• Tidak ada hasil yang ditemukan

PR-08 fumigasi Kapal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PR-08 fumigasi Kapal"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

PUSAT PENELITIAN LAUT DALAM

ID : P2LD-PR-BSP-08

Rev : 00

PROSEDUR Tgl. Berlaku : 2 Agustus 2016

FUMIGASI KAPAL Halaman : 1 dari 2

1. Ruang Lingkup

Proses kegiatan mulai dari adanya permintaan/permohonan Nakhoda kapal sehubungan dengan adanya hewan/serangga yang dapat menyebabkan/menimbulkan penyakit di kapal, atau kapal selesai melakukan Docking, permohonan ke Kantor Dinas Kesehatan Pelabuhan perihal Fumigasi, penjadwalan pelaksanaan fumigasi (hari, tanggal, jam), peninjauan kapal oleh petugas kantor dinas kesehatan pelabuhan, isolasi ruang kapal yang terbuka, pemadaman sementara power supply elektrik, pengosongan kapal dari manusia/crew kapal, pelaksaan fumigasi, karantina kapal/tidak boleh dibukanya pintu masuk/keluar utama selama masa fumigasi (sekurang-kurangnya 1 x 24 jam), pembukaan pintu masuk/keluar utama dan ruang-ruang kapal yang di isolasi, sirkulasi udara untuk ruang-ruang-ruang-ruang kapal, kapal dinyatakan aman/bebas dari gas kimia beracun oleh petugas kantor dinas kesehatan pelabuhan.

2. Tujuan

Terpenuhinya standard kelaik lautan kapal dari segi kesehatan, dimana kapal terbebas dari hewan/serangga pembawa/penyebar penyakit.

3. Definisi

Fumigasi adalah proses pembasmian hewan/serangga pembawa/penyebar penyakit di ruang-ruang kapal dengan bahan kimia beracun (Methyl Bromide/CH3Br) yang dilakukan oleh petugas kantor dinas kesehatan pelabuhan.

4. Penanggungjawab

 Kepala Sub Bidang Sarana Teknis

5. Pelaksana

 Penyiagaan Operasional Sub Bidang Sarana Teknis  Nakhoda dan awak kapal

 Surveyor/Petugas Kantor Dinas Kesehatan Pelabuhan Ambon.

6. Waktu

Segera setelah adanya permintaan dari Nakhoda kapal, atau selesai kapal melaksanakan docking, atau atas permintaan Dinas Kesehatan

7. Tempat

Kapal Riset Baruna Jaya VII Milik Pusat Penelitian Laut Dalam-LIPI, di Dermaga LIPI Jl. Syaranamual Guru-Guru Poka, Ambon..

8. Acuan

 Undang-Undang No. 1, tahun 1962, tentang Karantina Laut  Undang No. 23, tahun 1992, tentang kesehatan Bab V, pasal 22  Surat Edaran Adpel Tanjung Priok No. AL.506/4/7/Adpel Tpk, 2000

9. Langkah

1. Surat permohonan tertulis dari Nakhoda perihal fumigasi yang ditujukan ke Kepala Sub Bidang Sarana Teknis Pusat Penelitian Laut Dalam - LIPI.

2. Disposisi Surat permohonan Nakhoda perihal Fumigasi dari Kepala Sub Bidang Sarana Teknis kepada Kepala Bidang Sarana Penelitian, tembusan ditujukan kepada Kepala Bagian Tata Usaha dan Kepala Sub Bagian Keuangan. Hasil disposisi dapat berupa penundaan atau dilaksanakan. Jika harus dilaksanakan selanjutnya dilakukan perintah

(2)

PUSAT PENELITIAN LAUT DALAM

ID : P2LD-PR-BSP-08

Rev : 00

PROSEDUR Tgl. Berlaku : 2 Agustus 2016

FUMIGASI KAPAL Halaman : 2 dari 2

kepada Staf Penyiaga Operasional Sub Bidang Sarana Teknis untuk mempersiapkan pelaksanaan kegiatan baik berupa administrasi maupun teknis.

3. Penyiaga Operasional Sub Bidang Sarana Teknis selanjutnya membuat Surat Permohonan perihal Fumigasi, jadwal pelaksanaan (hari, tanggal dan jam) dan lokasi pelaksanaan, yang ditujukan Kepada Yth. Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Ambon.

4. Penyiaga Operasional Sub Bidang Sarana Teknis melakukan kordinasi dengan Nakhoda kapal perihal penjadwalan pelaksanaan Fumigasi dan teknis pelaksanaan dan tindakan keselamatan.

5. Survey lokasi dimana kapal berada, jika Petugas Kantor Dinas Kesehatan Pelabuhan telah mengetahui lokasi dimana kapal berada dan teknis pelaksanaannya, maka pelaksanaan Fumigasi dapat dilaksanakan sesuai dengan penjadwalan yang tertera di Surat Permohonan. 6. Petugas Kantor Dinas Kesehatan Pelabuhan bersama awak kapal didampingi Nakhoda dan Staf Sub Bidang Sarana Teknis melakukan isolasi ruangan kapal yang terbuka, mematikan power supply elektrik diseluruh ruangan kapal, pengosongan ruang kapal dari manusia, Penanda tanganan oleh Nakhoda Surat Pernyataan perihal bahwa sudah tidak ada orang didalam kapal pada saat kapal akan di fumigasi, pelaksanaan fumigasi dengan bahan kimia beracun methyl bromide (CH3Br).

7. Menutup/penyegelan pintu masuk dan keluar utama, hingga kapal dapat dikarantina untuk waktu selama sekurang-kurangnya 1 x 24 jam. Crew kapal berjaga diluar kapal.

8. Setelah waktu karantina terlampaui, selanjutnya pintu masuk dan keluar utama yang disegel dibuka, dan ruang-ruang yang di isolasi dilakukan pembukaan agar sirkulasi udara berjalan dengan baik hingga bebas dari gas beracun oleh Petugas Kantor Dinas Kesehatan Pelabuhan didampingi oleh Nakhoda/perwira kapal atau Penyiaga Sub Bidang Sarana Teknis, setelah bebas dari gas beracun dan dinyatakan aman selanjutnya awak kapal menghidupkan power supply elektrik (generotor bantu), selanjutnya Petugas Kantor Dinas Kesehatan Pelabuhan melakukan pemeriksaan/pembersihan, pencatatan jenis dan jumlah hewan/serangga yang ditemukan dan mati pada setiap ruangan kapal yang difumigasi, hasil pemeriksaan dan data-data fumigasi akan diberikan ke Nakhoda/Perwira kapal atau Staf Penyiaga Sub Bidang Sarana Teknis untuk diketahui dan ditanda tangani.

9. Penegasan berupa Surat Pernyataan Aman setelah Fumigasi oleh Petugas Kantor Dinas Kesehatan Pelabuhan, yang ditanda tangani oleh Nakhoda/Perwira Kapal, atau Staf Penyiaga Administrasi Sub Bidang sarana Teknis.

10. Berkas-berkas pelaksanaan fumigasi meliputi ; Surat Perintah Fumigasi/hapus Tikus dan Serangga, Surat Pernyataan, Laporan Fumigasi/Hapus Serangga, Jumlah atau kubikasi ruangan yang difumigasi dan jumlah bahan kimia yang dipakai dalam gram, Surat Pernyataan Aman Setelah Fumigasi.

11. Selesai pelaksanaan fumigasi, selanjutnya Staf Penyiaga Administrasi Sub Bidang Sarana Teknis melakukan penyelesaian pembayaran dan meminta bukti pembayaran (faktur pajak dan kwitansi). Dan selanjutnya diarsipkan semua berkas yang berkaitan dengan pelaksanaan/kegiatan Fumigasi.

12. Selesai

Referensi

Dokumen terkait

Adanya hubungan 3 (tiga) pihak antara pelaku usaha ekspedisi muatan laut, pemilik barang dengan pemilik kapal, kenyataannya menimbulkan masalah ketika kapal yang digunakan

Dengan adanya sistem informasi ini proses memasukkan data yang dibutuhkan dalam proses permohonan reparasi kapal oleh pihak owner dapat dilakukan dimanapun dan

Berdasarkan keterangan Anak Buah Kapal yang berada diatas kapal pada saat kejadian kepada Tersangkut Nakhoda dilaporkan bahwa sebelum adanya upaya bantuan

Setelah semua tahapan proses input permohonan pengajuan persetujuan pengadaan kapal perikanan selesai, apabila sudah tidak ada perubahan lagi, silahkan tekan tombol Simpan

Adapun kegiatan administrasi keluar masuk kapal perikanandi Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari di mulai dari Nakhoda atau penguruskapalmengurus Surat Tanda Bukti Lapor

Dengan adanya kewajiban tersebut, nakhoda tidak diperkenankan untuk memulai pelayaran bila kapal yang dipimpinnya belum dilengkapi secara baik dan diberi cukup awak

Banyaknya pengunjung toko akan menimbulkan peningkatan permintaan parkir, areal parkir yang terbatas dan tidak sebanding dengan permintaan parkir menyebabkan adanya pengunjung yang

Data primer yang sangat penting disini adalah kapal yang sudah mengajukan permohonan permintaan slot atau open stack yang maksimal 4 hari sebelum kedatangan kapal tetapi pada saat