DAFTAR PUSTAKA
A. Sumber Buku
Agung, A.A.K. (1991). Kupu-Kupu Kuning Yang Terbang di Selat Lombok. Denpasar : PT. Upada Sastra.
Badan Pusat Statistik. (2010). Kewarganegaraan, suku bangsa, agama, dan bahasa sehari-hari penduduk Indonesia:hasil sensus penduduk 2010.Jakarta: BPS
Badan Pusat Statistik. (2015). Statistik Kriminal 2015.Jakarta: BPS
Ballantine, J.H. (1985). School and Society: A Reader in Education and Sociology. Palo Alto, CA: Mayfield.
Bowles, S. and Gintis, H. (1977). IQ in the U.S. Class Structure. Dalam J. Jarabel dan A.H. Halsey (ed). Power and Ideology in Education. New York: Oxford University Press. Hal.: 137-152.
Bridges, T. (1994). The Culture of Citizenship: Inveting Postmodern Civic Culture SUNY Series in Social and Political Thought. New York: State University Of New York.
Budimansyah, D. & Suryadi, K. (2008). PKn dan Masyarakat Multikultural.
Bandung: Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia.
Collins, R. (1985). Functional and Conflict Theorist of Educational Stratification. Dalam J.H. Ballantine (Ed.). School and Society: A Reader in Education and Sociology. London and Palo Alto: Mayfield Publishing Company. 60-87.
Dreeben, R. (1968). On What is Learned in School. Reading, MA: Addison-Wesley.
Durkheim, E. (1985a). Definition of Education. Dalam J.H. Ballantine (Ed.). Schools and Society: A Reader in Education and Sociology. Palo Alto, CA: Mayfield. 19-22.
Ensiklopedia Nasional Indonesia. 1990. Jilid 15. Jakarta: PT. Cipta Adi
Etzioni, H.E. (1981). Social Change: The Advent and Maturation of modern Society. London, Boston and Henley: Routledge and Kegan Paul.
Freire, P. (1999). Politik Pendidikan, Kebudayaan, Kekuasaan, dan Pembebasan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Geriya I.W. (2008). Transformasi kebudayaan bali. Surabaya:Paramita
Jacobs Ranjab. (2014). Sistem Sosial Masyarakat Indonesia. Bandung: Alfabeta
James, Danandjaja (1989). Kebudayaan Petani Desa Trunyan di Bali. Jakarta: Universitas Indonesia
Kaelan. (2013). Negara Kebangsaan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma
Kartawinata, Ade M. 2011. Merentas Kearifan Lokal di Tengah Modernisasi dan Tantangan Pelestarian dalam Kearifan Lokal di Tengah Modernisasi. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Badan Pengembangan Sumber Daya Kebudayaan dan Pariwisata Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata RI.
Kertih, I.W. (2014) Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Melalui Integrasi Mata Pelajaran Ilmu pengetahuan sosial Berbasis kearifan lokal bali. Disertasi, Sekolah Pascasarjana, Universitas pendidikan Indonesia.
Koentjaraningrat. (2009). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT Rineka Cipta
Lefebvre, H. (1968). The Sociology of Marx. New York: Vintage.
Liliweri, Alo. (2014). Pengantar Studi Kebudayaan. Bandung: Nusa Media
Maris, I Nengah, dkk. (1994). Gibungan Lombok. Mataram : Parisadha Hindu Dharma Indonesia Propinsi Nusa Tenggara Barat.
Maris, I Nengah, dkk. (1994). Gibungan Lombok. Mataram : Parisadha Hindu Dharma Indonesia Propinsi Nusa Tenggara Barat.
Mc. Milan, J.H & Schumacher, S. (2002). Reseacrh in Education. New York: Longman.
Miles, M.B. & Huberman, A.M. (1992). Analisis data kualitatif: buku sumber tentang metode-metode baru. Terjemahan oleh Tjetjep Rohendi Rohidi dari judul Qualitative Data Analysis. Jakarta: Univesrsitas Indonesia Press.
Nader, Ralph. (1998). Developing a civic culture. From the magazine “Edges” Published by the Canadian Institute of Culture Affairs. Copyright: Canadian Association For Adult Education. Excerpeteted from Nader’s 1998 address to the CAAE
Narbuko, C dan H. Abu A. (2005). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Bumi Aksara
Pai, Y. (1990). Cultural Foundations of Education. New York: Macmillan Publishing Company.
Panjaitan, AP, dkk. (2014). Korelasi Kebudayaan dan Pendidikan. Yayasan Pustaka Obor Indonesia: Jakarta.
Samiaji, S. Penelitian Kualitatif Dasar-dasar..Jakarta: PT Indeks
Setiadi dkk. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup
Sugiyono. (2010). Metodelogi Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. Bandung: Alfabeta, CV.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitaif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Sujarwa. (2011). Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Yogyakarta: Pustaka pelajar
Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara
Suranto. (2010). Komunikasi Sosial Budaya. Yogyakarta: Graha Ilmu
Suwarma. (2015). Dasar Penelitian Kualitatif. Bandung: Gelar Pustaka Mandiri Sztompka, P. (2004). Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: Prenada Media Grup.
Tim Penyusun. (1991). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Udin Saripudin Winataputra. (20120. Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Persefektif Pendidikan untuk Mencerdaskan Kehidupan Bangsa (Gagasan, instrumentasi, dan Praksis). Bandung: Widya Aksara Pres
Widja. I G. (2001). Menuju Wajah Baru Pendidikan Sejarah: Suatu Perspektif dalam Menyongsong Tatanan Baru Kehidupan Berbangsa. Singaraja: IKIP Negeri Singaraja.
Winataputra, U. S. Dan Dasim B. (2012). Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Perspektif Internasional (Konteks, Teori, Dan Profil Pembelajaran). Bandung: Widya Aksara Press.
Whitney, F. L.. (1960). The elements of Research, Asian Ed. Osaka: Overseas Book Co
B. Penelitian Terdahulu
As’arie. D. (2012). Suatu Kajian Tentang Nilai Budaya Pesta Pecung di Masyarakat Kesugengan Kidul Kabupaten Cirebon ditinjau dari “Civic Culture”. Riau: Universitas Riau.
Permana, B. (2014). Megibung Dalam Pemertahanan Tradisi Adat dan Budaya Di Desa Adat Kemoning, Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung dilihat dari Dimensi Nilai Moral Pancasila. Singaraja: Universitas Pendidikan ganesha.
provinsi Bali. e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha, Vol. 2 (hlm. 67-78)
Idham. (2009) “Pengaruh Pengembangan Budaya Kewarganegaraan (Civic Culture) Melalaui kegiatan Ekstrakulikuler Terhadap pengembangan Sikap Patriotisme: Studi Deskriptif Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakulikuler Dalam Rangka Pengembangan Budaya Kewarganegaraan di SMA Negeri di Kota Pontianak”. Bandung: Sekolah Pasca Sarjana UPI.
Islamudin. (2014). Nilai-nilai Kearifan Lokal Civic Culture pada Budaya Suku Talang mamak. Bandung: Sekolah Pasca Sarjana UPI.
Ritna wati utami. (2015). Pengembangan Civic Culture Melalui Pendidikan Formal dan Budaya Lokal Masyarakat Suku nualu. (Tesis). Bandung: Sekolah Pasca Sarjana UPI.
Seken (1986). Magibung di Desa Adat Datah, Karangasem, Sebuah Kajian Acara Adat dari Segi Pendidikan Moral. Denpasar: Fakultas keguruan dan Pendidikan Agama Hindu Dharma.
Seken (2013). Konservasi Tradisi Magibung Sebagai Upaya Pembentukan Karakter Generasi Muda Hindu di Karangasem. Amlapura: STKIP Agama Hindu Amlapura.
Seken (2014). Reaktualisasi Nilai Filosofis Dewata Nawa Sanga dalam Tradisi Magibung di Karangasem (Tinjauan Historis, Upacara, dan Tattwa). Amlapura: STKIP Agama Hindu Amlapura.
Sriwati. (2015). Upaya Pelestarian Nilai-nilai Budaya Sebagai Civic Culture pada Perkawinan Suku Banjar di Kalimantan Selatan. (Tesis). Bandung: Sekolah Pasca Sarjana UPI.
Susan Yuliani jauhari. (2015). Strategi Pengembangan Budaya Kewarganegaraan (Civic Culture) Melalui Pendidikan Bela Negara bagi Nasionalisme dan Patriotisme Generasi Muda. (Tesis). Bandung: Sekolah Pasca Sarjana UPI.
C. Sumber Jurnal
Ariyanto, dkk. (2014). Kearifan masyarakat lokal dalam pengelolaan hutan di Desa Rano Kecamatan Balaesang Tanjung Kabupaten Donggala. Warta rimba, Vol. 2 (hlm. 84-91).
Artha Windari, R. (2010). Dilema hukum penyertifikatan tanah ayahan desa di Bali. Jurnal Ika, Vol. 8 (hlm. 205-219)
Arya Sunu, Gusti K, dkk. (2014). harmonisasi, integrasi desa pakraman dengan desa dinas yang multietnik dan multiagama menghadapi pergeseran, pelestarian, dan konflik di Bali. Jurnal ilmu sosial dan humaniora, Vol. 3 (hlm. 446-458)
Creese A., BhattA., Bhojani N., Martin P. (2008). Fieldnotes in team ethnography: researching complementary schools: Qualitative Research:SAGE Publications Los Angeles, London, New Delhi and Singapore,Vol. 8 (2) 197–215
David, Samiyono. (2013). Inclusion community model: learning form Bali. jurnal Pengkajian Masalah Sosial Keagamaan. Vol 21 No 01, (hal. 1-13).
Dharmika, I.B. (2003). Tuhan dan Langit : Klasifikasi Simbolisme yang Dualistik. Dalam DharmasmṛtiBulan November. Vol 1 No.03. (hlm. 21-22).
Dian, Matteo. (2015).Interpreting Japan’s contestedmemory: Conservative andprogressive traditions. International Relations, Vol. 29 (3) (hlm. 363 – 377).
Djono, dkk. (2012). Nilai kearifan lokal rumah tradisional jawa. Humaniora, Vol. 24, (hlm. 269-278)
Docherty, Iain., Goodlad, Robina., and Paddison, Ronan. (2001). Civic Culture, Community and Citizen Participation in Contrasting Neighbourhoods. Urban Studies, Vol. 38, No. 12, (hlm. 22-25)
Fajar Hatma Indra Jaya. (2012). Dinamika pola fikir orang jawa ditengah arus modernisasi. Humaniora, (hlm. 133-140)
Fardus. (2010). Model Pendidikan Nilai Sosial Budaya dalam Keluarga dan Lingkungan Manusia Bajo di Bajoe.Educationist, Vol. IV (hlm. 57-65).
Ferdinand, T. (1990). Civic culture and criminal justice in the United States. Criminal Justice Review, Vol. 24 No. 2, (hlm. 119-144)
Fitriyani, A. Suryadi, Karim, Syam, S. (2015).Peran keluarga dalam mengembangkan nilai budaya sunda (studi deskriptif terhadap keluarga sunda di komplek perum riung bandung). Jurnal Sosietas, Vol. 5, No. 2
Gabriel dan Sidney Verba. (1989). Civic Culture: Political Ettitudes and Democracy in Five Nations. SAGE Publications. (hlm. 20-23).
Hendriatiningsih, dkk. (2008). Masyarakat dan tanah adat di Bali. Jurnal sosiologiteknologi, Vol.15 (hlm. 517-528)
Ingrams, A. (2015). Mobile phones, smartphones, and the transformation of civic behavior through mobile information and connectivity. Government Information Quarterly, Vol. 32, Issue 4 (hlm. 506–515)
Jacobs, Foster, dkk. (2015). Tradition and Innovation in Scientists’ Research
Jayadi, E. M,Soemarno. (2013). Analisis transformasiawig-awigdalam pengelolaan hutan adat(studikasuspadakomunitaswetu teludidaerahbayan, lombokutara). Indonesian GreenTechnology.Journal.Vol.2 No. 2,
John, P., dkk. (2011). How Civic is the Civic Culture? Explaining Community Participation Using the 2005 English Citizenship Surveypost. Political Studies, vol. 59(2) (hlm. 230-252)
Jordan Sramek. (2013). Seeking Common Ground through Oral Tradition. Biblical Theology Bulletin. Vol. 43 Number 4 (hlm. 212–220)
Juniarta, Hagi dkk. (2013). Kajian profil kearifan lokal masyarakat pesisir pulau gili kecamatan sumberasih kabupaten probolinggo Jawa Timur, Jurnal ECSOFim, Vol. 1 (hlm. 60-78)
Kabuto B. (2008). Parent-research as a process of inquiry: an ethnographic perspective. Ethnography and Education, Vol. 3, No. 2, June 2008, (hlm. 177_194) ISSN 1745-7823
Klein, B. 2011. Entertaining ideas: Social issues in entertainment television. Media, Culture & Society, vol 33(6) (hlm. 905–921)
Mahardika, dkk. (2016). Identifikasi Telajakan di Desa Pakraman Nyuh Kuning, Kecamatan Ubud Kabupaten Gianyar. jurnal arsitektur lansekap,Vol. 2 (hlm. 22-31)
Manago, A. M. (2014). Connecting Societal Change to Value Differences Across Generations: Adolescents, Mothers, and Grandmothers in a Maya Community in Southern Mexico. Journal of Cross-Cultural Psychology, Vol. 45(6) (hlm. 868–887).
Manuaba,Putera.I.B. (2010). WacanaDominandalamTeksAwig-awig. Volume23,Nomor3 (Hlm:236-243)
Matteo Dian. (2015). Interpreting Japan’s contested memory: Conservative and progressive traditions. Journals Permissions.nav. Vol. 29 (hlm. 363-377)
Matthews, T. L., & Howell, F. M. (2006). Promoting Civic Culture: The Transmission of Civic Involvement from Parent to Child. Sociological Focus, Vol 39(1) (hlm. 19-35)
Muller, E. N., & Seligson, M. A. (1994). Civic culture and democracy: The question of causal relationships. American political science review, Vol. 8(3) (hlm. 635-652)
Pujiwiyana (2010). Asosiasi pendidik seni indonesia,jurnalsenidanbudaya. Vol. 1 (hlm. 23-34)
Raden, dkk. (2011). Kearifan lokal tentang mitigasi bencana pada masyarakat baduy. Makara, sosial humaniora, Vol. 15 (hlm. 67-76)
Raga, mudana. (2013). Modal sosial dalam pengintegrasian masyarakat multietnis pada masyarakat desa pakraman di Bali. Jurnal ilmu sosial dan humaniora,Vol. 2 (hlm. 209-201)
Reese, L.,& Rosenfeld, R. A. (2001). Yes, But: Questioning the conventional wisdom about economic development. Economic Development Quarterly, Vol. 15, (hlm. 299-312)
Setyadi, Y.B. (2007). Pariwisata dan perubahan nilai-nilai sosial budaya berdasarkan lingkungan tradisi pada masyarakat Bali tourism and the changes of social-cultural values based on the traditional environment in Bali.
JurnalPenelitianHumaniora,Vol.8,No.2,2007:97-109
Siswadi, dkk. (2011). Kearifan lokal dalam melestarikan mata air. Jurnal ilmu lingkungan, Vol. 9 (hlm.63-69)
Soh, Byungkuk. (2007). In search of “Unity in Diversity”: The image of women in New order Indonesia. International Area Review, 10(2), (hlm 67-94)
Sramek, Jordan. (2013). Seeking Common Ground through Oral Tradition. BiBlical Theology BulleTin Vol. 43 Number 4 (Pages 212–220).
Strategies. American Sociological Review. Vol. 80(5) (hal. 875–908)
Struan Jacobs, Ian Tragenza. (2014). Rationalism and tradition: the popper oakeshott conversation. journalsPermissions.nav. Vol. (hal. 3-24)
Suacana, W. G. (2015). Nilai-nilai dan Parameter Demokrasi dalam Kehidupan
Masyarakat Bali.jurnal kajian Bali.Volume 05. No. 01, (hlm. 81–106)
Suastra, Wayan. (2010). Model pembelajaran sains berbasis budaya lokal untuk mengembangkan kompetensi dasar sains dan kearifan lokal SMP. Jurnal pendidikan dan pembeljaran. (hlm.8-16)
Subagia, wayan, dkk. (2006). Potensi-potensi kearifan lokal Bali dalam
pendidikan. Jurnal pendidikan dan pembeljaran IKIP Negeri SIngaraja. ISSN 0215 – 8250. (hlm. 552-568)
Sudarmanto, Bagus. (2009). Kebijakan kriminal era pemerintahan Megawati Soekarnoputri dalam memerangi korupsi di Indonesia. Vol. 5 (hlm. 1-14)
Sukadi. (2007).Studi etnografi pendidikan pada SMA Negeri 1 Ubud Bali: konsep ajeg Bali (Hindu) berbasis ideologi tri hita karana. cakrawala pendidikan,Vol. 26. No. 1 (hlm. 1-17
Suyono, Suyatno. (2012). Rivalitas tradisi-modernitas dalam persefektif poskolonial; telaah atas sejumlah sajak abad 20. Humaniora, Vol. 24 (hlm. 63-72)
Soviawan, Putu. (2013). Menyama brayadalam kehidupan masyarakat islam dan hindu di desa pegayamanan kecamatan sukasada kabupaten buleleng tahun.Jurnal Jurusan Pendidikan PKn. Vol 2 No. 1 (hlm. 1-13)
Wagiran. (2012). Pengembangan karakter berbasis kearifan lokal hamemayu hayuning bawana. Jurnal pendidikan karakter. (hlm. 329-339).
Wiryawan, W.G, dkk. (2015). Hukumadat Baliditengah modernisasi pembangunandanarus budayaglobal. Jurnal Bakti SaraswatiVol.04 No.02 (hlm. 169-178)
Yoon, Kwang-Il. (2010). The Cultural Effects of Individualism and Collectivism on Social Capital. International Are ReviewVol. 13, Number 2, Summer. (hlm. 187-212).
Yudha, M. B.(2006). Dwitunggal Dalam Dimensi Lontar. dualisme dalam penciptaan
seni lukis.Imaji,Vol. 4, No.1, Februari 2006 (hlm. 1 – 19)
Zulkarnain, dkk. (2008). Kearifan lokal dalam pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya pesisir. Agribisnis Kerakyatan. Vol. 1 (hlm. 69-84).
D. Sumber Internet dan Majalah
http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Karangasem{16 Januari 2016} http://imungblogspot.com{16 Januari 2016}
Majalah Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Karangasem Tahun Anggaran 2015
E. Sumber Hukum
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 32 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 18B Undang-undang Negara Republik Indonesia No. 1 Tahun 1957