• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pembelajaran Soccer Like Games terhadap Keterampilan Dasar Sepakbola Siswa.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Pembelajaran Soccer Like Games terhadap Keterampilan Dasar Sepakbola Siswa."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

FEBY PEBRIYANTO, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN SOCCER LIKE GAMES TERHADAP KETERAMPILAN DASAR SEPAKBOLA PADA SISWA DI SMPN 1 SUSUKAN

LEBAKUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

Penelitian ini dilatar belakangi siswa yang kesulitan dalam mempelajari dan mengalami kejenuhan dalam pembelajaran penjas. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pembelajaran soccer like games terhadap keterampilan dasar sepakbola. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen, dengan desain penelitian Pre-test Post-test control group design. Populasi penelitian adalah siswa SMPN 1 Susukan Lebak. Dalam penelitian ini sampel berjumlah 30 orang ( 15 orang kelompok eksperimen dan 15 orang kontrol) dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes keterampilan passing, stopping, dribbling. Berdasarkan hasil analisis dan uji signifikansi, menunjukkan hasil passing kelompok eksperimen dengan nilai (2,87) > (2,048) untuk α = 0,05 dan hasil dribbling kelompok eksperimen dengan nilai

(2,20) > (2,048) untuk α = 0,05. Sehingga dapat disimpulkan pembelajaran soccer like games memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan dasar sepakbola pada siswa SMPN 1 Susukan Lebak.

(2)

FEBY PEBRIYANTO, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN SOCCER LIKE GAMES TERHADAP KETERAMPILAN DASAR SEPAKBOLA PADA SISWA DI SMPN 1 SUSUKAN

LEBAKUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Towards The Basic Skills of Football Students at SMPN 1 Susukan Lebak”.

Supervisor: (1) Drs. Sucipto, M.Kes. AIFO (2) Drs. Mudjihartono M.Pd

This research was conducted on the difficulties in learning and experiences saturation in physical education activity. The purpose of the study is to identify the influence of soccer like games learning the basic skills of football students. This study used experimental method and the research design was pre-test post-test control group design. The population in this study was students at SMPN 1 Susukan Lebak. There were 30 students as sample in this study (15 participants in experimental group and 15 participants in the control group) that taken by using purposive sampling as the technique of collecting sample. The instruments that used were test of passing, stopping and dribbling skill. Based on the analyze and significance, the result of passing test of experimental group is that the value of

(2,87) > (2,048) for α = 0,05 and the result of dribbling test of

experimental group design is that the value of (2,20) > (2,048) for α = 0,05. From these results, it can be concluded that the soccer like games learning provides significant influence towards the basic skills of football students at SMPN 1 Susukan Lebak.

(3)

FEBY PEBRIYANTO, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN SOCCER LIKE GAMES TERHADAP KETERAMPILAN DASAR SEPAKBOLA PADA SISWA DI SMPN 1 SUSUKAN

LEBAKUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

41

A. Lokasi dan Subjek/ Sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian merupakan tempat dimana seorang peneliti melakukan

sebuah penelitiannya. Dalam penelitian ini, peneliti melaksanakan penelitian di

Lapangan olahraga SMP Negeri 1 Susukan Lebak Jl. Pasawahan- Ciawi Asih

Kabupaten Cirebon.

2. Subjek Penelitian

Dalam menyusun suatu penelitian hingga menganalisis data untuk

mendapatkan gambaran sesuai dengan yang diharapkan maka diperlukan sumber

data. Pada umumnya sumber data pada penelitian disebut populasi dan sampel.

1) Populasi

Populasi merupakan seluruh subjek atau objek yang akan diteliti, berkaitan

dengan populasi Sugiyono (2013, hlm 117 ) menjelaskan bahwa

Wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek, yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dari benda-benda alam yang lain.

Populasi bukan hanya sekedar subjek yang bersifat hidup, dalam hal ini

adalah manusia, namun populasi juga mengandung unsur objek atau benda yang

bersifat tidak hidup dalam hal ini tempat, dan benda yang ada di sekitarnya. Hal

itu diperkuat oleh pendapat ahli, menurut Sugiyono (2013, hlm. 117) menyatakan

bahwa :

(4)

FEBY PEBRIYANTO, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN SOCCER LIKE GAMES TERHADAP KETERAMPILAN DASAR SEPAKBOLA PADA SISWA DI SMPN 1 SUSUKAN

LEBAKUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian ini, populasi yang diambil adalah siswa kelas VII SMP

Negeri 1 Susukan Lebak Kabupaten Cirebon.

2) Sampel

Berkenaan dengan sampel, Sugiyono (2013, hlm. 118) menjelaskan bahwa

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut”. Apabila sebuah populasi tergolong dalam kategori besar maka peneliti

tidak akan memaksakan mempelajari seluruh populasi yang ada karena beberapa

keterbatasan, misalnya waktu dan materi. Maka peneliti menggunakan sampel

yang diambil dari populasi dengan sayarat sampel tersebut harus mewakili dari

populasi.

Sampel yang digunakan dalam penelitian sebanyak 30 siswa. Teknik

pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Penentuan

sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Teknik

purposive sampling menurut Sugiyono (2013, hlm. 124) menjelaskan bahwa

Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentu”. Pertimbangan yang dimaksudkan contohnya sampel tidak pernah mempelajari sepakbola dari ekstrakurikuler maupun sekolah sepakbola secara

mendalam.

Setelah dilakukan tes awal, untuk pembagian kelompok kontrol dan

kelompok eksperimen, peneliti mengurutkan tingkatan dari paling tinggi sampai

paling rendah berdasarkan hasil tes awal dengan pembagian rangking yang

seimbang.

B. Desain Penelitian

Penggunaan desain dalam setiap penelitian dimaksudkan untuk

memudahkan dan menunjang penelitian supaya lebih terarah. Desain yang

digunakan dalam penelitian ini adalah Pretest-Posttest Control Group Design.

(5)

FEBY PEBRIYANTO, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN SOCCER LIKE GAMES TERHADAP KETERAMPILAN DASAR SEPAKBOLA PADA SISWA DI SMPN 1 SUSUKAN

LEBAKUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian diberi pre-test untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kontrol. Hasil pre-test yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan. Dengan desain penelitian ini kelompok diberi tes awal untuk mengukur

kondisi awal. Selanjunya dibagi dua kelompok menjadi kelompok yang diberi

perlakuan (X) dan kelompok kontrol atau pembanding tetap diberikan materi

pembelajaran konvensional atau yang telah ada sebelumnya. Setelah diberikan

perlakuan kedua kelompok tersebut diberikan tes lagi sebagai bentuk tes akhir.

Berdasarkan penejelasan diatas, subjek penelitian dibagi menjadi dua kelompok

yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang telah dipilih secara acak.

Lebih lanjut, Sugiyono (2013, hlm.112) menjelaskan desain penelitian

Pretest-Posttest Control Group Design dapat digambarkan sebagai berikut :

R O1 X O2

Konstalasi Pretest-Posttest Control Group Design

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

E1 X E2

K1 K2

Keterangan

: Kelompok Eksperimen : Kelompok Kontrol

E1 : Pretest yang dilaksanakan pada kelompok eksperimen

K1 : Pretest yang dilaksanakan pada kelompok kontrol

(6)

FEBY PEBRIYANTO, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN SOCCER LIKE GAMES TERHADAP KETERAMPILAN DASAR SEPAKBOLA PADA SISWA DI SMPN 1 SUSUKAN

LEBAKUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E2 : Posttest yang dilaksanakan pada kelompok eksperimen

K2 :Posttest yang dilaksanakan pada kelompok kontrol

Untuk memberikan gambaran mengenai penelitian yang dilakukan maka

diperlukan langkah-langkah penelitian sebagai rencana kerja. Dalam penelitian ini

penulis menggambarkan langkah penelitian sebagai berikut :

Tabel 3.2

Bagan Langkah-langkah penelitian

POPULASI

SAMPEL

TES AWAL

KETERAMPILAN PASSING STOPPING, DRIBBLING

KELOMPOK EKSPERIMEN

( SOCCER LIKE GAMES )

KELOMPOK KONTROL

( KONVENSIONAL )

TES AKHIR

KETERAMPILAN PASSING STOPPING, DRIBBLING

(7)

FEBY PEBRIYANTO, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN SOCCER LIKE GAMES TERHADAP KETERAMPILAN DASAR SEPAKBOLA PADA SISWA DI SMPN 1 SUSUKAN

LEBAKUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Langkah-langkah dari prosedur diatas adalah :

1. Menetapkan sampel sebanyak 30 siswa kelas VII SMP Negeri 1 Susukan

Lebak Tahun 2014/2015

2. Melakukan tes awal pada sampel, sehingga didapatkan skor untuk

menunjukkan keterampilan awal siswa.

3. Setelah diberikan tes awal, sampel dibagi menjadi dua kelompok yaitu 15

orang kelas eksperimen dan 15 orang kelas kontrol. Penentuannya berdasarkan

peringkat tes awal yang dibagi menjadi dua kelompok.

Kelompok A (Eksperimen) dan Kelompok B ( Kontrol)

Tabel 3.3

Bagan Penentuan Kelompok

Peringkat

A B

1 2

4 3

5 6

8 7

9 10

12 11

13 14

16 15

17 18

20 19

21 Dst

(8)

FEBY PEBRIYANTO, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN SOCCER LIKE GAMES TERHADAP KETERAMPILAN DASAR SEPAKBOLA PADA SISWA DI SMPN 1 SUSUKAN

LEBAKUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Menetapkan perlakuan soccer like games kepada 15 orang kelas eksperimen.

5. Menetapkan pembelajaran konvensional kepada 15 orang kelas kontrol.

6. Pelaksanaan pembelajaran di lapangan olahraga SMP Negeri 1 Susukan Lebak.

7. Setelah sampel diberikan perlakuan, selanjutnya dilihat skor peningkatan

keterampilan dasar sepakbola. Skor subjek tersebut dihitung rata-ratanya

sehingga didapat skor ratanya. Kemudian dihitung skor perolehan

rata-ratanya. Dengan pendekatan statistika tertentu skor perolehan rata-rata dihitung

dan dianalisis.

C. Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitan juga

cara untuk menempuh data, menganalisis dan menyimpan hasil penelitian.

Penggunaan metode dalam pelaksanaan penelitian sangat penting, karena dalam

menggunakan metode penelitian yang tepat diharapkan dapat mencapai tujuan

yang diinginkan. Jenis metode yang dipilih dalam penggunaan dalam

pengumpulan data, tentu saja harus sesuai dengan sifat, karakteristik dan

permasalahan penelitian yang dilakukan. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya

metode penelitian dalam pengumpulan dan analisis data. Untuk menyelesaikan

dan memecahkan masalah dalam penelitian digunakan suatu metode yang sesuai

dengan permasalahan yang dihadapi, tujuan yang hendak dicapai dan merupakan

jalan bagi keberhasilan arah penelitian.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode

eksperimen. Berkenaan dengan metode eksperimen, Sugiyono (2013, hlm.107)

menjelaskan, “Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap

yang lain dalam kondisi yang terkendalikan”. Metode ini digunakan atas dasar

pertimbangan bahwa sifat penelitian eksperimental yaitu mencobakan sesuatu

(9)

FEBY PEBRIYANTO, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN SOCCER LIKE GAMES TERHADAP KETERAMPILAN DASAR SEPAKBOLA PADA SISWA DI SMPN 1 SUSUKAN

LEBAKUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

samping itu penulis ingin mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel

terikat yang diselidiki atau diamati.

Tujuan dari metode eksperimen adalah untuk menyelidiki ada tidaknya

hubungan sebab akibat dari perlakuan tertentu terhadap kelompok uji coba, juga

untuk mengetahui perbedaan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat

yang diselidiki. Mengenai variabel, Sugiyono (2013, hlm.61) membagi kedalam

dua macam variabel, yaitu :

1. Variabel Independen (bebas) atau yang sering disebut variabel stimulus, prediktor, antecendt, merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)

2. Variabel Dependen (terikat) sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen, merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

Dalam penelitian faktor yang dicobakan dan merupakan variabel bebas

adalah pembelajaran soccer like games untuk diketahui pengaruhnya terhadap

peningkatan keterampilan dasar sepakbola yang bertindak sebagai variabel terikat.

Penelitian ini dilakukan agar dapat memperoleh gamabaran yang jelas sesuai

dengan tujuan yang telah ditetapkan.

D. Definisi Operasional

Menurut Nazir (2005) memberikan pemaparannya mengenai Definisi

operasional adalah “suatu definisi yang diberikan kepada variabel atau konstrak

dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan yang diperlukan

untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut”. Kemudian definisi operasional

juga diperlukan untuk menghindari kekeliruan dalam memahami permasalahan,

perlu adanya penjelasan mengenai istilah-istilah yang ada dalam variabel

penelitian. Untuk menghindari kesalahan pengertian istilah-istilah yang digunakan

dalam penelitian ini, maka penulis menafsirkan penjelasan mengacu pada

(10)

FEBY PEBRIYANTO, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN SOCCER LIKE GAMES TERHADAP KETERAMPILAN DASAR SEPAKBOLA PADA SISWA DI SMPN 1 SUSUKAN

LEBAKUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Pengaruh dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), “pengaruh

adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang

membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang”.

2. Pembelajaran menurut Dimyati dan Mudjiono dalam Juliantine (2013,

hlm.7) menjelaskan “Pembelajaran adalah kegiatan guru secara

terprogram dalam desain intruksional, untuk membuat siswa belajar

secara aktif yang menekankan pada penyediaan sumber belajar”.

3. Soccer like games menurut Bahagia (2011, hlm. 58) menjelaskan

“Pembelajaran soccer like games dapat diartikan permainan-permainan yang menyerupai permainan sepakbola artinya cara memainkan serta

gerak yang dilakukannya sama seperti permainan sepakbola,

pembedanya hanya terletak pada pendekatan permainan serta

bentuk-bentuk pembelajaran, serta aturan dan perlengkapan yang dimodifikasi

untuk keperluan pembelajaran”.

4. Sepakbola menurut Sucipto, dkk (2000,hlm. 7) “ Sepakbola merupakan

permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain, dan

salah satunya penjaga gawang. Permainan ini hampir seluruhnya

dimainkan dengan menggunakan tungkai, kecuali penjaga gawang

yang dibolehkan menggunakan lengannya didaerah tendangan

hukumannya.”

5. Keterampilan dasar sepakbola menurut Sukatamsi (1992, hlm. 19)

bahwa “teknik dasar sepakbola adalah kemampuan untuk melakukan

gerakan-gerakan yang tidak lepas sama sekali dari permainan

sepakbola”.

6. Menendang Bola (Passing)

Menurut Mielke (2007, hlm. 20) menyatakan bahwa, “passing adalah

seni memindahkan momentum bola dari satu pemain ke pemain lain”

(11)

FEBY PEBRIYANTO, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN SOCCER LIKE GAMES TERHADAP KETERAMPILAN DASAR SEPAKBOLA PADA SISWA DI SMPN 1 SUSUKAN

LEBAKUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sucipto, dkk (2000, hlm. 23-25) mengatakan bahwa, “menghentikan

bola merupakan salah satu teknik dasar dalam permainan sepakbola

yang penggunaannya bersamaan dengan teknik menendang bola”.

8. Menggiring bola (Dribbling)

Menurut Sucipto, dkk (2000, hlm. 28) menyatakan bahwa, “dribbling

adalah menendang putus-putus atau pelan-pelan, oleh karena itu

bagian kaki yang di pergunakan dalam menggiring bola sama dengan

bagian kaki yang dipergunakan untuk menendang bola.

E. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian

diperlukan alat yang disebut instrumen. Menurut Arikunto (2006, hlm. 126)

menjelaskan, bahwa “Instrumen adalah alat pada waktu peneliti menggunakan metode”. Dalam pengumpulan data ini penulis menggunakan tes, sebagaimana

yang dijelaskan olah Nurhasan (2007, hlm. 3) bahwa tes adalah “Suatu alat ukur

yang dapat digunakan untuk memperoleh data yang objektif tentang hasil belajar

siswa”.

Data tersebut diperoleh pada awal eksperimen sebagai data awal dan pada

akhir eksperimen sebagai data akhir. Tujuannya agar dapat mengetahui pengaruh

hasil perlakuan dan perbedaannya yang merupakan tujuan akhir dari eksperimen.

Tes yang pertama dilakukan adalah tes kemampuan passing dan stoping yang

akan diberikan peneliti pada testee. Adapun uraiannya adalah sebagai berikut :

1. Tujuan tes : Mengukur gerak kaki dalam menyepak dan menahan bola.

2. Alat yang digunakan :

a. Bola 2 buah

b. Stop watch

(12)

FEBY PEBRIYANTO, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN SOCCER LIKE GAMES TERHADAP KETERAMPILAN DASAR SEPAKBOLA PADA SISWA DI SMPN 1 SUSUKAN

LEBAKUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Kapur.

3. Petunjuk Pelaksanaan:

a. Testee berdiri di belakang garis tembak yang berjarak 4 meter dari

sasaran/papan, boleh dengan posisi kaki kanan siap menembak ataupun

sebaliknya.

b. Pada aba-aba “Ya”, testee mulai menyepak bola ke sasaran/papan dan

menahannya kembali dengan kaki di belakang garis tembak yang akan

menyepak bola berikutnya yang arahnya berlawanan dengan sepakan

pertama.

c. Lakukan kegiatan ini bergantian antara kaki kiri dan kanan selama 30

detik

d. Apabila gagal ke luar dari daerah sepak, maka testee menggunakan bola

cadangan yang telah disediakan.

4. Gerakan tersebut dinyatakan gagal bila :

a. Bola ditahan dan disepak di depan garis sepak yang akan menyepak bola

b. Hanya menahan dan menyepak bola dengan satu kaki.

5. Cara menskor :

Jumlah menyepak dan menangkis bola yang sah, selama 30 detik. Hitungan 1,

diperoleh dari satu kali kegiatan menendang bola.

Untuk lebih jelasnya format penilaian passing-stoping penulis tampilkan

ke dalam bentuk gambar sebagai berikut.

60 cm

4 m

4 m

(13)

FEBY PEBRIYANTO, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN SOCCER LIKE GAMES TERHADAP KETERAMPILAN DASAR SEPAKBOLA PADA SISWA DI SMPN 1 SUSUKAN

LEBAKUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1

Diagram Lapangan Tes Sepak Tahan Bola (Nurhasan, 2007, hlm. 209)

Tes yang kedua dilakukan adalah tes menggiring bola (dribbling). Adapun

tata cara pelaksanaan tes menggiring bola ( dribbling )adalah sebagai berikut :

1. Tujuan untuk mengukur keterampilan, kelincahan, dan kecepatan kaki

dalam menggiring bola.

2. Alat/Perlengkapan yang digunakan adalah bola, stopwatch, enam buah

rintangan (patok/tongkat), tiang bendera, kapur, dan alat tulis.

3. Petunjuk pelaksanaan tes yaitu sebagai berikut :

a. Pada aba-aba siap naracoba berdiri di belakang garis star dengan bola

dalam penguasaan kakinya.

b. Ketika ada peluit star naracoba mulai melakukan dribbling dengan

melewati lintasan pada beberapa patok dengan mengikuti arah/tanda

panah lintasan.

c. Apabila melakukan kesalahan naracoba haru scepat memperbaikinya

atau mengejar bola kembali kelintasan tes tanpa menyentuh bola

dengan anggota badan lainnya selain kaki.

d. Melakukan dribel bola dengan kaki yang saling bergantian antara

kanan dan kiri atau minimal salah satu kaki pernah menyentuh bola.

e. Gerakan menggiring dinyatakan salah apabila naracoba menggiring di

luar lintasan tes yang telah di buat, menggiring hanya dengan satu

kaki, dan menggunakan anggota badan lain selain kaki ketika

menggiring bola.

4. Skor adalah waktu yang di tempuh oleh naracoba dalam menggiring bola

dari mulai peluit star sampai garis finish.

5. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram tes di bawah ini :

Finish Start

(14)

FEBY PEBRIYANTO, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN SOCCER LIKE GAMES TERHADAP KETERAMPILAN DASAR SEPAKBOLA PADA SISWA DI SMPN 1 SUSUKAN

LEBAKUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.2

Diagram Lapang Tes Menggiring Bola (Nurhasan 2007, hlm. 212)

F. Analisis dan Pengelolaan Data

Setelah data dari tes terkumpul, maka tahap selanjutnya adalah mengolah

dan menganalisis data yang telah ada dengan menggunakan rumus-rumus

statistika. Seperti yang dikemukakan Sugiyono (2013 hlm. 207) bahwa “Analisis

data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain

terkumpul”. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data

berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel

dari seluruh responden, menyajikan data, melakukan perhitungan untuk menjawab

rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah

diajukan. Langkah-langkah pengolahan data tersebut adalah sebagai berikut :

1) Menghitung rata-rata setiap kelompok sampel :

=

:

: Skor rata-rata yang dicari

(15)

FEBY PEBRIYANTO, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN SOCCER LIKE GAMES TERHADAP KETERAMPILAN DASAR SEPAKBOLA PADA SISWA DI SMPN 1 SUSUKAN

LEBAKUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

: Jumlah responden

3) Menguji normalitas data menggunakan uji kenormalan Lilliefors.

Langkah yang digunakan menurut Abduljabar (2010, hlm. 256) adalah

sebagai berikut :

a. Membuat tabel penolong untuk mengurutkan data terkecil sampai

terbesar, kemudian mencari rata-rata dan simpangan baku.

b. Mencari Z skor dan tepatkan pada kolom Zi. Dengan menggunakan

rumus :

c. Mencari luas Zi pada tabel Z.

d. Pada kolom F(Zi), untuk luas daerah yang bertanda negatif maka 0,5

– luas daerah, sedangkan untuk luas daerah bertanda positif maka 0,5 + luas daerah.

e. S(Zi) adalah urutan n dibagi jumlah n.

f. Hasil pengurangan F(Zi) - S(Zi) ditempatkan pada kolom F(Zi)-

(16)

FEBY PEBRIYANTO, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN SOCCER LIKE GAMES TERHADAP KETERAMPILAN DASAR SEPAKBOLA PADA SISWA DI SMPN 1 SUSUKAN

LEBAKUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

g. Mencari data atau nilai tertinggi, tanpa melihat (-) atau (+) sebagai

nilai Lo.

h. Untuk menerima hipotesis, maka kita bandingkan nilai Lo ini dengan

nilai kritis L untuk uji liliefors, dengan taraf nyata α = 0,05 dengan

kriteria adalah tolak hipotesis Ho bahwa populasi berdistribusi

normal, jika Lo yang diperoleh dari data pengamatan lebih kecil dari

nilai L dari daftar nilai kritis uji liliefors, maka dalam hal ini

hipotesisi Ho diterima.

4) Menguji homogenitas. Rumus yang digunakan menurut Abduljabar

(2010, hlm. 300) adalah sebagai berikut :

Kriteria pengujian adalah terima Ho jika Fhitung lebih kecil dari Ftabel.

(data homogen)

Ftabel = Fα dengan dk (n1– 1; n2–1) dan taraf nyata (α) = 0,05

5) Selanjutnya uji t untuk mengetahui tingkat perbedaan pengaruh dari

kedua kelompok penelitian melalui pendekatan rumus :

t = ̅̅̅̅ ̅̅̅̅

Tetapi sebelum dilakukan uji t terlebih dahulu dicari variansi gabungan

( ) dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

thitung = Nilai t yang dicari

̅̅̅ = Rata-rata nilai yang diperoleh dari hasil post-test

(17)

FEBY PEBRIYANTO, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN SOCCER LIKE GAMES TERHADAP KETERAMPILAN DASAR SEPAKBOLA PADA SISWA DI SMPN 1 SUSUKAN

LEBAKUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

n1 = Jumlah sampel kelompok 1

S12 = Varians kelompok 1

Xi = Skor rata-rata tes awal X2 = Skor rata-rata tes akhir

S22 = Varians kelompok

Untuk pengujian hipotesis, selanjutnya nilai Thitung diatas

dibandingkan dengan nilai dari tabel distribusi Ttabel. Cara penentuan

nilai Ttabel didasarkan pada taraf signifikansi tertentu misal (α =

0,005) dan dk = n1+n2 -2. Kriteria pengujian hipotesis : Data

Signifikan apabila Thitung > Ttabel. Data tidak signifikan apabila

(18)

FEBY PEBRIYANTO, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN SOCCER LIKE GAMES TERHADAP KETERAMPILAN DASAR SEPAKBOLA PADA SISWA DI SMPN 1 SUSUKAN

LEBAKUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

69

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Abduljabar, Bambang. (2010). Manajemen Pendidikan Jasmani dan Olahraga.

Bandung: FPOK UPI.

Abduljabar, Bambang. (2011). Pedagogi Olahraga. Bandung: FPOK UPI.

Abduljabar, B. Dan K.N Darajat. (2010). Modul Aplikasi Statistika Dalam Penjas.

Bandung: UPI Bandung.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.

Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Bahagia, Y. (2011). Fasilitas dan Perlengkapan Pendidikan Jasmani. Bandung :

FPOK UPI

Bahagia, Y. (2011). Permainan Invasi. Bandung : FPOK UPI

Benny A. Pribadi.( 2009). Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: PT. Dian

Rakyat.

BSNP. (2006). Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SMP/Mts. Jakarta:

Badan Standar Nasional Pendidikan.

Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta

Hamalik, Oemar. (2003). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Bumi Aksara.

Husdarta, M Saputra, Yudha. (2000). Belajar dan pembelajaran. Jakarta:

Juliantine, Tite. dkk. (2012). Belajar dan Pembelajaran Penjas. Bandung: FPOK

Universitas Pendidikan Indonesia.

Juliantine, dkk. (2013). Modul Model-model Pembelajaran Pendidikan Jasmani.

(19)

FEBY PEBRIYANTO, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN SOCCER LIKE GAMES TERHADAP KETERAMPILAN DASAR SEPAKBOLA PADA SISWA DI SMPN 1 SUSUKAN

LEBAKUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kamus Besar Bahasa Indonesia.(2005). (Online). Tersedia di :

Http://yosiabdiantindaon.blogspot.com/

2012/11/pengertian-pengaruh.html?m=1. Diakses 15 Oktober 2014

Lutan, R. (2000). Manajemen Penjaskes. Jakarta : Depdiknas.

Luxbacher, Joe.(2004). SEPAKBOLA: Taktik dan Teknik Bermain. Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada

Mahendra, Agus. (2007). Modul Mata Kuliah Dual Mode Teori Belajar Mengajar

Motorik. Bandung; FPOK UPI

Mahendra, Agus. (2009). Asas dan Falsafah Pendidikan Jasmani. Bandung:

FPOK UPI.

Mendiknas. (2005). Undang-undang Standar Nasional Pendidikan (SNP). Jakarta:

Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2003. Penerbit Fokusmedia.

Mielke, Danny, (2007). Dasar-Dasar Sepak Bola. Bandung : Human Kinetics

Nazir. (2005). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia indonesia.

Nurhasan. (2007). Tes dan pengukuran keolahragaan. Bandung: Jurusan

Pendidikan Kepelatihan Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas

Pendidikan Indonesia.

Sanjaya, Wina. (2005). Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis

Kompetisi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sucipto. Dkk. (2000). Sepakbola. Jakarta: Depdiknas

Sugiyono, (2013). Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif

Kualitatif dan R&D.. Bandung. ALFABETA

Suherman, A (2009). Revitalisasi Pengajaran Dalam Pendidikan Jasmani.

Bandung :Bintang Warli Artika

Sukatamsi,(1992).Perbandingan Pengaruh Pendekatan Taktis Dengan

(20)

Sepakbola di SMAN 1 Sumber Kabupaten Cirebon. (Skripsi). Prodi PJKR.

Universitas Pendidikan Indonesia

Supardi, (2013). Aplikasi Statistika Dalam Penelitian. Jakarta : PT Prima Ufuk

Semesta

UPI (2013), Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI Bandung

Usli, L.W., Hermanu, E., dan Imanudin, I. (2008). Pelatihan Cabang Olahraga

Sepakbola. Bandung : FPOK UPI

UU No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS.(Online). Tersedia di:

Gambar

Tabel 3.2 Bagan Langkah-langkah penelitian
Tabel 3.3 Bagan Penentuan Kelompok

Referensi

Dokumen terkait

Skim pembiayaan murabahah merupakan skim yang muncul karena bank tidak memiliki barang yang diinginkan oleh pembeli, sehingga bank harus melakukan transaksi

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai Pegawai di Lingkungan Kementerian Pertanian yang tidak diberikan Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan

Seluruh aliran permukaan akan terkonsentrasi di wilayah tersebut, sehingga wilayah-wilayah ini berpotensi banjir pada saat jumlah limpasan permukaan yang terjadi

Deskripsi Dalam (1) pendahuluan, (2) uraian materi, (3) contoh, (4) Rangkuman, (5) latihan atau tugas, dan (6) refleksi/renungan, yang disajikan memotivasi peserta didik

Berdasarkan Berita Acara Hasil Pengadaan Langsung Nomor 085D/BAHPL/Pj/BPAD/2014 tanggal 05 Agustus 2014 dan Penetapan Penyedia Nomor 086D/Pj/BPAD/2014 tanggal 06 Agustus 2014

Silahkan pilih sendiri (tidak ada mahasiswa yang mengerjakan kasus yg sama), satu mahasiswa boleh mengerjakan satu kasus tetapi dengan metode yang berbeda

judul “Studi Penyerapan Amoniak dari Limbah Pabrik Karet dengan Menggunakan Zeolit Alam Serta Perolehan Kembali (Recovery) Amoniak yang Telah Diserap Zeolit”, karena sampai

SCADA (Supervisory Con trol And Data Acquisition) merupakan suatu sistem yang dapat membantu mengefisienkan pengoperasian jaringan distribusi listrik, karena dengan sistem