• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI DIRI PROGRAM STUDI FISIKA FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS BRAWIJAYA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EVALUASI DIRI PROGRAM STUDI FISIKA FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS BRAWIJAYA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI"

Copied!
111
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI DIRI

PROGRAM STUDI FISIKA

FAKULTAS MIPA

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI

JAKARTA

2009

(2)

1

I. KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur dihaturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia dan hidayahNya, sehingga laporan evaluasi diri Program Studi (PS) Fisika FMIPA Universitas Brawijaya (UB) ini dapat diselesaikan. PS Fisika sebagai institusi penyelenggara pendidikan mengadakan evaluasi diri yang dilakukan secara berkala guna mendapatkan gambaran menyeluruh. Evaluasi diri tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan masukan, proses, luaran, dan dampak penyelenggaraan pendidikan yang telah dilaksanakan oleh program studi. Hasil evaluasi diri ini digunakan untuk perencanaan, pengembangan, dan perbaikan program studi secara berkesinambungan dalam rangka mencapai visi dan misinya. Informasi evaluasi diri memberikan gambaran profil yang komprehensif mengenai sumber daya dan potensi, tersedianya pangkalan data, dan dikembangkannya sistem penjaminan mutu internal di program studi. Evaluasi diri ini juga bertujuan untuk menjamin tersedianya sistem informasi yang lengkap dari program studi dan bahan untuk evaluasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).

Laporan evaluasi diri ini disusun secara obyektif berdasarkan kondisi riil yang ada di program studi dan mengacu kepada panduan penyusunan evaluasi diri dari BAN-PT. Evaluasi diri disusun dengan melibatkan semua unsur sivitas akademika di program studi, fakultas, dan universitas; namun demikian masih memungkinkan adanya kekurangan. Sistem informasi yang kompleks dalam penyusunan laporan evaluasi diri ini menuntut keterlibatan secara aktif dan sungguh-sungguh dari semua staf di program studi. Evaluasi diri ini merupakan kebutuhan penting yang secara berkala harus dilakukan untuk menjamin mutu, kesehatan, dan perbaikan institusi. Berdasarkan evaluasi diri ini program studi dapat merencanakan, mengembangkan, dan memperbaiki program untuk meningkatkan relevansi, atmosfer akademik, internal manajemen, sustainabilitas, serta efisiensi dan produktivitasnya.

Laporan evaluasi diri ini juga dilengkapi borang dan portofolio akreditasi sebagai bahan untuk evaluasi program studi. Semoga laporan evalusi diri ini dapat memberikan informasi dan gambaran secara komprehensif sebagai bahan evaluasi oleh BAN-PT. serta

Malang, 15 November 2008

(3)

2

II. RANGKUMAN EKSEKUTIF

Program Studi Fisika FMIPA Universitas Brawijaya merupakan institusi pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran terhadap mahasiswa strata 1 (S1). PS Fisika yang bermula sebagai laboratorium layanan untuk Fakultas-fakultas Teknik, Pertanian, Peternakan, dan Kedokteran di UB, sejak tahun 1989 melalui surat keputusan DIKTI No. 21/DIKTI/KEP/1989 menjadi program studi pada Program MIPA, dan pada tanggal 21 Oktober 1993 diserahkan ke Fakultas MIPA UB. PS Fisika mempunyai visi untuk ”menjadi program studi bertaraf internasional di dalam pendidikan, penelitian, dan

implementasi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya di bidang Fisika Medis dan Lingkungan.” Untuk merealisasikan visinya, PS Fiska mempunyai misi sebagai

berikut: 1). Menyelenggarakan pendidikan Fisika (S1) yang berkualitas tinggi dan relevan dengan kebutuhan masyarakat pengguna. 2). Menyelenggarakan riset yang mendukung terwujudnya visi jurusan sebagai Center of Excelence dalam bidang riset Fisika Medis dan Lingkungan. 3). Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat berdasarkan hasil pendidikan dan riset.

Dalam upaya merealisasikan visi dan misinya, PS Fisika berupaya untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan PBM dengan melakukan perencanaan, perbaikan, dan pengembangan program secara berkala dan berkesinambungan dengan melibatkan seluruh sivitas akademika untuk meningkatkan relevansi, atmosfer akademik, internal manajemen, sustainabilitas, efisiensi dan produktivitas program studi. Relevansi dan kompetensi PS Fisika dilakukan dengan mengembangkan kurikulum yang menekankan pada kompetensi profesional (kemampuan), individual, dan sosial yang diintegrasikan secara kontekstual. Kurikulum diimplementasikan melalui proses pembelajaran dengan mempertimbangkan peningkatan kemampuan yang bersifat hard skill maupun soft skill yang secara berkala dievaluasi dengan melibatkan berbagai pihak yang berkompeten.

Proses pembelajaran dilakukan PS Fisika yang didukung oleh tenaga akademik berusia relatif muda dengan usia sekitar 40 tahun dengan sebagian besar berlatar belakang pendidikan S3. Pada tahun 2008 PS Fisika mempunyai 12 orang dosen berpendidikan S3 atau sekitar 30% dari jumlah seluruh dosen, 6 orang sedang melaksanakan studi S3, 14 orang berpendidikan S2, sedang 3 orang masih berkualifikasi S1. Dalam waktu tiga tahun ke depan, jumlah dosen yang berpendidikan S3 sudah mencapai 50%. Prestasi akademik

(4)

3

dosen PS Fisika yang sangat bagus ditunjukkan dengan hasil karya penelitian yang dipublikasikan di jurnal internasional dan nasional, dipresentasikan pada pertemuan ilmiah ditingkat internasional dan nasional, diterbitkan dalam bentuk buku, ditulis dalam koran nasional maupun laporan ilmiah. Beberapa hasil karya penelitian dosen PS Fisika sudah dipatenkan. Di samping itu dosen PS Fisika berlatar belakang ilmu pengetahuan yang bervariasi dan telah tergabung di dalam group riset sesuai dengan bidang keahliannya. Group riset ini dibangun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pengguna, dijalankan untuk memenuhi kebutuhan pengetahuan yang sekarang dan yang akan datang, dan sebagai sarana untuk mewujudkan visi dan misi dari program studi.

PS Fisika memperoleh masukan yang cukup bagus dengan nilai NEM rata-rata di atas 8,00 dan nilai ujian masuk antara 560-600. Dengan sebagian besar mahasiswa berasal dari propinsi Jawa Timur dan khusunya daerah Malang Raya dan sekitarnya menjadikan cambuk bagi PS Fisika untuk lebih berbenah di dalam sosialisasi ke daerah-daerah di luar Jawa Timur. Prestasi akademik mahasiswa untuk beberapa tahun terakhir menunjukkan tren peningkatan. Hasil akhir prestasi akademik mahasiswa dapat dilihat dari IPK lulusan yang menunjukkan pada angka ≥3,00. Kompetensi lulusan PS Fisika tercermin dengan terserapnya lulusan pada dunia kerja di mana rentang waktu untuk mendapatkan pekerjaan adalah sekitar 2 bulan dengan gaji awal antara Rp. 2 juta sampai dengan Rp. 3 juta, dan sebagian besar pekerjaan yang didapat sesuai dengan pengetahuan yang dipelajari selama studi di PS Fisika.

PS Fisika menerapkan sistem pembelajaran yang berbasis kompetensi yang bertujuan untuk mendapatkan proses belajar mengajar yang efisien. Efisiensi proses pembelajaran dilakukan dengan melibatkan beberapa komponen yang terintegrasi seperti kurikulum, materi perkuliahan, metode dan strategi pembelajaran, kualitas SDM, dan sarana dan prasarana yang memadai untuk menghasilkan lulusan yang berkompeten dan bemutu. Kurikulum dan materi perkuliahan disesuaikan dengan kompetensi dari kebutuhan masyarakat dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Metode dan strategi pembelajaran dipilih sesuai dengan pencapaian tujuan dari PS Fisika untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas dan berkompetensi di bidangnya.

Ketersediaan sarana dan prasarana untuk menunjang penyelenggaran kegiatan belajar mengajar di PS Fisika sangatlah memadai, apalagi setelah PS Fiska mendapatkan dana

(5)

4

hibah bersaing TPSDP pada tahun 2003-2006. Penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di PS Fisika tersebar di tiga gedung di lingkungan Fakultas MIPA dengan tingkat kepadatan dosen 0,15 dosen per m2 atau setiap dosen menempati 6,5 m2 di dalam ruang dosen dan setiap mahasiswa menempati 3,6 m2. Untuk kegiatan perkuliahan, PS Fisika secara eksklusif menggunakan 2 ruang di Gedung Fisika (semua ber-AC dan terkoneksi dengan internet) dan 1 ruang di Gedung Biomolekuler dan beberapa ruang kelas di Gedung MIPA yang secara khusus diperuntukkan bagi PS Fisika. Semua ruang telah dilengkapi dengan sarana dan prasarana untuk kegiatan belajar mengajar yang memadai, misalnya whiteboard, kursi kuliah, OHP dan projektor LCD. Setiap ruang dosen pun telah dilengkapi dengan satu set PC yang terhubung dengan internet 24/7. PS Fisika mempunyai ruang baca yang memiliki koleksi 1.272 buah buku teks. PS Fisika dilengkapi dengan laboratorium komputer yang berisi tidak kurang dari 30 unit PC yang telah tersambung dengan internet melalui server jurusan. Saat ini semua mahasiswa PS Fisika telah memiliki akses ke internet secara cuma-cuma selama jam kantor di ruangan tersebut dan 24/7 melalui koneksi wifi yang bisa diakses dari luar gedung. Dari program TPSDP ini pula banyak diperoleh tambahan peralatan laboratorium yang cukup canggih. PS Fisika mempunyai genset untuk menyediakan listrik apabila pasokan listrik PLN terhenti sehingga proses belajar mengajar tidak terganggu.

Suasana akademik di PS Fisika berjalan sangat kondusif, baik untuk hal-hal yang bersifat formal akademik maupun non formal antar individu sivitasnya. Interaksi formal antara dosen dengan mahasiswa terjadi dengan keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, maupun keterlibatan dosen, karyawan, dan mahasiswa pada kegiatan pengembangan PS Fisika baik berupa kegiatan evaluasi diri, peninjauan kurikulum, workshop, kuliah tamu, dan lainnya. Interaksi akademik antara dosen dan mahasiswa tercermin dari dipublikasikannya hasil penelitian dosen dan mahasiswa pada jurnal dan dipresentasikannya pada seminar nasional maupun internasional.

PS Fisika Jurusan Fisika FMIPA UB dipimpin oleh Ketua Jurusan dan dibantu oleh seorang Sekretaris yang dipilih secara demokratis pada rapat yang dihadiri oleh dosen dan karyawan. Dalam menyelenggarakan aktivitas program studi, Ketua Jurusan dibantu oleh Kepala Laboratorium untuk melaksanakan kegiatan praktikum dan Tata Usaha (TU) untuk melaksnakan kegiatan yang berkaitan dengan keadministrasian baik akademik maupun

(6)

5

kemahasiswaan. PS Fisika mengadakan pertemuan rutin setiap bulannya yang dipimpin oleh Ketua Jurusan atau Sekretaris Jurusan untuk membicarakan permasalahan program studi atau hal-hal lain yang berkaitan dengan pelaksanaan proses belajar mengajar. Ketua Jurusan PS Fisika dibantu oleh Unit Jaminan Mutu yang menjamin mutu proses belajar mengajar, mengevaluasi diri, dan melakukan perencanaan dan pengembangan program kerja PS di masa mendatang. Perencanaan dan pengembangan PS Fisika disesuaikan dengan RENSTRA dan RENOP universitas dan fakultas.

(7)

6

III. SUSUNAN TIM DAN TUGASNYA Laporan evalusi diri PS Fisika FMIPA UB ini disusun oleh: 1. Nama : Drs. Johan AndoyomEffendi Noor, M.Sc., Ph.D. NIP : 131 879 402 Jabatan : Lektor

Tugas : 1. Koordinator Tim Penyusun ; 2. Penyusun komponen: G. Tata Pamong dan H. Pengelolaan Program

2. Nama : Drs. Arinto Yudi Ponco Wardoyo, M.Sc., Ph.D. NIP : 131 837 956 Jabatan : Lektor

Tugas : Penyusun komponen: A. Jatidiri, Visi, Misi, Sasaran, dan Tujuan; N. Penelitian, publikasi, Tugas Akhir/Skripsi/Thesis/Disertasi, Abdimas,

dan keluaran lainnya.

3. Nama : Drs. Adi Susilo, M.Si., Ph.D. NIP : 131 960 447 Jabatan : Lektor

Tugas : Penyusun komponen: C. Dosen dan tenaga pendukung dan I. Proses pembelajaran.

4. Nama : DR. Eng. Didik Rahadi Santoso, M.Si. NIP : 132 086 158 Jabatan : Lektor Kepala Tugas : Penyusun komponen: B. Mahasiswa. 5. Nama : Ir. D.J. Djoko H. Santjojo, M.Phil., Ph.D. NIP : 132 085 941 Jabatan : Asisten Ahli Tugas : Penyusun komponen: L. Penjaminan Mutu 6. Nama : Chomsin S. Widodo, S.Si., M.Si.

NIP : 132 135 218 Jabatan : Lektor Kepala Tugas : Penyusun komponen: F. Pendanaan 7. Nama : Firdy Yuana, S.Si., M.Si.

NIP : 132 313 396 Jabatan : Asisten Ahli Tugas : Penyusun komponen: D. Kurikulum 8. Nama : Gancang Saroja, S.Si.

NIP : 132 313 608 Jabatan : Asisten Ahli

Tugas : Penyusun komponen: E. Sarana dan Prasarana 9. Nama : Sri Herwiningsih, S.Si.

(8)

7

Tugas : Penyusun komponen: M. Lulusan 10. Nama : Drs. Unggul Punjung Juswono, M.Sc. NIP : 131 879 050 Jabatan : Lektor Kepala Tugas : Penyusun komponen: J. Suasana Akademik. 11. Nama : DR. Ing. Setyawan Purnomo Sakti, M.Eng. NIP : 131 879 401 Jabatan : Lektor Kepala Tugas : Internal Reviewer

12. Nama : DR. Rer. Nat. M. Nurhuda

NIP : 131 879 409 Jabatan : Lektor Kepala Tugas : Internal Reviewer

13. Nama : Jaedi

NIP : 132 126 777 Jabatan : KTU Jurusan Fisika Tugas : Penyediaan data PS Fisika..

14. Nama : Susilo Purwanto

NIP : 132 325 607 Jabatan : Penyedian data akademik. Tugas : Membantu pengumpulan data kemahasiwaan.

15. Nama : Novita Rosyida

NIM : 0510930043 Jabatan : Mahasiswa Tugas : Membantu pengumpulan data kemahasiwaan. 16. Nama : Mayang Ambika

NIM : 0510930037 Jabatan : Mahasiswa Tugas : Membantu pengumpulan data alumni

(9)

8

IV. DAFTAR ISI

I. KATA PENGANTAR ... II. RANGKUMAN EKSEKUTIF ... III. SUSUNAN TIM DAN TUGASNYA ... IV. DAFTAR ISI ... V. DESKRIPSI KOMPONEN ... A. Jati Diri, Visi, Misi, Sasaran, dan Tujuan ...

A.1. Jati Diri Program Studi ... A.2. Visi Program Studi ... A.3. Misi Program Studi ... A.4. Sasaran Program Studi ... A.5. Tujuan Program Studi ... B. Mahasiswa ... C. Dosen dan Tenaga Pendukung ... D. Kurikulum ... E. Sarana dan Prasarana ... F. Keuangan/Pendanaan ... G. Tata Pamong (Governance) ... H. Pengelolaan Program ... I. Proses Pembelajaran ... J. Suasana Akademik ... K. Sistem Informasi ... L. Sistem Penjaminan Mutu ... M. Lulusan ... N. Penelitian, Publikasi, Tugas Akhir Mahasiswa/ Skripsi/

Thesis/Disertasi, Abdimas, dan Keluaran Lainnya ... VI. RANGKUMAN ANALISIS KKPA ... VII. REFERENSI ... VIII. LAMPIRAN ... Halaman 1 2 6 9 13 13 13 13 14 15 19 23 25 28 30 32 34 39 41 43 45 48 52 57 58

(10)

9

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar B1. Jumlah mahasiswa menurut jalur seleksi ... 68

2. Gambar B2. Profil mahasiswa menurut NEM dan Skor SPMB ... 68

3. Gambar B.3. Distribusi mahasiswa PS Fisika menurut propinsi asalnya ... 70

4. Gambar B4.Asal mahasiswa PS Fisika menurut Kota/kabupaten di Jawa Timur 70

5. Gambar B.5 Perbandingan jumlah mahasiswa Laki-laki dan Perempuan ... 71

6. Gambar B.6 Distribusi mahasiswa menurut peminatan ………. 71

7. Gambar B.7 Capaian IPK mahasiswa per angkatan per tahun ... 71

8. Gambar B.8. Jumlah peminat dan yang diterima di PS Fisika Universitas Brawijaya 72

9. Gambar C.1 Distribusi dosen menurut pendidikan ... 74

10. Gambar C.2 Distribusi dosen menurut umur ……….. 74

11. Gambar C.3 Distribusi dosen berdasar golongan kepangkatan ……….. 76

12. Gambar C.4 Distribusi dosen berdasar bidang keahlian ………. 76

13. Gambar C.5 Distribusi karya ilmiah dosen tahun 2005-2008 ... 94

14. Gambar D1. Visualisasi kurikulum program studi Fisika ... 95

15. Gambar D2. Rencana alur belajar pada program studi Fisika ... 96

16. Gambar D3. Kompetensi Bidang Minat pada visi dan misi program studi... 96

17. Gambar D4. Pohon Kurikulum PS Fisika ... 97

18. Gambar G.1 Struktur Organisasi Program Studi Fisika ... 100

19. Gambar M.1. Profil lulusan bedasarkan tahun kelulusan dan IPK ... 107

20. Gambar M.2. IPK rata-rata menurut tahun kelulusan ... 107

21. Gambar M.3. Lama Pengerjaan Skripsi ... 108

22. Gambar M.4. Waktu tunggu untuk pekerjaan ... 109

23. Gambar M.5. Besar gaji pertama lulusan ... 109

(11)

10

DAFTAR TABEL

1. Tabel B.1. Profil mahasiswa berdasarkan propinsi asal mahasiswa ... 69

2. Table C.1. Profil dosen berdasarkan umur dan latar belakang pendidikan ... 73

3. Tabel C.2. Distribusi dosen berdasar keahlian ………. 75

4. Tabel C.3. Profile dosen menurut alokasi waktu ... 77

5. Tabel C.4 Beban kerja dosen rata-rata per tahun ... 77

6. Tabel C.5. Distribusi laboran, karyawan administrasi, dan dosen di program studi dan laboratorium ………. .. 78

7. Tabel C.6. Karya ilmiah dosen pada jurnal dan pertemuan ilmiah ... 79

8. Tabel C.7 Karya ilmiah berupa artikel di mediamasa ... 91

9. Tabel C.8. Karya ilmiah berbentuk buku ... 92

10. Tabel C.9 Karya ilmiah dalam bentuk patent ... 92

11. Tabel C.10. Karya Ilmiah dosen dalam bentuk laporan penelitian ... 93

12. Tabel F.1. Rincian sumber pendanaan PS Fisika ... 98

13. Tabel F.2. Sumber dana dosen dari penelitian ... 98

14. Lampiran I.1a. Kehadiran Dosen dan Sebaran Nilai Mahasiswa untuk Semester Ganjil, Tahun Akademik 2005/2006 ... 101

15. Lampiran I.1b. Kehadiran Dosen dan Sebaran Nilai Mahasiswa untuk Semester Genap, Tahun Akademik 2005/2006 ... 102

16. Lampiran I.1a. Kehadiran Dosen dan Sebaran Nilai Mahasiswa untuk Semester Ganjil, Tahun Akademik 2006/2007 ... 103

17. Lampiran I.1b. Kehadiran Dosen dan Sebaran Nilai Mahasiswa untuk Semester Genap, Tahun Akademik 2006/2007 ... 104

18. Lampiran I.1a. Kehadiran Dosen dan Sebaran Nilai Mahasiswa untuk Semester Ganjil, Tahun Akademik 2007/2008 ... 105

19. Lampiran I.1b. Kehadiran Dosen dan Sebaran Nilai Mahasiswa untuk Semester Genap, Tahun Akademik 2007/2008 ... 106

20. Tabel M.1. Profil lulusan berdasarkan tahun kelulusan dan lama studi ... 108

21. Tabel N.1. Hibah penelitian di Jurusan Fisika ... 111

(12)

11

V. DESKRIPSI KKPA A. Jatidiri, Visi, Misi, Sasaran, dan Tujuan A.1. Jati Diri Program Studi

Program Studi (PS) Fisika di Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Universitas Brawijaya didirikan pada tahun 1979 bermula sebagai Laboratorium Fisika di Fakultas Teknik yang berfungsi sebagai laboratorium layanan untuk Fakultas-fakultas Teknik, Pertanian, Peternakan, dan Kedokteran. Pada tahun 1987, PS Fisika menerima mahasiswa S-1 untuk angkatan pertama. Dua tahun berikutnya yakni tahun 1989, Laboratorium Fisika dikelolah oleh PS Fiska pada Program MIPA melalui SK Ditjen Dikti No. 21/DIKTI/KEP/1989 (Lampiran A1). Pada akhirnya PS Fisika diserah terimakan dari Fakultas Teknik ke Fakultas MIPA melalui keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0371/10/1993 pada tanggal 21 Oktober 1993 (Lampiran A2).

A.2. Visi Program Studi

Visi PS Fisika adalah: ”Menjadi program studi bertaraf internasional di dalam pendidikan, penelitian, dan implementasi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya di bidang Fisika Medis dan Lingkungan.”

A.3. Misi Program Studi

Untuk merealisasikan visinya, PS Fiska menetapkan Misi sebagai berikut:

• Menyelenggarakan pendidikan Fisika (S1) yang berkualitas tinggi dan relevan dengan kebutuhan masyarakat pengguna.

• Menyelenggarakan riset yang mendukung terwujudnya visi jurusan sebagai center of excelence dalam bidang riset Fisika Medis dan Lingkungan.

• Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat berdasarkan hasil pendidikan dan riset.

A.4. Sasaran Program Studi Sasaran PS Fisika adalah:

• Terwujudnya kurikulum yang sesuai dengan visi dan misi program studi; dan kurikulum dengan kompentensi kebutuhan masyarakat.

(13)

12

• Tersedianya tenaga pengajar yang profesional sesuai dengan kompetensi program studi.

• Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai untuk proses belajar mengajar. • Tersedianya kualitas lulusan yang mampu terserap kebutuhan pasar.

• Meningkatkan produktivitas lulusan dan menurunnya angka droup out. • Terciptanya suasana kerja yang kondusif.

• Terbentuknya citra positif di masyarakat.

• Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap program studi. A.5. Tujuan Program Studi

Tujuan dari berdirinya PS Fisika adalah: 1. Menghasilkan lulusan yang:

• Memiliki kompetensi di bidang Fisika Medis dan Lingkungan serta memiliki ketrampilan dasar riset untuk pengembangan ilmu Fisika.

• Mampu menerapkan ilmu Fisika dalam praktek di bidang profesi Fisika dan pengabdian kepada masyarakat.

• Mampu bersikap profesional.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat untuk menunjang kompetensi dari kegiatan pembelajaran.

Analisis KKPA Kekuatan

PS Fisika sebagai penyelenggara pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang Fisika dengan aplikasi di bidang medis dan lingkungan untuk menghasilkan lulusan yang berkompeten pada bidangnya.

Kelemahan

PS Fisika yang dalam keberadaannya masih relatif masih muda, perannya masih belum banyak dikenal, dipahami, dan dihargai, baik oleh masyarakat umum maupun masyarakat pengguna lain yang ditunjukkan dengan hasil riset yang dihasilkan belum banyak diimplementasikan dalam aktivitas pengabdian kepada masyarakat.

(14)

13

Peluang

Program studi mempunyai peluang besar untuk berkontribusi pada bidang medis dan lingkungan yang pada saat ini secara luas sangat diperlukan, dan bidang-bidang yang lain umumnya baik nasional maupun internasional.

Ancaman

Pandangan umum tentang ilmu Fisika secara sempit dan ilmu Fisika itu sulit, serta penghargaan masyarakat Indonesia terhadap bidang Fisika dan ilmu pengetahuan dasar secara umumnya masih rendah, dan tingginya tingkat persaingan di era pasar global.

B. Kemahasiswaan

B.1. Sistem Rekrutmen Mahasiswa

Penerimaan mahasiswa baru PS Fisika melalui beberapa jalur seleksi yakni: PSB (Penjaringan Siswa Berprestasi), SNM-PTN (Seleksi Nasional Masuk PTN, dahulu SPMB), Seleksi SPKS (Seleksi Program Kemitraan Sekolah), SPMK (Seleksi Program Minat dan Kemampuan), dan SAP (Seleksi Alih Program). Lampiran B Gambar B1 adalah grafik jumlah mahasiswa baru tiap angkatan berdasarkan jalur seleksi. Pada tahun akademik 2004/2005 sampai dengan tahun akademik 2006/2007 hanya dilakukan dua jalur seleksi penerimaan mahasiswa baru yaitu jalur PSB dan SPMB. Komposisi jumlah mahasiswa untuk kedua jalur ini adalah sekitar 20% untuk PSB dan untuk 80% SPMB. Mulai tahun 2007/2008 sudah dimulai dilakukan seleksi lewat jalur SPKS dan SAP untuk mahasiswa yang melakukan transfer. Dan mulai tahun 2008/2009 juga diadakan seleksi lewat jalur SPMK.

B.2. Profil Mahasiswa

Mahasiswa PS Fisika mempunyai latar belakang yang bagus dengan nilai rerata NEM 7,93 untuk mahasiswa angkatan 2004/2005, 7,65 untuk angkatan 2005/2006, 8,14 untuk angkatan 2006/2007, 8,08 angkatan 2007/2008, dan 8,04 untuk angkatan 2008/2009. Dari data di atas dapat dilihat bahwa input PS Fisika mempunyai latar belakang prestasi akademik yang bagus dengan nilai rata-rata 8 untuk setiap mata pelajaran. Sedang nilai ujian masuk menunjukkan skor yang kurang memuaskan yakni berkisar antara 560-600. Gambaran profil mahasiswa selama lima tahun terakhir yang dilihat dari nilai rerata NEM dan skor SPMB/ SNM-PTN ditampilkan pada Lampiran B Gambar B2.

(15)

14

Ditinjau dari propinsi asal mahasiswa, mahasiswa PS Fisika Universitas Brawijaya sebagian besar berasal dari propinsi Jawa Timur (77,9%) kemudian disusul dari propinsi NTB (9,2%) serta propinsi Jawa Tengah dan Kalimantan Timur masing-masing 2,2%. Lampiran B Tabel B1 menunjukkan detil jumlah mahasiswa perangkatan dari beberapa propinsi di Indonesia, sedangkan Lampiran B Gambar B3 adalah grafik sebaran asal mahasiswa PS Fisika Universitas Brawijaya selama lima tahun komulatif. Untuk wilayah Jawa Timur, sebagian besar mahasiswa PS Fisika berasal dari wilayah Malang Raya (Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu), yaitu sebesar 77,9%.

Profil mahasiswa PS Fisika ditinjau dari perbandingan antara jumlah mahasiswa laki-laki dan perempuan, maka selama lima tahun terakhir mahasiwa PS Fisika mempunyai perbandingan yang hampir seimbang. Hal ini menunjukkan adanya kesetaraan gender di PS Fisika Universitas Brawijaya, dan suatu pertanda yang baik. Lampiran B Gambar B5 menunjukkan hal tersebut.

Program Studi Fisika mempunyai lima bidang peminatan, yaitu Fisika Teori/Komputasi, Fisika Material, Biofisika dan Fisika Medis, Instrumentasi dan Geofisika. Dari kelima bidang peminatan tersebut sebagian besar mahasiswa terdistribusi hampir merata di tiga peminatan, yaitu Geofisika, Instrumentasi dan Biofisika dan Fisika Medis. Sementara bidang peminatan Fisika Teori/Komputasi sangat kurang peminatnya, sedangkan Fisika Material peminatnya sangat minim dari tahun ke tahun (Lampiran B Gambar B6).

Capaian prestasi akademik komulatif (IPK) mahasiswa PS Fisika untuk waktu empat tahun dapat dilihat pada Lampiran B Gambar B7. Walaupun secara rata-rata IPK mereka kurang dari 3, namun biasanya mereka memperbaikinya pada tahun-tahun berikutnya, hingga mencapai IPK lebih dari 3. Hal inilah yang menyebabkan mereka rata-rata lulus lebih dari lima tahun. Kalau dilihat tren perkembangan tiap tahun/semester, IPK mahasiswa mengalami kenaikan. Hal ini dapat dikatakan bahwa proses belajar mengajar di PS Fisika sudah berjalan dengan baik.

B.3. Keterlibatan Mahasiswa dalan Berbagai Komisi yang Relevan

Keterlibatan mahasiswa PS Fisika dalam berbagai kegiatan akademik relatif bagus, khususnya ketika mereka memasuki tahun-tahun terakhir masa studi. Keterlibatan ini berupa riset bersama dengan dosen. Baik untuk proyek tugas akhirnya ataupun kegiatan-kegiatan lomba, misalkan: robotik, roket, lingkungan dan lain-lain.

(16)

15

Dalam bidang akademik mahasiswa terlibat dalam lembaga Unit Jaminan Mutu (UJM) dan pengelolaan komputer. Mahasiswa juga terlibat dalam penilaian sertifikasi dosen yang tengah berlangsung saat ini. Keterlibatan mahasiswa PS Fisika pada kegiatan-kegiatan yang menunjang kemampuan akademik dapat dilihat pada Borang Akreditasi Tabel 10.

B.4. Kegiatan Ekstra-Kulikuler Mahasiswa

Mahasiswa PS Fisika sebagai komunitas mahasiswa Universitas Brawijaya menyalurkan bakat dan minat mereka dalan unit aktivitas mahasiswa yang ada di universitas, misalnya unit aktivitas kerohanian, unit aktivitas keolahragaan, unit aktivitas seni, dll. Di tingkat fakultas juga ada beberapa unit aktivitas, kesenian, kerohanian, olahraga, dll. Di tingkat jurusan (Fisika) kegiatan yang cukup menonjol adalah bidang geofisika (field trip, dll), instrumentation community, robotic club, dll.

B.5. Keberlanjutan Penerimaan Mahasiswa

Jumlah peminat PS Fisika dan yang diterima untuk lima tahun terakhir diberikan pada Lampiran B Gambar B8. Persentase mahasiswa yang diterima dari tahun ke tahun cenderung mengalami kenaikan. Kecenderungan ini terjadi secara nasional (data Ditjen Dikti). Ada beberapa faktor yang menjadikan penyebab PS Fisika relatif kurang diminati oleh lulusan SMU/SMK, salah satunya adalah pengetahuan mereka tentang PS Fisika kurang lengkap. Hal ini terbukti ketika mereka sudah masuk menjadi mahasiswa, baru mengetahui bahwa di PS Fisika ternyata ada beberapa bidang peminatan, yang sebelumnya mereka tidak tahu. Untuk itu perlu dilakukan sosialisasi dan promosi yang lebih intensif dan terus menerus. Hal yang menggembirakan adalah alumni PS Fisika Unibraw cepat diserap oleh pasar dan dengan gaji yang cukup tinggi. Ini dapat dijadikan sebagai bahan untuk promosi.

B.6. Pelayanan Untuk Mahasiswa

Mahasiswa merupakan aset dari PS Fisika. Untuk itu maka PS Fisika telah menyediakan layanan yang maksimum untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. PS Fisika telah menyediakan sarana dan prasarana baik untuk proses belajar mengajar, praktikum, maupun untuk kegiatan ekstrakulikuler yang memadai; sistem informasi akademik yang dapat diakses langsung oleh mahasiswa baik melalui serve di PS Fisika

(17)

16

maupun melalui internet untuk informasi akademik yang ada di INHERENT; sistem jaringan komputer baik lokal maupun internet dan hot spot yang memudahkan mahasiswa untuk mengakses informasi akademik maupun informasi yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Analisis KKPA Kekuatan

• Mahasiswa PS Fisika mempunyai latar pendidikan dengan nilai kelulusan (NEM) yang bagus.

• Prestasi akdemik PS Fisika menunjukkan tren kenaikan.

• Mahasiswa PS Fisika cukup aktif dalam mengikuti kegiatan akademik di luar kegiatan perkuliahan.

• Adanya keseimbangan gender untuk mahasiswa PS Fisika. Kelemahan

Sebagian besar mahasiswa PS Fisika berasal dari Jawa Timur, khususnya wilayah Malang dan sekitarnya.

Peluang

PS Fisika lebih aktif untuk memperkenalkan dirinya di daerah lain selain Jawa Timur. Ancaman

Menurunnya minat mahasiswa untuk belajar di PS Fisika. C. Dosen dan Tenaga Pendukung

C.1. Sistem Rekrutmen Dosen dan Tenaga Pendukung

Penerimaan tenga dosen dan tenaga administrasi dan laboran disesuaikan dengan kebutuhan yang ada pada PS Fisika. Ketua Jurusan mengajukan kebutuhan tenaga dosen sesuai dengan bidang keahlian, spesifikasi yang dibutuhkan, dan jumlah yang dibutuhkan ke Fakultas MIPA. Selanjutnya, Ketua Program Studi, Ketua Jurusan, dan pimpinan fakultas membahas lebih lanjut hal-hal yang berkenaan dengan penerimaan yang berkaitan dengan jumlah formasi, prioritas, dan pembagian tugas untuk ujian penjaringan. Ujian penjaringan melalui 3 (tiga) tahapan yang harus dilalui oleh calon dosen, yakni ujian umum (ujian tertulis dengan soal nasional), ujian subtantif (ujian tertulis dengan soal yang dibuat oleh program studi), dan wawancara. Ujian umum dan ujian subtantif dilaksanakan oleh Bagian Kepegaaian Universitas Brawijaya. Wawancara dilakukan oleh Ketua

(18)

17

Program Studi, Ketua Jurusan, dan Dekan dan para pembantunya untuk menguji kemampuan dalam subtansi ilmu dan kemampuan komunikasi dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Hasil wawancara selanjutnya diserahkan ke Universitas, dan kewenangan untuk menentukan akhir penerimaan dosen tergantung sepenuhnya kepada Universitas. Prosedur yang sama berlaku untuk penerimaan tenaga administrasi dan tenaga laboran. C.2. Pengelolan Dosen dan Tenaga Pendukung

Secara struktural tenaga dosen dan karyawan di PS Fisika untuk kepentingan administrasi di bawah pengelolaan Universitas Brawijaya dan Fakultas MIPA. Untuk keperluan administrasi, kenaikan pangkat dan sebagainya, Fakultas MIPA mengusulkan ke Universitas Brawijaya untuk diproses sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dalam hal kenaikan pangkat, dosen harus dengan inisiatif dan keaktifan sendiri untuk mengumpulkan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk kenaikan pangkat. Bila berkas dokumen sudah terkumpul maka berkas tersebut diserahkan ke fakultas dengan surat pengantar dari Jurusan Fisika. Kemudian fakultas melakukan pengecekan dokumen-dokumen tersebut yang untuk selanjutnya diteruskan ke Universitas untuk pemrosesan lebih lanjut. Pemrosesan kenaikan pangkat masih memerlukan waktu lama.

C.3. Peraturan Kerja dan Kode Etik

Peraturan kerja tenaga dosen di lingkungan PS Fisika sesuai dengan peraturan Direktur Jendral Perguruan Tinggi yakni dengan beban kerja 12 sks yang meliputi bidang pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Sedangkan lama kerja karyawan mengacu pada aturan Universitas Brawijaya yakni 8 jam sehari yang mulai dari jam 07.30 pagi dan berakhir pada jam 16.00. Untuk mengevaluasi dan mengontrol kehadiran, maka dosen dan karyawan diwajibkan untuk melakukan absensi dengan menggunakan sistem pendekteksian sidik jari yakni 1 kali sehari untuk dosen dan 2 kali sehari yakni pagi dan sore hari untuk karyawan.

C.4. Profil Dosen dan Tenaga Pendukung

Profil dosen PS Fisika dapat dilihat pada Lampiran C Tabel C1. Dosen di PS Fisika sebagian besar masih dalam usia produktif yakni dosen yang umur antara 31 sampai 40 tahun berjumlah 13 orang atau 37% dari total dosen yang ada, dan diikuti oleh dosen yang berumur antara 41 sampai 45 tahun dengan jumlah 11 orang atau 31,4%. Sedang dosen berumur antara 51 sampai 60 tahun adalah 7 orang atau 20% dari total jumlah dosen, dan dosen yang berumur diatas 60 tahun berjumlah 1 orang. Dengan dukungan dosen yang sebagain besar berusia muda, maka dampak di bidang prestasi akademik sangat signifikan.

(19)

18

Profil dosen PS Fisika berdasar latar belakang pendidikan ditunjukkan pada Lampiran C gambar C1. Pada tahun 2006, dosen yang bergelar sarjana S3 adalah 5 orang, dan bergelar S2 sejumlah 27 orang, dan S1 4 orang. Pada tahun 2007, dosen bergelar S3 meningkat menjadi 10 orang, S2 sebesar 22 orang, dan S1 sejumlah 4 orang. Pada tahun 2008 PS Fisika mempunyai 12 orang dosen berkualifikasi S3 atau sekitar 30% dari jumlah seluruh dosen, 6 orang sedang melaksanakan studi S3, 14 orang berpendidikan S2, sedang 3 orang masih menyandang S1. Dalam waktu tiga tahun ke depan, jumlah dosen yang berpendidikan S3 sudah akan mencapai 50%.

Tenaga dosen PS Fisika terdistribusi pada sejumlah group riset sesuai dengan bidang keahlian untuk mendukung kegiatan akademik. Group riset dibangun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pengguna, dijalankan untuk memenuhi kebutuhan pengetahuan yang sekarang dan yang akan datang, dan sebagai sarana untuk mewujudkan visi dan misi dari program studi. Program Studi Fisika mempunyai beberapa group riset yakni Elektronika dan Instrumentasi, Biofisika dan Fisika Medis, Geofisika, Fisika Material, dan Fisika Teori dan Komputasi. Distribusi dosen pada group riset dapat dilihat pada Lampiran C gambar C3, di mana dosen yang ada pada group riset Elektronika dan Instrumentasi sekitar 26%, Biofisika dan Fisika Medis 23%, Geofisika 20%, Fisika Material 20%, dan Fisika Teori dan Komputasi 11%.

Menurut tingkat golongan kepangkatan, dosen di PS Fisika sebagian besar mempunyai golongan IIIc yakni 13 orang dan golongan IIId sebanyak 8 orang, kemudian diikuti dengan golongan IVa sebanyak 5 orang dan IIIa sejumlah 5 orang, selanjutnya golongan IIIb 3 orang dan golongan IVb sejumlah 1 orang (lihat Lampiran C Tabel C3). Ditinjau dari masa kerja dosen, seharusnya sebagian dosen besar dosen PS Fisika mempunyai golongan kepangkatan IIId dan IV a, dan bahkan seharusnya ada yang sudah bergelar profesor (baik dilihat dari masa kerja dan prestasi akademiknya). Akan tetapi dengan kurang baiknya sistem administrasi kepegawaian di institusi (baik program studi, Fakultas, maupun Universitas) maka kepangkatan dosen masih kurang mencerminkan lamanya masa kerja.

Karyawan Program Studi Fisika sejumlah 11 orang dengan latar belakang pendidikan S1 sejumlah 1 orang, D3 sejumlah 1 orang, dan sisanya berpendikan setingkat Sekolah Menengah Atas. Karyawan terbagi menjadi tenaga administrasi (3 orang), laboran (7 orang), dan pustakawan (1 orang). Penempatan karyawan sesuai dengan kemampuan

(20)

19

dan kinerja kerjanya untuk mendukung proses belajar mengajar untuk mecapai tujuan PS Fisika.

C.5. Karya Akademik Dosen

Produktivitas dosen ditunjukkan dengan karya ilmiah yang dimuat di jurnal Internasional, yakni 8 naskah dipublikasikan pada tahun 2005, 8 naskah pada tahun 2006, 7 naskah pada tahun 2007, dan 2 naskah pada tahun 2008. Sementara yang dipresentasikan pada jurnal nasional berjumlah 5 naskah pada tahun 2005, 10 naskah pada tahun 2006, dan 7 naskah pada tahun 2007. Karya ilmiah dosen pada jurnal ilmiah lokal yang diterbitkan oleh fakultas MIPA Universitas Brawijaya adalah 3 buah pada tahun 2005, 8 buah pada tahun 2006, 4 buah pada tahun 2007 (Lampiran C Tabel C6).

Karya ilmiah dosen juga dipresentasikan di forum ilmiah baik secara nasional maupun internasional. Jumlah makalah yang dipresentasikan pada seminar nasional yakni 10 buah pada tahun 2005, 7 buah pada tahun 2006, 9 buah pada tahun 2007, sedangkan jumlah makalah yang disajikan pada konferensi internasional adalah 8 buah pada tahun 2005, 4 buah pada tahun 2006, 3 pada tahun 2007, dan 3 buah pada tahun 2008 (Lampiran C Tabel C6).

Karya ilmiah dosen PS Fisika juga dipublikasikan pada koran nasional, yakni 19 buah pada tahun 2006 dan 2 buah pada tahun 2008 (Tabel C8). Karya ilmiah dalam bentuk buku yakni sejumlah 1 buah diterbitkan pada tahun 2005, 2 buah tahun 2006, 1 buah tahun 2007, dan 1 buah tahun 2008 (Tabel C8). Karya ilmiah dosen yang sudah terdaftar untuk mendapatkan paten yakni 3 buah pada tahun 2007 dan 1 buah pada tahun 2008 (Lampiran C Tabel C9).

C.6. Pengembangan Staf

Program Studi Fisika melakukan pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia (dosen dan karyawan) untuk meningkatkan kinerja dan kompentensinya demi mencapai visi, misi, sasaran, dan tujuan yang telah dicanangkan. Peningkatan kemampuan akademik dosen dilakukan dengan mendorong dan mengirim untuk studi lanjut, mengikutsertakan dalam pertemuan akademik (seminar, konferensi, dan lokakarya) baik secara nasional maupun internasional, juga mengirim ke pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan dalam lingkungan Universitas Brawijaya, dalam negeri, maupun luar negeri. Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar, PS Fisika mengirim dosen untuk mengikuti pelatihan PEKERTI, Applied Approach (AA), dan multimedia yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengembangan dan Pengkajian Pendidikan (LP3)

(21)

20

Universitas Brawijaya. Jumlah dosen yang sudah mengikuti pelatihan PEKERTI dan

Applied Approach (AA) telah mencapai 95% dari seluruh jumlah dosen yang ada.

Peningkatan kemampuan dan pembinaan karyawan dilakukan dengan mengirim pada untuk magang ke universitas terkemuka, mengirim ke pelatihan-pelatihan managemen dan komputer.

Analisis KKPA Kekuatan

PS Fisika didukung oleh tenaga dosen dengan usia muda dan sebagian besar berlatar belakang pendidikan S3 dengan produktivitas karya ilmiah yang tinggi baik di lingkungan nasional maupun internasional.

Kelemahan

Lemahnya administrasi institusi (program studi, Fakultas, dan Universitas) yang kurang mendukung kenaikan golongan dan jabatan fungsional dosen. Hal ini kurang menunjang peningkatan karir dosen walaun dosen tersebut mempunyai prestasi yang luar biasa.

Peluang

Dengan prestasi dosen di bidang akademik yang sangat baik membuka kesempatan PS Fisika untuk mendapat dana kompetisi maupun kerja sama dengan institusi lain, serta mewujudkan visinya sebagai institusi berkelas internasional.

Ancaman

Adanya pasar global yang terbuka baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang menawarkan kesempatan berkarir bagi dosen dengan menjanjikan karir, fasilitas, dan kesejahteraan yang lebih baik.

D. Kurikulum

D.1. Kesesuaian dengan Visi, Misi, Sasaran, dan Tujuan

Kurikulum PS Fisika dibangun berdasarkan visi dan misi program studi, serta mengikuti perkembangan kebutuhan pasar kerja dengan penekanan pada kompentensi kemampuan (professional), individual, dan sosial yang diintegrasikan secara kontekstual. Kurikulum PS Fisika diimplementasi melalui proses pembelajaran yang meliputi peningkatan kemampuan belajar untuk mengatahui yang bersifat kognitif (Knowledge), untuk melakukan sesuatu yang bersifat motorik (Hard skill), untuk hidup bersama yang

(22)

21

bersifat afektif (Soft skill). Di samping itu, kurikulum pada PS Fisika telah mewadahi bidang minat yang sedang berkembang sesuai dengan kompentensinya sesuai dengan kebutuhan. Kurikulum juga dirancang berdasarkan efesiensi agar mahasiswa mempunyai kreasi untuk menyelesaikan studinya dalam waktu 4 tahun.

Mata kuliah pada PS Fisika diklasifikasikan menjadi Mata Kuliah Umum terdiri 15 SKS, Mata Kuliah Dasar Keahlian (MKDK) terdiri 95 SKS, dan Mata Kuliah Pilihan terdiri 15 SKS. Mata Kuliah Pilihan dirancang dan diprogram disesuaikan dengan visi, misi, dan tujuan program studi dengan memperkuat kemampuan professional, mengantisipasi perkembangan ilmu dan teknologi, dan perkembangan dan permintaan pasar. Mahasiswa PS Fisika diharuskan untuk mengambil matakuliah dengan beban 144 satuan kredit semester (SKS) untuk menyelesaikan kuliah S1 dengan gelar “Sarjana Sains (S.Si).

D.2. Relevansi dengan Tututan dan Kebutuhan Stakeholders

Kurikulum pada PS Fisika disusun dengan mempertimbangkan relevansi dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang sekarang dan masa akan datang. Kurikulum disusun dengan melibatkan alumni dan masyarakat pengguna (stakeholders) untuk mendapatkan relevansi dan kompetensi dengan kebutuhan yang diperlukan oleh

stakeholders. Di dalam mengatisipasi perkembangan sain dan teknologi begitu juga dengan

perkembangan kebutuhan pasar dan stakeholder, maka kurikulum di PS Fisika ditinjau ulang setiap 4 tahun. Akan tetapi dengan perkembangan kebutuhan yang mendesak, kurikulum dapat dievaluasi sebelum 4 tahun.

D.3. Struktur dan Isi Kurikulum

Struktur dan isi kurikulum PS Fisika dapat dilihat di Lampiran D Gambar D4. Kurikulum PS Fisika terdiri dari Mata Kuliah Wajib (80%) dan Mata Kuliah Minat (20%). Mata Kuliah Wajib terbagi menjadi mata kuliah inti Fisika (70%) yang mengadung kompentensi Fisika dan penunjangnya, dan mata kuliah yang mendukung visi dan misi program studi (10%). Sedangkan Mata Kuliah Minat terdiri dari Mata Kuliah Wajib Bidang Minat (10%) dan Mata Kuliah Pilihan (10%). Mata Kuliah Wajib dan Mata Kuliah Minat dirancang agar mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan Fisika dan ketrampilan yang memadai, dan juga sebagai bekal untuk mengembangkan diri pada jalur pendidikan (studi lanjut) maupun pengembangan diri pada saat kembali ke masyarakat (memperoleh pekerjaan atau menciptakan pekerjaan). Mata kuliah pilihan dirancang sedemikian rupa

(23)

22

untuk memungkinkan pengambilan mata kuliah di bidang-bidang lain yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.

D.4. Derajat Integrasi Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran pada PS Fisika telah dirancang secara terintegrasi berdasar visi dan misi yang diemban, kompetensi keilmuan dan profesional, dan kebutuhan masyarakat yang pelaksanaan dilakukan secara bertahap untuk menghasil lulusan yang berkompentensi pada bidangnya seperti terlihat pada Lampiran D Gambar D4. Kompetensi keilmuan Fisika dan kompetensi keahlian (profesional) menjadi titik berat dari materi pembelajaran di PS Fisika. Sedangkan materi pembelajaran penunjang akademik menduduki peringkat berikutnya, dan diikuti oleh materi penunjang umum. Pelaksanaan materi pembelajaran didukung dengan beberapa Bidang Keahlian yang merujuk pada kompetensi keilmu dan keahlian seperti digambarkan pada Lampiran D Gambar D.3. Analisis KKPA

Kekuatan

Kurikulum di PS Fiska dirancang dengan berdasarkan kompetensi untuk visi, misi, tujuan, sasarannya, dan mempertimbangkan kompetensi kebutuhan masyarakat pengguna, serta mempertimbangkan beberapa pengembangan beberapa aspek baik motorik, kognitif, dan afektif yang berupa hard skill maupun soft skill.

Kelemahan

Kurikulum telah mempertimbangkan pengembangan aspek afektif (soft skill), akan tetapi pengembangan soft skill masih menduduki porsi yang kecil.

Peluang

Pelaksnaan kurikulum yang berdasarkan kompetensi yang didukung oleh kelompok bidang keahlian (KBK) akan bisa menjawab permasalahan di masyarakat umum dan masyarakat pengguna.

Ancaman

Tuntutan dunia kerja yang memerlukan lulusan dengan soft skill yang lebih tinggi dibanding academic skill memerlukan reorentasi kurikulum.

(24)

23

E. Sarana dan prasarana

E.1. Ketersediaan Sarana dan Prasarana

Penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar PS Fisika tersebar di tiga gedung di lingkungan Fakultas MIPA. PS Fisika menempati satu gedung secara keseluruhan yang dinamakan Gedung Fisika dengan dua lantai dan luas lantai 863 m2, satu lantai di lantai 3 Gedung Biomolekuler (luas lantai 268 m2) dan beberapa lokal di Gedung MIPA (luas lantai 734 m2). Gedung Fisika merupakan gedung utama PS Fisika yang mengakomodasi 2 ruang administrasi, 10 ruang dosen (termasuk Ruang Ketua/Sekretaris Jurusan), 2 ruang kuliah, 4 laboratorium, 1 Ruang Baca (Perpustakaan Jurusan), 1 ruang neraca (timbangan), 1 ruang komputer dan 1 ruang SAC (Student Activity Centre) serta 1 ruang untuk Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Fisika . Luas lantai di lantai 3 Gedung Biomolekuler dimanfaatkan untuk Laboratorium Fisika Dasar, yang mempunyai tugas layanan kepada mahasiswa non-Fisika. Di tempat yang sama juga disediakan 1 ruang untuk perkuliahan dan 5 ruang untuk dosen. Dua lokal yang terdapat di Gedung MIPA digunakan untuk ruang kuliah, Laboratorium Fisika Lanjutan dan Workshop/Bengkel Fisika.

E.2. Pemanfaatan, kesesuaian dan kecukupan sarana dan prasarana.

Untuk kegiatan perkuliahan, PS Fisika secara eksklusif menggunakan 2 ruang di Gedung Fisika (semua ber-AC dan terkoneksi dengan internet) dan 1 ruang di Gedung Biomolekuler dan beberapa ruang kelas di Gedung MIPA yang secara khusus diperuntukkan bagi PS Fisika. Ruang-ruang kelas tersebut setiap hari dipakai rata-rata selama 8 jam, dengan ruang kelas di Gedung Fisika sering digunakan mulai dari jam pertama perkuliahan (07.30) sampai jam 17.00. Sedangkan untuk laboratorium, selain Laboratorium Fisika Dasar yang hanya digunakan untuk praktikum mahasiswa, laboratorium-laboratorium yang lain dimanfaatkan juga oleh mahasiswa untuk mengerjakan penelitian tugas akhir. Semua ruang telah dilengkapi dengan sarana dan prasarana untuk kegiatan belajar mengajar yang memadai, misalnya whiteboard, kursi kuliah, OHP dan projektor LCD. Setiap ruang dosen pun telah dilengkapi dengan satu set PC yang terhubung dengan internet 24/7. Tingkat kepadatan dosen dan mahasiswa sudah cukup baik. Untuk dosen kepadatannya adalah 0,15 dosen per m2 atau setiap dosen menempati 6,5 m2 di dalam ruang dosen. Sedangkan dari sarana dan prasarana untuk mahasiswa, setiap mahasiswa menempati 3,6 m2. PS Fisika mempunyai Genset untuk menyediakan listrik apabila pasokan listrik PLN terhenti sehingga proses belajar mengajar masih dapat berlangsung.

(25)

24

Dari program TPSDP, PS Fisika UB telah berhasil membuka ruang baca yang memiliki koleksi 1.272 buah buku teks dengan jam operasi mulai 07.30 – 16.00 setiap hari kerja. Fasilitas lain yang diperoleh adalah Laboratorium Komputer yang berisi tidak kurang dari 30 unit PC yang telah tersambung dengan internet melalui server jurusan. Saat ini semua mahasiswa PS Fisika telah memiliki akses ke internet secara cuma-cuma selama jam kantor di ruangan tersebut dan 24/7 melalui koneksi wi-fi yang bisa diakses dari luar gedung. Dari program TPSDP ini pula banyak diperoleh tambahan peralatan laboratorium yang cukup canggih. Namun penggunaannya sebagian besar masih kurang optimal.

E.3. Keberlanjutan Pengadaan, Pemeliharaan dan Pemanfaatannya

Untuk pengadaan sarana dan prasarana selanjutnya PS Fisika masih sangat bergantung kepada ketersediaan dana dari pemerintah (APBN) dan dana PNBP. Begitu pula untuk pemeliharaannya, kecuali sudah ada sedikit usaha untuk membuka layanan penggunaan komputer di Laboratorium Komputer untuk masyarakat dan pengguna di luar PS Fisika. Satu hal yang menjadi kendala adalah prasarana listrik yang sering padam-hidup-padam bisa dan sudah mengakibatkan kerusakan beberapa peralatan.

Analisis KKPA Kekuatan

• Kondisi gedung dan ruang perkantoran sudah baik dengan pemanfaatan yang sudah lumayan optimal.

• Peralatan laboratorium dan pengajaran yang diperoleh dari TPSDP cukup canggih untuk meningkatkan proses belajar mengajar serta kompetensi mahasiswa dan dosen.

• Adanya sambungan internet kesemua ruangan dosen, laboratorium komputer, hotspot di PS Fisika sangat mendukung proses pembelajaran.

Kelemahan

• Terpencarnya gedung dan lokal PS Fisika dengan jarak yang cukup jauh menjadikan mobilitas staf dan mahasiswa kurang optimal.

• Catu daya listrik PLN sering padam tanpa pemberitahuan sebelumnya mengganggu kelancaran kegiatan belajar mengajar dan aktivitas di laboratorium.

• Optimalisasi dan pemanfaatan alat-alat baru masih tergantung kepada dosen karena kebanyakan manual pemakaian yang berbahasa Inggris.

(26)

25

Peluang

• Kondisi sarana dan prasarana yang ada memungkinkan untuk melayani sivitas akademika di lingkungan FMIPA, UB maupun masyarakat secara umum.

Ancaman

Dana pemerintah untuk pemeliharaan sarana dan prasarana sangat terbatas F. Pendanaan

F.1. Sumber dana

Sumber dana pada PS Fisika berasal dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan sumber dana Program Hibah Kompetisi (PHK) (Lampiran F Tabel F1). Dana dari PNBP digunakan untuk kegiatan proses belajar mengajar baik untuk pendidikan dan pengajaran (praktikum baik untuk keperluan bahan habis pakai maupun bayar asisten), penelitian, pengabdian kepada masyarkat, termasuk untuk alat tulis kantor (ATK). Menilik dari jumlah yang diterima dari PNBP sangatlah tidak memadai untuk suatu lembaga pendidikan untuk menjalankan proses pendidikan dengan jumlah mahasiswa sekitar 1000 orang yang merupakan total mahasiswa PS Fisika dan mahasiswa layanan. PS Fisika mendapatkan dana dari hibah kompetisi melalui proyek TPSDP (Technological and

Professional Skill Development Program) dari tahun 2002 sampai 2006 dengan total dana

yang diterima kurang lebih Rp. 11 miliar. Dengan mendapatkan dana kompetisi TPSDP, PS Fisika mengembangkan dirinya untuk melakukan perbaikan-perbaikan di beberapa hal seperti perbaikan proses belajar mengajar, penelitian, kurikulum, sarana dan prasarana, sistem informasi, managemen jurusan, pengembangan sumber daya manusia, dan lainnya. Dampak yang dihasilkan dari peroleh dana TPSDP sangatlah signifikan untuk mengembangan mutu PS Fisika. Minimnya dana penelitian dosen dari hibah kompetisi yang lain selain TPSDP menjadikan kendala bagi pengembangan penelitian dosen dan mahasiswa, begitu juga untuk pengembangan laboratorium dan praktikum.

Sementara dana untuk pemeliharaan sarana dan prasarana sangatlah terbatas dan dana tersebut langsung dikelola oleh Universitas. Keterbatasan dana bahkan tidak adanya dana untuk memelihara sarana dan prasarana yang ada menyebabkan beberapa peralatan untuk pembelajaran maupun peralatan laboratorium yang memerlukan perawatan atau perbaikan menjadi tidak bisa dipakai. Hal ini bisa mengganggu proses belajar mengajar yang ada di PS Fisika. Begitu halnya untuk keberlanjutan dan kelangsungan sarana dan prasarana tersebut di masa yang akan datang menjadi hal yang mengkhawatirkan.

(27)

26

F.2. Pengelolaan dan Akuntabilitas Penggunaan Dana

Penggunaan dana pad PS Fisika seperti tertera pada Lampiran F Tabel F1. Sebagian besar dana yang diperoleh PS Fisika digunakan untuk kepentingan proses belajar mengajar. Dari Lampiran F Tabel F1 dapat dilihat bahwa dana untuk praktikum, peralatan praktikum, dan dana HR asisten mendominasi penggunaan dana yang ada, kemudian disusul untuk penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dengan mendapatkan dana hibah TPSDP, maka dapat dilihat pada tahun 2005 dan 2006 dana untuk penelitian dosen dan mahasiswa sangat besar yakni 150 juta rupiah pada tahun 2005 dan 110 juta rupiah pada tahun 2006. Sejak tahun 2007, PS Fisika mendapatkan dana untuk operational jurusan. Semua dana rutin yang ada dikelolah oleh Fakultas. Mekanisme penggunaan dana yang ada adalah PS Fisika mengajukan penggunaan dana yang ada ke Fakultas. Sedangkan dana dari hibah TPSDP sepenuhnya dikelola oleh PS.

Akuntabilitas penggunaan dana yang ada yakni PS mengajukan penggunaan dana dengan melampirkan SPJ kemudian Fakultas merekapitulasi penggunaan dana yang telah digunakan PS Fisika. Mekanisme akuntabilitas dari dana hibah TPSDP melalui Sub Management Project Unit (SPMU) Universitas Brawijaya.

F.3. Keberlanjutan Pengadaan dan Pemanfaatannya.

Keberlanjutan pengadaan dan pemanfaat dana rutin PS Fisika sepenuhnya tergantung dari kebijaksanaan Fakultas, sehingga keleluasaan dalam penggunaan dana oleh PS akan terbatas. Oleh sebab itu PS Fisika dituntut kreativitasnya didalam penggalian dana dari sumber-sumber yang lain untuk keberlangsung dan peningkatan kualitas proses pembelajaran.

Analisis KKPA Kekuatan

PS Fisika pernah mendapatkan dana dari hibah TSDP yakni pada tahun 2002 sampai 2006. Kelemahan

Minimnya dana diperoleh dari proyek hibah kompetisi lainnya selain TPSDP dan Minimnya dana untuk pemeliharan sarana dan prasarana.

Peluang

Melakukan kerja sama dengan Instansi yang terkait dengan bidang Fisika untuk memberikan pendanaan untuk berbagai aktivitas pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

(28)

27

Ancaman

Ketatnya persaingan untuk mendapatakan dana kompetisi bagi dosen maupun institusi PS Fisika. Oleh karena keberhasilan untuk medapatkan dana tergantung oleh performansi PS Fisika untuk meningkatan mutu dalam penyelenggaraan pendidikan dan kiprahnya dalam masyarkatan pengguna maupun masyarakat umum.

G. Tata pamong (Governance)

Manajemen PS Fisika, Fakultas MIPA, UB dipimpin oleh seorang Ketua Jurusan dan dibantu oleh seorang Sekretaris Jurusan, yang bertindak sebagai wakil Ketua Jurusan apabila yang bersangkutan berhalangan (tugas keluar kota, cuti atau sakit). Struktur organisasi PS Fisika ditunjukkan pada Lampiran G Gambar G.1. Pada saat ini posisi Ketua Jurusan dipegang oleh Drs. Adi Susilo, M.Si., Ph.D. dan Sekretaris Jurusan Chomsin Sulistyo Widodo, S.Si., M.Si. untuk masa jabatan 2007 – 2011 sesuai dengan hasil pemilihan secara terbuka dan demokratis di tingkat program studi dan disahkan oleh Rektor UB dengan SK No. 008 /SK/2007. Untuk urusan adminsitrasi sehari-hari PS Fisika memiliki empat orang tenaga administrasi, tiga orang di bagian Tata Usaha Jurusan dan seorang di bagian layanan Ruang Baca Jurusan.

Di bidang akademik, PS Fisika mewadahi para dosen ke dalam lima Kelompok Bidang Keahlian (KBK) dan mahasiswa juga ke dalam lima Kelompok Bidang Minat (KBM), yaitu KBK/KBM Biofisika dan Fisika Medis, Geofisika, Fisika Komputasi, Elektronika dan Pengukuran serta Fisika Material, yang masing-masing dikoordinasikan oleh seorang dosen. Dan untuk mendukung proses belajar mengajar, PS Fisika memiliki lima laboratorium pendidikan: Laboratorium Biofisika, Laboratorium Geofisika, Laboratorium Fisika Lanjutan, Laboratorium Elektronika dan Pengukuran dan Laboratorium Fisika Dasar serta sebuah Workshop/Bengkel Fisika. Koordinator dan Kepala Laboratorium dipimpin oleh seorang dosen yang dipilih oleh dosen-dosen dari masing-masing KBK, sedangkan Kepala Laboratorium Fisika Dasar dan Workshop dipilih melalui musyawarah di antara semua dosen.

Di dalam proses kerjanya, manajemen PS Fisika secara reguler sebulan sekali mengadakan rapat jurusan yang dipergunakan untuk koordinasi tugas-tugas rutin dosen dan staf administrasi, pengembangan manajemen dan kebijakan program studi, serta pengembangan program. Sehingga segala sesuatu yang direncanakan dan dilaksanakan di jurusan diambil dari, dilaksanakan oleh dan bermanfaat untuk seluruh sivitas akademika.

(29)

28

Dengan demikian akuntabilitas dan transparansi pengeloaan manajemen PS Fisika telah dapat dijamin dengan baik.

Sesuai dengan amanah Rektor UB, di tingkat jurusan telah dibentuk Unit Jaminan Mutu (UJM) yang mempunyai tugas membantu Ketua Jurusan dalam peningkatan mutu melalui: a) penyusunan dokumen (Spesifikasi Program Studi (SP), Manual Prosedur (MP), Instruksi Kerja (IK) yang sesuai dengan Standar Akademik, Manual Mutu Akademik dan Manual Prosedur di tingkat fakultas), b) penyusunan Laporan Evaluasi Diri Jurusan, c) penyiapan Audit Internal Mutu Akademik (AIMA), d) peningkatan mutu jurusan berkelanjutan berdasarkan rumusan koreksi. e) menentukan rencana program jangka panjang (Renstra), memonitor dan mengevaluasi kesesuaiannya dengan visi, misi, sasaran, dan tujuan program studi . Dalam mengemban tugasnya tersebut tim UJM PS Fisika berkoordinasi dengan Gugus Jaminan Mutu (GJM) yang berada di tingkat fakultas dan diselia oleh auditor internal yang ditugaskan oleh Pusat Jaminan Mutu (PJM) UB. Hirarki koordinasi yang demikian itu dimaksudkan agar untuk menjamin kepatuhan dengan dokumen mutu akademik yang ada baik di tingkat program studi, fakultas, maupun universitas.

Analisis KKPA Kekuatan

o Pemilihan pejabat di program studi berlangsung secara demokratis oleh sivitas akademika yang menjadikan kepengurusan yang legitimate dan didukung baik oleh segenap sivitas akademika.

o Pertemuan rutin setiap bulan sebagai sarana untuk membicarakan persoalan-persoalan yang ada di PS, mengevaluasi proses belajar mengajar, serta membicarakan rencana pengembangan program-program ke depan.

Kelemahan

o Budaya kekeluargaan yang sangat berlebihan dan tidak proporsional menjadikan profesionalisme staf menjadi berkurang dengan tingginya toleransi antar staf.

o Sistem pembinaan belum optimal dan sistem reward and punishment tidak berjalan. Peluang

o Rencana UB yang akan mentransformasi menjadi PTBHP sangat memungkinkan dilakukannya optimalisasi manajemen PS Fisika UB, termasuk penerapan sistem

(30)

29

Ancaman

o Kualifikasi staf administrasi yang mayoritas lulusan SLTA tidak mampu menjadikan mereka pekerja yang tangguh, kreatif dan inovatif di dalam melaksanakan tugas sehari-hari mereka.

o Rekrutmen staf yang kurang transparan dan bersifat ‘penjatahan’ seringkali memberikan staf yang tidak sesuai dengan kebutuhan PS Fisika.

H. Pengelolaan Program

H.1. Efisiensi dan efektivitas kepemimpinan.

Pengelolaan PS Fisika, Jurusan Fisika, FMIPA UB dipimpin oleh Ketua Jurusan dan dibantu oleh sekretaris yang dipilih secara demokratis pada rapat yang dihadiri oleh dosen dan karyawan. Ketua Jurusan menyelenggarakan aktivitas program studi dibantu oleh Kepala Laboratorium untuk melaksanakan kegiatan praktikum baik untuk mahasiswa PS Fisika sendiri maupun praktikum layanan. Secara operasional, Kepala Laboratorium dibantu oleh tenaga laboran. Kemudian Ketua Jurusan dibantu oleh staf Tata Usaha (TU) untuk urusan administrasi baik akademik maupun kemahasiswaan. Kantor TU PS Fisika dipimpin oleh seorang Kepala TU, dan dibantu oleh dua orang staf yang masing-masing menangani administrasi akademik dan administrasi kemahasiswaan. PS Fisika yang dipimpin oleh Ketua Jurusan atau Sekretaris Jurusan mengadakan pertemuan rutin setiap bulannya untuk membicarakan permasalahan-permasalahan yang ada pada program studi atau hal-hal lain yang berkaitan dengan pelaksanaan proses belajar mengajar. Keputusan yang diambil pada rapat diputuskan dengan musyawarah dan keputusan rapat menjadi ketetapan yang harus dipatuhi oleh seluruh sivitas akademik. Dengan kepemimpinan yang ada di PS Fisika dapat mengatasi permasalahan yang ada secara efisien dan efektif dengan legalitas keputusan yang tinggi.

H.2. Perencanaan dan pengembangan program, dengan memanfaatkan hasil evaluasi diri.

Ketua Jurusan Fisika dibantu oleh Unit Jaminan Mutu untuk menjamin mutu proses belajar mengajar, mengevaluasi diri, dan melakukan perencanaan dan pengembangan program kerja program studi di masa datang. Proses perencanaan dan pengembangan program studi diawali dengan evaluasi diri, di mana kegiatan ini tidak

(31)

30

hanya melibatkan dosen dan karyawan tetapi juga mahasiswa. Evaluasi diri dilakukan dengan menganalisis kekuatan dan kelemahan yang ada pada program studi, serta peluang yang ada dan tantangan yang harus dihadapi oleh program studi. Hasil dari evaluasi diri ini digunakan untuk menemukan akan permasalahan yang ada di program studi yang selanjutnya untuk diatasi dengan perencanaan program-program kerja yang akan dilakukan. Dengan program kerja tersebut diharapkan memperkuat kelebihan-kelebihan yang ada dan mengurangi bahkan menghilangkan kelemahan yang ada di program studi. Perencanaan dan pengembangan PS Fisika disesuaikan dengan RENSTRA dan RENOP universitas dan fakultas. Dengan mekanisme pengelolahaan program studi yang baik, maka PS Fisika mendapatkan hibah dana dari TPSDP pada tahun 2003-2005.

Analisis KKPA Kekuatan

Mekanisme pengelolaan PS Fisika telah berjalan baik dan profesional yang didukung dengan suasana akademik kondusif.

Kelemahan

Sistem dokumentasi dan pangkalan data. Peluang

Adanya hibah kompetisi dari pemerintah/DIKTI untuk pengembangan program yang kompetitif bertaraf nasional dan internasional.

Ancaman

Sistem managemen kepemimpinan modern menuntutan terhadap perencanaan dan pengelolaan program yang baku, berkualitas, transparan, dan akuntabel .

I. Proses Pembelajaran I.1. Misi Pembelajaran

I.1. a. Pengembangan kompetensi yang diharapkan

PS Fisika mempunyai misi sebagai penyelengara pendidikan yang berkualitas dan berkompetensi dengan kebutuhan masyarakat khususnya di bidang Fisika Medis dan Lingkungan. Untuk merealisasikan misinya, maka PS Fisika mengadakan proses pembelajaran dengan kurikulum yang berbasis kompetensi, di mana perkuliahan dan praktikum yang disusun berdasarkan pertimbangan kompetensi seperti yang dibahas pada

(32)

31

bab kurikulum. Pelaksanaan perkuliahan dan praktikum disusun dalam suatu rencana program kegiatan perkuliahan semester (RPKPS) yang telah dievaluasi oleh tim penyusunan kurikulum untuk menjamin kesesuai antara materi yang diberikan dan tujuan pengajaran. Salah satu dari penjabaran realisasi sistem pembelajaran yang berbasis kompetensi di PS Fisika dengan memberikan tugas yang terstruktur kepada mahasiswa tentang salah satu topik untuk dipresentasikan hasilnya di muka kelas. Tujuan dari sistem pembelajaran ini untuk mendorong kreativitas mahasiswa untuk menggali ilmu pengetahuan dari berbagai sumber, meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk mempresentasikan ide, hasil karya, dan tugasnya, dan untuk meningkatkan kepercayaan mahasiswa. Sistem pengajaran ini tidak hanya melatih hard skill mahasiswa akan tetapi juga soft skill mereka.

I.1. b. Efisiensi internal dan eksternal

Penerapan sistem pembelajaran yang berbasis kompetensi pada PS Fisika bertujuan untuk mendapatkan proses belajar mengajar (PBM) yang efisien untuk mecapai visi, misi, sasaran, dan tujuan dari program studi. Dengan proses pembelajaran yang efisen baik ditinjau dari kurikulum, materi perkuliahan, strategi pembelajaran, kualitas SDM, dan sarana dan prasarana yang memadai, maka keberhasilan sebagai lembaga pendidikan yang menghasilkan lulusan yang berkompeten dan bemutu akan tercapai. Hal yang sama dengan mempertimbangkan masukan dari masyarakat pengguna, maka kompensi dari PS Fisika akan seperti yang diharapkan. Masukkan tersebut dapat digunakan untuk mempertajam kurikulum yang berbasis pada hal-hal yang diperlukan oleh masyarkat pengguna, sehingga hasil pembelajaran yang ada (lulusan) dapat terserap langsung. Evaluasi dan peninjauan kurikulum yang ada PS Fisika adalah 4 tahun, akan tetapi tidak menutup kemungkin sebelum 4 tahun kurikulum tersebut dapat ditinjau kembali dengan mempertimbangkan kompetensi dan urgensi kebutuhan masyarakat.

I.2. Mengajar

I. 2. a. Kesesuaian strategi dan metode dengan tujuan

Pencapaian tujuan dari proses pembelajaran tergantung dari pada strategi dan metode pembelajaran itu sendiri. Hal ini menjadikan perhatian yang serius bagi PS Fisika untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas dan berkompeten pada bidangnya, maka PS Fisika melaksana proses belajar mengajar (PBM) yang berbasis kompetensi dengan memperhatikan aspek motorik, kognitif, dan afektif. Untuk itu beberapa usaha yang telah dilakukan oleh PS Fisika baik dalam perancangan kurikulum, pelaksanakan PBM, dan

(33)

32

sistem evaluasi diharapkan untuk mencapai tujuan PS secara efisien. Pengakajian secara berkelanjutan dalam beberapa hal diatas terus dilakukan oleh PS Fisika sampai didapatkan hasil yang maksimal.

I. 2. b. Kesesuaian materi pembelajaran dengan tujuan mata kuliah

Materi pembelajaran yang tesusun dalam rencana program kegiatan perkuliahan semester (RPKPS) untuk setiap matakuliah disusun untuk mencapai tujuan dari mata kuliah itu sendiri. Dari seluruh mata kuliah yang ada di PS Fisika dimana 87% mata kuliah semester ganjil mempunyai RPKPS sedang 100% dari mata kuliah semester genap dengan RPKPS (lihat Lampiran I Tabel 1, 2, dan 3). Rencana perkuliah selama satu semester diberikan pada saat dimulainya perkuliahan sebagai kontrak perkuliah antara dosen dan mahasiswa. Keberhasilan dari proses pembelajaran ini dapat dilihat dari evaluasi yang dilakukan oleh kedua pihak tersebut. Hasil pembelajaran yang telah diberikan oleh dosen dilakukan dengan melakukan evaluasi yang meliputi beberapa komponen nilai seperti Quis, ujian tengah semester (UTS), ujian akhir semester (UAS), tugas terstruktur, dan laporan praktikum. Sementara evaluasi yang dilakukan oleh mahasiswa tentang mata kuliah yang sedang diambil yakni dengan mengisi kuesioner yang dilakukan pada akhir perkulian. Kegiatan ini untuk mengukur keberhasilan dari proses belajar mengajar (PBM). Hasil evaluasi merupakan cerminan keberhasilan sistem pembelajaran yang ada, juga menunjukkan tingkat kepuasan mahasiswa. Di samping itu evaluasi ini untuk meningkatkan kinerja dosen.

I. 2. c. Efisiensi dan produktivitas

Efisiensi proses pembelajaran dapat dilihat dari rentang waktu yang diperlukan untuk menghasilkan lulusan. Dari data lamanya mahasiswa untuk menyelesaikan studinya dapat lihat bahwa efisiensi pembelajaran pada PS Fisika masih perlu ditingkatkan. Rata-rata mahasiswa PS Fisika memerlukann waktu 5,5 tahun untuk menyelesaikan studi dengan IPK rata-rata 3,03. Salah satu kendala yang menyebabkan lamanya waktu studi adalah lamanya waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan skripsi di mana waktu rata-rata mahasiswa untuk menyelesaikan skripsi yakni lebih dari 6 bulan. Lamanya waktu penyelesaikan skripsi salah stunya disebabkan oleh beberapa mahasiswa yang telah mendapatkan pekerjaan sebelum lulus, akibatnya waktu untuk menyelesaikan studinya menjadi lama. Efektivitas penggunaan riset dan terbatasnya dosen yang mendapatkan dana hibah untuk kegiatan riset adalah hal lain yang menyebabkan efisisensi dan produktivitas pembelajaran yang kurang optimal. Pemantau kemajuan akademik mahasiswa dan

(34)

33

kemajuan pengerjaan skripsi harus dioptimalkan untuk meningkatkan efisiensi proses pembelaran.

I. 2. d. Penggunaan teknologi informasi

Metode pembelajaran merupakan salah faktor yang menyebabkan keberhasilan dari sistem pembelajaran. Dengan fasilitas pembelajaran yang ada di PS Fisika yang sangat memadai seperti tersedianya LCD, laptop, TV layar lebar, jaringan komputer, dan labororium yang terkoneksi dengan internet mendorong metode pembelajaran di PS Fisika berbasis pada penggunaan teknologi informasi. Lebih 90% dosen PS Fisika menggunakan LCD untuk menyampaikan materi perkuliahan. Begitu juga dengan penggunaan multimedia sudah dilakukan oleh sebagian besar dosen didalam memberikan perkuliahan. Pemanfaatan internet untuk menggali informasi terbaru dan untuk tugas terstruktur mahasiswa sudah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam sistem pembelajaran yang ada di PS Fisika.

I.3. Belajar

I. 3a. Keterlibatan mahasiswa pada proses pembelajaran

Peran aktif pada proses pembelajan merupakan komponen utama untuk memacu proses pembelajaran. Keaktifan mahasiswa di dalam proses mencari, menggali, dan mengerti suatu ilmu baik dari sumber yang diperoleh dari materi yang disampaikan oleh dosen, perpustakan, dan sumber yang tersedia di internet dipacu di dalam sistem pembelajaran dengan memberikan tugas yang terstruktur. Pemberian tugas terstuktur ini mendorong mahasiswa untuk aktif mencari ilmu pengetahuan dari berbagai sumber, yang nantinya tugas tersebut dipresentasikan di depan kelas. Kemudian proses pembelajaran dengan menggunakan sistem diskusi dua arah antara dosen dan mahasiswa juga dikembangkan di PS Fisika untuk memacu keterlibatan aktif antara dosen dan mahasiswa pada transfer ilmu.

I. 3b. Bimbingan skripsi

Tugas akhir merupakan satu mata kuliah yang harus diambil mahasiswa untuk menyelesaikan studinya. Keberhasilan proses penyelesaikan tugas akhir ini tergantung oleh komponen utamanya yakni dosen dan mahasiswa, begitu juga peralatan yang tersedia. Data yang ada menunjukkan bahwa waktu untuk penyelesaian tugas akhir lebih dari 6 bulan yakni lebih lama dari waktu yang seharusnya 6 bulan. Kurangnya dosen untuk mendapatkan dana hibah untuk penelitian dan pengabdian kepada masyarakat diindikasikan sebagai salah satu faktor penyebab lamanya waktu penyelesaian tugas akhir.

(35)

34

Begitu juga kurangnya pemantauan pengerjaan tugas akhir oleh dosen pembimbing dan PS Fisika merupakan faktor lain lama waktu penyelesaian tugas akhir.

I. 3c. Peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri

Dalam upaya untuk menghasilkann lulusan yang berkualitas sesuai yang diharapkan pada tujuannya, PS Fisika telah merancang kurikulum yang berbasis kompetensi, melengkapi sarana dan prasarana yang memadai, dan mengembangkan sistem pembelajaran yang memacu kreativitas mahasiswa yang berbasis kompetensi. Keseluruhan sistem tersebut pada hakekatnya untuk mendorong mahasiswa mengembangkan dirinya didalam mengetahui dan memahami materi didalam mata kuliah yang diambilnya. Disamping itu dengan sarana dan prasarana akademik yang ada dapat mendorong mahasiswa untuk mengembangkan ilmu dan ketrampilan sebagai persiapan mengahadapi persaingan dalam dunia kerja setelah menyelesaikan studinya. Dengan lebih dari 30 komputer yang telah terhubung dengan internet, adanya hotspot di PS Fisika, peralatan penelitian di laboratorium, dan banyaknya dosen yang memiliki latar belakang S3, merupakan faktor-faktor yang dapat mendorong mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan akademik maupun pengembangan ketrampilan (Skill), juga dapat digunakan untuk memotivasi mahasiswa untuk dapat segera menyelesaikan studinnya.

I.4. Penilaian kemajuan dan keberhasilan belajar

Keberhasilan proses belajar mengajar dapat dilihat dari kemampuan mahasiswa menyerap materi perkuliah untuk selanjutnya digunakan sebagai bekal untuk mencari dan bahkan untuk menciptakn pekerjaan. Penilaian yang digunakan pada PS Fisika memenuhi beberapa komponen nilai antara lain kuis, UTS, tugas terstruktur, dan UAS yang hasilnya disajikan dalam nilai A, B+, B, C+, C, dan seterusnya. Distribusi penilaian semua mata kuliah pada PS Fisika untuk tiga tahun terakhir dapat dilihat pada Lampiran I Tabel Ia, Ib, IIa, IIb, IIIa, dan IIIb. Rata-rata nilai yakni B dan B+. IPK rata-rata kelulusan untuk tiga tahun terakhir ada 3,03 dengan lama studi 5,5 tahun yang seharusnya diselesaikan dalam watu 4 tahun atau 8 semester seperti yang direncanakan dalam kurikulum.

Keberhasilan proses pembelajar tercermin juga dari kepuasan mahasiswa. Untuk mengetahui kepuasan mahasiswa tentang mata kuliah yang diambilnya, PS Fisika menyebarkan angket evaluasi pada akhir semester. Dari hasil evaluasi tersebut dapat diketahui seberapa jauh kepuasan mahasiswa terhadap mata kuliah yang diambilnya.

Gambar

Gambar B2. Profil mahasiswa menurut NEM dan Skor SPMB.
Gambar B4.Asal mahasiswa PS Fisika menurut Kota/kabupaten di Jawa Timur.
Gambar B.6 Distribusi mahasiswa menurut peminatan
Table C.1.  Profil dosen berdasarkan umur dan latar belakang pendidikan  (Data sampai  31-10-2008)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian berdasarkan hasil uji t dapat disimpulkan bahwa untuk masing-masing variabel pertumbuhan ekonomi dan variabel kurs memiliki hubungan yang

tersebut sesuai dengan penelitian ini, dimana pemberian pupuk fosfor dosis (T 2 ) 25 g/ polybag atau 50 kg/ha menunjukkan pertambahan tinggi terbaik, jika

Tesis Subjektivitas Pers Pemerintah : Studi Deskriptif ..... ADLN - Perpustakaan

menggunakan beberapa sumber baik sumber data primer maupun sekunder. Selain itu dalam penelitian ini peneliti juga menggunakan triangulasi tehnik. guna menguji

Hal ini diduga pada masa pertumbuhan awal selada varietas red rapid membutuhkan jumlah nutrisi yang besar sehingga nilai EC 3,5 – 4,5 mS/cm mampu memberikan

Kemudian nilai kerusakan ini ditambahkan pada biaya kewajiban dan biaya verifikasi pendugaan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan, biaya penanggulangan dan/atau

Selain itu Wild (2005, hal : 186) menyatakan “masalah likuiditas dapat mengarahkan pada penjualan investasi dan aktiva dengan terpaksa dan dalam bentuk yang

38 ث - ثحبلا دونب انايبلا عملج ةثحابلا اهمدختست تىلا ةلآ وه ثحبلا دونب .ت 58 لمعتستو ةيتلآا دونبلا ةثحابلا : 1 - داولما و تاودلأا