PEMBANGUNAN WEBSITE
E-MARKETING BERDASARKAN
SOSTAC PADA UBBB
Faradina Zaharani
Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
Nilla Fahriza
Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
dan
Anggi Dwi Santoso
Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, IndonesiaAbstrak
Tujuan penelitian ialah untuk membantu memperbaiki kinerja proses e-marketing pada
restaurant UBBB melalui pembangunan website e-marketing berbasis B2C menggunakan
kerangka SOSTAC®. M etode penelitian yang digunakan antara lain melakukan survei, menganalisis permasalahan pada proses marketing berjalan, menganalisis kebutuhan customer mengenai sistem yang akan dibangun serta membuat perencanaan strategi dan taktik pelaksanaan
e-marketing sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Hasil yang dicapai dari kegiatan analisis
tersebut adalah sebuah website e-marketing yang dapat melayani proses penjualan online, reservasi online dan memaksimalkan proses e-marketing perusahaan yang ditujukan untuk membangun brand awareness dan brand loyalty. Simpulan yang dapat diambil adalah dengan dibuatnya website e-marketing pada restaurant UBBB, diharapkan restaurant UBBB dapat lebih memaksimalkan proses e-marketing nya, terutama dalam hal Reach, Act, Convertion dan
Engagement.
1. Pendahuluan
Perkembangan teknologi yang begitu pesat membuat segala sesuatunya menjadi lebih mudah. Kemudahan ini bila dimanfaatkan dengan baik tentunya dapat memberikan dampak positif dalam berbagai hal termasuk untuk mengeruk keuntungan dalam berbisnis. Dengan membangun sebuah website, sebuah perusahaan dapat menyebarkan informasi mengenai perusahaannya kepada masyarakat luas serta memperkuat brand image secara cepat tanpa harus mengeluarkan biaya marketing yang mahal. Proses pemasaran melalui website ini biasa disebut dengan sebutan E-Marketing.
Kelebihan internet yang paling pokok jika dimanfaatkan secara baik sebagai media
marketing perusahaan adalah informasi dan promosi tentang perusahaan dapat diakses kapan
saja dan dimana saja oleh semua orang yang terhubung ke internet. Selain itu juga dengan adanya E-Marketing dapat mengurangi biaya advertising yang tidak perlu. E-Marketing juga dapat digunakan sebagai media untuk melaksanakan Relationship Marketing yang dapat diartikan sebagai usaha pengenalan produk atau jasa dari suatu perusahaan kepada calon pelanggan, dimana pengenalan atau pemasaran yang dilakukan bukan semata-mata hanya untuk memberikan informasi saja (push information to the customer) lewat advertising melalui TV atau media lain, tapi juga berusaha untuk menarik minat calon pelanggan supaya mau membina hubungan jangka panjang dengan perusahaan. M enyediakan sarana komunikasi dua arah dan sarana untuk menampung feedback, kritik atau saran dari pelanggan, merupakan salah satu upaya relationship marketing yang bisa dilakukan dengan mudah melalui aplikasi website e-marketing. Dengan adanya fitur komunikasi dua arah melalui website e-marketing, pelanggan bisa langsung memberikan feedback atas informasi baru yang mereka terima dari komputer di rumah mereka masing-masing, tanpa harus datang langsung ke perusahaan atau repot-repot mengirim surat hanya untuk menyampaikan
keluhan atau saran. Kumpulan kritik dan saran dari pelanggan-pelanggan yang telah terkumpul, bisa digunakan sebagai usulan yang dapat digunakan untuk memperbaiki pelayanan atau kualitas produk perusahaan supaya lebih baik lagi di masa mendatang.
Dengan membaca dan menganalisis kumpulan saran dan kritik yang telah dikumpulkan melalui sarana relationship marketing, perusahaan dapat mengetahui dengan cepat seberapa besar minat customer terhadap produk atau jasa yang telah dikeluarkan perusahaan, langkah apa yang selanjutnya harus dilakukan untuk mengembangkan atau memperbaiki bisnis sesuai dengan request atau kebutuhan dari pelanggan. Dengan cara ini pelanggan akan merasa didengarkan, semakin puas dan semakin loyal, serta secara sukarela akan mempromosikan perusahaan ke orang-orang terdekatnya sebagai badan usaha yang kredibel dan berkualitas, sehingga jumlah pelanggan baru pun terus meningkat berkat adanya word-to-mouth promotion (promosi dari mulut ke mulut) atau viral marketing.
Saat ini hampir semua perusahaan berlomba-lomba membangun E-marketing. M ereka mendesain E-marketing sebaik dan semenarik mungkin. Tapi walaupun sekarang ini,
e-marketing banyak dipakai oleh perusahaan sebagai alat bantu mempromosikan produk atau
jasa, tetap saja masih banyak perusahaan yang belum tahu bagaimana menerapkan
e-marketing secara efektif, sehingga banyak perusahaan yang tidak mendapat manfaat apa-apa
dari upayanya membangun website e-marketing. Hal ini terbukti dari tingkat brand
awareness perusahaan yang masih rendah dan tingkat penjualan yang relatif stagnan
walaupun telah dilakukan upaya marketing melalui website. Oleh karena itu, agar penerapannya menjadi efektif, sebuah website e-marketing tidak boleh hanya dibuat berdasarkan kebutuhan dan pandangan dari pihak perusahaan saja, tapi juga harus disesuaikan dengan kebutuhan calon pelanggan yang ditargetkan oleh perusahaan dan disesuaikan dengan hasil analisis mengenai internal environment dan external environment dari perusahaan (contoh: analisis benchmarking antara perusahaan dengan kompetitornya,
analisis kondisi Politik, Sosial, Teknologi dan Ekonomi yang mempengaruhi keadaan bisnis perusahaan dan kompetitor-kompetitornya, dan lain sebagainya).
2. Metodologi
Pembuatan website e-marketing di restaurant UBBB akan dibuat sesuai dengan informasi yang berhasil dikumpulkan saat kegiatan pengumpulan data dan akan disesuaikan dengan kebutuhan dari restaurant UBBB. Dalam website tersebut nantinya akan dibuatkan fasilitas-fasilitas yang dapat digunakan untuk meningkatkan keefektifan pemasaran yang dilakukan perusahaan, membangun brand awareness dan mempermudah pelaksanaan
relationship marketing.
Berikut metodologi umum yang akan digunakan dalam hal menganalisis kebutuhan dalam pembuatan website e-marketing tersebut:
1. M etode Pengumpulan Data
a. Survey langsung ke perusahaan untuk mendapatkan data yang diperlukan untuk perancangan website e-marketing, seperti data mengenai jenis atau tipe produk, profil perusahaan, dan data lain yang dapat menunjang kebutuhan untuk melakukan pemasaran secara online.
b. M elakukan wawancara (interview) untuk menganalisis masalah yang dialami perusahaan dalam hal marketing, sehingga bisa diciptakan solusi website
e-marketing yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
c. M enyebarkan questionnaire kepada target customer website e-marketing, untuk memperoleh data mengenai kebutuhan dan preferensi customer, sehingga website
e-marketing yang dibangun dapat digunakan secara efektif membantu
2. M etode Analisis, Perancangan, Pengembangan dan Control terhadap website
e-marketing yang telah dibuat.
Setelah data yang diperlukan sudah terkumpul, maka akan dilakukan pembuatan website e-marketing dengan menggunakan metode perencanaan SOSTAC®. SOSTAC® terdiri atas enam tahapan, dimana tiga tahap awal yang harus dilalui dalam metode SOSTAC® merupakan tahap analisis terhadap kebutuhan perusahaan dan customer (user’s requirements) mengenai website seperti apa yang ingin dibangun. Tiga tahap tersebut meliputi Situation Analysis, pembentukan
Objectives dan penetapan Strategy umum untuk pencapaian Objectives.
Hasil analisis yang telah diperoleh, akan dipergunakan sebagai pedoman dalam pembangunan website e-marketing yang diusulkan. Pada tahap ini, pembangunan
website akan mengikuti rumusan Tactic yang telah disusun sebagai langkah detail dari
strategi umum yang telah ditetapkan pada tahap sebelumnya. Tactic akan dibuat dengan menggunakan kerangka RACE (Reach, Act, Convertion dan Engage) dilengkapi dengan kerangka 7C (Context, Community, Customization,
Communication, Connection, Commerce). Setelah pembuatan taktik selesai dilakukan,
maka akan dibuat rancangan struktur informasi yang terdiri atas rancangan site map (blueprint) dan layout atau interface dari setiap halaman website. Secara umum dalam pembuatan interface akan mengikuti beberapa pedoman 8 aturan emas desain interface dari Shneiderman dan Tactic (RACE dan 7C). Pada tahapan selanjutnya akan dirumuskan Action yang akan dilakukan, seperti perencanaan mengenai alokasi biaya yang dibutuhkan dan jadwal pengerjaan tugas dalam kegiatan pengembangan website. Perencanaan pelaksanaan kegiatan Control, yang meliputi testing dan review terhadap
website yang telah dihasilkan juga dilakukan untuk menjaga agar fitur yang dibuat di
Kerangka pikir yang digambarkan sebelumnya, merupakan langkah kerja atau tahapan yang akan dilakukan dalam menyelesaikan skripsi pembuatan website
e-marketing ini. Secara singkat langkah-langkah yang akan dilalui akan mengikuti
panduan pembuatan website yang terdiri atas empat tahapan, diantaranya: Analisis, Desain, Development, dan juga Testing and Review, dimana didalamnya juga meliputi tahapan kerangka perencanaan SOSTAC®.
2.1.
Tahap Analisis: meliputi Situation Analysis, Penentuan Objectives
dan Strategy pada Restaurant UBBB
UBBB merupakan brand restaurant yang diperkenalkan oleh PT. M SB (Nama dan Brand Restaurant disamarkan atas permintaan perusahaan), dimana
restaurant ini merupakan restaurant bergaya barat yang suasananya kental dengan
suasana fine dining restaurant di New York dan Perancis. UBBB mengangkat tema
classic American Brasserie awal abad ke dua puluh. Restaurant ini menjual menu
makanan dan minuman Eropa serta Asia untuk warga negara asing dan warga negara Indonesia yang menetap di Jakarta.
Sejak awal, pemilik dari restaurant UBBB memang mengincar segmentasi customer yang termasuk kalangan masyarakat yang taraf ekonominya termasuk dalam tingkatan atas baik itu warga negara Indonesia maupun asing yang tinggal dan bekerja di daerah Senayan dan sekitarnya. Target customer spesifiknya adalah kalangan eksekutif yang biasa mengadakan meeting dengan client nya, kalangan remaja kalangan atas yang senang meluangkan waktunya untuk sekedar hang out, dan public figure atau artis.
dijelaskan sebelumnya tergambar pada visi dan misi restaurant ini yang ingin menyediakan kualitas makanan dan minuman yang terbaik bagi masyarakat Jakarta baik mereka yang merupakan Warga Negara Indonesia maupun Warga Negara Asing. Pihak restaurant menjamin bahwa harga mahal yang harus dikeluarkan oleh
customer akan seimbang dengan positive experience yang akan didapatkan di restaurant ini, yakni berupa kualitas menu yang tinggi, pelayanan yang ramah dan
suasana yang unik.
Jadi dapat disimpulkan Positioning restaurant ini di mata customer dan masyarakat pada umumnya (sebelum dibuatnya e-marketing) adalah: Restaurant UBBB merupakan sebuah restaurant mewah bergaya barat yang diperuntukkan untuk golongan menengah ke atas dimana harga makanan dan minuman yang disajikan termasuk mahal dikarenakan mutu makanan yang disediakan memang berasal dari bahan baku yang berkualitas tinggi dan diolah oleh chef professional. Harga mahal yang dibayar customer diharapkan bisa seimbang dengan kualitas
positive experience yang bisa didapatkan untuk dapat menjaga image restaurant
sebagai restaurant yang berkualitas.
Dalam membangun website e-marketing untuk restaurant UBBB, kriteria pembuatannya akan disesuaikan dengan data questionnaire yang telah dikumpulkan. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari questionnaire yang telah dikumpulkan, bisa disimpulkan bahwa setelah adanya e-marketing, pemilik dari restaurant UBBB dapat memperoleh segmentasi customer yang tidak hanya berada di daerah sekitar Senayan, tapi juga di daerah lain di Jakarta, bahkan di luar Jakarta. Hal ini dikarenakan, informasi yang termuat di Internet dapat diakses dari berbagai wilayah, tidak hanya di Indonesia tapi juga di luar negeri.
penyediaan informasi dan customer service, dimana tidak akan ada pengurangan harga baik pemesanan di restaurant atau pemesanan via online, kemungkinan besar tidak akan ada perubahan signifikan dalam hal target atau sasaran customer. Target customer yang akan dilayani oleh restaurant ini tetap dari kalangan atas seperti halnya kalangan eksekutif atau public figure.
Value Proposition yang diberikan oleh restaurant ini setelah adanya
e-marketing pasti akan tetap sama dengan sebelum diterapkannya e-e-marketing, yakni
untuk menyediakan kualitas makanan dan minuman yang terbaik bagi masyarakat. Hanya saja dengan adanya sarana e-marketing, pelayanan ke target customer diharapkan akan jauh lebih berkualitas. Customer diharapkan dapat memperoleh berbagai kemudahan terutama dalam mengakses segala informasi mengenai
restaurant. Selain itu dengan adanya fitur tambahan seperti pelayanan atau customer service melalui website, jasa reservasi online dan jasa pemesanan pastry via online,
hal ini tentunya dapat membantu menciptakan positive customer experience tidak hanya melalui pelayanan yang disediakan di restaurant secara langsung tapi juga melalui pelayanan melalui website yang disediakan.
Jadi dapat disimpulkan, Positioning yang ingin diciptakan oleh restaurant UBBB di mata customer setelah diciptakannya website adalah: Restaurant UBBB diharapkan dapat menjadi sebuah restaurant mewah bergaya barat yang diperuntukkan untuk golongan menengah ke atas, yang tidak hanya professional dalam menyajikan kualitas menu yang terbaik, tapi juga professional dalam memberikan pelayanan baik di restaurant secara langsung maupun melalui website. Dengan adanya tambahan pelayanan melalui website, diharapkan customer tidak akan merasa rugi telah mengeluarkan biaya mahal karena kualitas menu dan pelayanan yang disajikan seimbang dengan biaya yang harus dikeluarkan.
Analisis Situasi dilakukan dengan menggunakan analisis Strength dan
Weakness Perusahaan (analisis lingkungan internal / internal environment) disertai
analisis terhadap lingkungan eksternal yang mempengaruhi kondisi bisnis perusahaan dan kompetitornya (macro external environment (Analisis lingkungan Politik, Ekonomi, Sosial dan Teknologi) dan micro external environment (Analisis
benchmarking perusahaan dengan kompetitornya serta analisis kebutuhan customer
melalui questionnaire)). Berikut hasil rangkuman analisis situasi pada restaurant UBBB yang dituangkan dalam tabel SWOT. Pada tabel SWOT berikut disertai juga daftar strategi yang bisa dilakukan untuk memperbaiki marketing UBBB.
S TRENGTH
• Konsep, Atmosfer atau suasana : ‐ Konsep unik dan menarik,
dimana mengangkat tema klasik ala American Brasserie awal abad ke 20.
‐ Walaupun konsepnya terkesan kuno atau klasik, tapi tetap memasukkan unsur mewah, modern dan elegan.
‐ Tempatnya semi outdoor langsung menghadap ke taman, menciptakan suasana yang tenang dan nyaman.
WEAKN ESS
• Konsep, Atmosfer atau suasana : ‐ Tempatnya tidak terlalu besar
dan terkesan sempit.
‐ Seharusnya dengan konsep dan tema yang digunakan dapat tercipta suasana yang tenang dan anggun, namun karena terlalu banyak pengunjung (khususnya pada saat weekend)
restaurant menjadi terkesan
sempit, berdesakan, dan berisik.
‐ Cocok dijadikan sebagai sarana untuk acara formal seperti
meeting, maupun acara informal
seperti hangout.
non-smoking area tidak jelas. ‐ Karena sempitnya tempat,
menyebabkan penjualan yang maksimal sulit didapat.
S trategi yang bisa dilakukan:
‐ Lakukan pembagian area secara jelas, terutama mengenai pembagian
smoking area dan non-smoking area
‐ Lakukan perluasan tempat jika memungkinkan. Hal ini berguna untuk mengurangi banyaknya customer yang harus menunggu dalam waiting list. Hal ini juga berguna untuk mengurangi kesan pengap dan berisik. Bisa juga dengan membuat atau memberlakukan aturan yang menetapkan jumlah minimal pelanggan yang boleh melakukan reservasi melalui telepon, sehingga meminimalkan banyaknya meja-meja kosong yang menganggur dan meminimalkan jumlah tunggu waiting list yang membuat keadaan menjadi sesak.
‐ Untuk meningkatkan omset dari hasil penjualan (untuk mengakali sempitnya tempat yang hanya bisa menampung sedikit pelanggan) bisa dengan membuat sistem order online, misalnya order online untuk produk
pastry/cakes.
S TRENGTH
• Produk/ menu
‐ Keanekaragaman menu atau produk yang disajikan,
WEAKN ESS
• Produk/ menu
‐ Harganya relatif mahal tidak terjangkau untuk semua
diantaranya terdapat modifikasi dari makanan yang sudah biasa dipasaran menjadi luar biasa. Sehingga banyak customer yang ingin mencoba. Contohnya: Bakmie ayam Foie Gras.
‐ M enggunakan bahan makanan yang sehat, berkualitas tinggi dan segar, tidak menggunakan bahan pengawet atau pewarna buatan.
‐ Wine dan beer yang dijual berkualitas tinggi karena merupakan hasil import dari luar negeri.
‐ Dari segi rasa minuman dan
cakes yang dijual UBBB mempunyai rasa yang relatif cocok untuk WNI maupun WNA, dimana tidak seperti kebanyakan restaurant asing lain di Indonesia, menu yang disediakan sering kali tidak
kalangan.
‐ Walaupun terdapat makanan yang rasanya cocok untuk WNI dan WNA, tidak semua makanan dapat memuaskan kebutuhan pelanggan, terbukti dengan adanya review mengenai beberapa menu yang ternyata dianggap tidak terlalu enak dan overpriced.
cocok pada lidah WNI. S trategi yang bisa dilakukan:
‐ Buat website khusus yang memuat harga dari menu yang disediakan oleh UBBB, sehingga pelanggan dapat menyiapkan budget yang sesuai jika ingin berkunjung.
‐ Seimbangkan kualitas menu dan pelayanan dengan harga yang ditawarkan kepada pelanggan, sehingga pelanggan tidak akan melayangkan protes walaupun harga yang harus dibayar terbilang mahal.
S TRENGTH
• Customer service
‐ Pelayanan yang mayoritas sangat ramah dan sangat terbuka terhadap permintaan dari customer, sehingga
customer merasa diistimewakan
dan spesial.
WEAKN ESS
• Customer service
‐ Terdapat beberapa pekerja yang kurang ramah dan tidak dapat menggunakan bahasa Inggris dengan baik.
‐ Terdapat beberapa pekerja yang kurang cekatan dalam melayani
customer.
‐ M asalah buruknya pelayanan reservasi (khususnya di saat jam-jam ramai) menyebabkan
customer yang sudah
melakukan reservasi tetap harus menunggu dalam waiting list untuk waktu lama. Banyak
customer yang mengeluh
mengenai masalah ini.
‐ Terbatasnya jalur yang bisa dihubungi untuk mengakses
customer service, dimana customer service hanya bisa
dihubungi melalui telepon atau dengan datang langsung ke
restaurant.
S trategi yang bisa dilakukan:
‐ M elatih karyawan yang akan dipekerjakan terlebih dulu secara intensif sebelum diterjunkan untuk berhadapan langsung dengan customer. M ereka harus mengerti semua prosedur standar yang harus dipatuhi dan dilaksanakan dalam pelayanan terhadap customer.
‐ Training bahasa Inggris juga diperlukan karena customer yang datang tidak hanya WNI tapi juga WNA. Kalau perlu, sebelum merekrut pegawai terimalah mereka yang sudah mampu berbahasa Inggris dengan baik.
‐ M empermudah pengelolaan reservasi dengan mengadakan fitur online
reservation, dimana data reservasi pelanggan bisa langsung tersimpan dalam database sehingga meminimalkan hilangnya catatan reservasi yang sudah
dipesan dan meminimalkan upaya pencarian data reservasi pelanggan yang telah dilakukan jauh hari sebelumnya. Hal ini tentunya dapat meminimalkan kekecewaan pelanggan yang harus reservasi ulang karena catatan reservasi yang tidak terkelola dengan baik.
‐ M embuat fitur customer service online yang tentunya lebih praktis dan lebih mudah diakses daripada dengan mengandalkan jalur akses melalui telepon atau face to face.
‐ Tingkatkan penggunaan social media sebagai sarana komunikasi personal dengan pelanggan.
S TRENGTH • Resource
‐ Adanya pengalaman yang memadai dari pemilik restaurant mengenai dunia kuliner (Intangible Resource), dimana restaurant ini dikelola oleh dua Chef ternama di Indonesia. Kedua Chef yang mengelola restaurant ini sudah berpengalaman di London, sehingga peluang untuk menciptakan produk yang berkualitas sangat besar.
‐ Konsep dan atmosfer yang diciptakan, menjadi daya tarik tersendiri bagi customer, karena masih sedikit restaurant di Jakarta yang mengangkat tema
WEAKN ESS • Resource
‐ M asih terdapat sumber daya manusia yang kurang berkualitas dalam hal memberikan pelayanan kepada
customer.
‐ Gedung restaurant yang kurang luas sering kali tidak cukup
menampung banyaknya pengunjung restaurant,
sehingga menyebabkan antrian atau waiting list yang terlalu panjang.
seperti UBBB.
‐ Lokasinya strategis, mudah dijangkau, terletak di pusat perkantoran dan apartemen mewah.
S trategi yang bisa dilakukan:
‐ Hampir sama dengan strategi yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas
customer service, yakni dengan memaksimalkan kualitas training dan hanya
merekrut pegawai yang memiliki skill yang dibutuhkan UBBB.
‐ Lakukan perluasan tempat jika memungkinkan untuk mengurangi banyaknya
customer yang harus menunggu dalam waiting list dan untuk mengurangi
kesan pengap dan berisik ketika hari-hari ramai. S TRENGTH
• Marketing berjalan.
‐ Tidak tergantung dengan pihak eksternal dan sangat mandiri. ‐ Konsep brandnya sangat kuat
dan unik. Terbukti karena walaupun termasuk restaurant yang masih baru UBBB sudah dapat bersaing dengan
restaurant besar lain yang
sudah lebih dulu mengangkat konsep sejenis.
WEAKN ESS
• Marketing berjalan
‐ Karena UBBB sangat mengandalkan proses external
marketing (dari review
pengunjung yang ditulis dalam
blog, mouth to mouth promotion) maka customer
yang pernah berkunjung tidak hanya menuliskan kelebihan
restaurant, tapi juga kelemahan
‐ mouth-to mouth marketing yang dilakukan sangat efektif. Ini merupakan dampak dari service dan positive experience yang berhasil diberikan oleh
restaurant, membuat customer
bersedia untuk berkunjung kembali.
disebarkan tidak semuanya bisa dikonfirmasi oleh UBBB karena tersebar terlalu luas di banyak blog dan media lain di
internet.
‐ Kebanyakan proses marketing dilakukan secara manual melalui brosur dan interview di majalah. Oleh karena itu tidak semua orang bisa membaca informasi tersebut karena penyebaran sangat terbatas.
‐ Pendistribusian informasi tidak cepat dan tidak up to date karena promosi melalui social
media tidak rutin dilakukan.
Hal ini membuat customer tidak tahu mengenai informasi terbaru tentang UBBB.
S trategi yang bisa dilakukan:
-Strategi utama yang bisa dilakukan tentunya membuat suatu website sebagai pusat informasi utama bagi pelanggan. Integrasikan juga website tersebut ke media promosi lain milik UBBB jika nantinya website sudah diluncurkan (contoh: hubungkan website UBBB dengan account twitter UBBB melalui fitur follow us).
-Update selalu informasi terbaru mengenai perusahaan melalui account social media milik perusahaan.
-Selain itu untuk mendukung penyebaran website, UBBB juga harus memanfaatkan metode seperti Search Engine Optimization, sehingga pelanggan dapat menemukan
website UBBB secara mudah dengan keyword-keyword yang dapat mewakili keberadaan
UBBB.
OPPORTUNITIES
• Banyak kompetitor yang memiliki harga yang jauh lebih mahal namun citarasanya dibawah UBBB, sehingga UBBB mempunyai peluang untuk bisa menarik pelanggan lebih banyak dibanding dengan kompetitor.
• Website yang kompetitor terapkan masih berupa brochureware yang tidak menyediakan fasilitas komunikasi dua arah antara
customer dan perusahaan sehingga
kurang interaktif. Oleh karena itu, UBBB mempunyai kesempatan
THREATS
• Kebanyakan kompetitor memiliki tempat yang lebih luas dan besar. • Kebanyakan restaurant milik
kompetitor memiliki pembagian ruangan yang jelas seperti smoking dan non-smoking area.
• Kebanyakan restaurant milik kompetitor memiliki pengelolaan reservasi yang lebih baik.
• Kebanyakan kompetitor telah memiliki website sebagai pusat penyebaran informasi terbaru mengenai restaurant mereka.
untuk membuat website yang lebih baik dan berkualitas dengan menyediakan fasilitas komunikasi dua arah seperti fasilitas chat,
customer service online, atau forum
diskusi. Selain itu kurangnya informasi yang tersedia pada web
kompetitor dimana tidak menyediakan informasi harga dan deskripsi menu, tanpa fasilitas pemberian feedback seperti
testimonial, give review / rate, polling, juga menyebabkan web
kompetitor kurang informatif, oleh karena itu, UBBB berkesempatan untuk membuat website yang lebih baik dari kompetitor.
• Dari segi bahan baku, jarang
restaurant yang menggunakan
bahan-bahan yang sehat. Sesuai dengan visi misi UBBB itu sendiri, yakni untuk menyediakan makanan dengan kualitas sebaik mungkin, pelanggan menjadi lebih percaya
kompetitor baru yang menyediakan produk dengan kualitas hampir sama dengan UBBB tapi mampu menjualnya dengan harga yang lebih murah serta dengan kualitas pelayanan yang lebih baik.
kepada kualitas bahan baku dan produk makanan yang disediakan oleh UBBB.
• Karena lokasinya yang strategis, dimana terletak di daerah perkantoran dan apartemen yang banyak ditinggali oleh WNA maupun WNI, maka untuk mendapatkan pelanggan dari segi ekonomi menengah ke atas, relatif mudah bagi UBBB.
S trategi yang bisa dilakukan (STRENGTH-OPPORTUNITIES) untuk menyerang restaurant lain dengan memaksimalkan strength untuk menangkap opportunities:
-M empertahankan kualitas rasa makanannya yang sudah bagus agar tetap bisa bersaing dengan restaurant asing lain dan bila memungkinkan, UBBB harus tetap mempertahankan harga yang kini termasuk lebih murah daripada restaurant lain.
-M empertahankan variasi serta citarasa makanan atau menambah kembali varian
S trategi yang bisa dilakukan (WEAKNESS-THREATS) untuk meminimalkan weakness dan mengatasi
threats dari restau rant lain:
-M emperbaiki proses penerimaan karyawan agar pelayanan dapat dilakukan dengan lebih baik.
-M emperluas restaurant dan melakukan pembagian area secara jelas, terutama untuk pembagian non-smoking dan
smoking area.
makanan lain supaya menunya lebih bervariasi.
-M empertahankan kualitas bahan baku makanan dalam setiap produksi makanan dan minuman.
-Dari segi lokasi, lokasi UBBB sudah terbilang sangat strategis, yang paling penting pertahankan kualitas rasa dan pelayanan sehingga target customer (baik WNA maupun WNI) tidak kecewa dan tetap setia untuk menggunakan produk dan pelayanan dari UBBB.
dilakukan pelanggan melalui telepon, dimana bila biasanya hanya menggunakan buku catatan yang datanya sulit diorganisasikan, prosedurnya bisa diganti dengan menggunakan sistem online
reservation yang datanya langsung
tersimpan di database dan mudah dalam mengorganisasikannya.
-M embuat website yang lebih unggul dibanding restaurant lain, dimana bila
restaurant lain hanya membuat website
yang sekedar brochureware yang kurang interaktif, UBBB berani untuk membuat
website yang lebih interaktif dan lebih
unggul dari segi fitur yang disediakan (menyediakan komunikasi dua arah antara
customer dengan perusahaan, menyediakan fasilitas pemberian
feedback, dan menyediakan informasi
yang lengkap mulai dari informasi harga dan deskripsi menu serta informasi lain yang dibutuhkan pelanggan).
-M enjadikan website UBBB sebagai pusat informasi yang bisa memfasilitasi
pelanggan ke berbagai jalur komunikasi yang disediakan UBBB (contoh: website UBBB bisa menghubungkan antara
website UBBB dengan account twitter
UBBB). S trategi yang bisa dilakukan (WEAKNESS-OPPORTUNITIES) untuk meminimalkan weakness dan menangkap opportunities:
-M embuat website yang lebih unggul dibanding restaurant lain, dimana bila
restaurant lain hanya membuat website
yang sekedar brochureware yang kurang interaktif, UBBB berani untuk membuat
website yang lebih interaktif dan lebih
unggul dari segi fitur yang disediakan. -M eningkatkan kualitas pelayanan dengan melakukan training terlebih dulu kepada para karyawannya.
-M eningkatkan kualitas reservasi dengan membuat online reservation.
-M emperbaiki sistem promosi, dimana bila dahulu twitter account nya kurang aktif dalam menyampaikan informasi terbaru
S trategi yang bisa dilakukan (STRENGTH-THREATS) untuk memaksimalkan strength untuk
meminimalkan threats dari luar:
-Pertahankan konsep unik UBBB dan atmosfer restaurant yang bernuansa
classic american brasserie, dimana hal ini
sudah terbukti menjadi salah satu daya tarik paling besar dari UBBB selain kualitas dan rasa menunya yang enak. -Pertahankan kualitas menu yang disajikan mulai dari kualitas bahan baku, produksi sampai dengan kualitas citarasa.
-Pertahankan harga jual yang rasional bagi pelanggan, dimana harga yang disajikan sesuai dengan kualitas yang bisa didapatkan oleh pelanggan.
-Tingkatkan kualitas pelayanan UBBB, terutama kualitas pengelolaan reservasi.
kepada pelanggan, kini diharapkan twitter
account UBBB bisa digunakan lebih
interaktif lagi sebagai sarana komunikasi langsung dengan pelanggan, sarana penyebaran informasi mengenai promo terbaru, dll.
-M enjadikan website UBBB sebagai pusat informasi yang bisa memfasilitasi pelanggan ke berbagai jalur komunikasi yang disediakan UBBB.
Jangan sampai pelanggan jera berkunjung hanya karena reservasinya dibatalkan sepihak oleh UBBB karena sering hilangnya catatan reservasi terdahulu yang dicatat dalam buku. Hal ini bisa diatasi dengan menggunakan desktop application
software yang bisa memanajemen reservasi dengan baik atau dengan pengadaan fitur online reservation dimana pelanggan bisa memesan reservasi tanpa harus repot menelepon.
-Tingkatkan kualitas pelayanan dengan melatih lagi karyawan-karyawan yang belum mampu memenuhi standar pelayanan yang ditetapkan UBBB.
-Tetapkan syarat perekrutan yang lebih ketat dalam menyeleksi karyawan untuk UBBB, supaya kualitas pelayanan ke pelanggan bisa lebih baik.
-Lakukan benchmarking dan analisis kondisi perkembangan Politik, Ekonomi, Sosial dan Teknologi terkini secara berkala untuk menghalau threats yang muncul di kemudian hari.
Bagaimana dengan strategi mengenai sequence atau stage dari website yang akan diluncurkan? Bagaimana strategi yang harus ditetapkan untuk mencapai integration antara proses bisnis online dengan proses bisnis offline? Tools seperti apa yang harus digunakan untuk bisa mewujudkan website yang dapat bersaing dengan
website milik kompetitor?
Dari segi sequence atau stage dari website yang akan diluncurkan, restaurant UBBB akan membuat website yang termasuk dalam kategori level 4, yakni suatu
website yang tidak hanya menyediakan informasi saja (brochureware) atau hanya
menyediakan informasi dan fitur interaksi sederhana saja (level 3) seperti fungsi registrasi atau search produk, tapi juga menyediakan fasilitas komunikasi antara perusahaan dengan customer (contoh: interactive customer-service secara online), fasilitas komunikasi antar customer (contoh: forum diskusi), fasilitas input
testimonial dan review product oleh user, fasilitas koneksi dengan social network,
dan lain sebagainya. Selain itu terdapat fitur tambahan yang lebih kompleks seperti fasilitas reservasi online dan fasilitas pemesanan kue atau pastry secara online.
Dari segi integration, perlu adanya integrasi antara data reservasi customer yang telah dicatat melalui jalur online dengan proses pengelolaan reservasi pada
restaurant nya secara langsung. M asalah pengelolaan reservasi yang tidak
professional, memang merupakan masalah yang paling banyak dikeluhkan oleh
customer dari restaurant UBBB. Tidak adanya konsistensi antara proses reservasi
yang telah dilakukan melalui telepon dengan keadaan sebenarnya di restaurant membuat banyak customer merasa kecewa, karena masih harus tetap masuk ke dalam
waiting list padahal sudah melakukan reservasi dari jauh-jauh hari sebelumnya. Customer yang sudah dikonfirmasi akan mendapat tempat duduk pada jam tertentu di
hari yang telah ditentukan itu. Hal ini bisa terjadi karena tidak adanya integrasi yang baik antara pengelolaan reservasi di restaurant dengan catatan reservasi yang telah diproses melalui telepon. Sehingga untuk ke depannya nanti, diharapkan adanya integrasi dan synchronization yang baik antara catatan reservasi yang telah diproses melalui jalur reservasi online ataupun telepon dengan pengelolaan reservasi di
restaurant nya langsung.
Yang paling penting adalah selalu lakukan keep in touch dengan customer baik melalui email atau telepon mengenai status reservasi yang telah dilakukan oleh
customer, misalnya jika customer telah melakukan pembatalan reservasi baik melalui website ataupun melalui telepon, segera update catatan status reservasi dan kabari customer mengenai keberhasilan pembatalan reservasi melalui email konfirmasi atau
melalui telepon, sehingga segalanya menjadi jelas dan kedua belah pihak (baik pihak
restaurant maupun customer) terhindar dari kesalahpahaman yang tidak perlu. Untuk
dapat mengintegrasikan semuanya dengan baik, memang dibutuhkan staff yang bertanggung jawab dan teliti dalam mengintegrasikan data online dan offline, sehingga pastikan bahwa staff atau pegawai yang dipekerjakan di restaurant memang mampu untuk melakukan pekerjaannya dengan baik.
Selain pada proses reservasi online, proses pemesanan kue atau pastry secara
online juga membutuhkan integrasi yang baik. Contohnya pada pemrosesan transaksi
pembayaran. Jika pembayaran dilakukan melalui transfer dan konfirmasi pembayaran dapat dilakukan dari berbagai channel seperti melalui SM S (Short
Message Service), telepon atau email, berarti harus ada integrasi antara ketiga channel tersebut supaya order dari customer tidak terbengkalai hanya karena staff
tidak melihat konfirmasi pembayaran yang sudah disampaikan customer melalui salah satu channel saja.
Selain itu diperlukan juga adanya pemberian kabar atau konfirmasi status
order customer secara berkala. Konfirmasi harus dikirimkan melalui berbagai channel yang dapat menghubungkan antara customer dengan perusahaan, misal
melalui email, telepon atau SM S ke nomor customer. Tidak adanya kepastian kabar atau konfirmasi dari vendor mengenai pemrosesan atau status order, tentunya akan membuat customer bertanya-tanya apakah pembayaran sudah diterima pihak vendor atau belum, apakah order sudah diproses dan dikirimkan ke alamat customer atau belum. Miscommunication akibat tidak adanya integrasi yang baik antara berbagai
channel seperti ini dapat menimbulkan kesalahpahaman yang tidak menyenangkan
antara vendor dengan customer, dan dapat menghilangkan kepercayaan customer terhadap vendor. Kesimpulannya, semua jenis pelayanan yang menyediakan atau menawarkan berbagai channel sebagai media penghubung antara perusahaan dengan
customer harus dapat menghasilkan seamless experience, dimana customer dapat
menggunakan beberapa channel yang berbeda untuk suatu proses yang sama tanpa harus khawatir data yang dimasukkan lewat salah satu channel tidak dapat diproses melalui channel lainnya karena semua data dari berbagai channel sudah terintegrasi dalam satu database.
Begitu juga dalam melakukan proses marketing. Proses marketing pun harus dapat terintegrasi antara metode marketing secara online dengan metode marketing secara offline, dimana artinya customer dibebaskan untuk mengakses informasi yang sama tentang suatu perusahaan baik melalui channel offline, online atau telepon. Contohnya adalah ketika customer menerima brosur mengenai restaurant UBBB, pastikan dalam brosur tersebut juga dicantumkan setiap daftar contact yang bisa dihubungi, mulai dari nomor telepon restaurant, alamat website dari restaurant UBBB, email, account twitter yang bisa di-follow oleh customer dan channel lainnya
dari restaurant UBBB, sehingga tidak hanya dari brosur tersebut saja customer dapat mengetahui informasi mengenai UBBB, tapi juga dari berbagai channel yang disediakan oleh UBBB. Pastikan semua kemungkinan channel yang akan digunakan pelanggan untuk mencari tahu mengenai restaurant UBBB dapat diakses secara mudah oleh customer. Contoh: jika calon customer ingin mengetahui berita terbaru mengenai UBBB tapi tidak mengetahui persis alamat website UBBB atau account
twitter dari UBBB, dapat disimpulkan, kemungkinan besar media yang akan
digunakan adalah search engine seperti misalnya Google. Oleh karena itu, pastikan bahwa website atau account jejaring sosial yang dimiliki perusahaan telah terindeks dalam daftar pencarian Google, dan usahakan hasil pencarian tentang perusahaan terdapat di halaman pertama hasil pencarian. Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan metode Search Engine Optimization.
Tools yang akan dipakai untuk pembuatan website restaurant UBBB antara lain adalah Adobe Dreamweaver, Adobe Photoshop, Adobe Fireworks, Filezilla, dan
XAMPP.
S trategi E-Marketing juga bisa ditetapkan melalui prinsip 7P seperti berikut ini:
a. Product
Dari segi produk, produk yang akan dijual melalui media online dengan media offline tentunya akan berbeda. M enu-menu yang termasuk dalam jenis dishes dan beverage mempunyai tingkat kesulitan tinggi dalam hal distribusi dan special handling, sehingga menu seperti ini belum akan dijual melalui media online jika resource nya belum siap. Sedangkan menu-menu yang termasuk dalam jenis kue atau pastry lebih mudah dalam pendistribusiannya, sehingga untuk penjualan produk via online ordering di
awal periode peluncuran website, menu yang paling ideal untuk dijual adalah menu yang termasuk dalam jenis pastry. Namun, tidak menutup kemungkinan, pada saat resource perusahaan sudah mencukupi nantinya, perusahaan akan bisa menjual seluruh menu yang dijual di restaurant via
online ordering.
b. Price
Untuk penetapan harga produk yang dijual melalui media online, pasti akan berbeda dengan harga produk yang dijual melalui media offline atau tradisional. Jika misalnya produk pastry yang dijual di restaurant UBBB bisa dibeli dalam bentuk potongan dengan harga lima puluh ribu per potong nya, maka untuk penjualan melalui online tentunya akan terdapat harga tambahan yang harus dibayar oleh pelanggan, seperti misalnya biaya ongkos kirim. Selain itu pemesanan dari customer juga baru dapat diproses jika telah memenuhi syarat jumlah atau harga pemesanan minimal. Kebijakan seperti ini ditetapkan untuk mencegah kerugian akibat pemesanan dari
customer yang terlalu kecil. c. Promotion
Website diperlukan sebagai sarana promosi terpusat yang dilakukan oleh restaurant, sehingga jika customer ingin mengetahui informasi mengenai
kegiatan promosi terbaru dari restaurant, customer bisa langsung melihat nya di website ini. Segala berita yang ada di website juga akan dicantumkan atau dihubungkan dengan account jejaring sosial milik restaurant, sehingga menjadikan kegiatan promosi antara satu channel dengan channel lainnya saling terhubung atau terintegrasi.
Website merupakan salah satu channel yang banyak disukai customer dari
suatu perusahaan karena bisa diakses kapan saja dan dimana saja selama
customer terhubung melalui device yang dapat mengakses internet. Dengan
adanya website, tidak hanya mempermudah kegiatan pembelian/pemesanan
pastry di restaurant UBBB, tapi juga mempermudah pemrosesan reservasi
tempat dan penyampaian keluhan/saran. Dengan adanya website, diharapkan pelayanan terhadap customer dapat dilakukan semaksimal mungkin.
Customer dibebaskan untuk memilih channel yang dianggap lebih cepat,
mudah dan nyaman untuk digunakan.
e. People
People atau staff merupakan komponen yang sangat penting, karena kualitas
kinerja atau pelayanan dari people di suatu perusahaan lah yang akan membentuk kesan baik atau buruknya perusahaan di mata customer. Dengan adanya website, tentunya UBBB harus mempertimbangkan perekrutan pegawai yang akan ditempatkan khusus untuk menangani proses bisnis
online, seperti untuk menangani customer service online, pemesanan produk
melalui jalur online, pengelolaan reservasi online, pemeliharaan database dari website, dan lain sebagainya. Hal ini dikarenakan staff yang sekarang ini tidak mungkin mampu ditugaskan menangani kedua proses bisnis (offline dan online) sekaligus secara bersamaan. Oleh karena itu UBBB harus mempunyai staff yang mampu menangani pengelolaan atau proses bisnis yang dilakukan via jalur online, sekaligus mampu bekerjasama dengan staff yang bekerja pada proses offline untuk mengintegrasikan proses
online yang melibatkan proses offline di dalamnya, contoh: pada
menjadikan restaurant UBBB lebih tanggap, lebih cepat, lebih fokus serta lebih terarah dalam memberikan pelayanan kepada customer, baik melalui jalur offline maupun melalui jalur online.
f. Process
Diharapkan dengan adanya website yang didukung dengan staff (people) yang ahli dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya, customer bisa memperoleh kenyamanan dari segi pelayanan, oleh karena itulah integrasi antara online dan offline sangatlah penting, sehingga bisa tercipta
positive seamless experience bagi customer. g. Physical Evidence
Physical Evidence merupakan segala hal yang berkaitan dengan perusahaan,
dimana dapat dilihat secara fisik oleh customer, dapat digunakan sebagai alat interpretasi atau penilaian terhadap perusahaan, dan juga dapat digunakan untuk menarik minat customer terhadap perusahaan.
Pada website UBBB nantinya, physical evidence ini harus ditampilkan untuk dapat menarik customer agar mau berkunjung ke UBBB. Contoh physical
evidence yang bisa digunakan untuk menarik pengunjung antara lain adalah testimonial dan review positif dari para customer yang sudah pernah
berkunjung, foto-foto suasana atau atmosfer di restaurant UBBB, foto-foto produk UBBB yang mengundang selera, cuplikan berita dari media massa yang memuat tentang UBBB, peta lokasi dan lain sebagainya. Logo dan tema khusus dari restaurant UBBB harus bisa ditonjolkan sedemikian rupa dalam setiap page dari website. Berhubung tema dari restaurant ini adalah
sudah dapat dipastikan desain grafisnya tidak jauh dari warna-warna vintage yang dapat menimbulkan kesan klasik, seperti warna coklat tua, hijau tua, putih, cream, atau hitam.
Setelah melakukan analisis secara mendalam, akhirnya dapat disimpulkan tujuan atau target utama yang ingin dicapai oleh UBBB demi bisa meningkatkan kualitas e-marketing nya bisa dicapai dengan melakukan strategi berikut, diantaranya:
a. Sell, dengan adanya website E-Marketing, UBBB diharapkan dapat meningkatkan penjualan. Strategi e-marketing yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan ini adalah, pada usulan website E-marketing yang akan dibuat, akan ditambahkan fasilitas untuk menjual produk UBBB secara
online khususnya untuk penjualan pastry.
b. Serve, dengan adanya website E-marketing, UBBB diharapkan dapat meningkatkan service atau pelayanan kepada customer. Strategi e-marketing yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan ini adalah, pada usulan
website E-marketing yang akan dibuat, akan disediakan fitur contact us atau online customer service, dan juga fitur reservasi online.
c. Speak, dengan adanya website E-marketing, UBBB diharapkan dapat meningkatkan arus komunikasi baik antara UBBB dengan customer, maupun komunikasi antar customer itu sendiri. Strategi e-marketing yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan ini adalah, pada usulan website
E-marketing yang akan dibuat, akan disediakan fitur Testimonial, Review dan Rate menu, contact us atau online customer service, pengadaan fitur forum
diskusi, serta peningkatan penggunaan Social Network seperti Twitter dan
d. Save, dengan adanya website E-marketing, UBBB diharapkan dapat meminimalkan pengeluaran untuk biaya promosi, misalnya untuk pencetakan brosur. Selain penggunaan website utama sebagai pusat informasi untuk customer, strategi e-marketing lain yang bisa dilakukan untuk menghemat biaya marketing antara lain memaksimalkan penggunaan
social media sebagai sarana promosi gratis, dan untuk memaksimalkan hal
tersebut sediakan fitur shared our website via social bookmark untuk memudahkan customer dalam menyebarkan berita mengenai website UBBB dan fitur follow us untuk memudahkan customer dalam mencari informasi terbaru melalui twitter atau facebook perusahaan.
e. Sizzle, dengan adanya website E-marketing, UBBB diharapkan dapat memperkuat brand awareness dengan adanya jalur penyebaran informasi tambahan pada channel online. Dengan adanya website yang terpusat,
customer dapat mengetahui segala informasi yang berkaitan dengan UBBB
secara cepat dan mudah tanpa harus susah payah mencari dari berbagai sumber seperti brosur, majalah atau review yang tersebar di internet. Dengan adanya website, pesan marketing juga bisa disampaikan secara lebih terarah dan tepat, sesuai dengan maksud yang ingin disampaikan oleh UBBB kepada customer. Jika UBBB hanya mengandalkan promosi melalui
mouth-to-mouth, bisa jadi akan berakibat buruk bagi UBBB, karena promosi mouth-to-mouth tidak selalu objektif dan kadang justru merugikan UBBB
dengan adanya kritik buruk yang belum tentu benar.
2.2.
Tahap Perancangan (Desain): meliputi pembentukan Tactic dan
pembuatan Sitemap dan Wireframe (Interface Website)
Taktik dirumuskan dengan menggunakan RACE (Reach, Act, Convertion dan
Engagement). Berikut ringkasan taktik yang akan dilakukan oleh UBBB.
Reach:
Penyebaran link dari website e-marketing perusah aan melalui media Online maupun Offline.
Online:
Melalui Search Engine Optimization secara Offsite maupun Onsite.
Offsite:
- Perluas link ke berbagai blog, social media, directory, social bookmark.
- Man faatkan mouth-to-mouth promotion dari customer dan jurnalis yang mempublikasikan hasil review mengenai UBBB di berbagai media di internet. - Promosi melalui iklan baris (gratis atau berbayar), banner advertising, Google
AdSense (Pay Per Click), atau jenis online advertising lainnya. Onsite:
- Mengubah link dalam website menjadi Search Engine Friendly.
- Mengisi Meta Description dan Meta Keywords secara lengk ap dan isinya haru s mewakili deskripsi mengenai UBBB.
Offline:
Penyebaran link dari website perusahaan melalui media offline seperti melalui penyebaran brosur, melalui interview dengan pihak redaksi majalah ataupun televisi.
Terakhir, mengukur performa pelaks anaan Sear ch Engine Optimization dengan menggunakan
Google Web Master Tools atau dengan mengukurnya via free online website analysis tools, seperti
www.seoscores.com dan software SEOQuake, www.marketing.grader.com mengukur jumlah traffic yang berhasil didapatkan d engan m enggunakan Google Analytic disertai data sumber traffic nya, memeriksa berap a jumlah new visit dengan menggunakan Google Analytic.
Act:
Menceg ah audience seb agai pengunjung baru dari website perusah aan, keluar dari website sebelum menjelajahi seluruh isi website. Hal ini dilakukan dengan cara:
Landing Page Optimization
- Membuat Landing Page yang menarik namun ringkas, berisi ringkasan d ari keseluruh an tujuan marketing perusahaan.
- Tidak harus membuat landing page yang terpisah dari website, perusahaan bisa menggunakan home page nya sebag ai sebuah landing page.
Home Page Optimization
- Membuat home page sem enarik mungkin dan membuat home page seb agai ringkas an dari keseluruh an isi website, dimana memuat keseluruhan link yang sekiranya penting bagi audience website.
Memperbaiki mutu dari desain, navigasi, dan isi (konten) dari website perusahaan setel ah perusah aan meluncurk an website dan memperoleh feedback dari customer:
- Memperbaiki des ain yang sesu ai dengan tem a UBBB sebagai classic american
brasserie.
- Membuat navigasi yang mudah dipelajari, tidak banyak cabang yang membingungkan. - Membuat isi (konten) website semenarik mungkin dan bermutu, serta selalu up to date. - Menyediakan semua fitur yang dibutuhkan audience dan memastikan semua fitur yang
ada dalam website berfungsi dengan baik.
- Memastikan website tidak terlalu berat untuk diakses.
- Memastikan desain dari keseluruhan website terlihat konsisten.
Terakhir, memeriksa keb erhasilan k egiatan Act d engan menggun akan Google Analytics seperti dengan mengukur Pag es Per Visit, Bounce Rates, Visitors Flows, jumlah Returning Visit, jumlah Average
Time on Site. Convertion:
Meningkatkan Convertion Rates (Convertion Rates Optimization) dengan cara:
- Menampilkan testimonial dan review produk di tempat yang mudah dilihat audience. - Membuat headline dan konten yang menguraikan mengenai manfaat produk untuk
audience, tidak hanya berisi mengenai “ perintah” untuk membeli produk.
- Melakukan promosi dengan metode reciprocation,authoritative, social bond, social
proof, konsistensi dan komitmen, serta scarcity.
- Mencari tahu mengenai k epuasan d an ketidak puas an audience secara berk ala deng an cara menampilkan mini polling, menyediakan fitur contact us sebagai media penyampaian keluhan dan saran, testimonial dan review produk, serta forum diskusi.
- Mengukur keberh asilan kegiatan con vertion dengan mengukur jumlah order yang terjadi dari customer baru yang belum pernah membeli produk perusahaan sebelumnya, mengukur jumlah penambahan member di website atau jumlah penambahan fans dan
followers di account social media perusahaan. Engage:
Tidak hanya melakukan Customer Relationship Management seperti biasa, tapi sudah melakukan
Customer Relationship Marketing untuk meningkatkan brand loyalty. Hal ini dilakukan dengan cara:
- Memaksimalkan fitur customer service dengan menambahk an jalur online customer
service seb agai pendukung jalur offline customer service.
- Memaksimalkan penggunaan twitter sebagai media komunikasi aktif antara perusahaan dengan customer yang bisa menambahkan value bagi customer yang menjadi followers Anda, bukan sebagai saran a tambahan untuk beriklan layaknya isi promosi yang Anda lakukan pada jasa iklan baris.
- Menyediakan online reser vation untuk meningkatkan kualitas pelayanan reserv asi di UBBB.
- Menjaga komunikasi melalui email, SMS, dan media lain yang memungkinkan.
- Menganalisis keberhasilan kegiatan Engage dengan mengukur jumlah fans yang aktif dalam twitter page perusahaan, mengukur jumlah member yang akti f dalam website
perusah aan, jumlah repeat convertion (repeat order) yang terjadi, jumlah Returning Visit yang terjadi, seberapa bany ak respons yang diperoleh perusah aan dari customer, misalnya, penambahan jumlah like or retweet, share, voluntary review, yang menimbulkan banyak external link menuju website.
Yang perlu diingat dalam tahap ini adalah, tingginya tingkat engagement customer terh adap perusah aan merup akan hasil adany a kualitas produk dan pelayan an dasar yang b aik dari perusah aan. Sehingga, secanggih ap apun fitur yang disediak an dalam website tidak akan berpeng aruh bila produk d an pelayan an dasar perusahaan berkualitas jelek. Oleh karena itu, jangan jadikan fitur engage dalam website sebagai satu-satunya faktor penentu untuk menciptakan customer yang loyal, tapi jadikan fitur dalam
website sebagai alat pendukung yang bisa membantu dalam meningkatkan kadar loyalty customer kepad a
perusah aan.
Pada tahapan ini juga akan dilakukan perancangan sitemap dan wireframe untuk website UBBB. Berikut rancangan Site Structure Diagram (Sitemap) dari Aplikasi Website Perusahaan:
Login Form
Member Homepage
Site Sear ch
About Us Overview + gallery
Our Menu Restaur ant Menu
Order Online Categories List of Pasta
List of Steak
List of Main Course List of Soup
List of Desser t
List of Beverage List of Brunch
Email Page To A Friend
Post A Comment ( Member Only)
RSS Feed
Printer F riendly Version
PDF Rates
Product Listing Add To Cart Shopping Car t
Post A Comment (Member Only) Rates
Printer Friendly Version
Email Page to A Friend Our Location
Or der Status Order Histor y Detail Or der
Checkout Sear ch Result
F or got Username or Passwor d
Cr eate an account
On Successfull Login
Registration Form
Inser t E-mail Address E- mail Confirmation
Berikut rancangan Wireframe dari Aplikasi Website Perusahaan:
2.3.
Tahap Development: meliputi perencanaan Action
Kegiatan pembangunan Aplikasi Website e-marketing pada restaurant UBBB dimulai sejak Bulan Oktober 2011 dan berakhir pada Bulan Januari 2012. Berikut adalah ringkasan jadwal pelaksanaannya.
No Kegiatan Bulan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Pengumpulan Data (Survey, Wawancara dan Penyebaran Questionnaire) 2. Situation Analysis, Pembentukan Objective dan Strategy
3. Pembentukan taktik dan
Design Aplikasi Website 4. Coding 5. Testing dan Review 6. Implementasi dan
Evaluasi Akhir
2.4.
Tahapan Testing and Review: meliputi kegiatan Control terhadap
performa website e-marketing
Tahap ini secara garis besar meliputi tahap ke-enam dalam kerangka perencanaan SOSTAC®, yakni perumusan Control yang akan dilakukan untuk menjaga agar website yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan target customer. Hasil atau deliverable yang didapat dari tahapan ini antara lain
review terhadap website mengenai apakah website yang dibuat sudah sesuai dengan
menggunakan bantuan google analytic dan tools lainnya untuk evaluasi website
e-marketing.
3. Kesimpulan
Setelah dilakukannya kegiatan pengembangan website e-marketing pada UBBB, dapat disimpulkan bahwa metode SOSTAC® merupakan metode yang sangat tepat untuk digunakan sebagai acuan dalam membangun dan mengembangkan website e-marketing di era teknologi seperti sekarang ini, karena metode SOSTAC® merupakan metode
e-marketing terbaru yang sudah melibatkan penggunaan tools modern sebagai sarana untuk
meningkatkan keberhasilan e-marketing, misalnya penggunaan Social Media dan Search
Engine Optimization.
Selain itu langkah atau tahapan perencanaan yang sederhana dan mudah diikuti namun mampu mengedepankan semua faktor penting yang dibutuhkan untuk membangun suatu strategi dan taktik e-marketing yang solid membuat perencanaan e-marketing yang dibuat dengan SOSTAC® mampu meningkatkan performa e-marketing perusahaan secara menyeluruh. Hal ini dikarenakan performa e-marketing berjalan pada perusahaan diperiksa dari berbagai faktor baik dari segi eksternal maupun internal, baik dari segi hubungan perusahaan dengan customer maupun persaingan dengan competitor dan juga dari segi faktor Politic, Social, Economy dan Technology. Selain itu pembuatan strategi untuk meningkatkan performa e-marketing pun dibuat dengan menggunakan acuan dari hasil
Situation Analysis dengan mempertimbangkan kelemahan dan kekuatan perusahaan, serta threats dan opportunity yang mungkin bisa dimanfaatkan perusahaan.
Kekuatan lain dari metode SOSTAC® adalah adanya panduan perencanaan taktik
e-marketing menggunakan kerangka RACE (Reach, Act, Convert dan Engage) yang
e-marketing yang sudah ada, dilengkapi panduan untuk melakukan analisis terhadap performa
pelaksanaan taktik e-marketing dengan menggunakan Google Analytic dan tools lainnya yang dapat memberikan gambaran lengkap bagi tenaga pemasaran untuk mengevaluasi kinerja pemasaran perusahaan secara menyeluruh dari segala segi. Hal ini membuat perusahaan mampu membuat keputusan secara lebih tepat dan bijak dalam menggunakan dan mengelola budget untuk kegiatan e-marketing sesuai dengan target yang ingin dicapai. Yang jelas, analisis e-marketing menggunakan Google Analytic atau tools lain yang sejenis dapat memberikan pelajaran berguna bagi tenaga pemasaran untuk memajukan kualitas
e-marketing perusahaan karena data yang disediakan bisa dijadikan acuan untuk menentukan
prioritas penggunaan budget e-marketing. Aktivitas apa sajakah dalam e-marketing perusahaan yang harus dimaksimalkan? Aktivitas manakah yang perlu dihentikan karena terlalu menghabiskan biaya tapi tidak membawa hasil yang signifikan? Dengan data tersebut perusahaan dapat membuat strategi yang lebih jitu karena memang dibuat secara tepat sasaran.
Diharapkan dengan adanya penerapan e-marketing dengan menggunakan metode SOSTAC® dapat membantu UBBB dalam meningkatkan kualitas pelaksanaan Reach, Act,
Convertion dan Engagement secara maksimal, sehingga tercipta brand awareness, brand image yang positif serta brand loyalty yang merupakan asset penting untuk bisa bertahan
menghadapi persaingan yang ketat. Selama brand loyalty dan brand image yang positif masih terpelihara dengan baik, sebanyak apapun kompetitor yang bermunculan, perusahaan akan tetap bertahan karena adanya dukungan dan kepercayaan dari loyal customer.
Daftar Pustaka
[1] Chaffey, D., Chadwick, F. E., Johnstone, K., & M ayer, R. (2006). Internet marketing:
Strategy, implementation and practice. (3rd edition). UK: Pearson Education.
[2] Chaffey, D., & Smith, P. R. (2008). E-marketing excellence: Planning and optimizing your
digital marketing. (3rd edition). UK: Butterworth-Heinemann.
[3] Chaffey, D. (2010). Introducing RACE: A practical framework to improve your digital
marketing. Retrieved 10-01-2011 from http://www.smartinsights. com/blog/digital-marketing-strategy/race-a-practical-framework-to-improve- your-digital-marketing/.
[4] Chaffey, D. (2011). SOSTAC® planning. Retrieved 09-29-2011 from http://www. smartinsights.com/digital-marketing-strategy-alerts/sostac-model/.
[5] Chaffey, D. (2011). SWOT analysis diagram. Retrieved 09-29-2011 from http:// www.smartinsights.com/marketplace-analysis/swot-analysis/swot-analysis/.
[6] M ohammed, R. A., Fisher, R. J., Jaworski, B. J., & Paddison, G. J. (2003). Internet
marketing: Building advantage in a networked economy. New York, U SA: M cGraw-Hill
CONSTRUCTION OF E-MARKETING
WEBSITE BASED ON SOSTAC FOR
UBBB
Faradina Zaharani
Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
Nilla Fahriza
Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
and
Anggi Dwi Santoso
Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, IndonesiaAbstract
The purpose of the research is to help improve the performance of the process of e-marketing on UBBB restaurant through e-marketing website development based on B2C framework using the SOSTAC method. Research methods that have been used is doing surveys, analyzing problems in the current process of marketing in UBBB restaurant, analyze customer needs regarding the system to be built and create the planning strategies and tactics of implementing e-marketing in accordance with the objectives to be achieved. Results achieved from activities of such analysis is a website e-marketing that can serve the sales process online, online reservation process and maximize e-marketing company process that intended to build brand awareness and brand loyalty. Conclusions that can be taken is to make the website e-marketing at restaurant UBBB that could help maximize UBBB restaurant process of e-marketing, especially in terms of Reach, Act, Convertion and Engagement activity.
1. Introduction
The development of technology that is so rapidly makes everything easier. The ease of this when it is put to good use certainly can provide a positive impact in a variety of things including to dredge an advantage in doing business. By building a website, a company can spread information about his company to the public at large as well as strengthen brand image quickly without having to spend the cost of marketing that is expensive. M arketing process via the website is commonly referred to as “E-M arketing”.
Advantages of the internet's most staple if utilized properly as a media marketing company is the information and promotion of the company can be accessed anytime and anywhere by anyone connected to the internet. In addition also with the existence of E-M arketing can reduce the cost of unnecessary advertising. E-E-M arketing can also be used as a medium for implementing Relationship M arketing that can be defined as efforts to the introduction of a product or service from a company to prospective customers, of which the introduction or marketing is done not solely to provide information only (push information to the customer) through advertising via TV or other media, but is also trying to attract the interest of potential customers that want to build long term relationships with the company.
Provides a means of two-way communication and means to accommodate feedback, criticism or suggestions from customers, is another attempt at relationship marketing can be done easily through the application of e-marketing website. With the presence of two-way communication features through the website e-marketing, customers can instantly give feedback on new information they received from their computer at home, without having to come directly to the company or even bother to send letters only to convey complaints or suggestions. A collection of criticisms and suggestions from customers who have accumulated, can be used as proposal which can be used to improve product quality or
service companies so that it can be better again in the future.
By reading and analyzing a collection of suggestions and criticisms that have been collected through means of relationship marketing, companies can find out quickly how much interest the customer towards the product or service that the company had been issued, what steps should be taken next to develop or improve the business in accordance with the request or needs from customers. In this way the customer will feel heard, the more satisfied and more loyal, as well as voluntarily going to promote the company to its people as a business entity that is credible and qualified, so that the number of new customers has continued to increase because of the word-to-mouth promotion (promotion of mouth) or viral marketing that have been done by customers.
Currently almost all companies vying to build the marketing. They designed the E-marketing as good and as interesting as possible. But even right now the e-E-marketing is widely used by companies as a tool to promote a product or service, nonetheless there are still many companies that do not yet know how to apply e-marketing effectively, so a lot of companies do not benefit anything from his attempt to build an e-marketing website. This is evident from the level of brand awareness is still low and company sales level still relatively stagnant despite marketing efforts have been done through website.
Therefore, in order for the application to be effective, an e-marketing website is not just based on the needs and views of the company, but also had to be adapted to the needs of prospective customers who are targeted by the company and adapted to the results of the analysis on the internal environment and external environment of the company (example: analysis of benchmarking between firms with its competitors, the analysis of the conditions of political, social, Technological and economic circumstances that affect the company's business and its competitors, and so on).