• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fitria Esti Wardani, Purwati, Sugiyadi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Magelang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Fitria Esti Wardani, Purwati, Sugiyadi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Magelang"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS MEDIA APRON STORIES UNTUK MENINGKATKAN

KETRAMPILAN BICARA ANAK

(Research in KB Aisyiyah Mungkid Melati Putih subdistrict of

Magelang regency)

Fitria Esti Wardani, Purwati, Sugiyadi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Penddkan, Unverstas Muhammadyah Magelang Email : fitriawardani76@gmail.com

Abstract

This study aims to determine the effectiveness of Media Apron Stories to improve speaking skills of children.

Study Design This is a Class Action Research (PTK) with three cycles, each cycle consisting of four phases, each of which includes action planning, action, observation and reflection. Methods of data collection in this study is a test and an interview. The instrument used was the assessment sheet. Test the validity of this research is done using expert opinion (professional judgment) in the field of early childhood education, especially with regard to children’s ability to speak with a grating instruments which have been created by experts (exspert judgment).

The results of this study can be seen that the ability to speak has been improved with media Apron story. In the first cycle, the ability to speak all subjects began to grow by a percentage derived by all subjects by 25%. In the second cycle, the ability to speak increased the percentage of subjects I amounted to 70.83%, subject II amounted to 62.50%, and 62.50% of the subjects III. In the third cycle, the ability to speak increased from Cycle II with the percentage of subjects I amounted to 83.33%, subject II 75.00%, and 75.00% subjects III. Based on these percentages can be concluded that the Media Apron Stories Effective to improve speaking skills of children at play groups Aisyiyah Mungkid Melati Putih subdistrict of Magelang regency Academic Year 2015/2016.

Keywords: Apron Media, Stories, The Ability To Speak.

PENDAHULUAN

Bahasa merupakan alat komunkas yang pentng bag setap orang. Melalu berbahasa seseorang atau anak akan dapat mengembangkan kemampuan sosalnya dengan orang lan. Penguasaan keteramplan bergaul dalam lngkungan sosal dmula dengan penguasaan kemampuan berbahasa. D sampng tu bahasa merupakan alat untuk menyatakan pkran dan perasaan kepada orang lan. Tanpa bahasa seseorang tdak akan dapat berkomunkas dengan orang lan. Anak dapat mengekspreskan pkrannya menggunakan bahasa sehngga orang lan dapat menangkap apa yang dpkrkan oleh anak.

Kemampuan berbahasa mencakup empat komponen yatu kemampuan menymak, kemampuan berbcara, kemampuan membaca, dan kemampuan menuls. Hurlock (1978:176) memaparkan bahasa adalah bentuk komunkas pkran dan perasaan dsmbolkan agar dapat menyampakan art kepada orang lan. Hal yang

mencakup bentuk bahasa menurut Hurlock yatu bahasa lsan, bahasa tulsan, bahasa syarat, bahasa tubuh, ekspres wajah.

Tujuan utama dar sebuah pembelajaran ba-hasa adalah untuk berkomunkas. Penguasaan bahasa sendr dapat terjad melalu dua proses, yatu pemerolehan dan pembelajaran. Pemerolehan bahasa terjad secara tdak dsadar karena sebaga akbat dar komunkas alam. Kegatan bahasa n dalam oleh anak-anak dan orang-orang yang cukup lama dalam nteraks sosal. Berbeda dengan pemerolehan bahasa, pembelajaran bahasa mengacu pada pengumpul-an pengetahupengumpul-an bahasa melalu sesuatu ypengumpul-ang dsadar, berupa kemampuan yang dpelajar dan bukan kemampuan yang dperoleh.

Berbcara secara umum dapat dartkan suatu penyampaan maksud (de, gagasan atau s hat) seseorang kepada orang lan dengan menggunakan bahasa lsan sehngga maksud tersebut dapat dpaham oleh orang lan (Suhartono, 2005:7).

(2)

Anak-anak pada usa prasekolah perlu me-ngembangkan kosa kata mereka, yatu mereka perlu memlk perbendaharaan kata yang luas untuk dpaka. Kehdupan sehar-har dan pengalaman prasekolah seluruhnya kaya akan kata-kata. Penddk perlu membantu anak-anak untuk memlh kata-kata yang mereka ketahu dan juga belajar kata-kata baru. Penddk harus membantu anak-anak memperluas kosa kata mereka dan mula mengelompokkan kata-kata yang mereka perlukan (Dukes & Smth, 210:76).

Dar pengamatan penelt pada anak d Kelompok Berman Asyyah Melat Puth Mungkd, Kabupaten Magelang dalam beberapa aktvtas terlhat kegatan kurang memberkan kesempatan pada anak untuk mengembangkan kemampuan berbcara. Pada saat kegatan bercerta guru hanya membacakan certa tanpa memberkan kesempatan anak untuk hanya sekedar bertanya, mengemukakan pendapat dan anak tdak dber kesempatan untuk mencertakan kembal certa yang telah dbacakan sesua dengan kemampuan anak. Selan tu meda yang dgunakan dalam kegatan bercerta d Kelompok Berman Asyyah Melat Puth basanya hanya buku certa, sehngga kurang bervarasa dan anak cenderung bosan.

Salah satu meda bercerta yang dapat mengembangkan kemampuan bercerta anak yatu meda celemek certa. Menurut Madyawat (2016:188) mengungkapkan bahwa metode ber-certa dengan celemek ber-certa merupakan salah satu metode guna menark mnat anak untuk mau mendengarkan certa dan mendengarkan certa dan memperhatkan s certa melalu sebuah meda sederhana yang menark berupa celemek yang dgunakan dtempel d dada guna menunjang penyampaan s certa.

Berdasarkan latar belakang masalah ter-sebut penelt tertark untuk menelt tentang “Efektvtas Penggunaan Meda Celemek Certa Untuk Menngkatkan Kemampuan Berbcara pada anak Kelompok Berman Asyyah Melat Puth Kecamatan Mungkd Kabupaten Magelang.

Tujuan yang hendak dcapa dalam peneltan n adalah untuk mengetahu efektvtas meda celemek certa untuk menngkatkan kemampuan berbcara pada anak Kelompok Berman Asyyah Melat Puth Kecamatan Mungkd Kabupaten Magelang.

1. Secara Teorts

Menambah khasanah lmu pengetahuan yang berkatan dengan penggunaan meda celemek certa dalam pembelajaran dan kemampuan berbcara anak ddk.

2. Secara Praktk

a. Bag sekolah, sebaga bahan masukan dalam pengembangan kemampuan ber-bcara anak ddk Kelompok Berman. b. Bag orang tua, sebaga bahan masukan

dalam mendorong anaknya untuk me-nngkatkan kemampuan berbcara. c. Bag penelt selanjutnya, sebaga bahan

atau masukan dengan kajan yang lebh luas.

Berbcara secara umum dapat dartkan suatu penyampaan maksud (de, pkran, gagasan, atau s hat) seseorang kepada orang lan dengan menggunakan bahasa lsan sehngga maksud tersebut dapat dpaham oleh orang lan dalam (Suhartono 2005:7). Berbcara dartkan sebaga bahasa lsan untuk menyampakan maksud yang ngn dsampakan berupa de, pkran, gagasan atau s hat seseorang. Dalam menggunakan bahasa lsan harus ada salng pengertan antara satu sama lan. Dalam berbcara kta mempunya kemampuan untuk bsa menyampakan de, pkran, gagasan, atau s hat kepada seseorang yang kta ajak berbcara sehngga ada terjad komunkas dua arah dan salng memaham satu sama lan.

Kata meda berasal dar bahasa Latn dan merupakan bentuk jamak dar kata medum yang secara harfiah berarti perantara, yaitu perntara sumber pesan (a source) dengan penerma (a receiver), (Zaman, 2005:4.4)

Menurut kamus bahasa Indonesa art kata celemek yatu kan penutup baju pada dada anak kecl sebaga alat untuk menjaga kebershan. Art kata bercerta adalah suatu kegatan yang dlakukan seseorang secara lsan kepada orang lan dengan alat peraga atau tanpa alat tentang apa yang harus dsampakan dalam bentuk pesan, nformas atau hanya sebuah dongeng yang ddengarkan dengan cara menyenangkan, oleh karena tu orang yang menyajkan certa tersebut harus menyampakan dengan menark. (Dhen, 2005:63)

Menurut Madyawat (2016:188), meng-ungkapkan bahwa metode bercerta dengan celemek certa merupakan salah satu metode

(3)

guna menark anak untuk mau mendengarkan certa dan memperhatkan s certa melalu sebuah meda sederhana yang menark berupa celemek yang dgunakan dtempel d dada guna menunjang penyampaan s certa. Selaras dengan pendapat tersebut menurut Madyawat (2016:188) menyampakan tentang metode bercerta menggunakan celemek certa, yatu kegatan bercerta atau menyampakan s certa dengan meda celemek yang telah dimodifikasi menjadi alat peraga edukatif untuk menyampakan s certa.

Berbcara merupakan tuntutan kebutu-han hdup setap manusa. Sebaga makhluk sosal, manusa akan berkomunkas dengan orang lan dsekellngnya dengan menggunakan bahasa sebaga alat utamanya. Dengan demkan kemampuan berbcara dstmulas sejak dn karena pada usa dn adalah usa emas sehngga saat yang tepat untuk mengembangkan seluruh aspek yang dmlk anak.

Salah satu strateg pembelajaran yang dapat dupayakan dalam mengembangkan ketramplan berbcara pada anak adalah melalu meda. Meda yang dgunakan dalm peneltan n adalah meda celemek certa.

Dengan meda celemek certa n dharapkan anak tertark sehngga anak mau mendengarkan certa dengan bak. Melalu meda celemek certa tersebut anak bsa bernteraks dan berkomunkas langsung dengan guru dan teman-temannya, sehngga dapat melath anak dalam mengembangkan kemampuan berbcara.

Berdasarkan uraan tersebut, maka dapat drumuskan hpotess tndakan perbakan pem-belajaran melalu peneltan tndakan kelas n yatu: Meda celemek certa efektf menngkatkan kemampuan berbcara pada anak Kelompok Berman Asyyah Melat Puth Mungkd Magelang Tahun Pelajaran 2015/2016.

METODE

Metode peneltan adalah cara-cara yang dgunakan oleh penelt dalam merancang, melaksanakan pengolah data untuk menark kesmpulan berkenaan dengan masalah pe-neltan terentu (Sukmadnata, 2005:317). Me-tode peneltan merupakan suatu pendekatan yang dgunakan untuk mencar jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dbahas. Selanjutnya metode metode peneltan

adalah cara yang dgunakan oleh penelt dalam mengumpulkan data peneltannya (Arkunto, 2006:160). Metode peneltan yang dplh dalam suatu peneltan harus mengarah pada tujuan peneltan yang hendak dcapa agar hasl yang dperoleh sesua dengan tujuan yang dharapkan dan dapat dpertanggungjawabkan tngkat kel-mahannya. Berkut hal-hal yang berkatan dengan Metode Peneltan:

Peneltan n dlakukan dengan mengguna-kan metode Peneltan Tndamengguna-kan Kelas (PTK) atau classroom action research. Peneltan tndakan

kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegatan belajar berupa sebuah tndakan yang sengaja dmunculkan dan terjad dalam sebuah kelas secara bersama (Arkunto, 2012:3). Pene-ltan tndakan kelas menghendak perubahan dalam stuas tertentu untuk menguj prosedur yang dperkrakan akan menghaslkan perubahan tersebut kemudan, setelah sampa pada tahap kesmpulan yang dapat dpertanggungjawabkan, melaksanakan prosedur n (Sugyono, 2010:9).

Setting peneltan adalah latar dan keadaan

yang djadkan lokas peneltan (Arkunto, 2006). Lokas peneltan n dlaksanakan d Kelompok Berman Asyyah Melat Puth Kecamatan Mungkd Kabupaten Magelang.

Dar pengamatan penelt pada anak d Kelompok Berman Asyyah Melat Puth Kecamatan Mungkd Kabupaten Magelang dalam beberapa aktvtas terlhat kegatan kurang memberkan kesempatan pada anak untuk mengembangkan kemampuan berbcara. Pada saat kegatan bercerta guru hanya membacakan certa tanpa memberkan kesempatan anak untuk hanya sekedar bertanya, mengemukakan pendapat dan anak tdak dber kesempatan untuk mencertakan kembal certa yang telah dbacakan sesua dengan kemampuan anak. Selan tu meda yang dgunakan dalam kegatan bercerta d Kelompok Berman Asyyah Melat Puth basanya hanya buku certa, sehngga kurang bervaras dan anak cenderung bosan.

Subjek dalam peneltan n adalah anak usa 3-4 tahun d kelompok Asyah d Kelompok Berman Asyyah Melat Puth Tahun Ajaran 2015-2016 dengan jumlah peserta ddk sejumlah 3 dengan alasan 3 anak tersebut mempunya kemampuan berbcara kurang dbandngkan anak seusanya. Hal n dbuktkan dengan jumlah kosa kata tdak sebanyak teman seusanya.

Varabel dalam peneltan n terdr dar tga varabel :

(4)

1. Varabel Input

Varabel input dalam peneltan n adalah

rendahnya kemampuan berbcara anak ddk d Kelompok Asyyah Melat Puth Kecamatan Mungkd Kabupaten Magelang yang tanda dengan :

a. Anak belum mampu bertanya dan berko-mentar tentang certa yang ddengarnya b. Anak belum mampu menggunakan 3-4

kata dalam satu kalmat

c. Anak belum mampu mencertakan kem-bal certa yang ddengarnya

d. Anak belum mampu mencertakan pe-ngalaman yang dalam dengan certa sederhana

2. Varabel Proses

Varabel proses dalam peneltan n adalah penggunaan meda celemek certa, untuk menngkatkan kemampuan berbcara anak ddk d Kelompok Berman Asyyah Melat Puth Kecamatan Mungkd Kabupaten Magelang.

3. Varabel Output

Varabel output dalam peneltan n adalah

ter-jadnya penngkatan kemampuan berbcara anak d Kelompok Berman Asyyah Melat Puth Kecamatan Mungkd Kabupaten Magelang.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Data hasl peneltan menunjukkan bahwa persentase kemampuan berbcara ketga sswa dtnjau dar masng-masng sub ndkator mengalam penngkatan pada sklus I, Sklus II, dan Sklus III. Selan tu persentase kemampuan berbcara ketga sswa mengalam penngkatan pada Sklus I, Sklus II, dan Sklus III. Kemampuan berbcara pada ketga responden pada konds awal belum berkembang. Persentase Subyek I pada Sklus I sebesar 33.3%, Subyek II sebesar 29,19%, dan Subyek III sebesar 33,33% dan menngkat pada Sklus II Subyek AG sebesar 70,83%, Subyek CR sebesar 62,50%, dan Subyek SL 62,50%. Persentase pada Sklus III menngkat lag pada ketga responden, yatu Subyek AG sebesar 83,33%, Subyek CR sebesar 75,00%, dan Subyek SL 75,00%. Hal n menunjukkan bahwa penerapan meda celemek certa efektf menngkatkan kemampuan berbcara pada sswa Kelompok Berman Asyah Melat Puth Kecamatan Mungkd Kabupaten Magelang.

KESIMPULAN Kesimpulan Teori

a. Kemampuan berbcara merupakan proses komunkas atau penyampaan pesan dar komunkan ke komunkator sehngga terjad komunkas dua arah dan dalam berbcara ada hal yang dsampakan kepada orang lan atau dsebut pesan.

b. Meda celemek certa adalah alat atau sarana berupa kan berbentuk celemek yang dtempelkan d dada yang dapat dgunakan untuk menyampakan de, pkran, nformas atau dongeng yang dsampakan dengan cara yang menyenangkan.

c. Manfaat bercerta dengan celemek certa yatu menjad dasar fondas kemampuan berbahasa, menngkatkan kemampuan mendengar, mengasah logika berfikir dan rasa ngn tahu, menambah wawasan, me-ngembangkan majnas dan jwa petualang, mempererat katan batn orang tua dan anak, menngkatkan kecerdasan emosonal, dan alat untuk menanamkan nla moral, etka, dan membangun prbad.

Kesimpulan Hasil Penelitian

Berdasarkan pembahasan hasl peneltan yang dperoleh dar hasl analss data, dapat dsmpulkan bahwa Meda Celemek Certa efektf menngkatkan kemampuan berbcara pada anak d Kelompok Berman Asyyah Melat Puth Kecamatan Mungkd Kabupaten Magelang dengan bukt sebaga berkut :

Persentase kategor kemampuan berbcara sswa mengalam penngkatan pada Sklus I, Sklus II, dan Sklus III.

1) Pada konds awal, kemampuan berbcara semua Subyek dalam kategor belum ber-kembang.

2) Pada Sklus I, kemampuan berbcara se-maua Subyek mula berkembang dengan persentase yang dperoleh Subyek I sebesar 33.3%, Subyek II sebesar 29,16%, dan Subyek III sebesar 33.3%.

3) Pada Sklus II, kemampuan berbcara me-nngkat dengan persentase Subyek I sebesar 70,83%, Subyek II sebesar 62,50%, dan Subyek III sebesar 62,50%.

4) Pada Sklus III, kemampuan berbcara me-nngkat dar Sklus II dengan persentase Subyek I sebesar 83,33%, Subyek II sebesar 75,00%, dan Subyek III sebesar 75,00%.

(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arkunto, Suharsm. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rhneka Cpta.

Depdkbud. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Dhen, Nurbana dkk. 2009. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta : Unverstas Terbuka

Hurlock, Elzabeth B. 1978. Perkembangan Anak Jilid I, Eds Keenam. Jakarta: Erlangga.

Itadz. 2008. Cerita untuk Anak Usia Dini. Yogyakarta: Tara Wacana.

Kunandar. 2010. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Penegmbangan Profesi Guru. Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada.

Madyawat, Lls. 2016. Strategi Pengembangan Bahasa Pada Anak. Jakarta : Prenada Meda Group

Moleong, J.L. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya

Muslch, Mansur, 2009. Melakukan PTK itu Indah. Jakarta : PT Bum Aksara

Sugyono, 2011. Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif. Bandung : Alfabetat

Suharsm, A, Suhardjono, & Supard. 2012. Peneltan Tndakan Kelas. Jakarta : PT Bum Aksara Suhartono. 2005. Pengembangan Keteramplan Bcara Anak Usa Dn. Jakarta : Depdknas

Suslawan, 2009. Pengaruh Metode Bercerita Dengan Gambar Seri Dalam Menungkatkan Kemampuan Bahasa Anak. http://Susila.wordpress.com. (dakses 20 Maret 2016)

Referensi

Dokumen terkait

Dengan hak bebas royalti non-eksklusif ini Universitas Sebelas NIaret berhak menyimpan, mengalihmediakan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (database),

[r]

Penelitian yang dilakukan penulis untuk mengetahui jumlah tempat parkir baik yang sudah terdaftar dan belum terdaftar di DPPKAD yang dijadikan sampel dalam

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi konsep tentang mekanisme koping pada perempuan yang mengalami infertilitas yang dipengaruhi faktor sosial budaya Karo di

Penulis mengucapkan syukur kepada Tuhan yang Maha Pengasih atas berkat dan pendampingan- Nya selama Penulis mengerjakan laporan berjudul “EVALUASI UNTUK PENINGKATAN

Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Penguasaan Keterampilan Menyundul Dalam Pembelajaran Sepakbola Kelas VII SMP Mekar Arum Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia

The results of the research show that are: 1.Process of teaching learning English reflecting at SDN 2 Sindon Ngemplak Boyolali especially at the fifth year,