• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tutorial Pro/ENGINEER : Merakit Mesin Torak (seri 5)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tutorial Pro/ENGINEER : Merakit Mesin Torak (seri 5)"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Tutorial Pro/ENGINEER : Merakit Mesin Torak (seri 5)

Agus Fikri Rosjadi

agus.fikri@gmail.com http://agus-fikri.blogspot.com

Pendahuluan:

Pada tutorial ini kita akan belajar membuat sebuah “assembly system” dari mekanisme sederhana mesin bakar. Di dalam assembly system ini akan terdiri dari empat (4) part:

1. Engine Block 2. Piston (torak) 3. Connecting Rod

4. Crank Shaft (poros engkol)

Tutorial ini akan terdiri dari beberapa seri pada bagian pertama kita akan membuat part – part tersebut, dilanjutkan dengan merakit part tersebut dan yang terakhir kita akan menggerakkan assembly system tersebut berdasarkan derajat kebebasan (degree of freedom / DOF) yang akan kita tentukan.

Lisensi Dokumen:

Seluruh dokumen di agus-fikri.blogspot.Com dapat digunakan, dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis.

(2)

Pada tutorial seri ke 5 ini kita akan merakit semua part yang telah kita buat di tutorial sebelumnya. Beberapa perintah baru, di antaranya: Add component into the assembly;

Component placement dashboard di dalam nya terdapat Placement Panel dan Move Panel.

Berbagai macam pilihan Constraint yang tersedia : Mate; Align; Insert; Coord Sys; Tangent;

Pnt On Line; Pnt On Srf; Edge On Srf; Angle. Karena sistem perakitan kita masih sederhana, jadi kita hanya akan menggunakan pilihan constraint Automatic. Ketika sebuah part telah di beri constraint secara mencukupi, part tersebut di anggap Fully constraint, jika constraint tidak mencukupi akan di anggap Packaged. Karena di akhir perakitan kita akan menggerakkan part- part tersebut, maka kita akan menyisakan part tersebut satu derajat kebebasan (agar bisa di gerakkan), baik gerak rotasi seperti pada Crank atau gerak translasi seperti pada Piston.

• Buka Pro/ENGINEER > klik ikon New pada toolbar > kotak dialog New akan muncul > pilih Type dengan Assembly > masukkan nama baru pada kolom Name > masukkan nama MesinTorak > klik OK

(3)

• Akan nampak “graphical User Interface” untuk Pro/ENGINEER Wildfire 3.0 dengan nama MESINTORAK di kiri atas.

• Kita mulai dengan klik ikon “Add component into the assembly” pada toolbar kanan > kotak dialog Open akan muncul > pilih block.prt > kemudian klik Open.

(4)

Component placement dashboard akan muncul di sebelah bawah > klik ikon centang untuk langkah selanjutnya.

• Kita putar dulu part Block, agar menghadap ke depan. Klik ikon Orient Mode on/off

> lalu bawa pointer ke part > tekan tombol tengah pada mouse > putar part seperti pada gambar di bawah ini, tekan ikon Orient Mode on/off sekali lagi untuk keluar.

(5)

• Pada Model Tree > klik kanan BLOCK.PRT > lalu klik kiri Fix Location, seperti pada gambar di bawah ini.

• Kita akan menambahkan part ke dua (Piston) ke dalam sistem perakitan, mulai dengan klik ikon “Add component into the assembly” pada toolbar kanan > kotak dialog Open akan muncul > pilih piston.prt > kemudian klik Open.

(6)

Component placement dashboard akan muncul di sebelah bawah, kita akan memilih Automatic constraining berdasarkan pada Reference yang akan kita tentukan, sebagai reference kita memilih sumbu A_1 pada piston dan sumbu A_2 pada block, seperti pada gambar di bawah ini

• Kita akan menggerakkan ke atas > klik Move panel (panah 1)> pilih Motion Type = Translate (panah 2) > klik kiri part Piston > tarik ke atas, seperti pada gambar

(7)

• Agar menyederhanakan tampilan, matikan Datum Planes; Datum points & Coordinate System (panah 1)> kembali ke Move Panel > pilih Motion Type Rotate (panah 2)>

putar piston sekitar 90 derajat (panah 3), hingga tampak seperti ini, kemudian klik tanda centang untuk melanjutkan langkah selanjutnya.

• Kita akan menambahkan part ke tiga (Conrod) ke dalam sistem perakitan, mulai dengan klik ikon “Add component into the assembly” pada toolbar kanan > kotak dialog Open akan muncul > pilih conrod.prt > kemudian klik Open

(8)

Component placement dashboard akan muncul di sebelah bawah, kita akan memilih Automatic constraining berdasarkan pada Reference yang akan kita tentukan, sebagai reference kita memilih sumbu A_4 pada conrod dan sumbu A_5 pada piston, seperti pada gambar di bawah ini.

• Kita akan menggerakkan conrod ke dalam piston > klik Move Panel (panah 1)> pilih Motion Type = Translate (panah 2) > klik kiri part Conrod > tarik ke kanan, seperti pada gambar ini

(9)

• Kita akan membuat constraint kedua dari part conrod, constraint pertama adalah

memasukkan lubang pin atas ke dalam piston, constraint kedua adalah memberi jarak 62 mm dari sisi luar engine block ke sisi conrod, kita putar sudut pandang dengan Klik ikon Orient Mode on/off > lalu bawa pointer ke part > tekan tombol tengah pada mouse

> putar part seperti pada gambar di bawah ini, tekan ikon Orient Mode on/off sekali lagi untuk keluar.

• Klik Placement Panel (panah 1) >klik New Set untuk memulai constraint ke dua (panah 2) > pada reference pertama klik sisi luar dari engine block (panah 3) > untuk reference kedua klik sisi luar dari conrod (panah 4) > pilih Offset (panah 5) > masukkan jarak offset 62 mm (panah 6) > kemudian klik tanda centang untuk langkah selanjutnya

(10)

• Kita akan menambahkan part terakhir (Crank) ke dalam sistem perakitan, mulai dengan klik ikon “Add component into the assembly” pada toolbar kanan > kotak dialog Open akan muncul > pilih crank.prt > kemudian klik Open

Component placement dashboard akan muncul di sebelah bawah, kita akan memilih Automatic constraining berdasarkan pada Reference yang akan kita tentukan, sebagai reference kita memilih sumbu A_2 pada Crank (panah 1) dan sumbu A_3 pada Conrod (panah 2), seperti pada gambar di bawah ini

(11)

• Kita akan membuat constraint kedua dari part Crank, constraint pertama adalah memasukkan poros Crank ke dalam lubang Conrod, constraint kedua adalah menempelkan conrod, klik sisi dalam Conrod seperti gambar di bawah ini.

• kita putar sudut pandang dengan Klik ikon Orient Mode on/off > lalu bawa pointer ke part > tekan tombol tengah pada mouse > putar part seperti pada gambar di bawah ini, tekan ikon Orient Mode on/off sekali lagi untuk keluar

(12)

• klik kiri sisi dalam dari part Crank (panah 1), untuk nilai offsetnya masukkan angka 0 mm (panah 2) > klik tanda centang untuk melanjutkan langkah selanjutnya

• Hasil dari constraint pertama

(13)

• Langkah selanjutnya adalah memberi Constraint antara Engine Block dan Crank, pada Model tree, klik kanan CRANK.PRT > pilih Edit Definition.

• Klik Placement Panel(panah 1) >klik New Set untuk memulai constraint ke dua (panah 2) > pada reference pertama klik sumbu A_4 pada Crank (panah 3) > untuk reference kedua klik sumbu (Axis) A_4 pada Engine Block (panah 4) > kemudian klik tanda centang (panah 5) untuk langkah selanjutnya

(14)

• Hasil akhir dari penempatan komponen dan penentuan constraint dari 4 part.

• Di Pro/ENGINEER, semua komponen yang telah diberi constraint secara lengkap akan menjadi Fully Constraint, bila tidak akan di anggap “packaged”. Di akhir assembly kita akan menggerakkan system perakitan ini, sehingga kita akan menyisakan 1 derajat kebebasan di setiap part

(15)

• Kita akan coba gerakkan “packaged components” in dengan klik ikon Drag packaged

components di toolbar sebelah atas, jendela Drag akan keluar

,kita coba Point Drag , kita pilih tepi (Edge) dari Crank, seperti pada gambar ini

(16)

• Kita bisa gerakkan Point Drag berputar

• Gambar pada sudut putar yag lain

• Bersambung

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan 6 sampel dari 15 sampel sirup merah yang dijual di Banjarmasin Utara mengandung pemanis siklamat.. Hasil tersebut tidak melebihi ambang batas

Berdasarkan fungsi kanonik pertama, variabel-variabel karakteristik konsumen yang hubungannya paling erat dengan variabel atribut sepeda motor adalah karakter jenis

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “ PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PARTISIPATIF DALAM MENUMBUH- KAN KEMAMPUAN DAKWAH PEMUDA PADA PROGRAM HALAQAH PEMUDA

M.. Oleh karena itu guru harus bijak dalam pemilihan dan penggunaan metode untuk proses pembelajaran. Keaktifan siswa harus selalu diciptakan dan berjalan terus

Berdasarkan tabel diatas, dapat dijelaskan bahwa ada sebanyak 21 responden (70%) dari pegawai Biro Tata Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah yang menyatakan

Saat ini banyak beredar sediaan obat dengan lebih dari satu komponen zat aktif.Salah satu kombinasi yang sering digunakan adalah amoksisilin dan kalium klavulanat yang tersedia

[r]

Yang dapat mengikuti LPP III: telah mengirimkan laporan pekerjaan selama praktek sedikitnya 8 kali dan membawa rekomendasi dari pendeta pembimbing yang berisikan penilaiannya tentang