Contoh kasus 2008
1
ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN NORMAL PADA NY P
DENGAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD)
DI RB UMI SEMARANG
Pengkajian I
Pasien masuk RB Umi pada hari Senin tanggal 24 November 2008, pukul 08.00 WIB.
I. Pengumpulan data dasar
Dilaksanakan pada hari Senin, 24 November 2008, pukul 08.10 WIB. Tempat : Ruang Bersalin RB Umi Semarang.
A. Data subyektif 1. Biodata Pasien Nama : Ny. P Umur : 29 tahun Agama : Islam Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Pendidikan : SMP Pekerjaan : Garment
Alamat : Jl. Mulia No.133 Semarang No. Telp : 081325496xxx No. RM : 6579xxx
Biodata Penanggung Jawab
Nama : Tn. F
Umur : 33 tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Buruh bangunan Alamat : Jl.Mulia No.133
Semarang Hub dg pasien: Suami
2. Keluhan utama
Kenceng–kenceng mulai tanggal 24 November 2008 pukul 03.00 WIB. 3. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan dahulu
Ibu menyatakan tidak pernah menderita penyakit DM, hypertensi, malaria, asma, jantung, dan HIV/AIDS.
b. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu menyatakan tidak sedang menderita penyakit DM, hypertensi, malaria, asma, jantung, dan HIV/AIDS.
Ibu menyatakan saat ini merasakan perutnya mules dan rasa sakit pada pinggang dirasakan esjak tadi pagi pukul 03.00, sudah keluar lendir bercampur darah.
c. `Riwayat kesehatan keluarga
Ibu menyatakan dalam keluarga tidak ada keturunan hypertensi, dari pihak Ibu dan tidak ada keturunan cacat atau kembar.
4. Riwayat perkawinan
Menikah 1x, umur 21 tahun dengan suami umur 28 tahun. Lama menikah 8 tahun sampai sekarang
5. Riwayat obstetri
a. Riwayat menstruasi Menarche : 15 tahun Siklus/lama : 28 hari/7 hari
Banyak : ganti pembalut 3-4 x sehari Sifat darah : cair
Dismenorhea : -
HPHT : 18 Februari 2008 HPL : 25 November 2008
b. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu Ibu menyatakan kehamilan yang kedua
c. Riwayat kehamilan sekarang Umur kehamilan : 9 bulan Periksa hamil di : bidan
Contoh kasus 2008
2
TT : 2 x
Kebiasaan : Ibu tidak merokok, tidak minum alkohol, jamu, tidak mengkonsumsi obat-obatan kecuali di dapat dari hasil periksa.
Rencana persalinan : di bidan
Therapi : tablet besi, vitamin dan kalsium
Gerakan janin : pada 24 jam terakhir gerakan aktif. 6. Riwayat KB
Ibu menyatakan menjadi akseptor KB suntik 3 bulan selama 4 tahun. Berhenti karena ingin punya anak lagi.
7. Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari a. Pola nutrisi
Selama hamil : makan 3 – 4 x sehari dengan porsi ditambah (nasi, sayur, lauk, buah) dan minum susu 1 gelas dan air putih ± 8 gelas sehari
Makan terakhir tanggal 24 November 2008 pukul 06.45 WIB (nasi dan telur dadar)
b. Pola eliminasi
Selama hamil : BAB 1x sehari, BAK ± 7 x sehari
BAB terakhir tanggal 24 Nopember 2008 pukul 05.30 WIB. c. Pola aktifitas
Selama hamil mengerjakan pekerjaan rumah tangga dibantu suami. d. Pola istirahat
Selama hamil ibu tidak bisa tidur siamg karena bekerja, tidur malam ±7jam sehari. Ibu merasakan kenceng-kenceng tgl 24-11-2008 pkl 03.00 WIB tapi ibu bisa tidur dengan nyaman. Hanya terkadang terbangun karena merasakan kenceng-kenceng tapi bisa tertidur lagi.
e. Pola personal hygiene
Selama hamil ibu mandi 2 x sehari, menggosok gigi 2 x sehari, mencuci rambut 3 x seminggu, memotong kuku 2 minggu sekali
8. Psikososio spiritual
a. Tanggapan ibu terhadap kehamilannya
Ibu merasa senang dengan kehamilannya dan sangat menantikan kelahiran anak keduanya.
b. Tanggapan ibu menghadapi persalinannya
Ibu merasa cemas dengan persalinan yang akan dihadapinya. c. Tingkat pengetahuan ibu terhadap kondisinya
Ibu mengerti dan merasa siap dalam menghadapi proses persalinannya d. Pengambil keputusan dalam keluarga
Pengambil keputusan yang pertama adalah suami dan yang kedua adalah diri sendiri.
e. Coping
Jika ada masalah, ibu menyelesaikannya dengan suami f. Ketaatan beribadah
Ibu rajin mengerjakan sholat 5 waktu g. Lingkungan yang berpengaruh
Ibu tinggal bersama suami dan anak, tidak memiliki hewan peliharaan h. Tingkat ekonomi
Keluarga termasuk golongan ekonomi menengah, penghasilan suami dan istri 1 bulan ± Rp. 1.500.000,-
Contoh kasus 2008
3
B. Data obyektif 1. Pemeriksaan umum KU/Kesadaran :baik/composmentis TTV :Tekanan darah : 120/70 mmHg Suhu : 368oC Nadi : 80x/menit Pernapasan : 24x /menit BB : 56 kg LILA : 26 cm Tinggi badan : 159 cm 2. Status presentKepala : mesochepal, rambut hitam, tidak rontok,kulit kepala bersih Mata : sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis
Hidung : bersih, tidak berlendir
Mulut : bersih tidak stomatitis, gigi tidak berlubang Telinga : bersih, tidak ada cerumen
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Dada : simetris, tidak ada benjolan, retraksi ataupun dimpling
Abdomen : tidak ada bekas operasi, tidak ada pembesaran lien dan hepar Punggung : tidak ada kelainan dan sedikit lordosis
Anus : tidak ada haemorhoid
Ekstremitas : tidak oedema, varises, jari tangan dan kaki lengkap, reflek patela +
Genetalia : tidak oedema, varises, tidak ada fluor albus, kondiloma accuminata
3. Status obstetri f. Inspeksi
Muka : tidak ada cloasma gravidarum
Dada : mamae membesar, areola menghitam, puting susu menonjol, kelenjar montgomery tampak, kolostrum ASI belum keluar Abdomen : terdapat linea nigra dan strie livid
g. Palpasi
Leopold I : TFU 3 jari dibawah prosesus xyphoideus
Bagian fundus teraba 1 bagian bulat, besar, lunak, tidak ada lentingan
Leopold II : Bagian kanan perut ibu teraba tahanan memanjang seperti papan
Bagian kiri perut ibu teraba bagian-bagian kecil dari janin Leopold III : Bagian bawah perut ibu teraba bulat, keras, tidak ada lentingan Leopold IV : divergen TFU : 31 cm TBJ : (TFU – 11 cm) x 155 : (31 – 11) x 155 : 3100 gram His : 4’ / 40” / sedang h. Auskultasi DJJ : 144 x /menit i. Pemeriksaan dalam
Dilakukan tanggal 24 Nopember 2008, pukul 08.30WIB
Pembukaan : 4 cm
Contoh kasus 2008
4
Efficement : 70%
Penurunan kepala : H II-III 4. Data penunjang
-
II. Interpretasi data untuk identifikasi diagnosa atau masalah
Diagnosa kebidanan : G2 P1 A0 umur 29 tahun, hamil 40 minggu janin satu hidup
intrauteri, letak membujur, puka, presentasi kepala sudah masuk PAP, inpartu kala I fase aktif
Dasar : Ibu menyatakan ini kehamilan anak kedua dan tidak pernah keguguran Ibu menyatakan umurnya 29 tahun
HPHT = 18 Februari 2008 HPL = 25 Nopember 2008
Palpasi Leopold I – IV :
Leopold I : TFU 3 jari dibawah prosesus xyphoideus
Bagian fundus teraba bulat, besar, lunak, tidak ada lentingan
Leopold II : Bagian kanan perut ibu teraba tahanan memanjang seperti papan. Bagian kiri perut ibu teraba bagian-bagian kecil dari janin.
Leopold III : Bagian bawah perut ibu teraba satu bagian bulat, keras, tidak ada lentingan.
Leopold IV : Divergen Auskultasi Djj = 144 x / menit
VT : 4 cm, kk , eff 70%, ↓ kepala H II-III
III. Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial dan mengantisipasi penanganannya
Tidak ada
IV. Menentukan kebutuhan terhadap tindakan segera untuk melakukan konsultasi atau kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain berdasar kebutuhan klien
Tidak Ada
V. Menyusun rencana asuhan yang menyeluruh
1. Berikan informasi kepada pasien tentang hasil pemeriksaan
2. Beri dukungan mental kepada ibu dalam menghadapi persalinannya
3. Berikan informasi tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan anjurkan pasien dan keluarga untuk melaksanakan IMD
4. Anjurkan ibu untuk jalan-jalan/berbaring miring ke kiri dan anjurkan ibu untuk BAK tiap kali ibu ingin BAK
5. Anjurkan ibu untuk makan dan minum 6. Lakukan observasi P10
VI. Pelaksanaan langsung asuhan secara aman dan efisien
Dilaksanakan tanggal 24 Nopember 2008,
1. Pukul 08.40 WIB, memberikan informasi kepada pasien tentang hasil pemeriksaan 2. Pukul 08.43 WIB, memberi dukungan mental kepada ibu dalam menghadapi
persalinannya
3. Pukul 08.46 WIB, memberikan informasi kepada ibu dan keluarga tentang inisiasi menyusu dini (IMD) dan memberi motifasi untuk pelaksanaannya
4. Pukul 08.52 WIB, menganjurkan ibu untuk jalan-jalan/berbaring miring ke kiri dan menganjurkan ibu untuk BAK tiap kali ibu ingin BAK
5. Pukul 09.05 WIB, menganjurkan ibu untuk makan dan minum 6. Pukul 09.15 WIB, melakukan observasi P10
Contoh kasus 2008
5
VII. Evaluasi
Dilaksanakan tanggal 24 Nopember 2008,
1. Pukul 08.43 WIB, ibu mengerti tentang hasil pemeriksaan dirinya 2. Pukul 08.46 WIB, mental ibu dalam kondisi stabil
3. Pukul 08.52 WIB, ibu dan keluarga mengerti serta akan melaksanakan IMD, kakak ipar yang akan mendampingi pelaksanaannya
4. Pukul 09.05 WIB, ibu bersedia untuk jalan-jalan/berbaring miring ke kiri dan ibu bersedia untuk BAK tiap kali ibu ingin BAK
5. Pukul 09.15 WIB, ibu telah makan dan minum 6. Pukul 10.00 WIB, hasil observasi terlampir
Pengkajian II
Dilaksanakan pada tanggal 24 Nopember 2008 pukul 12.00 WIB A. Data subyektif
Ibu menyatakan perutnya terasa sakit sekali Ibu merasa pegal pada punggungnya B. Data obyektif
KU : baik Djj : 140 x/menit
TD : 120/80 mmHg His : 3-4’/45”/sedang
Suhu : 36,8 0C PPV : bloody show
Nadi : 84 x/menit VT : 8cm, eff 90 %, KK , H III
RR : 21 x/menit POD : UUK kanan depan C. Assasment
G2 P1 A0 umur 29 tahun, hamil 40 minggu
Janin tunggal hidup intrauteri, letak membujur, puka, presentasi kepala sudah masuk PAP,
inpartu kala I fase aktif
Dasar : Ibu menyatakan ini kehamilan kedua dan tidak pernah keguguran Ibu menyatakan umurnya 29 tahun
HPHT = 18 Februari 2008 HPL = 25 Nopember 2008
Palpasi Leopold I – IV :
Leopold I : TFU 3 jari dibawah prosesus xyphoideus
Bagian fundus teraba bulat, besar, lunak, tidak ada lentingan Leopold II : Bagian kanan perut ibu teraba tahanan memanjang seperti
papan
Bagian kiri perut ibu teraba bagian-bagian kecil dari janin
Leopold III :Bagian bawah perut ibu teraba bulat, keras, tidak ada lentingan Leopold IV :divergen
Auskultasi Djj = 144 x / menit
VT : 8 cm, kk + , eff 90%, ↓ kepala H III D. Plan
Dilaksanakan tanggal 24 Nopember 2008
Pelaksanaan Rasional Evaluasi
Waktu Tindakan Waktu Hasil
12.15 Memberikan informasi kepada pasien
tentang hasil pemeriksaan
Agar ibu mengerti tentang kondisinya 12.18 Ibu mengerti tentang hasil pemeriksaan dirinya
Contoh kasus 2008
6
untuk berbaring miring ke kiri mempercepat proses penurunan kepala berbaring miring ke kiri 12.22 Menganjurkan suami untuk menggosok punggung ibu Untuk mengurangi rasa pegal yang dialami ibu12.25 Suami bersedia untuk menggosok punggung ibu 12.25 Menganjurkan ibu
untuk menarik nafas panjang bila ada his
Untuk mengurangi rasa sakit pada ibu
12.28 Ibu bersedia untuk menarik nafas panjang bila ada his 12.28 Mengobservasi P10 dan partograf Untuk mengetahui kemajuan proses persalinan Hasil observasi P10 dan partograf terlampir 13.15 Memastikan perlengkapan, bahan dan obat essensial siap digunakan. Mematahkan ampul oksitosin 10 unit dan menempatkan tabung steril sekali pakai di dalam partus set
Agar siap digunakan sewaktu – waktu dalam proses persalinan
13.17 Tabung suntik steril sekali pakai di dalam partus set
13.17 Mengenakan baju penutup yang bersih, mencuci tangan dan mengeringkan tangan kemudian memakai sarung tangan DTT Untuk tindakan pencegahan infeksi 13.18 Sarung tangan telah dipakai oleh penolong
13.18 Menghisap oksitosin 10 unit kedalam tabung suntik dan meletakkan kembali di partus set Agar siap digunakan 13.19 Tabung suntik oksitosin telah di dalam partus set
13.19 Melakukan pemeriksaan dalam Untuk mengetahui pembukaan serviks 13.20 Pembukaan sudah lengkap, ketuban pecah spontan 13.20 Melepas sarung
tangan dan mencuci tangan
Untuk mencegah infeksi
13.21 Sarung tangan telah dilepas dan telah mencuci tangan
Pengkajian III
Dilaksanakan pada tanggal 24 Nopember 2008 pukul 13.30 WIB A. Data subyektif
Ibu merasa ada dorongan yang kuat untuk meneran Ibu merasa ada tekanan pada anus
B. Data Obyektif
KU/Kesadaran : kesakitan / composmentis
Djj : 144 x / menit
His : 4’ / 50” / kuat
VT : lengkap, KK pecah spontan berwarna jernih pukul 13.20 WIB,
kepala ↓ H IV
Point of direction UUK kanan depan
Tanda-tanda kala II : vulva dan anus membuka, perineum menonjol C. Assesment
Contoh kasus 2008
7
G2 P1 A0, umur 33 tahun, hamil 40 minggu
Janin tunggal hidup intrauteri, letak membujur, presentasi kepala sudah masuk PAP, puka, inpartu kala II
Dasar :
Ibu menyatakan hamil yang kedua dan belum pernah keguguran Ibu menyatakan saat ini berusia 29 tahun
HPHT = 18 Februari 2008 HPL = 25 November 2008
Pemeriksaan palpasi
Leopold I : TFU 3 jari dibawah prosesus xyphoideus
pada bagian fundus teraba besar, bulat, lunak, tidak ada lentingan Leopold II : bagian kanan perut ibu teraba tahanan memanjang seperti papan
bagian kiri perut ibu teraba bagian-bagian kecil dari janin Leopold III : bagian bawah perut ibu teraba bulat, keras, tidak ada lentingan Leopold IV : divergen
Pemeriksaan auskultasi : Djj 144 x / menit Hasil VT : Ф10cm, KK , kep ↓ H IV Ibu mempunyai keinginan untuk meneran Vulva dan anus membuka
Perineum menonjol D. Plan
Dilaksanakan tanggal 24 Oktober 2008
Pelaksanaan Rasional Evaluasi
Waktu Tindakan Waktu Hasil
13.25 Memberitahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan ibu akan segera melahirkan
Agar ibu dapat menyiapkan diri dalam persalinan
13.27 Ibu sudah menge-tahui bahwa
pembu-kaan sudah lengkap dan ibu sudah siap menghadapi persalinan 13.27 Memberitahu ibu dan
keluarga untuk
menyiapkan posisi ibu untuk meneran
Agar posisi ibu nyaman saat meneran
13.30 Ibu sudah berada dlm posisi yang nyaman utk meneran yaitu po-sisi setengah duduk 13.30 Meletakkan kain
bersih di atas perut ibu dan duk
steril yang dilipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu. untuk mengeringkan bayi untuk menahan perineum
13.33 Kain bersih di atas perut ibu, dan duk steril yang dilipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu 13.33 Mendekatkan partus
set ke dekat ibu dan memakai sarung tangan
13.34 Partus set sudah didekatkan pada ibu dan sudah memakai sarung tangan
13.34 Memimpin ibu
meneran bila ada his, menganjurkan ibu beristirahat diantara kontraksi dan menilai djj, menganjurkan suami untuk memberi
Agar proses persalinan berjalan lancar sesuai dengan asuhan persalinan normal
Ibu bersedia untuk meneran bila ada his
Contoh kasus 2008
8
support pada ibu, dan menganjurkan ibu untuk minum
Memimpin ibu meneran, kemudian lindungi perineum dengan satu tangan, yang dilapisi duk steril, letakkan tangan yang lain di kepala bayi dan lakukan tekanan yang lembut dan tidak menghambat pada kepala bayi, membiarkan kepala keluar perlahan-lahan
Untuk mencegah agar tidak terjadi robekan pada perineum Mengajarkan ibu untuk meneran perlahan-lahan saat kepala lahir Memeriksa apakah ada lilitan tali pusat dan menunggu putar paksi luar secara spontan
Tidak ada lilitan tali pusat
Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, tempatkan kedua tangan
masing-masing sisi muka bayi dan melakukan biparietal Setelah tubuh dan lengan lahir
menelusurkan tangan yang ada di atas dari punggung ke arah kaki bayi untuk menyangga saat punggung dan kaki lahir
Contoh kasus 2008
9
mata kaki bayi dan dengan hati-hati membantu kelahiran kaki JK = perempuan AS menit 1 : 10 14.18 Mengeringkan tubuh bayi kecuali bagian tangan tanpa membersihkan verniks. Biarkan bayi ada diperut ibu
Mencegah hipotermi 14.19 Bayi terjaga kehangatannya Memeriksa uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi di dalam uterus
Memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus
Janin tunggal
Memberitahu ibu akan disuntik agar uterus berkontraksi
Menyuntikkan
oksitosin 10 unit IM di sepertiga paha atas bagian distal lateral. Menjepit tali pusat menggunakan pean kira-kira 3cm dari pusat bayi. Mengurut tali pusat mulai dari pean pertama ke arah ibu dan memasang klem kedua 2cm dari klem pertama
Memegang tali pusat dengan 1 tangan, melin-dungi bayi dari gunting dan
memotong tali pusat diantara 2 klem tersebut Merangsang uterus berkontraksi, mempercepat proses kala III, mencegah perdarahan. Merangsang uterus berkontraksi, mempercepat proses kala III, mencegah perdarahan. Untuk memotong tali pusat Ibu bersedia disuntik oksitosin dan mengetahui manfaat suntikan Oksitosin telah disuntikkan
Tali pusat telah dipotong dan diikat denagn benang DTT secara simpul mati
14.20 Mengganti handuk yang basah, dalam keadaaan ibu dan bayi tidak memakai baju, tengkurapkan bayi diatas dada atau perut ibu agar terjadi sentuhan keduannya agar tidak kedinginan. Anjurkan ibu untuk
Untuk mencegah hipotermi pada bayi Untuk memulai Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Untuk kontak batin pertama ibu dan bayi
Bayi telah diberikan pada ibu untuk memulai pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Bayi masih bergerak mencari puting susu ibunya.
Contoh kasus 2008
10
memberikan
sentuhan kepada bayi untuk merangsang bayi mendekati puting.
Biarkan bayi bergerak sendiri mencari puting susu ibunya. Biarkan kulit bayi bersentuhan langsung dengan kulit ibu selama minimal satu jam walaupun proses menyusu telah terjadi. Bila belum terjadi proses menyusu hingga 1 jam dekatkan bayi pada puting agar proses menyusu pertama dapat terjadi
Pengkajian IV
Dilaksanakan pada tanggal 24 Nopember 2008 pukul 14.21WIB A. Data subyektif
Ibu merasa mulas B. Data obyektif
Bayi sudah lahir spontan pukul 14.17 WIB Plasenta belum lahir
TFU setinggi pusat Kontraksi baik C. Assesment
P2 A0, umur 29 tahun, inpartu kala III
Dasar :
Anak lahir tanggal 24 Nopember 2008 pukul 14.17 WIB Plasenta belum lahir
TFU setinggi pusat Kontraksi baik
D. Plan
Dilaksanakan tanggal 24 Nopember 2008
Pelaksanaan Rasional Evaluasi
Waktu Tindakan Waktu Hasil
14.21 Melakukan penegangan tali pusat terkendali Memindahkan klem 5-10 cm dari vulva, meletakkan tangan kiri diatas perut ibu tepat diatas tulang pubis dan tangan kanan menegangkan
agar peregangan tali pusat dapat lebih efektif Memudahkan pene-gangan tali pusat 14.21`30 ” Klem telah di pindahkan pada tali pusat berjarak 5-10 cm dari vulva
Contoh kasus 2008
11
tali pusat
14.22 Menunggu uterus berkontraksi
kemudian tangan kiri melakukan
peregangan kearah bawah dengan lembut selanjutnya tangan kanan melakukan tekanan yang berlawanan arah pada bagian bawah uterus kearah atas dan belakang (dorso cranial) dengan hati-hati untuk mencegah inversio uteri 14.23 Uterus berkontraksi diikuti tanda-tanda pelepasan plasenta ketika plasenta terlihat di introitus vagina, melahirkan plasenta dengan kedua tangan dan memutar plasenta dengan hati-hati hingga selaput ketuban terpilin Kemudian periksa kelengkapan plasenta 14.25 Plasenta lahir lengkap Insersio: lateralis Panjang : 45 cm Bentuk : cakram Ukuran : 15x15x2 Kotiledon : lengkap Infark : - Kapur : - Robekan : marginalis Berat : 600 gram Melakukan masase uterus Agar uterus berkontraksi sehingga dapat mencegah perdarahan Uterus berkontraksi dengan baik 14.25 Memeriksa robekan perineum dan mengobservasi jumlah perdarahan kala III Untuk mengetahui letak perdarahan 14.26 Tidak terdapat robekan pada perineum dan jumlah perdarahan kala III 200 cc 14.27 Memeriksa TFU Memantau keadaan bayi Untuk memastikan kontraksi baik Untuk mengetahui kondisi janin
14.28 TFU 2 jari dibawah pusat
Bayi dalam keadaan sehat.
Pengkajian V
Dilaksanakan pada tanggal 24 Nopember 2008 pukul 14.29 WIB A. Data subyektif
Ibu menyatakan perutnya masih mulas B. Data obyektif
Plasenta sudah lahir lengkap, tanggal 24 Nopember 2008, pukul 14.25 WIB TFU 2 jari dibawah pusat, tidak terdapat robekan pada perenium
Contoh kasus 2008
12
Kontraksi baik Perdarahan ± 200 cc C. Assesment
P2 A0, umur 29 tahun, inpartu kala IV
Dasar :
Anak lahir tanggal 24 Nopember 2008 pukul 14.17 WIB
Plasenta sudah lahir tanggal 24 Nopember 2008, pukul 14.25 WIB TFU 2 jari dibawah tali pusat
Kontraksi baik
D. Plan
Pelaksanaan Rasional Evaluasi
Waktu Tindakan Waktu Hasil
14.36 Mengembalikan posisi ibu, membersihkan ibu dengan air disinfeksi tingkat tinggi,
Untuk
memberikan rasa nyaman pada ibu
14.38 Ibu sudah dalam keadaan bersih dan nyaman 14.38 Memantau KU ibu, TTV, TFU dan kontraksi Untuk menilai apakah semua dalam batas normal 14.41 KU : baik Tek.drh:110/70 mmHg Suhu : 368 0C Nadi : 88 x / menit Pernapasan : 20x/ mnt TFU : 2 jari O Kontrasi : baik,keras Perdarahan : ± 50 cc Kandung kemih: kosong 14.41 14.47 Menempatkan semua peralatan di dalam larutan klorin 0,5 % untuk dekontaminasi(10 menit), mencuci dan membilas peralatan setelah didekontaminasi Memantau keadaan bayi Untuk mencegah infeksi 14.47 14.48
Alat dan tempat persalinan sudah dibersihkan
Bayi sudah mendapat puting susu ibunya
Contoh kasus 2008
13
14.49 Melakukan
dokumentasi semua tindakan dalam status pasien dengan
lengkap dan benar
14.54 Status pasien telah diisi dengan baik dan benar 14.54 15.09 Mengavaluasi pelaksanaan IMD Pemeriksaan BBL Pemeriksaan antropometri, pemberian vit K, salep mata.
Untuk mengetahui apakah proses IMD dapat berjalan dengan benar 15.08 15.17
IMD telah dapat berjalan dengan benar
dan lancar
Bayi bisa menghisap puting susu pada menit ke 40 Pemeriksaan fisik: dalam batas normal BB: 3000 gr
PB: 49 cm Bayi sudah mendapatkan suntikan vit K dan salep mata tetrasiklin.
Pengkajian VI
Dilaksanakan pada tanggal 24 Nopember 2008 pukul 16.30 WIB A. Data subyektif
Ibu menyatakan ingin kencing tapi takut merasakan perih pada vaginanya B. Data obyektif KU/kesadaran : baik/composmentis Tekanan darah : 110/70mmHg Suhu : 3660C Nadi : 78 x/menit Pernafasan : 18x/menit
TFU : 2 jari dibawah pusat
Kontraksi : keras
Kandung kemih : penuh
Perdarahan : normal
C. Assesment
P2 A0, umur 29 tahun, pengawasan 2 jam post partum
Dasar:
Anak lahir tanggal 24 Nopember 2008 pukul 14.17 WIB
Plasenta sudah lahir tanggal 24 Nopember 2008, pukul 14.25 WIB D. Plan
Dilaksanakan pada tanggal 24 Nopember 2008
Pelaksanaan Rasional Evaluasi
Waktu Tindakan Waktu Hasil
16.30 Membantu ibu kencing di kamar mandi
16.40 Kandung kemih kosong
16.40 Membantu ibu mandi Untuk membuat ibu nyaman
Contoh kasus 2008
14
Pengkajian VII
Dilaksanakan pada hari Kamis, 24 Nopember 2008, pukul 19.00 WIB Tempat : RB Umi Nurwati, Kandri, Gunung Pati, Semarang.
A. Data subyektif
Ibu menyatakan perutnya masih sedikit mulas B. Data obyektif KU/kesadaran : baik/composmentis Tekanan darah : 120/70mmHg Suhu : 3680C Nadi : 80 x/menit Pernafasan : 18x/menit
TFU : 2 jari dibawah pusat
Kontraksi : keras
C. Assesment
P2A0, umur 29 tahun, post partum hari pertama
Dasar :
Anak lahir tanggal 24 Nopember 2008 pukul 14.17 WIB D. Plan
Dilaksanakan pada tanggal 24 Nopember 2008
Pelaksanaan Rasional Evaluasi
Waktu Tindakan Waktu Hasil
19.10 Memberikan informasi kepada pasien
tentang hasil pemeriksaan
Agar ibu mengerti tentang
kondisinya
19.11 Ibu sudah mengerti tentang hasil
pemeriksaan dirinya 19.11 Menjelaskan pada ibu
tentang proses involusio uteri
Agar ibu mengerti tentang penyebab mulesnya tersebut
19.14 Ibu telah mengerti tentang penyebab mulesnya tersebut 19.14 Memberikan
pendidikan kesehatan tentang ASI eksklusif .
Agar ibu mengerti pentingnya ASI eksklusif
19.40 Ibu mengerti tentang pentingnya ASI eksklusif bagi bayinya 19.40 Memberikan informasi
kepada ibu tentang KB suntik yang diinginkannya
Agar ibu tidak salah mengerti tentang KB suntik
20.10 Ibu sudah mengerti tentang KB yang dipilihnya
20.10 Menganjurkan ibu untuk minum obat yang diberikan secara teratur
Agar kesehatan ibu cepat pulih
20.12 Ibu bersedia untuk minum obat yang diberikan secara teratur Amoxicillin 500 mg 3 x 1, Omegavit 2 x 1, Asam mefenamat 500 mg 3 x 1