OUTLOOK
KOMODITAS PERTANIAN
SUBSEKTOR PETERNAKAN
DAGING SAPI
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pertanian
Outlook Komoditas Daging Sapi 2015 «
Pusat Data dan Informasi Pertanian iii
OUTLOOK KOMODITAS PERTANIAN
SUBSEKTOR PETERNAKAN
DAGING SAPI
ISSN: 1907-1507
Ukuran Buku : 10,12 inci x 7,17 inci (B5)
Jumlah Halaman : 65 halaman
Penasehat: Dr. Suwandi, M.Si
Penyunting:
Dr. Ir. Leli Nuryati,M.Sc Dr. Ir. Budi Waryanto, M.Si Ir. Noviyati, M.Si
Ir. Roch Widaningsih, M.Si
Naskah:
Dra.Retno Suryani
Design dan Layout:
Victor Saulus B.
Diterbitkan oleh:
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Sekretariat Jenderal
Kementerian Pertanian 2015
Outlook Komoditas Daging Sapi 2015 «
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas berkat
rahmat dan hidayahNya sehingga Publikasi Outlook Komoditas Daging Sapi
2015 dapat diselesaikan.
Buku ini mengulas analisis perkembangan komoditas strategis
peternakan khususnya komoditas daging sapi yang menyajikan keragaan
data
series
secara nasional dan global selama 10-30 tahun terakhir; sertadilengkapi dengan hasil analisis proyeksi penawaran dan permintaan
domestik untuk tahun 2016 sampai dengan tahun 2019.
Dengan diterbitkannya publikasi ini, diharapkan para pembaca
dapat memperoleh gambaran tentang keragaan dan proyeksi komoditas
daging sapi secara lebih lengkap dan menyeluruh.
Kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan publikasi
ini, kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya.
Kritik dan saran dari segenap pembaca sangat diharapkan guna dijadikan
dasar penyempurnaan dan perbaikan untuk penerbit publikasi berikutnya.
Jakarta, Desember 2015
Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian,
Dr.Ir. Suwandi, M.Si
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Sapi 2015 «
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... iii
RINGKASAN EKSEKUTIF ... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Tujuan dan Sasaran ... 2
1.3. Ruang Lingkup ... 3
BAB II. METODOLOGI ... 5
2.1. Analisis Deskriptif ... 5
2.2 Analisis Model Penawaran ... 5
2.3 Analisis Model Permintaan ... 6
2.4 Kelayakan Model ... 6
BAB III. KERAGAAN DAGING SAPI DALAM NEGERI ... 9
3.1 Perkembangan Populasi dan Produksi ... 9
3.2 Sentra Populasi Sapi Potong di Indonesia ... 12
3.3 Sentra Produksi Daging Sapi di Indonesia ... 13
3.4 Konsumsi Daging Sapi di Indonesia ... 14
3.5 Perkembangan Harga Daging Sapi di Indonesia ... 16
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
vi
BAB IV. KERAGAAN DAGING SAPI DUNIA ... 19
4.1 Perkembangan Populasi (Stok Awal) dan Produksi ... 19
4.2 Perkembangan Konsumsi Daging Sapi Dunia ... 23
4.3 Neraca Produksi dan Konsumsi Daging Sapi Dunia ... 26
4.4 Perkembangan Ekspor dan Impor Daging Sapi Dunia .... 28
BAB V. ANALISIS PENAWARAN DAN PERMINTAAN ... 33
5.1 Proyeksi Penawaran Daging Sapi 2016 – 2019 ... 33
5.2 Proyeksi Permintaan Daging Sapi 2013 – 2019 ... 34
5.3 Proyeksi Surplus/Defisit Daging Sapi 2013 – 2019 ... 36
BAB VI. KESIMPULAN ... 39
DAFTAR PUSTAKA ... 41
Outlook Komoditas Daging Sapi 2015 «
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Perkembangan Konsumsi Daging Sapi di Indonesia, Tahun
1993 – 2014 ... 15
Tabel 4.1. Neraca Produksi dan Konsumsi Daging Sapi Terbesar di
Dunia, Rata-rata 2011 - 2015 ... 27
Tabel 5.1. Hasil Analisis Fungsi Respon Produksi Daging Sapi ... 33
Tabel 5.2. Hasil Proyeksi Produksi Daging Sapi, Tahun 2013 – 2019 34
Tabel 5.3. Proyeksi Permintaan Daging Sapi, Tahun 2016 – 2019 .... 35
Tabel 5.4. Hasil Proyeksi Permintaan Daging Sapi, Tahun 2013 –
2019 ... 36
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Sapi 2015 «
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1. Perkembangan Populasi Sapi Potong di Indonesia,
Tahun 1984 – 2015 ... 10
Gambar 3.2. Perkembangan Produksi Daging Sapi di Indonesia,
Tahun 1984 – 2015 ... 12
Gambar 3.3. Sentra Populasi Daging Sapi di Indonesia,
Tahun 2011 – 2015 ... 13
Gambar 3.4. Sentra Produksi Daging Sapi di Indonesia,
Tahun 2011 – 2015 ... 14
Gambar 3.5. Perkembangan Konsumsi Daging Sapi di Indonesia,
Tahun 1993 – 2014 ... 16
Gambar 3.6. Perkembangan Harga Daging Sapi di Indonesia, Tahun
1983 – 2015 ... 17
Gambar 3.7. Perkembangan Volume Ekspor dan Impor Daging Sapi
di Indonesia, Tahun 1996 – 2015 ... 18
Gambar 3.8. Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Daging Sapi di
Indonesia, Tahun 1996 – 2015 ... 18
Gambar 4.1. Perkembangan Populasi (Stok Awal) Sapi Potong Dunia,
Tahun 1980 – 2015 ... 20
Gambar 4.2. Rata-Rata Populasi Sapi Potong di Sepuluh Negara
dengan Populasi Sapi Potong Terbesar Dunia, Tahun
2011 – 2015 ... 20
Gambar 4.3. Kontribusi Populasi Sapi di Sepuluh Negara dengan
Populasi Sapi Terbesar Dunia, Tahun 2011 – 2015 ... 21
Gambar 4.4. Perkembangan Produksi Daging Sapi Dunia, Tahun
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
x
Gambar 4.5. Rata-Rata Produksi Daging Sapi di Sepuluh Negara
Produsen Terbesar Dunia, Tahun 2011 – 2015 ... 22
Gambar 4.6. Kontribusi Produksi Daging Sapi di Sepuluh Negara
Produsen Terbesar Dunia, Tahun 2011 – 2015 ... 23
Gambar 4.7. Perkembangan Konsumsi Daging Sapi Dunia, Tahun
1980 – 2015 ... 24
Gambar 4.12. Neraca Produksi dan Konsumsi Daging Sapi Terbesar di
Dunia, Tahun 2011 - 2015 ... 27
Gambar 4.13. Perkembangan Volume Ekspor Daging Sapi Dunia,
Tahun 1980 – 2015 ... 28
Gambar 4.14. Volume Ekspor Negara-Negara Eksportir Daging Sapi
Terbesar Dunia, Tahun 2011 – 2015 ... 29
Gambar 4.15. Kontribusi Negara Eksportir Daging Sapi Terbesar di
Outlook Komoditas Daging Sapi 2015 «
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 3.1. Perkembangan Populasi Sapi Potong di Indonesia,
Tahun 1984 – 2015 ... 45
Lampiran 3.2. Perkembangan Produksi Daging Sapi di Indonesia,
Tahun 1984 – 2015 ... 46
Lampiran 3.3 Sentra populasi Daging Sapi di Indonesia, Tahun
2011 – 2015 ... 47
Lampiran 3.4. Sentra Produksi Daging Sapi di Indonesia, Tahun
2011 – 2015 ... 47
Lampiran 3.5. Perkembangan Penggunaan dan Ketersediaan Daging
Sapi Indonesia, Tahun 1990 – 2015 ... 48
Lampiran 3.6. Perkembangan Harga Konsumen Daging Sapi di
Indonesia, Tahun 1993 – 2015 ... 49
Lampiran 3.7. Neraca Ekspor Impor Daging Sapi di Indonesia,
Tahun 1996 – 2015 ... 50
Lampiran 4.1. Perkembangan Populasi Sapi Potong Dunia, Tahun
1980 – 2015 ... 51
Lampiran 4.2. Perkembangan Produksi Daging Sapi Dunia, Tahun
1980 – 2015 ... 52
Lampiran 4.3. Negara-negara dengan Populasi Sapi Potong Terbesar
Dunia, Tahun 2011 – 2015 ... 53
Lampiran 4.4. Negara-negara dengan Produksi Daging Sapi
Terbesar Dunia, Tahun 2011 – 2015 ... 53
Lampiran 4.5. Perkembangan konsumsi Daging Sapi Dunia,
Tahun 1980 – 2015 ... 54
Lampiran 4.6. Sepuluh Negara Konsumsi Domestik Daging Sapi
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
xii
Lampiran 4.7. Perkembangan Volume Ekspor dan Impor Daging
Sapi Dunia, Tahun 1980 - 2015 ... 56
Lampiran 4.8. Negara-Negara Eksportir Daging Sapi Terbesar Dunia,
Tahun 2011 – 2015 ... 57
Lampiran 4.9. Negara-Negara Importir Daging Sapi Terbesar Dunia,
Outlook Komoditas Daging Sapi 2015 «
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian xiii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Perkembangan produksi daging sapi di Indonesia pada periode
tahun 1984 – 2015 secara umum cenderung meningkat rata-rata sebesar
2,68% per tahun. Produksi daging sapi tahun 2012 hingga 2014 mengalami
penurunan dari Rp.508,91 ribu ton turun menjadi Rp.497,67 ribu ton, hal
ini karena daya beli masyarakat menurut yang di sebabkan tingginya harga
daging sapi per kilonya yang mencapai Rp 99.332. Tahun 2015 (angka
sementara) produksi daging sapi naik sebesar 523,93 ribu ton dan populasi
naik 5,21% dari tahun 2014 atau sebesar 15,49 juta ton, namun harga
daging sapi tetap saja merambah naik hingga mencapai Rp.104.328.
Kenaikan harga daging sapi yang terjadi saat ini sebagai dampak
dari ketidak seimbangan antara kuota produksi dan tingginya permintaan
masyarakat terhadap daging sapi. Terdapat sejumlah hambatan
distribusi/transportasi sapi dari sentra produksi ke konsumen, baik
menyangkut persoalan transportasi kapal antar pulau maupun transportasi
darat ikut memicu kenaikan harga daging sapi. Konsekuensinya Indonesia
harus melakukan impor daging sapi. Impor daging sapi awalnya hanya
untuk memenuhi segmen pasar tertentu, namun kini telah memasuki
segmen supermarket dan pasar tradisional.
Prediksi produksi daging sapi hingga tahun 2018 dengan pertumbuhan
lebih besar dari pertumbuhan konsumsi daging sapi, namun belum dapat
memenuhi kebutuhan konsumsi daging sapi nasional, sehinga diperkirakan
terjadi defisit daging sapi hingga tahun 2018. Defisit daging sapi yang
paling tinggi di prediksi terjadi pada tahun 2015 yaitu sebesar 89,18 ribu
ton. Prediksi produksi pada tahun 2019 sebesar 666,69 ribu ton di
harapkan akan terjadi surplus pengadaan daging sapi sebesar 23,93 ribu
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Sapi 2015»
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 1
BAB I. PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Daging sapi merupakan salah satu komoditas pangan yang selama ini
memberikan andil terhadap pemenuhan gizi masyarakat, khususnya protein
hewani yang sangat dibutuhkan dalam menopang pembangunan sumber daya
manusia Indonesia. Seiring meningkatnya perkembangan jumlah penduduk dan
perbaikan taraf hidup penduduk di Indonesia, maka permintaan produk-produk
untuk pemenuhan gizi pun semakin meningkat, begitu pula dengan permintaan
akan bahan pangan seperti permintaan protein hewani.
Permintaan akan daging sapi di Indonesia dari tahun ketahun semakin
meningkat, hal tersebut selain dipengaruhi oleh peningkatan jumlah penduduk
juga dipengaruhi oleh peningkatan pengetahuan penduduk itu sendiri terhadap
pentingnya protein hewani, sehingga pola konsumsi juga berubah. Semula lebih
banyak penduduk Indonesia mengkonsumsi karbohidrat namun saat ini sudah
banyak yang mengkonsumsi daging, telur dan susu. Untuk memenuhi
kebutuhan protein dari ayam dan telur sudah dapat dipenuhi dari dalam negeri
akan tetapi susu dan daging sapi masih perlu impor
Program usaha peningkatan ternak skala rumah tangga terbukti
membawa perubahan yang signifikan terutama bagi peternak. Bisnis ternak
sapi potong skala rumah tangga telah marak digerakkan dengan cara
konvensional, peternak sapi potong kelas rumah tangga mampu
mengembangkan usahanya dengan keuntungan yang memadai.
Harga daging sapi di tahun 2013 khususnya pada saat mendekati hari
raya Idul Fitri mengalami kenaikan signifikan. Sampai tahun 2014 harga daging
sapi masih cukup tinggi dimana harga rata-rata bulan September mencapai
Rp 99 896,- per kg. Kenaikan harga daging sapi yang terjadi saat ini sebagai
» Outlook Komoditas Daging Sapi 2015
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2
masyarakat terhadap daging sapi. Terdapat sejumlah hambatan
distribusi/transportasi sapi dari sentra produksi ke konsumen, baik menyangkut
persoalan transportasi kapal antar pulau maupun transportasi darat ikut
memicu kenaikan harga daging sapi. Konsekuensinya Indonesia harus
melakukan impor daging sapi. Impor daging sapi awalnya hanya untuk
memenuhi segmen pasar tertentu, namun kini telah memasuki segmen
supermarket dan pasar tradisional.
Hasil Pendataan Sapi Potong, Sapi Perah dan Kerbau tahun 2011
(PSPK2011) yang bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS)
menunjukkan hasil yang mengembirakan dengan populasi sapi potong 14,8 juta
ekor. Sementara kebutuhan rata-rata Indonesia tiap tahun hanya 2,5 juta ton.
sehingga di harapkan akan mengurangi kuota impor atau bahkan akan
menghentikan impor daging dan sapi bakalan.
Dalam rangka untuk melihat perkembangan dan proyeksi komoditas
daging sapi, maka dilakukan analisis outlook komoditas daging sapi. Selain
digunakan sebagai bahan rujukan bagi para pimpinan Kementerian Pertanian
dalam mengambil kebijakan, analisis ini juga penting dalam menyediakan
informasi bagi para
stakeholder
yang terkait dengan kegiatan agribisnissubsektor peternakan.
1.2.
Tujuan dan Sasaran
Tujuan:
Melakukan analisis peramalan komoditas peternakan khususnya daging
sapi dengan menggunakan metode statistik yang mencakup indikator
produksi dan konsumsi daging sapi.
Sasaran:
Tersedianya informasi peramalan indikator produksi dan konsumsi
Outlook Komoditas Daging Sapi 2015»
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 3
1.3.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup outlook peternakan ini meliputi salah satu produk
» Outlook Komoditas Daging Sapi 2015
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Sapi 2015»
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 5
BAB II. METODOLOGI
2.1.
Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk mengeksplorasi data series yang mencakup variabel populasi, produksi, konsumsi, ekspor impor serta harga.
2.2.
Analisis Model Penawaran
Analisis model penawaran daging dilakukan dengan pendekatan analisis fungsi produksi. Model analisis yang digunakan adalah model Regresi Berganda
(MultivariateRegression).
Secara teoritis bentuk umum dari model ini adalah:
bn = koefisien arah regresi atau parameter model regresi untuk peubah xn
= sisaan
Produksi pada periode ke-t merupakan fungsi dari produksi pada periode sebelumnya, harga di tingkat produsen, harga komoditas pesaingnya di tingkat produsen dan pengaruh inflasi.
» Outlook Komoditas Daging Sapi 2015
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
6
(Trend Analysis) atau model pemulusan eksponensial berganda (Double
Exponential Smoothing).
2.3.
Analisis Model Permintaan
Analisis model permintaan daging merupakan analisis permintaan langsung
masyarakat terhadap daging yang dikonsumsi oleh rumah tangga konsumen. Oleh
karena adanya keterbatasan data, maka analisis permintaan dilakukan dengan
menggunakan model ARIMA pada data konsumsi per kapita tahunan.
2.4.
Kelayakan Model
Ketepatan sebuah model regresi dapat dilihat dari Uji-F, Uji-t, dan koefisien determinasi (R2). Koefisien determinasi diartikan sebagai besarnya
keragaman dari peubah tak bebas (Y) yang dapat dijelaskan oleh peubah-peubah tak bebas (X). Koefisien determinasi dihitung dengan menggunakan persamaan:
Tota l
SS Regresi = jumlah kuadrat regresi SS Total = jumlah kuadrat total
Model deret waktu baik analisis trend maupun pemulusan eksponensial berganda (double exponential smoothing), ukuran kelayakan model berdasarkan nilai kesalahan dengan menggunakan statistik MAPE (meanabsolute percentage
error) atau kesalahan persentase absolute rata-rata yang diformulasikan sebagai
Outlook Komoditas Daging Sapi 2015»
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 7
Dimana :
:adalah data actual :adalah nilai ramalan
» Outlook Komoditas Daging Sapi 2015
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Sapi 2015»
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 9
BAB III. KERAGAAN DAGING SAPI DALAM NEGERI
Pemenuhan daging nasional selama ini diperoleh dari pemotongan sapi potong, ayam potong, kambing, serta domba. Salah satunya adalah pemenuhan daging dari sapi potong Seperti telah di ketahui daging sapi merupakan salah satu bahan pangan yang sangat penting dalam mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, serta merupakan komoditas ekonomi yang mempunyai nilai yang sangat strategis. Untuk melihat uraian daging sapi, berikut diuraikan keragaan pemenuhan daging sapi dalam negeri
3.1. Perkembangan Populasi dan Produksi
Perkembangan mengenai populasi sapi potong dan produksi daging sapi diuraikan sebagaiberikut:
3.1.1.
Populasi Sapi Potong
» Outlook Komoditas Daging Sapi 2015
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
10
Selama periode 1984 – 2015 pertumbuhan populasi tertinggi terjadi pada tahun 2014 yaitu sebesar 16,09%, sedangkan penurunan populasi yang cukup besar terjadi pada tahun 2013 sebesar 20,62%, hal ini karena pada tahun 2013 terjadi pengurangan angka kuota impor sapi sehubungan adanya program pencanangan swasembada sapi nasional. Berkurangnya populasi sapi potong lokal berakibat harga daging sapi naik mencapai Rp.90.401/kg atau naik 17,52% dari tahun sebelumnya.Harga daging sapi berangsur-angsur naik hingga tahun 2015 mencapai Rp.104.328/kg. Walaupun ketersediaan sapi potong telah mengalami kenaikan 16,09% di tahun 2014 dan naik kembali 5,21% di tahun 2015, namun harga masih tinggi.
Populasi sapi potong di Indonesia sebagian besar berasal dari luar Jawa. Persentase rata-rata jumlah populasi sapi potong di luar Jawa tahun 2015 adalah sebesar 56,21%, selebihnya adalah sapi potong dari pulau Jawa. Pada periode 1984-2015, pertumbuhan populasi sapi potong di Jawa lebih tinggi dari pada di luar Jawa yaitu 2,24%, sedangkan di luar Jawa hanya 1,78% Pada periode 2011 – 2015 rata-rata pertumbuhan populasi sapi potong di Jawa sebesar 4,07% per tahun dan di luar Jawa 3,50% pertahun. (Lampiran 3.1.).
0
Outlook Komoditas Daging Sapi 2015»
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 11
3.1.2.
Produksi Daging Sapi
Perkembangan produksi daging sapi di Indonesia pada periode tahun 1984 – 2015 secara umum memiliki pola yang sama baik di Jawa maupun luar Jawa, yaitu cenderung meningkat (Gambar 3.2.). Selama periode tersebut, produksi daging sapi di Indonesia meningkat rata-rata sebesar 2,68% per tahun. Perkembangan produksi di Jawa sebesar 2,41% dan di luar Jawa 4,44% per tahun. Produksi daging sapi di Indonesia pada tahun 1984 tercatat sebesar 248,48 ribu ton meningkat menjadi 523,93 ribu ton pada tahun 2015. Produksi daging sapi di Jawa pada tahun 1984 adalah 151,58 ribu ton, meningkat menjadi 301,35 ribu ton pada tahun 2015, sedangkan produksi daging di luar Jawa adalah 96,90 ribu ton meningkat menjadi 222.58 ribu ton pada tahun 2015. Perkembangan produksi daging sapi lima tahun terakhir cenderung menurun, hal ini ada kaitannya dengan kenaikan harga daging sapi yang semakin tinggi. Meskipun harga daging sapi masih tinggi prediksi produksi daging sapi pertahun naik sebesar 5,28%.
» Outlook Komoditas Daging Sapi 2015
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
12
Indonesia (000 Ton) Jawa (000 Ton) Luar Jawa (000 Ton) (000 Ton)
Gambar 3.2. Perkembangan Produksi Daging Sapi di Indonesia, Tahun 1984 – 2015
3.2.
Sentra Populasi Sapi Potong di Indonesia
Berdasarkan data rata-rata populasi sapi potong tahun 2011-2015, terlihat bahwa 10 provinsi memberikan kontribusi hingga 78,97% dari total populasi daging sapi potong di Indonesia. Gambar 3.3 memperlihatkan sentra populasi sapi potong Indonesia terdapat di 3 (tiga) provinsi di pulau Jawa.
Outlook Komoditas Daging Sapi 2015»
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 13
Gambar 3.3. Sentra Populasi Daging Sapi di Indonesia, 2011 – 2015
3.3.
Sentra Produksi Daging Sapi di Indonesia
» Outlook Komoditas Daging Sapi 2015
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
14
Gambar 3.4. Sentra Produksi Daging Sapi di Indonesia, Tahun 2011 - 2015
3.4.
Konsumsi Daging Sapi di Indonesia
Jumlah daging sapi yang harus tersedia ditentukan oleh kebutuhan konsumsi daging sapi secara nasional, disisi lain kebutuhan konsumsi daging sapi ditentukan oleh jumlah penduduk dan konsumsi daging sapi per kapita. Disamping itu kesadaran masyarakat Indonesia terhadap pentingnya protein hewani makin meningkat, sehingga kebutuhan daging sapi nasional akan semakin meningkat
Outlook Komoditas Daging Sapi 2015»
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 15
Sumber : Susenas, BPS
Keterangan : *) Data diinterpolasi, Pusdatin
**) Total konsumsi : penjumlahan konsumsi daging sapi segar, olahan dan awetan
Tabel 3.1. Perkembangan Konsumsi Daging Sapi di Indonesia Tahun 1993 - 2014
» Outlook Komoditas Daging Sapi 2015
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
16
Gambar 3.5. Perkembangan Konsumsi Daging Sapi di Indonesia, Tahun 1993 – 2014
Berdasarkan hasil perhitungan Neraca Bahan Makanan (NBM) sejak tahun 1990 hingga tahun 2014 (Lampiran 3.5.), penggunaan dan ketersediaan daging menunjukkan kecenderungan meningkat. Pada tahun 1990 jumlah penggunaan daging sapi yang dimakan di Indonesia adalah sebesar 160 ribu ton meningkat menjadi 438,77 ribu ton pada tahun 2014. Definisi ketersedian adalah produksi daging ditambah impor daging ditambah perubahan stok dikurangi ekspor dikurangi pemakaian dalam negeri. Pemakaian dalam negeri sendiri meliputi hasil olahan makanan dan non makanan serta tercecer.
3.5.
Perkembangan Harga Daging Sapi di Indonesia
Harga daging sangat bergantung pada jenis dan kualitasnya, meskipun di tingkat pasar tradisional konsumen belum memperhatikan jenis daging yang akan dibeli. Namun demikian secara umum terdapat sedikit perbedaan harga diantara jenis atau kualitas daging yang dipasarkan.
Outlook Komoditas Daging Sapi 2015»
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 17
pertumbuhan selama 5 tahun sebesar 9,58%. Kenaikan harga daging sapi tertinggi di tahun 2013 yaitu sebesar 17,52%. Fenomena terjadinya kenaikan harga biasanya di karenakan konsumsi daging yang tinggi di hari-hari besar keagamaan dan hari raya nasional. Sementara perkembangan harga daging sapi di tahun 2015 sebesar Rp.104.328, (Lampiran 3.6.)
Gambar 3.6. Perkembangan Harga Daging Sapi di Indonesia, 1983 - 2015
Trend harga daging sapi hampir selalu naik dan tidak pernah kembali ke posisi awal. Perilaku ini disebabkan peternak tidak mampu merespon perubahan harga yang terjadi karena siklus produksi yang lama, teknologi budidaya yang rendah dan usaha yang sambilan. Perlu ada pengendalian agar kenaikan harga daging sapi tidak melonjak tajam seperti tahun 2014, sehingga tidak mempercepat pengurasan populasi yang menyebabkan makin langkanya sumber daya sapi lokal.
3.6.
Perkembangan Ekspor dan Impor Daging Sapi di Indonesia
» Outlook Komoditas Daging Sapi 2015
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
18
dengan nilai US$ 230,286 juta, Selama tahun 1996 - 2015, impor daging sapi tertinggi mencapai 246.609 ton atau setara US$ 681,229 juta terjadi di tahun 2014, hal ini di karenakan ketersediaan daging tidak mencukupi untuk kebutuhan rakyat Indonesia, serta dapat di lihat pula tidak terjadi ekspor. (Lampiran 3.7.).
Kecenderungan pengurangan impor daging sapi membuat harga daging sapi di pasaran mengalami kenaikan karena daging lokal dari luar jawa khususnya kawasan timur Indonesia tidak dapat memenuhi kebutuhan daging sapi di pulau Jawa sehingga harga daging menjadi tinggi.
1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 20142015*) Ekspor 4 25 0 111 26 175 78 111 19 88 6 0 62 0 4 0 2 0 0 0
Gambar 3.7. Perkembangan Volume Ekspor dan Impor Daging Sapi di Indonesia, Tahun 1996 – 2015
Outlook Komoditas Daging Sapi 2015»
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 19
BAB IV. KERAGAAN DAGING SAPI DUNIA
4.1. Perkembangan Populasi (Stok Awal) dan Produksi
4.1.1. Populasi (Stok Awal) Sapi Potong
Perkembangan populasi sapi di dunia selama periode tahun 1980 – 2015 (tahun 2015 prediksi USDA) mengalami kenaikan dengan pertumbuhan sekitar 0,85%. Kenaikan yang tinggi terjadi pada tahun 1983 yaitu sebesar 16,92%. Perkembangan selama lima tahun terakhir menunjukkan rata-rata populasi sapi potong turun sebesar 0,38%. (Lampiran 4.1)
» Outlook Komoditas Daging Sapi 2015
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
20
Outlook Komoditas Daging Sapi 2015»
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 21
India
Gambar 4.3. Kontribusi Populasi Sapi di Sepuluh Negara dengan Populasi Sapi Terbesar Dunia, Tahun 2011 – 2015
4.1.2 Produksi Daging Sapi
Perkembangan produksi daging sapi dunia selama kurun waktu 1980-2015 cenderung meningkat dengan pertumbuhan sekitar 0,93%. Periode produksi lima tahun terakhir, yakni tahun 2011 – 2015 cenderung naik sebesar 0,18% (Lampiran 4.2). Jika dilihat dari rata-rata pertumbuhan produksi daging sapi di tiap-tiap negara produsen di dunia maka rata-rata produksi 5 tahun terakhir yang paling besar terdapat di USA yaitu 11,54 juta ton pertahun.
» Outlook Komoditas Daging Sapi 2015
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
22
Outlook Komoditas Daging Sapi 2015»
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 23
Gambar 4.6. Kontribusi Produksi Daging Sapi di Sepuluh Negara Produsen Terbesar Dunia, Tahun 2011 – 2015
4.2. Perkembangan Konsumsi Daging Sapi Dunia
» Outlook Komoditas Daging Sapi 2015
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Sapi 2015»
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 25
USA Konsumen Terbesar Dunia, Tahun 2011 – 2015
Dilihat data perbandingan antara besaran produksi dan konsumsi sapi potong di dunia terlihat memiliki pola yang sama, jika ada kelebihan produksi sebenarnya merupakan stok akhir pada tahun berjalan atau merupakan stok awal pada tahun berikutnya. Perbedaan produksi dan konsumsi daging sapi dunia disajikan pada Gambar 4.10. berikut ini.
58,15
» Outlook Komoditas Daging Sapi 2015
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
26
tinggi dari konsumsi akan mengekspornya ke negara lain dan sebaliknya, tetapi ada juga negara yang produksinya tinggi dan kebutuhan dalam negeri tercukupi, namun masih mengimpor daging sapi. Negara yang mempunyai karakteristik demikian biasanya akan mengekspor kembali daging sapi dalam bentuk olahan dengan tujuan untuk mendapatkan nilai tambah.
11,54
Gambar 4.11. Perbandingan Produksi dan Konsumsi Daging Sapi di Negara Produsen Daging Sapi, Tahun 2011 – 2015
4.3. Neraca Produksi dan Konsumsi Daging Sapi
Dunia
Outlook Komoditas Daging Sapi 2015»
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 27
Tabel 4.1. Neraca Produksi dan Konsumsi Daging Sapi Terbesar di Dunia, Rata-rata 2011- 2015
Negara Produsen USA Brazil China India Argentina
Produksi (Juta Ton) 11,54 9,51 7,61 6,71 3,84
Konsumsi (Juta Ton) 11,51 7,85 7,66 6,96 2,06
Neraca 0,04 1,66 -0,05 -0,25 1,79
Sumber : USDA (United State Departemen of Agriculture)
Neraca produksi dan konsumsi rata-rata per tahun selama lima tahun terakhir di lima negara produsen daging sapi (Tabel 4.1.) diketahui bahwa Amerika Serikat mengalami surplus produksi 0,04 juta ton, Brazil mengalami surplus produksi 1,66 juta ton, China mengalami defisit produksi 0,05 juta ton, India mengalami defisit 0.25 juta ton dan Argentina mengalami surplus 1,79 juta ton.
Produksi (Juta Ton) Konsumsi (Juta Ton) Neraca (Juta Ton)
» Outlook Komoditas Daging Sapi 2015
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
28
4.4. Perkembangan Ekspor dan Impor Daging Sapi Dunia
4.4.1. Perkembangan Ekspor Daging Sapi Dunia
Pertumbuhan volume ekspor daging sapi rata-rata dunia tahun 1980-2015 mengalami kenaikan 0,66% per tahun, sedang selama lima tahun terakhir (2011-2015) turun rata-rata 0,39% pertahun. Volume ekspor rata-rata selama lima tahun terakhir 5,56 juta ton per tahun. Sepuluh negara yang menjadi eksportir terbesar adalah Mexico dengan kontribusi sebesar 27,09%, kedua Canada dengan kontribusi sebesar 20,62% dan ke tiga Australia dengan kontribusi sebesar 18.34%, negara lainnya European Union, Brazil,United Statis, Colombia, Uruguay, New Zealand dan China berkonribusi antara 0,61% sampai 12,11%. Perkembangan volume ekspor dapat dilihat pada Gambar 4.13., Gambar 3.14. dan Gambar 4.15. memberikan gambaran volume ekspor daging sapi dunia serta kontribusi dari masing-masing negara eksportir.
1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998 2000 2002 2004 2006 2008 2010 2012 2014
(Juta Ton)
Outlook Komoditas Daging Sapi 2015»
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 29
1,29
4.4.2. Perkembangan Impor Daging Sapi Dunia
Pertumbuhan volume impor daging sapi di dunia tahun 1980-2015 turun 0.03,% per tahun, sedangkan periode lima tahun terakhir volume impor daging sapi di dunia juga mengalami penurunan 0,43% per tahun. Sepuluh negara yang menjadi importir terbesar adalah USA dengan rata-rata impor 2,21 juta ton dan Venezuela 446 ton, Sementara negara lainnya berkontribusi hanya berkisar 0.05% sampai 7,15 juta ton. Kontribusi lima negara importir tersebut mencapai 99,95%
)
» Outlook Komoditas Daging Sapi 2015
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
30
-500 1.000 1.500 2.000 2.500
(Juta Ton)
dari impor daging sapi dunia. Gambar 4.16., Gambar 3.17. dan Gambar 4.18. menyajikan volume impor dan kontribusinegara importir daging sapi dunia.
0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00
1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998 2000 2002 2004 2006 2008 2010 2012 2014 (Juta Ton)
Gambar 4.16. Perkembangan Volume Impor Daging Sapi Dunia, Tahun 1980 – 2015
Outlook Komoditas Daging Sapi 2015»
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 31
U S A 66,65%
Venezuela 16,83%
China 6,91% Egypt 3,84% Russia
2,89% Canada
1,61% Mexico
0,69% Japan
0,36% Brazil
0,15% Ukraine
0,07% 0,00%
Gambar 4.18. Kontribusi Volume Impor Daging Sapi di Negara Importir Daging Sapi, Tahun 2011 – 2015
» Outlook Komoditas Daging Sapi 2015
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Sapi 2015»
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 33
BAB V. ANALISIS PENAWARAN DAN PERMINTAAN
5.1. Proyeksi Penawaran Daging Sapi 2016
–
2019
Proyeksi penawaran daging sapi dilakukan untuk tahun 2016– 2019. Hasil pemodelan statistik disajikan secara lengkap pada Tabel 5.1. Model penawaran produksi daging sapi dipengaruhi oleh populasi sapi potong (p-value. = 0,0118) dengan nilai koefisien 16,632 dan harga daging sapi (p-value. = 1,92 x10-5) dengan
nilai koefisien 0,0019. Secara umum koefisien determinasi dari model penawaran daging sapi sebesar 86,65% yang dapat diartikan bahwa kedua peubah model produksi daging sapi yaitu populasi dan harga secara bersama-sama berpengaruh 86,65% terhadap penawaran daging sapi.
Tabel 5.1. Hasil Analisis Fungsi Respon Produksi Daging Sapi
Peubah Koefisien P-Value Signifikansi
Produksi Daging Sapi
Constante 102,0301 0,111889
Populasi (t) 16,63213 0,011765 ** Harga daging sapi (t) 0,001861 1,92 x10-5 *, **
R2 = 86,65% ; Prob. (F-stat) = 0,0000
Ket: *) Beda nyata pada alpha 1% **) Beda nyata pada alpha 5%
» Outlook Komoditas Daging Sapi 2015
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
34
Tabel 5.2. Hasil Proyeksi Produksi Daging Sapi, Tahun 2013 - 2019
Tahun Produksi (000 Ton) Pertumbuhan (%)
2013 504,82
2014 497,67 -1,42
2015*) 523,93 5,28
2016**) 583,14 11,30
2017**) 606,73 4,05
2018**) 636,96 4,98
2019**) 666,69 4,67
Rata-rata pertumbuhan 4,81
Keterangan : *) Angka sementara **) Angka proyeksi Pusdatin
Produksi daging sapi tahun 2016-2019 diproyeksikan terus mengalami peningkatan dengan rata-rata pertumbuhan per tahun masing-masing sebesar 11.30%, 4,05%, 4,98% dan 4,67%. Dengan laju pertumbuhan tersebut pada tahun 2016 produksi daging sapi diproyeksikan sebesar 583,14 ribu ton, pada 2017 di proyeksikan menjadi 606,73 ribu ton, tahun 2018 di proyeksi menjadi 636,96 dan pada 2019 di proyeksi menjadi 666,69 ribu ton.
5.2.
Proyeksi Permintaan Daging Sapi 2016 - 2019
Outlook Komoditas Daging Sapi 2015»
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 35
Tabel 5.3. Proyeksi Permintaan Daging Sapi, Tahun 2013 – 2019
Keterangan :
**) Angka proyeksi Pusdatin
Berdasarkan hasil proyeksi besarnya permintaan daging sapi pada tahun 2015 adalah sebesar 2,40 kg/kapita/tahun, tahun 2016 diproyeksikan sebesar 2,41 kg/kapita/tahun dan tahun 2017 di proyeksikan sebesar 2,43 kg/kapita/tahun sementara tahun 2018 - 2019 mengalami penurunan dari 0,14 hingga 0,88 atau selama tahun 2014-2019 mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 0.86%.
Dalam menghitung proyeksi permintaan nasional dibutuhkan informasi-informasi sebagai berikut: (1) jumlah penduduk Indonesia pada tahun dasar, (2) laju pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia per tahun, (3) tingkat konsumsi komoditas yang dianalisis per kapita per tahun.
» Outlook Komoditas Daging Sapi 2015
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
36
Hasil proyeksi permintaan nasional daging sapi disajikan pada Tabel 5.4. Permintaan total daging sapi Indonesia diproyeksikan akan menurun selama periode 2013 – 2019 dengan laju pertumbuhan rata-rata sebesar 2,11% per tahun. Secara absolut konsumsi daging sapi diproyeksikan mengalami penurunan dari 567,31 ribu ton pada tahun 2013 menjadi 642,76 ribu ton pada tahun 2019. Menurunnya konsumsi daging sapi mungkin disebabkan mahalnya harga daging sapi selama beberapa tahun terakhir, sehingga konsumen memilih menggantikan dengan mengkonsumsi daging ayam, telur atau ikan yang harganya lebih terjangkau.
Tabel 5.4. Hasil Proyeksi Permintaan Daging Sapi, Tahun 2013 - 2019
Tahun Konsumsi Nasional Daging
Sapi (000 Ton) Pertumbuhan (%)
5.3. Proyeksi Surplus/Defisit Daging Sapi 2013 - 2019
Outlook Komoditas Daging Sapi 2015»
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 37
lebih besar dari pertumbuhan konsumsi daging sapi, namun belum dapat memenuhi kebutuhan konsumsi daging sapi nasional, hal ini membuat terjadinya defisit daging sapi hingga tahun 2019. Defisit daging sapi yang paling tinggi di terjadi pada tahun 2014 yaitu sebesar 196,97 ribu ton dan yang terendah di prediksi pada tahun 2019 yaitu sebesar 109,41 ribu ton, ini menandakan Indonesia masih melakukan impor sapi potong dari luar negeri, yaitu dari Australia dan Selandia Baru hingga tahun 2015. Melihat dari defisit daging sapi hingga tahun 2019 terus turun, di harapkan impor daging sapi akan berkurang. Namun sebagai catatan bahwa penurunan defisit daging sapi hanya dihitung berdasarkan konsumsi rumah tangga, sementara kebutuhan daging sapi di luar rumah tangga yang di perkirakan cukup besar belum terhitung.
Tabel 5.5. Proyeksi Surplus/Defisit Daging Sapi, Tahun 2013 - 2019
Produksi Bentuk Karkas
pertumbuhan (%) 4,81 4,81 2,11 -5,60 Produksi (000 Ton)
» Outlook Komoditas Daging Sapi 2015
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
38
BAB VI. KESIMPULAN
Produksi daging sapi diproyeksikan akan terus meningkat, demikian pula prediksi konsumsi akan meningkat, konsumsi ini hanya mencakup konsumsi rumah tangga. Tahun 2015 - 2019, produksi daging sapi di prediksi masih akan defisit dalam memenuhi konsusmsi rumah tangga, sehingga masih di perlukan impor daging sapi.
Populasi sapi potong lebih banyak di luar Jawa dari pada di jawa, namun produksi daging sapi lebih banyak di Jawa dari pada di luar Jawa karena pemotongan banyak di lakukan di pulau Jawa.
Outlook Komoditas Daging Sapi 2015»
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 39
DAFTAR PUSTAKA
BKP Kementerian Pertanian. 2008. Neraca Bahan Makanan Indonesia 2007-2015.
Jakarta.
BPS. 2014. Survei Sosial Ekonomi Nasional, Pengeluaran untuk Konsumsi
Penduduk Indonesia 2012. Jakarta.
Ilham, Nyak. 2009. Kelangkaan Produksi Daging, Indikasi dan Implikasi
Kebijakannya. Analisis Kebijakan Pertanian, Volume 7 No. 1, Maret 2009 :
43-63. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Badan Litbang Pertanian Departemen Pertanian, Bogor.
» Outlook Komoditas Daging Sapi 2015
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Sapi 2015»
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 41
» Outlook Komoditas Daging Sapi 2015
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Sapi 2015»
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 43
Lampiran 3. 1. Perkembangan Populasi Sapi Potong di Indonesia, Tahun 1984 – 2015
Indonesia Pertumb. Jawa Pertumb. Luar Jawa Pertumb.
(juta ekor) (%) (juta ekor) (%) (juta ekor) (%) Keterangan : *) Angka Sementara
» Outlook Komoditas Daging Sapi 2015
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
44
Lampiran 3.2. Perkembangan Produksi Daging Sapi di Indonesia, Tahun 1984 – 2015
Indonesia Pertumb. Jawa Pertumb. Luar Jawa Pertumb.
(000 Ton) (%) (000 Ton) (%) (000 Ton) (%)
1984 248,48 151,58 96,90
1985 227,40 -8,48 160,13 5,64 67,27 -30,58
1986 227,80 0,18 155,02 -3,19 72,78 8,19
1987 248,03 8,88 153,47 -1,00 94,56 29,93
1988 238,06 -4,02 160,97 4,89 77,09 -18,48
1989 245,88 3,28 170,04 5,63 75,84 -1,62
1990 259,22 5,43 174,50 2,62 84,72 11,71
1991 262,19 1,15 182,16 4,39 80,03 -5,54
1992 297,01 13,28 206,68 13,46 90,33 12,87
1993 346,28 16,59 246,83 19,43 99,45 10,10
1994 336,46 -2,84 238,34 -3,44 98,12 -1,34
1995 311,97 -7,28 213,14 -10,57 98,83 0,72
1996 347,20 11,29 238,28 11,80 108,92 10,21
1997 353,65 1,86 246,69 3,53 106,96 -1,80
1998 342,60 -3,12 232,06 -5,93 110,54 3,35
1999 308,77 -9,87 197,42 -14,93 111,35 0,73
2000 339,94 10,09 232,43 17,73 107,51 -3,45
2001 338,69 -0,37 233,31 0,38 105,38 -1,98
2002 330,29 -2,48 221,91 -4,89 108,38 2,85
2003 369,71 11,94 236,42 6,54 133,29 22,98
2004 447,57 21,06 242,10 2,40 205,48 54,16
2005 358,71 -19,86 220,97 -8,73 137,73 -32,97
2006 395,84 10,35 238,32 7,85 157,52 14,37
2007 339,48 -14,24 205,89 -13,61 133,59 -15,19
2008 392,51 15,62 239,99 16,56 152,52 14,17
2009 409,31 4,28 256,54 6,90 152,77 0,16
2010 436,45 6,63 268,16 4,53 168,29 10,16
2011 485,33 11,20 294,12 9,68 191,21 13,62
2012 508,91 4,86 303,19 3,08 205,72 7,59
2013 504,82 -0,80 297,06 -2,02 207,75 0,99
2014 497,67 -1,42 286,51 -3,55 211,16 1,64
2015*) 523,93 5,28 301,35 5,18 222,58 5,41
Outlook Komoditas Daging Sapi 2015»
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 45
Lampiran 3.3. Sentra Populasi Daging Sapi di Indonesia, Tahun 2011 -
Sumber : Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, diolah oleh Pusdatin
Keterangan : *) Angka Sementara
Rata-Rata
No. Provinsi Populasi Sapi Potong (ekor) Share (%) Kumulatif Share (%)
Lampiran 3.4. Sentra Produksi Daging Sapi di Indonesia, Tahun 2011 - No. Provinsi Produksi Daging Sapi (000 ton)
Sumb er : Ditjen Peternakan, diolah oleh Pusdatin
» Outlook Komoditas Daging Sapi 2015
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
46
Tersedia Konsumsi per Kapita Penduduk Tengah Tahun Konsumsi Nasional Tahun
Outlook Komoditas Daging Sapi 2015»
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 47
Lampiran 3.6. Perkembangan Harga Konsumen Daging Sapi di Indonesia, Tahun 1993 - 2015
Keterangan : *) Data diinterpolasi, Pusdatin
**) Total konsumsi : penjumlahan konsumsi daging sapi segar, olahan dan awetan
» Outlook Komoditas Daging Sapi 2015
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
48
Lampiran 3.7. Neraca Ekspor Impor Daging Sapi di Indonesia, Tahun 1996 – 2015
Ekspor Impor Neraca Ekspor Impor Neraca
1996 4 15.773 -15.769 6 32.435 -32.429
1997 25 23.316 -23.291 69 36.523 -36.454
1998 0 8.526 -8.526 0 9.820 -9.820
1999 111 10.400 -10.289 152 15.234 -15.082
2000 26 26.962 -26.936 55 41.047 -40.992
2001 175 16.517 -16.342 172 23.792 -23.620
2002 78 11.474 -11.396 135 18.586 -18.452
2003 111 10.671 -10.560 450 18.566 -18.116
2004 19 11.772 -11.753 126 271.133 -271.007
2005 88 19.957 -19.869 34 42.874 -42.840
2006 6 24.079 -24.073 9 47.217 -47.208
2007 0 0 0 0 90.367 -90.347
2008 62 45.708 -45.647 11 126.147 -126.135
2009 0 13 -13 0 53 -53
2010 4 90.506 -90.502 14 289.506 -289.492
2011 0 65.022 -65.022 3 234.266 -234.263
2012 2 39.419 -39.417 12 164.887 -164.875
2013 0 130.021 -130.021 0 338.399 -338.399 2014 0 246.509 -246.509 0 681.229 -681.229 2015*) 0 82.300 -82.300 0 230.286 -230.286
Sumber : BPS, diolah Pusdatin
*) Data hingga bulan Mei 2015
Outlook Komoditas Daging Sapi 2015»
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 49
Lampiran 4.1. Perkembangan Populasi Sapi Potong Dunia, Tahun 1980 – 2015
Tahun Stok Awal Sapi Potong
» Outlook Komoditas Daging Sapi 2015
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
50
Lampiran 4.2. Perkembangan Produksi Daging Sapi Dunia,1980 – 2015
Tahun Produksi Daging Sapi (000
Outlook Komoditas Daging Sapi 2015»
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 51
Lampiran 4.3. Negara –negara dengan Populasi Sapi Potong Terbesar Dunia, Tahun 2011- 2015
(000 Ekor)
2011 2012 2013 2014 2015
1 India 302.500 300.000 299.606 300.600 301.100 300.761 29,39 29,39 2 Brazil 190.925 197.550 203.273 207.959 213.035 202.548 19,79 49,17 3 China 106.264 103.605 103.434 103.000 100.550 103.371 10,10 59,27 4 USA 92.887 91.160 90.095 88.526 89.800 90.494 8,84 68,12 5 European Union 87.831 87.054 87.106 87.619 88.150 87.552 8,55 76,67 6 Argentina 48.156 49.597 51.095 51.545 51.895 50.458 4,93 81,60 7 Australia 27.550 28.506 29.000 29.290 27.600 28.389 2,77 84,37 8 Russia 19.970 20.134 19.930 19.564 19.132 19.746 1,93 86,30 9 Mexico 21.456 20.090 18.521 17.760 17.120 18.989 1,86 88,16 10 Colombia 25.156 23.579 21.550 19.900 0 18.037 1,76 89,92 Lainnya 68.263 67.962 68.240 68.275 56.258 65.800 6,43 96,35 Dunia 990.958 989.237 991.850 994.038 964.640 1.023.513
Kumulatif
Lampiran 4.4. Negara-Negara dengan Produksi Daging Sapi Terbesar Dunia, Tahun 2011 – 2015
(000 Ton)
2011 2012 2013 2014 2015
1 USA 11.983 11.848 11.752 11.078 11.055 11.543 19,53 19,53 2 Brazil 9.030 9.307 9.675 9.723 9.820 9.511 16,09 35,62 3 European Union 8.114 7.708 7.388 7.410 7.440 7.612 12,88 48,50 4 China 6.475 6.623 6.730 6.890 6.825 6.709 11,35 59,85 5 India 3.308 3.491 3.800 4.125 4.500 3.845 6,50 66,35 6 Argentina 2.530 2.620 2.850 2.700 2.700 2.680 4,53 70,88 7 Australia 2.129 2.152 2.359 2.595 2.275 2.302 3,89 74,78 8 Mexico 1.804 1.821 1.807 1.827 1.845 1.821 3,08 77,86 9 Pakistan 1.536 1.587 1.630 1.675 1.725 1.631 2,76 80,62 10 Russia 1.360 1.380 1.380 1.370 1.370 1.372 2,32 82,94 Lainnya 9.880 9.974 10.141 10.297 10.135 10.085 17,06 100,00 Dunia 58.149 58.511 59.512 59.690 59.690 59.110 100,00
» Outlook Komoditas Daging Sapi 2015
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
52
Lampiran 4.5. Perkembangan Konsumsi Daging Sapi Dunia,Tahun 1980 – 2015
Outlook Komoditas Daging Sapi 2015»
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 53
Lampiran 4.6. Sepuluh Negara Konsumsi Daging Sapi Terbesar Dunia, Tahun 2011 – 2015
(Ribu Ton)
2011 2012 2013 2014 2015
1 USA 11.646 11.739 11.608 11.244 11.292 11.506 20,13 20,13 2 Brazil 7.730 7.845 7.885 7.896 7.905 7.852 13,74 33,88 3 European Union 8.034 7.760 7.520 7.480 7.495 7.658 13,40 47,28 4 China 6.449 6.680 7.052 7.297 7.305 6.957 12,17 59,45 5 Argentina 2.320 2.458 2.664 2.503 2.500 2.489 4,36 63,81 6 Russia 2.346 2.398 2.393 2.279 2.112 2.306 4,03 67,84 7 India 2.040 2.080 2.035 2.043 2.100 2.060 3,60 71,44 8 Mexico 1.921 1.836 1.873 1.839 1.845 1.863 3,26 74,70 9 Pakistan 1.503 1.538 1.576 1.616 1.661 1.579 2,76 77,47 10 Japan 1.237 1255 1.232 1.226 1228 1.236 2,16 79,63 Lainnya 11.277 11.443 11.980 12.206 11.296 11.640 20,37 100,00
Dunia 56.503 57.032 57.818 57.629 56.739 57.144 100,00
Kumulatif Kontribusi (%) No Negara
Tahun
Rata-Rata Kontribusi (%)
Sumber : USDA, diolah Pusdatin
» Outlook Komoditas Daging Sapi 2015
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
54
Lampiran 4.7. Perkembangan Volume Ekspor dan Impor Daging Sapi Dunia, Tahun 1980 – 2015
1981 4,63 2,14 3,81 -2,28 0,81 29,67
1982 4,80 3,74 3,87 1,42 0,93 14,64
1983 4,68 -2,40 3,99 3,08 0,70 -25,11
1984 4,58 -2,28 3,86 -3,04 0,71 2,01
1985 4,92 7,43 3,90 1,04 1,01 42,13
1986 5,46 11,09 4,50 15,19 0,96 -4,74
1987 5,30 -2,87 4,28 -4,76 1,02 5,91
1988 6,88 29,75 5,97 39,34 0,91 -10,48
1989 7,19 4,42 5,98 0,18 1,21 32,06
1990 7,16 -0,42 6,44 7,66 0,72 -40,43
1991 7,34 2,52 6,42 -0,31 0,92 27,82
1992 13,95 90,14 10,95 70,69 3,00 226,01
1993 5,35 -61,65 4,22 -61,46 1,13 -62,35
1994 5,57 4,08 4,63 9,71 0,94 -17,02
1995 5,54 -0,49 4,55 -1,84 0,99 6,20
1996 5,26 -5,14 5,05 10,98 0,21 -78,87
1997 5,83 10,85 5,66 12,21 0,16 -21,90
1998 5,50 -5,63 5,42 -4,29 0,08 -51,83
1999 5,89 7,13 5,69 5,06 0,20 149,37
2000 5,94 0,88 5,81 2,04 0,13 -32,49
2001 5,89 -0,89 5,91 1,74 -0,02 -115,79
2002 6,48 9,99 6,24 5,62 0,24 -1219,05
2003 6,51 0,57 6,28 0,66 0,23 -1,70
2004 6,72 3,13 6,15 -2,18 0,57 147,62
2005 7,36 9,63 6,80 10,71 0,56 -1,92
2006 7,59 3,01 6,87 1,00 0,72 27,45
2007 7,63 0,58 7,16 4,21 0,47 -34,27
2008 7,59 -0,47 6,80 -5,01 0,79 68,72
2009 7,43 -2,12 6,57 -3,35 0,86 8,45
2010 7,79 4,86 6,65 1,16 1,15 33,14
2011 8,07 3,57 6,45 -3,02 1,62 41,83
2012 8,14 0,82 6,68 3,60 1,46 -10,22
2013 9,13 12,14 7,48 12,04 1,64 12,62
2014 10,00 9,61 7,89 5,42 2,11 28,68
2015 10,20 1,97 7,80 -1,18 2,40 13,72
1980-2015 6,74 4,28 5,85 3,77 0,89 -23,15
2011-2015 9,11 5,62 7,26 3,37 1,85 17,33
Rata-rata
Outlook Komoditas Daging Sapi 2015»
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 55
Lampiran 4.8. Negara-Negara Eksportir Daging Sapi Terbesar Dunia, Tahun 2011 -2015
(000 Ton)
No Negara 2011 2012 2013 2014 2015 Rata-rata Kontribusi
(%)
Kumulatif Kontribusi (%)
1 Mexico 1.435 1.539 1.045 1.176 1.250 1289,0 27,09 27,09
2 Canada 696 821 1.044 1.245 1.100 981,2 20,62 47,70
3 Australia 695 620 851 1.298 900 872,8 18,34 66,04
4
European
Union 689 678 505 499 510 576,2 12,11 78,15
5 Brazil 405 512 689 649 400 531,0 11,16 89,31
6 United States 194 191 161 108 105 151,8 3,19 92,50
7 Colombia 61 299 236 85 0 136,2 2,86 95,36
8 Uruguay 213 78 41 155 70 111,4 2,34 97,70
9 New Zealand 34 42 33 79 100 57,6 1,21 98,91
Lampiran .9. Negara-Negara Importir Daging Sapi Terbesar Dunia, Tahun 2011 2015
(000 Ton) No Negara 2011 2012 2013 2014 2015 Rata-rata Kontribusi
» Outlook Komoditas Daging Sapi 2015
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian