• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. uji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. uji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) 2016 ii uji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas rahmat dan karunia-Nya penyusunan ”Laporan Akuntabilitas Kinerja Urusan Kelautan dan Perikanan, dan Urusan Pangan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2016” dapat diselesaikan. Laporan ini merupakan wujud transparansi dan akuntabilitas Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Banyuwangi dan Kantor Ketahanan Kabupaten Banyuwangi dalam melaksanakan berbagai kewajiban pembangunannya, serta sebagai bentuk pertanggungjawaban SKPD dalam melaksanakan tugas dan fungsi dalam kaitan terselenggaranya good governance.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Bidang Kelautan dan Perikanan, dan Bidang Pangan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2016 ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang berbagai capaian kinerja yang telah dicapai, baik makro maupun mikro serta langkah-langkah pelaksanaan kebijakan dan program pembangunan yang telah dilaksanakan di bidang kelautan dan perikanan, dan bidang pangan. Sangat disadari bahwa laporan ini belum secara sempurna menyajikan prinsip transparansi dan akuntabilitas seperti yang diharapkan, namun setidaknya masyarakat dan berbagai pihakyang berkepentingan dapat memperoleh gambaran tentang hasil pembangunan kelautan dan perikanan serta bidang pangan yang telah dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Banyuwangi dan Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Banyuwangi.

Berkat dukungan dan kerja keras dari seluruh jajaran, program dan kegiatan pembangunan kelautan dan perikanan dapat mencapai kemajuan yang cukup besar. Hal ini menjadi modal dasar untuk lebih mengembangkan pembangunan kelautan dan perikanan di masa datang, sehingga sumber daya yang dimiliki dapat dimanfaatkan secara optimal dan berkelanjutan.

Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus disampaikan kepada semua pihak atas tenaga dan pikirannya sehingga laporan ini dapat disusun dan diterbitkan.

Banyuwangi, Pebruari 2017 KEPALA DINAS PERIKANAN DAN PANGAN

KABUPATEN BANYUWANGI

P

(3)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) 2016 iii Ir. HARY CAHYO PURNOMO, M.Si

NIP. 19610109 199103 1 005

DAFTAR ISI

Halaman KATA PENGANTAR……….. i DAFTAR ISI……… ii DAFTAR GAMBAR……… iv DAFTAR TABEL……….. vi RINGKASAN ………. viii BAB I PENDAHULUAN……….. 1 1.1 LATAR BELAKANG……….. 1

1.1.1 Maksud dan Tujuan ……… 2

1.1.2 Dasar Hukum ……….. 3

1.2 GAMBARAN UMUM ORGANISASI ……… 4

1.2.1 Struktur, Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan 4

1.2.2 Sumberdaya SKPD ……….. 18

1.2.3 Aspek Strategis ……… 20

1.2.4 Kinerja Pelayanan Masa Kini ……….. 25

1.3 SISTEMATIKA PENYAJIAN ………. 28

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ……….. 29

2.1 RENCANA STRATEGIS ……….. 29

2.1.1 Visi ……….……… 29

2.2.1 Misi ……….……….. 30

2.1.3 Tujuan ………. 31

2.1.4 Sasaran dan Indikator Pencapaian Sasaran ………. 32

2.1.5 Strategi dan Arah Kebijakan ……… 35

2.1.6 Program dan Kegiatan ………. 36

2.2 PENETAPAN KINERJA / PERJANJIAN KINERJA TAHUNAN ……… 38

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA……… 47

3.1 CAPAIAN KINERJA TAHUN 2016 ………. 47

3.2 ANALISIS CAPAIAN KINERJA ….………. 50

3.2.1 Produksi Perikanan ……….. 51

3.2.2 Nilai Konsumsi Ikan ………. 66

3.2.3 Peningkatan Pemanfaatan SDI Secara Bertanggung-jawab ……….. 70

3.2.4 Luas Kawasan Konservasi Yang Dikelola ……….. 72

3.2.5 Cakupan Bina Kelompok Nelayan ………. 73

(4)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) 2016 iv BAB IV PENUTUP………. 80

4.1 RENCANA PEMBANGUNAN TAHUN 2016 ……… 84

4.2 RENCANA ANGGARAN BELANJA PEMBANGUNAN TAHUN 2016 … 85

(5)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) 2016 v

DAFTAR GAMBAR

Hal.

Gambar 1.1 Bagan Organisasai Dinas ……….. 17

Gambar 1.2 Grafik Komposisi Pegawai Berdasarkan Pendidikan …………. 19

Gambar 1.3 Komposisi Pegawai Berdasarkan Golongan Ruang………..…….. 19

Gambar 3.1 Grafik Perkembangan Produksi Budidaya Air Tawar Tahun 2010-2016 ……….. 53

Gambar 3.2 Kegiatan demplot budidaya nila, lele dan kolam air deras ….. 54

Gambar 3.3 Kegiatan pemberian bantuan bibit ikan untuk POKDAKAN .… 55 Gambar 3.4 Bantuan Bibit Ikan Sidat ……… 55

Gambar 3.5 Bantuan kolam terpal ………. 56

Gambar 3.6 Bantuan sarana budidaya KJA percontohan budidaya ikan air tawar ……….. 57

Gambar 3.7 Bantuan Sarana Budidaya Ikan Dalam Karamba ………. 58

Gambar 3.8 Kegiatan Demplot Budidaya Rumput Laut ……….. 60

Gambar 3.9 Kegiatan normalisasi saluran tambak di tahun 2016 ……… 61

Gambar 3.10 Beberapa Kegiatan Pembangunan di BBI tahun 2016 …………. 62

Gambar 3.11 Bantuan Induk, Bibit Ikan dan Pakan untuk UPR ………. 62

Gambar 3.12 Grafik Perkembangan Produksi Perikanan Tangkap Tahun 2009 - 2010 ………. 63

Gambar 3.13 Beberapa bantuan sarana yang diberikan kepada kelompok nelayan pada tahun anggaran 2016 ……….. 65

Gambar 3.14 Kegiatan restocking SDI pada tahun anggaran 2016 ……… 65

Gambar 3.15 Beberapa kegiatan pembangunan Sarpras Kelautan dan Perikanan tahun 2016 ………. 66

Gambar 3.16 Grafik Perkembangan Target dan Capaian Tingkat Konsumsi Ikan Tahun 2010 - 2016 ………. 67

Gambar 3.17 Kegiatan Kampanye Gemar Makan Ikan ……… 68

Gambar 3.18 Kegiatan Pameran Produks Hasil Perikanan Yang Diikuti Tahun 2016 ………. 69

(6)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) 2016 vi Gambar 3.21 Kegiatan Patroli dan Pembinaan di Selat Bali ……… 71 Gambar 3.21 Ragam kegiatan untuk terwujudnya pemanfaatan sumber-

daya kelautan & perikanan yang lestari di tahun 2016 …….. 73 Gambar 3.23 Beberapa ragam bantuan yang diberikan kepada nelayan

(7)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) 2016 vii

DAFTAR TABEL

Hal.

Tabel 2.1 Tujuan yang ditetapkan untuk Visi & Misi .……….. 32 Tabel 2.2 Sasaran untuk mencapai tujuan ……….. 33 Tabel 2.3 Pengukuran Pencapaian Sasaran dengan Indikator Kinerja

Utama ……..………. 34 Tabel 2.4 Strategi yang ditetapkan dalam rangka pencapaian tujuan

dan sasaran melalui kebijakan ………. 35 Tabel 2.5 Penetapan Target Indikator Kinerja Utama ……….. 40 Tabel. 2.6 PKK Sasaran Strategis : meningkatnya kapasitas sentra-sentra

produksi kelautan dan perikanan yang memiliki komoditas unggulan ……… 41 Tabel. 2.7 PKK Sasaran Strategis : jumlah kelompok masyarakat pelaku

usaha kelautan dan perikanan yang mandiri ……….. 43 Tabel. 2.8 PKK Sasaran Strategis : Meningkatnya ketersediaan hasil

kelautan dan perikanan ………. 44 Tabel. 2.9 PKK Sasaran Strategis : Terwujudnya pemanfaatan sumber-

daya laut & perairan umum secara bertanggungjawab ……….. 45 Tabel. 2.10 PKK Sasaran Strategis : Terwujudnya pengelolaan konservasi

kawasan secara berkelanjutan ………. 46 Tabel 3.1 Pencapaian Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Banyuwangi tahun 2016 ……….. 47 Tabel 3.2 Perbandingan Pencapaian Kinerja Dinas Kelautan dan

Perikanan Kabupaten Banyuwangi tahun 2013 - 2016 ……….. 49 Tabel 3.3 Data Jumlah & Nilai Produksi Budidaya Air Tawar 5 Tahun

Terakhir (2010-2016) ………. 52 Tabel 3.4 Data Jumlah Produksi Budidaya Kolam Air Tawar 5 Tahun

Terakhir (2009-2016) ………. 56 Tabel 3.5 Data Jumlah Produksi Budidaya Perikanan Karamba di

Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010-2016 ……… 58 Tabel 3.6 Perkembangan Produksi Budidaya Rumput Laut di Kabupaten

Banyuwangi ……… 59 Tabel 3.7 Data Produksi & Nilai Produksi Budidaya Perikanan Tambak

(8)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) 2016 viii Tahun 2010-2016 ……….. 63 Tabel 3.9 Realisasi Anggaran Per Program / Kegiatan TA 2016 ………….. 76

(9)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) 2016 ix

RINGKASAN

ebagaimana diamanatkan dalam RPJMD Kabupaten Banyuwangi tahun 2016 - 2021, pembangunan kelautan dan perikanan di daerah ke depan tetap akan diarahkan untuk mendukung dan mewujudkan tiga pilar pembangunan, yaitu pro-poor (pengentasan kemiskinan), projob (penyerapan tenaga kerja), pro-growth (pertumbuhan) dan pro-sustainability (keberlanjutan), yang dalam pelaksanaannya perlu didukung dengan penciptaan iklim usaha yang mendorong investasi di bidang kelautan dan perikanan (pro-business). Dalam kaitan ini kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan menekankan pada pendayagunaan sumber daya kelautan dan perikanan untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi (kemakmuran), pemerataan kesejahteraan (keadilan sosial), dan terpeliharanya daya dukung ekosistem perairan dan stok sumber daya hayati yang terdapat di dalamnya secara seimbang.

Sedangkan untuk urusan pangan yang menjadi urusan wajib bagi daerah, maka sesuai Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan mengamanatkan bahwa negara berkewajiban mewujudkan ketersediaan, keterjangkauan, dan pemenuhan konsumsi pangan yang cukup, aman, bermutu, dan bergizi seimbang, baik pada tingkat nasional maupun daerah hingga perseorangan secara merata di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sepanjang waktu dengan memanfaatkan sumber daya, kelembagaan, dan budaya lokal. Sejalan dengan amanat Undang-Undang Pangan tersebut, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2016-2021 memprioritaskan peningkatan ketahanan pangan sebagai salah satu sub agenda prioritas untuk mewujudkan agenda pembangunan daerah yakni kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik. Dalam rangka meningkatkan dan memperkuat kedaulatan pangan tersebut, maka kebijakan umum dalam RPJMD 2016-2021 diarahkan pada: (1) pemantapan ketahanan pangan menuju kemandirian pangan dengan peningkatan produksi pangan pokok; (2) stabilisasi harga pangan; (3) perbaikan kualitas konsumsi pangan dan gizi masyarakat; (4) mitigasi gangguan terhadap ketahanan pangan; dan (5) peningkatan kesejahteraan pelaku usaha pangan.

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, sampai dengan tahun 2016 Dinas Kelautan dan Perikanan, sebagai pelaksana urusan kelautan dan perikanan, didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 44 orang dan non PNS sebanyak 22 orang, dan dukungan anggaran sebesar Rp. 11.615.980.980,- dari APBD Tk. II dengan

(10)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) 2016 x didukung oleh SDM yang berstatus PNS sebanyak 14 orang dan non PNS sebanyak 4 orang. Dukungan anggaran tahun 2016 untuk program kegiatan ketahanan pangan sebesar

Tahun 2016 merupakan tahun pertama dari RPJMD 2016–2021, dengan arah dan tujuan pembangunan sebagai berikut:

1. Pembangunan ketahanan pangan diarahkan untuk meningkatkan kemampuan pemenuhan kebutuhan pangan daerah

2. Pembangunan sektor kelautan dan perikanan diarahkan untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi sub sektor perikanan berbasis optimalisasi sumberdaya dan pemberdayaan masyarakat.

Arah kebijakan dan strategi Dinas Perikanan dan Pangan tahun 2016-2021, diimplementasikan ke dalam program-program sebagai berikut:

1. Urusan pangan:

1) Program Peningkatan Ketahanan Pangan bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan berbasis sumber daya lokal dan berkelanjutan.

2) Program Peningkatan Diversifikasi Pangan bertujuan untuk konsumsi pangan berbasis kearifan sumber daya lokal.

2. Urusan kelautan dan perikanan:

1) Program Pengembangan Perikanan Budidaya, bertujuan untuk meningkatkan kemandirian usaha kecil pembudidayaan ikan.

2) Program Pengembangan Perikanan Tangkap, bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan usaha perikanan tangkap yang mandiri dan berkelanjutan

3) Program-program penunjang peningkatan kapasitas birokrasi dan pelayanan publik yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas birokrasi dan pelayanan publik dengan sasaran optimalisasi kinerja aparatur dan pelayanan publik.

Penjabaran dari sasaran yang dicapai dalam pembangunan ketahanan pangan, dan urusan kelautan dan perikanan terwujud dari pengukuran indikator kinerja utama pada tahun 2016, yaitu:

1. Urusan pangan:

1) Persentase keamanan pangan segar tercapai ………. 2) Skor PPH Ketersediaan sebesar ……

3) Skor PPH Konsumsi sebesar ….. 2. Urusan kelautan dan perikanan:

(11)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) 2016 xi 2) Persentase peningkatan volume produksi perikanan sebesar ……

3) Persentase peningkatan nilai produksi perikanan sebesar ……. 4) Persentase peningkatan kelas kelompok sebesar ……..

(12)

Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Banyuwangi 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

LATAR BELAKANG

Tahun 2016 merupakan masa transisi dari RPJMD 2011-2015 dan tahun pertama dari RPJMD 2016-2021. Pada saat penyusunan rencana program kegiatan tahun 2016 masih berdasarkan RPJMD dan Renstra SKPD 2011-2016, namun kemudian dilakukan review setelah penyusunan RPJMD dan Renstra PD 2016-2021 selesai dilakukan.

Maka berdasarkan RPJMD dan RENSTRA PD 2016-2021, fokus pembangunan masing-masing urusan adalah:

1. Urusan pangan difokuskan pada:

a. pemantauan dan koordinasi ketersediaan dan cadangan pangan serta distribusi pangan untuk meningkatkan ketahanan pangan berbasis sumber daya lokal dan berkelanjutan,

b. pengembangan dan percepatan penganekaragaman pangan. 2. Urusan kelautan dan perikanan difokuskan pada:

a. Peningkatan kapasitas pengelolaan usaha perikanan tangkap yang mandiri dan berkelanjutan

b. Meningkatkan kemandirian usaha kecil pembudidayaan ikan

Mengacu pada dokumen Renstra tersebut, setiap bidang di lingkup Dinas Perikanan dan Pangan membuat perencanaan tahunan guna mencapai indikator sasaran yang telah ditetapkan sesuai dengan program yang termuat dalam Renstra.

Perencanaan tersebut dibuat disertai indikator sasaran dan cara mencapai sasaran tersebut secara strategis baik dalam kurun waktu satu tahun maupun lima tahunan. Rencana Kerja Tahunan (RKT) dalam dokumen perencanaan kinerja Dinas Perikanan dan Pangan memuat rencana pelaksanaan program dan kegiatan termasuk dukungan pembiayaan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan perencanaan. Rencana kerja juga memuat target dan indikator sasaran yang diinginkan dalam pelaksanaan kegiatan.

(13)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) 2016

Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Banyuwangi 2

Mengacu pada Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mengintruksikan kepada setiap Instansi untuk:

1. Melaksanakan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai wujud pertanggungjawaban instansi pemerintah dalam mencapai misi dan tujuan organisasi.

2. Pada setiap akhir tahun anggaran menyampaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) kepada Presiden melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Dengan dasar tersebut maka disusunlah LAKIP Tahun 2016 Dinas Perikanan dan Pangan Kabupaten Banyuwangi.

LAKIP juga merupakan sarana untuk menilai dan mengevaluasi Pencapaian Kinerja (PK) berdasarkan indikator sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam menilai efektivitas pelaksanaan program dan kegiatan serta mengukur sejauh mana pencapaian sasaran berdasarkan indikator yang ada. LAKIP tahun 2016 ini menginformasikan input, output, outcome, dan benefit dari setiap pelaksanaan program dan kegiatan dalam kurun waktu tahun 2016 yang secara terstruktur meliputi RKT 2016, PK 2016, Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) 2016.

1.1.1 Maksud Dan Tujuan

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Perikanan dan Pangan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2016 dimaksudkan untuk menjabarkan / mempertanggungjawabkan kepada publik atas keberhasilan / kegagalan dalam pelaksanaan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam bentuk pengelolaan anggaran dan pelaksanaan program/ kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Banyuwangi.

Sedangkan tujuan penyusunan LAKIP untuk dijadikan dasar dalam menilai dan mengevaluasi pencapaian kinerja kegiatan maupun sasaran Dinas Perikanan dan Pangan, yang selanjutnya dirumuskan dalam bentuk beberapa Rekomendasi, guna untuk salah satu masukan dan pengambilan keputusan penetapan kebijakan dan strategi yang akan datang. Sehingga bisa untuk perbaikan dalam mewujudkan efektifitas kinerja dan efisiensi anggaran dan pencapaian peningkatan kinerja Dinas Perikanan dan Pangan Kabupaten Banyuwangi.

(14)

Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Banyuwangi 3

Landasan hukum penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Perikanan dan Pangan Tahun 2016, meliputi:

1. Undang-undang Nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;

2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Daerah;

4. Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014, tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah;

5. Peraturan daerah kabupaten Banyuwangi, Nomor 7 Tahun 2011, Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banyuwangi Tahun 2011 - 2016;

1.2

GAMBARAN UMUM ORGANISASI DINAS PERIKANAN DAN

PANGAN

1.2.1 Struktur, Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perikanan dan Pangan Penjabaran rincian tugas pokok dan fungsi organisasi Dinas Perikanan dan Pangan Kabupaten Banyuwangi berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Banyuwangi. Dalam Perda disebutkan bahwa tugas pokok Dinas Perikanan dan Pangan Kabupaten Banyuwangi adalah melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah di bidang kelautan dan perikanan, dan bidang pangan.

Berkaitan dengan tugas pokok tersebut, Dinas Perikanan dan Pangan mempunyai fungsi, yakni:

1. perumusan dan penetapan kebijakan di bidang pengelolaan perikanan tangkap, pengelolaan perikanan budidaya, pemberda-yaan nelayan kecil dan usaha kecil pembudidayaan ikan, dan penyelenggaraan pangan;

2. pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan perikanan tangkap, pengelolaan perikanan budi-daya, pemberdayaan nelayan kecil dan usaha kecil pembudidayaan ikan, dan penyelenggaraan pangan ;

3. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan kebijakan pengelolaan perikanan tangkap, pengelolaan perikanan budidaya,

(15)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) 2016

Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Banyuwangi 4

pemberdayaan nelayan kecil dan usaha kecil pembudidayaan ikan, dan penyelenggaraan pangan;

4. pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh unsur unit organisasi di lingkungan Dinas Perikanan dan Pangan;

5. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi di lingkungan Dinas Perikanan dan Pangan;

6. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Dinas Perikanan dan Pangan; dan

7. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas pokoknya.

Uraian tugas dari masing-masing unsur dalam struktur organisasi Dinas Perikanan dan Pangan, adalah sebagai berikut:

1. Kepala Dinas Perikanan dan Pangan, mempunyai tugas:

a. menyusun rencana program kerja tahunan dan lima tahunan dinas; b. merumuskan dan menetapkan kebijakan teknis bidang kelautan,

perikanan dan pangan, dengan merujuk pada peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk dilaksanakan oleh sekretariat, bidang, subbag, dan seksi Dinas;

c. mengkoordinasikan pelaksanaan program di bidang pengelolaan perikanan tangkap, pengelolaan perikanan budidaya, pemberdayaan nelayan kecil dan usaha kecil pembudidayaan ikan, dan pengelolaan ketahanan pangan;

d. menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pengelolaan perikanan tangkap, pengelolaan perikanan budidaya, pemberdayaan nelayan kecil dan usaha kecil pembudidayaan ikan, dan pengelolaan ketahanan pangan;

e. melaksanakan pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan perikanan tangkap, pengelolaan perikanan budidaya, pemberdayaan nelayan kecil dan usaha kecil pembudidayaan ikan, dan pengelolaan ketahanan pangan;

f. menyusun kebijakan teknis pelaksanaan tugas yang menjadi tanggungjawabnya sesuai dengan norma, standar dan prosedur yang ditetapkan oleh Pemerintah;

g. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pekerjaan di bidang di bidang pengelolaan perikanan tangkap, pengelolaan perikanan budidaya, pemberdayaan nelayan kecil dan usaha kecil pembudidayaan ikan, dan pengelolaan ketahanan pangan dengan metode pengawasan

(16)

Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Banyuwangi 5

melekat, monitoring dan pengendalian kegiatan agar pelaksanaan tugas sesuai ketentuan;

h. melaksanakan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh unsur unit organisasi di lingkungan Dinas Perikanan dan Pangan;

i. melaksanakan pembinaan dan pemberian dukungan administrasi di lingkungan Dinas Perikanan dan Pangan;

j. melaksanakan pembinaan dan penilaian kinerja serta perilaku kepada bawahan sesuai ketentuan untuk peningkatan prestasi kerja;

k. mendistribusikan tugas kepada bawahan berkaitan dengan bidang tugasnya;dan

l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan fungsinya.menyusun rencana program dan kegiatan di bidang kelautan dan perikanan;

2. Sekretariat Dinas Perikanan dan Pangan, mempunyai fungsi:

a. koordinasi dan penyeleng-garaan penyusunan renca-na, program dan anggaran, serta monitoring dan evaluasi internal;

b. koordinasi dan penyeleng-garaan penyusunan data dan informasi publik dalam kewenangan Dinas Perika-nan dan Pangan;

c. koordinasi dan penyeleng-garaan penyusunan ranca-ngan peraturan dan kebijakan urusan perikanan dan pangan, pelaksanaan administrasi kepegawaian, penataan organisasi dan tata laksana, serta fasilitasi pelaksanaan reformasi birokrasi;

d. pelaksanaan administrasi keuangan, pengelolaan BMN, serta tata usaha dan rumah tangga; dan

e. koordinasi pelaksanaan hubungan masyarakat, pelayanan publik, dan kerja sama program.menyusun rencana sekretariat berdasarkan rencana kerja dinas;

Dalam pelaksanaan tugasnya Sekretariat dibantu oleh tiga sub bagian dengan penjabaran fungsi masing-masing sebagai berikut:

2.1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, mempunyai fungsi:

a. penyiapan bahan koordinasi, fasilitasi, pelaksanaan dan bimbingan teknis urusan tata usaha dinas;

b. penyiapan bahan koordinasi, fasilitasi, pelaksanaan dan bimbingan teknis urusan persuratan dan kearsipan, penggandaan,ekspedisi dan percetakan;

(17)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) 2016

Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Banyuwangi 6

c. penyiapan bahan koordinasi, fasilitasi, dan pelaksanaan urusan rumah tangga dinas;

d. penyiapan bahan koordinasi perencanaan dan pengembangan pegawai;

e. penyiapan bahan administrasi mutasi pegawai; dan

f. melakukan urusan tata usaha kepegawaian dan administrasi jabatan fungsional.

2.2. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan, mempunyai fungsi:

a. penyiapan pelaksanaan koordinasi dan pembi-naan tata kelola, pengendalian, moni-toring dan evaluasi pelaksanaan anggaran belanja;

b. penyiapan pelaksanaan dan koordinasi Pene-rimaan Negara Bukan Pajak dan badan layanan umum;

c. pelaksanaan urusan keuangan dan peman-tauan tindak lanjut laporan hasil pemerik-saan aparat pengawa-san;

d. penyelenggaraan sis-tem akuntansi dan pelaporan;

e. pelaksanaan pengen-dalian internal dan kepatuhan atas laporan keuangan;

f. pelaksanaan urusan gaji dan tunjangan pegawai;

g. pelaksanaan urusan pengelolaan Barang Milik Daerah dan atau Barang Milik Negara; dan

h. penyiapan pelaksanaan kordinasi penyelesaian kerugian negara.

2.3. Sub Bagian Penyusunan Program, mempunyai fungsi:

a. penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran dinas;

b. penyiapan bahan koordinasi kerja sama program;

c. penyiapan bahan dan penyusunan laporan monitoring dan evaluasi internal dinas,

d. penyiapan bahan dan penyusunan data dan informasi bidang perikanan dan pangan;

e. penyiapan bahan rancangan peraturan dan kebijakan urusan perikanan dan pangan; dan

f. penyiapan analisis dan evaluasi, serta penyiapan penataan organisasi dan ketatalaksanaan, serta penyediaan bahan fasilitasi pelaksanaan reformasi birokrasi.

(18)

Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Banyuwangi 7

3. Bidang Perikanan Tangkap, mempunyai fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengelolaan sumber daya ikan, peningkatan usaha penangkapan ikan, pengelolaan TPI / PPI, dan pemberdayaan masyarakat nelayan kecil;

b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan sumber daya ikan, peningkatan usaha penangkapan ikan, pengelolaan TPI / PPI, dan pemberdayaan masyarakat nelayan kecil;

c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengelolaan sumber daya ikan, peningkatan usaha penangkapan ikan, pengelolaan TPI / PPI, dan pemberdayaan masyarakat nelayan kecil; d. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang

pengelolaan sumber daya ikan, peningkatan usaha penangkapan ikan, pengelolaan TPI / PPI, dan pemberdayaan masyarakat nelayan kecil; dan e. penyiapan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengelolaan sumber daya ikan, peningkatan usaha penangkapan ikan, pengelolaan TPI / PPI, dan pemberdayaan masyarakat nelayan kecil.

Dalam pelaksanaan tugasnya Bidang Perikanan Tangkap dibantu oleh tiga seksi dengan uraian fungsi masing-masing adalah sebagai berikut: 3.1. Seksi Kenelayanan, mempunyai fungsi:

a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang perlindungan nelayan, kelembagaan nelayan, pendanaan nelayan, pengelolaan dan diversifikasi usaha nelayan, serta bina informasi dan penataan sentra nelayan;

b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang perlindungan nelayan, kelembagaan nelayan, pendanaan nelayan, pengelolaan dan diversifikasi usaha nelayan, serta bina informasi dan penataan sentra nelayan;

c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang perlindungan nelayan, kelembagaan nelayan, pendanaan nelayan, pengelolaan dan diversifikasi usaha nelayan, serta bina informasi dan penataan sentra nelayan;

d. penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis di bidang perlindungan nelayan, kelembagaan nelayan, pendanaan nelayan, pengelolaan dan diversifikasi usaha nelayan, serta bina informasi dan penataan sentra nelayan; dan

e. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan di bidang perlindungan nelayan, kelembagaan nelayan, pendanaan nelayan,

(19)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) 2016

Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Banyuwangi 8

pengelolaan dan diversifikasi usaha nelayan, serta bina informasi dan penataan sentra nelayan.

3.2. Seksi Sarana Penangkapan Ikan dan Pengelolaan Sumber Daya Ikan, mempunyai fungsi:

a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang membuat rancang bangun dan permesinan kapal perikanan, pendaftaran kapal perikanan, pengawakan kapal perikanan, serta operasional dan produktivitas kapal perikanan, alat penangkapan ikan, pengelolaan ijin alat penangkapan ikan, tata kelola dan pemanfaatan sumber daya ikan, pengumpulan dan pengolahan serta analisis dan penyajian data statistik perikanan tangkap;

b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang membuat rancang bangun dan permesinan kapal perikanan, pendaftaran kapal perikanan, pengawakan kapal perikanan, serta operasional dan produktivitas kapal perikanan, alat penangkapan ikan, pengelolaan ijin alat penangkapan ikan, tata kelola dan pemanfaatan sumber daya ikan, pengumpulan dan pengolahan serta analisis dan penyajian data statistik perikanan tangkap; c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan

kriteria di bidang membuat rancang bangun dan permesinan kapal perikanan, pendaftaran kapal perikanan, pengawakan kapal perikanan, serta operasional dan produktivitas kapal perikanan, alat penangkapan ikan, pengelolaan ijin alat penangkapan ikan, tata kelola dan pemanfaatan sumber daya ikan, pengumpulan dan pengolahan serta analisis dan penyajian data statistik perikanan tangkap;

d. penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis di bidang membuat rancang bangun dan permesinan kapal perikanan, pendaftaran kapal perikanan, pengawakan kapal perikanan, serta operasional dan produktivitas kapal perikanan, alat penangkapan ikan, pengelolaan ijin alat penangkapan ikan, tata kelola dan pemanfaatan sumber daya ikan, pengumpulan dan pengolahan serta analisis dan penyajian data statistik perikanan tangkap; dan e. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan di bidang membuat

rancang bangun dan permesinan kapal perikanan, pendaftaran kapal perikanan, pengawakan kapal perikanan, serta operasional dan produktivitas kapal perikanan, alat penangkapan ikan,

(20)

Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Banyuwangi 9

pengelolaan ijin alat penangkapan ikan, tata kelola dan pemanfaatan sumber daya ikan, pengumpulan dan pengolahan serta analisis dan penyajian data statistik perikanan tangkap.

3.3. Seksi Pengelolaan Tempat Pelelangan Ikan dan Pusat Pendaratan Ikan, mempunyai fungsi:

a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang identifikasi & pengembangan PPI / TPI, tata operasional PPI / TPI, pengendalian pembangu-nan PPI / TPI, serta sistem informasi dan penguatan keterpaduan PPI / TPI;

b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang identifikasi & pengembangan PPI / TPI, tata operasional PPI / TPI, pengendalian pembangu-nan PPI / TPI, serta sistem informasi dan penguatan keterpaduan PPI / TPI;

c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang identifikasi & pengembangan PPI / TPI, tata operasional PPI / TPI, pengendalian pembangunan PPI / TPI, serta sistem informasi dan penguatan keterpaduan PPI / TPI;

d. penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis di bidang identifikasi & pengembangan PPI / TPI, tata operasional PPI / TPI, pengendalian pembangunan PPI / TPI, serta sistem informasi dan penguatan keterpaduan PPI / TPI; dan

e. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan di bidang identifikasi & pengembangan PPI / TPI, tata operasional PPI / TPI, pengendalian pembangunan PPI / TPI, serta sistem informasi dan penguatan keterpaduan PPI / TPI

4. Bidang Perikanan Budidaya, mempunyai fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang peningkatan kapasitas dan kualitas prasarana dan sarana perikanan budidaya, peningkatan mutu induk dan benih unggul serta Pembenihan ikan lainnya, peningkatan produksi perikanan budidaya, penerapan teknologi perikanan budidaya, pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan, ketersediaan pakan ikan, serta peningkatan usaha budidaya;

b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan kapasitas dan kualitas prasarana dan sarana perikanan budidaya, peningkatan mutu induk dan benih unggul serta Pembenihan ikan lainnya, peningkatan

(21)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) 2016

Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Banyuwangi 10

produksi perikanan budidaya, penerapan teknologi perikanan budidaya, pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan, ketersediaan pakan ikan, serta peningkatan usaha budidaya;

c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang peningkatan kapasitas dan kualitas prasarana dan sarana perikanan budidaya, peningkatan mutu induk dan benih unggul serta Pembenihan ikan lainnya, peningkatan produksi perikanan budidaya, penerapan teknologi perikanan budidaya, pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan, ketersediaan pakan ikan, serta peningkatan usaha budidaya; d. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peningkatan kapasitas dan kualitas prasarana dan sarana perikanan budidaya, peningkatan mutu induk dan benih unggul serta Pembenihan ikan lainnya, peningkatan produksi perikanan budidaya, penerapan teknologi perikanan budidaya, pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan, ketersediaan pakan ikan, serta peningkatan usaha budidaya; dan

e. penyiapan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang peningkatan kapasitas dan kualitas prasarana dan sarana perikanan budidaya, peningkatan mutu induk dan benih unggul serta Pembenihan ikan lainnya, peningkatan produksi perikanan budidaya, penerapan teknologi perikanan budidaya, pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan, ketersediaan pakan ikan, serta peningkatan usaha budidaya.

Dalam pelaksanaan tugasnya Bidang Perikanan Budidaya dibantu oleh tiga seksi dengan penjabaran fungsi masing-masing adalah sebagai berikut:

4.1. Seksi Teknik Produksi dan Usaha Pembudidayaan Ikan, mempunyai fungsi:

a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang produksi budidaya ikan air tawar, air payau, dan laut, pengembangan usaha kecil pembudidayaan ikan, pelayanan penerbitan SIUP di bidang pembudidayaan ikan, standarisasi dan sertifikasi pengelolaan usaha pembudidayaan ikan, pemberdayaan usaha kecil pembudidayaan ikan, serta pengumpulan dan pengolahan serta analisi dan penyajian data statistik perikanan budidaya;

b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang produksi budidaya ikan air tawar, air payau, dan laut, pengembangan usaha kecil pembudidayaan ikan, pelayanan penerbitan SIUP di bidang

(22)

Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Banyuwangi 11

pembudidayaan ikan, standarisasi dan sertifikasi pengelolaan usaha pembudidayaan ikan, pemberdayaan usaha kecil pembudidayaan ikan, serta pengumpulan dan pengolahan serta analisi dan penyajian data statistik perikanan budidaya;

c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang produksi ikan air tawar, air payau, dan laut, pengembangan usaha kecil pembudidayaan ikan, pelayanan penerbitan SIUP di bidang pembudidayaan ikan, standarisasi dan sertifikasi pengelolaan usaha pembudidayaan ikan, pemberdayaan usaha kecil pembudidayaan ikan, serta pengumpulan dan pengolahan serta analisi dan penyajian data statistik perikanan budidaya;

d. penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis di bidang produksi ikan air tawar, air payau, dan laut, pengembangan usaha kecil pembudidayaan ikan, pelayanan penerbitan SIUP di bidang pembudidayaan ikan, standarisasi dan sertifikasi pengelolaan usaha pembudidayaan ikan, pemberdayaan usaha kecil pembudidayaan ikan, serta pengumpulan dan pengolahan serta analisi dan penyajian data statistik perikanan budidaya; dan

e. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan di bidang produksi ikan air tawar, air payau, dan laut, pengembangan usaha kecil pembudidayaan ikan, pelayanan penerbitan SIUP di bidang pembudidayaan ikan, standarisasi dan sertifikasi pengelolaan usaha pembudidayaan ikan, pemberdayaan usaha kecil pembudidayaan ikan, serta pengumpulan dan pengolahan serta analisi dan penyajian data statistik perikanan budidaya.

4.2. Seksi Perbenihan Ikan, mempunyai fungsi:

a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang produksi pembenihan ikan, pengelolaan BBI, pengembangan dan pemberdayaan usaha pembenihan rakyat, dan serta standarisasi dan sertifikasi usaha Pembenihan;

b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang produksi pembenihan ikan, pengelolaan BBI, pengembangan dan pemberdayaan usaha Pembenihan rakyat, dan serta standarisasi dan sertifikasi usaha Pembenihan;

c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang produksi pembenihan ikan, pengelolaan BBI,

(23)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) 2016

Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Banyuwangi 12

pengembangan dan pemberdayaan usaha pembenihan rakyat, dan serta standarisasi dan sertifikasi usaha Pembenihan;

d. penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis di bidang produksi pembenihan ikan, pengelolaan BBI, pengembangan dan pemberdayaan usaha pembenihan rakyat, dan serta standarisasi dan sertifikasi usaha pembenihan; dan

e. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan di bidang produksi Pembenihan ikan, pengelolaan BBI, pengembangan dan pemberdayaan usaha pembenihan rakyat, dan serta standarisasi dan sertifikasi usaha pembenihan.

4.3. Seksi Kesehatan Ikan dan Lingkungan, mempunyai fungsi:

a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengendalian hama dan penyakit ikan, monitoring residu, perlindungan lingkungan budidaya, dan pengelolaan laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan;

b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengendalian hama dan penyakit ikan, monitoring residu, perlindungan lingkungan budidaya, dan pengelolaan laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan;

c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengendalian hama dan penyakit ikan, monitoring residu, perlindungan lingkungan budidaya, dan pengelolaan laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan;

d. penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pengendalian hama dan penyakit ikan, monitoring residu, perlindungan lingkungan budidaya, dan pengelolaan laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan; dan

e. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan di bidang pengendalian hama dan penyakit ikan, monitoring residu, perlindungan lingkungan budidaya, dan pengelolaan laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan.

5. Bidang Ketahan Pangan, mempunyai fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang teknis ketahanan pangan, penyediaan infrastruktur dan seluruh pendukung kemandirian pangan,

(24)

Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Banyuwangi 13

distribusi pangan, pengelolaan ketersediaan dan cadangan pangan, serta peningkatan konsumsi dan penganekaragaman pangan;

b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang teknis ketahanan pangan, penyediaan infrastruktur dan seluruh pendukung kemandirian pangan, distribusi dan akses pangan, pengelolaan ketersediaan dan cadangan pangan, serta peningkatan konsumsi dan penganekaragaman pangan; c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang

teknis ketahanan pangan, penyediaan infrastruktur dan seluruh pendukung kemandirian pangan, distribusi dan akses pangan, pengelolaan ketersediaan dan cadangan pangan, serta peningkatan konsumsi dan penganekaragaman pangan;

d. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang teknis ketahanan pangan, penyediaan infrastruktur dan seluruh pendukung kemandirian pangan, distribusi dan akses pangan, pengelolaan ketersediaan dan cadangan pangan, serta peningkatan konsumsi dan penganeka-ragaman pangan; dan

e. penyiapan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang teknis ketahanan pangan, penyediaan infrastruktur dan seluruh pendukung kemandirian pangan, distribusi dan akses pangan, pengelolaan ketersediaan dan cadangan pangan, serta peningkatan konsumsi dan penganekaragaman pangan.

Dalam pelaksanaan tugasnya Bidang Ketahanan Pangan dibantu oleh 3 seksi dengan penjabaran fungsi masing-masing adalah sebagai berikut: 5.1. Seksi Ketersediaan dan Cadangan Pangan, mempunyai fungsi:

a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang ketersediaan pangan, pengembangan infrastruktur cadangan pangan, dan penanganan daerah rawan pangan;

b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang ketersediaan pangan, pengembangan infrastruktur cadangan pangan, dan penanganan daerah rawan pangan;

c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang ketersediaan pangan, pengembangan infrastruktur cadangan pangan, dan penanganan daerah rawan pangan;

d. penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis di bidang ketersediaan pangan, pengembangan infrastruktur cadangan pangan, dan penanganan daerah rawan pangan; dan

(25)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) 2016

Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Banyuwangi 14

e. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan di bidang ketersediaan pangan, pengembangan infrastruktur cadangan pangan, dan penanganan daerah rawan pangan.

5.2. Seksi Distribusi Pangan, mempunyai fungsi:

a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang koordinasi kebijakan perberasan, penguatan lembaga distribusi pangan masyarakat, pemantauan dan analisa harga pangan pokok, dan peningkatan akses pangan masyarakat;

b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang koordinasi kebijakan perberasan, penguatan lembaga distribusi pangan masyarakat, pemantauan dan analisa harga pangan pokok, dan peningkatan akses pangan masyarakat;

c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang koordinasi kebijakan perberasan, penguatan lembaga distribusi pangan masyarakat, pemantauan dan analisa harga pangan pokok, dan peningkatan akses pangan masyarakat; d. penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis di bidang koordinasi

kebijakan perberasan, penguatan lembaga distribusi pangan masyarakat, pemantauan dan analisa harga pangan pokok, dan peningkatan akses pangan masyarakat; dan

e. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan di bidang koordinasi kebijakan perberasan, penguatan lembaga distribusi pangan masyarakat, pemantauan dan analisa harga pangan pokok, dan peningkatan akses pangan masyarakat.

5.3. Seksi Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan, mempunyai fungsi: a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang analisa pola

konsumsi dan suplai pangan, pengembangan diversifikasi pangan, peningkatan penanganan dan pengolahan hasil pangan, promosi pangan unggulan, serta peningkatan mutu dan keamanan pangan; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang analisa pola

konsumsi dan suplai pangan, pengembangan diversifikasi pangan, peningkatan penanganan dan pengolahan hasil pangan, promosi pangan unggulan, serta peningkatan mutu dan keamanan pangan; c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan

kriteria di bidang analisa pola konsumsi dan suplai pangan, pengembangan diversifikasi pangan, peningkatan penanganan dan

(26)

Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Banyuwangi 15

pengolahan hasil pangan, promosi pangan unggulan, serta peningkatan mutu dan keamanan pangan;

d. penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis di bidang analisa pola konsumsi dan suplai pangan, pengembangan diversifikasi pangan, peningkatan penanganan dan pengolahan hasil pangan, promosi pangan unggulan, serta peningkatan mutu dan keamanan pangan; dan

e. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan di bidang analisa pola konsumsi dan suplai pangan, pengembangan diversifikasi pangan, peningkatan penanganan dan pengolahan hasil pangan, promosi pangan unggulan, serta peningkatan mutu dan keamanan pangan.

6. Kelompok Jabatan Fungsional, mempunyai fungsi:

melaksanakan sebagian tugas badan sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

Dari uraian tugas, fungsi, dan struktur organisasi tersebut diatas, maka jika digambarkan dalam bentuk bagan, Struktur Organisasi Dinas Perikanan dan Pangan Kabupaten Banyuwangi adalah sebagai berikut:

(27)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) 2016

Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Banyuwangi 16

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS PERIKANAN DAN PANGAN KABUPATEN BANYUWANGI SEKRETARIS KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL KEPALA DINAS SUB BAGIAN KEUANGAN DAN PERLENGKAPAN SUB BAGIAN PENYUSUNAN PROGRAM SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN BIDANG PERIKANAN TANGKAP BIDANG PERIKANAN BUDIDAYA SEKSI PERBENIHAN IKAN SEKSI PRODUKSI DAN USAHA PEMBUDIDAYAAN IKAN

SEKSI

SARANA PENANGKAPAN IKAN DAN PENGELOLAAN SUMBER

SEKSI KENELAYANAN

SEKSI

PENGELOLAAN TPI DAN PPI

UPTD UPTD SEKSI DISTRIBUSI PANGAN SEKSI KETERSEDIAAN DAN CADANGAN PANGAN BIDANG KETAHANAN PANGAN SEKSI KONSUMSI DAN PENGANEKARAGAMAN PANGAN SEKSI

KESEHATAN IKAN DAN LINGKUNGAN

(28)

Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Banyuwangi 17

1.2.2 Sumberdaya SKPD

Berkaitan dengan tugas dan fungsinya, sumber daya manusia (Human Resources) Dinas Perikanan dan Pangan Kabupaten Banyuwangi terdiri dari berbagai jenis tingkat pendidikan dengan mayoritas berlatar-belakang pendidikan perikanan dan pertanian. Beberapa pegawai ada yang berlatar belakang ilmu admnistrasi, pemerintahan dan ilmu teknik kelautan. Para pegawai juga terdiri dari berbagai tingkatan pangkat/ golongan ruang serta masa kerja. Semua kebutuhan sumber daya manusia dalam rangka menunjang peningkatan kinerja serta optimalisasi target kinerja pembangunan.

Total jumlah pegawai Dinas Perikanan dan Pangan Kabupaten Banyuwangi tahun 2016 adalah adalah 71 orang, dengan rincian 53 orang berasal dari Dinas Kelautan dan Perikanan dan 18 orang berasal dari Kantor Ketahanan Pangan. Rincian jumlah pegawai berdasarkan golongan, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan per masing-masing urusan pada tahun 2016 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

(29)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) 2014

Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Banyuwangi 18

IV III II I L P SD SMP SMA D3 S1 / DIV S2

1. Pi mpi na n / Kepa la 1 1 1

2. Sekreta ria t : 1 1 1

- Sub.Ba g. Umum & Kepega wa i a n 2 1 4 6 1 1 5 1

- Sub.Ba g. Keua nga n & Pe rl engka pa n

5 1 5 1 6

- Sub.Ba g. Penyusuna n Progra m 1 1 2 2

3. Bi da ng Kel a uta n : 1 1 1 - Se ks i Ta ngka p 1 1 1 - Se ks i KP3K 1 1 1 1 2 - Se ks i Wa s da l 1 1 1 - TPI 4 1 4 1 1 4 - PPB 3 2 1 2 1 4. Bi da ng Perika na n Budi da ya : 1 1 1

- Se ks i Prod. & Usa ha Peri ka na n 1 1 1 1 1 1

- Se ks i Sa rpra s , Kes .Li ngk. 1 1 1

- BBI 1 6 7 1 6 - PPB 4 3 1 2 2 5. Bi da ng P2HP 1 1 1 Se ks i Pengol a ha n 2 2 1 1 Se ks i Pema s a ra n 1 1 2 1 1 PPB 3 2 1 2 1 JUMLAH 5 21 4 1 22 41 12 0 3 14 6 28 2 TOTAL

NO. Bidang / Sekretriat Pendidikan

TABEL. 3.1 DATA PEGAWAI DINAS KELAUTAN & PERIKANAN KAB. BANYUWANGI TAHUN 2016

53 53 53

PNS Honorarium / Kontrak

(30)

Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Banyuwangi 19

IV III II I L P SD SMP SMA D3 S1 / DIV S2

1. Pi mpi na n / Kepa la 1 1 1

2. Sub. Ba g. Ta ta Us a ha 3 1 2 1 5 2 3 1

3. Seks i Di s tribus i Pa nga n 1 1 2 1 1

4. Seks i Keters edi a a n Pa nga n 3 1 4 1 3

5. 3 1 1 4 1 1 4

JUMLAH 1 10 3 0 4 12 6 0 0 5 0 11 2

TOTAL

NO. Bidang / Sekretriat Pendidikan

TABEL. 3.2 DATA PEGAWAI KANTOR KETAHANAN PANGAN KAB. BANYUWANGI TAHUN 2016

18 18 18

PNS Honorarium / Kontrak

Jenis Kelamin

Seks i Kons ums i & Kea neka ra ga ma n Pa nga n

(31)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) 2016

Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Banyuwangi 20

6% 55% 8% 27% 4%

Tingkat Pendidikan

S2 / S3 D.IV/S1 D.III SMA SD / SMP 8% 44% 10% 1% 37%

Gol. / Ruang

IV III II I Non PNS

Grafik berikut menggambarkan komposisi gabungan pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan dan Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Banyuwangi berdasarkan tingkat pendidikan pada tahun 2016:

Gambar 1.2. Grafik Komposisi Pegawai Berdasarkan Pendidikan Tahun 2016

Dari total 71 orang pegawai terbagi menjadi pegawai PNS sebanyak 45 orang dan non PNS sebanyak 26 orang. Sedangkan berdasarkan pangkat dan golongan, pegawai PNS didominasi oleh golongan III yaitu berjumlah 31 orang, golongan IV sebanyak 6 orang, golongan II dan I masing-masing berjumlah 7 dan 1 orang. Untuk mengetahui gambaran komposisi pegawai berdasarkan jenjang kepangkatan dan golongannya, dapat dilihat dalam grafik berikut ini:

(32)

Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Banyuwangi 21

Adapun daftar nama pegawai berdasarkan Daftar Urut Kepangkatan (DUK) tahun 2016 dapat dilihat pada lampiran 1.

Dukungan pembiayaan pelaksanaan program kegiatan urusan kelautan dan perikanan di Kabupaten Banyuwangi tahun 2016, berasal dari APBD Kabupaten Banyuwangi, Dana Alokasi Khusus (DAK) dan APBN-TP Ditjen Perikanan Budidaya KKP-RI. Adapun nilai anggaran dari masing-masing sumber adalah sebagai berikut:

1) APBD Kab. Banyuwangi dan DAK. Dasar:

DPA-SKPD TA 2016 Nomor: 2.05.01.00.00.5.2. tanggal 23 November 2015 dan DPPA-SKPD TA 2016 Nomor: 2.05.01.00.00.5.2 tanggal 21 September 2016. Nilai:

Belanja Tidak Langsung = Rp. 2.816.674.737,- Belanja Langsung = Rp. 8.574.209.950,- Belanja Langsung DAK = Rp. 3.597.180.000,-

Total pembiayaan dengan APBD dan DAK adalah Rp. 14.988.064.687,- (Empat belas milyar Sembilan ratus delapan puluh delapan juta enam puluh empat ribu enam ratus delapan puluh tujuh rupiah).

2) APBN-TP Dasar:

UU No. 14 Tahun 2015 tentang APBN TA 2016 dan SP DIPA-032.04.4.051155 /2016 .

Nilai:

Pengelolaan Sistem Perbenihan Ikan : Rp. 980.900.000,- Pengelolaan Kawasan Perikanan Budidaya : Rp. 82.920.000,- Pengelolaan Produksi dan Usaha Pembudidaya

Ikan

: Rp. 1.066.780.000,- Peningkatan Dukungan Manajemen dan

Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Perikanan Budidaya

: Rp. 169.400.000,-

Total pembiayaan dengan APBN-TP TA 2016 adalah Rp. 2.300.000.000,- (Dua milyar tiga ratus juta rupiah).

Sedangkan dukungan pembiayaan pelaksanaan program kegiatan urusan ketahanan pangan di Kabupaten Banyuwangi tahun 2016, berasal dari APBD

(33)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) 2016

Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Banyuwangi 22

Kabupaten Banyuwangi, Dana Alokasi Khusus (DAK) dan APBN-TP Ditjen Perikanan Budidaya KKP-RI. Adapun nilai anggaran dari masing-masing sumber adalah sebagai berikut:

1) APBD Kab. Banyuwangi dan DAK. Dasar:

DPA-SKPD TA 2016 Nomor: 2.05.01.00.00.5.2. tanggal 23 November 2015 dan DPPA-SKPD TA 2016 Nomor: 2.05.01.00.00.5.2 tanggal 21 September 2016. Nilai:

Belanja Tidak Langsung = Rp.2.816.674.737,- Belanja Langsung = Rp. 8.574.209.950,- Belanja Langsung DAK = Rp.3.597.180.000,-

Total pembiayaan dengan APBD dan DAK adalah Rp. 14.988.064.687,- (Empat belas milyar Sembilan ratus delapan puluh delapan juta enam puluh empat ribu enam ratus delapan puluh tujuh rupiah).

2) APBN-TP Dasar:

UU No. 14 Tahun 2015 tentang APBN TA 2016 danSP DIPA-032.04.4.051155 /2016 .

Nilai:

Pengelolaan Sistem Perbenihan Ikan : Rp. 980.900.000,- Pengelolaan Kawasan Perikanan Budidaya : Rp. 82.920.000,- Pengelolaan Produksi dan Usaha Pembudidaya

Ikan

: Rp. 1.066.780.000,- Peningkatan Dukungan Manajemen dan

Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Perikanan Budidaya

: Rp. 169.400.000,-

Total pembiayaan dengan APBN-TP TA 2016 adalah Rp. 2.300.000.000,- (Dua milyar tiga ratus juta rupiah).

1.2.3 Aspek Strategis

Eksistensi Dinas Perikanan dan Pangan sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah yang mempunyai tugas dan fungsi pelaksana pembangunan daerah, memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya pencapaian tujuan pembangunan khususnya bidang kelautan dan perikanan, dan bidang pangan.

(34)

Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Banyuwangi 23

Sesuai dengan arahan yang telah diberikan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan, bahwa tujuan pembangunan kelautan dan perikanan nasional adalah: 1. Mengelola Sumber Daya Kelautan dan Perikanan secara Berkelanjutan. 2. Meningkatkan Produktivitas dan Daya Saing Berbasis Pengetahuan. 3. Memperluas Akses Pasar Domestik dan Internasional.

4. Memperkuat Kelembagaan dan SDM secara Terintegrasi

Dengan demikian, prioritas pembangunan kelautan dan perikanan di daerah harus bersinergi dan mendukung tercapainya tujuan pembangunan nasional.

Ada dua aspek strategis yang dapat mempengaruhi pembangunan kelautan dan perikanan yaitu aspek internal dan aspek eksternal.

1.2.3.1 Aspek Internal

Didalam aspek internal ada dua faktor penting yang berpengaruh, yaitu faktor-faktor yang berkaitan dengan kekuatan dan faktor-faktor yang berkaitan dengan kelemahan.

Pertama, faktor kekuatan. Yang menjadi kekuatan Kabupaten Banyuwangi untuk mengembangkan pembangunan kelautan dan perikanan adalah:

1) Potensi alam

Kabupaten Banyuwangi memiliki potensi kelautan dan perikanan yang sangat besar. Kabupaten Banyuwangi memiliki wilayah potensi perikanan dan kelautan yang meliputi penangkapan dan budidaya. Potensi penangkapan yang meliputi laut, pesisir dan pantai dimana wilayah laut yaitu Selat Bali yang luasnya ± 960 mil2 dengan hasil Ikan Lemuru (Sardinella lemuru) yang dominan hampir 80 % total produksi yang didaratkan per tahun, serta samudera Indonesia dengan dominasi ikan dasar (demersal) di samping ikan pelagis. Demikian pula terdapat potensi pantai sepanjang ±282 km merupakan lahan potensial bagi budidaya air payau / tambak . Di kabupaten Banyuwangi terdapat 81 sungai dengan panjang ±735 km yang berfungsi untuk pertanian, perikanan, air minum dan lain-lain.

2) Jumlah penduduk yang cukup besar

Data tahun 2016 menunjukkan jumlah penduduk Kabupaten Banyuwangi mencapai 1.668.438 jiwa (bertambah 13.294 jiwa dibanding tahun 2014). Dari angka tersebut sekitar 27.893 orang berprofesi sebagai nelayan, 2.339 orang sebagai petani tambak dan 4.967 orang sebagai pembudidaya ikan, dan ±

(35)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) 2016

Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Banyuwangi 24

8.192 orang berkecimpung dalam usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan. Jumlah pelaku usaha di bidang kelautan dan perikanan ± 43.391 orang, atau sekitar 2,6% dari penduduk Kabupaten Banyuwangi terjun dibidang usaha kelautan dan perikanan. Ada sedikit penurunan persentase jumlah pelaku usaha bila dibanding dengan tahun 2014.

3) Dukungan pemerintah

Pembangunan bidang kelautan dan perikanan sangat didukung oleh pemerintah. Hal ini ditunjukkan dengan adanya berbagai kebijakan-kebijakan yang telah dibuat sebagai landasan untuk pembangunan kelautan dan perikanan. Dengan adanya kebijakan otonomi daerah, maka kabupaten/kota juga bisa dengan bebas mengembangkan daerahnya sesuai dengan potensi yang dimiliki. Landasan hukum pembangunan kelautan dan perikanan antara lain:

- Undang‐Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya;

- Undang‐Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air;

- Undang‐Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan;

- Undang‐Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah;

- Undang‐Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

- Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau‐pulau Kecil;

- Peraturan Pemerintah No 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah; Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

- Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2002 tentang Usaha Perikanan; Kedua, faktor kelemahan. Di samping memiliki kekuatan, ada beberapa kelemahan yang mempengaruhi pembangunan kelautan dan perikanan yaitu antara lain:

1) Nilai produk perikanan yang bersifat sangat fluktuatif.

Besar-kecilnya produksi perikanan di Kabupaten Banyuwangi sangat dipengaruhi oleh kondisi alam. Hal ini dikarenakan 70% dari total produksi perikanan merupakan kontribusi dari hasil perikanan tangkap, yang notabene sangat dipengaruhi oleh iklim dan musim. Di saat musim ikan berlimpah, harga

(36)

Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Banyuwangi 25

ikan bisa menjadi sangat rendah. Selain itu hasil ikan tangkapan nelayan masih belum dikelola secara maksimal, yang memungkinkan adanya nilai tambah (value added) dari produk-produk itu.

2) Masih rendahnya kemampuan SDM pelaku usaha kelautan dan perikanan dalam pengelolaan perikanan secara lestari dan bertanggungjawab.

3) Jumlah infrastruktur pendukung kegiatan usaha kelautan dan perikanan belum optimal.

4) Berkurangnya wewenang pemerintah daerah kabupaten/kota dalam pengelolaan kelautan dan perikanan.

Berdasarkan UU 23/2014, pemerintah kabupaten/kota tidak memiliki kewenangan dalam pengelolaan ruang laut, konservasi, pengawasan sumber daya laut, dan pengolahan dan pemasaran hasil perikanan

1.2.3.2 Aspek Eksternal

Didalam aspek eksternal juga ada dua faktor penting yang berpengaruh, yaitu faktor yang berkaitan dengan kesempatan atau peluang dan faktor-faktor ancaman atau tantangan.

Pertama, faktor peluang. Yang menjadi peluang untuk mengembangkan pembangunan kelautan dan perikanan adalah:

1) Tingginya permintaan produk olahan perikanan sebagai komoditas eksport. 2) Beberapa wilayah di Kabupaten Banyuwangi berpotensi untuk pengembangan

budidaya perikanan.

3) Bidang usaha perikanan dan keluatan dapat menjadi salah satu alternatif untuk mata pencaharian masyarakat.

4) Meskipun proporsi anggaran dari APBD Tk. II tidak begitu besar, namun Kabupaten Banyuwangi masih mendapat bantuan dari pemerintah pusat dan propinsi untuk pembangunan kelautan dan perikanan.

Kedua, faktor tantangan. Yang menjadi tantangan untuk mengembang-kan pembangunan kelautan dan perimengembang-kanan adalah:

1) Perubahan iklim yang tidak menentu

Faktor iklim sangat mempengaruhi produksi perikanan tangkap. Sehingga kondisi pemanasan global yang berpangaruh terhadap perubahan iklim, sangat berpengaruh pula terhadap usaha perikanan tangkap. Para nelayan sangat terganggu karena pola iklim yang tidak menentu itu juga berpengaruh

(37)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) 2016

Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Banyuwangi 26

terhadap naik-turunnya ombak di laut. Konsekuensinya para nelayan mengalami kerugian akibat iklim yang tidak menentu tersebut.

2) Hama penyakit ikan

Hama penyakit ikan bagi budidaya perikanan menjadi salah satu ancaman yang harus rutin diatasi melalui baik melalui metode CBIB/CPIB , pemberian obat-obatan dan peningkatan kualitas air.

3) Kerusakan lingkungan dan bencana alam

Masih rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan secara lestari dan bertanggung jawab menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan habitat ikan seperti terumbu karang dan lain-lain. Hal ini dapat berpengaruh terhadap penurunan jumlah ikan yang berada di perairan Selat Bali. Sedangkan bencana alam bisa menyebabkan terjadinya kerusakan di wilayah pesisir pantai dan menimbulkan aberasi pantai. Sehingga perlu dilakukan perbaikan dan pemeliharaan di wilayah pesisir pantai.

4) Persaingan antar daerah

Propinsi Jawa Timur memiliki beberapa Kabupaten/kota dengan potensi usaha kelautan dan perikanan yang baik. Antara lain Probolinggo, Situbondo, Blitar, Lamongan, dan Madura. Sehingga Kabupaten Banyuwangi harus bersaing dengan daerah lain untuk memperoleh alokasi dana dari pemerintah pusat. Juga harus bersaing didalam menarik para investor.

1.4 Kinerja Pelayanan Masa Kini

Sesuai dengan perencanaan yang telah disusun dalam RENSTRA SKPD tahun 2011-2015, kinerja pelayanan yang diberikan dalam melaksanakan tugas dan fungsi Dinas Perikanan dan Pangan dapat diuraikan sebagai berikut :

1) Pembinaan dan pelatihan dalam rangka Pemberdayaan Masyarakat Pesisir 2) Pembinaan terhadap nelayan / pembudidaya dalam upaya Pengelolaan

Sumberdaya Kelautan yang optimal dan lestari

3) Pembinaan dalam rangka Pemberdayaan Petani Ikan / Pembudidaya Perikanan

4) Penyediaan Sarana Prasarana Kelautan dan Perikanan

5) Pembinaan latihan dalam upaya Peningkatan Mutu Hasil Kelautan Dan Perikanan

6) Bimbingan, Pembinaan, operasi penertiban dan pengawasan dalam upaya Penegakan Hukum Kelautan dan Perikanan

(38)

Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Banyuwangi 27

Dalam kurun waktu tahun 2016, semua aspek kinerja pelayanan tersebut telah dilaksanakan sebaik mungkin. Meskipun belum dapat dikatakan optimal karena keterbatasan sumberdaya manusia (SDM) dan anggaran pada Dinas Perikanan dan Pangan.

Di dalam RENSTRA SKPD 2011-2015, telah diurai beberapa hal yang menjadi tantangan Dinas Perikanan dan Pangan Kabupaten Banyuwangi dalam melaksanakan pengembangan pelayanan. Berikut adalah tantangan tersebut dan kondisinya di tahun 2016:

1) Tingkat kesadaran masyarakat dalam pemanfaatan potensi Kelautan dan Perikanan dengan basis kelestarian, masih cukup rendah. Hal ini ditunjukkan tingkat jumlah nelayan yang memiliki SIPI (Surat Ijin Penangkapan Ikan) baru mencapai 15% dari total jumlah armada yang ada di Kabupaten Banyuwangi.

2) Sarana dan prasarana infrastruktur penunjang pengelolaan sumberdaya perikanan masih perlu ditingkatkan

Pembangunan infrastruktur penunjang dan peningkatan sarana dan prasarana pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan terus dilakukan oleh Dinas Perikanan dan Pangan Kabupaten Banyuwangi. Dalam kurun waktu tahun 2011-2015 telah dilaksanakan berbagai pembangunan seperti : talud, rehab pasar ikan tradisional, peningkatan sarana prasarana di Balai Benih Ikan (BBI), pembangunan instalasi air bersih, penyediaan lampu penerangan jalan umum di kawasan TPI, rehab TPI, dan lain-lain. Peningkatan sarana-prasarana TPI juga dilanjutkan pada tahun 2016.

Kabupaten Banyuwangi memiliki 27 titik lokasi pendaratan ikan, namun yang memiliki fasilitas sandaran kapal/perahu yang layak hanya ada di lima lokasi yaitu Pancer, Grajagan, Brak Kalimoro, Pantai Satelit, dan Pelabuhan Muncar. Sedangkan TPI ada di 8 lokasi yaitu Pancer, Grajagan, Brak Kalimoro, Pantai Satelit, Pelabuhan Muncar, Blimbingsari, Badean, Bimorejo.

3) Jumlah nelayan yang bankable (bisa mendapat pinjaman dari perbankan) belum maksimal.

Kegiatan fasilitasi SEHAT (Sertifikasi Hak Atas Tanah) Nelayan telah dilaksanakan oleh pemerintah sejak tahun 2013. Tujuan kegiatan ini supaya nelayan memiliki kemampuan untuk memenuhi persyaratan pengajuan pinjaman modal ke perbankan. Sampai dengan tahun 2016, sejumlah 450 nelayan telah difasilitasi SEHAT. Mereka yang sudah memiliki sertifikat tanah bisa menggunakannya sebagai jaminan untuk mengajukan pinjaman modal pada bank. Namun jumlah nelayan yang sudah bankable masih sangat

(39)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) 2016

Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Banyuwangi 28

rendah. Rencananya tahun 2016 sekitar 200 nelayan akan difasilitasi SIPI, dan tahun 2017 sekitar 100 nelayan.

4) Terbatasnya Petugas lapangan baik dari jumlah dan pengetahuan teknis Kelautan dan Perikanan.

Sampai dengan tahun 2016 tidak ada rekruitmen PNS di lingkungan PEMDA Banyuwangi untuk memenuhi kebutuhan teknis Dinas Perikanan dan Pangan, sehingga masalah keterbatasan petugas lapangan belum bisa teratasi. Hal ini cukup mempengaruhi kinerja Dinas Perikanan dan Pangan Kabupaten Banyuwangi yang memiliki keterbatasan sumber daya aparatur, padahal luas kawasan pembangunan kelautan dan perikanan mencakup seluruh wilayah kabupaten. Namun untungnya masih ada dukungan Penyuluh Perikanan Tenaga Kontrak (PPTK) dari pemerintah pusat (KKP-RI) yang disebar ke daerah-daerah, termasuk Banyuwangi. Jumlah PPTK yang bertugas di Dinas Perikanan dan Pangan Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2016 sebanyak tujuh orang.

Yang menjadi peluang Dinas Perikanan dan Pangan Kabupaten Banyuwangi dalam melaksanakan pengembangan pelayanan adalah sebagai berikut:

1) Masih tersedianya potensi sumberdaya Kelautan dan Perikanan yang belum di manfaatkan oleh masyarakat.

2) Masih terbukanya peluang lapangan pekerjaan dan usaha di bidang kelautan dan perikanan.

3) Usaha di bidang perikanan masih dapat dikembangkan menjadi usaha/produk unggulan daerah yang akan menjadikan Kabupaten Banyuwangi sebagai lumbung ikan nasional.

4) Banyuwangi merupakan salah satu wilayah yang ditetapkan sebagai kawasan Minapolitan oleh pemerintah pusat.

1.3

SISTEMATIKA PENYAJIAN

Sistematika Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Perikanan dan Pangan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2016 disusun sebagai berikut:

Kata Pengantar; Daftar Isi;

(40)

Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Banyuwangi 29

Bab I Pendahuluan, menjelaskan tentang latar belakang (maksud dan tujuan) penyusunan LAKIP, Kedudukan, Tugas Pokok dan fungsi; Aspek Strategis, Struktur organisasi dan Sistematikan Penyajian.

Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja, menjelaskan tentang RPJMD 2010-2016, Renstra 2010-2016 dan Penetapan Kinerja 2016;

Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2016, menjelaskan Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2016, Analisis Capaian Kinerja, Akuntabilitas Keuangan; Bab IV Penutup menjelaskan kesimpulan dan Saran

(41)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) 2016

Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Banyuwangi 30

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN

KINERJA

2.1

RENCANA STRATEGIS

2.1.1 Visi

Berdasarkan RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2016-2021 visi daerah adalah sebagai berikut: “Terwujudnya Masyarakat Banyuwangi Yang Semakin Sejahtera, Mandiri, Dan Berakhlak Mulia Melalui Peningkatan Perekonomian Dan Kualitas Sumber Daya Manusia”.

Pernyataan visi di atas dimaksudkan untuk menjadikan Dinas Perikanan dan Pangan Kabupaten Banyuwangi sebagai institusi yang melaksanakan kebijakan pemerintah dalam pembangunan bidang kelautan dan perikanan dan bidang ketahanan pangan secara profesional, mengedepankan pembangunan masyarakat perikanan supaya menjadi lebih sejahtera dan mandiri, meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mendukung ketahanan pangan sehingga kebutuhan dasar yang berkualitas terpenuhi, dan menghasilkan pembangunan sektor kelautan dan perikanan yang berkualitas untuk peningkatan perekonomian daerah.

2.1.2 Misi

Misi Kabupaten Banyuwangi adalah sebagai berikut:

1) Mewujudkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan bidang pendidikan, kesehatan dan kebutuhan dasar lainnya;

2) Mewujudkan daya saing ekonomi daerah melalui pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan berbasis potensi sumberdaya alam dan kearifan lokal;

3) Meningkatkan kuantitas dan kualitas infrastruktur fisik, ekonomi, dan sosial; 4) Optimalisasi sumberdaya daerah berbasis pemberdayaan masyarakat,

pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

5) Mewujudkan tata pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean governance) serta layanan publik yang berkualitas berbasis teknologi informasi.

Gambar

Tabel 2.1  Tujuan yang ditetapkan untuk Visi & Misi .…………………………..  32   Tabel 2.2  Sasaran untuk mencapai tujuan ………………………………………….
Gambar 1.1. Bagan Organisasi Dinas Perikanan dan Pangan Kab. Banyuwangi
Grafik  berikut  menggambarkan  komposisi  gabungan  pegawai  Dinas  Kelautan  dan  Perikanan  dan  Kantor  Ketahanan  Pangan  Kabupaten  Banyuwangi  berdasarkan tingkat pendidikan pada tahun 2016:
Tabel 2.1 . Tujuan yang ditetapkan untuk mencapai Visi dan Misi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Adapun Maksud dari penyusunan Laporan Tahunan 2017 ini adalah untuk memberikan gambaran terhadap pelaksanaan seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan oleh BPPP

Dokumen Perjanjian Kinerja ini, secara substansi merupakan sarana pelaporan kinerja dalam rangka mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah merupakan pertanggung jawaban kinerja yang sudah disepakati pada perjanjian kinerja tahun 2016 antara Direktur Jenderal

PERSATUAN PEMUDA DIMASA SEKARANG JUGA MENJADI PENENTU KEMAJUAN BANGSA INDONESIA HARI INI DAN TETAP EKSISNYA BANGSA INDONESIA DI MASA YANG AKAN DATANG, BERBAGAI

Dari gambar grafik di atas diketahui bahwa kecamatan yang memiliki masyarakat miskin tertinggi persentasenya adalah Kecamatan Taman Rajo (47,87 %) dan yang terendah Kecamatan

Data kegiatan operasional domestik keluar komoditi wajib periksa karantina tumbuhan sesuai Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 38/Kpts/HK.060/1/2006 tentang

Tentunya dalam proses penelitian, penulisan serta penyusunan skripsi ini banyak kendala yang dihadapi penulis, namun berkat bantuan yang diberikan oleh

13 Untuk tahun 2016 lahan untuk produksi biomassa yang dipantau pada lokasi Kecamatan Lendah dipantau pada lahan pertanian (sawah) dan tegalan untuk tanaman pangan