• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA TRIMESTER PERTAMA DAN TRIMESTER KETIGA PADA PRIMIGAVIDA DI PUSKESMAS KECAMATAN PANEKAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA TRIMESTER PERTAMA DAN TRIMESTER KETIGA PADA PRIMIGAVIDA DI PUSKESMAS KECAMATAN PANEKAN."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1   

   

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kehamilan adalah saat-saat krisis maturasi, saat terjadinya gangguan,

perubahan identitas peran sebagai orang tua: ibu, bapak, dan anggota keluarga

(Purwaningsih&Fatmawati, 2010). Tidak dapat dielakkan, situasi ini menimbulkan

perubahan drastis, bukan hanya fisik tapi juga psikologis, timbul pengharapan yang

disertai kecemasan menyambut persiapan kedatangan bayi (Dagun, 2002).

Perubahan kondisi fisik dan emosional yang kompleks, memerlukan adaptasi

terhadap penyesuaian pola hidup dengan kehamilan yang terjadi. Konflik antara

keinginan prokreasi, kebanggaan yang ditumbuhkan dari norma-norma sosiokultural

dan persoalan dalam kehamilan itu sendiri, dapat merupakan pencetus berbagai

reaksi psikologis, mulai dari reaksi emosional yang ringan hingga tingkat gangguan

jiwa yang berat (Prawirohardjo, 2006).

Latar belakang munculnya ganguan psikologik atau kejiwaan adalah

berbagai ketidakmatangan dalam perkembangan emosional dan psikoseksual dalam

rangka kesanggupan seseorang untuk menyesuaikan diri dengan situasi tertentu

termasuk kehamilan. Kadang-kadang muncul ganguan jiwa (psikosis) dalam

kehamilan. Kelainan jiwa dapat menjadi berat dalam kehamilan

(Pantikawati&Saryono, 2010).

Pada wanita yang sehat secara psikologis, kehamilan adalah satu expresi

perwujudan diri dan identitasnya sebagai wanita. Banyak wanita yang melaporkan

bahwa menjadi hamil adalah suatu pengalaman kreatif yang memuaskan suatu

narsistik yang mendasar. Perilaku negatif terhadap kehamilan seringkali disertai

dengan rasa takut akan kelahiran anak atau peranan menjadi ibu. Selama kehamilan,

khususnya jika merupakan kehamilan yang pertama, ibu merekapitulasi stadium

(2)

2   

   

berhubungan dengan kehamilan pertama sering kali merupakan pusat konsep

penggabungan dengan ibunya sendiri. Jika ibunya sendiri merupakan model peran

yang buruk, rasa kompetensi maternal wanita tersebut mungkin terganggu, dan tidak

adanya kepercayaan sebelum dan sesudah kelahiran bayi terjadi (Mochtar, 1998).

Pada waktu kehamilan perasaan malu calon Ibu, secara khas menjadi lebih

memperhatikan dirinya, kurang berminat pada kegiatan luar. Ia memanfaatkan waktu

tersebut untuk membuat rencana dan penyesuaian. Perubahan alam perasaan dari

gembira ke sedih adalah keadaan yang lazim dan menyulitkan bagi ibu dan

keluarganya. Ibu sering merasakan sangat membutuhkan cinta dan kasih sayang dari

pasanganya, tetapi pasangannya yang bingung karena perubahan emosinya. Ibu

cenderung merasa agak negatif tentang perubahan tubuhnya seiring dengan

perkembangan kehamilan. Pembesaran perut yang disertai dengan gaya berjalan

seperti bebek, merasa canggung dan tidak menarik (Ladewig, 2006).

Pada primigravida atau ibu yang pertama kali hamil sering mengalami stres

dalam menghadapi persalinan. Stres emosi yang terjadi pada primigravida

menyebabkan peningkatan pelepasan corticitropic-releasing hormone (CRH) oleh

hipotalamus, yang kemudian menyebabkan pelepasan kortisol. Efek dari kortisol

tersebut adalah meningkatkan curah jantung dan tekanan darah (Corwin, 2001).

Pada trimester pertama, sebagian wanita mempunyai reaksi psikologik dan

emosional pertama yaitu kecemasan, ketakutan, kepanikan,dan kegusaran terhadap

kehamilan. Perasaan benci pada suami yang menyebabkan dia hamil dan

ditumpahkan melalui manifestasi mual, muntah, pening dan sebagainya yang

merupakan gejala hamil muda. Pada keadaan berat, dia menolak kehamilan dan

mencoba untuk munggugurkan, pada proses yang lebih parah mencoba untuk bunuh

diri. Manifestasi lain yaitu ibu hamil muda sering meminta makanan yang aneh-aneh

yang selama ini tidak disukainya. Kemudian, pada trimester ketiga timbul gejolak

kecemasan yang tinggi menghadapi persalinan dan perasaan tanggung jawab sebagai

(3)

3   

   

Kecemasan itu sendiri merupakan suatu keadaan yang ditandai oleh rasa

khawatir disertai dengan gejala somatik yang menandakan suatu kegiatan berlebihan

dari susunan saraf autonomik (SSA). Kecemasan merupakan gejala yang umum

tetapi non spesifik yang sering merupakan suatu fungsi emosi (Kaplan & Sadock,

2007). Kecemasan akan memobilisasi daya pertahanan individu. Cara individu

mempertahankan diri terhadap kecemasan dapat dilihat dari gejala-gejala yang

menentukan jenis gangguan (Maramis, 2005).

Berdasarkan masalah di atas peneliti ingin mengetahui adakah perbedaan

tingkat kecemasan trimester pertama dan trimester ketiga pada primigravida.

B. Perumusan Masalah

Apakah ada perbedaan tingkat kecemasan antara trimester pertama dan

trimester ketiga pada primigravida di PUSKESMAS Kecamatan Panekan?”

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1) Tujuan umum :

Untuk mengetahui adakah perbedaan tingkat kecemasan antara trimester pertama

dan trimester ketiga pada primigravida di PUSKESMAS kecamatan Panekan.

2) Tujuan khusus :

Memberikan informasi tentang trimester pertama dan trimester ketiga pada

primigravida.

D. Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan akan bermanfaat, antara lain :

1) Manfaat Teoritis

Untuk memperluas wacana ilmu pengetahuan khususnya ilmu

Kedokteran Jiwa dan untuk memberikan data ilmiah tentang perbedaan tingkat

(4)

4   

   

2) Manfaat Praktis

Memberikan masukan perlu tidaknya intervensi psikiatri untuk mengatasi

primigravida yang cemas dalam menghadapi kehamilan dan persalinan.

Referensi

Dokumen terkait

Selain memiliki banyak serat yaitu 16% lebih banyak jika dibandingkan dengan beras putih, mie beras merah dapat juga dikonsumsi untuk kalangan masyarakat muda

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pedoman Pengelolaan Dana Alokasi Umum Desa

Perpustakaan SMA Negeri 1 Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang belum di kelola oleh seorang tenaga ahli Pustakawan, dalam pengemabangan koleksinya di lakukan dengan berbagai

Hasil analisis menunjukkan pesisir selatan Pulau Jawa tidak memiliki potensi energi gelombang laut dikarenakan ketinggian gelombang yang dihasilkan pada bulan Februari

Average space headway (jarak antara rata-rata = ´ s ) yakni rata-rata dari semua jarak antara (s) pada suatu ruas jalan, dinyatakan dengan meter/kend. PERTEMUAN JALAN /

Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan metode bermain dalam pembelajaran matematika kelas III pada materi perkalian bilangan dapat meningkatkan pemahaman peserta didik

Segala puji bagi Allah SWT atas rahmat, petunjuk dan kemudahan yang telah diberikan dalam penyusunan skripsi yang berjudul ” Validasi Metode dan Penetapan Kadar

Dengan menggunakan model inkuiri pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam tentang perpindahan panas secara konveksi di kelas IV SD Negeri I Dukuh Kecamatan