• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kontribusi Faktor Parasocial Relationship terhadap Bentuk Parasocial Relationship pada Penggemar Super Junior (ELF) di Komunitas "X".

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kontribusi Faktor Parasocial Relationship terhadap Bentuk Parasocial Relationship pada Penggemar Super Junior (ELF) di Komunitas "X"."

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar kontribusi faktor parasocial relationship terhadap bentuk parasocial relationship pada penggemar Super Junior (ELF) di komunitas “X”. Pemilihan sampel menggunakan metode accidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 342 responden. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori faktor parasocial relationship dari Hoffner (2002) dan teori bentuk parasocial relationship dari Tuchakinsky (2010).

Alat ukur faktor parasocial relationship disusun oleh peneliti berdasarkan teori Hoffner. Alat ukur bentuk parasocial relationship berdasarkan alat ukur baku dari penelitian Riva Tuchakinsky, Ph.D. yang sudah diterjemahkan dari Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia. Nilai kontribusi dari faktor yang memengaruhi parasocial relationship terhadap bentuk parasocial relationship dihitung dengan menggunakan teknik analisis regresi ganda.

Berdasarkan analisis dapat disimpulkan bahwa keempat faktor yang memengaruhi parasocial relationship secara bersamaan berkontribusi secara signifikan terhadap parasocial friendship (48,5%) dan parasocial love (48,9%). Setelah diolah satu persatu, semua faktor memengaruhi parasocial friendship, tetapi yang paling memengaruhi secara signifikan adalah faktor motivasi (43,5%). Semua faktor memengaruhi parasocial love, tetapi yang paling memengaruhi secara signifikan adalah faktor motivasi (47,6%).

Peneliti mengajukan saran bagi pengurus komunitas “X” untuk lebih sering mengadakan gathering agar kebutuhan ELF komunitas “X” akan sosial dan emosional dapat terpenuhi. Bagi orangtua yang memiliki anak anggota ELF komunitas “X” harus lebih memberikan perhatian kepada kehidupan sosial dan emosional anak. Bagi ELF komunitas “X” dapat mendukung Super Junior secara positif.

(2)

ABSTRACT

The purpose of this research was to determine the contribution of parasocial relationship factors for parasocial relationship forms on the fans of Super Junior (ELF) in “X” community. Sampling in this research using accidental sampling method, consisted of 342 respondents. The research uses parasocial relationship factor theory of Hoffner (2002) and parasocial relationship forms of Tuchakinsky (2010).

The measurement of the parasocial relationship factors was derived from the Hoffner theories. The measurement of parasocial relationship forms was derived from the research of Riva Tuchakinsky, PhD., that translated from English to Bahasa Indonesia. The contribution of the parasocial relationship factors to parasocial relationship form was measured with multiple regression analysis.

Based on the analysis, it is concluded that the four factors of parasocial relationship simultaneously providing significant contribution to parasocial friendship (48,5%) and parasocial love (48,9%). All the factors have their share of influence to parasocial friendship, but the most significant factors is motivation (43,5%). All the factors have their share of influence to parasocial love, but the most significant factors is motivation (47,6%).

Researchers are recommended for the staff of “X” community to do gathering more frequently to fulfill ELF “X” community members’ social and emotional needs. Parents of the ELF “X” community members should give attention to the social and emotional life of their children. And for ELF “X” community members to keep supporting Super Junior positively.

(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ...

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN ... ii

LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR BAGAN... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 13

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 13

1.3.1 Maksud Penelitian ... 13

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 13

1.4 Kegunaan Penelitian... 13

1.4.1 Kegunaan Teoritis ... 13

(4)

1.5 Kerangka Pemikiran ... 14

1.6 Hipotesis Penelitian ... 22

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 24

2.1 Parasocial Relationship ... 24

2.1.1 Perkembangan Parasocial Relationship ... 24

2.1.2 Konsep Parasocial Relationship ... 26

2.1.2.1Komponen Parasocial Relationship ... 27

2.1.3 Proses Terbentuknya Parasocial Relationship ... 28

2.1.4 Karakteristik Individu Parasocial Relationship ... 30

2.1.5 Faktor Parasocial Relationship ... 32

2.1.6 Dampak Parasocial Relationship... 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 35

3.1 Rancangan dan Prosedur Penelitian ... 35

3.2 Bagan Rancangan Penelitian ... 35

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 36

3.3.1 Variabel Penelitian ... 36

3.3.2 Definisi Operasional... 36

3.3.2.1 Definisi Operasional Bentuk Parasocial Relationship ... 36

3.3.2.2 Definisi Operasional Faktor Parasocial Relationship ... 37

3.4 Alat Ukur ... 38

(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

3.4.2 Alat Ukur Faktor Parasocial Relationship ... 39

3.4.3 Data Demografi ... 40

3.5 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur ... 40

3.5.1 Validitas Alat Ukur ... 40

3.5.2 Reliabilitas Alat Ukur ... 41

3.6 Populasi Sasaran dan Teknik Penarikan Sampel ... 42

3.6.1 Populasi Sasaran... 42

3.6.2 Karakteristik Populasi ... 42

3.6.3 Teknik Penarikan Sampel ... 42

3.7 Teknik Analisis Data ... 42

3.7.1 Uji Asumsi Klasik ... 43

3.8 Hipotesis Statistik... 44

3.8.1 Hipotesis Mayor ... 45

3.8.2 Hipotesis Minor ... 45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 49

4.1 Data Demografis Subjek Penelitian ... 49

4.1.1 Usia Subjek Penelitian ... 49

4.1.2 Pendidikan Terakhir Responden ... 50

4.1.3 Lamanya Responden Menggemari Idola ... 51

4.2 Hasil Penelitian ... 51

4.2.1 Uji Hipotesis... 51

(6)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 64

5.1 Simpulan ... 64

5.2 Saran…. ... 65

5.2.1 Saran Teoritis ... 65

5.2.2 Saran Praktis... 65

DAFTAR PUSTAKA ... 67

DAFTAR RUJUKAN ... 68

(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR BAGAN

1.1Bagan Kerangka Pemikiran... 21 2.1 Bagan Proses Pembentukan Parasocial Relationship... 28

(8)

DAFTAR TABEL

3.1Tabel Alat Ukur Bentuk Parasocial Relationship ... 38

3.2Tabel Alat Ukur Faktor Parasocial Relationship ... 39

4.1 Gambaran Responden Berdasarkan Usia ... 49

4.2 Gambaran Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir... 50

4.3 Gambaran Responden Berdasarkan Lamanya Menggemari Idola ... 51

4.4 Signifikansi Faktor yang Memengaruhi Parasocial Relationship terhadap Parasocial Friendship ... 52

4.5 Signifikansi Faktor yang Memengaruhi Parasocial Relationship terhadap Parasocial Love ... 52

4.6 Signifikansi Faktor Motivasi terhadap Parasocial Friendship ... 53

4.7 Signifikansi Faktor Kesamaan terhadap Parasocial Friendship ... 54

4.8 Signifikansi Faktor Identifikasi terhadap Parasocial Friendship ... 54

4.9 Signifikansi Faktor Komunikasi antar ELF terhadap Parasocial Friendship 55 4.10 Signifikansi Faktor Motivasi terhadap Parasocial Love ... 55

4.11 Signifikansi Faktor kesamaan terhadap Parasocial Love ... 56

4.12 Signifikansi Faktor identifikasi terhadap Parasocial Love ... 56

(9)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Faktor Parasocial Relationship dan Bentuk Parasocial Relationship

Lampiran 2 Validitas Lampiran 3 Reliabilitas

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kemajuan teknologi yang semakin berkembang membuat masyarakat dapat dengan mudah mengakses berita-berita terbaru dari seluruh lapisan dunia.

Pertukaran berita, budaya, hingga ide-ide kreatif dapat terjadi dengan cepat dan mudah. Sudah cukup banyak kreatifitas budaya dan seni yang mendunia seperti dari Amerika dan Jepang, tetapi pada masa sekarang ini, budaya Korea Selatan

yang sedang menjadi lokomotif utama budaya kaum muda di seluruh kawasan lingkaran pasifik. Hampir seluruh masyarakat dunia merasakan “demam” Korea

Selatan yang sedang mewabah ini. “Demam” Korea ini disebut dengan Korean Wave. Korean Wave adalah istilah yang dibuat oleh warga China sebagai arti

kemajuan dari budaya Korea Selatan di dunia. Pada awalnya Korea Selatan

terkenal dengan dunia film dan drama, namun sejak mewabahnya lagu “Gangnam

Style” di tahun 2011, bidang musik Korea Selatan mulai menjadi pusat perhatian

masyarakat dunia.

Istilah musik populer asal Korea Selatan disebut dengan Korean Pop atau K-Pop. Jenis musik yang menarik ditambah dengan fisik artis-artis Korea Selatan

yang tampan dan cantik membuat K-Pop sangat digemari. Begitu banyak jenis girls group dan boyband K-Pop berbakat yang muncul dengan berbagai

(11)

2

Universitas Kristen Maranatha

kelompok musik seperti apa yang menjadi idola. Beragam acara penghargaan dilakukan untuk memilih kelompok musik yang terbaik. Pada Agustus 2015,

penghargaan Internasional The Teen Choice Award yang dilakukan di Los Angeles memberikan penghargaan kepada boyband asal Korea Selatan Super

Junior sebagai Best International Artist. Situs SBS menambahkan, Super Junior bahkan mengalahkan boyband asal inggris yaitu One Direction. Kemenangan

Super Junior membuktikan bahwa mereka behasil menjadi kelompok musik terbaik dari berbagai kelompok musik berbakat di Korea Selatan bahkan di dunia.

Super Junior merupakan sebuah boyband pop yang berasal dari Korea

Selatan. Super Junior memiliki 13 orang anggota, dibentuk oleh perusahaan musik Korea Selatan, yaitu S.M Entertainment. Super Junior mengawali aktivitasnya

pada 6 November 2005. Pada tahun 2009, Super Junior mengeluarkan Single mereka yang bertajuk "sorry sorry", dan single ini merupakan awal kesuksesan album Super Junior (dalam situs China News, 2009). Pada tahun 2014, situs

Billboard mengabarkan, album ketujuh Super Junior yang bertajuk "Mamacita" menduduki peringkat satu dalam US Billboard World Album Chart dan berhasil

menjadi Top World Album hanya dalam waktu tiga hari setelah album dirilis. Keberhasilan Super Junior juga terlihat ketika mereka sukses menggelar konser dunia. Jennywill (dalam situs Allkpop, 2014) mengatakan, konser Super

Junior yang bertajuk Super Show 5 pada tahun 2013 berhasil sukses digelar di 20 negara. Super Junior juga merupakan artis Korea pertama yang dapat menggelar

(12)

3

pertama yang dapat menggelar konser tiga hari berturut-turut di Indonesia. Menurut siaran Pop in Seoul tahun 2014, Super Junior merupakan artis Korea

Selatan pertama yang berhasil menggelar konser ke-100.

Korea Tourism Organization dalam situs wowkorea (2011),

mengungkapkan bahwa Super Junior terpilih sebagai bintang nomor satu Korea Selatan yang paling ingin dijadikan teman berkeliling di Korea. Survey ini

dilakukan pada tahun 2011 dengan total responden sebanyak 12.085 orang dari 102 negara yang berpartisipasi. Super Junior berhasil mengalahkan 30 nominator bintang besar Korea Selatan lainnya.

Keberhasilan Super Junior tidak lepas dari dukungan penggemar mereka. Penggemar Super Junior disebut dengan ELF yaitu singkatan dari Ever Lasting

Friends. Nama penggemar Super Junior selanjutnya akan peneliti sebut dengan

ELF. Pada Agustus 2015, Teen Choice Award memberikan penghargaan kepada ELF sebagai fandom terbaik di dunia. Jumlah ELF dari seluruh dunia diperkirakan

mencapai angka jutaan, namun belum ada perhitungan statistik mengenai jumlah ELF di seluruh dunia. Pada Oktober 2015, akun resmi Super Junior pada aplikasi

pesan Line diikuti oleh 12 juta orang. Akun sosial media twitter pada setiap anggota Super Junior diikuti oleh 3 juta hingga 5 juta orang. Menurut blog Kpopersfams (2014), negara yang memiliki jumlah ELF terbanyak adalah Korea,

Jepang, dan China. Indonesia tidak termasuk kedalam negara yang memiliki ELF terbanyak, tetapi menurut berita yang diambil dari situs Tribunnews (2013),

(13)

4

Universitas Kristen Maranatha

21.000 orang. Hal ini membuktikan bahwa jumlah ELF di Indonesia terbilang banyak.

Indonesia memiliki beberapa komunitas bagi para ELF di Indonesia. Salah satu komunitas terbesar adalah komunitas “X”. Komunitas ini mewadahi ELF

Indonesia dalam mendukung Super Junior, memberikan berita-berita terkini mengenai Super Junior, bahkan membantu ELF dalam membeli tiket konser dan

album Super Junior. Anggota pada komunitas ini terdiri dari ELF yang berasal dari seluruh penjuru Indonesia antara lain, dari Banda Aceh, Medan, Jakarta, Bandung, Semarang, Makassar dan Balikpapan.

ELF pada komunitas ini telah melakukan berbagai hal dalam menunjukkan dukungan kepada Super Junior. Berdasarkan wawancara pada beberapa ELF

dalam komunitas ini, mereka sering membuat proyek dalam mendukung Super Junior seperti membuat hand banner yang dibagikan kepada seluruh penonton konser Super Junior yang akan ditujukan kepada Super Junior ketika konser

berlangsung. Pada saat konser juga terdapat ELF pada komunitas ini yang memakai atribut persis yang pernah digunakan Super Junior. Bentuk dukungan

lain yang dilakukan oleh ELF komunitas ini kepada Super Junior adalah cara mereka membela Super Junior. ELF sering terlibat fanwar (perang penggemar) dengan penggemar kelompok musik lain. Pada tahun 2010, ELF terlibat fanwar

dengan penggemar kelompok musik wanita asal Korea, SNSD. Fanwar ini cukup besar dan menjadi topik hangat dalam beberapa hari di sosial media facebook,

(14)

5

ini, ELF tidak menerima bahwa penghargaan musik terbesar Korea Selatan saat itu dimenangkan oleh SNSD.

Bentuk dukungan lainnya, sejak tahun 2010 satu persatu anggota Super Junior melakukan wajib militer dan meninggalkan aktifitas sebagai selebriti

selama 2 tahun. Setiap anggota Super Junior yang akan pergi wajib militer selalu berpamitan dengan ELF dari seluruh dunia terlebih dahulu, bisa melalui konser

terakhir mereka, atau melaui media sosial setiap anggota Super Junior yang akan pergi tersebut. ELF komunitas ini memberikan respon mereka dengan membuat banner, video, foto, atau komentar di sosial media dengan mengatakan bahwa

mereka akan selalu menunggu anggota Super Junior tersebut hingga kembali. Kejadian-kejadian yang dialami Super Junior pun selalu menjadi perhatian

ELF komunitas ini. Pada tahun 2013, salah satu anggota Super Junior yang bernama Leeteuk mendapat musibah. ELF seluruh dunia termasuk ELF komunitas ini menunjukkan kepeduliannya. Berdasarkan hasil observasi melalui beberapa

akun twitter ELF, mereka menyampaikan bela sungkawa yang ditujukan kepada Leeteuk. ELF mengatakan bahwa mereka ikut merasakan kesedihan dan ingin

menemani Leeteuk. ELF juga membuat kesenian gambar yang mengartikan bahwa mereka selalu ada untuk Super Junior dalam segala kondisi.

Kejadian lainnya, pada tahun 2014, salah satu anggota Super Junior

bernama Sungmin menyatakan bahwa dirinya akan menikah. Sungmin merupakan anggota Super Junior pertama yang akan menikah. Berita ini membuat ELF

(15)

6

Universitas Kristen Maranatha

twitter pada tanggal tersebut hingga beberapa hari setelahnya. Berdasarkan hasil

wawancara dengan 10 orang ELF komunitas “X” mengenai berita ini, terdapat 7

orang ELF merasa sangat kecewa dengan Sungmin dan 3 orang ELF lainnya merasa ikut bahagia dengan berita ini. Tujuh ELF tersebut mengatakan bahwa

Sungmin tidak setia dengan penggemarnya. Mereka juga mengatakan bahwa sebaiknya Sungmin keluar dari Super Junior karena telah menyakiti hati mereka.

Tiga orang lainnya mengatakan bahwa diri mereka mendukung apapun keputusan yang dilakukan oleh Super Junior.

Bentuk dukungan ELF komunitas “X” kepada Super Junior ada yang

berupa dukungan positif dan dukungan yang negatif. Salah satu bentuk dukungan positif yang dilakukan ELF kepada Super Junior adalah proyek ulang tahun.

Berbagai proyek ulang tahun yang telah dilakukan yaitu, membuat hutan kecil dengan menanam seratus pohon di daerah pedalaman Korea Selatan ketika salah satu anggota Super Junior ulang tahun. Proyek ini dilakukan berkerja sama

dengan ELF dari negara lain. Proyek lainnya, donor darah di PMI dalam rangka ulang tahun salah satu anggota Super Junior. Proyek yang terbesar dan terbaru

yang dilakukan ELF komunitas “X” adalah pada tahun 2015 dalam rangka ulang tahun Super Junior ke-10. ELF komunitas “X” beserta ELF dari seluruh penjuru dunia membangun sebuah sekolah yang diberi nama “Super Junior” di pedalaman

Afrika untuk anak-anak kurang mampu di Afrika.

Bentuk dukungan ELF komunitas “X” kepada Super Junior juga memiliki

(16)

7

termasuk ELF komunitas “X”, melalui akun twitter. Heechul mengatakan bahwa dirinya terganggu dengan ELF yang selalu mengikuti kemana Super Junior pergi.

ELF selalu mengikuti mobil Super Junior dengan kecepatan tinggi yang dapat membahayakan jiwa ELF maupun Super Junior. Banyak ELF yang terlibat dalam

kejadian ini, salah satunya adalah ELF komunitas “X” yang mengejar Super Junior sampai ke Korea (dalam situs Allkpop, 2012). Kejadian lainnya pada tahun

2013, anggota Super Junior yang bernama Eunhyuk mengungkapkan keluhan kepada ELF seluruh dunia termasuk ELF komunitas “X”. Melalui konser mereka di Singapura, Eunhyuk mengatakan bahwa dirinya kecewa dengan perilaku ELF

yang sering terlibat fanwar. Eunhyuk meminta ELF untuk lebih bersikap dewasa dan mendukung Super Junior dengan cara yang lebih baik (dalam situs Allkpop,

2013).

Berdasarkan hasil wawancara dengan 20 ELF komunitas “X”, terdapat 9 ELF Indonesia yang rela meninggalkan sekolah dan kuliah demi menyaksikan

konser Super Junior dari dalam hingga luar negri. Hal ini dapat mengganggu pendidikan ELF komunitas “X” itu sendiri. Mereka rela mengeluarkan uang

hingga berjuta-juta untuk menyaksikan konser Super Junior yang berlangsung di Indonesia dan di luar negri. ELF komunitas “X” selalu membeli album musik serta barang-barang resmi Super Junior, seperti album foto, kaos, topi, gelang dan

barang resmi Super Junior lainnya. Sebanyak 20 ELF komunitas “X” yang memprioritaskan uang mereka untuk sesuatu yang berhubungan dengan Super

(17)

8

Universitas Kristen Maranatha

mendapatkan uang membeli tiket konser, ada pula yang rela tidak makan karena menyisihkan uang jajan untuk membeli pernak-pernik resmi Super Junior.

Berdasarkan hasil wawancara yang sebelumnya pula, sebanyak 20 ELF komunitas “X” mengaku tidak ingin ketinggalan berita mengenai aktivitas Super

Junior. ELF komunitas “X” rela menghabiskan waktu seharian bahkan sampai larut malam dengan bermain internet agar tidak tertinggal berita terbaru dari Super

Junior atau menyaksikan acara dan pertunjukkan dari Super Junior. Mereka juga selalu aktif untuk menunggu anggota Super Junior memberikan posting di twitter dan Instagram, agar mereka tidak tertinggal dalam memberikan komentar. Hal ini

membuat ELF komunitas “X” membuang waktunya yang seharusnya dapat diisi dengan aktivitas yang lebih produktif. Hal ini juga dapat menyebabkan ELF

komunitas “X” kehilangan waktu untuk aktivitas sosialnya. Terdapat 11 ELF “X” yang mengaku kehilangan teman karena dianggap telah berubah dan melupakan teman-temannya sejak menyukai Super Junior.

Pada tahun 2012, sebanyak 12 ELF Indonesia pingsan akibat kericuhan yang terjadi dalam penjualan tiket konser Super Junior. ELF merasa takut

kehabisan tiket, menyebabkan kejadian saling dorong pun terjadi. Pada kejadian ini banyak pula ELF yang rela mengantri dua belas jam sebelum loket tiket dibuka. Mereka bahkan tidur di tempat penjualan tiket dan tidak makan. Hal ini

dapat mengancam keselamatan dan kesejahteraan ELF. Dalam kejadian ini, tidak hanya pihak promotor yang mencoba menghentikan kericuhan, tetapi juga

(18)

9

Berdasarkan perilaku-perilaku ELF komunitas “X” terlihat dapat merasakan apa yang Super Junior rasakan, seperti turut berbahagia ketika melihat

Super Junior bahagia dan turut bersedih ketika melihat Super Junior mengalami kesedihan. Fenomena lain juga memperlihatkan bahwa ELF komunitas “X” akan

ikut tersinggung jika Super Junior terhina. Dukungan ELF komunitas “X” dalam memberikan dukungan hand banner dan proyek ulang tahun, sebagai tanda bahwa

ELF komunitas “X” akan melakukan berbagai cara agar Super Junior bahagia. Fenomena lainnya memperlihatkan bahwa ELF komunitas “X” merasa sangat kecewa ketika mengetahui anggota Super Junior akan menikah. Terdapat pula

fenomena ELF komunitas “X” yang rela melakukan sesuatu untuk Super Junior hingga mengancam keselamatan dan kesejahteraan ELF komunitas “X” maupun

Super Junior. Berdasarkan fenomena-fenomena tersebut, dapat dikatakan bahwa bentuk perhatian dan dukungan ELF Indonesia kepada Super Junior merupakan parasocial relationship.

Menurut Tuchakinsky (2010), parasocial relationship merupakan pengalaman akan kesetiakawanan, persahabatan, dan keterlibatan afektif yang

kuat yang dialami oleh seseorang dalam interaksinya dengan figur media. Parasocial relationship yang dialami seseorang memiliki dua bentuk yaitu

parasocial friendship dan parasocial love. Parasocial friendship adalah perasaan

menyukai figur media, merasakan kesetiakawanan (solidaritas) dari figur media, percaya terhadap figur media, dan menginginkan adanya saling keterbukaan dan

(19)

10

Universitas Kristen Maranatha

merasa rindu untuk berada dekat secara fisik dengan figur media, serta keterbukaan untuk diterima dan diperhatikan.

Parasocial relationship disebabkan oleh beberapa faktor. Menurut Hoffner

(2002), terdapat empat faktor yang mempengaruhi parasocial relationship, yaitu

faktor motivasi, faktor kesamaan, faktor identifikasi, dan faktor komunikasi antar penggemar. Telah dilakukan survey awal kepada 20 orang ELF komunitas “X”

yang sudah menggemari Super Junior selama lebih dari satu tahun.

Terdapat 16 (80%) ELF komunitas “X” mengatakan bahwa mereka sering berkomunikasi dengan ELF komunitas “X” lainnya untuk mendapatkan informasi

mengenai Super Junior. ELF komunitas “X” tersebut saling bertukar informasi mengenai aktivitas Super Junior dengan ELF lainnya agar tetap up-to-date

mengenai Super Junior. ELF komunitas “X” menggunakan media sosial seperti twitter, instagram, tumblr, dan youtube maupun aplikasi pesan seperti line, kakao

talk, dan whatsapp untuk mencari maupun bertukar informasi dari ELF lainnya.

ELF komunitas “X” tersebut merasa dengan semakin seringnya bertukar informasi, maka semakin bertambah pengetahuan mereka mengenai Super Junior

dan akhirnya merasa sangat mengenal Super Junior. Hal ini memerlihatkan bahwa parasocial relationship ELF komunitas “X” dapat disebabkan oleh faktor komunikasi antar penggemar. Menurut Hoffner (2002) mereka akan saling

berkomukasi dengan tujuan untuk mengurangi ketidaktentuan akan berita mengenai figur media dan juga meningkatkan pengetahuan akan kehidupan dan

(20)

11

Terdapat 10 (50%) ELF komunitas “X” menjadikan Super Junior sebagai sosok identifikasi. Terdapat ELF komunitas “X” yang sering mengikuti gaya

humor yang dilakukan Super Junior karena bagi mereka lucu. Ada beberapa ELF pula yang ingin mengikuti gaya berpenampilan Super Junior yang mereka anggap

menarik. Hal ini memerlihatkan bahwa parasocial relationship ELF komunitas “X” dapat disebabkan oleh faktor identifikasi. Menurut Hoffner (2002), ciri-ciri

yang disukai seseorang adalah individu yang tampan atau cantik, menarik, berbakat dan sukses, kemudian, media figur tersebut akan menjadi panutan bagi pengguna media.

Terdapat 6 (30%) ELF komunitas “X” mengatakan bahwa dengan menggemari Super Junior seperti memiliki teman untuk mengisi hari-harinya.

Terdapat 2 ELF komunitas “X” mengaku sulit untuk bersosialisasi di dunia nyata. ELF tersebut mengaku, dengan menggemari Super Junior, seperti memiliki seseorang yang dapat diajak berkomunikasi dengan berkomentar di akun sosial

media Super Junior. Terdapat 4 ELF komunitas “X” yang mengaku dirinya belum mebutuhkan seorang kekasih karena sudah memiliki Super Junior yang bisa

menghibur hari-harinya dan membuatnya merasa bahagia. Bahkan ada pula yang mengaku dirinya menangis ketika konser yang digelar telah habis. Mereka merasa bahwa selalu adanya rasa rindu dengan Super Junior. Hal ini memerlihatkan

bahwa parasocial relationship ELF komunitas “X” dapat disebabkan oleh faktor motivasi. Faktor motivasi menurut Hoffner (2002), yaitu motivasi untuk

(21)

12

Universitas Kristen Maranatha

Terdapat 5 (25%) ELF komunitas “X” mengatakan bahwa adanya kesamaan pada diri mereka dengan Super Junior. ELF komunitas “X” tersebut

selalu mengerti dengan guyonan yang Super Junior lontarkan di setiap acara yang Super Junior bawakan. Hal ini dikarenakan ELF komunitas “X” tersebut merasa

adanya kesamaan jenis humor dengan Super Junior. Kesamaan agama juga dapat membuat ELF komunitas “X” memilih Super Junior sebagai idola, dikarenakan

aktivitas keagamaan yang dilakukan Super Junior sama dengan yang sering dilakukan oleh ELF komunitas “X” tersebut. Oleh karena itu, ELF komunitas “X” tersebut merasa memiliki koneksi yang kuat dengan Super Junior dikarenakan

memiliki keyakinan agama yang sama. Hal ini memerlihatkan bahwa parasocial relationship ELF komunitas “X” dapat disebabkan oleh faktor kesamaan. Menurut

Hoffner (2002), individu akan lebih tertarik pada karakter dan kepribadian performer yang mirip dengan dirinya, misalnya persamaan dalam jenis kelamin,

etnis, kelas sosial, usia, kepribadian, kepercayaan dan pengalaman.

Berdasarkan pemaparan di atas terlihat bahwa adanya variasi dari faktor yang mempengaruhi terbentuknya parasocial relationship pada diri ELF

komunitas “X”. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti kontribusi faktor parasocial relationship terhadap bentuk parasocial relationship pada penggemar

(22)

13

1.2 Identifikasi Masalah

Dari penelitian ini ingin diketahui bagaimana kontribusi faktor parasocial

relationship terhadap bentuk parasocial relationship pada penggemar Super

Junior (ELF) di komunitas “X”.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Untuk mengetahui kontribusi faktor parasocial relationship terhadap bentuk parasocial relationship pada penggemar Super Junior (ELF) di komunitas “X”.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui kontribusi faktor parasocial relationship yang terdiri dari faktor motivasi, faktor kesamaan, faktor identifikasi, dan faktor komunikasi antar penggemar terhadap bentuk parasocial relationship pada penggemar Super

Junior (ELF) di komunitas “X”.

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis

 Memberikan masukan bagi ilmu pengetahuan, khususnya dalam

(23)

14

Universitas Kristen Maranatha

 Memberikan tambahan informasi bagi peneliti lain yang ingin meneliti

lebih lanjut mengenai penelitian yang berhubungan dengan pengidolaan terhadap selebriti.

1.4.2 Kegunaan Praktis

 Memberikan informasi kepada pengurus komunitas “X” mengenai

faktor parasocial relationship. Informasi ini bisa digunakan oleh para pengurus komunitas untuk melakukan sesuatu yang dapat mengurangi

atau menghindari dampak negatif akibat tingginya parasocial relationship.

 Memberikan informasi kepada para orangtua dari anggota ELF

komunitas “X”. Informasi ini diharapkan dapat menyadarkan orangtua anggota ELF komunitas “X” untuk lebih memberikan perhatian kepada

anak-anak mereka yang mengalami parasocial relationship.

 Memberikan informasi kepada ELF komunitas “X”, maka dengan

mengetahui faktor yang menyebabkan adanya parasocial relationship dalam diri mereka akan lebih bisa mengontrol diri agar tidak

melakukan hal negatif yang dapat membahayakan diri mereka sendiri, Super Junior, dan masyarakat sekitar.

1.5 Kerangka Pikir

Super Junior merupakan sebuah boyband asal Korea yang menjadi idola

(24)

15

mendukung Super Junior dari ELF Indonesia. Bentuk dukungan ELF komunitas “X” kepada Super Junior, dapat berupa fanwar dengan penggemar grup musik

lain, mengupayakan segala hal agar Super Junior merasa bahagia, dan rela melakukan hal yang dapat mengancam keselamatan dan kesejahteraan diri ELF

komunitas “X” demi Super Junior. Bentuk dukungan ELF komunitas “X” kepada Super Junior merupakan parasocial relationship. Menurut Tuchakinsky (2010),

parasocial relationship merupakan pengalaman akan kesetiakawanan, persahabatan, dan keterlibatan afektif yang kuat yang dialami oleh seseorang dalam interaksinya dengan figur media.

Proses terbentuknya parasocial relationship menurut Giles (2003), ketika individu menggunakan media, akan terjadi aktivitas psikologis di dalam dirinya.

Aktivitas psikologis yang dimaksud adalah penilaian ELF komunitas “X” mengenai Super Junior berdasarkan pengetahuan yang dimiliki ELF komunitas “X” tersebut. Penilaian terhadap Super Junior berasal dari tanggapan langsung

dari ELF komunitas “X” kepada Super Junior yang terdapat di media masa. Penilaian tersebut dapat berupa penilaian kesukaan atau ketidaksukaan. Penilaian

dapat terbentuk dari pengetahuan ELF komunitas “X” mengenai Super Junior, bisa juga dari pengalaman sebelumnya ketika melihat Super Junior melalui media. Penilaian terhadap figur media dapat terus diperbaharui selama episode menonton,

sehingga membuat penilaian individu terhadap figur dapat berubah-ubah.

Ketika ELF komunitas “X” menyukai Super Junior, ELF komunitas “X”

(25)

16

Universitas Kristen Maranatha

ke dalam relasi sosialnya, yaitu dengan cara membicarakan mengenai Super Junior kepada teman-temannya. Menurut Giles, ketika ELF komunitas “X”

memutuskan untuk tetap menyukai figur media tersebut, ELF komunitas “X” akan semakin menjalin interaksi dengan figur media. Misalnya dengan cara mengulang

menonton video musik Super Junior, berulang kali menonton performance Super Junior di acara-acara musik, atau mencari acara lain yang dibintangi oleh Super

Junior. Semakin banyak interaksi yang terbentuk, ELF komunitas “X” akan semakin melibatkan perasaannya dan emosionalnya ke dalam interaksi tersebut. Inilah yang disebut dengan parasocial relationship (Giles, 2003).

Menurut Tuchakinsky (2010) parasocial relationship dibagi menjadi dua bentuk, yaitu parasocial love dan parasocial friendship. Parasocial friendship

adalah perasaan menyukai Super Junior, merasakan kesetiakawanan (solidaritas) dari Super Junior, percaya terhadap Super Junior, dan menginginkan adanya saling keterbukaan dan berkomunikasi dengan Super Junior. Di sisi lain,

parasocial love adalah keinginan yang kuat untuk berada disisi Super Junior atau

akan kehadiran Super Junior, merasa rindu untuk berada dekat secara fisik dengan

Super Junior, serta keterbukaan untuk diterima dan diperhatikan.

Parasocial friendship memiliki dua dimensi, yaitu communication dan

support and companionship. Communication merupakan derajat keinginan

individu untuk menjalin komunikasi yang terbuka dengan figur media. Misalnya, ELF komunitas “X” secara aktif memberi komentar dalam akun twitter,

instagram, facebook dan media sosial lain yang digunakan oleh Super Junior. ELF

(26)

17

lewat media dan Super Junior akan lebih sering membagi aktivitas sehari-hari kepada ELF komunitas “X”. Support and companionship merupakan derajat

keinginan individu untuk mempercayai, mendukung dan berbagi dengan figur media (Tuchakinsky, 2010). Misalnya, ELF komunitas “X” selalu membeli album

terbaru Super Junior agar Super Junior meraih penghargaan dalam penjualan album. Semakin besar communication dan support and companionship yang

dirasakan individu, semakin kuat pula parasocial friendship yang dialami individu (Tuchakinsky, 2010).

Parasocial love memiliki 2 dimensi yaitu ketertarikan physical attraction

dan emotional responses to the character. Physical attraction merupakan derajat ketertarikan secara fisik individu terhadap figur media. Misalnya, ELF komunitas “X” menggemari Super Junior karena wajah dan gaya berpakaian Super Junior

yang menarik. Ketika Super Junior mengganti model dan warna rambut, akan menjadi perhatian besar bagi ELF komunitas “X” tersebut. ELF komunitas “X”

tersebut juga senang melihat dan mengumpulkan foto-foto Super Junior yang memperlihatkan otot pada tubuh Super Junior. Emotional responses merupakan

derajat respon emosional individu terhadap figur media. (Tuchakinsky 2010, dalam Tidy, 2013). Misalnya, ELF komunitas “X” merasa bahagia jika Super Junior sedang bahagia, dan merasa sedih jika melihat Super Junior mengalami

kesedihan. ELF komunitas “X” tersebut merasakan kekecewaan yang mendalam ketika mengetahui ada anggota Super Junior yang akan menikah. Semakin besar

physical attraction dan emotional responses yang dirasakan individu, semakin

(27)

18

Universitas Kristen Maranatha

Menurut Hoffner (2002) terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi munculnya parasocial relationship. Faktor-faktor tersebut antara

lain faktor motivasi, faktor kesamaan, faktor identifikasi, faktor komunikasi antar penggemar. Faktor motivasi adalah kebutuhan akan kepuasan sosial dan

emosional yang dapat memotivasi ELF komunitas “X” untuk menggunakan media lebih lanjut dan dapat membantu ELF komunitas “X” memuaskan kebutuhan

sosial. Faktor kesamaan yaitu, kesamaan antara ELF komunitas “X” dengan Super Junior, baik secara fisik maupun psikis. Faktor identifikasi adalah adanya keinginan ELF komunitas “X” untuk mengidentifikasikan Super Junior dengan

diri mereka. Faktor komunikasi antar penggemar adalah komunikasi antara ELF komunitas “X” satu dengan ELF lainnya untuk mengurangi ketidaktentuan akan

berita mengenai Super Junior dan juga meningkatkan pengetahuan mengenai kehidupan dan kepribadian Super Junior.

Faktor motivasi yang ada pada diri ELF komunitas “X” dapat membuat

mereka menjadi lebih sering berinteraksi dengan Super Junior melalui berbagai macam media. Misalnya, ELF komunitas “X” yang pada awalnya sulit untuk

berinteraksi dengan lingkungan sosial merasa lebih senang berinteraksi dengan Super Junior dengan memberikan komentar-komentar di setiap akun sosial media yang dimiliki oleh Super Junior. Hal tersebut dapat menunjukkan bahwa faktor

motivasi dapat memiliki keterkaitan dengan tingginya parasocial friendship. Disisi lain, faktor motivasi yang ada pada ELF komunitas “X” tersebut membuat

(28)

19

merasa dirinya lebih nyaman mencintai Super Junior daripada teman lawan jenis yang sedang dekat dengannya. ELF komunitas “X” tersebut beranggapan dengan

menyukai Super Junior seperti sudah memiliki kekasih dan kebutuhan sosialnya telah terpenuhi. Hal tersebut dapat menunjukkan bahwa faktor motivasi dapat

memiliki keterkaitan dengan tingginya parasocial love.

Faktor kesamaan yang ada pada diri ELF komunitas “X” dengan Super

Junior, dapat membuat komunikasi antara ELF komunitas “X” dengan Super Junior menjadi lebih lancar. Misalnya, ELF komunitas “X” akan lebih mengerti guyonan yang diberikan oleh Super Junior karena memiliki kesamaan jenis

humor. ELF komunitas “X” tersebut juga menjadi cepat mengerti apa yang ingin Super Junior sampaikan, karena memiliki jenis humor yang sama. Hal tersebut

dapat menunjukkan bahwa faktor kesamaan dapat memiliki keterkaitan dengan tingginya parasocial friendship. Disisi lain, faktor kesamaan yang ada pada ELF komunitas “X” tersebut menjadikan mereka lebih intim dengan Super Junior.

Misalnya, ELF komunitas “X” yang memiliki kesamaan kebiasaan dengan Super Junior yaitu memiliki keyakinan agama yang sama. ELF komunitas “X” tersebut

seperti menjadi lebih dekat dan memiliki kontak batin dengan Super Junior. Hal tersebut dapat menunjukkan bahwa faktor kesamaan dapat memiliki keterkaitan dengan tingginya parasocial love.

Faktor identifikasi ELF komunitas “X” kepada Super Junior menjadikan ELF komunitas “X” ingin menjadi seperti Super Junior. Misalnya, ELF komunitas “X” dengan melihat Super Junior sukses dalam karir menjadikan ELF komunitas

(29)

20

Universitas Kristen Maranatha

pula dalam karir. Melihat gaya pertemanan Super Junior yang menarik, membuat ELF ingin memiliki gaya pertemanan seperti Super Junior. Hal tersebut dapat

menunjukkan bahwa faktor identifikasi dapat memiliki keterkaitan dengan tingginya parasocial friendship. Disisi lain, faktor identifikasi yang ada pada diri

ELF komunitas “X” dapat membuat ELF komunitas “X” ingin memiliki Super Junior. Misalnya, ketika melihat penampilan Super Junior yang menarik,

membuat ELF komunitas “X” ingin berpenampilan seperti Super Junior agar terlihat seperti pasangan Super Junior. Ketika Super Junior sukses dalam karir, membuat ELF komunitas “X” kagum dan lebih mencintai Super Junior. Hal

tersebut dapat menunjukkan bahwa faktor idetifikasi dapat memiliki keterkaitan dengan tingginya parasocial love.

Faktor komunikasi antar ELF menjadikan ELF komunitas “X” memiliki tambahan informasi mengenai Super Junior. Misalnya, ELF komunitas “X” melihat bagaimana ELF lainnya memberikan dukungan kepada Super Junior

dengan cara memberikan voting agar Super Junior mendapatkan pernghargaan musik. Meminta bantuan ELF lain untuk membeli album di luar negri. ELF

komunitas “X” tersebut akan melakukan hal yang sama untuk mendukung Super Junior. Hal tersebut dapat menunjukkan bahwa faktor komunikasi antara ELF komunitas “X” dengan ELF lainnya dapat memiliki keterkaitan dengan tingginya

parasocial friendship. Disisi lain, faktor komunikasi antara ELF komunitas “X”

dengan ELF lainnya dapat membuat ELF komunitas “X” semakin mengenal

(30)

21

bertambah, sehingga membuat ELF komunitas “X” tersebut semakin mengetahui tentang Super Junior dan dapat menumbuhkan perasaan kepada Super Junior. Hal

tersebut dapat menunjukkan bahwa faktor komunikasi antara ELF komunitas “X” dengan ELF lainnya dapat memiliki keterkaitan dengan tingginya parasocial love.

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat digambarkan dengan bagan kerangka pemikirian sebagai berikut :

Bagan 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran

Faktor Parasocial Relationship

 Motivasi  Kesamaan  Identifikasi

 Komunikasi antar penggemar

ELF Komunitas

“X" Parasocial Love :

Psysical attraction Emotional response

Parasocial Friendship :

Communication Support and

(31)

22

Universitas Kristen Maranatha

1.6 Hipotesis Penelitian

Terdapat kontribusi yang signifikan antara faktor parasocial relationship

dengan parasocial friendship pada penggemar Super Junior (ELF) di komunitas “X”.

Terdapat kontribusi yang signifikan antara faktor parasocial relationship

dengan parasocial love pada penggemar Super Junior (ELF) di komunitas “X”.

Terdapat kontribusi yang signifikan antara faktor motivasi dengan

parasocial friendship pada penggemar Super Junior (ELF) di komunitas

“X”.

Terdapat kontribusi yang signifikan antara faktor kesamaan dengan

parasocial friendship pada penggemar Super Junior (ELF) di komunitas

“X”.

Terdapat kontribusi yang signifikan antara faktor identifikasi dengan

parasocial friendship pada penggemar Super Junior (ELF) di komunitas

“X”.

 Terdapat kontribusi yang signifikan antara faktor komunikasi antar

penggemar dengan parasocial friendship pada penggemar Super Junior (ELF) di komunitas “X”.

Terdapat kontribusi yang signifikan antara faktor motivasi dengan

parasocial love pada penggemar Super Junior (ELF) di komunitas “X”.  Terdapat kontribusi yang signifikan antara faktor kesamaan dengan

(32)

23

Terdapat kontribusi yang signifikan antara faktor identifikasi dengan

parasocial love pada penggemar Super Junior (ELF) di komunitas “X”.  Terdapat kontribusi yang signifikan antara faktor komunikasi antar

(33)

64

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap penggemar Super Junior (ELF) di komunitas “X”, maka dapat ditarik kesimpulan mengenai kontribusi faktor parascial

relationship terhadap bentuk parasocial relationship yaitu sebagai berikut :

1. Seluruh faktor parasocial relationship secara bersamaan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap parasocial friendship.

2. Faktor motivasi memiliki kontribusi yang paling besar dan signifikan diantara empat faktor parasocial relationship terhadap bentuk parasocial friendship.

3. Seluruh faktor parasocial relationship secara bersamaan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap parasocial love.

4. Faktor motivasi memiliki kontribusi yang paling besar dan signifikan diantara

empat faktor parasocial relationship terhadap bentuk parasocial love.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian mengenai kontribusi faktor parasocial relationship terhadap bentuk parasocial relationship pada penggemar Super Junior (ELF) di komunitas “X”, peneliti mengemukakan beberapa saran yang dapat dipertimbangkan,

(34)

65

5.2.1 Saran teoritis

1. Melakukan penelitian mengenai kontribusi faktor parasocial relationship terhadap

bentuk parasocial relationship menggunakan teori faktor selain yang diteliti oleh Hoffner, agar penelitian lebih kaya mengenai faktor-faktor yang memengaruhi

parasocial relationship.

2. Menggunakan lebih banyak data demografis mengenai hal-hal yang berhubungan

dengan parasocial relationship, dengan demikian penelitian selanjutnya dapat memunculkan berbagai dinamika dalam diri individu dan memberikan gambaran lebih mendalam mengenai parasocial relationship dalam diri individu.

3. Bagi penelitian selanjutnya, dapat dilakukan penelitian dengan variabel yang sama tetapi pada penggemar grup musik wanita.

5.2.2 Saran praktis

1. Bagi pengurus komunitas “X” dapat mengajak ELF anggota komunitas “X” untuk lebih sering mengadakan gathering yang menarik atau pertemuan-pertemuan kecil namun sering, agar ELF komunitas “X” yang belum terpenuhi kebutuhan sosial dan

emosionalnya dapat terpenuhi dengan berkumpul bersama teman-teman sesama

ELF.

2. Bagi orangtua yang memiliki anak sebagai anggota ELF komunitas “X”, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam mendampingi

(35)

66

Universitas Kristen Maranatha

sosial anak yang belum terpenuhi yang menyebabkan sang anak mencari pemuasan kebutuhan tersebut kepada Super Junior.

3. Bagi ELF komunitas “X” untuk dapat mengenali dan memahami bentuk parasocial relationship yang ada pada diri mereka, agar ELF komunitas “X”bisa memberi

(36)

DAFTAR PUSTAKA

Friedenberg, Lisa, Psychological Testing, Design, Analysis and Use, Allyn and Bacon 1995.

Ghozali. I. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS Edisi Keempat. Penerbit : Universitas Diponegoro

Giles, D. C. 2002. Parasocial Interaction: A Review of The Literature and A Model Future Research. Media Psychology, 4(3), 279-302.

Hoffner, C. A. 2002. Attachment to Media Characters. In J. R. Schement (Ed.) Encyclopedia of Communication and Information (pp.60-65). New York: Macmillan Reference.

Horton, D. & Wohl, R.R. 1982. Mass Communication and Para-Social Interaction: Observation on Intimacy at a Distance. In G. Gumpert & R. Cathcart (Eds., Inter/Media: Interpersonal Communication in A Media World (pp. 188-211). New York: Oxford University Press.

Nazir, M. 2011. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Stever, G. S. 2013. Mediated vs. Parasocial Relationship: An Attachment Perspective. Journal of Media Psychology. Vol.17. Empire State College. Sugiyono. 2005. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.

(37)

68

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR RUJUKAN

Allkpop. 2012. Kim Heechul Posts About Sasaeng Fans Before Closing His Twitter Account. Diakses Agustus 2014. http://www.allkpop.com/ article/2012/07/kim-heechul-posts-about-sasaeng-fans-before-closing-his-twitter-account

Allkpop. 2013. Eunhyuk Speaks Up About Zhoumi and Henry During the Singapore 'Super Show 5' Show. Diakses Agustus 2014. http://www. allkpop.com/article/2013/07/eunhyuk-speaks-up-about-zhoumi-and-henry-during-the-singapore-super-show-5-show

Jakarta Globe. 2012. Super Junior’s Jakarta Concert Sells Out, K-Pop Fans Pass Out. Diakses Mei 2014. http://thejakartaglobe.beritasatu.com/archive/ super-juniors-jakarta-concert-sells-out-k-pop-fans-pass-out/

Jeff, B. 2014. Super Junior's 'Mamacita' Tops World Albums Chart With Only Three Days of Sales. Diakases Desember 2014. http://www.billboard.com/ articles/columns/k-town/6243710/super-juniors-mamacita-tops-world-albums-chart-with-only-three-days

Jennywill. 2014. Super Junior Wraps up Their ‘Super Show 5’ World Tour in Beijing. Diakses Mei 2014. http://www.allkpop.com/article/2014/02/super-junior-wraps-up-their-super-show-5-world-tour-in-beijing

Jonata. 2013. Sepotong Bahasa Indonesia dari Super Junior Bikin Ribuan Fans Histeris. Diakses Mei 2014. http://www.tribunnews.com/seleb/2013/06/ 03/sepotong-bahasa-indonesia-dari-super-junior-ini-bikin-ribuan-fans-histeris

Kpopstarz. 2013. Super Junior Successfully Completes South America Portion of 'SUPERSHOW 5' Tour with 40,000 Fans. Diakses Mei 2014.

http://www.kpopstarz.com/articles/26189/20130429/super-junior- successfully-completes-south-america-portion-of-supershow5-tour-with-40000-fans.htm

Mydaily. 2009. Super Junior's 3rd Album. Diakses April 2014. http://www. mydaily.co.kr/news/read.html?newsid=200903141100431131&ext=na Nikita, V. 2013. Super Junior’s Super Show 5 in London. Diakses Mei 2014.

(38)

69

Onehallyu. 2013. What Happened to the Sone vs ELF Fanwar. Diakses Mei 2014. http://onehallyu.com/index.php?/topic/13969-what-happened-to-the-sone-vs-elf-fanwars/page-1

Oriental Daily. 2011. SJ's Taiwan Performance Drew in 12.000 Fans. Diakses Mei 2014. http://orientaldaily.on.cc/cnt/entertainment/20111128/00288_02 2.html?pubdate=20111128

Pop in Seoul. 2014. Super Junior Making of This is Love MV. Diakses Desember 2014. https://www. youtube.com/watch?v=nQIamjFkXXY

Sekarsari, M. 2009. Hubungan antara Loneliness dan Perilaku Parasosial pada Wanita Dewasa Muda. Skripsi. Depok: Fakultas Psikologi UI.

SBS. 2015. Super Junior win “Best International Artist” Teen Choice Award 2015. Diakses September 2015. http://www.sbs.com.au/popasia/blog/2015 /08/17/super-junior-win-best-international-artist-teen-choice-award-2015 SCTV. 2013. SS5 Interview. Diakses Mei 2014. https://www.youtube.com/

watch?v=9t1TuQkuv1A

Wowkorea. 2011. Hallyu K-POP, want to journey together, Super Junior. Diakses Mei 2014. http://www.wowkorea.jp/news/enter/2011/0613/10085051.html

Referensi

Dokumen terkait

Uji parsial menunjukkan bahwa faktor-faktor motivasi kerja yang terdiri dari tanggung jawab, hubungan kerja antar karyawan, dan kebijakan perusahaan berpengaruh signifikan

mengenai kontribusi faktor-faktor yang memengaruhi forgiveness terhadap tipe forgiveness dan dapat menjadi bahan evaluasi bagi mereka untuk lebih dapat mengembangkan

4.Untuk mengetahui kontribusi kepemimpinan, komunikasi impersonal dan motivasi terhadap prestasi sekolah di SMP Negeri Rayon Tengah Kabupaten Sragen. Jenis metode

Tujuan penelitian ini adalah untuk : (1) mengetahui ada atau tidak adanya kontribusi yang signifikan antara motivasi belajar siswa dengan kemampuan kognitif

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui motivasi kerja yang terdiri dari faktor hygiene dan faktor motivator serta tingkat kerja para pegawai; 2)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah faktor-faktor motivasi yang terdiri dari faktor fisiologis, faktor keamanan dan keselamatan, faktor sosial, faktor

Tujuan dari penelitian ini adalah: untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor internal yang terdiri dari motivasi, persepsi, sikap dan faktor eksternal yang terdiri dari

Ini berdasarkan hasil wawancara dari ketiga subjek yaitu, pertama terjadi karena pengaruh sosial normatif (keinginan untuk disukai) yang meliputi (a) Keinginan diri sendiri