belum melakukan pemasaran secara luas dan hanya dari mulut ke mulut saja dikarenakan tidak adanya media promosi secara online yang dapat menjangkau pasar yang lebih luas. Selain itu, tidak jelasnya brand positioning dari body care Humayra ini membuatnya mengalami kesulitan dalam menetukan target audience.
Tampilan dari produknya sendiri masih kurang menarik karena tidak sesuai dengan trend jaman sekarang meskipun fungsi dan khasiatnya sudah tidak diragukan lagi. Hal ini sangat mempengaruhi penjualan dari produk body care Humayra ini yang belum banyak diketahui oleh masyarakat dan masih berada di level menengah ke bawah. Dikenal sebagai produk hasil karya UKM Surabaya, membuat produk ini juga masih diragukan dan belum memiliki kepercayaan dari masyarakat.
2.5.2 Analisis Positioning dan USP
Saat ini, produk body care Humayra masih dikenal oleh masyarakat sekitar UKM Surabaya dan relasi dari pemilik saja sehingga belum banyak yang mengenal produk ini. Body care Humayra ini juga terkenal karena inovasi dari Bapak Endro yang mengolah tanaman mangrove ini menjadi produk yang dapat mengatasi berbagai masalah kulit namun bersifat ramah lingkungan. Maka dari itu, body care Humayra ini ingin menjadi body care herbal yang memiliki berbagai fungsi untuk kesehatan semua jenis kulit dan menjadi body care yang apa adanya.
Unique Selling Point dari body care Humayra ini adalah produk herbal yang bersifat multiguna. Tidak hanya dapat digunakan untuk satu bagian tubuh saja, namun dapat digunakan untuk bagian tubuh lain. Selain dapat menghemat pembelian, produk ini bersifat praktis karena hanya butuh 1 produk saja. Selain itu, produk ini juga bersifat ramah lingkungan karena tidak mengandung deterjen dan tidak merusak lingkungan justru dapat ikut melestarikan tanaman mangrove.
2.5.3 Kegiatan dan Media Promosi
Produk body care Humayra ini sudah cukup memiliki nama diantara UKM Surabaya karena Bapak Endro selaku pemilik brand “AS”
ini sering mendapatkan penghargaan atas inovasi-inovasi yang dibuatnya.
Beberapa kali, Bapak Endro beserta produknya diliput oleh media dan Bapak Endro sempat mengajar dalam sebuah workshop UKM. Selain menjual di ukm dan dari mulut ke mulut saja, produk body care ini sempat beberapa kali mengikuti pameran yang menjual produk-produk UKM Surabaya, namun belum memiliki stand atau toko tetap untuk menjual produknya tersebut.
2.6 Kesimpulan Analisis Data
Setelah SWOT dari body care Humayra diketahui, dapat disimpulkan bahwa body care ini memiliki perbedaan dengan produk- produk body care herbal lainnya karena selain ramah lingkungan, produk ini lebih praktis karena bersifat multiguna. Namun sayangnya terlihat beberapa kelemahan, seperti belum adanya brand positioning dan TA yang terlalu luas karena keterbatasan dari media promosi dan produk yang belum dikemas secara modern.
Produk body care Humayra ini memiliki ciri khas tersendiri karena masih jarang adanya body care yang terbuat dari sari buah mangrove dan bersifat multiguna, sehingga keunikan produk ini dapat dijadikan sebagai keunggulan tersendiri. Selain itu, produk kecantikan yang herbal juga sedang marak di kalangan masyarakat dan penjual body care herbal yang handmade juga semakin banyak sehingga persaingan juga semakin ketat.
Tidak hanya sekedar herbal saja, tetapi kreasi dari tampilan body care yang menarik dan sesuai dengan pasar modern saat ini sangat mendukung penjualan. Terlihat dari tampilan baik produknya ataupun packaging yang dihasilkan masih kurang sesuai dengan trend masa kini dan hanya untuk
kalangan menengah ke bawah sehingga mengalami kesulitan dalam mengenalkan produk ini dalam masyarakat luas.
Selain itu, media promosi dari body care Humayra ini masih sangat minim hanya sebatas pameran produk UKM dan relasi saja.