• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Peneltian 1. Profil Kecamatan Katingan Hulu.1

Kecamatan Katingan Hulu merupakan salah satu kecamatan yang terletak di kabupaten Katingan yang mempunyai luas wilayah 177.500 KM dengan jumlah desa setelah pemekaran sebanyak 22 desa dan 1 kelurahan yakni keluarah Tumbang Senamang. Kelurahan Tumbang Senamang masuk kedalam Kecamatan Katingan Hulu. Kecamatan Katingan Hulu secara geografis terletak di bagian utara kabupaten Katingan dengan batas wilayah:

a. Sebelah utara berbatasan dengan kabupaten Melawi, Kalimantan Barat.

b. Sebelah barat berbatasan dengan kecamatan Bukit Raya.

c. Sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Antang Kalang, kabupaten Kotawaringin Timur.

d. Sebelah timur berbatasan dengan kecamatan Marikit.

1http://kecamatankatinganhulu.com/2014/12/19/profil-kecamatan-katingan-hulu. (Online

14/12/ 2015)

(2)

2. Peta Kecamatan Katingan Hulu

(3)

B. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di wilayah Kecamatan Katingan Hulu Kelurahan Tumbang Sanamang, informan yang diwawancarai berjumlah 5 orang. Informan yang diwawancarai adalah masayarakat Suku Dayak Ngaju/Katingan yang memiliki pengetahuan tentang tumbuhan yang berkhasiat dan bisa dijadikan sebagai pengobatan tradisional bagi masyarakat sekitar. Informan yang diwawancarai meliputi dukun bayi, dukun kampung, dan masyarakat biasa yang memiliki pengetahuan tentang tumbuhan obat serta tumbuhan yang dipercaya bisa mengatasi beberapa penyakit.

Tabel 4.1:Daftar Nama Informan yang Diwawancarai

No Nama Usia Pekerjaan Awal Profesi

Informan 1 Nila 70 Tahun Ibu rumah tangga

yang memiliki pengetahuan tentang tumbuhan obat dan tanaman toga

Ibu Nila memiliki pengetahuan tentang obat semenjak sudah menikah memiliki anak 1

2 Sanang 61 Tahun Ibu rumah tangga yang memiliki pengetahuan tentang tumbuhan obat dan tanaman toga

Ibu Sanang memiliki pengetahuan semenjak masih berusia remaja

3 Manyan M. Ruben

61 Tahun

Bidan Bayi

Ibu Manyan berprofesi sebagai bidan bayi ini semenjak sudah menikah memiliki beberapa anak

4 Masmuda 41 Tahun Masyaraka biasa yang memiliki pengetahuna tentang tumbuhan obat

Bapak Masmuda punya pengetahuan mengenai tumbuhan obat semenjak berusia remaja

5 Tehap Mantali 66 Tahun Dukun Kampung atau Bapak Tehap memiliki pengetahuan tentang

(4)

Mantir Adat tumbuhan obat semenjak berusia remaja, mempunyai profesi sebagai dukun dan mantir adat ini ketika sudah menikah memiliki beberapa anak.

Mengenai nama lokal tumbuhan obat tradisional, peneliti mewawancarai langsung dengan informan. Setelah melakukan wawancara dengan informan yang pertama, peneliti juga langsung menanyakan informan lain yang mengetahui tumbuhan berkhasiat sebagai obat, selanjutnya peneliti memilih secara acak informan mana yang akan diwawancarai. Selanjutnya setelah melakukan wawancara terhadap beberapa informan peneliti melakukan observasi kelapangan bersama dengan informan untuk mencari tumbuhan yang dimaksud, lalu diambil untuk dibuat herbarium agar mudah diidentifikasi.

(5)

Tabel 4.1: Daftar Tumbuhan Berkhasiat Obat Oleh Suku Dayak Ngaju di Wilayah Kelurahan Tumbang Senamang

No Nama Usia Pekerjaan

Bentuk Pertanyaan Wawancara Dalam Bahasa Dayak/Katingan dan Terjemahan Dalam Bahasa

Indonesia

Jawaban Pertanyaan Wawancara dengan Informan Dalam Bahasa Dayak/Katingan dan Terjemahan

Dalam Bahasa Indonesia 1 Nila 70 Tahun Ibu rumah tangga

yang memiliki pengetahuan tentang tumbuhan obat dan tanaman toga

1. Kayu mengayu narai-narai je pangatawan Tambi je tau bakhasiat akan tatamba ?

(Tumbuhan apa saja yang anda ketahui yang dapat berkhasiat sebagai obat ?)

2. Bara kare kayu mengayu kilau Kayu Raja, Nasi-Nasi, Sambung Maut dengan Sawangkak , ewen te tau tumbu jadi batang hai lah mbi ?

(Dari tumbuhan obat seperti Kayu Raja, Nasi-Nasi, Sambung maut, dan Sawangkak, apakah bisa tumbuh jadi pohon besar ?

3. Bara kakaren macam kayu mangayu je jadi nyewut, hila

1. Kayu mengayu je pangatawangku te esu ji tau akan tatamba, kare: Kayu Raja, Nasi-Nasi, Sambung Maut, dengan Sawangkak.

(tumbuhan yang bisa

berkhasiat untuk obat yang saya tau itu seperti: Kayu

Raja,Nasi-Nasi, Sambung

Maut, dengan Sawangkak)

2. Iyoh, uras tau tumbu hai amun katahian, kecuali Sawangkak te iye batang a dia tau hai.

(iya, semuanya bisa tumbuh jadi pohon jika hidup lama, kecuali Sawangkak batangnya tidak bisa besar)

3. Uras tau ih aken, tege je uhat a, batang a, dawen a, dengan

(6)

kuweh a je tau ngguna akan tatamba ?

(Dari banyaknya tumbuhan yang disebutkan tadi, bagian manakah yang digunakan sebagai obat ?

4. N hong manduan kayu mangayu te, tege cara tertentu lah atau tege syarat tertentu ?

(apakah dalam hal pengambilan tumbuhan itu, ada cara tertentu? Atau syarat tertentu ?

5. Kilen ampi cara mangguna a nah mbi ?

(bagaimana cara menggunakanya ?)

6. Bara eweh mina mangatawan bahwa kayu mangayu jituh tau akan tatamba ?

(Dari siapakah anda mengetahui

bahwa tumbuhan ini dapat

digunakan sebagai obat ?

kare bua a.

(Semuanya bisa, ada yang

pada bagian akarnya,

batanya, daunya, bahkan pada bagian buahnya)

4. Jatun ti kare syarat jitu- jituh en.

(tidak ada syarat tertentu dalam hal pengambilanya)

5. Tege je iluntuh helu, tege je mamais a, dengan basadap kilau Sawangkak te Inyadap helu.

(Ada yang direbus, dipais, dengan cara disadap/diambil

airnya, seperti tumbuhan

Sawangkak)

6. Bara tatu hiang bihin, uluh helu

(Dari leluhur jaman

(7)

7. Kayu mengayu te tau itah manyupa a melai kuweh ?

(Dimanakah tumbuhan obat itu dapat kita jumpai ?

8. Tege lah kayu mengayu je bahali itah menyupa a ?

(Apakah ada tumbuhan obat yang sulit di jumpai atau dicari ?

7. Kakarean are bara himba, nduan lalu imbul uka kare tukep huma, kabun, akan mangat manggau.

(Kebanyakan dari hutan, yang diambil lalu ditanam pada pekarangan rumah dan kebun, biar enak dicari)

8. Tege kia kilau Kayu Raja te kakarean melai himba uka.

(Ada juga seperti Kayu Raja itu paling banyak berada dihutan)

2 Sanang 61 Tahun Ibu rumah tangga yang memiliki pengetahuan tentang tumbuhan obat dan tanaman toga

1. Kayu mengayu narai-narai je pangatawan Mina je tau bakhasiat akan tatamba ?

(Tumbuhan apa saja yang anda ketahui yang dapat berkhasiat sebagai obat ?)

2. Bara kare kayu mengayu kilau

1. Kayu mengayu je pangatawangku te aken ji tau akan tatamba, kare: Kalamambung, Sambelum, Mangkudu, Kumis Kucing, dengan Sirih.

(tumbuhan yang bisa

berkhasiat untuk obat yang

saya tau itu seperti:

Kalamambung, Sambelum,

Mangkudu, Kumis Kucing, dengan Sirih.)

(8)

Kalamambung, Sambelum, Mangkudu, Kumis Kucing, dengan Sirih, ewen te tege je tau tumbu jadi batang hai lah mina ?

(Dari tumbuhan obat seperti

Kalamambung, Sambelum,

Mangkudu, Kumis Kucing,

dengan Sirih.apakah ada yang bisa tumbuh jadi pohon besar ?

3. Bara kakaren macam kayu mangayu je jadi nyewut, hila kuweh a je tau ngguna akan tatamba ?

(Dari banyaknya tumbuhan yang disebutkan tadi, bagian manakah yang digunakan sebagai obat ?

4. N hong manduan kayu mangayu te, tege cara tertentu lah atau tege syarat tertentu ?

(apakah dalam hal pengambilan tumbuhan itu, ada cara tertentu? Atau syarat tertentu ?

5. Kilen ampi cara mangguna a nah mina ?

(bagaimana cara menggunakanya

tumbu hai,

(iya ada, mengkudu itu bisa tumbuh besar)

3. Melai dawen a, uhat a, dengan kambang a.

(bagian daunya, akarnya,

dengan bunganya)

4. Jatun ti kare syarat jitu- jituh en.

(tidak ada syarat tertentu dalam hal pengambilanya)

5. Tege je mamais a helu, nggosok a, dengan betepe, harun ngguna a.

(9)

?)

6. Bara eweh mina mangatawan bahwa kayu mangayu jituh tau akan tatamba ?

(Dari siapakah anda mengetahui

bahwa tumbuhan ini dapat

digunakan sebagai obat ?

7. Kayu mengayu te tau itah manyupa a melai kuweh ?

(Dimanakah tumbuhan obat itu dapat kita jumpai ?

8. Tege lah kayu mengayu ji bahali itah menyupa a ?

(Apakah ada tumbuhan obat yang sulit di jumpai atau dicari ?

(Ada yang dipais, digosok dan

ditumbuk dulu baru

digunakan/dikonsumsi)

6. Bara tatu hiang bihin, uluh helu

(Dari leluhur jaman

dulu/nenek moyang)

7. Kakarean are bara himba, nduan lalu imbul uka kare tukep huma, kabun, akan mangat manggau.

(Kebanyakan dari hutan, yang diambil lalu ditanam pada pekarangan rumah dan kebun, biar enak dicari)

8. Tege tapi je inyewut ku tuh uras tege melai lewu tuh ih

(Ada, tapi yang saya sebutkan itu ada semua dikampung ini)

3 Manyan M. Ruben

61 Tahun Bidan Bayi 1. Kayu mengayu narai-narai je pangatawan Mina je tau bakhasiat akan tatamba ?

1. Kayu mengayu je pangatawangku te aken ji tau akan tatamba, kare: Mantela,

(10)

(Tumbuhan apa saja yang anda ketahui yang dapat berkhasiat sebagai obat ?)

2. Bara kare kayu mengayu kilau Mantela, Nangka Balanda, Uru Balanda, Jambu, dengan Sawangkak Basuring, ewen te tege je tau tumbu jadi batang hai lah mina ?

(Dari tumbuhan obat

sepertiMantela, Nangka Balanda, Uru Balanda, Jambu, dengan Sawangkak Basuring apakah bisa tumbuh jadi pohon besar ?

3. Bara kakaren macam kayu mangayu je jadi nyewut, hila kuweh a je tau ngguna akan tatamba ?

(Dari banyaknya tumbuhan yang disebutkan tadi, bagian manakah

Nangka Balanda, Uru Balanda, Jambu, dengan Sawangkak Basuring)

(tumbuhan yang bisa

berkhasiat untuk obat yang saya tau itu seperti:Mantela,

Nangka Balanda, Uru

Balanda, Jambu, dengan

Sawangkak Basuring)

2. Iyoh, tege nangka balanda dengan jambu biji te tau tumbu hai,

(iya ada, nangka balanda dan jambu biji itu bisa tumbuh besar)

3. Uras tau ih aken, tege je uhat a, batang a, dawen a, dengan kare bua a.

(Semuanya bisa, ada yang

pada bagian akarnya,

(11)

yang digunakan sebagai obat ?

4. N hong manduan kayu mangayu te, tege cara tertentu lah atau tege syarat tertentu ?

(apakah dalam hal pengambilan tumbuhan itu, ada cara tertentu? Atau syarat tertentu ?

5. Kilen ampi cara mangguna a nah mina ?

(bagaimana cara menggunakanya ?)

6. Bara eweh mina mangatawan bahwa kayu mangayu jituh tau akan tatamba ?

(Dari siapakah anda mengetahui

bahwa tumbuhan ini dapat

digunakan sebagai obat ?

7. Kayu mengayu te tau itah manyupa a melai kuweh ?

(Dimanakah tumbuhan obat itu

bagian buahnya)

4. Jatun ti kare syarat jitu- jituh en.

(tidak ada syarat tertentu dalam hal pengambilanya)

5. Tege je iluntuh helu, tege je mamais a, dengan basadap kilau Sawangkak te Inyadap helu.

(Ada yang direbus, dipais, dengan cara disadap/diambil

airnya, seperti tumbuhan

Sawangkak)

6. Bara tatu hiang bihin, uluh helu

(Dari leluhur jaman

dulu/nenek moyang)

7. Kakarean are bara kare tukep huma, kabun, akan mangat manggau.

(12)

dapat kita jumpai ?

8. Tege lah kayu mengayu je bahali itah menyupa a ?

(Apakah ada tumbuhan obat yang sulit di jumpai atau dicari ?

(Kebanyakan dari pekarangan rumah dan kebun, biar enak dicari)

8. Tege kia kilau Sawangkak Basuring te kakarean melai himba uka.

(Ada juga seperti Sawangkak Basuring itu paling banyak berada dihutan)

4 Masmuda 41 Tahun Masyaraka biasa yang memiliki pengetahuna tentang tumbuhan obat

1. Kayu mengayu narai-narai je pangatawan amang je tau bakhasiat akan tatamba ?

(Tumbuhan apa saja yang anda ketahui yang dapat berkhasiat sebagai obat ?)

2. Bara kare kayu mengayu kilau Sawang Daha, Kayu Seribu, dengan Kembang Sepatu, ewen te tau tumbu jadi batang hai lah mang ?

(Dari tumbuhan obat seperti

1. Kayu mengayu je pangatawangku te aken ji tau akan tatamba, kare: Sawang Daha, Kayu Seribu, dengan Kembang Sepatu)

(tumbuhan yang bisa

berkhasiat untuk obat yang saya tau itu seperti:Sawang Daha, Kayu Seribu, dengan Kembang Sepatu)

2. Iyoh tege rata-rata tau tumbu gantung.

(iya ada, rata-rata bisa

(13)

Sawang Daha, Kayu Seribu, dengan Kembang Sepatu apakah bisa tumbuh jadi pohon besar ?

3. Bara kakaren macam kayu mangayu je jadi nyewut, hila kuweh a je tau ngguna akan tatamba ?

(Dari banyaknya tumbuhan yang disebutkan tadi, bagian manakah yang digunakan sebagai obat ?

4. N hong manduan kayu mangayu te, tege cara tertentu lah atau tege syarat tertentu ?

(apakah dalam hal pengambilan tumbuhan itu, ada cara tertentu? Atau syarat tertentu ?

5. Kilen ampi cara mangguna a nah mang ?

(bagaimana cara menggunakanya ?)

3. Uras tau ih aken, tege je uhat a, batang a, dawen a, dengan kare bua a.

(Semuanya bisa, ada yang

pada bagian akarnya,

batanya, daunya, bahkan pada bagian buahnya)

4. Jatun ti kare sarat jitu- jituh en.

(tidak ada syarat tertentu dalam hal pengambilanya)

5. Tege ji iluntuh helu, ngarupeet campur danum kilau dawen kambang sepatu te, tege je uhus gita a kilau kayu seribu te.

(Ada yang direbus, diremas bagian daun dicampur dengan

air, ada juga yang

(14)

6. Bara eweh amang mangatawan bahwa kayu mangayu jituh tau akan tatamba ?

(Dari siapakah anda mengetahui

bahwa tumbuhan ini dapat

digunakan sebagai obat ?

7. Kayu mengayu te tau itah manyupa a melai kuweh ?

(Dimanakah tumbuhan obat itu dapat kita jumpai ?

8. Tege lah kayu mengayu ji bahali itah menyupa a ?

(Apakah ada tumbuhan obat yang sulit di jumpai atau dicari ?

pada tumbuhan kayu seribu)

6. Bara tatu hiang bihin, uluh helu

(Dari leluhur jaman

dulu/nenek moyang)

7. Kakarean are bara kare tukep huma, kabun, akan mangat manggau.

(Kebanyakan dari pekarangan rumah dan kebun, biar enak dicari)

8. Tege kia kilau kayu seribu te kakarean melai himba uka.

(Ada juga seperti kayu seribu itu paling banyak berada dihutan)

5 Tehap Mantali

66 Tahun Dukun Kampung atau Mantir Adat

1. Kayu mengayu narai-narai je pangatawan bue je tau bakhasiat akan tatamba ?

(Tumbuhan apa saja yang anda ketahui yang dapat berkhasiat sebagai obat ?)

1. Kayu mengayu je pangatawangku te aken ji tau akan tatamba, kare:pasak bumi, kanaruhung, dirang puti, sambung maut, sambelum raja, sawang angui,

(15)

2. Bara kare kayu mengayu kilau pasak bumi, kanaruhung, dirang puti, sambung maut, sambelum raja, sawang angui, spesimen 1, kakambat, papulut,ewen te tau tumbu jadi batang hai lah bue ?

(Dari tumbuhan obat seperti Kayu Raja, Nasi-Nasi, Sambung maut, dan Sawangkak, apakah bisa tumbuh jadi pohon besar ?

3. Bara kakaren macam kayu mangayu je jadi nyewut, hila kuweh a je tau ngguna akan tatamba ?

(Dari banyaknya tumbuhan yang

spesimen 1, kakambat, papulut.

(tumbuhan yang bisa

berkhasiat untuk obat yang saya tau itu seperti: pasak

bumi, kanaruhung, dirang

puti, sambung maut,

sambelum raja, sawang angui, spesimen 1, kakambat, dengan papulut/tambura.)

2. Iyoh tege rata-rata tau tumbu gantung, kecuali Sambelum raja dengan kare bumbu dapur te I je dia

(iya ada, rata-rata bisa

tumbuh tinggi, kecuali

sambelum raja)

3. Uras tau ih esu, tege je uhat a, batang a, dawen a, dengan kare bua a.

(Semuanya bisa cu, ada yang

(16)

disebutkan tadi, bagian manakah yang digunakan sebagai obat ?

4. N hong manduan kayu mangayu te, tege cara tertentu lah atau tege syarat tertentu ?

(apakah dalam hal pengambilan tumbuhan itu, ada cara tertentu? Atau syarat tertentu ?

5. Kilen ampi cara mangguna a nah bue ?

(bagaimana cara menggunakanya ?)

6. Bara eweh bue mangatawan bahwa kayu mangayu jituh tau akan tatamba ?

(Dari siapakah anda mengetahui

bahwa tumbuhan ini dapat

digunakan sebagai obat ?

batanya, daunya, bahkan pada bagian buahnya)

4. Jatun ti kare syarat jitu- jituh en.

(tidak ada syarat tertentu dalam hal pengambilanya)

5. Tege je iluntuh helu,mamais a, , tege je mahitung dawen a ganjil-ganjil akan uluh pajarang manak kilau kanaruhung te.

(Ada yang direbus, dipais, ada yang dihitung daunya ganjil-ganjil untuk KB tradisional)

6. Bara tatu hiang bihin, uluh helu

(Dari leluhur jaman

(17)

7. Kayu mengayu te tau itah manyupa a melai kuweh ?

(Dimanakah tumbuhan obat itu dapat kita jumpai ?

8. Tege lah kayu mengayu je bahali itah menyupa a ?

(Apakah ada tumbuhan obat yang sulit di jumpai atau dicari ?

7. Kakarean are bara kare tukep huma, kabun, tege je melai himba kilau pasak bumi dengan kanaruhung te.

(Kebanyakan dari pekarangan rumah dan kebun, ada yang dari hutan seperti pasak bumi dan kanaruhung itu)

8. Tege kia kilau kayu pasak bumi dengan kanaruhung te kakarean melai himba uka.

(Ada juga seperti pasak bumi dan kanaruhung itu paling banyak berada dihutan)

(18)

Tabel 4.3:

Cara Pemanfaatan Tumbuhan Berkhasiat Obat Oleh Suku Dayak Ngaju

N o Nama Informan Jenis Kelamin Umur Tumbuhan Obat Bahasa Dayak/ Indonesia Nama Ilmiah Tumbuhan Obat Manfaat Tumbuhan Bagian yang digunakan

Dosis Cara Pemanfaatan

1 Nila Perempuan 70 tahun 1. Kayu Raja/kay u Raja 2. Nasi-nasi 1. Excoecaria cochinchiene nsi Lour. - 1. Untuk mengobati muntah darah. 2. Untuk mengobati keputihan pada wanita, 1. Akar dan daun 2. Akar 1. akar 2 potongan cukup, dan 1 genggam 2. 1 genggam 1. Akar dicuci sampai bersih lalu dipotong, direbus, air rebusan tadi lalu

diminum.Daun, diambil pada bagian pucuk lalu direbus

bersamaan

dengan akar, setelah direbus air rebusan diminum. 2. Akar dicuci sampai bersih lalu direbus sampai mendidih dan airnya

(19)

3. Sambung Maut/Pur ing anting 4. Sawangk ak /Pacing 3.Codiaeum variegatum L 4.Costus spicatus SMITH disentri. 3. Untuk mengobati patah tulang atau memperbai ki tulang yang retak. 4. Mengobati batuk dan asma 3.daun 4.Batang 3.2 genggam 4.2-3 batang diminum.

3. Daun dipetik lalu dibersihkan dan dicuci, daun ditumbuk sampai halus,dipais,dan ditempelkan pada bagian yang sakit. 4. Batang disadap lalu air sadapan diminum 2 Sanang Perempuan 61 tahun 1. Kalama mbung/g alibung 2. Sambelu m/cocor bebek 1. Sonchus arvensis L 2.Calanchoe pinnata L 2. Mengobati sakit tipus 2.Mengobati asma, menyembuhka n luka dalam, mengatasi demam, panas dalam. 1.Daun 2.Daun 1.6 lembar 2.5 lembar 1.Digosok/diperas lalu diminum. 2. Daun dipetik secukupnya,dicuci, lalu ditumbuk dicampur dengan sedikit kunyit, diperas,airnya lalu

(20)

3. Mengku du/meng kudu 4. Kumis Kucing/k umis kucing 5. Sirih 3.Morinda citrifolia L 4.Orthosiphon stamineus BETH 5.piper betle L 3. Untuk meningkatkan kekebalan tubuh, obat kanker dan dapat melancarkan peredaran darah. 4. Mengobati sakit kencing, sakit pada ginjal 5. Menghilangka 3.Buah dan daun 4.Akar 5.Daun 3.buah 1 dan daun 3-4 helai 4.1 genggam 5.5-10 diminum. 3.Buah dicuci sampai bersih,lalu buah diperas,airnya lalu diminum, pada daunya ambil beberapa helai daun oles minyak pada permukaan daun lalu di tedahkan pada api sampai daun menjadi hangat lalu diurut pada bagian yang sakit. 4.Akar dicuci sampai bersih lalu direbus sampoai mendidih,dingink an lalu diminum. 5. Untuk

(21)

n bau badan, sipilis, pendarahan pada gusi, biduran, bau mulut, keputihan. lembar menghilangkan bau badan dan gatal-gatal ,daun sirih digosok pada daerah yang baud an yang sakit. Untuk keputihan dan bau mulut daun direbus,air

rebusan disiram pada kemaluan untuk mengobati bau mulut air rebusan tadi dikumur-kumur. 3 Manyan M. Ruben Perempuan 61 tahun 1. Mantela/ kastela 2. Nangka 1. Carica papaya 2.Annona 1. Mengobati sakit telinga/rongga telinga, sakit kencing 2. Mengobati 1.ranting dan akar 2.daun 1.ranting 1dan akar 1 genggam 2.10-20

1.Ranting dicuci dan dihangatkan diatas nyala api lalu ditiup pada lubang telinga yang sakit. Akar dicuci sampai bersih lalu di rebus sampai mendidih dan diminum 6. Daun dicuci lalu

(22)

Balanda/ sirsak 3. Uru Balanda/ rumput teki 4. Jambu biji/jamb u biji 5. Sawangk ak basuring muricata L 3.Cyperus rotundus L 4.Psidium guajava L 5.Costus speciosa SMITH ambeyen/s akit kencing 3. Mengobati luka dalam 4. Mengobati diare, sariawan. 5. Mengobati batuk dan asma 3.daun 4.daun 5.batang lembar 3.1 genggam 4.1 genggam 5.3-4 batang direbus sampai mendidih dan airnya diminum 7. Daun dicuci

sampai bersih lalu ditumbuk dan dicampur dengan sedikit kunyit,lalu diperas,airnya diminum 4.Daun dicuci sampai bersih lalu ditumbuk dan diperas,airnya diminum

5. Batang disadap lalu air sadapan diminum 4 Masmuda Laki-laki 41 tahun 1. Sawang Daha/an dong 1. Cordyline fruticosa Linn 1. Untuk kekebalan tubuh 1.akar dan daun 1.3-4 potong dan daun 4-5 lembar 1. Akar dicuci sampai bersih lalu direbus sampai mendidih dan diminum, daun digosok lalu

(23)

2. Kayu Seribu 3. Kemban g Sepatu 3.Hibiscus rosa sinensis Linn. 2. Mengobati berbagai penyakit dalam 3. Mengobati sakit kepala,dem am 2.daun dan akar 3. daun 2daun 5-10 lembar dan akar 1 genggam 3.3 genggam diperas dan diminum 2. Daun dan akar

dicuci sampai bersih lalu direbus sampai mendidih lalu air diminum. 3. Daun dicucui sampai bersih, lalu daun dicampuri dengan air sambil diremas sampai berlendir lalu diusap pada bagian kepala yang sakit.

(24)

Tabel diatas merupakan data hasil wawancara dengan informan yang mewakili sebagian masyarakat di Kecamatan Katingan Hulu yang memanfaatkan tumbuhan sebagai obat tradisional dalam kehidupan sehari-hari. Tumbuhan obat yang ditemukan berdasarkan wawancara ada 31 jenis tumbuhan obat, tumbuhan yang dimaksud meliputi : kayu raja, nasi-nasi, sambung maut, sirih, kalamambung, sambelum, mengkudu, kumis kucing, kakambat, mantela, songkai, nangka balanda, uru balanda, suluh jambu, sawang daha, kayu seribu, pasak bumi, kanaruhung, dirang puti, sambung maut, sambelum raja, mantela, henda, lai, langkuas, sikur, dan sarai. Dari berbagai jenis tumbuhan yang ditemukan tumbuh-tumbuhan tersebut memiliki khasiat masing-masing yakni dapat mengobati penyakit seperti : muntah darah, keputihan yang diderita pada wanita, sakit pinggang, tipes, luka dalam, untuk kekebalan tubuh, untuk mengobati memar, untuk menurunkan panas, patah tulang, batu maren, diare, dan untuk KB/panjarang dan lainya dapat dilihat pada penjelasn berikutnya.

C. Jenis Tumbuhan Obat yang Dimanfaatkan Oleh Suku Dayak Ngaju/Katingan Di Wilayah Kecamatan Katingan Hulu Sungai Sanamang Kabupaten Katingan.

Berdasarkan wawancara tumbuhan yang diperoleh diidentifikasi dengan menggunakan buku-buku yang relevan, dan membandingkan berbagai artikel yang diperoleh dari internet. Adapun tumbuhan yang dideskripsi sebagai berikut:

(25)

1) Kayu Raja

Morfologi kayu raja dapat dilihat pada gambar berikut:

(gambar 1: Kayu Raja)

Nama lokal : Kayu Raja

Nama Indonesia: Sambang Darah

Nama ilmiah :

Excoecaria cochinchinensi Lour

Deskripsi tumbuhan :

Tumbuhan perdu ini memiliki ketinggian mencapai 1½ m. getah berwarna putih. Berdaun tunggal dengan bentuk lonjong dan berujung runcing. Helaian daun bagian atas berwarna hijau dan helaian daun bagian bawah berwarna merah gelap. Bunga berbentuk tandan berwarna kuning yang muncul dari ujung cabang. Buah berupa keeping dan bundar. Tumbuhan ini banyak tumbuh didaerah dataran rendah.

Kandungan dan khasiat tumbuhan:

Tumbuhan kayu raja ini mengandung tannin, asam bahemat, triterpenoid eksokarol, silesterol. Getah tumbuhan mengandung resin dan senyawa yang beracun. Berkhasiat untuk mengobati desentri dan mengurangi peredaran pada saat haid serta bagi masyarakat suku Dayak Katingan tumbuhan ini berkhasiat untuk mengobati muntah darah.

(26)

2) Nasi-nasi

Morfologi nasi-nasi dapat dilihat berikut:

(gambar 2: Nasi-nasi)

Nama Lokal : Nasi-Nasi Nama Lain :-

Nama Ilmiah:-

Khasiat Tumbuhan :

Khasiat tumbuhan Nasi-nasi ini berguna untuk mengobati keputihan pada wanita Berdasarkan data penelitian tumbuhan nasi-nasi ini adalah tumbuhan berkayu, dapat tumbuh besar menjadi pohon, warna batang coklat, dan bercabang, akar tunggang, daun berbulu kecil-kecil pada bagian bawah, warna daun pada permukaan berwarna hijau kusam sedangkan pada bagian bawah hijau kecoklatan, hal ini karena dikombinasi dengan adanya bulu-bulu halus pada daun bagian bawah berwarna coklat, bunga berwarna putih dan buahnya bulat ada yang mirip seperti nasi membentuk sebuah bonggol, tumbuhan ini sebetulnya tumbuhan liar dihutan, akan tetapi salah satu warga di Kelurahan Tumbang Senamang berhasil menanam tumbuhan nasi-nasi pada sekitar pekarangan rumah, tujuanya agar tumbuhan nasi-nasi ini bila digunakan tidak sulit dicari.

(27)

3) Sambung Maut

Morofologi sambung maut dapat dilihat sebagai berikut:

(Gambar 3: Sambung Maut)

Nama Lokal: Sambung Maut Nama Indonesia : Puring Anting Raja

Nama ilmiah : Codiaeum variegatum L

Deskripsi tumbuhan:

Sambung maut termasuk tumbuhan perdu dengan batang bulat, berkayu, serta bercabang, warna coklat kehijauan. Jenis daun tunggal, lonjong, ujungnya meruncing. Pertulanganya ber- warna kuning kehijauan. Bunganya majemuk bentuk tandan pada ketiak daun, buahnya bulat, warna kuning kehijauan, akar tunggang warna kuning muda. Menurut pengetahuan Tatu Hiang (leluhur) tumbuhan ini adalah kayu sambung maut. Merupakan tumbuhan berbatang dan berdaun untuk jenisnya, tumbuhan sambung maut memiliki dua jenis, yakni sambung maut hatue (laki-laki) dan sambung maut bawi (perempuan). Tumbuhan ini memiliki ciri khas dua helai daun yang terpisah yakni pada bagian tengah di antara kedua daun disambung dengan tulang daunnya saja.

(28)

Kandungan dan Khasiat Tumbuhan:

Sambung maut memiliki kandungan kimia seperti saponin dan tannin. Khasiat dari tumbuhan ini untuk obat sipilis, sakit perut, dan sukar berkeringat,

khasiat tumbuhan ini untuk mempercepat perbaikan proses penyambungan tulang yang rusak atau patah akibat kecelakaan. 2

4) Sawangkak Bahijau

Morfologi sawangkak bahijau dapat dilihat berikut:

(Gambar 4: Sawangkak Bahijau)

Nama lokal : Sawangkak Bahijau Nama lain : Pacing hijau

Nama ilmiah : Costus spicatus SMITH

Deskripsi tumbuhan :

Sawangkak ini termasuk pada suku temu-temuan. Termasuk tumbuhan terna yang ketinggianya mencapai 4 m. mempunyai bunga bongkol tegak berwarna merah, yang sering juga dengan buah, buah tersebut berbentuk merah bulat memanjang. Batang. sawangkak permukaanya

(29)

licin, dan lunak namun kuat. Batangnya berwarna hijau keunguan, beruas-ruas serta tertutup oleh pelepah daun. Daun tunggal, lancet memanjang, ujungnya meruncing dan pangkal daun tumbul. Tepi daun rata mengkilat, dan permukaan bawah berbulu halus, panjang daun sekitar 11-28 cm, lebar daun 8-11 cm, tangaki daun pendek, berwarna keunguan, dan duduk melingkar pada batang, pertulangan atas beralur dan berwarna hijau.

Bunga sawangkak berwarna merah majemuk, berbentuk bulir, terdapat daun pelindung yang berbentuk bulat telur, dengan ujung runcing. Mahkota bunga berbentuk tabung dengan panjang +1 cm, dan diameter +5 mm, panjang benang sari kurang lebih 6 cm, ujung runcing, dan berwarna hijau. Putik berwarna putih tersembunyi diatas kepala sari. Biji pacing berukuran kecil, diameter hanya kurang lebih 2 mm, biji ini berwarna hitam dank eras. Akar merupakan akar serabut, berwarna putih atau kuning kotor.

Kandungan dan khasiat tumbuhan

Kandungan sawangkak bahijau ini seperti serat, pati, minyak atsiri, dan juga saponin. Khasiat sawangkak bisa menyembuhkan sakit demam, mengurangi kejang dan obat alami untuk keramas. Berdasarkan wawacara pada informan sawangkak ini dapat mengobati batuk dan asma

5) Kalamambung

(30)

(gambar 5: Kalamambung)

Nama lokal :Kalamambung Nama lain : Galibung

Nama Ilmiah : Sonchus arvensis L Deskripsi tumbuhan:

Kalamambung merupakan

tumbuhan liar, tumbuh ditempat, terbuka yang terkena sinar matahari atau sedikit terlindungi seperti ditebing-tebing, tepi saluran air, pinggir jalan, dikebun atau.Batangnya bulat dan berongga. Daun tunggal yang kuat, bentuknya lonjong atau lanset, dengan panjang sekitar 6-48 cm, lebar 3-12 cm, berbagi menyirip tidak teratur, daun bagian atas kecil-kecil, dengan pangkal berbentuk jantung memeluk batang, duduknya berjauhan berselingan.

Tumbuhan mirip herba-mirip perdu, tegak, berbatang satu banyak, sangat aromatis, tinggi sekitar 1-4 m. batang makin keatas berbulu panjang dan cukup rapat. Daun tersebar, bertangkai panjang atau pendek, bulat telur terbalik hingga lanset, dengan pangkal runcing, berangsur menyempit sepanjang tangkai dan ujung meruncing, bergerigi, bergigi, beringgit berlekuk dan ada yang bertepi rata, yang rendah pada pangkalnya dengan beberapa taju kecil, 10-40 kali 2,5 cm, berambut, bongkol duduk dan bertangkai, terkumpul sebagai

(31)

karangan. Bunga bentuk malai yang agak berdaun, berkelamin macam-macam, sumbu dan tangkainya berambut rapat. Bunga mekar berbentuk lonceng. Dasar bunga bersama dari bongkol yang tidak terlalu tua, sering berambut. Bunga tepi banyak, berkelamin betina, bentuk benang dengan ujung yang sering berambut, berlekuk pendek, tangkai putik bercabang 2. Bunga cakram sedikit memanjang dan sekit lebar, berkelamin dua, tabung kepala sari berwarna kuning. Buhan keras, silindris, berusuk 8-10, panjangnya sekitar 1mm, berambut satu lingkaran rambut sikat pada buah, mula-mula putih, kemudian soklat atau kemerahan dan panjangnya sekitar 0,5 cm.3

Kandungan dan khasiat tumbuhan :

Kalamambung mengandung ᾳ- lactuceerol, ᵝ- lacturecol, manitol, inositol, silica, kalium, dan flavonoid. Kalamambung memiliki rasa yang pahit dan dingin. Dapat menghilangkan rasa panas dan racun, dan mengobati penyakit tipus. Bagian yang digunakan pada daun.

6) Sambelum

Morfologi sambelum dapat dilihat sebagai berikut:

3

Sukini, Inventarisasi Tumbuhan Obat Tradisional Yang Digunakan Masyarakat Di

(32)

(Gambar 6: Sambelum)

Nama lokal : Sambelum Nama lain : Cocor Bebek Nama ilmiah :Calanchoe

pinnata L

Deskripsi tumbuhan:

Sambelum berasal dari daerah tropika kering, seperti India dan sekitarnya. Dikenal sebagai tumbuhan berdaun ajaib karena tunasnya muncul dari lekukan tepi tumbuh tunas dan selanjutnya menjadi tumbuhan baru, menjelang tua daun menjadi bergelombang dengan lekukan pinggir yang kasar sekitar 3-5 bagian. Bunga berwarna hijau cerah yang tersusun pada tandan. Cocor bebek menyukai tempat yang banyak sinar matahari dan dapat hidup ditempat berbatu.

Kandungan dan khasiat tumbuhan:

Sambelum mengandung zat asam lemon, zat asam apel, vitamin C, alkaloid, flavonoid, quercetin-3-diarabinoside, dan kaemprefol-3-glicoside.Cocor bebek berkhasiat untuk mengatasi asma, menyembuh luka, menyembuhkan perut mulas, mengatasi demam, menyembuhkan bisul, mengatasi radang telinga, dan mengatasi radang amandel.

7) Mengkudu

(33)

(gambar 7: Mengkudu)

Nama lokal : Mengkudu Nama Indonesia K Mengkudu Nama ilmiah : Morinda citrifolia L Deskripsi tumbuhan :

Mengukudu merupakan perdu atau pohon kecil yang tumbuh agak membengkok, tinggi 3-8 m, banyak bercabang dengan ranting persegi empat. Letak daun berhadapan secara bersilang, bertangkai, bentuknya bulat telur lebar sampai berbentuk elips, panjang 10-40 cm, lebar 5-17 cm, tebal, mengkilap, tepi rata ujung runcing, bagian pangkal menyempit, tulang daunya menyirip, warna hijau tua. Bunga keluar dari ketiak daun, 5-8 bunga berkumpul dalam karangan berbentuk bonggol. Mahkota berbentuk tabung, bentuk bunga seperti terompet, berwarna putih, baunya harum. Buah bertangkai, bentuknya bulat lonjong, berupa buah buni majemuk yang berkumpul menjadi satu, sebagai buah yang besar, panjang 5-10 cm, permukaan tidak rata berbenjol-benjol, warna hijau, buah masak berdaging dan berair, warnanya kuning pucat atau kuning kotor, berbau busuk, berisi banyak biji, yang berwarna cokelat kehitaman.

Kandungan dan khasiat tumbuhan:

Mengkudu mengandung alkaloid, polisakarida, skopoletin, vitamin C, serat makanan, senyawa glikosida (flavonol glikosida).Tumbuhan mengkudu memiliki khasiat untuk meningkatkan kekebalan tubuh, sebagai anti kanker,

(34)

anti bakteri, sebagai anti oksidan, menurunkan kolesterol, mengatur kadar gula darah.

8) Kumis Kucing

Morfologi kumis kucing dapat dilihat pada gambar berikut:

(Gambar 8:Kumis Kucing)

Nama lokal : Kumis Kucing Nama Indonesia: Kumis Kucing Nama ilmiah : Orthosiphon

stamineus Benth.

Deskripsi tumbuhan :

Tumbuhan ini tumbuh liar sepanjang anak sungai dan selokan di tempat tempat teduh dan tidak begitu kering, kadang ditanam dipekarangan sebagai tanaman obat. Lokasi dapat ditemukan sampai ketinggian 700 m dpl. Kumis kucing merupakan terna tahunan, berakar tunggang, tumbuh tegak, tinggi 1-2 m, batang segi empat agak beralur warnanya coklat kehijauan, berambut pendek atau gundul, bagian pangkal berakar, dibagian buku-bukunya.

Daun tunggal, bundar telor sampai lonjong, lanset atau belah ketupat, berambut halus tepi bergerigi kasar, kedua permukaan berbintik kelenjar, bunga tersusun dalam tandan yang keluar diujung ranting dan percabangan, warna ungu pucat atau putih, benang sari lebih panjang, dari tabung bunga. Buah kotak berbentuk bulat telor, warnanya hijau, setelah tua berunah menjadi

(35)

cokelat gelap. Bijinya kecil, saat masih muda berwarna hijau setelah tua menjadi hitam.

Kandungan dan khasiat tumbuhan :

Kumis kucing mengandung orthosipon glikosida, zat samak, minyak asiri, minyak lemak, saponin, sapofonin, garam kalium dan myoinositol. Khasiat dari kumis kucing ini untuk sakit ginjal dan sakit kandungan kencing.

9) Sirih

Morfologi sirih dapat dilihat pada gambar berikut:

(Gambar 9: Sirih)

Nama lokal : Sirih Nama Indonesia : Sirih Nama ilmiah : Piper betleL Deskripsi tumbuhan :

Sirih merupakan tumbuhan yang merambat pada kayu atau tembok. Dari setiap ruas muncul akar penghisap yang merekat pada batang pohon atau tembok. Berdasarkan dari ukuran, warna dan bentuk daunya, ada banyak jenis, diantaranya sirih hijau, kuning, merah, dan sieih mini. Sirih merah memiliki daun berwarna keunguan dan permukaanya memiliki bercak keperakan. Sirih merah tidak dijadikan obat, hanya sebagai tanaman hias. Sirih hijau memiliki bentuk daun seperti hati

(36)

berukuran besar dan permukaanya mengkilap. Aroma daun sirih hijau sangat tajam. Itulah sebabnya sirih ini jarang dipakai untuk sangat tajam. Itulah sebabnya sirih ini jarang dipakai nginang (mengunyah pinang). Sirih kuning warna daunya kuning cerah dan berubah menjadi agak kehijauan setelah tua, daun sirih kuning ini banyak dipakai untuk nginang. 4

Sirih mini memiliki bentuk dan ukuran daun yang mini. Ukuran daunya mungil, yaitu hanya 1/5 ukuran daun sirih biasa. Batangnya berwarna merah jambu kecokelatan. Warna daun hijau kekuningan dengan permukaan licin. Sirih mini tidak merambat, melainkan menjalar diatas tanah dan gampang ditaruh diatas batang kayu yang sudah lapuk dan mudah diperbanyak. Sirih yang ditemukan pada lokasi penelitian ini yakni berupa sirih mini.

Khasiat tumbuhan :

Sirih berkhasiat untuk mengurangi produksi ASI yang berlebihan sakit jantung, sipilis, pendarahan gusi, sakit gigi berlubang, batuk, sakit mata, berdasarkan wawancara pada informan sirih berkhasiat untuk mengobati keputihan, menghilangkan bau badan, mengobati gatal-gatal, dan bau mulut.

Kandungan kimiawi :

Sirih mengandung minyak asiri, kadinen, kavikol, sineol, augenol, kariofolen, karvakrol, terpinen, dan kuiterpen.

4

(37)

10) Mantela

Morfologi mantela dapat dilihat sebagai berikut:

(Gambar 10: Mantela)

Nama lokal : Mantela Nama Indonesia : Pepaya

Nama ilmiah :Carica papaya L Deskripsi tumbuhan :

Tumbuhan papaya merupakan semak yang berbentuk pohon, bergetah, tumbuh tegak tinggi 2,5-10 m, batangnya bulat berongga, tangkai bagian atas kadang dapat bercabang.pada kulit batang terdapat tanda bekas bangkai daun yang telah lepas. Daun berkumpul diujung - batang dan ujung percabangan, tangkainya bulat silindris, berongga, panjang 25-100 cm. Helaian daun bulat telur dengan diameter 25-75 cm, berbagi menjari, ujung runcing, pangkal berbentuk jantung warna permukaan atas hijau tua, permukaan bawah warnanya hijau muda, tulang daun menonjol, dipermukaan bawah. Cuping-cuping daun berlekuk sampai berbagi tidak beraturan, tulang cuping daun menyirip. Bunga jantan berkumpul dalam tanda, mahkota berbentuk terompet, warnanya putih kekuningan. Buahnya buah buni

(38)

yang biasa bermacam-macam bentuk, warna, maupun rasa daging buahnya. Bijinya banyak dan berwarna hitam.5

Dari beberapa penelitian diketahui bahwa batang dan daun pada papaya mengandung banyak getah putih seperti susu, yang berpeluang dikembangkan sebagai anti kanker. Manfaat getah papaya untuk kesehatan dibuktikan secara ilmiah, yang mengatakan daun papaya memiliki sifat antitumor atau kanker. Selain itu pada daun papaya, ternyata juga mengandung berbagai macam zat yang berguna bagi tubuh6

Kandungan dan khasiat tumbuhan :

Mantela mengandung air, protein, lemak, karbohidrat, serat, abu, kalsium, fosfor, besi, kalium, vitamin A, vitamin C, tiamin, niasina, riboflavin, sukrosa, glukosa, fruktosa, dan energi. Khasiat mantela untuk mencegah gangguan jantung, melangsingkan badan, mempercantik kulit, menyembuh luka, memperlancar ASI. Berdasarkan wawancara dari informan mantela berkhasiat untuk menyembuhkan sakit telinga yakni yang digunakan pada bagian ranting, dan mengobati sakit kencing yakni pada bagian akar.

11) Nangka Balanda

Morfologi nangka balanda dapat dilihat pada gambar berikut:

5

Hembing Wijayakusuma,dkk,Ramuan Tradisional Untuk Pengobatan Darah Tinggi, 1994,hl,74-75.

6

Yohana dan Yovita, Buah Sayuran+Tanaman Obat, Jakarta, Setia Kawan Prima, 2012, hl, 65

(39)

(Gambar 11: Nangka Balanda)

Nama lokal: Nangka Balanda Nama Indonesia: Sirsak

Nama ilmiah: Annona muricata L Deskripsi tumbuhan :

Perwakan pohon, akar tunggang, batang sejati, berwarna coklat, tumbuh tegak, bentuk batang bulat, Pola percabangan monopodial, permukaan batang kasar. Daun

tidak lengkap, tipe daun tunggal, bentuk daun bulat telur sungsang, ujung daun bertaring, pangkal daun tumpul, tepi daun rata, permukaan daun licin dan mengkilat, daun agak kaku, daun muda berwarna hijau kekuningan sedangkan daun tua berwarna hijau tua. Pertulangan daun menyirip, bunga berwarna kuning kehijauan, memiliki 3 daun kelopak, berbentuk segitiga, dengan panjang sekitar 4 mm. memiliki 6 daun mahkota dalam 2 baris, 3 daun mahkota pada bagian luar, dan 3 daun mahkota pada bagian dalam berbentuk bulat telur, berwarna kuning muda. Benar sari banyak, tangkai sari berambut banyak. Bakal buah banyak, buah merupakan buah semu, berbentuk bulat telur melebar, berwarna hijau tua, dan tertutup oleh duri-duri lunak yang panjangnya sampai 6 mm, daging buahnya lunak atau lembek berserat, dan dagingnya

(40)

berwarna putih. Berbiji banya, berbentuk bulat telur sunsang, berwarna coklat kehitaman tapi mengkilat.7

Buah sirsak terdiri dari 67,5% daging buah, dan 4% inti buah. Setelah air, kandungan zat gizi yang terbanyak dalam sirsak adalah karbohidrat. Salah satu jenis karbohidrat pada buah sirsak adalah gula pereduksi (glukosa dan

fruktosa) dengan kadar 81,9%-93,6% dari kandungan gula total. Buah sirsak

mengandung sangat sedikit lemak sehingga sangat baik untuk kesehatan.8 Kandungan dan Khasiat Tumbuhan :

Kandungan dari nangka balanda ini secara keseluruhan terdapat serat, karbohidrat, kalium,vitamin C, air, fosvor, kalium dan lemak. Berdasarkan data dari wawancara nangka balanda ini bermanfaat sebagai penurun tekanan darah.

12) Uru Blanda

Morfologi uru blanda dapat dilihat sebagai berikut:

7Ariati, Studi Etnobotani Pemanfaatan Tumbuhan Obat Oleh Suku Dayak Bakumpai di Keluarah Muara Tuhup Kabupaten Murung Raya, 2015, hl 45-46

8

Yohana dan Yovita, Buah Sayuran+Tanaman Obat, Jakarta, Setia Kawan Prima, 2012, hl, 44

(41)

(Gambar 12: Uru Blanda)

Nama lokal : Uru Balanda Nama lain : Rumput Teki

Nama ilmiah : Cyperus rotundus L Deskripsi tumbuhan :

Perawakan berupa herba serupa rumput, menahun, ukuran 0,1 m-0,75m, batang berupa batang semu, merupakan kumpulan pelepah daun, batang asli berupa rimpang (rhizome),percabangan

membentukgeragih (stolon), ujung stolon menjadi rumput baru. Daun tunggal,

berpelepah, bentuk garis, seperti daun rumput, berbentuk lanset, tepi rata tajam, warna hijau tua bagian atas, warna daun bagian bawah berwarna hijau muda, ujung meruncing, lebar2-6 mm, helaian bawah coklat kemerahan. Bunga susunan bulir majemuk rata tunggal, berakar serabut.

Kandungan dan Khasiat Tumbuhan :

Mengandung minyak atsiri, flavonoid, alkaloid dan triterpen. Khasiat dari uru balanda ini berdasarkan hasil wawancara pada informan adalah untuk mengobati luka dalam terutama pada saat dating haid bagi wanita.

(42)

13) Jambu Biji

Morfologi jambu biji dapat dilihat pada gambar berikut:

(Gambar 13:Jambu Biji)

Nama lokal : Jambu Nama Indonesia: Jambu

Nama ilmiah: Psidium guajava L Deskripsi tumbuhan :

Tumbuhan jambu biji merupakan semak atau pohon dengan tinggi 3 m-10 m dengan kulit batang permukaanya halus berwarna coklat dan mudah mengelupas. Daun jambu biji letaknya berhadapan serta bertulang menyirip, berbintik, dan berbentuk bundar telur agak menjorok atau agak bundar sampai meruncing, dengan panjang helaian daun 6 cm-14 cm, lebar 3 cm-6 cm, panjang tungkai 3 mm-7mm. Daun yang muda berambut dan daun yang tua permukaan atasnya licin.

Bunga tumbuhan ini berlangsung hamper sepanjang tahun. Jumlah bunga terdiri dari 1-3 bunga dengan panjang gagang 2 cm-4 cm. Panjang kelopak 7 mm-10 mm, tajuk berbentuk bundar telur sungsang dengan panjang 1,5 cm-2

(43)

cm. Buah jambu biji berbentuk bulat atau bulat telur, jika masak berwarna kuning dan panjangnya 5 cm-8,5 cm serta berdaging menyelimuti biji-bijinya.9

Jambu biji termasuk tanaman perdu dan memiliki banyak cabang dan ranting, batang pohonya keras, permukaan kulit luar jambu biji berwarna cokelat dan licin. Apabila kulit kayu jambu biji tersebut dikelupas, akan terlihat permukaan batang kayunya basah. Bentuk daunya bercorak bulat telur dengan ukuran agak besar. Bunganya kecil berwarna putih, muncul dari balik ketiak daun. Tumbuh subur didaerah dataran rendah sampai ketinggian 1200 meter diatas permukaan tanah. Pada umur 2-3 tahun jambu biji sudah mulai berubah.10

Kandungan dan Khasiat Tumbuhan:

Daun pada tumbuhan ini mengandung senyawa tannin, minyak atsiri, minyak lemak, dammar, zat samak, titerpenoid, asam malat, dan asam apfel. Khasiat jambu untuk mengobati diare, antiseptic, sariawan, dan demam berdarah.

14) Sawangkak Basuring

Morfologi sawangkak basuring dapat dilihat sebagai berikut:

9

Hendri Wasito, Obat Tradisional Kekayaan Indonesia, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011, h. 62-64.

10

(44)

(Gambar 14: Sawangkak Basuring)

Nama lokal : Sawangkak Basuring Nama lain: Pacing putih jenis 1 Nama latin : Costus

speciosaSMITH

Deskripsi tumbuhan:

Terna bertahunan, dengan batang semu, beruas-ruas, dengan rimpang yang akang menjadi umbi. Daun tersusun secara spiral, helaian daun melanset, sunsang melancip. Perbungaan terminal, mahkota menabung, warna putih kemerahan, bibir bunga melengkung, berbentuk terompet, putih. Buah merah cerah, merekah mengikuti jumlah rongga, biji hitam dengan aril berdaging yang berwarna putih. Habitatnya dihutan-hutan dab bisa juga diareal terbuka.

Kandungan dan khasiat tumbuhan:

Kandungan sawangkak ini seperti serat, pati, minyak atsiri, dan juga saponin. Khasiat sawangkak bisa menyembuhkan sakit demam, mengurangi kejang dan obat alami untuk keramas. Berdasarkan wawacara pada informan sawangkak ini dapat mengobati batuk dan asma.

15) Sawang Bahandang

(45)

(Gambar 15: Sawang Bahandang)

Nama lokal : Sawang Daha/Bahandang

Nama Indonesia: Andong

Nama ilmiah : Cordyline fruticosa Linn

Deskripsi tumbuhan:

Perawakan perdu dengan tinggi sekitar 2-4 cm, batang bulat, keras, bekas daun rontok berbentuk cincin, daun tunggal dengan berwarna ada merah, akan tetapi jenis sawang ini juga yang berwarna hijau tua, letak daun tersebar pada batang, terutama pada pucuk daun terkumpul, dan tersusun spiral. Untuk jenis sawang bahandang atau disebut juga andong merah ini daunya juga berwarna merah menyala. Helaian daun memanjang dengan ujung runcing, tepi daun rata, pola pertulangan menyirip, tangkai daun berbentuk talang, permukaan daun licin. Dan biji hitam mengkilap.11

Kandungan dan khasiat tumbuhan:

Tumbuhan sawang daha mengandung aroma manis ambar dan aroma sejuk. Khasiat dari tumbuhan ini adalah dapat mengobati memar dan bengkak, menyejukkan darah, menghentikan pendarahan12, menurut hasil wawancara dengan informan sawang daha ini akarnya dapat dijadikan sebagai obat

11Sukini, Inventarisasi Tumbuhan Obat Yang Digunakan Masyarakat Di Kelurahan Muara Laung Kecamatan Laung Tuhup Kabupaten Murung Raya, 2013,hl,47.

12

Suparni dan Ari Wulandari, Herbal Nusantara 1001 Ramuan Tradisional Asli

(46)

kekebalan tubuh dan bisa dijadikan sebagai penangkal roh-roh jahat yang dapat mengganggu bayi yang baru dilahirkan atau dalam bahasa Dayaknya (Rabun)

16) Kayu Seribu

Morfologi kayu seribu dapat dilihat sebagai berikut:

(Gambar 16: Kayu Seribu)

Nama Lokal : Kayu Seribu Nama Lain :-

Nama Ilmiah :-

Khasiat Tumbuhan :

berdasarkan data hasil wawancara terhadap informan tumbuhan kayu seribu ini dapat mengobati penyakit rastung (penyakit pada hidung yang berbau busuk/sakit), dan juga ber- khasiat untuk mengobati berbagai penyakit, sesuai dengan namanya kayu seribu tumbuhan ini memiliki khasiat yang istimewa bisa mengobati berbagai penyakit dalam. Tumbuhan ini adalah tumbuhan perdu, berakar tunggang, warna batang hijau tua, batang bergetang putih, bentuk batang bulat. Daun berwarna hijau tua, bentuk daun bulat telur, daun berdaging dan bergetah, warna getah putih, pada saat penelitian bunga dan buah tidak ditemukan.

17) Kembang Sepatu

(47)

(Gambar 17: Kembang Sepatu)

Nama lokal : Kembang sepatu Nama Indonesia :Kembang Sepatu Nama ilmiah : Hibiscus rosa

SinensisLinn.

Deskripsi tumbuhan :

Tumbuhan ini merupakan tanaman hias yang berbentuk semak dengan tinggi mencapai 3m ini banyak menghasilkan bunga, daunya hijau mengkilap berbentuk hati dengan tepi bergerigi , bunganya kecil dengan petal seperti kuncup, tetapi ada juga yang petalnya terbuka mirip terompet berukuran besar. Warna bunga bervariasi mulai dari putih, merah, kuning, magenta dan lain-lain.13

Kandungan dan Khasiat Tumbuhan :

Bunga tumbuhan ini mengandung hibiscetin, batang dan daunya mengandung kalsium oksalat, peroksidase, lemak, dan protein. Kembang sepatu berkhasiat untuk batuk, sariawan, gondok, berdasarkan informasi dari wawancara kembang sepatu ini dapat berkhasiat untuk mengobati sakit kepala, dan demam.

18) Pasak Bumi

Morfologi pasak bumi dapat dilihat sebagai berikut:

13

(48)

(Gambar 18: Pasak Bumi)

Nama lokal: Pasak Bumi Nama Indonesia : Pasak Bumi Nama ilmiah : Eurycoma longifolia Jack

Deskripsi tumbuhan :

Perawakan pohon, akar tunggang, batang sejati, tumbuh tegak, bentuk batang bulat, tidak bercabang, permukaan batang kasar. Daun tidak Lengkap, tipe daun majemuk menyirip ganjil, bentuk daun lanset, ujung daun runcing, pangkal daun meruncing sampai pada ujung daun, tepi daun rata, permukaan licin, daun muda dan daun tua berwarna hijau. Pola pertulangan daun menyirip, bunga dan buah tidak ditemukan pada saat penelitian.14

Kandungan dan khasiat tumbuhan :

Pasak bumi ini mengandung ethanolic, canthin, brusin, alkaloid, dan eurycomanone. Khasiat tumbuhan ini sangat banyak untuk mengobati berbagai penyakit, menurut hasil wawancara dengan informan tumbuhan ini berkhasiat bagus untuk kekebalan tubuh.

19) Kanaruhung

Morfologi kanaruhung dapat dilihat sebagai berikut:

14

(49)

(Gambar 19: Kanaruhung)

Nama Lokal : Kanaruhung Nama Lain :

Nama Ilmiah :

Khasiat Tumbuhan:

Khasiat tumbuhan ini diyakini oleh masyarakat Dayak Ngaju/Katingan sebagai panjarang (dalam bahasa Dayak). Atau bisa disebut KB Berdasarkan data hasil penelitian, tumbuhan kanaruhung ini adalah tumbuhan perdu, warna batang hijau tua, berakar tunggang, daun tidak lengkap yang hanya terdiri dari tangkai daun dan helaian daun saja, bentuk daun jorong, permukaan daun kasat, ujung daun meruncing, dan pangkal daun runcing, pada tiap-tiap ruas batang terdapat dua helai daun yang saling berhadapan kemudian pada ruas berikutnya kedua daun bersilang Warna daun muda hijau kecoklatan sedangkan daun tua berwarna hijau tua.15

20) Dirang Puti

Morfologi dirang puti dapat dilihat sebagai berikut:

15Gembong Tjitrosoepomo, Morfologi Tumbuhan,Yogyakarta: Gadjah Mada University

(50)

(Gambar 20:Dirang Puti)

Nama lokal : Dirang Puti Nama ilmiah :

Clerodendrum frograns Willd.

Deskripsi tumbuhan:

Perawakan perdu, akar tunggang, batang sejati, tumbuh tegak, bentuk batang tua bulat, akan tetapi bentuk batang muda persegi (segi empat), polapercabangan simpodial. Daun tidaklengkap (hanya terdiri dari tangkai dan daun), daun tunggal, bentuk daun love, ujung daun runcing, pangkal daun berlekuk tepi daun berombak, permukaan daun berambut, daun muda berwarna hijau kekuningan, sedangkan daun tua berwarna hijau tua, pertulangan daun menyirip. Pola bunga muncul dari ujung batang, bunga majemuk, kelopak berlekatan/menempel, warna kelopak bagian bawah hijau kekuningan sedangkan warna kelopak pada bagian atas warna putih kekuningan. Mahkota berlekatan warna putih. Memiliki satu putik berwana putih, benang sari 4 helai, tangkai sari warna putih, dan warna kepala sari kuning kecoklatan.

Kandungan dan khasiat tumbuhan:

Berdasarkan hasil wawancara dari informan dirang puti ini memiliki khasiat untuk mengobati keputihan pada wanita khususnya pada bagian akar tumbuhan.

(51)

21) Sambung Maut Bawi

Morfologi sambung maut bawi dapat dilihat sebagai berikut:

(Gambat 21: Sambung Maut Bawi)

Nama lokal : Sambung Maut Bawi Nama lain : Puring Anting Raja Jenis 1

Nama ilmiah : Codiaeum variegatum L

Deskripsi tumbuhan :

Sambung maut termasuk tumbuhan perdu dengan batang bulat, berkayu, serta bercabang,warna sambung maut bawi ini berbeda dengan jenis satunya. Jenis daun tunggal

lonjong, ujungnya meruncing.warna daun sambung maut jenis ini pada bagian pertulangan tengah Nampak berwarna merah muda, helaian daunya berwarna merah tua dan bercampur kehijauan. Pertulanganya berwarna kuning kehijauan. Bunganya majemuk bentuk tandan pada ketiak daun, buahnya bulat, warna kuning kehijauan, akar tunggang warna kuning muda. Menurut pengetahuan Tatu Hiang (leluhur) tumbuhan ini adalah kayu sambung maut. Merupakan tumbuhan berbatang dan berdaun untuk jenisnya, tumbuhan sambung maut memiliki dua jenis, yakni sambung maut hatue (laki-laki) dan sambung maut bawi (perempuan). Tumbuhan ini memiliki ciri khas dua helai daun yang terpisah yakni pada bagian tengah di antara kedua daun disambung dengan tulang daunnya saja.

(52)

Kandungan dan Khasiat Tumbuhan:

Sambung maut memiliki kandungan kimia seperti saponin dan tannin. Khasiat dari tumbuhan ini untuk obat sipilis, sakit perut, dan sukar berkeringat,

khasiat tumbuhan ini untuk mempercepat perbaikan proses penyambungan tulang yang rusak atau patah akibat kecelakaan.

22) Sambelu Raja

Morfologi sambelum raja dapat dilihat sebagai berikut:

(Gambar 22: Sambelum Raja)

Nama lokal : Sambelum Raja Nama lain : Cocor Bebek jenis 1 Nama ilmiah : : Calanchoe

pinnataPers.

Deskripsi tumbuhan :

Daun Sambelum ini memilliki batang yang lunak dan beruas, daunya tebal berdaging dan tebal, dan mengandung banyak air, warna daun hijau tua, bunga majemuk. Cocor bebek jenis ini ditemukan disekitar pekarangan rumah dan nampak bunga berwarna merah. Kandungan dan khasiat tumbuhan:

(53)

Sambelum mengandung zat asam lemon, zat asam apel, vitamin C, alkaloid, flavonoid, quercetin-3-diarabinoside, dan kaemprefol-3-glicoside.Cocor bebek berkhasiat untuk mengatasi asma, menyembuh luka, menyembuhkan perut mulas, mengatasi demam, menyembuhkan bisul, mengatasi radang telinga, dan mengatasi radang amandel.

23) Sawang Angui

Morfologi sawang angui dapat dilihat sebagai berikut:

(Gambar 23: Sawang Angui)

Nama lokal : Sawang Angui jenis 1 Nama lain : Andong jenis 1

Nama ilmiah : Cordyline fruticosa Linn.

Deskripsi tumbuhan :

Sawang Angui bisa disebut juga andong jenis 1 ini memiliki ciri yang sama dengan andong berdaun merah, pada saat penelitian lokasi ditemukan andong jenis ini terdapat dipekarangan rumah. Perawakan perdu dengan tinggi sekitar 2-4 cm, batang bulat, keras, bekas daun rontok berbentuk cincin, daun tunggal dengan berwarna merah, akan tetapi jenis sawang ini ada juga yang berwarna hijau tua, letak daun tersebar pada batang, terutama pada pucuk daun terkumpul, dan tersusun spiral. Untuk jenis sawang bahandang atau disebut juga andong merah ini daunya juga berwarna merah

(54)

menyala. Helaian daun memanjang dengan ujung runcing, tepi daun rata, pola pertulangan menyirip, tangkai daun berbentuk talang, permukaan daun licin. Dan biji hitam mengkilap.16

Kandungan dan khasiat tumbuhan:

Tumbuhan sawang daha mengandung aroma manis ambar dan aroma sejuk. Khasiat dari tumbuhan ini adalah dapat mengobati memar dan bengkak, menyejukkan darah, menghentikan pendarahan17, menurut hasil wawancara dengan informan sawang daha ini akarnya dapat dijadikan sebagai obat kekebalan tubuh.

24) Spesimen 1

Morfologinya dapat dilihat sebagai berikut:

16Sukini, Inventarisasi Tumbuhan Obat Yang Digunakan Masyarakat Di Kelurahan Muara Laung Kecamatan Laung Tuhup Kabupaten Murung Raya, 2013,hl,47.

17

Suparni dan Ari Wulandari, Herbal Nusantara 1001 Ramuan Tradisional Asli

(55)

(Gambar 24: Spesimen 1)

Nama lokal :

Nama lain : Puring jenis 1 Nama ilmiah : Codiaeum

variegatumL.

Deskripsi tumbuhsn :

Habitus semak atau pohon kecil dengan tinggi mencapai 4 m, berdaun tunggal, tersusun berseling, mengkilap, tangkai daun 1-4 cm, panjang, bentuk daun bervariasi, warna ada yang hijau, kuning campur berbintik. Puring jenis 1 ini termasuk salah satu spesies family Euphorbiaceae yang memiliki pertumbuhan bersemak dan banyak ditanam sebagai tanaman hias. Tumbuhan ini tumbuh dan tersebar dari daerah beriklim panas hingga daerah subtropika. Bentuk puring bervariasi ada yang berbentuk pita yang panjangnya 5 cm-30 cm, elips, lonjong, bulat, hingga seperti ujung tombak. Permukaan daun ada yang rata, bergelombang dan ada yang berpilin. Warna daun juga bervariasi, ada yang berwarna hijau, coklat, merah, biru, dan kuning. Coraknya ada yang berbintik, bergaris, dan belang-belang. Daun dan tangkainya memiliki getah berwarna bening hingga putih. Bunga telanjang dengan benang sari yang banyak dan tersusun berangkai

(56)

dalam satu tangkai bunga. Batang berkayu dan bergetah, tinggi mencapai 3 m dan memiliki percabangan yang banyak.

Kandungan dan khasiat tumbuhan :

Kandungan tumbuhan puring jenis ini terdapat saponin dan tannin, berdasarkan wawancara pada informan puring ini berkhasiat untuk kekebalan tumbuh dan untuk penangkal dari gangguan kalong wewe atau dalam bahasa Dayak Katingan (Hantuwen).

25) Kakambat

Morfologi kakambat dapat dilihat sebagai berikut:

(Gambar 25: Kakambat)

Nama Lokal : Kakambat Nama Lain : Gandarusa

Nama ilmiah : Justicia gendarussa Burm F.

Deskripsi Tumbuhan :

Kakambat tumbuh tegak, tinggi dapat mencapai 2 m, pola percabangan dimulai dari dekat pangkal batang, cabang-cabang yang masih muda berwarnaungu gelap dan bila sudah tua warnanya menjadi coklat mengkilat. Kakambat memliki daun dengan letak yang berhadapan, berupa daun tunggal yang bentuknya lanset dengan panjang 5-20 cm, lebar 1-3,5 cm, tepi rata, ujung daun meruncing, pangkal berbentuk biji bertangkai pendek antara 5-7,5 mm, warna daun atau ujung tangkai.

(57)

Tumbuhan kakambat mempunyai bunga kecil, berwarna putih, panjang 1,5-2 cm, tersusun dalam rangkaian berupa malai atau bulir atau bulir yang menguncup, berambut menyebar, dan keluar dari ketiak daun atau ujung tangkai.

Biji kakambat ini berbentuk bulat panjang sampai menjorong, panjang sekitar 1,3 cm. kakambat ini tumbuh liar dihutan, tanggul sungai atau dipelihara sebagai tanaman pagar atau tanaman obat.

Kandungan dan Khasiat Tumbuhan :

Kandungan kakambat ini adalah alkaloid glikosid, steroid, dan saponin. Berdasarkan data hasil wawancara dengan informan tumbuhan kakambat ini berkhasiat untuk mengobati luka dalam terutama pada wanita setelah melahirkan.s

26) Papulut/Tambura

Morfologi tambura dapat dilihat sebagai berikut:

(Gambar 26:Tambura)

Nama lokal : Papulut/Tambura Nama lain : Bandotan

Nama ilmiah : Ageratum conyzoides L

Deskripsi tumbuhan :

Perawakan terna, akar serabut berwarna putih. Batang sejati, tumbuh tegak, bentuk bulat, pola percabangan

(58)

simpodial, permukaan batang berambut kecil-kecil, berdaun tunggal, bunga muncul dari ujung batang, bunga majemuk, bentuk bongkol, berwarna ungu bercampur putih, buah berbentuk bulat panjang persegi lima, berwarna hitam dan biji berukuran kecil.

Kandungan dan khasiat tumbuhan:

Tambura mengandung asam amino, organacid, pectic substance, minyak atsiri kumarin, friedelin, stigmasterol, tannin sulfur, dan potassium klorida. Tambura dapat menghilangkan pembengkakan, menghentikan pendarahan, melancar haid, memudahkan buang air kecil, melancarkan pencernaan.

(59)

D. Pembahasan

1. Masyarakat Suku Dayak Ngaju/Katingan

Adat istiadat Dayak Ngaju/Katingan sangat memperhatikan terpeliharanya kelestarian alam. Hal itu sangat mewarnai bagaimana mereka memperlakukan lingkungan alam sekitarya. Falsafah hidup masyarakat Dayak mempunyai pandangan bahwa manusia sebagai mikro-kosmos merupakan bagian dari makro-kosmos, sehingga dalam hidupnya menyatu dengan alam.oleh karena itu manusia dilarang merusak alam, karena perbuatan demikian sebenarnya manusia merusak diri dan kehidupan itu sendiri.18

Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Q.S: Thaha ayat 53-54:

اًجاَوْزَأ ِهِب اَنْجَرْخَأَف ًءاَم ِءاَمَّسلا َنِم َلَزْ نَأَو لاُبُس اَهيِف ْمُكَل َكَلَسَو اًدْهَم َضْرلأا ُمُكَل َلَعَج يِذَّلا

ىَّتَش ٍتاَبَ ن ْنِم

Artinya:” Yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan dan yang telah

menjadikan bagimu dibumi itu jalan-jalan, dan menurunkan dari langit air hujan. Maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dari tumbuhan yang bermacam-macam. Makanlah dan gembalakanlah binatang-binatangmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu, terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang berakal.”

Ayat diatas menjelaskan tentang isyarat bahwa keberadaan manusia dipentas bumi dalam rangka kehidupan adalah bagian dari hidayah Allah. Jalan-jalan yang ditempuh manusia dibumi guna meraih tujuan, Dia juga menurunkan dari langit air, maka Kami tumbuhkan denganya berjenis-jenis tumbuh-tumbuhan yang

18

(60)

bermacam-macam kepada manusia dan binatang guna memanfaatkan buah-buahan dan tumbuh-tumbuhan itu untuk kelanjutan hidup.19

Sebagaimana diketahui manusia adalah makhluk yang dicipatakan Allah lebih sempurna dari makhluk lain dimuka bumi, dan sebagai khalifah di bumi yang salah satu tugasnya merawat ciptaan Allah yang lain seperti tumbuh-tumbuhan, hewan, dan lain-lain. Oleh sebab itu, manusia dengan alam semesta terutama dengan tumbuh-tumbuhan sangat erat hubungannya bagi kehidupan. Maka dari itu manusia dilarang merusak alam karena alam baik tumbuhan adalah bagian dari diri manusia itu sendiri.

2. Tumbuhan Berkhasiat Obat

Tumbuhan merupakan salah satu makhluk hidup ciptaan Allah yang memiliki banyak sekali manfaat bagi kehidupan manusia bahkan didalam tumbuhan memiliki khasiat yang unik yakni dapat dijadikan sebagai obat herbal. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Dayak Ngaju/Katingan masih banyak yang mempraktekan pengobatan secara tradisional dari bahan tumbuh-tumbuhan.

Didalam al-Qur’an bahan alam yang berkhasiat sebagai obat sudah tertuang, seperti halnya tumbuhan Zaitun, Kurma, Anggur, dan Tin. Dalam firman Allah SWT Q.S an-Nahl:67:

ٍمْوَقِل ًةَيلآ َكِلَذ يِف َّنِإ اًنَسَح اًقْزِرَو اًرَكَس ُهْنِم َنوُذِخَّتَ ت ِباَنْعلأاَو ِليِخَّنلا ِتاَرَمَث ْنِمَو

َنوُلِقْعَ ي

Gambar

Tabel 4.1:Daftar Nama Informan yang Diwawancarai
Tabel 4.1:  Daftar  Tumbuhan Berkhasiat Obat Oleh Suku Dayak Ngaju di Wilayah Kelurahan Tumbang Senamang

Referensi

Dokumen terkait

Aisyah menuturkan bahwa waktu yang digunakan untuk proses menunggu balasan biodata ikhwan sangat lama yaitu kurang lebih dua tahun dan Aisyah menuturkan juga

bahwa dalam rangka mewujudkan penegakan hukum dalam penyelenggaraan penataan ruang yang menyangkut tindak pidana bidang penataan ruang, telah ditetapkan Peraturan Menteri

Sistem Informasi Laboratorium Klinik Keperawatan merupakan bagian dari sistem yang ada di institusi pendidikan keperawatan, dimana dalam pembuatan aplikasi sistem

Pendidikan minimal S-1, diutamakan berlatar belakang pendidikan dibidang Ilmu Agama Islam dan/atau telah memiliki pengalaman dalam bidangnya;.. Memiliki kemampuan

Unit ini menggambarkan kegiatan melakukan pengelasan dengan proses las busur gas tungsten (GTAW) yang meliputi persiapan material, pengesetan mesin las dan elektroda

Pada peta fasies model dari estuarine ini, tidal sand bar ini merupakan bagian terluar dari tide dominated estuarine, memanjang sejajar dengan arusnya, dan dari peta

Sedangkan, pada bagian belakang kartu matching cards menggunakan warna kontras dari biru tua yaitu merah marun dengan warna emas yang melambangkan pekerjaan

Pemahaman subjek pada pembagian bilangan asli dengan bilangan asli dengan hasil bagi sebagai pecahan, didasarkan data oleh jawaban siswa pada butir 1a(vi) dan