Heri Ade Putra, 2014
Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dan Model Direct Instruction Terhadap Keterampilan Bermain Softball
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DAN MODEL DIRECT INSTRUCTION
TERHADAP KETERAMPILAN BERMAIN SOFTBALL
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Oleh :
HERI ADE PUTRA 0900162
JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN OLAHRAGA BANDUNG
Heri Ade Putra, 2014
Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dan Model Direct Instruction Terhadap Keterampilan Bermain Softball
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PERBEDAAN PENGARUH MODEL
PEMBELAJARAN INKUIRI DAN DIRECT
INSTRUCTION TERHADAP
KETERAMPILAN BERMAIN SOFTBALL
Oleh Heri Ade Putra
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
© Heri Ade Putra 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Heri Ade Putra, 2014
Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dan Model Direct Instruction Terhadap Keterampilan Bermain Softball
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LEMBAR PENGESAHAN
NAMA : HERI ADE PUTRA
NIM : 0900162
JUDUL :
PERBEDAAN
PENGARUH
MODEL
PEMBELAJARAN INKUIRI DAN MODEL DIRECT
INSTRUCTIION
TERHADAP
KETERAMPILAN
BERMAIN SOFTBALL
Disetujui dan Disahkan Oleh, Pembimbing I
(Dr. Hj. Tite Juliantine, M.Pd) NIP. 196807071992032001
Pembimbing II
( Drs. Mudjihartono, M.Pd) NIP.196508171990011001
Mengetahui, Ketua Program Studi
Pendidikan Jasmani Kesehatan Rekreasi
Heri Ade Putra, 2014
Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dan Model Direct Instruction Terhadap Keterampilan Bermain Softball
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
HERI ADE PUTRA (0900162). Skripsi ini berjudul “Perbedaan Pengaruh
Model Pembelajaran Inkuiri dan Model Direct Instruction Terhadap Keterampilan Bermain Softball”. Dosen Pembimbing 1 . Dr. Hj. Tite Juliantine , M.Pd , Dosen Pembimbing 2. Drs. Mudjihartono, M.Pd.
Skripsi ini bertujuan untuk mengetahhui perbedaan pengaruh model pembelajaran Inkuiri dan model pembelajaran Direct Instruction terhadap keterampilan bermain softball. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan desain pretest-posttest group. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa yang mengikuti ekstrakulikuler softball di SMAN 5 Cirebon sebanyak 20 siswa putra. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Purposive dengan pertimbangan siswa tersebut aktif dalam ekstrakuler softball. Instrumen yang digunakan yaitu tes keterampilan bermain softball ( nurhasan : 2007). Setelah kedua model pembelajaran tersebut diuji ternyata model pembelajaran Direct Instruction memberikan pengaruh yang berarti terhadap keterampilan bermain softball. Dari daftar distribusi t taraf nyata 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) = 18 didapat t tabel sebesar 1,73 dari penghitungan nilai t hitung didapat sebesar (0,52) tidak berada diantara t tabel (1,73), maka hipotesisnya (Ho) diterima. Kesimpulannya adalah model pembelajaran Direct Instruction memberikan hasil yang lebih baik terhadap keterampilan bermain softball
dibandingkan model pembelajaran Inkuiri.
Kata kunci : Model Pembelajaran Inkuiri, Model Pembelajaran direct
Heri Ade Putra, 2014
Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dan Model Direct Instruction Terhadap Keterampilan Bermain Softball
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
HERI ADE PUTRA (0900162), title of the research “The Differences between
Influence of Inquiry Model and Direct Instruction Model Learning towards Softball
Skills”. Supervisor 1. Dr. Hj. Tite Juliantine, M.Pd, Supervisor 2. Drs. Mudjihartono, M.Pd.
This research was aimed to knowing the differences between influence of inquiry model and direct instruction model learning towards softball skills. This research employed experimental method in the forms of pretest-posttest control group design. The samples were 20 members of extra curricular softball in SMAN 5 Cirebon and the samples were taken with purposive technique. The instrument used were softball
skill test “The O’Donell Softball Test”(nurhasan : 2007). The findings showed that direct instruction model learning give the significantly influence toward softball skills which t-test distribution the real level which was 0,05 with freedom degree = 18 from t table was 1,73 from the t value was (0.52) it was not among the t table (1.73). it mean that the hypothesis (Ho) accepted. It is obvious that direct instruction learning model give the significantly influence of the result in softball skills rather than inquiry learning model.
Heri Ade Putra, 2014
Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dan Model Direct Instruction Terhadap Keterampilan Bermain Softball
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
2. Macam-Macam Model Pembelajaran ... 10
3. Model Pembelajaran Inkuiri ... 11
4. Model Pembelajaran Direct Instruction ... 22
C. Karakteristik Bermain Softball ... 26
Heri Ade Putra, 2014
Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dan Model Direct Instruction Terhadap Keterampilan Bermain Softball
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
G. Analisis Data ... 42
BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA ... 45
A. Hasil Perhitungan Data Mentah ... 45
B. Uji Normalitas ... 46
C. Uji Homogenitas ... 47
D. Uji Kesamaan Dua Rata-rata ... 47
E. Diskusi Penemuan ... 49
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 51
A. Kesimpulan ... 51
B. Saran ... 51
DAFTAR PUSTAKA ... 52
Heri Ade Putra, 2014
Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dan Model Direct Instruction Terhadap Keterampilan Bermain Softball
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR Halaman
3.1Desain Penelitian ... 33
3.2Langkah – langkah Penelitian ... 34
3.3Diagram Lapangan Tes Speed Throw ... 36
3.4Diagram Lapangan Tes Fielding Fly Balls ... 37
3.5Diagram Tes Throw And Catch ... 38
3.6Diagram Lapangan Tes Repeated Throw ... 39
3.7Diagram Lapangan Tes Fungo Batting ... 39
Heri Ade Putra, 2014
Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dan Model Direct Instruction Terhadap Keterampilan Bermain Softball
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
4.1 Hasil Perhitungan Rata-rata dan Simpangan Baku ... 45
4.2 Hasil perhitungan Uji Normalitas ... 46
4.3 Hasil perhitungan Uji Homogenitas ... 47
4.4 Hasil Perhitungan Uji Beda peningkatan Hasil Pembelajaran ... 47
Heri Ade Putra, 2014
Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dan Model Direct Instruction Terhadap Keterampilan Bermain Softball
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Skor Tes Awal Kelompok A (Sebelum Diberi Perlakuan) ... 53
2. Skor Tes Awal Kelompok B (Sebelum Diberi Perlakuan) ... 54
3. Peningkatan Pembelajaran Sesudah Diberi Perlakuan Pada
Kelompok A (Model Pembelajaran Inkuiri) ... 55
4. Peningkatan Pembelajaran Sesudah Diberi Perlakuan Pada
Kelompok B (Model Pembelajaran Direct Instruction) ... 56
5. Hasil Uji Liliefors Tes Awal Kelompok A ... 57
6. Hasil Uji Liliefors Tes Akhir Kelompok A
(Model Pembelajaran Inkuiri) ... 58
7. Hasil Uji Liliefors Tes Awal Kelompok B ... 59
8. Hasil Uji Liliefors Tes Akhir Kelompok B
(Model Pembelajaran Direct Instruction) ... 60
9. Penghitungan Uji Homogenitas ... 61
10.Penghitungan Uji Beda Peningkatan Hasil Pembelajaran Kelompok A
(Model Pembelajaran Inkuiri) ... 62
11.Penghitungan Uji Beda Peningkatan Hasil Pembelajaran Kelompok B
(Model Pembelajaran Inkuiri) ... 63
12.Penghitungan Uji Hipotesis Peningkatan Pembelajaran ... 64
Heri Ade Putra, 2014
Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dan Model Direct Instruction Terhadap Keterampilan Bermain Softball
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Heri Ade Putra, 2014
Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dan Model Direct Instruction Terhadap Keterampilan Bermain Softball
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan jasmani merupakan bagian yang terpenting dari sistem pendidikan
secara keseluruhan, yaitu upaya membantu mengembangkan kemampuan dan
potensi yang dimiliki siswa agar berkembang secara utuh. Pendidikan jasmani
adalah proses interaksi sistematik antara anak didik dan lingkungan yang dikelola
melalui pengembangan jasmani secara efektif dan efisien menuju pembentukan
manusia seutuhnya.
Pendidikan jasmani merupakan salah satu program pendidikan yang
tercantum dalam kurikulum pendidikan yaitu dalam upaya meningkatkan sumber
daya manusia yang berkualitas. Pada dasarnya pendidikan jasmani merupakan
aktivitas fisik yang dilakukan melalui proses dan bimbingan guru dalam upaya
mencapai tujuan. Seperti yang diungkapkan Adang Suherman, (2000 : 1)
pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan pendidikan yang dilakukan melalui
aktivitas jasmani yang dijadikan sebagai media untuk mencapai perkembangan
individu secara menyeluruh.
Dalam suatu kurikulum, proses pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah
sangat terbatas, karena kurangnya sarana dan prasarana, alokasi dan waktu. Disini
guru harus bisa kreatif dalam memilih suatu model pembelajaran yang cocok
untuk siswanya, agar tercapai tujuan penjas tersebut. Berhasil tidaknya proses
pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung kepada bagaimana proses belajar
yang dialami oleh siswa. Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah siswa bukan
hanya mendapat pelajaran /materi dari guru, melainkan juga dari teman satu kelas,
satu sekolah, dan sumber belajar lain (media elektronik, media cetak).
Dalam pembelajaran penjas terdapat salah satu materi permainan bola kecil,
diantaranya: kasti, rondes, bola bakar, dan softball. Dikota-kota besar permainan
softball nampaknya sudah tidak menjadi olahraga pilihan, tetapi merupakan cabor
2
Heri Ade Putra, 2014
Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dan Model Direct Instruction Terhadap Keterampilan Bermain Softball
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Di Kota Cirebon, pembelajaran softball belum terlaksana, dari tingkatan
Sekolah Dasar, tingkatan Sekolah Menengah Pertama, maupun Sekolah
Menengah Atas. Namun akhir-akhir ini di Sekolah Menengah Atas di Kota
Cirebon, ekstrakulikuler softball sedang digemari banyak siswa-siswi, sehingga
proses pembelajaran softball disekolah mendapat perhatian dari penulis untuk
meneliti proses pembelajarannya.
Softball merupakan permainan gerak cepat yang menyenangkan. Olahraga ini
mengutamakan kecepatan dan ketangkasan. Seperti kita telah ketahui bahwa
untuk dapat bermain Softball yang baik, diperlukan suatu bentuk tubuh yang baik
dan sesuai permainan ini. Disamping itu diperlukan kemampuan fisik dan
kemampuan mental (Parno, 1992:166). Kemampuan individu seorang pemain
begitu diandalkan untuk menjadikan suatu tim menjadi kompak demi menunjang
koordinasi antar pemain yang terdiri dari 9 pemain yang berbeda posisi, yang
tentunya mempunyai keahlian yang berbeda pula.
Didalam proses pembelajan softball terdapat beberapa unsur teknik seperti
yang dijelaskan oleh Parno (1992: 16-73) yaitu : 1). Pitching, 2). Throwing, 3).
Catching, 4). Batting, 5) sliding, dan 6). Base running. Oleh karena itu, dalam
pembelajaran permainan softball diperlukan pembelajaran yang intensif dan
sistematis agar tecapainya keberhasilan dalam bermain softball, disamping
menggunakan pembelajaran yang intensif dan sistematis, permainan softball juga
diperlukan model pembelajaran yang memberikan adaptasi peserta didik agar
pembelajaran akan mudah dan materi dapat di mengerti. Untuk itu pemilihan
model pembelajaran yang tepat sangatlah penting dalam proses pembelajaran
softball. Karena dalam kenyataannya peserta didik pemula sangat kesulitan dalam
pembelajaran, karena penggunaan model pembelajaran yang kurang bisa membuat
para peserta didik untuk dapat dimengerti dan dipahami tentang cara-cara yang
benar untuk menguasai keterampilan dasar permainan softball.
Dalam proses pembelajaran permainan softball salah satu kendala yang
terjadi ketika proses pembelajaran permainan softball berlangsung adalah terlalu
banyak jumlah siswa dan kurang nya peralatan, penerapan model pembelajaran
3
Heri Ade Putra, 2014
Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dan Model Direct Instruction Terhadap Keterampilan Bermain Softball
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
terbentuknya keterampilan siswa dalam pembelajaran softball. Oleh karena itu
guru pendidikan jasmani harus bisa memilih model apa yang cocok dan tepat
dalam proses pembelajaran permainan softball. Dalam pembelajaran pendidikan
jasmani dikenal banyak model pembelajaran, Metzler (2000) menjelaskan ada 7
model pembelajaran khusus untuk pendidikan jasmani. Model yang dijelaskan
oleh Metzler tersebut adalah sebagai berikut :
1. Direct instruction model.
2. Personalized system for instruction model. 3. Cooperative learning model.
4. The sport education model. 5. Peer teaching model. 6. Inquiry teaching model. 7. The tactical games model.
Dari model-model yang dijelaskan oleh Metzler, peneliti membatasi
penelitian ini antara model pembelajaran inkuiri ( inqury teaching model ) dengan
model pembelajaran langsung ( direct instruction model )
Penulis tertarik meneliti perbedaan model pembelajaran inkuri dan model
pembelajaran direct instruction terhadap keterampilan bermain softball karena
peneliti ingin mencari model pembelajaran yang cocok, efektif, dan efisien dalam
permbelajaran permainan softball.
Mengenai inkuiri Trianto dalam Tite (2013:93) menjelaskan bahwa : “ Inkuiri
sebagai suatu proses umum yang dilakukan manusia untuk mencari atau
memahami informasi”. Selain itu, inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan belajar
yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan
menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, sehingga mereka dapat merumuskan
sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. ( Gulo, t,t dalam Trianto, 2007).
Ahli lain, Ellis dalam Tite (2013:94) menyatakan bahwa inkuiri adalah: “the process of selecting, gathering, and processing datra related to a particular
problem in order to make inferences from those data.” Maksud dari penjelasan
tersebut adalah bahwa inkuiri merupakan suatu proses menyeleksi,
mengumpulkan, dan memproses data yang berhubungan dengan suatu masalah
4
Heri Ade Putra, 2014
Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dan Model Direct Instruction Terhadap Keterampilan Bermain Softball
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, kiranya dapat
disimpulkan bahwa pada prinsipnya model inkuiri merupakan model yang
menekankan pembelajaran yang berpusat pada siswa disamping juga pada guru.
Hal utama dalam model inkuiri adalah siswa didorong untuk terlibat secara aktif
dalam menyelesaikan suatu topik permasalahan hingga sampai pada kesimpulan.
Dengan alasan bahwa model pembelajaran inkuiri sangat menekankan pada
aktivitas siswa dalam menyelesaikan suatu persoalan, maka peneliti berkeyakinan
bahwa model pembelajaran inkuiri dapat digunakan untuk mengembangkan
keterampilan siswa dalam bermain softball. Dengan model pembelajaran inkuiri
siswa dapat aktif mencari tahu dan memperagakan tugas gerak yang menjadi
materi dalam pembelajaran karena dengan mencoba sendiri sehingga siswa
mengetahui cara melakukan keterampilan bermain softball seperti : 1. speed
throw, 2. fielding fly balls, 3. throw and catch, 4. repeated throw, 5. fungo
batting, 6. dan accuracy throw.
Model pembelajaran lain yang masih dapat digunakan adalah model
pembelajaran langsung ( direct instruction ). Model pembelajaran langsung
merupakan model pembelajaran yang berpusat pada guru. Seperti yang telah
diungkapkan oleh Roy Kilen dalam Tite (2011:30) “ model pembelajaran
langsung merujuk pada berbagai keterampilan dasar pembelajaran ekspositori
(pemindahan pengetahuan dari guru kepada murid secara langsung, misalnya
melalui ceramah, demonstrasi, dan tanya jawab) yang melibatkan seluruh kelas”.
Hal ini disampaikan juga oleh Tite (2011:30) bahwa “model pembelajaran
langsung adalah model pembelajaran dimana guru menyampaikan informasi atau
keterampilan secara langsung kepada siswa dan pembelajaran berorientasi pada
tujuan dan di instruksikan langsung oleh guru”. Model pembelajaran langsung ini sangat cocok jika guru menginginkan siswa menguasai informasi atau
keterampilan tertentu. Dengan model pembelajaran langsung siswa mampu
merespon dengan cepat untuk melakukan keterampilan bermain softball seperti :
1. speed throw, 2. fielding fly balls, 3. throw and catch, 4. repeated throw, 5.
5
Heri Ade Putra, 2014
Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dan Model Direct Instruction Terhadap Keterampilan Bermain Softball
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan hal tersebut, dalam pendidikan jasmani model pembelajaran
langsung (direct Instruction) ini merupakan salah satu model yang dapat
diterapkan guru dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani. Model
pembelajaran langsung merupakan model pembelajaran yang mengggantungkan
seluruh Seperti yang diungkapkan oleh Tite (2011:30) “bahwa model
pembelajaran langsung ( direct instruction ) adalah model pembelajaran dimana
guru mentransformasikan informasi atau keterampilan secara langsung kepada
siswa dan pembelajaran berorientasi pada tujuan dan di instruksikan langsung
oleh guru”. Sedangkan siswa hanya sebagai obyek penyampai informasi guru.
Bertolak dari dua model pembelajaran tersebut penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul “Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran
Inkuiri dan Model Direct Instruction Terhadap Keterampilan Bermain Softball”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang diungkapkan, maka perumusan
masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap keterampilan
bermain softball?
2. Bagaimana pengaruh model pembelajaran direct instruction terhadap
keterampilan bermain softball?
3. Model manakah yang memberikan pengaruh yang lebih signifikan
terhadap keterampilan bermain softball?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, penelitian ini
mempunyai tujuan untuk mengetahui :
1. Untuk mengetahui pengaruh model inkuiri terhadap keterampilan
bermain softball.
2. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran direct instruction
6
Heri Ade Putra, 2014
Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dan Model Direct Instruction Terhadap Keterampilan Bermain Softball
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Untuk mengetahui model manakah yang memberikan pengaruh yang
lebih signifikan terhadap keterampilan bermain softball.
D. Manfaat Penelitian
Setiap penelitian masalah dalam penelitian ini sangat penting untuk diteliti
dengan harapan :
1. Dapat membantu rekan-rekan mahasiswa serta guru-guru di Kota
Cirebon khususnya dalam melakukan pembelajaran materi softball yang
jarang diberikan.
2. Dapat membantu rekan-rekan yang memiliki peserta didik agar dapat
memilih model yang tepat khususnya dalam pembelajaran softball
disekolah.
3. Dapat membantu peserta didik agar dapat menyerap materi pembelajaran
dengan cepat dan tepat.
E. Batasan Masalah
Dalam mengkaji tentang permasalahan yang di utarakan dalam latar belakang
masalah, maka perlu diperlukan pembatasan terhadap permasalahan penelitian
sehingga mempermudah pelaksanaan penelitian. Pembatasan masalah dalam
penelitian ini yaitu :
1. Variabel Penelitian.
a. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi suatu objek. Dalam
penelitian ini model pembelajaran inkuiri dan model pembelajaran
langsung ( direct instruction ) sebagai variabel bebas.
b. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh suatu perlakuan.
Dalam penelitian yang menjadi variabel terikat adalah keterampilan
bermain Softball yang diukur seperti : 1. Speed throw, 2. Fielding fly
balls, 3. Throw and catch, 4.repeated throw, 5. Fungo batting, 6.
7
Heri Ade Putra, 2014
Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dan Model Direct Instruction Terhadap Keterampilan Bermain Softball
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Populasi dan Sampel.
a. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas xi SMA Negeri 5
Cirebon yang mengikuti ekstrakulikuler softball sebanyak 27 orang.
b. Sampel dalam penelitiannya adalah siswa laki-laki yang mengikuti
pengembangan diri atau ekstrakulikuler softball di SMA Negeri 5
Cirebon sebanyak 20 orang.
c. Lamanya pembelajaran atau treatment dalam penelitian ini dilakukan 14
kali pertemuan, dengan rincian untuk perlakuan sebanyak 12 kali
pertemuan dan 2 kali yaitu 1 untuk melakukan tes awal dan 1 untuk
melakukan tes akhir.
d. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes
keterampilan softball yang bernama the O;DONNELL softball test dalam
Nurhasan (2007), meliputi : 1. Speed throw, 2. Fielding fly balls, 3.
Throw and catch, 4. Repeated throw, 5. Fungo batting, 6. Accuracy
throw.
3. Tempat untuk melakukan penelitian mengenai perbedaan pengaruh model
pembelajaran inkuiri dan model direct instruction terhadap keterampilan
bermain softball adalah bertempat di lapangan serba guna SMAN 5 Cirebon.
4. Waktu pelaksanaan penelitian pukul 15.00 wib sampai 17.00 wib pada hari
Selasa, Kamis, dan Sabtu.
32
Heri Ade Putra, 2014
Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dan Model Direct Instruction Terhadap Keterampilan Bermain Softball
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi, Populasi, dan Sampel
1. Lokasi Penelitiandan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat penelitian yang akan dilaksankan oleh
peneliti, lokasi penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 5 Cirebon jalan
Perjuangan kota Cirebon dan pembelajaran (treatment) yang dilakukan sebanyak
14 kali pertemuan, dengan rincian untuk perlakuan sebanyak 12 kali pertemuan
dan 2 kali yaitu 1 untuk melakukan tes awal dan 1 untuk melakukan tes akhir.
Waktu pelaksanaan penelitian pukul 15.00 sampai pukul 17.00 wib pada hari
Selasa, Kamis, dan Sabtu.
2. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Sugiyono (2012:80). Populasi yang
digunakan dalam penelitian adalah siswa SMAN 5 Cirebon yang mengikuti
ekstrakulikuler Softball yang berjumlah 27 orang.
3. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Sugiyono (2012:81). Sampel dalam penelitian adalah siswa
putra yang mengikuti pengembangan diri atau ekstrakulikuler softball di SMAN 5
Cirebon sebanyak 20 siswa putra. Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian
ini menggunakan Purposive sample. Alasan penulis menggunakan purposive
sample karena sampel yang diambil hanya siswa putra yang mengikuti
ekstrakuliler softball serta terbatasnya waktu dan menimbang biaya dari penulis
33
Heri Ade Putra, 2014
Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dan Model Direct Instruction Terhadap Keterampilan Bermain Softball
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah pretest-posttest group design
(Sugiyono, 2012:76). Dalam desain penelitian ini sampel diperoleh menggunakan
teknik pengambilan secara purposive sample dari populasi.
Setelah sampel terkumpul diadakan tes awal atau pre-test. Tes awal disini
berfungsi untuk mengukur sejauh mana keterampilan bermain Softball yang
dikuasai siswa sebelum diberikan treatment. Setelah diadakan tes awal, siswa
menjadi kelompok kontrol dilihat dari rangking ganjil dan genap yang di peroleh
dari hasil tes awal, kelompok ganjil keterampilan bermain softball menggunakan
model inkuiri, dan kelompok genap keterampilan bermain softball menggunakan
model direct instruction. Kemudian setiap kelompok diberikan treatment atau
perlakuan sesuai kelompoknya masing-masing. Setelah perlakuan berakhir maka
peneliti melakukan tes akhir. Setelah data tes awal dan tes akhir terkumpul maka
data tersebut diolah, disusun dan dianalisis secara statistik. Hal ini dilakukan
untuk mengetahui prestasi atau hasil perlakuan. Selanjutnya untuk mengetahui
signifikan perbedaan antara keterampilan bermain softball yang menggunakan
model inkuiri dan model direct instruction dilakukan uji signifikan perbedaan
keterampilan bermain softball.
Maka desain penelitian yang akan di gunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
Kelompok Pre test Perlakuan Post test
R1 O1 X1 O2
R2 O3 X2 O4
Gambar 3.1
34
Heri Ade Putra, 2014
Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dan Model Direct Instruction Terhadap Keterampilan Bermain Softball
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan :
R1 adalah kelompok eksperimen 1 dengan menggunakan model inkuiri
R2 adalah kelompok eksperimen 2 dengan menggunkan model direct instruction
O1 adalah tes awal atau observasi awal
O3 adalah tes awal atau observasi awal
X1 adalah perlakuan dengan menggunakan model Inkuiri
X2 adalah perlakuan dengan menggunakan model DirectInstruction
O2 adalah tes akhir atau observasi akhir
O4 adalah tes akhir atau observasi akhir
Langkah-langkah penelitian sebagai berikut :
Gambar 3.2
Langkah-langkah penelitian SAMPEL
TES AWAL TES AWAL
PERLAKUAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN
INKUIRI
PENGOLAHAN DATA
KESIMPULAN
PERLAKUAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT
INSTRUCTION
35
Heri Ade Putra, 2014
Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dan Model Direct Instruction Terhadap Keterampilan Bermain Softball
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Metode Penelitian
Metode penelitian sebagai suatu cara untuk memperoleh kebenaran ilmu
pengetahuan atau memecahkan masalah. Seperti yang di ungkapkan oleh Sugiono
(2012:2) “metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Berdasarkan permasalahan, rumusan
masalah dan tujuan penelitian yang penulis teliti, maka metode penelitian yang
penulis gunakan adalah metode penelitian eksperimen. Metode penelitian
eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk
mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
dikendalikan.
Metode ini digunakan atas dasar pertimbangan bahwa sifat penelitian
eksperimen yang mencobakan sesuatu untuk mengetahui pengaruh dari suatu
perlakuan. Disamping itu penulis ingin mengetahui model mana yang sangat
berpengaruh dalam keterampilan bermain softball.
D. Definisi Operasional
1. Model Inkuiri yang penulis maksud dalam penelitian ini adalah sebuah
pola belajar dimana guru memberikan simulasi sebuah masalah dalam
pembelajaran maka siswa mencari pemecahan dari masalah tersebut, peran
guru disini hanya sebagai fasilitator.
2. Model Direct Instruction yang penulis maksud dalam penelitian ini adalah
sebuah pola belajar dimana pembelajaran yang berpusat pada guru. Hal ini
disampaikan juga oleh Tite (2011:30) bahwa “ model pembelajaran
langsung adalah model pembelajaran dimana guru menyampaikan
informasi atau keterampilan secara langsung kepada siswa dan
pembelajaran berorientasi pada tujuan dan di instruksikan langsung oleh
guru”.
3. Keterampilan Bermain Softball yang penulis maksud dalam penelitian ini
adalah siswa dapat bermain softball dengan menggunakan pengambilan
36
Heri Ade Putra, 2014
Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dan Model Direct Instruction Terhadap Keterampilan Bermain Softball
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E. Instrumen Penelitian
Setelah menentukan metode yang digunakan dalam penelitian, selanjutnya
diperlukan data untuk memecahkan masalah, dalam penelitian ini untuk mengukur
data dari sampel yang diteliti digunakan instrumen. Menurut Sugiyono (2012:102)
instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena sosial
maupun alam. Sedangkan menurut Arikunto (2010:192) instrumen adalah alat
pada waktu penelitian menggunakan suatu metode.
Berdasarkan hal tersebut, berikut ini dalam memperoleh data hasil penelitian
yang berupa keterampilan bermain softball di SMA Negeri 5 Cirebon.
Menggunakan instrumen penelitian berupa keterampilan dari The O’Donnell
Softball tes (Nurhasan, 2007:243). Adapun item tes yang akan digunakan peneliti
adalah:
1. Tes Keterampilan Speed Throw
Untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam belajar dibutuhkan penilaian
yaitu melalui tes. Seperti yang disampaikan Nurhasan (2007:3) menjelaskan
bahwa: “tes merupakan suatu alat ukur yang dapat digunakan untuk
memperoleh data yang objektif tentang hasil belajar siswa”. Dalam
pelaksanaan penelitan yang menjadi patokan penelitian adalah The O’Donnell
Softball test (Nurhasan, 2007:243) yaitu memakai tes Speed Throw.
Pelaksanaan tes : Subyek berdiri di belakang garis yang dibuat sejauh 19,76
m dari dinding. Ketika aba-aba diberikan subyek melemparkan bola tersebut
ke dinding.
Gambar 3.3
Diagram Lapangan Tes Speed Throw
Bidang Sasaran
19,76 m
37
Heri Ade Putra, 2014
Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dan Model Direct Instruction Terhadap Keterampilan Bermain Softball
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Cara menskor : Adalah waktu yang dicatat mulai dari aba-aba diberikan
sampai bola mengenai tembok. Tiap orang coba/ subyek diberi kesempatan
tiga kali lemparan. Lemparan yang terbaik digunakan sebagai skor dari tes
tersebut.
2. Tes Keterampilan Fielding Fly Balls
Pelaksanaan tes : Subyek berdiri di belakang garis yang dibuat sejauh 1,82 m
dari dinding, sambil memegang bola. Ketika aba-aba diberikan, bola
dilemparkan ke dinding di atas garis batas yang dibuat setinggi 3,64 m dari
lantai, selama 30 detik. Bola selalu dilemparkan dari belakang garis, tetapi
boleh ia menangkap bola tersebut di depan garis.
Gambar 3.4
Diagram Lapangan Tes Fielding Fly Balls
Bidang sasaran
3,68 m
1,81 m
X
TESTEE
Cara menskor : jumlah lemparan yang benar selama 30 detik. Tiap orang coba
38
Heri Ade Putra, 2014
Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dan Model Direct Instruction Terhadap Keterampilan Bermain Softball
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Tes Keterampilan Throw and Catch
Pelaksanaan tes : sebuah tali direntangkan di atas garis start setinggi 2,43 m.
Subyek melempar bola tersebut ke atas melalui atas tali tersebut dan
kemudian lari dan menangkap bola tersebut di udara. Subyek berusaha
menempuh jarak maksimal mungkin dan menangkap bola tersebut di udara.
Subyek berusaha menempuh jarak semaksimal mungkin dan menangkap bola
tersebut di udara.
Gambar 3.5
Diagram Tes Throw and Catch
Tali
2,43 m
Tiang
X
TESTEE
Cara menskor : jarak dari garis start sampai kepada tumit kaki depan subyek
tersebut, yang diukur sebagai skor untuk tes ini. Tiap subyek diberi
kesempatan melakukan tiga kali percobaan, dan dicatat skor terbaik dari
ketiga percobaan tersebut.
4. Tes Keterampilan Repeated Throw
Pelaksanaan tes : subyek berdiri di belakang garis start yang dibuat dengan
jarak 4,56 m dari dinding sambil memegang bola. Subyek melempar bola
tersebut ke dinding di atas garis yang dibuat setinggi 2,28 m dari lantai, dan
39
Heri Ade Putra, 2014
Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dan Model Direct Instruction Terhadap Keterampilan Bermain Softball
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.6
Diagram Lapangan Tes Repeated Throw
Bidang sasaran
2.28 m
4,56m
X
TESTEE
Cara menskor : jumlah lemparan yang benar selama 30 detik, merupakan skor
dari subyek tersebut dalam tes ini.
5. Tes Keterampilan Fungo Batting
Pelaksanaan tes : subyek berdiri di dalam “better’s box” sambil memegang
bat dan bola. Kemudian ia melambungkan bola tersebut dan segera ia
memukul bola itu ke arah out field.
Gambar 3.7
Diagram Lapangan Tes Fungo Batting
5 outfield
batter box 3
infield
40
Heri Ade Putra, 2014
Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dan Model Direct Instruction Terhadap Keterampilan Bermain Softball
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Cara menskor : bola yang jatuh di daerah out field mendapat skor 5, in field
mendapat skor 3, foul balls mendapat skor 1. Tiap orang/ subyek diberi
kesempatan 10 kali memukul. Jumlah skor dari sepuluh pukulan tersebut,
merupakan skor dari tes ini.
6. Keterampilan Over hand Accuracy Throw
Target : sebuah target berbentuk lingkaran diletakan pada dinding setinggi 99
cm dari titik tengah lingkaran tersebut ke lantai. Pada terget tersebut dibuat 4
buah lingkaran yang masing masing lingkaran berradius 3 inch; 11 inch; 21
inch; dan 33 inch, dengan urutan skor dari tiap lingkaran sebagai berikut : 4;
3 ; 2 dan 1.
Gambar 3.8
Diagram Lapangan Over head Accuracy Throw
13,6 m
X
TESTEE
Pelaksanaan tes : subyek berdiri di belakang garis start yang dibuat 13,68 m
dari target. Kemudian subyek melemparkan bola tersebut ke arah target.
1 2
41
Heri Ade Putra, 2014
Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dan Model Direct Instruction Terhadap Keterampilan Bermain Softball
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Agar mendapatkan tes yang objektif, maka harus dihindari
kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan tes. Untuk itu perlu kiranya petunjuk-petunjuk
tentang prosedur pelaksanaan tes. Prosedur tentang pelaksanaan tes adalah
sebagai berikut :
1. Bahan dan Perlengkapan Tes :
a. Lapangan
a. Seorang pencatat jarak, menghitung kesempatan melempar dan
menangkap, dan merangkap sebagai pengamat terhadap lemparan,
pukulan, dan tangkapan yang sah.
b. Seorang sebagai pembantu untuk memberikan bola.
c. Dan peserta yang lain bertugas sebagai pengambil bola.
3. Administrasi tes.
a. Sebelum tes dilaksanakan, petugas mengisi hari tanggal dan bulan
pelaksanaan tes, kemudian mencatat nomor urut dan nama subjek pada
lempar hasil tes yang disediakan.
b. Subjek mengisi daftar hadir pelaksanaan tes.
c. Petugas menjelaskan pelaksanaan tes terutama tentang tujuan, bahan,
cara pemberian skor dan cara melakukan lemparan dan tangkapan yang
sah.
d. Subjek disediakan waktu untuk pemanasan sebelum melaksanakan tes.
e. Subjek melaksanakan tes setelah dipanggil oleh petugas.
f. Petugas menghitung ke arah sasaran yang sah.
42
Heri Ade Putra, 2014
Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dan Model Direct Instruction Terhadap Keterampilan Bermain Softball
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Program Pembelajaran
Dalam pengumpulan data pada penelitian yang penulis lakukan, penulis
menggunakan The O’donnell softball tes (Nurhasan, 2007:243). Adapun
pelaksanaan tes yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Speed Throw
Setelah data dari tes awal dan tes akhir terkumpul, langkah selanjutnya adalah
mengolah dan menganalisis data tersebut dengan statistik. Langkah-langkah
pengolahan data tersebut sebagai berikut :
1. Menghitung skor rata-rata tes awal dan tes akhir masing-masing
kelompok dengan dengan rumus :
̅
Keterangan :
̅ = skor rata-rata
43
Heri Ade Putra, 2014
Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dan Model Direct Instruction Terhadap Keterampilan Bermain Softball
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
= banyanknya sampel
2. Menghitung simpangan baku dengan rumus sebagai berikut :
S=
√
̅̅̅̅̅Keterangan :
S = simpangan baku yang dicari
n = jumlah sampel
∑(x- ̅)² = jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata
3. Menguji normalitas data menggunakan uji kenormalan lilliefors. Prosedur
yang digunakan sebagai berikut :
a. Pengamatan
,
, ...
dijadikan bilangan baku,
, ...
dengan menggunakan rumus :
=
̅( ̅ dan S masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku
dari sampel).
b. Untuk bilangan baku ini digunakan daftar distribusi normal baku,
kemudian dihitung peluang F( ) = P(z ).
c. Selanjutnya menggunakan porsi hitung
,
, ....
∑
. jikaproporsi ini dinyatakan S( ), maka :
S(
) = -
d. Menghitung selisih F( ) – S ( ) kemudian tentukan harga mutlaknya.
e. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih
tersebut. Untuk menolak atau menerima hypotesis, kita bandingkan
dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar untuk taraf nyata α yang
dipilih. Kriterianya adalah : tolak hipotesis nol jika diperoleh dari
data pengamatan melebihi L dari daftar tabel. Dalam hal lainnya nol
44
Heri Ade Putra, 2014
Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dan Model Direct Instruction Terhadap Keterampilan Bermain Softball
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Menguji homogenitas. Menggunakan rumus sebagai berikut :
F =
Kriteria pengujian adalah : terima hipotesis jika F hitung lebih kecil dari F
tabel distribusi dengan derajat kebebasan = ( , ) dengan taraf nyata (α)
= 0,01.
5. Pengujian signifikansi peningkatan hasil latihan, menggunakan uji t
menggunakan rumus sebagai berikut :
a. Uji dua rata-rata (uji satu pihak) dengan menggunakan rumus :
t=
̅ ̅ √ ⁄ ⁄dimana
S² =
keterangan :
t = nilai t yang dicari (t hitung)
̅ = nilai rata-rata kelompok 1
̅ = nilai rata-rata kelompok 2 = simpangan baku gabungan
= banyaknya sampel kelompok 1
= banyaknya sampel kelompok 2
S = variansi kelompok 1
Heri Ade Putra, 2014
Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dan Model Direct Instruction Terhadap Keterampilan Bermain Softball
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data analisis data, maka dapat ditarik
kesimpulan
1. Model pembelajaran Inkuiri memberikan pengaruh terhadap
keterampilan bemain softball.
2. Model pembelajaran Direct Instruction memberikan pengaruh terhadap
keterampilan bermain softball.
3. Model pembelajaran Direct Instruction memberikan pengaruh yang lebih
signifikan dibandingkan model pembelajaran Inkuiri terhadap
keterampilan bermain softball.
B. Saran
Dalam proses pembelajaran sebaiknya guru menerapkan berbagai model
pembelajaran karena dengan beragamnya model yang digunakan akan membuat
pembelajaran tidak monoton dan tidak membosankan. Dari hasil penelitian ini
terbukti bahwa model pembelajaran Inkuiri maupun Direct Instruction dapat
digunakan untuk pembelajaran keterampilan bermain softball. Sehingga
disarankan untuk guru penjas menerapkan kedua model tersebut, khususnya untuk
Heri Ade Putra, 2014
Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dan Model Direct Instruction Terhadap Keterampilan Bermain Softball
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Frasetiawan, Ramdan (2012). Perbandingan Model Pembelajaran Langsung dan Model Pembelajaran Peer Teaching dalam Pembelajaran Lempar tangkap Pembelajaran softball. Skripsi Sarjana UPI.
Juliantine Tite, dkk (2011). Model-Model Pembelajaran. Bandung. FPOK PJKR UPI.
Juliantine Tite, dkk (2013). Model-Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani.
FPOK UPI.
Metzler, Michael, W. (2000). Instructional Model For Physical Educal Education. Boston Allyn International. Inc.
Nurhasan. (2000). Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. FPOK UPI.
Nurhasan.(2008). Modul Mata Kuliah Statistika. FPOK UPI.
Parno. (1991-1992). Olahraga Pilihan Softball: Jakarta: Departemen Pendidikan dan kebudayaan Directorat jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Sanjaya, wina. (2010) Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana,2010.
Sudjana. (1992). Metode Statistika. Bandung. Tarsito Bandung.
Sugiyono. (2012) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. CV Alfabeta.
Suharmini Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Edisi Revisi V. Jakarta: PT Rinera Cipta.
Suherman, Adang, (2000:1). Dasar-dasar Penjaskes. FPOK UPI Bandung.
Slamento. (2007). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rinekacipta.
Suparlan, Ajang. (2008) Modul Pembelajaran Softball. Bandung: FPOK UPI.
Dari Internet : [online]