• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

Begitu pula dengan para pengurus dan pegawai bank bjb Cabang Singaparna yang berkomitmen menerapkan “GO SPIRIT” sebagai budaya perusahaan. Ada cara bagi pengelola dan pegawai bank bjb Cabang Singaparna untuk membangun atau menciptakan engagement dengan perusahaan. Seperti yang diungkapkan informan A1 mengenai bentuk keterlibatan dalam menjaga jati diri bank bjb khususnya budaya perusahaan.

Hal serupa juga diungkapkan oleh informan P1 tentang bentuk keterlibatan dalam menjaga jati diri bank bjb khususnya budaya perusahaan. GO SPIRIT sendiri sangat berperan penting dalam aktivitas bank bjb Cabang Singaparna khususnya sebagai pedoman bagi seluruh pegawai bank bjb dalam menjalankan aktivitasnya.

Kita sebagai karyawan, sebagai insan bank bjb harus rendah hati, siap menerima budaya perusahaan, ketika kita berjuang melawan ego sendiri, dan menjaga prinsip sendiri itu sulit. Tantangan role model, adalah orang-orang yang ditunjuk sebagai GO SPIRIT akan menjadi contoh GO Baik atau tidaknya SPIRT, kalau misalnya panutannya sendiri tidak menunjukkan teladannya yang baik kepada teman-temannya, pasti akan hancur, itu tidak akan terjadi, jadi pemimpinnya sendiri juga harus melakukannya. teladan bagi para karyawannya. Untuk menyatukan kesamaan budaya, visi, misi dan tujuan organisasi, tantangan terbesarnya adalah budaya interpersonal, budaya ini dipengaruhi oleh latar belakang yang berbeda-beda, namun karena budaya yang tercipta di bank bjb adalah budaya kekeluargaan maka penyesuaian antar pegawai pun berbeda budaya. tidak terlalu besar. Tantangan dalam menerapkan GO SPIRIT meskipun bank bjb cabang Singaparna sering kali ada pegawai baru atau pegawai pindahan yang keluar masuk. Selain pihak internal, pihak eksternal seperti nasabah juga mempunyai tantangan tersendiri bagi insan bank bjb dalam menerapkan GO SPIRIT.

Bagi saya pribadi, saya ingin menjadi orang yang amanah, dan bagi pegawai bank, poin-poin yang ada di GO SPIRIT sebaiknya diterapkan tidak hanya di kantor, tapi juga di luar kantor, sehingga ketika berinteraksi dengan rekanan, mereka berinteraksi dengan baik, tidak peduli apa pun. WHO. saya atau bagaimana saya. Menurutnya, kepercayaan nasabah itu penting dan dalam penerapan GO SPIRIT tidak hanya diterapkan di kantor saja, namun pegawai hendaknya menjadikan GO SPIRIT sebagai identitas bank bjb, sehingga pegawai dapat dipercaya oleh nasabah. Menurut narasumber, tantangan masyarakat dalam penerapan GO SPIRIT adalah menghadapi nasabah yang berbeda-beda dengan latar belakang, karakter, usia dan jenis kelamin yang berbeda sehingga pegawai bank bjb dituntut untuk selalu tidak melakukan diskriminasi.

Tantangan selanjutnya dalam implementasi GO SPIRIT adalah tantangan organisasi (team building) yang fungsinya berbeda-beda antar departemen, misalnya departemen di bank bjb cabang Singaparna yaitu departemen operasional, departemen konsumer, departemen mikro dan lain-lain. Jadi pertama-tama saya dan teman-teman manajer yang lain harus menetapkan visi dan misi, kita bekerja untuk bjb, agar bjb maju, bjb itu Singaparna, nah saat itulah konflik akan berubah menjadi kerjasama bila ada kesadaran dari semua pihak, misalnya sekarang konflik Ada konflik kepentingan antar departemen, misalnya pegawai administrasi dan pegawai bisnis, sehingga sering kali perlu memahami tujuan dan fungsi pekerjaan masing-masing, bisnis dituntut untuk bergerak cepat, dan karyawan operasional dapat menyesuaikan atau membantu mereka dan menemukan solusi. Menurutnya, setiap pengelola harus menetapkan visi dan misi, dalam memajukan bank bjb cabang Singaparna, maka bila terjadi konflik akan berubah menjadi kerjasama bila ada kesadaran dari seluruh pihak, misalnya sekarang konflik itu adalah benturan kepentingan. antar departemen, misalnya pegawai administrasi dan pegawai bisnis.

Konflik yang sering terjadi adalah konflik internal antar departemen atau biasa disebut dengan konflik kepentingan, misalnya pada saat pembayaran kredit kepada pelanggan. Bagian operasional harus mematuhi SOP dalam hal kesempurnaan administrasi, dan bagian bisnis memperbolehkan kesempurnaan administrasi mengikuti, karena pembayaran telah jatuh tempo, untuk menyelesaikan perselisihan ini bank bjb mengadakan pertemuan dengan undangan komisi.

Tabel 4.3. Temuan Penelitian
Tabel 4.3. Temuan Penelitian

Pembahasan Hasil Penelitian

Analisa bentuk komitmen organisasi

  • Komitmen dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan prinsip- prinsip GO SPIRIT
  • Komitmen dalam kerja sama tim
  • Komitmen dalam mencapai visi misi dan tujuan perusahaan Komitmen ini merupakan komitmen yang wajib dimiliki oleh
  • Komitmen dalam menjaga GO SPIRIT sebagai corporate culture Komitmen ini penting dan wajib dilakukan oleh seluruh pimpinan dan
  • Rasa Memiliki Terhadap Organisasi
  • Rasa Antusias Terhadap Pekerjaan
  • Kepercayaan Terhadap Manajemen
    • Analisa Aktivitas Bank bjb Cabang Singaparna dalam Implementasi
  • Agent of Trust
    • Analisa Komunikasi Organisasi dalam Implementasi “GO SPIRIT”

Berdasarkan hasil penelitian dan observasi, maka bentuk pengikatan normatif pada bank bjb cabang Singaparna dalam penerapan GO SPIRIT adalah sebagai berikut. Komitmen terhadap pencapaian visi, misi dan tujuan perusahaan Komitmen ini merupakan komitmen yang harus dimiliki oleh setiap pengurus dan pegawai bank bjb demi menjaga eksistensi dan reputasi bank bjb cabang Singaparna. Komitmen tersebut ditunjukkan oleh pengurus dan pegawai bank bjb dalam menjaga jati diri tidak hanya di dalam organisasi, namun juga di luar organisasi, hal ini harus dilakukan dengan menjaga jati diri dan nama baik perusahaan.

Selain bentuk komitmen organisasi, peneliti menemukan data di bidang bagaimana bank bjb membangun komitmen di kalangan pegawai bank bjb. Rasa memiliki terhadap organisasi ditunjukkan dengan manajemen (manajer) bank bjb cabang Singaparna memberikan penghargaan di akhir masa evaluasi kepada pegawai yang mempunyai prestasi dan menjanjikan kenaikan pangkat. Membangun kepercayaan terhadap pengurus, pegawai bank bjb cabang Singaparna senantiasa bekerja secara efektif, efisien dan bertanggung jawab, hal ini juga mencakup profesionalisme dan integritas pegawai sehingga komitmen pegawai terhadap bank bjb cabang Singaparna tercapai.

Dalam menjalankan aktivitasnya bank bjb Cabang Singaparna tidak lepas dari nilai-nilai yang telah dianut dan disepakati bersama yaitu GO SPIRIT yang terdiri dari enam nilai dan dua belas perilaku. Budaya perusahaan ini mencerminkan semangat bank bjb dalam menghadapi persaingan antar bank yang semakin ketat dan dinamis. Kegiatan tersebut dapat menciptakan rasa solidaritas antar pegawai, cabang bahkan kantor wilayah bank.

Kegiatan ini diwujudkan melalui nilai inovasi yang dilakukan oleh seluruh pengelola dan pegawai bank bjb Cabang Singaparna, penjelasan dari nilai tersebut adalah melakukan perbaikan terus-menerus dan menciptakan kemajuan-kemajuan baru yang memberikan nilai tambah. Produk yang dimiliki bank bjb yaitu untuk perbankan konsumer antara lain Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK), bjb deposito, bjb simpanan sukarela, bjb omzet perorangan, pinjaman bjb komitmen, bjb KPR, reksa dana, Simpeda, tabunganku, bjb Tandamata , Tandamata berjangka, token bisnis, token emas, spot Purnabakti, bjb token pertamaku, token SiMuda, Investasi SiMudaku, bjb Pinjaman Pra Purna Bhakti (KPPB), bjb Pinjaman Purna Bhakti (KPB), bjb Ya. Seperti yang dilakukan bank bjb Cabang Singaparna dalam menerapkan GO SPIRIT dan mencapai visi, misi dan tujuan perusahaan.

Aktivitas Komunikasi Bank bjb Cabang Singaparna

Teknik Komunikasi

  • Teknik Komunikasi Informatif
  • Teknik Komunikasi Persuasif
  • Teknik Komunikasi Koersif

Komunikasi informatif di lingkungan internal bank bjb Cabang Singaparna dilakukan pada saat kegiatan informasi pagi cabang, kemudian melalui pengumuman pagi unit serta melalui rapat internal cabang dengan pimpinan cabang, seluruh pimpinan dan sub-sub. manajer, tampil terus menerus pagi ini. kegiatan informasi mampu memberikan dampak positif. Beberapa keistimewaan atau manfaat dapat diperoleh dengan rutin mengadakan pengarahan pagi di bank bjb cabang Singaparna. Teknik komunikasi informasi sebagai wadah penerapan nilai-nilai budaya perusahaan yaitu pelayanan prima dan hormat.

Selain teknik komunikasi informatif, bank bjb Cabang Singaparna melakukan kegiatan komunikasi melalui teknik komunikasi persuasif. Menurut Tan, komunikasi persuasif adalah suatu proses di mana seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya dengan simbol-simbol linguistik) untuk mempengaruhi perilaku orang lain (komunikator) (Suranto. Dalam aktivitas sehari-hari dalam organisasi, teknik komunikasi persuasif dapat digunakan sebagai alternatif untuk mewujudkan proses komunikasi yang harmonis, bersahabat, saling menghormati dan tepat guna.

Dengan teknik komunikasi yang demikian diharapkan hubungan harmonis akan selalu terjaga, baik secara internal maupun eksternal. Teknik komunikasi persuasif dalam lingkungan internal dilakukan oleh pimpinan (manajer) untuk memotivasi kinerja karyawan yang ingin dicapai, biasanya teknik ini dilakukan oleh manajer pada saat konferensi pagi untuk memberikan arahan kepada karyawannya. Teknik komunikasi persuasif pada lingkungan eksternal dilakukan oleh account officer pada saat menawarkan pinjaman kredit kepada nasabah, atau pada saat nasabah datang ke bank bjb cabang Singaparna, melalui layanan komunikasi customer service digunakan teknik komunikasi persuasif untuk menawarkan fitur produk.

Petunjuk dari para pengurus cabang meliputi hal-hal terkait apa saja yang perlu, ditingkatkan dan apa yang perlu ditingkatkan oleh bank bjb Cabang Singaparna, hal ini berkaitan dengan nilai budaya inovasi dan setiap arahan tentunya berkaitan dengan prinsip GO SPIRIT, antara lain peningkatan pelayanan yang berkesinambungan, profesionalisme pegawai bank, integritas pegawai bank terhadap rekanan, nasabah atau perusahaan bjb itu sendiri, rasa hormat pegawai terhadap perusahaan, pekerjaan atau mejanya, menjamin inovasi, strategi dan kreativitas pegawai Banka bjb Cabang Singaparna, terkait mempercayai.

Bentuk Komunikasi

  • Komunikasi Formal
  • Komunikasi Nonformal
  • Komunikasi Primer
  • Komunikasi Sekunder

Komunikasi informal terlihat dari budaya komunikasi internal, pegawai bank bjb sangat ramah terhadap rekan kerja, misalnya saat bertemu dan menyapa, saat menelepon atau bahkan saat berkomunikasi langsung di kantor. Komunikasi pegawai bank bjb cabang Singapura mencerminkan konsep human-to-human yang digunakan pegawai bank bjb dalam berkomunikasi dengan nasabah, baik dalam hubungan persahabatan maupun bisnis, secara langsung maupun tidak langsung. Ramah, ikhlas dan kekeluargaan merupakan cerminan komunikasi pegawai bank bjb dalam menciptakan kenyamanan dan mendekatkan diri kepada nasabah.

Bentuk kegiatan bank bjb lainnya yaitu bentuk kegiatan menurut kesinambungannya meliputi komunikasi primer dan sekunder. Sehubungan dengan komunikasi organisasi pada bank bjb Cabang Singaparna, proses komunikasi primer ini dapat melibatkan pengurus dan pegawai, pengurus dan anggota, dan umumnya proses komunikasi berlangsung secara interpersonal. Sedangkan komunikasi eksternal dilakukan di Bank BJB Cabang Singapura pada saat bertemu langsung dengan nasabah.

Dalam berkomunikasi dengan nasabah bank bjb lebih sering menggunakan bahasa daerah (Sunda), hal ini merupakan cara bank bjb untuk mendekatkan diri dengan nasabah. Oleh karena itu, jika berkomunikasi dengan bahasa daerah, nasabah lebih nyaman dan merasa lebih seperti keluarga dengan bank bjb. Untuk menjaga hubungan baik dengan nasabah, bank bjb selalu menjalin hubungan baik melalui telepon maupun pertemuan.

Dengan terjalinnya hubungan interpersonal yang lebih baik antara bank bjb cabang Singaparna dan nasabah.

Layanan Komunikasi

  • Pengelolaan informasi
  • Internalisasi kebijakan
  • Monitoring dan evaluasi pendapat anggota
  • Mengelola media Internal
  • Memberikan saran dan usulan
  • Menyelenggarakan berbagai event
  • Mengatur acara khusus
  • Kemudahan memperoleh informasi
  • Manual pengunaaan produk
  • Pengelolaan keluhan dan saran
  • Adanya media eksternal
  • Melakukan survei kepuasaan pelayanan
  • Menyelanggarakan berbagai event
    • Analisa tantangan yang dihadapi dalam Implementasi “GO SPIRIT ” sebagai Corporate Culture
  • Budaya Pribadi
  • Kelompok atau Masyarakat
  • Organisasi
  • Pusat dengan daerah atau cabang, perwakilan

Layanan komunikasi ini menekankan pentingnya informasi dari masyarakat internal sebagai bahan antisipasi permasalahan pada bank bjb cabang Singaparna. Mendengarkan keluh kesah anggota merupakan upaya manajemen untuk meningkatkan layanan komunikasi internal dan mengurangi kemungkinan terjadinya masalah kekecewaan yang lebih serius yang timbul pada pegawai bank bjb cabang Singaparna. Menyelenggarakan acara jalan-jalan keluarga, arisan, kegiatan bakti sosial dan kegiatan keagamaan untuk menumbuhkan rasa solidaritas dan kekeluargaan di kalangan pegawai bank bjb cabang Singaparna.

Sebagai perusahaan yang mengutamakan kepercayaan, bank bjb Cabang Singaparna selalu memberikan pelayanan terbaik. Komunikasi memegang peranan besar dalam hal ini, bagaimana perilaku pegawai bank bjb mencerminkan jati dirinya, didukung dengan kemampuannya dalam berkomunikasi dengan nasabah, hal ini berdampak pada reputasi bank bjb Cabang Singaparna. Dalam hal ini, karena tantangan penerapan GO SPIRIT di masyarakat, bank bjb lebih menekankan tantangan yang dihadapi nasabah.

Tantangan masyarakat (nasabah) dalam menerapkan GO SPIRIT yaitu perbedaan latar belakang, karakter, usia dan jenis kelamin, sehingga pegawai bank bjb wajib untuk selalu tidak membeda-bedakan. Untuk mengatasi tantangan tersebut, pegawai bank bjb harus selalu memiliki sikap dan kemampuan komunikasi yang baik. Tantangan selanjutnya dalam penerapan GO SPIRIT yaitu tantangan team building yang fungsinya berbeda-beda (antar divisi), seperti divisi-divisi yang ada di bank bjb Cabang Singaparna yaitu divisi operasional, divisi konsumer, divisi mikro dan lain-lain.

Berdasarkan kerangka hasil penelitian, peneliti menjelaskan bahwa penerapan GO SPIRIT sebagai budaya perusahaan dalam menjaga reputasi bank bjb dijadikan fokus penelitian, dimana dari fokus tersebut peneliti ingin mengetahui bentuk organisasi. keterlibatan, kegiatan bank bjb, kegiatan komunikasi organisasi dan tantangan yang dihadapi dalam penerapan GO SPIRIT sebagai budaya perusahaan bank bjb Cabang Singaparna.

Gambar

Tabel 4.3. Temuan Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil wawancara tersebut mengindikasikan bahwa SVL20 belum memahami nilai perbandingan trigonometri secara konseptual seperti yang sudah dituliskannya di lembar jawaban

Berdasarkan hasil tes tertulis dan wawancara tersebut diperoleh informasi bahwa subjek ST-1 mampu memenuhi indikator clarity. Tahapan tersebut berupa pemaparan

Dalam penelitian ini, jumlah Informan yang peneliti wawancara berjumlah lima orang, informan ini sangat dibutuhkan peneliti dalam memahami media komunikasi audio visual

Peneliti telah melakukan observasi dan wawancara mendalam dengan tujuh orang informan yang diantaranya merupakan tiga orang laki-laki dan empat orang perempuan pengguna

Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi yang peneliti lakukan pada Dinas Perpustakaan Kabupaten Hulu Sungai Tengah terkait fitur dan jenis

Untuk faktor yang bisa menumbuhkan sense of belonging terhadap perusahaan, dari hasil wawancara selama penelitian, peneliti mendapatkan jawaban mengenai faktor

Dari hasil wawancara, observasi dan studi dokumentasi mengidentifikasi beberapa sumber daya dan kapabilitas reputasi sekolah yang menjadi sumber keunggulan kompetitif,

Beberapa hasil dari wawancara yang di lakukan kepada para informan diantaranya, Bapak Darmawansya selaku Teller di Bank Muamalat Parepare mengatakan bahwa: “Segala bentuk komunikasi di