• Tidak ada hasil yang ditemukan

Review Jurnal Internasional Perdagangan Internasional dan Pekerja Anak : Bukti Antar Negara Oleh : Aning Yuliana 120231100071 Desy Indria Rochmah 120231100072 Mahmudah Umroh 120231100080 Milla Firdiatiningsih 120231100081 Mustatiul Khoiriyah 120231100089

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Review Jurnal Internasional Perdagangan Internasional dan Pekerja Anak : Bukti Antar Negara Oleh : Aning Yuliana 120231100071 Desy Indria Rochmah 120231100072 Mahmudah Umroh 120231100080 Milla Firdiatiningsih 120231100081 Mustatiul Khoiriyah 120231100089 "

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Review Jurnal Internasional

Perdagangan Internasional dan Pekerja Anak : Bukti Antar Negara

Oleh :

Aning Yuliana 120231100071 Desy Indria Rochmah 120231100072 Mahmudah Umroh 120231100080 Milla Firdiatiningsih 120231100081 Mustatiul Khoiriyah 120231100089

Prodi Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Trunojoyo Madura

(2)

Abstrak

Penelitian ini menjelaskan hubungan perdagangan (yang diukur dengan keterbukaan) dengan pekerja anak di antar negara. Metodologi yang digunakan menunjukkan adanya arus perdagangan endogen untuk pekerja anak (dan standar tenaga kerja yang lebih umum) dengan melihat hubungan pekerja anak dan perdagangan berdasarkan letak geografis. Penelitian juga menunjukkan bahwa negara-negara maju memiliki elastisitas keterbukaan pekerja anak yang rendah, sebaliknya Negara yang berpenghasilan rendah memiliki elastisitas pekerja anak yang tinggi. Hubungan tersebut menunjukkan adanya hubungan positif antara perdagangan dan pendapatan. Namun, pada sampel data antar negara terjadi hubungan yang negatif antara keterbukaan dan pekerja anak. Penggunaan sampel data antar negara digunakan dengan melihat beberapa pertimbangan yaitu perdagangan antar Negara-negara yang berpenghasilan tinggi dan rendah, atau fokus pada ekspor produksi tenaga kerja tidak terampil pada Negara yang berpenghasilan rendah. Dengan demikian data antar negara tidak membuktikan pernyataan bahwa perdagangan memainkan peran penting dalam melestarikan tingkat pekerja anak yang tinggi pada Negara-negara berpengasilan rendah.

(3)

Menurut ILO tahun 2002, menunjukkan bahwa sekitar 211 juta anak di dunia yang dibawah umur 15 tahun telah bekerja. Anak-anak tersebut harus bekerja karena kesulitan ekonomi sehingga anak-anak tersebut harus kehilangan masa depan, tidak memperoleh pendidikan dan kesehatan yang layak bahkan kesempatan rekreasi karena harus menjadi tenaga kerja. Adanya peran perdangangan internasional yang melibatkan pekerja anak banyak mencuri perhatian dunia. Sehingga banyak aktivis yang mengkritisi kasus pekerja anak pada pasar tenaga kerja dan menyarankan sanksi untuk memaksa perubahan kebijakan agar dapat mengurangi pekerja anak. Ada pendapat lain yang menyatakan bahwa adanya pendapatan dari perdagangan dapat mengurangi pekerja anak. Penelitian ini dengan menggunakan data antar negara bertujuan untuk melihat hubungan perdagangan dengan pekerja anak, dengan pilihan hipotesis diatas.

Hubungan perdagangan dan pekerja anak mendapat perhatian yang cukup teoritis tetapi terjadi kelangkaan bukti empiris (Brown, Deardorff, dan Stern, 2002). Penelitian ini membahas hubungan antara perdagangan endogen dan pekerja anak dengan menggunakan data lintas negara. Beberapa penelitian sebelumnya menjelaskan adanya hubungan negatif antara keterbukaan dan pekerja anak (Shelburne (2001) dan Cigno, Rosatti, dan Guarcello (2002). Dan Menurut Busse (2001) menyatakan tingginya pekerja anak dikaitkan dengan tingginya ekspor produk oleh tenaga kerja tidak terampil. Kontribusi pertama dari penelitian ini untuk mengatasi masalah endogen tentang perdagangan dan pendapatan serta menguji hubungan antara pekerja anak dan perdagangan berdasarkan letak geografis. Asumsinya bahwa perdagangan suatu negara yang didorong oleh faktor geografis tidak mempengaruhi pekerja anak kecuali berdampak terhadap total arus perdagangan. Kontribusi kedua adalah untuk mengetahui faktor perdagangan yang dapat mempengaruhi pekerja anak.

(4)

2. Teori Diskusi

Peningkatan pendapatan (kenaikan upah) dapat mempengaruhi preferensi orang tua dalam memasukkan anaknya ke pasar tenaga kerja. Menurut Basu dan Van (1998) menyatakan bahwa memperkerjakan pekerja anak adalah pilihan yang buruk dan kecenderungan orang tua memperkerjakan anaknya terjadi karena faktor kemiskinan. Dalam sebuah adaptasi model Ben-Porath (1967), Baland dan Robinson (2000) menunjukkan bahwa mempekerjakan pekerja anak bukanlah preferensi yang buruk, peningkatan pendapatan dapat menyebabkan penurunan pekerja anak dengan mengatasi masalah likuiditas pada kondisi pasar tidak pada kondisi kerja. Dengan demikian peningkatan pendapatan menurunkan pekerja anak dengan mengatasi masalah likuiditas atau karena preferensi.

Menurut Brown dan Dixit (2000) mengadaptasi teori Basu dan Van menyatakan bahwa pengaruh perdagangan terhadap pekerja anak tergantung pada kemiringan kurva tenaga kerja, dampak perdagangan terhadap permintaan tenaga kerja, dan elastisitas subtitusi antara anak dan pekerja dewasa (kurva permintaan tenaga kerja elastis sempurna). Dengan demikian peningkatan harga produk ekspor di negara berkembang dan liberalisasi perdagangan atau peningkatan akses ke pasar global dapat mengurangi insiden pekerja anak. Menurut Maskus (1997) menunjukkan bahwa liberalisai perdagangan dan sektor ekspor meningkatkan permintaan pekerja anak dan ekuilibrium upah pekerja anak. Jika penawaran tenaga kerja anak elastis terhadap upah maka perdagangan menurunkan ekuilibrium pekerja anak. Menurut Ranjan (2001) menyatakan bahwa dalam setiap periode, orang tua mempunyai pilihan untuk menyekolahkan atau memperkerjakan anaknya. Misalnya, adanya liberalisasi perdagangan menyebabkan peningkatan upah pekerja yang tidak terampil dan mengurangi pekerja berpendidikan sehingga membuat orang tua memilih memperkerjakan anaknya.

Dalam mengatasi pekerja anak, setiap negara memiliki kebijakan yang berbeda. Jika suatu Negara tidak menetapkan kebijakan untuk mengatasi masalah pekerja anak maka dapat meningkatkan permintaan pekerja anak di negara tersebut.

(5)

3.1 Data dan kerangka empiris

Data empiris bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara data lintas negara dengan perdagangan dan pekerja anak, serta untuk mengetahui bukti kenaikan permintaan produk yang menyertai pertumbuhan perdagangan pada pekerja anak. Fokus analisis data dari tahun 1995 untuk 113 negara. Penelitian ini menggunakan penduduk usia 10-14 tahun pada Negara yang aktif secara ekonomi menurut ILO (2000). Tingkat partisipasi dihitung oleh ILO berdasarkan data survey rumah tangga dan paparan perdagangan diukur dengan keterbukaan. Analisis ini mempertimbangkan hubungan antara volume perdagangan (keterbukaan) dan pekerja anak tanpa memisahkan efek pendapatan.

3.2 Deskripsi instrumen

(6)

4. Hasil Penelitian

4.1 Dasar hasil

Berdasarkan data lintas negara, negara yang perdagangannya maju memiliki tingkat pekerja anak rendah. Hasil penelitian ini menyarankan keterbukaan yang lebih besar terkait dengan mengurangi pekerja anak. Untuk mengontrol pendapatan, teori ini menekankan bahwa perdagangan dan pekerja anak dapat berkorelasi positif karena faktor permintaan produk. Sehingga, temuan penelitian ini tidak menolak hipotesis bahwa keterbukaan terhadap perdagangan tidak berpengaruh pada pekerja anak kecuali melalui efeknya pada pendapatan.

4.2 Hasil untuk negara-negara non OECD

Peningkatan keterbukaan perdagangan di negara OECD dikaitkan dengan penurunan pekerja anak. Untuk negara non-OECD kenaikan keterbukaan perdagangan dengan negara OECD menyebabkan penurunan presentase pekerja anak. Jadi perdagangan antara OECD dan negara non-OECD menyebabkan pekerja anak lebih rendah. Analisis tergantung pada pendapatan anak yang meliputi perdagangan barang yang berfokus pada ekspor barang padat tenaga kerja tidak terampil merupakan bagian PDB sebagai ukuran keterbukaan dari BEA yang dilakukan kembali oleh peneliti pada negara non-OECD. Hasilnya, data hipotesis benar bahwa tidak ada hubungan antara pekerja anak dan keterbukaan terhadap perdagangan.

4.3 Akuntansi perbedaan karakteristik Negara

Penulis tidak menemukan hubungan antara perdagangan dan pekerja anak pada pendapatan karena pendapatan tidak berhubungan dengan karakteristik negar. Ranjan

(7)

Penelitian ini membahas hubungan antara keterbukaan dan pekerja anak antar negara dengan melihat endogenitas perdagangan dan pekerja anak. Data antar negara menunjukan adanya hubungan negatif antara pekerja anak dan keterbukaan. Setelah melihat faktor endogenitas, ketika keterbukaan naik 10% berkaitan dengan penurunan pekerja anak 7%. Bagi negara non-OECD, melakukan perdagangan dengan negara OECD sangat bermanfaat pada pekerja anak. Kenaikan rasio perdagangan 10% rata-rata negara non-OECD maka terjadi penurunan pekerja anak sebesar 9% pada negara OECD. Penurunan pekerja anak dengan keterbukaan merupakan akibat hubungan antara perdagangan dan pendapatan. Akan tetapi ketika melihat perbedaan pendapatan di seluruh negara tidak ditemukan bukti statistik yang terkait antara perdagangan dan pekerja anak.

Penelitian ini tidak hanya fokus pada penghasilan tetapi juga pengaruh perdagangan terhadap pekerja anak akibat gerakan anti-globalisasi. Ketika perdagangan suatu negara berkembang buruk maka terjadi penurunan permintaan produk dengan peningkatan pekerja anak. Hal ini terjadi secara umum pada perdagangan di negara-negara berkembang dan negara-negara maju. Data tidak mendukung gagasan bahwa heterogenitas antar negara dalam kemampuan keterampilan mereka, modal untuk rasio tenaga kerja, atau penandatanganan kesepakatan kerja anti-anak berinteraksi dengan perdagangan untuk mempengaruhi pekerja anak. Secara keseluruhan, data antar negara muncul sejalan dengan bukti dalam negeri oleh Edmonds dan Pavcnik (2005b), yang menemukan dukungan yang sangat sedikit dari pentingnya efek substitusi dalam mendorong pekerja anak lebih di bidang pertanian di Vietnam menyusul liberalisasi pasar beras.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis regresi berganda menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan pengetahuan dan sikap secara bersama-sama terhadap keikutsertaan program BPJS kesehatan

Hendaknya para guru umumnya dan khususnya para guru agama agar memberikan suritauladan yang baik dengan melaksanakan aktifitas- aktifitas keagamaan sesuai dengan peraturan

• Örnek yüzeyi üzerinde tip tarama yaparken oluşan bu tünel akımı ölçülür ve bu akım örnek ile uç arasındaki mesafenin bir fonksiyonu olduğundan yüzey tomografisi

stratified random sampling yang terdiri dari 50 responden pada strata usahatani sistem agroforestry dan 50 responden pada strata sistem perladangan

Meskipun upaya mem-branding UMKM di Kecamatan Sumpiuh sudah dilaksanakan dengan seringnya pemberitaan lewat media massa, beroperasinya stasiun radio Komunitas Peduli Sumpiuh

[r]

Dewan komisaris yang efektif seharusnya dapat melakukan fungsi pengawasan terhadap manajemen dengan baik, sehingga dalam mengambil keputusan dalam upaya penghematan

Pengusulan ganda proposal penelitian dibolehkan, namun yang dapat dibiayai hanya 1 (satu) proposal, kecuali memenuhi persyaratan khusus bila mengajukan untuk klaster tertentu yang