KAJIAN MANFAAT EKSTRAK AIR DAUN BANGUN-BANGUN (Coleus amboinicus Lour) SEBAGAI ANTIOKSIDAN PADA
TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) YANG DIBERI AKTIVITAS FISIK MAKSIMAL (AFM)
Oleh:
Herdi Gultom
NIM 408241029
Program Studi Biologi
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Sain
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala rahmat dan berkah-Nya, penulis diberi kesehatan, kesempatan dan
pengetahuan sehingga dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik dan sesuai
dengan waktu yang direncanakan.
Adapun judul skripsi ini adalah “ Kajian Manfaat Ekstrak Air Daun Bangun-bangun (Coleus amboinicus Lour) Sebagai Antioksidan Pada Tikus Putih
(Rattus norvegicus) Yang Diberi Aktivitas Fisik Maksimal (AFM) ”, yang mana
disusun untuk memperoleh gelar sarjana Sain, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam. Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mengalami
masalah, namun berkat usaha penulis dan bantuan dari berbagai pihak, baik itu
berupa materil dan informasi secara langsung, akhirnya skripsi ini dapat
diselesaikan.
Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada Ibu Dra. Melva Silitonga, M.S. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah banyak membantu dan memberikan bimbingan, saran-saran, serta semangat
kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi
ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Ibu Dra. Uswatun
memberikan bimbingan selama perkuliahan dan Drs. Lazuardi, M.Si selaku
sekretaris jurusan serta kepada Bapak Drs. Marudut Sinaga, M.Si. selaku kepala
Laboratorium kimia UNIMED dan semua Dosen di Jurusan Biologi yang telah
banyak membimbing selama perkuliahan.
Teristimewa kepada keluarga penulis yang sangat cintai dan sayangi yaitu
Ayahanda Hapner Gultom dan Ibunda Maslan br Silaban yang setiap saat
iv
kepada seluruh keluarga yang telah memberikan semangat dan dukungan doa
(Hotnida, Vaddin, Timbul, Dinar, serta addiku Rotua Gultom). Terima kasih juga
kepada sahabat saya Endang Victoria Marbun Lumban Gaol buat dukungan, doa,
serta semangat yang selalu diberikan, beserta semua anak Nondik Biologi 2008
(Dewi, Lusi, Herlina, Juni, Lasma) yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, “hidup BIONK’08”, terima kasih buat semuanya yang selama ini memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyusunan skripsi ini,
namun penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun guna perbaikan dalam skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan
banyak terima kasih semoga skripsi ini berguna untuk menambah khasanah ilmu
pengetahuan.
Medan , Agustus 2012
Herdi Gultom
iii
Kajian Manfaat Ekstrak Air Daun Bangun-bangun (Coleus amboinicus Lour) Sebagai Antioksidan Pada Tikus
Putih (Rattus norvegicus) Yang Diberi Aktivitas Fisik Maksimal (AFM)
Herdi Gultom (408241029)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji manfaat ekstrak air daun bangun-bangun (Coleus amboinicus Lour) terhadap kadar glukosa darah dan kadar malondialdehida (MDA) pada tikus putih (Rattus norvegicus) yang diberi aktivitas fisik maksimal (AFM). Penelitian ini tergolong pada penelitian eksprimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola non faktorial. Data yang diperoleh ditabulasi dan dianalisis dengan ANAVA dan dilanjutkan dengan uji BNT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak air daun bangun-bangun
(Coleus amboinicus Lour) memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap
iv
Benefits study of Water Leaves Extract Bangun-bangun (Coleus amboinicus Lour) As Antioxidant Weight of White
Rat White (Rattus norvegicus) The Given Maximum Physical Activity (AFM)
Herdi Gultom (408241029)
ABSTRACT
vii
2.1.1.1. Terbentuknya Radikal Bebas 6
2.1.1.2. Meningkatnya Konsumsi Oksigen ( VO2 ) 10
2.1.1.3. Perubahan Kadar Glukosa Darah 10
viii
3.4. Pembuatan Ekstrak air Daun bangun-bangun dan
Penentuan Dosis 27
3.5. Pengamatan Parameter 29
3.5.1. Kadar Glukosa Darah 29
3.5.2. Penentuan Kadar MDA pada darah 30
3.6. Variabel Penelitian 31
3.7. Rancangan Percobaan 31
3.8. Teknik Analisis Data 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 36
4.1.1. Kadar Glukosa Darah Tikus Putih (Rattus norvegicus) 36 4.1.2. Kadar Malondialdehida (MDA) Tikus Putih (Rattus norvegicus) 38
4.2. Pembahasan 40
4.2.1. Kadar Glukosa Darah Tikus Putih (Rattus norvegicus) 40 4.2.2. Kadar MDA (Malondialdehida) Tikus Putih (Rattus norvegicus) 43 4.2.2.1. Mekanisme Kerja Flavonoid Sebagai Antioksidan Dan Peredam
Radikal Bebas 45
4.2.2.2. Mekanisme Kerja Vitamin C Sebagai Antioksidan Dan Peredam
Radikal Bebas 46
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 49
5.2. Saran 49
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Data biologis tikus putih (Rattus norvegicus) 24
Tabel 3.1. Alat yang digunakan dalam penelitian 26
Tabel 3.2. Faktor konversi LD50 29
Tabel 3.3. Persiapan standar MDA untuk spektrofotometer 30
Tabel 3.4. Rancangan percobaan 32
Tabel 3.5. Daftar analisis sidik ragam 33
Tabel 4.1. Kadar glukosa darah dan kadar MDA tikus putih 37
Tabel 4.2. Daftar analisis sidik ragam kadar glukosa darah 37
Tabel 4.3. Uji beda nyata terkecil (BNT) kadar glukosa darah 38
Tabel 4.4. Daftar analisis sidik ragam kadar MDA pada tikus putih 39
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Sumber pembentukan ATP 13
Gambar 2.2 Skema proses glikolisis 14
Gambar 2.3 Skema proses pembentukan asetil koenzim A 15
Gambar 2.4 Skema proses siklus krebs 16
Gambar 2.5. Morfologi daun bangun-bangun (Coleus amboinicus Lour) 19
Gambar 2.6. Tikus putih (Rattus norvegicus) 24
Gambar 3.1. Skema cara mengekstrak daun bangun-bangun 28
Gambar 4.1. Rata-rata kadar glukosa pada tikus putih 37
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Aktivitas fisik adalah kegiatan hidup yang harus dikembangkan dengan
harapan dapat memberikan nilai tambah berupa peningkatan kualitas,
kesejahteraan, dan martabat manusia. Aktivitas fisik dengan intensitas tinggi
(antara sub maksimal dengan maksimal) akan menyebabkan otot berkontraksi
secara anaerobik. Kontraksi otot secara anaerobik membutuhkan penyediaan
energi atau dikenal dengan adenosin trifosfat (ATP) melalui proses glikolisis
anaerobik atau sistem asam laktat (Fox, 1993: 16) dalam Widiyanto (2008).
Sistem glikolisis anaerobik mempunyai ciri antara lain adalah:
menyebabkan terbentuknya asam laktat, tidak memerlukan oksigen, dan hanya
menggunakan glukosa atau glikogen otot sebagai sumber energi (Fox, 1993: 20)
dalam Widiyanto (2008). Dengan demikian pada latihan intensitas tinggi akan
menyebabkan penggunaan sejumlah besar glukosa dan glikogen otot. Sebagai
akibatnya adalah terjadi peningkatan pengurasan glukosa darah dan menghasilkan
sejumlah besar asam laktat dalam darah (Powers, 2007: 41) dalam Widiyanto
(2008).
Salah satu pengaruh yang dapat timbul akibat latihan fisik adalah
meningkatnya senyawa radikal bebas yang dapat diikuti oleh peristiwa stres
oksidatif dengan segala akibat negatif yang mungkin terjadi. Jika kondisi ini
berlangsung lama atau berat dapat menimbulkan terjadinya kerusakan sel atau
jaringan. Salah satu indikator yang dipakai untuk menentukan stress oksidatif
pada manusia adalah kadar MDA (malondialdehide) yang merupakan hasil dari
peroksidasi lipid didalam tubuh akibat radikal bebas (Clarkson, 2000) dalam Jawi
(2008). Peroksida lipid yang tinggi ternyata memiliki hubungna dengan berbagai
macam penyakit. Hal tersebut dibuktikn oleh penelitian Suryanshi et al (2006)
dalam Fauzi, TM (2008) melaporkan bahwa kadar MDA plasma pada penderita
diabetes mellitus meningkat dibandingkan dengan kontrol. Peningkatan radikal
2
tubuh termasuk dalam hati. Hal ini dibenarkan pada penelitian Jawi (2008)
tentang tikus yang diberikan latihan fisik berat akut menunjukkan terjadinya
peningkatan radikal bebas pada hati dan jaringan otot.
Bila kadar radikal bebas terlalu tinggi seperti saat melakukan aktivitas
fisik berat, maka kemampuan dari antioksidan endogen tidak memadai untuk
menetralisir radikal bebas sehingga terjadi keadaan yang tidak seimbang antara
radikal bebas dengan antioksidan yang disebut stres oksidatif. Stres oksidatif
jangka panjang telah terbukti dapat menimbulkan berbagai penyakit degenerative
(Harjanto, 2004).
Kemampuan menetralisir senyawa oksidan sebenarnya sudah dimiliki oleh
tubuh atau sel itu sendiri. Enzim glutation peroksidase, uric acid dan enzim
katalase bekerja menetralisir oksidan hydrogen peroksida. Hydrogen peroksida
(H2O2) merupakan salah satu molekul Reaktive Oxygen Species (ROS) dan
penyebab terjadinya peroksidasi lipid. Meskipun tubuh memiliki enzim-enzim
antioksidan sendiri, namun kerjanya banyak berada di intrasel (Goodman, 1995)
dalam Fauzi, TM (2008). Menurut penelitian Dianitami (2009) bahwa selain
kerusakan hati, kenaikan kadar glukosa juga dapat terjadi akibat aktivitas fisik
yang berat. Seseorang dengan kadar glukosa darah tinggi sering didapati
kecenderungan mengalami stress oksidatif yang menyebabkan pembentukan
radikal bebas di dalam tubuh.
Berbagai gangguan akibat aktivitas maksimal telah dijelaskan diatas. Oleh
sebab itu, untuk mencegah dampak buruk akibat aktivitas fisik maksimal dapat
dilakukan melalui pengelolaan makan dengan komposisi karbohidrat, lemak dan
protein yang seimbang. Komposisi kalori yang dianjurkan yaitu: karbohidrat
60-70%, lemak 20-25%, protein 10-15% (Iskandar, 2009)
Selain melalui olahraga yang cukup dan teratur, mengkonsumsi
sumplemen makanan kesehatan dengan zat nutrisi yang cukup dan obat tradisional
tidak kalah pentingnya untuk mencegah dampak akibat aktivitas fisik maksimal.
Salah satu jenis tumbuhan yang sering digunakan oleh masyarakat sebagai Obat
Asli Indonesia (OAI) adalah Daun Bangun-bangun (Coleus amboinicus).
3
sensitivitas, respon, serta sekresi insulin. Dengan demikian ketika terjadi
peningkatan kadar glukosa maka insulin akan meningkat dengan pemberian
bangun-bangun.
Pada bangun-bangun juga terdapat kandungan senyawa aktif thymol,
carvacrol dan forskolin yang memiliki efek fisiologis yaitu dapat memperbaiki
proses metabolisme dalam tubuh. Dalam hal ini forskolin merupakan yang paling
bermanfaat, karena forskolin merupakan suatu diterpen yang dapat menyebabkan
stimulasi adenilat siklase dengan cepat dan dalam jumlah besar pada berbagai sel.
Sistem adenilat siklase cAMP mempunyai peran penting dalam mengontrol
sekresi insulin dari sel β pankreas. Secara in vivo, adenilat siklase dirangsang
untuk meningkatkan kadar cAMP intraseluler dalam sel β oleh hormon-hormon
seperti glukagon, dan hal ini akan dapat meningkatkan pelepasan insulin sehingga
dapat menurunkan konsentrasi glukosa (Sharp, 1979) dalam Juniastuti (2003).
Menurut penelitian yang dilakukan Santosa dan Hertiani (2005) dalam
analisis fitokimia. Daun Bangun-bangun menunjukkan bahwa senyawa utama
yang terkandung dalam daun bangun-bangun tersebut tersebut adalah polifenol,
saponin, glikosida, flavonoid dan minyak atsiri. Selain itu ia juga mengatakan
bahwa dalam daun ini terdapat juga kandungan vitamin C, vitamin B1, vitamin
B12, beta karoten, niasin, karvakrol, kalsium, asam-asam lemak, asam oksalat,
dan serat. Senyawa polifenol secara umum berkhasiat sebagai antibakteri dan
antioksidan. Senyawa polifenol mengandung gugus hidroksil yang dapat
bertindak sebagai donor hidrogen terhadap radikal bebas. Senyawa flavonoid dan
beta karoten juga merupakan antioksidan yang dibutuhkan tubuh saat beraktivitas
fisik maksimal, sehingga tidak terjadi stres oksidatif yang dapat merusak enzim,
reseptor protein, membran lipid, dan DNA. Selain itu senyawa flavonoid juga
dapat membentuk kompleks (khelat) dengan ion logam transisi, misalnya besi,
sehingga tidak lagi bersifat sebagai prooksidan. Sedangkan Menurut Halliwell
(1999) dalam Harjanto (2006), vitamin C yang terdapat pada bangun-bangun juga
dapat berfungsi sebagai antioksidan yang bersifat hidrofilik. Vitamin ini dapat
menetralisir antara lain senyawa radikal superoksida dan hidroksil serta dapat
4
alami yang terdapat pada tanaman. Manusia tidak dapat mampu mensintesis
senyawa ini.
Manfaat lain dari tumbuhan bangun-bangun ini menurut (Goodman, 1995)
dalam Fauzi (2008) adalah sebagai antiradang, diuretik, analgesik, mencegah
kanker, antitumor, antivertigo, antiinfertilitas, hipokolesterolemik, hipotensif,
sebagai obat asthma dan bronchitis, dan khasiat lainnya yang perlu diteliti lebih
lanjut. Bangun –bangun juga berfungsi sebagai penguat lambung dan hati, dan
dapat menetralisir kadar glukosa darah.
Berdasarkan penjelasan pada latar belakang diatas maka perlu dilakukan
penelitian untuk mengetahui efek pemberian ekstrak air daun bangun-bangun
dalam pencegahan gangguan-gangguan kesehatan, misalnya kerusakan hati,
kenaikan kadar glukosa, serta peningkatkan radikal bebas akibat aktivitas fisik
maksimal.
1.2. Batasan Masalah
Agar tujuan penelitian ini dapat dicapai dan tidak terjadi kesalahan dalam
penafsiran judul, maka perlu dijelaskan tentang batasan masalah yang diteliti.
Batasan masalah pada penelitian ini adalah pengaruh pemberian ekstrak air daun
bangun-bangun (Coleus amboinicus Lour) terhadap kadar glukosa darah dan
kadar malondialdehide (MDA) pada tikus putih (Rattus norvegicus) yang diberi
aktivitas fisik maksimal (AFM).
1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah dari
penelitian ini adalah :
1. Bagaimana pengaruh pemberian ekstrak air daun bangun-bangun (Coleus
amboinicus Lour) terhadap kadar glukosa darah pada tikus putih yang
diberi aktivitas fisik maksimal (AFM)?
2. Bagaimana pengaruh pemberian ekstrak air daun bangun-bangun
terhadap kadar malondialdehide (MDA) pada tikus putih yang diberi
5
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1. Pengaruh pemberian ekstrak air daun bangun-bangun (Coleus
amboinicus Lour) terhadap kadar glukosa darah pada tikus putih yang
diberi AFM.
2. Pengaruh pemberian ekstrak air daun bangun-bangun terhadap kadar
malondialdehide (MDA) pada tikus putih yang diberi AFM.
1.5. Manfaat Penelitian
Dengan melaksanakan penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat
sebagai berikut :
1. Sebagai bahan informasi tentang manfaat ekstrak air daun
bangun-bangun (Coleus amboinicus Lour) yang dapat digunakan untuk
mengurangi kadar glukosa darah dan kadar malondialdehide (MDA)
pada tikus putih yang diberi aktivitas fisik maksimal (AFM).
2. Meningkatkan penggunaan tumbuhan bangun-bangun (Coleus
amboinicus Lour) di masyarakat sehingga tumbuhan ini dapat
dibudidayakan karena memiliki manfaat yang banyak.
3. Memberikan informasi yang bermanfaat untuk penelitian yang lebih
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian yang telah dilakukan,
uji statistik dan dengan memperhatikan pembahasan adalah sebagai berikut:
1. Ada pengaruh pemberian ekstrak air daun bangun-bangun (Coleus
ambonicus Lour) terhadap penurunan kadar glukosa darah pada tikus putih
yang diberi aktivitas fisik maksimal (AFM) secara statistik, dimana Fhitung
88,25 > Ftabel (0,05) : 4,26 dan > Ftabel (0,01): 8,02.
2. Ada pengaruh pemberian ekstrak air daun bangun-bangun (Coleus
ambonicus Lour) terhadap penurunan kadar MDA (malondialdehida) pada
tikus putih yang diberi aktivitas fisik maksimal (AFM) secara statistik,
dimana Fhitung 8,5 > Ftabel (0,05) : 4,26 dan Ftabel (0,01): 8,02
5.2. Saran
1. Perlu penelitian lanjutan terhadap pengaruh eskrak air daun
bangun-bangun dengan menambah dosis ekstrak dan lama pemberian aktivitas
fisik maksimal agar manfaat daun bangun-bangun terbukti dalam tubuh
hewan percobaan.
2. Disarankan kepada manusia agar menggunakan bangun-bangun sebagai
obat tradisional yang berfungsi sebagai penurun kadar glukosa darah dan
50
DAFTAR PUSTAKA
Agus, (2009), Pengaruh Taraf Pemberian Tepung Daun Bangun-bangun (coleus amboinicus lour) Dalam Ransum Induk Babi Menyusui Terhadap Nilai
Ekonomi Penampilan Anak Babi Sapihan, Skripsi, Departemen Ilmu
Produksi dan Teknologi Peternakan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, Bogor
Alfarabi, M., (2008), Aktivitas Antioksidasi Ekstrak Daun Sirih Merah (Piper
crocatum), Program Studi Biokimia FMIPA Institut Pertanian Bogor,
Bogor
Anonim, (2011), Gambar Tikus putih (Rattus norvegicu), http://www.google.com (diakses tanggal 10 Januari 2012)
Dewi, N.N., (2010), Pengaruh Teh Hitam (Black tea) Terhadap Kadar Glukosa Darah Tikus putih (rattus norvegicus) Penderita Hiperglikemia, Artikel
Ilmiah, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga, Surabaya
Dianitami, R., (2009), Efek Rumput Laut (eucheuma sp) Terhadap Kadar Glukosa
Darah Dan Jumlah Trombosit Tikus Wistar yang Diinduksi Aloksan,
Karya Tulis Ilmiah, Fakultas kedokteran Universitas Diponegoro,
Semarang
Dragan, et al, (2003), Structure-Radical Scavenging Activity Relationships of
Flavonoids. CROATICA CHEMICA ACTACCACAA76(1) 55-61
Fauzi, T.M., (2008), Pengaruh Pemberian Timbal Asetat Dan Vitamin C Terhadap Kadar Malondialdehyde Dan Kualitas Spermatozoa Di Dalam Sekresi Epididimis Mencit Albino (Mus musculus L) Strain Balb/C, Tesis
Magister Sains, Program Studi Biomedik, Universitas Sumatera Utara,
Medan
Gembong, T., (2004), Taksonomi Tumbuhan, Gajah Mada University Press, Yogyakarta
Hanafiah, (2010), Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya, Palembang
Harahap, N.S., (2008), Pengaruh Aktivitas Fisik Maksimal Terhadap Jumlah Leukosit Dan Hitung Jenis Leukosit Pada Mencit (Mus musculus L) Jantan, Tesis Magister Sains, Prog Studi Biologi, Universitas Sumatera Utara, Medan
Harjanto, (2004), Pemulihan stress oksidatif pada latihan olahraga, Jurnal
51
Harjanto, (2006), Antioksidan dan Latihan Olahraga, Jurnal Kedokteran YARSI
Irawan, (2007), Glukosa dan Metabolisme Energi, Polton Sports Science & Performance Lab, Volume 01 (2007) No. 06
Iskandar, J., (2009), Kencing Manis, PT Bhuana Ilmu Populer, Jakarta
Jawi I M, dkk, (2007), Efek antioksidan ekstrak umbi ubi jalar ungu (Ipomoiea batatas L) terhadap hati setelah aktivitas fisik maksimal dengan melihat
kadar AST dan ALT darah pada mencit, Dexa Media
Jawi I M, dkk, (2008), Ubi Jalar Ungu Menurunkan Kadar MDA dalam Darah dan Hati Mencit setelah Aktivitas fisik Maksimal, Jurnal Veteriner
Juniastuti, T., (2003), Pengaruh Pemberian Forskolin Terhadap Kadar Insulin dan Kadar Gluksoa Darah Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus)
Hiperglikemi Eksperimental, Lembaga Penelitian UNAIR
Maler, (2011), Pengaruh Pemberian Ekstrak Paria (Momordica charatia L)
Terhadap Kadar Glukosa Darah Mencit (Mus musculus), Skripsi,
Universitas Negeri Medan, Medan
Putri, D.R., (2009), Efek Antioksidan Fraksi Larut Etil Asetat Ekstrak etanol daun Jambu Biji (Psidium guajava L.) Pada Kelinci Yang Dibebani Glukosa,
Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta,
Surakarta
Safitri, (2009), Uji Aktivitas Penangkap Radikal Tablet Effervescent Ekstrak
Etanol Daun DewanDaru (Eugenia uniflora L.) Dengan Metode
2,2-Difenil-1-Pikrilhidrazil, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta
Santosa, C.M, dan Hertiani, (2005), Kandungan Senyawa Kimia Dan Efek Ekstrak Air Daun Bangun-bangun (Coleus amboinicus, l.) Pada Aktivitas
Fagositosis Netrofil Tikus Putih (Rattus norvegicus), Majalah Farmasi
Indonesia 16 (3): 141-148.
Sari, A.N., (2012), Peran Propolis sebagai Antidiabetes pada Mencit (Mus Musculus L.) Jantan Galur Swiss Webster yang Dikondisikan Diabetes Mellitus Berdasarkan Analisis Kadar Glukosa Darah, Kadar Insulin
Plasma dan Imunohistokimia Pankreas, Tesis, Program Magister Biologi,
52
Suarsana, N., (2011), Pengaruh Hiperglikemia dan Vitamin E pada Kadar Malonaldehida dan Enzim Antioksidan Intrasel Jaringan Pankreas Tikus,
Laboratorium Biokimia, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana, Bali 43 (2)
Susetyo, J., et al, (2008), Prevalensi Keluhan Subyektif Atau Kelelahan Karena Sikap Kerja Yang Tidak Ergonomis Pada Pengrajin Perak, Jurnal
Teknologi 1(2):141-149
Silitonga, M., (1993), Efek Laktagogum Daun Jinten (Coleus amboinicus, L.) pada Tikus Laktasi, Tesis Magister Sains, Prog Studi Biologi, Institut Pertanian Bogor, Bogor
Smith dan Susanto, (1988), Pemeliharaan, Pembiakan, dan Penggunaan Hewan
Percobaan di Daerah Tropis, UI Press, Jakarta
Warsiki, E., (2008), Karakteristik Mutu Sop Daun Torbangun (Coleus amboinicus) Dalam Kemasan Kaleng Dan Perhitungan Total Migrasi
Kemasan, Bogor 18(3):21-24
Widiyanto, (2008), Glukosa Darah Sebagai Sumber Energi, Fakultas Ilmu Kedokteran Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta
Widyaningrum, (2008), Potensi Aktivitas Ekstrak Etanol Daun Dewandaru
(Eugenia uniflora L) Sebagai Agen Pengkhelat Logam Fe Dan Penangkap
ii
RIWAYAT HIDUP
Herdi Gultom dilahirkan di Sei Dangar pada tanggal 30 Agustus 1988
sebagai anak kelima dari enam bersaudara dari pasangan Hapner Gultom dan
Maslan br Silaban. Pada tahun 1995, penulis masuk SD Negeri 017 Teluk Katung,
dan lulus pada tahun 2001 di SD Negeri 038 Dusun Bhakti Psr 1 Bagan Batu -
Riau. Pada tahun 2001, penulis melanjutkan sekolah di SMP Swasta Yosef
Arnoldi Bagan Batu - Riau dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun yang sama,
penulis melanjutkan sekolah di SMA Swasta RK Bintang Timur Labuhanbatu dan
lulus pada tahun 2007. Pada tahun 2008, penulis diterima di Program Studi
Biologi Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan melalui ujian Seleksi Nasional Masuk Perguruan
Tinggi Negeri (SNMPTN). Selama kuliah penulis merupakan anggota di IKBKB
dan pernah mengikuti UKMKP serta BIOTA (Biologi Pencinta Alam) Universitas
Negeri Medan. Penulis pernah mendapatkan Beasiswa BKM pada tahun 2009.
Pada tahun 2012 penulis mendapatkan hibah kompetitif penelitian dalam
penyelesaian skripsi. Pada tahun yang sama, penulis mendapatkan beasiswa BBM.
Penulis melakukan Praktik Kerja Lapangan di Balai Karantina Ikan (BKI) Polonia
Medan pada tahun 2011.
Dengan ilmu pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh selama
perkuliahan, penulis menyusun skripsi dengan judul “Kajian Manfaat Ekstrak