• Tidak ada hasil yang ditemukan

Directory UMM :Laporan:Laporan_WS:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Directory UMM :Laporan:Laporan_WS:"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan berbagai masukan dan argumentasi yang berkembang di Workshop II maka berbagai hal yang dapat dijadikan kesimpulan antara lain : 1. Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat perlu mengambil posisi yang

tidak tumpang tindih dengan institusi teknis yang selama ini telah mengambil peran atau salah satu peran dalam ketahanan pangan. Dalam hal ini, Kemenkokesra dapat mengambil peran koordinasi dan peran aksi dalam elemen-elemen ketahanan pangan yang bersentuhan dengan kesejahteraan rakyat.

2. Dari berbagai sub sistem ketahanan pangan yang ada (produksi, distribusi/akses, dan konsumsi/penyerapan pangan) maka elemen distribusi/akses dan konsumsi /penyerapan pangan merupakan elemen yang sangat sesuai dengan fungsi tugas pokok Kemenkokesra.

3. Untuk meningkatkan distribusi pangan dan akses pangan pada masyarakat maka pemerintah dipandang perlu untuk :

a. Selalu memonitor dan mengkoordinasi ketersediaan pangan antar daerah dan antar waktu.

b. Selalu memonitor harga pangan antar daerah dan antar waktu

c. Menjamin ketersediaan pangan dan stabilitas harga pangan sampai tingkat desa dengan membuka Warung Desa.

d. Menstimuli pengembangan sistem tunda jual bagi petani dan atau pemerintah desa.

e. Mempermudah transportasi bahan pangan antar daerah f. Mempermudah transportasi bahan pangan ke daerah terpencil g. Mempermudah akses pangan warga miskin

(2)

bergizi, beragam dan berimbang maka pemerintah dipandang perlu untuk : a. Menjamin pemenuhan pangan sampai tingkat rumah tangga dalam jumlah

dan kualitas yang memadai sehingga aman dikonsumsi dan bergizi seimbang,

b. Mengembangkan dan memanfaatkan pangan lokal

c. Mendorong, mengembangkan dan membangun serta memfasilitasi peran masyarakat dalam pemenuhan pangan,

d. Meningkatkaan pengetahuan masyarakat tentang hidup sehat dan makanan beragam dan gizi seimbang,

e. Meningkatkan peran kelembagaan desa dalam konsumsi pangan sehat dan bergizi

f. Menjaga keamanan pangan bagi konsumen.

B. Rekomendasi

Arah kebijakan yang tertuang dalam kesimpulan di atas, dalam pelaksanaannya dipandang perlu untuk merinci berbagai kegiatan yang menjadi bagian dari usaha peningkatan ketahanan pangan sebagai berikut:

Tabel 2. Kebijakan Ketahanan Pangan Bidang Distribusi/Akses dan Konsumsi/Penyerapan Pangan yang Diperlukan.

Sub Sistem

Ketahanan Pangan Kegiatan Sub Kegiatan

Bidang Distribusi Pangan/Akses Terhadap Pangan

Monitoring dan

koordinasi ketersediaan pangan antar daerah dan antar waktu

1. Penyediaan informasi ketersediaan pangan tiap daerah dalam kurun waktu tertentu

2. Prediksi ketersediaan pangan pd masa yang akan datang

(3)

Sub Sistem

Ketahanan Pangan Kegiatan Sub Kegiatan

Monitoring dan koordinasi harga pangan antar daerah dan waktu

1. Penyediaan informasi harga pangan tiap daerah dalam kurun waktu tertentu

2. Prediksi harga pangan pd masa yang akan datang 3. Koordinasi pihak terkait

ketahanan pangan Menjamin ketersediaan

pangan dan stabilitas harga pangan sampai tingkat desa

1. Membangun jaringan distribusi pangan sampai ke pedesaan/mendirikan warung desa

2. Membantu akses retail pangan pedesaan dalam memperoleh pasokan pangan

3. melakukan operasi pasar khusus

Menstimuli

pengembangan sistem tunda jual bagi petani dan atau pemerintah desa.

1. Pemberian kredit

pembelian pangan untuk tunda jual

2. Pemberian bantuan pangadaan gudang pelaku bisnis pangan pedesaan Mempermudah

transportasi bahan pangan antar daerah

1. membangun akses

transportasi antar propinsi maupun antar kabupaten 2. Membangun akses

transportasi kecamatan terpencil

3. Membangun akses transportasi pedesaan terpencil

Mempermudah akses pangan warga miskin dengan program Pangkin (Pangan warga miskin)

1. Operasi pasar khusus beras

2. Operasi pasar khusus komoditi pangan non beras

Mempermudah akses terhadap kredit bagi pengusaha mikro/kecil bidang pangan

Pemberian KUR khusus pada retail pangan pedesaan atau daerah terpencil

Bidang konsumsi

(4)

pangan berkualitas, dan aman sampai tingkat rumah tangga

2. Operasi pasar khusus beras pd keluarga rawan pangan

3. Operasi pasar khusus komoditi pangan non beras pada keluarga rawan pangan

Mengembangkan dan memanfaatkan pangan lokal

1. Gerakan makan makanan non beras non terigu 2. Gerakan kembali pada

makanan khas Indonesia 3. Gerakan produk olahan

makanan umbi-umbian Indonesia

4. Gerakan produk olahan makanan buah/sayur Indonesia

Memfasilitasi peran masyarakat dalam pemenuhan pangan

Menggerakan PKK, LSM, dan kelompok masyarakat lainnya dalam memenuhi konsumsi pangan yang sehat dan bergizi.

Meningkatkaan pengetahuan masyarakat tentang hidup sehat dan makanan beragam dan gizi seimbang

1. Gerakan hidup sehat dengan konsumsi yang sehat, halal, dan bergizi pd seluruh lapisan masyarakat

2. Gerakan dapur sehat oleh lembaga masyarakat setingkat desa

Peran kelembagaan desa dalam konsumsi pangan sehat dan bergizi

Pemberdayaan PKK dan Kelompok Masyarakat Desa dalam kesehatan konsumsi pangan

Menjaga keamanan pangan bagi konsumen

1. Peningkatan pengawasan peredaran dan

penggunaan bahan kimia berbahaya pada makanan 2. Pembinaan keamanan

pangan pada usaha kecil produsen pangan

(5)

Sub Sistem

Ketahanan Pangan Kegiatan Sub Kegiatan

keamanan pada pangan 5. Peningkatan pengawas

Referensi

Dokumen terkait

Meningkatkan Sistem Distribusi Pangan dan Akses Pangan serta Sistem Informasih Harga Bahan Pangan Stategis. Meratanya distribusi Pangan

Dari hasil workshop pertama itulah workshop kedua ini dirancang, dengan harapan dapat menghasilkan policy paper ketahanan pangan di Propinsi Jawa Timur, yang

Dengan demikian, sistem ketahanan pangan dan gizi tidak hanya menyangkut soal produksi, distribusi, dan penyediaan pangan ditingkat makro (nasional dan regional),

PEMANTAPAN KETAHANAN PANGAN Pemenuhan pangan dari produksi dalam negeri Penguranga n jumlah penduduk rawan pangan Antisipasi kerawanan pangan dan gizi. Peningkatan

Salah satu upaya untuk mewujudkan ketahanan pangan adalah melaksanakan kembali (reaktualisasi) diversifikasi pangan menuju produksi dan konsumsi pangan yang

Implementasi program pembangunan ketahanan pangan dilaksanakan dengan memperhatikan sub sistem ketahanan pangan yaitu melalui upaya peningkatan produksi, ketersediaan dan

Tahun 2010 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan memfokuskan kinerjanya untuk “Meningkatkan produksi komoditas sub sektor tanaman pangan dalam rangka memperkuat

sehat dan halal melalui diversiflka.si, distribusi dan konsumsi pangan yang ramah lingkungan dalam mewujudkan ketahanan pangan 1. Mengoptimalkan keter.sediaan cadangan pangan