35 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum SD Negeri 2 Wates Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SDN 2 Wates Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan semester 2 tahun pelajaran 2015/2016 dengan subyek penelitian kelas 5 sebanyank 33 siswa yang terdiri dari 22 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Siswa kelas 5 berusia 10-11 tahun.
SDN 2 Wates terletak di desa Wates, Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan. Letak SD Negeri 2 Wates berjarak 20 km dari Dinas Pendidikan Kecamatan Kedungjati. Walaupun demikian SD Negeri 2 Wates tidak tertinggal memperoleh informasi dari Dinas Pendidikan Kecamatan Kedungjati.
Sarana dan prasarana dalam menunjung proses pembelajaran di SD Negeri 2 Wates cukup memadai. Dengan adanya perpustakaan, buku-buku, media pembelajaran dan alat peraga.
Pengajar SDN 2 Wates terdiri dari guru kelas dari kelas 1 sampai 6 setiap kelas diampu oleh 1 guru. Selain guru kelas ada 1 guru olahraga, dan 1 guru agama islam. Proses kegiatan pembelajaran di mulai pukul 07.30 WIB sampai dengan 12.30 WIB, tetapi pada hari jumat dan sabtu kegiatan proses pembelajaran dimulai pukul 07.30 WIB sampai dengan 11.00 WIB.
4.1.2 Deskripsi Kondisi Awal
Kondisi awal merupakan kondisi siswa sebelum dilakuakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada siswa kelas 5 mata pelajaran IPA SDN 2 Wates Kecamatan Kedung Jati Kabupaten Grobogan semester 2 tahun pelajaran 2015/2016 guru menggunakan metode konvensional saat menyampaikan materi yang di ajarkan. Model Example Non Examples belum pernah digunakan oleh guru saat proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran masih berpusat kepada guru. Guru menjelaskan materi yang
di ajarkan dengan menggunakan buku paket sedangkan siswa menyimak, siswa nampak tidak melakukan kegiatan menganalisis gambar dalam proses pembelajaran. Saat pelaksanaan proses pembelajaran berlangsung siswa nampak diam dan tidak mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang sedang di bahas. Nampak ada 1 siswa yang sama sekali tidak memperhatikan gurunya yang sedang menjelaskan materi yang di ajarkan. Pada kegiatan akhir siswa nampak mengerjakan soal evaluasi pada LKS. Dengan diberikan tes berbentuk isian setelah pelajaran setelah penyampaian materi, Data hasil belajar IPA kelas 5 yang berjumlah 33 siswa di sajikan dalam tabel frekuensi hasil belajar dengan rumus sebagai berikut:
Jangkauan (J) = Nilai terbesar – nilai terkecil =80 – 40 = 50
Banyak kelas (k) = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 33 = 1 + 3,3 (1,51) = 1 + 5,01 = 6,01 ≈ 6 Interval kelas (c) = J / k = 50 / 6 = 8,33 ≈ 8
Dari perhitungan di atas kemudian dibuat tabel distribusi hasil belajar kondisi awal di sajikan pada tabel 4.1 sebagai berikut ini:
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Melalui Model Example Non Examples Kelas 5 SDN 2 Wates Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan
Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 Kondisi Awal
No Nilai Kondisi Awal
Jumlah Siswa Prosentase (%)
1 40-47 12 36,36 2 48-55 3 9,09 3 56-63 10 30,30 4 64-71 2 6,06 5 72-79 1 3,03 6 80-87 5 15,15 Jumlah 33 100 Rata-rata 56,36 Nilai Terendah 40 Nilai Tertinggi 80
Tabel 4.1 hasil belajar IPA, menunjukan siswa yang mendapat nilai 40-49 ada sebanyak 12 siswa atau sebesar 36,36%, siswa yang mendapatkan nilai 50-59 ada sebanyak 3 siswa atau sebesar 9,09%, siswa yang mendapatkan nilai 60-69 ada sebanyak 10 atau sebesar30,30%, siswa yang mendapatkan nilai 70-79 ada sebanyak 1 siswa atau sebesar 3,03%, dan siswa yang mendapatkan nilai 80-89 ada sebanyak 5 siswa atau sebesar 15,15%. Dengan nilai rata-rata 5,56, nilai terendah 40 dan nilai tertinggi 80. Distribusi frekuensi hasil belajar IPA siswa kelas 5 SDN 2 Wates semester 2 Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2015/2016 kondisi awal akan disajikan pada gambar 4.1 sebagai serikut:
Gambar 4.1
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Melalui Model Example Non Examples Kelas 5 SDN 2 Wates Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan
Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 Kondisi Awal
Kondisi awal hasil belajar IPA yang didapat dari ulangan dilakukan oleh guru pada mata pelajaran IPA dengan KKM 65, maka dapat diuraikan bahwa
prosentase siswa yang memenuhi ketuntasan dan yang belum tuntas, dalam tabel 4.2 di bawah ini:
Tabel 4.2
Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar IPA Melalui Model Example Non Examples Kelas 5 SDN 2 Wates Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan
Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 Kondisi Awal No Nilai KKM 65 Kondisi Awal Jumlah Siswa Prosentase (%) 1 Tidak Tuntas <65 25 75,75 2 Tuntas ≥65 8 24,24 Jumlah 33 100 Rata-rata 57,58 Nilai terendah 40 Nilai tertinggi 80
Data pada tabel 4.2 menunjukan prosentase ketuntasan hasil belajar IPA siswa kelas 5 semester 2 SDN 2 Wates pada kondisi awal, siswa mendapatkan skor yang belum memenuhi KKM sebanyak 25 siswa (75,75%) sedangkan siswa
36,36 % 9,09 % 30,30% 6,06 % 3,03 % 15,155 0 2 4 6 8 10 12 14 40-47 48-55 56-63 64-71 72-79 80-77 Frek uensi Nilai Frekuensi
yang mencapai batas ketuntasan keseluruhan jumlah siswa yaitu
Kecamatan Kedungjati Kabepaten Grobogan tahun pelajaran 2015/2016 awal akan disajikan pada gambar 4.2
Ketuntasan Hasil Belajar IPA Melalui Model SDN 2 Wates
Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 Berdasarkan data
Wates semester 2, Proses pembelajaran yang berpusat pada guru, membuat pasif dan hanya memperoleh pengetahuan yang bersifat sementara, sehingga hasil belajar pun rendah. Dengan keadaan tersebut maka
kelas sesuai dengan rencana penelitian menggunakan model pembelajaran example non examples
Peneliti bertindak seagai guru, sedangkan guru kelas 5 bertindak sebagai observer.
4.1.3 Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 4.1.3.1 Rencana Tindakan
Tindakan yang dilakukan setelah melakukan observasi pada kelas 5, yaitu melakukan berdiskusi
gunakan. Kegiatan yang dilakukan adalah menyusun perangkat pembelajaran, meliputi Rencana Pelakasanaan Pemb
mencapai batas ketuntasan KKM 65, sebanyak 10 siswa ( siswa yaitu 33 siswa. Hasil belajar IPA kelas
Kecamatan Kedungjati Kabepaten Grobogan tahun pelajaran 2015/2016 akan disajikan pada gambar 4.2 sebagai serikut:
Gambar 4.2 Diagram Lingkaran
Ketuntasan Hasil Belajar IPA Melalui Model Example Non Examples SDN 2 Wates Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan
Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 Kondisi Awal Berdasarkan data kondisi awal hasil belajar belajar IPA siswa
Proses pembelajaran yang berpusat pada guru, membuat pasif dan hanya memperoleh pengetahuan yang bersifat sementara, sehingga hasil belajar pun rendah. Dengan keadaan tersebut maka, dilakukan penelitian tindakan kelas sesuai dengan rencana penelitian menggunakan model pembelajaran example non examples yang dilakukan dalam 2 siklus setiap siklus 3 pertemuan. Peneliti bertindak seagai guru, sedangkan guru kelas 5 bertindak sebagai
Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 Rencana Tindakan
Tindakan yang dilakukan setelah melakukan observasi pada kelas 5, yaitu berdiskusi dengan dengan guru kelas 5, tentang materi yang akan di Kegiatan yang dilakukan adalah menyusun perangkat pembelajaran, meliputi Rencana Pelakasanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan
75,75% 24,24%
Tidak Tuntas ˂65 Tuntas ≥65
siswa (24,24% ) dari kelas 5 SDN 2 Wates Kecamatan Kedungjati Kabepaten Grobogan tahun pelajaran 2015/2016 kondisi
Example Non Examples Kelas 5
Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan Kondisi Awal
siswa kelas 5 SDN 2 Proses pembelajaran yang berpusat pada guru, membuat siswa pasif dan hanya memperoleh pengetahuan yang bersifat sementara, sehingga hasil dilakukan penelitian tindakan kelas sesuai dengan rencana penelitian menggunakan model pembelajaran kan dalam 2 siklus setiap siklus 3 pertemuan. Peneliti bertindak seagai guru, sedangkan guru kelas 5 bertindak sebagai
Tindakan yang dilakukan setelah melakukan observasi pada kelas 5, yaitu materi yang akan di Kegiatan yang dilakukan adalah menyusun perangkat pembelajaran, elajaran (RPP) menggunakan model
Exaample Non Examples dengan KD. 7.6 Mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan, lembar observasi guru, lembar observasi siswa, mempersiapkan alat dan media antara lain Buku IPA BSE kelas 5, LKS, LCD, Laptop, gambar-gambar, dan Alat tulis. 4.1.3.2 Pelaksanaan Tindakan
a. Pertemuan 1
Pelaksanaan pembelajaran pertemuan 1 di lakukan pada tanggal 22 Maret 2016. Pada pertemuan pertama terdapat tiga indikator yaitu: Menjelaskan tentang pengertian peristiwa alam. Mengidentifikasi yang termasuk perististiwa alam yang ada di Indonesia dan Mendeskripsikan peristiwa alam yang ada di Indonesia. Kegiatan Awal
Pada kegiatan awal yang dilakukan guru adalah menyiapkan siswa untuk mengikuti pelajaran. Setelah itu guru memberikan apersepsi dengan memberikan pertanyaan yang berhubungan dengan pembelajaran hari ini misalnya: Siapa yang tahu pengertian dari peristiwa alam? dan menyampaikan tujunan pembelajaran yang akan di capai hari ini.
Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti, langkah yang dilakukan guru adalah menayangkan gambar-gambar tentang peristiwa alam sedangkan siswa di minta untuk mengamati gambar peristiwa alam yang ditayangkan melalui LCD setelah itu siswa diminta untuk tidak bicara sendiri. Siswa menganalis gambar-gambar yang di tayangkan melalui LCD. Selanjutnya guru meberikan pertanyaan yang berhuungan dengan tayangan gambar. Setelah itu guru membagi siswa dalam kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari 2-3 siswa. Kemudian guru membagikan LKS dan meminta siswa melakukan diskusi tentang peristiwa alam yang ada sesuai gambar yang di analisis dan di deskripsikan secara singkat lalu hasil diskusi dituliskan di LKS. Guru lalu berkeliling untuk membimbing siswa dalam diskusi dan mengecek apakah siswa sudah selesai atau belum. Setelah siswa selesai melakukan diskusi perwakilan kelompok di minta untuk
mempresentasikan hasil diskusinya di depan papan tulis dengan bimbingan pengajar. Lalu guru menjelaskan materi sesuai dengan tujuan yang akan di capai di mulai dari hasil diskusi dan komentar siswa. Dan guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami.
Kegiatan Akhir
Pada kegiatan akhir guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran hari ini. Lalu melakukan refleksi. Kegiatan berikutnya guru memberikan tindak lanjut kepada siswa untuk membaca materi tentang penyebab peristiwa. Lalu guru mengakhiri pelajaran dengan memberi salam.
b. Pertemuan 2
Pelaksanaan pembelajaran pertemuan 2 di lakukan pada tanggal 23 Maret 2016. Pada pertemuan 2 ini terdapat 2 indikator yaitu: Mengidentifikasi peristiwa alam yang tidak dapat cegah dan dapat di cegah dan Menjelaskan cara mencegah peristiwa banjir dan tanah longsor.
Kegiatan Awal
Pada kegiatan awal yang dilakukan guru adalah menyiapkan siswa untuk mengikuti pelajaran dan meminta ketua kelas untuk memimpin doa dan mengucapkan salam. Setelah itu guru memberikan apersepsi dengan memberikan pertanyaan tentang pelajaran sebelumnya misalnya: Sebutkan perstiwa alam apa saja yang penah terjadi di Indonesia? dan menyampaikan tujunan pembelajaran yang akan di capai hari ini.
Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti, langkah yang dilakukan pengajar adalah menayangkan gambar-gambar tentang peristiwa alam. Kemudian siswa diminta untuk mengamati gambar yang ditangkan dan tidak berbicara sendiri. Siswa di minta untuk menganalis gambar-gambar yang di tayangkan melalui LCD setelah guru memberkan perantanyaan kepada siswa misalnya:gambar peristiwa alam apakah ini? Setelah itu guru membagi siswa dalam kelompok yang setiap kelompoknya
terdiri dari 2-3 siswa. Kemudian guru membagikan LKS dan meminta siswa melakukan diskusi tentang siswa peristiwa alam yang dapat di cegah dan tidak dapat di cegah dan bagaimana cara mencegahnya sesuai gambar yang di analisis lalu hasil diskusi dituliskan di LKS. Guru lalu berkeliling untuk membimbing siswa dalam diskusi dan mengecek apakah siswa sudah selesai atau belum. Setelah siswa selesai melakukan diskusi perwakilan kelompok di minta untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan papan tulis dengan bimbingan dari guru. Lalu guru menjelaskan materi sesuai dengan tujuan yang akan di capai di mulai dari hasil diskusi dan komentar siswa. Dan guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami.
Kegiatan Akhir
Pada kegiatan akhir guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran hari ini. Lalu melakukan refleksi. Kegiatan berikutnya guru memberikan tindak lanjut kepada siswa untuk membaca materi tentang dampak peristiwa. Lalu guru mengakhiri pelajaran dengan memberi salam.
Pertemuan 3
Pelaksanaan pembelajaran pertemuan 3 di lakukan pada tanggal 24 Maret 2015. Pada pertemuan 3 ini terdapat 1 indikator yaitu: Menjelaskan dampak dari peristiwa alam.
Kegiatan Awal
Pada kegiatan awal yang dilakukan guru adalah menyiapkan siswa untuk mengikuti pelajaran. Setelah itu guru memberikan apersepsi dengan memberikan pertanyaan tentang pelajaran sebelumnya misalnya: Sebutkan peristiwa alam apa saja yang dapat dicegah dan tidak dapat dicegah? dan menyampaikan tujunan pembelajaran yang akan di capai hari ini.
Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti, langkah yang dilakukan pengajar adalah menayangkan gambar-gambar tentang dampak peristiwa alam dan siswa di minta untuk
mengamati ambar dan tidak boleh berbicara sendir. Kemudian siswa diminta unuk menganalis gambar-gambar yang di tayangkan melalui LCD. Selanjutnya guru meberikan pertanyaan yang berhuungan dengan tayangan gambar. Setelah itu guru membagi siswa dalam kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari 2-3 siswa. Kemudian guru membagikan LKS dan meminta siswa melakukan diskusi tentang dampak peristiwa alam sesuai gambar yang di analisis lalu hasil diskusi dituliskan di LKS. Guru lalu berkeliling untuk membimbing siswa dalam diskusi dan mengecek apakah siswa sudah selesai atau belum. Setelah siswa selesai melakukan diskusi perwakilan kelompok di minta untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan papan tulis dengan bimbingan pengajar. Lalu guru menjelaskan materi sesuai dengan tujuan yang akan di capai di mulai dari hasil diskusi dan komentar siswa. Dan guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami.
Kegiatan Akhir
Pada kegiatan akhir guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran hari ini. Lalu melakukan refleksi. Kegiatan berikutnya guru memberikan tindak lanjut kepada siswa untuk membaca materi tentang sumber daya alam. Lalu guru meminta siswa untuk mengerjakan soal evaluasi dan mengakhiri pelajaran dengan memberi salam.
4.1.3.3 Hasil Tindakan a. Hasil Observasi
Hasil observasi di peroleh dari lembar observari yang di isi oleh observer yang di lakukan oleh guru kelas 5. Kegiatan yang di amati metiputi tindakan pengajar dan tindakan siswa dalam menerapkan model Example Non Examples saat proses pembelajaran berlangsung. Adapun hasil pengamatan tindakan guru dan siswa pada siklus 1 sebagai berikut:
Pertemuan 1
Hasil pengamatan guru pada pertemuan pertama pada tanggal 22 Maret 2016, pada tindakan pembelajaran menggunakan model Example Non Examples di
peroleh guru melakuakan semua kegiatan sesuai dengan RPP dan semua tujuan telah tercapai tetapi guru masih kurang jelas dalam menyampaikan peraturan dalam kegiatan. Dalam memberikan kesempatan menganalisis terlalu sedikit waktunya dan saat menjelaskan terlalu cepat. Dan hasil pengamatan siswa pada pertemuan pertama, di peroleh bahwa siswa sudah mengikuti semua indikator pembelajaran tetapi masih banyak di bimbing pada setiap kegiatan khususnya pada saat pembentukan kelompok.
Pertemuan 2
Hasil pengamatan guru pada kedua pertama pada tanggal 23 Maret 2016, pada tindakan pembelajaran menggunakan model Example Non Examples di peroleh guru melakuakan semua kegiatan sesuai dengan RPP dan semua tujuan telah tercapai. Guru dalam menyampaikan peraturan dalam kegiatan sudah lebih detail dari pada perteman pertama. Dalam memberikan kesempatan menganalisis gambar terlalu lama dan saat menjelaskan materi sudah tidak terlau cepat. Dan hasil pengamatan siswa pada pertemuan kedua, di peroleh bahwa siswa sudah mengikuti semua indikator pembelajaran tetapi masih perlu di bimbing pada setiap kegiatan. Pada kegiatan pembentukan kelompok sudah lebih teratur dari pada peraturan pertama tetapi dalam kegiatan diskusi masih perlu banyak bimbingan.
Pertemuan 3
Hasil pengamatan guru pada petemuan ketiga yaitu tanggal 24 Maret 2016, pada tindakan pembelajaran menggunakan model Example Non Examples di peroleh guru melakuakan semua kegiatan sesuai dengan RPP dan semua tujuan telah tercapai. Guru dalam menyampaikan peraturan dalam kegiatan sudah lebih detail dari pertemuan kedua. Dalam memberikan kesempatan menganalisis gambar sudah pas dan saat menjelaskan materi sudah tidak terlau cepat saat memberikan soal evaluasi tidak di lakukan pembahasan bersama sehingga siswa tidak tahu hasil dari. Dan hasil pengamatan siswa pada pertemuan ketiga, di peroleh bahwa siswa sudah mengikuti semua indikator pembelajaran tetapi masih perlu di bimbing pada setiap kegiatan. Pada kegiatan pembentukan kelompok sudah lebih teratur nampak siswa langsung menata bangku dengan cepat dan tidak
terlalu banyak bicara tetapi dalam kegiatan evaluasi siswa mengerjakan soal dengan tenang dan tidak saling mencontek.
b. Hasil Belajar IPA
Hasil belajar yang diperoleh pada siklus 1 dengan menggunakan model Example Non Examples pada mata pelajaran IPA kelas 5 semester 2 SDN 2 Wates Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan, di sajiakan pada tabel distribusi frekuensi dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Jangkauan (J) = Nilai terbesar – nilai terkecil = 100 – 45
= 55
Banyak kelas (k) = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 55 = 1 + 3,3 (1,74) = 1 + 5,74 = 6,74≈ 7 Interval kelas (c) = J / k = 55 / 7 = 7,85 ≈ 8
Dari perhitungan diatas kemudian dibuat tabel 4.3 distribusi frekuensi hasil belajar siswa pada siklus 1 sebagai berikut:
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Melalui Model Example Non Examples Kelas 5 SDN 2 Wates Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan
Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 Siklus 1
No Nilai Siklus 1
Jumlah Siswa Prosentase (%)
1 45-52 3 9,09 2 53-59 2 6,06 3 60-66 9 27,27 4 67-73 1 3,03 5 74-81 5 15,15 6 82-88 5 15,15 7 89-95 5 15,15 8 96≥ 3 9,09 Jumlah 33 100 Rata-rata 73,93 Nilai Terendah 45 Nilai Tertinggi 100
Tabel 4.3 menunjukan hasil belajar IPA siswa kelas 5 semster 2 SDN 2 Wates. Siswa yang memperoleh nilai 45-52 ada sebanyak 3 siswa atau sebesar 9,09%, siswa yang memperoleh nilai 53-59 ada sebanyak 2 siswa atau sebesar 6,06%, siswa yang memperoleh nilai 60-66 ada sebanyak 9 siswa atau sebesar 27,27%, siswa yang memperoleh nilai 67-73 ada sebanyak 1 siswa atau sebesar 3,03%, siswa yang memperoleh nilai 74-81 ada sebanyak 5 siswa atau sebesar 15,15%, siswa yang memperoleh nilai 82-88 ada sebanyak 5 siswa atau sebesar 15,15%, siswa yang memperoleh nilai 89-95 ada sebanyak 5 siswa atau sebesar 15,15%, dan siswa yang memperoleh nilai 96≥ ada sebanyak 3 siswa atau sebesar 9,09%. %. Dengan nilai rata-rata 73,93, nilai terendah 45 dan nilai tertingi 100. Distribusi frekuensi hasil belajar IPA siswa kelas 5 SDN 2 Wates semester 2 Kecamatan Kedungjati Kabepaten Grobogan tahun pelajaran 2015/2016 siklus 1 akan disajikan pada gambar 4.3 sebagai serikut:
Gambar 4.3
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Melalui Model Example Non Examples Kelas 5 SDN 2 Wates Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan
Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 Siklus 1 9,09% 6,06% 27,27% 3,03% 15,15% 15,15% 15,15% 9,09% 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 45-52 53-59 60-66 67-73 74-81 82-88 89-95 96≥ Frek uensi Nilai Frekuensi
Hasil belajar IPA melalui model
maka dapat diuraikan bahwa prosentase siswa yang memenuhi ketuntasan dan yang belum tuntas pada siklus 1
Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar IPA Melalui Model Kelas 5 SDN 2 Wates
Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 No 1 2 Jumlah Rata-rata Nilai Nilai tertinggi Data pada tabel 4.4
siswa kelas 5 semester 2 SDN 2 Wates pada siklus 1, siswa
yang belum memenuhi KKM sebanyak 12 siswa (36,36%) sedangkan siswa yang mencapai batas ketuntasan KKM 65, sebanyak 21
keseluruhan jumlah siswa yaitu 33 siswa model Example Non E
Kabepaten Grobogan tahun pelajaran 201 gambar 4.4 sebagai serikut:
Ketuntasan Hasil Belajar IPA Melalui Model SDN 2 Wates
Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 63,63%
Hasil belajar IPA melalui model Example Non Examples dengan KKM 65, maka dapat diuraikan bahwa prosentase siswa yang memenuhi ketuntasan dan
pada siklus 1, di sajikan pada tabel 4.4 di bawah ini: Tabel 4.4
Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar IPA Melalui Model Example Non Examples Kelas 5 SDN 2 Wates Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan
Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 Siklus 1 Nilai KKM 65 Siklus 1 Jumlah Siswa Prosentase (%) Tidak Tuntas <65 12 36,36 Tuntas ≥65 21 63,63 Jumlah 33 100 rata 73,93 Nilai terendah 45 Nilai tertinggi 100
Data pada tabel 4.4 menunjukan prosentase ketuntasan hasil belajar IPA kelas 5 semester 2 SDN 2 Wates pada siklus 1, siswa mendapatk
belum memenuhi KKM sebanyak 12 siswa (36,36%) sedangkan siswa yang mencapai batas ketuntasan KKM 65, sebanyak 21 siswa (
jumlah siswa yaitu 33 siswa. Hasil penelitian belajar IPA melalui Example Non Examples kelas 5 SDN 2 Wates Kecamatan Kedungjati Kabepaten Grobogan tahun pelajaran 2015/2016 siklus 1 akan disajikan pada
sebagai serikut:
Gambar 4.4 Diagram Lingkaran
Ketuntasan Hasil Belajar IPA Melalui Model Example Non Examples SDN 2 Wates Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan
Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 Siklus 1 36,36%
% Tidak Tuntas ˂65
Tuntas ≥65
dengan KKM 65, maka dapat diuraikan bahwa prosentase siswa yang memenuhi ketuntasan dan
di bawah ini:
Example Non Examples
Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan
Prosentase
menunjukan prosentase ketuntasan hasil belajar IPA mendapatkan nilai belum memenuhi KKM sebanyak 12 siswa (36,36%) sedangkan siswa yang siswa (63,63% ) dari ian belajar IPA melalui kelas 5 SDN 2 Wates Kecamatan Kedungjati an disajikan pada
Example Non Examples Kelas 5
Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan Tidak Tuntas ˂65 Tuntas ≥65
Berdasarkan gambar 4.4 yang di sajikan, nampak ada siswa yang tidak tuntas sebesar 36,36% dan siswa yang tuntas sebesar 63,63%. Sedangkan indikator kerja pada penelitian dapat terapai apabila ketuntasan hasil belajar mencapai 80% dari jumlah siswa. Maka dari itu untuk mencapai indikator ketuntasan pada penelitian ini akan di lakukan siklus 2 dengan 3 pertemuan.
4.1.3.4 Refleksi Siklus 1
Setelah di laksanakannya tindakan pada siklus 1. Peneliti melakukan diskusi dengan guru kelas 5 tentang kegiatan pebelajaran pada silus 1 yang mengguakan model Examle Non Examples. Pada pertemuan petama, kedua dan ketia nampak semua tujuan pembelajaran telah tercapai.Tetapi pada pertemuan pertama dalam kegiatan guru kurang jelas dalam memberikan peraturan sehingga siswa banyak siswa kebingungan dalam kegiatan pembentukan kelompok, menganalisis dan diskusi. Dalam penyampain materi pun guru terlalu cepat. Pada pertemuan kedua sudah lebih baik dari petemuan pertama tetapi dalam pemberian waktu menganalisis gambar telalu lama sehingga banyak waktu yang digunakan pada keiatan mengalisis gambar. Pada pertemuan ketiga sudah lebih baik, nampak siswa cepat menempatkan posisi saat berdiskusi, setelah itu saat berdiskusi nampak siswa tidak bebicara sendiri. Dari tindakan siklus 1 di padatkan hasil belajar IPA kelas 5 SDN 2 Wates Kecamaan Kedungjati Kabupatn Gobogan tahun pelajaran 2015/2016 semester 2 melalui tes formatif dengan mengerjakan soal evaluasi siswa yang mencapai ketuntasan ada sebanyak 21 siswa atau sebesar 63,63% nampak ada peningkatan hasil belajar pada siklus 1 dari kondisi awal siswa yang mencapai ketuntasan ada sebanyak 8 siswa atau sebesar 24,24% dengan KKM 65. Berdasarkan pemaparan kegiaan siskls 1 maka, pada siklus 2 perlu di lakukan perbaikan pada penyampaian peraturan, pengelolaan waktu dan tempo dalam meyapaikan materi.
4.1.4 Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2 4.1.4.1 Rencana Tindakan
Tindakan yang dilakukan setelah melakukan tindakan siklus 2 pada kelas 5, yaitu melakukan berdiskusi dengan dengan guru kelas 5, tentang tentang
kekurangan pada siklus 1 dan memperbaikinya pada siklus 2 dan juga berdiskusi tentang materi yang akan di gunakan. Kegiatan yang dilakukan adalah menyusun perangkat pembelajaran, meliputi Rencana Pelakasanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan model Exaample Non Examples dengan KD 7.7 Mengidentifikasi beberapa kegiatan manusia yang dapat mengubah permukaan bumi (pertanian, perkotaan, dsb), lembar observasi guru, lembar observasi siswa, mempersiapkan alat dan media antara lain Buku IPA BSE kelas 5, LKS, LCD, Laptop, gambar-gambar, dan Alat tulis.
4.1.4.2 Pelaksanaan Tindakan a. Pertemuan 1
Pelaksanaan pembelajaran pertemuan 1 di lakukan pada tanggal 28 Maret 2016. Pada pertemuan pertama terdapat tiga indikator yaitu: Menjelaskan pengertian sumber daya alam, Mengidentifikasi sumber daya alam yang dapat di perbarui, Mendeskripsikan sumber daya alam yang dapat di perbarui dan tidak dapat di perbarui.
Kegiatan Awal
Pada kegiatan awal yang dilakukan guru adalah menyiapkan siswa untuk mengikuti pelajaran. Lalu guru meminta salah satu siswa untuk meminpin doa, kemudian guru memberikan salam. Setelah itu guru memberikan apersepsi dengan memberikan pertanyaan yang berhubungan dengan pembelajaran hari ini misalnya: Supaya manusia dapat bertahan hidup memerlukan apa saja? dan menyampaikan tujunan pembelajaran yang akan di capai hari ini.
Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti, langkah yang dilakukan pengajar adalah menayangkan gambar-gambar tentang sumber daya alam kemudian, siswa diminta untuk mengamati gambar dan tidak boleh berbcara sendiri. Selanjutnya siswa di minta untuk menganalis gambar-gambar yang di tayangkan melalui LCD. Seanjutnya guru meberikan pertanyaan yang berhubungan dengan tayangan gambar. Setelah itu guru membagi siswa dalam kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari
2-3 siswa. Kemudian guru membagikan LKS dan meminta siswa melakukan diskusi tentang sumber daya alam yang dapat di perbarui dan tidak dapat diperbarui yang ada sesuai gambar yang di analisis lalu hasil diskusi dituliskan di LKS. Guru lalu berkeliling untuk membimbing siswa dalam diskusi dan mengecek apakah siswa sudah selesai atau belum. Setelah siswa selesai melakukan diskusi perwakilan kelompok di minta untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan papan tulis dengan bimbingan pengajar. Lalu guru menjelaskan materi sesuai dengan tujuan yang akan di capai di mulai dari hasil diskusi dan komentar siswa. Dan guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami.
Kegiatan Akhir
Pada kegiatan akhir guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran hari ini. Lalu melakukan refleksi. Kegiatan berikutnya guru memberikan tindak lanjut kepada siswa untuk membaca materi tentang kegiatan manusia. Lalu guru mengakhiri pelajaran dengan memberi salam.
b. Pertemuan 2
Pelaksanaan pembelajaran pertemuan 2 di lakukan pada tanggal 30 Maret 2016. Pada pertemuan 2 ini terdapat 2 indikator yaitu: Mengidentifikasi kegiatan manusia yang dapat mengubah permukaan bumi dan Menjelaskan dampak dari kegiatan manusia merubah permukaan bumi.
Kegiatan Awal
Pada kegiatan awal yang dilakukan guru adalah menyiapkan. Setelah itu guru memberikan apersepsi dengan memberikan pertanyaan tentang pelajaran sebelumnya misalnya: Bagaimana cara memperoleh sumber daya alam tidak dapat di perbarui? dan menyampaikan tujunan pembelajaran yang akan di capai hari ini. Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti, langkah yang dilakukan pengajar adalah menayangkan gambar-gambar tentang kegiatan manusia. Kemudian siswa diminta untuk
mengamati gambar yang ditangkan dan tidak berbicara sendiri lalu siswa di minta untuk menganalis gambar-gambar yang di tayangkan melalui LCD. Selanjutnya guru meberikan pertanyaan yang berhubungan dengan tayangan gambar. Setelah itu guru membagi siswa dalam kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari 2-3 siswa. Kemudian guru membagikan LKS dan meminta siswa melakukan diskusi tentang kegiatan manusia yang dapat merubah bumi dan dampaknya bagi lingkungan sesuai gambar yang di analisis lalu hasil diskusi dituliskan di LKS. Guru lalu berkeliling untuk membimbing siswa dalam diskusi dan mengecek apakah siswa sudah selesai atau belum. Setelah siswa selesai melakukan diskusi perwakilan kelompok di minta untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan papan tulis dengan bimbingan pengajar. Lalu guru menjelaskan materi sesuai dengan tujuan yang akan di capai di mulai dari hasil diskusi dan komentar siswa. Dan guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami.
Kegiatan Akhir
Pada kegiatan akhir guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran hari ini. Lalu melakukan refleksi. Kegiatan berikutnya guru memberikan tindak lanjut kepada siswa untuk membaca materi tentang cara memelihara lingkungan yang rusak. Lalu guru mengakhiri pelajaran dengan memberi salam.
Pertemuan 3
Pelaksanaan pembelajaran pertemuan 3 di lakukan pada tanggal 1 april 2016. Pada pertemuan 3 ini terdapat 1 indikator yaitu: Menjelaskan cara memelihara lingkungan yang rusak.
Kegiatan Awal
Pada kegiatan awal yang dilakukan guru adalah menyiapkan siswa untuk mengikuti pelajaran dan meminta salah satu siswa untuk memimpin berdoa, kemudian guru mengucapkan salam. Setelah itu guru memberikan apersepsi dengan memberikan pertanyaan tentang pelajaran sebelumnya misalnya: Apakah
kegiatan manusia merubah bentuk permukaan bumi memberi dampak pada lingkungan? dan menyampaikan tujunan pembelajaran yang akan di capai hari ini. Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti, langkah yang dilakukan pengajar adalah menayangkan gambar-gambar tentang cara memelihara lingkungan. Kemudian siswa diminta untuk mengamati gambar yang ditayangkan dan tidak berbicara sendiri siswa di minta untuk menganalis gambar-gambar yang di tayangkan melalui LCD. Selanjutnya guru meberikan pertanyaan yang berhubungan dengan tayangan gambar. Setelah itu guru membagi siswa dalam kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari 2-3 siswa. Kemudian guru membagikan LKS dan meminta siswa melakukan diskusi tentang cara memelihara lingkungan yang rusak sesuai gambar yang di analisis lalu hasil diskusi dituliskan di LKS. Guru lalu berkeliling untuk membimbing siswa dalam diskusi dan mengecek apakah siswa sudah selesai atau belum. Setelah siswa selesai melakukan diskusi perwakilan kelompok di minta untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan papan tulis dengan bimbingan pengajar. Lalu guru menjelaskan materi sesuai dengan tujuan yang akan di capai di mulai dari hasil diskusi dan komentar siswa. Dan guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami.
Kegiatan Akhir
Pada kegiatan akhir guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran hari ini. Lalu melakukan refleksi. Lalu guru meminta siswa untuk mengerjakan soal evaluasi dan mengakhiri pelajaran dengan memberi salam.
4.14.3 Hasil Tindakan Siklus 2 a. Hasil Observasi
Hasil observasi di peroleh dari lembar observari yang di isi oleh observer yang di lakukan oleh guru kelas 5. Kegiatan yang di amati metiputi tindakan guru dan tindakan siswa dalam menerapkan model Example Non Examples saat proses
pembelajaran berlangsung. Adapun hasil pengamatan tindakan guru dan siswa pada siklus 2 sebagai berikut:
Pertemuan 1
Hasil pengamatan guru pada pertemuan pertama pada tanggal 28 Maret 2016, pada tindakan pembelajaran menggunakan model Example Non Examples di peroleh guru melakuakan semua kegiatan sesuai dengan RPP dan semua tujuan telah tercapai guru juga sudah jelas dalam menyampaikan peraturan dan tempo dalam menyampaikan materi sudah baik Dan hasil pengamatan siswa pada pertemuan pertama, di peroleh bahwa siswa sudah mengikuti semua indikator pembelajaran sudah mulai mandiri.
Pertemuan 2
Hasil pengamatan guru pada kedua pertama pada tanggal 30 Maret 2016, pada tindakan pembelajaran menggunakan model Example Non Examples di peroleh guru melakuakan semua kegiatan sesuai dengan RPP dan semua tujuan telah tercapai. Guru dalam menerapkan proses pembelajaan sudah baik. Dan hasil pengamatan siswa sudah baik dalam setiap kegiatan dengan pengawasan dari guru.
Pertemuan 3
Hasil pengamatan guru pada petemuan ketiga yaitu tanggal 1 April 2016, pada tindakan pembelajaran menggunakan model Example Non Examples di peroleh guru melakuakan semua kegiatan sesuai dengan RPP dan semua tujuan telah tercapai. Guru dalam menerapkan proses pembelajaan sudah baik dan jelas. Setelah siswa mengrjakan soal evaluasi guru membahas soal yang di teskan Dan hasil pengamatan siswa pada pertemuan ketiga, di peroleh bahwa siswa sudah mengikuti semua indikator pembelajaran dengan baik
b. Hasil Belajar
Hasil belajar yang diperoleh pada siklus 2 dengan menggunakan model Example Non Examples pada mata pelajaran IPA kelas 5 semester 2 SDN 2 Wates Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan, di sajiakan pada tabel distribusi frekuensi dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Jangkauan (J) = Nilai terbesar – nilai terkecil = 100 – 50
= 50
Banyak kelas (k) = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 50 = 1 + 3,3 (1,69) = 1 + 5,60 = 6,60 ≈ 7 Interval kelas (c) = J / k = 50 / 7 = 7,17 ≈ 7
Dari perhitungan di atas kemudian dibuat tabel distribusi hasil belajar siklus 2 di sajikan pada tabel 4.5 sebagai berikut ini:
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Melalui Model Example Non Examples Kelas 5 SDN 2 Wates Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan
Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 Siklus 2
No Nilai Siklus 2
Jumlah Siswa Prosentase (%)
1 50-56 1 3,03 2 57-63 3 9,09 3 64-70 8 24,24 4 71-77 5 15,15 5 78-84 2 6,06 6 85-91 5 15,15 7 92-98 5 15,15 8 99≥ 4 12,12 Jumlah 33 100 Rata-rata 79,54 Nilai Terendah 50 Nilai Tertinggi 100
Tabel 4.5 hasil belajar IPA, menunjukan siswa yang mendapat nilai 50-56 ada sebanyak 1 siswa atau sebasar 3,03%, siswa yang mendapat nilai 57-63 ada sebanyak 3 siswa atau sebesar 9,09%, siswa yang mendapatkan nilai 64-70 ada sebanyak 24-24%, siswa yang mendapatkan nilai 71-77 ada sebanyak 5 atau sebesar 15,15%, siswa yang mendapatkan nilai 78-84 ada sebanyak 2 siswa atau sebesar 6,06% , siswa yang mendapatkan nilai 85-91 ada sebanyak 5 siswa atau sebesar 15,15%, , siswa yang mendapatkan nilai 92-98 ada sebanyak 5 siswa atau
sebesar 15,15% dan siswa yang mendapatkan nilai 99≥ ada sebanyak 4 siswa atau sebesar 12,12%. %. Dengan nilai rata-rata 79,54, nilai terenah 50 dan nilai tertinggi 100. Distribusi frekuensi hasil belajar IPA siswa kelas 5 SDN 2 Wates semester 2 Kecamatan Kedungjati Kabepaten Grobogan tahun pelajaran 2015/2016 siklus 2 akan disajikan pada gambar 4.5 sebagai serikut:
Gambar 4.5
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Melalui Model Example Non Examples Kelas 5 SDN 2 Wates Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan
Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 Siklus 2
Hasil belajar IPA melalui model Example Non Examples dengan KKM 65, maka dapat diuraikan bahwa prosentase siswa yang memenuhi ketuntasan dan yang belum tuntas pada siklus 2, di sajikan pada tabel 4.6 di bawah ini:
Tabel 4.6
Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar IPA Melalui Model Example Non Examples Kelas 5 SDN 2 Wates Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan
Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 Siklus 2 No Nilai KKM 65 Siklus 2 Jumlah Siswa Prosentase (%) 1 Tidak Tuntas <65 4 12,12 2 Tuntas ≥65 29 87,87 Jumlah 33 100 Rata-rata 79,54 Nilai terendah 50 Nilai tertinggi 100 3,03 % 9,09 % 24,24 % 15,15 % 6,06 % 15,15 % 15,15 % 12,12 % 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 50-56 57-63 64-70 71-77 78-84 85-91 92-98 99≥ Frek uensi Nilai Frekuensi
Data pada tabel 4.6
siswa kelas 5 semester 2 SDN 2 Wates padasiklus 2, siswa yang belum memenuhi KKM sebanyak 4 siswa (
mencapai batas ketuntasan KKM 65, sebanyak 29 keseluruhan jumlah siswa yaitu 33 siswa.
model Example Non
Kabepaten Grobogan tahun pelajaran 2015/2016 siklus 2 akan disajikan pada gambar 4.6 sebagai serikut:
Ketuntasan Hasil Belajar IPA Melalui Model SDN 2 Wates
Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016
Berdasarkan gambar 4.6 yang di sajikan, nampak ada siswa yang tidak tuntas sebesar 12,12% dan siswa yang tuntas sebesar 87,87%. Sedangkan indikator kerja pada penelitian dapat terapai apabila ketuntasan hasil belajar mencapai 80% dari jumlah siswa. Maka dapat dikatakan hasil belajar IPA siswa kelas 5 SDN 2 Wates Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan semester 2 tahun pelajaran 2015/2016 meningka
Data pada tabel 4.6 menunjukan prosentase ketuntasan hasil belajar IPA kelas 5 semester 2 SDN 2 Wates padasiklus 2, siswa mendapatk
belum memenuhi KKM sebanyak 4 siswa (12,12%) sedangkan siswa yang mencapai batas ketuntasan KKM 65, sebanyak 29 siswa (
keseluruhan jumlah siswa yaitu 33 siswa. Hasil penelitian belajar IPA melalui Example Non Examples kelas 5 SDN 2 Wates Kecamatan Kedungjati Kabepaten Grobogan tahun pelajaran 2015/2016 siklus 2 akan disajikan pada
sebagai serikut:
Gambar 4.6 Diagram Lingkaran
Ketuntasan Hasil Belajar IPA Melalui Model Example Non Examples SDN 2 Wates Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan
Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 Siklus 2
Berdasarkan gambar 4.6 yang di sajikan, nampak ada siswa yang tidak tuntas sebesar 12,12% dan siswa yang tuntas sebesar 87,87%. Sedangkan ator kerja pada penelitian dapat terapai apabila ketuntasan hasil belajar mencapai 80% dari jumlah siswa. Maka dapat dikatakan hasil belajar IPA siswa kelas 5 SDN 2 Wates Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan semester 2
un pelajaran 2015/2016 meningkat. 12,12%
87,87%
Tidak Tuntas ˂65 Tuntas ≥65
menunjukan prosentase ketuntasan hasil belajar IPA mendapatkan skor %) sedangkan siswa yang siswa (87,87% ) dari Hasil penelitian belajar IPA melalui kelas 5 SDN 2 Wates Kecamatan Kedungjati Kabepaten Grobogan tahun pelajaran 2015/2016 siklus 2 akan disajikan pada
Example Non Examples Kelas 5
Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan
Berdasarkan gambar 4.6 yang di sajikan, nampak ada siswa yang tidak tuntas sebesar 12,12% dan siswa yang tuntas sebesar 87,87%. Sedangkan ator kerja pada penelitian dapat terapai apabila ketuntasan hasil belajar mencapai 80% dari jumlah siswa. Maka dapat dikatakan hasil belajar IPA siswa kelas 5 SDN 2 Wates Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan semester 2
4.1.4.4 Refleksi Siklus 2
Setelah di laksanakannya tindakan pada siklus 2. Peneliti melakukan diskusi dengan tentang kegiatan pebelajaran pada silus 2 yang mengguakan model Examle Non Examples. Pada pertemuan petama, kedua dan ketiga nampak semua tujuan pembelajaran telah tercapai. Semua siswa nampak sudah tidak kebingungan saat kegiatan berlangsung. Hal tersebut nampak saat setiap kegiatan siswa sudah tidak ramai dan cepat mepatkan posisi saat pembentuan kelompok. Dari tindakan siklus 2 di padatkan hasil belajar IPA kelas 5 SDN 2 Wates Kecamaan Kedungjati Kabupatn Gobogan tahun pelajaran 2015/2016 semester 2 melalui tes formatif dengan mengerjakan soal evalasi siswa yang mencapai ketuntasan ada sebanyak 29 siswa atau sebesar 87,87% nampak ada peningkatan hasil belajar pada siklus 2 dari siklus 1 siswa yang mencapai ketuntasan ada sebanyak 21 siswa atau sebesar 63,63% dengan ≥KKM65. Pada siklus 2 ada siswa 4 siswa yang belum mencapai kreteria ketuntasan minimal, di karenakan 4 siswa itu saat pembelajaran tidak memperhatikan.
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil belajar IPA dengan menggunkan model Example Non Examples melalui tes formatif dengan memberikan soal evaluasi yang berisi butir-butir soal. Hasil belajar IPA yang di peroleh dengan menggunakan model Example Non Examples siswa kelas 5 SDN 2 Wates Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan semester 2 tahun pelajaran 2015/2016 siklus 1 dan 2 di sajikan pada tabel 4.7 sebagai berikut ini:
Tabel 4.7
Perbandingan Tindakan Model Example Non Examples Kelas 5 SDN 2 Wates Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan Semester 2 Tahun
Pelajaran 2015/2016 Siklus 1 dan Siklus 2 No Nilai
KKM 65
Kondisi Awal Silus 1 Siklus 2
Jumlah Siswa Prosentase (%) Jumlah Siswa Prosentase (%) Jumlah Siswa Prosentase (%) 1 Tidak Tuntas ˂65 25 77,75 12 36,36 4 12,12 2 Tuntas ≥65 8 24,24 21 63,63 29 87,87 Jumah 33 100 33 100 33 100 Rata-rata 56,36 73,93 79,54 Nilai tertinggi 80 100 100 Nilai terendah 40 45 50
Tabel 4.7 menunjukan perbandingan hasil belajar dari pra siklus, siklus 1, dan siklus 2, nampak adanya peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas 5 SDN 2 Wates Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan semester 2 tahun pelajaran 2015/2016. Pra siklus siswa yang mencapai ketuntasan hanya sebanyak 8 siswa atau sebesar 24,24%, pada siklus 1 siswa yang mencapai ketuntasan sebanyak 21 siswa atau sebesar 63,63%, dan pada siklus 2 siswa yang mencapai ketuntasan sebanyak 29 siswa atau sebesar 87,87%. Pada siklus 1 dari kondisi awal terjadi peningkatan sebesar 39,39% dan pada siklus 2 dari siklus 1 terjadi peningkatan sebesar 24,24%. Sedangkan pada kondisi awal ke siklus 2 terjadi peningkatan sebesar 63,63%. Pada siklus 2 nampak ada siswa yang belum mencapai keteria ketunasan sebesar 12,12%. Menurut diskusi dengan guru kelas 5, 4 siswa yang tidak mencapai kreteria ketuntasan adalah siswa memang pada pembelajaran biasanya tidak memperhatian pembelajaran, dikarenakan fakor dari luar mempegaruhi hasil belajar seperi AD salah satu dari keempat siswa yang tidak mencapai kreteria ketuntasan, dalam proses pembelajaan sangat pasif karena siswa itu tidak mengikuti kegiatan dalam pembelajaran. Tidakan siswa itu di karenakan orang tuanya yang telah berpisah sehingga, siswa hidup berpindah-pindah dan membuat siswa menjadi mencari pehatian di sekolah dengan melakuan tindakan yang tidak sesuai kegiatan pembelajaran seperti tidak memperhatikan
saat pelajaran dan mengganggu teman
siswa yang juga tidak mencapai KKM dikarenakan tiga siswa ini adalah satu kelompok bergaul, setiap pe
hubungannya dengan pelajaran
mereka. Pasti mereka kembali ketempat duduk yang sama dengan memberikan berbagai alasan sehingga
di ajarkan dan mereka mendapat nilai bawah KKM.
Hasil belajar IPA yang di peroleh dengan menggunakan model
Non Examples siswa kelas 5 SDN 2 Wates Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan semester 2 tahun pelajaran 2015/2016 siklus 1 dan 2 di sajikan pada gambar 4.7 sebagai berikut ini:
Ketuntasan Hasil Belajar IPA Melalui Model SDN 2 Wates
Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 Berdasarkan dari gambar 4.6 di atas napak siswa setelah mengikuti pembelajaran men
Examples. Hasil belajar IPA siswa berdasakan tes dari Siklus 1 dan Siklus 2 selalu mengalami peningkatan. 75,75% 24,24% 0 5 10 15 20 25 30 35 Kondisi Awal
pelajaran dan mengganggu teman. Dan tiga siswa lainya yaitu C, U dan AC tidak mencapai KKM dikarenakan tiga siswa ini adalah satu kelompok bergaul, setiap pelajaran mereka bertiga selalu berbicara yang tidak ada hubungannya dengan pelajaran walau pun guru sudah memisah tempat duduk eka. Pasti mereka kembali ketempat duduk yang sama dengan memberikan sehingga, akibatnya mereka tidak memahami materi yang sedang dan mereka mendapat nilai bawah KKM.
Hasil belajar IPA yang di peroleh dengan menggunakan model
siswa kelas 5 SDN 2 Wates Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan semester 2 tahun pelajaran 2015/2016 siklus 1 dan 2 di sajikan pada gambar 4.7 sebagai berikut ini:
Gambar 4.6
Ketuntasan Hasil Belajar IPA Melalui Model Example Non Examples SDN 2 Wates Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 Siklus 1 dan Siklus 2 Berdasarkan dari gambar 4.6 di atas napak peningkatan has setelah mengikuti pembelajaran menggunakan model
Hasil belajar IPA siswa berdasakan tes dari Siklus 1 dan Siklus 2 selalu mengalami peningkatan. 36,36% 12,12% 24,24% 63,63% 87,87% Siklus 1 Siklus 2 Tidak Tuntas ˂65 Tuntas ≥65
lainya yaitu C, U dan AC tidak mencapai KKM dikarenakan tiga siswa ini adalah satu ajaran mereka bertiga selalu berbicara yang tidak ada walau pun guru sudah memisah tempat duduk eka. Pasti mereka kembali ketempat duduk yang sama dengan memberikan mereka tidak memahami materi yang sedang
Hasil belajar IPA yang di peroleh dengan menggunakan model Example siswa kelas 5 SDN 2 Wates Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan semester 2 tahun pelajaran 2015/2016 siklus 1 dan 2 di sajikan pada
Example Non Examples Kelas 5
Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan Siklus 1 dan Siklus 2
eningkatan hasil belajar IPA ggunakan model Example Non Hasil belajar IPA siswa berdasakan tes dari Siklus 1 dan Siklus 2 selalu
Tidak Tuntas ˂65 Tuntas ≥65