• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. PERANCANGAN BANGUNAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "3. PERANCANGAN BANGUNAN"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

22

3.1 Fasilitas Bangunan

3.1.1 Jenis Fasilitas

Jenis-jenis fasilitas dari Wahana Rekreasi Air ini dipilih berdasarkan kriteria sebagai berikut :

ƒ Wahana Rekreasi Air ini mempunyai sifat sebagai sarana berekreasi. Yang diperuntukkan bagi wisatawan dengan berbagai tingkatan usia, sehingga fasilitas-fasilitas yang ada dibedakan menjadi fasilitas utama, fasilitas pelengkap dan fasilitas penunjang. Dan fasilitas-fasilitas utamanya dibagi lagi bedasarkan tingkatan umur (anak-anak, remaja atau dewasa).

ƒ Fasilitas dapat digunakan sepanjang hari (jam 9 pagi sampai jam 8 malam) ƒ Memiliki keistimewaan tersendiri dengan menghadirkan sesuatu yang spesifik

dan memiliki daya tarik tersendiri dibandingkan sarana rekreasi lainnya yang sejenis.

Sesuai dengan fungsi bangunan yaitu wahana rekreasi air yang menyediakan fasilitas-fasilitas bagi para pengunjung untuk menyalurkan hasrat bermain dan bersenang-senang serta menimbulkan perasaan nyaman, maka proyek ini mencakup beberapa fasilitas, seperti :

ƒ Fasilitas Utama

Area kolam renang (dewasa, dan anak-anak), kolam arus dengan papan luncur, dan kolam ombak & surf.

ƒ Fasilitas Pelengkap

Hall, restaurant dan café, game centre (arcade games), wartel, ATM centre,

lounge.

ƒ Fasilitas Penunjang

Tempat untuk menunggu (gazebo atau tempat duduk-duduk) dan kursi untuk berjemur di sekeliling fasilitas utama, toko-toko atau stan-stan yang menjual barang-barang, souvenir, & makanan, kamar mandi, shower, dan kamar ganti

(2)

serta toilet untuk pengunjung dengan jumlah yang memadai dan tersebar merata.

Kolam Anak-Anak

Kolam Ombak Kolam Arus

Gambar 3.1. Gambar Contoh Suasana Kolam

ƒ Pengelola

Ruang tamu, ruang General Manager, ruang sekretaris, ruang akuntansi, ruang

marketing, ruang operasional, ruang teknisi, ruang personalia, ruang maintenance, ruang security, ruang rapat, ruang Arsip, dan toilet.

ƒ Servis

Ruang PLN, gardu listrik, ruang genset, ruang panel utama, panel distribusi & panel bagian yang tergabung dalam ruang mechanical & electrical, ruang pompa, filter dan blower, ruang untuk balancing tank, ruang karyawan, gudang, mushola, loading dock, ruang keamanan / pos jaga, ruang tandon, STP, WTP, toilet, dan area parkir.

3.1.2 Waktu Aktifitas

Banyaknya fasilitas-fasilitas yang berbeda dimana setiap fasilitas memiliki aktifitas-aktifitas yang berbeda-beda dengan waktu operasional yang berbeda-beda pula, maka diperlukan pengaturan waktu dan aktifitas agar tercipta keselarasan dengan karakter ruang yang ada.

(3)

Tabel 3.1. Waktu Aktifitas

JENIS HARI WAKTU AKTIFITAS

FASILITAS 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 1 2 3 4 5 Kolam Biasa Renang Sabtu Minggu Restaurant Biasa &Café Sabtu Minggu Food Court Biasa Sabtu Minggu Souvenir Shop Biasa Retail Sabtu Minggu Game Centre Biasa Sabtu Minggu Wartel, ATM Biasa Sabtu Minggu Kantor Biasa Pengelola Sabtu Minggu Service Biasa Sabtu Minggu

3.1.3 Aktifitas Dan Kebutuhan Ruang

Dalam menganalisis aktivitas yang terjadi dari suatu jenis fasilitas akan dapat ditentukan kebutuhan ruangnya. Aktivitas dan kebutuhan ruang tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2. Aktifitas Dan Kebutuhan Ruang WATER AREA

Aktifitas Kebutuhan Ruang

Ganti & Menyimpan Pakaian Loker

Mandi / Bilas Kamar Mandi / Shower

Buang Air Toilet

Menonton, Makan & Minum Area Snack

Meminjam Pelampung / Papan Selancar Tempat Peminjaman Berenang, Water Slide, Surfing Kolam Renang Supply, Filter Air R. Tandon, R. Pompa & Filter

Balancing Tank

GAMES CENTRE

Aktifitas Kebutuhan Ruang

Bermain Games Centre

(4)

Tabel 3.2. Aktifitas Dan Kebutuhan Ruang (Sambungan)

BANGUNAN UTAMA

Aktifitas Kebutuhan Ruang

Menerima Kedatangan Pengunjung Lobby Duduk & Menunggu Lounge

Informasi & Registrasi Receptionist & Information Santai, Makan & Minum Café

Telekomunikasi Wartel

Mengambil Uang ATM

Buang Air Toilet

CAFÉ

Aktifitas Kebutuhan Ruang

Makan & Minum R. Makan

Memasak Dapur Mempersiapkan Makanan R. Saji

Membayar Makanan Kasir

Menyimpan Bahan Makanan &

Minuman Gudang Supply

Mengambil Bahan Makanan & Minuman

Dari Jasa Antar Loading Dock

Buang Air Toilet

RETAIL

Aktifitas Kebutuhan Ruang

Melihat & Memilih R. Display

Membayar Barang Kasir

SNACK AREA

Aktifitas Kebutuhan Ruang

Makan & Minum Area Snack / Eating Plaza

MEDICAL CENTRE

Aktifitas Kebutuhan Ruang

Menunggu Pemeriksaan R. Tunggu Memeriksa Pasien R. Periksa

KANTOR

Aktifitas Kebutuhan Ruang

Absen Datang & Pulang Time Keeper Mengelola Administrasi R. Kerja

Rapat R. Rapat

Menyimpan Data & Arsip R. Arsip

Menyimpan Peralatan Gudang Supply & Alat

(5)

Tabel 3.2. Aktifitas Dan Kebutuhan Ruang (Sambungan)

POS JAGA

Aktifitas Kebutuhan Ruang

Menjaga Keamanan R. Jaga

Buang Air Toilet

GUDANG & SERVICE

Aktifitas Kebutuhan Ruang

Menerima Barang Loading Dock Menyimpan Bahan Bakar Gudang Bahan Bakar Menyimpan Peralatan M.E. Gudang M.E. Menyimpan Barang Yang Tertinggal Lost & Found Menyediakan Makanan & Minuman

Staff Dapur Menampung Air Bersih R. Tandon

Menyalurkan Air Ke & Dari Kolam R. Pompa & Filter Menjaga Ketinggian Permukaan Air Balancing Tank

3.1.4 Pengelolaan

3.1.4.1 Struktur Organisasi Pengelola

General Manajer

Secretary Ass. General Manajer

Operasional M. Administrasi M. Maintenance M. Engineering M.

Sales & Marketing Administration Building M.E.

Maintenance

Recreation Accounting Engineering

Garden &

Accomodation Personalia Maintenance Maintenance

Food & Beverage

(6)

3.1.4.2 Tugas Dan Wewenang

Tabel 3.3. Tugas Dan Wewenang

JABATAN & DIVISI DIDALAMNYA TUGAS & WEWENANG

General Manajer Mengawasi seluruh kegiatan pengoperasian

proyek

Mempertanggung jawabkan seluruh tugas &

wewenangnya kepada para pemegang saham

Ass. General Manajer Membantu General Manajer dalam

melaksanakan tugasnya

Menggantikan tugas & wewenang General

Manajer saat tidak berada ditempat

Secretary Membantu General Manajer dalam

melaksanakan tugasnya

Menyusun laporan tahunan dari kegiatan

pengoperasian proyek

Operasional Manajer Mengatur seluruh kegiatan dalam

pengoperasian proyek, yang meliputi :

Sales & Marketing Memasarkan dan memperkenalkan proyek kepada calon pengunjung & pengunjung

dengan cara memasang iklan atau brosur

Recreation Mengurus masalah penyewaan fasilitas

rekreasi yang tersedia

Menyusun laporan kegiatan

Accomodation Mengurus masalah penyewaan & pemesanan

akomodasi yang tersedia

Menyusun laporan kegiatan

Food & Beverage Membuat administrasi terhadap persediaan

barang

Membuat & mempersiapkan makanan &

minuman

Administrasi Manajer Mengawasi & mengkoordinir (secara intern &

ekstern) seluruh kegiatan yang berhubungan

dengan :

Administration Mengatur & menyelesaikan masalah adminis

-trasi pengelolaan proyek

Menerima & mengolah data yang berasal dari

bagian-bagian lain

Accounting Menerima hasil pengoperasian proyek dari

bagian pemasaran

Membukukan & membuat laporan terhadap seluruh pengeluaran & pemasukan uang yang berhubungan dengan pengoperasian

proyek

Personalia Menyusun data-data karyawan yang bekerja

Menyusun daftar hadir

Mengevaluasi hasil kerja karyawan

Menyeleksi penerimaan karyawan baru

Menjaga keamanan & kelancaran pengopera

(7)

Tabel 3.3. Tugas Dan Wewenang (Sambungan)

Maintenance Manajer Mengkoordinir seluruh tugas & tanggung

jawab kegiatan maintenance

Building Mengurus segala keperluan pengadaan Maintenance perlengkapan untuk kelancaran pengopera

-sian proyek

Mengawasi & menjaga segala kegiatan yang berhubungan dengan keasrian bangunan beserta isinya (pengecatan, pembenahan &

perbaikan)

Garden Mengawasi & menjaga segala kegiatan yang Maintenance berhubungan dengan kebersihan lingkungan & taman (pembersihan, pengecatan, pem

-benahan & perbaikan)

Engineering Manajer Mengawasi & mengkoordinir seluruh kegiat

-an yang berhubungan dengan M.E. pada

pengoperasian proyek

M.E Mengawasi & menangani seluruh kegiatan

yang berhubungan dengan M.E.

Engineering & Menjaga & memelihara sistem M.E.

Maintenance

3.2 Pendekatan Perancangan

Pendekatan pada suatu perancangan merupakan sudut pandang seseorang dalam usahanya mencoba memecahkan suatu masalah perancangan. Pada proyek wahana rekreasi air ini pendekatan yang akan dipakai adalah pendekatan “Obscure”. Tema yang diambil dari legenda setempat, diambil kata kuncinya dan kemudian diaplikasikan pada pengolahan dan perancangan dari seluruh wahana ini, mulai dari sirkulasi, pengolahan massa bangunannya, serta pemilihan material.

Alasan pemakaian pendekatan Obscure adalah karena adanya legenda setempat yang dapat diangkat dan merupakan salah satu aspek yang dapat menjual, selain itu juga ingin menampilkan sebuah “water theme park” yang unik yang mengambil tema dari legenda setempat (biasanya proyek-proyek sejenis mengambil tema yang berbeda dengan budaya setempat contohnya tema Africa, Asia, Wild Wild West, Dunia Impian, Disney Land, Mesir dan sebagainya) dan kemudian diaplikasikan kedalam perancangannya.

Dengan adanya rawa (alami) yang cukup potensial untuk diolah dapat dimanfaatkan dalam perencanaan tapak, yaitu sebagai salah satu sumber air juga

(8)

dapat berfungsi sebagai salah satu view yang cukup menarik, rawa ini tidak dijadikan salah satu atraksi atau permainan air, adapun alasan-alasannya karena pada musim-musim tertentu (biasanya musim hujan) air rawa akan meluap sehingga permukaan air di rawa ini naik, dan juga air di rawa yang belum disterilkan merupakan air yang tidak higienis sehingga kemungkinan dapat menimbulkan penyakit-penyakit tertentu (diare, gatal-gatal, dsb), meniadakan kemungkinan pengunjung akan tenggelam di rawa (karena berbagai alasan) serta adanya binatang-binatang rawa yang tidak diinginkan masuk ke dalam area rekreasi air ini.

3.3 Konsep Perancangan

ƒ Tema yang diambil : Legenda Terjadinya Rawa Pening atau Legenda Baru Klinting

ƒ Ceritanya :

Di lembah antara Gunung Merbabu dan Gunung Telomoyo, hiduplah keluarga Ki Hajar Selakantara dan Nyi Endang Puspasari bersama anak mereka Baru Klinting. Tapi mereka sangat malu kepada para tetangga, karena sang anak bukanlah manusia, melainkan seekor naga yang besar.

Karena itu mereka bermaksud membuang anak mereka dari rumah, dan mereka baru akan mengakui Baru Klinting sebagai anak mereka jika ia bisa menjadi manusia setelah bertapa sambil membelitkan tubuhnya di sekeliling Bukit Tugur. Jika kepalanya dapat bertemu dengan ekornya, maka itu berarti tapanya telah sesuai dengan keinginan sang ayah. Kemudian Baru Klinting menuruti perintah orang tuanya, maka ia pergi untuk bertapa ke Bukit Tugur. Karena lamanya bertapa, tumbuhlah rerumputan dan pepohonan pada tubuhnya. Pada suatu ketika, ia berusaha membuat ekornya lebih panjang agar dapat bertemu dengan kepalanya. Tinggal beberapa meter lagi, sehingga ia menjulurkan lidahnya agar dapat memenuhi perintah ayahnya. Tetapi ternyata seseorang memotong lidahnya, dan itu adalah atas perintah ayahnya sendiri.

(9)

Walaupun Baru Klinting tidak lagi memiliki lidah, ia tetap meneruskan tapanya, menunggu ekornya bertemu dengan kepalanya. Tapi sial untuknya, seseorang menemukan tubuhnya, lalu menariknya dari tanah dan memotong2 tubuhnya untuk sebuah pesta di desa Banarata. Yang tersisa tinggallah kepalanya. Kepala Baru Klinting lalu berubah menjadi seorang anak laki-laki yang lusuh dan kotor. Lalu anak itu pergi ke pesta di desa Banarata, dan berkata kepada penduduk desa agar memberinya makanan dan minuman. Tapi apa yang terjadi? Karena penduduk desa sudah sangat lapar, dan mereka melihat si anak sangat kumuh dan kotor, mereka malah menjadi kesal, lalu mencaci dan mengusir si anak. Mereka juga mendorong-dorong si anak. Si anak menjadi kelelahan, dan ia pergi ke sebuah gubuk tua yang didiami seorang perempuan tua bernama Nyi Madu Asih. Karena si anak sangat lapar, ia lagi-lagi meminta makanan kepada Nyi Madu Asih. Perempuan itu memberikan sedikit makanan.

Setelah mengucapkan terima kasih, si anak berpesan kepada perempuan itu, jika ia mendengar keributan di desa, ia harus menggunakan lesung sebagai perahu, dan penumbuknya sebagai dayungnya. Kemudian si anak kembali ke desa, dan ia menancapkan sebatang lidi ke dalam tanah dan berkata bahwa ia akan meninggalkan desa itu jika ada seseorang yang dapat mencabut lidi itu dari tanah.

Tentu saja penduduk desa tidak tahu bahwa si anak adalah penjelmaan seekor naga. Penduduk desa berusaha keras mencabut lidi itu dari tanah. Pemuda, pemudi, anak-anak, dewasa, semua mencobanya, tapi tak seorangpun berhasil. Kemudian, si anak penjelmaan Baru Klinting mencabut lidi itu, dan dari lubang bekas lidi keluarlah air dengan cepat dan deras.

Desa itu kini terendam banjir. Rumah-rumah hancur. Seluruh warga desa mati, kecuali Nyi Madu Asih karena ia menyelamatkan diri dengan lesung dan penumbuknya, seperti yang dipesankan Baru Klinting. Batang lidi yang dicabut Baru Klinting, terlempar ke tengah hutan, dan menjelma menjadi naga bernama Sarpa Bangsa. Tanah tempat lidi itu "mendarat" menjadi Gunung Kendalisada. Tanah di sekitarnya longsor ke arah timur genangan air dan membendung aliran air menuju ke laut. Karena itu terbentuklah rawa besar yang bernama Rawa

(10)

Pening, terletak di utara Gunung Merbabu. Desa Banarata kemudian disebut Banarawa, dan berubah menjadi Ambarawa

Dari cerita diatas dapat diambil beberapa inti, yaitu : ƒ Perubahan naga menjadi seorang anak manusia,

diambil karena cocok dengan sifat rekreasi = “fun” (yang lain terlalu serius & monoton)

ƒ Lidi yang mengeluarkan air, dan

ƒ Desa yang tenggelam.

Kesan monoton

serius, simple

Serius, cocok untuk sesuatu seperti museum, restaurant.

3.4 Pendalaman Perancangan

Pendalaman perancangan yang dilakukan dalam proyek ini adalah dengan pendalaman “Karakteristik Ruang Luar” yang merupakan tindak lanjut dari pendekatan yang telah disebutkan diatas. Pendalaman ini merupakan bentuk usaha menterjemahkan dan menerapkan berbagai kebutuhan dari rekreasi dan alur pengunjung menjadi berbagai kebutuhan ruang yang dinamis sesuai dengan tema yang sudah diambil, seperti : dengan pemakaian sirkulasi yang berkelok-kelok selain untuk menambah rasa ingin tahu pengunjung untuk melihat ada apa di akhir belokan dan dapat diciptakan suasana yang lebih alami dan nyaman juga sebagai salah satu aplikasi tema ke dalam desain, pemakaian warna-warna cerah yang dapat meningkatkan rasa senang, dan sebagainya.

(11)

Gambar 3.3. Foto Maket

(12)

3.5 Penerapan Dalam Perancangan

Perubahan

naga

menjadi seorang

anak manusia

Naga Anak Manusia

susunan atap = sisik = bertumpuk warna bangunan = anak-anak = ceria = kuning dan juga dapat dipakai warna sekundernya yaitu oranye dapat berinteraksi dengan masih (warna - warna ini juga lingkungan alam) Gambar 3.5. Tampak Depan Retail

material bangunan & jalan setapak = tubuh penuh sisik = bertekstur

Gambar 3.6. Warna Yang Dipakai

(13)

sirkulasi = tubuh yang panjang = sirkulasi panjang dan berkelok (juga mengikuti kontur)

Gambar 3.8. Gambar Naga

Tabel 3.4. Pemilihan Tekstur

Tekstur Kesan Pemakaian

Kasar

Membuat sebuah bidang

terlihat Jalur Sirkulasi

lebih dekat, memperkecil skala

& dengan adanya perbedaan teks- menambah bobot visualnya.

tur pada pola lantai dapat dipakai

Dapat menyembunyikan noda

untuk menunjukkan arah sirkulasi

tetapi sulit perawatannya

dan membedakan ruang gerak & ruang stasis Dinding

pada bagian yang mudah kotor

Halus

Membuat kotoran & aus

terlihat Interior Bangunan

tapi relatif lebih mudah

dibersih- Dinding

kan pada bagian yang tidak mudah

kotor, sebagai aksen

Tabel 3.5. Pengaruh, Kesan, & Karakter Warna

Warna Efek Kesan Karakter

Merah Mengairahkan, Mengairahkan, Semangat, Dominan, Menarik Terbuka, Riang, Energik, Dinamis Kuat, Hangat, Berani,

(14)

Tabel 3.5. Pengaruh, Kesan, & Karakter Warna (Sambungan) Jingga Membangkitkan Menghidupkan, Hangat, Lembut

Semangat, Menarik, Ekstrovert, Riang, Energik

Menggembirakan Kuning Menggembirakan Cerah, Riang, Bersinar, Hangat,

Cerdas, Menyemangati, Memberi Inspirasi Bijaksana, Ekspresif

Hijau Pasif, Relaks Alami, Harmonis, Tenang, Memberi Rangsangan Menyegarkan, Optimis Psikologis

Biru Pasif, Relaks Tenang, Aman, Nyaman, Halus, Tenang Sederhana, Kuat, Inspirasi,

Spiritual, Segar, Bersih

Ungu Lembut Eksklusif, Idealis, Agung, Halus Tetapi Disisi Menaikkan Derajat Lain Mengganggu Sumber : Mahnke, 1993

Tabel 3.6. Kelompok Warna & Kesan

Kelompok

Warna Warna Kesan

Warna Hangat Merah Muda, Merah, Jingga

Membangkitkan semangat, membuat ruangan

Kuning

berkesan kecil & bernuansa akrab, hangat, dekat

Warna Dingin Hijau, Biru, Ungu, Tosca Lembut, sejuk, teduh, dingin, jauh, tenang

Membuat ruang kecil terkesan luas

Warna Kontras Warna yang berlawanan : Cerah, gembira

Merah dengan Hijau

Biru dengan Jingga

Warna

Komplementer Paduan 2 sampai 4 warna Harmonis, akrab / Harmonis yang saling berhubungan di

lingkaran warna :

Merah Muda, Apricot, Peach Biru Terang, Aqua, Biru Kehi

jauan & Keemasan

Warna Pastel Campuran warna asli dengan Lembut, segar, cerah, romantis

putih

Mudah dipadukan dengan warna pastel lainnya

walaupun nuansanya berlawanan

Warna Natural Beige, Cream, Hitam, Putih,

Lembut, kalem, sederhana, tidak menarik perha-

Coklat tian, luas, & tenang

Sesuai untuk ruangan yang memiliki sinar yang

cukup

(15)

3.5.1 Orientasi Massa

Pola penataan massa bangunan pada proyek ini adalah dinamis, yang sesuai dengan alam yang bebas dan menyesuaikan dengan kontur.

Proyek ini terdiri dari lebih satu massa bangunan (multi massa) sehingga arah

entrance masing-masing massa bangunan juga berbeda antara satu dengan lainnya.

Tetapi secara garis besar orientasi massa : ƒ Terhadap sinar matahari

Matahari bergerak dari arah Timur ke Barat, saat yang paling panas terjadi antara pukul 11.00 – 14.00. Dan untuk menghindari/mengurangi panas yang masuk ke dalam bangunan maka sebaiknya sisi terpanjang dari massa menghindari arah Timur & Barat.

ƒ Terhadap arah angin

Orientasi terhadap angin ini adalah suatu usaha untuk mendapatkan kesejukan alami selama berada didalam ruangan.

ƒ Terhadap view

Dalam upaya menghadirkan view yang bagus, maka massa diarahkan menghadap view.

3.5.2 Bentuk Massa

Sesuai dengan fungsinya sebagai wadah aktivitas, maka bentuk dibedakan menjadi dua, yaitu :

ƒ Bentuk bebas (tidak beraturan)

Mempunyai pola ruang yang bersifat tidak efektif dalam penempatan struktur & perabot

ƒ Bentuk geometris (beraturan)

Mempunyai pola ruang yang bersifat efektif dalam penempatan struktur & perabot, fleksibel dalam menempatkan orientasinya.

Dan karena proyek ini merupakan suatu yang dinamis, maka bentukan bangunan yang dipakai adalah bentuk-bentuk massa yang bebas (berupa lengkungan-lengkungan)

(16)
(17)
(18)

Gambar 3.11. Office Building

(19)

Gambar 3.13. Retail

(20)

Gambar 3.15. BathroomI

(21)

Pompa Filter

Ruang Pompa & Filter

Selokan (menampung air hujan)

Chamber / Tandon (ada beberapa buah)

(22)

Pemasangan Air Mancur Untuk Kolam Anak

Gambar 3.18. Adult & Kiddies Pool

(23)

Gambar 3.20. Wave & Surf Pool

3.5.3 Sistem Struktur & Bahan Bangunan

Sistem struktur utama yang dipakai pada proyek ini adalah kolom dan balok yang semuanya dibuat dari beton bertulang, adapun alasannya adalah sebagai berikut :

ƒ Efisien untuk bentang lebar ƒ Bangunan lebih kokoh & kuat ƒ Relatif tahan lama

ƒ Pemeliharaan yang lebih mudah

Untuk konstruksi kolom dan balok, ada bangunan yang memakai kolom dengan diameter 30 cm, ada juga yang memakai diameter 40 cm atau 60 cm. dan ukuran balok berkisar antara 20 cm x 30 cm sampai dengan 40 cm x 60 cm yang disesuaikan dengan bentangannya. Hal ini merupakan konsekuensi dari bentukan

(24)

massa yang bebas sehingga pada setiap bangunan mempunyai bentang yang berbeda-beda

Untuk struktur atapnya dipakai rangka baja ringan karena ruang-ruang yang terjadi berbentang besar, sedangkan bahan penutup atap digunakan tegola. Dipilihnya tegola karena alasan kemiringan atap yang kecil sehingga atap bisa dibuat sesuai dengan konsep yaitu terlihat bertumpuk dan juga dengan kemiringan yang kecil maka tidak menyisakan banyak space yang kosong pada dinding.

Struktur dinding menggunakan batu bata merah yang diplester dengan semen (yang dibuat bertekstur) dan kemudian diakhiri finishing dengan cat tembok. Pemilihan bahan-bahan tersebut karena memperhatikan tingkat kemudahan dalam mendapatkannya dan juga dalam hal biaya yang akan dikeluarkan.

Sedangkan untuk bahan lantai digunakan material yang bertekstur kasar dengan beberapa warna yang berbeda sehingga menghilangkan kesan monoton dari jalanan yang cukup panjang, selain karena konsep pemakaian lantai yang kasar menghindarkan pengujung dari bahaya terpeleset pada saat lantai basah. Material yang dipilih adalah : batu sikat warna, batu palimanan (diarea pinggir kolam), batu kali, dan lain-lain. Penggunaan batu-batuan alam juga sangat menguntungkan karena batuan alam termasuk dalam bahan bangunan alam yang dapat digunakan kembali (merupakan bahan bangunan yang tidak dapat dihasilkan lagi, tetapi dengan memperhatikan kebutuhan, bahan tersebut dengan persiapan khusus dapat digunakan lagi).

Struktur pondasi utama bangunan ini menggunakan pondasi batu kali 1 M x 0,8 M, sekali lagi pemilihan pondasi batu kali ini karena memperhatikan tingkat kemudahan dalam mendapatkannya dan juga dalam hal pengeluaran biaya selain itu juga karena ketinggian bangunan yang hanya satu lantai dengan ketinggian antara 4 M sampai 6 M.

Dengan pemeliharaan dan perawatan bangunan beserta isinya yang baik diharapkan keawetan kontruksi dapat terjaga dengan baik.

(25)

Gambar 3.21. Tampak Utara, Tampak Selatan & Potongan A-A

(26)

3.6 Besaran Ruang

3.6.1 Fasilitas Utama

3.6.1.1 Wet Area

Tabel 3.7. Besaran Ruang

WATER AREA

Ruang Luas Awal Realisasi Berubah/Tetap Alasan

Kolam Renang Dewasa 1,400.0 1,485.0 Berubah

Kolam Renang Anak 400.0 172.8 Berubah Terlalu besar Kolam Arus+Splash Pool 2,500.0 1,512.0 Berubah Terlalu besar

Kolam Ombak 3,500.0 Berubah Digabung dengan area selancar

Area Selancar 10,800.0 15,297.6 Berubah Bergabung dengan k.ombak

Sun Bathing Area 200.0 200.0 Tetap

Shower / R.Bilas Terbuka 100.0 100.0 Tetap

R. Bilas Tertutup 200.0 K.Mandi I Berubah R. bilas tertutup, toilet, shower

Toilet 45.8 456.5 loker dan r.ganti dijadikan satu

R. Ganti 200.0

K.Mandi

II bangunan pada tiap level

R. Loker 57.6 300.0

Life Guard 40.0 40.0 Tetap

First Aid 24.0 24.0 Tetap

Security 100.0 28.0 Berubah Terlalu besar

Tempat Persewaan

Perlengkapan 25.0 25.0 Tetap

Loket 50.0 Berubah Bergabung dengan main entrance

R. Pompa & Filter I Berubah Tiap kolam dibedakan r.pompa &

180.0 filternya tetapi disatukan dengan

II tandon

300.0 I = k.anak & dewasa

III II = k.arus

1,109.0 III = k.surf & ombak

IV IV = tandon induk

280.0

Balancing Tank 90.0 90.0 Tetap Hanya digunakan pada I

Gudang 10.0 10.0 Tetap

Sub Total 18,942.4 21,609.9 Sirkulasi 30 % 5,682.7 6,483.0 TOTAL 24,625.1 28,092.8

(27)

3.6.1.2 Dry Area

Tabel 3.7. Besaran Ruang (Sambungan)

ARCADE AREA

Ruang Luas Awal Realisasi Berubah/Tetap Alasan

Games Area 50.0 Berubah Kurang besar

Kasir 10.0 Berubah Kurang besar

Kantor 12.0 Berubah Kurang besar

Gudang Alat 12.0 Ditiadakan

Toilet 13.3 Ditiadakan

Sub Total 97.3 264.0 Sirkulasi 30 % 29.2 79.2 TOTAL 126.5 343.2

3.6.1.3 Restaurant & Café

Tabel 3.7. Besaran Ruang (Sambungan)

RESTAURANT & CAFÉ

Ruang Luas Awal Realisasi Berubah/Tetap Alasan

R. Makan 540.0 Berubah Terlalu besar

Bar / Kasir 81.0 Ditiadakan

Foyer 30.0 Berubah Terlalu besar

Dapur 270.0 Berubah Terlalu besar

Gudang Bahan 40.5 Berubah Terlalu besar

R. Pendingin 40.5 Berubah Terlalu besar

R. Sampah 27.0 Berubah Terlalu besar

Panggung 15.0 Ditiadakan

Gudang Alat 27.0 Berubah Terlalu besar

Kantor 13.5 Ditiadakan Terlalu besar

R. Ganti 12.0 Ditiadakan

Loker 12.0 Ditiadakan

Toilet 43.6 Berubah Terlalu besar

Sub Total 1,152.1 155.3 Sirkulasi 30 % 345.6 46.6 TOTAL 1,497.7 201.9

(28)

3.6.1.4 Food Court

Tabel 3.7. Besaran Ruang (Sambungan)

FOOD COURT

Ruang Luas Awal Realisasi Berubah/Tetap Alasan

R. Makan 324.0 Berubah Menjadi satu dengan area snack

Stan Makanan 180.0 Berubah yang tersebar pada site

Kasir 48.6 Berubah Foyer 18.0 Ditiadakan Toilet 21.3 Ditiadakan Sub Total 591.9 Sirkulasi 30 % 177.6 TOTAL 769.5 3.6.2 Fasilitas Penerima

Tabel 3.7. Besaran Ruang (Sambungan)

HALL UTAMA

Ruang Luas Awal Realisasi Berubah/Tetap Alasan

Hall 70.2 154.5 Berubah Kurang besar

Informasi 6.0 Berubah Bergabung dengan foyer dan

Security 9.0 Ditiadakan ditambah dengan reception desk

Wartel 30.0 7.7 Berubah Terlalu besar

Biro Travel 50.0 Ditiadakan

Money Changer 50.0 Ditiadakan

Foyer 12.0 33.0 Berubah Kurang besar

Toilet 13.3 25.7 Berubah Kurang besar

Sub Total 160.4 220.9 Sirkulasi 30 % 48.1 66.3 TOTAL 208.5 287.1

3.6.3 Fasilitas Penunjang & Pelengkap

Tabel 3.7. Besaran Ruang (Sambungan)

RETAIL SHOP / SOUVENIR

SHOP

Ruang Luas Awal Realisasi Berubah/Tetap Alasan

20 unit Shop 480.0 I (1 unit) Berubah Retail diletakan terpisah agar R. Pamer 30.0 105.0 Berubah pengunjung tidak bosan & Kantor 12.0 II.1 (3 x @ 60 M²) Ditiadakan dapat membeli dimana saja

Gudang Alat 12.0 180.0 Berubah I = gift shop

Toilet 13.3 II.2 (2 x @ 65 M²) Berubah II = retail dibagian depan, wc

130.0 III = retail dibagian depan

II.3 (4 x @ 75 M²) IV = retail dibagian dalam, gudang

300.0

III (3 x @ 75 M²)

225.0

IV (4 x @ 57 M²)

(29)

Sub Total 547.3 1,168.0 Sirkulasi 30 % 164.2 350.4 TOTAL 711.5 1,518.4

3.6.4 Ruang Pengelola

Tabel 3.7. Besaran Ruang (Sambungan)

KANTOR PENGELOLA

Ruang Luas Awal Realisasi Berubah/Tetap Alasan

Foyer 18.0 77.0 Berubah Foyer, r.tunggu & r.tamu

R. Tunggu 15.0 digabungkan

R. Informasi 12.6 Ditiadakan

R. GM 30.0 16.0 Berubah Terlalu besar

R. Ass. GM 20.0 12.0 Berubah Terlalu besar

R. Sekretaris 6.7 12.0 Berubah Kurang besar

R. Manager 80.4 50.4 Berubah Terlalu besar

R. Supervisor 65.1 73.5 Berubah Kurang besar

R. Staff 58.0 100.0 Berubah Kurang besar

R. Arsip 12.0 17.5 Berubah Kurang besar

R. Rapat 45.0 45.0 Tetap R. Tamu 10.0 Gudang 9.0 Ditiadakan Toilet 13.3 13.3 Tetap Sub Total 395.0 416.7 Sirkulasi 30 % 118.5 125.0 TOTAL 513.5 541.7 3.6.5 Service Area

Tabel 3.7. Besaran Ruang (Sambungan)

SERVICE AREA

Ruang Luas Awal Realisasi Berubah/Tetap Alasan

Foyer 90.0 30.0 Berubah Terlalu besar

Loker 43.2 16.0 Berubah Bergabung dengan r.ganti

R. Ganti 18.0

Kantin Karyawan : 70.0 Berubah Ditambah denga r.tunggu

R. Makan 6.6

Dapur 3.3

Workshop 20.0 Ditiadakan

R. Genset 150.0 302.0 Berubah R.genset, r.trafo, r.panel, r.gardu

R. Trafo 20.0 listrik digabung menjadi 1 di

R. Panel 9.0 r.M.E.

R. Gardu Listrik 30.0

Gudang Supply 20.0 15.0 Berubah Terlalu besar

Gudang Alat 20.0 15.0 Berubah Terlalu besar

Loading Dock 100.0 100.0 Tetap

Check Area 12.0 Ditiadakan

Security 18.0 27.0 Berubah Kurang besar

(30)

Sub Total 573.4 588.3 Sirkulasi 30 % 172.0 176.5 TOTAL 745.4 764.8

3.6.6 Area Parkir

Tabel 3.7. Besaran Ruang (Sambungan)

FASILITAS PARKIR

Ruang Luas Awal Realisasi Berubah/Tetap Alasan

Mobil 9,375.0 10,550.0 Berubah Kurang besar

Sepeda Motor 237.3 436.8 Berubah Kurang besar

Bus 650.0 650.0 Tetap

TOTAL 10,262.3 11,636.8

3.6.7 Total Penggunaan Lahan

Tabel 3.7. Besaran Ruang (Sambungan) Penggunaan Lahan 39,821.9 43,386.7 Sirkulasi 30 % 11,946.6 13,016.0 TOTAL 51,768.5 56,402.8

Pendekatan yang dipakai dalam perhitungan luasan ruang adalah sebagai berikut :

AJMH : AJ Metric Handbook

BAER : Building for Administration Entertainment & Recreation BPDS : Building Planning & Design Standart

CCEF : Conference, Convention & Exhibition Facilities DPSP : Design & Planning of Swimming Pool

HDI : Human Dimension & Interior Space HSRBD : Handbook of Sport & Recreational Design NAD : Neufert Architect Data

NMH : New Metric Handbook

PAH : Planning The Architect’s Handbook TSS : Time Saver Standart for Building Type VNR : VNR Metric Handbook

(31)

3.7 Sistem Utilitas

3.7.1 Sistem Air Bersih

Sistem air bersih pada proyek ini ada dua macam yaitu :

ƒ Sirkulasi aliran air bersih pertama dari PDAM menuju ke meteran kemudian tandon sentral , pompa mengalirkan ke tendon penunjang lainnya.

Gambar 3.23. Skema Sirkulasi Air Bersih Dari PDAM ƒ Perhitungan pemakaian air rata-rata per orang setiap hari:

Untuk bangunan café : ±1500 orang × 30 liter = 45000 lt

Jadi besarnya tandon yang dibutuhkan agar dapat menampung semua kebutuhan air bersih pada area café adalah 45 M3, kemudian untuk area lainnya seperti kantor, retail mempunyai tandon yang lebih kecil masing-masing bagian besarnya 15 M3. Sedangkan untuk tandon toilet & kamar mandi :

Untuk bangunan kamar mandi : ±2000 orang × 50 liter = 100000 lt Sehingga tandon untuk kamar mandi masing-masing besarnya 100 M3 .

Perletakan tandon terbagi pada 4 lokasi (2 dekat dengan kamar mandi, 1 dekat kantor, 1 dekat café & 1 dekat retail ), hal tersebut dimaksudkan agar pipa yang digunakan tidak terlalu panjang, yang nantinya dapat menimbulkan kebocoran pipa. Dimana lokasi-lokasi yang dipilih disesuaikan dengan kebutuhan air paling banyak.

Sedangkan ukuran tandon untuk kolam renang dibuat 1,5x dari volume kolam sehingga :

kolam dewasa & anak-anak Æ 172,8 M3 + 1485 M3 = 1657,8 M3 1,5 x 1657,8 M3 = 2486,7 M3 kolam arus Æ 1,5 x 1512 M3 = 2264 M3 kolam ombak & surf Æ 1,5 x 15297,57 M3 = 22946,4 M3

Tandon

PDAM Meteran Air Pompa Kran

Wastafel, Closet, dll

(32)

ƒ Sirkulasi aliran air bersih kedua berasal dari air rawa yang difilter yang kemudian ditampung dalam tandon utama dan disalurkan ke 3 cabang untuk memenuhi kebutuhan air di kolam renang.

Gambar 3.24. Skema Sirkulasi Air Bersih Dari Rawa

Setiap cabang ada tandon lagi sebagai penyimpan air, filter, pompa, blower yang kemudian dialirkan ke kolam renang.

Gambar 3.25. Skema Sirkulasi Air Bersih Dari Tandon Utama

Gambar 3.26. Skema Sirkulasi Air Di Kolam Renang

ƒ Balancing tank dibutuhkan untuk menjaga air kolam tetap pada level yang sama. Penempatannya ada di antara kolam dewasa, anak-anak dan kamar mandi, dengan kapasitas 5x dari total air kedua kolam tersebut. Balancing tank ini digabung dengan ruang pompa & filter dengan cara disusun ke atas, hal ini untuk efisiensi lahan.

Tandon Utama

Filter Pompa Blower

Rawa Tandon

Cabang Tandon Utama

(33)

Menjadi Satu Ruang

Pompa Filter

Balancing tank Tandon

Gambar 3.27. Skema Penempatan Ruang Pompa, Filter, Tandon & Balancing Tank

ƒ Untuk sistem filter, setiap hari ada 3x perputaran air (Turn Over) yaitu setiap 6 jam (untuk kolam anak-anak karena anak-anak membutuhkan air yang lebih bersih) – 8 jam (untuk kolam dewasa)

Kapasitas filter = volume air (M³) / turn over (3.1)

Filter yang tersedia dipasaran bila dibedakan dari medianya ada dua macam, yaitu :

Single media Æ 60cm – 70cm berisi pasir

Multi media Æ berisi coalsite 2 – 3 ml dengan berat jenis yang ringan, garnet, coalsite 0,4 – 0,5 ml dengan berat jenis yang lebih berat

(dari segi harga memang multi media lebih mahal, tetapi kualitasnya 8-9x lebih bagus dari pada single media).

Pada proyek ini pemakaian filter untuk tandon induk yang airnya berasal dari rawa memakai sand filter (untuk menahan lumpur), kemudian carbon filter (untuk menghilangkan bau & menjernihkan air) dan yang terakhir chlor filter. sedangkan filter yang ada pada setiap kolam merupakan jenis filter yang sama tetapi dengan kapasitas yang lebih kecil.

ƒ Pompa yang dipakai besar dayanya menyesuaikan dengan banyaknya air.

Ke Kolam

Over Flow

(34)

3.7.2 Sistem Air Kotor Dan Kotoran

Mengingat bangunan dari proyek ini adalah bangunan dengan massa banyak, maka air kotor dan kotoran dibuang pada septictank dan sumur resapan yang terletak pada 4 tempat didekat massa bangunan.

ƒ Air Kotor :

Gambar 3.28. Skema Penyaluran Air Kotor Cair ƒ Air Kotor dari Kolam :

Gambar 3.29. Skema Turn Over

Backwash

Gambar 3.30. Skema Backwash ƒ Kotoran :

Gambar 3.31. Skema Air Kotor Padat

3.7.3 Sistem Pembuangan Air Hujan

Air hujan dibuang dari talang. Talang diletakkan di kolom dan dibungkus dengan gypsum water resistan. Dari talang ditampung pada bak kontrol kemudian dibuang ke got dilanjutkan ke rawa.

Sirkulasi Air Hujan :

Gambar 3.32. Skema Air Hujan

Over Flow Outlet

Kolam Renang

Air Kotor Perangkap Lemak Sumur Resapan

Over Flow Filter Air Kotor Rawa

Sumur Resapan

Septictank

Kotoran

Rawa Bak Kontrol

Air Hujan Pipa Talang (per 6-8m)

Filter Pompa

Blower

(35)

3.7.4 Sistem Penerangan & Distribusi Listrik Ada dua macam penerangan :

ƒ Penerangan alami dipakai pada fasilitas yang terbuka (kolam renang), ƒ Penerangan buatan dipakai pada bangunan sebagai tambahan penerangan.

Distribusinya :

Gambar 3.33. Skema Distribusi Listrik

Dalam memenuhi kebutuhan listrik pada tapak maka dalam distribusi listriknya digunakan sistem listrik dari PLN dan Genset (berfungsi bila listrik dari PLN mati, merupakan cadangan penuh/pengganti). Peletakan ruang genset dipisah dengan bangunan lain tetapi tetap mudah dicapai oleh kendaraan service dan mempunyai dinding yang massif untuk meredam kebisingan yang ditimbulkan. Kabel-kabel yang berfungsi untuk mendistribusikan listrik ditempatkan pada saluran bawah tanah sehingga tidak mengganggu keasrian lingkungan yang direncanakan.

3.7.5 Sistem Komunikasi

Komunikasi sangat diperlukan untuk meningkatkan dan mempercepat hubungan antar staff, bangunan dan aktivitas yang terjadi. Sistem komunikasi pada tapak menggunakan sistem komunikasi intern yang direncanakan, yaitu :

ƒ Telepon

Sistem PABX untuk komunikasi di dalam site Sistem PBX untuk komunikasi keluar & masuk site ƒ Intercome

Digunakan untuk keperluan staf pengelola

PLN Tegangan Tinggi

Gardu Listrik

Panel Utama

Genset

(36)

ƒ Paging

Digunakan untuk memberikan pengumuman di luar ruang siaran dan di dalam site, juga berfungsi untuk hiburan berupa pemutaran musik. Lokasinya berada di pos jaga.

Gambar 3.34. Skema Paging

3.7.6 Sistem Penghawaan

Sistem penghawaan ada 2 macam yaitu :

ƒ Sistem penghawaan aktif, yaitu memaksimalkan pembukaan yang ada sehingga angin yang masuk kedalam bangunan dapat memenuhi standard kenyamanan pengunjung. Arah angin didalam tapak bergerak dari arah Tenggara menuju Barat Laut, sehingga penataan Massa bangunan dan pembukaan pun menyesuaikan arah angin yang terjadi pada tapak.

ƒ Sistem penghawaan pasif, yaitu dengan menggunakan batuan alat-alat teknis untuk mengatur temperatur, kelembaban, kebersihan & bau dengan memakai AC dengan sistem package unit (AC split/AC window). Dipakai sistem ini karena mengingat massa bangunan yang terpisah-pisah sehingga pemakaian sistem AC ini lebih efisien.

3.7.7 Sistem Pencegahan / Pemadam Kebakaran

Karena pola massa yang menyebar, maka pada setiap bangunan disediakan beberapa portable extinguishe.

Sedangkan penempatan siamis diletakkan di bagian tengah tapak yang masih bisa dijangkau oleh mobil pemadam kebakaran dan sumber airnya dari tandon terdekat dan fire hydrant diletakkan pada daerah yang mempunyai resiko kebakaran yang cukup tinggi.

Operator Mic Tape Deck Program Selector Amplifier

Swicth Bank Speaker

(37)

3.7.8 Sistem Penangkal Petir

Tapak yang direncanakan sebagian besar merupakan area terbuka yang cukup luas, sehingga penangkal petir ditempatkan pada bangunan yang paling tinggi (Main Building) dan bangunan yang terletak pada tebing (Guarding Post).

3.7.9 Sistem Pembuangan Sampah

Sampah dibuang ke tong sampah kemudian diangkut oleh gerobak pengangkut sampah dan dibuang ke tempat pembuangan sementara bangunan (pada bangunan service). Setiap hari diambil oleh truk pengangkut sampah (pada jalur loading dock). Oleh truk dibuang ke tempat pembuangan sampah .

Gambar

Gambar 3.1. Gambar Contoh Suasana Kolam
Tabel 3.1. Waktu Aktifitas
Gambar 3.2. Skema Struktur Organisasi Pengelola
Tabel 3.3. Tugas Dan Wewenang (Sambungan)
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Dengan melakukan pemesanan part sesuai dengan waktu yang telah diperhitungkan berdasarkan analisis Newsboy, diharapkan tidak terjadi keterlambatan part untuk proyek new

Berdasarkan data dari kuisioner, aplikasi augmented reality pengenalan media pembelajaran rantai makanan dapat menarik dan membatu siswa dalam mempelajari

masyarakat pesisir kota Langsa adalah pada debit input 15 m 3 /hr dan tekanan 50 bar. Hubungan debit dan tekanan input terhadap produksi air bersih. Kondisi ini yanug

Endah Ngestining Rahayu, S.Pd SD SD KANISIUS BONOHARJO Kec.. Chrisna Murti Banu Winarsa SD SD BOPKRI

Meskipun Tentara Salib meraih kemenangan ini, juga beberapa kemenangan lainnya atas Saladin, Perang Salib Ketiga berakhir dengan gencatan senjata pada 1192, de- ngan

The Customer is also responsible for every instruction given based on this Letter of Representations (including but not limited to damages arising from the risks

Sumber:”Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Papua Barat”.. Kaimana

Dari analisis yang dilakukan terlihat bahwa walaupun indeks modulasi maksimumnya lebih rendah dibandingkan dengan hanya injeksi seperenam harmonisa ketiga, penambahan