ABSTRAK
Perkembangan dunia mode saat ini memang tidak dapat kita abaikan. Bermacam inovasi
menarik terdapat di dalamnya. Salah satu yang paling menarik adalah sepatu bertumit tinggi atau
yang lebih kita kenal dengan istilah high heel shoes disingkat high heels. Masalah timbul karena
kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pemilihan kualitas dan pemakaian high heels yang
tidak tepat sehingga terdapat resiko / dampak negatif bagi penggunanya. Meskipun begitu, high
heels sulit ditinggalkan. Selain untuk alasan mengikuti trend mode, ada pula image kuat yang
ditimbulkan akan pemakaiannya dalam masyarakat (etika berpakaian).
Oleh karena itu, maka dibuatlah sebuah kampanye untuk menyadarkan wanita muda
pengguna high heels untuk lebih memperhatikan kesehatan kakinya. Kampanye ini m diharapkan
memberi informasi yang benar mengenai penggunaan high heels serta dapat menambah integrasi
antara satu disiplin ilmu dengan disiplin ilmu yang lain (Desain grafis /DKV dengan fashion dan
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL... i
LEMBAR PENGESAHAN... ...ii
KATA PENGANTAR... ...iii
PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN...v
DAFTAR ISI... ...vi
BAB I PENDAHULUAN... ...1
1.1Latar Belakang... ...1
1.2Identifikasi Masalah... ...2
1.3Rumusan Masalah... ...3
1.4Fokus Masalah... ...3
1.5Tujuan Perencanaan... ...4
1.6Ruang Lingkup Perencanaan... ...4
1.7Manfaat Perancangan... ...4
1.8Metodologi Perancangan... ...5
1.8.1 Metode Perancangan... ...5
1.8.2 Teknik Pengumpulan Data... ...5
1.9 Skema Perancangan...6
BAB II LANDASAN TEORI... ...8
2.1 Kajian Pustaka... ...8
2.1.1 Desain Komunikasi Visual... ...8
2.1.2 Kampanye... ...9
2.1.2a Definisi Kampanye... ...9
2.1.2b Jenis Kampanye... ...9
2.1.2c Model Kampanye... ...10
2.1.3 Komunikasi Massa...12
2.2 Tinjauan Faktual... ...12
2.2.1 Tinjauan Umum Kaki dan High heels ... ...13
BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH... ...30
3.1 Data dan Fakta... ...30
3.1 Organisasi Pendukung... ...,...42
BAB IV PEMECAHAN MASALAH. ... ...46
4.1 Konsep Komunikasi... ... ...46
4.2 Konsep Kreatif... ...49
4.3 Konsep Media... ...49
4.3.1 Poster... ...49
4.3.2 Banner... ...50
4.3.3 Brosur... ...50
4.3.4 Flyer... ...50
DAFTAR LAMPIRAN DAN LAMPIRAN...xi
SARAN DAN KOMENTAR DOSEN PENGUJI...xii
UCAPAN TERIMAKASIH...xiii
1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Perkembangan dunia mode saat ini memang tidak dapat kita abaikan. Bermacam
inovasi menarik terdapat di dalamnya. Salah satu yang paling menarik adalah sepatu
bertumit tinggi atau yang lebih kita kenal dengan istilah high heel shoes disingkat
high heels. Terdapat berbagai brand dari yang sangat terkenal, sedang, sampai yang
biasa saja yang menawarkan model dan tipe high heel yang sangat cantik.
Brand-brand seperti Jimmy Choo, Prada, Vivien Westwood, Christian Loubotin dan sederet
nama-nama terkenal bahkan sampai brand nasional dan lokal lainnya sangat mudah
kita temui di mal-mal besar, toko sepatu, majalah sampai melalui media internet.
Karena alasan itu pula, banyak masyarakat (khususnya wanita dewasa muda)
menggunakan high heels dalam meningkatkan penampilannya.
Sebenarnya hal tersebut sah-sah saja, hanya masalah timbul karena kurangnya
kesadaran masyarakat terhadap pemilihan kualitas dan pemakaian high heels yang
tidak tepat sehingga terdapat resiko / dampak negatif bagi penggunanya. Banyak
faktor yang menyebabkan hal itu terjadi. Dari faktor ekonomi sampai faktor estetis
yang mengalahkan logika wanita muda akan kesehatan kakinya. Ditambah berbagai
pandangan atau stigma yang telah beredar di masyarakat, seperti high heels tidak
baik digunakan karena dapat membuat betis menjadi besar, tumit lecet, pegal dan
nyeri pada bagian kaki dan pinggang.
Tentu saja pihak fashion model tidak terlalu setuju dengan pendapat-pendapat
tersebut. Menurut mereka, high heels justru dapat memperbaiki penampilan, karena
dengan sepatu tersebut tubuh akan berdiri lebih tegak dan otot perut secara otomatis
akan tertarik dan terlihat lebih rata. Terlebih dengan memakai high heels
penggunanya akan secara otomatis berjalan hati-hati dan terlihat anggun. Belum lagi
otot pinggul yang terdorong naik akan menjadikan wanita tersebut terlihat seksi.
Terlepas memang ada juga dampak negatif yang mungkin timbul akan pemakaian
2
Di Indonesia, Bandung khususnya, pengguna high heels kebanyakan adalah
masyarakat awam yang kurang memperhatikan segi kesehatan dibandingkan dengan
segi penampilan dan ekonomi. Tidak sedikit masyarakat yang lebih condong
membeli sepatu berharga murah dengan model cantik tetapi memiliki kualitas
kurang. Akibatnya, kaki menjadi cepat lelah, lecet, bahkan hingga gangguan otot dan
perubahan bentuk tulang kaki.
Meskipun begitu, high heels sulit ditinggalkan. Selain untuk alasan mengikuti trend
mode, ada pula image kuat yang ditimbulkan akan pemakaiannya dalam masyarakat
(etika berpakaian). Sebagai contoh wanita karier di perusahaan besar, bank atau
untuk padanan gaun pesta. High heels dinilai lebih sopan dan formal. Sementara
untuk hang out, high heels dinilai lebih seksi dan glamour.
I.2 Identifikasi Masalah
Sepatu bertumit tinggi atau high heels merupakan salah satu icon fashion yang digunakan dan digemari oleh hampir seluruh wanita di dunia
Pengetahuan yang minim serta pandangan yang salah mengenai penggunaan high heels mengakibatkan dampak negatif bagi pemakainya
Kurangnya kesadaran pengguna high heels akan kualitas sepatu yang dipakai mengakibatkan dampak negatif bagi pemakainya
Bagi kebanyakan wanita di Indonesia (Bandung khususnya), high heels dapat memperbaiki penampilan
3
I.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan hal tersebut, dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :
Seperti apa bentuk kampanye yang efektif untuk mengedukasi wanita dewasa muda pengguna high heels agar lebih memperhatikan kesehatan kakinya?. Pendekatan apa yang harus dilakukan untuk menyampaikan pesan kampanye
secara efektif?.
Seberapa jauh pengetahuan masyarakat mengenai efek negatif yang dapat ditimbulkan karena pemakaian high heels yang kurang baik?.
Seperti apakah cara dan penggunaan high heels yang tepat?.
I.4 Fokus Masalah
Fokus masalah lebih dititikberatkan pada tahapan informing. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan yang benar akan pemilihan
kualitas serta penggunaan high heels, serta banyaknya stigma / anggapan
yang salah mengenai penggunaan high heels dalam masyarakat. Sehingga
dapat menimbulkan dampak negatif bagi pemakainya.
Bentuk kampanye :
1. Bersifat aktif , menggunakan media pendukung yang sesuai agar
informasi yang disampaikan dapat lebih efisien dan efektif.
2. Tahapan conditioning dan reminding dibuat untuk mendukung
4
I.5 Tujuan Perancangan
Memberikan edukasi yang tepat bagi pengguna high heel (wanita dewasa muda) sehingga dapat meminimalisir dampak negatif dari pemakaian high
heels yang tidak tepat.
Memperbaiki pandangan di masyarakat akan penggunaan high heels
Meningkatkan kesadaran (awareness) pengguna high heels akan pemakaian pemilihan high heels yang tepat dapat memberikan keuntungan bagi
pemakainya.
I.6 Ruang Lingkup Perencanaan
Target Audience : - wanita dewasa muda usia 20-30 tahun, karena pada usia
tersebut intensitas penggunaan high heels cukup tinggi, ini
juga merupakan usia awal pengguna high heels yang biasanya
lebih memperhatikan sisi estetis pada penampilannya.
- Status ekonomi menengah keatas
- Geografis : kota besar, secara khusus Jakarta dan Bandung
- Psikografis : gaya hidup dan kebiasaaan modern/
metropolitan
- Sosiokultural : semua golongan
I.7 Manfaat Perencanaan
Memberikan informasi yang benar mengenai penggunaan high heels serta dapat
menambah integrasi antara satu disiplin ilmu dengan disiplin ilmu yang lain (Desain
grafis /DKV dengan fashion dan kedokteran) sesuai dengan permasalahan yang
5
I.8 Metodologi Perancangan
I.8.1 Metode Perancangan
Untuk meneliti dampak negatif dari penggunaan high heels yang tidak tepat, maka
dilakukan analisa dari sudut pandang professional (dokter, terapis, desainer, dan
produsen) dan target audience yang berhubungan dengan high heels. Metode
penelitian dilakukan dengan cara deskriptif analitis, menggunakan pendekatan studi
literature dan pengumpulan data yang bersifat kuantitatif yaitu wawancara dan
kuisioner singkat, serta pendekatan secara personal terhadap pengguna high heel.
Data primer didapatkan dari hasil observasi langsung, wawancara dengan pihak yang
berhubungan, dan kuisioner singkat. Sedangkan data sekunder didapat dari literature
dan situs web yang berhubungan dengan high heels dan kedokteran.
I.8.2 Teknik Pengumpulan Data
Studi Literatur : pengumpulan data yang berhubungan dengan high heels, baik itu pada situs web, buku mengenai pembuatan sepatu, brosur dan flyer
yang ada di masyarakat.
Studi Lapangan : konsultasi dengan ahli kesehatan (dokter) tulang, terapis, pembuat sepatu, dan kuisioner singkat yang diberikan kepada target audience
6
I. 9 Skema Perancangan
KAMPANYE “SAYANGI KAKIMU” BAGI PENGGUNA HIGH HEELS
PERMASALAHAN
Adanya gangguan kesehatan pada kaki (dampak negatif)
akibat penggunaan high heels yang tidak tepat dikarenakan pengetahuan yang minim serta kurangnya kesadaran
masyarakat pengguna high heels, sehingga menyebabkan timbulnya
pandangan yang kurang tepat di masyarakat.
dibutuhkan penyampaian informasi yang tepat kepada audience mengenai pemakaian high heels
Positif Negatif
Sudut pandang fashion desainer Sudut pandang kedokteran tulang dan terapis akupuntur
Pemakaian high heels dapat menunjang penampilan, pemakaian high heels yang tidak tepat menyebabkan
Postur tubuh terlihat lebih baik berbagai gangguan pada kaki (ringan dan berat)
MEDIA TARGET AUDIENCE
menggunakan media pendukung yang sesuai wanita muda (20 – 30 tahun)
agar informasi yang disampaikan berdasarkan life style
dapat lebih efisien dan efektif
TUJUAN
Memberikan informasi kepada masyarakat akan penggunaan serta pemilihan high heels yang tepat untuk menghindari dampak negatif/ gangguan kesehatan kaki dan bagian tubuh lain yang
7
66
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Perkembangan dunia mode saat ini memang tidak dapat kita abaikan. Bermacam inovasi
menarik terdapat di dalamnya. Salah satu yang paling menarik adalah sepatu bertumit tinggi
atau yang lebih kita kenal dengan istilah high heel shoes disingkat high heels. Hanya masalah
timbul karena kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pemilihan kualitas dan pemakaian
high heels yang tidak tepat sehingga terdapat resiko / dampak negatif bagi penggunanya.
Banyak faktor yang menyebabkan hal itu terjadi. Dari faktor ekonomi sampai faktor estetis
yang mengalahkan logika wanita muda akan kesehatan kakinya. Ditambah berbagai
pandangan atau stigma yang telah beredar di masyarakat, seperti high heels tidak baik
digunakan karena dapat membuat betis menjadi besar, tumit lecet, pegal dan nyeri pada
bagian kaki dan pinggang.
Meskipun begitu, high heels sulit ditinggalkan. Selain untuk alasan mengikuti trend mode,
ada pula image kuat yang ditimbulkan akan pemakaiannya dalam masyarakat (etika
berpakaian). Sebagai contoh wanita karier di perusahaan besar, bank atau untuk padanan
gaun pesta. High heels dinilai lebih sopan dan formal. Sementara untuk hang out, high heels
dinilai lebih seksi dan glamour.
Berdasarkan analisa setelah melakukan survey dan wawancara di lapangan, maka dapat
disimpulkan bahwa sepasang high heels yang baik harus memiliki kemampuan fleksibilitas
yang dibagian dasar (metatar) sehingga nyaman dikenakan untuk berjalan. Sementara untuk
heels harus dibuat sangat kokoh dan kuat menggunakan konstruksi. Hal ini dimaksudkan
untuk mengantisipasi dampak negatif seperti hak miring, patah, atau lepas. Pemilihan model
heels dan materialnya juga perlu dipertimbangkan. Karena hal tersebut mempengaruhi
kenyamanan penggunanya. Sebagai contoh, wanita berbobot besar sebaiknya tidak memilih
bentuk heels yang kecil (misalnya stiletto).
Waktu dan teknik pemakaian pun perlu diperhatikan. Hal ini dimaksudkan untuk
menghindari dampak-dampak negatif, seperti cedera otot serta gangguan kaki tulang dan
67
Untuk menyelesaikan masalah diatas, maka kampanye ini akan dilakukan secara aktif dengan
poster yang didukung media lainnya . Media poster diambil karena dianggap dapat
menjelaskan informasi yang ingin disampaikan secara jelas dan menarik (data tertulis dan
bergambar). Sedangkan media lainnya berguna untuk memberikan informasi tentang
keberadaan kampanye ini sekaligus menjadi media reminding kemudian.
Diharapkan dengan media tersebut dapat memecahkan masalah, dan informasi dapat sampai
kepada target audience dengan baik serta masyarakat dapat lebih memperhatikan dan
menyayangi kakinya.
5.2 Saran
5.2.1 Saran Untuk Diri Sendiri
Belajar untuk lebih dewasa dan tidak lari dari tanggung jawab. Lebih menghargai waktu
serta harus lebih banyak belajar dan tidak mudah putus asa dalam menyelesaikan suatu
masalah.
5.2.2 Saran Untuk Civitas Akademik Maranatha
Pelajaran yang baik adalah belajar dari pengalaman. Selain dengan ilmu, hal ini yang dapat
membekali generasi selanjutnya dengan pengalaman berharga.
5.2.3 Saran Untuk Masyarakat Umum
Diharapkan masyarakat dapat lebih berpikir cermat dan kritis akan masalah yang timbul,
Saran Dosen Penguji
1. Peran photography pada kampanye kamu itu sangat PENTING. Coba kamu pikirkan
lagi, bagaimana mem-visualisasikan 'CANDID MOMENT" dari meng-istirahatkan
kaki setelah mengenakan hak tinggi .
2. Untuk nama kampanye, "SAYANGI KAKIMU" & "HIGH HEELS TEPAT UNTUK
KAKI SEHAT", kamu bisa ambil keputusan sendiri, apakah hanya akan
menggunakan salah satu atau ingin dikombinasikan.
3. Perlu dibuat SERIES untuk visual kampanye ini.
---
Untuk TA ini, jangan lupa:
1. HOW TO deliver the RIGHT MESSAGE to RIGHT TARGET & they UNDERSTAND
(dari sisi DKV)
2. PESAN (Bahasa Khusus) yang ingin disampaikan melalui proyek TA ini:
Penyampaian yang HASILNYA MENJAWAB DESIRE/HASRAT audience tersebut
Ingat, dari sisi DKV ya! KOMUNIKASI VISUAL!! Harus dapat menjawab END USERS'
NEEDS (target audience atau industri atau individu)
DAFTAR PUSTAKA
Resume Seminar Posture and Guide, Asosiasi Podiatri Indonesia
Tabloid A+ : Edisi April 2008
Tabloid Bazaar : Edisi Mei 2009
Walford, Jonathan, 2007, The Seductive Shoes,German, Thames & Hudson
Behnke, Robert S. Kinetic Anatomy. 2nd ed. Champaign, IL: Human
Chiropractics. 25 Oct. 2006.
Hao, Z.H., J.B. Zhou, D.W. Jin, D.W. Zhou, and X.D. Li. "Different Plantar
Interface Effects on Dynamics of the Lower Limb." Proceedings of the 2005 IEEE Engineering in Medicine and Biology 27th Annual Conference 1-4 Sept. 2005: 6021-6024.
Knutzen, Kathleen M., and Joseph Hamil. Biomechanical Basis of Human
Movement. Media, PA: Williams & Wilkins, 1995.
McGinnis, Peter M. Biomechanics of Sports and Exercise, 2nd ed.
Champaign, IL: Human Kinetics, 2005.
Pitz, Marylynne. "Nike's Air System Slips Into High Heels." The Post
Gazette 19 Sept. 2006. Post-Gazette.com 1 Nov. 2006.
Rexford, Nancy E. Women's Shoes in America, 1975-1930. Kent, OH: Kent
State University, 2000.
Rossi, Dr. William A. "Why Shoes Make 'Normal' Gait Impossible." Podiatry
Magagement March, 1999: 50-61. Unshod.org. 25, Oct. 2006.
http://www.indonesiaindonesia.com/f/6880-sepatu-hak-tinggi-cantik-sehat/
http://www.indocina.net/viewtopic.php?f=37&t=32955
http://www.ppidenhaag.nl/index.php?option=com_content&task=view&id=74&Item id=30
http://www.tabloidnova.com/article.php?name=/sepatu-cantik-sepatu-sehat&channel=kecantikan%2Ftubuh
http://lifestyle.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/06/13/29/118352/sepatu-high-heels-berbahaya-untuk-kaki
http://berita.fanysiswanto.web.id/Sindikasi_Utama_Okezone/2007/05/20/Sepatu_Ber pengaruh_pada_Kesehatan_Kaki
http://www.surya.co.id/2009/01/03/alas-kaki-chic/