PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI KARYAWAN
PADA CV PRAMUDIA COMPUTER SUKABUMI BERBASIS
QUICK RESPON CODE
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Diploma Tiga
RITA WULANDARI
NIM : 12173450
Program Studi Sistem Informasi Kampus Kota Sukabumi Fakultas Teknik dan Informatika
Universitas Bina Sarana Informatika 2020
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan puji syukur dan terima kasih kepada Allah SWT, karena atas kuasaNya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Absensi Karyawan Pada CV Pramudia
Computer Sukabumi Berbasis Quick Respon Code”.
Penulisan tugas akhir ini diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan Program Diploma III (DIII) Universitas Bina Sarana Informatika. Dalam penulisan tugas akhir ini tidak lepas dari hambatan dan kesulitan, namun berkat bimbingan, bantuan, nasihat dan serta kerjasama dari berbagai pihak, khususnya pembimbing, segala kesulitan tersebut akhirnya dapat diatasi dengan baik juga lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini, izinkanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Rektor Universitas Bina Sarana Informatika. 2. Dekan Fakultas Teknik dan Informatika.
3. Ketua Program Studi Sistem Informasi Universitas Bina Sarana Informatika. 4. Bapak Saeful Bahri, M.Kom selaku Dosen Pembimbing.
5. Ibu Yuri Rahayu, S.E., M.M selaku Asisten Pembimbing.
6. Bapak Cece Sopyanhadi selaku Direktur CV. Pramudia Computer. 7. Staff dan Karyawan dilingkungan Universitas Bina Sarana Informatika. 8. Karyawan dilingkungan CV. Pramudia Computer.
9. Orang tua tercinta yang telah memberikan doa dalam memberikan dorongan semangat dan dukungan yang sangat berarti selama menyelesaikan studi. 10. Temen-temen seperjuangan yang sama-sama menyusun tugas akhir.
Serta semua pihak yang terlalu banyak untuk disebut satu persatu sehingga terwujudnya penulisan ini. Akhir kata, penulis mengharapkan semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pihak-pihak yang memerlukan.
Sukabumi, Agustus 2020 Penulis
Rita Wulandari
ABSTRAKSI
Rita Wulandari (12173450), Perancangan Sistem Informasi Absensi Karyawan Pada CV. Pramudia Computer Sukabumi Berbasis Quick Respon Code
Absensi kehadiran dalam suatu perusahan menjadi hal yang sangat penting, dikarenakan dengan adanya kontrol absensi akan bisa mengecek kehadiran setiap karyawan. Absensi ini memiliki peranan penting jika menggunakan teknologi informasi guna mengetahui kehadiran setiap karyawan dalam suatu perusahaan. Dalam sistem abesnsi yang manual akan menimbulkan kesalahan dalam proses pengolahan data kehadiran setiap karyawan. Jadi perlunya ada inovasi baru dalam sistem absensi manual menjadi terkomputerisasi. Sistem absensi yang masih manual kurang efektif dikarenakan menimbulkan kebocoran waktu dan pelanggaran, serta melatih karyawan agar tetap disiplin. Sistem absensi pada CV. Pramudia Computer saat ini masih manual, karyawan menandatangani buku kehadiran di kertas kehadiran, sehingga kurang efektif dan efesien. Model pengembangan sistem yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan model Rapid Application Development (RAD). Dengan adanya sistem absensi yang berbasis quick respon code dapat memudahkan karyawan dalam melakukan absensi secara cepat pada CV. Pramudia
Computer dan memudahkan karyawan dalam melihat rekap absensinya selama satu
bulan.
Kata kunci : Sistem Informasi, Absensi, Quick Respon Code
ABSTRACT
Rita Wulandari (12173450), Employee Attendance Information System Design in CV. Pramudia Computer Sukabumi Based on Quick Response Code
Attendance in a company becomes very important, because with attendance control will be able to check the presence of every employee. This attendance has an important role when using information technology to determine the presence of every employee in a company. In the manual abesion system will cause errors in the processing of the attendance data of each employee. So there is a need for new innovations in the manual attendance system to be computerized. Manual attendance systems are still ineffective because they cause time leaks and violations, and train employees to remain disciplined. Attendance system in the CV. Pramudia Computer is currently still manual, employees sign the attendance book on attendance paper, making it less effective and efficient. The system development model carried out in this study uses the Rapid Application Development (RAD) model. With the attendance system based on quick response code can facilitate employees in making attendance quickly on the CV. Pramudia Computer and makes it easy for employees to see the attendance recap for one month.
Keywords: Information Systems, Attendance, Quick Response Code
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Judul Tugas Akhir... i
Lembar Pernyataan Keaslian Tugas Akhir... ii
Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah ... iii
Lembar Persetujuan dan Pengesahan Tugas Akhir ... iv
Lembar Konsultasi ... v
Kata Pengantar ... vii
Abstraksi ... viii
Daftar Isi... x
Daftar Simbol ... xii
Daftar Gambar ... xv
Daftar Tabel ... xvi
Daftar Lampiran ... xvii
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Tujuan dan Manfaat ... 3
1.3. Metode Penelitian... 4
1.3.1. Teknik Pengumpulan Data ... 4
A. Observasi 4 B. Wawancara 4 C. Studi Pustaka 4 1.3.2. Model Pengembangan Sistem ... 4
1.4. Ruang Lingkup 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem ... 6
2.2. Teori Pendukung ... 14
BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Tinjauan Perusahaan ... 18
3.1.1. Sejarah Perusahaan 18 3.1.2. Struktur Organisasi dan Fungsi ... 19
3.2. Prosedur Sistem Berjalan ... 20
3.3. Activity Diagram 21 3.4. Spesifikasi Dokumen Masukan ... 21
3.5. Spesifikasi Dokumen Keluaran ... 22
3.6. Permasalahan Pokok ... 22
3.7. Pemecahan Masalah ... 23
BAB IV PERANCANGAN SISTEM USULAN 4.1. Tahapan Perancangan Sistem ... 24
4.1.1. Analisa Kebutuhan 24
4.1.2. Rancangan Diagram Use Case ... 25
4.1.3. Rancangan Diagram Aktivitas ... 29
4.1.4. Rancangan Dokumen Sistem Usulan ... 30
4.1.5. Rancangan Prototype 30 4.2. Perancangan Perangkat Lunak ... 35
4.2.1. Entity Relationship Diagram (ERD) ... 35
4.2.2. Logical Record Structure (LRS) ... 35
4.2.3. Spesifikasi File 36 4.2.4. Class Diagram 38 4.2.5. Sequence Diagram 38 4.2.6. Spesifikasi Hardware dan Software ... 39
4.3. Jadwal Implementasi ... 40
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan ... 41
5.2. Saran ... 41
DAFTAR PUSTAKA ... 42
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... 44
SURAT KETERANGAN RISET... 45
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 46
DAFTAR SIMBOL
A. Simbol ERD (Entity Relationalship Diagram)
ENTITY
Digunakan untuk menggambarkan suatu objek.
RELATIONSHIP
Digunakan untuk menggambarkan hubungan yang terjadi antar entity.
CONNECTOR
Digunakan untuk menggambarkan penghubung antar entity.
ATRIBUT
Digunakan untuk menggambarkan karakteristik dari
entity atau relathionship yang menyediakan
penjelasan detailnya.
WEAK ENTITY
Digunakan untuk menggambarkan entity yang tidak memiliki primary key, dan tergantung pada primary
key entity lain.
B. Simbol UML (Unified Modeling Language)
1. Simbol Activity Diagram
START POINT
Digunakan untuk menggambarkan titik awal suatu aktivitas.
END POINT
Digunakan untuk menggambarkan titik akhir suatu aktivitas.
ACTION STATE
Digunakan untuk menggambarkan suatu aktivitas yang dilakukan.
JOIN
Digunakan untuk menggambarkan penggabungan dari beberapa aktivitas menjadi satu aktivitas.
FORK
Digunakan untuk menggambarkan percabangan satu aktivitas menjadi beberapa aktivitas.
DECISION
Digunakan untuk menggambarkan pilihan dalam mengambil keputusan.
swimlane
SWIMLANE
Digunakan untuk menggambarkan
pengelompokkan activity berdasarkan actor.
2. Simbol Use Case Diagram
<<include>>
xiii
USE CASE
Digunakan untuk menggambarkan apa yang dikerjakan sistem.
ACTOR
Digunakan untuk menggambarkan orang, sistem atau external entitas yang menyediakan atau menerima informasi dari sistem.
ASSOCIATION
Digunakan untuk menggambarkan hubungan antara actor dan use case.
Digunakan untuk menggambarkan hubungan antar use case, yang termasuk didalam use case lain (diharuskan).
Digunakan untuk menggambarkan hubungan antar use case, perluasan dari use case lain jika kondisi atau syarat terpenuhi.
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar III.1. Struktur Organisasi CV. Pramudia Computer ... 19
Gambar III.2. Activity Diagram Sistem Berjalan ... 21
Gambar IV.1. Rancangan Diagram Use Case Administrator ... 25
Gambar IV.2. Rancangan Diagram Use Case Karyawan ... 28
Gambar IV.3. Activity Diagram Absensi Karyawan ... 29
Gambar IV.4. Interface Menu Absen Masuk Karyawan... 30
Gambar IV.5. Interface Menu Scan Barcode Absen ... 31
Gambar IV.6. Interface Menu Data Absen Tersimpan ... 31
Gambar IV.7. Interface Menu Rekap Absen Karyawan ... 32
Gambar IV.8. Interface Menu Login Admin ... 32
Gambar IV.9. Interface Menu Beranda Admin ... 32
Gambar IV.10. Interface Menu Data Jabatan... 33
Gambar IV.11. Interface Menu Tambah Jabatan ... 33
Gambar IV.12. Interface Menu Data Karyawan ... 33
Gambar IV.13. Interface Menu Data Tambah Karyawan ... 34
Gambar IV.14. Interface Menu Data Absensi Karyawan ... 34
Gambar IV.15. Interface Menu Laporan Absensi Karyawan ... 34
Gambar IV.16. Entity Relationship Diagram ... 35
Gambar IV.17. Logical Relational Structure ... 35
Gambar IV.18. Class Diagram Sistem Usulan ... 38
Gambar IV.19. Sequence Diagram Sistem Usulan ... 38
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel IV.1. Deskripsi Use Case Melakukan Login ... 26
Tabel IV.2. Deskripsi Use Case Mengelola Beranda ... 26
Tabel IV.3. Deskripsi Use Case Mengelola Data Jabatan ... 26
Tabel IV.4. Deskripsi Use Case Mengelola Data Karyawan ... 27
Tabel IV.5. Deskripsi Use Case Mengelola Data Absensi Karyawan ... 27
Tabel IV.6. Deskripsi Use Case Mengelola Laporan ... 28
Tabel IV.7. Deskripsi Use Case Absen Masuk ... 28
Tabel IV.8. Deskripsi Use Case Absen Keluar ... 28
Tabel IV.9. Spesifikasi File Jabatan ... 36
Tabel IV.10. Spesifikasi File Karyawan ... 37
Tabel IV.11. Spesifikasi File Absensi ... 37
Tabel IV.12. Jadwal Implementasi ... 40
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran A.1 Buku Absen ... 46 Lampiran B.1 Laporan Absensi ... 46 Lampiran C.1 Laporan Absensi Karyawan ... 47
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Absensi kehadiran dalam suatu perusahan menjadi hal yang sangat penting, dikarenakan dengan adanya kontrol absensi akan bisa mengecek kehadiran setiap karyawan. Selain itu, juga bisa melihat kedisplinan dari setiap karyawan. Maka penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam mendukung reformasi birokrasi menjadi suatu keharusan. Salah satunya adalah pengembangan sistem aplikasi absensi (Warkim, Ichwan, & Z, 2015). Lingkungan sekolah, universitas, pabrik, perkantoran, rumah sakit, dan tempat lainnya memiliki sistem absensi sebagai bukti kehadiran (Pulungan & Saleh, 2019). Menurut Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika RI Nomor 41 Tahun 2014 BAB III tentang Pencatatan Kehadiran Bagian Dua Pasal 4 menjelaskan pegawai dianggap hadir apabila melakukan perekaman kehadiran pada mesin presensi pada saat atang dan/atau pulang. Pegawai yang hadir tetapi tidak melakukan perekaman Kehadiran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dinyatakan tidak hadir kecuali dibuktikan dengan menyerahkan surat keterangan yang disahkan oleh atasan langsung.
Absensi ini memiliki peranan penting jika menggunakan teknologi informasi guna mengetahui kehadiran setiap karyawan dalam suatu perusahaan (Husain, Prastian, & Ramadhan, 2017). Sistem absensi karyawan digunakan selain untuk mengetahui kehadiran karyawan, juga digunakan untuk menghitung jumlah jam kerja sebagai perhitungan gaji (Amuharnis, Fikry, & Aswin, 2016).
2
Dalam sistem abesnsi yang manual akan menimbulkan kesalahan dalam proses pengolahan data kehadiran setiap karyawan. Jadi perlunya ada inovasi baru dalam sistem absensi manual menjadi terkomputerisasi. Sistem absensi yang masih manual kurang efektif dikarenakan menimbulkan kebocoran waktu dan pelanggaran, serta melatih karyawan agar tetap disiplin (Lestari & Novianti, 2018). Pencatatan sistem absensi manual memungkinkan terjadi kecurangan data kehadiran (Widodo, Sunardi, & Fadlil, 2018). Tentu saja dalam pemantauan sistem absensi memerlukan manajemen yang baik dalam pengelolaan data absensi karyawan agar berdampak positif untuk perusahaan tersebut (Simargolang & Warsito, 2017).
Sistem absensi pada CV. Pramudia Computer saat ini masih manual, karyawan menandatangani buku kehadiran di kertas kehadiran, sehingga kurang efektif dan efesien. Dalam permasalahan ini, peranan teknologi informasi dan komunikasi mendukung pengembangan aplikasi absensi yang dapat membantu perusahaan (Warkim, Ichwan, & Z, 2015). Teknologi informasi yang digunakan meliputi teknologi komputer guna mendukung sistem informasi absensi (Subiantoro & Sardiarinto, 2018). Dari permasalahan yang dihadapi CV. Pramudia Computer maka akan dibuatkan sistem absensi karyawan dengan menggunakan quick respon code. Dengan menggunakan quick respon code karyawan tidak perlu menulis dibuku kehadiran dan menandatangani buku kehadiran, cukup dengan menggunakan kode
quick respon secara mobile sehingga sistem absensi cepat, akurat, dan tepat (Tuloli &
Mohidin, 2018). Maka dapat ditarik judul yaitu “Perancangan Sistem Informasi
Absensi Karyawan Pada CV Pramudia Computer Sukabumi Berbasis Quick
3
1.2. Tujuan dan Manfaat
Dari permasalahan yang dijelaskan pada latar belakang. Maka tujuan dari penulisan tugas akhir ini yaitu:
1. Untuk mengetahui sistem absensi yang berjalan saat ini pada CV. Pramudia
Computer.
2. Untuk membuat suatu perancangan sistem informasi absensi pada CV. Pramudia
Computer dengan menggunakan quick respon code.
3. Memudahkan pengecekan data absensi karyawan secara cepat dan akurat. 4. Sistem absensi ini agar bisa dimanfaatkan oleh CV. Pramudia Computer guna
menyelesaikan permasalahan yang ada saat ini.
Sedangkan manfaat yang didapat dari penelitian penulisan tugas akhir ini sebagai berikut:
1. Manfaat untuk penulis
Sebagai salah satu syarat kelulusan Program Diploma Tiga (DIII) Program Studi Sistem Informasi di Universitas Bina Sarana Informatika.
2. Manfaat untuk objek penelitian
a. Sebagai solusi untuk memecahkan permasalahan dalam sistem absensi yang terjadi di CV. Pramudia Computer.
b. Dapat menghasilkan suatu data absensi yang akurat dalam pembuatan laporan kehadiran karyawan.
c. Dapat membuat karyawan lebih disiplin dalam pekerjaannya. 3. Manfaat untuk pembaca
Memberikan pemahaman dalam sistem absensi yang terdapat pada CV. Pramudia
4
1.3. Metode Penelitian
Metode penelitian dalam penulisan tugas akhir ini menggunakan teknik pengumpulan data dan model pengembangan sistem.
1.3.1. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data dalam tugas akhir ini yaitu dengan menggunakan teknik pengumpulan data yaitu:
1. Observasi
Melakukan pengamatan secara langsung/observasi pada CV. Pramudia Computer dengan mempelajari dan memahami sistem absensi yang berjalan saat ini. Mencari permasalahan yang ada dalam sistem absensi, agar dicarikan solusi guna mendukung sistem absensi.
2. Wawancara
Melakukan tanya jawab secara langsung dengan bagian petugas penangungjawab absensi guna mendapatkan informasi yang berkaitan dengan sistem absensi yang ada pada CV. Pramudia Computer.
3. Studi Pustaka
Tahapan ini, melakukan penelitian dengan cara mengumpulkan data dan informasi dengan mengambil dari beberapa buku, literature atau referensi-referensi, jurnal ilmiah yang berhubungan dengan sistem absensi karyawan.
1.3.2. Model Pengembangan Sistem
Model pengembangan sistem yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan model Rapid Application Development (RAD) yang terdiri tiga tahapan menurut (Sikumbang, Habibi, & Pane, 2020), yaitu:
5
1. Requirements Planning (Perencanaan Persyaratan)
Tahapan ini meliputi perencanaan analisa sistem absensi pada CV. Pramudia
Computer dengan mengidentifikasi permasalahan yang ada di sistem absensi.
Mencari solusi utnuk pemecahan masalah sistem absensi yang dihadapi CV. Pramudia Computer. Mengumpulkan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan sistem absensi.
2. Desain Workshop
Pada tahap ini membuat rancangan program dari sisi pemakai dan tampilan dengan rancangan Unified Modeling Language (UML) sebagai alat bantu untuk pemodelan sistem. Menganalisa sistem untuk menyempurnakan sistem perancangan absensi karyawan pada CV. Pramudia Computer.
3. Implementasi (Penerapan)
Pada tahapan ini dilakukan pembuatan rancangan tampilan program sistem absensi dengan menggunakan PHP sebagai pembuatan rancangan tampilan. Dan untuk database menggunakan MySQL yang dijalankan pada server xammp sesuai fungsi dari program itu sendiri.
1.4. Ruang Lingkup
Agar tidak menyimpang dari pokok permasalahan, maka penelitian ini memfokuskan kepada sistem absensi karyawan pada CV. Pramudia Computer dengan menggunakan quick respon code.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem
A. Model Pembelajaran Berbasis Web
Pembelajaran berbasis web berakar pada potensi yang bersumber dari teknologi. Sebagian besar pembelajaran berbasis web dapat menghemat biaya dan terasa nyaman menurut (Praherdhiono, 2016). Pembelajaran meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum atau materi yang tercakup dalam ruang lingkup dan urutannya. Ruang lingkup kurikulum mencakup luas dan kedalaman dari apa yang diajarkan, dan urutannya adalah urutan pembelajarannya. Sebagaimana media pembelajaran lainnya pembelajaran dengan menggunakan web juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan pembelajaran berbasis web menurut (Rusman, 2012:299) dalam artikel pembelajaran berbasis web, yaitu:
1. Memungkinkan setiap orang dimanapun dan kapanpun untuk belajar.
2. Peserta didik dapat belajar sesuai dengan karakteristik dirinya sendiri karena bersifat individual.
3. Kemampuan untuk membuat tautan (link), sehingga peserta didik dapat mengakses informasi dari berbagai sumber, baik didalam maupun diluar lingkungan belajar.
4. Sangat potensial sebagai sumber belajar bagi peserta didik yang tidak memiliki waktu untuk belajar.
5. Dapat mendorong peserta didik untuk lebih aktif dan mandiri dalam belajar. 6. Menyediakan sumber balajar tambahan yang dapat digunakan untuk memperkaya
materi pembelajaran.
7. Isi dari materi pelajaran dapat di perbarui dengan mudah. 6
7
Sedangkan kekurangan dari pembelajaran berbasis web (Rusman, 2012:122) dalam artikel pembelajaran berbasis web, yaitu:
1. Keberhasilan pembelajaran berbasis web bergantung pada kemandirian dan motivasi belajar
2. Akses untuk mengikuti pembelajaran dengan menggunakan web seringkali menjadi masalah bagi peserta didik
3. Pembelajar dapat cepat merasa bosan dan jenuh jika mereka tidak dapat mengakses informasi, dikarenakan tidak memiliki peralatan yang memadai terutama bandwith yang tidak cukup.
4. Dibutuhkannya panduan bagi pembelajar untuk mencari informasi yang relevan, dikarenakan informasi yang terdapat didalam web sangat beragam.
5. Dengan menggunakan pembelajaran berbasis web, peserta didik terkadang merasa terisolasi, terutama jika terdapat keterbatasan dalam fasilitas komunikasi.
B. Pengertian Sistem
Pada dasarnya sistem sebagai kegiatan yang berhubungan dengan perusahaan seperti pengendalian inventaris yang bertujuan untuk mencapai tujuan dan mencari solusi dari permasalahan yang dihadapi perusahaan menurut (Hakim & Mustaqiem,
2016:4). Sedangkan Pemrograman berorientasi objek (Object Oriented
Programming) atau dikenal dengan OOP merupakan paradigma pemrograman yang
berorientasikan kepada objek yang dalam pembuatan program bertujuan untuk menyelesaikan kompleksnya berbagai masalah program yang terus meningkat menurut (Huda, 2017).
8
Menurut Jogiyanto (2017:3) suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu:
a. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu sub sistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak terdiri betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen- komponen atau sub sistem-sub sistem. Setiap sub sistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
b. Batas Sistem
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini kemungkinan suatu dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
c. Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga merugikan suatu sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem. d. Penghubung Sistem
Penghubung sistem merupakan media penghubung antara suatu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya
9
mengalir dari suatu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran (output) dari suatu sistem akan menjadi masukkan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung.
e. Masukkan Sistem
Masukan adalah energi yang di masukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan signal (signal input).
Maintenance input adalah energi yang di masukan supaya sistem tersebut dapat
beroprasi. Signal input adalah energi yang di proses untuk dapat keluaran. f. Keluaran Sistem
Keluaran adalah hasil energi yang diolah dan diklasifikasiakan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.
g. Pengolah Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.
h. Sasaran Sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem/tidak mempunyai sasaran, maka oprasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasran dari sistem sangat menetukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.
Menurut Jogiyanto (2017:6) “Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut
pandang, diantaranya:
1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik
10
ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.
2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem
buatan manusia (human made system). Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dan mesin disebut dengan human machine system atau ada yang menyebut dengan man machine system.
3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system). Sistem tertentu beroprasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka
(open system). Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan
tidak terpengaruh luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya.
11
C. Website
Dalam rancangan website diejalaskan beberapa aspek diantaranya:
1. Internet adalah kelompok atau kumpulan dari jutaan komputer, yang penggunaannya memungkinkan untuk mendapatkan informasi dari komputer yang ada di dalam kelompok tersebut dengan asumsi bahwa pemilik komputer memberikan hak akses menurut Simarmata (2015:47).
2. Web Browser adalah suatu program atau software yang digunakan untuk
menjelajahi internet atau untuk mencari informasi dari suatu web yang tersimpan didalam computer menurut Soenardi (2016:20). Web browser dapat menampilkan gambar dan teks, memutar file multimedia seperti video dan suara. Web browser juga dapat mengirim dan menerima email, mengelola HTML, sebagai input dan menjadikan halaman web sebagai hasil output yang
informatif.
3. Web Server
Web Server merupakan software dalam server yang berfungsi untuk menerima permintaan request berupa halaman web melalui HTTP atau HTTPS dari klien dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman-halaman web yang umumnya berbentuk dokumen HTML (Marisa, 2017:142).
D. Penjelasan Basis Data
1. Pengertian Basis Data
Basis data terdiri dari kata basis dan data. Basis merupakan markas atau gudang, sednagkan data adalah catatan atas kumpulan fakta dan informasi yang mewakili objek, peristiwa, ataupun simbol (Salamadian, 2018). Ada beberapa
12
tujuan dari Basis data yang dangat penting dalam mendukung berbagai kinerja (Ruangguru.co.id, 2018):
a. Dalam melakukan penyimpanan cepat dan mudah, memanipulasi dan juga memunculkan kembali dari data tersebut.
b. Memberikan efesiensi ruang yang lega di memory penyimpanan karena dengan adanya basis data, redudansi data dapat terhindari
c. Akurasi (Accuracy) data.
d. Ketersediaan (Availability) data.
e. Kelengkapan (Completeness) data, dapat melakukan berupa perubahan struktur dalam basis data tersebut baik itu dari penambahan Objek baru (Tabel) hingga penambahan dari berbagai Field baru di Table
f. Security (Keamanan) data adalah dasar dari ketentuan di pengguna dimana boleh atau tidaknya dalam mengakses Basis Data serat berbagai objek yang terdapat di dalamnya dan menentukan berbagai jenis apa saja yang boleh di gunakannya.
g. Kebersamaan Pemakai (Sharability), Pengguna dari basis data dapat digunakan lebih dari satu orang, namun tetap menjaga atau menghindari adanya masalah baru yang bisa saja terjadi di antaranya seperti inkonsistensi data hal ini dapat saja terjadi karena data yang sama di ubah oleh banyak pemakai di dalam waktu yang bersamaan dan juga kondisi deadlock hal ini tentu bisa juga dapat terjadi karena banyak pemakai yang saling menunggu (Antrian) untuk menggunakan data tersebut.
2. Bahasa Pemrograman
Bahasa pemrograman yang digunakan dalam perancangan penulisan tugas akhir ini diantaranya:
13
a. PHP
PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah suatu bahasa pemrograman yang digunakan untuk menerjemahkan baris kode program menjadi kode mesin yang dapat dimengerti oleh komputer yang bersifat server-side yang dapat ditambahkan kedalam HTML (Supono & Putratama, 2016:3).
b. CSS
CSS (Cascading Style Sheet) merupakan salah satu bahasa pemrograman web untuk mengendalikan beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih terstruktur dan seragam (MADCOMS, 2016:15).
E. Model Pengembangan Perangkat Lunak
Rapid Application Development (RAD) sebuah model pengembangan sistem
dengan pendekatan prototyping yang dirancang untuk menghasilkan sistem yang berkualitas tinggi dengan waktu yang relatif cepat serta biaya yang cukup rendah (Sikumbang, Habibi, & Pane, 2020). Pendekatan Rapid Application Development
(RAD) melingkupi fase–fase sebagai berikut menurut (Nawawi, 2017):
1. Bussiness modeling
Aliran informasi di antara fungsi–fungsi bisnis dimodelkan dengan suatu cara
untuk menjawab pertanyaan–pertanyaan berikut: informasi apa yang
mengendalikan proses bisnis? Informasi apa yang dimunculkan? Siapa yang memunculkanya? Ke mana informasi itu pergi? Siapa yang memprosesnya?
2. Data modeling
Aliran informasi yang didefinisikan sebagai bagian dari fase bussiness modelling disaring ke dalam serangkaian objek data yang dibutuhkan untuk menopang bisnis
14
tersebut. Karakteristik (disebut atribut) masing–masing objek diidentifikasi dan hubungan antara objek–objek tersebut didefinisikan.
3. Proses modeling
Aliran informasi yang didefinisikan di dalam fase data modeling
ditransformasikan untuk mencapai aliran informasi yang perlu bagi implementasi sebuah fungsi bisnis. Gambaran pemrosesan diciptakan untuk menambah, memodifikasi, menghapus, atau mendapatkan kembali sebuah objek data.
4. Aplication generation
RAD mengasumsikan pemakaian teknik generasi keempat. Selain menciptakan perangkat lunak dengan menggunakan bahasa pemrograman generasi ketiga yang konvensional, RAD lebih banyak memproses kerja untuk memkai lagi komponen program yang ada (pada saat memungkinkan) atau menciptakan komponen yang bias dipakai lagi (bila perlu). Pada semua kasus, alat–alat bantu otomatis dipakai untuk memfasilitasi konstruksi perangkat lunak.
5. Testing and turnover
Karena proses RAD menekankan pada pemakaian kembali, banyak komponen program telah diuji. Hal ini mengurangi keseluruhan waktu pengujian. Tetapi komponen baru harus di uji dan semua interface harus dilatih secara penuh.
2.2. Teori Pendukung
Teori-teori pendukung yang dimaksud untuk merancang model sistem yang baru pada penulisan laporan Tugas Akhir ini adalah:
15
A. Entity Relationship Digram (ERD)
Menurut (Priyadi, 2016:32) “Enterprise Relationship Diagram (ERD) adalah gambaran yang merelasikan antara objek yang satu dengan objek yang lain dari objek didunia nyata yang sering dikenal dengan hubungan antar entitas”.
Salah satu alternatif pembuatan ERD adalah dengan notasi pemodelan sebagai berikut, menurut Priyadi (2016:35):
1. Entitas
Entitas merupakan data inti yang disimpan, bakal tabel pada basis data, benda yang memilih data dan disimpan datanya agar dapat diakses oleh aplikasi komputer, penamanaan entitas biasanya lebih ke kata benda dan merukan nama tabel.
2. Atribut
Field atau kolom data yang disimpan dalam suatu entitas. 3. Atribut kunci primer
Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas dan digunakan sebagi kunci akses record yang diinginkan, biasanya berupa id, kuncu primer dapat lebih dari satu kolom, asalkan kombinasi dari beberapa kolom tersebut dapat bersifat unik (berbeda tanpa ada yang sama).
4. Atribut multi nilai
Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas yang dapat memiliki nilai lebih dari satu.
5. Relasi
16
6. Asosiasi
Penghubung antar relasi dan entitas dimana kedua ujungnya memiliki multiplicy
kemungkinan jumlah pemakaian. Kemungkinan jumlah maksimum
keterhubungan antar entitas satu dengan entitas lain disebut dengan kardinalitas. Misalkan ada kardinalitas 1 ke N atau sering disebut dengan one to many menghubungkan entitas A dan entitas B.
B. LRS (Logical Record Structure)
Menurut Susliansyah & Handayanna (2018:18) “Logical Record Strukture (LRS) adalah model permodelan yang mempresentasikan relationship menjadi relasi-relasi atau table-tabel database”. Perbedaan LRS dengan ERD dan tipe record berada diluar field tipe record ditempatkan. LRS terdiri dari link-link diantara tipe record.
Link ini menunjukkan arah dari satu tipe record lainnya.Banyak link dari LRS yang
diberi tanda field-field yang kelihatan pada kedua link type record. Penggambaran LRS mulai dengan menggunakan model yang dimengerti. Dua metode yang dapat digunakan, dimulai dengan hubungan kedua model yang dapat dikonversikan ke LRS.Metode yang lain dimulai dengan Entity Relationship Diagram dan langsung dikonversikan ke LRS.
C. UML (Unified modeling Language)
Menurut Munawar (2018:19) menjelaskan bahwa
UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek. Pemodelan
(modelling) sesungguhnya digunakan penyederhanaan permasalahan
permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami. Dalam menganalisa dan merancang suatu basis data dapat digunakan diagram UML (Unified Modelling Language). UML merupakan salah satu tool model untuk merancang pemodelan software yang berbasis object oriented.
17
UML hanya berfungsi untuk melakukan pemodelan. Penggunaan UML tidak terbatas pada metologi tertentu, meskipun pada kenyataannya UML paling banyak digunakan pada metologi berorientasi objek.
Berikut adalah gambar diagram UML menurut Munawar (2018:20) :
1. Activity diagram
Secara grafis digunakan untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas. Activity diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan action tersebut.
2. Use CaseDiagram
Use case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior)
sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada didalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu.
3. Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan interaksi antara objek didalam dan sekitar
sistem (termasuk pengguna dan display). Berupa messageyang digambarkan terhadap waktu. Squence diagram terdiri antar dimensi vertical (waktu) dan dimensi horizontal (obyek-obyek yang terkait).
4. Deployment Diagram
Deployment diagram menggambarkan detail bagaimana komponen di dalam
instruktur sistem, dimana komponen akan terletak pada mesin, server. Bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server dan hal-hal lain yang bersifat fisikal.
BAB III
ANALISIS SISTEM BERJALAN
3.1. Tinjauan Perusahaan
3.1.1. Sejarah Perusahaan
CV. Pramudia Computer berdiri pada tanggal 2 Agustus 2003 yang didirikan oleh Bapak Cece Sopyanhadi yang merupakan pendiri dam pemilik modal pertama. Diawal usahanya CV. Pramudia Computer menyewa tempat atau ruangan untuk dijadikan toko. Akan tetapi satu tahun kemudian, pada tanggal 10 September 2004 CV. Pramudia Computer pindah ke Blok D. 5&6 dengan luas ruangan 4x7 M2.
Usaha yang dijalankan Bapak Cece ini mengalami kemajuan yang begitu pesat, yang awalnya hanya mempunyai satu orang karyawan saja, sekarang sudah mempunyai beberapa karyawan. CV. Pramudia Computer jenis usahanya meliputi jasa layanan perbaikan dan penjualan komputer, printer, monitor, perifherals, aksesoris, networking, dan lain-lain. Sementara sasaran usaha CV. Pramudia Computer meliputi instansi pemerintah, perbankan, sekolah, SOHO (Small Office Home
Office), pengguna rumahan. Hingga saat ini CV. Pramudia Computer juga memiliki
pelanggan yang cukup banyak karena puas dengan pelayanan yang diberikan oleh CV. Pramudia Computer.
A. Visi
Menjadi Perusahaanyang maju dan bermanfaat
B. Misi
1. Memberikan produkyang berkualitas dan terjamin mutu
2. Menjaga kepercayaandan loyalitas pelanggan
19 Bendahara Yuni Sekretaris Yuni Direktur Cece Sofyanhadi Teknisi Herdyansyah Teknisi Aris
3.1.2. Struktur Organisasi dan Fungsi
Sumber : Sekretaris, 2020
Gambar III.1.
Struktur Organisasi CV. Pramudia Computer
Fungsi dari masing-masing bagian sebagai berikut:
1. Tugas Pokok Direktur yaitu:
a. Memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan perusahaan b. Memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dan kepala bagian
(manager)
c. Menyetujui anggaran tahunan perusahaan
2. Tugas Pokok Manager yaitu:
a. Mempertahankan staf dengan merekrut, memilih, mengorientasi, dan melaukan pelatihan karyawan, menjaga lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan tertib b. Menyelesaikan dan mengevaluasi kinerja staf dengan berkomunikasi,
perencanaan, monitoring, dan menilai hasil pekerjaan. Manager
20
3. Tugas Pokok Sekretaris yaitu:
a. Menjalankan perintah pimpinan b. Membantu pekerjaan pimpinan
c. Penghubung antara pemimpin dan anggota
d. Penghubung pemimpin dengan orang-orang diluar organisasi e. Pengarsipan
f. Mengatur jadwal
4. Tugas Pokok Bendahara yaitu:
a. Bertanggungjawab atas administrasi keuangan perusahaan
b. Membuat laporan keuangan perusahaan secara berkala sehingga dapat diperiksa bila diperlukan
c. Menandatangani bukti-bukti pengeluaran dan penerimaan uang d. Menerima dan menyimpan uang milik perusahaan.
5. Tugas Pokok Teknisi yaitu:
a. Perbaikan memeriksa komputer, laptop, monitor, dan printer b. Menetukan apa masalahnya
c. Mencari bagian yang rusak dan memperbaikinya
3.2. Prosedur Sistem Berjalan
Prosedur sistem absensi yang berjalan pada CV. Pramudia Computer saat ini akan dijelaskan menjadi beberapa prosedur, yaitu:
1. Prosedur Pencatatan Absen
Setiap karyawan yang datang harus melakukan absensi di bagian sekretaris yaitu dengan mengisi buku absensi. Absensi karyawan tersebut nanti dicek oleh bagian sekretaris dan akan dilaporkan ke direktur.
21
Selesai Menerima Laporan
Absensi Membuat Laporan Absensi
Mengecek absensi karyawan Mulai Mengisi Absensi Direktur Sekretaris
act Activ ity Diagram Berjalan Karyawan
2. Prosedur Pembuatan Laporan
Setiap satu bulan sekali, sekretaris membuat sebuah laporan absensi karyawan yang diambil dari buku absensi karyawan untuk dilaporkan ke Direktur yang akan menjadi sumber patokan untuk pembayaran gaji karyawan.
3.3. Activity Diagram
Gambar III.2.
Activity Diagram Sistem Berjalan
3.4. Spesifikasi Dokumen Masukan
Spesifikasi dokumen masukan yang ada dalam prosedur sistem berjalan di CV. Pramudia Computer meliputi:
1. Nama dokumen : Buku Absen
Fungsi : Sebagai bukti karyawan melakukan absensi
Sumber : Karyawan
22
Media : Kertas Manual
Frekuensi : Setiap hari karyawan melakukan absen
Bentuk : Lihat Lampiran A.1
3.5. Spesifikasi Dokumen Keluaran
Spesifikasi dokumen keluaran yang ada dalam prosedur sistem berjalan di CV. Pramudia Computer meliputi:
1. Nama dokumen : Laporan Absensi
Fungsi : Sebagai bukti laporan absensi karyawan
Sumber : Sekretaris
Tujuan : Direktur
Media : Kertas Cetakan
Frekuensi : Setiap satu bulan sekali
Bentuk : Lihat Lampiran B.1
3.6. Permasalahan Pokok
Sistem berjalan yang ada saat ini pada CV. Pramudia Computer tentunya tidak terlepas dari beberapa permasalahan pokok terutama dalam absensi. Dalam hal absensi terjadi beberapa kesalahan seperti misalnya karyawan tidak melakukan absen, sehingga tidak terekap datanya oleh sekretaris. Jika data absennya tidak terekap maka aka berpengaruh terhadap pembayaran gajinya. Dari segi pembuatan laporan absen juga terkendala karena harus mengecek beberapa kali buku absen agar semua absen karyawaran terekap dengan benar.
23
3.7. Pemecahan Masalah
Beberapa permasalahan yang terjadi pada CV. Pramudia Computer yang telah dijelaskan diatas. Maka dibuatkan sebuah pemecahan masalah guna memberikan solusi yang terbaik yaitu dengan membuat sistem absensi berbasis Quick Respon
BAB IV
PERANCANGAN SISTEM USULAN
4.1. Tahapan Perancangan Sistem
Perancangan sistem usulan yang akan dibahas pada bab ini meliputi analisis kebutuhan, rancangan diagram use case, rancangan diagram aktivitas, rancangan dokumen sistem usulan dan rancangan prototype.
4.1.1. Analisis Kebutuhan
A. Analisa Kebutuhan Pengguna
Analisa kebutuhan sistem informasi absensi karyawan pada CV. Pramudia Computer meliputi kebutuhan administrator dan kebutuhan user, maka dijelaskan sebagai berikut:
A1 Skenario Kebutuhan Bagian Admin 1) Administrator melakukan login 2) Administrator mengelola beranda 3) Administrator mengelola data jabatan 4) Administrator mengelola data karyawan 5) Administrator mengelola data absen karyawan 6) Administrator mengelola laporan
A2 Skenario Kebutuhan Karyawan
1) Karyawan melakukan absen masuk 2) Karyawan melakukan absen keluar 3) Karyawan melihat rekap absen
25
Laporan
Data Karyaw an Input Data
«extend» Karyawan Data Absen Karyawan Administrator Input Data Data Jabatan «extend» Jabatan Beranda Login «include» Username & Password uc Use Case Admin
B. Analisa Kebutuhan Sistem
Analisa kebutuhan sistem yang dilakukan oleh bagian administrator dan karyawan dalam sistem informasi absensi karyawan pada CV. Pramudia Computer, meliputi:
1) Karyawan melakukan absensi dengan scan barcode, jika berhasil nanti absen masuk akan tersimpan di rekap absensi. Jika karyawan akan pulang, karyawan melakukan scan barcode kembali untuk melakukan absen pulang. 2) Administrator harus login terlebih dahulu untuk dapat masuk ke aplikasi
sistem absensi karyawan dengan memasukkan username dan password. 3) Administrator harus logout setelah selesai menggunakan aplikasi sistem
absensi karyawan.
4.1.2. Rancangan Diagram Use Case
1. Rancangan Diagram Use Case Administrator
Gambar IV.1.
26
Tabel IV.1.
Deskripsi Use Case Melakukan Login
Use Case Name Melakukan Login
Requirements Administrator
Goal Administrator melakukan login dengan
menginput username dan password
Pre-Conditions Administrator telah melakukan login
Post-Conditions Administrator masuk ke halaman aplikasi
sistem absensi karyawan
Failed end Condition Administrator tidak bisa masuk ke halaman
aplikasi sistem absensi karyawan
Actors Administrator
Main Flow/ Basic Path 1. Administrator memilih menu login
2.Administrator memasukkan username dan password
3.Halaman aplikasi sistem absensi karyawan terbuka
Alternate Flow/Invariant A 1.Tombol Login Untuk melakukan login 2.Tombol batal untuk kembali ke halaman
login
Invariant B -
Tabel IV.2.
Deskripsi Use Case Mengelola Beranda
Use Case Name Mengelola Beranda
Requirements Administrator
Goal Administrator dapat melihat beranda
Pre-Conditions Administrator mengelola beranda
Post-Conditions Masuk ke halaman beranda
Failed end Condition Administrator tidak dapat melihat beranda
Actors Administrator
Main Flow/ Basic Path 1. Administrator memilih menu data jabatan 2. Administrator memilih menu data karyawan 3. Administrator memilih menu data absen 4. Administrator memilih menu laporan
Alternate Flow/Invariant A Semua data tampil dihalaman utama beranda
Invariant B -
Tabel IV.3.
Deskripsi Use Case Mengelola Data Jabatan
Use Case Name Mengelola Data Jabatan
Requirements Administrator
Goal Administrator mengelola data jabatan
Pre-Conditions Administrator dapat tambah data, edit data dan
27
Post-Conditions Administrator masuk ke halaman data jabatan
Failed end Condition Administrator tidak dapat mengelola data jabatan
Actors Administrator
Main Flow/ Basic Path 1. Administrator memilih menu jabatan 2. Administrator melakukan tambah data
jabatan
3. Administrator klik tombol simpan 4. Administrator dapat edit data jabatan 5. Administrator dapat delete data jabatan
Alternate Flow/Invariant A 1. Tombol simpan untuk menyimpan data jabatan
Invariant B -
Tabel IV.4.
Deskripsi Use Case Mengelola Data Karyawan
Use Case Name Mengelola Data Karyawan
Requirements Administrator
Goal Administrator mengelola data karyawan
Pre-Conditions Administrator dapat tambah data, edit data,
delete data
Post-Conditions Administrator masuk ke halaman data
karyawan
Failed end Condition Administrator tidak dapat mengelola data karyawan
Actors Administrator
Main Flow/ Basic Path 1. Administrator memilih menu data karyawan 2. Administrator melakukan tambah data
karyawan
3. Klik tombol simpan
4. Administrator dapat edit data karyawan 5. Administrator dapat delete data karyawan
Alternate Flow/Invariant A 1. Tombol simpan untuk menyimpan data karyawan
Invariant B -
Tabel IV.5.
Deskripsi Use Case Mengelola Data Absensi Karyawan
Use Case Name Mengelola Data Absensi Karyawan
Requirements Administrator
Goal Administrator mengelola data absensi
karyawan
Pre-Conditions Administrator hanya dapat melihat data absensi
karyawan
28 Karyawan «include» Absen Keluar Scan Barcode «include» Absen Masuk uc Use Case Karyawan
data karyawan
Failed end Condition Administrator tidak dapat masuk ke halaman
data absensi karyawan
Actors Administrator
Main Flow/ Basic Path Administrator melihat data absensi karyawan
Alternate Flow/Invariant A -
Invariant B -
Tabel IV.6.
Deskripsi Use Case Mengelola Laporan
Use Case Name Mengelola Laporan
Requirements Administrator
Goal Administrator memilih awal tanggal sampai
tanggal
Pre-Conditions Administrator mengklik tombol cetak
Post-Conditions Administrator masuk ke halaman laporan
Failed end Condition Administrator tidak dapat melihat data laporan
Actors Administrator
Main Flow/ Basic Path 1. Administrator memilih menu laporan
2. Administrator menginput tanggal laporan 3. Administrator klik tombol cetak
Alternate Flow/Invariant A Tombol simpan untuk menyimpan laporan
Invariant B Tombol batal untuk membatalkan
penyimpanan laporan
2. Rancangan Diagram Use Case Karyawan
Gambar IV.2.
Rancangan Diagram Use Case Karyawan
Tabel IV.7.
Deskripsi Use Case Absen Masuk
Use Case Name Absen Masuk
Requirements Karyawan
29
Selesai
Rekap Absen Masuk
Absen Keluar Tersimpan
Rekap Absen Keluar Absen Masuk Tersimpan Scan Barcode
Tampil Absen
Mulai
Pilih Menu Absen
Sistem Karyaw an
act Absensi
scan barcode
Pre-Conditions Karyawan scan barcode absen masuk
Post-Conditions Karyawan berhasil absen masuk
Failed end Condition Karyawan tidak berhasil absen masuk
Actors Karyawan
Main Flow/ Basic Path 1. Karyawan klik absen masuk
2. Scan Barcode absen masuk 3. Data absen masuk terekap
Alternate Flow/Invariant A Karyawan bisa lihat rekap absen masuk
Invariant B -
Tabel IV.8.
Deskripsi Use Case Absen Keluar
Use Case Name Absen Keluar
Requirements Karyawan
Goal Karyawan melakukan absen keluar dengan cara
scan barcode
Pre-Conditions Karyawan scan barcode absen kelar
Post-Conditions Karyawan berhasil absen keluar
Failed end Condition Karyawan tidak berhasil absen keluar
Actors Karyawan
Main Flow/ Basic Path 1. Karyawan klik absen keluar 2. Scan Barcode absen keluar 3. Data absen keluar terekap
Alternate Flow/Invariant A Karyawan bisa lihat rekap absen keluar
Invariant B -
4.1.3. Rancangan Diagram Aktivitas
Gambar IV.3.
30
4.1.4. Rancangan Dokumen Sistem Usulan
Rancangan dokumen sistem usulan yang terdapat pada sistem absensi pada CV. Pramudia Computer, yaitu:
1. Nama Dokumen : Laporan Absensi Karyawan
Fungsi : Untuk mengetahui data laporan absensi karyawan
Sumber : Administrator
Tujuan : Direktur
Media : Cetakan Komputer
Jumlah : 1 lembar
Frekuensi : Setiap terjadi pembuatan laporan absensi karyawan
Bentuk : Lihat Lampiran C.1
4.1.5. Rancangan Prototype
a. Interface Menu Absen Masuk Karyawan
Gambar IV.4.
31
b. Interface Menu Scan Barcode Absen
Gambar IV.5.
Interface Menu Scan Barcode Absen
c. Interface Menu Data Absen Tersimpan
Gambar IV.6.
32
d. Interface Menu Rekap Absen Karyawan
Gambar IV.7.
Interface Menu Rekap Absen Karyawan
e. Interface Menu Login Admin
Gambar IV.8.
Interface Menu Login Admin
f. Interface Menu Beranda Admin
Gambar IV.9.
33
g. Interface Menu Data Jabatan
Gambar IV.10.
Interface Menu Data Jabatan
h. Interface Menu Tambah Jabatan
Gambar IV.11.
Interface Menu Tambah Jabatan
i. Interface Menu Data Karyawan
Gambar IV.12.
34
j. Interface Menu Data Tambah Karyawan
Gambar IV.13.
Interface Menu Data Tambah Karyawan
k. Interface Menu Data Absensi Karyawan
Gambar IV.14.
Interface Menu Data Absensi Karyawan
l. Interface Menu Laporan Absensi Karyawan
Gambar IV.15.
35
alamat
Id_jabatan Nama_jabatan Nama_lengkap Jenis_kelamin
NIP
1
Memiliki 1
1
Id_jabatan NIP NIP
Melakukan
Id_absen
1 Karyawan Jabatan
4.2. Perancangan Perangkat Lunak
4.2.1. Entity Relationship Diagram (ERD)
Gambar IV.16.
Entity Relationship Diagram
4.2.2. Logical Record Structure (LRS)
Karyawan *nip nama_lengkap alamat jenis_kelamin **id_jabatan Jabatan 1 1 * id_jabatan nama_jabatan 1 1 Absensi *Id_absen tanggal absen_masuk absen_keluar keterangan **nip Gambar III.17.
Logical Relational Structure Id_absen
Keterangan tanggal
Absen_masuk Absen_keluar Absensi
36
4.2.3. Spesifikasi File
1. Spesifikasi File Jabatan
Nama File : Jabatan
Akronim : jabatan
Fungsi : Menyimpan data jabatan
Tipe File : File Master
Organisasi File : Index Sequential
Akses File : Random
Media : Hard Disk
Panjang Record : 53 Karakter
Kunci Field : id_jabatan
Software : Xampp
Tabel IV.9. Spesifikasi File Jabatan
No Elemen Data Akronim Tipe Panjang Keterangan
1 Id Jabatan Id_jabatan Integer 3 Primary
Key
2 Nama Jabatan Nama_jabatan Varchar 50
2. Spesifikasi File Karyawan
Nama File : Karyawan
Akronim : karyawan
Fungsi : Menyimpan data karyawan
Tipe File : File Transaksi
Organisasi File : Index Sequential
Akses File : Random
37
Panjang Record : 101 Karakter
Kunci Field : NIP
Software : Xampp
Tabel IV.10.
Spesifikasi File Karyawan
No Elemen Data Akronim Tipe Panjang Keterangan
1 NIP NIP Varchar 20 Primary Key
2 Nama Lengkap Nama_lengkap Varchar 50
3 Alamat Alamat Text
4 Jenis Kelamin Jenis_kelamin Varchar 20
5 Id Jabatan Id_jabatan Integer 3 Foreign Key
3. Spesifikasi File Absensi
Nama File : Absensi
Akronim : absensi
Fungsi : Menyimpan data absensi
Tipe File : File Transaksi
Organisasi File : Index Sequential
Akses File : Random
Media : Hard Disk
Panjang Record : 81 Karakter
Kunci Field : id_absen
Software : Xampp
Tabel IV.11. Spesifikasi File Absensi
No Elemen Data Akronim Tipe Panjang Keterangan
1 ID Absen Id_absen Integer 11 Primary Key
2 Tanggal Tanggal Date
3 Absen Masuk Absen_masuk Time
4 Absen Keluar Absen_keluar Time
5 Keterangan Keterangan Varchar 50
38
class Class Diagram
+ absen_keluar() : void + absen_masuk() : void + id_jabatan() : int + edit() : void + hapus() : void + simpan() : void + tambah() : void - id_jabatan: int - Nama_jabatan: varchar - alamat: text - jenis_kelamin: int - nama_lengkap: varchar - NIP: varchar Jabatan Karyawan
Data Absen Terekap()
Lihat Rekap Absen() Simpan Ke Tabel Absen()
Simpan Absen Keluar() Melakukan absen keluar()
Data Absen Terekap()
Lihat Rekap Absen() Simpan Ke Tabel Absensi()
Simpan Absen Masuk() Melakukan absen masuk()
Rekap Absen Absensi Proses Simpan Absen Form Absensi Karyawan sd Sequence Diagram
4.2.4. Class Model/Class Diagram
Absensi - absen_keluar: time - absen_masuk: time - id_absen: int - keterangan: varchar - tanggal: date + + + Absen Absen nip() : Keluar() : Masuk() : varchar void void Gambar III.18.
Class Diagram Sistem Usulan 4.2.5. Sequence Diagram
Gambar III.19.
39
4.2.6. Spesifikasi Hardware dan Software
Berikut ini merupakan spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak minimum yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan sistem absensi pada CV. Pramudia Computer.
1. Spesifikasi Perangkat Keras a. CPU
1. Processor Intel(R) Pentium Core 2. RAM DDR3 4 GB
3. Hard Disk 500GB b. Mouse
c. Keyboard Qwerty
d. Monitor dengan resolusi layar minimum 800x600 2. Spesifikasi Perangkat Lunak
a. Sistem operasi yang umum digunakan seperti: Microsoft Windows, Ubuntu,
dll.
b. Aplikasi bundle web server seperti: Xampp, PHPTriad, WampServer yang terdiri dari beberapa komponen, diantaranya:
1. Aplikasi Apache Server v2.4.25 2. Aplikasi PHP Server v5.6.30
3. Aplikasi MySQL Server v10.1.21-MariaDB 4. Aplikasi phpMyAdmin v4.6.5.2
c. Aplikasi web browser seperti Google Chorme, Opera, Mozila Firefox,
40 4.3. Jadwal Implementasi Tabel IV.12. Jadwal Implementasi No KEGIATAN WAKTU
BULAN I BULAN II BULAN III
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan data awal
2 Analisa data awal
3 Desain tampilan sistem
4 Desain Perangkat Lunak
5
Pembuatan & Tes Program 6 Tes Sistem 7 Pelatihan penggunaan sistem 8 Pembuatan laporan
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari penelitian yang dibahas pada bab sebelmnya dan dari permasalahan yang terjadi pada sistem berjalan, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu: 1. Dengan adanya sistem absensi yang berbasis quick respon code dapat memudahkan karyawan dalam melakukan absensi secara cepat pada CV. Pramudia Computer.
2. Dengan adanya sistem absensi yang berbasis quick respon code dapat memudahkan karyawan dalam melihat rekap absensinya selama satu bulan.
3. Dengan adanya sistem absensi yang berbasis quick respon code dapat memudahkan bagian administrator dalam mengecek setiap absensi karyawan secara cepat dan akurat pada CV. Pramudia Computer.
4. Dengan adanya sistem absensi yang berbasis quick respon code dapat memudahkan bagian administrator dalam membuat laporan absensi karyawan.
5.2. Saran
Dari permasalahan yang ada, maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Perlu diadakan pelatihan dalam penggunaan aplikasi absensi bagi karyawan CV. Pramudia Computer.
2. Harus adanya pemeliharaan sistem agar tidak terjadi kerusakan sistem dan agar bisa selalu diperbaharui serta diupdate secara berkala.
3. Adanya back up data jika sewaktu-waktu sistem mengalami kehilangan data.
DAFTAR PUSTAKA
Amuharnis, Fikry, M., & Aswin, A. R. (2016). Pembangunan Sistem Pengolahan Data Absensi Karyawan Menggunakan Fingerprint. Jurnal Edik Informatika, 1. Hakim, L., & Mustaqiem. (2016). Sistem Informasi Penilaian Kinerja Guru Pada
SMA Negeri 2 Sampit Berbasis Desktop. Jurnal Penelitian Dosen Fikom. Retrieved from http://jurnal.unda.ac.id/index.php/Jpdf/article/view/54
Huda, F. A. (2017). Pengertian Pemrograman Berorientasi Objek (OOP).
http://fatkhan.web.id/pengertian-pemrograman-berorientasi-objek-oop/
Diposting Tanggal 27 Januari 2020. (Diakses tanggal 15 April 2020)
Husain, A., Prastian, A. H. A., & Ramadhan, A. (2017). Perancangan Sistem Absensi Online Menggunakan Android Guna Mempercepat Proses Kehadiran Karyawan Pada PT. Sintech Berkah Abadi. Technomedia Journal, 2(1), 105–116.
Jogiyanto. (2014). Analisis dan Desain Edisi Cetakan ke- III. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Lestari, G. S., & Novianti, T. (2018). Rancang Bangun Aplikasi Sistem Absensi Karyawan Pada PT. XYZ. Jurnal Komunikasi, 7(2), 87–93.
Madcoms. (2016). Proses Membangun Toko Online dengan PHP & MySQL. Madiun: Andi Offset.
Marisa, F. (2017). Web Programming (Client Side And Server Side). Yogyakarta: Deepublish.
Munawar. (2018). Pemodelan Visual Dengan UML. Yogyakarta: Graha Ilmu. Nawawi, M. I. (2017). E-Book Mengenai Pemodelan Perangkat Lunak.
Praherdhiono, H. (2016). Pembelajaran Berbasis Web.
https://teknologipendidikan.org/pembelajaran-berbasis-web/ (Diakses tanggal 15 April 2020)
Priyadi, Yudi. (2016). Kolaborasi SQL & ERD Dalam Implementasi Database. Yogyakarta: Andi.
Pulungan, A., & Saleh, A. (2019). Pemanfaatan QR Code Dalam Memudahkan Proses Absensi Siswa Berbasis Aplikasi Mobile. Jurnal Masyarakat Telematika
Dan Informasi, 10(1), 1–12.
Ruangguru. (2018). Basis Data dan Sistem Basis Data : Pengertian, Definisi, Tujuan, Fungsi dan Komponennya. https://www.ruangguru.co.id/pengertian-basis-data- dan-sistem-basis-data-definisi-tujuan-fungsi-dan-komponennya/ Diposting 25 Agustus 2018. (Diakses tanggal 15 April 2020).
Rudiantara. (2014). Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Nomor 41.
Rusman. (2012). Kelebihan dan Kekurangan Pemrograman Berbasis Web.
http://edel.staff.unja.ac.id/blog/artikel/Kelebihan-dan-Kekurangan- Pembelajaran-Berbasis-Web.html (Diakses tanggal 15 April 2020).
Salamadian. (2018). Pengertian Basis Data. Diambil dari website :
https://salamadian.com/pengertian-basis-data-database/ diposting tanggal 9 April 2018. (Diakses tanggal 15 April 2020).
Sikumbang, M. A. R., Habibi, R., & Pane, S. F. (2020). Sistem Informasi Absensi Pegawai Menggunakan Metode RAD dan Metode LBS Pada Koordinat
Absensi. Jurnal Media Informatika Budidarma, 4, 59–64.
https://doi.org/10.30865/mib.v4i1.1445
Simargolang, M. Y., & Warsito, W. A. (2017). Analisa Sistem Pengolahan Absensi Karyawan Pada PT. Bakrie Sumatera Plantations Tbk Bunut. Jurnal Teknologi
Informasi, 1(2).
Simarmata, J. (2015). Rekayasa Web. Medan: Andi Offset.
Soenardi. (2016). Membangun Situs dengan PHP untuk Orang Awam. Palembang: MAXIKOM.
Subiantoro, & Sardiarinto. (2018). Perancangan Sistem Absensi Pegawai Berbasis Web Studi Kasus : Kantor Kecamatan Purwodadi. Jurnal Swabumi, 6(2), 184– 189.
Supono, S., & Putratama, V. (2016). Pemrograman Web dengan menggunakan PHP dan Framework Codeigniter. Yogyakarta: Deepublish.
Susliansyah, & Handayanna, F. (2018). Aplikasi Monitoring Proses Distribusi Makanan Beku Untuk Informasi Secara Realtime. J-Sakti, 2. Retrieved from http://ejurnal.tunasbangsa.ac.id/index.php/jsakti/article/view/49
Tuloli, R., & Mohidin, I. (2018). Aplikasi Absen Kuliah Menggunakan Kode QR (Quick Response). JTII, 3(2), 61–67.
Warkim, Ichwan, H. N., & Z, H. K. (2015). Analisa Dan Desain Sistem Kehadiran Pegawai Pada Pusat Penelitian Perkembangan IPTEK Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Jurnal Sistem Informasi, 8(2), 1–12.
Widodo, Y. F., Sunardi, & Fadlil, A. (2018). Perancangan Sistem Absensi Kehadiran Karyawan Berdasarkan Verifikasi Ucapan. SNST, 134–137.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran A.1 Buku Absen
Lampiran B.1 Laporan Absensi
Lampiran C.1 Laporan Absensi Karyawan