• Tidak ada hasil yang ditemukan

Skripsi_program perancangan villa.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Skripsi_program perancangan villa.pdf"

Copied!
179
0
0

Teks penuh

(1)

i Villa Resort di Kawasan Pelabuhan Pariwisata Tanah Ampo merupakan sebuah wadah yang bersifat akomodatif dan rekreatif yang menyediakan kebutuhan para pengunjungnya untuk beristirahat dan melakukan aktifitas rekreasi. Fasilitas yang disediakan disesuaikan dengan kebutuhan para pengunjungnya, yakni kebutuhan rekreasi dan relaksasi. Tujuan utama dibangunnya Villa Resort ini adalah sebagai penunjang aktifitas wisata yang merupakan kegiatan utama yang dikonsentrasikan di kawasan ini. Selain itu, resort ini juga bertujuan sebagai behavior modifier bagi lingkungan disekitarnya. Dalam mengolah konsep pada rancangan kawasan wisata ini, kenyamanan, keamanan dan kesan menyatu dengan alam yang bersifat atraktif sangat diutamakan. Bangunan utama yang juga merupakan fasilitas bersama dan ikon dari keseluruhan objek dirancang seolah-olah mencerminkan kegiatan yang ditunjang oleh kawasan wisata ini. Sesuai dengan fungsi utama kawasan wisata sebagai sarana akodomasi, maka disediakan pula sarana tempat menginap dalam bentuk private villa dan juga kamar penginapan. Spesifikasi dan desain dari masing-masing sarana tempat menginap ini disesuaikan dengan pangsa pasar dan calon penggunanya. Perletakan parkiran dan fasilitas lainnya juga ditata berdasarkan zoning dan alur sirkulasi, juga faktor-faktor lain dari pengguna bangunan sehingga dapat menimbulkan kenyamanan baik secara fisik maupun psikis

(2)

ii

Abstract

Villa Resort in Port Region Tourism Tanah Ampo is a container that is accommodating and providing recreational needs of visitors to rest and leisure activity. Facilities provided tailored to the needs of its visitors, the need for recreation and relaxation. The main purpose built Villa Resort is a tourist activity that is supporting the main activity is concentrated in this region. In addition, the resort is also intended as a behavior modifier to the surrounding environment. In processing the concept in the design of this tourist area, comfort, security and a sense of nature blends with attractive highly preferred. The main building which is also a shared facility and the icon of the whole object is designed as if reflecting the activities supported by this tourist area. In accordance with the primary function as a means akodomasi tourist areas, it also provided a means to stay in private villas and lodge rooms. Specification and design of each of these housing facilities adapted to the market and prospective users. Placement parking and other facilities are also arranged in a groove zoning and circulation, as well as other factors of the users of the building so that it can lead to comfort both physically and psychologically

(3)

iii Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan landasan tugas akhir ini tepat pada waktunya.

Pembuatan landasan ini merupakan salah satu rangkaian dalam tugas Akhir Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Warmadewa. Dalam pembuatan proposal ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami dan mengerti tentang judul yang diangkat untuk dijadikan judul tugas akhir

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu secara langsung maupun tidak langsung penyelesaian landasan ini

Dalam kesempatan ini, penulis mohon maaf sebesar-besarnya apabila terdapat kesalahan pada landasan ini ini, karena menyadari diri sepenuhnya sebagai mahasiswa yang memerlukan pengetahuan dan pengalaman yang lebih banyak lagi. Penulis juga mengharapkan bimbingan, saran, dan kritik yang bersifat membangun dan bermanfaat bagi kesempurnaan landasan ini.

Denpasar,2015 Penulis

I Made Raditya Wahyu Nim : 1162121007

(4)

iv

DAFTAR ISI

Abstrak ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR BAGAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Permasalahan ... 3 1.2.1 Identifikasi Masalah ... 3 1.2.2 Rumusan Masalah ... 4 1.3 Pengertian Judul ... 4

1.4 Maksud dan Tujuan ... 5

1.4.1 Maksud ... 5

1.4.2 Tujuan ... 5

1.4.3 SASARAN ... 6

1.5 Batasan ... 6

1.5.1 Batasan Non Arsitektur ... 6

1.5.2 Batasan Arsitektur ... 7

1.6 Metoda ... 8

1.6.1 Metoda Pengumpulan Data ... 8

1.6.2 Metoda Penyusunan Data ... 9

1.6.3 Metoda Pembahasan ... 9

1.7 SISTEMATIKA PENULISAN ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 11

2.1 Teori ... 11

2.1.1 Pengertian Villa Resort ... 11

2.1.2 Persyaratan Villa ... 12

2.1.3 Fungsi Villa Resort ... 12

(5)

v

2.4 SPESIFIKASI DAN KARAKTERISTIK UMUM PROYEK ... 17

2.4.1 Pengertian Villa Resort ... 17

2.4.2 Fungsi Dan Tujuan Villa Resort ... 17

2.4.3 Fasilitas Pelengkap Villa Resort ... 17

2.4.4 Pengelolaan Villa Resort ... 17

2.4.5 Penetapan Villa Resort ... 18

BAB III TINJAUAN KHUSUS TERHADAP KOTA KARANGASEM ... 19

3.1 TINJAUAN UMUM KOTA KARANGASEM ... 19

3.1.1 Kondisi fisik Kota Karangasem ... 19

3.1.2 Letak Astronomis ... 20

3.1.3 Curah Hujan ... 21

3.1.4 Data Pariwisata Karangasem ... 22

3.1.5 Teori Dan Kebijakan ... 23

3.2 Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opprtinities and Threatening) ... 23

3.2.1 Analisa Kekuatan (strength) ... 24

3.2.2 Anlisis Kelemahan (weaknes) ... 24

3.2.3 Analisis Peluang (opprtinities) ... 24

3.2.4 Analisa Tantangan (threatening) ... 25

BAB IV KONSEP DASAR DAN TEMA ... 26

4.1 KONSEP DASAR ... 26

4.1.1 Pendekatan Konsep Dasar ... 26

4.1.2 Penentuan Konsep Dasar ... 28

4.1.3 Penjabaran Konsep Dasar ... 29

4.2 TEMA RANCANGAN ... 31

4.2.1 Pendekatan Tema Rancangan ... 31

4.2.2 Perumusan Tema Rancangan ... 32

4.2.3 Pengertian Tema Rancangan ... 32

4.2.4 Interprestasi Tema ... 34

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ... 35

5.1 PROGRAM FUNGSIONAL ... 35

5.2 PROGRAM KEGIATAN ... 35

5.2.1 Pelaku Kegiatan ... 35

5.2.2 Pengelompokan civitas ... 42

(6)

vi

5.3 Program ruang ... 54

5.3.1 Kebutuhan ruang ... 54

5.3.2 Penjabaran ruang ... 63

5.3.3 Persyaratan dan tuntutan ruang ... 64

5.3.4 Studi Kapasitas ... 68

5.3.5 Studi luasan ruang ... 71

5.3.6 Hubungan ruang ... 105

5.3.7 Sirkulasi ruang ... 107

5.4 PROGRAM ANALISIS TAPAK ... 110

5.4.1 Kebutuhan Luas Site ... 110

5.4.2 Pemilihan Site ... 112

5.4.3 Exsiting Site ... 114

5.4.4 Analisa Site ... 115

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ... 123

6.1 KONSEP PERENCANAAN SITE ... 123

6.1.1 Zoning ... 123

6.1.2 Pintu Masuk (entrance) ... 124

6.1.3 Pola Sirkulasi tapak ... 127

6.1.4 Konsep orientasi massa ... 130

6.1.5 Penataan ruang luar ... 131

6.1.6 Utilitas site ... 137

6.2 Konsep perancangan bangunan ... 143

6.2.1 Konsep bentuk massa ... 143

6.2.2 Konsep ruang dalam ... 144

6.2.3 Konsep fasade bangunan ... 148

6.2.4 Konsep struktur bangunan ... 148

6.2.5 Konsep utilitas bangunan ... 155

BAB VII KESIMPULAN ... 162

DAFTAR PUSTAKA ... 163

(7)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 site plant waka gangga resort ... 14

gambar 2. 2 unit villa ... 15

gambar 2. 3 ruang luar villa ... 15

gambar 2. 4 interior villa ... 15

gambar 2. 5 jalan mobil cady ... 16

gambar 2. 6 restoran ... 16

gambar 2. 7 pool ... 16

gambar 3. 1 peta situasi ... 19

gambar 4. 1 pola massa villa alilas ... 29

gambar 4. 2 sirkulasi mobil dan manusia ... 30

gambar 4. 3 gambar interior villa ... 30

gambar 4. 4 villa 1 ... 33

gambar 4. 5 villa 2 ... 33

gambar 4. 6 villa 3 ... 33

gambar 5. 1 hubungan ruang utama ... 105

gambar 5. 2 hubungan ruang penunjang ... 105

gambar 5. 3 hubungan ruang service ... 105

gambar 5. 4 hubungan ruang makro ... 106

gambar 5. 5 lokasi rencana site ... 112

gambar 5. 6 existing site ... 114

gambar 5. 7 analisisa klimatologi ... 115

gambar 5. 8 analisa topografi ... 116

gambar 5. 9 hasil cut and fill ... 116

gambar 5. 10 analisa entrance ... 117

gambar 5. 11 analisa kebisingan ... 118

gambar 5. 12 hasil analisa kebisingan ... 118

gambar 5. 13 analisa utilitas ... 119

gambar 5. 14 analisa bua ... 121

(8)

viii

gambar 6. 1 zoning ... 124

gambar 6. 2 rencana entrance ... 126

gambar 6. 3 sirkulasi linier ... 127

gambar 6. 4 pola sirkulasi cluster ... 128

gambar 6. 5 pola massa radial ... 128

gambar 6. 6 penerapan pola massa cluster pada site ... 129

gambar 6. 7 konsep orientasi massa ... 130

gambar 6. 8 pemilihan fegetasi pada parkir ... 131

gambar 6. 9 pemilihan pohon untuk pengarah ... 132

gambar 6. 10 pohon bambu ... 133

gambar 6. 11 pedestrian ... 134

gambar 6. 12 perencanaan parkir ... 135

gambar 6. 13 parkir mobil ... 136

gambar 6. 14 parkir sepeda motor ... 136

gambar 6. 15 saluran drainase ... 137

gambar 6. 16 distribusi air bersih ... 138

gambar 6. 17 proses pendistribusian ari bersih ... 138

gambar 6. 18 sistem pemisah sampah ... 140

gambar 6. 19 penampungan sampah sementara pada site ... 140

gambar 6. 20 sistem pengadaan listrik ... 141

gambar 6. 21 pencahayaan pada tapak ... 142

gambar 6. 22 pemilihann lantai pada unit villa ... 145

gambar 6. 23 jenis kramik pada loby dan ruang pengelola ... 146

gambar 6. 24 pemilihan jenis kramik pada restoran dan bar ... 146

gambar 6. 25 penerapan ornamen kayu padadinding ... 147

gambar 6. 26 penerapan atap expose pada ruangan ... 147

gambar 6. 27 konsep facade bangunan ... 148

gambar 6. 28 sub struktur ... 151

gambar 6. 29 supper struktur ... 153

gambar 6. 30 upper struktur ... 154

gambar 6. 31 tipe pencahayaan alami ... 157

(9)

ix gambar 6. 34 sprinkler ... 159 gambar 6. 35 portabel estinguiser ... 159 gambar 6. 36 cctv ... 160

(10)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 tabel perbedaan villa resort, hotel resort, dan villa ... 13

tabel 2. 2 tabel lanjutan ... 14

tabel 3. 1 curah hujan ... 21

tabel 3. 2 kreteria intensitas curah hujan ... 22

tabel 3. 3 tabel data pariwisata karangasem 2013-2015 ... 23

tabel 3. 4 analisa tantangan ... 25

tabel 4. 1 penentuan konsep ... 28

tabel 5. 1 tabel pengelompokan civitas ... 42

tabel 5. 2 kebutuhan ruang tipe suites ... 54

tabel 5. 3 kebutuhan ruang tipe couple ... 55

tabel 5. 4 kebutuhan ruang tamu tidak menginap ... 55

tabel 5. 5 kebutuhan ruang manager ... 55

tabel 5. 6 kebutuhan ruang sekretaris ... 56

tabel 5. 7 kebutuhan ruang marketing ... 56

tabel 5. 8 kebutuhan ruang purcasing departemen ... 57

tabel 5. 9 kebutuhan ruang receptionis ... 57

tabel 5. 10 kebutuhan ruang reservation ... 58

tabel 5. 11 kebutuhan ruang information ... 58

tabel 5. 12 kebutuhan ruang cashier ... 59

tabel 5. 13 kebutuhan ruang accounting ... 59

tabel 5. 14 kebutuhan ruang personalia ... 60

tabel 5. 15 kebutuhan ruang restoran ... 60

tabel 5. 16 kebutuhan ruang bar ... 60

tabel 5. 17 kebutuhan ruang engginering ... 61

tabel 5. 18 kebutuhan ruang house keeping ... 61

tabel 5. 19 kebutuhan ruang security ... 62

tabel 5. 20 kebutuhan ruang service ... 62

tabel 5. 21 kebutuhan ruang waiter & waitris ... 63

tabel 5. 22 penjabarab ruang ... 63

(11)

xi

tabel 5. 25 studi kapasitas ruang ... 68

tabel 5. 26 kapasitas kebutuhan ruang ... 69

tabel 5. 27 parkir pengelola ... 70

tabel 5. 28 studi luasan kamar tidur ... 71

tabel 5. 29 studi luasan pantri ... 72

tabel 5. 30 studi luasan kamar mandi ... 74

tabel 5. 31 studi luasan wardrobe ... 74

tabel 5. 32 studi luasan wc ... 75

tabel 5. 33 studi luasan room teather ... 76

tabel 5. 34 studi luasan kamar tidur ... 77

tabel 5. 35 studi luasan kamar pantri ... 77

tabel 5. 36 studi luasan kamar mandi ... 79

tabel 5. 37 studi luasan wardrobe ... 79

tabel 5. 38 studi luasan wc ... 80

tabel 5. 39 studi luasan room teather ... 81

tabel 5. 40 studi luasan spa ... 81

tabel 5. 41 studi luasan jacuzzi ... 82

tabel 5. 42 studi luasan massage room ... 82

tabel 5. 43 studi luasan gudang ... 83

tabel 5. 44 studi luasan resstroom ... 83

tabel 5. 45 studi luasan restoran ... 84

tabel 5. 46 ruang makan outdoor ... 84

tabel 5. 47 studi luasan dapur ... 85

tabel 5. 48 studi luasan kasir ... 85

tabel 5. 49 studi luasan toilet restoran ... 86

tabel 5. 50 studi luasan gudang ... 86

tabel 5. 51 studi luasan bar ... 87

tabel 5. 52 studi luasan toilet bar ... 88

tabel 5. 53 studi luasan ruang manager ... 88

tabel 5. 54 studi luasan ruang sekretaris ... 90

(12)

xii

tabel 5. 56 studi luasan ruang marketing ... 92

tabel 5. 57 studi luasan ruang accounting ... 93

tabel 5. 58 studi luasan ruang personalia ... 95

tabel 5. 59 studi luasan ruang food & service ... 97

tabel 5. 60 studi luasan ruang spa departemen ... 98

tabel 5. 61 studi luasan ruang engginering ... 99

tabel 5. 62 studi luasan ruang rapat ... 100

tabel 5. 63 studi luasan ruang loby ... 101

tabel 5. 64 studi luasan parkir pengunjung ... 101

tabel 5. 65 studi luasan parkir pengelola ... 101

tabel 5. 66 studi luasan parkir motor pengelola ... 101

tabel 5. 67 studi luasan ruang makan ... 102

tabel 5. 68 studi luasan toilet cafetaria ... 102

tabel 5. 69 studi luasan ruang laundry ... 103

tabel 5. 70 kebutuhan luas site ... 110

tabel 5. 71 tabel kriteria pemilihan site ... 113

(13)

xiii

Bagan 5. 1 proses kegiatan penyewa villa tipe suites ... 43

bagan 5. 2 proses kegiatan penyewa villa tipe couple ... 44

bagan 5. 3 proses kegiatan tamu tidak menginap ... 45

bagan 5. 4 proses kegiatan manager ... 45

bagan 5. 5 proses kegiatan sekretaris ... 46

bagan 5. 6 proses kegiatan marketing ... 46

bagan 5. 7 proses kegiatan purcasing departemen ... 47

bagan 5. 8 proses kegiatan recepsionis ... 47

bagan 5. 9 proses kegiatan reservation ... 48

bagan 5. 10 proses kegiatan casher ... 48

bagan 5. 11 proses kegiatan acunting ... 49

bagan 5. 12 proses kegiatan personalia ... 49

bagan 5. 13 proses kegiatan food and beverange ... 50

bagan 5. 14 proses kegiatan spa departemen ... 50

bagan 5. 15 proses kegiatan spa departemen ... 51

bagan 5. 16 proses kegiatan house keeping ... 51

bagan 5. 17 proses kegiatan keamanan ... 52

bagan 5. 18 proses kegiatan waiter & waitris ... 52

bagan 5. 19 proses kegiatan room servis ... 53

bagan 5. 20 sirkulasi pengunjung ... 107

bagan 5. 21 sirkulasi pengelola ... 108

bagan 5. 22 sirkulasi makro ... 109

bagan 6. 1 utilitas site ... 137

bagan 6. 2 pendistribusian air bersih ... 138

bagan 6. 3 sistem pemadam kebakaran pada site ... 139

bagan 6. 4 pendistribusian listrik pada site ... 141

bagan 6. 5 sistem pengadaan air bersih ... 155

bagan 6. 6 sistem pengolahan air kotor ... 156

bagan 6. 7 sistem pendistribusian listrik ... 157

(14)

xiv bagan 6. 9 sistem pengolaan sampah ... 161

(15)
(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam bab ini, akan membahas mengenai latar belakang perancangan dan perencanaan Villa Resort, permasalahan perancangan, pengertian judul proyek, magsud dan tujuan perancangan.

1.1 Latar Belakang

Bali merupakan salah satu daerah tujuan wisata yang cukup terkenal di Indonesia maupun di Mancanegara karena potensi alamnya yang asri dan kebudayaan masyarakat Bali yang khas dengan adat istiadatnya. Sehingga banyak wisatawan domistik maupun mancanegara tertarik untuk berkunjung ke Bali untuk menikmati dan melihat keindahan alam dan budaya yang ada di Bali.

Perkembangan kunjungan wisata ke Bali berdampak pada perkembangan industri pariwisata yang mendorong para investor untuk membangun fasilitas hotel , Villa serta sarana lainnya, namun dalam perkembangan pembangunannya sebagian besar terkonsentrasi di kawasan kabupaten Badung dan Denpasar, hal ini berakibat terjadinya ketimpangan perkembangan pembangunan di sektor industri pariwisata di wilayah Bali pada umumnya.

Propinsi Bali terdiri dari 8 kabupaten yaitu : Kabupaten Badung, Tabanan Jembrana, Buleleng, Gianyar, Bangli, Kelungkung, Karangasem dan 1 kotamadya yaitu Denpasar. Setiap wilayah sudah tentu memiliki potensi dan karakteristik kawasan yang berbeda-beda, sehingga dibutuhkan penataan secara makro maupun pengelolaan yang professional agar perkembangan pariwisata di Bali pada umumnya dapat berimbang.

Kabupaten Karangasem yang terletak dibagian wilayah Bali timur, terbagi menjadi 8 wilayah kecamatan yang sebagian besar wilayahnya merupakan pegunungan atau perbukitan yang kurang produktif sebagai lahan pertanian, sehingga dibutuhkan pengelolaan maupun penataan secara optimal agar memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi. Kabupaten Karangasem banyak memiliki obyek wisata seperti Pura Besakih yang terletak di kecamatan Rendang, obyek wisata Tirta Gangga, Taman Sukasada di Ujung, kawasan Tulamben, kawasan Candi Dasa, wisata taman laut (sub marine) di dusun Labuhan, serta desa-desa tua seperti Desa Tenganan, Bugbug, Bungaya, Tmrah

(17)

2 maupun adat istiadatnya. Namun keyataannya penyediaan akan sarana akomodasi masih jauh tertinggal dibandingkan dengan daerah lain seperti kabupaten Badung dan Denpasar, sehingga wisatawan enggan untuk menginap di kabupaten Karangasem.

Kecamatan Manggis terletak di bagian barat wilayah kabupaten Karangasem merupakan wilayah yang strategis karena disamping terdapat pelabuhan penyebrangan Padangbai juga saat ini sedang dibangun Pelabuhan Kapal Pesiar Tanahampo yang bertaraf internasional, akan tetapi keberadaan fasilitas wisata saat ini masih belum memadai dan perlu penataan kawasan secara matang untuk dapat menarik wisatawan. Dengan adanya peningkatan sarana dan prasarana transportasi seperti adanya jalan baypas Ngurah Rai dan Prof. Ida Bagus Mantra, pencapaian dari Bandara Ngurah Rai dan dari Denpasar ke Kecamatan Manggis semakin mudah dan cepat. Hal tersebut juga akan dapat mempercepat perkembangan kawasan wisata di kecamatan Manggis pada khususnya.

Sesuai dengan Perda Kabupaten Karangasem nomor 17 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten (RTRWK) Karangasem bahwa; kawasan Tanah Ampo merupakan bagian dari pengembangan kawasan wisata Candi Dasa. Tanah Ampo yang terletak di teluk labuhan amuk dan sebagian pesisirnya terdiri dari perbukitan yang tidak produktif. Kawasan ini masih asri, belum banyak terjamah oleh fasilitas-fasilitas akomodasi seperti hotel, villa dan fasilitas wisata lainnya.

Fasilitas-fasilitas yang ada pada daerah wisata sekarang ini khususnya di kabupaten Karangasem, dianggap belum mampu memenuhi kebutuhan bagi mereka golongan ekonomi menengah keatas, terutama akan privacy karena pada umumnya fasilitas-fasilitas tersebut kurang memberikan kenyamanan bagi pengunjungnya baik dari segi tempat, maintenance maupun pelayanannya. Kondisi ini menjadikan suatu kesempatan dan peluang pekerjaan bagi sejumlah orang dalam suatu industri penginapan komersil untuk dapat menciptakan sebuah penginapan yang menyediakan berbagai macam fasilitas hiburan sehingga wisatawan asing maupun domistik dapat bebas berekreasi menikmati keindahan alam dan iklim yang sejuk dengan nyaman tanpa terganggu privacy dan ketenangan mereka. Dalam hal ini daerah pegunungan atau perbukitan merupakan daerah yang cocok untuk diplih karena jauh dari keramaian,

(18)

3 didukung dengan adanya obyek wisata alam yang ditawarkan maka wisatawan akan dapat berekreasi sekaligus menikmati pemandangan alam yang menarik.

Dengan melihat potensi alam dan permasalahan tersebut diatas maka dipandang perlu penyediaan sarana akomodasi berupa Villa guna dapat menampung baik wisatawan asing maupun domistik yang membutuhkan suasana alam yang asri, nyaman, jauh dari kebisingan.

1.2 Permasalahan

1.2.1 Identifikasi Masalah

Karangasem sudah sejak dahulu menjadi tujuan wisata baik domestik hingga mancanegara. Dengan pemandangan yang asri dan tempat wisata seperti Tenganan, Candi Dasa,Tulamben, Amed, Taman Sukasada, Pura Besakih, Tirta Gangga dan masih banyak lagi tempat wisata yang lain, karena ini menjadikan kawasan karangasem memiliki daya tarik tersendiri bagi mereka yang berwisata ke Karangasem

Selain faktor diatas kawasan karangasem sendiri didukung oleh sumber daya alam. seperti sumber daya air maupun rekreasi taman laut serta didukung juga oleh sumber daya manusia yang memadai , sehingga berbagai fasilitas dapat disediakan dikawasan tersebut sebagai modal dalam pengembangan industri pariwisata.

Hingga saat ini sudah banyak penginapan – penginapan dari kelas villa murah hingga resort spa yang dikelola secara komersial, namun belum ada yang memanfaatkan secara optimal. Seluruh elemen yang tersedia kurang digarap secara konseptual, sehingga kawasan pariwisata di karangasem kurang berkembang maksimal dan tergarap dengan baik.

Maksud perancang dalam hal ini, sangat disayangkan bila sumber daya manusia dan alam yang potensial di kawasan karangasem tidak dikelola secara optimal, yang semestinya dapat dibuat berbagai macam program yang dapat menarik untuk memanjakan para pengunjung, khususnya yang datang berlibur menghilangkan kepenatan dan kejenuhan dari kota besar maupun daerah lain dimana mereka berasal.

Permasalahan yang ada pada objek kawasan pariwisata Tanah Ampo adalah:

a. Fasilitas-fasilitas yang ada pada daerah wisata di wilayah Bali Timur pada umumnya saat ini, dianggap belum mampu memenuhi kebutuhan bagi mereka dengan golongan sosial ekonomi menengah keatas terutama akan privacy karena

(19)

4 pengunjungnya baik dari segi tempat, akses pencapaian, utilitas serta fasilitas lainnya yang kurang berkwalitas.

b. Dari segi tempat cukup jauh dari rumah penduduk, dengan kondisi topografi yang bertransis karena terletak di lereng bukit Indrakila. Jaringan infrastruktur seperti akses untuk pencapaian ke site belum tersedia, sedangkan jaringan listrik, telpon dan air sudah tersedia disekitar lokasi namun kurang memadai untuk villa resort yang akan di rancang.

1.2.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang dan identifikasi masalah diatas, ada beberapa permasalahan yang dapat diangkat, yaitu sebagai berikut :

a. Bagaimanakah konsep dan tema perancangan yang tepat untuk sebuah fungsi sebuah Villa Resort beserta fungsi selengkapnya ?

b. Bagaimanakah program perencanaan dan perancangan Villa Resort yang akan di rencanakan

c. Bagaimanakah konsep perencanaan site dalam perancangan Villa Resort yang akan di rencanakan

1.3 Pengertian Judul

Adapun judul yang di angkat pada tugas akhir ini adalah Perencanaan Dan Perancangan Villa Resort Di Tanah Ampo Karangasem Bali yang mengandung arti sebagai berikut:

a. Perencanaan

Pengertian perencanaan adalah proses merencanakan

b. Perancangan

Pengertian perancangan adalah proses merancang

c. Villa

Villa adalah tempat tinggal atau rumah yang dengan sengaja difungsikan untuk disewakan atau digunakan sendiri dan biasanya dibangun pada kawasan objek wisata. Villa merupakan tempat tinggal sekaligus liburan, biasanya terletak diluar daerah yang berhawa sejuk maupun lokasi yang memiliki pemandangan

(20)

5 indah seperti di pinggiran kota, pegunungan, pantai dan sebagainya (Sulastri, 2012)

d. Resort

Resort tempat wisata atau rekreasi yang sering di kunjungi wisatawan. (Pratama, 2013)

e. Tanah Ampo

Tanah ampo adalah salah satu nama desa di kecamatan manggis

Jadi pengertian Perencanaan Dan Perancangan Villa Resort Di Tanah Ampo kabupaten Karangasem adalah proses merencanakan dan merancang suatu hunian yang di sewakan yang terletak di Tanah Ampo

1.4 Maksud dan Tujuan 1.4.1 Maksud

Maksud dari Perencanaan dan Perancangan Villa Resort di tanah Ampo adalah untuk memenuhi sarana kebutuhan akomodasi di daerah Tanah Ampo, agar daerah ini menjadi daerah yang berkembang sesuai dengan RTRW Kabupaten Karangasem yang telah ditetapkan.

1.4.2 Tujuan

Dapat menjadikan wilayah kabupaten Karangasem khususnya kawasan wisata Tanah Ampo sebagai kawasan dengan fasilitas pariwisata dan infrastruktur yang memadai, khususnya bagi para wisatawan asing maupun lokal untuk datang ke wilayah Karangasem serta memiliki hasrat menginap dengan nyaman dan dapat menikmati suasana di kawasan Tanah Ampo .

Mengkaji masalah-masalah yang terdapat pada penginapan yang ada di kawasan Candi Dassa sebagai studi banding dengan tujuan kita dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan yang ada pada penginapan dan sarana akomodasi di tersebut. Dengan demikian kita dapat membuat sebuah perencanaan dan perancangan Villa Resort yang nyaman dan memiliki fasilitas memadai, serta memaksimalkan pemanfaatan potensi alam yang terdapat di kawasan wisata Tanah Ampo yang tidak dimiliki di tempat atau daerah lain yang ada di Bali pada umumnya..

(21)

6 Sasaran dari Villa Resort di kawasan Tanah Ampo ini adalah wisataan mancanegara dan domestik yang mempunyai golongan ekonomi menengah keatas.

1.5 Batasan

1.5.1 Batasan Non Arsitektur

1. Batasan Fungsi a. Fungsi Utama

Sebagai tempat menginap dan berekreasi bagi wisatawan baik domistik maupun mancanegara yang berkunjung ke Bali pada umumnya dan ke wilayah Karangasem pada khususnya.

b. Fungsi Penunjang

Fungsi penunjang merupakan pendukung untuk fasilitas utama seperti halnya Bar, Restoran, Spa, Pool, yang nantinya akan menunjang fasilitas utama

c. Fungsi service

Fungsi service sifatnya memberikan pelayanan dan bertanggung jawab terhadap masalah kebersihan, kenyaman, keamanan, teknis, maupun utilitas pada Villa Resorts ini.

2. Batasan Waktu Perencanaan

Adapun jangka waktu perencanaan berdasaarkan kebutuhan saat ini dan diproyeksikan untuk 20 (dua puluh ) tahun yang akan datang, dengan pertimbangan unsur teknik bangunan, potensi, dan kebutuhan yang disesuaikan dengan kondisi yang akan datang.

3. Batasan Lokasi

Untuk batasan lokasi Villa Resort ini adalah di daerah Kabupaten Karangasem tepatnya di desa Tanah Ampo Kecamatan Manggis tepatnya di kawasan pesisir Tanah Ampo

4. Batasan jenis villa yang akan di buat adalah: a. Villa tipe famili

(22)

7 5. Batasan Jenis Kegiatan Yang Akan Diwadahi umtuk kegiatan yang akan di

wadahi pada Villa Resort ini adalah: a. Restoran b. Bar c. Spa d. Pool e. Wisata air 1.5.2 Batasan Arsitektur

Pada batasan Arsitektur, secara umum akan lebih ditekankan pada permasalahan - permasalahan atau kegiatan yang menyangkut ke Arsitekturan, diantaranya adalah meliputi beberapa aspek sebagai berikut :

a. Aspek Perencanaan

Perencanaan, Merupakan suatu kegiatan Arsitektur yang menyangkut dengan kegiatan penataan ruang makro dari suatu bangunan yang akan direncanakan, yang berhubungan dengan site atau tapak dan segenap kegiatan pengelolaannya. b. Aspek Perancangan

Perancangan, Merupakan suatu kegiatan Arsitektur yang menyangkut dengan kegiatan penataan serta pembentukan ruang mikro dari suatu bangunan yang akan dirancang, diantaranya seperti penataan ruang, pengorganisasian ruang dan sebagainya sehingga tertuju pada suatu bentuk atau wujud bangunan yang sesuai yang diinginkan.

c. Aspek Struktur

Pada Aspek ini lebih ditekankan pada pemilihan serta penggunaan sistem struktur maupun system konstruksi dari bangunan yang akan direncanakan sehingga dapat berdiri kokoh, kuat tahan lama, sehingga dapat berfungsi secara maksimal. Pada aspek ini akan membahas tentang : sistem struktur dan konstruksi, studi modul, bahan struktur dan lain sebagainya.

(23)

8 bangunan guna mendukung kegiatan civitas dalam melakukan aktifitasnya sehingga akan timbul rasa aman, nyaman dan lain sebagainya. Adapun sistem utilitas yang digunakan antara lain : Sistem penerangan, penghawaan, power sistem, sistem akustik, sistem plumbing, sistem komunikasi, sistem pemadam kebakaran, sistem pembuangan sampah, sistem penangkal petir serta sistem keamanan bangunan.

1.6 Metoda

1.6.1 Metoda Pengumpulan Data

a. Metoda Literatur

Metode literatur adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengambil data – data yang diperlukan dari literatur – literatur yang berkaitan. Dengan cara melakukan survi lapangan, dengan dinas terkait. b. Metoda Interview

Metode interview adalah metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab lisan secara sepihak yang dikerjakan secara sistematis dan berlandaskan pada tujuan penelitian. Melakukan wawancara kepada penduduk setempat, dan melakukan wawancara dengan kelian desa

c. Metoda observasi

Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung di lapangan, mengenai permasalahan yang ditinjau. Dengan cara terjun langsung ke lokasi dan melihat kondisi fisik daerah itu sendiri

(24)

9 Metoda dokumentasi yaitu pengambilan gambar untuk memperkuat dan memperjelas data – data yang sifatnya teoritis. Dengancara mengambil foto secara langsung ke objek

1.6.2 Metoda Penyusunan Data

Metode penyusunan data yang digunakan, yaitu sebagai berikut : a. Metode Kompilasi Data

Yaitu memilih dan menyusun data yang diperoleh sesuai dengan jenisnya. b. Metode Klasifikasi Data

Penyusunan data sesuai dengan tingkat kegunaannya dalam proses analisa.

1.6.3 Metoda Pembahasan

a. Metode Komparatif, yaitu melakukan suatu perbandingan data yang didapatkan dilapangan terhadap teori yang ada sesuai dengan obyek bahasan.

b. Metode Analisis, yaitu menguraikan permasalahan yang ada berdasarkan unsurnya yang didukung oleh data – data yang didapat di lapangan untuk dapat mengetahui sebab akibatnya

c. Metode Sintesis, merupkan langkah mengintrgrasikan setiap unsure beserta faktor pengaruhnya dengan tujuan mencari jalan keluar terbaik bagi penyelesaian masalah.

1.7 SISTEMATIKA PENULISAN

a. BAB I - PENDAHULUAN

Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang pengadaan dan mengapa proyek ini diperlukan. Rumusan masalah yang ada berkaitan dengan perencanaan proyek, tujuan metode penelitian yang digunakan di dalam menghimpun informasi atau data yang dibutuhkan.

b. BAB II – TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini diuraikan mengenai tinjauan teori yang terkait tentang Perencanaan dan Perancangan Villa Resort, yang akan ditunjang dari studi literatur, wawancara, observasi dan data studi banding.

(25)

10 Ampo sebagai wilayah perencanaan perancangan Villa Resort, dan spesifikasi khusus yang berkaitan dengan proyek.

d. BAB IV – KONSEP DASAR DAN TEMA RANCANGAN

Pada bab ini diuraikan mengenai Konsep Dasar dan Tema Rancangan Vila Resort di Tanah Ampo. Pendekatan, Perumusan dan Penjabaran yang akan digunakan dalam penulisan ini.

e. BAB V – PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Pada bab ini menguraikan civitas, aktifitas, proses aktifitas, besaran ruang, program ruang, dan program site.

f. BAB VI – KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Pada bab ini menguraikan konsep-konsep perencanaan dan perancangan yang bertujuan untuk mendapatkan suatu dasar dan penerjemahan konsep arsitektur ke dalam disain.

g. BAB VII - PENUTUP

Pada bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan hasil yang diperoleh dari pembahasan , sedangkan saran merupakan masukan-masukan kepada pembaca laporan ini nantinya.

(26)

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini, akan membahas mengenai teori – teori yang terkait dengan pemahaman obyek yang akan direncanakan, tinjauan terhadap proyek sejenis, serta spesifikasi umum proyek yang diperoleh dari sintesa teori dengan tinjauan proyek sejenis.

2.1 Teori

2.1.1 Pengertian Villa Resort

Villa adalah tempat tinggal atau rumah yang dengan sengaja difungsikan untuk disewakan atau digunakan sendiri dan biasanya dibangun pada kawasan pegunungan, perbukitan, pinggiran kota dan pantai.Villa merupakan tempat tinggal sekaligus liburan, biasanya terletak diluar daerah yang berhawa sejuk maupun lokasi yang memiliki pemandangan indah seperti di pinggiran kota, pegunungan, pantai dan sebagainya. (Sulastri, 2012)

Villa adalah penyediaan akomodasi berupa keseluruhan bangunan tunggal yang dapat di lengkapi dengan fasilitas, kegiatan hiburan serta fasilitas lainnya (Peraturan Mentri Kebudayaan dan Pariwisata, 2010)

Villa adalah rumah mungil di luar kota atau di pegunungan dan perbukitan; rumah peristirahatan (digunakan hanya pada waktu waktu liburan) (Departemen Pendidikan Nasional, 2008)

Sedangkan resorts adalah tempat wisata atau rekreasi yang sering di kunjungi wisatawan. Adapun macam-macam resort antara lain

a. Resort Town / City Resort Hotel Hotel resort ini terletak di kota, namun juga dapat berarti bahwa kota itu sendiri merupakan obyek wisata.

b. Beach Resort / Sea side Resort Hotel resort yang terletak di pantai atau tepi laut, dengan fokus utamanya adalah laut itu sendiri sebagai obyek yang rekreatif. c. Golf Resort Hotel resort yang memiliki fasilitas yang berkaitan dengan olahraga

golf.Biasanya terletak juga pada area golf tersebut.

d. Spa Resort Hotel resort yang memiliki fasilitas spa sebagai salah satu akomodasi hotel dan sebagai daya tarik utama.

(27)

12 menyediakan fasilitas olahraga salju dengan olahraga utamanya adalah ski. f. Health Resort (Sanatorium) Hotel resort yang menyediakan fasilitas utama yang

berhubungan dengan kesehatan.Misalnya adalah hotel resor yang dilengkapi dengan fasilitas hydro therapi.

g. Mountain Resort Hotel resort yang berada di pegunungan dengan nuansa tatanan lereng gunung, terdapat di sebuah kota dengan fasilitas yang menunjang pada aspek kepariwisataannya. (Sulastri, 2012)

Jadi Villa resort adalah tempat tinggal atau rumah yang dengan sengaja difungsikan untuk disewakan yang umumnya terletak di pinggiran kota, pegunungan, pantai yang di lengkapi dengan fasilitas wisata atau rekreasi

2.1.2 Persyaratan Villa

Dilihat dari peraturan Mentri Pekerjaan Umum no 29 tahun 2006 yang mengatur tentang peraturan bangunan gedung, dalam peraturan itu Villa termasuk golongan dedung kelas 2A. Ada pun di dalam peraturan tersebut yang mengatur tentang perencanaan dan pembangunan Villa. Utuk persyaratan villa sudah terlampir pada lampiran

2.1.3 Fungsi Villa Resort

Biasanya harga penyewaan villa relatif mahal, sehingga hanya orang berduit banyak yang membeli atau menyewa Villa untuk rekreasi keluarga, serta berfungsi sebagai rumah ke dua saat beristirahat dari hiruk pikuk kegiatan rutin di kota. Villa banyak juga di sewakan bagi yang ingin beristirahat tetapi tidak memiliki tempat pribadi villa yang banyak diminati adalah yang mempunyai sistem keamanan dengan penjagaan gerbang sehingga privasi dan keamanan penghuni terjamin ketika menikmati pemandangan kesejukan dan kenyamanan

(28)

13

2.2 Perbedaan Villa Resort, Hotel Resort dan Villa

Adapun perbedaan vila resort, hotel resort, dan villa sebagai berikut:

Tabel 2. 1 Tabel perbedaan Villa resort, Hotel Resort, dan Villa

No Villa Resort Hotel Resort Villa

1 Terletak pada daerah wisata,biasanya berada di luar kota

Terletak pada daerah wisata,biasanya berada di luar kota

Terletak di mana saja, baik di dalam kota maupun di luar kota.

2 Fasilitas menginap berbentuk unit-unit villa yang mana di dalamnya terdapat ruang-ruang penunjang yang biasanya terdapat pada villa seperti privat kolam renang, ruang duduk, ruang makan dan pantry.

Fasilitas menginap berupa kamar. Tidak terdapat fasilitas penunjang dalam bentuk privat.

Fasilitas menginap berbentuk unit-unit villa yang mana di dalamnya terdapat ruang-ruang penunjang yang biasanya terdapat pada villa seperti privat kolam renang, ruang duduk, ruang makan dan pantry.

3 Bentuk massa bangunan compound terpisah-pisah dalam bentuk unit-unit villa dan unit fasilitas lainnya.

Bentuk massa bangunan ada yang berbentuk compound dan ada pula yang berbentuk monolith biasnya fasilitas penginap berupa kamar dibuat menjadi satu massa bangunan.

Bentuk massa bangunan compound terpisah-pisah dalam bentuk unit-unit villa dan unit pengelola.

4 Terdapat fasilitas penunjang untuk umum seperti fasilitas yang terdapat pada hotel berbintang seperti kolam renang, restauran, spa, gym.

Terdapat fasilitas penunjang untuk umum seperti kolam renang, spa, gum, restauran, dam lain-lainnya.

Tidak memiliki fasilitas penunjang untuk umum.

(29)

14 5 Memiliki panorama alam

sebagai nilai tambah.

Memiliki panorama alam sebagai nilai tambah.

Tidak memiliki panorama alam sebagai nilai tambah.

6 Tingkat keamanan terjamin. Tingkat keamanan terjamin.

Tingkat keamanan terjamin.

2.3 Tinjauan Waka Gangga Resort

Untuk mengetahui fasilitas - fasilitas serta karakteristik yang ada dalam Villa Resorts maka dilakukan tinjauan terhadap proyek - proyek sejenis yang memiliki kesamaan dalam hal fungsinya yaitu sebagai tempat penginapan dan rekreasi

Waka Gangga terletak di Pantai Gangga Desa Sudimara, Tabanan. Dengan lokasinya yang hanya 46 km dari pusat kota dan 46 km dari bandara, Waka Gangga ini menarik perhatian banyak wisatawan setiap tahun. Dengan lokasinya yang strategis.

Gambar 2. 1 Site plant Waka gangga Resort Sumber: Anonim 2015

Di Waka Gangga, pelayanan istimewa dan fasilitas yang unggul akan membuat pengalaman menginap Anda tidak terlupakan. Waka Gangga menyediakan sejumlah pelayanan, termasuk concierge, business center, layanan laundry, resepsionis 24 jam. Suasana Waka Gangga tercermin di setiap kamarnya. kipas angin, bak mandi, akses internet - WiFi, kotak penyimpanan dalam kamar, pengering rambut hanyalah beberapa dari fasilitas yang dapat Anda nikmati. Waka Gangga menawarkan berbagai

(30)

15 pengalaman hiburan unik seperti menunggang kuda, kolam renang (luar ruangan), taman, pantai pribadi, lapangan golf (dalam 3 km) . Temukan paduan menarik dari pelayanan profesional dan sejumlah fasilitas di Waka Gangga.

-

Gambar 2. 2 Unit villa Sumber: Anonim 2013

Gambar 2. 3 Ruang Luar Villa Sumber: Anonim 2013

Gambar 2. 4 Interior Villa Sumber: Anonim 2013

(31)

16

Gambar 2. 5 jalan mobil cady Sumber: Anonim 2013

Gambar 2. 6 Restoran Sumber: Anonim 2013

Gambar 2. 7 Pool Sumber: Anonim 2013

(32)

17

2.4 SPESIFIKASI DAN KARAKTERISTIK UMUM PROYEK

Spesifikasi umum tentang bagaimana gambaran umum sebuah villa resorts, fungsi dan tujuan, sasaran dan batasan, struktur organisasi Villa Resorts, fasilitas Villa Resorts dan lokasi yang menunjang segala aktivitas Villa Resorts

2.4.1 Pengertian Villa Resort

Villa resort adalah tempat tinggal atau rumah yang dengan sengaja difungsikan untuk disewakan yang umumnya terletak di pinggiran kota, pegunungan, pantai yang di lengkapi dengan fasilitas wisata atau rekreasi

2.4.2 Fungsi Dan Tujuan Villa Resort

Dalam perencanaan dan perancangan Villa Resort ini Fungsi utama yang di tawarkan adalah sebagai tempat untuk menginap sekaligus berekreasi untuk wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam yang tersedia.

Tujuan dari perencanaan dan perancangan Villa Resorts ini adalah sebagai wadah penunjang akomodasi pariwisata yang ada di daerah kawasan Tanah Ampo

2.4.3 Fasilitas Pelengkap Villa Resort

Selain disediakannya fungsi utama, pada Villa resort ini menyediakan fasilitas pelengkap yang di tawarkan yang diantaranya: restoran, bar, spa, weading cople, pool, Karena fasilitas pelengkap tersebut cenderung beroperasi pada pagi hari sampai malam hari, sedangkan fungsi utama pada Villa Resort ialah beroperasi saat malam hari hingga dini hari. Karena fungsi pelengkap dengan fungsi utama tidak berkaitan secara langsung, maka fungsi utama tetap berjalan sendiri di malam hari tanpa dukungan dari fungsi pelengkap. Tujuan adanya fasilitas pelengkap yakni sebagai penunjang aktivitas pada fungsi utama. Dengan demikian masa bangunan yang dibuat terpisah dengan fungsi utama

2.4.4 Pengelolaan Villa Resort

Pada pengelolaan Villa Resort dibutuhkan pengelola yang baik untuk mengelola segala fungsi yang ada pada Villa Resort. Untuk itu, tanggung jawab sepenuhnya berada pada lembaga pengelola,

(33)

18 Persyaratan yang harus dipenuhi untuk perancangan dan perencanaan sebuah Villa Resort dalam kaitannya dengan pemilihan lokasi atau tapak adalah sebagai berikut :

a. Memiliki jalur transportasi yang lancar

b. Dapat dikatakan ideal jika memiliki akses di jalur utama transportasi

c. Didukung oleh lahan yang cukup luas untuk perencanaan parkir yang memadai d. Memiliki akses pencapaian yang baik dan didukung oleh infrastruktur yang

memadai

(34)

19

BAB III

TINJAUAN KHUSUS TERHADAP KOTA KARANGASEM

Pada bab ini diuraikan mengenai tinjauan kota Karangasem dan kawasan Pantai Tanah Ampo sebagai wilayah perencanaan perancangan Villa Resort, dan spesifikasi khusus yang berkaitan dengan proyek.

3.1 TINJAUAN UMUM KOTA KARANGASEM 3.1.1 Kondisi fisik Kota Karangasem

Kabupaten Karangasem berada di belahan timur Pulau Bali yang secara administratif merupakan salah satu kabupaten dalam wilayah Provinsi Bali, dengan batas batas wilayah - wilayah sebagai berikut :

1. Sebelah Utara : Laut Jawa

2. Sebelah Selatan : Samudera Indonesia 3. Sebelah Timur : Selat Lombok

4. Sebelah Barat : Kabupaten Klungkung, Bangli dan Buleleng

Untuk lebih jelasnya wilayah Kabupaten Karangasem dapat dilihat pada gambar 3.1

Gambar 3. 1 Peta situasi Sumber: Anonim 2013

(35)

20 Karangasem merupakan kabupaten yang terletak di ujung paling timur Pulau Bali. Secara astronomis, kabupaten ini berada pada posisi 8000 ’00 – 8041 ’37,8 Lintang Selatan dan 115035’9,8 – 115054 ’8,9 Bujur Timur dengan jumblah penduduk 471820 (Badan Pusat Statistik karangasem, 2013) yang membuatnya beriklim tropis layaknya wilayah lain di Provinsi Bali. Secara topografi, hampir separuh (43,5 persen) wilayah di kabupaten ini memiliki ketinggian lebih dari 500 m di atas permukaan laut. Selain itu, 74,8 persen wilayahnya memiliki tekstur tanah yang sedang. Sedangkan 25,2 persen sisanya memiliki tekstur yang kasar. Selama tahun 2012, curah hujan yang cukup tinggi terjadi pada bulan Januari hingga Maret dengan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari mencapai 420,4 mm dengan hari hujan sebanyak 25 hari.Sedangkan pada bulan September, berdasarkan pengamatan di Stasiun Meteorologi Kahang-Kahang, cuaca berada pada kondisi yang paling kering dibandingkan bulan-bulan lainnya. Di samping tidak pernah turun hujan, kelembapan udara pada bulan ini merupakan yang terendah dengan rata-rata penyinaran matahari yang cukup tinggi. Suhu yang cukup tinggi mencapai 280C juga semakin membuat cuaca di Karangasem semakin panas. (Badan Pusat Statistik Karangasem, 2013)

Karangasem merupakan salah satu kabupaten Provinsi bali. Karangasem mempunyai 8 kecamatan, 3 kelurahan, 75 desa, 52 Lingkungan dan 552 dusun, 185 Desa Adat dan 605 Banjar Adat. (Badan Pusat Statistik karangasem, 2013)

Kecamatan-kecamatannya adalah sebagai berikut: a. Kecamatan Kubu b. Kecamatan Rendang c. Kecamatan Abang d. Kecamatan Sidemen e. Kecamatan Selat f. Kecamatan Bebandem g. Kecamatan Karangasem h. Kecamatan Manggis

Luas Kabupaten Karangasem adalah 83.954 Ha atau 839,54 Km² (14,90% dari luas

(36)

21

3.1.3 Curah Hujan

Sifat Hujan : merupakan perbandingan antara jumlah curah hujan selama rentang waktu yang ditetapkan (satu periode musim hujan atau satu periode musim kemarau) dengan jumlah curah hujan normalnya (rata-rata selama 30 tahun periode 1981-2010). Sifat hujan dibagi menjadi 3 (tiga) katagori, yaitu :

a. Atas Normal (AN) : jika nilai curah hujan lebih dari 115% terhadap rata-ratanya. b. Normal (N) : jika nilai curah hujan antara 85% - 115% terhadap rata-ratanya. c. Bawah Normal (BN) : jika nilai curah hujan kurang dari 85% terhadap rata-ratanya.

Tabel 3. 1 Curah hujan

Wilayah Zona

musim

Januari februari Maret

Dasarian Dasarian Dasarian

I II III I II III I II III

Karangasem bagian tengah 215 185 177 219 214 174 160 168 138 157 Karangasem bagian timur 216 103 112 112 127 130 106 84 68 63 Karangasem bagian selatan 217 87 88 119 101 90 60 78 40 42

Tabel 3. 1 Tabel lanjutan

April Mei Juni Juli Agustus

Dasarian Dasarian Dasarian Dasarian Dasarian

I II III I II III I II III I II III I II III 83 88 67 64 42 58 30 35 32 39 28 34 29 29 24 57 54 61 34 34 25 18 19 34 15 12 20 9 7 11 49 36 31 31 31 31 23 20 32 21 17 22 11 13 16

(37)

22

Tabel 3. 1Tabel lanjutan

Kriteria intensitas curah hujan :

Tabel 3. 2 Kreteria intensitas curah hujan

Kriteria Hujan Intensitas Curah

Hujan Tiap Jam

Intensitas Curah Hujan Tiap Hari

Hujan Sangat Ringan 1 5

Hujan Ringan 1-5 5-20

Hujan Sedang 5-10 20-50

Hujan Lebat 10-20 50-100

Hujan Sangat Lebat 20 100

Tabel 3. 2Tabel lanjutan

Kriteria Hujan Intensitas Curah Hujan Tiap Bulan

Rendah 0-100

Menengah 100-300

Tinggi 300-500

Sangat Tinggi 500

3.1.4 Data Pariwisata Karangasem

Dilihat dari kedatangan pariwisata dari tahun 2013-2015 yang datang daerah wisata karangasem adalah sebagai berikut:

\September Oktober November Desember Jumlah total

Dasarian Dasarian Dasarian Dasarian

I II III I II III I II III I II III

29 58 45 56 79 63 98 137 178 222 215 209 3663 11 16 23 27 27 27 46 60 58 82 84 120 1896 18 18 18 27 36 34 53 52 72 82 63 86 1648

(38)

23

Tabel 3. 3 Tabel Data Pariwisata Karangasem 2013-2015

no Kabupaten karangasem 2013 2014 2015

1 Puri agung karangasem 6.814 9.142 10.640

2 Besakih 110.841 101.213 81.796 3 Tirta gangga 62.518 68.140 32.087 4 Tenganan 50.414 48.911 41.243 5 Padang bai 25.803 7.317 16.883 6 Jemeluk 3.223 9.920 8.640 7 Telaga waja 30.904 32.084 32.442 8 Tulamben 71.802 73.135 77.842 9 Yeh malet 518 481 621 10 Candi Dasa 322 1.667 1.411 11 Taman ujung 99.060 109.221 120.338 jumlah 202.606 461.231 423.943

3.1.5 Teori Dan Kebijakan

Mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi (RTRWP) Bali dan seperti juga tertuang dalam Perda Kabupaten Karangasem nomor 17 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten (RTRWK) Karangasem nomor 7 tahun 2012 bahwa Kawasan Pelabuhan Pariwisata Tanah Ampo adalah merupakan salah satu pengembangan kawasan strategis pariwisata Candi Dasa, dengan ketentuan kegiatan pengembangan sesuai ketentuan umum peraturan zonasi sebagai berikut, untuk ketentuannya sudah terlampir dsalam lampiran (Dinas Pekerjaan Umum, 2012)

Perda Karangasem No.5 Tahun 2012 Tentang Restribusi Izin Mendirikan bangunan pasal 3 Ayat 1 dan 2 yang isinya sudah terlampir dalam lembar lampiran

3.2 Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opprtinities and Threatening)

Analisa SWOT (Strength, Weakness, Opprtinities and Threatening) dilakukan untuk mengidentifikasi berbagai potensi dan peluang pengadaan suatu proyek jika

(39)

24 Hal ini dilakukan untuk mengetahui kelayakan perencanaan dan perancangan Villa Resort yang berlokasi di Desa Tanah Ampo Kabupaten Karangasem. Berikut akan dibahas mengenail analisa kekuatan (Strength), analisa kelemahan (Weakness), analisa peluang (Opprtinities) dan analisa tantangan (Threatening).

3.2.1 Analisa Kekuatan (strength)

Analisa potensi/ kekuatan dapat dilakukan dengan melihat faktor fisik, faktor internal yang terdapat dalam perencanaan proyek di Desa Tanah Ampo Kabupaten Karangasem. Ini dilakukan untuk mengidentifikasi potensi-potensi yang dimiliki lokasi yang akan mampu memberikan efek positif terhadap gangguan perencanaan Desa Tanah Ampo Kabupaten Karangasem

1. Perkembangan pariwisata mengalami peningkatan tiap tahun.

2. Desa Tanah Ampo memiliki potensi besar dalam berbagai aspek, ini sangat mempengaruhi pembangunan Villa Resort

3. Desa Tanah Ampo juga memiliki sarana dan prasarana yang cukup memadai bagi wisatawan yang datang

3.2.2 Anlisis Kelemahan (weaknes)

Analisa mengenai kelemahan ini dilakukan untuk mengidentifikasi berbagai kelemahan yang dimiliki oleh proyek terkait dengan pengadaannya di lokasi perencanaan yaitu di Desa Tanah Ampo

1) Di Desa Tanah Ampo belum ada wadah yang representatif untuk mewadahi wisatawan yang berkunjung ke daerah wisata candidassa, memang sudah ada beberapa vila di Desa Tanah Ampo, tetapi belum ada yang

3.2.3 Analisis Peluang (opprtinities)

Analisa mengenai peluang ini dilakukan untuk mengidentifikasi peluang yang dimiliki oleh proyek terkait dengan pengadaannya di lokasi perencanaan yaitu Desa Tanah Ampo.

1) Dapat memajukan perekonomian masyarakat di desa Tanah Ampo 2) Dapat menambah sarana akomodasi di kawasan pariwisata tanah ampo

(40)

25 3) Dapat mengangkat nama dari Desa Tanah Ampo dibidang pariwisata, apalagi

di samping itu desa Tanah Ampo Sudah tersedia Pelabuhan Ka[pal Pesiar

3.2.4 Analisa Tantangan (threatening)

Analisa ini dilakukan untuk mengindentifikasi berbagai tantangan yang dimiliki oleh proyek terkait dengan pengadaannya di lokasi perencanaan yaitu di Desa Tanah Ampo.

1) Tidak ada Villa Resort yang berkembang di daerah desa Tanah Ampo. 2) Mencari lokasi/ kawasan yang sesuai dengan fungsi Villa Resort ini.

Tabel 3. 4 Analisa tantangan

No Hambatan dan Permasalahan Pemecahan Hambatan dan Permasalahan 1 Permasalahan dalam perencanaan Villa

resort ini adalah penataan massa bangunan karena terletak di perbukitan

Mengolah bukit itu agar mendapat pola sirkulasi yang sesuai dengan fungsi yaitu villa resort, dengan memanfaatkan kontur dan viu yang ada pada site

2

Berkurangnya ketersediaan lahan di Desa Tanah Ampo akibat dari cepatnya pembangunan.

Dicari lahan yang sesuai peruntukan bangunan berdasarkan Peta Tata Ruang Kota karangasem.

3 Memberikan desain villa yang berbudaya

Membuat desain berdasarkan arsitektur yang berkembang di daerah Desa Tanah Ampo

(41)

26

KONSEP DASAR DAN TEMA

Pada bab ini diuraikan mengenai Konsep Dasar dan Tema Rancangan Villa Resort di Desa Tanah Ampo Kabupaten Karangasem. Pendekatan, perumusan dan penjabaran yang akan digunakan dalam penulisan ini.

4.1 KONSEP DASAR

Konsep dasar adalah gagasan yang memadukan berbagai unsur-unsur yang ada kedalam suatu keseluruhan, dimana unsur-unsur tersebut bisa merupakan suatu gagasan, pendapat, pengamatan atau lainnya.

Konsep dasar adalah ide atau gagasan yang paling mendasar yang mengandung berbagai unsur atau teori yang melandasi atau menjiwai perencanaan yang nantinya tercermin dalam perwujudan arsitekturnya.

4.1.1 Pendekatan Konsep Dasar

Sebelum menentukan konsep dasar didalam desain arsitektur Villa Resort di Desa Tanah Ampo, maka akan dilakukan pendekatan konsep dasar melalui pemahaman perencanaan dan perancangan Villa Resort dalam segi pengertian, fungsi, tujuan dan sasaran dari proyek. Berikut merupakan pendekatan konsep dasar dalam perencanaan dan perancangan Villa Resort:

a. Pengertian

Villa resort memiliki pengertian penginapan yang dirancang sebagai wadah untuk peristirahatan yang tenang dan nyaman yang berbentuk unit-unit villa yang dilengkapi dengan fasilitas resort bintang lima. Yang dijalankan oleh perusahaan swasta ( investor ), Diman lokasi villa resort ini berlokasi di Desa Tanah Ampo Kabupaten Karangasem. Dimana lokasi ini memiliki beberapa kelebihan atau potensi yang mampu mendukungnya dibangunnya sebuah villa resort.

Berdasrkan dari pengertian di atas maka di dapat pendekatan konsep dasar rekreatif

(42)

27 b. Fungsi

1. Fungsi Utama : merupakan fungsi penginapan berupa unit-unit villa untuk mewadahi kegiatan utama yaitu menginap.

2. Fungsi penunjang : berupa restauran untuk mewadahi kegiatan makan dan minum, spa, dan kolam renang untuk mewadahi relaksasi, gym, joging track untuk mewadahi kegiatan olah raga.

3. Fungsi Servias yaitu yang menyangkut dengan pengelolaan dan pelayanan untuk mendukung fungsi utama dan fungsi penunjang.

Berdasrkan dari fungsi di atas maka di dapat pendekatan konsep dasar rekreatif

c. Tujuan

1. Memberikan fasilitas penginapan yang baik, nyaman, dan aman bagi para wisatawan asing dan domstik yang menginap dengan tetap menyuguhkan keindahan alam Bali.

2. Memperkenalkan keindahan alam dan budaya Bali pada masyarakat yang lebih luas dan ke mancanegara.

3. Menyumbang devisa atau pemasukan bagi berlangsungnya kegitan ekonomi daerah Bali sehigga pendapatan nasional dan kemakmuran masyarakat sekitarnya meningkat.

Berdasrkan dari tujuan di atas maka di dapat pendekatan konsep dasar rekreatif

d. sasaran

Sasaran Villa Resort ini adalah wisatawan asing maupun domestik yang mempunyai golongan ekonomi menengah ke atas

Berdasrkan dari sasaran di atas maka di dapat pendekatan konsep dasar rekreatif

e. Lokasi dan Potensi Alam

Lokasi sangatlah penting dalam perencanaan dan perancangan villa resort ini dimana lokasi yang di gunakan perancanaan villa resort ini berlokasi di kawasan Tanah Ampo kecamatan Manggis, kabupaten Karangasem, yang termasuk ke dalam kawasan pariwisata Candi Dasa dengan potensi alam yang mempesona, dan terdapat desa desa tua seperti Tenganan, Bugbung, Timrah, Bungaya, Jasri, dan

(43)

28 serta obyek wisata lainnya. Dengan adanya fasilitas pariwisata yang ada ini nantinya akan menunjang sarana akomodasi yang di rencanakan yaitu Villa Resort di Tanah Ampo

Berdasrkan dari lokasi dan Potensi di atas maka di dapat pendekatan konsep dasar berwawasan budaya

4.1.2 Penentuan Konsep Dasar

Dengan didapatkanya pemahaman perencanaan dan perancangan Villa Resort dalam berbagai aspek, maka perumusan Konsep Dasar bisa ditentukan.

Tabel 4. 1 Penentuan konsep

IDE/ GAGASAN PENDEKATAN KONSEP PENENTUAN KONSEP KESIMPULAN

Dari perumusan konsep dasar diatas, maka konsep dasar yang akan digunakan dalam Perencanaan dan Perancangan Villa Resort adalah Rekreatif berwawasan budaya maksud dari konsep dasar ini yaitu menciptakan sebuah hunian yang di lengkapi dengan fasilitas hiburan yang di selaraskan dengan budaya yang ada di Desa Tanah Ampo Perencanaan dan Perancangan Night club di Kota Denpasar Pengertian Fungsi Tujuan Sasaran Rekreatif Rekreatif Rekreativ (Rekreatif berwawasan budaya) Lokasi dan potensi Rekreatif Berwawasan Budaya

(44)

29

4.1.3 Penjabaran Konsep Dasar

Berdasarkan konsep dasar yang sudah ditetapkan, yaitu rekreatif yang berwawasan budaya, maka penekanan dari konsep dasar ini terhadap desain arsitektur dari Villa resort dapat dijabarkan sebagai berikut :

a. Pemilihan Lokasi

Pada pemilihan lokasi diusahakan berada di daerah pegunungan atau perbukitan yang kurang produktif, dan berada pada daerah yang memiliki view yang mendukung fungsi bangunan, mengingat Villa Resort ini merupakan penginapan yang sekaligus tempat rekreasi, dan juga jauh dari faktor-faktor pengganggu seperti tempat pembuangan sampah, industri yang gaduh dan terlalu ramai. Karena hal tersebut akan mengganggu fungsi Villa Resort b. Massa Bangunan

Massa bangunan dibuat menyebar sesuai kontur yang ada, sehingga terkesan alami dan juga memudahkan sirkulasi civitas yang ada di area Villa, serta dapat mendukung fungsi yang diwadahi. Seperti gambar di bawah

Gambar 4. 1 Pola massa Villa Alilas Sumber: Anonim 2015

(45)

30 c. Penataan Ruang Luar dan Dalam

Pada perencanaan penataan ruang luar ditinjau dari segi sirkulasi kendaraan dan manusia direncanakan seperti gambar 4.2

Gambar 4. 2 sirkulasi mobil dan manusia Sumber: dokumentasi pribadi

sedangkan pada penataan ruang dalam dibuat dinamis seperti memberi elemen tambahan agar ruang dalam tidak monoton.

Gambar 4. 3 Gambar Interior Villa Sumber: Anonim 2015

Pada bagian atap nanti akan di expose seperti gambar di samping sehingga memberi kesan alami dan sejuk pada ruangan

Pada bagian lantai

nanti akan

menggunakan parquit agar menambah kesan elegan dan alami

(46)

31

4.2 TEMA RANCANGAN

Tema merupakan suatu pola atau gagasan spesifik yang berulang di dalam seluruh rancangan suatu proyek. Tema juga memiliki arti sebagai suatu gagasan pokok atau ide pikiran tentang suatu hal, salah satunya dalam membuat tulisan

Dalam mendesain sebuah karya arsitektur, tema bangunan merupakan hal mendasar yang penting sebelum mendesain. Tema Rancang Bangun ditentukan berdasarkan beberapa pertimbangan. Sama halnya dengan Konsep Dasar, Tema Rancang Bangun juga perlu dilakukan studi pendekatan.

4.2.1 Pendekatan Tema Rancangan

Tema yang akan diangkat dalam Pembahasan Villa Resort di desa Tanah Ampo adalah berdasarkan pendekatan-pendekatan sebagai berikut :

a. Pendekatan dari segi fungsi

Fungsi dari Villa Resort ini adalah sebagai tempat menginap sekaligus berekreasi

b. Pendekatan dari segi latar belakang sosial budaya

Pendekatan ini dilakukan dengan tujuan agar bangunan yang direncanakan nantinya tidak menyimpang dari latar belakang sosial budaya dan adat istiadat setempat. Pendekatan dari segi sosial budaya yang lebih mengarah kepada bentuk – bentuk Arsitektur Tradisional Bali. Pendekatan ini berhubungan dengan lingkungan setempat sehingga dalam penataan site yang baik diharapkan dapat menimbulkan keharmonisan dengan lingkungan sekitarnya.

c. Pendekatan terhadap iklim dan lingkungan

Karangasem merupakan sebuah daerah kota yang ada di Provinsi Bali dengan iklim tropis serta lingkungan yang ramai pengunjung dikarenakan kegiatan pariwisata. Dengan demikian desain bangunan harus menerapkan berbagai macam solusi untuk mengatasi iklim tropis serta mampu menarik perhatian setiap orang agar berminat berkunjung.

(47)

32

4.2.2 Perumusan Tema Rancangan

Berdasarkan atas pendekatan – pendekatan diatas, maka tema yang dipilih adalah Moderen tropis yang nanti akan di padukan dengan arsitektur Bali dengan pertimbangan sebagai berikut :

a. Arsitektur Tradisional Bali merupakan salah satu arsitektur yang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya, serta mencerminkan identitas dan keberadaan bangunan lokal. Maka dari itu arsitektur tradisional akan di padukan dengan arsitektur Modern Tropis

b. Mampu memberikan kesan dinamis dan sesuai dengan perkembangan yang ada.

4.2.3 Pengertian Tema Rancangan

Modern dan tropis merupakan dua hal yang berbeda namun memiliki keselarasan. Moderenisme yang mengangkat prinsip keterbukaan, cocok diterapkan di daerah tropis yang identik dengan interaksi terhadap alam. Elemen alam yang dapat diolah ke dalam arsitektur tropis meliputi elemen air, udara, cahaya, dan flora. Elemen elemen alam ini mampu mendatangkam kesan sejuk dan nyaman. Penciptaan bukaan bukaan lebar dan sitem fentilasi silang yang baik pun turut mendukung terciptanya suasana sejuk di dalam ruangan dan memberikan pencahayaan alami yang optimal. Rancangan modern tropis bukanlah sdesain yang membatasi diri dengan alam, namun desain yang mampu menciptakan hubungan yang optimal dengan alam sehinga mendukung aktivitas penghuni di dalamnya (Akmal, 2013)

Adapun beberapa bangungan villa yang menerapkan tema moderen tropis ada pun contohnya sebagai berikut:

(48)

33 Gambar 4. 4 Villa 1 Sumber: Anonim 2015 Gambar 4. 5 Villa 2 Sumber: Anonim 2015 Gambar 4. 6 Villa 3 Sumber: Anonim 2015

(49)

34

4.2.4 Interprestasi Tema

Untuk Memperoleh keberhasilan dalam perencangan memang banyak sekali factor-faktor yang harus diperhatikan termasuk tema rancangan tadi. Dalam pemilihan tema rancangan juga perlu ketelitian khusus agar tema yang diterapkan tidak menyimpang dan benar-benar mampu mengarahkan proses perancangan dan pendekatan antara wadah dengan civitas, aktifitas dan kapasitasnya, sehingga mampu menunjukkan suatu fungsi yang jelas.

Sumber inspirasi yang mendasari rancangan tema adalah kondisi fisik di Desa Tanah Ampo baik dari segi budaya dan keadaan arsitektur yang berkembag di Desa Tanah Ampo

(50)

35

BAB V

PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Program perencanaan dan perancangan membahas mengenai struktur organisasi pelaku, jenis kegiatan, proses kegiatan dan jenis ruang yang dibutuhkan pada Villa resort

5.1 PROGRAM FUNGSIONAL

Program fungsional adalah sebuah program yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mendapatkan pelaku kegiatan yang ada dalam fungsi Villa resort. Program ini dilaksanakan dengan meninjau fungsi yang ditampung dalam Villa resort

Fungsi utama dari Perencanaan dan Perancangan Villa Resort di Desa Tanah Ampo adalah sebagai tempat menginap sekaligus berrekreasi.

Fungsi penunjang adalah Sebagai tempat rekreasi dan menunjang fungsi utama dan untuk menunjang pariwisata daerah, dengan disediakannya tempat rekreasi seperti restoran, bar, kolam renang, dan wisata air

Sedangkan fungsi servis yaitu Sebagai salah satu bentuk pelayanan kepada wisatawan yang berkunjung ke kawasan Desa Tanah Ampo, dalam rangka memperkenalkan keindahan alam yang ada di daerah wisata Tanah Ampo.

5.2 PROGRAM KEGIATAN

Agar mendapatkan jenis dan kebutuhan ruang yang dibutuhkan, maka diperlukan pokok pembahasan mengenai program kegiatan, yaitu pelaku kegiatan, aktifitas pelaku kegiatan, jenis kegiatan, dan proses kegiatan.

5.2.1 Pelaku Kegiatan

Dalam melakukan pendekatan terhadap spesifikasi khusus dari Villa resort, pada dasarnya pelaku kegiatan dari Villa resort ini dapat dikelompokkan menjadi pelaku kegiatan utama, pelaku kegiatan penunjang dan pelaku kegiatan servis.

A. Tamu Terdiri Dari :

1. Tamu Yang Menginap tipe suites

Adapun Kegiatan Tamu Yang Menginap adalah : a. Kegiatan utama.

(51)

36 Yaitu tamu datang, meminta informasi pemesanan kamar, memesan kamar, menunggu dan duduk-duduk, menitipkan kunci, menitipkan barang, membayar rekening.

- Istirahat dan tidur. - Rekreasi

- Massage

- Makan dan minum.

- Cuci muka, cuci tangan, mandi, buang air besar, buang air kecil, berganti baju, dan berhias.

b. Kegiatan Penunjang.

- Duduk-duduk, membaca, menonton, menerima tamu, menerima telpon, internet, berenang.

- Makan dan minum, memesan makanan, makan pagi ( breakfast ), makan siang ( lunch ), makan malam ( diner ), dan makan makanan ringan.

- Mendengarkan lagu atau music. - Rekreasi

c. Kegiatan Servis.

- Memakirkan kendaraan.

- Cuci muka, cuci tangan, mandi, buang air besar, buang air kecil, berganti baju, dan berhias.

- Membayar tagihan ke kasir atau resepsion.

- Memesan tiket perjalanan ( udara, laut, dan darat ), menyimpan, mengambil serta menukarkan uang, membeli souvenir, pakaian, kerajinan, membeli obat, majalah, surat kabar, makanan dan makanan ringan, laundry dan dry cleaning.

2. Tamu yang menginap tipe couple

Adapun Kegiatan Tamu Yang Menginap adalah : d. Kegiatan utama.

- Datang ke Villa Resort.

(52)

37 Yaitu tamu datang, meminta informasi pemesanan kamar, memesan kamar, menunggu dan duduk-duduk, menitipkan kunci, menitipkan barang, membayar rekening.

- Istirahat dan tidur. - Rekreasi

- Massage

- Makan dan minum.

- Cuci muka, cuci tangan, mandi, buang air besar, buang air kecil, berganti baju, dan berhias.

e. Kegiatan Penunjang.

- Duduk-duduk, membaca, menonton, menerima tamu, menerima telpon, internet, berenang.

- Makan dan minum, memesan makanan, makan pagi ( breakfast ), makan siang ( lunch ), makan malam ( diner ), dan makan makanan ringan.

- Mendengarkan lagu atau music. f. Kegiatan Servis.

- Memakirkan kendaraan.

- Cuci muka, cuci tangan, mandi, buang air besar, buang air kecil, berganti baju, dan berhias.

- Membayar tagihan ke kasir atau resepsion.

- Memesan tiket perjalanan ( udara, laut, dan darat ), menyimpan, mengambil serta menukarkan uang, membeli souvenir, pakaian, kerajinan, membeli obat, majalah, surat kabar, makanan dan makanan ringan, laundry dan dry cleaning.

3. Tamu tidak menginap

Kegiatan Tamu yang tidak menginap. a. Kegiatan Utama.

- Datang ke Villa Resort.

- Ke lobby, ( menncari informasi ) - Menunggu atau duduk-duduk. - Rekreasi

(53)

38 b. Kegitan Penunjang.

- Mengambil serta menukarkan uang. - Membeli souvenir

- Internet dan telepon. c. Kegitan Servis.

- Memarkirkan kendaraan.

- Cuci tangan, cuci muka, buang air besar, dan buang air kecil. - Membayar tagihan.

- Meninggalkan villa atau pulang. B. Pengelola.

Jenis kegiatan yang dilakukan oleh para pengelola dalam villa ini adalah : a. Kegiatan Utama.

- Datang ke Villa. - Absensi

- Mengerjakan tugas rutin yang telah ditentukan. - Menghadiri rapat.

b. Kegiatan Penunjang. - Ganti baju.

- Istirahat ( duduk-duduk, makan dan minum ). c. Kegiatan Servis.

- Memakirkan kendaraan.

- Mandi atau buang air besar dan buang air kecil. - Meninggalkan villa atau pulang.

Dalam mengerjakan tugas rutinnya, kegiatan pengelolaan villa terdiri atas : a. Manager

Manager bertugas sebagai pemimpin dari Villa Resort dan melakukan pengawasan terhadap bawahan. Aktifitas dari manager adalah datang, memarkir kendaraan, absen, makan, minum, mengerjakan tugas manager dan rapat.

Gambar

Tabel 3.  3 Tabel Data Pariwisata Karangasem 2013-2015
Tabel 4. 1 Penentuan konsep  IDE/  GAGASAN  PENDEKATAN KONSEP  PENENTUAN KONSEP  KESIMPULAN
Gambar 4. 2 sirkulasi mobil dan manusia  Sumber: dokumentasi pribadi
Tabel 5. 28 Studi luasan kamar tidur
+7

Referensi

Dokumen terkait

Konsep-konsep dasar yang akan diterapkan dalam perencanaan ini adalah menyediakan fasilitas resort hotel di area wisata Pantai Widuri yang sebelumnya tidak ada, sehingga

Merumuskan program dasar perencanaan dan perancangan yang berhubungan dengan aspek-aspek perancangan dan perencanaan Cineplex Wonosobo sebagai ikon dari fasilitas publik terkait

Tujuan studi dari pembuatan Art Centre adalah membuat konsep perencanaan dan perancangan Art Centre yang berfungsi sebagai pusat informasi dan pemasaran industri kerajinan ukir

Tidak adanya bangunan pendidikan khususnya dalam bidang desain yang ada di Medan serta kurangnya fasilitas yang memadai, hal ini menjadikan latar belakang perancangan

Batasan permasalahan pada perancangan resort sebagai fasilitas pendukung objek wisata di Kulon Progo dengan pendekatan ekologi adalah penerapan prinsip penyesuaian dengan alam

Ruang lingkup subtansial bagi perencanaan dan perancangan Rumah Sakit Gigi dan Mulut di Bandung ini adalah meliputi perencanaan dan perancangan fasilitas kesehatan yang

Perancangan Kawasan Wisata Alam Danau Seran menjadi wilayah wisata berwawasan lingkungan bertujuan untuk mengoptimalkan potensi alam yang dimiliki tapak. Kegiatan wisata

KESIMPULAN Sekolah Alam Petani dengan penekanan Artapakktur Eco-Tech konsep perencanaan dan perancangan sekolah alam petani di Kulon Progo untuk memberikan fasilitas pendidikan, dan