vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT
The purpose of this research is to determine whether the inflation rate and economic growth affect the restaurant tax revenue on Tax Services Office of Bandung either partially or simultaneously. The data are analyzed by using the multiple regression analysis. The research results show that partially with a significance level of (α) 5%, the inflation rate has no significant effect on the restaurant tax revenue, while the economic growth has a significant effect on the restaurant tax revenue. Simultaneously with a significance level of (α) 5%, it shows that the inflation rate and economic growth have a significant effect on the restaurant tax revenue.
viii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi berpengaruh terhadap penerimaan pajak restoran pada Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung baik secara parsial maupun simultan. Data dianalisis menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menyatakan bahwa secara parsial dengan tingkat signifikansi (α) 5% menunjukkan bahwa tingkat inflasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penerimaan pajak restoran, sedangkan pertumbuhan ekonomi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penerimaan pajak restoran. Secara simultan dengan tingkat signifikansi (α) 5% menunjukkan bahwa tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penerimaan pajak restoran.
ix Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ··· i
HALAMAN PENGESAHAN ··· ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ··· iii
KATA PENGANTAR ··· iv
ABSTRACT ··· vii
ABSTRAK ··· viii
DAFTAR ISI ··· ix
DAFTAR GAMBAR ··· xiv
DAFTAR TABEL ··· xv
BAB I PENDAHULUAN ··· 1
1.1. Latar Belakang ··· 1
1.2. Identifikasi Masalah ··· 4
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ··· 5
x
Universitas Kristen Maranatha BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN
PENGEMBANGAN HIPOTESIS ··· 7
2.1.Kajian Pustaka ··· 7
2.1.1. Dasar-dasar Perpajakan ··· 7
2.1.1.1. Pengertian Pajak ··· 7
2.1.1.2. Fungsi Pajak ···10
2.1.1.3. Jenis Pajak ···11
2.1.1.4. Tarif Pajak Daerah ···14
2.1.2. Pajak Restoran ···16
2.1.2.1. Pengertian Pajak Restoran ···16
2.1.2.2.Objek dan Bukan Objek Pajak Restoran ···16
2.1.2.3. Subjek Pajak dan Wajib Pajak Restoran ···17
2.1.2.4. Dasar Pengenaan, Tarif dan Cara Perhitungan Pajak Restoran ···18
2.1.3. Tingkat Inflasi ···19
2.1.3.1. Definisi Inflasi ···19
2.1.3.2. Laju Inflasi ···19
2.1.3.3. Dampak Inflasi ···21
2.1.4.Pertumbuhan Ekonomi ···23
xi
Universitas Kristen Maranatha 2.1.4.2. Faktor-faktor Yang Menunjang Pertumbuhan
Ekonomi ···25
2.2.Kerangka Pemikiran ···27
2.3. Pengembangan Hipotesis ···30
BAB III METODE PENELITIAN ···31
3.1. Objek Penelitian ···31
3.2. Metode Penelitian ···31
3.3. Definisi Operasional Variabel ···32
3.4. Populasi dan Sampel Penelitian ···33
3.4.1. Populasi ···33
3.4.2. Sampel ···34
3.5. Teknik Pengumpulan Data ···34
3.6. Jenis Data ···35
3.7. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ···36
3.7.1. Analisis Statisitik Inferensial ···37
3.7.1.1. Uji Asumsi Klasik ···37
3.7.1.2. Analisis Regresi Berganda ···40
3.7.1.2.1. Analisis Korelasi Ganda ···41
xii
Universitas Kristen Maranatha
3.7.1.2.3. Koefisian Determinasi ···44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ···45
4.1. Hasil Penelitian ···45
4.1.1.Gambaran Umum Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung ···45
4.1.1.1. Sejarah Singkat Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung ···45
4.1.1.2. Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi, Tujuan, dan Sasaran Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung ···47
4.1.1.3. Visi, Misi dan Moto Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung ···49
4.1.2. Deskriptif Data Penelitian ···53
4.1.3. Uji Asumsi Dasar ···54
4.1.3.1. Uji Normalitas ···54
4.1.4. Uji Asumsi Klasik ···55
4.1.4.1. Uji Multikolinieritas ···55
4.1.4.2. Uji Autokorelasi ···56
4.1.4.3. Uji Heterokedastisitas ···58
4.1.5. Regresi Linier Berganda ···59
xiii
Universitas Kristen Maranatha
4.1.5.2. Kontribusi Tingkat Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi ··60
4.1.5.3. Kontribusi Tingkat inflasi ···61
4.1.5.4. Kontribusi Pertumbuhan Ekonomi ···62
4.1.5.5. Pengujian Hipotesis ···63
4.1.5.5.1. Uji Simultan (Uji F) ···63
4.1.5.5.2. Uji Parsial (Uji T) ···64
4.2. Pembahasan ···67
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ··· 72
5.1. Simpulan ··· 72
5.2. Saran ··· 73
DAFTAR PUSTAKA ··· 74
xiv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Model Kerangka Pemikiran ... 30
Gambar 2 Kurva Pengujian Hipotesis Uji Autokorelasi ... 57
Gambar 3 Hasil Uji Heterokedastisitas ... 58
Gambar 4 Kurva Pengujian Hipotesis Parsial Variabel Tingkat Inflasi (X1)... 65
xv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel I Operasionalisasi Variabel ... 33
Tabel II Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Restoran Tahun 2005-2012 ... 52
Tabel III Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Bandung Tahun 2005-2012 ... 52
Tabel IV Tingkat Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi, dan Penerimaan Pajak Restoran Tahun 2005-2012 ... 53
Tabel V Descriptive Statistics ... 53
Tabel VI Hasil Uji Normalitas ... 54
Tabel VII Nilai VIF Uji Multikolinieritas ... 55
Tabel VIII Kriteria Pengujian Statistik Durbin-Watson ... 56
Tabel IX Nilai Statistik Durbin-Watson ... 57
Tabel X Hasil Perhitungan Nilai Koefisien Persamaan Regresi ... 60
xvi
Universitas Kristen Maranatha Tabel XIIKontribusi Tingkat Inflasi (X1) Terhadap
Penerimaan Pajak Restoran (Y) ... 61
Tabel XIII Kontribusi Pertumbuhan Ekonomi (X2) Terhadap Penerimaan Pajak Restoran (Y) ... 62
Tabel XIV Pengujian Hipotesis Simultan (Uji-F) ... 64
Tabel XV Pengujian Hipotesis Parsial (Uji-t) ... 64
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Inflasi adalah suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu
perekonomian (Sukirno 2004:27). Banyak orang memandang bahwa inflasi selalu
membawa dampak negatif terhadap perekonomian. Indonesia merupakan salah satu
negara dengan tingkat inflasi ringan. Dengan tingkat inflasi ringan antara 4-8%
membuat iklim ekonomi di Indonesia cukup kondusif. Dengan adanya inflasi ringan
tersebut memacu para pengusaha untuk terus mengembangkan usahanya karena
pengusaha dapat mendapatkan keuntungan lebih akibat dari inflasi ringan tersebut.
Dengan begitu para pengusaha akan membuka lapangan pekerjaan dan terbukanya
lapangan pekerjaan baru akan memicu pertumbuhan ekonomi karena peningkatan
kapasitas produksi.
Menurut Mankiw (2003) dalam Silvia ED (2013:2) dalam analisis makro
pengukuran dalam perekonomian suatu negara adalah Produk Domestik Bruto (PDB).
PDB mengukur aliran pendapatan dan pengeluaran dalam perekonomian selama
periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi berkaitan dengan proses peningkatan
produksi barang dan jasa dalam kegiatan ekonomi masyarakat. Untuk mengukur
pertumbuhan ekonomi, nilai PDB yang digunakan adalah PDB berdasarkan harga
konstan (PDB rill) sehingga angka pertumbuhan yang dihasilkan merupakan
pertumbuhan riil yang terjadi karena adanya tambahan produksi. Pertumbuhan
ekonomi merupakan perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang
B A B 1 P E N D A H U L U A N | 2
Universitas Kristen Maranatha sehingga akan meningkatkan kemakmuran masyarakat (Sukirno,1994). Menurut
Boediono, pertumbuhan ekonomi merupakan proses kenaikan output per kapita
dalam jangka panjang. Sedangkan menurut Lincolin (1997), pertumbuhan ekonomi
diartikan sebagai kenaikan GDP/GNP tanpa memandang apakah kenaikan tersebut
lebih besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk, dan apakah terjadi
perubahan struktur ekonomi atau tidak.
Pembangunan di segala bidang harus terus dilakukan oleh pemerintah untuk
mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Untuk melaksanakan pembangunan,
pemerintah tidak bisa berjalan sendiri karena dibutuhkan biaya yang sangat besar.
Peran serta masyarakat sangat diharapkan oleh pemerintah salah satunya adalah
dengan membayar pajak (Manik 2012). Oleh karena itu pajak merupakan suatu
elemen yang sangat penting di dalam penerimaan negara karena pajak adalah salah
satu tiang utama dalam pendapatan negara yang perlu di tingkatkan.
Indonesia merupakan salah satu negara yang menganut sistem otonomi daerah
dimana pemerintah pusat memberikan wewenang pada pemerintah daerah untuk
menjalankan rumah tangganya sendiri, hal ini sering disebut juga sebagai
desentralisasi. Hal tersebut dapat dijelaskan melalui Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2004 mengenai pemerintah daerah yang mengalami beberapa perubahan
dalam isinya. Semenjak diberlakukannya otonomi daerah, pemerintah daerah dituntut
untuk mampu menggali potensi-potensi sumber pendapatan daerah untuk membiayai
pelaksanaan pembangunan daerah dan membiayai belanja daerah.
Dengan begitu daerah otonom memiliki kewenangan dan kemampuan untuk
menggali sumber-sumber keuangan sendiri. Oleh karena itu setiap daerah otonom
B A B 1 P E N D A H U L U A N | 3
Universitas Kristen Maranatha rumah tangganya sendiri. Peningkatan ini ditujukan untuk meningkatkan kualitas
pelayanan publik oleh karena itu dapat menciptakan tata pemerintahan yang lebih
baik (good governance). Semakin tinggi peranan PAD merupakan cermin
keberhasilan usaha-usaha atau tingkat kemampuan daerah dalam pembiayaan
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 Pajak
Daerah Terbagi menjadi dua yaitu Pajak Provinsi dan Pajak Kabupaten/Kota. Pajak
Provinsi Terdiri dari Pajak Kendaraan Bermotor, Pajak Bahan Bakar Kendaraan
Bermotor, Pajak Air Permukaan, Pajak Rokok. Sedangkan Pajak Kabupaten/Kota
terdiri atas Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak
Penerangan Jalan, Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan, Pajak Parkir, Pajak Air
Tanah.
Safitri Wulansari (2010) melakukan penelitian dengan judul “Analisis
Pengaruh Tingkat Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Penerimaan Pajak
Hiburan” menyimpulkan bahwa besarnya pengaruh tingkat inflasi dan pertumbuhan
ekonomi secara simultan terhadap penerimaan pajak hiburan di kota Bandung adalah
0.673. Hal tersebut berarti penerimaan pajak hiburan kota Bandung 67.3% nya
ditentukan oleh kedua variabel yang digunakan, sedangkan sisanya yaitu 32.7%
dipengaruhi oleh variabel lain, Pada tingkat signifikansi 5%, secara simultan tingkat
inflasi dan pertumbuhan ekonomi tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan
pajak hiburan. Pengujian secara parsial dengan tingkat signifikansi 5%, pertumbuhan
ekonomi secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap penerimaan pajak
hiburan, sedangkan tingkat inflasi berpengaruh positif tidak signifikan terhadap
B A B 1 P E N D A H U L U A N | 4
Universitas Kristen Maranatha Perbedaan dari penelitian sebelumnya penulis mengganti variabel pajak
hiburan menjadi pajak restoran karena didalam penelitian Ni Nyoman Suartini
(2011) yang berjudul “Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan, Pajak Hiburan,
Pajak Hotel dan Restoran Terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Gianyar”
menyatakan bahwa di antara ketiga variabel yaitu jumlah kunjungan Wisatawan,
Pajak Hiburan dan Pajak Hotel dan Restoran yang paling dominan berpengaruh
terhadap PAD adalah pajak Hotel dan Restoran (PHR). Seiring dengan
berkembangnya Kota Bandung, maka daya tarik Kota Bandung adalah sebagai salah
satu kota wisata kuliner yang cukup terkenal, Oleh karena itu penulis tertarik
menggunakan pajak restoran sebagai variabel pengganti pajak hiburan.
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian pada kantor Dinas Pendapatan Daerah Kota
Bandung dengan judul “Pengaruh Tingkat Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi
Terhadap Penerimaan Pajak Restoran Kota Bandung.”
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka identifikasi permasalahan
penelitian ini adalah:
1. Apakah tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi memiliki pengaruh yang
signifikan secara parsial terhadap penerimaan pajak restoran?
2. Apakah tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi memiliki pengaruh yang
B A B 1 P E N D A H U L U A N | 5
Universitas Kristen Maranatha 3. Seberapa besar pengaruh tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi secara parsial
terhadap penerimaan pajak restoran?
4. Seberapa Besar pengaruh tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi secara
simultan terhadap penerimaan pajak restoran?
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Untuk mengetahui apakah tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi memiliki
pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap penerimaan pajak restoran.
2. Untuk mengetahui apakah tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi memiliki
pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap penerimaan pajak restoran.
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat inflasi dan pertumbuhan
ekonomi secara parsial terhadap penerimaan pajak restoran.
4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat inflasi dan pertumbuhan
ekonomi secara simultan terhadap penerimaan pajak restoran.
1.4. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian maka diharapkan hasil penelitian ini diharapkan
dapat bermanfaat untuk :
B A B 1 P E N D A H U L U A N | 6
Universitas Kristen Maranatha Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan dan
wawasan peneliti tentang pajak restoran, khususnya mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi penerimaan pajak restoran.
2. Akademisi
Membantu pembaca agar penelitian ini dapat menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai pajak-pajak daerah baik secara teori maupun praktik.
3. Peneliti Selanjutnya
Membantu peneliti selanjutnya untuk mengembangkan penelitian ini lebih lanjut.
72 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Dari hasil perhitungan dan analisis pada penelitian yang berjudul “Pengaruh
Tingkat Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Penerimaan Pajak Restoran
Kota Bandung”, dapat disimpulkan :
1. Tingkat inflasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap
penerimaan pajak restoran, namun pertumbuhan ekonomi memiliki pengaruh
yang signifikan secara parsial terhadap penerimaan pajak restoran;
2. Tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi memiliki pengaruh yang signifikan
secara simultan terhadap penerimaan pajak restoran;
3. Pengaruh tingkat inflasi secara parsial terhadap penerimaan pajak restoran
sebesar 65,8% dan pengaruh pertumbuhan ekonomi secara parsial terhadap
penerimaan pajak restoran sebesar 99,2%;
4. Pengaruh tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi secara simultan terhadap
penerimaan pajak restoran sebesar 99,1%, sedangkan sisanya sebesar 0,9%
B A B V S I M P U L A N D A N S A R A N | 73
Universitas Kristen Maranatha 5.2. Saran
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang dilakukan penulis, maka sebagai
bahan pertimbangan agar pengaruh tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi
terhadap penerimaan pajak restoran dapat lebih ditingkatkan, maka diperlukan lagi
beberapa penyempurnaan atas kekurangan yang ada sebelumnya. Mengingat
keterbatasan waktu dan pengetahuan yang dimiliki penulis, kesimpulan yang diambil
di atas masih merupakan kesimpulan sementara yang masih memerlukan penelitian
yang lebih lanjut untuk mendapatkan hasil yang lebih memuaskan. Untuk itu penulis
mengemukakan saran sebagai berikut:
1. Wajib pajak, baik orang pribadi atau badan perlu menambah pengetahuan dan
meningkatkan kesadaran dalam membayar pajak atas usahanya dengan tepat
waktu, khususnya dalam membayar pajak restoran.
2. Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung diharapkan lebih gencar dalam
mengadakan penyuluhan kepada wajib pajak agar dapat melaksanakan
kewajiban perpajakannya secara baik dan benar. Selain itu, Dinas Pelayanan
Pajak Kota Bandung diharapkan pula untuk meningkatkan kinerjanya dalam
menagih utang pajak yang belum dibayar ataupun ditunggak pembayarannya
oleh wajib pajak, khususnya wajib pajak restoran.
3. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengambil variabel selain pajak
restoran sehingga akan diketahui pengaruh pajak lain yang di pengaruhi oleh
tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi, atau mengganti variabel tingkat
74 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
________________. (2009) Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Restoran.
________________. (2004). Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. Lembaran Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125.
________________. (2004). Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Lembaran Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126.
________________. (2009). Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Lembaran Republik Indonesia Nomor 5049.
Dia. (2014). Bandung Ranking ke-21 Tujuan Wisata Terfavorit Dunia, Rabu 26
November 2014. Diakses dari
http://jabar.tribunnews.com/2014/11/26/bandung-ranking-ke-21-tujuan-wisata-terfavorit-dunia pada tanggal 16 Desember 2014.
Eviana, Rina. (2013). Hadapi Kendala, Realisasi Penerimaan Pajak 2013 Tak Mencapai Target, 14 Desember 2013. Diakses dari http://jogja.tribunnews.com/2013/12/14/hadapi-kendala-realisasi-penerimaan-pajak-2013-tak-mencapai-target/ pada tanggal 15 Desember 2014.
Ghozali, I.(2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Hartono, Jogiyanto. (2013). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman, Edisi Keenam, BPFE, Yogyakarta.
75
Universitas Kristen Maranatha Mankiw, N. Gregory (2003). Teori Makroekonomi, Terjemahan Imam Nurmawan,
Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.
Nugraha, Satria Adi. (2012). Analisis Terhadap Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Pajak Hotel. Skripsi, Universitas Diponegoro.
Pambudi, Eko Wicaksono. (2013). Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi (Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah). Skripsi, Universitas Diponegoro.
Parammita, Vidya. (2013). Pengaruh hasil Pemungutan Pajak Hotel dan Pajak Restoran Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung. Skripsi, Universitas Widyatama.
Resmi, Siti. (2009). Perpajakan:Teori dan Kasus, Edisi 5, Jakarta:Salemba Empat.
Sajow, Stenly. (2014). Masyarakat Kelas Bawah Rasakan Dampak Kenaikan BBM,
Kamis 22 Oktober 2014. Diakses dari
http://www.sindomanado.com/read/2014/10/02/717/masyarakat-kelas-bawah-rasakan-dampak-kenaikan-bbm.html pada tanggal 15 Desember 2014.
Sari, Diana. (2013). Konsep Dasar Perpajakan, Bandung: PT. Refika Aditama.
Silvia, Engla Desnim. W, Yunia. A, Hasdi. (2013) Analisis Pertumbuhan Ekonomi, Investasi, dan Inflasi di Indonesia. Jurnal Kajian Ekonomi, Vol. I, No. 02.
Suandy,Erly.(2005). Hukum Pajak Edisi 3, Jakarta:Salemba Empat.
Suartini, Ni Nyoman. Utama, Made Suyana. (2011). Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan, Pajak Hiburan, Pajak Hotel dan Restoran Terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Gianyar. Skripsi, Universitas Udaryana
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung.
76
Universitas Kristen Maranatha Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis, Andi, Yogyakarta.
Sunjoyo, Setiawan, R., Carolina, V., Magdalena, N., Kurniawan, A. (2013). Aplikasi SPSS untuk SMART Riset, Alfabeta, Bandung.
Widarjono, A. (2005). Ekonometrika : Teori Dan Aplikasi, EKONISIA, Yogyakarta.
Wulansari, Safitri. (2010). Analisis Pengaruh Tingkat Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Penerimaan Pajak Hiburan. Skripsi, Universitas Padjadjaran.
Sumber Lain:
http://www.bps.go.id/aboutus.php?inflasi=1 diakses Desember 2014
http://www.ukrida.ac.id/idxcorner/index.php/mnu-events/19-sample-data-articles/joomla/35-dampak-kenaikan-bbm diakses Desember 2014
http://www.bandung.go.id/index.php?fa=dilemtek.detail&id=17 Diakses Desember 2014
http://www.ut.ac.id/html/suplemen/ipem4425/PendapatanAsliDaerah.htm diakses Oktober 2014