• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau (Rth) Berdasarkan Serapan Gas Co2 di Kota Pontianak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau (Rth) Berdasarkan Serapan Gas Co2 di Kota Pontianak"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) BERDASARKAN

SERAPAN GAS CO2 DI KOTA PONTIANAK

Lubena Hajar Velayati1, Agus Ruliyansyah2, Yulisa Fitrianingsih1

1

Progr am St udi Teknik Lingkungan, Fakult as Teknik, Universit as Tanjungpura

2

Program St udi Agrot eknologi, Fakult as Pert anian, Universit as Tanjungpura

Email: lubenahajarvelayat i@gmail.com

ABSTRAK

Peni ngkat an jumlah penduduk Kot a Pont ianak ber dampak pada pengalihf ungsian lahan berveget asi m enjadi area t er bangun sehingga mengurangi luas Ruang Terbuka Hijau (RTH) kot a. Dampak yang paling nyat a adalah berkurangnya kemam puan veget asi m enyerap CO2 sehingga CO2 yang dihasilkan dari akt ivit as kot a, baik dari konsum si ener gi, pert ernakan, pert anian dan akt ivit as manusia t erus m eningkat . Penelit ian ini bert ujuan unt uk: (1) menghit ung luas penut upan lahan berveget asi eksist ing; (2) menghit ung jumlah emisi karbondioksida yang dihasilkan oleh akt ivit as kot a saat ini; (3) menghit ung luas RTH yang dibut uhkan unt uk m enyerap sisa emisi karbondioksida yang t idak t erserap oleh t ut upan lahan yang ada di Kot a Pont ianak. M et oda yang digunakan dalam penelit ian ini adalah int erpret asi cit ra Landsat TM 7 t ahun 2012 dan Ikonos t ahun 2008. Sedangkan unt uk per hit ungan emisi CO2 mengacu pada m et ode yang dikeluarkan oleh Int ergovernment al Panel on Climat e Change (IPCC) t ahun 1996 m engenai

Guidelines for Nat ional Greenhouse Gas Invent ories W orkbook. Hasil penelit ian m enunjukkan bahw a luas t ut upan lahan berveget asi eksist ing Kot a Pont ianak t ahun 2012 adalah 3.351,21 ha at au 29% dari luas t ot al w ilayah Kot a Pont ianak. Emisi CO2 yang di hasilkan Kot a Pont ianak dari energi (bahan bakar) sebesar 1.713.909 t on/ t ahun, t ernak dengan jumlah emisi 284 t on/ t ahun, pert anian dengan j umlah emisi 10.692 t on/ t ahun, dan penduduk dengan j um lah emisi 192.824 t on/ t ahun. Tot al emisi CO2 dari keem pat sum ber t ersebut adalah 1.917.709 t on/ t ahun. Tinggi nya t ingkat emisi CO2 yang t er dapat di Kot a Pont ianak m enyebabkan w ilayah ini mem but uhkan luasan RTH sebesar 5.962,2 ha at au sebesar 52% dari luas w ilayah kot a unt uk m enyerap seluruh emisi CO2 yang dihasilkan.

Kata Kunci: Karbondioksida, Pont ianak, ruang t erbuka hijau ABSTRACT

An increasing t he populat ion of Pont ianak has t he impact on t he conversion from veget at ion area becomes w oken area t hereby reducing t he vast green open space (RTH) cit y. The most obvious impact is a reduct ion in t he abilit y of veget at ion t o absorb CO2 so t hat CO2 is result ing from act ivit ies in t he cit y, including from t he consumpt ion of t he energy, animal f arm, agricult ural and human act ivit ies cont inues t o increase. The aims of t he research are (1) det ermine t he ext ent of t he exist ing area land cover (2) calculat e t he carbon dioxide emissions by t he act ivit y of t he cit y (3) calculat e t he area of green open space required t o absorb t he carbon dioxide emissions t hat are not absorbed by t he land cover in t he cit y. The met hod used t o t he research are t he classificat ion of Landsat TM 7 2012 and IKONOS 2008. The calculat ion of CO2 emissions refers t o t he m et hod issued by Int ergovernment al Panel on Climat e Change (IPCC) in 1996 about Guidelines for Nat ional Greenhouse Gas Invent ories Workbook. The result s of t he research about t he exist ing land cover of veget at ion area of Pont ianak by land classificat ion process is 3.351,21 ha or 29% of t he t ot al area of Pont ianak w hich is 11396,65 ha. CO2 emissions cont ained in Pont ianak seen from f our sources, CO2 emissions from energy (fuels) is 1.713.909 t ons/ year, t he emissions of t he animal f arming is 284 t ons/ year, t he emissions of agricult ural is 10.692 t ons/ year s and t he emissions of populat ion is 192.824 t ons/ year. Tot ally CO2 emissions from f our sources is 1.917.709 t ons/ year. Higher levels of CO2 emissions cont ained in Pont ianak lead t his region requires an area of 5.962,2 ha of green open space or equal t o 52% of t he t ot al area of t he cit y t o absorb all t he CO2 emissions produced.

(2)

2 1. Pendahuluan

Kebut uhan lahan t erbangun diperkot aan t erus m eningkat , seiring dengan m eningkat nya jumlah penduduk. Fungsi ruang di kaw asan perkot aan pun m enjadi semakin beragam sepert i pusat pemerint ahan, pendidikan, perdagangan dan jasa. Lahan berveget asi di kaw asan perkot aan t erus berkurang luasnya. Lahan yang pada aw alnya diperunt ukkan sebagai ruang t erbuka hijau (RTH) berubah fungsi m enjadi area t erbangun. Semakin berkurangnya RTH berdampak pada penurunan kualit as lingkungan dan kesehat an. RTH sebagai fungsi ekologis berperan sebagai areal resapan air, penghasil oksigen, peredam kebisingan, filt er dari part ikel padat yang m encemari udara kot a, sert a sebagai penjerap karbondioksida.

Karbondioksida merupakan salah sat u gas rumah kaca. M enurut IPCC (2007) akt ivit as manusia merupakan penyumbang t erbesar emisi rumah kaca t erut ama dari konsumsi energi yakni sebesar 26%. Sumber energi yang saat ini digunakan masih m enggunakan bahan bakar fosil sepert i minyak, gas alam dan bat ubara. M eningkat nya jumlah penduduk t erut ama di daerah perkot aan juga berimplikasi t erhadap meningkat nya jumlah konsumsi energi.

Kot a Pont ianak merupakan ibu kot a Provinsi Kalimant an Barat yang hingga saat ini masih t erus berkembang. Let ak Kot a Pont ianak yang st rat egis, dimana dilalui oleh dua aliran sungai yakni Sungai Kapuas dan Sungai Landak membuat pembangunan t erpusat di sepanjang aliran sungai. M ulai dari pemukiman penduduk, indust ri, pusat pem erint ahan, perdagangan hingga t empat rekreasi kot a. Laju pert umbuhan penduduk Kot a Pont ianak menurut Badan Pusat St at ist ik (BPS) pada t ahun 2010 adalah sebesar 15,58 %. Dinas Pendapat an Daerah Kot a Pont ianak (2011) menyat akan bahw a jumlah kendaraan bermot or di Kot a Pont ianak sebanyak 808.259 unit . Jumlah ini meningkat sebesar 20,83 % dari t ahun sebelumnya yang hanya berjumlah sebanyak 639.926 unit . Dampak perkembangan sarana t ransport asi sepert i ini akan berpengaruh secara langsung t erhadap gas emisi CO2 yang dilepaskan kelingkungan.

M elihat kondisi t ersebut maka perlu dilakukan penelit ian unt uk m enghit ung kebut uhan luas RTH di Kot a Pont ianak berdasarkan serapan gas CO2. Analisis dilakukan mulai dari menghit ung luasan eksist ing t ut upan lahan Kot a Pont ianak, menghit ung emisi CO2 yang dihasilkan dari akt ivit as kot a, sert a m enghit ung kemampuan veget asi menyerap emisi CO2.

2. M etode Penelitian

Luasan Tutupan Lahan Eksisting Kota Pontianak

Int erpret asi pet a Cit ra Landsat TM 7 t ahun 2012 dan Ikonos t ahun 2008 dilakukan unt uk m enget ahui t ut upan lahan eksist ing dengan m elakukan pengkelasan menjadi 7 t ut upan lahan yakni badan air, pohon, semak, lahan pert anian, rumput , area t erbangun dan lahan t erbuka. Int erpret asi menggunakan Soft w are Erdas Imagine 9.1 dan ArcGIS 9.2.

Perhitungan emisi karbondioksida

Perhit ungan emisi karbondioksida Kot a Pont ianak mengacu pada met ode yang t elah dikeluarkan oleh

Int ergovernment al Panel on Climat e Change (IPCC) t ahun 1996 m engenai Guidelines for Nat ional Greenhouse Gas Invent ories Workbook. Emisi karbondiokasida yang dihit ung berasal dari energi, pert ernakan, pert anian, dan akt ivit as penduduk Kot a Pont ianak.

Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau

Kebut uhan akan luasan opt imum RTH dihit ung berdasarkan daya serap CO2 dapat diperoleh dari kemampuan RTH dalam m enyerap produksi emisi CO2 yang dihasilkan. Pendekat an yang digunakan unt uk menent ukan luasan t ersebut adalah dengan memprediksikan kebut uhan RTH berdasarkan

(3)

3

daya serap CO2 sert a membandingkannya dengan kondisi RTH eksist ing. Kebut uhan RTH diperoleh dari jumlah emisi CO2 yang t erdapat di Kot a Pont ianak dibagi dengan kemampuan RTH dalam menyerap CO2 berdasarkan daya serap berbagai macam t ipe veget asi t erhadap karbondioksida sepert i pada Tabel 1.

Tabel 1. Cadangan Karbon dan Daya Serap Gas CO2 Berbagai Tipe Penut up Veget asi Tipe Penutupan Daya Serap Gas CO2

(kg/ ha/ jam)

Daya Serap Gas CO2 (ton/ ha/ th)

Pohon 129,92 569,07

Semak Belukar 12,56 55

Padang Rumput 2,74 12

Lahan Pert anian 2,74 12

Sum ber: Praset yo, 2002

Penambahan luasan RTH yang harus disediakan diperoleh dengan m enghit ung menggunakan Persamaan 1. Namun, jika t erdapat kelebihan luasan RTH maka RTH yang sudah ada dapat diopt imalkan.

Sisa emisi CO2 = A (t on/ t ahun) – B (t on/ t ahun) (1) Ket erangan:

A = Tot al emisi CO2 Akt ual B = Tot al Daya Serap CO2

Kemudian, luasan RTH yang dibut uhkan dicari dengan menggunakan Persamaan 2 sebagai berikut :

Kebut uhan RTH = (2)

3. Hasil dan Pembahasan

A. Luasan Tut upan Lahan Eksist ing Kot a Pont ianak

Int erpret asi cit ra Landsat dilakukan dengan m enggunakan klasifikasi t erbimbing (supervised classif icat ion) dengan 7 kelas (7 t ut upan) yakni badan air, lahan pert anian, pohon, semak, rumput , lahan t erbuka dan area t erbangun. Proses ident ifikasi cit ra dengan klasifikasi t erbimbing dilakukan dengan prosedur pengenalan pola spekt ral dengan memilih kelompok at au kelas-kelas yang diinginkan dan selanjut nya memilih cont oh kelas (t raining area) yang m ew akili set iap kelompok, kemudian dilakukan perhit ungan st at ist ik t erhadap cont oh-cont oh kelas yang digunakan sebagai dasar klasifikasi. M elalui hasil klasifikasi t erbimbing dipadukan dengan int erpret asi Ikonos 2008 diperoleh luas t ot al Kot a Pont ianak adalah sebesar 11.396,65 ha. Berdasarkan hasil klasifikasi luas t ut upan lahan t erbesar adalah area t erbangun yakni 54 % kemudian disusul oleh t ut upan lahan berveget asi berupa semak sebesar 13% dan rumput sebesar 8%. Hasil klasifikasi dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Luasan Tut upan Lahan Eksisting di Kot a Pont ianak

Penutupan Lahan Luas(ha) Persentase(%)

Badan Air 626,59 5

Pohon 590,55 5

Semak 1.443,17 13

Rumput 869,59 8

Lahan Pert anian 447,89 4

Area Terbangun 6.078,78 54

Lahan Terbuka 1.340,07 12

(4)

4

Dengan menggunakan Cit ra Landsat TM 7 (Themat ic M apper) yait u pada cit ra penyiaman 16 Juni 2012 dengan kombinasi kanal 5, kanal 4 dan kanal 3 yang disubset dengan w ilayah administ rasi Kot a Pont ianak sepert i pada Gambar 1.

(5)

5

B. Produksi Emisi CO2 di Kot a Pont ianak

Semakin bert ambahnya jumlah penduduk di Kot a Pont ianak maka jumlah emisi CO2 juga meningkat . M acam-macam akt ivit as kot a juga dihasilkan dari konsumsi energi perkot aan, lahan pert anian, pert ernakan dan dari akt ivit as penduduk. Pada Tabel 3 dapat dilihat jumlah emisi karbondioksida yang dihasilkan dari akt ivit as perkot aan yang t erbesar bersumber dari energi yakni 1.713, 909 Gg CO2/ t ahun. Produksi emisi yang dihasilkan oleh energi berasal dari pembakaran bahan bakar fosil. Kemudian dari hasil akt ivit as manusia yakni sebesar 192,824 Gg CO2/ t ahun. Sehingga, t ot al produksi emisi CO2 yang dihasilkan Kot a Pont ianak baik yang berasal dari energi, pert ernakan, pert anian dan jumlah penduduk adalah sebesar 1.917,709 Gg CO2/ t ahunnya at au set ara dengan 1.917.709 t on/ t ahun.

Tabel 3. Tot al Emisi Karbondioksida yang Dihasilkan Kot a Pont ianak

Sumber Emisi Tot al Emisi CO2 Aktual

Gg (CO2) Energi 1.713,909 Pert ernakan 0,284 Pert anian 10,692 Jumlah Penduduk 192,824 Tot al 1.917,709

Berdasarkan dat a yang diperoleh dari PT Pert amina Persero t ahun 2011 m engenai jumlah konsumsi bahan bakar diket ahui j enis bahan bakar yang digunakan di Kot a Pont ianak adalah premium , pert amax, solar, liquid pet roleum gas (LPG) dan indust rial f uel oil (IFO). Jenis bahan bakar sepert i bat u bara dan minyak t anah t idak digunakan. Penggunaan minyak t anah t idak digunakan sejak t ahun 2010 set elah dilakukan konversi minyak t anah ke LPG. Premium dan pert amax merupakan bahan bakar ut ama yang digunakan unt uk kendaraan bermot or bagi masyarakat Kot a Pont ianak yait u masing-masing sebesar 131.025 kL/ t ahun dan 3.606 kL/ t ahun. Sedangkan, konsumsi bahan bakar jenis solar didominasi oleh sebagian kendaraan bemot or dan juga indust ri yakni sebesar 85.139 kL/ t ahun. Dari sekt or rumah t angga konsumsi energi t erbesar yakni 34.694.702 kL/ t ahun dengan jenis bahan bakar adalah LPG. Indust rial Fuel Oil (IFO) m erupakan bahan bakar yang digunakan oleh indust ri. Di Kot a Pont ianak t erdapat beberapa jenis indust ri yang lokasinya sebagian besar berada di t epian sungai Kapuas. Indust ri t ersebut bergerak diberbagai bidang diant aranya, indust ri karet , makanan, dan plyw ood. Indust ri t ersebut menggunakan bahan bakar IFO sebesar 472.324 kL/ t ahun . Besarnya jumlah konsumsi diket ahui t ot al kandungan emisi CO2 unt uk Kot a Pont ianak adalah sebesar 1.711,259 Gg CO2. Sedangkan, bahan bakar yang paling banyak m enghasilkan emisi CO2 berasal dari indust ri yait u jenis bahan bakar IFO sebesar 1.200,540 Gg CO2. Emisi CO2 yang dihasilkan unt uk masing-masing jenis bahan bakar bensin, solar dan LPG adalah sebesar 331,027 Gg CO2; 129,987 Gg CO2; 49,705 Gg CO2.

Sekt or pert ernakan juga m enyumbang emisi ke at mosf er. Pola dan jenis pakan t ernak akan mempengaruhi emisi gas rumah kaca. Kualit as pakan yang baik akan mempengaruhi proses f erm ent asi dalam sist em pencernaan t ernak. Dari keempat j enis t ernak t ersebut , unggas merupakan jenis t ernak yang jumlahnya paling besar yait u 36.478 ekor (BPS, 2011). Namun, kandungan emisi CO2 t ert inggi just ru dihasilkan oleh hew an t ernak jenis sapi yakni 0,25 Gg CO2 t on pert ahun at au set ara dengan 250 t on CO2. Tot al kandungan emisi CO2 yang dihasilkan Kot a Pont ianak sebesar 0,284 Gg CO2.Kandungan CO2 yang dihasilkan akan berbeda dari set iap jenis t ernak, karena besarnya jumlah emisi CO2 t ergant ung dari jumlah t ernak t ersebut . Jenis t ernak dibedakan m enjadi t ernak rumanisa dan non rumanisa. Hal ini karena t ernak j enis rumanisa akan m engemisikan gas CH4 bukan hanya dari akt ivit as pencernaan dan pengelolaan kot oran. Ternak jenis non rumanisa m engemisikan CH4 hanya dari pengelolaan kot oran. Sehingga, unggas t idak memiliki emisi dari hasil f erment asi.

(6)

6

Sekt or pert anian juga berkont ribusi dalam meningkat nya emisi gas rumah kaca khususnya gas met ana (CH4) yang dihasilkan berasal dari pembakar an padang sabana dan sisa-sisa pert anian yang membusuk. Berdasarkan dat a yang dimiliki oleh BPS Kot a Pont ianak disebut kan jika Kot a Pont ianak memiliki area persaw ahan seluas 10.782 ha dengan masa panen sebanyak 2 kali pert ahun. M aka, jumlah emisi t ot al CO2 yang dihasilkan sebesar 10,692 Gg CO2/ t ahun.

Pert ambahan manusia dari t ahun ke t ahun m eningkat kan emisi CO2 di at mosfer. Hal ini dihasilkan dari proses respirasi yang dilakukan set iap saat . Grey dan Deneke (1978) dalam Aini (2011), menyat akan bahw a karbondiokasida yang dihasilkan dari akt ivit as manusia adalah sama yakni 0,96 kg/ hari. Berdasarkan, dat a dari BPS Provinsi Kalimant an Barat diket ahui jika jumlah penduduk Kot a Pont ianak adalah sebesar 550.297 jiw a. M aka, t ot al emisi yang dihasilkan adalah sebesar 192,824 Gg CO2/ jiw a/ t ahun.

C. Kebut uhan Ruang Terbuka Hijau Kot a Pont ianak

1) Kebut uhanRuang Terbuka Hijau di Kot a Pont ianak BerdasarkanEmisi CO2

Peningkat an jumlah penduduk juga cenderung pada laju perubahan kondisi fisik lingkungan alami guna m emenuhi kebut uhan masyarakat baik unt uk perekonomian, pendidikan dan jasa. Hal ini t ent u mengurangi jumlah areal berveget asi m enjadi area t erbangun yang bersif at art if icial. Laju pert umbuhan penduduk m emicu akt i vit as perkot aan yang t inggi juga berpot ensi unt uk menghasilkan gas CO2. Gas CO2 m erupakan salah sat u gas menyebabkan t erjadinya efek rumah kaca dan pemanasan global. Unt uk it u konsent rasi gas CO2 di at mosf er perlu dikendalikan.

Sem ua j enis veget asi dapat mereduksi konsent rasi CO2 yang ada di at mosf er m elalui proses f ot osint esis at au asimilasi karbon. Hal ini karena t umbuhan memanfaat kan CO2 unt uk proses respirasi. Sehingga, veget asi dapat berfungsi sebagai penyedia oksigen dan penyerap CO2. Dalam hal ini RTH m emiliki peranan yang pent ing karena RTH merupakan t empat t umbuh bagi veget asi-veget asi t ersebut . Sehingga RTH dapat berfungsi sebagai pengendali gas berbahaya sert a dapat menjaga suhu perkot aan agar t et ap nyaman, segar dan bersih. Tumbuhan memiliki kemampuan dalam menyerap CO2 di udara. Namun, t umbuhan juga mempunyai berbagai macam t ut upan veget asi yang m emiliki kemampuan at au daya serap t erhadap karbondioksida yang berbeda unt uk masing-masing t ipe t ut upan lahan.

M erujuk pada m et ode perhit ungan kebut uhan luasan t ut upan hijau, yakni Tabel 1. mengenai cadangan karbon dan daya serap gas CO2 berbagai t ipe penut up veget asi t elah disebut kan bahw a t ut upan lahan dibagi m enjadi 4 kelas penut upan yakni pohon, semak, padang rumput dan lahan pert anian masing sebesar 569,07 t on/ ha/ t ahun; 55 t on/ ha/ t ahun; 12 t on/ ha/ t ahun; 12 t on/ ha/ t ahun.

Kemampuan masing-masing t ut upan lahan dalam m enyerap karbondioksida kemudian dibandingkan t erhadap luasan t ipe t ut upan lahan yang diperoleh berdasarkan hasil klasifikasi. Daya serapan CO2 unt uk masing-masing veget asi berguna unt uk menget ahui kemampuan RTH dalam m enyerap emisi CO2 yang ada di Kot a Pont ianak. Pedekat an yang dilakukan dengan menghit ung serapan CO2 dilakukan dengan menent ukan daerah-daerah berveget asi at au RTH. Set iap t ahunnya Kot a Pont ianak menghasilkan emisi sebesar 1.917.709 t on/ t ahunnya. Luas RTH eksist ing yang dimiliki oleh Kot a Pont ianak adalah sebesar 3.351,21 ha at au 29% dari luas Kot a Pont ianak. Tot al daya serap CO2 unt uk masing-masing t ut upan veget asi adalah sebesar 431.250,26 t on/ t ahun. M aka sisa emisi CO2 yang dihasilkan dihit ung dengan m enggunakan Persamaan 1 berikut ini:

Sisa emisi CO2 = Tot al emisi CO2 Akt ual – Tot al Daya Serap CO2 maka,

Sisa emisi CO2 = 1.917.709 t on/ t ahun - 431.250,26 t on/ t ahun = 1.486.459,25 t on/ t ahun

(7)

7

Berdasarkan perhit ungan diat as, secara keseluruhan maka Kot a Pont ianak belum mampu m enyerap semua emisi CO2. Emisi CO2 yang mampu diserap oleh RTH eksist ing dengan luas 3.351,21 ha adalah sebesar 431.250,26 t on/ t ahun. Sisa emisi karbondioksida yang belum t erserap adalah 1.486.459,25 t on/ t ahun. Sehingga, luas RTH yang dibut uhkan dihit ung dengan menggunakan Persamaan 2 berikut ini:

Kebut uhan RTH =

=

= 2.612,08 ha.

Secara keseluruhan luas RTH yang harus disediakan berdasarkan pendekat an serapan gas CO2 adalah sebesar 5.962,92 ha. Luas keseluruhan RTH dalam menyerap emisi gas CO2 adalah sebesar 52% dari luas w ilayah Kot a Pont ianak. Hal ini menunjukkan bahw a ket ersediaan RTH di Kot a Pont ianak belum cukup m enyerap emisi CO2. RTH Kot a Pont ianak yang t ersedia adalah sebesar 29%, maka masih t erdapat kekurangan sebesar 23%. Berikut ini Tabel 4 m erupakan hasil analisis daya serap karbondioksida RTH eksist ing unt uk masing-masing t ut upan lahan. Diket ahui pohon memiliki luasan area yang cukup kecil yakni hanya 5% dari luas kot a, namun daya serap pohon t erhadap gas CO2 cukup besar. M aka, t ot al daya serapnya pun m enjadi yang t erbesar diant ara seluruh t ut upan lahan yang ada yakni sebesar 336.065,86 t on/ t ahun.

Tabel 4. Tot al Daya Serap Emisi CO2 Eksist ing Kot a Pont ianak Jenis Tutupan

Lahan

Luasan Tutupan Lahan Daya Serap Gas CO2

Tot al Daya Serap CO2

Tot al Emisi CO2 Aktual

(ha) (ton/ ha/ th) (ton/ t h) ton (CO2)

Pohon 590,55 569,07 336.065,86 1.917.709 Semak Belukar 1.443,17 55 79.374,62 Padang Rumput 869,59 12 10.435,07 Lahan Pert anian 447,89 12 5.374,71 TOTAL 3.351,21 431.250,26 1.917.709

Berdasarkan hasil ident ifikasi diket ahui jalur hijau jalan Kot a Pont ianak adalah sebesar 23,98 ha. Luas t ut upan lahan dihit ung t erhadap daya serap CO2 dengan t ipe veget asi pohon sebesar 569,07 t on/ ha/ t ahun. Sehingga, t ot al daya serap CO2 t erhadap emisi karbon dioksida adalah sebesar 13.646,26 t on/ t ahun. Jika emisi karbondioksida yang dihasilkan oleh bahan bakar jenis premium (t anpa memperhit ungkan penggunaan solar dan pelumas) adalah sebesar 331.027 t on/ t ahun. Sehingga, jalur hijau jalan belum mampu m enyerap emisi karbondioksida yang dihasilkan. Unt uk it u perlu dilakukan opt imalisasi luas pohon pelindung pada jalur hijau jalan eksist ing mengacu pada luas minimum t anaman hijau unt uk RTH jalur hijau jalan.

Berdasarkan hasil int erpret asi Cit ra Landsat TM 7 berdasarkan 4 t ut upan lahan dihasilkan bahw a luas Kot a Pont ianak adalah 11.397 ha. Namun, jika diident ifikasi berdasarkan pendekat an serapan gas CO2 maka luasan RTH yang seharusnya dipenuhi oleh Kot a Pont ianak adalah sebesar 52% dari luasan kot a at au sebesar 5.963,30 ha dengan luas t ut upan lahan berveget asi sebesar 3.351,21 ha. M aka, masih t erdapat kekurangan sebesar 2.612,08 ha at au sebesar 23% dari luas Kot a Pont ianak.

(8)

8

2) Pot ensi RTH Kot a Pont ianak

Unt uk menut upi kekurangan RTH sebesar 23% maka perlu dilakukan usaha pengembangan RTH. M enurut Rijal (2008), usaha pengembangan RTH sebagai bent uk opt imalisasi RTH dapat dilaksanakan dengan dua cara, yakni:

a. Int ensifikasi

Berupa usaha penanaman t anaman unt uk mengkayakan dan mem perbaiki sert a meningkat kan mut u t at a hijau pada w ilayah-w ilayah yang sudah m erupakan daerah t at a hijau. Cara ini dapat dilakukan pada daerah-daerah yang t idak dimungkinkan lagi dilaksanakan penambahan luas ruang t erbuka hijau karena ket erbat asan lahan. RTH yang t elah ada dapat dikayakan dengan m enambahkan st rukt ur t ambahan misalnya m enanam veget asi dari jenis yang berbeda dan m engat ur komposisi t anaman yang ada dalam suat u lahan RTH sehingga kemampuan t at a hijau t ersebut dalam m enyerap CO2 semakin t inggi. Pembangunan at au perbaikan sert a pemeliharaan t aman-t aman kot a yang t elah ada sehingga dapat difungsikan sebagaimana m est inya. Opt imalisasi dapat dilakukan misalnya dengan m engubah 1.443,17 ha lahan yang t adinya berupa semak m enjadi pohon. Daya serap CO2 unt uk t ipe t ut upan veget asi berupa pohon jauh lebih besar yakni 569,07 t on/ ha/ t ahun art inya ada 821.264,75 t on CO2 yang mampu t erserap. Opt imalisasi RTH dengan cara it ensifikasi dilakukan unt uk meningkat kan kualit as RTH sehingga dalam menyerap CO2 menjadi semakin opt imal.

b. Ekst ensif ikasi

Berupa upaya pengembangan RTH dengan m enambah luasan daerah t at a hijau pada w ilayah perkot aan yang masih m emungkinkan. Wilayah kot a yang masih kosong dan belum t ermanf aat kan dengan baik m erupakan daerah yang pot ensial unt uk dikembangkan menjadi RTH baru. Pembangunan RTH t ersebut dibangun dengan bent uk dan t ipe RTH yang sesuai dengan dengan kondisi lingkungan yang ada, yakni yang masih memiliki cukup lahan unt uk dibangun RTH baru misalnya pada jalur kanan, kiri, dan t engah/ m edian jalan sert a sempadan sungai. Namun, upaya ekst ensifikasi merupakan upaya yang cukup sulit unt uk dilakukan karena ket erbat asan ket ersediaan lahan dan membut uhkan biaya yang relat if mahal. Bent uk lain dari upaya pengopt imalan RTH adalah dengan membangun green roof. Selain green roof upaya yang dapat dilakukan adalah dengan membangun vert ical garden pada bangunan gedung at au pada dinding rumah.

Peningkat an daya serap CO2 oleh RTH dilakukan dengan m engopt imalkan kembali luas pohon pelindung pada sampadan sungai. Sempadan sungai yang dihit ung adalah sungai-sungai primer yang ada di Kot a Pont ianak sebagaimana yang t erlihat pada lampiran II, dengan merujuk pada PP RI No. 38 Tahun 2011.

Berdasarkan perhit ungan sempadan sungai primer yang ada di Kot a Pont ianak dihasilkan luas lahan sebesar 292,84 ha at au sebesar 11 % dari t ot al RTH yang dibut uhkan yakni 2.636,06 ha. Sehingga, jika t ipe t ut upan veget asi lahan unt uk sem padan sungai adalah berupa pohon at au veget asi rapat dan luas t ut upan lahan dihit ung t erhadap daya serap CO2 dengan t ipe veget asi pohon sebesar 569,07 t on/ ha/ t ahun. M aka, t ot al daya serap CO2 t erhadap emisi karbon dioksida adalah sebesar 166.646,45 t on/ t ahun. Hasil perhit ungan skenario penyerapan emisi CO2 dapat dilihat pada Tabel 5. Sisa emisi yang belum t erserap adalah sebesar 1.333.458,39 t on/ t ahun yang masih m embut uhkan lahan sebesar 2.342,84 ha.

Tabel 5. Pot ensi RTH Sempadan Sungai dengan Daya Serap Pohon Terhadap Emisi CO2 Kot a Pont ianak Jenis Tutupan Lahan Sem padan Sungai Luasan Tut upan Lahan Daya Serap Gas CO2 Tot al Daya Serap CO2

Tot al Emisi CO2

Aktual Sisa Emisi CO2

(ha) (ton/ ha/ t h) (ton/ t h) ton (CO2) (ton/ t ahun)

Pohon 292,84 569,07 166.646,45 1.500.105,39 1.333.458,93

(9)

9

3) Upaya Pengurangan Emisi Gas CO2 di Kot a Pont ianak

Emisi karbondioksida yang dihasilkan kot a Pont ianak cukup t inggi t erut ama dari sekt or energi. Unt uk it u perlu dilakukan upaya unt uk m enekan angka produksi emisi karbondioksida kot a Pont ianak baik yang berasal energi, pert anian dan akt ivit as penduduk. Karena jika melakukan pembebasan lahan t erbangun unt uk m em enuhi kebut uhan RTH kot a sebesar 52 % m emerlukan biaya yang relat if mahal. Kandungan karbondioksida yang berasal dari energi merupakan penyumbang emisi gas CO2 t erbesar di Kot a Pont ianak. Unt uk it u, perlu dilakukan upaya unt uk m enekan emisi karbondioksida yang berasal dari energi. Salah sat unya adalah dengan m em buat kebijakan dari pem erint ah unt uk menekan emisi dengan pembat asan penggunaan energi yang ada di Kot a Pont ianak t erut ama bagi pelaku indust ri dengan m enggunakan bahan bakar yang bersih dan ramah lingkungan. Selain it u, dapat dilakukan dengan cara menggunakan t ransport asi-t ransport asi umum dan fasilit as publik lainnya. Saat ini t ransport asi publik perlu unt uk mem perluas layanan dan mengint egrasikan dengan kebut uhan dan ket erjangkauan penduduk. M engubah kendaraan pribadi unt uk t ransit massal at au t ransport asi publik lainnya akan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. Penurunan penggunaan bahan bakar per kapit a di sekt or t ransport asi akan secara signifikan mengurangi emisi karbon. Upaya yang dapat dilakukan unt uk menekan emisi karbondioksida dari sekt or pert anian adalah melalui pengelolaan t anah dengan cara penggunaan bahan organik (kompos) sebagai pupuk, diharapkan dapat mengurangi emisi CH4 dan CO2 (misal pengolahan kompos dari limbah pert anian dan agroindust ri unt uk pupuk). Kemudian dapat juga dengan penerapan pengolahan t anah minimum, akan berdampak posit if, khususnya dalam hal pengurangan emisi CO2. Karena cara pengelolaan pasca pem bakaran (t erut ama berhubungan dengan pengeringan dan pengolahan t anah) sangat m empengaruhi besarnya emisi CO2 berikut nya.

Akt ivit as manusia sehari-hari dihasilkan pula emisi karbondioksida yang cukup besar, unt uk it u upaya yang dapat dilakukan unt uk m enekan emisi karbondioksida adalah dengan menerapkan prilaku yang ramah lingkungan. Upaya penanaman pohon dan menjaga lingkungan ekosist em akan memaksimalkan penyerapan karbon oleh t anaman dan memaksimalkan penggunaan energi, sert a menghemat penggunaan bahan bakar dan menggunakan perlat an at au mesin yang lebih hemat energi akan mengurangi emisi karbondioksida.

4. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelit ian mengenai perhit ungan kebut uhan dan luasan ruang t erbuka hijau yang opt imal dalam m enyerap dan CO2 di Kot a Pont ianak, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Luas t ut upan lahan berveget asi eksist ing di Kot a Pont ianak berdasarkan klasifikasi t ut upan lahan adalah 3.351,21 ha at au 29 % dari luas t ot al wilayah Kot a Pont ianak yakni 11.396,65 ha.

2. Emisi CO2 yang t erdapat di Kot a Pont ianak dilihat dari empat sumber, yait u emisi CO2 yang berasal dari energi (bahan bakar) dengan jumlah emisi 1.713.909 t on/ t ahun, t ernak dengan jumlah emisi 284 t on/ t ahun, dari pert anian dengan jumlah emisi 10.692 t on/ t ahun dan penduduk dengan jumlah emisi 192.824 t on/ t ahun. Tot al emisi CO2 dari keempat sumber t ersebut adalah 1.917.709 t on/ t ahun.

3. Tingginya t ingkat emisi CO2 yang t erdapat di Kot a Pont ianak m enyebabkan w ilayah ini membut uhkan luasan RTH sebesar 5.962,2 ha at au sebesar 52 % dari t ot al luas w ilayah Kot a Pont ianak unt uk menyerap seluruh emisi CO2 yang dihasilkan.

Ucapan Terima Kasih

Penulis mengucapkan t erima kasih yang sebesar-besarnya kepada Allah SWT at as rahmat dan karunia yang t elah diberikan selama ini. Kedua orang t ua yang t iada hent inya m emberikan do’ a, dan semangat dalam menjalankan skripsi ini. Tidak lupa juga penulis ucapkan kepada Bapak Agus Ruliyansyah, SP., M .Si dan Ibu Yulisa Fit rianingsih, ST., M T. sebagai pembimbing sert a Ibu Rizki Purnaini, ST., M T. dan Ibu M ira S. Lubis, ST., M T sebagai penguji. Sert a t eman-t eman dan semua

(10)

10

pihak yang t idak dapat saya sebut kan sat u per sat u yang t elah banyak m embant u baik dalam bent uk t enaga maupun mot ivasi.

Referensi

Badan Pusat St at ist ik Kot a Pont ianak. 2010. Pont ianak dalam Angka 2011. Pont ianak: BPS Kot a Pont ianak Dinas Pendapat an Daer ah. 2011. Jumlah Emisi dar i Kendaraan Per t ahunnya. Pont ianak

[ IPCC] Int ergover nm ent al Panel on Climat e Change. 1996. Revised 1996 IPCC Guidelines for Nat ional Greenhouse Gas Invent ories Workbook (Vol um e2). ht t p:/ / w w w .ipcc-nggip.iges.or.jp/ public/ gl/ invs5. Diakses t anggal 21 November 2012

Rijal, Syamsu. 2008. Per encanaan Hut an Kot a dengan Sist em Infor masi Geografis Di Kot a Wat ampone. Jur nal Hut an Dan M asyarakat Vol. III No. 2 Agust us 2008, 111-234.journal.unhas.ac.id/ index.php/ hm/ art i-cle/ dow nload/ 116/ 107. Diakses t anggal 6 Februari 2013

Aenni, Noor. 2011. Aplikasi SIG dan Penginderaan Jauh dalam Penent uan Kecukupan dan Prediksi Luasan Ruang Terbuka Hijau Sebagai Rosot CO2 Di Kabupat en Kudus, Jaw a Tengah. [Skripsi] . Depart emen Konservasi Sumberdaya Hut an dan Ekow isat a, Bogor: Fakult as Kehut anan. Inst it ut Pert anian Bogor. ht t p:/ / reposit ory.ipb.ac.id/ bitst ream/ handle/ 123456789/ 51284/ E11nae.pdf?sequence=1. Diakses t anggal 15 Desem ber 2012

Gambar

Tabel 2. Luasan Tut upan Lahan Eksisting di Kot a Pont ianak
Tabel 3. Tot al Emisi Karbondioksida yang Dihasilkan Kot a Pont ianak
Tabel 4. Tot al Daya Serap Emisi CO 2  Eksist ing Kot a Pont ianak   Jenis Tutupan
Tabel  5.  Pot ensi  RTH  Sempadan  Sungai  dengan  Daya  Serap  Pohon  Terhadap  Emisi  CO 2   Kot a  Pont ianak  Jenis Tutupan  Lahan  Sem padan  Sungai  Luasan  Tut upan Lahan   Daya Serap Gas CO2 Tot al Daya Serap CO2 Tot al Emisi CO 2

Referensi

Dokumen terkait

Melalui Program Penataan daerah Otonomi Baru, dengan kegiatan Fasilitasi Percepatan Penyelesaian Batas Wilayah Administrasi Antar Daerah, Pemerintah Kabupaten Lombok

Sedangkan KAMMI, lebih cenderung menampung masa dari kader-kader yang su- dah sejak di SMA mengikuti organisasi Rohis (Rohani Islam), meskipun tidak punya kesepa- katan

Dari hasil pengujian, terdapat delapan data dengan akurasi 0% (tidak ada perpotongan antar segmen yang tepat), tiga data dengan akurasi 1% sampai dengan 49% (jumlah perpotongan

Menurut Setyawati (11) pengetahuan Ibu mengenai ASI berpengaruh dalam pelaksanaan ASI eksklusif, karena semakin banyak pengetahuan yang dimiliki ibu mengenai ASI

Setelah data hasil penelitian diperoleh maka langkah berikutnya yang dilakukan peneliti adalah menganalisis data tersebut untuk mengetahui uji kebenaran hipotesis yang ada

Dalam tradisi intelektual usul al-fiqh, kitab al-Burhan menempati posisi yang signifikan, karena ia merupakan kitab orisinil tentang teori hukum yang disusun

Gejala yang terkait dengan keluhan artritis adalah gejala umum berupa keluhan tidak nafsu makan, lemah/letih, sulit tidur dan penurunan berat badan. Dari seluruh responden, sebesar

Pengaruh cuaca terhadap aktivitas manusia 24 JP Pembelajaran 6 Ringan Sama. Dijinjing Berat