• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERINTAH KABUPATEN MUARA ENIM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMERINTAH KABUPATEN MUARA ENIM"

Copied!
215
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG (RPHJP)

KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN LINDUNG (KPHL) UNIT XIII OGAN ULU

KABUPATEN MUARA ENIM 2016-2025 PROVINSI SUMATERA SELATAN

MUARA ENIM, 2016

PEMERINTAH KABUPATEN MUARA ENIM

DINAS KEHUTANAN MUARA ENIM

(2)

KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN LINDUNG (RPHJP KPHL) UNIT XIII OGAN ULU KABUPATEN MUARA ENIM

PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2016 – 2025

DISUSUN OLEH :

Plt. KEPALA KPHL UNIT XIII OGAN ULU,

S. ANANG WAHYUDI NIP. 19600721 198602 1 001

DIKETAHUI OLEH : KEPALA DINAS KEHUTANAN PROVINSI SUMATERA SELATAN,

Ir. SIGIT WIBOWO NIP. 19571006 198903 1 003

DISYAHKAN OLEH :

An. MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTUR KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN LINGUNG,

Ir. B. HERUDOJO TJIPTONO, MP NIP. 19610526 198903 1 001

(3)

RencanaPengelolaanHutanJangkaPanjang KesatuanPengelolaanHutanLindung Unit XIII OganUluKabupatenMuaraEnim

RINGKASAN EKSEKUTIF

(1) Penetapan Kesatuam Pengelolaan Hutan (KPH) di Kabupaten Muara Enim berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.76/Menhut-II/2010 tanggal 10 Februari 2010 tentang Pembentukan KPH di Provinsi Sumatera Selatan. Dan bererdasarkan Peraturan Bupati Muara Enim No. 31 tahun 2014 tentang Perubahan ke Dua pembentukan UPT Dinas Kehutanan Kabupaten Muara Enim, maka Kelembagaan KPHL Unit XIII Ogan Ulu merupakan Pelaksana Teknis Dinas Kehutanan Kabupaten Muara Enim. Merujuk pada SK.866/Menhut-II/2014 tentang Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan di Sumatera Selatan, luas wilayah pengelolaan KPHL Unit XIII Ogan Ulu adalah 70.047 ha yang secara keseluruhan merupakan fungsi hutan lindung. Agar pengelolaan KPH dapat berjalan pada arah yang benar, mencapai tujuan dan sasaran secara efektif dan efisien, maka diperlukan adanya rencana pengelolaan.

Maksud dari penyusunan rencana pengelolaan adalah sebagai acuan dalam penyelenggaraan pengelolaan hutan, sedangkan tujuannya adalah untuk menjamin terselenggaranya pengelolaan hutan yang memberikan manfaat secara ekologi, ekonomi dan sosial yang berkelanjutan melalui pengelolaan kawasan dan seluruh potensinya secara komprehensif. KPHL Unit XIII Ogan Ulu berada di wilayah DAS Musi Sub DAS Lematang, Ogan dan Komering. Kondisi vegetasi didominasi oleh hutan lahan kering primer dan sekunder. Terdapat fauna dilindungi berdasarkan UU yang termasuk pada kelompok mamalia yakni beruang madu, landak, dan rusa serta dari klas aves yaitu burung rangkong.

Izin pemanfaatan kawasan hutan yang ada di wilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu terdiri dari 13 hutan desa dan 4 HKm. Izin penggunaan hutan yaitu penggunaan energi panas bumi oleh PT. Pertamian Geothermal Energy dan PT. Supremme Energy. Visi KPHL Unit XIII Ogan Ulu adalah Pengelolaan Hutan yang Sehat, Mandiri dan Lestari Hasil Kerjasama Masyarakat dan KPH, sedangkan misi nya adalah : Penataan hutan sesuai dengan rencana pengelolaannya, Mengembangkan beberapa potensi HHBK dan jasa lingkungan,

(4)

RencanaPengelolaanHutanJangkaPanjang KesatuanPengelolaanHutanLindung Unit XIII OganUluKabupatenMuaraEnim

Membangun kelembagaan kemitraan dalam mendukung pelaksanaan pengembangan HHBK dan jasa lingkungan, Mengikutsertakan masyarakat dalam pengembangan HHBK dan jasa lingkungan dan Mempersiapkan / prakondisi pembangunan industri pengolahan HHBK. Pembentukan lembaga kemitraan dalam rangka mendukung pelaksanaan pengembangan HHBK dan jasa lingkungan, Mengikut sertakan masyarakat dalam pengembangan HHBK dan jasa lingkungan, Mempersiapkan/ prakondisi pembangunan industri pengolahan HHBK.

Pembagian wilayah adminstrasi KPHL Unit XIII Ogan Ulu dibagi menjadi 5 resort yaitu Semende Darat Laut (SDL), Semende Darat Tengah (SDT), Semende Darat Ulu (SDU), Mulak Ulu, dan Kota Agung. Berdasarkan status fungsi kawasan, potensi sumberdaya alam, kondisi bio fisik, keadaan masyarakat dan keberadaan izin pemanfaatan dan penggunaan kawasan hutan yang ada di wilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu, maka pembagian blok pengelolaan hutan dibagi menjadi 2 Blok yakni Blok Inti 41.434 Ha, Blok Pemanfaatan 28.613 Ha. Areal yang diperuntukkan sebagai pemanfaatan wilayah tertentu seluas 24.841 Ha atau sekitar 35,46% dari luas wilayah KPHL. Dari pembagian Blok tata hutan dibagi menjadi kelas hutan antara lain kelas Perlindungan Kawasan, Pemanfaatan Terbatas (Peramuan), Pengembangan HHBK, Jasa lingkungan dan kelas usaha luar bidang kehutanan. Dari kelas hutan pengembangan HHBK dibentuk kelas perusahaan rotan, bambu, pengembangan madu alam, pengolahan kopi, pengembangan damar, pinus, kemiri, lada, aren, pinang, buah-buahan ( alpukat, durian, nangka), usaha pengembangan dan pengolahan strawberi dan markisa, sayur - sayuran serta pengembangan usaha benih dan bibit. Kelas hutan jasa lingkungan akan dibangun kelas perusahaan ekowisata yakni wisata alam dan wisata edukasi, pemanfaatan sumberdaya air dan pemanfaatan sumber energi listrik. Rencana kegiatan yang disusun meliputi inventarisasi dan penataan hutan berkala, pemanfaatan hutan di wilayah

(5)

RencanaPengelolaanHutanJangkaPanjang KesatuanPengelolaanHutanLindung Unit XIII OganUluKabupatenMuaraEnim

tertentu, pemberdayaan masyarakat, pembinaan dan pemantauan terhadap wilayah berizin, rehabilitasi pada areal di luar izin, pembinaan dan pemantauan rehabilitasi, perlindungan dan konservasi alam, kordinasi dan sinkronisasi, penyediaan dan peningkatan kapasitas SDM, pendanaan, sarana dan prasarana, pengembangan database, rasionalisasi wilayah kelola, review rencana pengelolaan serta pengembangan investasi. Untuk menjamin tercapainya target yang diinginkan, maka dilakukan pembinaan, pengawasan dan pengendalian. Selain itu dilakukan juga pemantauan evaluasi dan pelaporan yang akan menjadi instrumen penting untuk mengkoordinasikan, menyempurnakan dan menyesuaikan kembali kegiatan - kegiatan yang telah direncanakan.

(6)

RencanaPengelolaanHutanJangkaPanjang KesatuanPengelolaanHutanLindung Unit XIII OganUluKabupatenMuaraEnim

KATA PENGANTAR

Rencana pengelolan Hutan jangka Panjang (RPHJP) KPHL Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim merupakan Perencanaan Pengelolaan Hutan Jangka Panjang untuk kurun waktu sepuluh tahun. RPHJP ini disusun dengan menghimpun data primer hasil survey dan data sekunder hasil studi literatur serta beberapa informasi dari berbagai stake holder. RPHJP ini merupakan dokumen yang mengintegrasikan antara gambaran kondisi umum, potensi wilayah KPHL yang dimiliki, informasi sosial ekonomi dan budaya masyarakat, sinergi antara rencana pembangunan pusat dan daerah, informasi pemanfaatan dan penggunaan hutan, isu kendala dan permasalahan, visi misi KPHL serta rencana kerja yang meliputi rencana kegiatan, pengawasan dan pengendalian serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan.

Penyusunan RPHJP ini difasilitasi oleh UPT Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan BPKH Wilayah II Palembang didampingi oleh tenaga pakar dari Universitas Muhammadiyah Palembang. RPHJP ini diharapkan akan menjadi panduan makro bagi pelaksanaan kegiatan pengelolaan kawasan KPHL, jugan akan menjadi arahan umum bagi semua pelaku izin usaha yang ada dan telah beroperasi di kawasan KPHL Unit XIII Ogan Ulu. Apa bila dalam berjalannya waktu terjadi perubahan yang signifikan yang disebabkan oleh adanya kebijakan, perizinan atau yang lainnya, maka RPHJP ini akan dilakukan review.

Dengan telah selesainya penyusunan dokumen RPHJP KPHL Unit XIII Ogan Ulu, kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi dalam penyusunan nya. Semoga dokumen RPHJP KPHL Unit XIII Ogan Ulu mudah diterjemahkan dan dapat dioperasionalkan dengan baik di tingkat tapak/lapangan.

Muara Enim, Januari 2016 Kepala KPHL Unit XIII Ogan Ulu

S. ANANG WAHYUDI NIP. 196007211986021001

(7)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Ringkasan Eksekutif ... iv

Daftar Isi ... vii

Daftar Tabel ... viii

Daftar Gambar ... xi

Daftar Lampiran ... xii

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ... I-1 1.2 Tujuan Penyusunan ... I-3 1.3 Sasaran Pengolahan ... I-3 1.4 Ruang Lingkup ... I-4 1.5 Batasan dan Pengertian ... I-5

II. DESKRIPSI KAWASAN

2.1 Risalah Wilayah KPH ... II-1 2.1.1 Letak dan Luas ... II-1 2.1.2 Batas - Batas ... II-2 2.1.3 Pembagian Blok dan Kondisi Geofisik ... II-2 2.1.4 Aksesibilitas Kawasan ... II-15 2.1.5 Sejarah Kawasan ... II-17 2.2 Potensi Wilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu ... II-18 2.2.1 Informasi Penutupan Vegetasi ... II-18 2.2.2 Potensi Hasil Hutan Kayu (HHK) dan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) II-24 2.2.3 Keberadaan Flora dan Fauna Langka ... II-27 2.2.4 Potensi Jasa Lingkungan dan Wisata Alam ... II-29 2.3 Data Informasi Sosial Budaya Masyarakat ... II-31 2.3.1 Data Kependudukan ... II-32 2.3.2 Data Perekonomian Masyarakat ... II-36 2.3.3 Sosial Budaya ... II-42 2.3.4 Interaksi Masyarakat Terhadap Kawasan Hutan ... II-46 2.4 Kondisi Posisi Areal Kerja KPHL dalam Perspektif Rencana Pembangunan .... II-50 2.4.1 Kondisi Posisi dalam Perspektif RKTN ... II-50

(8)

2.4.2 Kondisi Posisi dalam Moratorium ... II-50 2.4.3 Kondisi Posisi dalam Perspektif Tata Ruang Wilayah ... II-51 2.4.4 Kondisi Posisi dalam Perspektif Pembangunan Daerah ... II-54 2.5 Informasi Pemanfaatan dan Penggunaan Hutan ... II-55 2.5.1 Pemanfaatan Hutan ... II-55 2.5.2 Penggunaan Hutan ... II-56 2.6 Isu Strategis Kendala dan Permasalahan ... II-57 2.6.1. Isu Strategis ... II-57 2.6.2. Kendala Permasalahan ... II-59

III. VISI DAN MISI

3.1 Aras Strategis Pembangunan Daerah ... III-1 3.2 Visi ... III-1 3.2.1 Visi KPHL Unit XIII Ogan Ulu ... III-1 3.3.2 Misi KPHL Unit XIII Ogan Ulu ... III-2 3.3 Koherensi Visi Misi KPHL Ogan Ulu ... III-3

IV. ANALISIS DAN PROYEKSI

4.1 Analisisis...IV-1 4.2 Faktor Internal...IV-3 4.3. Faktor Eksternal...IV-13 4.4 Proyeksi ... IV-35 4.5 Proyeksiperencanaan sosial ekonomi di KPHL Unit XIII Ogan Ulu ...IV-40 4.6. Proyeksi dampak pembangunan KPH terhadap peningkatan kesejahteraan

masyarakat ...IV-43 4.7. Sumberdaya manusia ...IV-45 4.8. Sarana dan prasarana ...IV-47 4.9. Pendanaan ...IV-48 4.10. Proyeksi Kelola ...IV-48 4.11. Kelola blok pemanfaatan...IV-54 4.12.Kelola lahan kritis...IV-54 4.13. Kelola Perlindungan Hutan ...IV-57 4.14. Proyeksi kelola ekonomi ...IV-59 4.15. Kelola HHBK ...IV-61 4.16. Kelola sumber air ...IV-64

(9)

4.17. Kelola sumber energi ...IV-64 4.18. Proyeksi kelola sosial ...IV-65 4.19. Sarana prasarana dan kelembagaan Desa ...IV-66 4.20. Interaksi masyarakat dngan Kawasan Hutan ...IV-67

V. RENCANA KEGIATAN

5.1 Inventarisasi dan Penataan Hutan Berkala ... V-1 5.2 Pemanfaatan Hutan pada Wilayah Tertentu ... V-5 5.3 Pemberdayaan MasyarakatDalam Pengelolaan Hutan ... V-8 5.4 Pembinaan dan Pemantauan Areal yang Telah Ada Izin ... V-9 5.5 Penyelenggaraan Rehabilitasi pada Areal di Luar Izin ...V-11 5.6 Pembinaan dan Pemantauan Rehabilitasi pada Areal yang Berizin ...V-12 5.7 Perlindungan Konservasi Alam ...V-13 5.8 Koordinasi dan Sinkronisasi Antar Pemilik Izin ...V-16 5.9 Kordinasi dan Sinkronisasi dengan Stakeholders Terkait ...V-17 5.10Penyedian dan Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Manusia ... V-20 5.11Pendanaan ...V-20 5.12 Sarana dan Prasarana ...V-21 5.13 Pengembangan Database...V-22 5.14 Rasionalisasi Wilayah Kelola ...V-22 5.15 Review Rencana Pengelolaan ...V-23 5.16 Pengembangan Investasi ...V-23

VI. PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

6.1 Pembinaan ... VI-1 6.2 Pengawasan ... VI-2 6.3 Pengendalian ... VI-3

VII.PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN

7.1 Pemantauan ... VII-1 7.2 Evaluasi ... VII-2 7.3 Pelaporan ... VII-2

VIII.PENUTUP ... VIII-1

(10)

RencanaPengelolaanHutanJangkaPanjang KesatuanPengelolaanHutanLindung Unit XIII OganUluKabupatenMuaraEnim

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Sebaran Luas Struktur Geologi KPHL Unit XIII Ogan Ulu ... II-3 Tabel 2.2. Sebaran Luas Jenis Tanah KPHL Unit XIII Ogan Ulu ... II-4 Tabel 2.3. Kualifikasi Tingkat Kemiringan Wilayah KPHL Ogan Ulu... II-5 Tabel 2.4. Sebaran Luas Sub Das KPHL Unit XIII Ogan Ulu ... II-6 Tabel 2.5. Daftar Analisis Potensi Pembagian/Peruntukan Blok dalam KPHL Unit

Ogan Ulu ... II-8 Tabel 2.6. Pembagian Blok Tata Hutan KPHL Ogan Ulu ... II-12 Tabel 2.7. Kelas Hutan KPHL Ogan Ulu ... II-13 Tabel 2.8. Sebaran Petak Pada Blok Tata Hutan ... II-13 Tabel 2.9. Korelasi Tata Hutan Kelas Hutan dan Kelas Perusahaan ... II-14 Tabel 2.10. Sebaran Kelas Akses dalam Kawasan KPHL Ogan Ulu ... II-17 Tabel 2.11. Sejarah Fungsi dan Luas Kawasan Hutan KPHL Ogan Ulu ... II-18 Tabel 2.12. Sebaran Luas Tipe Penutupan Lahan KPHL Unit XIII Ogan Ulu ... II-19 Tabel 2.13. Jumlah species dan nilai densitas pada hutan primer ... II-20 Tabel 2.14. Jumlah species dan nilai densitas pada hutan sekunder ... II-20 Tabel 2.15. Daftar species yang ditemukan di areal berhutan ... II-21 Tabel 2.16. Daftar species pohon yang menyusun areal berhutan ... II-25 Tabel 2.17. Daftar HHBK Yang Ada di Wilayah KPHL Ogan Ulu ... II-26 Tabel 2.18. Daftar Rotan Dewasa di HL. Bukit Jambul Muara Enim ... II-27 Tabel 2.19. Daftar Keragaman dan Stasus Perlindungan Satwa ... II-29 Tabel 2.20. Letak objek wisata diwilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu ... II-31 Tabel 2.21. Sebaran Desa Yang Berada di Wilayah KPHL Unit XII Ogan Ulu ... II-32 Tabel 2.22. Jumlah Penduduk dan Ratio Jenis Kelamin Desa Sekitar KPHL OU . II-33 Tabel 2.23. Kepadatan Penduduk Desa di Sekitar KPHL Ogan Ulu ... II-34 Tabel 2.24. Luas Lahan Produktif dan Hasil Produksi Perkebunan ... II-39 Tabel 2.25. Sarana Perekonomian (Pasar Kalangan) Sekitar KPHL Ogan Ulu ... II-40 Tabel 2.26.Rasio Murid - Sekolah dan Rasio Murid - Guru ... II-42 Tabel 2.27.Saranan Prasarana Kesehatan ... II-43 Tabel 2.28. Hutan Desa diwilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu ... II-50

(11)

RencanaPengelolaanHutanJangkaPanjang KesatuanPengelolaanHutanLindung Unit XIII OganUluKabupatenMuaraEnim

Tabel 2.29.Peruntukan Lahan di KPHK Ogan Ulu Berdasarkan RKTN ... II-50 Tabel 2.30.Peruntukan Ruang Pada KPHL Ogan Ulu Perspektif RTRW ... II-54 Tabel 2.31. Daftar Hutan Desa di KPHL Ogan Ulu ... II-55 Tabel 2.32. Daftar Hutan Kemasyarakatan di KPHL Ogan Ulu ... II-56 Tabel 2.33. Daftar Pemegang ijin pinjam pakai Kawaan Hutan ... II-56 Tabel 2.34. Daftar Lahan Kritis di KPHL Ogan Ulu ... II-57 Tabel 3.1. Rangkuman Koherensi Visi Misi KPHL Ogan Ulu ... III-3 Tabel 4.1. Identifikasi faktor internal dan eksternal KPHL Unit XIII Ogan Ulu ... IV-2 Tabel 4.2. Kawasan Hutan yang belum ditata batas ... IV-11 Tabel 4.3. Kombinasi faktor lingkungan internal dan eksternal ... IV-24 Tabel 4.4. Strategi kombinasi Strenght (kekuatan) dan opportunyti (peluang) dalam

analisa SWOT ... IV-25 Tabel 4.5. Strategi kombinasi Weaknes (kelemahan) dan opportunyti (peluang)

dalam analisa SWOT ... IV-27 abel 4.6. Strategi kombinasi Strenght (kekuatan) dan Treat (ancaman) dalam analisa

SWOT ... IV-29 Tabel 4.7. Strategi kombinasi Weaknes (kelemahan) dan Treat (ancaman) dalam

analisa SWOT ... IV-32 Tabel 4.8. Koherasi antara visi, misi dan tujuan kombinasi faktor (strategi) sasaran

dan program indikatif ... IV-36 Tabel 4.9. Proyeksi perencanaan sosial ekonomi dalam 10 tahun Blok Inti ... IV-40 Tabel 4.10. Proyeksi perencanaan sosial ekonomi dalam 10 tahun Blok Pemanfaatan,

Jasa Lingkungan dan HHBK ... IV-42 Tabel 4.11. Proyeksi Pendapatan Perkapita Masyarakat berdasarkan Harga

Patokan HHBK pada Kawasan Hutan KPHL Unit XIII Ogan Ulu untuk 10 Tahun ... IV-44

Tabel 4.12. Data SDM saat ini dan prediksi kedepan ... IV-46 Tabel 4.13. Daftar sarana dan prasarana yang dibutuhkan... IV-47 Tabel 4.14. Daftar nilai kepekaan tanah diwilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu .. IV-49 Tabel 4.15.Irigasi yang berasal dari sungai dalam wilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu .

... IV-51 Tabel 4.16. Daftar pembangunan PLTMH ... IV-52 Tabel 4.17. Rencana rehabilitasi diwilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu ... IV-58

(12)

RencanaPengelolaanHutanJangkaPanjang KesatuanPengelolaanHutanLindung Unit XIII OganUluKabupatenMuaraEnim

Tabel 4.18. Rencana rehabilitasi lahan kritis diwilayah KPHL Unit XIII

Ogan Ulu ... ... IV-59 Tabel 4.19. Prediksi target rehabilitasi lahan kritis diwilayah KPHL Unit XIII

Ogan Ulu ... IV-59 Tabel 4.20. Nilai produktifitas HHBK diwilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu ... IV-63 Tabel 4.21. Rencana pengembangan HHBK diwilayah KPHL Unit XIII

Ogan Ulu ... IV-64 Tabel 4.22. Pembangunan PLTMH diwilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu ... IV-67 Tabel 5.1. Luas kelas hutan KPHL Unit XIII Ogan Ulu ... V-3 Tabel 5.2. Sebaran wilayah tertentu KPHL Unit XIII Ogan Ulu ... V-2 Tabel 5.3. Rancangan pengelolaan pada wilayah tertentu ... V-7 Tabel 5.4. Pelibatan masyarakat dalam pengelolaan wilayah kerja KPHL Unit XIII Ogan Ulu ... V-9 Tabel 5.5. Stakeholder yang terkait dalam pengelolaan KPHL Unit XIII

Ogan Ulu ... V-18 Tabel 5.6. Peranserta Stakeholder dalam pengelolaan KPHL Unit XIII

Ogan Ulu ... V-19 Tabel 5.7. Matriks pengembangan investasi ... V-24 Tabel 5.8. Matriks rencana kegiatan KPHL Unit XIII Ogan Ulu ... V-26 Tabel 5.9. Tata waktu rencana kegiatan KPHL Unit XIII Ogan Ulu ... V-40

(13)

RencanaPengelolaanHutanJangkaPanjang KesatuanPengelolaanHutanLindung Unit XIII OganUluKabupatenMuaraEnim

(14)

RencanaPengelolaanHutanJangkaPanjang KesatuanPengelolaanHutanLindung Unit XIII OganUluKabupatenMuaraEnim

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Sebaran Jenis Tanah di Wilayah KPHL Ogan Ulu ... II - 4 Gambar 2.2. Sebaran Kelas Kelerengan di Wilayah KPHL Ogan Ulu ... II - 5 Gambar 2.3. Sebaran Wilayah DAS dalam Kawasan KPHL Ogan Ulu ... II- 6 Gambar 2.4. Tata Hutan KPHL Ogan Ulu ... II-12 Gambar 2.5. Kelas Hutan KPHL Ogan Ulu ... II-13 Gambar 2.6. Sebaran kondisi akses dalam Kawasan KPHL Ogan Ulu ... II-16 Gambar 2.7. Kontruksi Jalan Desa Menuju Wilayah KPHL Ogan Ulu ... II-16 Gambar 2.8. Kondisi tutupan lahan hutan sekunder ... II-22 Gambar 2.9. Kondisi lahan terbuka ... II-23 Gambar 2.10. Kondisi kebun campuran ... II-23 Gambar 2.11 Kondisi belukar semak ... II-23 Gambar 2.12 Kondisi kebun kopi ... II-24 Gambar 2.13. Kondisi areal pertanian ... II-27 Gambar 2.14. Fauna yang ada di KPHL Unit XIII Ogan Ulu ... II-26 Gambar 2.15. Objek wisata air terjun dan sungai ... II-30 Gambar 4.16 Wilayah rawan kebakaran hutan KPHL Ogan Ulu ... IV-61 Gambar 5.1. Wilayah Tertentu KPHL Ogan Ulu ... V -6

(15)

RencanaPengelolaanHutanJangkaPanjang KesatuanPengelolaanHutanLindung Unit XIII OganUluKabupatenMuaraEnim

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Peta Iklim KPHL Unit XIII Ogan Ulu Lampiran 2. Peta Geologi KPHL Unit XIII Ogan Ulu Lampiran 3. Peta Jenis Tanah KPHL Unit XIII Ogan Ulu Lampiran 4 Peta Kelas Lereng KPHL Unit XIII Ogan Ulu Lampiran 5. Peta Hidrologi KPHL Unit XIII Ogan Ulu Lampiran 6. Peta DAS KPHL Unit XIII Ogan Ulu

Lampiran 7. Peta Tata Hutan KPHL Unit XIII Ogan Ulu Lampiran 8 Peta Kelas Hutan KPHL Unit XIII Ogan Ulu

Lampiran 9 Peta Akses Dalam Kawasan KPHL Unit XIII Ogan Ulu Lampiran 10. Peta Penutupan Lahan KPHL Unit XIII Ogan Ulu Lampiran 11. Peta Kesesuai dengan RKTN

Lampiran 12. Peta Pemanfaatan Hutan KPHL Unit XIII Ogan Ulu Lampiran 13. Peta Penggunaan Hutan KPHL Unit XIII Ogan Ulu Lampiran 14. Peta Wilayah Tertentu KPHL Unit XIII Ogan Ulu

Lampiran 15. Peta rawan kebakaran hutan di wilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu

(16)

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hutan merupakan sumberdaya alam yang menyangkut hajat orang banyak dikuasai oleh Negara dan diperuntukkan sebesar - besarnya untuk kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat, sesuai dengan amanah Undang Undang Dasar 1945. Berdasarkan Undang Undang 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan pada pasal 6 disebutkan bahwa hutan secara keseluruhan mempunyai tiga fungsi yakni Fungsi Konservasi, Fungsi Lindung dan Fungsi Produksi. Pada pasal 1 ayat 8 didefinisikan bahwa, Hutan Lindung sebagai Kawasan Hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah. Dari pengertian tersebut berarti bahwa hutan lindung dapat ditetapkan di wilayah hulu sungai (termasuk pegunungan di sekitarnya) sebagai wilayah tangkapan hujan (catchment area), di sepanjang aliran sungai bilamana dianggap perlu, di tepi - tepi pantai (misalnya pada hutan mangrove), dan tempat - tempat lain sesuai fungsi yang diharapkan.

Pengelolaan hutan secara umum merupakan usaha untuk mewujudkan pengelolaan hutan lestari berdasar Tata Hutan, Rencana Pengelolaan, Pemanfaatan Hutan, Rehabilitasi Hutan, Perlindungan Hutan dan Konservasi.

Untuk mewujudkan pengelolaan hutan lestari maka seluruh Kawasan Hutan terbagi ke dalam Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH). KPH menjadi bagian dari penguatan sistem pengurusan Hutan Nasional, Provinsi dan Kabupaten / Kota.

Kebijakan strategis dari Pemerintah Pusat, diantaranya adalah PP No. 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan, kemudian disempurnakan di dalam PP No. 3 Tahun 2008 dan Peraturan Menteri Kehutanan No.6/Menhut-II/2009 tentang Pembentukan Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan. Dalam PP dan Permenhut tersebut dijelaskan mengenai Kesatuan Pengelolan Hutan (KPH),

BAB I

(17)

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

adalah wilayah pengelolaan hutan sesuai fungsi pokok dan peruntukannya yang dapat dikelola secara efisien dan lestari, yang berperan sebagai penyelenggara pengelolaan hutan di tingkat tapak. Keberadaan KPH menjadi semakin kuat dengan dikeluarkannya Permendagri No. 61 Tahun2010 yang mengamanatkan bentuk organisi KPH sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah, ditetapkan dengan Peraturan Daerah, dan bertanggung jawab kepada Gubernur atau Bupati / Walikota melalui Sekretaris Daerah. Selain itu Pemerintah Pusat sudah mengeluarkan peraturan yang terkait dengan pelaksanaan teknis antara lain : Permenhut No. 6 Tahun 2010 tentang Norma, Standar dan Prosedur (NSPK) dan kriteria pengelolaan hutan pada Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP);

Permenhut No.41 Tahun 2011 tentang standarisasi fasilitas sarana dan prasarana KPHL dan KPHP Model, yang kemudian disempurnakan melalui Permenhut No.54 Tahun 2011; dan Permenhut No. 42 Tahun 2011 tentang standar kompetensi bidang teknis Kehutanan pada KPHL dan KPHP.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor SK.76/Menhut-II/2010 tanggal 10 Februari 2010 tentang Penetapan KPHL dan KPHP di Provinsi Sumatera Selatan, salah satunya adalah KPHL Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim seluas ± 70.047 Ha yang secara keseluruhan merupakan fungsi Hutan Lindung. Kelembagaan KPHL UNIT XIII Ogan Ulu saat ini adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kehutanan Kabupaten Muara Enim melalui dasar hukum Peraturan Bupati Muara Enim Nomor 27 Tahun 2013.

Permasalahan hutan secara umum sebagaimana terdapat juga di KPHL Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim antara lain perambahan dan penguasaan lahan hutan menjadi areal perkebunan, areal pertanian dan pemukiman, ilegal logging, permasalahan batas kawasan dll. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan adanya lembaga yang mengelola hutan di tingkat tapak yang fokus dan intensif, dalam hal ini yaitu KPH. KPH diharapkan mampu menjadi garis depan dan menjembatani dalam mewujudkan harmonisasi

(18)

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

pemanfaatan hutan oleh berbagai pihak dalam kerangka pengelolaan hutan lestari, dapat mengidentifikasi keberadaan dan kebutuhan masyarakat terhadap manfaat sumberdaya hutan dengan lebih jelas dan cermat. Demikian pula penyelesaian konflik maupun pencegahan terjadinya konflik lebih dapat dikendalikan. Selain itu, KPH diharapkan dapat memfasilitasi komunikasi dengan Pemerintah dan / atau Pemerintah Daerah untuk menata hak dan akses masyarakat terhadap sumberdaya hutan.

Untuk melaksanakan pengelolaan tersebut, KPH memerlukan pedoman berupa Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (RPHJP) untuk 10 tahun, yang selanjutnya dijabarkan dalam Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Pendek (RPHJPd). Rencana ini didasarkan pada Visi dan Misi yang dijabarkan sesuai dengan kondisi biofisik dan social di lapangan dan dengan mempertimbangkan Visi Pemerintah secara umum dan Visi dalam sektor Kehutanan. Teknik penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang ini mengacu pada Peraturan Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan Nomor P.5/VII-WP3H/2012 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Hutan pada KPHL dan KPHP.

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (10 tahun) bersifat komprehensif dan indikatif yang menjadi acuan bagi penyusunan rencana pengelolaan jangka pendek dan rencana - rencana teknis yang lebih operasional di tingkat lapangan.

1.2. Tujuan Penyusunan

Tujuan pengelolaan KPHL Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim adalah menyusun rencana pembangunan, pengembangan, dan penguatan kelembagaan KPHL Unit XIII Ogan Ulu sehingga mampu melaksanakan fungsi - fungsi manajemen secara efektif dan efisien dengan hasil yang optimal.

1.3 Sasaran Pengelolaan

Sasaran pengelolaan KPHL Unit XIII Ogan Ulu periode 2016 – 2025 adalah :

(19)

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

a) Terhimpun dan terdeskripsikannya data dan informasi kondisi biofisik serta kondisi sosial ekonomi masyarakat di dalam dan sekitar KPHL Unit XIII Ogan Ulu yang dapat digunakan sebagai dasar dalam perencanaan pengelolaan hutan berkelanjutan.

b) Tersusunnya tata hutan KPHL Unit XIII Ogan Ulu yang didasarkan pada kondisi biofisik, sosial ekonomi, dan sosial budaya yang sesuai dengan fungsi kawasan serta dapat mengakomodasi kepentingan perlindungan dan pemanfaatan (pemberdayaan masyarakat), baik untuk kepentingan pemanfaatan maupun penggunaan Kawasan Hutan.

c) Tersusunnya Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (RPHJP) KPHL Unit XIII Ogan Ulu yang dapat mengakomodir berbagai kepentingan dengan mengacu pada Perdirjen P.5/VII-WP3H/2012.

1.4 Ruang Lingkup

Ruang lingkup penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim meliputi :

a) Persiapan pelaksanaan kegiatan penyusunan rencana pengelolaan hutan jangka panjang.

b) Penyiapan peta - peta: iklim, jenis tanah, penutupan lahan, lahan kritis, hidrologi, kelerengan, dan peta administrasi.

c) Survey lapangan pengumpulkan data meliputi :

 Risalah wilayah KPH yang meliputi : letak, luas, aksesibilitas kawasan, batas - batas, sejarah wilayah KPH;

 Potensi wilayah KPH antara lain penutupan vegetasi, potensi kayu / non kayu, keberadaan flora dan fauna langka, potensi jasa lingkungan, dan wisata alam;

 Informasi sosial budaya masyarakat di dalam dan di sekitar hutan termasuk keberadaan masyarakat hukum adat;

 Informasi ijin - ijin pemanfaatan hutan dan penggunaan Kawasan Hutan yang ada diwilayah kelola;

(20)

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

 Kondisi posisi KPH dalam perspektif tata ruang wilayah dan pembangunan daerah;

 Informasi kegiatan pembangunan Kehutanan yang pernah dilaksanakan pada wilayah KPH;

 Informasi lain yang relevan;

 Isu strategis, kendala dan permasalahan d. Analisis terhadap data yang diperoleh; dan

e. Menentukan lokasi prioritas RHL, kebijakan & strategi dan kelembagaan RHL, mencakup seluruh isi RPHJP dalam rencana aksimmenurut waktu dan lokasi.

1.5 Batasan Pengertian

Untuk menghindari timbulnya kerancuan dan keanekaragaman penafsiran tentang istilah - istilah yang digunakan didalam penyusunan RPHJP KPHL Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim, maka berikut ini diberikan beberapa pengertian daftar istilah yaitu :

a. Hutan adalah kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumberdaya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam dan lingkungannya, yang satu dengan lainya saling mempengaruhi dan tidak dapat dipisahkan.

b. Kawasan Hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan oleh pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap.

c. Hutan Lindung adalah Kawasan Hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah.

d. Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak - anak sungainya yang dibatasi oleh pemisah topografi berupa punggung bukit atau gunung yang

(21)

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

berfungsi menampung air yang berasal dari hujan dan sumber - sumber air lainnya, menyimpan serta mengalirkannya ke danau atau laut secara alami.

e. Pengurusan Hutan, adalah meliputi kegiatan penyelenggaraan (UU 41 pasal 10 ayat 2) yaitu Perencanaan Kehutanan, Pengelolaan Hutan, Penelitian dan Pengembangan, Pendidikan dan latihan serta Penyuluhan Kehutanan dan Pengawasan.

f. Pengelolaan hutan adalah kegiatan yang meliputi Tata Hutan dan Rencana Pengelolaan Hutan, Pemanfaatan Hutan, Penggunaan Kawasan Hutan, Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan serta Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam.

g. Perencanaan Hutan, adalah meliputi (UU 41 pasal 12) kegiatan Inventarisasi Hutan, Pengukuhan Kawasan Hutan, Penatagunaan Kawasan Hutan, Pembentukan Wilayah Pengelolaan Hutan, dan Penyusunan Rencana Kehutanan.

h. Pemanfaatan hutan adalah kegiatan untuk memanfaatkan Kawasan Hutan, memanfaatkan jasa lingkungan, memanfaatkan hasil hutan kayu dan bukan kayu serta memungut hasil hutan kayu dan bukan kayu secara optimal dan adil untuk kesejahteraan masyarakat dengan tetap menjaga kelestariannya.

i. Penggunaan hutan adalah merupakan penggunaan untuk kepentingan pembangunan diluar Kehutanan tanpa mengubah status dan fungsi pokok Kawasan Hutan.

j. Unit Pengelolaan Hutan adalah merupakan kesatuan pengelolaan terkecil pada hamparan lahan hutan sebagai wadah kegiatan pengelolaan hutan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan yang dikelola secara efisien dan lestari.

k. Kesatuan Pengelolaan Hutan adalah selanjutnya disebut KPH adalah wilayah pengelolaan hutan sesuai fungsi pokok dan peruntukannya yang dapat dikelola secara efisien dan lestari.

(22)

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

l. Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung adalah selanjutnya disebut KPHL adalah KPH yang luas wilayahnya seluruhnya atau sebagian besar terdiri dari kawasan Hutan Lindung.

m. Tata Hutan adalah kegiatan rancang bangun unit pengelolaan hutan, mencakup kegiatan pengelompokan sumber daya hutan sesuai dengan tipe ekosistem dan potensi yang terkandung di dalamnya dengan tujuan untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat secara lestari.

n. Tata batas adalah pengukuran dan pemancangan batas Kawasan Hutan o. Rekontruksi batas adalah pemeriksaan dan pengukuran ulang batas

Kawasan Hutan

p. Inventarisasi Hutan adalah rangkaian kegiatan pengumpulan data untuk megetahui keadaan dan potensi sumberdaya hutan serta lingkungan secara lengkap.

q. Blok adalah Bagian dari KPH yang secara geografis bersifat permanen, yang secara strategis ditetapkan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi manajemen, terutama dalam fungsi perlindungan hidro - orologi, yang menjadikannya sebagai kesatuan pengelolaan perlindungan hidro - orologi lestari.

r. Petak adalah unit terkecil lahan hutan yang lokasi geografisnya bersifat permanen, sebagai basis pemberian perlakuan pengelolaan, dan menjadi satuan administrasi dari setiap kegiatan pengelolaan yang diterapkan atasnya.

s. Anak petak adalah bagian dari petak yang bersifat temporer, yang oleh sebab yang tertentu memperoleh perlakuan silvikultur atau kegiatan pengelolaan yang khusus.

t. Wilayah Tertentu adalah wilayah hutan yang situasi dan kondisinya belum menarik bagi pihak ketiga untuk mengembangkan usaha pemanfaatannya u. Rencana Pengelolaan Hutan adalah konfigurasi peta situasi, visi - misi,

tujuan dan sasaran yang dijabarkan ke dalam resep atau arah manajemen strategis yang terpadu yang menyangkut kelola kawasan, kelola pemanfaatan

(23)

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

hutan, kelola pasar, kelola konservasi, dan kelola rehabilitasi - restorasi dalam kerangka pencapaian fungsi ekonomi, lingkungan, dan sosial yang optimal.

v. Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang adalah Rencana pengelolaan hutan pada tingkat strategis berjangka waktu 10 (sepuluh) tahun atau selama jangka benah pembangunan KPH.

w. Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Pendek adalah Rencana Pengelolaan Hutan berjangka waktu satu tahun pada tingkat kegiatan operasional berbasis petak dan / atau zona dan / atau blok.

x. Rehabilitasi Hutan dan Lahan adalah upaya untuk memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan sehingga daya dukung, produktifitas dan perannya dalam mendukung sistem penyangga kehidupan tetap terjaga

y. Perlindungan Hutan adalah usaha untuk mencegah dan membatasi kerusakan hutan, Kawasan Hutan dan hasil hutan yang disebabkan oleh perbuatan manusia, ternak, kebakaran daya - daya alam, hama, penyakit, serta mempertahankan dan menjaga hak - hak negara, masyarakat dan perorangan atas hutan, kawasan hutan, hasil hutan investasi serta perangkat yang berhubungan dengan pengelolaan hutan.

z. Pemberdayaan Masyarakat adalah perlibatan masyarakat sekitar Kawasan Hutan dalam kegiatan pembinaan serta perlindungan hutan berdasarkan pada pola kerjasama yang saling menguntungkan dengan tetap menjaga fungsi utama Kawasan Hutan

aa. Perhutanan Sosial adalah terbangunnya pembangunan Kawasan Hutan melalui pemanfaatan hutan dan keterpaduan dengan kegiatan lain luar sektor Kehutanan

bb. Konflik Kawasan adalah timbulnya permasalahan sosial dan tata guna lahan Kawasan Hutan sebagai dampak dari disharmonisasi dan disorientasi pemanfaatan Kawasan Hutan dengan kepentingan masyarakat atau pihak lain cc. Hasil Hutan Bukan Kayu adalah manfaat dan hasil yang dapat deperoleh

dari Kawasan Hutan berupa hasil ikutan dan hasil sampingan

(24)

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

dd. Jasa Lingkungan adalah produk sumberdaya alam hayati dan ekosistimnya yang berupa manfaat langsung dan tidak langsung yang meliputi jasa wisata alam, jasa perlindungan tata air, kesuburan tanah, pengendalian erosi dan banjir, keindahan dan keunikan alam, penyerapan dan penyimpanan karbon.

ee. Hutan Kemasyarakatan (HKm) adalah salah satu kegiatan Perhutanan Sosial yang melibatkan masyarakat dalam 1 (satu) Kelompok untuk mengelola.

ff. Hutan Desa (HD) adalah salah satu kegiatan Perhutanan Sosial yang melibatkan masyarakat dan dikelola oleh Lembaga Desa.

gg. Blok adalah merupakan bagian proses kegiatan penataan hutan sebagai kegiatan rancang bangun unit pengelolaan hutan, mencakup kegiatan pengelompokan sumberdaya hutan sesuai dengan tipe ekosistem dan potensi yang terkandung di dalamnya dengan tujuan untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat secara lestari.

hh. Kemitraan adalah kegiatan kerjasama yang saling menguntungkan antara KPHL Unit XIII Ogan Ulu dengan masyarakat (Kelompok Tani Hutan) berdasarkan kesepakatan bersama.

(25)

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

DESKRIPSI KAWASAN

2.1. Risalah Wilayah KPH.

2.1.1 Letak dan Luas

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 76/Menhut-II /2010 tanggal 10 Februari 2010 tentang Penetapan Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Provinsi Sumatera Selatan salah satunya adalah KPHL Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim. Secara geografis, KPHL Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim terletak diantara 04 20’ 00” sampai dengan 04 00’

00” Lintang Selatan dan antara 103 20’ 00” sampai dengan 103 50’ 00”

Bujur Timur. Berdasarkan administrasi pemerintahan wilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu berada di 5 kecamatan meliputi Kecamatan Semende Darat Ulu, Semende Darat Tengah dan Semende Darat Laut Kabupaten Muara Enim, Kecamatan Kota Agung dan Kecamatan Mulak Ulu Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan. Secara kelembagaan, KPHL Unit XIII Ogan Ulu berada dibawah Dinas Kehutanan Kabupaten Muara Enim dengan bentuk kelembagaan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kehutanan Kabupaten Muara Enim melalui Peraturan Bupati Muara Enim Nomor 27 Tahun 2013.

Luas KPHL Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim, sebagaimana yang tercantum dalam SK. Menhut No. 76/Menhut-II/2010 tanggal 10 Februari 2010 tentang Penetapan KPHL dan KPHP Provinsi Sumatera Selatan dan SK Menhut No. 866/Menhut-II/2014 tanggal 29 September 2014 tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi Sumatera Selatan serta berdasarkan batas administrasi kabupaten Provinsi Sumatera Selatan yang diperoleh dari BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan, bahwa luas wilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu adalah ± 70.047 Ha yang secara keseluruhan merupakan fungsi Hutan Lindung merupakan bagian dari kelompok Hutan Lindung Bukit Jambul, Bukit Nanti, Mekakau.

BAB II

(26)

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

2.1.2 Batas - Batas

Batas - batas administrasi wilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu sebelah Utara berbatasan dengan dengan Kecamatan Tanjung Agung, sebelah Selatan berbatasan dengan Provinsi Bengkulu, sebelah Barat berbatasan dengan wilayah KPHL Unit XII Dempo dan Kabupaten Lahat dan sebelah Timur berbatasan dengan wilayah KPHL Unit XV Bukit Nanti.

2.1.3 Pembagian Blok dan Kondisi Geofisik

Pada Permenhut Nomor P.6/Menhut-II/2010 tentang Norma, Standar Prosedur dan Kriteria Pengelolaan Hutan pada KPHL dan KPHP Bab III tentang Tata Hutan dan Pengelolaan Hutan Pasal 6 ayat 2 menyebutkan bahwa “Pembagian blok harus memperhatikan karakteristik biofisik lapangan, kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar, potensi sumberdaya alam dan keberadaan hak-hak atau ijin usaha pemanfaatan hutan dan penggunaan kawasan hutan”, sedangkan pada Pasal 7 ayat 3 menyebutkan bahwa

“Dalam hal wilayah yang bersangkutan telah ada ijin atau hak, pembagian petak menyesuaikan dengan petak yang telah dibuat oleh pemegang ijin atau hak. Atas dasar itu, berikut diuraikan beberapa kondisi geofisik yang akan menjadi pertimbangan dalam pembagian blok. Adapun pembagian Blok diwilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu antara lain :

- Blok Inti

- Blok Pemanfaatan (Pemanfaatan terbatas dan ijin) a. Iklim

Tipe iklim KPHL Unit XIII Ogan Ulu, sebagaimana tipe iklim secara umum di Sumatera Selatan yaitu beriklim tropis. Pernyataan iklim tropis ini digambarkan oleh beberapa ahli dengan berbagai istilah :

a. Termasuk iklim Afa (iklim hujan tropis), menurut Koppen.

b. Termasuk iklim A (daerah sangat basah), menurut Schmidt-Ferguson 1950.

(27)

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

c. Termasuk iklim B1 (daerah dengan 7 sampai 9 bulan basah dan dua bulan kering), menurut Oldeman 1979.

Wilayah yang beriklim tropis secara umum mempunyai dua musim, yaitu musim kemarau dan musim penghujan, dengan suhu rata-rata 26,10°C- 27,40°C serta kelembaban rata-rata dan kelembaban relatif 69,4% - 85,5% sepanjang tahun.

d. Geologi dan Jenis Tanah

1. Geologi

Berdasarkan peta geologi provinsi Sumatera Selatan yang bersumber dari BPKH Wilayah II Palembang, wilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu terdiri dari struktur geologi breksi, lava dan tuf, andesit sampai bas, breksi dan lava, riolit, dasit. Sebaran luasan struktur geologinya disajikan pada Tabel berikut.

Tabel 2.1. Sebaran luas struktur geologi KPHL Unit XIII Ogan Ulu No Struktur geologi Luas (ha) Presentasi (%) 1 Breksi, lava dan tuff, andesit

sampai basalt 69.533 99,3

2 Tuff, breksi dan lava, riolit, dasit 514 0,7

Jumlah 70.047 100,0

Sumber: Puslitanak Bogor tahun 2014

2. Jenis Tanah

Berdasarkan Peta Jenis Tanah Provinsi Sumatera Selatan, struktur tanah di KPHL Unit XIII Ogan Ulu pada umumnya tersusun dari tanah Andosol Coklat dan Regosol; Latosol Coklat dan Litosol; serta Podsolik Merah Kuning. Sebaran tanah dapat dilihat pada peta tanah yang disajikan di lampiran, sedangkan persentasi struktur tanah disajikan pada Tabel 2.2.

(28)

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

Tabel 2.2. Sebaran luas jenis tanah KPHL Unit XIII Ogan Ulu

No Jenis tanah Fungsi

Hutan Luas (ha) Persentasi (%) 1. Andosol coklat dan regosol HL 54.529 77,8 2. Latosol coklat dan litosol HL 7.528 10,7

3. Podsolik merah kuning HL 7.990 11,5

Jumlah 70.047 100,0

Sumber Puslinak Pertanian tahun 2014

Gambar 2.1. Sebaran jenis tanah di wilayah KPHL Ogan Ulu

e. Topografi dan Kelerengan

Berdasarkan peta kelas lereng yang bersumber dari BPKH wilayah II Palembang sebaran kelas lereng di wilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu didominasi oleh kelas lereng sangat curam, landai dan agak curam, lebih terperinci sebaran kualifikasi kelas lereng disajikan pada Tabel 2.3.

(29)

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

Gambar 2.2. Sebaran kelas kelerengan dalam kawasan KPHLUnit XIII Ogan Ulu

Tabel 2.3. Kualifikasi Tingkat Kemiringan Wilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu

Kelas lereng Tingkat

Kemiringan Kualifikasi Luas Persentase Luas (%)

1 0 - 8 Landai/Datar 26.466 37,8

2 15 - 25 Agak Curam 6.817 10,0

3 ≥ 45 Sangat Curam 36.764 52,2

Jumlah 70.047 100,0

Sumber : BPKH Wilayah II Palembang

f. Hidrologi dan Karakteristik Wilayah DAS

Berdasarkan kajian hidrologi, wilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu termasuk dalam DAS Musi Sub DAS Ogan, Sub DAS Lematang dan Sub DAS Komering, sebaran wilayah Sub DAS tersebut disajikan pada tabel 2.4.

Anak - anak sungai yang terhimpun dalam Sub DAS - Sub DAS Enim tersebut antara lain; Sungai Enim Kiri, Sungai Enim Kanan, Air Perikan, Sungai Lubuk Nipis, Sungai Cawang Tengah, Sungai Luang Dalam, Sungai Air Bengkok mengalir ke Sungai Enim. Sub - Sub DAS Endikat terdiri dari sungai Endikat Bengkok dan Sungai Endikat Kiri mengalir ke Sungai

(30)

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

Endikat. Sungai Enim dan Sungai Endikat mengalir ke Sungai Lematang yang terhimpun sebagai Sub DAS Lematang. Sub DAS Ogan merupakan muara dari sungai Ogan Kiri dan Ogan Kanan, sedangkan Sub DAS Komering muara dari Air Kisam dan Air Alakan. Akhirnya semua sungai baik Sungai Lematang, Sungai Ogan dan Sungai Komering bermuara ke Sungai Musi.

Tabel 2.4. Sebaran luas Sub DAS KPHL Unit XIII Ogan Ulu

No Jenis tanah Luas (ha) Persentasi (%)

1 Sub DAS Komering 252 0,36

2 Sub DAS Ogan 3.638 5,19

3 Sub DAS Lematang 66.157 94,45

Jumlah 70.047 100,00

Sumber : BPDAS-HL Musi Palembang

Gambar 2.3. Sebaran wilayah DAS dalam kawasan KPHLUnit XIII Ogan Ulu

(31)

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

g. Pembagian Blok / Zona

Status fungsi kawasan KPHL Unit XIII Ogan Ulu secara keseluruhan merupakan hutan lindung, sehingga pembagian zona / Blok menjadi Blok Inti, Blok Pemanfaatan. Hal ini sesuai dengan yang tercantum dalam Petunjuk Teknis Tata Hutan yang tertuang dalam Perdirjen No. P.5/VII- WP3H/2012.Blok inti diperuntukkan sebagai fungsi hidrologis dan edafis sedangkan blok pemanfaatan adalah untuk pemanfaatan hasil hutan bukan kayu (HHBK) dan jasa lingkungan pada hutan lindung. Dalam pelaksanaan pemanfaatan tersebut ada yag melalui mekanisme perizinan yakni Hutan Kemasyarakatan (HKm) dan Hutan Desa (HD) serta kemitraan.

(32)

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

Tabel 2.5. Daftar analisis potensi pembagian/peruntukkan blok dalam KPHL Unit XIII Ogan Ulu Fungsi

Hutan No Petak Kepekaan Tanah terhadap

Erosi

Topografi/

kelerengan Hidrologi

/ DAS Tutup an lahan

Potensi

pohon Potensi

HHBK Potensi Jasa Lingkung

an

Informasi kekritisan

lahan

Akses masya- rakat

Perizi

nan Peruntuk kan Blok

HL HL 1 - 2;

HL33 - 37; HL40;

- Peka dan Sangat Peka

- Agak Curam - Sangat

Curam - Landai

Daerah

hulu Hutan

primer Banyak Banyak Potensial - Potensial Kritis - Agak kritis

Sulit Tidak

ada Inti

HL HL6;

HL10 - 13;

HL15 - 20 ; HL23 - 24;

- Peka sampai Sangat Peka

- Agak Curam - Sangat

Curam

Daerah

hulu Hutan

primer Banyak Banyak Potensial - Potensial Kritis - Agak Kritis - Tidak

Kritis

Sulit Tidak

ada Inti

HL HL90 - 101;

HL114 - 117;

HL122 - 126;

HL128 - 152;

HL154 - 168;

HL172 - 192;

HL 199 - 207;

- Agak Peka, Peka dan Sangat Peka

- Sangat Curam - Landai

Daerah

hulu Hutan

primer Banyak Banyak Potensial - Potensial Kritis - Agak kritis - Tidak

Kritis

Sulit Tidak

ada Inti

(33)

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim Fungsi

Hutan No Petak Kepekaan Tanah terhadap

Erosi

Topografi/

kelerengan Hidrologi

/ DAS Tutup lahan an

Potensi

pohon Potensi

HHBK Potensi Jasa Lingkung

an

Informasi kekritisan

lahan

Akses masya- rakat

Perizi

nan Peruntuk kan Blok

HL HL 233 - 239;

- Agak Peka Peka dan Sangat Peka

- Sangat Curam - Landai

Daerah

hulu Hutan

primer Banyak Banyak Potensial - Agak Kritis - Potensial

Kritis

Sulit Tidak

ada Inti

HL HL 104;

HL109;

HL110;

HL 113;

HL118;

HL121;

HL127;

HL153;

HL 120;

HL119;

HL112

- Agak Peka, Peka dan Sangat Peka

- Sangat Curam - Landai

Daerah

hulu Hutan

primer Banyak Banyak Potensial - Tidak kritis - Potensial

kritis

Sedang Tidak

ada Pemanfa atan Terbatas (Peramu an)

HL HL169 ;

HL 171; - Peka sampai Sangat Peka

- Sangat

Curam Daerah

hulu Hutan

primer Banyak Banyak Potensial - Potensial

kritis Sedang Tidak

ada Pemanfa atan Terbatas (Peramu an) HL HL 193;

HL196; - Peka

dan - Sangat

Curam Daerah

hulu Hutan

primer Banyak Banyak Potensial - Potensial

Kritis Sedang Tidak

ada Pemanfa atan

(34)

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim Fungsi

Hutan No Petak Kepekaan Tanah terhadap

Erosi

Topografi/

kelerengan Hidrologi

/ DAS Tutup lahan an

Potensi

pohon Potensi

HHBK Potensi Jasa Lingkung

an

Informasi kekritisan

lahan

Akses masya- rakat

Perizi

nan Peruntuk kan Blok

HL 197;

HL198;

HL213;

HL214;

HL 208;

HL209;

Sangat

Peka - Landai Terbatas

(Peramu an)

HL HL41 ;

HL39 ; - Peka sampai Sangat Peka

- Sangat Curam - Landai

Daerah

hulu Hutan

primer Banyak Banyak Potensial - Agak Kritis Sedang Tidak

ada Pemanfa atan Terbatas (Peramu an) HL HL3,

HL9, HL21, HL 38, HL60, HL61, HL111, HL170,H L 194, HL223, HL231, HL232

- Agak Peka, Peka dan Sangat Peka

- Agak Curam - Sangat

Curam - Landai

Daerah

hulu Hutan sekund er/ Belukar / Perke- bunan

Sedang

/Sedikit Banyak Potensial - Tidak Kritis - Potensial

Kritis - Agak Kritis

Mudah Izin Hutan Desa

Pemanfa atan Prizinan

HL HL4 -5 ; HL7 - 8;

HL14; HL 22; HL

- Agak Peka, Peka dan

- Sangat Curam - Landai

Daerah

hulu Hutan sekund er/

Belukar

Sedang

/Sedikit Banyak Potensial - Tidak Kritis - Potensial

Mudah Tidak

ada Pemanfa atan Kemitraa n

(35)

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim Fungsi

Hutan No Petak Kepekaan Tanah terhadap

Erosi

Topografi/

kelerengan Hidrologi

/ DAS Tutup lahan an

Potensi

pohon Potensi

HHBK Potensi Jasa Lingkung

an

Informasi kekritisan

lahan

Akses masya- rakat

Perizi

nan Peruntuk kan Blok

25 - 32;

HL42 - 59;

HL 62 - 89;

HL 102 - 103;

HL105 - 108;

HL 195;

HL 210 - 212;

HL215 - 222;

HL224 - 230;

Sangat

Peka - Agak Curam / Perke-

bunan Kritis

- Agak Kritis - Kritis

Keterangan:

Pertimbangan Pendukung Pertimbangan utama

(36)

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

Berdasarkan analisis peruntukan dan pembagian Blok tersebut maka pembagian Blok Tata Hutan dibagi menjadi 2 Blok yakni Blok Inti, Blok Pemanfaatan.

Tabel 2.6 Pembagian Blok Tata Hutan KPHL Unit XIII Ogan Ulu

Fungsi Hutan Blok Tata Hutan Luas (ha)

Hutan Lindung Blok Inti 28.417

Blok Pemanfaatan 41.630

Jumlah 70.047

Gambar 2.4. Tata hutan KPHL Unit XIII Ogan Ulu

Berdasarkan kajian biogeofisik, potensi sumberdaya hutan, akses masyarakat dan perizinan, maka blok tata hutan selanjutnya dibagi menjadi kelas hutan seperti yang tersaji pada tabel 2.7.

(37)

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

Tabel 2.7. Kelas Hutan KPHL Unit XIII Ogan Ulu

Fungsi Hutan Blok Tata Hutan/ Kelas Hutan Luas (ha)

Hutan Lindung

Blok Inti 28.417

Blok Pemanfaatan Blok Pemanfaatan Terbatas (Peramuan/

Pemungutan HHBK)

13.207

Blok Pemanfaatan Jasling

dan HHBK pola kemitraan 11.634 Blok Pemanfaatan Jasling

dan HHBK pola perizinan 16.790

Jumlah 70.047

Sumber : Peta Tata Hutan

Gambar 2.5. Kelas hutan KPHL Unit XIII Ogan Ulu Tabel 2.8 Sebaran petak pada Blok Tata Hutan Fungsi

Hutan No Petak Blok Tata

Hutan Luas (Ha) Hutan

Lindung 1, 10, 100, 101, 102, 103, 11, 12, 124, 125, 126, 127, 128, 129,13, 131, 132, 133, 134, 135, 136, 137, 138, 139, 140, 141, 142, 143, 144, 145, 146, 147, 148, 149, 15, 150, 151, 152,153, 154, 156, 157, 158, 159, 16,160, 161, 162, 163, 164, 165, 166, 167, 168, 169, 17, 170, 174, 175, 176, 177, 178, 179, 18, 180, 181, 182, 183, 184, 185, 186, 187, 188, 189, 19, 190, 191, 192, 193, 194, 2, 20, 201, 202, 203, 204, 205, 206, 207, 208, 209, 23, 236, 239, 24, 240, 241, 242, 253, 34, 35, 36, 37, 38, 41, 6, 92, 93, 94, 95, 96, 97, 98,99

Blok Inti 28.417

(38)

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim Fungsi

Hutan No Petak Blok Tata

Hutan Luas (Ha) Hutan

Lindung 114,120,121, 122, 123, 130, 14, 155, 197, 198, 199, 200, 210, 211, 212, 213, 214, 215, 216, 217, 22, 220, 221, 222, 223, 224, 226, 227, 228, 229, 230, 232, 243, 244, 25, 26, 27, 28, 30, 32, 33, 4,5, 63, 64, 65, 66, 67, 68, 69, 7, 71, 75, 8

Blok Pemanfaat an

Terbatas

13.207

Hutan

Lindung 104, 105, 106, 107, 171, 173, 195, 218, 219, 231, 29, 40, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, 50, 51,52,53, 54, 55, 56, 57,58, 59, 60, 70, 72, 73, 74, 76, 77, 78, 79, 81,82, 83, 84, 85, 86, 87,88, 89, 90,91

Bok Pemanfaat an HHBK dan

Jasling pola Kemitraan

11.634

Hutan

Lindung 108, 113, 172, 196, 21, 225, 233, 3, 39, 61, 62, 9,

235, 80 Blok

Pemanfaat an HHBK dan Jasling Pola Perizinan

16.790

Sumber : Peta Tata Hutan

Selanjutnya semua blok dalam tata hutan akan dikelompokkan menjadi kelas - kelas hutan. Dari kelas - kelas hutan tersebut masing - masing akan dikelompokkan lagi menjadi kelas perusahaan seperti diuraikan pada tabel berikut.

Tabel 2.9 Korelasi Tata Hutan, Kelas Hutan dan Kelas Perusahaan Blok Tata Hutan Kelas Hutan Kelas Perusahaan Blok Inti Perlindungan kawasan

Blok Peramuan/

Pemungutan HHBK Peramuan/Pemungutan

HHBK Pemungutan HHBK

Blok Pemanfaatan Jasling dan HHBK (Kemitraan)

Pengembangan HHBK 1. Usaha rotan 2. Usaha bambu

3. Usaha pengolahan hasil kopi 4. Usaha damar mata kucing 5. Usaha pengembangan kemiri 6. Usaha pengembangan buah-

buahan (Alpukat, Durian, Nangka)

7. Usaha pengembangan lada 8. Usaha pengembangan getah

pinus

9. Usaha pengembangan pinang dan aren

10. Usaha produksi benih dan bibit

(39)

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim Blok Tata Hutan Kelas Hutan Kelas Perusahaan

11. Usaha pengembangan markisa 12. Usaha pengolahan markisa Jasa Lingkungan A. Ekowisata:

1. Wisata alam 2. Wisata edukasi

B. Pemanfaatan sumberdaya air C. Sumber energi listrik

Blok Pemanfaatan Jasling dan HHBK (Perizinan)

Pengembangan HHBK 1. Usaha rotan 2. Usaha bambu

3. Usaha pengolahan hasil kopi 4. Usaha damar mata kucing 5. Usaha pengembangan getah

pinus

6. Usaha pengembangan kemiri 7. Usaha pengembangan buah-

buahan (Alpukat, Durian, Nangka)

8. Usaha pengembangan lada 9. Usaha pengembangan pinang

dan aren

10. Usaha produksi benih dan bibit 11. Usaha pengembangan markisa 12. Usaha pengolahan markisa 13. Usaha pengembangan sayur

sayuran 14. Panas Bumi Jasa Lingkungan A. Ekowisata:

3. Wisata alam 4. Wisata edukasi

B. Pemanfaatan sumberdaya air C. Sumber energi listrik

Sumber : Hasil Analisis

2.1.4 Aksesibilitas kawasan

Akses jalan menuju wilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu dari Kota Kabupaten Muara Enim dan kota Kecamatan dapat ditempuh dengan jalan darat selama 2 - 3 jam dengan konstruksi jalan aspal. Adapun dari jalan desa menuju wilayah KPHL terdapat tiga tipe jalan yakni kontruksi aspal, beton dan batu kerikil.

Berdasarkan kajian dari peta aksesibilitas kawasan, akses terhadap kawasan KPHL Unit XIII Ogan Ulu tergolong menjadi tiga kualitas akses yakni akses rendah, sedang, tinggi. Akses rendah adalah wilayah yang tidak

(40)

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

terdapat akses jalan darat berupa jalan rintis ataupun jalan yang bisa ditempuh melalui akses sungai. Akses sedang adalah terdapat salah satu akses jalan antara jalan darat berupa rintis atau jalan melalui akses sungai, sedangkan akses tinggi adalah wilayah yang terdapat banyak akses baik jalan darat dengan berbagai tipe konstruksi dan jalan akses melalui sungai.

Gambar 2.6. Sebaran kondisi akses dalam kawasan KPHL Unit XIII Ogan Ulu

Gambar 2.7. Kontruksi jalan desa menuju wilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu

Gambar

Tabel 2.2. Sebaran luas jenis tanah KPHL Unit XIII Ogan Ulu
Gambar 2.2. Sebaran kelas kelerengan dalam kawasan KPHLUnit XIII                     Ogan Ulu
Gambar 2.3. Sebaran wilayah DAS dalam kawasan KPHLUnit XIII Ogan Ulu
Tabel 2.5. Daftar analisis potensi pembagian/peruntukkan blok dalam KPHL Unit XIII Ogan Ulu  Fungsi
+7

Referensi

Dokumen terkait

PEMBANGUNAN PAGAR KUA BALAI NIKAH DAN MANASIK HAJI KECAMATAN KAPUAS HULU.. Jalan AIS Nasution Palangka

Penulisan kutipan secara umum adalah sebagai berikut: Rumusan, kalimat, alenia atau inti pengertian yang dikutip dari salah satu makalah atau buku dalam daftar

Konsiliasi merupakan lanjutan dari mediasi. Mediator brubah menjadi konsiliator. Sebagaimana diatur dalam Pasal 1851 KUH Perdata. Konsiliasi sebagai suatu alternatif penyelesaian

Kemungkinan tipe mineralisasi emas yang berkembang di daerah penelitian dengan didasarkan pada asosiasi geokimia unsur (Au, As, Cu, Pb, Zn, Ag, Sb, dan Hg) dan ditunjang

Sehubungan dengan dilakukannya penelitian untuk menempuh sidang akhir yang berjudul Uji Efektivitas Ekstrak Metanol Rimpang Jeringau ( Acorus calamus L.) Sebagai Nefroprotektor

[r]

[r]

[r]