• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELESTARIAN PERMAINAN TRADISIONAL PADA ANAK-ANAK DESA RANDUGUNTING DI ERA DIGITAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PELESTARIAN PERMAINAN TRADISIONAL PADA ANAK-ANAK DESA RANDUGUNTING DI ERA DIGITAL"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1

PELESTARIAN PERMAINAN TRADISIONAL PADA ANAK-ANAK DESA

RANDUGUNTING DI ERA DIGITAL

Cahyo Yuwono, Geta Amala, Dwi Rahmawati, Norma Falah Anggita, Desy Wahyuni

Universitas Negeri Semarang

Email Korespondesi: malagee968@gmail.com

Abstract

Nowadays, everyone has electronic devices from children to adults. Such as in Randugunting Village, children have been influenced by the use of game in their devices. This is one of the factors that makes the children of Randugunting Village not familiar with traditional games. As we know traditional games need to be preserved. Therefore, in this era of globalization, there is a need to introduce traditional games to children. This program aims to introduce various traditional games, reduce the use of electronic devices, and preserve traditional games. The methods applied in this program are training, hands-on practice and simple competitions. The result of this program is to foster social life towards children nowadays through traditional games.

Keywords: device, traditional games, social life.

Abstrak

Pada zaman era globalisasi sekarang, semua orang memiliki gawai dari anak – anak hingga orang dewasa. Seperti di Desa Randugunting, anak – anak sudah terpengaruh terhadap penggunaan teknologi permainan pada gawai. Hal ini menjadi salah satu faktor bahwa anak – anak Desa Randugunting tidak tahu tentang permainan tradisional. Seperti yang kita tahu permainan tradisional perlu dilestarikan. Oleh karena itu di zaman era globalisasi ini perlu adanya pengenalan tentang permainan tradisional kepada anak – anak. Program ini bertujuan untuk mengenalkan berbagai permainan tradisional, mengurangi penggunaan gawai, serta pelestarian permainan tradisional. Metode yang diterapkan pada program ini adalah pelatihan,

(2)

2 praktik langsung dan perlombaan sederhana. Hasil dari program ini adalah menumbuhkan jiwa sosial terhadap anak pada zaman sekarang melalui permainan tradisional.

Kata Kunci: gawai, permainan tradisional, jiwa sosial

A. PENDAHULUAN

Indonesia memiliki banyak permainan tradisional yang merupakan warisan turun temurun dan dimainkan bersama-sama dengan menggunakan alat seadanya. Menurut Balai Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda (BP-PLSP, 2006) permainan tradisional merupakan hasil penggalian dari budaya sendiri yang didalamnya banyak mengandung nilai-nilai pendidikan karena dalam kegiatan permainannya memberikan rasa senang, gembira, ceria pada anak yang memainkannya. Selain itu permainannya dilakukan secara berkelompok sehingga menimbulkan rasa demokrasi antar teman main dan alat permainnanya yang digunakan pun relative sederhana. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa, permainan tradisional memiliki ciri kedaerahan asli sesuai dengan tradisi budaya setempat. Permainan tradisional juga memiliki manfaat yang baik bagi perkembangan anak-anak baik secara fisik, mental, maupun kemampuan sosial. Anak-anak akan dirangsang kreativitas, ketangkasan, jiwa kepemimpinan, kecerdasan, dan keluasan wawasan melalui permainan tradisional.

Era globalisasi membawa banyak perubahan terhadap perkembangan masyarakat. Dengan adanya perkembangan zaman yang diikuti dengan perkembangan teknologi perlahan-lahan permainan tradisional mulai terkikis bahkan sebagian dari mereka belum mengenal permainan tradisional sama sekali. Menurut Mulyani (2016: 47-48) permainan tradisional adalah suatu permainan warisan dari nenek moyang yang wajib dan perlu dilestarikan karena mengandung nilai-nilai kearifan lokal.

Desa Randugunting Kabupaten Semarang salah satu desa yang memiliki penduduk yang banyak terutama pada anak-anak yang cenderung mengalami perkembangan dengan pengaruh teknologi seperti penggunaan permainan pada gawai secara online. Mereka lebih memilih permainan yang lebih modern karena lebih mudah dijumpai daripada permainan tradisional. Sedangkan permainan tradisional merupakan kekayaan budaya lokal yang seharusnya dilestarikan.

(3)

3 Salah satu cara pelestarian permainan tradisional, yaitu dengan memperkenalkan kembali berbagai permainan tradisional pada anak-anak bertempat di SDN Randugunting. Pelestarian permainan tradisional menghasilkan manfaat pada anak-anak antara lain: (a) mengurangi penggunaan gawai, (b) mengenal berbagai permainan tradisional, (c) menumbuhkan jiwa sosial, (d) melestarikan permainan tradisional sebagai keaarifan lokal.

B. PELAKSANAAN DAN METODE

Metode yang digunakan dalam kegiatan pelestarian permainan tradisional di SDN Randugunting, Desa Randugunting, Kecamatan Randugunting, Kabupaten Semarang adalah pelatihan, praktik langsung, dan perlombaan sederhana. Ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan dalam kegitan pelestarian ini, diantaranya, penjelasan berbagai jenis permainan tradisional, cara bermain permainan tradisional, pembagian pos setiap jenis permainan, praktik permainan tradisional, dan kegiatan yang terakhir yaitu perlombaan sederhana terkait permainan tradisonal dimana semua kegiatan di pandu oleh mahasiswa KKN UNNES Desa Randugunting. Dalam melakukan berbagai kegiatan tersebut, ada beberapa tahap-tahap yang ditempuh diantaranya sebagai berikut.

1) Persiapan

Pada tahap ini ada beberapa langkah yang ditempuh oleh Tim KKN UNNES sebagai pelaksana program, antara lain mempersiapkan alat permainan tradisional seperti egrang, bakia, karet gelang untuk permainan estafet karet gelang, karung goni untuk permainan balap karung, kapur tulis, balok, bola pimpong untuk permainan estafet bola pimpong. Selain itu, dilakukan juga persiapan tempat dimana Tim KKN UNNES memilih SDN Randugunting sebagai mitra kegiatan pelestarian permainan tradisional yang terletak di Dusun Krajan Desa Randugunting. Selanjutnya, menentukan waktu pelaksanaan dimana kegiatan pelestarian permianan ini dilaksanakan setiap hari minggu yang diikuti oleh anak-anak Desa Randugunting.

(4)

4 2) Pelaksanaan

Kegiatan pelestarian ini delaksanakan sebanyak dua kali, diantaranya dilaksanakan pada tanggal 13 Oktober 2019 dan 20 Oktober 2019. Tahap pelaksanaan merupakan tahap pelatihan, praktik, dan perlombaan sederhana permainan tradisional yang dilakukan oleh peserta dan dipandu oleh Tim KKN UNNES. Pelaksanaan pelestarian permaianan tradisional ini meliputi beberapa kegiatan sebagai berikut.

a. Penjelasan Permainan Tradisional

Setiap pelaksanaan kegiatan ini, Tim KKN UNNES menyuguhkan permainan tradisional yang berbeda dan bermacam macam. Untuk pelaksanaan minggu pertama terdiri dari permainan egrang, bakia, lompat karet, dan balap karung. Sedangkan untuk minggu kedua pelaksanaan terdiri dari permainan egrang, gobak sodor, estafer bola pimpong, estafet balok, dan estafet karet. Pada saat pelaksanaan, tahap pertama yang dilakukan yaitu penjelasan mengenai permainan tradisional tersebut. Tim KKN UNNES memperkenalkan berbagai permainan dan menjelaskan cara bermainnya.

b. Praktik permainan tradisional

Setelah mendapatkan penjelasan dan mengerti bagaimana cara bermainnya, Tim KKN UNNES membuat beberapa pos dimana setiap pos diisi dengan permainan yang berbeda. Dalam setiap pos ada beberapa mahasiswa KKN UNNES yang memberikan contoh cara bermainnya dan kemudian diikuti oleh ana-anak untuk praktik permainan langsung.

c. Perlombaan Sederhana

Setelah anak-anak memahami cara bermain dan dapat praktik secara langsung, Tim KKN UNNES membuat perlombaan sederhana setiap permainan secara bergilir yang dipesertai oleh anak-anak.

(5)

5

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Situasi Anak-Anak Desa Randugunting

Perkembangan anak di era digital merupakan hal paling penting dalam pertumbuhan anak yang perlu diperhatikan. Pergeseran kebiasaan lama ke tradisi baru lambat laun akan mengubah tumbuh kembang anak-anak meskipun teknologi digital sendiri memiliki pengaruh positif bagi perkembangan anak. Di era digital ini, salah satu faktor yang dapat mengganggu tumbuh kembang anak-anak adalah penggunaan gawai yang berlebihan dan tidak terkontrol pada usia mereka. Dimana pada usia pertumbuhan tersebut yang dibutuhkan anak-anak salah satunya adalah interaksi sosial dengan sebayanya yang akan menjadi ajang untuk menumbuhkembangkan jiwa budi pekerti mereka. Menurut Robert Havighurst mengatakan bahwa perkembangan pada anak dipengaruhi oleh faktor penting yaitu lingkungan yang berfokus pada tempat dimana anak tumbuh dan meliputi keadaan lingkungan tersebut. Hal itulah perlu adanya perhatian khusus bagi perkembangan anak dimana proses interaksi dengan lingkungan sudah mulai terkikis.

Banyaknya anak-anak yang lebih fokus bermain gawai ketika bermain merupakan permasalah dalam perkembangan anak-anak di Desa Randugunting. Anak-anak Desa Randugunting cenderung individualis karena ketika bermain mereka hanya akan berfokus pada permainan yang ada di gawai mereka dan kurangnya interaksi sosial diantara mereka. Padahal yang dibutuhkan oleh mereka adalah proses interaksi nya ketika bermain agar mampu menumbuhkan jiwa sosial anak-anak, tetapi hal itu mulai menurun sejak adanya perkembangan digital di umur emas mereka. Pada saat ini, permainan tradisional dinilai telah tergerus oleh perkembangan teknologi digital yang cukup masif. Anak-anak Desa Randugunting mulai jarang mempermainkan berbagai permainan tradisional, padahal sudah dijelaskan bahwa memang permainan tersebut memiliki peran penting bagi perkembangan anak. Oleh sebab itu, pelestarian permainan tradisional perlu dilakukan untuk mengurangi dampak negatif bagi penggunaan gawai pada anak-anak. Sehingga Tim KKN UNNES melakukan kegiatan pelestarian berbagai jenis permainan tradisional yang hampir jarang ditemui di Desa Randugunting dengan melibatkan anak-anak secara langsung.

(6)

6 Permainan tradisional berperan penting bagi perkembangan anak karena mampu menyentuh baik aspek kognitif, sosial, emosi, karakter pada anak. Perlu disadari bahwa permainan tradisional sendiri selain sebagai warisan budaya tetapi juga dapat memicu kemampuan kreatifitas anak, cara berpikir anak, cara berbicara, menumbuhkan jiwa sosial, meningkatkan bekerjasama, hingga budi pekerti pada anak. Sebab itulah, pelestarian permainan tradisional dilakukan oleh Tim KKN UNNES untuk mengimbangi perkembangan digital yang semakin pesat.

Identifikasi Permasalahan Pelestarian Permainan Tradisional Pada Anak-Anak Desa Randugunting

Secara umum permasalahan yang dihadapi oleh anak-anak Desa Randugunting ketika mengikuti kegiatan pelestarian permainan tradisional yaitu (a) anak-anak masih belum mengenalnya permainan tradisional tersebut. Hampir sebagian dari mereka menjadi hal yang baru untuk mengenal berbagai permainan tradisional, (b) anak-anak masih belum mengetahui bagaimana cara bermainnya permainan tradisional tersebut, dan belum pernah mencoba permainan tradisional tersebut. Bagi sebagian anak-anak dalam mengikuti kegiatan bermain ini adalah menjadi pengalaman pertama untuk mencoba berbagai permainan tradisional yang kami sajikan. Hal itulah yang menjadi penghambat berlangsungnya kegiatan ini. Disisi lain ada beberapa hal yang mendorong kegiatan ini menjadi meriah dan bermanfaat untuk anak-anak. Yang pertama yaitu rasa tertarik dari anak-anak untuk mengikuti kagiatan ini. Banyaknya anak-anak yang hadir adalah untuk membuat rasa ingin tahu mereka terwujud tentang apa saja permainan tradisional. Yang kedua, mereka sangat antusias untuk mencoba berbagai permainan tradisional yang disajikan dan sangat bersemangat untuk mengikuti perlombaan sederhana yang kami buat. Dengan berbagai manfaat yang bisa diambil dari permainan tradisional oleh karena itu, tim KKN UNNES memperkenalkan berbagai permainan tradisional kepada anak-anak desa Randugunting dengan beberapa langkah yang ditempuh agar mempermudah anak-anak untuk memahami dan mampu menikmatinya.

Dengan adanya permasalahan tersebut, Tim KKN UNNES membagi kegiatan pelestarian berbagai jenis permainan tradisional dalam beberapa tahap sebagai berikut.

(7)

7 1. Persiapan

a. Persiapan Alat Permainan tradisional

Pada tahap ini yang dilakukan terlebih dahulu yaitu pengadaan alat-alat berbagai permainan tradisional diantaranya:

a) Egrang b) Bakia c) Karet gelang d) Kapur tulis e) Karung goni f) Bola pimpong g) Tepung h) Sedotan i) Gelas plastic b. Persiapan Tempat

Program kegiatan dilaksanakan di SDN Randugunting yang terletas di Dusun Krajan Desa Randugunting Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang.

2. Pelaksanaan Program

a. Langkah pertama yang dilakukan yaitu melakukan kegiatan warming up bersama-sama.

b. Langkah kedua yaitu membentuk beberapa pos untuk setiap permainan. c. Langkah ketiga yaitu memperkenalkan dan memberi penjelasan mengenai

permaian tradisional di setiap pos dan cara beramainnya.

d. Langkah keempat yaitu Tim KKN UNNES memberikan contoh cara bermainnya dan anak-anak praktik permainan tradisional tersebut berdasarkan permainan yang mereka inginkan.

e. Langkah terakhir yaitu Tim KKN UNNES membuat perlombaan sederhana setiap permainan yang dipesertai oleh anak-anak.

(8)

8 \

Gambar 3.1 Kegiatan pelatihan cara bermain lompat karet

(9)

9 Gambar 3.3 kegiatan perlombaan sederhana permainan balap karung

Dari kegiatan pelestarian permainan tradisional ini sangat bermanfaat bagi anak-anak. Jika dilihat dari budaya maka program ini merupaka jenis kegiatan untuk melestarikan warisan budaya dalam bentuk permainan tradisional agar tidak punah. Jika dilihat dari sisi positif di era digital sekarang maka pelestarian permainan tradisional ini dapat memicu jiwa sosial pada anak yang diharapkan mampu mengurangi dampak negatif dari penggunaan gawai pada era sekarang.

D. PENUTUP Simpulan

Perkembangan anak di era digital merupakan hal paling penting dalam pertumbuhan anak yang perlu diperhatikan. Pergeseran kebiasaan lama ke tradisi baru lambat laun akan mengubah tumbuh kembang anak-anak meskipun teknologi digital sendiri memiliki pengaruh positif bagi perkembangan anak. Dimana pada usia pertumbuhan anak-anak salah satunya adalah interaksi sosial dengan sebayanya yang akan menjadi ajang untuk menumbuhkembangkan jiwa budi pekerti mereka. Anak-anak Desa Randugunting mulai jarang mempermainkan berbagai permainan tradisional, padahal permainan tersebut memiliki peran penting bagi perkembangan anak. Permainan tradisional berperan penting bagi perkembangan anak karena mampu menyentuh baik aspek kognitif, sosial, emosi, karakter pada anak. Salah satu permainan tradisional adalah (Balap karung, Lompat karet, Egrang, Dll)

Saran

Sebagai generasi muda sudah saatnya kita melestarikan permainan tradisional. Permainan tradisional walaupun di zaman globalisasi saat ini. Karena pada usia dini , perkembangan fisik dan motorik anak. selain itu permainan tradisional sangat menguntungkan dari pada permainan di zaman sekarang seperti game online. Game

(10)

10 online sangat tidak baik bagi perkembangan anak karena akan membawa dampak negative bagi seorang anak. peran orangtua untuk mendampingi anaknya sangatlah penting demi masa depan seorang anak.

Ucapan Terima Kasih

Tim KKN UNNES Alternatif 2B 2019 mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat dan anak-anak Desa Randugunting yang telah berpartisipasi dalam kagiatan pelestarian permainan tradisional ini. Kepada SDN Randugunting yang telah bekerjasama untuk kegiatan ini. Kepada Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada Tim KKN untuk melakukan pengabdian di Desa Randugunting serta pihak-pihak yang membantu kelancaran program ini.

E. DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2018). Pengertian permainan tradisional yang benar menurut para ahli. Diakses dari https://porosbumi.com/pengertian-permainan-tradisional/

Anonim. (2018). Menjaga tumbuh kembang anak di era digital. Diakses dari https://biz.kompas.com/read/2018/07/12/110228928/menjaga-tumbuh-kembang-anak-di-era-digital?page=all

Attamimi, Nadhir. (2018). Pentingnya permainan tradisional nusantara bagi perkembangan anak. Diakses dari https://kumparan.com/tugujogja/pentingnya-permainan-tradional-nusantara-bagi-perkembangan-anak-1543035452213123691 Ina. (2017). 20 teori perkembangan anak menurut para ahli. Diakses dari

https://dosenpsikologi.com/teori-perkembangan-anak-menurut-para-ahli\

Usman, Syaikhu. (2018). Sekolah masa depan di era digital-belajar dan mengajar di mana saja. Diakses dari https://theconversation.com/sekolah-masa-depan-di-era-digital-belajar-dan-mengajar-di-mana-saja-95851

Andriani, Tuti. (2012). Permainan tradisional dalam membentuk anak usia dini. Jurnal sosial budaya. 9 (1).

(11)

11 Anggita, M, G., Mukarromah, B, S., & Mohammad Arif Ali. (2018). Eksistensi permainan tradisional sebagai warisan budaya. Journal of sport science and education (JOSSAE). 3 (2).

Radliya, R, Nizar., dkk. 2017. Pengaruh penggunaan gawai terhadap perkembangan sosial emosional anak usia dini. Jurnal PAUD agapedia. 1 (1).

Saputra, E, Nofrans., & Yun Nina Ekawati. (2017). Permainan tradisional sebagai upaya meningkatkan kemampuan dasar anak. Jurnal psikologi Jambi. 2 (2).

Nurhayati, Iis. (2012). Peran permainan tradisional dalam pembelajaran anak usia dini. Jurnal empowerment. 1 (2).

Gambar

Gambar 3.1 Kegiatan pelatihan cara bermain lompat karet

Referensi

Dokumen terkait

Simulasi Frame Relay dengan Routing Static dalam penelitian Tugas Akhir ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik.. Tetapi penulis juga

[r]

Dengan adanya penelitian ini diharapkan menambah khasanah ilmu Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, dan memberikan kontribusi bagi penelitian sebelumnya dalam

Jadi, bank umum konvensional memperoleh keuntungan dari hasil menyalurkan dana kepada nasabah dengan adanya biaya

[r]

Pengelolaan arsip inaktif yang memiliki retensi sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun yang berasal dari satuan kerja perangkat daerah provinsi dan penyelenggara pemerintahan

13:31 Tetapi orang-orang yang pergi ke sana bersama- sama dengan dia berkata: "Kita tidak dapat maju menyerang bangsa itu, karena mereka lebih kuat dari.

Kelompok ini sering disebut sebagai kelompok Islamis atau Islam ideologis, yang memandang Islam sebagai system alternative demokratis, sehingga sebagaimana konsep