Pengaruh Model Teaching Games for Understanding (TGfU) dan Model Direct Instruction terhadap Self-esteem
dan Keterampilan Bola Voli di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
(Studi eksperimen terhadap siswa SMK-TI Garuda Nusantara Cimahi)
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Olahraga
Oleh
DANI SETIAWAN 1007071
SEKOLAH PASCA SARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
Semoga keberhasilan ini menjadi satu langkah awal untuk meraih cita-citaku Tiada sujud syukurku selain berharap Engkau jadikan aku orang
yang senantiasa berpikir, berilmu, beriman dan bersabar dalam menjalani kehidupan ini
Pengaruh Model Teaching Games for Understanding (TGfU) dan Model Direct Instruction terhadap Self-esteem
dan Keterampilan Bola Voli di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
(Studi eksperimen terhadap siswa SMK-TI Garuda Nusantara Cimahi)
Oleh Dani Setiawan
S.Pd UPI Bandung, 2009
Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Fakultas Pendidikan Olahraga
© Dani Setiawan 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
LEMBAR PENGESAHAN TESIS
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING
Pembimbing 1
Prof. Dr. H. Adang Suherman, M. A NIP. 196306181988031002
Pembimbing 2
Dr. Yunyun Yudiana NIP. 196506141990011001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Olahraga Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia
Dani Setiawan, 2014
Pengaruh Model Teaching Games For Understanding (TTGfU) dan Model Direct Instruction Terhadap Self-esteem dan Keterampilan Bola Voli di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
DANI SETIAWAN (2013). Pengaruh Model Teaching Games for Understanding dan Model Direct Instruction terhadap Self-esteem dan Keterampilan Bola Voli di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Tesis. Program Studi Pendidikan Olahraga, Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.
Salah satu strategi guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pendidikan jasmani adalah dengan memilih model pembelajaran yang tepat dan disesuaikan dengan perkembangan peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pengaruh model pembelajaran Teaching Games for Understanding dan Model
Direct Instruction terhadap Self-esteem dan keterampilan bola voli siswa. Metode eksperimen dengan desain The Static Group Pretest-Posttest Design digunakan dalam penelitian ini, dengan sampel siswa SMK-TI Garuda Nusantara Cimahi berjumlah 62 orang. Sampel kemudian dibagi dua kelompok, yaitu kelompok model pembelajaran Teaching Games for Understanding dan kelompok model
Direct Instruction. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket self-esteem
untuk mengukur skor self-esteem, North Carolina State University (NCSU)
Volleyball Skills Test Battery dan Games Performance Assessement Instrument
(GPAI) digunakan untuk mengukur kemampuan bermain bola voli. Data yang terkumpul dianalisis secara statistik menggunakan komparasi sampel dengan teknik Paired Sample T Test dan One Way ANOVA dengan taraf signifikansi α = 0,05.
Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh gain score self-esteem 0,007 dan
gain score keterampilan bola voli sebesar 0.003. Karena skor 0,007 dan 0,003 < α = 0,05. Maka H0=µ1≤µ2 ditolak dan H1:µ1>µ2 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa peningkatan skor self-esteem dan keterampilan bola voli siswa yang mendapat pembelajaran Penjas dengan menggunakan model pembelajaran
Dani Setiawan, 2014
Pengaruh Model Teaching Games For Understanding (TTGfU) dan Model Direct Instruction Terhadap Self-esteem dan Keterampilan Bola Voli di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Dani Setiawan, 2014
Pengaruh Model Teaching Games For Understanding (TTGfU) dan Model Direct Instruction Terhadap Self-esteem dan Keterampilan Bola Voli di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
DANI SETIAWAN. The Influence of Teaching Games for Understanding Model and Direct Instruction Model against Self-esteem and Volleyball Skills at Vocational High School (SMK). Bandung: The Study Program of Sport Education, Postgraduate School of the Indonesia University of Education, 2014.
One of the teacher’s strategies in achieving learning objective in physical
education is to choose the appropriate learning model and suited for the students’ development. The aim of the research is to know the influence of Teaching Games for Understanding Model and Direct Instruction Model against Self-esteem and
students’ volleyball skills. This research uses experiment method with The Static Group Pretest-Posttest Design with 62 students as sample taken from SMK-TI Garuda Nusantara Cimahi. The sample is divided two groups, they are Teaching Games for Understanding Model group and Direct Instruction Model group. The instruments research which are used esteem questionnaire for measuring self-esteem score, North Carolina State University (NCSU) Volleyball Skills Test Battery and Games Performance Assessment Instrument (GPAI) for measuring
students’ volleyball skills. The data collection is analyzed with statistic uses sample of comparison with Paired Sample T Test and One Way ANOVA technique on significant level .
Based on the result data analysis, obtained 0.007 self-esteem score and 0.003 volleyball skills score. Because 0.007 and 0.003 < = 0.005. So H0 = µ 1
≤µ 2 is rejected and H1 = µ 1 ≥ µ 2 is accepted, so it can be concluded that
Dani Setiawan, 2014
Pengaruh Model Teaching Games For Understanding (TTGfU) dan Model Direct Instruction Terhadap Self-esteem dan Keterampilan Bola Voli di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT karena berkat rahmat
dan bimbingan-Nya, sehingga tesis yang berjudul “Pengaruh Model Teaching
Games for Understanding (TGfU) dan Model Direct Instruction terhadap
Self-esteem dan Keterampilan Bola Voli di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)”
dapat diselesaikan pada waktunya.
Selama proses penelitian dan penulisan tesis, penulis telah banyak dibantu oleh
berbagai pihak, melalui kesempatan yang berharga, izinkanlah penulis
menyampaikan rasa terima kasih yang tulus dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada yang terhormat:
1. Direktur Sekolah Pasca Sarjana UPI Bandung, Prof. Dr. Didi Suryadi, M.Ed.,
atas dukungannya terhadap penyelenggaraan perkuliahan di pasca sarjana.
2. Ketua Program Studi Pendidikan Olahraga sekaligus sebagai Pembimbing I,
Prof. Dr. H. Adang Suherman, M.A., yang telah memfasilitasi dan berkenan
memberikan bimbingan, arahan, motivasi, dan bantuan pemikiran mulai dari
awal sampai akhir penulisan tesis, sehingga tesis ini dapat diselesaikan.
3. Dr. Yunyun Yudiana., selaku Pembimbing II yang banyak memberikan saran,
masukan dan koreksi yang sangat berharga dalam proses penulisan dan
Dani Setiawan, 2014
Pengaruh Model Teaching Games For Understanding (TTGfU) dan Model Direct Instruction Terhadap Self-esteem dan Keterampilan Bola Voli di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rasa cinta dan terima kasih dengan segala ketulusan hati penulis sampaikan
kepada keluarga tercinta, yaitu istri tersayang; Rina Pratiwi, S. Pd., anakku
Dani Setiawan, 2014
Pengaruh Model Teaching Games For Understanding (TTGfU) dan Model Direct Instruction Terhadap Self-esteem dan Keterampilan Bola Voli di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Lilis Kartini yang tak pernah lelah memberikan dukungan, motivasi dan do’a yang
tulus selama mengikuti kuliah pada program Pasca Sarjana (S2) di Universitas
Pendidikan Indonesia.
Semoga bantuan, dukungan dan do’a yang telah diberikan oleh Bapak, Ibu dan
keluarga tercinta kepada penulis, mendapatkan pahala yang berlipat ganda dari
Allah SWT.
Penulis mengakui bahwa hasil penelitian ini masih jauh dari sempurna, dengan
segala kerendahan hati, penulis menerima masukan, kritik, dan saran guna
perbaikkan lebih lanjut.
Akhir kata, penulis berharap semoga tesis ini bermanfaat bagi perkembangan
bidang studi pendidikan jasmani serta pihak-pihak terkait yang selalu berupaya
mengembangkan keilmuan dan pengetahuan pendidikan jasmani.
Bandung, Januari 2014
Dani Setiawan, 2014
Pengaruh Model Teaching Games For Understanding (TTGfU) dan Model Direct Instruction Terhadap Self-esteem dan Keterampilan Bola Voli di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Dani Setiawan, 2014
Pengaruh Model Teaching Games For Understanding (TTGfU) dan Model Direct Instruction Terhadap Self-esteem dan Keterampilan Bola Voli di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis sampaikan rasa syukur dan doa kepada Illahi rabbi Allah SWT, atas
karunia dan izin-Nya maka tesis ini dapat terselesaikan. Penulisan tesis ini
dilakukan bukan hanya oleh penulis sendiri, tetapi berkat bantuan, arahan,
bimbingan, dukungan, dan doa dari semua pihak yang terlibat, sehingga tesis ini
dapat diselesaikan. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan
ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Rektor Universitas Pendidikan Indonesia, Prof. Dr. Sunaryo Kartadinata,
M.Pd., yang telah memfasilitasi terselenggaranya program perkuliahan di
pasca sarjana.
2. Prof. Drs. dr. Y. Santoso Giriwijoyo, selaku Pembimbing Akademik di SPS,
yang telah memberikan bimbingan, masukan, dan motivasi. Beliau tidak
bosan-bosannya mengingatkan penulis untuk segera menyelesaikan tesis ini.
3. Agung Adie Prawira, S. Pd., yang telah berkenan memberikan arahan,
motivasi dan bantuan pemikiran sehingga tesis ini dapat terselesaikan.
4. Drs. Arip Setiawan, M. Pd., selaku Kepala Sekolah SMK-TI Garuda
Nusantara Cimahi yang memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian
Dani Setiawan, 2014
Pengaruh Model Teaching Games For Understanding (TTGfU) dan Model Direct Instruction Terhadap Self-esteem dan Keterampilan Bola Voli di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Rekan-rekan seperjuangan MGMP Penjas di SMK-TI Garuda Nusantara
Cimahi yang memberikan bantuan dengan tulus dan kerja sama selama
Dani Setiawan, 2014
Pengaruh Model Teaching Games For Understanding (TTGfU) dan Model Direct Instruction Terhadap Self-esteem dan Keterampilan Bola Voli di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6. Rekan-rekan angkatan 2010 POR SPs UPI yang selalu memberikan motivasi
dan do’a, sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di SPs UPI Bandung.
7. Staf Tata Usaha, WKS Kesiswaan beserta staf dan personil lainnya di
lingkungan SMK-TI Garuda Nusantara Cimahi yang telah memberikan
bantuan dan kemudahan dalam pengadaan sarana prasarana selama
pelaksanaan penelitian.
8. Berbagai pihak yang telah membantu dengan suka rela, yang tidak bisa
penulis sebutkan satu persatu, baik langsung ataupun tidak langsung telah
membantu penulis hingga studi dan tesis ini selesai.
Semoga semua amal kebajikan bapak, ibu dan rekan-rekan mendapatkan
balasan dari Allah SWT yang berlipat ganda dan mendapatkan kebahagiaan di
dunia dan di akhirat. Amin.
Bandung, Januari 2014
Dani Setiawan, 2014
Pengaruh Model Teaching Games For Understanding (TTGfU) dan Model Direct Instruction Terhadap Self-esteem dan Keterampilan Bola Voli di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
B. Identifikasi Masalah Penelitian…….………... 12
C. Rumusan Masalah Penelitian…….……….. 14
D. Tujuan Penelitian………. 15
E. Manfaat Penelitian………... 16
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN………..………. 18
A. Kajian Pustaka……….. 18
1. Model Pembelajaran dalam Pendidikan Jasmani…….. 18
a. Teaching Games for Understanding………... 20
b. Direct Instruction……… 30
c. Pengaruh Model Teaching Games for Understanding dan Direct Instruction……… 33
2. Self-esteem………. 36
a. Pengertian Self-esteem……… 37
b. Hubungan Self-esteem dan Pendidikan Jasmani…. 41 c. Pembentukan Self-esteem……… 43
3. Permainan Bola Voli………. 48
a. Permainan Bola Voli dalam Konteks Pendidikan Jasmani……… 48
b. Teknik Dasar Permainan Bola Voli……… 50
4. Penelitian yang Relevan……… 51
B. Kerangka Pemikiran………. 53
1. Pengaruh model pembelajaran Teaching Games for Understanding terhadap peningkatan Self-esteem siswa………... 54
2. Pengaruh model pembelajaran Direct Instruction terhadap peningkatan Self-esteem siswa………..……. 56
iv
keterampilan bola voli siswa……….
5. Perbedaan pengaruh model pembelajaran Teaching Games for Understanding dan model pembelajaran
Direct Instruction terhadap peningkatan self-esteem
siswa……….. 61
6. Perbedaan pengaruh model pembelajaran Teaching Games for Understanding dan model pembelajaran Direct Instruction terhadap peningkatan keterampilan bola voli siswa………... 63
E. Definisi Operasional dan Variabel Penelitian……….. 73
F. Instrumen Penelitian...……….. 76
G. Uji Coba Instrumen……….. 88
H. Teknik Pengumpulan Data……….……….. 94
I. Teknik Pengolahan Data….…..……….……….. 95
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………. 99
A. Hasil Penelitian……… 99
LAMPIRAN-LAMPIRAN………. 147
v
DAFTAR TABEL
Tabel
2.1 Sistem Klasifikasi dalam Olahraga Permainan……….. 22
2.2 Perbandingan antara model pembelajaran Teaching Games for Understanding dan model pembelajaran Direct Instruction………….. 35
3.2 Jumlah siswa SMK TI Garuda Nusantara Cimahi Tahun Pelajaran 2012/2013………... 71
3.3 Skenario Program Pembelajaran Penelitian………... 73
3.4 Aspek dan Kriteria Penilaian GPAI………... 83
3.5 Format Penilaian GPAI……….. 84
3.6 Kisi-kisi Angket Self-Esteem Siswa………... 86
3.7 Pernyataan Angket Self-Esteem Siswa………… 87
3.8 Penyekoran Skala Likert……… 89
3.9 Hasil Uji Validitas Instrumen Self-esteem 90 3.10 Hasil Uji Reliabilitas……….. 91
3.11 Kisi-kisi Materi Pembelajaran Penjas……… 92
3.12 Skor reliabilitas antar penilai Rater A……… 94
3.13 Skor reliabilitas antar penilai Rater B……… 94
4.1 Deskripsi Data Hasil Pre-Test Self-Esteem……… 100
4.2 Deskripsi Data Hasil Post-Test Self-Esteem………... 101
4.3 Deskripsi Data Gain Score Self-Esteem………... 102
4.4 Deskripsi Data Hasil Pre-TestKemampuan Bola Voli……….. 103
4.5 Deskripsi Data Hasil Post-Test Kemampuan Bola Voli……… 104
4.6 Deskripsi Data Gain Score Keterampilan Bola Voli………. 105
4.7 Hasil Uji Normalitas Data Pre-TestSelf-Esteem………... 106
4.8 Hasil Uji Normalitas Data Post-TestSelf-Esteem……….. 108
4.9 Hasil Uji Normalitas Data Gain ScoreSelf-Esteem………... 110
4.10 Hasil Uji Normalitas Data Pre-Test Keterampilan Bola Voli... 112
4.11 Hasil Uji Normalitas Data Post-TestKeterampilan Bola Voli……….. 114
4.12 Hasil Uji Normalitas Data Gain Score Keterampilan Bola Voli……... 116
4.13 Hasil Uji Homogenitas Data Pre-TestSelf-Esteem……… 119
4.14 Hasil Uji Homogenitas Data Post-Test Self-Esteem……….. 120
4.15 Hasil Uji Homogenitas Data Gain Score Self-Esteem………... 120
4.16 Hasil Uji Homogenitas Data Pre-Test Kemampuan Bermain Bola Voli………. 121
4.17 Hasil Uji Homogenitas Data Post-Test Keterampilan Bermain Bola Voli………. 122
4.18 Hasil Uji Homogenitas Data Gain Score Keterampilan Bermain Bola Voli………. 123
4.19 Output Uji-t Self-esteem dengan model Teaching Games for Understanding………... 124
v
for Understanding………
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar
2.1. Model Pengajaran Permainan untuk Pemahaman (Teaching Game for
Understanding)………... 24
2.2. Model Pembelajaran Permainan………. 27
3.1. Desain Eksperimen………. 69
3.2. Langkah-langkah Penelitian………... 70
3.3. Tes Servis Atas... 78
3.4. Tes Pasing bawah... 79
3.5. Tes Pasing Atas... 80
4.1. Hasil Uji Normalitas Data Pre-test Self-esteem Model Teaching Games For Understanding………. 107
4.2. Hasil Uji Normalitas Data Pre-test Self-esteem Model Direct Instruction………... 107
4.3 Hasil Uji Normalitas Data Post-test Self-esteem Model Teaching Games For Understanding………. 109
4.4 Hasil Uji Normalitas Data Post-test Self-esteem Model Direct Instruction………... 109
4.5 Hasil Uji Normalitas Data Gain Score Self-esteem Model Teaching Games For Understanding………. 111
4.6 Hasil Uji Normalitas Data Gain Score Self-esteem Model Direct Instruction………... 111
4.7 Hasil Uji Normalitas Data Pre-test Keterampilan Bola Voli Model Teaching Games For Understanding………. 113
4.8 Hasil Uji Normalitas Data Pre-test Keterampilan Bola Voli Model Direct Instruction………... 113
4.9 Hasil Uji Normalitas Data Post-test Keterampilan Bola Voli Model Teaching Games For Understanding………. 115
4.10 Hasil Uji Normalitas Data Post-test Keterampilan Bola Voli Model Direct Instruction………... 115
4.11 Hasil Uji Normalitas Data Gain Score Keterampilan Bola VoliModel Teaching Games For Understanding………. 117
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1 Skenario Pembelajaran..………. 148
2 Data Penelitian self-esteem………. 197
3 Data Penelitian Keterampilan Bola Voli……… 202
4 Hasil Analisis Data………. 207
5 Dokumentasi Penelitian……….. 217
Dani Setiawan, 2014
Pengaruh Model Teaching Games For Understanding (TTGfU) dan Model Direct Instruction Terhadap Self-esteem dan Keterampilan Bola Voli di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Republik Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia
yang terdiri dari 13.487 pulau. Saat ini Indonesia termasuk salah satu Negara
berkembang di kawasan Asia. Negara-negara berkembang memiliki berbagai
program yang akan dilaksanakan dalam berbagai pembangunannya, salah satunya
yaitu program pembangunan sumber daya manusia (SDM). Kualitas sumber daya
manusia amat tergantung dari mutu pendidikan, karena mutu pendidikan sangat
menentukan kelangsungan hidup bangsa ditengah-tengah persaingan global yang
berlangsung dengan cepat. Sukmadinata (2004:23)menyatakan “Mutu pendidikan
sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: kualitas SDM pengajar
(guru), pengelolaan pendidikan, kurikulum, fasilitas belajar, dan anggaran. Kelima
faktor ini harus dikelola dengan baik agar mampu memberikan sebuah pendidikan
yang terarah, sistematis dan terpadu secara optimal’.
Pendidikan adalah usaha sadar yang terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
Dani Setiawan, 2014
Pengaruh Model Teaching Games For Understanding (TTGfU) dan Model Direct Instruction Terhadap Self-esteem dan Keterampilan Bola Voli di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pendidikan di Indonesia mencakup seluruh jenis dan jenjang. Masing-masing jenis
3
Dani Setiawan, 2014
Pengaruh Model Teaching Games For Understanding (TTGfU) dan Model Direct Instruction Terhadap Self-esteem dan Keterampilan Bola Voli di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang besar bagi pembangunan bangsa. Salah satu jenis mata pelajaran yang
diharapkan memberikan kontribusi terhadap pembangunan nasional yaitu mata
pelajaran Pendidikan Jasmani. Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dan
pendidikan secara keseluruhan, yang bertujuan untuk mengembangkan aspek
kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan
sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, pola hidup sehat dan
pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani terpilih yang
direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan
pendidikan (CDC, 2000; Dishman, 1990; Pate dan Trost, 1998; dalam Ali
Maksum, 2008:7). Tujuan dasar dari pendidikan jasrnani/olahraga menurut
Giriwijoyo, Komariah dan Kartinah (2007:12-13) adalah :
…meningkatkan kemampuan kesehatan manusia secara paripurna, baik dari aspek jasmaniah, rohani maupun sosial. Penerapan pendidikan jasmani/olahraga secara tepat berperan besar dalam menyehatkan dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pendidikan Jasmani, yang dalam kurikulum disebut secara paralel dengan
istilah lain menjadi Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, merupakan
salah satu mata pelajaran yang disajikan disekolah mulai dari SD sampai dengan
SMA. Tujuan pendidikan jasmani bukan aktivitas jasmani itu sendiri, melainkan
untuk mengembangkan potensi siswa melalui aktivitas jasmani. Pendidikan
jasmani memiliki makna memberikan program pendidikan melalui gerak,
permainan dan olahraga. Artinya dalam pendidikan jasmani terkandung arti
4
Dani Setiawan, 2014
Pengaruh Model Teaching Games For Understanding (TTGfU) dan Model Direct Instruction Terhadap Self-esteem dan Keterampilan Bola Voli di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sebagai alat untuk mendidik dan meningkatkan keterampilan: keterampilan fisik
dan motorik, keterampilan berpikir dan memecahkan masalah, termasuk
keterampilan emosional dan sosial.
Guru pendidikan jasmani memiliki peran yang strategis dalam
mengorganisasikan kegiatan belajar siswa di sekolah. Guru Penjas harus memiliki
pengetahuan, kemampuan dan keterampilan yang dapat memfasilitasi siswa dalam
situasi pembelajaran yang kondusif, sesuai, menarik dan mampu memberikan
pengalaman belajar yang sesuai tingkat perkembangannya.
Salah satu strategi guru dalam mencapai tujuan pembelajaran adalah dengan
memilih model pembelajaran yang tepat yang disesuaikan dengan perkembangan
peserta didik. Menurut Metzler (2000: 159 – 365) terdapat tujuh model dalam
implementasi pendidikan jasmani di persekolahan, model-model tersebut adalah
(1) Direct Instruction Model, (2) Personalized System for Instruction, (3)
Cooperatif Learning Model, (4) The Sport Education Model, (5) Peer Teaching
Model, (6) Inquiry Teaching Model, dan (7) The Tactical Games Model. Dari
tujuh model tersebut masing-masing memiliki karakteristik tersendiri. Pemilihan
dan penggunaan model pembelajaran yang tepat akan sangat efektif dalam
meningkatkan hasil belajar yang diharapkan.
Salah satu model yang disebutkan oleh Metzler yaitu The Tactical Games
Model merupakan sebuah pendekatan pembelajaran melalui pendekatan taktis
dalam situasi permainan. Metzler (2000:340) menjelaskan bahwa The Tactical
5
Dani Setiawan, 2014
Pengaruh Model Teaching Games For Understanding (TTGfU) dan Model Direct Instruction Terhadap Self-esteem dan Keterampilan Bola Voli di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
perkembangan siswa pada kemampuan bermain permainan. Model pembelajaran
The Tactical Games Model memiliki pengertian yang sama dengan model The
Teaching Games for Understanding (TGfU), hal tersebut dijelaskan oleh Kirk, D
dan MacPhail, A. (2002) dalam artikelnya yaitu :
Teaching Games for Understanding (TGfU) pendekatan yang dikembangkan Rod Thorpe dan David Bunker di Loughborough University sekitar tahun 1970-an dan awal tahun 1980-an (Bunker & Thorpe, 1982; Thorpe & Bunker, 1989). Istilah lainnya yang menggambarkan perkembangan dari pendekatan ini meliputi Model Permainan Taktis (Griffin et al., 1997) dan Sense Game (Komisi Olah Raga Australia, 1997a).
TGfUmerupakan ide pokok yang merupakan pendekatan taktik yang berpusat
pada siswa dan permainan namun diberbagai belahan negara lain TGfU memiliki
istilah yang berbeda, seperti: A Tactical Games Approach yang dikenal di
Amerika, Games Sense Approach di Australia, dan Games Center Approach di
Singapura.
Teaching Games for Understanding (TGfU) adalah pendekatan pembelajaran
dalam pendidikan jasmani yang memperkenalkan olahraga melalui konsep
bermain. Griffin, Mitchell, & Oslin (1997), Thorpe, Bunker & Almond (1986)
yang dikutip Hopper (2002:1) menyebutkan bahwa TGfU merupakan pendekatan
pembelajaran yang berfokus pada kemampuan taktik untuk meningkatkan
penggunaan keterampilan teknik, bukan keterampilan teknik untuk meningkatkan
kemampuan taktik.
Dalam tesisnya Chouinard (2007: 4-7) mengusulkan bahwa “dalam TGFU
6
Dani Setiawan, 2014
Pengaruh Model Teaching Games For Understanding (TTGfU) dan Model Direct Instruction Terhadap Self-esteem dan Keterampilan Bola Voli di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bermain, terutama dalam hal pemberian materi bermain.” TGFU yang original
disederhanakan ke dalam tiga komponen dasar dalam pelajaran pendidikan
jasmani. Ketiga komponen tersebut adalah: “(1) memodifikasi dan
mempermudah bermain, (2) mengembangkan kesadaran taktik dan memecahkan
masalah melalui pertanyaan, dan (3) mengembangkan keterampilan” (Griffin &
Butler, 2005).
Pada model pembelajaran Teaching Games for Understanding, guru
merencanakan urutan tugas mengajar dalam konteks pengembangan keterampilan
dan taktis bermain siswa, mengarah pada permainan yang sebenarnya.
Tugas-tugas belajar menyerupai permainan dan modifikasi bermain sering disebut
sebagai "bentuk-bentuk permainan". Penekanannya pada pengembangan
pengetahuan taktis yang memfasilitasi aplikasi keterampilan dalam permainan,
sehingga siswa dapat menerapkan kegiatan belajarnya di saat dibutuhkan.
Mengenai proses pembelajaran dengan menggunakan model Teaching Games
for Understanding Griffin, Mitchell, & Oslin, (1997) menyebutkan bahwa “dalam
proses pembelajarannya siswa diarahkan kepada pemahaman tentang taktik
bermain, seperti halnya dalam permainan bolavoli”. Olahraga bola voli
merupakan olahraga yang bercirikan olahraga permainan. Alasan olahraga
permainan bola voli masuk menjadi bahan ajar karena nilai-nilai yang terkandung
dalam permainan bolavoli sesuai dengan nilai-nilai yang terdapat dalam
pendidikan jasmani. Nilai-nilai tersebut diantaranya adalah: (1) mengembangkan
7
Dani Setiawan, 2014
Pengaruh Model Teaching Games For Understanding (TTGfU) dan Model Direct Instruction Terhadap Self-esteem dan Keterampilan Bola Voli di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
partisipasi dan motivasi, dan (4) menumbuhkan jiwa sportif. Yudiana. (2010)
mengemukakan bahwa “Pembelajaran permainan bola voli harus diupayakan
kearah usaha merangsang pertumbuhan dan perkembangan anak didik sebagai
individu yang utuh.” Sejalan dengan pendapat tersebut Horst Baacke (FIVB,
1989:38) berpendapat bahwa “arah pembelajaran bola voli dalam pendidikan
jasmani di sekolah adalah menumbuhkan jiwa kompetitif, mengembangkan
karakter positif, dan mengembangkan keterampilan fisik, teknik, dan taktik.”
Salah satu dominasi guru pendidikan jasmani untuk membantu peningkatan
kemampuan siswa dalam konteks pengajaran permainan bolavoli antara lain
dalam menentukan dan menerapkan model-model pembelajaran bolavoli dalam
pendidikan jasmani yang sesuai dengan karakteristik materi ajaran, tujuan guru
dalam mengajar, dan karakteristik siswa yang terlibat dalam pembelajaran
tersebut. Sejalan dengan hal tersebut, Yudiana (2009) mengungkapkan,
“…kemampuan guru pendidikan jasmani dalam memilih dan menetapkan model
pembelajaran permainan bolavoli akan mempengaruhi keberfungsiannya sebagai
organisator kegiatan pembelajaran yang menjadi tanggung jawabnya.”
Pembelajaran keterampilan bola voli dengan menggunakan model Teaching
Games for Understanding memungkinkan kegiatan belajar mengajar berlangsung
lebih efektif karena adanya dorongan minat, keinginan dan kepercayaan diri (
self-confidence) siswa untuk belajar keterampilan yang di berikan oleh guru. Hal
8
Dani Setiawan, 2014
Pengaruh Model Teaching Games For Understanding (TTGfU) dan Model Direct Instruction Terhadap Self-esteem dan Keterampilan Bola Voli di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pendekatan taktis membuat para siswa termotivasi dan bagi guru akan memudahkan dalam proses pembelajarannya. Pendekatan taktis juga memiliki ciri bertahap yang dapat menghindarkan proses pembelajaran yang berulang-ulang bagi siswa dan guru pendidikan jasmani.
Model Teaching Games for Understanding merupakan salah satu model
pembelajaran dari sekian banyak model dalam penjas yang berorientasi pada
belajar melalui pendekatan permainan. Melalui pendekatan permainan, diharapkan
siswa lebih produktif dan lebih termotivasi saat latihan.
Motivasi merupakan kekuatan yang mampu menumbuhkan rasa antusias dalam
melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam individu itu sendiri
(intrinsik) ataupun dari luar individu (ekstrinsik). Tingkat motivasi yang dimiliki
individu berpengaruh terhadap kualitas prilaku yang ditampilkannya, baik dalam
konteks belajar maupun aspek kehidupan yang lain. Motivasi memiliki pengaruh
yang besar dalam proses pembelajaran, karena menentukan sikap usaha belajar
yang dilakukan oleh siswa. Hawley (Yusuf 1993:14) menyatakan bahwa “para
siswa yang memiliki motivasi tinggi, belajarnya lebih baik dibandingkan dengan
siswa yang motivasi belajarnya rendah.”
Motivasi akan timbul apabila seseorang memiliki kepercayaan diri, karena
apabila individu percaya dirinya mampu untuk melakukan sesuatu, maka akan
timbul motivasi pada diri individu untuk melakukan hal-hal dalam hidupnya. Rasa
percaya diri (self-confidence) menurut Anthony (1992) (dalam
http://decungkringo.wordpress.com/tag/definisi-percaya-diri/ ) adalah sikap pada
9
Dani Setiawan, 2014
Pengaruh Model Teaching Games For Understanding (TTGfU) dan Model Direct Instruction Terhadap Self-esteem dan Keterampilan Bola Voli di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diri, berfikir positif, memiliki kemandirian dan mempunyai kemampuan untuk
memiliki segala sesuatu yang di inginkan, sedangkan menurut Hambly ( 1992 )
kepercayaan diri diartikan sebagai keyakinan terhadap diri sendiri sehingga
mampu menagani segala situasi dengan tenang, kepercayaan diri lebih banyak
berkaitan dengan hubungan seseorang dengan orang lain. Tidak merasa inferior di
hadapan siapapun dan tidak merasa canggung apabila berhadapan dengan banyak
orang.
Anthony (1992) mengemukakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi
kepercayaan diri, antara lain faktor internal dan eksternal. Dalam ruang lingkup
internal faktor-faktor yang mempengaruhi rasa percaya diri salah satunya yaitu
konsep diri (self-concept) dan harga diri (self-esteem), Konsep diri merupakan
gagasan tentang diri sendiri. Individu yang mempunyai rasa rendah diri biasanya
memiliki konsep diri yang negatif (Centi, 1995). Sedangkan harga diri (
self-esteem) menurut Meodow (dalam Kusuma, 2005) yaitu, penilaian yang dilakukan
terhadap diri sendiri , tingkat pengahargaan terhadap diri sendiri akan berpengaruh
terhadap tingkat kepercayaan diri individu. Semakin tinggi harga diri, semakin
tinggi kepercayaan diri individu tersebut, penilaian diri ini ditentukan oleh
berbagai emosi yang mempengaruhi individu.
Self-esteem sering dianggap sebagai tujuan penting pendidikan. Secara umum
sering dianggap sebagai suatu indikator penyesuaian mental dan sosial, sebagai
gambaran kesejahteraan total dan kepuasan dalam kehidupan. Lebih lanjut, dapat
10
Dani Setiawan, 2014
Pengaruh Model Teaching Games For Understanding (TTGfU) dan Model Direct Instruction Terhadap Self-esteem dan Keterampilan Bola Voli di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
motivasi (Harter, 1987; dalam Auweele, 1999). Sebaliknya, rendahnya self-esteem
dapat menyebabkan persepsi situasi belajar sebagai ancaman dan tekanan
(Bandura, 1986, dalam Auweele, 1999). Self-esteem bukanlah kesombongan,
keangkuhan atau bualan besar (Rusli Lutan, 2003:8). Siswa yang memiliki
self-esteem yang sehat akan melakukan berbagai aktivitas dengan kepercayaan diri
yang tinggi yang didasari oleh alasan-alasan yang rasional.
Pendidikan jasmani memiliki potensi untuk mengembangkan self-esteem
dengan cara menumbuhkan persepsi tubuh-diri adalah menarik, mampu, dan
berprestasi serta membuat unsur-unsur ini penting bagi mereka. Fox (1988; dalam
Auweele, 1999) menyatakan bahwa komponen kompetensi olahraga,
ketertarikan-tubuh, kekuatan fisik, dan kondisi fisik adalah komponen pemicu bagi
pengembangan self-esteem.
Berdasarkan pengalaman yang telah dilalui sampai saat ini, cara mengajar
yang paling sering digunakan adalah yang berorientasi kepada model
pembelajaran langsung (Direct Instruction). Model pembelajaran langsung
merupakan suatu pendekatan mengajar yang dilakukan selangkah demi selangkah.
Guru memiliki tanggung jawab untuk mengidentifikasi tujuan pembelajaran dan
tanggung jawab yang besar terhadap penstrukturan isi/materi atau keterampilan,
menjelaskan kepada siswa, demonstrasi yang dikombinasikan dengan latihan,
memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih menerapkan keterampilan
yang telah dipelajari serta memberikan umpan balik. Lebih lanjut Arend
11
Dani Setiawan, 2014
Pengaruh Model Teaching Games For Understanding (TTGfU) dan Model Direct Instruction Terhadap Self-esteem dan Keterampilan Bola Voli di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mendasar dari model pengajaran langsung adalah bahwa siswa belajar dengan
mengamati secara selektif, mengingat dan menirukan tingkah laku gurunya.” Atas
dasar pemikiran tersebut hal penting yang harus diingat dalam menerapkan model
pengajaran langsung adalah menghindari menyampaikan pengetahuan yang terlalu
kompleks. Jika materi yang disampaikan bersifat kompleks, rinci atau abstrak,
model pembelajaran langsung mungkin tidak dapat memberi kesempatan yang
cukup kepada siswa untuk memproses dan memahami informasi yang
disampaikan.
Guru memainkan peranan utama (pusat) dalam model pengajaran langsung,
maka kesuksesn strategi pembelajaran bergantung pada image guru. Jika guru
tidak siap, berpengetahuan, percaya diri, antusias, dan terstruktur, siswa dapat
menjadi bosan, teralihkan perhatiannya dan pembelajaran mereka akan terhambat,
karena model pembelajaran langsung bersandar pada kemampuan siswa untuk
mengasimilasikan informasi melalui kegiatan mendengar, mengamati, dan
mencatat.
Dalam konteks pembelajaran penjas, dengan menggunakan model pengajaran
langsung guru lebih berkonsentrasi pada pengajaran teknik dibanding pemahaman
mengenai makna permainan itu sendiri. Gambaran pelaksanaan model
pembelajaran melalui pengajaran langsung lebih menekankan kepada
pembelajaran teknik dasar permainan (bola voli) secara sendiri-sendiri atau
terpisah yang berakibat pada siswa menjadi kurang mampu atau kebingungan
12
Dani Setiawan, 2014
Pengaruh Model Teaching Games For Understanding (TTGfU) dan Model Direct Instruction Terhadap Self-esteem dan Keterampilan Bola Voli di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
permainan bola voli secara utuh. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Giffin, dkk.,
(1997:8) yang menyatakan bahwa “keterampilan yang diajarkan sebelum subjek
ajar adapat mengerti keterkaitannya dengan situasi bermain yang sesungguhnya,
hasilnya dapat menghilangkan esensi dari permainan itu sendiri.” Dengan pola
pengajaran langsung suasana pembelajaran menjadi kurang menarik dan
membosankan karena situasi pembelajaran bersifat monoton dan berakibat
menurunnya minat siswa untuk berpartisipasi dalam pembelajaran.
Beberapa penelitian mengenai variable-veriabel yang dijadikan tujuan
penelitian oleh penulis telah banyak diungkap oleh beberapa pakar baik nasional
maupun internasional, salah satunya yaitu dari Malathi Balakrishnan, Shabeshan
Rengasamy dan Mohd Salleh Aman (2011), dalam penelitian “Effect of Teaching
Games for Understanding Approach on Students’ Cognitive Learning Outcome”.
Peneliti menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil yang signifikan antara
model TGFU terhadap aspek kognitif dalam pemahan taktis dan pengambilan
keputusan dibandingkan pembelajaran tradisional. Dari tingkat nasional, Udin
Saehudin pada tahun 2011 dari Universitas Pendidikan Indonesia melakukan
penelitian mengenai ”Pengaruh Pembelajaran Pendidikan Jasmani Dengan
Menggunakan Pendekatan Bermain dan Kompetitif Terhadap Pengembangan
Self-Esteem Siswa SMA Negeri 1 Bandung.” Dari penelitian tersebut, didapat hasil
bahwa; 1). Pendekatan bermain memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
perkembangan self-esteem pada siswa SMA. 2). Pendekatan kompetitif
13
Dani Setiawan, 2014
Pengaruh Model Teaching Games For Understanding (TTGfU) dan Model Direct Instruction Terhadap Self-esteem dan Keterampilan Bola Voli di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
siswa SMA. 3). Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan pendekatan
bermain dengan pendekatan kompetitif terhadap pengembangan self-esteem pada
siswa SMA.
Berbagai permasalahan yang ada dalam penjas memang cukup beragam namun
hal tersebut akan menjadi lebih serius lagi apabila kita biarkan begitu saja, dan
sudah semestinya bagi kita sebagai praktisi penjas menjadikan
permasalahan-permasalahan tersebut sebagi bahan rujukan yang harus dicari jalan keluarnya.
Berawal dari latar belakang diatas mendorong penulis untuk meneliti sejauh
mana model Teaching Games for Understanding (TGfU) dan model Direct
Instruction mampu memberikan dampak terhadap self-esteem dan keterampilan
bermain bola voli siswa di SMK-TI Garuda Nusantara Cimahi.
B. Identifikasi Masalah Penelitian
Hasil pembelajaran pendidikan jasmani dipengaruhi beberapa faktor yaitu
eksternal dan internal. Faktor eksternal meliputi lingkungan belajar, peralatan,
latar belakang guru, gaya mengajar, dan model pembelajaran. Sedangkan faktor
internal meliputi aspek fisik, bakat, minat, motivasi, intelegensi, latar belakang
pengalaman, kemampuan motorik dan kemampuan awal. Guru pendidikan
jasmani memiliki peran yang strategis dalam mengorganisasikan kegiatan belajar
siswa di sekolah. Guru Penjas harus memiliki pengetahuan, kemampuan dan
14
Dani Setiawan, 2014
Pengaruh Model Teaching Games For Understanding (TTGfU) dan Model Direct Instruction Terhadap Self-esteem dan Keterampilan Bola Voli di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kondusif, sesuai, menarik dan mampu memberikan pengalaman belajar yang
sesuai tingkat perkembangannya.
Self-esteem merupakan kebutuhan yang harus dimiliki setiap individu, seiring
dengan adanya perhargaan terhadap diri yang tinggi maka akan tumbuh sikap,
motivasi dan prilaku yang positif pula. Maslow (1970 dalam Sudibyo Setyobroto,
2001:72), mengatakan bahwa “Self-esteem (harga diri) merupakan kebutuhan
individu yang berhubungan dengan motif berprestasi dan kepercayaan diri sendiri.
Harga diri juga berkaitan erat dengan status, pengakuan, dan reputasi yang
menimbulkan perasaan untuk menghargai diri sendiri.”
Proses pembentukan harga diri dalam setiap individu pada prinsipnya bertalian
erat dengan interaksi sosial yang dijalani seseorang. Salah satu caranya yaitu
dengan menciptakan lingkungan belajar yang memberikan kesempatan kepada
seluruh siswa mengeksploitasi keterampilan gerak, menunjukkan kehebatannya
karena menjadi pemenang, dan seringnya memperoleh pengalaman sukses pada
setiap kegiatan belajarnya. Peranan guru sebagai orang memahami tentang
pentingnya rasa harga diri, diharapkan mampu membantu mengembangkan harga
diri (self-esteem) siswa-siswi di sekolah. Murid dengan self-esteem yang tinggi
yakin dengan kemampuannya akan dapat mengatasi tantangan yang dihadapinya.
(Branden, 2001).
Dalam konteks pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah, proses interaksi
sosial yang dijalani akan lebih mudah terjalin melalui konsep pembelajaran
15
Dani Setiawan, 2014
Pengaruh Model Teaching Games For Understanding (TTGfU) dan Model Direct Instruction Terhadap Self-esteem dan Keterampilan Bola Voli di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelajaran dalam pendidikan jasmani yang memperkenalkan olahraga melalui
konsep bermain. Ma’ruful Kahri dalam penelitiannya (2012:65) mengemukakan
bahwa, “dalam model TGFU siswa belajar suatu bermain olahraga diarahkan
kepada keaktifan gerak guna menimbulkan kegembiraan, kesenangan anak yang
melakukan.”
Kunci permasalahan penting dalam penelitian adalah perbedaan antara model
pembelajaran Teaching Games for Understanding yang memiliki konsep
pendekatan taktis dan Direct Instruction yang lebih menekankan kepada aspek
teknik. Pendekatan pembelajaran dengan model Teaching Games for
Understanding berkaitan erat dengan proses untuk menumbuhkan kemampuan
soft skill siswa yaitu kemampuan siswa untuk memahami konsep dan strategi
permainan secara utuh, hal tersebut sesuai dengan yang di ungkapkan oleh Butler,
Grifin & Nastati (2003:215) bahwa “Model pembelajaran taktis dibangun dengan
asumsi bahwa “siswa belajar dengan baik jika mereka mengerti apa yang akan
mereka lakukan sebelum mereka mengerti bagaimana cara melakukannya” dan
memberi suatu penekanan pada “keterlibatan siswa melalui ranah afektif.”
sedangkan dalam model pembelajaran Direct Instruction, fokus pembelajaran
lebih menitikberatkan pada kemampuan siswa untuk menguasai teknik suatu
cabang olahraga dan termasuk dalam model pendekatan tradisiional. Mengenai
penerapan model pembelajaran Direct Instruction Suhendro dkk (1999:47)
mengungkapkan “model pembelajaran tradisional dikembangkan melalui aktivitas
16
Dani Setiawan, 2014
Pengaruh Model Teaching Games For Understanding (TTGfU) dan Model Direct Instruction Terhadap Self-esteem dan Keterampilan Bola Voli di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
prinsip-prinsip latihan. Tujuannya agar gerakan yang dilakukan dapat mencapai
tahap otomatisasi sesuai dengan teknik yang dikehendaki dalam suatu cabang
olahraga.”
Berdasarkan ungkapan diatas, penulis mencoba mengungkap apakah model
pembelajaran Teaching Games for Understanding dan Direct Instruction mampu
memberikan pengaruh terhadap perkembangan self-esteem dan keterampilan bola
voli siswa, dan model pembelajaran mana yang mampu memberikan pengaruh
yang lebih baik.
C. Rumusan Masalah Penelitian
Untuk membatasi ruang lingkup penelitian, maka disusun pertanyaan
penelitian sebagai berikut :
1. Apakah terdapat peningkatan self-esteem siswa melalui belajar pendidikan
jasmani dengan model pembelajaran Teaching Games for Understanding?
2. Apakah terdapat peningkatan self-esteem siswa melalui belajar pendidikan
jasmani dengan model pembelajaran Direct Instruction?
3. Apakah terdapat peningkatan keterampilan bola voli siswa melalui belajar
pendidikan jasmani dengan model pembelajaran Teaching Games for
Understanding?
4. Apakah terdapat peningkatan keterampilan bola voli melalui belajar
pendidikan jasmani dengan model pembelajaran Direct Instruction?
17
Dani Setiawan, 2014
Pengaruh Model Teaching Games For Understanding (TTGfU) dan Model Direct Instruction Terhadap Self-esteem dan Keterampilan Bola Voli di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
jasmani model pembelajaran Teaching Games for Understanding dengan
model pembelajaran Direct Instruction?
6. Apakah terdapat perbedaan keterampilan bola voli siswa antara belajar
pendidikan jasmani model pembelajaran Teaching Games for Understanding
dengan model pembelajaran Direct Instruction?
D. Tujuan Penelitian
Dari uraian rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui peningkatan self-esteem siswa melalui belajar pendidikan
jasmani dengan model pembelajaran Teaching Games for Understanding.
2. Untuk mengetahui peningkatan self-esteem siswa melalui belajar pendidikan
jasmani dengan model pembelajaran Direct Instruction.
3. Untuk mengetahui peningkatan keterampilan bola voli siswa melalui belajar
pendidikan jasmani dengan model pembelajaran Teaching Games for
Understanding
4. Untuk mengetahui peningkatan keterampilan bola voli siswa melalui belajar
pendidikan jasmani dengan model pembelajaran Direct Instruction.
5. Untuk mengetahui perbedaan self-esteem siswa antara belajar pendidikan
jasmani dengan model pembelajaran Teaching Games for Understanding dan
18
Dani Setiawan, 2014
Pengaruh Model Teaching Games For Understanding (TTGfU) dan Model Direct Instruction Terhadap Self-esteem dan Keterampilan Bola Voli di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6. Untuk mengetahui perbedaan keterampilan bola voli siswa antara belajar
pendidikan jasmani dengan model pembelajaran Teaching Games for
Understanding dan model pembelajaran Direct Istruction.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian yang dilakukan diharapkan mampu menjadi
bahan kajian studi yang relevan kearah pengembangan konsep model
pembelajaran serta kultur yang berkembang pada dunia pendidikan dewasa ini
serta memberikan manfaat berupa sumbangan dalam membina dan
meningkatkan hasil belajar secara utuh sesuai dengan tujuan pendidikan
jasmani sebagai pembelajaran sepanjang hayat di Sekolah Menengah
Kejuruan.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis penelitian ini mampu menjadi kajian alternatif bagi para
guru penjas, pengawas pendidikan, dan semua yang berkepentingan dalam
dunia pendidikan dalam rangka mengembangkan pendidikan jasmani.
Pemberian bentuk-bentuk pendekatan pembelajaran dapat dilakukan dalam
memberikan variasi pembelajaran, sehingga semua siswa dapat merasakan
kesenangan dalam pelaksanaan pembelajarannya, yang pada akhirnya siswa
19
Dani Setiawan, 2014
Pengaruh Model Teaching Games For Understanding (TTGfU) dan Model Direct Instruction Terhadap Self-esteem dan Keterampilan Bola Voli di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Dani Setiawan, 2014
Pengaruh Model Teaching Games For Understanding (TTGfU) dan Model Direct Instruction Terhadap Self-esteem dan Keterampilan Bola Voli di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode merupakan suatu pendekatan yang digunakan dalam rangka
penyelesaian permasalahan penelitian. Metode yang digunakan harus dapat
menyelesaikan permasalahan secara efektif dan efisien. Setiap penelitian
mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu.
Metode penelitian yang digunakan oleh penulis untuk mengungkap
permasalahan dalam penelitian ini adalah dengan metode eksperimen.
Penggunaan metode eksperimen ini disesuaikan dengan tujuan penelitian, yaitu
ingin mengetahui hasil yang diujicobakan, sehingga hubungan sebab akibat antara
kelompok yang satu dengan kelompok lainnya akan menjawab masalah penelitian
yang diajukan. Riyanto dalam Zuriah (2006:57) menjelaskan :
Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang sistimatis, logis, dan teliti di dalam melakukan kontrol terhadap kondisi. Dalam melakukan eksperimen peneliti memanipulasi suatu stimulan treatment atau kondisi-kondisi eksperimental, kemudian mengobservasi pengaruh yang diakibatkan oleh adanya perlakuan atau manifulasi tersebut.
Penelitian ini menggunakan metode ekperimen atas dasar pertimbangan
terdapat dua variabel bebas sebagai perlakuan yang diujikan pengaruhnya. Dalam
penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah model pembelajaran Teaching
Games for Understanding dan Direct Instruction. Sedangkan variabel terikat
Dani Setiawan, 2014
Pengaruh Model Teaching Games For Understanding (TTGfU) dan Model Direct Instruction Terhadap Self-esteem dan Keterampilan Bola Voli di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
68
B. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan cara untuk mengetahui langkah dalam
melaksanakan suatu penelitian yang sesuai dengan mengunakan metode ilmiah
serta aturan-aturan yang berlaku. Dalam suatu penelitian eksperimental perlu
suatu desain penelitian yang tepat, sesuai dengan kebutuhan variabel-variabel
yang tekandung dalam desain penelitian.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah The Static
Group Pretest-Posttest Design. Mengenai desain The Static Group
Pretest-Posttest Design, Fraenkel dan Wallen (1993:247) mengemukakan bahwa, “The
static-group pretest-posttest design differs from the static-group comparison
design only in that a pretest is given to both groups.” Static group pretest-posttest
design berbeda dari static-group comparison design only yang mana pretest atau
tes awal diberikan pada kedua kelompok
Pada penelitian ini kedua kelompok diberikan perlakuan (treatment) yang
berbeda, yaitu model pembelajaran Teaching Games for Understanding dan
Direct Instruction. Jadi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diubah
menjadi kelompok pendekatan mengajar dengan menggunakan model
pembelajaran Teaching Games for Understanding dan model pembelajaran Direct
Instruction.
Subjek penelitian digunakan dengan pengukuran atau observasi, kedua
kelompok penelitian dilakukan sebanyak dua kali tes. Pengukuran pertama
69
Penetapan kelompok kontrol maupun eksperimen dilakukan tidak secara acak.
Adapun bentuk dari desain yang digunakan dapat dilihat pada gambar 3.1.
O X1 O
O X2 O
Gambar 3.1 Desain Eksperimen
Keterangan gambar :
X1 = Treatment kelompok Teaching Games for Understanding
X2 = Treatment kelompok Direct Instruction
O = Observasi yang terdiri dari self-esteem dan keterampilan bola voli
Mengenai langkah-langkah penelitian, pendapat Sutresna (2002:125) yang
diadaptasi dari Gay (1996:91-98) menjelaskan bahwa: “Umumnya langkah
penelitian diawali dengan proses penelusuran masalah, penelusuran data dan teori,
perumusan hipotesis, penentuan model penelitian, analisis dan interpretasi data,
penarikan kesimpulan, implikasi dan saran.” Secara skematis, langkah penelitian
70
Gambar. 3.2.Langkah-langkah Penelitian
Diadaptasi dari sumber: LR. Gay, Educational Research; Competencies for Analysis and Application; New Jersey, Prentice Hall Inc. (1996,pp. 91-98).
Alasan menggunakan desain ini, karena karakteristik keterampilan awal
permainan bolavoli siswa SMK-TI Garuda Nusantara Cimahi yang dijadikan
sebagai populasi terjangkau, pada umumnya masih rendah. Hal ini terungkap
ketika dalam observasi awal melalui tes keterampilan teknik dasar dan bermain
bolavoli, pada umumnya para siswa tidak mampu memperlihatkan
keterampilannya dalam menampilkan aksi teknis yang terdapat dalam permainan
bolavoli.
Penelusuran Permasalahan yang nyata di lapangan, sehingga memunculkan
beragam masalah penelitian. Penelusuran beragam data empirik dan teoritik sebagai berpikir dan kajian empirik
71
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian
Populasi adalah objek penelitian atau yang dijadikan sumber data dari suatu
penelitian. Populasi memegang peranan penting dalam suatu penelitian, sebab
populasi merupakan objek yang akan dipergunakan sebagai bahan penelitian,
populasi sasaran dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMK yang ada di Kota
Cimahi. Oleh karena karakteristik dari populasi pada dasarnya sama, maka yang
dipilih menjadi populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah para siswa
SMK-TI Garuda Nusantara Cimahi Provinsi Jawa Barat.
Adapun jumlah siswa SMK-TI Garuda Nusantara Cimahi Tahun Pelajaran
2012 -2013 adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2. Jumlah siswa SMK TI Garuda Nusantara Cimahi Tahun Pelajaran 2012/2013
PROGRAM KEAHLIAN
TINGKATAN
JUMLAH
X XI XII
L P L P L P Teknik Komputer dan Jaringan 211 56 126 44 43 11 359 Rekayasa Perangkat Lunak 101 64 93 59 28 14 491 Multimedia 59 77 58 73 18 17 302 Animasi 33 13 26 4 9 0 85 JUMLAH 404 210 303 180 98 42 1237
2. Sampel Penelitian
Arikunto (2006: 131) menjelaskan pengertian sampel sebagai berikut:
“Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Ari, Jacobs dan
Razavieh (1982) menyatakan “besarnya sampel tergantung pada ketetapan yang
72
tertentu‟. Cochran (1991) menjelaskan “besarnya sampel tergantung kepada
besarnya persentase ketelitian yang diinginkan oleh peneliti”.
Tidak ada ketentuan yang pasti mengenai penentuan jumlah sampel, maka
syarat utama penentuan sampel tersebut adalah mewakili populasi. Berlandaskan
pendapat tersebut, maka sampel yang dipilih adalah jumlah siswa dan siswi dalam
dua kelas yaitu 31 orang dari kelas X jurusan RPL 1 sebagai kelas model TGfU
dan 31 orang dari kelas RPL 2 sebagai kelas model Direct Instruction SMK-TI
Garuda Nusantara Cimahi. Pertimbangan dalam penentuan sampel dua kelas
tersebut adalah:
1) Berdasarkan pengamatan penulis, sampel kelas X RPL 1 dan X RPL 2
memiliki karakteristik yang homogen artinya kemampuan gerak dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran penjas memiliki kemampuan yang sama.
2) Sampel yang dipilih kelas X RPL 1 dan X RPL 2 berdasarkan pengamatan
penulis kurangnya motivasi dalam mengikuti pelajaran penjas, tidak mau
melakukan aktivitas penjas dengan berbagai alasan, serta kurangnya
kepercayaan diri. Kondisi tersebut terutama terjadi pada siswa perempuan.
3) Penulis lebih mudah mengontrol obyek dalam pelaksanaan penelitian di
lapangan.
D. Lokasi & Waktu Penelitian
Perencanaan program pembelajaran merupakan kunci awal untuk
melaksanakan proses penelitian. Penelitian dilakukan 12 pertemuan selama tiga
73
kegiatan belajar mengajar Penjas pada masing-masing kelas dan dilaksanakan di
lapangan olahraga SMK-TI Garuda Nusantara Cimahi.
Jumlah 12 kali pertemuan ditentukan dengan berdasar pada syarat-syarat
observasi yaitu harus mengarah pada tujuan penelitian yang dirumuskan dengan
perencanaan yang sistematis. Menurut Heru (2006) yang dikutip dari
http://riskofdawn.blogspot.com (2011) mengungkapkan, “Observasi dalam
konteks penelitian secara ilmiah adalah studi yang disengaja yang dilakukan
secara sistematis, terencana, terarah pada satu tujuan dengan mengamati dan
mencatat fenomena satu atau sekelompok orang dalam konteks kehidupan
sehari-hari dan memperhatikan syarat-syarat penelitian ilmiah.” Berdasarkan ungkapan
tersebut, penulis menentukan jumlah observasi sebanyak 12 kali pertemuan
dengan didasarkan pada tujuan penelitian yaitu penguasaan keterampilan bola voli
dan pengembangan self-esteem siswa. Penguasaan keterampilan bola voli yang
harus dipelajari oleh siswa terdiri dari teknik dasar bola voli (servis, pasing, spike,
blok, strategi bertahan dan strategi menyerang) dan penerapan teknik dasar
tersebut dalam permainan. Deskripsi dari tujuan penelitian penulis tuangkan
dalam bentuk tabel skenario pembelajaran dibawah ini.
Tabel 3.3. Skenario Program Pembelajaran Penelitian
Teaching Games for Understanding
No Waktu Materi Lokasi
1 3 April 2013 PRE-TEST Lap. Bola Voli
SMK-TI GNC 2 10 April 2013 Passing Bawah memanfaatkan
seluruh area lapangan .
Lap. Bola Voli SMK-TI GNC 3 17 April 2013 Passing Bawah tepat ke pengumpan
untuk membangun serangan.
Lap. Bola Voli SMK-TI GNC 4 24 April 2013 Passing Atas melambung pada
daerah serangan sebagai persiapan
74
penyerangan.
5 1 Mei 2013 Passing Atas melambung pada daerah serangan sebagai persiapan
penyerangan.
Lap. Bola Voli SMK-TI GNC
6 8 Mei 2013 Servis/ Serangan pertama dalam permainan
Lap. Bola Voli SMK-TI GNC 7 15 Mei 2013 Menempatkan servis pada posisi yang
sulit diterima lawan
Lap. Bola Voli SMK-TI GNC 8 22 Mei 2013 Serangan/Spike sebagai cara
memenangkan angka
Lap. Bola Voli SMK-TI GNC 9 29 Mei 2013 Kombinasi teknik pasing, umpan,
spike dan block ke dalam permainan bolavoli
Lap. Bola Voli SMK-TI GNC
10 5 Juni 2013 Teknik penerimaan servis dengan pasing bawah untuk mendukung
12 19 Juni 2013 Melakukan teknik menerima bola yang menukik (diging) dalam permainan bolavoli.
Lap. Bola Voli SMK-TI GNC
13 26 Juni 2013 Kombinasi pertahanan untuk melakukan serangan dalam 2 11 April 2013 Passing bawah untuk menerima bola
servis
Lap. Bola Voli SMK-TI GNC 3 18 April 2013 Passing bawah untuk menerima bola
servis dan spike
Lap. Bola Voli SMK-TI GNC 4 25 April 2013 Passing atas sebagai umpan bola
spike
Lap. Bola Voli SMK-TI GNC 5 2 Mei 2013 Passing atas sebagai umpan bola
spike
75
9 30 Mei 2013 Spike sebagai umpan bola spike Lap. Bola Voli SMK-TI GNC
10 6 Juni 2013 Blok untuk bertahan Lap. Bola Voli
SMK-TI GNC
11 13 Juni 2013 Blok untuk bertahan Lap. Bola Voli
SMK-TI GNC
12 20 Juni 2013 Kombinasi Permainan Lap. Bola Voli
SMK-TI GNC
13 27 Juni 2013 Kombinasi Permainan Lap. Bola Voli
SMK-TI GNC
14 29 Juni 2013 POST-TEST Lap. Bola Voli
SMK-TI GNC
E. Defenisi Operasional Variabel Penelitian
Definisi operasional variabel bertujuan untuk menjelaskan makna variabel
yang sedang di teliti. Asumsi atau pendapat setiap orang terhadap suatu
permasalahan akan berbeda-beda, tergantung dari sudut pandang mana orang
tersebut memandang permasalahan yang ada. Masri (2003:46-47) memberikan
pengertian tentang definisi operasional adalah unsur penelitian yang
memberitahukan bagaimana cara mengukur suatu variabel, dengan kata lain
definisi operasional adalah semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya
mengukur suatu variabel. Definisi operasional adalah suatu informasi ilmiah yang
amat membantu peneliti lain yang ingin menggunakan variabel yang sama.
Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel bebas (Independent
variable), dan variabel terikat (dependent variable). Sugiyono (2009:61)
menyatakan bahwa, “Variabel bebas adalah merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
76
menyatakan bahwa, “Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.”
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Teaching
Games for Understanding dan Direct Instruction. Sedangkan variabel terikatnya
adalah Keterampilan bola voli dan Self-esteem.
Untuk menghindari penafsiran yang keliru dan memberikan penjelasan
istilah-istilah dalam penelitian ini, penulis menganggap perlu untuk memberikan
penjelasan tentang istilah dari variable yang dipergunakan dalam penelitian ini,
sebagai berikut:
1. Teaching Games for Understanding (TGfU), Metzler (2000) menjelaskan,
“TGFU adalah sebuah model instruksi yang berfokus pada pengembangan
kemampuan pelajar-pelajarnya untuk memainkan permainan”. Griffin,
Mitchell, & Oslin, (1997); Werner, (1989), mengemukakan Griffin, Mitchell,
& Oslin (1997), Thorpe, Bunker & Almond (1986) yang dikutip Hooper
(2002:1) menyebutkan bahwa TGfU merupakan pendekatan pembelajaran
yang berfokus pada kemampuan taktik untuk meningkatkan penggunaan
keterampilan teknik, bukan keterampilan teknik untuk meningkatkan
kemampuan taktik.
2. Direct Instruction, Santrock (2008) yang dikutip dari
http://yuli.blog.esaunggul.ac.id (2012) yaitu “direct instruction adalah
pendekatan teacher-centered yang terstruktur yang dicirikan oleh arahan dan