• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL | | Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Pemkab Malang Profile 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PROFIL | | Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Pemkab Malang Profile 2017"

Copied!
131
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Bab 1. Gambaran Umum

Bab 2. Visi, Misi, Tujuan dan Kebijakan

Bab 3. Situasi Sumber Daya Kesehatan

Bab 4. Situasi Derajat Kesehatan

Bab 5. Situasi Upaya Kesehatan

Bab 6. Situasi Cakupan SPM

Bab 7. Program Unggulan

Bab 8. Penutup

(3)
(4)

Tugas pokok Dinas Kesehatan Kabupaten Malang sesuai SOTK baru berdasar Peraturan Bupati Nomor : 32 Tahun 2016, tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Kesehatan Kab. Malang, dengan struktur :

1. Kepala Dinas Kesehatan 2. Sekretaris

a. Ka Sub Bag Umum dan Kepegawaian b. Ka Sub Bag Keuangan

c. Ka Sub Bag Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan 3. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat

a. Ka Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi

b. Kepala Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

c. Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olah Raga

(5)

4. Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit a. Kasi Surveilans dan Imunisasi

b. Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular c. Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak

Menular dan Kesehatan Jiwa 5. Kabid Pelayanan Kesehatan

a. Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Primer b. Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan c. Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional 6. Kabid Sumber Daya Kesehatan

a. Kasi Kefarmasian

b. Kasi Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga

c. Kasi Sumberdaya Manusia Kesehatan 7. Unit Pelaksana Teknis Dinas

(6)

6 BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT KEPALA DINAS BIDANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT BIDANG PELAYANAN KESEHATAN BIDANG SUMBER DAYA KESEHATAN SEKSI KESEHATAN KELUARGA DAN GIZI

SEKSI PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN, KESEHATAN KERJA

DAN OLAH RAGA

SEKSISURVEILANS DAN IMUNISASI SEKSI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR SEKSI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR DAN KESEHATAN JIWA SEKSIPELAYANAN KESEHATAN PRIMER SEKSI PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN SEKSI PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL SEKSIKEFARMASIAN

SEKSI ALAT KESEHATAN DAN PERBEKALAN KESEHATAN RUMAH TANGGA SEKSI SUMBERDAYA MANUSIA KESEHATAN SEKRETARIAT

(7)

q Luas wilayah : 3.238,27 km2

q Letak Geografis : 112°17’ 10.90” - 122° 57’ 00” BT 7°44’ 55.11” - 8°26’ 35.45” LS

q Ketinggian : 250-500 m diatas permukaan air laut

(daerah perlembahan/dataran rendah) dan daerah dataran tinggi pada ketinggian antara 500-3.600 meter

q Batas wilayah :

Sebelah Barat : Kab. Blitar dan Kab. Kediri

Sebelah Utara : Kab. Jombang, Mojokerto, dan Pasuruan Sebelah Timur : Kab Probolinggo dan Kab. Lumajang

(8)

q

Jumlah Kecamatan

:

33 Kec

q

Jumlah Desa

:

378 Desa

q

Jumlah Kelurahan

:

12 Kel

q

Rukun Warga

: 3.125 RW

q

Rukun Tetangga

: 14. 352 RT

(9)

Jumlah penduduk Kabupaten Malang

(menurut Proyeksi dari BPS)

Tahun 2016

:

2.560.675

jiwa

• Laki-laki

: 1.286.867 jiwa

• Perempuan

: 1.273.808 jiwa

Tahun 2017

:

2.576.596

jiwa

• Laki-laki

: 1.295.017 jiwa

(10)
(11)
(12)

VISI :

Visi Kabupaten Malang tahun 2016 - 2021 “ MADEP MANTEB MANETEB“

Bidang kesehatan yang berkaitan erat dengan tupoksi Dinas Kesehatan yaitu :

MANETEB” yang dimaknai dengan semakin

meningkatnya kualitas sumber daya manusia

dan hasil-hasil pembangunan yang ditandai

dengan semakin meningkatnya indeks

pembangunan manusia

(13)

MISI :

Misi 3 (tiga) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Malang yang mempunyai kaitan erat dan juga menjadi tupoksi Dinas Kesehatan adalah :

(14)

1. Merupakan hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu sampai tahun berakhir renstra.

2. Menggambarkan arah strategis organisasi dan

perbaikan-perbaikan yang ingin diciptakan sesuai tugas pokok dan fungsi organisasi.

3. Meletakkan kerangka prioritas untuk memfokuskan arah sasaran dan strategi organisasi berupa kebijakan,

program operasional dan kegiatan pokok organisasi selama kurun waktu renstra.

(15)

Tujuan 1 :

Meningkatkan kualitas manajeman dan kualitas pelayanan kesehatan Masyarakat

Sasaran :

Meningkatnya manajemen dan kualitas pelayanan kesehatan, yang terdiri dari 4 (empat) indikator sasaran :

1. Indek kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas.

(16)

Tujuan 2 :

Meningkatkan kualitas Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP)

Sasaran :

Meningkatnya Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) yang bermutu (bersetifikat) yang terdiri dari 1 (satu) indikator sasaran.

1. Persentase IRTP yang bersertifikat

(17)

Tujuan 3 :

Meningkatkan Kesehatan Ibu dan Anak serta meningkatkan kemampuan Puskesmas dalam tanggap darurat

penanggulangan bencana

Sasaran :

Menurunnya angka kematian ibu per 100.000 KH dan bayi per 1000 KH dan Meningkatnya kemampuan Puskesmas dalam tanggap darurat penanggulangan bencana, yang terdiri dari 4 (empat) indikator sasaran :

1. Angka kematian ibu (AKI) 2. Angka Kematian Bayi (AKB)

(18)

Tujuan 4 :

Meningkatkan Gizi Masyarakat khususnya ibu dan anak

Sasaran :

Menurunkan angka Balita Gizi Kurang dan Gizi Buruk turun menjadi kurang dari 15%., yang terdiri dari 2

(dua) indikator sasaran :

1. Prevalensi Balita Gizi Kurang dan Gizi Buruk 2. Prevalensi Balita Stunting

(19)

Tujuan 5 :

Menurunkan angka kesakitan dan kematian penyakit menular dan tidak menular sesuai dengan target kasus masing-masing

Sasaran :

Menurunnya kesakitan dan kematian akibat penyakit menukar, yang terdiri dari 5 (lima) indikator sasaran :

1. Pengendalian kematian kasus diare akibat kolera.

2. Pengendalian kasus penderita HIV/AIDS dibawah 0,5% 3. Pengendalian kematian kasus Demam Berdarah (DBD)

dibawah CFR (< 2,54)

4. Pengendalian kematian kasus Acud Flacceid Paralise (AFP) karena polio

(20)

Tujuan 6 :

Meningkatkan pencegahan penyakit menular akibat lingkungan

Sasaran :

Meningkatnya kesehatan lingkungan pemukiman, yang terdiri dari 3 (tiga) indikator sasaran.

1. Cakupan Lokasi ODF

2. Cakupan masyarakat pedesaan memakai air bersih memenuhi syarat

3. Cakupan masyarakat perkotaan memakai air bersih memenuhi syarat

(21)

Tujuan 7 :

Meningkatkan akses pelayanan kesehatan masyarakat miskin (maskin)

Sasaran :

Meningkatnya pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin (Maskin), yang terdiri dari 2 (dua) indikator

sasaran.

1. Cakupan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin (Maskin)

(22)

Tujuan 8 :

Pemenuhan ketersediaan obat indikator di sarana pelayanan kesehatan dasar 90% .

Sasaran :

Tersedianya Obat Pelayanan Kesehatan dasar minimal 90 %, yang terdiri dari 2 (dua) indikator sasaran:

1. Persentase stok obat minimal

2. Cakupan pelayanan kefarmasian di puskesmas perawatan.

(23)

Tujuan 9 :

Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam mengatasi permasalahan kesehatan di desa

Sasaran :

Meningkatnya desa yang mandiri dalam mengatasi permasalahan kesehatan, yang terdiri dari 1 (satu) indikator sasaran:

(24)

Tujuan 10 :

Meningkatkan pengawasan obat dan makanan minuman dari bahan berbahaya

Sasaran :

Meningkatnya pengawasan obat , makanan minuman dan obat tradisional, yang terdiri dari 2 (dua) indikator sasaran:

1. Persentase penurunan obat dan maknan yang berbahaya

2. Meningkatnya penggunaan obat tradisional di Puskesmas

(25)

1.

Peningkatan Jangkauan dan Mutu Upaya

Pelayanan Kesehatan

2.

Penggalangan Kemitraan Lintas Sektor

3.

Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat

dan Swasta

4.

Peningkatan Pengembangan

Sumberdaya Kesehatan

(26)

1. Program Upaya Kesehatan Masyarakat

2. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan. 3. Program Pelayanan Penduduk Miskin

4. Program Pengawasan Obat dan Makanan 5. Program Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat

6. Program Perbaikan Gizi Masyarakat

7. Program Pengembangan Lingkungan Sehat 8. Program Pencegahan dan Penanggulangan

Penyakit Menular

9. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

10.Program Pengadaan, Peningk & Perbaikan Sarana & Prasarana Puskesmas/Pustu & Jaringannya

(27)

11. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana RS/RSJ/RS Paru-Paru/RS Mata

12. Program Pengawasan & Pengendalian Kesehatan Makanan

13. Program Pembinaan Industri Rokok dan Tembakau 14. Program Pengembangan Obat Asli Indonesia

15. Program Administrasi Perkantoran

16. Program peningkatan sarana & prasarana aparatur 17. Program peningkatan kapasitas sumber daya

aparatur

18. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan Keuangan

(28)
(29)

S I T U A S I

(30)

A. SARANA KESEHATAN

PEMERINTAH :

• Rumah Sakit Umum : 4 buah • Rumah Sakit Jiwa : 1 buah • Puskesmas perawatan : 39 buah • Puskesmas pembantu : 93 buah • Mobil Puskesmas Keliling : 93 buah

SWASTA :

• Rumah Sakit Umum : 14 buah • Rumah Sakit Jiwa : 2 buah • Rumah Sakit Bersalin : 2 buah • Rumah Sakit Bedah : 1 buah • Klinik Rawat Inap : 12 buah • Klinik Rawat Jalan : 44 buah

• Apotek : 152 buah

(31)

A. SARANA KESEHATAN

Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat

(UKBM)

q Ponkesdes/ Poskesdes : 390 buah

q Posyandu : 2.838 buah

q POD (Pos Obat Desa) : 13 buah

q Poskestren (Pos Kes. Pesantren) : 227 buah

q UKK (Upaya Kesehatan Kerja) : 330 buah

(32)

B. TENAGA KESEHATAN

32

NO JENIS TENAGA RS Dinkes Jumlah

1 DokterSpesialis 316

-316

1 DokterUmum 169 79 248

2 Dokter Gigi 70 51 121

3 Bidan 327 661 988

4 Perawat 1.851 659 2.510

5 Perawat Gigi 13 22 35

6 Farmasi 214 39 253

7 Kesehatan Masyarakat 36 4 40

8 Kesehatan Lingkungan 22 26 48

9 Gizi 74 34 108

10 Keterapian Fisik 27 - 27

11 Keterapian Medis 230 29 259

12 Tenaga Penunjang 1.476 435 1.911

(33)

C. PEMBIAYAAN KESEHATAN

NO SUMBER BIAYA

ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN

Rupiah %

1 APBD KABUPATEN 470.426.613.871,19 98,07

A. DINAS KESEHATAN 269.841.911.685,24

B. RSUD KANJURUHAN KEPANJEN 133.242.419.490,60

C. RSUD LAWANG 67.342.282.695,35

2 APBN : -

-3 HIBAH (APBD KABUPATEN) 9.261.500.000,00 1,93

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN 479.688.113.871,19 100,0

TOTAL APBD KABUPATEN 3.769,545.761.843,84

% APBD KESEHATAN THD APBD KABUPATEN 12,48

(34)

C. PEMBIAYAAN KESEHATAN

RINCIAN SUMBER BIAYA

34

NO SUMBER BIAYA

ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN

Rupiah % 1 APBD KABUPATEN 470.426.613.871,19 98,07

A. DINAS KESEHATAN 269.841.911.685,24

a. Belanja Langsung 210.723.531.989,24

b. Belanja Tidak Langsung 59.118.379.696,00

B. RSUD KANJURUHAN KEPANJEN 133.242.419.490,60

a. Belanja Langsung 109.806.105.083,60

b. Belanja Tidak Langsung 23.436.314.407,00

C. RSUD LAWANG 67.342.282.695,35

a. Belanja Langsung 63.219.497.590,35

(35)

C. PEMBIAYAAN KESEHATAN

RINCIAN SUMBER BIAYA

NO SUMBER BIAYA

ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN

Rupiah %

2 APBD PROVINSI -

-3 APBN : -

-- Dana Tugas Pembantuan (TP) -

-4 HIBAH (APBD KABUPATEN)

9.261.500.000 1,93 - Bantuan sosial insentif kader Posyandu

7.711.500.000 - Belanja Hibah kepada Palang Merah Indonesia (PMI)

Kabupaten Malang 1.000.000.000

- Belanja Hibah kepada Komisi Penanggulangan AIDS

(KPA) Kab. Malang 350.000.000

- Belanja Hibah kepada Yayasan Jantung Indonesia

Cabang Malang Raya 200.000.000

(36)
(37)
(38)

38

UMUR HARAPAN HIDUP DI KAB.MALANG

Keterangan : Tahun 2016 data sementara

69.00 69.50 70.00 70.50 71.00 71.50 72.00

2011 2012 2013 2014 2015 2016

(39)

KONDISI AKI DAN AKB

DI KABUPATEN MALANG

Tahun 2016

• Angka kematian Ibu 52,78 per 100.000 kelahiran hidup à 21 ibu meninggal (1 - 2 ibu meninggal tiap bulannya)

• Angka Kematian Bayi : 4,52 / 1000 kelahiran hidup à180 bayi meninggal (15 bayi meninggal tiap bulannya)

Tahun 2017 (data sampai Juni 2017)

• Angka kematian Ibu : 28,40/100.000 kelahiran hidup à11 ibu meninggal (1 ibu meninggal tiap bulannya)

(40)

JUMLAH KEMATIAN BAYI DI KAB. MALANG

40 Sumber : Lap. LB3 Puskesmas Tahun 2016

219

199 193

264

247 180

0 50 100 150 200 250 300

(41)

JUMLAH KEMATIAN IBU

DI KAB. MALANG

0 5 10 15 20 25 30 35 40

2012 2013 2014 2015 2016 25

39

27

30

(42)

JUMLAH KEMATIAN ANAK BALITA

DI KAB. MALANG

42 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18

2012 2013 2014 2015 2016 4

9

10

18

4

(43)

JENIS KORBAN AKIBAT KECELAKAAN LALU LINTAS DI KAB. MALANG TAHUN 2016

Meninggal 0.38%

Luka Berat 10.55%

(44)

PERKEMBANGAN KECAMATAN BEBAS RAWAN GIZI DI KAB. MALANG TAHUN 2012 – 2016

44

33 33 33 33 33

2012 2013 2014 2015 2016

(45)

PERKEMBANGAN KASUS GIZI BURUK DAN GIZI KURANG DI KAB. MALANG TAHUN 2011 – 2015

0.90 0.92 0.87 0.79

0.67 5.40

4.93

5.52

5.19

5.08

0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00

(46)

Penemuan Kasus AFP Berdasarkan Jenis Kelamin

46

NO TAHUN

JENIS KELAMIN

LAKI-LAKI PEREMPUAN

1 2012 1 8

2 2013 3 6

3 2014 7 6

4 2015 1 1

5 2016 2 1

(47)

PETA KASUS AFP

(48)

48

Tahun

Jumlah Kasus

Jumlah

Kematian IR

CFR (%)

ABJ (%)

2012 173 7 4.06 6,95 88,74

2013 1.165 14 46.49 1,20 87,20

2014 834 4 33,03 0,48 87,34

2015 1.331 11 52,31 0,75 84,31

2016 1.268 13 51,50 1,03 85,50

PERKEMBANGAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DI KABUPATEN MALANG TAHUN 2012 – 2016

(49)

PERBANDINGAN IR DAN CFR DBD DI KABUPATEN MALANG TAHUN 2016

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 IR 45.57 54.67 8.12 46.14 33.9 52.31 51.5 CFR 1.52 0.88 3.5 4.04 0.5 0.75 1.03

45.57

54.67

8.12

46.14

33.9

52.31 51.5

1.52 0.88 3.5 4.04 0.5 0.75 1.03

(50)

Mortalitas DBD

Keterangan : : Terdapat Kematian DBD

PETA CFR DBD tahun 2016

(51)
(52)

Case Notification Rate (CNR) :

Angka yg menunjukkan trend atau kecenderungan meningkat atau menurunnya penemuan penderita TB pada wilayah tersebut.

(53)

No Uraian Target Pencapaian (%)

2012 2013 2014 2015 2016 1 Proporsi suspek diperiksa 100% 46,6 36,15 36,32 37,57 39,7

2

Proporsi pend TBC paru BTA +dianta ra suspek yg diperiksa

dahaknya 5-15% 9,75 10,41 10,20 10,0 9,5

3

Proporsi pend TBC paru BTA + diantara seluruh penderita

TBC paru tercatat > 5% 78,5 67,54 60,04

61,92

59,78 4 Case Detection Rate (CDR) > 0% 43,6 35,83 35,31 36,25 35,3 5 Angka konversi (px th. 2013) > 0% 88,1 87,74 85,02 78,80 78,85 6 Angka kesembuhan (th 2013) > 5% 85,1 83,39 75,52 75,37 78,82 7

Angka keberhasilan pengob

(px th. 2013) > 5% 90,84 91,65 88,74

87,21

84,59 8 Angka Drop Out (px th. 2012) < 0% 2,74 1,65 3,10 5,01 5,94 9

Case Notification Rate (CNR)

BTA + 46 39 38

38,8

37,7 10

Case Notification Rate (CNR)

semua kasus 67,2 68,6 71,3

75,3

79,24

(54)

PERKEMBANGAN KASUS PNEUMONIA

54

NO INDIKATOR Target Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1

Penemuan Penderita

Pneumonia Balita > 15% 10,4 12,2 12,6 32,4 39,8 2

Proporsi kasus pneumo nia yg ditangani dgn

penatalaksanaan standart 100% 100 100 100 100 100

3

Proporsi kesembuhan

balita pneumonia 100% 100 100 100 100 100

(55)

Pneumonia Balita Per Bulan

174 188

211 214 215

245 225 173 220 285 249 150 185

247 250 240

269

210

248 238 238 259

297 164 223 279 255 382 363 289 305 225 266 307 346 218

JAN PEB MART APR MEI JUNI JULI AGS SEPT OKT NOP DES

JM L K A SU S

(56)

KASUS HIV/ AIDS

DI KAB. MALANG s/d TAHUN 2016

(57)
(58)

PENYAKIT PMS DAN HIV/AIDS DI KAB. MALANG TAHUN 2012–2016

58

No JENIS PENYAKIT 2012 2013 2014 2015 2016

1

2

Menular Seksual a. Jumlah kasus

Laki-laki Perempuan

a. Jumlah Diobati HIV/AIDS

a. Jumlah ditemukan b. Jumlah ditangani c. Kumulatif 2.864 289 2.645 2.864 172 172 875 5.440 405 5.035 5.440 221 221 1.097 2.806 209 2.597 2.806 261 261 1.358 2.185 222 1.963 2.185 220 220 1.517 1.572 107 1.465 1.572 245 245 1.823

(59)

PENEMUAN KASUS MALARIA

DI KABUPATEN MALANG TAHUN 2007-2016

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

KASUS MALARIA 63 52 48 66 77 84 136 46 23 63

(60)

ANGKA KESAKITAN MALARIA (API)

DI KABUPATEN MALANG TAHUN 2008-2016

60

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 API 0.022 0.021 0.027 0.062 0.036 0.056 0.018 0.009 0.024

0.022 0.021

0.027

0.062

0.036

0.056

0.018

0.009

0.024

ANGKA KESAKITAN MALARIA (API)

DI KABUPATEN MALANG PERIODE 2008 - 2016

(61)

NO KEGIATAN 2012 2013 2014 2015 2016

1 SD Malaria 2.782 2.560 859 544

-2 Penderita Klinis 2.782 2.560 859 544

-3 Penderita Positif 88 134 49 23 64

4 Spot Check 4 4 4 4 4

5 Larvasidasi 4 4 4 4 4

6 Pembersih lumut 4 4 4 4 4

7 MFS 4 4 4 4 4

(62)

PREVALENSI RATE (PR) dan CASE DETECTION RATE (CDR) KUSTA DI KAB. MALANG TAHUN 2002-2016

(63)
(64)

PENDERITA BARU PENYAKIT KUSTA DI KAB

MALANG TAHUN 2012 – 2016

64

URAIAN TARGET PENCAPAIAN (%)

2012 2013 2014 2015 2016

a. Prevalensi per 10.000

pddk < 1 /10.000 0.29 0.23 0.17 0,17 0,25 b. CDR per 100.000

penduduk <5 /100.000 2.73 2.35 1.62 1,62 2,46

c. Proporsi cacat II diantara

penderita baru < 5% 19.4 16,9 17,0 10,0 17,5

d. Proporsi anak < 14 tahun

diantara pend baru < 5% 1.49 0,00 12,1 5,00 1,59 e. Proporsi MB diantara

penderita baru < 50% 95.5 93,2 95 100,0 92,1

f. Proporsi penderita wanita

diantara pend baru 25.4 22,0 46 42,5 44,4 g. RFT

- RFT tipe MB > 90 % 92,2 - - 95 - RFT tipe PB > 95 % 100 100 - 50 100

(65)

DISTRIBUSI JUMLAH PENDERITA KRONIS FILARIASIS DI KABUPATEN MALANG

PERIODE 2009-2016

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

(66)

KASUS DIARE PER BULAN

DI KAB. MALANG TAHUN 2014 - 2016

(67)
(68)
(69)
(70)

KUNJUNGAN IBU HAMIL

DI KAB. MALANG TAHUN 2012 - 2016

70

90 92 94 96 98 100 2012 2013 2014 2015 2016 98.16 100 98.72 100 99.66 94.62 95.25 97.07 97.60 95.55

Cakupan K4 Cakupan K1

(71)

JUMLAH KB BARU dan KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI DI KABUPATEN MALANG TAHUN 2016

KB Aktif KB Baru - 20,000 40,000 60,000 80,000 100,000 120,000 140,000 160,000

IUD MOP/MOW IMPLANT SUNTIK PIL KONDOM

20,312 15,076

(72)

PENCAPAIAN UCI DESA KAB. MALANG 2016

(73)

PERKEMBANGAN CAKUPAN PEMBERIAN TABLET FE DI KABUPATEN MALANG TAHUN 2012-2016

2012 2013 2014 2015 2016

45, 703 45, 703 45, 115 43, 292 42, 937 42, 225 43, 049 42, 094 42, 331 41, 604 40,

655 41,085

39, 495 39, 732 38, 933 Chart Title

(74)

Cakupan Pemberian Kapsul Vitamin A di Kab. Malang Tahun 2013 - 2016

74

No Sasaran Target

Cakupan (%)

2013 2014 2015 2016

1. 2. 3.

Bayi (6-11 bln)

Anak Balita (1-4 th) Ibu nifas 80% 80% 80% 100 89,28 90,08 100.0 93,33 87,30 97,62 94,20 92,35 100 96,76 92,35

(75)

KASUS KEJADIAN LUAR BIASA

DI KABUPATEN MALANG TAHUN 2012 - 2016

NO JENIS KLB

2012 2013 2014 2015 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 TN AFP Keracunan a. Makanan

b. Gas amoniak

Diare DBD Difteri Chikungunya Bencana Alam a. Banjir

b. Tanah longsor

c. Puting beliung

(76)

JUMLAH KEJADIAN KLB KERACUNAN MAKANAN DAN MINUMAN DI KAB. MALANG 2011 - 2016

76

284 294

75

29

210

2011 2012 2013 2014 2015

KLB Keracunan

Sumber : Bidang P2P Dinkes Malang

(77)

CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PRA BAYAR DI KABUPATEN MALANG TAHUN 2016

PBI APBN, 752,183

PBI APBD, 2,457

PPU, 212,703

BPPU/Mandiri, 144,753

Bukan Pekerja,

(78)

JUMLAH KUNJUNGAN KE PUSKESMAS DI KABUPATEN MALANG TAHUN 2012-2016

78

Tahun

Kunjungan Puskesmas

Jumlah Kunjungan

Jumlah Penduduk

Tingkat pemanfaatan

(%o)

2012 1.279.665 2.487.120 51,45

2013 1.019.744 2.506.102 40,69

2014 923.821 2.524.863 36,59

2015 1.409.643 2.544.315 55,40

2016 914.994 2.560.675 35,73

(79)

TINGKAT PEMANFAATAN RUMAH SAKIT DI KABUPATEN MALANG TAHUN 2012-2016

-

5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 35.00

2012 2013 2014 2015 2016 16.35

9.35

7.79

18.04

(80)

Cakupan Bayi Mendapat ASI Eksklusif Di Kabupaten Malang tahun 2012-2016

80 Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Malang

2012 2013 2014 2015 2016

44367

39939

39072

37656 38543

25689 25843 26024

24445

26976

(81)

PERKEMBANGAN JUMLAH RUMAH SEHAT DI KABUPATEN MALANG TAHUN 2012-2016

70.55

70.01

30.57

55.80

71.17

0 10 20 30 40 50 60 70 80

(82)

PEMERIKSAAN AIR BERSIH

DI KABUPATEN MALANG TAHUN 2016

82 Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Malang

129,290

71,393

3,839

22,837

118 -

(83)

PEMERIKSAAN RUMAH/ BANGUNAN BEBAS JENTIK DI KABUPATEN MALANG TAHUN 2012-2016

0 100000 200000 300000 400000 500000 600000 700000 800000

2012 2013 2014 2015 2016

702677 702677 702677 702677 702677 109443 29361 108363 108, 605 136, 375 97125 25386

94646 91,565 116,

671

(84)

JUMLAH SASARAN TAHUN 2017

SASARAN JUMLAH SASARAN KETERANGAN PENDUDUK 2.576.596

BAYI 38.148

ANAK BALITA 155.026 BALITA 193.174 APRAS (5 TAHUN) 39.654 USIA SD (7-12 TAHUN) 240.160 USIA 0-14 TAHUN 590.332 IBU HAMIL 42.602 IBU BERSALIN 40.665 IBU NIFAS 40.665 WUS IMUNISASI 463.693 WUS (15-49 THN) 655.404

PUS 438.021

(85)

CAKUPAN SPM

DAN INDIKATOR

(86)

No SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA CAKUPAN 2016 TARGET 2016

I Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Dasar

1 Cakupan kunjungan Bumil K4 95,56% 94%

2 Cakupan komplikasi kebidanan yg ditangani 95,16% 80%

3 Cakupan pertolongan persalinan oleh nakes yg memiliki kompetensi kebidanan

97,18% 90%

4 Cakupan pelayanan nifas 96,50% 90%

5 Cakupan neonatal dg komplikasi yg ditangani 92,81% 80%

6 Cakupan kunjungan bayi 98,78 % 90%

7 Cakupan desa / kelurahan UCI 91,03 % 80%

8 Cakupan pelayanan anak balita 85,05 % 90%

(87)

No SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA CAKUPAN

2016 TARGET 2016

9 Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pd anak usia 6-24 bulan keluarga miskin

9,92 % 25%

10 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 100 % 100%

11 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat 100% 95%

12 Cakupan peserta KB aktif 70,02 % 70%

13 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit

a. Cakupan penemuan kasus AFP per 100 ribu anak balita 0,47 > 2

b. Cakupan penemuan penderita Pneumonia balita 39,83 % 80%

c. Cakupan penemuan pasien baru TB BTA positif 35,26% 90%

d. Cakupan penderita DBD yang ditangani 100% 100%

(88)

No SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA CAKUPAN

2016 TARGET 2016

II Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Rujukan

1 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin

5,24 % 100%

2 Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yg harus diberikan sarana kesehatan di RS Kabupaten

91,30% 100%

III Meningkatnya Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan KLB

1 Cakupan des / kelurahan mengalami KLB yg dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam

100 % 100%

IV Meningkatnya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

1 Cakupan desa siaga aktif 100% 80%

(89)

No SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA CAKUPAN 2016

TARGET 2016

V Meningkatnya Pelayanan Pembinaan IRTP

1Penyuluhan Keamanan Pangan pada IRTP oleh Nakes

100% 80%

VIMeningkatnya pelayanan Penyediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan

1Ketersediaan Obat sesuai kebutuhan 100% 100%

2Penulisan resep obat generik 80% 90%

(90)

No SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA CAKUPAN 2016 TARGET 2016

VI Meningkatnya Sumber daya Kesehatan

1 Puskesmas Ideal 18 18

2 Polindes menjadi Ponkesdes 390 390

3 Pustu Garda (gawat darurat) 4 10

VII Meningkatnya Manajemen Kesehatan

1 Tersedianya Renstra 100% 100%

2 Tersedianya LKj 100% 100%

3 Tersedianya Profil Kesehatan 100% 100%

4 Tersedianya Laporan Tahunan 100% 100%

(91)
(92)

1. SUTERA EMAS 2. EMAS

3. PUSK. WISATA

4. PUSK. JALAN RAYA

5. PUSK. SIAGA BENCANA 6. PUSK. RAWAT INAP PLUS 7. PUSK. GAWAT DARURAT 8. PUSK. PEDULI REMAJA

9. PUSK. LAYANAN NARKOBA

8. PUSK. LAYANAN HIV/AIDS

9. PUSTU GADAR

10.POLINDES MENJADI PONKESDES

11.DESA SIAGA SEHAT JIWA

12.HOME CARE “PERMATA”

13.PROGRAM “OSAGI”

14.PROGRAM “STELA”

(93)

15. PROG. “SINEKA”

16. PROG. “GARDU BISMA” 17. PROG. “PERKESWAWAS” 18. PROG. “GARDU WUSAN” 19. PROG. “SMART HEALTH” 20. PROG. “DEKAP ERAT”

21. PROG. “KONSER PIANIKA”

22. e_MEDIKA

23. PROG. “SAMUDERA EMAS”

24. PROG. “SUKA CITA”

25. SIMPUS JEMPOL

26. PROG. “TK KIBBLA PLUS”

27. PROG. KADER SMART,

(94)

Sutera Emas adalah Sistem penanggulangan

Masalah Kesehatan secara real time dengan

pemanfaatan teknologi informasi, pemberdayaan

masyarakat ( kader kesehatan) dan Bidan Desa

dengan istilah Surveilancs Epidemiologi Terpadu

Puskesmas (SUTERA EMAS).

Sutera Emas sudah diterapkan di Puskesmas

Kepanjen

dan

sudah

dikembangkan

di

38

puskesmas wilayah Kabupaten Malang.

(95)

Expanding

Maternal

and

Newborn

Survival

(EMAS) adalah Puskesmas diproyeksikan untuk

Penanggulangan Emergensi Kesehatan Ibu dan

Bayi sebagai Pilot Project Nasional yang dibantu

oleh USAIDS. Program ini untuk memperkuat

sistem rujukan yang efisien dan efektif antar

Puskesmas dan Rumah Sakit, diantaranya :

Puskesmas Pakisaji, Gondanglegi, Donomulyo,

(96)

Adalah Puskesmas – Puskesmas yang siap

melayani pasien dari para wisatawan yang

datang di daerah tersebut, pelayanan sesuai

kebutuhan wisatawan, diantaranya :

1. Puskesmas Dau

2. Puskesmas Poncokusumo

3. Puskesmas Sitiarjo

4. Puskesmas Wonosari

5. Puskesmas Ampelgading

6. Puskesmas Tirtoyudo

(97)

Adalah

Puskesmas

yang

secara

geografis

berada di Jalur Jalan Raya Lintas Daerah, yang

memungkinkan

sering

menanggani

kasus

Kecalakaan Jalan raya, diantaranya :

1. Puskesmas Ardimulyo

2. Puskesmas Singgosari

3. Puskesmas Kepanjen

(98)

Adalah Puskesmas yang memiliki

wilayah kerja / daerah yang rawan

bencana alam,diantaranya :

1. Puskesmas Sitiarjo

2. Puskesmas Dampit

(99)
(100)

Adalah

Puskesmas

yang

disiapkan

untuk melayani pasien yang terkena

bencana gunung berapi, diantaranya :

1. Puskesmas Poncokusumo : untuk

Gunung Bromo

2. Puskesmas

Ngantang

:

untuk

Gunung Kelud

(101)

Adalah Puskesmas yang memiliki

keunggulan

dalam

melayani

kesehatan

Reproduksi

remaja,

(102)

Adalah Puskesmas yang memiliki

kemampuan spesifik menanggani

kasus

pasien

dengan

Korban

Narkoba

bahkan

HIV/

AIDS,

diantaranya

Puskesmas

Gondanglegi

(103)

Adalah Puskesmas yang memiliki

kemampuan

spesifik

menanggani

kasus

pasien

HIV/

AIDS

dan

Narkoba, diantaranya : Puskesmas

Gondanglegi

dan

Puskesmas

(104)

Adalah Program peningkatan kompetensi

Tambahan pada Puskesmas Pembantu

guna

mendekatkan

akses

pelayanan

kegawat daruratan pada daerah yang sulit

menjangkau pelayanan kesehatan : Pustu

Sitiarjo dan Pustu Ampelgading.

(105)

Adalah

Peningkatan

Fungsi

Polindes

yang

selama ini khusus pada pelayanan kesehatan ibu

dan anak, kini telah dikembangkan menjadi

Pondok Kesehatan Desa (Ponkesdes) yang

perannya

telah

diperluas

dengan

ditambah

(106)

Adalah merupakan satu bentuk pengembangan

dari pencanangan Desa Siaga yang bertujuan

agar masyarakat ikut berperan serta dalam

mendeteksi pasien gangguan jiwa yang belum

terdeteksi, dan membantu pemulihan pasien yang

telah dirawat di rumah sakit, serta siaga terhadap

munculnya

masalah

kesehatan

jiwa

di

masyarakat

Desa siaga sehat jiwa telah dikembangkan di

Puskesmas Bantur Kec. Bantur

(107)

Adalah Puskesmas memberikan layanan home care dengan Perasaan tulus ikhlas, Energik dalam menjalankan tugas, Ramah, manajemen terpadu, Adil, Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Aman sentosa. Kegiatan dilaksanakan dengan mendatangi rumah pasien paska rawat di Puskesmas untuk memberikan konseling, informasi, dan edukasi pada pasien dan keluarga bagaimana merawat dan menjaga supaya penyakitnya tidak kambuh lagi.

Keluarga juga dinilai tingkat kemandirian dalam bidang kesehatan. Selain itu juga melakukan observasi ke 5 Kepala Keluarga di sekitar rumah pasien tentang sanitasi lingkungan, perilaku hidup bersih dan sehat, dan penemuan keluarga rawan baru.

(108)

Omah sadar gizi (OSAGI) adalah suatu kegiatan yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat yang menggunakan beberapa metode yang sesuai untuk meningkatkan kepedulian masyarakat tentang bagaimana mengurangi prevalensi terjadinya Gizi buruk dengan Pola Kerjasama Dengan Obyek Sasaran Mitra yaitu masyarakat desa khususnya ibu dari balita yang mengalami Gizi kurang. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan pendekatan kaji tindak. Metode tersebut terdiri dari: Penyuluhan, demo masak, pendampingan , praktek mandiri.

Program inovasi “OSAGI” ini dikembangkan di Puskesmas Poncokusumo Kec. Poncokusumo

(109)

Program Stela (Smart Initiative Palliatife & Nutrition Class) adalah sebuah program inovasi yang

dilaksanakan dalam kelas posyandu dengan

mengintegrasikan metoda paliatif dan kelas gizi sebagai upaya meningkatkan literasi gizi kesehatan serta meningkatkan peran partisipasi ibu balita dalam kegiatan posyandu dan mengurangi angka prevalensi gizi kurang melalui inisiasi pendekatan terpadu berbasis swadaya masyarakat. Program ini berbasis Informasi Digital dengan menggunakan Android OS

(110)

SINEKA (Simulasi Nenek Kakek Asuh)

merupakan program inovasi yg dilaksanakan di posyandu lansia dgan tujuan untuk memberikan pengetahuan tentang kesehatan ibu hamil, ibu nifas, ibu bersalin, kesehatan bayi dan balita pada lansia sehingga bermanfaat untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi dan untuk meningkatkan kunjungan posyandu lansia dan posyandu balita. Dilaksanakan di 15 desa di 74 posyandu lansia.

Program inovasi ini dikembangkan

Puskesmas Tumpang

(111)

GARDU BISMA (Gerakan Terpadu Basmi Malaria)

Merupakan gerakan terpadu pembebasan/ mengeliminasi malaria dengan melibatkan lintas sektoral dan pihak ter kait dengan cara menjaga dan memperhatikan kesehat an lingkungan komunitas yaitu mata rantai penyebaran malaria.Lintas sektoral yang menjadi pointer di kegiatan program gardu bisma meliputi pihak perhutani sebagai salah satu pemangku wilayah tempat perindukan malaria, PD Jasa Yasa selaku pengelola wilayah pantai .

Kegiatan yang di lakukan meliputi : Pengangkatan lumut, Larvasidasi dan Pengecekan jentik berkala

Gardu Bisma telah ditetapkan sebagai inovasi publik

(112)

PERKESWAWAS (Perawatan Kesehatan Jiwa Masyara kat) merupakan kegiatan memperdayakan masyarakat sehingga masyarakat tersebut dapat merawat penderita gangguan jiwa dan penderita gangguan jiwa tetap berada di masyarakat tanpa kehilangan produktifitasnya. Masya rakat diberdayakan untuk mampu merawat anggota kelu arga dan melibatkan penderita gangguan jiwa dalam ke giatan terapi aktifitas kelompok serta dapat mencegah terjadinya gangguan jiwa baru di masyarakat beresiko dengan pendekatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat . Perkesmawas sebagai inovasi Puskesmas Bantur dengan SK KADINKES KAB MALANG Nomor 440/03.1/KEP/421.103/2015

(113)

GARDU WUSAN

(114)

Smart Health adalah Software untuk mendeteksi penyakit jantung oleh kader kesehatan, perawat dan dokter puskesmas sebagai penerapan paradigma sehat dengan mengkolabo rasikan teknologi informasi.

Program inovasi ini dikembangkan di

(115)

DEKAP ERAT (Deteksi Dampingi Kehamilan Resiko

Tinggi, Pastikan Persalinan Ibu Bayi Selamat) merupakan pengembangan dari kegiatan P4K, dalam bentuk kegiat an pendekatan masyarakat dalam rangka penurunan angka kematian ibu melahirkan dan bayi baru lahir,

melalui penguatan forum masyarakat sipil serta mening katkan peranan oraganisasi masyarakat dalam memberi kan informasi kepada masyarakat, ibu hamil dan suami. Program inovasi ini dikembangkan di Puskesmas

(116)

KONSER PIANICA

(KOMUNITAS KESEHATAN REMAJA PEDULI IBU, BAYI DAN CALON IBU) adalah Posyandu Remaja dengan kegiatan :

1. Edukasi KESPRO

2. Pembentukan kelompok pendonor darah untuk ibu bersalin

2. Mendorong terbentukya kelompok BAPAK SIAGA Program inovasi ini dikembangkan di Puskesmas Bululawang

(117)

e-MEDIKA (SISTEM PENDAFTARAN Reguler Check In, Self Check In, Home Check In merupakan program Pen daftaran Pasien dilakukan dengan : Mendaftar langsung ke Loket Pendaftaran bagi pasien yang belum memiliki nomor anggota Puskesmas.

Pasien mendaftar sendiri dengan memasukkan kartu ang gotanya dan mendapatkan nomor antrian

Pasien mendaftar dari rumah dengan SMS ke nomor

081334333340 dan akan mendapat balasan berapa lama waktu tunggu untuk segera dilayani.

(118)

Samudera Emas merupakan suatu bentuk kegiatan ANC (Antenatal Care) terpadu Plus dimana kegiatan ini meng haruskan puskesmas pro aktif turun ke desa untuk mela kukan kegiatan secara terpadu. Kegiatan yang dilakukan antara lain : promkes, KIA, KB, P2M, Kesling, Laboratori um, dll.

Program inovasi ini dikembangkan di Puskesmas Tirtoyudo

(119)

Suka Cita adalah upaya peningkatan pencapaian UCI melalui system pencatatan terpadu terintegrasi berbasis on line dengan cara membuat aplikasi untuk petugas puskesmas di 13 desa.

(120)

Simpus Jempol adalah aplikasi identifika si pendaftaran pasien dengan sistem finger print atau menggunakan aplikasi sidik jari jempol pada saat men daftar pertama/ awal pasien kontak dengan puskesmas.

Program inovasi ini dikembangkan di Puskesmas Pakisaji

(121)

TK KIBBLA PLUS (Telekomunikasi Kesehatan Ibu Bayi baru lahir dan Anak Balita Plus Gizi)

adalah upaya pember dayaan masyarakat dengan membentuk komunikasi partisipatif dalam difusi ino vasi. Program ini merupakan kompilasi kegiatan Pasar KIBBLA (Program sayang resiko tinggi kesehatan ibu, bayi baru lahir dan anak dan program STELLA. Fokus program ini adalah upaya peningkatan status kesehatan ibu dan anak.

(122)

Kader Smart, Bidan Sigap Ibu Hamil dan Bayi Selamat adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh kader untuk menga jak ibu hamil, neonatus dan ibu nifas di wilayah RT masing-masing untuk meme riksa kesehatannya ke tenaga kesehat an. Kegiatan ini dilaksanakan dengan cara : kader mengunjungi rumah ibu, mencatat sasaran dan bertanya pada sasaran

Program inovasi ini dikembangkan di Puskesmas Turen

(123)

PRESTASI &

KERJASAMA

(124)

124

NO Uraian Kegiatan Nama Penghargaan Tingkat Keterangan 1 TOP 99 INOVASI PELAYANAN

PUBLIK TAHUN 2016

INOVASI PELAYANAN

PUBLIK Nasional TOP 99

2

PERINGKAT PERTAMA LOMBA KB MKJP (METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG)

LOMBA KB MKJP

(METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG)

Provinsi Juaran I

3

LOLOS 4 (EMPAT) TATANAN VERIFIKASI PENILAIAN

KABUPATEN/KOTA SEHAT TINGKAT PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016

PENILAIAN

KABUPATEN/KOTA SEHAT TINGKAT PROVINSI JAWA TIMUR

Provinsi

Juara Harapan I

4

PIAGAM PENGHARGAAN TELAH MENJAMIN RAKYATNYA SEHAT DAN SEJAHTERA MELALUI INTEGRASI JAMKESDA DALAM PROGRAM JKN-KIS

TELAH MENJAMIN

RAKYATNYA SEHAT DAN SEJAHTERA MELALUI INTEGRASI JAMKESDA DALAM PROGRAM JKN-KIS

Nasional

(125)

NO Uraian Kegiatan Nama Penghargaan Tingkat Keterangan

5 SKPD TERBAIK EVALUASI KINERJA TAHUN 2015 – 2016

SKPD TERBAIK EVALUASI KINERJA

Kabupaten

Terbaik

6

PERINGKAT II TENAGA KESEHATAN BERPRESTASI KATEGORI NUTRISIONIS

(126)

126

NO Kerjasama Antar Daerah Realisasi dan Jangka Waktu

1 Kerja sama Dinas Kesehatan Kab. Malang dengan Dinas Kesehatan Kab. Pasuruan , Tentang KerjPerjanjian Kerjasama antara Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan

dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Malang tentang Kerjasama di Bidang Kesehatan di Wilayah Perbatasan Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Malang Nomor:

440/23/424.052/2011

Nomor: 440/109/421.103/2011a Sama Bidang Kesehatan Di

Wilayah Perbatasan Kab. Pasuruan dan Kab. Malang.

Terealisasinya dengan penanganan terhadap Kejadian Kuar Biasa, penanganan bencana, pengendalian penyakit menular tertentu, pelayanan dan rujukan dalam program

Jamkesmas, Jamkesda dan Jampersal ditingkat kabupaten, pengawasan peredaran obat

tradisional dan pangan industry rumah tangga, perijinan, pembinaan dan pengawasan praktek pada tenaga kesehatan dan pengobatan

tradisional dan program KIBBLA (Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir dan Anak

Jangka Waktu: 5 (lima) tahun

(127)

NO Kerjasama Daerah Dengan Pihak Ketiga Realisasi dan Jangka Waktu

1 Perjanjian Kerja Sama antara JOHNS HOPKINS PROGRAM FOR I

INTERNATIONAL EDUCATION IN GYNECOLOGY AND OBSTETRICS

(JHPIEGO) dengan Pemerintah Kabupaten Malang tentang Pelaksanaan Program Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir

(Expanding maternal and Neonatal Survival-Emas) Nomor : 196/JHPIEGO/IX/2012

Nomor : 193/18/421.022/2012

Peningkatan Kualitas Pelayanan Klinis. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya hasil capaian klinis yang dilakukan setiap bulan dengan pengumpulan data dari 8 Puskesmas dan 4 RumahSakit Vanguard.

Sistem Rujukan menjadi salah satu perubahan dari fasilitas maupun nakes yang mempunyai dampak cukup kuat dalam penanganan

emergensi pada ibu bersalin dan bayi baru lahir. Sisi Pemberdayaan Masyarakat hal ini terbukti dari upaya-upaya yang telah dilakukan Forum Masyarakat (FMM) bersama dengan Motivator Kesehatan Ibu dan Anak (MKIA).

Jangka Waktu: 5 (lima) tahun

(128)

128

NO Kerjasama Daerah Dengan Pihak Ketiga Realisasi dan Jangka Waktu

2

Perjanjian Kerja Sama Pemerintah Kabupaten Malang dengan Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial Kesehatan Cabang Malang tentang Kepesertaan Program Jmainan Kesehatan Nasional bagi Penduduk yang Didaftarkan oleh Pemerintah Kabupaten

Malang nomor : 119/26/35.07.022/ 2016 nomor : 149/KTR/VII-05/0916

Terealisasinya Pelaksanaan pendaftaran dan pembayaran Iuran bagi penduduk yang

didaftarkan oleh Pemerintah Kabupaten Malang dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional

(129)

NO Kerjasama Daerah Dengan Pihak Ketiga Realisasi dan Jangka Waktu

3 Perjanjian Kerjasama antara SEAMEO RECFON dengan Poltekkes Kemenkes Malang dan Dinas Kesehatan Kabupaten Malang dan Dinas Pendidikan Kabupaten Malang tentang Penerjemahan dan Promosi Panduan Gizi Seimbang Berbasis Pangan Lokal untuk Optimasi Asupan Zat Gizi di Kabupaten Malang nomor :

7/REFCON-MOU/VII/2016 nomor : HK.05.01/1/3326/VII/2016 nomor : 440/120/35.07.103/2016 nomor : 420/2849/35.07.101/2016

Terealisasinya status gizi masyarakat Kabupaten Malang yang dimiliki untuk perencanaan,

implementasi, pemanfaatan data dan evaluasi panduan gizi seimbang dengan memanfaatkan pontensi pangan lokal

(130)

130

NO Kerjasama Instansi Vertikal Daerah Realisasi dan Jangka Waktu

1 Perjanjian Kerja Sama antara

Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten Malang tentang Peningkatan Program Pusat Kesehatan Masyarakat

Nomor : 120.1/20/012/2016 Nomor : 119/08/35.07.022/2016

Terealisasinya pembiayaan honor Perawat di 390 Ponkesdes dan Dokter di

Puskesmas Rawat Inap standart dan plus Jangka Waktu : 12 bulan

2 Perjanjian Kerja Sama Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan

Pemerintah Kabupaten Malang tentang Pembiayaan Program Jaminan

Kesehatan Daerah

Terealisasinya jaminan peserta pemegang kartu JAMKESDA melalui pembiayaan klaim ke Rumah Sakit

Jangka Waktu : 12 bulan

(131)

Dengan telah disajikan Buku Saku Profil Kesehatan Kabupaten Malang Tahun 2017 (data tahun 2016), diharapkan dapat memberikan gambaran tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Indikator dalam Sustainable Development Goals (SDGs) serta Derajat Kesehatan Masyarakat di Kabupaten Malang secara menyeluruh dan memadai untuk memenuhi kebutuhan informasi penting bagi pengambilan keputusan pada semua jenjang organisasi kesehatan mulai Kabupaten sampai ke Pusat.

Semoga Buku Saku dapat bermanfaat dalam rangka perencanaan dan pengendalian program-program kesehatan pada masa-masa mendatang.

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Bupati Malang no 44 Tahun 2012 tentang Struktur Organisasi Perangkat Daerah Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T) Kabupaten Malang. Peraturan Bupati Malang

Hak seluruh peserta program Jaminan Kesehatan Nasional sesuai dengan peraturan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Nomor 1 Tahun 2014 Tentang penyelenggaraan

Peraturan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan. Universitas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi mengenai kebijakan sosial penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional terutama bagi masyarakat miskin di Kota Malang serta

Implementasi kebijakan Jaminan Kesehatan Nasional yang diselenggarakan melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan adalah kebijakan yang bertujuan memberikan

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan program jaminan sosial kesehatan yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan),

Dalam perjanjian kerjasama antara badan penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dengan penyedia fasilitas kesehatan dalam Sistem Jaminan Kesehatan Nasional

Prinsip Prinsip Penyelenggaraan Dalam pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Nasional JKN, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan BPJS Kesehatan mengacu pada prinsip-prinsip