EKSPANSI
1.
Eksternal (memperoleh perusahaan lain dg
penggabungan Usaha)
2.
Internal (pertumbuhan 1 lokasi, memperluas usaha
dg membangun lokasi tambahan )
Contoh : Careffur
Ketika operasi dilakukan lebih dari satu lokasi
PERBEDAAN
AGEN PENJUALAN CABANG
1. Tidak mengelola sistem
akuntansi keuangan,
hanya menyimpan
catatan penting dalam menjalankan usahanya
1. Mengelola SAK, sedang transaksi agen dicatat Kantor pusat
Sebagian besar mengelola SAK lengkap
• Laporan keuangan tdk
terpisah/jadi satu secara keseluruhan
• Terpisah untuk tujuan
SISTEM DAN ENTITAS
AKUNTANSI
Akuntansi Untuk Agen Penjualan
Contoh :
PT Cemara sebuah perusahaan manufaktur
struktur modular dan partisi di Jakarta yang
membangun sebuah agen penjualan di
Surabaya
Transaksi Jurnal di Kantor Pusat
1. Menyewakan tanah untuk
fasilitas penjualan Sewa d.d – Agen Sby 50 jt Kas 50 jt 2. Membangun dan merapikan
gedung untuk fasilitas
penjualan
4. Transfer persediaan yang
akan digunakan untuk
contoh Agen
Kas kecil – ASby 2,5 jt
Kas 2,5 jt
Transaksi Jurnal di Kantor Pusat
5. Membayar tagihan yang diterima Kan Pus atas beban agen Penjualan
Beb. Utilitas – ASby 1,1 jt Beb. Kantor – ASby 0,8 jt Beb. Asuransi- ASby 2,0 jt Beb. Perjln – ASby 1,4 jt Beb. Iklan – ASby 2,7 jt
Kas 8 jt 6. Membayar Gaji kary.
Agen Penjualan Beb. Gaji- ASby 31 jt Kas 31 jt 7. Memenuhi pesanan dari
Agen Penjualan a. Piutang Dagang 88 jt Penjualan – ASby 88 jt
b. Beb. HPP – ASby 56 jt
Transaksi Jurnal di Kantor Pusat
8. Mengganti kembali dana
kas kecil agen penjualan Beb. Kantor – ASby 420 rbBeb. Perjl – ASby 1,2 jt Beb. TK Sem – ASby 750 rb
Kas 2,37 jt
9. Mencatat ayat jurnal
penyesuaian akhir periode Beb. Sewa – ASby 25 jtBeb Penyst – ASby 14,5 jt Beb. Gaji – ASby 1,9 jt
Sewa dd – ASby 25 jt Akm Penyst – ASby 14,5jt Utang Gaji – ASby 1,9jt
•
AKUNTANSI UNTUK OPERASI CABANG
Kantor pusat dan cabang harus mencatat
transaksi yg terjadi pada sistem akuntansi
masing – masing.
Akun-akun intraperusahaan
Akun tsb. merupakan akun resiprokal antar KP
dan Cabang
saldo berlawanan arah
Akun antar persh di pembukuan kantor pusat
Investasi di Cabang
Akun resiprokal di pembukuan cabang
Kantor
Pusat
Prosedur Akt = induk dan cabang
metode
CONTOH
Inv di Cabang ( Bk KP) KP ( Bk Cabang)
Trans Aset
X Ke Cabang X (MKP)
X dr Cabang X
X Laba Cabang X
PENDIRIAN CABANG
Transfer aset ke cabang di catat KP akun Investasi di Cabang; begitu juga dg cabang akun Kantor Pusat
Contoh :
PT Jaya yang berlokasi di Jakarta mendirikan sebuah
cabang di Medan Sumut.
KP mentransfer ke Cabang berupa kas Rp.20 juta,
peralatan kantor baru Rp.5 juta dan peralatan toko baru Rp. 30 juta
KANTOR PUSAT (h) CABANG ( b)
Neraca terpisah yang dibuat cabang Medan
setelah transfer sbb :
asset Kewajiban
Kas
Peralatan Kantor Peralatan Toko
20 juta 5 juta
30 juta Kantor Pusat
55 juta
PENGAKUAN LABA CABANG
Laba tiap cabang dihitung secara periodik dg
cara yg normal seperti biasa
Cabang jarang menghitung PPh atas laba
untuk setiap cabang / mencatat beban PPh
atas laba di pembukuan
kewajiban
perusahaan secara keseluruhan
Seluruh pendapatan dan biaya di tutup ke
CONTOH :
IKHTISAR L/R CABANG MEDAN MEMILIKI SALDO KREDIT RP. 63 JUTA PD AKHIR PERIODE
Cabang (Menutup Ikhtisar L/R) KP (Mencatat Laba Cabang Medan)
B-3 Ikhtisar L/R 63 juta
KP 63 juta Menutup ikhtisar Laba rugi
H-4 Inv dari CMedan63 juta Laba CMedan 63juta Mencatat laba cabang Medan
PENGIRIMAN PERSEDIAAN KE CABANG
Cabang yang membeli dan menjual persediaan
diperoleh dari :
1. Kantor pusat
2. Diijinkan sebagian dari eksternal ( dicatat seperti
biasa)
Contoh : Cabang Medan membeli persediaan Rp. 5 juta dari penjual grosir independen dan cabang menerapkan metode persediaan perpectual
Tidak ada ayat jurnal yang dibuat di buku Kantor Pusat
B5 Persediaan
Kas (Utang Dagang)
Mencatat pembelian persediaan dari pihak eksternal
5 juta
PERSEDIAAN YG DITAGIH SEBESAR NILAI
PEROLEHAN
Contoh : Kantor Pusat PT jaya mentransfer
persediaan dengan harga perolehan Rp. 8
juta ke Cabang Medan
KANTOR PUSAT CABANG MEDAN
H-6 Inv di Cbg Mdn 8 jt
TIDAK ADA KEUNTUNGAN YANG DIAKUI OLEH KP ATAS TRANSFER TSB.
SELURUH KEUNTUNGAN DIAKUI CABANG SAAT
BEBAN PENGIRIMAN YANG DIBEBANKAN ATAS PENGIRIMAN PERSEDIAAN
Beban Pengiriman yang dibebankan atas pengiriman
persediaan dari KP ke Cabang menjadi bagian dari biaya perolehan persediaan cabang.
Contoh : KP Jaya membayar Rp. 100.000 untuk pengiriman persediaan senilai Rp. 8 juta ke Cabang Medan
KANTOR PUSAT (h) CABANG ( b)
B. PERSEDIAAN YG DITAGIH MELEBIHI NILAI PEROLEHAN
Nilai persediaan dari Kantor Pusat > dari Harga
Perolehan Kantor Pusat
Kantor Pusat dan
setiap cabang diperlakukan sebagai pusat
keuntungan
Dianggap Laba antar perusahaan dalam
pengiriman persediaan ke cabang
Laba cabang dihitung sebagai selisih antara
harga transfer dengan harga jual ke eksternal
Contoh : KP PT Jaya memperoleh persediaan
JURNAL
KANTOR PUSAT (h) CABANG ( b)
H-10 Inv. Di Cab Medan15jt Persediaan 12 jt
Terealisasi bila dijual ke pihak eks/ sd dijual
B -11 Pers. Dari KP 15jt KP 15jt
(transfer persediaan dari KP)
Catt :
KETIKA CABANG MENJUAL
1.
Cabang mengakui laba sebesar
selisih HJ
ke eksternal dg harga transfer dari KP
2.
KP mengakui laba intraperusahaan
yg
sebelumnya ditangguhkan
Contoh : Cab Medan menjual 80%
ALTERNATIF 1
Laba intraperusahaan dialokasikan ke Cabang
H-12 Laba intrapersh blm terealisasi 2,4 juta
ALTERNATIF 2
Laba antarperusahaan diakui oleh KP
H-12a Laba intrapersh blm terealisasi 2,4 jt
Laba terealisasi atas
pengiriman ke Cabang 2,4 jt
AKUNTANSI UNTUK ASET TETAP CABANG
Di catat di cabang
Contoh : KP PT. Jaya membeli peralatan kantor
Rp. 30 juta untuk Cabang Medan
KANTOR PUSAT CABANG MEDAN
H-13 Inv di Cmedan 30 jt Kas 30 jt
(membeli peralatan untuk
cabang)
B-14 Peralatan Kantor 30 jt KP 30 jt
UNTUK PENYUSUTAN (KELOMPOK/COMPOSITE)
A. Jika AT cabang dicatat hanya di pembukuan KP
Contoh : KP membeli Rp 30 juta PT untuk CMedan dan
peralatan dicatat di pembukuan KP dibanding di cabang
KANTOR PUSAT CABANG MEDAN
H-15 Peraltn Toko CMedan30 jt Kas 30 jt
(membeli peralatan untuk cabang)
A. Jika Cabang membeli AT cabang yg dicatat
di pembukuan KP
Contoh : Cab medan membeli peralatan toko
senilai Rp.30 juta untuk digunakan cabang tetapi di catat di pembukuan Kantor Pusat
KANTOR PUSAT CABANG MEDAN
H-17 Peraltn Toko CMdn30 jt Inv di CMdn 30jt
(Pembelian peralatan cabang oleh cabang Medan)
B- 16 KP 30 juta
Kas 30 jt
PEMBAGIAN BEBAN
Beban cabang yang terjadi dan dibayar oleh cabang
dicatat pd pembukuan cabang
KP melakukan pengalokasian ke cabang sb b:
1. Beban yg terjadi di cabang tapi dibayar KP persediaan
yg dibeli dari pihak eksternal oleh cabang ditagih ke KP
2. Beban yg dikeluarkan oleh KP atas nama cabang
Penyusutan peralatan cabang dicatat di KP Biaya promosi cabang dialokasikan oleh KP
3. Alokasi beban yg dikeluarkan KP sebagian dari Biaya
ALOKASI
1.
Berdasarkan laba cabang dan dicatat pada
pembukuan KP
2.
Cabang mendapat alokasi beban
cabang
mencatat beban pada perusahaan
Contoh : KP PT. Jaya mengeluarkan biaya Rp
35 juta yg dialokasikan ke cabang Medan
Beban utilitas (beban yg terjadi di Cabang Medan dan
ditagihkan ke akun utama KP) 14 juta Beban penyusutan (aset Cabang Medan yg dicatat di
pembukuan Kantor Pusat) 3 juta
Overhead umum ( dialokasikan ke Cabang Medan
KP telah mencatat beban tsb dg cara biasa,
seolah olah beban tsb terkait dg KP
Secara pereodik KP memberitahukan Cabang
beban yg dialokasikan
KP mencatat jurnal setelah memberitahu
cabang
JURNAL
KANTOR PUSAT (h) CABANG ( b)
H-18 Inv. Di Cab Medan 35 jt Bi. Utilitas 14 jt Bi. Penyst 3 jt BOU 18 jt
(Mengalokasikan beban ke CM)
B-19 Bi. Utilitas 14 jt Bi. Penyst 3 jt BOU 18 jt Kantor Pusat 35 jt
LAPORAN KEUANGAN
AKUNTANSI UNTUK OPERASI
ILUSTRASI AKUNTANSI UNTUK OPERASI CABANG
asumsikan bahwa PT Ultra Surabaya, Jawa Timur,
distributor peralatan kantor, mendirikan kantor cabang penjualan di Denpasar, Bali. Kantor pusat menjual baik ke konsumen ritel maupun ke cabang Bali dengan laba atas penjualan antarperusahaan yang dialokasikan ke kantor pusat.
Asumsi lainnya adalah sebagai berikut.
a. PT Ultra mendirikan cabang Denpasar pada tahun
b. Selama tahun 19X1, kantor pusat dan cabang Denpasar
membeli persediaan masing masing sebesar Rp260.000.000 dan Rp50.000.000 dari pihak eksternal.
c. Selama tahun berjalan, kantor pusat mentransfer
persediaan ke cabang Denpasar dengan total harga transfer Rp110.000.000. Harga perolehan persediaan kantor pusat senilai Rp70.000.000.
d. Kantor pusat menjual persediaan senilai Rp254.000.000 ke
e.
Cabang Denpasar mengirimkan kas sebesar
Rp70.000.000 ke kantor pusat.
f.
Selama tahun berjalan beban operasi yang
terjadi di kantor pusat sebesar Rp133.000.000.
Sementara beban operasi yang terjadi di
cabang Denpasar sebesar Rp34.000.000.
g.
Kantor pusat membayar utang sebesar
Rp390.000.000 selama tahun 19X1, sementara
cabang
Denpasar
membayar
utang
Rp77.000.000.
j.
Pada akhir tahun 19X1, kantor pusat mencatat
penyusutan sebesar Rp30.000.000, sementara
cabang
Denpasar
mencatat
penyusutan
Rp6.000.000.
k.
Pada akhir tahun 19X1, saldo persediaan,cabang
tersisa yang dibeli dari pihak eksternal
AYAT JURNAL : (DALAM 000.000)
Pembukuan Kantor Pusat Pembukuan Cabang Denpasar a. Inv. di Cab Denpasar130
Kas 30
Peralatan 100
Transfer kas dan peralatan ke cabang Denpasar
c. Inv di Cab Denpasar 110
Pembukuan Kantor Pusat Pembukuan Cabang Denpasar
Mencatat biaya persediaan yg terjual
Pembukuan Kantor Pusat Pembukuan Cabang Denpasar mencatat beban operasi th 19x1
Pembukuan Kantor Pusat Pembukuan Cabang Denpasar Mencatat penyusutan 19x1
30
30 beban penyusutan Akm penyusutan mencatat penysusutan
6
teralisasi Rp. 40 juta – Rp. 5 juta
JURNAL PENUTUP
Investasi di Cabang Denpasar 32
JURNAL ELIMINASI PT ULTRA TAHUN 19X1.
E - 24 Laba Cabang Denpasar 32.000.000 Kantor Pusat, sebelum saldo penutup 170.000.000
Investasi di Cabang Denpasar 202.000.000
Mengeliminasi akun antar perusahaan.
E -(25i Laba Terealisasi atas Pengiriman
ke Cabang 35.000.000
Harga Pokok Penjualan 35.000.000
E- (26)Laba AP Belum Terealisasi 5.000.000
Persediaan- dari KP 5 000.000
Mengeliminasi laba belum terealisasi dari nilai persediaan.
E - (27) Persediaan 15.000.000
Persediaan-dari KP 15 000.000